5 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka

advertisement
 BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Tinjauan Pustaka
Programmable Logic Control (PLC) merupakan peralatan kontrol yang
dirancang untuk menggantikan rangkaian kontrol logic, relay dan timer yang
merupakan tulang punggung bagi sistem kontrol untuk proses yang kompleks.
PLC dapat diprogram untuk menggantikan puluhan atau ratusan rangkaian
Suatu
kontrol
logic yang saling tidak bergantungan. I/O pada PLC memungkinkan untuk
interfacing langsung dengan proses yang sebenarnya (riil). PLC menerima input
data yang berupa sinyal dari peralatan input luar (external input device) dari
sistem yang dikontrol. Peralatan input luar itu antara lain berupa sakelar, tombol
dan sensor. Data-data yang masih berupa sinyal analog akan diubah oleh modul
input analog to digital module (A/D) menjadi sinyal digital. Selanjutnya unit
prosesor sentral atau CPU akan mengolah sinyal digital tersebut sesuai dengan
program yang telah disimpan pada memori. Selanjutnya CPU mengambil
keputusan dan memberikan perintah melalui modul output dalam bentuk sinyal
digital. Modul digital to analog (D/A) akan mengubah sinyal digital ke dalam
sinyal analog. Sinyal analog inilah yang mampu menggerakkan peralatan output
luar (external output device)
Ada3 bagianumum untuk semuajenis plc yaitu Input, Controller, dan Output

Input
Bagian masukanterdiri darimasukanterintegrasi, seperti limit switch, atau
sensortransistor.Ketika
teganganmasukanmencapaitingkattertentuinputmenjadi
aktif.
Jika
aktif,inputdapat dibacaoleh controller.

Controller
controlleradalah unitutama.Dimana proses pengolahan data berlangsung.

Output
Bagian
ketiga
akanmenentukan
adalahoutput.Berdasarkankondisiinput,controller
manaoutputyang
harus
aktif,
5
untukmengaktifkanperangkatalat sepertilampu,buzzer, relay,solenoida,atau
motor.
Studi literatur terlebih dahulu dilakukan untuk membandingkan alat yang
telah dibuat pada proyek akhir sebelumnya dengan proyek akhir yang diajukan
penulis.
2.1.1 Modul Perawatan dan Perbaikan Kendali Level Ketinggia Air Pada
Couple Tank Menggunakan Kontrol PID
Modul tersebut dirancang dan dibuat oleh Anisa Syukrul Afiati dengan
hasil yang diperoleh adalah pengendali level berhasil dikendalikan dengan
pengendali PD. Pada peralatan ini sistem belum sepenuhnya menggunakan
pengendali PID.
2.1.2 Alat Pengendali Level Air Berbasis PC dan Mikrokontroler Atmega
8535
Megantari Hidayat merancang dan membuat sebuah proyek akhir yang
berjudul “Alat Pengendali Level Air Berbasis PC dan Mikrokontroler Atmega
8535” dimana untuk mengedalikan level air yang dikontrol adalah bukaan keran
output pada couple tank.Hasil yang diperoleh dari proyek akhir tersebut adalah
alat bekerja dengan metoda kurva reaksi Ziegler-Nichols dapat mengontrol posisi
bukaan kran output.
Dari kedua alat yang telah dibuat tersebut penulis dapat mengatakan
bahwa alat yang akan dirancang pada proyek akhir ini adalah “Modul PLC
Mitsubishi FX3U-16M Dengan Aplikasi Pada Sistem Kendali Level Air Pada
Couple Tank” merupakan pengaplikasian modul yang telah dibuat pada system
kendali level air dan memiliki kelebihan-kelebihan yaitu:
1. Pengendali yang digunakan adalah PLC, dimana PLC lebih handal dan lebih
mudah penggunaannya daripada mikrokontroler.
Keuntungan dari PLC antara lain :
a. Kemudahan untuk memprogram dan mengubah program sesuai kebutuhan.
b. Kemudahan dalam pemeliharaan dan perbaikanya.
6
c. Bersifat fleksibel dan multi-modul serta ukuran yang kompak dan praktis
untuk di install dilapangan industri. Hal ini merupakan kemajuan dari
teknologi on/off relay.
d. Biaya total pada akhir nya dapat ditekan dibandingkan teknologi hard-wired
2. Sistem
pengendali yang digunakan adalah sistem pengendali ON-OFF.
3. Kran output akan dimodifikasi dengan kran yang lebih presisi yang merupakan
saran pengembangan dari perancang sebelumnya.
2.2 Perangkat PLC
PLC mempunyai kemiripan struktur dasar dengan komputer karena pada
dasarnya PLC merupakan perangkat yang berbasiskan mikroprosesor. Komponen
dasar PLC adalah:
1. Central Processing Unit atau disebut juga Central Controlling Unit
(CCU)
2. Struktur input/output.
3. Program device
1.
Central Controlling/Processing Unit
CCU merupakan otak dari PLC, dimana ia akan mengendalikan dan
mengawasi jalannya operasi dalam PLC sesuai dengan instruksi program
yang tersimpan dalam memori. Suatu jalur komunikasi internal akan
membawa informasi dari dan ke CCU, memori, unit I/O, dengan dikendalikan
oleh CCU. Sistem CCU pada PLC berbasis mikroprosesor.
2.
Memori
Karakteristik terpenting PLC adalah kemudahan pemakai dalam
mengganti program dengan mudah dan cepat.Kemudahan ini didapatkan
karena arsitektur PLC yang dilengkapi dengan sistem memori. Sistem
memori yang dimaksud adalah tempat pada CCU yang dapat menyimpan
data-data urutan instruksi ataupun program yang nantinya akan dieksekusi
oleh prosesor. Sistem memori PLC terdiri dari dua macam:
•
Executive memori: atau disebut juga memori sistem operasi. Sistem
memori ini adalah tempat menyimpan program yang menangani operasi
7
PLC. Program permanen ini menjalankan aktivitas seluruh sistem seperti
eksekusi program, komunikasi peralatan, dll. Bagian ini menyimpan
instruksi-instruksi software seperti instruksi internal relay, block transfer,
instruksi aritmatik dll.
•
Application memori: Sistem ini untuk menyimpan instruksi program yang
dimasukkan oleh pemakai untuk menjalankan proses kendali tertentu. Di
samping itu terdapat memori penyimpanan status (status register)
input/output dan status fungsi dalam PLC itu sendiri seperti timer dan
counter.
3.
Modul input/output
Modul I/O dari suatu PLC merupakan komunikasi atau hubungan PLC
dengan dunia luar. Dengan modul ini maka PLC mampu mengendalikan
suatu proses. Unit I/O ini mempunyai karakteristik yang berbeda-beda sesuai
dengan jenis PLC nya. Ada PLC yang mempunyai 8 bit I/O digital tetapi
dapat juga terdapat modul extended I/O yang memungkinkan PLC memiliki
banyak I/O. Tiap I/O ini mempunyai alamat tersendiri yang akan digunakan
pada program. Modul input PLC berhubungan dengan elemen sensor yang
memberikan informasi keadaan proses. Sinyal informasi ini akan diolah
sesuai dengan program yang telah dibuat oleh CCU. Sedangkan modul output
PLC berhubungan dengan elemen aktuator yang akan memberikan aksi
kendali kepada plant.
Apabila input berupa sinyal analog, maka dibutuhkan suatu modul
input analog yang berfungsi sebagai ADC. Modul ini juga akan
mengkondisikan sinyal input sehingga range input analog menjadi sesuai
dengan range input ADC (scaling). Begitu juga dengan output, apabila
aktuator membutuhkan sinyal analog maka dibutuhkan modul output analog.
Dengan demikian PLC mempunyai kemampuan lebih dengan menerima input
dan memberikan output analog dengan pemrosesan sinyal secara digital.
4.
Programming Device.
Bagian ini merupakan elemen yang berinteraksi dengan pemakai. Alat
ini memudahkan pemakai dalam memprogram ataupun mengubah program
8
PLC. Apabila PLC sudah terprogram, maka alat ini tidak diperlukan lagi dan
PLC
bekerja
secara
mandiri.
heldprogrammer/console
Alat
berbentuk
ini
seperti
dapat
berupa
hand
kalkulator
kecil
untuk
memasukkan program. Programming device dapat juga berupa personal
computer dengan software tertentu yang dikeluarkan oleh pembuat
PLC.Masing-masing alat, mempunyai kelebihan dan kekurangan.Hand-held
programmer bentuknyakecil dan praktis digunakan di lapangan, tetapi tidak
komunikatif dengan pengguna karena tampilan programnya hanya satu baris.
Sedangkan PC tidak mudah dibawa atau dipindahkan ke lapangan tetapi cara
pemrogramannya lebih mudah karena software-nya telah dirancang untuk
memudahkan.
Spesifikasi
PLC
yang
berbeda
mempunyai
bahasa
pemrograman yang berbeda. Pada prinsipnya untuk semua jenis PLC,
penulisan program ada beberapa cara:
1.
Diagram ladder
Diagram ladder berbentuk jaringan sakelar yang dihubungkan
secara seri dan paralel dan hasilnya disimpan di dalam memori tertentu.
Keberhasilan dari jaringan ladder membawa data logika dari input ke
output tergantung dari program yang dibuat.
Diagram ladder bentuknya
seperti tangga dibatasi oleh dua garis vertikal.Sisi kiri untuk aliran daya
masukan positif, sisi kanan untuk keluaran. Sistem penulisan dengan cara
ladder diagram ini populer digunakan orang karena sudah banyak
digunakan dalam penggambaran rangkaian kontrol dengan menggunakan
relay dan kontaktor.
Ladder diagram akan menyederhanakan pergantian
sistem kontrol berbasis relay oleh PLC serta memudahkan pemrograman
oleh control engineer yang sudah familiar dengan disain sistem kontrol
berbasis relay. Sedangkan PLC merupakan pengembangan dari kontrol
relay. Pada penulisan ladder diagram, terdapat tampilan urutan kerja sinyal
listrik sesuai dengan aksi yang diberikan. Logikapemikirannya sama
seperti gambar pada diagram relay, yang berbeda adalah simbolnya saja.
Simbol pada PLC:
•
Logika untuk input Normally Open (NO), Logika akan benar
apabila nilai boolean=1, atauinput energized
Jika input diberi
9
energi, sakelar mengalirkan arus.Normally closed (NC), Logika
akan benar apabila nilai boolean=0, atau input de-energized. Jadi
apabila input tidak diberi energi sakelar ini mengalirkan arus.
•
Logika untuk output Hasil operasi logika ditransfer ke bagian
output. Jika hasil operasi logika adalah 1, maka output memberikan
energi. Hasil operasi logika diinverskan dan ditransfer ke bagian
output. Jika hasil operasi adalah 1, maka output tidak akan
memberikan energi.
•
Fungsi-fungsi blok Program pada PLC mempunyai fasilitas selain
gerbang logika. Fasilitas tersebut antara lain:
•
counter (increment dan decrement)
•
timer
•
pemanfaatan register
•
operasi
aritmatik
sehingga
memungkinkan
dilakukannya
perhitungan numerik seperti halnya pada komputer.
2.
•
Operasi biner dan bit (bit-wise operation).
•
Looping dan jumping operation dll.
Function chart
Persamaannya dengan ladder diagram adalah keduanya merupakan
representasi grafik. Function chart seperti ini untuk memudahkan engineer
yang familiar dengan elektronika digital.
3.
Statement atau Instruction list
Selain dengan menggunakan cara grafik seperti di atas, PLC dapat
diprogram dengan menggunakan listing program. Umumnya, pembuat
PLC menyediakan software untuk memungkinkan hal ini. Karena bahasa
mesin untuk PLC berbeda satu sama lain, maka listing programnya juga
berbeda, namun algoritmanya dapat sama. Hal ini persis seperti
bermacammacam bahasa pemrograman tingkat tinggi pada komputer.
Maka dari itu, listing pemrograman tidak akan dibahas di sini. Bentuk
listing program ini dapat dipelajari pada literatur atau manual book dari
PLC yang bersangkutan.Bentuk listing program ini sangat membantu bagi
10
mereka yang familiar dengan algoritma pemrograman dan informatika.
Keuntungan dari listing program:
•
memudahkan mereka yang membaca untuk mengerti algoritmanya.
Pada listing program dapat diberikan komentar, sehingga
•
Listing program sedikit memakan tempat visual pada layar monitor
dan memori dibandingkan dengan model grafik seperti ladder
diagram dan function chart.
2.3 Pengenalan PLC FX-Family
Setiap jenis plc pada keluarga ini memiliki beberapa karakteristik yang
sama yaitu :
1) Sebuah power supply yang sudah terintegrasi. Hampir semua jenis plc
pada jenis ini memiliki power supply yang membutuhkan sumber 100240 Vac
2) I/O yang terintegrasi. Unit utama plc memiliki beberapa jenis jumlah
input dan output, terganting dari jenis plc yang dipilih. Keseluruhan
input membutuhkan sumber DC, meskipun beberapa jenis model
tertentu memiliki input AC. Semua model memiliki transistor dan
relay output dan beberapa jenis plc pada keluarga FX memiliki triac
output.
3) Instruksi yang umum. Meskipun plc jenis terbaru yang memiliki
teknologi terkini yang memiliki lebih banyak instruksi semua jenis plc
memiliki instruksi dasar yang di set sebanyak 20 instuksi dasar dan 35
aplikasi instruksi.
4) Tersedia Special Functions. Semua jenis FX plc memiliki counter
berkecepatan tinggi dan output rangkaian pulsa.
2.3.1 PLC FX3U
Plc FX3U adalah jenis plc terbaru dari Mitsubishi dan memiliki processor
paling canggih. Plc ini dapat mengendalikan hingga maksimum 384 I/O. plc ini
memiliki jumlah internal memori yang lebih banyak, CPU yang lebih cepat dan
expansion bus terbaru yang terdapat di sebelah kiri. Semua jenis special
11
functionmodul tersedia untuk meningkatkan kinerja dari plc ini, juga beberapa
jenis modul baru. Pilihan jaringan kerja terbaru termasuk keistimewaan modul
Ethernet dan sebuah modul Profibus Master.Sebuah papan komunikasi terbaru
dan adapter, termasuk papan USB terbaru, dapat digunakan untuk mencapai
maksimum
3 sambuangan serial pada plc jenis ini. Processor ini berasal dari
64.000 langkah program memori
Gambar 2.1 PLC FX3U
Unit utama dari plc ini memiliki CPU yang bisa membaca pemprosesan
input dengan sangat cepat, menyelesaikan dengan logic, dan menuliskannya ke
output. Unit utama dari jenis plc FX3U memiliki beberapa keistimewaan
sebagaimana berikut :
1. Sebuah power supply yang terintegrasi untuk menyediakan sumber daya
bagi CPU, input dan beberapa blok fungsi spesial.
2. Input yang terintegrasi, input-input ini bisa berupa AC atau DC tergantung
dari jenis plc FX3U yang dipilih. Unit utama dari FX3U yang paling besar
memiliki input sebanyak 64 buah.
3. Output yang terintegrasi. Output ini bisa jadi relay, transistor atau triac.
FX3U yang paling besar memiliki jumlah output sebanyak 64 buah.
4. Port pemograman. Port ini menggunakan RS-422 sebagai protocol
komunikasinya. Plc bisa dipragram melalui port ini atau sebuah HMI
(Human Machine Interface)bisa disambungkan dengan baik melalui port
ini.
12
5. Port koneksi tambahan. Port tambahan ini bisa digunakan untuk
menghubungkan modul memori atau papan pilihan ke unit utama.
Gambar 2.2 Sambungan Special Modul ke Unit Utama
2.3.1.1 Input
Pada plc FX3U terdapat 2 jenis input yang berbeda yaitu input DC dan
input AC yang tergantung dari jenis yang dipilih dan masing-masing memiliki
beberapa kelebihan dan kekurangan yaitu :
Input DC

Respon yang sangat cepat

90% design terbaru menggunakan jenis input ini

Kesulurahan jenis plc menggunakan input 24Vdc, tapi FX1N memiliki
pilihan 12Vdc

Jenis input bisa sink atau source logic
Input AC

Respon yang sedikit lebih lambat

Mudah untuk disambungkan ke perangkat AC

Semua jenis input AC adalah 120Vac
13
Gambar 2.3 Input Terintegrasi
SINK atau SOURCE logic tergantung dari level tegangan yang akan
menyebabkan input agar menjadi aktif.
SINK logic adalah input bisa menjadi aktif ketika dihubungkan ke
GROUND. S/S pin dihubungkan ke +24V. Gunakan jenis sambungan ini untuk
sensor NPN.
Gambar 2.4 Jenis Sambungan SINK Logic
SOURCE logic adalah input menjadi aktif ketika dihubungkan ke +24Vdc.
Dan S/S pin dihubungkan ke GROUND. Gunakan jenis sambungan ini untuk
sensor PNP.
14
Gambar 2.5 Jenis Sambungan SOURCE Logic
Pemicu input untuk aktif bervariasi, tergantung dari jenis tipe modul.
Umumnya,input akan aktif pada saat level 2/3 dan akan tidak aktif pada saat level
1/3. Sebagai contoh input +24Vdc akan aktif ketika tegangan input mencapai
16Vdc, dan input akan mati kembali ketika tegangan mencapai 8Vdc.
Gambar 2.6 Aktifasi Input PLC
15
2.3.1.2 Output
Peralatan output membuat PLC dapat mengendalikan sebuah mesin.
Output yang sudah terintegrasi sudah tersedia pada unit utama. Jika dibutuhkan
lebih
banyak lagi ouput, extension blok dan unit bisa menambah jumlah I/O.
Gambar 2.7 Output Terintegrasi
Ada beberapa macam tipe output yang berbeda yaitu :
1.

Relay output

Triac ouput

Transistor output
Relay output
Relay merupakan kontak yang kering, jadi bagaimanapun input di
commonnya diaktifkan ketika outputnya aktif. Ini merupakan jenis dasar tpie
output yang sering digunakan. Kuat hingga 2Amp, 100-240Vac atau 30Vdc bisa
dialihkan.Dengan maksimum 8Amp per Common. Hampir semua unit dasar dan
modul tambahan memiliki 4 output per common.
2.
Triac output
Triac merupakan bentuk switch AC yang solid.Output aktif ketika modul
menyambungkan beban ke sumber AC. Beban switching bisa sampai 0.3 Amp,
240Vac per point, dengan maximum 0.8 Amp per common. Setiap unit utama
atau modul tambahan memiliki 4 output per common.
3.
Transistor output
Respon yang cepat merupakan karakteristik yang utama dari jenis output
ini. Transistor merupakan bentuk switch DC yang solid. Output akan aktif ketika
modul menyambungkan beban ke sumber DC. Switching beban bisa sampai
16
0.5Amp per point, 0.8 per common.Tegangan yang bisa diswitchkan adalah 5 50Vdc. Pada dasarnya memilik 4 point per common.
Gambar 2.8 Bentuk Sambungan Sinking Output dan Sourcing Output
2.4
Penguat Daya
Dalam elektronika banyak sekali dijumpai jenis penguat, pengelompokkan
dapat berdasarkan:
1. Rentang frekuensi operasi
a. gelombang lebar (seperti: penguat audio, video, rf dll)
b. gelombang sempit (seperti tuned amplifier).
2. Metoda pemasangan rangkaian
a. pemasangan AC : semua komponen frekuensi rendah (termasuk dc) tidak
diteruskan ke rangkaian penguat
b. pemasangan DC : salah satu tipenya adalah penguat chopper, sinyal input
terbelah menjadi seri pulsa kemudian diperkuat oleh penguat ac sebelum
dikembalikan lagi ke level dc.
3. Titik bias pada penguat: kelas A, kelas B, kelas AB dan kelas C
4. Tegangan
5. Arus
6. Daya
17
Berdasarkan dengan tipe pembiasan yang dilakukan oleh penguat, dapat
dikelompokkan menjadi:
1. kelas A : Titik kerja diatur agar seluruh fasa sinyal input diatur
sedemikian rupa sehingga seluruh fasa arus output selalu mengalir.
Penguat ini beroperasi pada daerah linear.
2. kelas B : Titik kerja diatur pada suatu sisi ekstrim saja, sehingga daya
quiescent sangat kecil. Untuk sinyal input sinusoida, penguatan hanya
terjadi pada setengah perioda sinyal input saja.
3. kelas AB : Titik kerja diatur dua ekstrim dari kelas A dan kelas B. Jadi
sinyal output sama dengan nol pada satu bagian namun dengan selang
kurang dari setengah siklus sinyal sinus.
4. kelas C : Titik kerja diatur beropersi untuk arus (tegangan) output sama
dengan nol dengan selang lebih besar dari setengah siklus sinus.
Sehingga penguat bekerja kurang dari setengah perioda sinyal input.
2.5
Penguat Operasional
Gambar 2.9 Konfigurasi Pin LM741
LM741 merupakan salah satu jenis penguat operasional dalam bentuk IC
yang di dalamnya terdapat sebuah Op-Amp. Pada proyek akhir ini LM741
digunakan sebagai penguat jenis Subtractor dan penguat non inverting. Rangkaian
pengurang ini berasal dari rangkaian inverting dengan memanfaatkan masukan
non-inverting, sehingga persamaannya menjadi sedikit ada perubahan.
18
Gambar 2.10 Rangkaian Penguat Jenis Substractor/Pengurangan
Gambar 2.11 Rangkaian Penguat Jenis Non-Inverting
2.6
Motor DC
Motor listrik sering digunakan sebagai elemen kendali terakhir pada
pemposisian ataupun sistem kecepatan. Motor DC sendiri memerlukan suplai
tegangan yang searah pada kumparan jangkar dan kumparan medan untuk di ubah
menjadi enargi mekanik.
Kumparan medan motor DC disebut stator (bagian yang tidak berputar)
dan kumparan jangkar disebut rotor (bagian yang berputar). Jika terjadi putaran
pada kumparan jangkar dalam pada medan magnet, maka akan timbul tegangan
(GGL) yang berubah-ubah arah pada setiap setengah putaran, sehingga
merupakan tegangan bolak-balik. Prinsip dari arus searah adalah membalik phasa
negatif dari gelombang sinusoidal menjadi gelombang yang mempunyai nilai
positif dengan menggunakan komutator, dengan demikian arus berbalik arah
dengan kumparan jangkar yang berputar dalam medan magnet.Kelebihan Motor
19
DC adalah mudah dikendalikann baik kecepatan maupun torsinya sehingga
rancangan pengendalinya bisa lebih sederhana dan lebih murah. Sedangkan
kelemahan motor DC adalah reabilitasnya rendah, dan membutuhkan perawatan
yang baik.
Gambar 2.12 Skema Dasar Motor DC
Pada motor arus searah rotornya mempunyai kumparan tidak hanya satu,
tetapi terdiri dari kumparan dan komulator yang banyak untuk mendapatkan torsi
yang terus menerus. Rotor terdiri dari jangkar yang intinya terbuat dari
lempengan-lempengan yang ditakik.Susunan lempengan membentuk celah-celah
tersebut dimasuki konduktor kumparan jangkar.Ujung tiap-tiap kumparan
dihubungkan pada satu segment komutator.Tiap segmen merupakan pertemuan
dua ujung kumparan yang terhubung.Kumparan penguat dihubungkan seri,
jangkar merupakan bagian bergerak yang terbuat dari besi berlaminasi untuk
mengurangi rugi-rugi arus Eddy. Kumparan jangkar diletakkan pada slot besi di
sebelah luar permukaan jangkar. Pada jangkar terdapat komulator yang berbentuk
silinder masing-masing diisolasi. Sisi kumparan dihubungkan dengan segmen
komulator pada beberapa bagian yang berbeda, tergantung dai tipe lilitan yang
diperlukan.
20
2.7
Pompa
Pompa adalah suatu alat yang digunakan untuk memindahkan suatu cairan
dari suatu tempat ke tempat lain dengan cara menaikan tekanan cairan tersebut.
Kenaikan
tekanan cairan tersebut digunakan untuk mengatasi hambatan-hambatan
pengaliran.Hambatan-hambatan
pengaliran itu dapat berupa perbedaan tekanan,
perbedaan ketinggian atau hambatan gesek.
Pada Proyek akhir ini pompa yang digunakan adalah pompa akuarium
yang membutuhkan tegangan 220 Vac
2.8 Relay
Relay merupakan piranti elektromagnetis yang berfungsi menghubungkan
atau memutuskan suatu jalur. Susunan relay yang paling sederhana terdiri atas
kumparan kawat penghantar yang digulung pada inti besi sebagai inti. Solenoid
ini banyak sekali digunakan dalam rangkaian pensaklaran.Susunan kontak relay,
secara umum terdiri dari :
Normally Open ( NO ) : apabila kontaknya terbuka pada saat relay belum
mendapatkan input yang dapat mentrigger kumparan, jika kumparan mendapatkan
trigger maka kontak ini berubah menjadi tertutup.
Normally Closed ( NC ) : apabila kontaknya tertutup pada saat relay belum
mendapatkan input yang dapat mentrigger kumparan, jika kumparan mendapatkan
trigger maka kontak menjadi terbuka.
Gambar 2.13 Skema Dasar Relay
21
2.9
GX-Developer
Gambar 2.14 Tampilan GX-Developer
Software GX Developer digunakan untuk membuat program agar bisa
mengoperasikan semua jenis plc Mitsubishi termasuk jenis plc FX3U yang
digunakan pada tugas akhir kali ini. GX Developer mendukung semua jenis
kontroler MELSEC dari seri FXMELSEC ke plc modular termasuk sistem
MELSECT.Software ini memiliki tampilan dengan antarmuka yang sederhana,
intuitif dan mudah dipelajari.
Berikut merupakan fitur-fitur yang dimiliki oleh software GX Developer
1.
Multiple Windows
Sangat dimungkinkan untuk membuka beberapa jendela.Jadi windows
yang berbeda menunjukan bagian yang berbeda dan berbagai macam jenis jendela
pemantauan bisa dibuka sekaligus.
2.
Import from other formats
Program yang dituliskan dalam bentuk MEDOC, GPPA, dan FX-WIN
bisa dimasukan ke GX-Developer.
22
3.
Workspace setup is saved
Save dan Save As mempertahankan bentuk akhir dari program, termasuk
semua jendela yang terbuka. Jadi tidak perlu sering membuat lengkungan kerja
yang diinginkan setiap membuka kembali program.
4. Sebuah fitur baru untuk GX-Developer, Entry Data Ladder memungkinkan
programmer untuk menyalin anak tangga dari bagian yang berbeda dari program
menjadi satu layar untuk memudahkan pemantauan.
5, Entry Ladder Monitor
Local Device Monitor
Sebuah fitur baru untuk GX-Developer, monitor ini memungkinkan
programmer untuk memantau keadaan perangkat lokal (digunakan dengan
QCPU saja).
Hal-hal yang harus diperhatikan
1.
Mengimpor dari Medoc
GX-Developer menulis file sementara selama proses import. Jika floppy
disk dilindungi atau tidak memiliki ruang yang cukup, maka import akan gagal.
Menyalin file yang original ke hard drive sebelum mengimport sangat dianjurkan.
2.
Importing Documentation
Dokumentasi tidak akan diimpor jika memiliki data asing
3.
Copy and Paste
Tidak bisa copy dan paste antara GX-Developer dan aplikasi jendela yang
lain,kecuali dengan komentar. Ini dapat disalin dari table komen ke Excel
spreadsheet.
4.
Multiple Project
Hanya 1 project GX-Developer yang dapat dibuka per sesi. Jika copying
dan pasting antara beberapa poyek GX-Developer diperlukan.Beberapa sesi dari
GX-Developer harus dibuka.Ini bisa dilakukan dari File menu, Start New GXDeveloper session.Atau dengan memulai Gx-Developer untuk kedua kalinya dari
Start Menu.
23
5.
Read Only Files
GX-Developer tidak dapat membuka read file saja. Jika sebuah proyek
telahdiarsipkan ke CD, CD hanya bisa dibaca saja, dan semua file pada CD akan
hanya
dibaca saja. Jika file-file ini disalin ke harddisk,masih akanditandai sebagai
read only. Kamu harus mengubah file yang akan read/write pada tab atribut pada
Windows Explorer sebelum GX-Developer akan dilihat sebagai proyek. Hal ini
berlaku untuk folder proyek, semua subfolder dan semua file.
6.
Zipping the program for distribution
Sebuah program GX-Developer memiliki format khusus dari folder dan
penempatan
file. Meskipun dimungkinkan untuk membuat format secara
manual,ketika mengirim email program disarankan untuk melakukan Save Asdan
zip ke seluruh folder (termasuk memilih pilihan subfolder jikamenggunakan
WinZip). Ini akan menjaga format.
24
Download