pengaruh kehadiran pma dalam berinvestasi

advertisement
JURNAL ILMIAH BUSSINESS PROGRESS
April 2015, Volume 3, No. 1, 9-14
ISSN 2339-1618
PENGARUH KEHADIRAN PMA DALAM BERINVESTASI TERHADAP PERTUMBUHAN
EKONOMI MASYARAKAT DI SEKITAR PERUSAHAAN (STUDI EMPIRIS PADA PT.
INALUM PADA TAHUN 2007-2012)
Mangasi Sinurat, SE, M.Si
STIE Bina Karya Tebing Tinggi
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran PMA dalam pertumbuhan ekonomi masyarakat,
untuk mengetahui peran PMA dalam kegiatan investasi, dan untuk mengetahui pengaruh kehadiran PMA
dalam berinvestasi terhadap pertumbuhan ekonomi masyarakat di sekitar perusahaan. Teknik
pengumpulan data pada penelitian ini adalah dengan dokumentasi. Populasi dari penelitian ini
adalah investasi PT. Inalum di Kabupaten Batu Bara pada tahun 2007 -2012. Sampel pada
penelitian ini adalah data yang terdapat di BPS pada tahun 2007-2012 yaitu laju pertumbuhan ekonomi
dan penanaman modal asing PT. Inalum di Kabupaten Batu Bara.
Berdasarkan hasil penelitian didapat bahwa Penanaman Modal Asing (PMA) dalam berinvestasi
tidak mempunyai pengaruh positif terhadap pertumbuhan ekonomi masyarakat di sekitar perusahaan pada
PT. Inalum pada tahun 2007-2012. Hal ini terlihat t hitung < t tabel, yaitu 1,036 < 2,570. Maka Ha
ditolak.
Kata kunci: Investasi, Penanaman Modal Asing (PMA), Pertumbuhan Ekonomi.
PENDAHULUAN
Pembangunan
adalah
usaha
untuk
menciptakan kesejahteraan rakyat. Oleh karena
itu, hasil pembangunan harus dapat dinikmati
oleh seluruh rakyat sebagai wujud peningkatan
kesejahteraan lahir dan batin secara adil dan
merata. Pembangunan ekonomi daerah adalah
suatu proses dimana pemerintah daerah dan
masyarakatnya mengelolah sumber daya yang
ada dan membentuk suatu pola kemitraan antara
pemerintah daerah dengan sektor swasta untuk
menciptakan suatu lapangan kerja baru dan
merangsang pertumbuhan ekonomi dalam
wilayah tersebut.
Fenomena yang terjadi di Kabupaten Batu
Bara adalah peningkatan Produk Domestik
Regional Bruto (PDRB) perkapita yang cukup
tinggi di Kabupaten Batu Bara dan selalu berada
di atas PDRB perkapita Sumatera Utara setiap
tahunnya, akan tetapi angka tersebut belum
dapat menggambarkan pemerataan pendapatan
masyarakat di setiap strata ekonomi.
Pertumbuhan PDRB yang relatif tinggi tersebut
belum tentu mencerminkan peningkatan
kesejahteraan masyarakat, karena hal ini sangat
bergantung kepada perkembangan jumlah
penduduk.
Dalam lingkup daerah, salah satu tolak ukur
keberhasilan pembangunan di bidang ekonomi
yang diperlukan untuk evaluasi dan perencanaan
makro, biasanya dilihat dari pertumbuhan angka
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) baik
atas dasar harga berlaku maupun atas dasar
harga konstan. Dengan demikian pertumbuhan
ekonomi daerah itu dapat dicerminkan dari
perubahan PDRB dalam suatu wilayah dari
tahun ke tahun. Laju pertumbuhan PDRB Per
Kapita Kabupaten Batu Bara dapat dilihat dari
penyajian tabel distribusi PDRB Kabupaten
Batu Bara atas dasar harga berlaku pada tahun
2007-2012.
RUMUSAN MASALAH
Rumusan masalah pada penelitian ini
adalah:
1. Apakah peran PMA dalam pertumbuhan
ekonomi masyarakat?
2. Apakah PMA berperan dalam kegiatan
investasi?
3. Apakah kehadiran PMA berpengaruh dalam
berinvestasi terhadap pertumbuhan ekonomi
masyarakat di sekitar perusahaan?
TUJUAN PENELITIAN
Tujuan penelitian ini adalah:
9
PENGARUH KEHADIRAN PMA DALAM BERINVESTASI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI MASYARAKAT DI SEKITAR PERUSAHAAN
(STUDI EMPIRIS PADA PT. INALUM PADA TAHUN 2007-2012)
JURNAL ILMIAH BUSSINESS PROGRESS
April 2015, Volume 3, No. 1, 9-14
1. Untuk mengetahui peran PMA dalam
pertumbuhan ekonomi masyarakat.
2. Untuk mengetahui peran PMA dalam
kegiatan investasi.
3. Untuk mengetahui pengaruh kehadiran PMA
dalam berinvestasi terhadap pertumbuhan
ekonomi masyarakat di sekitar perusahaan.
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi (economic growth)
secara paling sederhana dapat diartikan sebagai
pertambahan out put atau pertambahan
pendapatan nasional agregat dalam kurun waktu
tertentu, misalkan satu tahun.
Perekonomian suatu negara dikatakan
mengalami pertumbuhan jika balas jasa riil
terhadap penggunaan faktor-faktor produksi
pada tahun tertentu lebih besar dari pada tahuntahun
sebelumnya.
Dengan
demikian,
pengertian pertumbuhan ekonomi dapat
diartikan sebagai kenaikan kapasitas produksi
barang dan jasa secara fisik dalam kurun waktu
tertentu (Prasetyo, 2009: 237).
Pertumbuhan ekonomi adalah proses
kenaikan out put perkapita dalam jangka
panjang, dimana penekanannya pada tiga hal
yaitu proses, out put perkapita dan jangka
panjang. Pertumbuahan ekonomi merupakan
suatu “proses”, bukan merupakan gambaran
ekonomi pada suatu saat. Disini dilihat aspek
dinamis dari suatu perekonomian berkembang
atau berubah dari waktu ke waktu. Pertumbuhan
ekonomi juga berkaitan dengan kenaikan “out
put perkapita”. Dalam pengertian ini ada dua
sisi yang perlu diperhatikan yaitu out put total
dan jumlah penduduk, sebab hanya apabila
kedua aspek tersebut dijelaskan, maka
perkembangan out put perkapita bisa dijelaskan.
Kemudian aspek yang ketiga adalah
pertumbuhan ekonomi perspektif waktu jangka
panjang, yaitu apabila selama jangka waktu
yang cukup panjang tersebut out put perkapita
menunjukkan kecendrungan yang jelas untuk
naik (Boediono, 2009: 1-2).
Berdasarkan dua pengertian pertumbuhan
ekonomi di atas dapat disimpulkan bahwa
pertumbuhan ekonommi dapat terjadi jika suatu
negara atau suatu daerah mampu menyediakan
barang ekonomi bagi penduduknya, akibat dari
hasil penggunaan faktor-faktor produksi yang
digunakan dalam jangka panjang dan pada
ISSN 2339-1618
akhirnya akan diikuti dengan peningkatan
pendapatan perkapita.
Menurut teori pertumbuhan ekonomi Neo
Klasik ada tiga faktor atau komponen utama
dalam pertumbuhan ekonomi dari setiap bangsa.
Ketiga faktor tersebut adalah:
1. Akumulasi modal, yang meliputi semua
bentuk atau jenis investasi baru yang
ditanamkan pada tanah, peralatan fisik, dan
modal atau sumber daya manusia.
2. Pertumbuhan penduduk, yang pada
akhirnya akan memperbanyak jumlah
angkatan kerja.
3. Kemajuan teknologi.
Model pertumbuhan solow sebenarnya
digunakan untuk menjelaskan bagaimana
pertumbuhan persediaan modal, pertumbuhan
angkatan kerja, dan kemajuan teknologi
berinteraksi dalam perekonomian,
serta
bagaimana pengaruhnya terhadap out put barang
dan jasa suatu negara secara keseluruhan.
B. Pengertian Produk Domestik Bruto
(PDRB)
Salah satu indikator penting untuk
mengetahui kondisi ekonomi di suatu daerah
dalam suatu periode tertentu ditunjukkan oleh
data Produk Domestik Regional Bruto (PDRB),
baik atas dasar harga yang berlaku atau atas
dasar konstan. PDRB di definisikan sebagai
jumlah nilai tambah yang dihasilkan oleh
seluruh unit usaha dalam satu daerah tertentu,
atau merupakan jumlah seluruh nilai barang dan
jasa akhir yang dihasilkan oleh seluruh unit
ekonomi di suatu daerah.
PDRB
atas
dasar
harga
berlaku
menggambarkan nilai tambah barang dan jasa
yang dihitung menggunakan harga yang berlaku
pada setiap tahun, sedangkan PDRB atas harga
konstan menunjukkan nilai tambah barang dan
jasa tersebut yang dihitung menggunakan harga
yang berlaku pada satu waktu tertentu sebagai
harga dasar (Widodo, 2006: 78).
PDRB merupakan penjumlahan dari semua
barang dan jasa akhir atau semua nilai tambah
yang dihasilkan oleh suatu daerah dalam
periode waktu tertentu (1 tahun).
Untuk menghitung nilai seluruh produksi
yang dihasilkan suatu perekonomian dalam
suatu tahun tertentu dapat digunakan 3 cara
perhitungan, yaitu:
10
PENGARUH KEHADIRAN PMA DALAM BERINVESTASI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI MASYARAKAT DI SEKITAR PERUSAHAAN
(STUDI EMPIRIS PADA PT. INALUM PADA TAHUN 2007-2012)
JURNAL ILMIAH BUSSINESS PROGRESS
April 2015, Volume 3, No. 1, 9-14
1.
2.
3.
Cara Produksi
Dengan cara ini pendapatan nasional
dihitung dengan
menjumlahkan nilai
produksi barang atau jasa
yang
diwujudkan oleh berbagai sektor lapangan
usaha pada suatu wilayah dalam jangka
waktu tertentu (satu tahun).
Cara Pengeluaran
Menurut cara ini pendapatan nasional
adalah jumlah nilai pengeluaran konsumsi
rumah tangga, konsumsi pemerintah,
pembentukan modal tetap domestik bruto,
perubahan stok, dan ekspor neto (ekspor
dikurangi impor).
Cara Pendapatan
Dalam penghitungan ini pendapatan
nasional
diperoleh
dengan
cara
menjumlahkan pendapatan yang diterima
oleh
faktor-faktor
produksi
yang
digunakan untuk mewujudkan pendapatan
nasional.
Data pendapatan regional adalah satu
indikator makro yang dapat menunjukkan
kondisi perekonomian regional setiap tahun.
Manfaat yang didapat atau diperoleh adalah:
1. PDRB atas dasar harga berlaku/nominal
a. Menunjukkan kemampuan sumber
daya ekonomi yang dihasilkan oleh
suatu wilayah. Nilai PDRB yang
besar menunjukkan kemampuan
sumber daya ekonomi yang besar
pula.
b. Menunjukkan
pendapatan
yang
memungkinkan dapat dinikmati oleh
penduduk suatu wilayah.
2. PDRB atas dasar harga konstan
a. Menunjukkan laju pertumbuhan
ekonomi secara keseluruhan/ setiap
sektor ekonomi dari tahun ke tahun.
b. Mengukur
laju
pertumbuhan
konsumsi, investasi, dan perdagangan
luar negeri, perdagangan antar pulau/
antar propinsi.
Setelah melihat pada uraian PDRB di atas
dapat diambil kesimpulan bahwa PDRB
merupakan nilai secara keseluruhan dari barang
dan jasa yang dihasilkan oleh masyarakat/
warga dalam suatu wilayah atau daerah dala
waktu tertentu (1 tahun). PDRB juga merupakan
ukuran laju pertumbuhan suatu daerah. PDRB
dalam hal ini juga berarti jumlah nilai tambah
ISSN 2339-1618
yang timbul dari semua unit produksi di dalam
suatu wilayah dalam jangka waktu tertentu.
C. Pengertian Penanaman Modal Asing
Menurut UU no. 1 tahun 1967 dan UU no 11
tahun 1970 tentang PMA, yang dimaksud
dengan Penanaman Modal Asing (PMA) adalah
penanaman asing secara langsung yang
dilakukan berdasarkan ketentuan-ketentuan
berdasarkan Undang-undang ini dan yang
digunakan untuk menjalankan perusahaan di
Indonesia, dalam arti bahwa pemilik modal
secara langsung menanggung resiko dari
penanaman modal tersebut.
Sedangkan pengertian modal asing antara
lain:
1. Alat pembayaran luar negeri yang tidak
merupakan bagian kekayaan devisa
Indonesia, yang dengan persetujuan
pemerintah digunakan untuk pembiayaan
perusahaan di Indonesia.
2. Alat
untuk
perusahaan,
termasuk
penemuan baru milik orang asing dan
bahan-bahan yang dimasukan dari luar
negeri ke dalam wilayah indonesia selama
alat-alat tersebut tidak di biayai dari
kekayaan Indonesia.
3. Bagian dari hasil perusahaan yang
berdasarkan
undang-undang
ini
diperkenankan
di
transfer,tetapi
dipergunakan
untuk
membiayai
perusahaan indonesia.
D. Pengertian Investasi
Teori
ekonomi
mengartikan
atau
mendefinisikan investasi sebagai pengeluaranpengeluaran untuk membeli barang-barang
modal dan peralatan-peralatan produksi dengan
tujuan untuk mengganti dan terutama
menambah barang-barang modal dalam
perekonomian yang akan digunakan untuk
memproduksikan barang dan jasa di masa
depan.
Investasi sering kali mengarah pada
perubahan dalam keseluruhan permintaan dan
mempengaruhi siklus bisnis, selain itu investasi
mengarah kepada akumulasi modal yang bisa
meningkatkan out put potensial negara dan
mengembangkan pertumbuhan ekonomi jangka
panjang (Samuelson, 2003: 137).
Investasi
dapat
diartikan
sebagai
pengeluaran atau pembelanjaan penanaman
modal atau perusahaan untuk membeli barang-
11
PENGARUH KEHADIRAN PMA DALAM BERINVESTASI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI MASYARAKAT DI SEKITAR PERUSAHAAN
(STUDI EMPIRIS PADA PT. INALUM PADA TAHUN 2007-2012)
JURNAL ILMIAH BUSSINESS PROGRESS
April 2015, Volume 3, No. 1, 9-14
barang produksi, untuk menambah kemampuan
memproduksi barang dan jasa yang tersedia
dalam perekonomian yang berasal dari investasi
dalam negeri mupun investasi asing.
Peningkatan
investasi
akan
mendorong
peningkatan volume produksi yang selanjutnya
akan meningkatkan kesmpatan kerja yang
produktif
sehingga
akan
meningkatkan
pendapatan
perkapita
sekaligus
bisa
meningkatkan keseahteraan masyarakat.
Investasi pada hakekatnya merupakan awal
kegiatan pembangunan ekonomi. Investasi dapat
dilakukan oleh swasta, pemerintah atau
kerjasama antara pemerintah dan swasta.
Investasi merupakan suatu cara yang dapat
dilakukan oleh pemerintah untuk meningkatkan
pertumbuhan ekonomi dan untuk jangka
panjang dapat menaikkan standar hidup
masyarakat (Mankiw, 2003: 62).
Investasi merupakan komponen utama
dalam menggerakkan roda perekonomian suatu
negara. Secara teori peningkatan investasi akan
mendorong volume perdagangan dan volume
produksi yang selanjutnya akan memperluas
kesempatan kerja yang produktif dan berarti
akan meningkatkan pendapatan perkapita
sekaligus bisa meningkatkan kesejahteraan
masyarakat.
Tabel 1
Perkembangan Investasi PMA di PT. INALUM
Kabupaten Batu Bara.
Periode 2007-2012
PMA
Tahun
Investasi
(juta US $)
2007
575,7
2008
612,6
2009
652,7
2010
712,6
2011
1510
2012
1790
Total
5853,6
Sumber: Indonesia Finance Today diolah tahun 2013
E. Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu ini memuat berbagai
penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti
lain baik dalam bentuk penelitian biasa, skripsi,
tesis, dan jurnal. Penelitian yang ada telah
mendasari pemikiran penulis dalam penyusunan
skripsi, adapun penelitiannya adalah sebagai
berikut:
1. Penelitan yang dilakukan oleh Deddy
Rustiono (2008), dengan judul “Analisis
Investasi, Tenaga Kerja, dan Pengeluaran
ISSN 2339-1618
2.
Pemerintah
terhadap
Perumbuhan
Ekonomi Jawa Tengah”. Penelitian ini
menggunakan model regresi linier dengan
metode kuadran terkecil (OLS).
Hasil analisis data menunjukkan bahwa
nilai F-hitung lebih besar dari F-tabel
(4,449 > 2,81) sehingga Ho diterima dan
Ha ditolak berarti secara bersama-sama
berpengaruh positif dan signifikan
terhadap pertumbuhan ekonomi di jawa
tengah.
Penelitan yang di lakukan oleh Eko
Prasetyo (2011) dengan judul “Analisis
Pengaruh Penanaman Modal Dalam
Negeri (PMDN), Penanaman Modal Asing
(PMA), Tenaga Kerja, dan Ekspor
Terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Jawa
Tengah Periode Tahun 1985-2009”.
Penelitian ini menggunakan analisis
regresi log linier dengan metode Ordinary
Least Square (OLS). Hasil analisis
menunjukkan bahwa PMDN, tenaga kerja,
ekspor berpengruh positif dan sgnifikan
terhadap pertumbuhan ekonomi di Jawa
tengah. Sedangkan PMA berpengaruh
negative dan tidak signifikan terhadap
pertumbuhan ekonomi di Jawa Tengah.
nilai F-hitung lebih Besar daripada F-tabel
(173,7557<1,725). Berarti Ho diterima dan
Ha ditolak berarti secara bersama-sama
berpengaruh positif dan signifikan
terhadap pertumbuhan ekonomi di jawa
tengah.
METODE
Lokasi Waktu dan Penelitian
Penelitian ini dilakukan melalui media
internet dan pengambilan data langsung dari
Badan Pusat Statistik (BPS) di jalan Medan
Kecamatan Lima Puluh Kabupaten Batubara
pada bulan Januari – Maret 2014.
Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data pada penelitian
ini adalah dengan dokumentasi, yaitu mencari
data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa
catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah,
prasasti, notulen, rapat, lengger, agenda, dan
sebagainya (Arikunto, 2006: 231). Selain datadata laporan tertulis, untuk kepentingan
penelitian ini juga digali berbagai data,
informasi dan referensi dari berbagai sumber
pustaka, media massa dan internet.
12
PENGARUH KEHADIRAN PMA DALAM BERINVESTASI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI MASYARAKAT DI SEKITAR PERUSAHAAN
(STUDI EMPIRIS PADA PT. INALUM PADA TAHUN 2007-2012)
JURNAL ILMIAH BUSSINESS PROGRESS
April 2015, Volume 3, No. 1, 9-14
Populasi dan Sampel
Populasi adalah wilayah generalisasi yang
terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai
kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi
dari penelitian ini adalah investasi PT.
Inalum di Kabupaten Batu Bara pada
tahun 2007-2012.
Sampel adalah bagian atau jumlah dan
karakteritik yang dimiliki oleh populasi
tersebut. Sampel pada penelitian ini adalah data
yang terdapat di BPS pada tahun 2007-2012
yaitu laju pertumbuhan ekonomi dan
penanaman modal asing PT. Inalum di
Kabupaten Batu Bara.
Hipotesis
Hipotesis yang digunakan dalam penelitian
ini adalah:
Ha
: Investasi PMA berpengaruh terhadap
pertumbuhan ekonomi masyarakat
disekitar perusahaan Inalum pada tahun
2007-2012.
Metode Analisis Data
Analisis Regresi Linier Sederhana
Analisis
regresi
linier
sederhana
dipergunakan untuk mengetahui pengaruh
antara satu buah variabel bebas terhadap satu
buah variabel terikat:
Y= a + bX + €
Keterangan:
Y = Pertumbuhan ekonomi masyarakat.
X = Kehadiran PMA dalam berinvestasi.
€ = Standart error
Uji t
Pengujian
terhadap
variabel-variabel
indipendent secara parsial (individu) digunakan
untuk melihat signifikansi dan pengaruh
variabel indipenden secara individu terhadap
variasi independen lainnya. Hipotesis yang
digunakan:
Jika t – hitung > t – tabel (df = n-k) maka Ha
diterima
Koefisien Determinasi
Untuk mengetahui besarnya pengaruh
variabel independen terhadap variable dependen
dapat diketahui dengan menggunakan analisis
koefisien determinasi. Adapun rumus untuk
mencari koefisien determinasi adalah:
ISSN 2339-1618
Kd = r2 x 100%
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil Analisis Regresi Linier Sederhana
Tabel 2
Hasil Analisis Linear Sederhana
Unstandardized
Coefficients
Model
B
1 (Constant)
Penanaman Modal Asing
(PMA) dalam berinvestasi
Standardized
Coefficients
Std. Error
4.160
.345
.000
.000
Beta
.460
a. Dependent variable: Pertumbuhan Ekonomi masyarakat.
Sumber: hasil pengolahan data menggunakan spss 17.
Berdasarkan tabel di atas, maka diperoleh
persamaan regresi sebagai berikut:
Y = 4,160 + 0,00X
Arti dari persamaan di atas adalah:
a = 4,160 mempunyai arti jika nilai X yaitu
Penanaman Modal Asing (PMA) dalam
berinvestasi = 0, maka nilai Y yaitu
pertumbuhan ekonomi masyarakat akan
menunjukkan sebesar 4,160.
Uji t
Tabel 3
Hasil Uji secara Parsial (Uji t)
Collinearity Statistics
Model
1
T
(Constant)
Penanaman
Modal Asing
(PMA) dalam
berinvestasi
Sig.
12.045
.000
1.036
.359
Tolerance
1.000
VIF
1.000
Sumber: hasil pengolahan data menggunakan spss 17
Nilai t hitung dibandingkan dengan nilai t
tabel berdasarkan tingkat signifikansi (α) = 5%
= 0,05/2 = 0,025 dimana df derajat kebebasan
pembilang = k dan derajat kebebasan penyebut
= n-k-1. Jadi, derajat pembilang = 1 dan derajat
penyebut = 6-1 = 5, maka t tabel diperoleh
2,570. Ha diterima apabila t hitung > t tabel atau
–t hitung < -t tabel, artinya ada pengaruh antara
variabel bebas terhadap variabel terikat.
Berdasarkan nilai yang sudah diperoleh, terlihat
t hitung < t tabel, yaitu 1,036 < 2,570, maka Ha
ditolak artinya bahwa variabel Penanaman
Modal Asing (PMA) dalam berinvestasi tidak
berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi
masyarakat di sekitar perusahaan PT. INALUM
di Kabupaten Batu Bara.
13
PENGARUH KEHADIRAN PMA DALAM BERINVESTASI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI MASYARAKAT DI SEKITAR PERUSAHAAN
(STUDI EMPIRIS PADA PT. INALUM PADA TAHUN 2007-2012)
JURNAL ILMIAH BUSSINESS PROGRESS
April 2015, Volume 3, No. 1, 9-14
ISSN 2339-1618
Koefisien Determinasi
Tabel 4
Hasil Koefisien Determinasi
Model Summaryb
Model
1
a.
R
.460a
R
Adjusted R Std. Error of the
Square Square
Estimate
.211
.014
DurbinWatson
.37686
1.941
Predictors: (Constant), Penanaman Modal Asing (PMA) dalam
berinvestasi
b. Dependent Variable: pertumbuhan ekonomi masyarakat
Sumber: hasil pengolahan datamenggunakan spss 17.
Hasil koefisien ditunjukkan oleh nilai R
square sebesar 0,211 atau 21.1% ini berarti
bahwa
variable
pertumbuhan
ekonomi
masyarakat (Y) dipengaruhi oleh variabel
Penanaman Modal Asing (PMA) dalam
berinvestasi sebesar 21.1% sedangkan sisanya
78,9% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang
tidak diteliti.
Berdasarkan hasil pengujian, nilai koefisien
variabel Penanaman Modal Asing dalam
berinvestasi adalah sebesar 1,036 dan secara
statistic tidak signifikan terhadap pertumbuhan
ekonomi masyarakat disekitar perusahaan PT.
INALUM di Kabupaten Batu Bara.
Berdasarkan hasil regresi menunjukkan
bahwa nilai investasi Penanaman Modal Asing
(PMA) di sekitar perusahaan PT. INALUM di
Kabupaten Batu Bara tidak berpengaruh atau
tidak mempunyai hubugan yang signifikan
terhadap pertumbuhan ekonomi masyarakat di
sekitar perusahaan PT. INALUM di Kabupaten
Batu Bara. Hal tersebut disebabkan karena
pengembangan Penanaman Modal Asing
(PMA) di sekitar perusahaan PT. INALUM di
Kabupaten Batu Bara masih terhambat oleh
rumitnya pengurusan perijinan akibat birokrasi
yang terbelit-belit serta kurangnya keterpaduan
koordinasi antar departemen terkait, sehingga
investor asing kurang berminat untuk
menanamkan modalnya di kabupaten Batu Bara.
Hasil dari penelitian ini juga mendukung
temuan dari hasil penelitian yaitu penelitian
yang dilakukan oleh Eko Prasetyo dalam
jurnalnya dengan judul “ Analisis Pengaruh
Penanaman Modal dalam Negeri (PMDN),
Penanaman Mdal Asing (PMA), Tenaga Kerja,
dan Ekspor terhadap Pertumbuhan Ekonomi di
Jawa Tengah yang menyatakan bahwa PMA
tidak berpengaruh secara signifikan terhadap
pertumbuhan ekonomi.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat
diambil kesimpulan bahwa Penanaman Modal
Asing (PMA) dalam berinvestasi tidak
mempunyai
pengaruh
positif
terhadap
pertumbuhan ekonomi masyarakat di sekitar
perusahaan pada PT. Inalum pada tahun 20072012. Hal ini terlihat t hitung< t tabel, yaitu
1,036 < 2,570. Maka Ha ditolak.
Saran
Pemerintah daerah diharapkan dapat
menarik
investasi
asing
dengan
cara
menciptakan iklim investasi yang kondusif,
penyederhanaan
proses
perijinan,
serta
meningkatkan kualitas sumber daya manusia
sehingga diharapkan nilai Penanaman Modal
Asing (PMA) dapat semakin menigkat dan
dapat mendorong pertumbuhan ekonomi
masyarakat di sekitar Perusahaan PT. INALUM
di Kabupaten Batu Bara.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian
(Suatu Pendekatan Praktik). Rineka Cipta:
Jakarta.
Badan Pusat Statistik. Batubara Dalam Angka. BPS
Sumatera Utara.
Boediono. 2009. Teori Pertumbuhan Ekonomi. BPFE
YGM: Yogyakarta.
Dumairy. 1996. Perekonomian Indonesia. Erlangga:
Jakarta.
Kuncoro, Mudrajad. 2007. Metode Kuantitatif Teori
Dan Aplikasi Untuk Bisnis dan Ekonomi. UPP
STIM YKPN: Yogyakarta.
Mankiw, N. Gregory. 2003. Teori Makro Ekonomi
Edisi ke Lima. Jakarta: Erlangga.
Prasetyo, P. Eko. 2009. Fundamental Makro
Ekonomi. Beta Offset: Yogyakarta.
Sugiyono. 2007. Statistika Untuk Penelitian. CV
ALFABETA: Bandung.
Widodo, Tri. 2006. Perencanaan Pembangunan:
Aplikasi Komputer (Era Otonomi Daerah).
UPP STIM YKPN: Yogyakarta.
http://www.Indonesia/Finance/Today.com (di akses
bulan Agustus 2013).
14
PENGARUH KEHADIRAN PMA DALAM BERINVESTASI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI MASYARAKAT DI SEKITAR PERUSAHAAN
(STUDI EMPIRIS PADA PT. INALUM PADA TAHUN 2007-2012)
Download