BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Programmable Logic Control (PLC) merupakan peralatan kontrol yang dirancang untuk menggantikan rangkaian kontrol logic, relay dan timer yang merupakan tulang punggung bagi sistem kontrol untuk proses yang kompleks. PLC dapat diprogram untuk menggantikan puluhan atau ratusan rangkaian Suatu kontrol logic yang saling tidak bergantungan. I/O pada PLC memungkinkan untuk interfacing langsung dengan proses yang sebenarnya (riil). PLC menerima input data yang berupa sinyal dari peralatan input luar (external input device) dari sistem yang dikontrol. Peralatan input luar itu antara lain berupa sakelar, tombol dan sensor. Data-data yang masih berupa sinyal analog akan diubah oleh modul input analog to digital module (A/D) menjadi sinyal digital. Selanjutnya unit prosesor sentral atau CPU akan mengolah sinyal digital tersebut sesuai dengan program yang telah disimpan pada memori. Selanjutnya CPU mengambil keputusan dan memberikan perintah melalui modul output dalam bentuk sinyal digital. Modul digital to analog (D/A) akan mengubah sinyal digital ke dalam sinyal analog. Sinyal analog inilah yang mampu menggerakkan peralatan output luar (external output device) Ada3 bagianumum untuk semuajenis plc yaitu Input, Controller, dan Output Input Bagian masukanterdiri darimasukanterintegrasi, seperti limit switch, atau sensortransistor.Ketika teganganmasukanmencapaitingkattertentuinputmenjadi aktif. Jika aktif,inputdapat dibacaoleh controller. Controller controlleradalah unitutama.Dimana proses pengolahan data berlangsung. Output Bagian ketiga akanmenentukan adalahoutput.Berdasarkankondisiinput,controller manaoutputyang harus aktif, 5 untukmengaktifkanperangkatalat sepertilampu,buzzer, relay,solenoida,atau motor. Studi literatur terlebih dahulu dilakukan untuk membandingkan alat yang telah dibuat pada proyek akhir sebelumnya dengan proyek akhir yang diajukan penulis. 2.1.1 Modul Perawatan dan Perbaikan Kendali Level Ketinggia Air Pada Couple Tank Menggunakan Kontrol PID Modul tersebut dirancang dan dibuat oleh Anisa Syukrul Afiati dengan hasil yang diperoleh adalah pengendali level berhasil dikendalikan dengan pengendali PD. Pada peralatan ini sistem belum sepenuhnya menggunakan pengendali PID. 2.1.2 Alat Pengendali Level Air Berbasis PC dan Mikrokontroler Atmega 8535 Megantari Hidayat merancang dan membuat sebuah proyek akhir yang berjudul “Alat Pengendali Level Air Berbasis PC dan Mikrokontroler Atmega 8535” dimana untuk mengedalikan level air yang dikontrol adalah bukaan keran output pada couple tank.Hasil yang diperoleh dari proyek akhir tersebut adalah alat bekerja dengan metoda kurva reaksi Ziegler-Nichols dapat mengontrol posisi bukaan kran output. Dari kedua alat yang telah dibuat tersebut penulis dapat mengatakan bahwa alat yang akan dirancang pada proyek akhir ini adalah “Modul PLC Mitsubishi FX3U-16M Dengan Aplikasi Pada Sistem Kendali Level Air Pada Couple Tank” merupakan pengaplikasian modul yang telah dibuat pada system kendali level air dan memiliki kelebihan-kelebihan yaitu: 1. Pengendali yang digunakan adalah PLC, dimana PLC lebih handal dan lebih mudah penggunaannya daripada mikrokontroler. Keuntungan dari PLC antara lain : a. Kemudahan untuk memprogram dan mengubah program sesuai kebutuhan. b. Kemudahan dalam pemeliharaan dan perbaikanya. 6 c. Bersifat fleksibel dan multi-modul serta ukuran yang kompak dan praktis untuk di install dilapangan industri. Hal ini merupakan kemajuan dari teknologi on/off relay. d. Biaya total pada akhir nya dapat ditekan dibandingkan teknologi hard-wired 2. Sistem pengendali yang digunakan adalah sistem pengendali ON-OFF. 3. Kran output akan dimodifikasi dengan kran yang lebih presisi yang merupakan saran pengembangan dari perancang sebelumnya. 2.2 Perangkat PLC PLC mempunyai kemiripan struktur dasar dengan komputer karena pada dasarnya PLC merupakan perangkat yang berbasiskan mikroprosesor. Komponen dasar PLC adalah: 1. Central Processing Unit atau disebut juga Central Controlling Unit (CCU) 2. Struktur input/output. 3. Program device 1. Central Controlling/Processing Unit CCU merupakan otak dari PLC, dimana ia akan mengendalikan dan mengawasi jalannya operasi dalam PLC sesuai dengan instruksi program yang tersimpan dalam memori. Suatu jalur komunikasi internal akan membawa informasi dari dan ke CCU, memori, unit I/O, dengan dikendalikan oleh CCU. Sistem CCU pada PLC berbasis mikroprosesor. 2. Memori Karakteristik terpenting PLC adalah kemudahan pemakai dalam mengganti program dengan mudah dan cepat.Kemudahan ini didapatkan karena arsitektur PLC yang dilengkapi dengan sistem memori. Sistem memori yang dimaksud adalah tempat pada CCU yang dapat menyimpan data-data urutan instruksi ataupun program yang nantinya akan dieksekusi oleh prosesor. Sistem memori PLC terdiri dari dua macam: • Executive memori: atau disebut juga memori sistem operasi. Sistem memori ini adalah tempat menyimpan program yang menangani operasi 7 PLC. Program permanen ini menjalankan aktivitas seluruh sistem seperti eksekusi program, komunikasi peralatan, dll. Bagian ini menyimpan instruksi-instruksi software seperti instruksi internal relay, block transfer, instruksi aritmatik dll. • Application memori: Sistem ini untuk menyimpan instruksi program yang dimasukkan oleh pemakai untuk menjalankan proses kendali tertentu. Di samping itu terdapat memori penyimpanan status (status register) input/output dan status fungsi dalam PLC itu sendiri seperti timer dan counter. 3. Modul input/output Modul I/O dari suatu PLC merupakan komunikasi atau hubungan PLC dengan dunia luar. Dengan modul ini maka PLC mampu mengendalikan suatu proses. Unit I/O ini mempunyai karakteristik yang berbeda-beda sesuai dengan jenis PLC nya. Ada PLC yang mempunyai 8 bit I/O digital tetapi dapat juga terdapat modul extended I/O yang memungkinkan PLC memiliki banyak I/O. Tiap I/O ini mempunyai alamat tersendiri yang akan digunakan pada program. Modul input PLC berhubungan dengan elemen sensor yang memberikan informasi keadaan proses. Sinyal informasi ini akan diolah sesuai dengan program yang telah dibuat oleh CCU. Sedangkan modul output PLC berhubungan dengan elemen aktuator yang akan memberikan aksi kendali kepada plant. Apabila input berupa sinyal analog, maka dibutuhkan suatu modul input analog yang berfungsi sebagai ADC. Modul ini juga akan mengkondisikan sinyal input sehingga range input analog menjadi sesuai dengan range input ADC (scaling). Begitu juga dengan output, apabila aktuator membutuhkan sinyal analog maka dibutuhkan modul output analog. Dengan demikian PLC mempunyai kemampuan lebih dengan menerima input dan memberikan output analog dengan pemrosesan sinyal secara digital. 4. Programming Device. Bagian ini merupakan elemen yang berinteraksi dengan pemakai. Alat ini memudahkan pemakai dalam memprogram ataupun mengubah program 8 PLC. Apabila PLC sudah terprogram, maka alat ini tidak diperlukan lagi dan PLC bekerja secara mandiri. heldprogrammer/console Alat berbentuk ini seperti dapat berupa hand kalkulator kecil untuk memasukkan program. Programming device dapat juga berupa personal computer dengan software tertentu yang dikeluarkan oleh pembuat PLC.Masing-masing alat, mempunyai kelebihan dan kekurangan.Hand-held programmer bentuknyakecil dan praktis digunakan di lapangan, tetapi tidak komunikatif dengan pengguna karena tampilan programnya hanya satu baris. Sedangkan PC tidak mudah dibawa atau dipindahkan ke lapangan tetapi cara pemrogramannya lebih mudah karena software-nya telah dirancang untuk memudahkan. Spesifikasi PLC yang berbeda mempunyai bahasa pemrograman yang berbeda. Pada prinsipnya untuk semua jenis PLC, penulisan program ada beberapa cara: 1. Diagram ladder Diagram ladder berbentuk jaringan sakelar yang dihubungkan secara seri dan paralel dan hasilnya disimpan di dalam memori tertentu. Keberhasilan dari jaringan ladder membawa data logika dari input ke output tergantung dari program yang dibuat. Diagram ladder bentuknya seperti tangga dibatasi oleh dua garis vertikal.Sisi kiri untuk aliran daya masukan positif, sisi kanan untuk keluaran. Sistem penulisan dengan cara ladder diagram ini populer digunakan orang karena sudah banyak digunakan dalam penggambaran rangkaian kontrol dengan menggunakan relay dan kontaktor. Ladder diagram akan menyederhanakan pergantian sistem kontrol berbasis relay oleh PLC serta memudahkan pemrograman oleh control engineer yang sudah familiar dengan disain sistem kontrol berbasis relay. Sedangkan PLC merupakan pengembangan dari kontrol relay. Pada penulisan ladder diagram, terdapat tampilan urutan kerja sinyal listrik sesuai dengan aksi yang diberikan. Logikapemikirannya sama seperti gambar pada diagram relay, yang berbeda adalah simbolnya saja. Simbol pada PLC: • Logika untuk input Normally Open (NO), Logika akan benar apabila nilai boolean=1, atauinput energized Jika input diberi 9 energi, sakelar mengalirkan arus.Normally closed (NC), Logika akan benar apabila nilai boolean=0, atau input de-energized. Jadi apabila input tidak diberi energi sakelar ini mengalirkan arus. • Logika untuk output Hasil operasi logika ditransfer ke bagian output. Jika hasil operasi logika adalah 1, maka output memberikan energi. Hasil operasi logika diinverskan dan ditransfer ke bagian output. Jika hasil operasi adalah 1, maka output tidak akan memberikan energi. • Fungsi-fungsi blok Program pada PLC mempunyai fasilitas selain gerbang logika. Fasilitas tersebut antara lain: • counter (increment dan decrement) • timer • pemanfaatan register • operasi aritmatik sehingga memungkinkan dilakukannya perhitungan numerik seperti halnya pada komputer. 2. • Operasi biner dan bit (bit-wise operation). • Looping dan jumping operation dll. Function chart Persamaannya dengan ladder diagram adalah keduanya merupakan representasi grafik. Function chart seperti ini untuk memudahkan engineer yang familiar dengan elektronika digital. 3. Statement atau Instruction list Selain dengan menggunakan cara grafik seperti di atas, PLC dapat diprogram dengan menggunakan listing program. Umumnya, pembuat PLC menyediakan software untuk memungkinkan hal ini. Karena bahasa mesin untuk PLC berbeda satu sama lain, maka listing programnya juga berbeda, namun algoritmanya dapat sama. Hal ini persis seperti bermacammacam bahasa pemrograman tingkat tinggi pada komputer. Maka dari itu, listing pemrograman tidak akan dibahas di sini. Bentuk listing program ini dapat dipelajari pada literatur atau manual book dari PLC yang bersangkutan.Bentuk listing program ini sangat membantu bagi 10 mereka yang familiar dengan algoritma pemrograman dan informatika. Keuntungan dari listing program: • memudahkan mereka yang membaca untuk mengerti algoritmanya. Pada listing program dapat diberikan komentar, sehingga • Listing program sedikit memakan tempat visual pada layar monitor dan memori dibandingkan dengan model grafik seperti ladder diagram dan function chart. 2.3 Pengenalan PLC FX-Family Setiap jenis plc pada keluarga ini memiliki beberapa karakteristik yang sama yaitu : 1) Sebuah power supply yang sudah terintegrasi. Hampir semua jenis plc pada jenis ini memiliki power supply yang membutuhkan sumber 100240 Vac 2) I/O yang terintegrasi. Unit utama plc memiliki beberapa jenis jumlah input dan output, terganting dari jenis plc yang dipilih. Keseluruhan input membutuhkan sumber DC, meskipun beberapa jenis model tertentu memiliki input AC. Semua model memiliki transistor dan relay output dan beberapa jenis plc pada keluarga FX memiliki triac output. 3) Instruksi yang umum. Meskipun plc jenis terbaru yang memiliki teknologi terkini yang memiliki lebih banyak instruksi semua jenis plc memiliki instruksi dasar yang di set sebanyak 20 instuksi dasar dan 35 aplikasi instruksi. 4) Tersedia Special Functions. Semua jenis FX plc memiliki counter berkecepatan tinggi dan output rangkaian pulsa. 2.3.1 PLC FX3U Plc FX3U adalah jenis plc terbaru dari Mitsubishi dan memiliki processor paling canggih. Plc ini dapat mengendalikan hingga maksimum 384 I/O. plc ini memiliki jumlah internal memori yang lebih banyak, CPU yang lebih cepat dan expansion bus terbaru yang terdapat di sebelah kiri. Semua jenis special 11 functionmodul tersedia untuk meningkatkan kinerja dari plc ini, juga beberapa jenis modul baru. Pilihan jaringan kerja terbaru termasuk keistimewaan modul Ethernet dan sebuah modul Profibus Master.Sebuah papan komunikasi terbaru dan adapter, termasuk papan USB terbaru, dapat digunakan untuk mencapai maksimum 3 sambuangan serial pada plc jenis ini. Processor ini berasal dari 64.000 langkah program memori Gambar 2.1 PLC FX3U Unit utama dari plc ini memiliki CPU yang bisa membaca pemprosesan input dengan sangat cepat, menyelesaikan dengan logic, dan menuliskannya ke output. Unit utama dari jenis plc FX3U memiliki beberapa keistimewaan sebagaimana berikut : 1. Sebuah power supply yang terintegrasi untuk menyediakan sumber daya bagi CPU, input dan beberapa blok fungsi spesial. 2. Input yang terintegrasi, input-input ini bisa berupa AC atau DC tergantung dari jenis plc FX3U yang dipilih. Unit utama dari FX3U yang paling besar memiliki input sebanyak 64 buah. 3. Output yang terintegrasi. Output ini bisa jadi relay, transistor atau triac. FX3U yang paling besar memiliki jumlah output sebanyak 64 buah. 4. Port pemograman. Port ini menggunakan RS-422 sebagai protocol komunikasinya. Plc bisa dipragram melalui port ini atau sebuah HMI (Human Machine Interface)bisa disambungkan dengan baik melalui port ini. 12 5. Port koneksi tambahan. Port tambahan ini bisa digunakan untuk menghubungkan modul memori atau papan pilihan ke unit utama. Gambar 2.2 Sambungan Special Modul ke Unit Utama 2.3.1.1 Input Pada plc FX3U terdapat 2 jenis input yang berbeda yaitu input DC dan input AC yang tergantung dari jenis yang dipilih dan masing-masing memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan yaitu : Input DC Respon yang sangat cepat 90% design terbaru menggunakan jenis input ini Kesulurahan jenis plc menggunakan input 24Vdc, tapi FX1N memiliki pilihan 12Vdc Jenis input bisa sink atau source logic Input AC Respon yang sedikit lebih lambat Mudah untuk disambungkan ke perangkat AC Semua jenis input AC adalah 120Vac 13 Gambar 2.3 Input Terintegrasi SINK atau SOURCE logic tergantung dari level tegangan yang akan menyebabkan input agar menjadi aktif. SINK logic adalah input bisa menjadi aktif ketika dihubungkan ke GROUND. S/S pin dihubungkan ke +24V. Gunakan jenis sambungan ini untuk sensor NPN. Gambar 2.4 Jenis Sambungan SINK Logic SOURCE logic adalah input menjadi aktif ketika dihubungkan ke +24Vdc. Dan S/S pin dihubungkan ke GROUND. Gunakan jenis sambungan ini untuk sensor PNP. 14 Gambar 2.5 Jenis Sambungan SOURCE Logic Pemicu input untuk aktif bervariasi, tergantung dari jenis tipe modul. Umumnya,input akan aktif pada saat level 2/3 dan akan tidak aktif pada saat level 1/3. Sebagai contoh input +24Vdc akan aktif ketika tegangan input mencapai 16Vdc, dan input akan mati kembali ketika tegangan mencapai 8Vdc. Gambar 2.6 Aktifasi Input PLC 15 2.3.1.2 Output Peralatan output membuat PLC dapat mengendalikan sebuah mesin. Output yang sudah terintegrasi sudah tersedia pada unit utama. Jika dibutuhkan lebih banyak lagi ouput, extension blok dan unit bisa menambah jumlah I/O. Gambar 2.7 Output Terintegrasi Ada beberapa macam tipe output yang berbeda yaitu : 1. Relay output Triac ouput Transistor output Relay output Relay merupakan kontak yang kering, jadi bagaimanapun input di commonnya diaktifkan ketika outputnya aktif. Ini merupakan jenis dasar tpie output yang sering digunakan. Kuat hingga 2Amp, 100-240Vac atau 30Vdc bisa dialihkan.Dengan maksimum 8Amp per Common. Hampir semua unit dasar dan modul tambahan memiliki 4 output per common. 2. Triac output Triac merupakan bentuk switch AC yang solid.Output aktif ketika modul menyambungkan beban ke sumber AC. Beban switching bisa sampai 0.3 Amp, 240Vac per point, dengan maximum 0.8 Amp per common. Setiap unit utama atau modul tambahan memiliki 4 output per common. 3. Transistor output Respon yang cepat merupakan karakteristik yang utama dari jenis output ini. Transistor merupakan bentuk switch DC yang solid. Output akan aktif ketika modul menyambungkan beban ke sumber DC. Switching beban bisa sampai 16 0.5Amp per point, 0.8 per common.Tegangan yang bisa diswitchkan adalah 5 50Vdc. Pada dasarnya memilik 4 point per common. Gambar 2.8 Bentuk Sambungan Sinking Output dan Sourcing Output 2.4 Penguat Daya Dalam elektronika banyak sekali dijumpai jenis penguat, pengelompokkan dapat berdasarkan: 1. Rentang frekuensi operasi a. gelombang lebar (seperti: penguat audio, video, rf dll) b. gelombang sempit (seperti tuned amplifier). 2. Metoda pemasangan rangkaian a. pemasangan AC : semua komponen frekuensi rendah (termasuk dc) tidak diteruskan ke rangkaian penguat b. pemasangan DC : salah satu tipenya adalah penguat chopper, sinyal input terbelah menjadi seri pulsa kemudian diperkuat oleh penguat ac sebelum dikembalikan lagi ke level dc. 3. Titik bias pada penguat: kelas A, kelas B, kelas AB dan kelas C 4. Tegangan 5. Arus 6. Daya 17 Berdasarkan dengan tipe pembiasan yang dilakukan oleh penguat, dapat dikelompokkan menjadi: 1. kelas A : Titik kerja diatur agar seluruh fasa sinyal input diatur sedemikian rupa sehingga seluruh fasa arus output selalu mengalir. Penguat ini beroperasi pada daerah linear. 2. kelas B : Titik kerja diatur pada suatu sisi ekstrim saja, sehingga daya quiescent sangat kecil. Untuk sinyal input sinusoida, penguatan hanya terjadi pada setengah perioda sinyal input saja. 3. kelas AB : Titik kerja diatur dua ekstrim dari kelas A dan kelas B. Jadi sinyal output sama dengan nol pada satu bagian namun dengan selang kurang dari setengah siklus sinyal sinus. 4. kelas C : Titik kerja diatur beropersi untuk arus (tegangan) output sama dengan nol dengan selang lebih besar dari setengah siklus sinus. Sehingga penguat bekerja kurang dari setengah perioda sinyal input. 2.5 Penguat Operasional Gambar 2.9 Konfigurasi Pin LM741 LM741 merupakan salah satu jenis penguat operasional dalam bentuk IC yang di dalamnya terdapat sebuah Op-Amp. Pada proyek akhir ini LM741 digunakan sebagai penguat jenis Subtractor dan penguat non inverting. Rangkaian pengurang ini berasal dari rangkaian inverting dengan memanfaatkan masukan non-inverting, sehingga persamaannya menjadi sedikit ada perubahan. 18 Gambar 2.10 Rangkaian Penguat Jenis Substractor/Pengurangan Gambar 2.11 Rangkaian Penguat Jenis Non-Inverting 2.6 Motor DC Motor listrik sering digunakan sebagai elemen kendali terakhir pada pemposisian ataupun sistem kecepatan. Motor DC sendiri memerlukan suplai tegangan yang searah pada kumparan jangkar dan kumparan medan untuk di ubah menjadi enargi mekanik. Kumparan medan motor DC disebut stator (bagian yang tidak berputar) dan kumparan jangkar disebut rotor (bagian yang berputar). Jika terjadi putaran pada kumparan jangkar dalam pada medan magnet, maka akan timbul tegangan (GGL) yang berubah-ubah arah pada setiap setengah putaran, sehingga merupakan tegangan bolak-balik. Prinsip dari arus searah adalah membalik phasa negatif dari gelombang sinusoidal menjadi gelombang yang mempunyai nilai positif dengan menggunakan komutator, dengan demikian arus berbalik arah dengan kumparan jangkar yang berputar dalam medan magnet.Kelebihan Motor 19 DC adalah mudah dikendalikann baik kecepatan maupun torsinya sehingga rancangan pengendalinya bisa lebih sederhana dan lebih murah. Sedangkan kelemahan motor DC adalah reabilitasnya rendah, dan membutuhkan perawatan yang baik. Gambar 2.12 Skema Dasar Motor DC Pada motor arus searah rotornya mempunyai kumparan tidak hanya satu, tetapi terdiri dari kumparan dan komulator yang banyak untuk mendapatkan torsi yang terus menerus. Rotor terdiri dari jangkar yang intinya terbuat dari lempengan-lempengan yang ditakik.Susunan lempengan membentuk celah-celah tersebut dimasuki konduktor kumparan jangkar.Ujung tiap-tiap kumparan dihubungkan pada satu segment komutator.Tiap segmen merupakan pertemuan dua ujung kumparan yang terhubung.Kumparan penguat dihubungkan seri, jangkar merupakan bagian bergerak yang terbuat dari besi berlaminasi untuk mengurangi rugi-rugi arus Eddy. Kumparan jangkar diletakkan pada slot besi di sebelah luar permukaan jangkar. Pada jangkar terdapat komulator yang berbentuk silinder masing-masing diisolasi. Sisi kumparan dihubungkan dengan segmen komulator pada beberapa bagian yang berbeda, tergantung dai tipe lilitan yang diperlukan. 20 2.7 Pompa Pompa adalah suatu alat yang digunakan untuk memindahkan suatu cairan dari suatu tempat ke tempat lain dengan cara menaikan tekanan cairan tersebut. Kenaikan tekanan cairan tersebut digunakan untuk mengatasi hambatan-hambatan pengaliran.Hambatan-hambatan pengaliran itu dapat berupa perbedaan tekanan, perbedaan ketinggian atau hambatan gesek. Pada Proyek akhir ini pompa yang digunakan adalah pompa akuarium yang membutuhkan tegangan 220 Vac 2.8 Relay Relay merupakan piranti elektromagnetis yang berfungsi menghubungkan atau memutuskan suatu jalur. Susunan relay yang paling sederhana terdiri atas kumparan kawat penghantar yang digulung pada inti besi sebagai inti. Solenoid ini banyak sekali digunakan dalam rangkaian pensaklaran.Susunan kontak relay, secara umum terdiri dari : Normally Open ( NO ) : apabila kontaknya terbuka pada saat relay belum mendapatkan input yang dapat mentrigger kumparan, jika kumparan mendapatkan trigger maka kontak ini berubah menjadi tertutup. Normally Closed ( NC ) : apabila kontaknya tertutup pada saat relay belum mendapatkan input yang dapat mentrigger kumparan, jika kumparan mendapatkan trigger maka kontak menjadi terbuka. Gambar 2.13 Skema Dasar Relay 21 2.9 GX-Developer Gambar 2.14 Tampilan GX-Developer Software GX Developer digunakan untuk membuat program agar bisa mengoperasikan semua jenis plc Mitsubishi termasuk jenis plc FX3U yang digunakan pada tugas akhir kali ini. GX Developer mendukung semua jenis kontroler MELSEC dari seri FXMELSEC ke plc modular termasuk sistem MELSECT.Software ini memiliki tampilan dengan antarmuka yang sederhana, intuitif dan mudah dipelajari. Berikut merupakan fitur-fitur yang dimiliki oleh software GX Developer 1. Multiple Windows Sangat dimungkinkan untuk membuka beberapa jendela.Jadi windows yang berbeda menunjukan bagian yang berbeda dan berbagai macam jenis jendela pemantauan bisa dibuka sekaligus. 2. Import from other formats Program yang dituliskan dalam bentuk MEDOC, GPPA, dan FX-WIN bisa dimasukan ke GX-Developer. 22 3. Workspace setup is saved Save dan Save As mempertahankan bentuk akhir dari program, termasuk semua jendela yang terbuka. Jadi tidak perlu sering membuat lengkungan kerja yang diinginkan setiap membuka kembali program. 4. Sebuah fitur baru untuk GX-Developer, Entry Data Ladder memungkinkan programmer untuk menyalin anak tangga dari bagian yang berbeda dari program menjadi satu layar untuk memudahkan pemantauan. 5, Entry Ladder Monitor Local Device Monitor Sebuah fitur baru untuk GX-Developer, monitor ini memungkinkan programmer untuk memantau keadaan perangkat lokal (digunakan dengan QCPU saja). Hal-hal yang harus diperhatikan 1. Mengimpor dari Medoc GX-Developer menulis file sementara selama proses import. Jika floppy disk dilindungi atau tidak memiliki ruang yang cukup, maka import akan gagal. Menyalin file yang original ke hard drive sebelum mengimport sangat dianjurkan. 2. Importing Documentation Dokumentasi tidak akan diimpor jika memiliki data asing 3. Copy and Paste Tidak bisa copy dan paste antara GX-Developer dan aplikasi jendela yang lain,kecuali dengan komentar. Ini dapat disalin dari table komen ke Excel spreadsheet. 4. Multiple Project Hanya 1 project GX-Developer yang dapat dibuka per sesi. Jika copying dan pasting antara beberapa poyek GX-Developer diperlukan.Beberapa sesi dari GX-Developer harus dibuka.Ini bisa dilakukan dari File menu, Start New GXDeveloper session.Atau dengan memulai Gx-Developer untuk kedua kalinya dari Start Menu. 23 5. Read Only Files GX-Developer tidak dapat membuka read file saja. Jika sebuah proyek telahdiarsipkan ke CD, CD hanya bisa dibaca saja, dan semua file pada CD akan hanya dibaca saja. Jika file-file ini disalin ke harddisk,masih akanditandai sebagai read only. Kamu harus mengubah file yang akan read/write pada tab atribut pada Windows Explorer sebelum GX-Developer akan dilihat sebagai proyek. Hal ini berlaku untuk folder proyek, semua subfolder dan semua file. 6. Zipping the program for distribution Sebuah program GX-Developer memiliki format khusus dari folder dan penempatan file. Meskipun dimungkinkan untuk membuat format secara manual,ketika mengirim email program disarankan untuk melakukan Save Asdan zip ke seluruh folder (termasuk memilih pilihan subfolder jikamenggunakan WinZip). Ini akan menjaga format. 24