PENGGUNAAN MEDIA LCD DALAM PEMBELAJARAN PAI SISWA

advertisement
PENGGUNAAN MEDIA LCD DALAM PEMBELAJARAN PAI
SISWA KELAS VI DI SD NU NAWA KARTIKA KUDUS
TAHUN PELAJARAN 2014/2015
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat
Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata I
Dalam Bidang Ilmu Pendidikan Islam
Oleh :
AHZAM ABAR
NIM : 131310001250
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NAHDLATUL ULAMA JEPARA
2015
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Lamp
: 4 (empat) eks
Hal
: Naskah Skripsi
An. Sdr. Ahzam Abar
Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
Universitas Islam Nahdlatul Ulama (UNISNU)
Jepara
Assalamu’alaikum Warahmatullah Wabarakatuh
Setelah saya meneliti dan mengadakan perbaikan sebelumnya, bersama ini
saya kirim naskah skripsi Saudara :
Nama
: Ahzam Abar
NIM
: 131310001250
Progdi
: Pendidikan Agama Islam (PAI)
Judul
: PENGGUNAAN MEDIA LCD DALAM PEMBELAJARAN
PAI SISWA KELAS VI DI SD NU NAWA KARTIKA KUDUS
TAHUN PELAJARAN 2014/2015
Dengan ini saya mohon kiranya skripsi Saudara tersebut dapat segera
dimunaqasyahkan.
Demikian harap menjadi maklum.
Wassalamu’ alaikum Warahmatullah Wabarakatuh
Jepara, Maret 2015
Dosen Pembimbing
Drs, Maswan, MM.
ii
UNIVERSITAS ISLAM NAHDLATUL ULAMA (UNSINU) JEPARA
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI)
Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris (PBI)
Akreditasi BAN-PT : Peringkat B
Nomor : 192/SK/BAN-PT/Ak-XVI/S/IX/2013
Ijin Penyelenggaraan SK Mendikbud RI
Nomor : 149/E/O/2013
PENGESAHAN
Nama : Ahmad Burhan
NIM
: 131310001262
Judul :
PENGARUH
PEMANFAATAN
PERPUSTAKAAN
SEKOLAH
TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IX DI MTs NU
TBS KUDUS TAHUN PELAJARAN 2014/2015
Telah dimunaqosahkan oleh Dewan Penguji Fakultas Tarbiyah dan Ilmu
Keguruan Universitas Islam Nahdlatul Ulama (UNISNU) Jepara, dan dinyatakan
lulus dengan predikat cumlaude/ baik / cukup, pada tanggal :
Dan dapat diterima sebagai syarat guna memperoleh gelar Sarjana Strata I Tahun
akademik 2014/2015.
Jepara,
2015
Ketua Sidang
Sekretaris Sidang
Penguji I
Penguji II
Dosen Pembimbing
iii
PERNYATAAN
Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, penulis menyatakan bahwa
skripsi ini tidak berisi materi yang pernah ditulis oleh orang lain atau diterbitkan.
Demikian juga skripsi ini tidak berisi satupun pikiran-pikiran orang lain, kecuali
informasi yang terdapat dalam referensi bahan rujukan.
Kudus, Maret 2015
Deklarator
AHZAM ABAR
NIM 131310001250
iv
HALAMAN MOTTO
‫ﻻﺧﻴﺮﻓﻰ ﺧﻴﺮﻻﻳﺪﻭﻡ ﺑﻞ ﺷﺮﻻﻳﺪﻭﻡ ﺧﻴﺮﻣﻦ ﺧﻴﺮﻻﻳﺪﻭﻡ‬
“Tiada Kebaikan Di Dalam Melakukan Hal Baik Yang Tidak Terus Menerus,
Melainkan Hal Jelek Yang Tidak Terus Menerus Itu Lebih Baik Daripada
Kebaikan Yang Tidak Terus Menerus”
(Ustad Moh. Khoeron, Sarang)
v
HALAMAN PERSEMBAHAN
Sembah sujud serta syukurku kepada-Mu, berkat kasih sayang dan taburan
cinta-Mu telah memberikanku kekuatan. Membekaliku dengan ilmu serta
memperkenalkanku dengan cinta. Sholawat dan salam selalu terlimpahkan
keharibaan Rasullah Muhammad SAW.
Kupersembahkan karya sederhana ini kepada :
1.
Abahku (H. Achmad Barchan) dan Ummyku (Hj. Maslichah) yang
tercinta terima kasih yang tak terhingga karena selama ini telah
membesarkan dan mendidikku dengan penuh cinta dan kasih sayang.
2.
Istriku tercinta (Uswatun Khasanah) dan Sang Buah Hati (Callysta
Ahna Syareva Almas) yang tanpa henti-hentinya memberikan motivasi
dan selalu menanti dalam perjuangan dan cita-cita
3.
Para Kyai/Asatidz/Dosen UNISNU Jepara yang menjadi media waktu
penulis menimba dan menggali ilmu yang penulis dapatkan di kampus
hijau tercinta, semoga ilmu yang penulis dapatkan dapat bermanfaat
dan barokah, Fiddini Wad Dunya Hattal Akhiroh.
4.
Akhi pondok Al-Anwar Sarang Rembang , teman-teman Guru SD NU
Nawa Kartika, dan kawan-kawan seperjuangan kelompok satu (Yi
Halim, Yi Saefudin, Pak Ridho, Dek Zudin serta Dek Ahmeed Burhan)
di Kampus tercinta UNISNU Jepara.
vi
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Hamdan wa Syukron Lillah, penulis panjatkan kehadirat Allah SWT.,
Illahi Rabbi yang selalu bersemayam di hati kita, yang senantiasa mengizinkan
kita menjadi sebagai orang mukmin mukminah lahir dan batin.
Shalawat serta salam selalu penulis curahkan keharibaan insan termulia,
habibina wasyafi’una Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, Rasul yang
senantiasa kita rindukan kehadirannya, utusan Allah yang membawa kabar
gembira untuk umat Islam sedunia.
Berkat karunia dan ridla-Nya penulis telah menyelesaikan penyusunan
Skripsi guna memperoleh gelar Sarjana Strata 1 dalam Ilmu Pendidikan Agama
Islam (PAI) di Universitas Islam Nahdlatul Ulama (UNISNU) Jepara dengan
judul “Penggunaan Media LCD Dalam Pembelajaran PAI Siswa Kelas VI Di
SD NU Nawa Kartika Kudus Tahun Pelajaran 2014/2015”.
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis banyak mendapatkan bimbingan
dan saran-saran dari berbagai pihak,
sehingga penyusunan skripsi ini dapat
selesai dengan baik dan sukses. Penulis menyadari bahwa penelitian skripsi ini
tidak akan terlaksana dengan baik tanpa bantuan, saran, dan arahan dari berbagai
pihak, yang secara langsung maupun tidak langsung telah memberikan bantuan
material maupun spiritual.
Untuk itu penulis menyampaikan terima kasih kepada:
1.
Bapak Prof. Dr. H. Muhtarom H.M., selaku Rektor UNISNU Jepara
2.
Bapak Drs. H. Akhirin Ali, M.Ag., selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu
Keguruan Universitas Islam Nahdlatul Ulama (UNISNU) Jepara.
3.
Bapak Drs. Maswan, MM. selaku dosen pembimbing yang telah bersedia
meluangkan waktu, tenaga dan fikiran untuk memberikan bimbingan,
pengarahan dalam penyusunan skripsi ini.
4.
Para dosen/staf pengajar dan segenap civitas akademika di lingkungn
UNISNU Jepara yang membekali berbagai pengetahuan sehingga penulis
mampu menyelesaikan penyusunan sksripsi ini.
vii
5.
Bapak M. Ansori, S.Pd.I, selaku kepala SD NU Nawa Kartika Kudus yang
telah memberikan izin dalam penelitian skripsi ini.
6.
Keluargaku yang menyulutkan api semangat dalam mengarungi kehidupan
ini.
7. Teman-temanku UNISNU Jepara Kelas Reguler 2-E angkatan 2011 yang telah
banyak memberikan support dalam menyelesaikan penyusunan skripsi ini.
8. Seseorang yang selama ini mendampingi dalam pembuatan skripsi dan semua
pihak yang tidak bisa penulis sebutkan, yang telah membantu dan
menghantarkan pada penyusunan skripsi ini.
Atas segala bantuan yang mereka curahkan, penulis hanya dapat
mendo’akan semoga amal baik mereka diterima di sisi Allah SWT sebagai amal
shaleh, Amin.
Akhirnya, penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini masih jauh
mencapai kesempurnaan dalam arti sebenarnya. karena itu, kritik konstruktif dari
siapapun diharapkan menjadi semacam suara yang dapat menyapa tulisan ini
sebagai bahan pertimbangan dalam proses kreatif berikutnya. Namun demikian,
sekecil apapun makna yang terjelma dalam tulisan inipun juga diharapkan ada
manfaatnya.
Kudus, Maret 2015
Penulis,
AHZAM ABAR
NIM 131310001250
viii
ABSTRAK
Ahzam Abar (NIM 131310001250). Penggunaan Media LCD Dalam
Pembelajaran PAI Siswa Kelas VI Di SD NU Nawa Kartika Kudus Tahun
Pelajaran 2014/2015: Program Strata 1 Prodi Pendidikan Agama Islam
UNISNU Jepara, 2015.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui; 1) bagaimana penggunaan
media LCD dalam pembelajaran PAI di SD NU Nawa Kartika Kudus Tahun
Pelajaran 2014/2015; 2) bagaimana pembelajaran PAI di SD NU Nawa Kartika
Kudus Tahun Pelajaran 2014/2015; 3) faktor-faktor penggunaan media LCD
dalam pembelajaran PAI siswa kelas VI di SD NU Nawa Kartika Kudus Tahun
Pelajaran 2014/2015.
Penelitian dilakukan di SD NU Nawa Kartika Kudus, yang terletak di
Langgar Dalem Kecamatan Kota Kudus. Penelitian ini menggunakan teknik
analisis Deskriptif Kualitatif dengan mereduksi data, penyajian data dan
verifikasi.
Hasil penelitian: (1) penggunaan media LCD di SD NU Nawa Kartika
Kudus Tahun Pelajaran 2014/2015 merupakan media pembelajaran yang
digunakan dan diterapkan di kelas untuk kegiatan siswa dalam belajar. Makin
tinggi kegiatan belajar peserta didik, makin tinggi peluang besarnya pengajaran.
Kegiatan belajar peserta didik bisa terwujud karena adanya motivasi yang tinggi
dari peserta didik. Motivasi merupakan hal abstrak, oleh karena itu aktualisasi dari
motivasi belajar peserta didik adalah aktifitas belajar. Peserta didik dapat
dikatakan termotivasi belajar, bisa dilihat dari: peserta didik fokus terhadap
penjelasan guru, KBM yang aktif, interaksi yang baik antara siswa dengan guru,
meningkatnya pemahaman peserta didik akan materi pelajaran, dan adanya feat
back; (2) pembelajaran PAI di SD NU Nawa Kartika Kudus Tahun Pelajaran
2014/2015 merupakan mata pelajaran yang berlingkup agama, dengan macammacam materinya antara lain: Al-Qur’an Hadits, Fiqih, Akidah Akhlaq, SKI,
Bahasa Arab, Nahwu, Tajwid, Shorof, Tafsir, I’rob, Mahfudhot, Tauhid,
Hija’iyyah, Pegon, Praktik Sholat, dan Ke-NU-an. Dalam menunjang semua
pelajaran lingkup PAI tersebut digunakannya pembelajaran media LCD, karena
jam pelajaran mapel lingkup PAI hanya 6 jam pelajaran dalam 1 minggu dengan
durasi 40 menit, sehingga menggunakan media LCD guru dapat mengefesiensikan
waktu, materi pelajaran mudah dituntaskan, dan catatan bisa disimpan dalam
bentuk file dan bisa ditampilkan kembali di kelas lain dengan materi yang sama;
(3) Faktor-faktor penggunaan media LCD dalam pembelajaran PAI di SD NU
Nawa Kartika Kudus Tahun Pelajaran 2014/2015 adalah sebagai media
pembelajaran dalam rangka memotivasi belajar peserta didik pada mapel PAI, hal
ini terbukti dengan aktifitas belajar peserta didik di dalam kelas lebih aktif,
suasana kelas yang kondusif, daya serap peserta didik akan materi yang
disampaikan oleh guru lebih tinggi, peserta didik lebih giat dalam belajar mapel
PAI, materi pelajaran tertuntaskan, serta guru PAI lebih kreatif dalam memilih
dan mendesain media yang akan dipakai sebagai sarana menyampaikan materi
pelajaran PAI. Adapun faktor-faktornya antara lain, faktor pendukung: (a) Para
tenaga pendidik yang profesional yang peka akan perkembangan IT, sehingga
ix
tidak ada kesulitan dalam teknis penggunaan dan pembuatan materi ajar, (b)
Respon positif dari masyarakat khususnya wali murid dalam pengadaan media
LCD, dan (c) Sarana dan prasarana yang memadai dan dilengkapi dengan area
hots pot sehingga mudah bagi guru dan peserta didik mengakses informasi
pengetahuan. Sedangkan untuk faktor penghambat: (a) Ketika pemadaman listrik,
media LCD tidak dapat digunakan fungsinya, (b) Dengan adanya tampilan bahan
ajar yang variatif membuat siswa tertarik akan gambar visualnya, menyebabkan
mereka tidak fokus pada isi materi yang diajarkan, (c) Belum adanya feat back
dari peserta didik, karena materi PAI yang mereka terima belum dapat
diinternalisasikan dalam kehidupan sehari-hari, dan (d) Anggapan masyarakat
sekolah yang berbasis IT adalah sekolah yang mahal.
Berdasarkan hasil penelitian ini diharapkan akan menjadi bahan
informasi dan masukan bagi para civitas akademika, para mahasiswa, para tenaga
pendidik di lingkungan sekolah terutama dalam memberi dorongan kepada siswa
agar senatiasa meningkatkan motivasi berprestasi secara lebih memadai dengan
memanfaatkan media LCD sebagai penunjang pembelajaran.
Kata Kunci: Penggunaan Media, Media LCD dan Pembelajaran PAI
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................................ ii
HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... iii
HALAMAN PERNYATAAN.......................................................................... iv
HALAMAN MOTTO ..................................................................................... v
HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... vi
KATA PENGANTAR ..................................................................................... vii
ABSTRAK ........................................................................................................ ix
DAFTAR ISI ..................................................................................................... xi
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xiii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah ................................................................. 1
B. Rumusan Masalah .......................................................................... 5
C. Tujuan Penelitian ............................................................................ 6
D. Manfaat Penelitian .......................................................................... 6
E. Telaah Pustaka ................................................................................ 7
F. Metodologi Penelitian .................................................................... 8
G. Sistematika Penulisan ..................................................................... 11
BAB II LANDASAN TEORI ........................................................................ 13
A. Media Pembelajaran ....................................................................... 13
1.
Pengertian Media Pembelajaran .............................................. 13
2.
Tujuan dan Manfaat Media Pembelajaran .............................. 15
B. Media LCD ..................................................................................... 20
1.
Pengertian Media LCD ........................................................... 20
2.
Tujuan Penggunaan Media LCD ............................................. 20
3.
Kelebihan dan Kekurangan Media LCD ................................. 22
C. Pendidikan Agama Islam (PAI) ..................................................... 24
1.
Pengertian Pendidikan Agama Islam (PAI) ........................... 24
2.
Dasar Pendidikan Agama Islam (PAI) .................................... 25
xi
3.
Tujuan Pendidikan Agama Islam (PAI) ................................... 28
D. Penggunaan Media LCD dalam Pembelajaran PAI ....................... 29
BAB III KAJIAN OBJEK PENELITIAN .................................................... 31
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian .............................................. 31
1.
Sejarah SD NU Nawa Kartika Kudus ..................................... 31
2.
Letak Geografis Sekolah ......................................................... 39
3.
Visi dan Misi Sekolah ............................................................. 40
4.
Tujuan Sekolah ........................................................................ 41
5.
Profil Sekolah .......................................................................... 42
6.
Struktur Kepengurusan ............................................................ 43
7.
Data Siswa ............................................................................... 44
8.
Data Guru dan Tenaga Kependidikan ..................................... 45
9.
Sarana dan Prasarana ............................................................... 46
10. Struktur Kurikulum ................................................................. 47
B. Konsep Model Pembelajaran di SD Nawa Kartika Kudus ............ 49
BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN ................................................... 54
A. Data tentang penggunaan media LCD di SD NU Nawa Kartika Kudus
......................................................................................................... 54
B. Data tentang PBM PAI di SD Nu Nawa Kartika Kudus ............... 55
C. Pemaparan Hasil Penelitian ............................................................ 55
D. Faktor-faktor Pendukung dang Penghambat .................................. 72
BAB V KESIMPULAN, SARAN DAN PENUTUP ..................................... 76
A. Kesimpulan ..................................................................................... 76
B. Saran ............................................................................................... 78
C. Penutup ........................................................................................... 79
DAFTAR PUSTAKA
xii
DAFTAR LAMPIRAN
1.
Lampiran 1 Surat Keterangan SD NU Nawa Kartika Kudus
2.
Lampiran 2 Kuesioner Angket
3.
Lampiran 3 Daftar Nama Siswa Koresponden Angket
4.
Lampiran 6 Sertifikat OSPEK
5.
Lampiran 7 Sertifikat KKL
6.
Lampiran 8 Sertifikat PPL
7.
Lampiran 9 Sertifikat KKN
8.
Lampiran 10 Daftar Riwayat Pendidikan
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Proses belajar mengajar atau proses pengajaran merupakan suatu
kegiatan melaksanakan kurikulum suatu lembaga pendidikan, agar dapat
mempengaruhi para siswa mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.
Tujuan pendidikan pada dasarnya mengantarkan para siswa menuju pada
perubahan-perubahan tingkah laku baik intelektual, moral maupun sosial agar
dapat hidup mandiri sebagai individu dan mahkluk sosial. Dalam mencapai
tujuan tersebut siswa berinteraksi dengan lingkungan belajar yang diatur guru
melalui proses pengajaran. 1
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin medorong
upaya-upaya dalam pembaharuan dan pemanfaatan hasil teknologi dalam
proses belajar mengajar. 2 Para guru dituntut agar mampu menggunakan alatalat yang telah disediakan di sekolah, tidak tertutup kemungkinan bahwa alatalat tersebut sesuai dengan perkembangan zaman. Para guru sekurangkurangnya dapat menggunakan alat yang murah dan efisien meskipun
sederhana, itu semua merupakan keharusan dalam upaya mencapai tujuan
pembelajaran yang diharapkan.
1
Nana Sudjana dan Ahmad Rivai, Media Pengajaran, (Bandung: Sinar Baru
Algesindo, 2010), cet. IX, hlm. 1.
2
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2003),
hlm. 2.
1
2
Kalau kita lihat perkembangannya, pada mulanya media hanya
dianggap sebagai alat bantu mengajar guru (teaching aids). Alat bantu yang
dipakai adalah alat bantu visual, misalnya gambar, model, objek, dan alat-alat
lain yang dapat memberikan pengalaman konkret, motivasi belajar serta
mempertinggi daya serap retensi belajar siswa. 3
Upaya peningkatan proses dan hasil balajar perlu diwujudkan agar
diperoleh
kualitas
Sumber
Daya
Manusia
yang
dapat
menunjang
pembangunan Nasional. Upaya tersebut menjadi tugas semua tenaga
kependidikan, walaupun demikian peran guru sangat menentukan sebab
gurulah yang langsung dalam membina peserta didik di sekolah melalui
proses belajar mengajar sehingga guru berperan aktif dalam membimbing dan
mengorganisir terhadap kondisi belajar anak.
Mata pelajaran lingkup Pendidikan Agama Islam sangat banyak
pelajarannya, dan itu merupakan ciri khusus Sekolah Islam di bawah naungan
yayasan pendidikan Ma’arif NU. Secara substansial mata pelajaran yang
memiliki lingkup Agama Islam memiliki kontribusi dalam memberikan
motivasi kepada peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati
Pendidikan Agama Islam yang mengandung nilai-nilai kearifan yang dapat
digunakan untuk melatih kecerdasan, membentuk sikap, watak, dan
kepribadian peserta didik.
Pada umumnya pembelajaran yang masuk ranah agama Islam oleh
guru kurang berhasil dalam menggairahkan peserta didik dalam penghayatan
3
Arief S. Sadiman, dkk, Media Pendidikan, (Depok: Rajawali Pers, 2012), hlm. 7.
3
nilai-nilai secara mendalam yang ditujukan dengan pengungkapan ekspresi
secara verbal. Guru masih mengamalkan gaya pengajaran konvensional
dalam penyampaiannya.
Dalam konteks ini kelemahan pengajaran
dan pembelajaran
Pendidikan Agama Islam terkait dengan cara pengajaran guru yang kurang
mengembangkam media pembelajaran. Banyak peserta didik mempunyai
kesan bahwa mata pelajaran yang lingkupnya agama Islam adalah mata
pelajaran yang sulit bagi mereka, terlebih pada proses pembelajaranya yang
menitikberatkan pada membaca dan daya hafal, membuat peserta didik
bosan, jenuh, terlebih tidak faham. Sehingga kesan yang diterima oleh
peserta didik bahwa mata pelajaran lingkup agama Islam itu sulit difahami
dan membosankan.
Pada dasarnya semua orang tidak menghendaki kebosanan dalam
hidupnya.
Sesuatu
yang membosankan
adalah
sesuatu
yang tidak
menyenangkan. Demikian juga dalam proses belajar mengajar, apabila guru
dalam proses belajar mengajar tidak menggunakan variasi, maka peserta didik
akan merasa bosan, perhatian berkurang berkurang, tidak sedikit peserta
didik yang mengantuk pada saat proses pembelajaran, akibatnya tujuan
belajar tidak tercapai. Dalam hal ini guru memerlukan variasi media
pembelajaran dalam mengajar peserta didik.
Setiap peserta didik memiliki kemampuan indra yang tidak sama, baik
pendengaran maupun perhatianya, demikian juga kemampuan berbicara.
Dengan variasi penggunaan media, kelemahan kelemahan indra yang dimilki
4
tiap peserta didik dapat dikurangi, untuk menarik perhatian peserta didik
misalnya guru dapat memulai dengan berbicara, kemudian menjelaskan
materi lewat media pembelajaran. Dengan variasi seperti ini dapat
memberikan stimulus terhadap indra anak dengan mengembangkan media
pembelajaran guna menunjang keefektifitasan proses belajar mengajar.
Menarik atau tidaknya materi pelajaran tidak hanya ditentukan oleh sosok
figur guru tetapi oleh bagaimana guru mengadakan variasi media
pembelajaran dalam menyampaikan materi tersebut. 4
Media pendidikan merupakan suatu alat/ perantara yang berguna
untuk memudahkan proses belajar mengajar dalam rangka mengefektifkan
komunikasi antara guru dan peserta didik. Hal ini sangat membantu guru
dalam mengajar dan memudahkan peserta didik menerima dan memahami
pelajaran. Proses ini membutuhkan guru yang profesional dan mampu
menyelaraskan antara media pendidikan dan metode pendidikan. 5
Media dalam mengajar memegang peranan yang sangat penting
sebagai alat bantu untuk mencipatakan proses belajar mengajar yang efektif.
Dalam pencapaian tujuan proses belajar mengajar peranan alat bantu
memegang peranan yang penting sebab dengan adanya media ini bahan
pelajaran dengan mudah dapat dipahami oleh peserta didik. Dalam proses
belajar mengajar alat peraga dipergunakan dengan tujuan membantu guru
agar proses belajar mengajar lebih efektif dan efisien.
4
Syaiful Bahri Djamarah, Guru Dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif, (Jakarta:
PT. Asdi Mahasatya, 2005), hlm. 124-128.
5
Fatah Syukur , Teknologi Pendidikan, (Semarang: Rasail Media Group, 2008),
hlm. 117.
5
Disamping itu, guru juga timbul sumber-sumber belajar lainya.
Namun peranan guru tidak akan dapat ditiadakan dan akan selalu diperlukan.
Banyaknya alat-alat intruksional di negara-negara yang maju dapat juga
membingungkan guru. Sukar bagi guru untuk memilih media yang paling
baik diantara begitu banyaknya alat yang tersedia. 6
Pendidikan yang dalam proses pembelajaranya sudah menggunakan
media pembelajaran berupa LCD proyektor pada setiap ruangan kelas, dapat
untuk meningkatkan kualitas proses pembelajaran serta membantu guru
dalam menyampaikan bahan pelajaran agar lebih efektif.
Dengan adanya latar belakang masalah tersebut, maka mendorong
penulis untuk melakukan penelitian skripsi dengan judul “Penggunaan media
LCD dalam pembelajaran PAI siswa kelas VI di SD NU Nawa Kartika Kudus
Tahun Pelajaran 2014/2015
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, dapat
diidentifikasikan permasalahan yang perlu untuk dikaji, adapun permasalahan
tersebut adalah:
1.
Bagaimana penggunaan media LCD dalam pembelajaran PAI di SD NU
Nawa Kartika Kudus Tahun Pelajaran 2014/2015?
2.
Bagaimana pembelajaran PAI di SD NU Nawa Kartika Kudus Tahun
6
Nana Sudjana, Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar, (Bandung : Sinar Baru
Algesindo, 2008), hlm. 99.
6
Pelajaran 2014/2015?
3.
Faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan media LCD dalam
pembelajaran PAI siswa kelas VI di SD NU Nawa Kartika Kudus Tahun
Pelajaran 2014/2015?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian dari skripsi ini sebagai berikut:
1.
Untuk mengetahui penggunaan media LCD dalam pembelajaran PAI di
SD NU Nawa Kartika Kudus Tahun Pelajaran 2014/2015.
2.
Untuk mengetahui pembelajaran PAI di SD NU Nawa Kartika Kudus
Tahun Pelajaran 2014/2015.
3.
Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan media
LCD dalam pembelajaran PAI siswa kelas VI di SD NU Nawa Kartika
Kudus Tahun Pelajaran 2014/2015.
D. Manfaat Peneltian
Manfaat penelitian dari skripsi ini sebagai berikut:
1.
Manfaat Teoritis:
Penelitian
ini
diharapkan
dapat
memberi,
menambah
serta
mengembangkan khasanah pengetahuan dibidang pendidikan khususnya
masalah peningkatan dan persiapan kualitas sumber daya manusia, baik
sebagi guru maupun sebagai siswa.
7
2.
Manfaat Praktis:
a. Dengan diketahui penggunaan media LCD dalam pembelajaran PAI
dapat memberikan petunjuk bagi para pengajar untuk menggunakan
media pembelajaran yang sesuai guna mencapai tujuan pembelajaran
yang telah ditetapkan.
b. Dapat menjadi masukan bagi guru dalam memperluas pengetahuan
mengenai penggunaan media pembelajaran yang tepat bagi siswa
untuk mendapatkan hasil belajar yang baik di bidang mata pelajaran
lingkup Pendidikan Agama Islam (PAI).
c. Memberikan informasi bagi sekolah dalam meningkatkan perbaikan
pembelajaran PAI dengan penggunaan media pembelajaran yang
sesuai.
E. Telaah Pustaka
Adapun telaah pustaka dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.
Lailatul Muarofah
(2009) Fakultas Tarbiyah IAIN WALISONGO
Semarang, yang berjudul: “ Efektifitas Penggunaan Media LCD dalam
Memotivasi Belajar Peserta Didik Pada Mapel Tarikh Kelas VII di SMP
Muhammadiyah 4 Semarang”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
media LCD yang digunakan oleh guru mapel Tarikh kelas VII efektif
sebagai media pembelajaran dalam rangka memotivasi belajar peserta
didik pada mapel Tarikh, hal ini terbukti dengan aktifitas belajar peserta
didik di dalam kelas lebih aktif, suasana kelas yang kondusif, daya serap
8
peserta didik akan materi yang disampaikan oleh guru lebih tinggi,
peserta didik lebih giat dalam belajar mapel Tarikh, materi pelajaran
tertuntaskan, serta guru Tarikh lebih kreatif dalam memilih dan
mendesain media yang akan digunakan sebagai sarana menyampaikan
materi pelajaran Tarikh.
2.
Edi Junaedi Abdilah (2008) Fakultas Ilmu Keguruan dan Tarbiyah UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta, yang berjudul: “Efektifitas Pengunaan
Media Audio Visual terhadap Keberhasilan Siswa Pada Mata Pelajaran
Pendidikan Agama Islam Di SMK Al-Hidayah Lebak Bulus”. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa penggunaan media audio visual
mempunyai tingkat efektifitas yang signifikan terhadap keberhasilan
siswa, hal itu diketahui dari hasil jawaban siswa kelas X AP2 sebagai
kelas eksperimen dengan nilai rata-rata 77.90, dan hasil wawancara
menunjukkan
siswa
menyukai
dan
termotivasi
ketika
proses
pembelajaran dengan audio visual berbentuk VCD, karena dapat
mempermudah dalam memahami pelajaran.
F. Metodologi Penelitian
1.
Pendekatan Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif-kualitatif, dengan fokus
penelitian hanya mendeskripsikan tentang pengunaan media LCD dalam
pembelajaran PAI siswa kelas VI di SD NU Nawa Kartika Kudus.
9
2.
Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode observasi,
wawancara, angket dan dokumentasi.
a.
Metode Observasi
Teknik ini penulis gunakan untuk menemukan hal-hal yang belum
terungkap oleh responden dalam wawancara. Adapun objek
observasi dalam penelitian ini adalah:
1)
Ruang kelas, dalam hal ini ruang kelas merupakan tempat
berlangsungnya aktivitas proses belajar mengajar. Dalam
penelitian ini peneliti mengobservasi kelas VI.
2)
Para guru mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI)
selaku pelaku pengajar dengan menggunakan media LCD
proyektor dalam proses pembelajaran.
3)
Kegiatan pembelajaran PAI kelas VI dengan menggunakan
Media LCD
merupakan situasi sosial yang sedang
berlangsung.
b.
Metode Wawancara
Metode ini digunakan untuk pengumpulan data dengan cara
bertanya langsung kepada koresponden, dalam
penelitian ini
penulis mewawancarai kepala sekolah, guru, peseta didik, dan
pihak
lain terkait yang dapat memberikan informasi dalam
penelitian ini.
10
c.
Metode Angket
Dalam penelitian ini angket digunakan untuk mengumpulkan data
tentang bagaimana penggunaan media LCD dalam pembelajaran
PAI
dengan
menggunakan
pedoman
skala
likert
dalam
penyusunannya. Angket ini diajukan kepada siswa kelas VI SD NU
Nawa Kartika Kudus.
d.
Metode Dokumentasi
Dalam penelitian ini, metode dokumentasi digunakan untuk
melengkapi data pengumpulan.
Jenis dokumentasi yang diambil dalam penelitian ini antara lain:
3.
1)
Draf tentang profil SD NU Nawa Kartika Kudus
2)
Data hasil angket yang dibagikan kepada peserta didik.
Metode Analisis Data
Dalam penelitian ini teknik analisis data kualitatif yang digunakan adalah
bersifat induktif, yaitu suatu analisis berangkat dari fakta-fakta khusus,
peristiwa-peristiwa yang kongkret, kemudian dari fakta-fakta atau
peristiwa-peristiwa yang khusus dan kongkrit itu di generalisasikan yang
mempunyai sifat umum.
Adapun secara garis besar analisis data dari penelitian ini sebagai berikut:
a.
Reduksi data
Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok,
memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya
dan membuang yang tidak perlu. Dengan demikian data yang
11
direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan
mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan
data
selanjutnya.
b.
Penyajian data
Setelah
data
direduksi,
maka
langkah
selanjutnya
adalah
mendisplaykan data. Melalui display data tersebut maka data
terorganisasikan, tersusun dalam pola hubungan, sehingga akan
mudah difahami.
c.
Verifikasi
Langkah ketiga dalam analisis data kualitatif adalah penarikan
kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan dalam penelitian kini adalah
menjawab rumusan masalah yang dirumuskan sejak awal.
G. Sistematika Penulisan
Secara garis besar, skripsi pembahasan ini terdiri dari tiga bagian yaitu :
1. Bagian Muka
Bagian muka skripsi terdiri dari : halaman sampul judul, halaman abstrak,
halaman motto dan persembahan, halaman persetujuan pembimbing,
halaman pengesahan, halaman kata pengantar, halaman daftar isi,
halaman daftar tabel dan halaman daftar lampiran.
2. Bagian Isi
Dalam bagian ini, berupa isi atau batang tubuh karangan, yang memuat:
Bab I
Pendahuluan
12
Meliputi : Latar belakang masalah, penegasan istilah, batasan
masalah,
rumusan
masalah,
tujuan
penelitian,
manfaat
penelitian, telaah pustaka, metodologi penelitian dan sistematika
penulisan skripsi.
Bab II
Landasan Teori
Bab ini berisi : Deskripsi teori media pembelajaran, media LCD,
Pendidikan Agama Islam dan penggunaan media dalam
pembelajaran PAI.
Bab III Kajian Objek Penelitian
Dalam bab ini berisi : A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian,
yang meliputi: sejarah, letak geografis, profil sekolah, visi, misi,
struktur kepengurusan, guru dan karyawan, siswa, sarana dan
prasarana, dan struktur kurikulum. B. Konsep Pembelajaran di
SD NU Nawa Kartika Kudus
Bab IV
Analisis Hasil Penelitian
Bab ini berisi : Analisis penggunaan media LCD dan proses
pembelajaran PAI di SD NU Nawa Kartika Kudus
Bab V Penutup
Berisi tentang : Kesimpulan, saran dan kata penutup.
3. Bagian Akhir
Bagian akhir skripsi memuat: halaman daftar pustaka, halaman lampiranlampiran dan halaman daftar riwayat hidup penulis.
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Media Pembelajaran
1.
Pengertian Media Pembelajaran
Sebelum
membahas
tentang
media
pembelajaran
lebih
mendalam, terlebih dahulu kita pahami makna media pembelajaran
tersebut. Kata media berasal dari bahasa Latin dan merupaka bentuk dari
kata medium yang secara harfiah perantara atau pengantar. Media adalah
perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan. 1
Arief S Sadiman dkk, mengemukakan bahwa media pendidikan
terdiri dari software dan hardware, bahwa yang dimaksud adalah seperti
perangkat komputer terdiri dari : 2
a.
Software atau perangkat lunak
1) Orang
(people)
keterampilan
dan
yakni
orang-orang
kemampuan
yang
tertentu
di
mempunyai
masyarakat.
Misalnya : siswa, guru, kepala sekolah, tutor, petugas
perpustakaan, tokok-tokoh masyarakat.
2) Pesan (message) adalah ajaran atau informasi yang akan
dipelajari atau diterima oleh siswa atau peserta latihan.
Misalnya: materi-materi, latihan, bidang studi.
1
Arief S. Sadiman, dkk, Media Pendidikan, hlm. 6.
Ibid, hlm. 5.
2
13
14
3) Bahan (material) sering disebut perangkat lunak (software).
Didalamnya terkandung pesan-pesan yang perlu disajikan baik
dengan bantuan alat penyaji maupun tanpa alat penyaji.
Contoh : buku bacaan, modul, majalah, transparansi, film
bingkai, audio.
b.
Alat (device) biasa disebut hardware atau perangkat keras.
1) Biasanya digunakan untuk menyajikan pesan. Contoh:
proyektor film, video tape, radio, tv.
2) Teknik yaitu prosedur rutin atau acuan yang disiapkan untuk
menggunakan alat, bahan, orang, dan lingkungan untuk
menyajikan pesan. Misalnya : teknik demonstrasi, kuliah,
ceramah, tanya jawab, pembelajaran, terprogram, dan belajar
sendiri.
c.
Lingkungan (setting) semua kondisi yang memungkinkan siswa
belajar, misalnya gedung sekolah, perpustakaan, laboratorium,
pusat sumber belajar, museum, kebun binatang, rumah sakit,
pabrik, dan tempat-tempat lain yang disengaja dirancang untuk
tujuan lain, tetapi kita manfaatkan untuk belajar siswa atau yang
dirancang untuk tujuan lain tetapi dimanfaatkan untuk belajar
siswa-siswa kita.
Asosiasi
Pendidikan
Nasional
(National
Education
Association/NEA) memiliki pengertian yang berbeda. Media adalah
bentuk-bentuk komunikasi baik tercetak maupun audiovisual serta
15
peralatannya. Media hendaknya dapat dimanipulasi, dapat dilihat,
didengar, dan dibaca. 3
Pengertian
secara
harfiah
menunjukkan
bahwa
media
pembelajaran merupakan wadah dari pesan yang disampaikan oleh
sumber atau penyalurnya yaitu guru, kepada sasaran atau penerima
pesan, yakni peserta didik. 4
Dari definisi tersebut dapat penulis tarik kesimpulan bahwa
pengertian media pembelajaran adalah seperangkat alat bantu atau
pelengkap yang digunakan oleh guru atau pendidik dalam rangka
berkomunikasi dengan
peserta didik untuk menyampaikan bahan
pelajaran. Apabila penggunaan media tersebut digunakan dengan
semestinya atau secara tepat,
memungkinkan peserta didik lebih
termotivasi dalam belajar.
2.
Tujuan dan Manfaat Media Pembelajaran
a.
Tujuan
Tujuan Media Pembelajaran
dalam mengajar memegang
peranan yang sangat penting sebagai alat bantu untuk mencipatakan
proses belajar mengajar yang efektif. Dalam pencapaian tujuan
proses belajar mengajar adanya media, bahan pelajaran dengan
mudah dapat dipahami oleh peserta didik.
3
Ibid, hlm. 7.
Mukhtar, Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: CV.
Fifamas, 2003), hlm.103.
4
16
Di dalam Al-Qur’an dijelaskan dalam surat Al-Alaq ayat 4-5,
yang berbunyi: 5
         
“Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam (4). Dia
mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya (5).”
Dalam ayat tersebut dijelaskan bahwa Allah mengajarkan
manusia melalui perantara kalam (tulis dan baca), dengan tujuan
mengajarkan manusia hal-hal apa saja yang belum manusia ketahui.
Jadi media pembelajaran adalah sebagai alat bantu dalam
memberikan informasi kepada peserta didik tentang materi yang
akan diajarkan. 6
5F
Dalam proses belajar mengajar alat peraga dipergunakan dengan
tujuan membantu guru agar proses belajar mengajar lebih efektif dan
efisien, Serta mempermudah peserta didik dalam memahami bahan
ajar yang disampaikan oleh guru. 7
6F
Tujuan pembelajaran sebagai alat bantu pembelajaran, adalah
sebagai berikut: 8
7F
1) Mempermudah proses pembelajaran dikelas.
2) Meningkatkan efesiensi proses pembelajaran.
3) Menjaga relevansi antara materi pelajaran dengan tujuan belajar.
5
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, (Jakarta: Yayasan
Penyelenggara Penerjemah Al-Qur’an. 1991), hlm. 351.
6
M. Quraish Shihab, Tafsir al-Misbah, (Jakarta: Lentera hati, 2002), Vol. 15,
hlm. 402.
7
Nana Sudjana, Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar, hlm. 99.
8
Hujair Sanaky, Media Pembelajaran, (Yogyakarta: Kaukaba, 2011), hlm. 4.
17
4) Membantu kosentrasi peserta didik dalam proses pembelajaran.
Jadi penulis dapat simpulkan tujuan di gunakannya media
pembelajaran secara umum adalah sebagai sarana alat bantu
mempermudah guru dalam menyampaikan pesan (bahan ajar)
kepada peserta didik, serta membantu kosentrasi peserta didik dalam
memahami bahan ajar yang disampaikan oleh guru, meningkatkan
efesiensi proses pembelajaran dan tercipta pembelajaran yang
efektif.
b.
Manfaat
Manfaat Media Pembelajaran diartikan sebagai segala sesuatu
yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan atau isi pelajaran,
merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemampuan peserta
didik sehingga dapat mendorong tercapainya proses belajar
mengajar. 9
Secara umum manfaat media pembelajaran sebagai alat bantu
dalam proses pembelajaran sebagai berikut: 10
1) Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu verbalistik
(dalam bentuk kata-kata tertulis atau lesan belaka).
2) Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan indra, misalnya:
9
Ibrahim Syaodih,Perencanaan Pembelajaran, (Jakarta: PT. Asdi Mahasatya,
2004), hlm. 121.
10
Fatah Syukur, Teknologi Pendidikan, (Semarang: Rasail Media Group,
2008), hlm. 26.
18
a) Objek yang terlalu besar bisa diganti dengan realita, gambar
atau model.
b) Obyek yang kecil dibantu dengan proyektor mikro, film
bingkai atau gambar.
c) Gerak yang terlalu lambat atau cepat bisa dibantu dengan
timelapse atau high speed photography.
d) Kejadian atau peristiwa yang terjadi dimasa lalu bisa
ditampilkan lagi lewat rekaman film dan video.
e) Objek yang terlalu kompleks (misalnya desain mesin) dapat
disajikan dengan model dan diagram.
f)
Konsep yang terlalu luas (gunung merapi, gempa bumi,
iklim) dapat divisualkan dalam bentuk film.
3) Dapat mengurangi sikap pasif anak didik, dalam hal ini:
a) Menimbulkan kegairahan belajar.
b) Memungkinkan interaksi yang lebih langsung antara anak
didik dengan lingkungan dan kenyataan.
c) Memungkinkan
anak
didik
belajar
sendiri
menurut
kemampuan dan minatnya.
4) Media dapat mengatasi berbagai keterbatasan pengalaman yang
dimiliki peserta didik.
5) Media menghasilkan keseragaman pemanfaatan.
6) Media dapat menanamkan konsep dasar yang benar, konkrit dan
realistik.
19
7) Media dapat membangkitkan motivasi dan merangsang siswa
untuk belajar.
8) Media dapat memberikan pengalaman yang integral dari suatu
yang konkrit sampai dengan yang abstrak.
9) Media pembelajaran dapat mempertingi daya serap dan retensi
anak terhadap materi pembelajaran.
Menurut Hujair, manfaat media pembelajaran dapat digolongkan
menjadi dua, yaitu manfaat media pembelajaran bagi guru dan
manfaat media pembelajaran bagi peserta didik : 11
1) Bagi guru adalah: memberikan pedoman arah mencapai tujuan,
memberikan kerangka sistematis mengajar dengan baik,
membantu kecermatan, ketelitian dalam penyajian materi
pelajaran, membangkitkan rasa percaya diri seorang guru, dan
meningkatkan kualitas pembelajaran.
2) Bagi peserta didik adalah meningkatkan motivasi belajar,
memberikan inti informasi, pokok-pokok, secara sistematik
sehingga memudahkan peserta didik untuk belajar, merangsang
peserta didik untuk berfikir dan beranalisis, dan menciptakan
kondisi dan situasi belajar tanpa tekanan.
Jadi penulis simpulkan bahwa manfaat media pembelajaran
adalah sebagai alat bantu yang dapat digunakan untuk menyalurkan
pesan atau isi pelajaran, merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan
11
Hujair Sanaky, Media Pembelajaran, (Yogyakarta: Kaukaba, 2011), hlm. 6.
20
kemampuan peserta didik sehingga dapat mendorong tercapainya
proses belajar mengajar.
B. Media LCD
1.
Pengertian Media LCD
Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi,
media pembelajaran pun mengikuti perkembangan yang cukup pesat
mulai dari media pembelajaran yang sifatnya sederhana sampai media
pembelajaran yang sifatnya rumit. Dalam hal ini munculnya LCD
proyektor yang mempengaruhi kualitas pembelajaran sehingga dapat
meningkatkan mutu pendidikan.
LCD Proyektor LCD (Liquit Crystal Display) merupakan salah
satu alat optik dan elektronik. Sistem optiknya efesien yang
menghasilkan cahaya amat terang tanpa mematikan (menggelapkan)
lampu ruangan, sehingga dapat memproyeksikan tulisan, gambar, atau
tulisan dan gambar yang dapat dipancarkan dengan baik ke layar. 12
Jadi dapat penulis simpulkan bahwa media LCD adalah sebuah
alat elektronik berupa layar proyektor berfungsi menampilkan gambar
visual, sebagai sarana pendidikan yang dipergunakan untuk membantu
tercapainya tujuan pembelajaran.
2.
Tujuan Penggunaan Media LCD
Tujuan penggunaan LCD Proyektor sebagai media pembelajaran
12
Ibid, hlm. 129.
21
guna memberikan memotivasi peserta didik, merangsang peserta didik
mengingat
apa yang sudah dipelajari dan memberikan rangsangan
pelajaran baru serta mengaktifkan peserta didik dalam proses
pembelajaran.
Jenis LCD proyektor yang sering digunakan proses dalam
pembelajaran adalah proyektor jenis LV-5200. Untuk menggunakan atau
mengoperasikan proyektor ini membutuhkan dan menggunakan bantuan
komputer. Program informasi didesain melalui program komputer
dengan program power point (slide). 13
Beberapa hal yang perlu disiapkan guru dalam pembelajaran
menggunakan LCD proyektor antara lain: 14
a.
Guru sebaiknya sudah dapat mengoperasikan LCD proyektor dan
komputer.
b.
Cantumkan point-point penting saja dalam power point.
c.
Gunakan warna-warna yang menarik.
d.
Gunakan animasi secukupnya agar tidak mengganggu.
e.
Hindari suara dari animasi karena dapat menggangu pembicaraan
guru.
f.
Gunakan foto-foto secukupnya.
g.
Bila memungkinkan gunakan film pendek.
h.
Segera diminimize-kan apabila power point tidak sedang
13
Ibid, hlm. 130.
Munir, Kurikulum Berbasis Teknologi Informasi Dan Komunikasi, (Bandung:
Alfabeta, 2008). hlm.145.
14
22
digunakan.
i.
Prinsip satu slide satu menit.
j.
Jangan terlalu banyak slide dalam setiap sesi, maksimal 20 slide.
Jadi dapat penulis simpulkan bahwa tujuan penggunaan media
LCD adalah sebagai media pembelajaran guna memberikan memotivasi
peserta didik, merangsang peserta didik mengingat
apa yang sudah
dipelajari dan memberikan rangsangan pelajaran baru serta mengaktifkan
peserta didik dalam proses pembelajaran.
3.
Kelebihan dan Kekurangan Media LCD
LCD proyektor sekarang sudah banyak di pakai sebagai sarana
media pembelajaran di setiap satuan pendidikan guna meningkatkan
kualitas mutu pembelajaran, tapi pada kenyataanya media LCD proyektor
ini tidak terlepas dari kelebihan dan kekurangan. Adapaun kelebihan dan
kekurangan media LCD proyektor ini adalah:
a.
15
Kelebihan LCD Proyektor, antara lain:
1)
Dapat meningkatkan pengalaman belajar peserta didik.
2)
Pesera didik dapat menentukan sendiri materi belajar yang
diinginkan sesuai dengan kebutuhan.
3)
Memberikan motivasi yang lebih tinggi, karena tampilannya
menarik.
4)
Memberikan
kesempatan
kepada peserta didik
untuk
mendapatkan materi pembelajaran yang autentik dan dapat
15
Suryanto M, Multimedia, (Yogyakarta: Andi Offset, 2005). hlm180-184
23
berinteraksi lebih luas.
5)
LCD proyektor merupakan media audio visual dan gerak
dengan tampilan audio visual gerak, dapat memenuhi
perbedaan gaya belajar yang dimiliki peserta didik.
6)
Bisa digunakan dalam kelas yang ukurannya luas dengan
volume peserta didik yang banyak.
7)
Semua pandangan peserta didik fokus pada tampilan layar.
8)
Untuk menghindari penggunaan umum dari teks yang
berlebihan bila disajikan dalam program power point.
9)
Guru dapat menerangkan secara runtut karena sudah
terprogram dalam power point.
b.
Kekurangan LCD Proyektor antara lain:
1)
Harga seperangkat LCD Proyektor dan komputer serta
perlengkapanya masih cukup mahal.
2)
Keterbatasan teknis dan teoris serta penerimaan terhadap
teknologi.
3)
Peserta didik cenderung tertarik pada gambar dan suara,
bukan fokus pada subtansi materi.
4)
Apabila terjadi pemadaman listik media LCD tidak dapat
difungsikan.
5)
Karena dihubungkan dengan komputer data yang yang
disimpan dalam bentuk file dapat terinjeksi virus sehingga
bisa saja hilang.
24
C. Pendidikan Agama Islam (PAI)
1.
Pengertian Pendidikan Agama Islam (PAI)
Menurut John Dewey Pendidikan berarti perkembangan.
Perkembangan sejak lahir hingga menjelang kematian. Jadi Pendidikan
itu juga berarti sebagai kehidupan. Ini berarti proses pendidikan
mempunyai tujuan diluar dirinya, tetapi terdapat dalam pendidikan itu
sendiri. Proses pendidikan juga bersifat kontinu, merupakan reorganisasi,
rekonstruksi, dan pengubahan pengalaman hidup. 16
Ilmu pendidikan islam adalah ilmu pendidikan yang berdasarkan
islam. Islam adalah nama agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad
SAW. Islam berisi seperangkat ajaran tentang kehidupan manusia; ajaran
itu dirumuskan berdasarkan dan bersumber pada Al-Qur’an dan Hadits
serta akal. Jika demikian, maka ilmu pendidikan agama islam ilmu yang
berdasarkan Al-Qur’an, hadits dan akal. 17
Achmadi mengemukakan bahwa Pendidikan Agama Islam
(PAI) adalah usaha yang lebih khusus ditekankan untuk mengembangkan
fitrah keberagamaan subjek didik agar lebih mampu memahami,
menghayati dan mengamalkan ajaran-ajaran islam. 18
Dari keterangan di atas, dapat penulis simpulkan bahwa
Implikasi ilmu pendidikan agama islam merupakan komponen yang tidak
16
Nana Syaodih Sukmadinata, Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktek,
(Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011), hlm. 41
17
Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan Dalam Perspektif Islam, (Bandung: PT
Remaja Rosdakarya, 2011), cet. X, hlm. 12.
18
Achmadi, Islam sebagai Paradigma Ilmu Pendidikan, (Yogyakarta: Aditya
Media,1992) hlm.20
25
terpisahkan dari sistem pendidikan islam dan memungkinkan seseorang
(peserta didik) dapat mengarahkan kehidupannya sesuai dengan ideologi
Islam.
2.
Dasar Pendidikan Agama Islam
Dasar adalah landasan untuk berdirinya sesuatu, fungsi dasar ialah
memberikan arah kepada tujuan yang akan dicapai dan sekaligus sebagai
landasan untuk berdirinya sesuatu. 19
Dasar
pendidikan
agama
Islam
dapat
ditinjau
dari
segi
yuridis/hukum dan dasar religius.
a.
Dasar yuridis/hukum, yang tercakup dalam segi ini adalah:
1)
Landasan rill pancasila, sila pertama Ketuhanan Yang Maha
Esa mengandung pengertian bahwa seluruh bangsa Indonesia
harus percaya kepada Tuhan Yang Maha Esa atau dengan kata
lain harus beragama. Untuk mewujudkan manusia yang
mampu mengamalkan ajaran agamanya sangat diperlukan
pendidikan agama karena pendidikan agama mempunyai
tujuan membentuk manusia bertaqwa kepada Allah SWT.
2)
Landasan Struktural/konstitusional yakni UUD 1945 dalam
Bab XI Pasal 29 ayat 1 dan 2 berbunyi:
a)
Negara berdasarkan atas Ketuhanan Yang Maha Esa.
b)
Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk
memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat
19
Ahmad Tafsir, loc. cit, hlm. 21.
26
menurut agamanya dan kepercayaannya itu.
3) Landasan Operasional, yakni dasar yang secara langsung
mengatur pelaksanaan pendidikan agama di sekolah-sekolah
di Indonesia, yakni Undang-undang Republik Indonesia no.
20 tahun 2003 tentang Sisdiknas, Pendidikan agama secara
langsung dimasukkan ke dalam kurikulum di sekolahsekolah mulai dari sekolah dasar sampai universitasuniversitas negeri.
b. Dasar Religius
Dasar pendidikan Islam adalah segala ajarannya yang
bersumber dari Al-Qur’an, sunnah dan ijtihad (ra’yu). Dasar
inilah yang membuat pendidikan Islam menjadi ada, tanpa dasar
ini tidak akan ada pendidikan Islam, berikut keterangannya: 20
1) Al-Qur’an
Al-Qur’an ialah firman Allah berupa wahyu
yang
disampaikan oleh Jibril kepada Nabi Muhammad SAW.
Didalamnya terkandung ajaran pokok sangat penting yang
dapat dikembangkan untuk keperluan seluruh aspek
kehidupan melalui ijtihad.
2) As-Sunnah
As-Sunnah ialah segala yang dinukilkan dari Nabi
20
Zakiah Daradjat, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 2004)
Cet. V, hlm.19.
27
Muhammad SAW baik berupa perkataan, perbuatan
ataupun
pengakuan,
pembelajaran,
sifat,
kelakuan,
perjalanan hidup baik yang demikian itu sebelum Nabi
SAW dibangkitkan menjadi Rasul maupun sesudahnya.
3) Ijtihad
Ijtihad adalah istilah para fuqaha, yaitu berpikir dengan
menggunakan seluruh ilmu yang dimiliki oleh ilmuwan
syari’at Islam untuk menetapkan/menetukan sesuatu hukum
syari’at Islam dalam hal-hal yang ternyata belum ditegaskan
hukumnya oleh Al-Qur’an dan Sunnah. Ijtihad dalam hal ini
dapat saja meliputi seluruh aspek pendidikan, tetapi tetap
berpedoman pada Al-Qur’an dan Sunnah. Ijtihad dalam
pendidikan harus tetap bersumber dari Al-Qur’an dan
Sunnah yang diolah oleh akal dari para ahli pendidikan
Islam. Teori-teori pendidikan baru hasil ijtihad harus
dikaitkan dengan ajaran Islam dan kebutuhan hidup.
Jadi dapat penulis simpulkan bahwa dasar pendidikan
agama islam adalah landasan berdirinya pendidikan agama islam,
yang mana dasar tersebut sesuai dari segi dasar yuridis/hukum dan
dasar religius.
3.
Tujuan Pendidikan Agama Islam
Membicarakan tujuan pendidikan umum memang penting.
Tujuan umum itu tetap, menjadi arah pendidikan Islam. Untuk keperluan
28
pelaksanaan pendidikan, tujuan itu harus dirinci menjadi tujuan yang
khusus, bahkan sampai ke tujuan operasional. Usaha merinci tujuan
umum itu sudah pernah dilakukan oleh para ahli pendidikan Islam. AlSyaibani, misalnya menjabarkan tujuan pendidikan Islam menjadi: 21
a.
Tujuan yang berkaitan dengan individu, mencakup perubahan yang
berupa pengetahuan, tingkah laku, jasmani dan rohani, dan
kemampuan-kemampuan yang harus dimiliki untuk hidup di dunia
dan di akhirat.
b.
Tujuan yang berkaitan dengan masyarakat, mencakup tingkah laku
masyarakat, tingkah laku individu dalam masyarakat, perubahan
kehidupan masyarakat, memperkaya pengalaman masyarakat.
c.
Tujuan
profesional
yang berkaitan
dengan
pendidikan
dan
pembelajaran sebagai ilmu, sebagai seni, sebagai profesi, dan
sebagai kegiatan masyarakat.
Sedangkan
menurut
Abdul
Fattah
Jalal,
tujuan
umum
pendidikan islam adalah terwujudnya manusia sebagai hamba Allah. Ia
mengatakan bahwa tujuan itu adalah untuk semua manusia. Jadi menurut
islam, pendidikan haruslah menjadikan seluruh manusia menjadi manusia
yang menghambakan diri kepada Allah. Yang dimaksud dengan
menghambakan diri ialah beribadah kepada Allah. 22
Jadi dapat penulis simpulkan bahwa tujuan pendidikan agama
islam adalah tujuan yang berkaitan dengan individu, masyarakat,
21
Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan Dalam Perspektif Islam, hlm. 49.
Ibid, hlm. 46.
22
29
pendidikan dan pembelajaran yang secara umum untuk terwujudnya
manusia sebagai hamba Allah.
D. Penggunaan Media dalam Pembelajaran PAI
Pembelajaran di sekolah semakin berkembang. Dimulai dari
pembelajaran model tradisional yang memiliki ciri konservatif berkembang
menuju sistem pembelajaran modern, yang memiliki ciri sesuai dengan
kemajuan zaman.
Dalam tahap-tahap perkembangan itu, terdapat perubahanperubahan dalam sistem pembelajaran dengan semua aspek dan unsurunsurnya. Interaksi guru-peserta didik sebagai makna utama proses
pembelajaran
memegang
peranan
penting
untuk
mencapai
tujuan
pembelajaran yang efektif. Mengingat kedudukan peserta didik sebagai
subyek dan juga sebagai objek dalam pembelajaran maka inti proses
pembelajaran tidak lain adalah kegiatan belajar peserta didik dalam mencapai
suatu tujuan pembelajaran. 23
Dalam pendidikan islam ada bidang studi agama islam.
Pembelajaran agama Islam mencakup pembinaan keterampilan, kognitif, dan
afektif. Bagian yang rumit itu ada pada afektif, karena menyangkut
pembinaan rasa iman, rasa beragama pada umumnya. 24
Alat/ media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan dalam
rangka mencapai tujuan pembelajaran. Sebagai segala sesuatu yang dapat
23
Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar , (Jakarta: Bumi Aksara, 2009),
hlm. 55.
24
Ahmad Tafsir, loc. cit, hlm. 135.
30
digunakan dalam mencapai tujuan pembelajaran, alat mempunyai fungsi,
yaitu alat sebagai pelengkap, alat sebagai pembantu mempermudah usaha
mencapai tujuan, dan alat sebagai tujuan. 25
Sebagai alat bantu dalam pendidikan dan pembelajaran, alat
material (audiovisual) mempunyai sifat sebagai berikut: 26
1.
Kemampuan untuk meningkatkan persepsi.
2.
Kemampuan untuk meningkatkan pengertian.
3.
Kemampuan untuk meningkatkan Transfer (pengalian) belajar.
4.
Kemampuan untuk memberikan penguatan/penguatan hasil yang dicapai.
5.
Kemampuan untuk meningkatkan Retensi (ingatan).
Ciri pembelajaran yang efektif salah satu diantaranya dilihat dari
kadar kegiatan siswa belajar. Makin tinggi kegiatan belajar siswa, makin
tinggi peluang berhasilnya pembelajaran. Ini berarti kegiatan guru mengajar
harus merangsang siswa melakukan berbagai kegiatan belajar, diantaranya
dengan menggunakan media, baik itu media grafis, fotografi, proyeksi,
audiovisual maupun tiga dimensi.
Dari keterangan diatas penulis dapat menyimpulkan bahwa
penggunaan media dalam pembelajaran PAI adalah mengkomunikasikan isi
pesan (bahan ajar) yang akan disampaikan oleh sumber (guru) kepada sasaran
yang
ingin
pembelajaran
dicapai
agama
(peserta
didik)
untuk
menunjang
Islam
tujuan
demi
terwujudnya
keberhasilan
pembinaan
keterampilan, kognitif dan afektif
25
Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta:
Rineka Cipta, 2006), hlm.47.
26
Ibid, hlm. 49.
BAB IV
ANALISIS HASIL PENELITIAN
A.
Data tentang Penggunaan Media LCD di SD NU Nawa Kartika Kudus
Berdasarkan hasil observasi penulis tentang pengunaan media LCD di
SD NU Nawa Kartika Kudus telah dimulai sejak awal tahun pelajaran
2006/2007, dimana pada mulanya perangkat media pembelajaran beserta
perlengkapannya tersebut baru satu unit yang meliputi laptop, dan LCD.
Namun karena guru dan kepala sekolah penggunaan media pembelajaran
tersebut dianggap membantu guru dan siswa dalam proses pembelajaran,
maka saat ini di sekolah tersebut telah tersedia 4 (empat) unit perlengkapan
media pembelajaran (laptop dan LCD), bahkan belakangan beberapa guru
secara pribadi telah memiliki laptop untuk keperluan pembelajaran dengan
menggunakan
media
pembelajaran.
Kemudian
pada
tahun
2010
mengadakan satu unit perangkat media pembelajaran berserta perangkat lain
yaitu: Pengadaan LCD Projector, Pengadaan printer dan Scanner, Software
untuk mendesain e-learning, CD-CD Pembelajaran. 1
Adapun untuk perencanaan pembelajaran penggunaan LCD, dengan
harapan dengan menggunakan media ini siswa lebih termotivasi lagi dan
semangat belajarnya lebih meningkat pada Pelajaran. Sebagaimana halnya
dengan pelaksanaan penggunaan LCD , dimulai dengan tahap-tahap sebagai
berikut:
1
Hasil Observasi di SD NU Nawa Kartika Kudus pada tanggal 13 Pebruari 2015, jam
10.00 WIB
54
55
1.
Guru membuat perencanaan pembelajaran.
2.
Guru membuat power point materi pembelajaran.
3.
Guru menyuruh siswa membaca yang mau dipelajari sebelum guru
menjelaskan isi kandungannya.
4.
Guru menyuruh siswa untuk melihat sebuat vidio durasi 5 menit dengan
menggunakan proyektor LCD yang berhubungan dengan materi
5.
Guru menjelaskan pelajaran dengan menggunakan proyektor LCD
dengan tampilan power point.
6.
Guru menyuruh siswa mendengarkan dan mencatat materi yang sudah
dijelaskan.
7.
Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya Guru memberi
pertanyaan kepada siswa.
B.
8.
Guru menyimpulkan kembali materi yang sudah disampaikan.
9.
Guru memberi tugas soal-soal yang ada di LKS
Data tentang PBM PAI di SD NU Nawa Kartika Kudus
Berdasarkan hasil observasi di SD NU Nawa Kartika Kudus bahwa
proses belajar mengajar (PBM) Mata pelajaran Pendidikan Agama Islam
(PAI) merupakan salah satu ciri khusus lembaga dibawah naungan Lembaga
pendidikan Ma’arif NU. Adapun proses belajar mengajar (PBM) Mata
pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) di SD NU Nawa Kartika Kudus
sebagai berikut: 2
2
Hasil Observasi di SD NU Nawa Kartika Kudus bersama Bapak Yusrun Nada
(Guru Mapel PAI) pada tanggal 13 Pebruari 2015, jam 12.00 WIB.
56
1.
Kegiatan belajar mengajar mata pelajaran PAI di kelas VI ini
diajarkan 4 kali dalam seminggu dengan durasi 1 jam pelajaran.
2.
Pelaksanaan pembelajaran PAI disesuaikan dengan kurikulum KTSP
yang ada, berpedoman pada buku-buku yang bersumber dari Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan dan dari sekolah itu sendiri. Dalam setiap
pembahasan dicantumkan alokasi waktu.
3.
Mapel PAI ini dalam proses pembelajarannya sekolah ini berbasis IT
yaitu menggunakan LCD proyektor sebagai salah satu media
pembelajaranya.
C.
Pembahasan Hasil Penelitian
SD NU Nawa Kartika Kudus sebagai lembaga pendidikan yang
berbasis Islam karena pelaksanaan pembelajaran berdasarkan pada ajaran
agama Islam. Nafas pendidikan Islam senantiasa mengiringi proses
pembelajaran. Hal ini terlihat dari sebelum para peserta didik memulai
pembelajaran sudah dibiasakan dengan berdo’a bersama dan membaca doa
dan Asmaul Husna, sholat dhuha berjamaah, dan jamaah sholat dzuhur.
Selain itu terlihat pada kurikulum yang diterapkan di sekolahan
tersebut terdiri dari penjabaran mata pelajaran Pendidikan Agama Islam
yang terdiri dari Al-Qur’an Hadits, Fiqih, Akidah Akhlaq, SKI, Bahasa
Arab, Nahwu, Tajwid, Shorof, Tafsir, I’rob, Mahfudhot, Tauhid, Hija’iyyah,
Pegon, Praktik Sholat, dan Ke-NU-an. Ke-NU-an merupakan mata pelajaran
yang menjadi Ciri khusus yang membedakan antara lembaga pendidikan
layang di bawah naungan Lembaga pendidikan Ma’arif NU dengan yang
innya.
57
SD NU Nawa Kartika Kudus dalam proses pembelajaranya
berbasis IT. Hal ini nampak pada setiap ruangan kelas yang dilengkapi
laptop dan LCD proyektor serta area hotspot sebagai salah satu media
pembelajaran. Selain itu para guru diwajibkan memiliki Laptop/Notebook
sebagai sarana mempersiapkan bahan Ajar, yang biasanya menggunakan
program power point untuk media presentasi. Media power point ini adalah
sebuah program dari microsoft office yang sangat tepat digunakan sebagai
sarana presentasi guru dalam menyampaikan materi karena memiliki
beberapa kelebihan, antara lain: proses produksi atau cara mendisainya tidak
terlalu rumit dan bisa disesuaikan dengan kebutuhan, tampilan slide yang
menarik dengan penambahan gambar, foto, dan efek suara serta
memungkinkan pemutaran film, hanya mencantumkan point-point penting
dalam materi, dan materi pelajaran disampaikan secara runtut.
Media LCD adalah salah satu media pembelajaran yang efektif
yang bisa mencakup tiga aspek taksonomi, yaitu kognif, afektif dan
psikomorik. Dari aspek kognitif dapat dipergunakan untuk mengajarkan
berbagai
aturan dan prinsip dan dapat menyampaikan informasi secara
nyata. Dari aspek afektif dapat mencipatakan suasana pembelajaran serta
menunjang suatu materi dalam hubungannya dengan perubahan sikap dan
tingkah laku. Dari aspek psikomotorik mengajarkan ketrampilan verbal dan
menunjukkan posisi sesuatu yang sedang terjadi, mengajarkan berbagai
langkah dan prinsip dalam proses belajar mengajar.
58
Kegunaan media LCD banyak memunculkan Inovasi dalam
pembelajaran, hal ini terlihat dalam realitas nyata dengan pengaruh
kemajuan teknologi peserta didik merasakan bosan diajar menggunakan
metode konservatif (ceramah). Bagi peserta didik ceramah adalah hal yang
membosankan karena harus fokus memperhatikan guru dengan gaya
monoton. Dengan variasi penggunaan media ini bertujuan agar peserta didik
tidak jenuh dan bosan selama di kelas, dan membuat peserta didik lebih
termotivasi dalam belajar PAI.
Media LCD ini dipandang efektif sebagai media pembelajaran.
keefektifitasan suatu media pembelajaran bisa dilihat dari kadar kegiatan
siswa dalam belajar. Makin tinggi kegiatan belajar peserta didik, makin
tinggi peluang besarnya pengajajaran. Kegiatan belajar peserta didik bisa
terwujud karena adanya motivasi yang tinggi dari peserta didik. Motivasi
merupakan hal abstrak, oleh karena itu aktualisasi dari motivasi belajar
peserta didik adalah aktifitas belajar. Peserta didik dapat dikatakan
termotivasi belajar, bisa dilihat dari: peserta didik fokus terhadap penjelasan
guru, KBM yang aktif, interaksi yang baik antara siswa dengan guru,
meningkatnya pemahaman peserta ddik akan materi pelajaran, dan adanya
feat back.
Menurut Penuturan dari guru Mapel PAI kelas VI ada perbedaan
yang menonjol antara sebelum dan sesudah menggunakan Media LCD.
Sebelum menggunakan media LCD guru sangat sulit untuk mengkondisikan
kelas, suasana gaduh dan susah dikendalikan. Suasana kelas yang tidak
59
hidup karena aktifitas Peserta didik terlihat pasif. Interaksi guru dengan
peserta didik tidak terjalin dengan baik, daya serap peserta didik akan materi
pembelajaran kurang sehingga tidak ada feat back dari peserta didik, guru
khawatir apabila tidak dapat menuntaskan materi pelajaran. Kondisi ini
berbeda setelah menggunakan media LCD, kelas lebih mudah dikondisikan,
suasana kelas yang lebih afektif dan kondusif, KBM yang hidup dengan
aktifitas peserta didik lebih aktif, interaksi yang baik antara peserta didik
dengan guru, daya serap peserta didik terhadap materi yang disampaikan
oleh guru lebih tinggi sehingga ada feat back dari peserta didik, dan
efesiensi waktu terkendali sehingga materi pelajaran tertuntaskan.
Banyak pertimbangan yang dilakukan oleh guru PAI kelas VI
dalam memilih media pembelajaran. Media LCD dirasa efektif digunakan
sebagai alat bantu dalam pengajaran. Media LCD dapat menanamkan
konsep dasar yang benar, konkrit dan realistik, pemanfaatan media LCD ini
dijadikan sebagai alat bantu bagi guru PAI untuk menampilkan materi
pelajaran yang sifatnya masih abstrak sehingga menjadi konkrit. Guru PAI
tidak selalu menggunakan media LCD dalam setiap menyampaikan materi,
penggunaan media LCD digunakan ketika materi itu sukar untuk dijelaskan
dan sulit dipahami oleh peserta didik. Untuk itu LCD dimanfaatkan untuk
menampilkan materi berupa penjelasan seperti gambar-gambar dan film
sehingga peserta didik mengetahui maksud dari materi yang disampaikan
oleh guru PAI, serta peserta didik mendapatkan pemahaman yang konkrit.
60
Media LCD efektif digunakan oleh guru PAI sebagai media
pembelajaran karena media LCD sangat efesien. Dengan media LCD guru
tidak perlu lagi mencatat materi pelajaran pada saat jam pelajaran karena hal
ini menyita banyak waktu yang seharusnya dipakai untuk menerangkan dan
berinteraksi dengan peserta didik. Melalui media LCD materi pelajaran bisa
dipersiapkan terlebih dahulu dengan mengetik materi pelajaran kemudian
disimpan dalam bentuk software yang suatu saat bisa ditampilkan apabila
dibutuhkan. Media ini sangat efesien sehingga pada saat tatap muka materi
pelajaran bisa tertuntaskan, memungkinkan juga dua kali pertemuan materi
tertuntaskan dalam satu kali pertemuan.
Tujuan pembelajaran tercapai dengan menggunakan Media LCD,
bisa dilihat dari tuntasnya materi pelajaran, suasana pembelajaran yang
kondusif dan aktif, daya serap peserta didik akan materi pelajaran lebih
tinggi, peserta didik lebih giat dalam belajar mapel PAI, serta guru PAI
lebih kreatif dalam memilih dan mendisain media yang akan dipakai sebagai
sarana menyampaikan materi pelajaran PAI.
Penggunaan media LCD dapat meningkatkan motivasi peserta
didik dalam belajar Mapel PAI hal ini bisa digambarkan dengan fokusnya
siswa memperhatikan tayangan pada layar LCD dengan seksama
mendengarkan penjelasan guru. Hal ini membuktikan bahwa peserta didik
merasa senang dan tertarik karena media LCD dapat membangkitkan
motivasi dan merangsang peserta didik untuk belajar PAI lebih giat.
61
Bagi guru tidak mudah untuk menguasai kelas dan menciptakan
iklim yang kondusif, dengan menggunakan LCD peserta didik mudah
dikendalikan serta iklim kondusif bisa terwujud. Hal ini terbukti dengan
peserta didik merasa nyaman dalam belajar, tidak terlihat peserta didik yang
ngantuk atau pun ngobrol dengan teman sebangku. Selain itu tercipta
suasana pembelajaran yang akif yang dimana peserta didik sebagai pusat
pembelajaran dan berperan sebagai fasilitator. Penggunaan media LCD
membuat peserta didik banyak bertanya dan mengemukakan pendapat. Hal
ini menandakan bahwa peserta didik semakin memahami materi yang
disampaikan oleh guru.
Media LCD dapat menanamkan konsep dasar yang benar, konkrit
dan realistik hal ini dapat mempengaruhi daya serap peserta didik akan
materi yang disampaikan. Peserta didik tidak hanya mengetahui konsep
dasarnya saja tetapi melalui media LCD peserta didik dapat mengetahui hal
yang konkrit serta realitas sebenarnya.
Penggunaan media LCD membawa dampak positif bagi psikologi
guru. Secara kognitif guru banyak memperoleh informasi tentang kemajuan
perkembangan media teknologi pembelajaran, segi efektif guru merasa
tenang ketika menyampaikan materi pelajaran dengan menggunakan LCD
tidak terbayang-bayangi akan kekurangan waktu, disamping itu juga secara
psikomotorik guru semakin terampil dalam memilih dan mendisain media
pembelajaran yang sesuai dengan materi yang akan disampaikan. Dengan
dampak positif inilah media LCD afektif digunakan sebagai media
62
pembelajaran.
Berbagai kelebihan yang dimiliki Media LCD, tidak terlepas dari
kekurangan, adapun kekurangan dari media LCD adalah keterbatasan dana,
untuk membeli satu set komputer dan LCD lengkap dengan software dan
hardiks-nya tidak sedikit uang yang harus dikeluarkan. Hal ini yang
membuat banyak sekolah yang belum memiliki seperangkat komputer dan
LCD. Selain itu keterbatasan guru akan teknis dan teoris terhadap teknologi,
sehingga media kurang berkembang, disamping itu LCD proyektor tidak
berfungsi apabila listrik dalam keadaan padam, sehingga menharuskan guru
untuk mencari dan membuat media pembelajaran sebagai pengganti media
LCD.
Peserta didik menyatakan, sebelum menggunakan media LCD
pembelajaran PAI terkesan membosankan apalagi peserta didik harus
mendengarkan ceramah guru, membuat peserta didik tidak nyaman berada
di dalam kelas dan menginginkan pelajaran tersebut cepat selesai. Hal ini
mengakibatkan peserta didik tidak termotivasi belajar dampaknya mereka
tidak faham atas materi PAI yang disampaikan oleh guru. Hal ini berbeda
setelah menggunakan media LCD, bahwa media ini cukup menarik dengan
tampilan slide yang variatif sehingga menggerakkan motivasi mereka untuk
mengikuti pembelajaran lebih fokus dan lebih aktif. tidak hanya itu peserta
didik lebih nyaman berada di dalam kelas karena suasana kelas lebih
kondusif, hal ini berpengaruh terhadap daya serap mereka akan materi yang
sedang diajarkan.
63
Ada beberapa kriteria menilai keefektifan suatu media, adalah
sebagai berikut: Biaya. Karena biaya harus dinilai dengan hasil yang akan
dicapai dengan penggunaan media itu sendiri, Ketersediaannya fasilitas
pendukung seperti listrik, kecocokan dengan ruangan kelas, waktu dan
tenaga penyiapan, pengaruh yang ditimbulkan, kerumitan dan kegunaan.
Maka semakin banyak tujuan pembelajaran yang dapat dibantu dengan
sebuah media pembelajaran maka semakin baik media tersebut. Faktor
biaya adalah hal penting dalam keberlangsungan suatu
proses
pembelajaran, harga seperangkat komputer dan LCD proyektor saat ini
masih terbilang mahal, tetapi SD NU Nawa Kartika Kudus memiliki cara
alternatif untuk menjembatani permasalah tersebut, yaitu dengan tidak
membebani wali murid, dana yang dibutuhkan untuk keperluan LCD
diambil dari dana sisa kegiatan. Jadi setiap ada kegiatan sekolah di usahakan
ada sisa dana dan kebijakan ini disosialisasikan kepada wali murid agar
tidak terjadi kesalah pahaman. Setelah dana terkumpul, dana inilah yang
dipakai untuk membeli perlengkapan media tekhnologi pembelajaran yang
berupa beberapa perangkat komputer dan LCD. Mahalnya harga
seperangkat komputer dan LCD senilai dengan hasil yang akan dicapai,
karena media LCD ini memiliki banyak kelebihan sehingga efektif
digunakan dalam media pembelajaran.
Sarana dan prasarana yang dimiliki oleh sekolah cukup memadahi,
sehingga banyak fasilitas pendukung demi keberlangsungan penggunaan
media LCD pembelajaran di sekolah ini contohnya kapasitas arus listrik
64
yang cukup, ruangan kelas yang memadai, hal ini memungkinkan bahwa
media LCD efektif digunakan sebagai media pembelajaran. Guru lebih
kreatif dalam menerangkan materi pembelajaran. Sebelum penggunaan
media LCD guru jarang mempersiapkan bahan ajar secara matang. Hal ini
berbeda setelah menggunakan media LCD sebelum pelajaran dimulai, setiap
guru dituntut untuk membuat perencanaan, dengan adanya media LCD
menuntut guru untuk mendisain tampilan sekreatif mungkin sesuai dengan
isi dan tujuan pembelajaran agar siswa tertarik dan termotivasi mengikuti
pelajaran.
Ketuntasan materi pelajaran memang sebuah momok besar bagi
guru, hal ini menjadi tanggung jawab besar bagi guru untuk menuntaskan
materi pelajaran dalam jangka waktu yang ditentukan. Sedangkan dalam
kurikulum KTSP terjadi pengurangan jam pelajaran dengan subtansi dan
squensi mata pelajaran yang masih tetap.
Penggunaan media LCD ini
dapat mengatasi ketidaktuntasan
materi pelajaran, karena guru tidak lagi harus mencatatkan materi dan
menjelaskan dengan ceramah secara panjang lebar, dengan menggunakan
media LCD guru dapat mempersiapkan materi dalam program Power point
yang dapat disimpan dalam bentuk file, sehingga dapat disajikan pada saat
dibutuhkan.
Dengan
tampilan
Melalui
layar
LCD,
guru
hanya
menyampaikan point-point pentingnya saja ditambah aspek audiovisual
membuat proses pengajaran lebih afektif. Hal ini menunjukkan bahwa
media LCD sangat efisien digunakan sebagai media pembelajaran.
65
Pengaruh kemajuan teknologi memunculkan alat-alat teknologi
informasi yang bisa digunakan sebagai media pembelajaran. Hal ini
menuntut sekolah untuk bisa mengimbangi kemajuan tekhnologi tersebut
sebagai wahana inovasi dalam proses belajar mengajar. Kemajuan teknologi
pun membantu guru dan murid dalam mengakses informasi guna
menunjang pengetahuan dan wawasan. Kemajuan teknologi juga sangat
membantu guru dalam menerangkan materi pembelajaran, guru tidak perlu
susah payah mengeluarkan banyak tenaga untuk ceramah tetapi dengan
menggunaka media teknologi peserta didik lebih jelas dan memahami
maksud dari materi yang diajarkan oleh guru. Di sisi lain peserta didik
memperoleh pengetahuan yang lebih mendalam akan materi melalui
bantuan media LCD, karena LCD menanamkan konsep yang benar, konkret
dan kontekstual.
Penggunaan media LCD dirasa masih sulit dan rumit. Namun, SD
NU Nawa Kartika Kudus memiliki tenaga pendidik yang cukup ahli dalam
mengoperasikan komputer dan LCD proyektor, sehingga tidak menjadi
penghambat dalam pengguhaan media LCD dalam pembelajaran. Sebagian
besar peserta didik peka terhadap kemajuan teknologi informasi. Sudah
tidak asing bagi mereka melihat berbagai media teknologi informasi. Hal ini
dikarenakan sebagian besar peserta didik SD NU Nawa Kartika Kudus
tinggal di perkotaan. Kita tahu bahwa daerah perkotaan adalah daerah yang
Sumber Daya Manusianya Maju dan sangat cepat menyerap pengaruh
kemajuan teknologi.
66
Keefektifitasan suatu media dalam pembelajaran terlihat apabila
media tersebut dapat mengkomunikasikan isi pesan (bahan ajar) yang akan
disampaikan oleh sumber (guru) kepada sasaran yang ingin dicapai (peserta
didik). Media LCD termasuk media Audio Visual, karena materi dapat
ditampilkan melalui layar LCD dan suara bisa didengar lewat Speaker
komputer. penggunaan alat
bantu audiovisual dalam proses interaksi
edukatif.
Ada peningkatan yang signifikan dalam kegiatan belajar peserta
didik setelah menggunakan media LCD, hal ini terlihat jelas pada proses
pembelajaran,
peserta
didik
lebih
termotivasi
untuk
mengikuti
pembelajaran. hampir tidak ada peserta didik yang ngobrol sendiri atau
ngantuk ketika mengikuti pembelajaran. Pandangan dan perhatian semua
tertuju(fokus) pada layar slide. Hal ini menyebabkan Suasana kelas yang
mudah dikendalikan dan terciptalah iklim yang kondusif.
Suasana kondusif membuat peserta didik nyaman belajar dikelas
hal ini berpengaruh terhadap kegiatan peserta didik didalam kelas yang
semakin aktif. Hal ini terlihat dengan peserta didik yang banyak bertanya
dan mengeluarkan pendapat. Hal ini mengindikasikan adanya peningkatan
daya serap peserta didik terhadap materi yang diajarkan oleh guru.
Interaksi yang baik antara guru dan peserta didik memungkinkan
terciptanya pembelajaran yang efektif dan efisien. Hal ini memudahkan
peserta didik dalam mentransmisikan materi pelajaran, sehingga peserta
didik dapat memahami dan menafsirkannya kedalam suatu pemahaman
67
yang konkrit. Dengan adanya hal ini timbulah feat back yang baik dari
peserta didik.
Selain itu, untuk memperjelas bahwa media LCD proyektor ini
afektif digunakan sebagai media pembelajaran adalah wawancara langsung
sebagai berikut:
1. Penggunaan media LCD di SD NU Nawa Kartika Kudus, sangat
dianjurkan oleh kepala sekolah, hal ini seperti yang dinyatakan oleh
Kepala Sekolah M. Ansori (wawancara tanggal 17 Pebruari 2015) yang
menyatakan bahwa: “Setiap guru saya anjurkan untuk menggunakan
media pembelajaran LCD, setidak-tidaknya sekali dalam seminggu,
sehingga anak-anak tidak merasa jenuh, dan gurupun lebih terbantu
dalam
menyampaikan
pelajaran.
Dan
saya
optimis
dengan
menggunakan media tersebut anak-anak lebih banyak menyerap
pengetahuan dibandingkan dengan menggunakan media pembelajaran
lain.”
2. Pentingnya penggunaan media LCD diakui Bapak M. Izzudin selaku
K.A Tata Usaha (wawancara, tanggal 15 Pebruari 2015) menyatakan:
“Sekarang media LCD tidak hanya digunakan untuk efisiensi dan
efektifitas dalam pengelolaan penyelenggaraan sekolah saja. Media
LCD dapat digunakan untuk mempermudah menunjukkan pengetahuan,
mengganti simulasi yang berbahaya, memberi daya tarik yang lengkap
menyentuh seluruh modalitas manusia lewat desain multi media.
Penyajian bahan ajar dalam bentuk multi media dapat dirancang untuk
68
keperluan presentasi
dan dapat juga untuk dirancang
untuk
pembelajaran mandiri.”
3. Hasil wawacara dengan Bapak Yusrun Nada, S.Pd.I selaku guru
pengampu mapel PAI (wawancara, tanggal 16 Pebruari 2015) yaitu
pernyataan beliau: “Dengan adanya media LCD guru merasa terbantu
dalam menyampaikan materi pembelajaran, salah satu keuntungan yang
dirasakan oleh guru dengan digunakannya media pembelajaran
tersebut kegiatan pembelajaran guru dapat menyajikan materi dengan
efisien, selain itu siswa lebih tertarik.”
4.
Hasil wawancara dengan Bapak Hafid Muzarafdi, S.Pd.I selaku guru
pengampu mapel PAI (wawancara, tanggal 16 Pebruari 2015)
menyatakan: “Banyak hal yang dapat disajikan oleh guru ketika guru
mengajar materi lingkup Pendidikan Agama Islam (PAI), misalnya
menyampaikan materi praktek wudhu dengan benar, dengan media
LCD guru dapat menampilkan beberapa gambar baik yang berupa
gambar diam maupun gambar bergerak, selain itu catatan-catatan
penting yang harus dipahami siswa dapat dipaparkan dengan
menggunakan program power point.”
69
Kemudian adanya data hasil kuesioner angket yang diberikan kepada
peserta didik yang berjumlah 40 (empat puluh) siswa dengan model random
(acak). Adapun hasilnya sebagai berikut:
Uraian
Jmlh
(%)
Jmlh
(%)
Jmlh
(%)
Jmlh
(%)
Jmlh
(%)
10
25%
10
25%
20
50%
0
0%
0
0%
Penggunaan
media
pembelajara
n pada saat
proses
pembelajara
n
Jawaban
A
B
C
D
E
Peserta didik yang menganggap guru PAI selalu menggunakan
media pembelajaran pada saat proses pembelajaran, alasan mereka bahwa
guru PAI selalu menggunakan media pembelajaran seperti halnya LCD
proyektor, buku modul, dan lain-lain. Peserta didik yang menjawab opsi B
yaitu peserta didik yang menganggap guru PAI sering menggunakan media
pembelajaran pada saat proses pembelajaran, alasan mereka sama seperti
peserta didik yang menjawab opsi A. Sedangkan peserta didik yang
menjawab opsi C yaitu peserta didik yang menganggap guru PAI kadangkadang menggunakan media pembelajaran pada saat proses pembelajaran,
alasan mereka bahwa dalam proses pembelajaran mapel PAI guru terkadang
menggunakan media pembelajaran
berupa LCD proyektor yang telah
70
disediakan dalam ruangan kelas.
Menurut penuturan guru Mapel PAI memang pada saat sebulan
sebelum diadakan penelitian guru PAI tidak menggunakan LCD proyektor
dalam pengajarannya, hal ini dikarenakan pada saat sebelum penelitian ada
masalah teknis pada laptop guru yang mengakibatkan guru kurang
maksimal dalam penggunaan LCD proyektor pada saat proses pembelajaran
PAI.
Menurut kepala sekolah setiap guru diwajibkan menggunakan media
pembelajaran
yang telah
disediakan
oleh
pihak
sekolah,
dengan
menyesuaikan materi ajar dan tingkat perkembangan peserta didik.
pembelajaran lebih menarik dan tidak membosankan ketika guru
menggunakan LCD proyektor sebagai media pembantu ketika guru
menerangkan. Peserta didik yang menjawab opsi B yaitu peserta didik yang
menggangap pemilihan Media LCD proyektor oleh Guru sering sesuai
dengan materi PAI yang diajarkan, mereka berpendapat sama seperti peserta
didik yang menjawab Opsi A. Sedangkan peserta didik yang menjawab opsi
C yaitu peserta didik yang menggangap pemilihan Media LCD proyektor
oleh guru kadang-kadang sesuai dengan materi PAI yang diajarkan, mereka
berpendapat LCD proyektor tampilannya sangat menarik, menimbulkan
kesan gambar dan warna yang terkadang membuat peserta didik tertarik
pada gambar dan tulisan tidak pada subtansi materi yang disampaikan oleh
guru.
71
Menurut guru PAI pemilihan media LCD tepat sebagai alat bantu
dalam menyampaikan materi pelajaran, karena PAI adalah salah satu mata
pelajaran yang memiliki tipical praktek-praktek . Jadi dengan adanya media
seperangkat LCD dan Komputer memudahkan guru dalam mempersiapkan
materi ajar. Guru sudah tidak repot mencatat materi pelajaran saat proses
pembelajaran sedang berlangsung, karena hal ini menyita banyak waktu
sedangkan jam pelajaran mapel lingkup PAI hanya 6 jam pelajaran dalam 1
minggu dengan durasi 40 menit. Dengan menggunakan media LCD guru
dapat mengefesiensikan waktu, materi pelajaran mudah dituntaskan, dan
catatan bisa disimpan dalam bentuk file dan bisa ditampilkan kembali di
kelas lain dengan materi yang sama.
Menurut kepala sekolah pemilihan media LCD dalam pembelajaran
berfungsi untuk meningkatkan daya kreatif guru dalam menyajikan materi
pelajaran dengan menggunakan media elektronik berbasis IT. Media ini
tepat digunakan sebagai media pembelajaran khususnya membatu guru saat
menerangkan materi ajar.
Menurut hasil observasi peneliti saat penelitian guru PAI sudah
mampu mengoperasikan seperangkat komputer dan LCD proyektor dengan
baik saat menerangkan materi ajar kepada peserta didik, hal ini terbukti
dengan guru PAI dapat menyajikan materi dalam bentuk power point
dengan tampilan slide yang menarik.
Menurut kepala sekolah saat diadakan pengawasan saat proses
belajar mengajar guru PAI cukup mahir dalam mengoperasikan seperangkat
72
komputer dan LCD proyektor.
Kemudian adanya data hasil kuesioner angket yang kedua yang
diberikan kepada peserta didik yang sama seperti yang pertama berjumlah
40 (empat puluh siswa. Adapun hasilnya sebagai berikut:
Uraian
Jmlh (%)
Jmlh
(%)
10
25 %
Jmlh (%)
Jmlh (%)
Jmlh
(%)
0
0%
Penggunaan
alat dan
bahan guna
20
50%
10
25%
0
0%
mendalami
pelajaran
Jawaban
A
B
C
D
Dari hasil porsentase angket tersebut yang dibuktikan dengan
wawancara langsung terhadap peserta didik, bahwa peserta didik yang
menjawab opsi A yaitu guru selalu
menyediakan alat dan bahan guna
mendalami pelajaran. Hal ini tampak pada guru mempersiapkan program
power point untuk presentasi dan menyediakan
modul PAI untuk
pendalaman materi. Sedangkan peserta didik yang menjawab opsi B yaitu
guru sering menyediakan alat dan bahan guna mendalami pelajaran alasan
mereka sama seperti para peserta didik yang menjawab opsi A. Peserta didik
yang menjawab opsi C yaitu guru kadang menyediakan alat dan bahan guna
mendalami pelajaran ketika ada waktu panjang dan materi hampir tuntas
guru sering mengambil buku bacaaan dari perpustakaan untuk dibagikan
E
73
kepada anak. Sedangkan peserta didik yang menjawab opsi D yaitu hampir
tidak pernah guru menyediakan alat dan bahan guna mendalami pelajaran
alasan hampir tidak pernah guru memberikan alat dan bahan kecuali kalau
guru PAI berhalangan meninggalkan kelas karena ada kepentingan.
Sedangkan peserta didik yang menjawab opsi E yaitu guru tidak pernah
menyediakan alat dan bahan guna mendalami pelajaran alas an tidak pernah
guru emberikan alat dan bahan untuk mendalami pelajaran, karena media
yang sering digunakan adalah media LCD, dan LCD telah disediakan oleh
sekolah.
Menurut guru PAI pada saat pembelajaran selalu menyediakan alat
dan bahan materi pembelajaran, misalnya buku paket atau modul PAI dan
sumber belajar lainnya seperti gambar, foto, dan film bisa ditayangkan lewat
LCD.
D.
Faktor-faktor Pendukung dan Penghambat
Adapun
faktor
pendukung
dan
faktor
penghambat
dalam
penggunaan media LCD dalam memotivasi belajar peserta didik pada mapel
Pendidikan Agama Islam (PAI) di SD NU Nawa Kartika Kudus Tahun
Pelajaran 2014/2015 adalah sebagai berikut:
1.
Faktor Pendukung, antara lain:
a.
Para tenaga pendidik yang profesional yang peka akan
perkembangan IT, sehingga tidak ada kesulitan dalam teknis
penggunaan dan pembuatan materi ajar.
74
b.
Respon positif dari masyarakat khususnya wali murid dalam
pengadaan media LCD.
c.
Sarana dan prasarana yang memadai dan dilengkapi dengan area
hots pot sehingga mudah bagi guru dan peserta didik mengakses
informasi pengetahuan.
2.
Faktor penghambat, antara lain:
a.
Ketika pemadaman listrik, media LCD tidak dapat digunakan
fungsinya.
b.
Dengan adanya tampilan bahan ajar yang variatif membuat
siswa tertarik akan gambar visualnya, menyebabkan mereka
tidak fokus pada isi materi yang diajarkan.
c.
Belum adanya feat back dari peserta didik, karena materi PAI
yang mereka terima belum dapat diinternalisasikan dalam
kehidupan sehari-hari.
d.
Anggapan masyarakat sekolah yang berbasis IT adalah sekolah
yang mahal.
Sedangkan Faktor pendukung dan penghambat yang dimiliki oleh
SD NU Nawa Kartika Kudus dalam pelaksanaan pembelajaran melalui
media LCD Proyektor, antara lain sebagau berikut:
1.
Faktor pendukung, antara lain:
a.
Faktor Keprofesionalan tenaga pendidik yang telah diseleksi
dan mengikuti berbagai pelatihan kependidikan Sekolah Dasar.
b.
Kepercayaan masyarakat dan kesadaran orang tua yang tinggi
75
terhadap pendidikan wajib belajar sehingga memasukkan
putra-putrinya di SD NU Nawa Kartika Kudus.
c.
Tempat yang strategis karena berada di perkotaan yaitu dekat
Menara Kudus dan Madrasah TBS Kudus.
d.
Tempat belajar yang kondusif dan rapi, dengan ruang belajar
yang berbasis IT sehingga menjadikan SD NU Nawa Kartika
Kudus terkesan sekolah yang bermutu tinggi.
e.
Sarana dan prasarana yang memadai, dilengkapi dengan area
hot spot (wifi).
2.
Sedangkan faktor penghambat pelaksanaan pendidikan pada SD NU
Nawa Kartika Kudus adalah:
a.
Kurangnya jumlah pendidik, karena di SD NU Nawa Kartika
Kudus benar-benar membutuhkan loyalitas yang tinggi terhadap
lembaga pendidikan.
b.
Meras mahal biaya pendidikan di SD NU Nawa Kartika Kudus
bagi sebagian masyarakat menengah kebawah, sehingga tidak
semua orangtua yang anak-anaknya IQ di atas rata-rata mau
memasukkan ke sekolah tersebut.
Adapun upaya yang dilakukan oleh komite sekolah dan penyelenggara
pendididkan di SD NU Nawa Kartika Kudus terkait dengan permasalahan di
atas adalah mengadakan rekrutmen tenaga pendidikan untuk menambah
jumlah pendidik, mengingat masih ada guru yang mengampu lebih dari 1
mata pelajaran.
76
Dan seharusnya pemerintah memberikan perhatian lebih terhadap
pendidikan Sekolah Dasar berupa pemberian bantuan dana untuk
pengembangan sarana dan prasarana guna menunjang mutu kualitas
pengajaran di SD NU Nawa Kartika Kudus, sehingga dalam pelaksanaannya
tidak terhambat pada masalah pembiayaan sarana dan prasarana mengingat
begitu pentingnya pendidikan dasar.
BAB V
KESIMPULAN, SARAN DAN PENUTUP
A.
Kesimpulan
Berdasarkan rumusan masalah dalam penelitian ini dan uraian field
research skripsi tersebut diatas, maka dapat penulis simpulkan sebagai
berikut:
1.
Penggunaan media LCD di SD NU Nawa Kartika Kudus Tahun
Pelajaran 2014/2015 merupakan media pembelajaran yang digunakan
dan diterapkan di kelas untuk kegiatan siswa dalam belajar. Makin
tinggi kegiatan belajar peserta didik, makin tinggi peluang besarnya
pengajaran. Kegiatan belajar peserta didik bisa terwujud karena
adanya motivasi yang tinggi dari peserta didik. Motivasi merupakan
hal abstrak, oleh karena itu aktualisasi dari motivasi belajar peserta
didik adalah aktifitas belajar. Peserta didik dapat dikatakan
termotivasi belajar, bisa dilihat dari: peserta didik fokus terhadap
penjelasan guru, KBM yang aktif, interaksi yang baik antara siswa
dengan guru, meningkatnya pemahaman peserta didik akan materi
pelajaran, dan adanya feat back.
2.
Pembelajaran PAI di SD NU Nawa Kartika Kudus Tahun Pelajaran
2014/2015 merupakan mata pelajaran yang berlingkup agama, dengan
macam-macam materinya antara lain: Al-Qur’an Hadits, Fiqih,
Akidah Akhlaq, SKI, Bahasa Arab, Nahwu, Tajwid, Shorof, Tafsir,
77
78
I’rob, Mahfudhot, Tauhid, Hija’iyyah, Pegon, Praktik Sholat, dan KeNU-an. Dalam menunjang semua pelajaran lingkup PAI tersebut
digunakannya pembelajaran media LCD, karena jam pelajaran mapel
lingkup PAI hanya 6 jam pelajaran dalam 1 minggu dengan durasi 40
menit,
sehingga
menggunakan
media
LCD
guru
dapat
mengefesiensikan waktu, materi pelajaran mudah dituntaskan, dan
catatan bisa disimpan dalam bentuk file dan bisa ditampilkan kembali
di kelas lain dengan materi yang sama.
3.
Faktor-faktor penggunaan media LCD dalam pembelajaran PAI di
SD NU Nawa Kartika Kudus Tahun Pelajaran 2014/2015 adalah
sebagai media pembelajaran dalam rangka memotivasi belajar peserta
didik pada mapel PAI, hal ini terbukti dengan aktifitas belajar peserta
didik di dalam kelas lebih aktif, suasana kelas yang kondusif, daya
serap peserta didik akan materi yang disampaikan oleh guru lebih
tinggi, peserta didik lebih giat dalam belajar mapel PAI, materi
pelajaran tertuntaskan, serta guru PAI lebih kreatif dalam memilih dan
mendesain media yang akan dipakai sebagai sarana menyampaikan
materi pelajaran PAI. Adapun faktor-faktornya antara lain, faktor
pendukung: (a) Para tenaga pendidik yang profesional yang peka akan
perkembangan IT, sehingga tidak ada kesulitan dalam teknis
penggunaan dan pembuatan materi ajar, (b) Respon positif dari
masyarakat khususnya wali murid dalam pengadaan media LCD, dan
(c) Sarana dan prasarana yang memadai dan dilengkapi dengan area
79
hots pot sehingga mudah bagi guru dan peserta didik mengakses
informasi pengetahuan. Sedangkan untuk faktor penghambat: (a)
Ketika pemadaman listrik, media LCD tidak dapat digunakan
fungsinya, (b) Dengan adanya tampilan bahan ajar yang variatif
membuat siswa tertarik akan gambar visualnya, menyebabkan mereka
tidak fokus pada isi materi yang diajarkan, (c) Belum adanya feat back
dari peserta didik, karena materi PAI yang mereka terima belum
dapat diinternalisasikan dalam kehidupan sehari-hari, dan (d)
Anggapan masyarakat sekolah yang berbasis IT adalah sekolah yang
mahal.
B.
Saran
Saran-saran yang dapat peneliti sampaikan berdasarkan hasil
penelitian yang dilakukan sehingga dapat dianalisis dan diambil kesimpulan
diatas, sehingga dapat digunakan untuk mengembangkan penggunaan media
LCD dalam memotivasi belajar peserta didik pada mapel Pendidikan Agama
Islam (PAI) di SD NU Nawa Kartika Kudus adalah sebagai berikut:
1.
Bagi guru, untuk itu disarankan agar sekolah memberikan fasilitas
kepada guru untuk mengingkatkan pengetahuannya dalam bidang
pengoperasional komputer atau laptop terutama program MS. Power
Point. Dan guru dituntut untuk lebih meningkatkan kreatifitas dalam
memilih, mendesain dan memanfaatkan media pembelajaran dalam
80
setiap proses belajar mengajar PAI, sehingga peserta didik akan
termotivasi dalam belajar.
2.
Bagi sekolah, adanya perkembangan media teknologi yang semakin
pesat, untuk itu pihak sekolah seharusnya mengadakan workshop atau
pelatian bagi guru-guru tentang media teknologi pembelajaran, agar
para guru dapat menggunakannya dan disarankan agar setiap kelas
disediakan
LCD
dan
laptop,
sehingga
setiap
guru
dapat
menggunakannya sebagai media pembelajaran.
C.
Penutup
Alhamdulillah wa Syukrulillah, berkat rahmat dan hidayah Allah
SWT penulis dapat menyelesaikan tugas akhir skripsi sederhana ini dengan
baik, yang masih jauh dari kesempurnaan, karena keterbatasan penulis.
Namun demikian penulis selalu berharap semoga dapat memberikan
manfaat dan kontribusi, baik bagi diri penulis, para praktisi dan lembaga
pendidikan maupun masyarakat umum lainnya dalam upaya pengembangan
keilmuan yang lebih baik. Akhirnya kepada semua pihak kritik yang
konstruktif
dan
saran
kesempurnaan skripsi ini.
yang
membangun
penulis
harapkan
demi
DAFTAR PUSTAKA
Abin Syamsudin Makmum, Psikologi Kependidikan, Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2004.
AH Sanaky, Hujair, Media Pembelajaran, Yogyakarta: Kaukaba, 2011.
Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian, Jakarta: Rineka Cipta, 2006.
Arsyad, Azhar, Media Pembelajaran, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2003.
Aswan Zain, Syaiful Bahri Djamarah, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: Rineka
Cipta, 2006.
Asnawir, Basirudin Usman, Media Pembelajaran. Jakarta: Ciputat Press, 2002.
Azwar, Saifudin, Metode Penelitian, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2007.
Djamarah, Syaiful Bahri, Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif, Jakarta: PT.
Asdi Mahasatya, 2005.
Dokumentasi SD NU Nawa Kartika Kudus, Profil Sekolah 2010-2011.
Dokumentasi Waka Kurikulum SD NU Nawa Kartika Kudus 2009.
Hamalik, Oemar, Proses Belajar Mengajar, Jakarta: Bumi Aksara, 2009.
Harjanto, Perencanaan Pengajaran Jakarta: Rineka Cipta, 2008.
Maman, U, Metodologi Penelitian Agama: Teori dan Praktek, Jakarta: Raja Grafindo
Persada, 2006.
Margono, S. Metodologi Penelitian Pendidikan, Jakarta:Rineka Cipta, 2000.
Mudjiono, Dimyati, Belajar dan Pembelajaran, Jakarta, PT. Rineka cipta, 1999.
Nasution, Teknologi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, 2008.
Mukhtar, Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, Jakarta: CV. Fifamas, 2003.
Nasution, S, Berbagai pendekatan dalam Proses Belajar dan Mengajar, Jakarta: Bumi
Aksara, 2010.
Rohani, Ahmad, Pengelolaan Pengajaran, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2004.
Sadiman, Arief S, dkk, Media Pendidikan, Depok: Rajawali Pers, 2012.
Sudjana, Nana, dan Ibrahim, Penelitian Dan Penilaian Pendidikan, Bandung : Sinar
Baru Algesindo, 1989.
Sudjana, Nana, dan Rivai, Ahmad, Media Pengajaran, Bandung : Sinar Baru
Algesindo, Cet. IX, 2010.
----------------------, Media Pengajaran, Bandung: PT. Sinar Baru, 1997.
Sudjana, Nana, Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar, Bandung : Sinar Baru
Algesindo, 2008.
Sugiono, Metode penelitian kualitaif kuantitatif dan R&D, Bandung: Alfabeta, 2008.
Sukmadinata, Nana Syaodih, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya, 2009.
Suprijono, Agus, Cooperative Learning: Teori dan aplikasi PAIKEM, Yogyakarta:
Pustaka Pelajar, 2010.
Suryanto, M, Multimedia, Yogyakarta: Andi offset, 2005.
Syukur, Fatah NC, Teknologi Pendidikan, Semarang: Rasail Media Group, 2008.
Syaodih, Nana S, R. Ibrahim, Perencanaan Pengajaran, Jakarta: PT. Asdi Mahasatya,
2004.
Syukur, Fatah, Teknologi Pendidikan, Semarang: Rasail Media Group, 2008.
Tafsir, Ahmad, Ilmu Pendidikan Dalam Perspektif Islam, Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, Cet. X, 2011.
Umar Bakri, Abd. Bin Nuh, kamus Indonesia- Arab- Inggris, Jakarta: Mutiara Sumber
Widya, 2003.
Uno, Hamzah B., Orientasi Baru Dalam Psikologi Pembelajaran, Jakarta: Bumi
Aksara, 2008.
Warsita, Bambang, Teknologi Pembelajaran (Landasan dan Aplikasinya), Jakarta:
Rineka Cipta, 2008.
Winkel, W.S., Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar, Jakarta: Gramedia, 1983.
Zuriah, Nurul, Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan Antara Teori dan Praktek,
Jakarta: PT.Bumi Aksara, 2006.
KUESIONER/ANGKET I
Petunjuk Pengisian
1. Kuesioner I ini untuk memperoleh data sehubungan dengan penelitian tentang
Penggunaan Media LCD Dalam Pembelajaran PAI Siswa Kelas VI Di SD NU Nawa
Kartika Kudus Tahun Pelajaran 2014/2015.
2. Bacalah petunjuk-petunjuk secara seksama sebelum adik-adik mengisi Kuesioner ini.
3. Jawablah pertanyaan dengan menyilang, mencoret atau memberikan jawaban silang
(X) pada pilihan kuesioner tersebut.
4. Terima kasih atas kerjasama dan kesediaan untuk mengisi kuesioner ini.
NAMA
KELAS
1.
2.
3.
4.
: ....................................
: ....................................
PERTANYAAN
Apakah guru PAI anda pada saat proses pembelajaran menggunakan media pembelajaran?
a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Hampir tidak pernah
e. Tidak pernah
Apakah pemilihan media LCD yang digunakan oleh guru saat pembelajaran, sesuai dengan
materi pelajaran PAI?
a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Hampir tidak pernah
e. Tidak pernah
Apakah guru PAI anda dapat menggunakan media LCD dengan baik?
a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Hampir tidak pernah
e. Tidak pernah
Apakah guru PAI anda menyediakan alat dan bahan untuk pendalami pelajaran?
a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Hampir tidak pernah
e. Tidak pernah
5.
Apakah guru PAI anda memulai dan mengakhiri pelajaran tepat waktu?
a.
b.
c.
d.
e.
6.
Apakah guru PAI anda pernah meninggalkan kelas ketika jam pelajaran?
a.
b.
c.
d.
e.
7.
Selalu
Sering
Kadang-kadang
Hampir tidak pernah
Tidak pernah
Apakah guru PAI mengadakan selingan (permainan, quiz,) ditengah-tengah pelajaran?
a.
b.
c.
d.
e.
9.
Selalu
Sering
Kadang-kadang
Hampir tidak pernah
Tidak pernah
Apakah guru PAI menggunakan metode lain selain ceramah?
a.
b.
c.
d.
e.
8.
Selalu
Sering
Kadang-kadang
Hampir tidak pernah
Tidak pernah
Selalu
Sering
Kadang-kadang
Hampir tidak pernah
Tidak pernah
Ketika menerangkan pelajaran apakah guru PAI anda berinteraksi dengan peserta didik?
a.
b.
c.
d.
e.
Selalu
Sering
Kadang-kadang
Hampir tidak pernah
Tidak pernah
10. Apakah guru PAI anda pernah merubah formasi tempat duduk?
a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Hampir tidak pernah
e. Tidak pernah
KUESIONER/ANGKET II
Petunjuk Pengisian
1. Kuesioner II ini untuk memperoleh data sehubungan dengan penelitian tentang
Penggunaan Media LCD Dalam Pembelajaran PAI Siswa Kelas VI Di SD NU Nawa
Kartika Kudus Tahun Pelajaran 2014/2015.
2. Bacalah petunjuk-petunjuk secara seksama sebelum adik-adik mengisi Kuesioner ini.
3. Jawablah pertanyaan dengan menyilang, mencoret atau memberikan jawaban silang
(X) pada pilihan kuesioner tersebut.
4. Terima kasih atas kerjasama dan kesediaan untuk mengisi kuesioner ini.
NAMA
KELAS
1.
Apakah anda merasa paham ketika guru PAI menerangkan dengan menggunakan media LCD?
a.
b.
c.
d.
e.
2.
Selalu
Sering
Kadang-kadang
Hampir tidak pernah
Tidak pernah
Apakah media LCD yang di gunakan oleh guru PAI membuat anda semangat belajar?
a.
b.
c.
d.
e.
4.
Selalu
Sering
Kadang-kadang
Hampir tidak pernah
Tidak pernah
Apakah guru PAI tepat dalam memilih media pembelajaran dan sesuai dengan materi yang
disampaikan?
a.
b.
c.
d.
e.
3.
: ....................................
: ....................................
PERTANYAAN
Selalu
Sering
Kadang-kadang
Hampir tidak pernah
Tidak pernah
Pada waktu memulai pelajaran apakah guru PAI memotivasi peserta didik untuk semagat
dalam mengikuti pembelajaran?
a.
b.
c.
d.
e.
Selalu
Sering
Kadang-kadang
Hampir tidak pernah
Tidak pernah
5.
Apakah guru PAI memberikan kesempatan untuk bertanya pada saat proses pembelajaran?
a.
b.
c.
d.
e.
6.
Apakah guru PAI anda pernah memberikan pertanyaan lisan?
a.
b.
c.
d.
e.
7.
Selalu
Sering
Kadang-kadang
Hampir tidak pernah
Tidak pernah
Selain bentuk soal apakah guru PAI menggunakan bentuk lain (penugasan, diskusi, dll) dalam
evaluasi?
a.
b.
c.
d.
e.
9.
Selalu
Sering
Kadang-kadang
Hampir tidak pernah
Tidak pernah
Apakah guru PAI mengadakan evaluasi pada saat sebelum, proses dan setelah selesai materi
pelajaran?
a.
b.
c.
d.
e.
8.
Selalu
Sering
Kadang-kadang
Hampir tidak pernah
Tidak pernah
Selalu
Sering
Kadang-kadang
Hampir tidak pernah
Tidak pernah
Apakah anda pernah bertanya kepada guru PAI pada saat pembelajaran?
a.
b.
c.
d.
e.
Selalu
Sering
Kadang-kadang
Hampir tidak pernah
Tidak pernah
10. Apakah anda merasa senang apabila diberi tugas dari guru PAI?
a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Hampir tidak pernah
e. Tidak pernah
DAFTAR RIWAYAT PENDIDIKAN
Nama
: Ahzam Abar
Tempat / Tanggal Lahir
: Kudus, 23 September 1976
Alamat
: Langgar Dalem RT. 02 /RW. 01 No. 50 Kudus
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Jenjang Pendidikan
:
1.
TK Nawa Kartika Kudus lulus tahun 1983
2.
SD Nawa Kartika Kudus lulus tahun 1989
3.
MI Qudsiyyah Kudus lulus tahun 1991
4.
MTs Ghazaliyah Syafi’iyah Sarang Rembang
lulus tahun 1994
5.
MA Ghazaliyah Syafi’iyah Sarang Rembang
lulus tahun 1997
6.
Universitas
Islam
Nahdlatul
Ulama
(UNISNU) Jepara angkatan 2011
Demikian daftar riwayat pendidikan penulis yang dibuat dengan data yang
sebenarnya. Semoga menjadi keterangan yang lebih jelas.
Kudus,
Maret 2015
Penulis
AHZAM ABAR
NIM 131310001250
Download