1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di saat

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Di saat-saat sekarang ini, kanker pada rongga mulut merupakan sebuah isu
kesehatan global yang tidak bisa dipandang remeh oleh sebelah mata. Jumlah
kejadian atau prevalensi dari kanker rongga mulut di kawasan negara-negara ASIA
terutama di bagian ASIA Selatan dan ASIA Tenggara dapat terbilang tinggi. Kanker
rongga mulut merupakan salah satu dari enam kanker ganas yang paling sering timbul
di ASIA, hampir 274.300 kasus baru dari kanker ini muncul setiap tahunnya (Rao
dkk., 2013).
India merupakan salah satu negara dengan tingkat kejadian tertinggi dari
kanker rongga mulut. Berdasarkan data dengan umur yang sudah disesuaikan, kanker
rongga mulut di India memiliki angka kejadian 20 per 100.000 populasi dan terhitung
lebih dari 30% dari total kasus kanker yang terjadi di India. Kanker rongga mulut
menjadi beban yang cukup berat bagi India. Pertama, kanker rongga mulut biasanya
terdiagnosis di stadium lanjut atau akhir, yang menyebabkan hasil akhir pengobatan
yang kurang baik dan memerlukan biaya pengobatan yang sangat tinggi. Kedua,
daerah pinggiran dengan pendapatan menengah ke bawah memiliki akses yang tidak
adekuat dan terbatasnya pelayanan kesehatan. Hasilnya, keterlambatan dalam
penanganan yang berhubungan dengan pencapaian stadium lanjut pad kanker rongga
mulut. Ketiga, kanker rongga mulut juga biasanya menjangkit orang-orang dari strata
1
2
sosioekonomi rendah sehingga sulit untuk mendapatkan penanganan yang adekuat,
ini karena orang-orang tersebut lebih sering terpapar faktor-faktor risiko. Terakhir,
walaupun sudah tersedianya alat-alat diagnostik yang dapat menyaring dan
mendiagnosis kanker rongga mulut pada stadium awal, akan tetapi sebagian besar
kasus yang datang ke pelayanan kesehatan sudah merupakan stadium lanjut (Coelho,
2012). Indonesia dengan tingkat sosioekonomi yang mirip dengan India
berkemungkinan besar untuk memiliki masalah yang serupa dengan India. Maka dari
itu diperlukannya perhatian kusus dalam kasus-kasus kanker rongga mulut, termasuk
dalam hal faktor-faktor risiko dari kanker tersebut.
Mutasi DNA dapat terjadi secara spontan, terutama melalui kerusakan yang
disebabkan oleh proses oksidasi dan kimiawi radikal bebas. Tingkat mutasi DNA itu
sendiri meningkat secara signifikan bila terdapat paparan faktor risiko kanker yang
biasanya merupakan faktor risiko eksogen (dari lingkungan). Tembakau dan alkohol
merupakan faktor risiko yang penting untuk diamati (Scully, 2011).
Odds ratio (OR) merupakan salah satu perhitungan statistik yang dapat
menjadi indikator tingkat keparahan suatu paparan sebagai faktor resiko dari kejadian
tertentu. OR mewakili kemungkinan suatu akibat yang akan terjadi pada pemberian
paparan tertentu, dibandingkan dengan kemungkinan kejadian tersebut terjadi tanpa
diberikan paparan (Szumilas, 2010). OR antara rokok dan kanker rongga mulut
adalah 5,13 yang berarti kemungkinan orang yang merokok terkena kanker rongga
mulut lebih banyak 5,13 kali dibandingkan dengan orang yang tidak merokok tetapi
terkena kanker rongga mulut. Sedangkan OR untuk alkohol dan kanker rongga mulut
3
tidaklah terlalu tinggi, hanya 1,33. Namun apabila kebiasaan minum minuman
beralkohol dibarengi dengan kebiasaan merokok, maka OR yang didapati menjadi
lebih tinggi, yaitu 9,88 (Lin W., 2011). Ketika didapati nilai OR sama dengan 1,
maka nilai ini menunjukkan bahwa paparan tidak memengaruhi kemungkinan dari
suatu kejadian, nilai OR lebih dari 1 menunjukkan paparan berhubungan
meningkatkan kemungkinan sedangkan jika nilainya kurang dari 1 menunjukkan
hubungan dalam menurunkan kemungkinan suatu kejadian (Szumilas, 2010). Hasil
ini menunjukan rokok dan alkohol memiliki hubungan dalam meningkatkan faktor
resiko dari kanker rongga mulut.
Tembakau biasanya dikonsumsi dengan cara menghisap asap rokok.
Indonesia merupakan salah satu kontributor tembakau terbesar di dunia. Prefalensi
kejadian merokok diantara laki-laki berusia 15 tahun ke atas pada tahun 1995 adalah
53,4% dan pada tahun 2004 prefalensinya sebesar 63,1%. Kebiasaan merokok ini pun
meningkat pada kalangan perempuan. Prefalensi pada perempuan juga meningkat
dari 1,7% pada tahun 1995 menjadi 4,5% pada tahun 2004. Indonesia dengan
populasi terbesar ke 4 di dunia menduduki peringkat 5 pada tahun 2002 sebagai
negara dengan konsumen rokok terbanyak di dunia. Dilaporkan juga bahwa 90% dari
perokok aktif di Indonesia juga merokok pada saat berada di dalam rumah mereka,
dengan anggota keluarga lainnya berada di sekitar mereka; sebagai akibatnya,
anggota keluarga lainnya sebagai perokok pasif juga mendapat risiko yang lebih besar
terhadap berbagai penyakit kronis yang dapat disebabkan oleh asap rokok (Hidayat B.
& Thabrany, 2010). Berdasarkan data terakhir Riset Kesehatan Dasar 2013, perokok
4
aktif mulai dari usia 10 tahun ke atas berjumlah 58.750.592 orang. Jumlah tersebut
terdiri dari 56.860.457 perokok laki-laki dan 1.890.135 perokok perempuan. Hasil
penelitian pun menunjukkan, setiap hari ada 616.881.205 batang di Indonesia atau
225.161.640.007 batang rokok dibakar setiap tahunnya (Maharani, 2015). Ini
merupakan angka yang cukup fantastis untuk sebuah hal yang dapat menyebabkan
berbagai penyakit termasuk kanker rongga mulut.
Walau pun konsumsi alkohol di Indonesia masih tergolong rendah
dikarenakan oleh faktor budaya yang menganggap tabu alkohol, tetapi masih belum
ada data yang akurat yang menjelaskan tentang prefalensi konsumsi alokohol di
Indonesia (Suhardi, 2007). Terlebih, pada zaman globalisasi ini, terdapat peningkatan
konsumsi alkohol terutama di daerah yang merupakan tempat tujuan wisata dari
manca negara.
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini meliputi:
1. Berapa jumlah kejadian kanker rongga mulut pada pasien di RSUP Sanglah
pada periode Januari 2015 – Juni 2016 dengan riwayat merokok?
2. Berapa jumlah kejadian kanker rongga mulut pada pasien di RSUP Sanglah
pada periode Januari 2015 – Juni 2016 dengan riwayat minum minuman
beralkohol?
5
3. Berapa jumlah kejadian kanker rongga mulut pada pasien di RSUP Sanglah
pada periode Januari 2015 – Juni 2016 dengan riwayat mengonsumsi faktor
risiko lainnya?
4. Bagaimana distribusi kanker rongga mulut pada pasien di RSUP Sanglah pada
periode Januari 2015 – Juni 2016 dengan riwayat merokok, minum minuman
beralkohol, dan/atau faktor risiko lainnya berdasarkan lokasi, staging, dan
grading kanker rongga mulut?
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum
Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui angka kejadian kanker
rongga mulut pada pasien di RSUP Sanglah periode Januari 2015 – Juni 2016 dengan
riwayat merokok, minum minuman beralkohol, dan/atau menyirih.
1.3.2 Tujuan Khusus
Tujuan khusus penelitian ini adalah untuk:
1. Mengetahui bagaimana rokok dapat meningkatkan faktor risiko terjadinya
kanker rongga mulut,
2. Mengetahui bagaimana alkohol dapat meningkatkan faktor risiko terjadinya
kanker rongga mulut,
6
3. Mengetahui bagaimana distribusi kanker rongga mulut berdasarkan lokasi,
staging, dan grading pada pasien dengan riwayat merokok di RSUP Sanglah
pada periode 1 Januari 2015 sampai 30 Juni 2016,
4. Mengetahui bagaimana distribusi kanker rongga mulut berdasarkan lokasi,
staging, dan grading pada pasien dengan riwayat kebiasaan mengkonsumsi
alkohol di RSUP Sanglah pada periode 1 Januari 2015 sampai 30 Juni 2016,
5. Mengetahui bagaimana distribusi kanker rongga mulut berdasarkan lokasi,
staging, dan grading pada pasien dengan riwayat mengonsumsi faktor risiko
lainnya di RSUP Sanglah pada periode 1 Januari 2015 sampai 30 Juni 2016.
1.4 Manfaat Penelitian
1. Dapat memberikan data mengenai gambaran rokok dan alkohol sebagai faktor
risiko dari kanker rongga mulut di RSUP Sanglah pada periode 1 Januari 2015
sampai 31 Desember 2015.
2. Dapat digunakan sebagai data awal untuk penelitian-penelitian lain yang
membahas mengenai kanker rongga mulut dan faktor risikonya.
ABSTRAK
ANGKA KEJADIAN KANKER RONGGA MULUT PADA PASIEN DI RSUP
SANGLAH DENGAN RIWAYAT MEROKOK DAN MINUM MINUMAN
BERALKOHOL DALAM PERIODE JANUARI 2015 – JUNI 2016
Berdasarkan beberapa penelitian yang ada, rokok dan minuman beralkohol
merupakan faktor risiko penting dalam berkembangnya kanker rongga mulut.
Tingginya prevalensi kanker rongga mulut terutama di ASIA Selatan dan ASIA
Tenggara didukung dengan tingginya jumlah konsumen rokok dan minuman
beralkohol terutama di negara berkembang. Dengan adanya penelitian ini diharapkan
dapat menimbulkan kesadaran masyarakat akan bahayanya rokok dan minuman
beralkohol.
Penelitian dilakukan dengan beberapa tahap proses; 1) membuat tinjauan
pustaka, 2) mengumpulkan data dari rekam medis RSUP Sanglah dengan teknik total
sampling, 3) merekap data yang telah terkumpul, 4) menganalisis data dengan
menggunakan program SPSS, 5) menuliskan hasil penelitian.
Hasil yang ditemukan di lapangan tidak sesuai dengan apa yang diharapkan
berdasarkan tinjauan pustaka dimana pasien tanpa riwayat merokok, minum minuman
beralkohol, atau menyirih memiliki angka kejadian atau insiden paling tinggi yaitu
56%. Sedangkan insiden dari kanker rongga mulut pada pasien yang memiliki
riwayat merokok adalah 24%, pada pasien dengan riwayat minum minuman
beralkohol dan merokok hanya terdapat 4%, pada pasien dengan riwayat menyirih
8%, dan pada pasien dengan riwayat menyirih dan merokok 8%.
Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa di lapangan, data yang diperoleh
dari rekam medis menunjukkan rendahnya angka kejadian kanker rongga mulut pada
pasien dengan riwayat merokok, minum minuman beralkohol, dan/atau menyirih
dibandingkan dengan pasien tanpa riwayat tersebut. Namun di kenyataannya
konsumen rokok dan minuman beralkohol masih sangat banyak sehingga diperlukan
kesdaraan dari masyarakat akan bahaya merokok dan minum minuman beralkohol.
Kata kunci: kanker rongga mulut, rokok, minuman beralkohol, hasil
v
ABSTRACT
ORAL CANCER INCIDENCY OF PATIENT IN SANGLAH HOSPITAL
WITH HISTORY OF SMOKING AND DRINKING ALCOHOL CONTAINED
LIQUID JANUARY 2015 – JUNY 2016 PERIODE
Based on several studies, smoking and drinking alcohol are considered as
important risk factor of oral cancer development. The high oral cancer prevalence
especially in South ASIA and South East ASIA is associated with the high amount of
smoker and drinker especially in developing country. Hopefully this study can grow
the awareness of the society about the danger of smoking and drinking alcohol.
This study had been done with several steps; 1) making the literature review,
2) collecting the data from medical record in Sanglah Hospital with total sampling
technic, 3) recapping the collected data, 4) analyzing the data with SPSS, 5) making
the results of the study.
The outcome in the field is not corresponding with what had been expected
based on literature review where the patient without history of smoking, drinking
alcohol, and betel chewing has the highest incident about 56%. While the incident of
patient with history of smoking is 24%, patient with history of smoking and drinking
is 4%, patient with history of betel chewing is 8%, and patient with history of betel
chewing and smoking is also 8%.
From this study can be concluded that in the field, data which is earned from
medical record show the lowness of the oral cancer incident in patient with history of
smoking, drinking alcohol, and/or betel chewing compared to patient without those
history. In the reality the number of cigarette and alcohol consumer is still high
therefore the society needs to have a concern in the danger of smoking and alcohol
drinking.
Key words: Oral cancer, smoking, drinking alcohol, outcome
vi
RINGKASAN
Bagian rongga mulut yang merupakan tempat pertumbuhan kanker
paling banyak adalah lidah. Di negara Jepang, Taiwan, Thailand, India dan Iran,
kasus kanker lidah mencapai 42% dari seluruh kanker rongga mulut di seluruh usia.
Setelah lidah, bagian kanker rongga mulut terbanyak berikutnya di Asia adalah
mukosa pipi bagian dalam (buccal) dan gusi (gingiva).
Di Indonesia sendiri terdapat penelitian yang menyebutkan di RSUP dr.
Hasan Sadikin Bandung terdapat 110 kasus karsinoma rongga mulut pada periode
Januari 2006 – Desember 2010. Sementara itu, di Pulau Sumatera, di Provinsi
Sumatera Utara, Kota Medan, khususnya di RSUP H. Adam Malik, terdapat lebih
kurang 104 kasus kanker rongga mulut pada periode Januari 2008 – Desember 2013
yang memiliki peningkatan 1,1% tiap tahunnya.
Merokok merupakan salah satu faktor risiko yang paling penting dalam
berkembangnya kanker rongga mulut. Insiden pada kanker rongga mulut diantara
pasien yang pernah memiliki kebiasaan merokok adalah 8,4 kali lebih tinggi
dibandingkan dengan pasien yang tidak memiliki kebiasaan merokok. Peningkatan
yang luar biasa dalam tingkat konsumsi tembakau mungkin merupakan alasan
mengapa insiden kanker rongga mulut terus meningkat. Seperti yang ditunjukan oleh
data epidemiologi, paparan dari tembakau dalam rokok merupakan faktor risiko
utama kanker rongga mulut yang tidak perlu dipertanyakan lagi, namun hanya
beberapa yang berkembang menjadi kanker ganas pada orang-orang yang merokok.
Keseimbangan antara bagaimana sistem enzim terutama enzim antioxidant dalam
memetabolisme dan mendetoksifikasi karsinogen dalam tembakau bermacam-macam
pada setiap individu dan itu berkontribusi dalam risiko terjadinya kanker.
Kemungkinan individu terkena kanker dapat dijelaskan juga dari sisi keanekaragaman
genetik yang membedakan jumlah enzim yang terlibat dalam metabolisme karsinogen
pada tembakau.
Hubungan merokok dengan bagian anatomis dari kanker rongga mulut masih
belum ada pembahasan yang jelas. Penumpukan karsinogen di dalam saliva
memungkinkan perkembangan kanker pada bagian-bagian yang merupakan saluran
saliva itu sendiri seperti dasar mulut dan juga lidah.
Walaupun hubungan pasti antara konsumsi alkohol yang berkepanjangan dan
berkembangnya kanker rongga mulut belum sepenuhnya diketahui, namun merokok
dan mengonsumsi alkohol memiliki peran yang bersinergis dalam meningkatkan
faktor risiko dari kanker rongga mulut. Karena lebih dari 75% dari pasien kanker
rongga mulut mengonsumsi baik alkohol maupun rokok. Ini menjadi sebuah kesulitan
dalam menentukan pengaruh dari alkohol itu sendiri. Kesulitan juga ditemui dalam
menetapkan pengukuran yang akurat dari asupan alkohol karena terdapat variasi yang
luas pada quantitas, jenis, dan konsentrasi alkohol yang pasien konsumsi.
vii
Sekitar 7 dari 10 pasien kanker rongga mulut merupakan peminum alkohol
berat. Risiko untuk kanker ini akan semakin tinggi pada orang yang memiliki
kebiasaan merokok dan juga meminum alkohol. Karena kebanyakan orang yang
meminum alkohol, juga mempunyai kebiasaan untuk merokok. Risiko tertinggi
terdapat pada perokok berat dan peminum alkohol.
Mengunyah sirih merupakan faktor penyebab yang paling penting dalam
fibrosis submukosa oral. Orang-orang yang mengunyah sirih atau gutka akan
meningkatkan risiko untuk kanker mulut, lebih tepatnya pada lidah dan bibir.
Mengunyah tembakau dan menyirih menjadi faktor risiko terbanyak yang
menyebabkan kanker rongga mulut di Asia Selatan dan Asia Tenggara.
Dari beberapa hasil penelitian yang dimasukan dalam tinjauan pustaka sejalan
dengan hasil penelitian yang dilakukan di RSUP Sanglah periode Januari 2015 – Juni
2016. Namun ada juga beberapa yang tidak sejalan.
Dalam penelitian ini ditemukan bahwa insiden kanker rongga mulut
mengalami sedikit peningkatan jika dibandingkan dengan penelitian yang dilakukan
di RSUP H. Adam Malik Medan. Insiden paling sering terjadi pada daerah gingiva,
persentase kasus-kasus tanpa faktor risiko sebesar 56% jika dibandingkan dengan
total kasus, kasus dengan riwayat merokok 36%, dengan riwayat menyirih 16% dan
riwayat minum minuman beralkohol serta merokok sebesar 4%.
viii
SUMMARY
Part of the oral cavity which is the most common site of the cancerous growth
is the tongue. In Japan, Taiwan, Thailand, India and Iran, tongue cancer cases reach
42% of all cancers of the oral cavity in all ages. After the tongue, oral cavity cancer
part in Asia is the next most inner cheek mucosa (buccal) and gums (gingiva).
In Indonesia there is a research that says in dr. Hasan Sadikin there are 110
cases of carcinoma of the oral cavity in the period January 2006 - December 2010.
Meanwhile, on the island of Sumatra, in the province of North Sumatra, Medan, in
particular Dr H. Adam Malik, there are approximately 104 cases of oral cancer in the
period January 2008 - December 2013 which had an increase of 1.1% each year.
Smoking is one of the most important risk factor in the development of oral
cancer. The incidence in oral cancer among patients who've had the habit of smoking
is 8.4 times higher compared with patients who did not have the habit of smoking. A
remarkable increase in the rate of tobacco consumption may be one reason why the
incidence of oral cancer is increasing. As shown by epidemiological data, exposure of
tobacco in cigarettes is a major risk factor for oral cancer is unquestionable, but only
some of which develop into malignant cancer in people who smoke. Balance between
how the enzyme system mainly antioxidant enzymes metabolize and detoxify
carcinogens in the tobacco assortment to each individual and that contribute to the
risk of cancer. Possible individual suffered from cancer can be explained also in
terms of genetic diversity that distinguishes the number of enzymes involved in the
metabolism of carcinogens in tobacco.
The relationship of smoking with anatomical parts of the oral cavity cancer is
still not clear. A buildup of carcinogens in the saliva allows the development of
cancer in parts of the salivary duct itself like the floor of the mouth and tongue.
Although the exact relationship between alcohol consumption and prolonged
development of oral cancer is not fully known, but the smoke and consume alcohol in
synergism has a role in increasing the risk factors for oral cancer. Because more than
75% of patients with oral cancer to consume either alcohol or cigarettes. It became a
difficulty in determining the effects of alcohol itself. Difficulties are also encountered
in setting an accurate measurement of intake of alcohol because there are wide
variations in the quantities, types and concentrations of alcohol consumption patients.
About 7 out of 10 patients with oral cancer are heavy drinkers. The risk for
this cancer will be higher in people who have the habit of smoking and drinking
alcohol. Since most people who drink alcohol, also in the habit of smoking. The
highest risk was found in heavy smokers and alcohol drinkers.
Chewing betel were factors are most important in fibrosis submucosal oral.
People who chew betel or gutka are at increased risk for oral cancers, more precisely
ix
on the tongue and lips. Chewing tobacco and chewing became the highest risk factors
that cause oral cancer in South Asia and Southeast Asia.
Results of some studies that included in the literature review is in line with the
results of research conducted in Sanglah Hospital in the period of January 2015 - June
2016. However, there are also some that are not in line.
In this study it was found that the incidence of oral cancer increased slightly
when compared to the research conducted in Dr H. Adam Malik Medan. Most
incidents occur in the gingival area, the percentage of cases with no risk factors by
56% compared to the total cases, cases with a history of smoking 36%, with a history
of chewing 16% and a history of alcohol and smoking by 4%.
x
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadapan Tuhan Yang Maha Esa atas
segala karunia-Nya, sehingga penyusunan skripsi elective study dengan judul
“Angka Kejadian Kanker Rongga Mulut pada Pasien di RSUP Sanglah
dengan Riwayat Merokok dan Minum Minuman Beralkohol Periode Januari
2015 – Juni 2016” dapat selesai tepat waktu.
Dalam penyusunan usulan penelitian ini penulis dibantu oleh banyak pihak.
Penulis ucapkan terima kasih kepada:
1.
Prof. DR. dr. Putu Astawa, Sp.OT (K), M.Kes sebagai Dekan Fakultas
Kedokteran Universitas Udayana atas segala fasilitas yang telah disediakan,
2.
dr. I Gede Budhi Setiawan, Sp.B(K)Onk sebagai pembimbing utama atas
segala masukan yang bermanfaat dalam penyusunan usulan penelitian,
3.
dr. Ni Gusti Ayu Agung Manik Yuniawaty Wetan, Sp.B sebagai penguji
utama usulan penelitian,
4.
Serta semua pihak yang mendukung terselesaikannya usulan penelitian ini.
Penulis menyadari usulan penelitian ini jauh dari sempurna. Kritik dan saran yang
bersifat membangun untuk kesempurnaan usulan penelitian ini sangat penulis
harapkan. Akhir kata, semoga usulan penelitian ini bermanfaat bagi kita semua.
Denpasar, 3 November 2016
Penulis
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................
PERSETUJUAN SKRIPSI ..............................................................................
PENETAPAN PANITIA PENGUJI SKRIPSI ................................................
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI .........................................................
ABSTRAK .......................................................................................................
ABSTRACT .....................................................................................................
RINGKASAN .................................................................................................
SUMMARY ....................................................................................................
KATA PENGANTAR .....................................................................................
DAFTAR ISI ....................................................................................................
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................
DAFTAR TABEL ...........................................................................................
DAFTAR SINGKATAN .................................................................................
i
ii
iii
iv
v
vi
vii
ix
xi
xii
xiv
xv
xvi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ..........................................................................................
1.2 Rumusan Masalah .....................................................................................
1.3 Tujuan Penelitian ......................................................................................
1.3.1 Tujuan Umum ..................................................................................
1.3.2 Tujuan Khusus .................................................................................
1.4 Manfaat Penelitian ....................................................................................
1
4
5
5
5
6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kanker Rongga Mulut ...............................................................................
2.2 Rokok ........................................................................................................
2.2.1 Kandungan Rokok ...........................................................................
2.2.2 Hubungan Rokok dengan Kanker Rongga Mulut ............................
2.3 Alkohol......................................................................................................
2.3.1 Komponen Penyusun Alkohol .........................................................
2.3.2 Hubungan Alkohol dengan Kanker Rongga Mulut .........................
2.3.3 Hubungan Dosis dan Risiko dari Alkohol .......................................
2.4 Interaksi antara Rokok dan Alkohol .........................................................
2.5 Menyirih ....................................................................................................
2.6 Pencegahan Kanker Rongga Mulut ...........................................................
7
9
10
11
12
14
15
17
18
20
21
BAB III KERANGKA BERPIKIR DAN KONSEP PENELITIAN
3.1 Kerangka Berpikir ..................................................................................... 24
3.2 Konsep Penelitian ..................................................................................... 25
BAB IV METODE PENELITIAN
4.1 Jenis Rancangan Penelitian .......................................................................
4.2 Subyek Penelitian ......................................................................................
4.2.1 Variabilitas Populasi ........................................................................
4.2.2 Kriteria Subyek ................................................................................
4.2.2.1 Kriteria Inklusi .......................................................................
xii
26
26
26
26
26
4.3
4.4
4.5
4.6
4.7
4.8
4.2.2.2 Kriteia Eksklusi ......................................................................
4.2.3 Teknik Penentuan Sampel................................................................
Variabel Penelitian ....................................................................................
4.3.1 Identifikasi Variabel ........................................................................
4.3.2 Definisi Oprasional Variabel ...........................................................
Bahan dan Instrumen Penelitian................................................................
Lokasi dan Waktu Penelitian ....................................................................
Prosedur Pengambilan atau Pengumpulan Data .......................................
Alur Penelitian ..........................................................................................
Cara Pengolahan dan Analisis Data ..........................................................
27
27
27
27
28
29
29
29
31
32
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1 Insiden Kanker Rongga Mulut pada Pasien di RSUP Sanglah Periode Januari
2015 – Juni 2016 dan Distribusinya Berdasarkan Lokasi Berkembangnya
Kanker ....................................................................................................... 33
5.2 Prevalensi Kanker Rongga Mulut pada Pasien di RSUP Sanglah Periode
Januari 2015 – juni 2016 dengan Riwayat Merokok ................................ 34
5.3 Prevalensi Kanker Rongga Mulut pada Pasien di RSUP Sanglah Periode
Januari 2015 – juni 2016 dengan Riwayat Minum Minuman Beralkohol 35
5.4 Prevalensi Kanker Rongga Mulut pada Pasien di RSUP Sanglah Periode
Januari 2015 – juni 2016 dengan Riwayat Menyirih ................................ 36
5.5 Insiden Kanker Rongga Mulut pada Pasien di RSUP Sanglah Periode Januari
2015 – juni 2016 Tanpa Riwayat Merokok, Minum Minuman Beralkohol, dan
Menyirih .................................................................................................... 37
5.6 Distribusi Kanker Rongga Mulut pada Pasien Dengan Riwayat Merokok,
Minum Minuman Beralkohol, atau Menyirih Berdasarkan Lokasi
Berkembangnya Kanker pada Pasien di RSUP Sanglah Periode Januari 2015
– Juni 2016 ................................................................................................ 38
BAB VI SIMPULAN DAN SARAN
6.1 Simpulan .................................................................................................. 40
6.2 Saran ........................................................................................................ 41
6.3 Keterbatasan Penelitian ............................................................................. 41
DAFTAR PUSTAKA
xiii
Download