PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI PENGGUNAAN OBAT PADA MASA KEHAMILAN PASIEN RAWAT JALAN DI RSU SANTA ELISABETH PURWOKERTO PERIODE OKTOBER-DESEMBER 2008 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S. Farm) Program Studi Ilmu Farmasi Oleh : Maria Widiastuti Dwi Nugraha NIM : 058114067 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2009 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI PENGGUNAAN OBAT PADA MASA KEHAMILAN PASIEN RAWAT JALAN DI RSU SANTA ELISABETH PURWOKERTO PERIODE OKTOBER-DESEMBER 2008 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S. Farm) Program Studi Ilmu Farmasi Oleh : Maria Widiastuti Dwi Nugraha NIM : 058114067 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2009 ii PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI H A L A M A N P E R S E M B A H A N “ My love for you is the reason for this card .. ” Karya kecil ini kupersembahkan untuk : Yesus Kristus dan Ibu Maria yang selalu melimpahkan cinta dan karunia-Nya Mami dan Papi tercinta atas segala doa, semangat, dan pengorbanan selama hidupku Kakakku Astrid yang kusayangi Arif, bintangku yang selalu memberikan sinar di setiap langkahku Guru dan Almamaterku sebagai ungkapan hormat dan terima kasihku v PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PRAKATA Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat, rahmat, dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Evaluasi Penggunaan Obat pada Masa Kehamilan Pasien Rawat Jalan di RSU Santa Elisabeth Purwokerto Periode Oktober-Desember 2008”. Skripsi ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat mencapai derajad Sarjana Farmasi Program Studi Ilmu Farmasi pada Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Dalam penulisan skripsi hingga selesai tidak terlepas dari bantuan, bimbingan, dan dukungan banyak pihak, maka dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu baik langsung maupun tidak langsung, yaitu kepada : 1. Ibu Rita Suhadi, M.Si., Apt, selaku Dekan Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma sekaligus sebagai dosen penguji. 2. Bapak Yosef Wijoyo, M.Si., Apt, selaku dosen pembimbing yang telah memberikan bimbingan, arahan, saran, dan kritik selama penelitian dan penyusunan skripsi ini. 3. Bapak Drs. Mulyono, Apt yang telah memberikan masukan dan saran untuk menyempurnakan karya tulis ini. 4. Bapak dr. Paulus Rudi Rosali, selaku Direktur RSU Santa Elisabeth Purwokerto atas ijin dan bantuannya selama pengumpulan data. vii PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5. Ibu dr. Dwi Retno Setijati, selaku Kepala Diklat RSU Santa Elisabeth Purwokerto atas ijin dan bantuannya selama pengumpulan data. 6. Bapak Drs. Mugi Rahardjo, Apt., selaku Kepala Instalasi Farmasi RSU Santa Elisabeth Purwokerto atas ijin dan bantuannya selama pengumpulan data. 7. Mba Septi Binangundiyati, selaku staf tata usaha atas bantuannya selama pengumpulan data. 8. Papi dan Mami, Andreas Suhendra dan Yanti Setiawati, yang selalu memberi doa, cinta, semangat, pengorbanan dalam hidup penulis. 9. Kakakku, Astrid Lisa Anugraha, yang selalu memberi doa,cinta dan semangat. 10. Arif Eka Santoso, yang selalu memberikan cinta, semangat, perhatian, kesabaran, dan pengertianmu selama ini. 11. Teman-teman masa kecilku, Grace dan Vivi yang selalu memberikan semangat dan keceriaan dalam hidupku. 12. Teman-teman kos “Canna” dan “Shou fang”, Cori, Fani, atas kebersamaannya selama penulis menuntut ilmu dan belajar hidup di Yogyakarta. 13. Mahasiswa angkatan 2005 seluruhnya khususnya kelas FKK atas segala kenangan, suka dan duka yang ditorehkan kepada penulis selama menuntut ilmu di Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma. 14. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, yang secara langsung maupun tidak langsung telah membantu selama penelitian dan penyusunan skripsi ini. viii PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini jauh dari sempurna, oleh karenanya dengan hati yang terbuka penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Akhirnya, semoga karya ini bermanfaat bagi penulis, Rumah Sakit Umum Santa Elisabeth Purwokerto pada khususnya dan kemajuan ilmu pengetahuan serta masyarakat pada umumnya. Amien. Yogyakarta, Agustus 2009 Penulis ix PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI INTISARI Survei tentang penggunaan obat pada masa kehamilan yang melibatkan 14.778 wanita hamil dari 22 negara di 4 benua oleh WHO, menunjukkan bahwa 86% wanita memperoleh pengobatan dengan rata-rata jumlah obat 2,9 (1 hingga 15 macam obat). Hal tersebut menunjukkan bahwa penggunaan obat pada wanita hamil berkelanjutan dan seringkali tidak rasional. Penting sekali memberikan perhatian terhadap kejadian malformasi anatomi (cacat bawaan), perkembangan intelektual, sosial dan fungsional yang dapat terpengaruh oleh pemakaian obat selama kehamilan. Kenyataan ini mendorong untuk menekan serendah mungkin pemakaian obat selama kehamilan dengan menghindari pemakaian obat tidak rasional. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi penggunaan obat pada masa kehamilan pasien rawat jalan di RSU Santa Elisabeth Purwokerto periode OktoberDesember 2008. Penelitian termasuk jenis penelitian non eksperimental (observasi) dengan rancangan deskriptif evaluatif yang bersifat retrospektif. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh hasil bahwa pasien ibu hamil yang paling banyak ditangani berumur 25-29 tahun sebesar 54,2% dan umur kehamilan paling banyak pada trimester pertama. Kelas terapi obat yang paling banyak digunakan adalah obat vitamin dan mineral (25,9%), Vitamin B kompleks/ dengan Vitamin C (15,5%), jenis obatnya adalah asam folat dengan kategori resiko obat A. Jumlah obat yang paling sering diberikan adalah 3 jenis obat (43,2%). Cara pemberian obat yang paling banyak digunakan yakni secara oral sebesar 69,7%. Kata kunci : evaluasi penggunaan obat, kehamilan, RSU Santa Elisabeth Purwokerto xi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ABSTRACT Survey on drug use in pregnancy period of which involved 14.778 pregnant women from 22 states in 4 continents by WHO, shows that 86% women gain medication by average total of drug 2,9 (1 to 15 kinds of drugs). It shows that the use of drug on pregnant women is continual and often irrational. It is very important to give consideration to the incident of anatomy malformation (innate physical defect), intellectual development, social and functional that can be influenced by the use of drug during pregnancy time. This fact forces to press as low as possible the use of drug during the pregnancy by preventing the use of drug irrationally. This research intended to evaluations drug administration on pregnancy period in Outpatient Installation of Santa Elisabeth General Hospital of Purwokerto in period of October–December 2008. This research includes a type of non-experimental research (observation) by retrospective evaluative descriptive design. Based on the result of this research, it gains result that pregnant women that mostly handled are 25 – 29 years old or 54,2%, and the pregnancy period is first trimester. Group of drug therapy of which is mostly used is vitamin and mineral (25,9%), the group of vitamin B complex /with vitamin C (15,5%), the kind of drug is folic acid with category risk drug A. Total amount of drug of which is often used are 3 types of drugs (43,2%). The procedures of medicine serve mostly used was orally of 69,7%. Keyword: evaluation drug using outlook, pregnancy, Santa Elisabeth General Hospital of Purwokerto xii PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAFTAR ISI Halaman HALAMAN SAMPUL………………………………………………………………i HALAMAN JUDUL…………………………………………………………………ii HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING…………………………………….iii HALAMAN PENGESAHAN………………………………………………………..iv HALAMAN PERSEMBAHAN………………………………………………...……v LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI………………………...vi PRAKATA…………………………………………………………………………..vii PERNYATAAN KEASLIAN KARYA………………………………………….… x INTISARI………………………………………………………………………….…xi ABSTRACT…………………………………………………………………………..xii DAFTAR ISI…………………………………………………………………...…...xiii DAFTARGAMBAR………………………………………………………………..xvii DAFTAR TABEL……………………………………………………..…..………xviii DAFTAR LAMPIRAN……………………………………………………………..xix DAFTAR ISTILAH ASING…………………………………………………………xx BAB I. PENGANTAR……………………………………………………………….1 A. Latar Belakang……………………………………………………………….1 1. Perumusan Masalah…………………………………………………….. 3 2. Keaslian Penelitian……………………………………………………….4 3. Manfaat Penelitian……………………………………………………….4 xiii PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI B. Tujuan Penelitian…………………………………………………………..….5 1. Tujuan Umum……………………………………………………………..5 2. Tujuan Khusus………………………………………………………….…5 BAB II. PENELAAHAN PUSTAKA………………………………………………...6 A. Organ Reproduksi Wanita…………………………………………………….6 1. Anatomi Fisiologi Reproduksi Wanita……………………………………6 2. Fertilisasi dan Implantasi……………………………………………….…9 B. Kehamilan…………………………………………………………………....10 1. Fase Kehamilan………………………………………………………….10 2. Gejala-gejala Kehamilan………………………………………………...11 C. Pengaruh Obat Pada Janin…………………………………………………...14 D. Keterangan Empiris………………………………………………………….17 BAB III. METODOLOGI PENELITIAN…………………………………………...18 A. Jenis dan Rancangan Penelitian.......................................................................18 B. Definisi Operasional Penelitian.......................................................................18 C. Subyek Penelitian............................................................................................19 D. Bahan Penelitian..............................................................................................20 E. Lokasi Penelitian.............................................................................................20 F. Tata Cara Penelitian........................................................................................20 1. Tahap Analisis Situasi...............................................................................20 2. Tahap Pengambilan Data............................................. ............................21 a. Penelusuran data.................................................................................21 b. Pencatatan data....................................................................................22 xiv PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3. Tahap Penyelesaian Data………………………………………………...22 G. Tata Cara Analisis Hasil……………………………………………………..22 BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN……………………………………..……..24 A. Karakteristik Subyek………………………………………………..…….....24 1. Distribusi Umur Pasien…………………………………………..…..24 2. Distribusi Umur Kehamilan…………………………………………25 B. Gambaran Penggunaan Obat Pada Masa Kehamilan Pasien Rawat Jalan di RSU Santa Elisabeth Purwokerto periode Oktober-Desember 2008.…….26 1. Kelas terapi………………………………………………………………26 2. Golongan, Jenis, Dosis, dan Kategori Resiko Obat……………………...28 a. Vitamin dan Mineral…………………………………………………28 b. Obat yang Bekerja pada Sistem Gastrointestinal dan Hepatobilier.....32 c. Obat yang Bekerja pada Sistem Kemih Kelamin……………..……..34 d. Obat Antiinfeksi…………………………..…………………………35 e. Obat Alergi dan Sistem Imun………………………………………..36 f. Obat yang Bekerja pada Sistem Saraf Pusat…………………………37 g. Obat Hormonal………………………………………………………38 h. Obat Kulit……………………………………………………………39 C. Jumlah Obat……………………………...…………………………………..40 D. Cara Pemberian……………………………………………...……………….42 BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN…………………………………...………..44 A. Kesimpulan……………………………………………………..………..…..44 B. Saran……………………………………………………………..…………..44 xv PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………..…………46 LAMPIRAN………………………………………………………………..………..48 BIOGRAFI PENULIS…………………………………………………………….....61 xvi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 1. Alat Genetalia Dalam / Interna Wanita………………………… Gambar 2. Bentuk Kerusakan Periode Perkembangan Janin……….……… Gambar 3. Distribusi Umur Pasien Rawat Jalan yang Menggunakan Obat Pada Masa Kehamilan di RSU Santa Elisabeth Purwokerto periode Oktober-Desember 2008……………………………….. Gambar 4. Distribusi Umur Kehamilan Pasien Rawat Jalan di RSU Santa Elisabeth Purwokerto periode Oktober-Desember 2008… Gambar 5. Jumlah Obat yang diterima pasien selama masa kehamilan di Instalasi Rawat Jalan RSU Elisabeth Purwokerto periode Oktober-Desember 2008………………………………………… Gambar 7. Cara pemberian obat kepada pasien ibu hamil di Instalasi Rawat Jalan RSU Elisabeth Purwokerto periode OktoberDesember 2008………………………………………………….. xvii 9 15 24 25 41 42 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAFTAR TABEL Halaman Tabel I. Tabel II. Tabel III. Tabel IV. Tabel V. Tabel VI. Tabel VII. Tabel VIII Tabel IX. Tabel X. Tabel XI. Tabel XII. Tabel XIII. Tabel XIV. Tabel XV. Tabel XVI. Tabel XVII. Gejala-gejala yang Lazim selama Kehamilan............................. Distribusi Obat Berdasarkan Kelas Terapi Obat Pada Pasien…. Distribusi Obat Berdasarkan Golongan Obat Vitamin dan Mineral Penggunaan Vitamin dan Mineral disesuaikan dengan dosis maksimal per hari……………………………………………… Distribusi Obat Berdasarkan Golongan Obat yang Bekerja pada Sistem Gastrointestinal dan Hepatobilier………………………. Penggunaan Obat yang Bekerja pada Sistem Gastrointestinal dan Hepatobilier disesuaikan dengan dosis maksimal per hari…. Distribusi Obat Berdasarkan Golongan Obat yang Bekerja pada Sistem Kemih Kelamin…………………………………………. Penggunaan Obat yang Bekerja pada Sistem Kemih Kelamin disesuaikan dengan dosis maksimal per hari……………………. Distribusi Obat Berdasarkan Golongan Obat Antiinfeksi………. Penggunaan Obat Antiinfeksi disesuaikan dengan dosis maksimal per hari………………………………………………………… Distribusi Obat Berdasarkan Golongan Obat Alergi dan Sistem Imun…………………………………………………………… Penggunaan Obat Alergi dan Sistem Imun disesuaikan dengan dosis maksimal per hari……………………………………….. Distribusi Obat Berdasarkan Golongan Obat yang Bekerja pada Sistem Saraf Pusat……………………………………………… Penggunaan Obat yang Bekerja pada Sistem Saraf Pusat disesuaikan dengan dosis maksimal per hari…………………… Distribusi Obat Berdasarkan Golongan Obat Hormonal………. Distribusi Obat Berdasarkan Golongan Obat Kulit…………….. Penggunaan Obat Berdasarkan Golongan Obat Kulit………….. xviii 13 27 28 29 32 32 34 35 35 36 36 36 37 37 38 39 40 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAFTAR LAMPIRAN Halaman Lampiran 1 Lampiran 2 Lampiran 3 Lampiran 4 Lampiran 5 Surat Permohonan Ijin Penelitian dari Fakultas Farmasi USD ke RSU Santa Elisabeth Purwokerto…………….. Surat Jawaban Permohonan Ijin Penelitian oleh RSU Santa Elisabeth Purwokerto………………………………….. Surat Keterangan Selesai Melaksanakan Penelitian di RSU Santa Elisabeth Purwokerto…………………………… Data Penggunaan Obat pada Masa Kehamilan Di Instalasi Rawat Jalan RSU Santa Elisabeth Purwokerto Periode Oktober-Desember 2008……………………………… Data Penggunaan Obat pada Masa Kehamilan Pasien Rawat Jalan di RSU Santa Elisabeth Purwokerto periode OktoberDesember 2008 Berdasarkan Kelas Terapi Obat Pada Pasien xix 48 49 50 51 60 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAFTAR ISTILAH ASING abortus iminens : terjadinya perdarahan bercak yang menunjukkan ancaman terhadap kelangsungan suatu kehamilan.dalam kondisi seperti ini, kehamilan masih mungkin berlanjut atau dipertahankan ampula / infundibulum: setiap saluran berbentuk moncong anafilaktik : manifestasi dari hipersensitivitas tipe cepat di mana individu yang peka terpejan suatu antigen spesifik yang mengakibatkan gangguan pernfasan yang mengancam asma attack : serangan asma blastogenesis : transformasi morfologis limfosit kecil menjadi limfosit besar yang menyerupai sel blas Candida albicans : genus jamur menyerupai ragi yang umumnya merupakan bagian dari flora normal mulut, saluran pencernaan, dan vagina, namun dapat menyebabkan berbagai infeksi cardiac out put : pengeluaran darah dari jantung colix renal : nyeri akibat trombosis arteri atau vena renal, pemotongan arteri renalis, infark ginjal, masa lesi intrarenal, atau lewatnya batu dalam tubulus kolektivus duktus arteriosus : pembuluh darah fetus yang menggabungkan aorta desendens dan arteri pulmonalis kiri duodenum : bagian awal atau bagian proksimal usus halus, yang memanjang dari pilorus ke jejenum embrio : organisme yang tengah berkembang berumur dari sekitar 2 minggu setelah fertilisasi hingga akhir minggu ketujuh atau kedelapan embriogenesis : produksi atau asal mula embrio embriosidal : bersifat membunuh atau berbahaya untuk embrio endometrium : membran mukosa yang melapisi uterus endoservikal : daerah lubang seviks yang bermuara ke dalam rongga uteri episiotomi : insisi bedah ke dalam perineum dan vagina dengan indikasi obstetrik faringitis : radang faring fertilisasi : penyatuan sel telur dan sperma yang menimbulkan terbentuknya individu baru fetogenesis : perubahan/ perkembangan fetus fluor albus : cairan yang dikeluarkan dari alat-alat genital yang tidak berupa darah (keputihan) folikel : rongga seperti kantong gravida : wanita hamil gemeli : anak kembar hay fever : bentuk rinitis alergika musiman yang disertai dengan konjungtivitis akut, lakrimasi, gatal, pembengkakan mukosa hidung xx PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI himen : lipatan membranosa yang menutupi seluruh atau sebagian orifisium eksternal vagina hiperventilasi : peningkatan ventilasi paru-paru secara abnormal, yang menyebabkan penurunan tegangan karbon dioksida, yang jika berkepanjangan, menimbulkan alkalosis hyperemesis gravidarum : muntah yang hebat pada kehamilan implantasi : perlekatan blastokista pada lapisan epitel uterus, penetrasinya melalui epitel, dan, pada manusia, penanamannya di dalam lapisan kompakta endometrium, terjadi enam atau tujuh hari setelah fertilisasi ovum introitus : pintu masuk ke rongga atau ruangan ischialgia : nyeri pada tulang panggul (pelvis) jaringan parut hipertrofik : pembesaran atau pertumbuhan berlebihan dari organ atau bagian akibat peningkatan ukuran sel-sel pembentuknya. kavum uteri : rongga rahim koitus : hubungan seksual per vaginam antara pria dan wanita korpus luteum : massa glandular kuning di dalam ovarium, dibentuk oleh folikel ovarium yang telah masak dan mengeluarkan ovumnya korpus uteri : badan rahim kurunkula himenalis : sisa himen labia Mayora : bibir besar kemaluan labia Minora : bibir kecil kemaluan menopouse : berhentinya menstruasi nausea : sensasi tidak menyenangkan yang secara samar mengacu pada epigastrum dan abdomen, dengan kecenderungan untuk muntah oosit : sel telur yang sedang berkembang, oosit berasal dari oogonium dan disebut oosit primer yang telah memulai pembelahan maturasi pertama lengkap, dan oosit sekunder pada periode antara pembelahan maturasi pertama dan kedua organogenesis : proses pembentukan gamet bentuna (ova) orifisium Uretra Eksterna : lubang kemih ovarium : indung telur ovulasi : pelepasan ovum dari folikel graafian ovum : sel telur periadenitis mukosa necrotica reccurens : bentuk stomatitis aftosa yang lebih parah, ditandai dengan serangan berulang-ulang lesi mirip afta yang kemudian melebar, mengalami ulserasi, dan sembuh yang meninggalkan jaringan parut atrofik pada mulosa mulut pielonefritis : radang pada ginjal dan pelvis renalisnya yang disebabkan oleh infeksi bakteri preeklamsia : hipertensi pada kehamilan yang ditandai dengan peningkatan tekanan darah, edema, dan proteinuria proteinuria : adanya protein serum yang berlebihan dalam urin xxi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI refluks esophagus : aliran balik atau aliran kembali isi lambung dan duodenal ke dalam esophagus reversible : kembali ke keadaan sebelumnya rhinofaringitis : radang nasofaring serviks uteri : leher rahim spermatozoa : sel benih laki-laki matang, yang membuahi sel telur pada reproduksi seksual dan mengandung informasi genetik untuk zigot dari seorang laki-laki Streptomyces erythreus : genus bakteri (ordo Actinomycetales) dan tercatat sebagai sumber antibiotik teratogenik : produksi deformitas pada perkembangan embrio tonsilo pharingitis : radang faring dan tonsil Trichomonas vaginalis : genus protozoa flagelata parasitic pada berbagai invertebrata dan vertebrata, termasuk manusia, yang ditemukan di dalam vagina yang menimbulkan keputihan vagina yang terus-menerus dan pruritus (gatal) tuba falopii : saluran telur urtikaria : reaksi vaskular lapisan dermis bagian atas yang ditandai dengan evaluasi sementara bercak (bentol) yang agak menonjol yang lebih merah atau lebih pucat dari pada kulit sekitarnya dan sering disertai gatal yang hebat uterus : tempat tertanamnya telur yang telah dibuahi secara normal serta tempat pemeliharaan embrio dan janin yang sedang tumbuh zigot : sel yang berasal dari penyatuan gamet jantan dan gamet betina, telur yang dibuahi xxii PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI BAB I PENGANTAR A. Latar Belakang Kehamilan merupakan proses alamiah dalam kehidupan biologik wanita. Kehamilan manusia normalnya terjadi selama 40 minggu sejak hari pertama menstruasi terakhir yang mendahului ovulasi dan fertilisasi sekitar 2 minggu sebelumnya (Norwitz dan Schorge, 2006). Istilah medis untuk wanita hamil adalah gravida, sedangkan manusia di dalamnya disebut embrio / minggu-minggu awal dan kemudian janin / sampai kelahiran (Anonim, 2008a). Sejak kehamilannya diketahui positif, seorang wanita biasanya dianjurkan segera memeriksakannya ke dokter ahli kandungan, rumah sakit atau klinik terdekat. Di klinik atau rumah sakit ini, selain tes ulang kehamilan hal penting lainnya yang diperiksa adalah kenormalan kehamilan, yaitu mengenai kondisi kandungan maupun letak sel telur yang telah dibuahi. Pemeriksaan kesehatan ibunya meliputi kondisi awal kehamilan yang meliputi pemeriksaan berat badan, tekanan darah, dan golongan darah. Riwayat kesehatan sang ibu hamil dan keluarganya, juga suami dan keluarganya menjadi hal yang serius dalam penanganan kehamilan seseorang (Zakiah, 2006). Penggunaan obat pada wanita hamil penting untuk diperhatikan terutama dari segi keamanan bagi bayi dalam kandungan maupun kesehatan ibu, karena pada masa kehamilan, terjadi perubahan fisiologis pada tubuh ibu serta adanya perkembangan 1 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2 embrio yang mengalami organogenesis yang sangat rentan terhadap timbulnya cacat karena pengaruh obat-obat yang dikonsumsi oleh ibu hamil. Survei tentang penggunaan obat pada masa kehamilan yang melibatkan 14.778 wanita hamil dari 22 negara di 4 benua oleh WHO, menunjukkan bahwa 86% wanita memperoleh pengobatan dengan rata-rata jumlah obat 2,9 (1 hingga 15 macam obat). Hal tersebut di atas menunjukkan bahwa penggunaan obat pada wanita hamil berkelanjutan dan seringkali tidak rasional. Penting sekali memberikan perhatian terhadap kejadian malformasi anatomi (cacat bawaan), perkembangan intelektual, sosial dan fungsional yang dapat terpengaruh oleh pemakaian obat selama kehamilan. Kenyataan ini mendorong untuk menekan serendah mungkin pemakaian obat selama kehamilan dengan menghindari pemakaian obat secara sembarangan atau tidak rasional (Anonim, 2008b). Peristiwa yang menggemparkan ketika Talidomid yang dikenal sebagai obat antiemetik terbukti menyebabkan cacat pada bayi yang dilahirkan. Sejak saat itu United state meniadakan penggunaan Talidomid dan FDA mengeluarkan wewenang penting meliputi amanat yang menjamin keefektifan obat yang digunakan sebelum dipasarkan dan mewajibkan perusahaan obat melaporkan efek samping yang tidak diinginkan (Wood, 2005). Rumah Sakit Umum Santa Elisabeth sebagai suatu lembaga pelayanan masyarakat yang terletak di jalan Jendral Gatot Subroto 44 Purwokerto juga turut serta dalam penanganan kasus ibu hamil yang mengalami gangguan selama masa kehamilan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3 Beberapa alasan yang dikemukakan mendorong peneliti untuk mengetahui lebih jauh tentang penggunaan obat pada masa kehamilan di RSU Santa Elisabeth Purwokerto periode Oktober-Desember 2008. 1. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang tersebut maka masalah yang akan diteliti oleh peneliti adalah: a. Seperti apakah karakteristik subyek berdasar umur pasien dan umur kehamilan di Instalasi Rawat Jalan RSU Santa Elisabeth Purwokerto periode OktoberDesember 2008? b. Seperti apa penggunaan obat pada masa kehamilan pasien rawat jalan di RSU Santa Elisabeth Purwokerto periode Oktober-Desember 2008 dilihat dari kelas terapi, golongan, jenis, dosis, dan kategori resiko obat? c. Berapa jumlah obat yang diberikan pada masa kehamilan pasien rawat jalan di RSU Santa Elisabeth Purwokerto periode Oktober-Desember 2008 dalam tiap resepnya? d. Bagaimana cara pemberian obat pada masa kehamilan pasien rawat jalan di RSU Santa Elisabeth Purwokerto periode Oktober-Desember 2008? 2. Keaslian Penelitian Penelitian sejenis yang pernah dilakukan sebelumnya mengenai ibu hamil adalah “Pola Peresepan Obat Mual Muntah pada Kasus Ibu Hamil di Instalasi Rawat PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4 Jalan Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta Tahun 2004” yang dilakukan oleh Zakiah (2006). Sejauh yang penulis ketahui penelitian mengenai “Evaluasi Penggunaan Obat pada Masa Kehamilan Pasien Rawat Jalan di RSU Santa Elisabeth Purwokerto Periode Oktober-Desember 2008” belum pernah dilakukan. Penelitian ini berbeda dengan penelitian Zakiah (2006) dalam hal obyek pengamatan, lokasi pengamatan, dan waktu pengamatan. 3. Manfaat Penelitian a. Manfaat teoritis Diharapkan penelitian ini memberikan informasi penggunaan obat dan sebagai referensi untuk bahan pertimbangan mutu pelayanan medik dalam penggunaan obat pada masa kehamilan di RSU Santa Elisabeth Purwokerto. b. Manfaat praktis 1) Diharapkan penelitian ini dapat digunakan sebagai pertimbangan untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan pada umumnya dan meningkatkan kerasionalan resep penggunaan obat pada masa kehamilan pada khususnya. 2) Diharapkan penelitian ini dapat digunakan oleh instansi terkait untuk menambah wacana yang berhubungan dengan penggunaan obat pada masa kehamilan di RSU Santa Elisabeth Purwokerto. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5 B. Tujuan 1. Tujuan Umum Penelitian ini secara umum digunakan untuk mengevaluasi penggunaan obat pada masa kehamilan pasien rawat jalan di RSU Santa Elisabeth Purwokerto periode Oktober-Desember 2008. 2. Tujuan Khusus Penelitian ini secara khusus digunakan untuk mengetahui : a. Karakteristik subyek berdasar umur pasien dan umur kehamilan di Instalasi Rawat Jalan RSU Santa Elisabeth Purwokerto periode Oktober-Desember 2008 b. Penggunaan obat pada masa kehamilan pasien rawat jalan di RSU Santa Elisabeth Purwokerto periode Oktober-Desember 2008 dilihat dari kelas terapi, golongan, jenis obat, dosis, dan kategori resiko obat c. Jumlah obat yang diberikan pada masa kehamilan pasien rawat jalan di RSU Santa Elisabeth Purwokerto periode Oktober-Desember 2008 dalam tiap resepnya d. Cara pemberian obat pada masa kehamilan pasien rawat jalan di RSU Santa Elisabeth Purwokerto periode Oktober-Desember 2008 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI BAB II PENELAAHAN PUSTAKA A. Organ Reproduksi Wanita 1. Anatomi Fisiologi Reproduksi Wanita Pada dasarnya organ reproduksi wanita meliputi 2 bagian, yaitu alat genitalia luar / eksterna dan alat genitalia dalam / interna (Yulaikhah, 2008). a. Genitalia Eksterna 1) Vulva Bagian yang berbentuk lonjong, berukuran panjang mulai dari klitoris, kanankiri dibatasi bibir kecil sampai ke belakang dibatasi perineum. 2) Mons Veneris Daerah yang menggunung di atas simfisis yang akan ditumbuhi rambut kemaluan (pubis) jika wanita beranjak dewasa. 3) Labia Mayora (Bibir Besar Kemaluan) Berada pada bagian kanan dan kiri dan berbentuk lonjong, pada wanita beranjak dewasa ditumbuhi juga oleh pubis lanjutan dari mons veneris. 4) Labia Minora (Bibir Kecil Kemaluan) Bagian dalam dari bibir besar yang berwarna merah jambu. Tidak mempunyai folikel rambut. Banyak terdapat otot polos, pembuluh darah, dan ujung serabut saraf. 6 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 7 5) Klitoris Identik dengan penis laki-laki, kira-kira sebesar kacang hijau dan ditutupi oleh frenulum klitoris. Glens klitoris berisi jaringan yang dapat berereksi, sifatnya sangat sensitif karena banyak memiliki serabut saraf. 6) Introitus Vagina Pintu masuk ke vagina 7) Himen (selaput dara) Selaput yang menutupi introitus vagina. Biasanya berlubang membentuk tapisan atau fimbria. Jika tidak berlubang disebut atresia himenalis atau himen imperforata. Himen akan robek apalagi setelah bersalin. Sisanya disebut kurunkula himenalis (sisa himen). 8) Orifisium Uretra Eksterna (Lubang Kemih) Tempat keluarnya air seni yang terletak di bawah klitoris. 9) Perineum Daerah antara vulva dan tepi depan anus. Batas otot-otot diafragma pelvis dan diafragma urogenitalis. Perineum meregang saat persalinan dan terkadang perlu dipotong (episiotomi) untuk memperbesar jalan lahir. b. Genitalia Interna 1) Vagina Lubang atau saluran yang menghubungkan vulva dengan rahim, terletak diantara saluran kemih dan lubang anus. Di bagian atasnya terletak mulut PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 8 rahim. Fungsi penting vagina antara lain adalah saluran keluar untuk mengalirkan darah menstruasi dan sekret lain dari rahim, alat untuk bersenggama, dan jalan lahir pada waktu persalinan. 2) Uterus (Rahim) Suatu struktur otot yang cukup kuat, bagian luarnya ditutupi oleh peritoneum, sedangkan rongga dalamnya dilapisi oleh mukosa rahim. Rahim mempunyai rongga yang terdiri dari 3 bagian besar, yaitu : korpus uteri/badan rahim, serviks uteri/leher rahim dan cavum uteri/rongga rahim. Fungsi utama rahim adalah berfungsi dalam siklus menstruasi setiap bulan, tempat tumbuhkembang janin, dan berkontraksi terutama sewaktu bersalin dan sesudah bersalin. 3) Tuba falopii (Saluran Telur) Saluran yang panjangnya 2-13 cm dengan diameter 3-8 mm. Fungsi utama tuba falopii adalah sebagai saluran telur atau hasil konsepsi ke arah kavum uteri dengan arus yang ditimbulkan oleh getaran rambut getar dan tempat terjadinya pembuahan (konsepsi/fertilisasi). 4) Ovarium (Indung Telur) Organ endokrin berbentuk oval, terletak di dalam rongga peritoneum, sepasang kiri-kanan. Dilapisi mesovarium, sebagai jaringan ikat dan jalan pembuluh darah dan saraf. Terdiri dari korteks (kulit) dan medula (inti). Ovarium berfungsi dalam pembentukan dan pematangan folikel menjadi ovum (sel telur), ovulasi (pengeluaran ovum), sintesis dan sekresi hormon-hormon. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 9 Gambar 1. Alat Genetalia Dalam / Interna Wanita (Anonim, 2009) 2. Fertilisasi dan Implantasi Pada saat kopulasi antara pria dan wanita (sanggama / koitus) dengan ejakulasi sperma dari saluran reproduksi pria di dalam vagina wanita, akan dilepaskan cairan mani berisi sel-sel sperma ke dalam saluran reproduksi wanita. Jika sanggama terjadi sekitar masa ovulasi (disebut “masa subur” wanita), kemungkinan sel sperma dalam saluran reproduksi wanita akan bertemu dengan sel telur wanita yang baru dikeluarkan pada saat ovulasi. Pertemuan/penyatuan sel telur dan sel sperma inilah yang disebut sebagai fertilisasi atau pembuahan. Dalam keadaan normal, pembuahan terjadi di daerah tuba falopii, umumnya di daerah ampula/infundibulum. Spermatozoa bergerak cepat dari vagina ke dalam rahim, masuk ke dalam tuba, sedangkan oosit tidak dapat bergerak bebas. Pada waktu ovulasi, oosit masuk ke dalam tuba falopi dan bergerak sangat lambat, lama menuju ke uterus dengan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 10 kontraksi peristaltik dinding tuba dan gerakan menyapu dinding tuba dan gerakan menyapu dari sel-sel silia. Selama menuju uterus, ada 2 kemungkinan bagi oosit yakni dapat dibuahi oleh sperma di dalam tuba (bertemu / bersatu dengan sel sperma yang disebut sebagai pembuahan atau fertilisasi dan oosit lengkap membelah mitosis dan menjadi zigot) atau tidak dibuahi (oosit akan hancur dan hilang di dalam tuba atau didalam uterus). Pada akhir minggu pertama (hari ke-5-7), zigot menempel dan mengadakan infiltrasi pada lapisan epitel endometrium uterus / terjadi implantasi (Yulaikhah, 2008). B. Kehamilan 1. Fase Kehamilan Kehamilan merupakan fenomena fisiologis yang dimulai sejak konsepsi dan diakhiri dengan proses melahirkan. Menurut (Mansjoer,1999) tiga periode berdasarkan lamanya kehamilan yaitu sebagai berikut : a. Kehamilan trimester pertama 0 – 12 minggu Trimester pertama, saat kehamilan mencapai usia 1-3 bulan, adalah masa penyesuaian ibu terhadap awal kehamilannya. Karena pada 3 bulan pertama ini pertumbuhan janin masih lambat, penambahan zat-zat gizinya pun masih relatif kecil. Pada tahap ini embrio melekat pada dinding uterus, terbentuk tulang belakang, serta bakal tangan dan kaki, serta mata dan telinga. Jantung sedang dibentuk dan akan menunjukkan denyut jantung yang kuat, sudah terbentuk kelamin eksternal (Kelly, 1997). PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 11 b. Kehamilan trimester kedua 12- 28 minggu Memasuki trimester yang kedua, saat kehamilan berusia 4-6 bulan, janin mulai tumbuh pesat, dibandingkan dengan sebelumnya. Kecepatan pertumbuhan itu mencapai 10 gram tiap harinya. Tubuh ibu juga mengalami perubahan dan adaptasi, misalnya pembesaran payudara dan mulai berfungsinya rahim dan plasenta (Haryanto,1999). Pada trimester ini terbentuk penumpukan lemak, yang disebut verniks, pertumbuhan kepala mulai melambat, sehingga besarnya sebanding dengan tubuhnya (Kelly,1997). c. Kehamilan trimester ketiga 28-40 minggu Pada tahap terakhir ini, ketika usia kehamilan 7-9 bulan, dibutuhkan vitamin dan mineral untuk mendukung pertumbuhan janin dan pembentukan otak (Haryanto,1999). Pada trimester ini plasenta sudah hampir matang sempurna, dan akan berfungsi efisien sampai waktu melahirkan (Kelly,1997). 2. Gejala-gejala Kehamilan Ada beberapa gejala yang lazim selama kehamilan. Sebagian ada yang terlihat dan ada yang tidak terlihat yaitu sebagai berikut : a. Nyeri ulu hati Nyeri ulu hati pada kehamilan diduga akibat refluks isi lambung atau duodenum ke dalam esofagus melalui sfingter yang menjadi lemas akibat kadar PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 12 progesteron yang tinggi. Keadaan ini menjadi lebih buruk bila pasien membungkuk atau berbaring datar. b. Mual dan muntah Sebagian besar wanita mengalami mual dan muntah dalam 14 minggu pertama dari kehamilan, dan setelahnya gejala akan segera mereda. Penyebabnya tidak diketahui, namun dianggap disebabkan oleh efek sentral dari hormonhormon plasenta. Muntah yang sangat hebat (hyperemesis gravidarum) mungkin disebabkan oleh volume jaringan plasenta yang besar (misal, kehamilan kembar atau kehamilan mola). c. Frekuensi sering berkemih Frekuensi (sering berkemih) merupakan gejala yang umum pada kehamilan trimester pertama dan ketiga, agaknya karena tekanan mekanis pada kandung kemih. Gejala ini dapat pula sebagai petunjuk adanya infeksi saluran kemih, namun sangat disayangkan bahwa banyak wanita mendapat pengobatan yang tidak perlu karena diagnosis ditegakkan hanya berdasarkan gejala ini saja. Antibiotik seharusnya dihindari dalam 14 minggu pertama kehamilan, dan seterusnya tidak boleh diberikan tanpa bukti-bukti obyektif adanya infeksi (misal, kultur positif, tanda-tanda pielonefritis). d. Kelelahan Keadaan ini tidak berkaitan dengan anemia dan biasanya akan menghilang setelah 14 minggu. Yang perlu dilakukan hanyalah pemeriksaan Hb dan meyakinkan pasien bahwa segalanya baik. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 13 e. Nyeri pinggang Nyeri pinggang bawah dialami oleh semua wanita hamil dalam masa-masa kehamilannya. Nyeri disebabkan oleh tegangan pada atau pergeseran ringan pada sendi sakroiliaka, yang memungkinkan tubuh menyangga bagian atas tubuh dan perkembangan kehamilan. f. Kejang betis Kejang otot-otot betis dapat disebabkan oleh kelebihan fosfor atau defisiensi kalsium relatif. g. Nyeri dada Dengan bertambahnya usia kehamilan, maka tulang-tulang dan rawan iga akan beradaptasi dengan perkembangan janin. Adaptasi ini terjadi mendahului adaptasi mekanis dan menimbulkan nyeri pada perbatasan iga di bagian depan dan setinggi ujung bawah dari skapula pada bagian belakang. Tabel I. Gejala-gejala yang Lazim selama Kehamilan Gejala-gejala Trimester % wanita yang Insiden mencari nasihat keseluruhan medis Nyeri ulu hati 3 38 60 Mual dan muntah 1 20 52 Frekuensi sering 1 2 42 berkemih 3 2 58 Kelelahan 1 14 42 Sakit pinggang 3 16 42 Kejang betis 3 16 40 Sakit perut 2 20 28 Saraf terjepit 3 14 20 gatal-gatal 3 4 16 Nyeri dada 2 2 4 (Walsh, 1997) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 14 C. Pengaruh Obat Pada Janin Penggunaan obat pada masa kehamilan penting sekali diperhatikan karena kemungkinan berpengaruh terhadap kejadian malformasi anatomi (cacat bawaan), perkembangan intelektual, sosial dan fungsional. Sesuai dengan berbagai tahap perkembangan janin, kerusakan dapat terjadi selama : a. Blastogenesis Kerusakan-kerusakan parah selama blastogenesis menyebabkan kematian janin. Sebaliknya kerusakan yang lebih ringan dapat sembuh sama sekali sebagian tanpa cacat karena sel-sel yang pada saat ini masih sedikit berdiferensiasi mampu beregenerasi dalam jumlah besar. Walaupun demikian jika terjadi pembentukan cacat, maka ini sering tampak dalam bentuk cacat ganda, yang terjadi akibat pemisahan parsial dari sel anak pertama dari zigot atau dari kelompok sel dalam tahap perkembangan awal. Contoh obatnya : cortisone. b. Embriogenesis Kerusakan bergantung kepada saat kerusakan terjadi, karena selama waktu ini organ-organ yang dibentuk dan blastula mengalami diferensiasi pada waktu yang berbeda-beda. Jika blastula yang dipengaruhi masih belum berdiferensiasi dan kerusakan tidak letal maka terdapat kemungkinan untuk restitutio ad integrum. Sebaliknya jika bahan yang merugikan mencapai blastula yang sedang berada dalam fase diferensiasi, maka terjadi cacat (pembentukan salah). Jika diferensiasi organ selesai, kerusakan tidak lagi menimbulkan cacat. Dengan demikian cacat tertentu hanya dapat ditimbulkan dalam suatu periode waktu khusus. Jenis cacat lebih banyak bergantung kepada fase perkembangan embrio daripada kepada obat. Bahaya PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 15 pembentukan cacat terbesar terdapat antara minggu kehamilan ke-empat dan kedelapan. Contoh obatnya : talidomid. c. Fetogenesis Pada masa fetus terjadi diferensiasi organ dan perkembangan fungsi tubuh. Dalam fase perkembangan ini kerusakan kebanyakan tidak lagi menimbulkan cacat parah, melainkan berupa tidak matangnya organ atau fungsinya tidak sempurna (Mutschler, 1986). Contoh obatnya : fenotiazin. Gambar 2. Bentuk Kerusakan Periode Perkembangan Janin (Anonim, 2009a) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 16 Dalam upaya mencegah terjadinya yang tidak diharapkan dari obat-obat yang diberikan selama kehamilan, maka oleh U.S. Food and Drug Administration (FDAUSA), obat-obat dikategorikan sebagai : 1. Kategori A Studi terkontrol pada wanita tidak memperlihatkan adanya resiko terhadap janin pada kehamilan trimester I (dan tidak ada bukti mengenai adanya resiko pada trimester berikutnya), dan kecil sekali kemungkinan timbulnya bahaya pada janin. Contoh: parasetamol, penisilin, eritromisin, glikosida jantung, isoniazid serta bahan-bahan hemopoetik seperti besi dan asam folat. 2. Kategori B Studi terhadap reproduksi binatang percobaan tidak memperlihatkan adanya resiko terhadap janin tetapi tidak ada studi terkontrol pada wanita hamil. Atau studi terhadap reproduksi binatang percobaan memperlihatkan efek samping (selain penurunan fertilitas) yang tidak dikonfirmasikan pada studi terkontrol pada wanita hamil trimester I (dan tidak ada bukti mengenai adanya resiko pada trimester berikutnya). Contoh : simetidin, dipiridamol, dan spektinomisin. 3. Kategori C Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin (teratogenik atau embriosidal) dan tidak ada studi terkontrol pada wanita atau studi pada wanita dan binatang percobaan tidak dapat dilakukan. Obat sebaiknya diberikan hanya jika manfaat yang diperoleh melebihi besarnya resiko yang mungkin terjadi pada janin. Contoh : analgetika-narkotik, fenotiazin, rifampisin, aspirin, antiinflamasi non-steroid dan diuretika. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4. 17 Kategori D Terdapat bukti positif mengenai adanya resiko pada janin manusia, tetapi manfaat yang diperoleh dari penggunaan pada ibu hamil jauh lebih besar dari resikonya (misalnya jika obat diperlukan untuk situasi yang mengancam jiwa atau penyakit serius dimana obat yang lebih aman tidak dapat digunakan atau tidak efektif). Contoh : androgen, fenitoin, pirimidon, fenobarbiton, kinin, klonazepam, valproat, steroid anabolik, dan antikoagulansia. 5. Kategori X Studi pada binatang percobaan dan manusia memperlihatkan adanya abnormalitas pada janin dan terbukti mempunyai risiko tinggi terjadinya pengaruh buruk yang menetap pada janin jika diminum pada masa kehamilan. Obat dalam kategori ini merupakan kontraindikasi mutlak selama kehamilan. Contoh : isotretionin dan dietilstilbestrol (Anonim, 2008). D. Keterangan Empiris Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan gambaran penggunaan obat pada masa kehamilan pasien rawat jalan di RSU Santa Elisabeth Purwokerto periode Oktober-Desember 2008. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Penelitian mengenai evaluasi penggunaan obat di rumah sakit ini termasuk jenis penelitian non eksperimental (observasi) dengan rancangan deskriptif evaluatif yang bersifat retrospektif. Non eksperimental karena tidak ada perlakuan terhadap subyek uji. Deskriptif karena penelitian ini hanya bertujuan untuk melakukan eksplorasi deskriptif terhadap fenomena yang terjadi. Meskipun dilakukan evaluasi, namun hanya bersifat sepihak dan bukan mengenai mengapa dan begaimana fenomena tersebut bisa terjadi. Retrospektif karena data yang digunakan dalam penelitian diambil dengan melakukan penelusuran terhadap dokumen terdahulu, yaitu data lembar catatan rekam medik pasien. B. Definisi Operasional Penelitian Definisi operasional dalam penelitian ini sebagai berikut: 1. Evaluasi penggunaan obat adalah mengevaluasi pemberian obat kepada pasien ibu hamil yang meliputi kelas terapi, golongan, jenis obat, jumlah obat, cara pemberian obat dan kategori resiko obat. 2. Masa kehamilan dimulai sejak konsepsi dan diakhiri dengan proses kelahiran adalah kurang lebih sekitar 40 minggu. 3. Diagnosis adalah penentuan jenis penyakit yang diderita pasien berdasarkan atas keluhan atau hasil pemeriksaan fisik dan alat penunjang lain. 18 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 19 4. Kelas terapi obat adalah kelompok terapi obat yang diberikan kepada pasien, contohnya obat yang bekerja pada sistem gastrointestinal dan hepatobilier. 5. Golongan obat adalah kelompok golongan obat berdasarkan efeknya yang diberikan kepada pasien, contohnya antidiare. 6. Jenis obat adalah nama obat (dengan nama generik obat, kecuali untuk beberapa obat khusus dengan nama dagang) yang diberikan kepada pasien, contohnya parasetamol. 7. Jumlah obat adalah jumlah obat yang diberikan kepada pasien. 8. Cara pemberian obat adalah cara-cara yang digunakan untuk memasukkan obat ke dalam tubuh, contohnya oral, rektal, topikal. 9. Kategori resiko adalah kategori obat selama masa kehamilan yang ditetapkan oleh U.S. Food and Drug Administration (FDA-USA). 10. Pasien rawat jalan adalah pasien yang mengalami perawatan di unit rawat jalan di RSU Santa Elisabeth Purwokerto periode Oktober-Desember 2008. 11. Lembar catatan medik adalah catatan yang berkenaan dengan pengobatan, memuat lembar obat yang berisikan riwayat penyakit pasien terdapat di bagian catatan medik Rumah Sakit Umum Santa Elisabeth Purwokerto. C. Subyek Penelitian Jumlah kasus ibu hamil cukup tinggi di Instalasi Rawat Jalan RSU Santa Elisabeth Purwokerto. Data rekam medis mencatat terdapat 265 pasien atau 411 kasus ibu hamil baik kehamilan sehat maupun kehamilan dengan keluhan selama 3 bulan terakhir (Oktober-Desember 2008) sebelum pengambilan data. Hal ini disebabkan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 20 karena ada beberapa pasien yang berkunjung untuk memeriksakan kondisi kehamilannya lebih dari satu kali. Karena data terlalu banyak maka diambil kasus kehamilan dengan diagnosis penyakit komplikasi yang terjadi selama kehamilan yang menduduki 2 peringkat terbanyak yang dialami oleh pasien yaitu 48 pasien atau 51 kasus. D. Bahan Penelitian Bahan penelitian yang digunakan adalah lembar catatan medik pasien ibu hamil di Instalasi Rawat Jalan RSU Santa Elisabeth Purwokerto periode OktoberDesember 2008. E. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di RSU Santa Elisabeth jalan Jendral Gatot Subroto 44 Purwokerto. F. Tata Cara Penelitian Penelitian dilakukan dalam tiga tahap. Tahap pertama adalah tahap analisis situasi, tahap kedua adalah tahap pengambilan data, dan tahap ketiga adalah tahap penyelesaian data. 1. Tahap Analisis Situasi Tahap ini merupakan tahap awal jalannya penelitian. Tahap ini dilakukan untuk mengetahui gambaran yang jelas mengenai permasalahan yang akan diteliti dan untuk melihat hambatan yang muncul pada saat penelitian. Analisis situasi dilakukan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 21 dengan melihat berbagai buku acuan dan penelitian-penelitian sejenis. Kemudian dilanjutkan dengan pencarian data yang mendukung pembuatan desain penelitian, yaitu pencarian informasi mengenai kemungkinan bisa tidaknya diadakan penelitian. Penelitian mengenai pasien ibu hamil di Instalasi Rawat Jalan RSU Santa Elisabeth Purwokerto belum pernah dilakukan sebelumnya, maka masalah tentang penggunaan obat pada masa kehamilan di Instalasi Rawat Jalan RSU Santa Elisabeth Purwokerto ini dipilih oleh peneliti untuk dijadikan bahan penelitian. 2. Tahap Pengambilan Data Proses pengambilan data dilakukan dengan beberapa tahap antara lain : a. Penelusuran data Penelusuran data dilakukan dengan mengamati jumlah angka kejadian pasien ibu hamil di Instalasi Rawat Jalan RSU Santa Elisabeth Purwokerto Periode OktoberDesember 2008 (3 bulan terakhir sebelum pengambilan data) yang diperoleh dari Sub-Bagian Rekam medik. Dari hasil laporan rekam medik diperoleh angka kejadian pasien ibu hamil sebanyak 265 pasien. Kemudian hasil tersebut digunakan untuk penelusuran data pasien ibu hamil, yaitu dengan jalan mencatat nomor rekam medik dan nama pasien ibu hamil. Selanjutnya 265 nomor rekam medik tersebut digunakan untuk menelusuri lembar catatan rekam medik secara keseluruhan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 22 b. Pencatatan data Data yang diambil meliputi nomor rekam medik, nama pasien, tanggal berobat, usia pasien, umur kehamilan, hasil diagnosis, resep yang diberikan, bentuk sediaan, jumlah sediaan, dan frekuensi penggunaan obat. 3. Tahap Penyelesaian Data Tahap ini dilakukan dengan cara kategorisasi data sejenis, yaitu dengan menyusun data dan menggolongkannya dalam kategori-kategori disusun secara tabel. Tabel tersebut berisi keterangan mengenai nomor rekam medik, tanggal berobat, usia pasien, umur kehamilan, hasil diagnosis, resep yang diberikan, bentuk sediaan, jumlah sediaan, dan frekuensi penggunaan obat. Selanjutnya data kuantitatif disajikan dalam bentuk tabel dan atau gambar. Sedangkan data kualitatif akan disajikan dalam bentuk uraian. G. Tata Cara Analisis Hasil Tahap analisis hasil penelitian dilakukan dengan metode deskriptif untuk mengetahui penggunaan obat pada masa kehamilan di Instalasi Rawat Jalan RSU Santa Elisabeth Purwokerto periode Oktober-Desember 2008. Selanjutnya data kualitatif dibahas dalam bentuk tabel, gambar, dan uraian atau narasi, yang berdasarkan : 1. Distribusi kelompok umur pasien Perhitungan dilakukan dengan masing-masing kelompok dibagi dengan seluruh jumlah pasien ibu hamil. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 23 2. Distribusi umur kehamilan Perhitungan dilakukan dengan masing-masing kelompok dibagi dengan jumlah seluruh kasus yang dialami oleh pasien. 3. Distribusi golongan obat Perhitungan dilakukan dengan menjumlahkan masing-masing golongan obat dibagi jumlah total obat dan dikalikan 100%. 4. Distribusi jenis obat Perhitungan dilakukan dengan menjumlahkan masing-masing obat dibagi jumlah total obat dan dikalikan 100%. 5. Distribusi kategori resiko Distribusi ini disajikan berdasarkan golongan obatnya. 6. Distribusi jumlah obat Perhitungan berdasarkan masing-masing jumlah obat yang diberikan tiap lembar resep dibagi dengan jumlah kasus yang dialami oleh pasien dan dikalikan 100%. 7. Distribusi cara pemberian Distribusi ini disajikan berdasarkan bentuk sediaan obat, misalnya, oral, topikal, dan rektal. Jumlah masing-masing bentuk sediaan tersebut dibagi jumlah total obat dan dikalikan 100% PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Subyek 1. Distribusi Umur Pasien Karakteristik subyek berdasarkan umur pasien yang menggunakan obat pada masa kehamilan pasien rawat jalan di RSU Santa Elisabeth Purwokerto periode Oktober-Desember 2008 yakni sebagai berikut : Karakteristik Subyek Berdasarkan Umur Pasien 60 54,2 Persentase (%) 50 40 30 22,9 20 10 14,5 4,2 2,1 2,1 35-39 40-44 0 15-19 20-24 25-29 30-34 Umur Pasien (tahun) Persentase (%) Gambar 3. Distribusi Umur Pasien Rawat Jalan yang Menggunakan Obat Pada Masa Kehamilan di RSU Santa Elisabeth Purwokerto Periode Oktober-Desember 2008 Dari gambar di atas diketahui bahwa distribusi umur pasien rawat jalan yang menggunakan obat pada masa kehamilan yang tertinggi adalah pada usia 25-29 tahun sebanyak 54,2% disebabkan karena hormon-hormon yang berperan dalam kehamilan (ovulasi) bekerja maksimal sehingga pada usia tersebut memungkinkan terjadinya kehamilan yang sehat. 24 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 25 2. Distribusi Umur Kehamilan Karakteristik subyek berdasarkan umur kehamilan pasien rawat jalan yang menggunakan obat pada masa kehamilan di RSU Santa Elisabeth Purwokerto periode Oktober-Desember 2008 disajikan dalam gambar berikut : Persentase (%) Karakteristik Subyek Berdasarkan Umur Kehamilan 50 45 40 35 30 25 20 15 10 5 0 45.2 41.1 13.7 I II Umur Kehamilan (trimester) III Persentase (%) Gambar 4. Distribusi Umur Kehamilan Pasien Rawat Jalan di RSU Santa Elisabeth Purwokerto periode Oktober-Desember 2008 Keterangan : Trimester I : 0-12 minggu Trimester II : 12-28 minggu Trimester III : 28-38/42 minggu Gambar di atas menunjukkan bahwa proporsi tertinggi kunjungan pasien di rumah sakit adalah pada umur kehamilan trimester pertama. Hal tersebut dapat terjadi karena pada trimester awal ini semua sistem organ ibu berubah untuk beradaptasi terhadap tuntutan yang muncul saat hamil sehingga seringkali ibu merasakan tidak enak badan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 26 Dari data epidemiologi, mual dan muntah dalam kehamilan, atau sering disebut nausea dan emesis gravidarum adalah hal yang wajar dan sering ditemukan dalam kehamilan terutama dalam trimester pertama kehamilan. Hyperemesis gravidarum sebenarnya memiliki gejala yang sama dengan mual muntah pada umumnya (nausea dan emesis gravidarum), hanya gejalanya lebih berat yang ditandai mulai dengan terganggunya aktivitas ibu sehari-hari, gejala yang berkepanjangan sampai keadaan umum ibu yang memburuk. Mual yang terjadi akibat perubahan hormon estrogen dan progesteron yang meningkat selama kehamilan dan mempengaruhi fungsi organ-organ di tubuh, termasuk fungsi lambung. Produksi asam lambung yang meningkat akan memicu timbulnya perasaan mual dan muntah. Fluor albus atau lebih dikenal keputihan adalah cairan yang dikeluarkan dari alat-alat genital yang tidak berupa darah. Keputihan abnormal jika telah berubah warna, bertambah banyak, terasa gatal dan nyeri, kemudian tercium bau amis hingga busuk. Umumnya hal itu terjadi akibat radang/ infeksi karena imunitas seluler ditekan selama kehamilan serta terganggunya keseimbangan ekosistem di vagina (peningkatan estrogen dan penurunan jumlah bakteri Lactobacillus atau bakteri baik)(Norwitz dan Schorge, 2006). B. Gambaran Penggunaan Obat Pada Masa Kehamilan di RSU Santa Elisabeth Purwokerto periode Oktober-Desember 2008 1. Kelas terapi Pasien ibu hamil dengan diagnosis penyakit 2 keluhan terbanyak di instalasi Rawat Jalan RSU Santa Elisabeth Purwokerto menerima 8 macam kelas terapi obat. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 27 Obat-obatan yang diterima pada masa kehamilan sangat bervariasi, tergantung dari keadaan klinis masing-masing pasien. Dari penelitian didapat hasil : Tabel II. Distribusi Obat Berdasarkan Kelas Terapi Obat Pada Pasien No. Kelas Obat 1. Vitamin dan mineral 2. Obat yang bekerja pada sistem gastrointestinal dan hepatobilier 3. Obat yang bekerja pada sistem kemih kelamin 4. Obat antiinfeksi 5. Obat alergi dan sistem imun 6. Obat yang bekerja pada sistem saraf pusat 7. Hormonal 8. Obat Kulit Total Jumlah obat 37 27 Persentase (%) 25,9 19,0 20 20 11 10 10 7 142 14,2 14,2 7,7 7,1 7,1 4,8 100,0 Dari seluruh kasus pasien ibu hamil (51 kasus), diketahui penggunaan obat terbanyak berasal dari kelas terapi obat vitamin dan mineral. Tingginya persentase tersebut dikarenakan pemberian vitamin dan mineral adalah sebagai suplemen bagi ibu hamil untuk menghindari terjadinya kekurangan vitamin dan mineral pada kehamilan. Kekurangan vitamin dan mineral sering terjadi pada pasien ibu hamil. Hal tersebut terjadi karena volume distribusi pada wanita hamil lebih besar daripada wanita yang tidak hamil. Adanya fetus akan memperluas ruang lingkup sirkulasi darah pada ibu, karena darah yang berfungsi mengangkut nutrisi, selain diedarkan pada tubuh ibu juga harus diedarkan pada fetus. Kekurangan vitamin dan mineral dapat menekan kekebalan, mempermudah terinfeksi, dan mengganggu proses kesembuhan pasien yang bersangkutan. Oleh karena itu, obat vitamin dan mineral sangat dibutuhkan pada masa kehamilan. Obat yang bekerja pada sistem gastrointestinal dan hepatobilier digunakan untuk mengatasi berbagai gangguan pencernaan yang dialami selama masa PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 28 kehamilan. Selama kehamilan ibu hamil sering mengalami mual muntah karena masih menyesuaikan diri baik secara fisik dan psikologi, sehingga keinginan untuk makan menjadi tidak ada. Hal ini menyebabkan kelebihan asam lambung meningkat karena tidak ada makanan yang dicerna. Obat yang bekerja pada sistem kemih kelamin diberikan pada pasien ibu hamil yang mengalami masalah di uterus dan vagina (fluor albus/ keputihan) akibat peningkatan produksi lendir di kelenjar endoservikal. Daya tahan tubuh ibu hamil yang menurun selama kehamilan akan menyebabkan kuman-kuman lebih mudah masuk dan mengakibatkan infeksi. Infeksi ini tentu berpengaruh terhadap kehamilan dan janin. Pemberian obat antiinfeksi haruslah hati-hati dan dengan dosis yang tepat karena dapat menyebabkan resistensi terhadap obat antibiotika itu sendiri. Antibiotika yang digunakan untuk membasmi mikroba, penyebab infeksi pada manusia, harus memiliki sifat toksisitas selektif yang tinggi. Artinya obat tersebut haruslah bersifat sangat toksis untuk mikroba, tetapi relatif tidak toksis untuk hospes. 2. Golongan, Jenis, Dosis, dan Kategori Resiko Obat a. Vitamin dan Mineral Tabel III. Distribusi Obat Berdasarkan Golongan Obat Vitamin dan Mineral No Golongan obat Nama obat 1. 2. Vitamin B kompleks/ dengan Vitamin C Vitamin & Mineral (untuk Masa Hamil & Nifas)/ Antianemia 3. Vitamin &/ Mineral Total Folavit® Prenamia® Vitamam 1® Vitamam 2® Vitamam 3® Elkana® Jumlah kasus 22 10 1 1 1 2 38 Persentase (%) 15,5 7,1 0,7 0,7 0,7 1,4 25,9 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Tabel IV. No. 29 Penggunaan Vitamin dan Mineral disesuaikan dengan dosis maksimal per hari Jenis Obat Dosis per Nama Obat hari (menurut Prenamia Vitamam Vitamam Vitamam Elkana literatur) 1 2 3 400 mcg 1,5 mg 800 mcg 800 mcg 800 mcg (min) 25.000 iu 5.000 iu 5.000 iu 5.000 iu 1. Asam folat 2. Vitamin A 4. Vitamin B1 10-20 mg 10 mg 10 mg 5. Vitamin B2 2,5 mg 2,5 mg 6. Vitamin B3 5-30 mg (dosis terbagi) 100 mg 20 mg 20 mg 7. Vitamin B6 200 mg 15 mg 15 mg 15 mg 8. Vitamin B12 100 mcg 15 mcg 4 mcg 4 mcg 4 mcg 100 mg 100 mg 25 mg 400 iu 400 iu 400 iu 100 mg 100 iu 7,5 mg 90 mg 15 mg 100 mg 1 mg 0,1 mg 1 mg 0,1 300 mg 15 mg 100 mg 7,5 mg 90 mg 15 mg 100 mg 9. Vitamin C 2000 mg 75 mg 11. 12. Vitamin D3 Vitamin E 400 iu 800 mg 400 iu 13. Kalsium 1200 mg 200 mg 14. Besi 200 mg 360 mg 15. Seng 20 mg 16. Mangnesium 450 mg 17. Manganese 2 mg 18. Iodium 0,15 mg 20. Fluor 1 mg 21. Tembaga 1 mg 0,1 mg 1 mg 0,1 mg 20 mg Faktor Resiko Folavit 400 mcg A A/X jika dosis berlebih A/C jika dosis berlebih A/ C jika dosis berlebih A/ C jika dosis berlebih A/ C jika dosis berlebih A/ C jika dosis berlebih A/ C jika dosis berlebih C A/ C jika dosis berlebih C A C C C C C C Pemakaian vitamin dan mineral yang paling banyak digunakan adalah dari golongan vitamin & mineral (untuk masa hamil & nifas) / antianemia. Selama masa hamil, sediaan multivitamin yang diberikan sebaiknya mengandung asam folat, PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 30 sianokobalamin, dan besi, karena zat-zat tersebut mungkin tidak cukup diperoleh dari makanan saja. Meningkatnya kebutuhan tubuh akan vitamin terjadi selama masa kehamilan. Tambahan vitamin diperlukan untuk mencegah terjadinya defisiensi vitamin. Penggunaan vitamin haruslah sesuai dengan kebutuhan tubuh, karena bila penggunaan vitamin berlebihan dapat menimbulkan gejala keracunan, sebaliknya bila kekurangan vitamin dapat mengakibatkan gejala defisiensi. Asupan vitamin yang berlebihan salah satunya dapat disebabkan oleh penggunaan vitamin dalam jumlah besar, baik untuk pencegahan maupun pengobatan penyakit yang tidak jelas berhubungan dengan defisiensi penyakit. Asam folat digunakan untuk pembentukan sel-sel darah, untuk sintesis DNA, serta untuk pertumbuhan janin dan plasenta. Defisiensi asam folat akan menghambat sintesis DNA yang berakibat anemia megaloblastik di dalam sum-sum tulang. Vitamin A digunakan untuk menjaga kesehatan kulit, membran mukosa, membantu penglihatan pada malam hari, dan menyiapkan vitamin A bagi bayi. Asupan vitamin A harus dibatasi pada ibu hamil terutama trimester pertama karena hasil percobaan binatang menunjukkan terjadi cacat bawaan (menimbulkan malformasi pada SSP, mata, palatum, dan saluran kemih) baik akibat hipovitaminosis maupun hipervitaminosis A selama kehamilan. Dilaporkan terjadinya deformitas pada bayi yang ibunya mendapat 25.000 IU vitamin A segera sebelum dan beberapa bulan pertama kehamilan (Anonim, 1995). Terdapat tanda-tanda bahwa pada trimester akhir kehamilan, banyak vitamin B12 ditransfer dari ibu kepada bayi yang akan dilahirkan. Kadar vitamin B12 di dalam B PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 31 darah fetal lebih tinggi daripada kadarnya di dalam darah maternal. Bayi yang dilahirkan dengan dibekali cadangan vitamin B12 yang cukup besar di dalam hati, memenuhi kebutuhannya sehingga mikroflora di dalam usus cukup terbentuk dan sanggup mensintesa vitamin B12 yang memenuhi kebutuhan si bayi, sehingga tidak terjadi anemia pernisiosa atau anemia makrositik megaloblastik (Djaeni, 2004). Selain itu, vitamin-vitamin lain yang berguna untuk ibu hamil yakni vitamin C yang digunakan untuk pembentukan kolagen dan darah yang membantu penyerapan Fe, vitamin K digunakan untuk pembentukan protrombin, dan vitamin D yang digunakan untuk absorbsi dan metabolisme kalsium dan fosfor. Kekurangan vitamin D selama kehamilan dapat menyebabkan osteomalacia pada ibu hamil dan rakitis pada bayi yang akan dilahirkannya. Keracunan vitamin D adalah hilangnya nafsu makan, mual dan muntah, yang diikuti rasa haus yang luar biasa, meningkatnya frekuensi berkemih, kelemahan, gelisah dan tekanan darah tinggi. Kalsium bisa diendapkan di seluruh tubuh, terutama di ginjal, dimana bisa menyebabkan kerusakan menetap. Fungsi ginjal akan terganggu, menyebabkan protein dibuang dalam air kemih dan kadar urea dalam darah meningkat. Wanita hamil juga membutuhkan asupan mineral seperti Fe, Zn, Ca dan Yodium. Fe(ferum) dibutuhkan untuk pembentukan Hb dan merupakan pemasukan harus adekuat selama hamil untuk mencegah anemia. Zn (seng) digunakan untuk pertumbuhan, fungsi dan maturasi alat kelamin, nafsu makan dan ketajaman rasa, serta unuk penyembuhan. Defisiensi Zn pada ibu hamil mungkin dapat menyebabkan efek teratogenik, karena malformasi dan gangguan tingkah laku terjadi pada janin hewan coba. Sedangkan seng dalam jumlah PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 32 besar bisa menimbulkan rasa logam di lidah, muntah dan gangguan lambung. Kalsium diperlukan untuk pertumbuhan tulang dan gigi (Anonim, 2000). Seorang wanita hamil yang kekurangan yodium dapat melahirkan bayi yang otaknya tidak berkembang sebagaimana mestinya, suatu keadaan yang disebut kretinisme. Dalam peresepan vitamin dan mineral pada kasus ibu hamil di RSU Santa Elisabeth tidak ada yang melebihi dosis maksimal yang dianjurkan dalam literatur, sehingga vitamin-vitamin ini aman digunakan untuk mencegah defisiensi vitamin dan mineral yang dialami oleh ibu hamil. b. Obat yang Bekerja pada Sistem Gastrointestinal dan Hepatobilier Tabel V. Distribusi Obat Berdasarkan Golongan Obat yang Bekerja pada Sistem Gastrointestinal dan Hepatobilier No Golongan obat Nama Obat 1. Regulator GIT, Antiflatulen & Antiinflamasi Antasid & Antiulserasi Antispasmodik Total Vometa FT®, Vosedon®, Vomidone® Plantacid F® Braxidin® 2. 3. Jumlah kasus 20 Persentase (%) 14,1 5 2 27 3,5 1,4 19,0 Tabel VI. Penggunaan Obat yang Bekerja pada Sistem Gastrointestinal dan Hepatobilier disesuaikan dengan dosis maksimal per hari No. Jenis Obat 1. 2. Mg (OH)2 Al (OH)3, 3. 4. 5. Simetichone Domperidone Chlordiazepoxide 6. Clidinium Br Dosis 1600 mg 600-1200 mg 40-125 mg 60 mg 15-100 mg terbagi 34x/hari 2,5-10 mg Nama Obat Plantacid F Vosedon, Vometa FT, Vomidone 300 mg 300 mg Faktor Resiko Braxidin B C 30 mg 5 mg C C D 2,5 mg D 10 mg PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 33 Obat yang bekerja pada sistem gastrointestinal dan hepatobilier yang paling banyak digunakan adalah golongan regulator GIT, antiflatulen (mengatasi perut kembung) & antiinflamasi. Vosedon, Vometa FT, dan Vomidone mengandung domperidone yang bekerja dengan cara menghambat reseptor dopamin serta stimulasi peristaltik dan pengosongan lambung berdasarkan stimulasi saraf-saraf kolinergis dan bekerja langsung pada otot polos. Obat ini diindikasikan pada mual dan muntah. Domperidone mencegah refluks esophagus berdasarkan efek peningkatan tonus sfingter esophagus bagian bawah (Anonim, 1995). Pemakaian obat golongan antasid dan antiulserasi yakni Plantacid F mekanisme kerjanya adalah menetralkan asam klorida di dalam lambung atau mengikatnya. Penggunaan obat jenis kombinasi Al(OH)3, Mg(OH)2, dan simetichone (plantacid) ini selama kehamilan dimungkinkan karena ibu hamil sering mengalami perasaan penuh di lambung, mual muntah terutama di awal kehamilan karena masih penyesuaian fisik dan psikologi, sehingga keinginan untuk makan menjadi tidak ada. Hal ini menyebabkan kelebihan asam lambung meningkat karena tidak ada makanan yang dicerna. Selain itu nyeri ulu hati disebabkan karena letak lambung berpindah akibat tekanan uterus. Penggunaan obat antasida yang mengandung Al sebaiknya perlu dihindari mengingat efek samping yang mungkin timbul antara lain diare, konstipasi, jika digunakan dalam jangka panjang pada pasien gagal ginjal dapat ditimbun di dalam tulang dan terjadi osteomalasia dialisis (Zakiah, 2006). PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 34 Penggunaan obat untuk mencegah mual dan muntah pada ibu hamil harus hati-hati karena termasuk kategori resiko C pada kehamilan. Jika memungkinkan penanganan dengan cara non farmakologi akan jauh lebih baik yakni dengan mengajurkan mengubah makan sehari-hari dengan makanan dalam jumlah kecil tetapi lebih sering dan menghindari makanan yang berminyak dan berbau lemak. Golongan antispasmodik yakni Braxidin yang merupakan obat untuk mengatasi dispepsia. Biasanya wanita hamil sering merasa nyeri dan rasa panas di daerah lambung (ulu hati), rasa penuh di perut bagian atas, kembung, rasa panas di daerah dada, mual, muntah, dan sering bersendawa. Di RSU Santa Elisabeth terdapat 2 kasus ibu hamil yang mendapatkan obat Braxidin. Braxidin mengandung chlordiazepoxide dan clidinium Br yang termasuk kategori resiko kehamilan D, sehingga obat ini sebaiknya tidak digunakan pada wanita hamil karena terbukti dapat menimbulkan cacat pada janin. c. Obat yang Bekerja pada Sistem Kemih Kelamin Tabel VII. Distribusi Obat Berdasarkan Golongan Obat yang Bekerja pada Sistem Kemih Kelamin No Golongan obat Nama Obat 1. Preparat untuk Masalah Vagina Obat yang Bekerja pada Uterus Total 2. Persentase (%) Lactacyd® Jumlah kasus 16 Hystolan® 4 2,9 20 14,2 11,3 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Tabel VIII. 35 Penggunaan Obat yang Bekerja pada Sistem Kemih Kelamin disesuaikan dengan dosis maksimal per hari No. Jenis Obat Dosis Nama Obat Hystolan 1. 2. 3. Lactoserum Lactic acid Isoxsuprine HCl 10-20 mg Faktor Resiko Lactacyd 0,9 g 1g C 20 mg Golongan preparat untuk masalah vagina yang paling banyak yakni Lactacyd. Lactacyd digunakan untuk membersihkan organ kewanitaan sehari-hari, menyegarkan dan melindunginya dari bau yang tidak sedap. Pada saat kehamilan, terdapat peningkatan produksi lendir di kelenjar endoservikal. Kebersihan organ kewanitaan sangat penting untuk menghindari terjadinya fluor albus. Pemakaian obat yang bekerja pada sistem kemih kelamin yang paling banyak digunakan adalah obat golongan yang bekerja pada uterus yakni Hystolan. Indikasinya adalah untuk relaksasi uterus. Hystolan mengandung isoxsuprine HCl yang termasuk kategori resiko C pada kehamilan. Penggunaannya harus hati-hati dan sebaiknya obat ini diganti dengan obat yang mempunyai indikasi yang sama dengan isoxsuprine HCl namun mempunyai kategori reskio B yakni ritodrine HCl. d. Obat antiinfeksi Tabel IX. Distribusi Obat Berdasarkan Golongan Obat Antiinfeksi No. Golongan obat Antibakteri 1. Antibiotik Golongan Lain Total Nama obat Jumlah kasus Persentase (%) Neogynoxa Ovula® 20 14,2 20 14,2 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 36 Tabel X. Penggunaan Obat Antiinfeksi disesuaikan dengan dosis maksimal per hari No. Jenis Obat Dosis 1. 2. metronidazole nystatin 2.250 mg 100.000 SI Nama Obat Neogynoxa Ovula® 500 mg 100.000 SI Faktor Resiko B (vaginal) A (vaginal) Pemberian antibiotik haruslah hati-hati dan dengan dosis yang tepat karena dapat menyebabkan resistensi terhadap obat antibiotika itu sendiri. Antibiotika yang digunakan untuk membasmi mikroba, penyebab infeksi pada manusia, harus memiliki sifat toksisitas selektif yang tinggi. Artinya obat tersebut haruslah bersifat sangat toksis untuk mikroba, tetapi relatif tidak toksis untuk hospes. Metronidazol terutama digunakan untuk amubiasis, trikomoniasis, dan infeksi bakteri anaerob. Sedangkan nistatin menghambat pertumbuhan berbagai jamur dan ragi, tetapi tidak aktif terhadap bakteri, protozoa, dan virus. Kombinasi antibiotik ini aman pada wanita hamil jika digunakan melalui vaginal. e. Obat alergi dan sistem imun Tabel XI. Distribusi Obat Berdasarkan Golongan Obat yang Bekerja pada Sistem Saluran Pernapasan No 1. Golongan obat Nama Obat Antihistamin & antialergi Total Pehachlor® Jumlah kasus 11 Persentase (%) 7,7 11 7,7 Tabel XII. Penggunaan Obat Alergi dan Sistem Imun disesuaikan dengan dosis maksimal per hari No. Jenis Obat Dosis 1. chlorpheniramine maleat 32 mg Nama Obat Pehachlor 4 mg Faktor Resiko C PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 37 Obat antihistamin yang digunakan adalah klorfeniramin maleat atau CTM (chlortrimethon). Obat ini bisa diperoleh dalam bentuk tunggal atau kombinasi dengan obat-obat lain. Cara kerjanya dengan cara memblokir reseptor histamin sehingga histamin tidak bisa bekerja untuk menyebabkan reaksi alergi. Obat ini hanya bisa menyembuhkan gejala alergi, tetapi tidak bisa menyembuhkan alergi. Artinya, walaupun antihistamin dapat menghilang gatal akibat alergi, namun jika suatu terjadi kontak lagi dengan alergen, maka reaksi alergi tersebut akan muncul kembali. f. Obat yang Bekerja pada Sistem Saraf Pusat Tabel XIII. Distribusi Obat Berdasarkan Golongan Obat yang Bekerja pada Sistem Saraf Pusat No Golongan obat Jenis obat 1. 2. Analgesik (Opiat) Analgesik (non opiat) & Antipiretik Total Nufapreg® Sanmol Jumlah kasus 8 2 Persentase (%) 5,7 1,4 10 7,1 Tabel XIV. Penggunaan Obat yang Bekerja pada Sistem Saraf Pusat disesuaikan dengan dosis maksimal per hari No. Jenis Obat 1. Paracetamol 2. Promethazine theoclate Dosis 325-650 mg 75 mg Sanmol 500 mg Nama Obat Nufapreg 25 mg Faktor Resiko B C Obat yang bekerja pada sistem saraf pusat yang paling banyak digunakan adalah dari golongan Obat analgesik (Opiat) yakni Nufapreg. Nufapreg mengandung promethazine theoclate yang berfungsi untuk mengatasi mual dan muntah yang dialami ibu hamil. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 38 Pemakaian obat yang bekerja pada sistem saraf pusat dari golongan analgesik (non opiat) & antipiretik yakni Sanmol (17 kasus). Sanmol mengandung parasetamol yang mempunyai mekanisme kerja menghambat sintesis prostaglandin. Efek samping obat ini kemungkinan lebih besar terjadi pada trimester kehamilan. Sejauh ini tidak terdapat bukti bahwa obat golongan ini mempunyai efek teratogenik pada janin dalam bentuk malformasi anatomik, namun demikian, pemberian obat-obat tersebut selama kehamilan hendaknya atas indikasi yang ketat disertai beberapa pertimbangan pemilihan jenis obat dengan resiko efek samping yang paling ringan. Penggunaan parasetamol relatif paling aman jika diberikan selama kehamilan. Parasetamol mempunyai efek analgetika ringan dan antipiretika. Tetapi umumnya obat ini lebih banyak digunakan untuk antipiretika. Penggunaan analgesik (non opiat) mempunyai keuntungan karena tidak bersifat adiktif, walaupun sedikit atau tidak sama sekali mempunyai efek antiinflamasi. Efek samping yang sering terjadi pada obat ini adalah hepatotoksisitas. Tetapi ini terjadi pada dosis yang berlebihan (overdosis). secara umum dapat dikatakan bahwa pemakaian parasetamol pada kehamilan relatif paling aman, asalkan dipakai pada dosis terapetik yang dianjurkan. g. Hormonal Tabel XV. Distribusi Obat Berdasarkan Golongan Obat Hormonal No Golongan obat Nama obat Jenis Obat 1. Estrogen dan Progesteron serta Preparat Sintetiknya Total Premaston® allylestrenol Faktor Resiko - Jumlah kasus 10 Persentase (%) 7,1 10 7,1 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 39 Pemakaian obat hormonal yang paling banyak digunakan adalah obat golongan estrogen dan progesteron serta preparat sintetiknya yakni Premaston yang mengandung allilestrenol. Allylestrenol akan meningkatkan kadar hormon plasenta seperti estrogen, progesteron, HCG, dan HPL (Human Placental Lactogen), sehingga berguna untuk memelihara lapisan trofoblas pada plasenta. Oleh karena itu, allylestrenol dapat mengurangi resiko terjadinya abortus terutama pada trimester pertama kehamilan. Abortus umumnya terjadi karena menurunnya kadar hormonhormon plasenta tersebut diatas, terutama hormon progesteron. Pada tahun 1971 dilaporkan bahwa sering timbul adenokarsinoma serviks dan vagina pada wanita yang dilahirkan dari ibu yang menggunakan dietilstilbestrol atau estrogen sintetik lainnya pada trimester pertama kehamilan. Oleh karena itu penggunaan allylestrenol ini sebaiknya dihindari pada awal kehamilan, dimana sel embrio masih sangat peka sehingga memperbesar faktor resiko. h. Obat Kulit Tabel XVI. Distribusi Obat Berdasarkan Golongan Obat Kulit No 1. 2. Golongan obat Antijamur & Antiparasit Topikal Obat Kulit Lain Total Nama obat ketoconazole Mederma® Jumlah kasus 5 Persentase (%) 2 7 1,4 4,8 3,4 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 40 Tabel XVII. Penggunaan Obat Berdasarkan Golongan Obat Kulit No. 1. 2. 3. Jenis Obat Ketoconazole cepalin extr allantoin Dosis - Nama Obat Ketoconazole 2% x 5 g Faktor Resiko ® Mederma 10% x 20 g 1% x 20 g C - Obat kulit yang paling banyak digunakan adalah golongan antijamur yakni ketoconazole Ketoconazole merupakan turunan imidiazol, merupakan antijamur sistemik peroral yang diserap baik melalui saluran cerna dan menghasilkan kadar plasma yang cukup untuk menekan aktivitas berbagai jenis jamur. Obat ini sebaiknya dihindarkan pada wanita hamil, karena pada tikus, dosis 80 mg/kg BB/ hari menimbulkan cacat pada jari fetus hewan coba tersebut, terutama pemberian oral. Pemakaian obat Mederma diindikasikan untuk mengatasi masalah keloid dan jaringan parut hipertrofik (Anonim,2008). Mederma mengandung allantoin yang memiliki kemampuan dalam mengatasi luka dan iritasi ringan pada kulit serta merangsang pertumbuhan kulit yang sehat. allantoin berfungsi melindungi kulit dari terjadinya kerusakan. C. Jumlah Obat Data jumlah obat yang diterima pasien rawat jalan selama masa kehamilan di RSU Elisabeth Purwokerto periode Oktober-Desember 2008 dapat dilihat pada gambar dibawah ini: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 41 Jumlah Obat Per Resep yang Diterima Pasien Persentase (%) 50 43,2 40 31,4 30 20 10 13,8 7,8 1,9 1,9 5 6 0 1 2 3 4 Jumlah Obat Per Resep Gambar 5. Jumlah Obat yang diterima pasien selama masa kehamilan di Instalasi Rawat Jalan RSU Elisabeth Purwokerto periode Oktober-Desember 2008 Pemberian obat dengan jumlah obat lebih dari 1 bertujuan untuk mengatasi berbagai keluhan yang timbul pada masa kehamilan. Variasi jumlah obat yang besar perlu diperhatikan karena kemungkinan adanya interaksi obat dapat pula terjadi pada pemberian obat lebih dari 1, hal ini meningkat sejalan dengan jumlah obat yang diterimanya dan juga akan meningkatkan efek samping interaksi obat tersebut terhadap ibu dan janinnya. Namun, tidak semua obat dapat mengalami interaksi, hal ini sangat bergantung jenis obat yang digunakan dan tidak semua interaksi akan dapat menghasilkan efek yang merugikan. Selain itu, dapat mempengaruhi kepatuhan pasien untuk mengikuti instruksi cara penggunaan dan biaya pengobatan. Oleh karena itu, perlu dipertimbangkan penyederhanaan jumlah obat yang digunakan seminimal mungkin sesuai kebutuhan klinik untuk mengindari dampak negatif yang mungkin timbul. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 42 D. Cara Pemberian Cara pemberian obat kepada pasien ibu hamil Di RSU Santa Elisabeth Purwokerto meliputi 4 cara pemberian obat yakni sebagai berikut : Cara Pemberian Obat pada Pasien Ibu Hamil Dilihat dari Bentuk Sediaan Obat 14.1 16.2 Oral Topikal Vaginal 69.7 Gambar 6. Cara pemberian obat kepada pasien rawat jalan di RSU Elisabeth Purwokerto periode Oktober-Desember 2008 Besarnya persentase obat yang diberikan secara oral mempunyai keuntungan yaitu mudah digunakan, tidak memerlukan alat tertentu dalam penggunaaanya, tidak adanya rasa sakit ketika menggunakannya. Keadaan yang tidak memungkinkan untuk pemberian obat secara oral, misalnya pasien yang mengalami muntah atau pasien yang tidak sadarkan diri. Bentuk sediaan yang digunakan oleh pasien ibu hamil meliputi kapsul, sirup, dan tablet. Kerugian pemberian obat dalam bentuk sediaan yang digunakan secara oral adalah mengenai respon yang lambat dibandingkan bentuk sediaan parenteral. Hal ini disebabkan karena bentuk sediaan oral, obat akan larut dalam cairan gastrointestinal dan kemudian menembus sel-sel epitel mukosa usus. Kerugian lain dari penggunaan secara oral adalah absorbsi yang tergantung pH lambung dan usus, absorbsinya yang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 43 tergantung kecepatan disintegrasi dan disolusi obat melalui saluran cerna, zat aktif obat jarang terserap sempurna, bioavailabilitasnya hanya 70-80%. Urutan kedua yakni pemberian secara topikal. Hampir semua preparat topikal tidak memiliki kategori kehamilan karena kemungkinan terjadinya absorbsi sistemik obat dianggap minimal, kecuali digunakan pada area tubuh yang luas, terus-menerus, atau dalam jangka waktu yang lama. Pemberian obat secara rektal atau vaginal pada kasus ibu hamil hanya merupakan pengobatan yang bersifat simptomatik. Pada penggunaan secara rektal dan vaginal memerlukan keterampilan khusus dan harus steril. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian mengenai Gambaran Penggunaan Obat pada Masa Kehamilan di Instalasi Rawat Jalan RSU Santa Elisabeth Purwokerto Periode Oktober-Desember 2008, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Pasien ibu hamil yang paling banyak ditangani berumur 25-29 tahun sebesar 54,2% dan umur kehamilan paling banyak pada trimester pertama. 2. Kelas terapi obat yang paling banyak digunakan adalah obat vitamin dan mineral (25,9%), Vitamin B kompleks/ dengan Vitamin C (15,5%), jenis obatnya adalah asam folat dengan kategori resiko obat A 3. Jumlah obat yang paling sering diberikan adalah 3 jenis obat (43,2%). 4. Cara pemberian obat yang paling banyak digunakan yakni secara oral sebesar 69,7%. B. Saran 1. Untuk peneliti selanjutnya : a. Penelitian ini dapat diteruskan dengan menunjuk rumah sakit lain selain RSU Santa Elisabeth Purwokerto, sehingga diperoleh tambahan informasi yang lebih luas tentang penggunaan obat pada masa kehamilan. b. Perlu diadakan penelitian lebih lanjut mengenai interaksi dan efek samping obat yang mungkin ditimbulkan dengan adanya beberapa kombinasi obat. 44 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 45 2. Untuk RSU Santa Elisabeth Purwokerto : Peresepan dan penggunaan obat pada masa kehamilan perlu lebih diperhatikan lagi yakni dengan memilih obat-obat yang aman digunakan selama kehamilan untuk meminimalkan pengaruh buruk tehadap ibu dan janin. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAFTAR PUSTAKA Anonim, 1995, Farmakologi dan Terapi, Edisi 4, Gaya Baru, Jakarta Anonim, 2000, Informatorium Obat Nasional Indonesia 2000, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta Anonim, 2008, Indonesia Index of Medical Specialities, Edisi 9, A9, PT Info Master, Jakarta Anonim, 2008a, Kehamilan, www.wikipedia.com, diakses tanggal 3 Juni 2008 Anonim, 2008b, Rasional : Survei Tentang Penggunaan Obat Selama Masa Kehamilan,http://74.125.153.132/search?q=cache:siwRsECa8FAJ:piolk.ubay a.ac.id/datanb/piolk/rasional/20070320155251.pdf+Survei+tentang+pengguna an+obat+selama+masa+kehamilan+yang+melibatkan+14.778+wanita+hamil+ dari+22+negara+di+4+benua+oleh+WHO&cd=1&hl=id&ct=clnk&gl=idn, diakses tanggal 25 September 2008 Anonim, 2009, Gambar Alat Genetalia Dalam Wanita, http://rido284.files.wordpress.com/2008/09/ez05120611652869510.gif, diakses tanggal 12 Juni 2009-06-21 Anonim, 2009a, Gambar Bentuk Kerusakan Periode Perkembangan janin, http://sara1hays.files.wordpress.com/2008/02/criticalperiodshumandevelopme nt.jpg, diakses tanggal 23 Mei 2009 Djaeni, 2004, Ilmu Gizi untuk Mahasiswa dan Profesi, Jilid I, 156, 162, 208, PT. Dian Rakyat, Jakarta Haryanto, T., 1999, Ibu Hamil Tidak Harus Ngemil, http:/www.balita-andaindoglobal.com/mei16ngemil.html, diakses tanggal 14 Juni 2008 Kelly, L.,1997, Sembilan Bulan Kehamilan dan Melahirkan, diterjemahkan oleh G. Prasada, 30-35, 70-80, PT. Arcan, Jakarta Mansjoer, A., 1999, Kapita Selekta Kedokteran, Edisi III, Jilid I, 23, Media Ausculapus, Jakarta Marendeng, B., 2007, Profil Peresepan Obat Antihipertensi pada Pasien Preeklamsia di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta, Skripsi, Fakultas Farmasi Sanata Dharma, Yogyakarta 46 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 47 Mutschler, E, 1986, Dinamika Obat : Buku Ajar Farmakologi dan Teknologi, Edisi 5, diterjemahkan oleh M.B. Widiarto dan Anna Setiadi Ranti, 84, 85, Penerbit ITB, Bandung Norwitz dan Schorge, 2006, Obstetri dan Ginekologi At a Glance, Edisi 2, diterjemahkan oleh Diba Artsiyanti E.P., 72-78, 84-88, 98, Penerbit Erlangga, Jakarta Walsh, D.T., 1997, Kapita Selekta Penyakit dan Terapi, diterjemahkan oleh Caroline Wijaya, 853-855, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta Wood, 2005, Women’s Health and the FDA, The New England Journal of Medicine, diakses tanggal 1 Juni 2009 Yulaikhah, 2008, Seri Asuhan Kebidanan : Kehamilan, 1-10, 18-20, 29, 50-51, 6166, Penerbit Buku Kedokteran, Jakarta Zakiah, 2006, Pola Peresepan Obat Mual Muntah pada Kasus Ibu Hamil di Instalasi Rawat Jalan Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta Tahun 2004, Skripsi, Fakultas Farmasi Sanata Dharma, Yogyakarta PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 48 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 49 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 50 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 51 Lampiran 4 Data Penggunaan Obat pada Masa Kehamilan Pasien Rawat Jalan Di RSU Santa Elisabeth Purwokerto Periode Oktober-Desember 2008 No Nomor Kunjungan Umur Minggu RM ke1. 75320 08/11/2008 27 27 2. 77899 04/10/2008 25 18 3. 62863 06/10/2008 27 9 4. 75290 29/11/2008 24 35 5. 19 5 6302 16/10/2008 6. 77948 07/10/2008 31 5 Hasil Diagnosis Nama Obat Bentuk Sediaan Fluor albus Neogynoxa Ovula suppositoria vaginal Elkana tablet Hiperemesis Vosedon syrup Gravidarum Folavit tablet Hiperemesis Gravidarum Jml Frekuensi Cara sed Penggunaan Pakai Obat/ hari 5 1x1 Vaginal 20 3 1x1 3x1 20 1x1 Premaston tablet 30 2x1 Folavit tablet 25 1x1 Vometa FT tablet 30 Golongan Obat Antibiotik Golongan Lain Oral Oral Vitamin &/ mineral Regulator GIT, Antiflatulen & Antiinflamasi Oral Vitamin B kompleks/ dengan Vitamin C Oral Estrogen & Progesteron serta preparat sintetiknya Oral Vitamin B kompleks/ dengan Vitamin C Oral Regulator GIT, Antiflatulen & Antiinflamasi Topikal Obat Kulit Lain Vaginal Antibiotik Golongan Lain Mederma cream Neogynoxa Ovula suppositoria vaginal Hiperemesis Plantacid F syrup Gravidarum Vomidone syrup 1 5 3x1 (kalau mual) obat luar 1x1 1 3x1 Oral Antasid & Antiulserasi 1 Oral Hiperemesis Gravidarum Oral Regulator GIT, Antiflatulen & Antiinflamasi Estrogen & Progesteron serta preparat sintetiknya Vitamin B kompleks/ dengan Vitamin C Regulator GIT, Antiflatulen & Fluor albus Premaston tablet 30 3x1 (kalau mual) 2x1 Folavit tablet 20 1x1 Oral Vosedon syrup 1 3x1 (kalau Oral PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 7. 76350 08/11/2008 8. 76029 03/12/2008 9. 78126 22/11/2008 10. 63682 11/10/2008 20 38 27 27 29/11/2008 11. 70753 27/12/2008 28 37 16 7 12 29 23 Fluor albus Ketoconazole cream 1 mual) obat luar Topikal Prenamia kapsul 20 1x1 Oral Fluor albus Neogynoxa Ovula suppositoria vaginal Prenamia Kapsul 5 1x1 Vaginal 10 1x1 Oral Pehachlor 10 2x1/2 Oral 5 1x1 Vaginal 10 1x1 Oral tablet Fluor albus Neogynoxa Ovula suppositoria vaginal Pehachlor tablet Hiperemesis Gravidarum Hiperemesis Gravidarum Fluor albus Vitamam 2 kapsul 4 strip 1x1 Vometa FT tablet 30 3x1 Folavit tablet 20 1x1 Vosedon syrup 2 Lactacyd solutio f1 1 3x1 (kalau mual) obat luar 5 1x1 10 2x1/2 Neogynoxa Ovula suppositoria vaginal Hystolan tablet 52 Antiinflamasi Antijamur & Antiparasit Topikal Vitamin & Mineral (untuk masa hamil & nifas)/ Antianemia Antibiotik Golongan Lain Vitamin & Mineral (untuk masa hamil & nifas)/ Antianemia Antihistamin, hiposensitasi, dan obat daruruat alergi Antibiotik Golongan Lain Antihistamin, hiposensitasi, dan obat daruruat alergi Oral Vitamin & Mineral (untuk masa hamil & nifas)/ Antianemia Oral Regulator GIT, Antiflatulen & Antiinflamasi Oral Vitamin B kompleks/ dengan Vitamin C Oral Regulator GIT, Antiflatulen & Antiinflamasi Topikal Preparat untuk Masalah Vagina Vaginal Antibiotik Golongan Lain Oral Obat yang Bekerja pada Uterus PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 12. 75969 18/10/2008 28 16 Fluor albus Ketoconazole cream 1 obat luar Topikal Lactacyd solutio f1 1 obat luar Topikal 5 1x1 Vaginal 10 1x1 Oral Neogynoxa Ovula suppositoria vaginal Pehachlor tablet 13. 77472 26/11/2008 14. 74268 21/10/2008 23 23 17/11/2008 15. 75433 22/10/2008 28 38 Fluor albus Braxidin tablet Plantacid F Ketoconazole tablet cream 10 kalau perlu 1 Oral (kalau Dispepsia) 10 3x1 Oral 1 obat luar Topikal Prenamia kapsul 10 1x1 53 Antijamur & Antiparasit Topikal Preparat untuk Masalah Vagina Antibiotik Golongan Lain Antihistamin, hiposensitasi, dan obat daruruat alergi Antispasmodik Antasid & Antiulserasi Antijamur & Antiparasit Topikal Vitamin & Mineral (untuk masa hamil & nifas)/ Antianemia Vitamin & Mineral (untuk masa hamil & nifas)/ Antianemia Vitamin & Mineral (untuk masa hamil & nifas)/ Antianemia Vitamin &/ mineral Preparat untuk Masalah Vagina Antibiotik Golongan Lain 15 Hiperemesis Gravidarum Vitamam 1 kapsul 3 strip 1x1 Oral 24 Fluor albus Prenamia kapsul 20 1x1 Oral Elkana Lactacyd tablet solutio f1 25 1 2x1 obat luar Oral Topikal Neogynoxa Ovula suppositoria vaginal Fluor albus Ketoconazole cream 5 1x1 Vaginal 1 obat luar Topikal Neogynoxa Ovula suppositoria vaginal Pehachlor tablet 8 2x1 Vaginal Antijamur & Antiparasit Topikal Antibiotik Golongan Lain 8 2x1 Oral Antihistamin, hiposensitasi, 39 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 16. 75606 25/10/2008 17. 77585 24/11/2008 18. 76787 02/12/2008 19. 59235 28/10/2008 27 24 28 40 16 20 25 4 Fluor albus Neogynoxa Ovula suppositoria vaginal Pehachlor tablet 7 1x1 Vaginal 10 1x1 Oral Lactacyd 1 obat luar Oral solutio f1 Neogynoxa Ovula suppositoria vaginal Fluor albus Lactacyd solutio f1 8 2x1 Vaginal 1 2x1 Topikal Pehachlor tablet 10 1x1 Oral Prenamia kapsul 20 1x1 Oral Neogynoxa Ovula suppositoria vaginal Fluor albus Prenamia kapsul 5 1x1 Vaginal 20 1x1 Oral Pehachlor tablet 10 2x1/2 Oral Lactacyd solutio f1 1 obat luar Topikal Neogynoxa Ovula suppositoria vaginal Hiperemesis Folavit tablet Gravidarum Vosedon syrup 5 1x1 Vaginal 20 1x1 Oral 1 Oral Premaston 30 3x1 (kalau mual) 2x1 tablet Oral 54 dan obat daruruat alergi Antibiotik Golongan Lain Antihistamin, hiposensitasi, dan obat daruruat alergi Preparat untuk Masalah Vagina Antibiotik Golongan Lain Preparat untuk Masalah Vagina Antihistamin, hiposensitasi, dan obat daruruat alergi Vitamin & Mineral (untuk masa hamil & nifas)/ Antianemia Antibiotik Golongan Lain Vitamin & Mineral (untuk masa hamil & nifas)/ Antianemia Antihistamin, hiposensitasi, dan obat daruruat alergi Preparat untuk Masalah Vagina Antibiotik Golongan Lain Vitamin B kompleks/ dengan Vitamin C Regulator GIT, Antiflatulen & Antiinflamasi Estrogen & Progesteron serta preparat sintetiknya PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 20. 28032 28/10/2008 21. 78619 28/10/2008 24 25 13 13 Hiperemesis Gravidarum Fluor albus Folavit tablet 20 1x1 Vometa FT tablet 20 Pehachlor tablet 10 3x1 (kalau muntah) 2x1 Lactacyd solutio f1 1 obat luar 5 1x1 20 1x1 Oral Oral Oral Neogynoxa Ovula suppositoria vaginal Folavit tablet 22. 64120 30/10/2008 21 9 23. 52708 01/11/2008 28 5 24. 53176 03/11/2008 25. 78273 14/11/2008 29 27 12 7 Hiperemesis Gravidarum Hiperemesis Gravidarum Hiperemesis Gravidarum Hiperemesis Gravidarum 55 Oral Vitamin B kompleks/ dengan Vitamin C Oral Regulator GIT, Antiflatulen & Antiinflamasi Oral Antihistamin, hiposensitasi, dan obat daruruat alergi Topikal Preparat untuk Masalah Vagina Vaginal Antibiotik Golongan Lain Vosedon syrup 1 Vometa FT tablet 30 Premaston tablet 30 3x1 (kalau mual) 3x1 (kalau mual) 2x1 Folavit tablet 20 1x1 Oral Vosedon syrup 1 3x1 Oral Nufapreg tablet 25 Oral Folavit tablet 20 3x1 (kalau mual) 1x1 Nufapreg tablet 30 Oral Premaston tablet 30 3x1 (kalau mual) 2x1 Oral Folavit tablet 20 1x1 Oral Oral Oral Vitamin B kompleks/ dengan Vitamin C Regulator GIT, Antiflatulen & Antiinflamasi Regulator GIT, Antiflatulen & Antiinflamasi Estrogen & Progesteron serta preparat sintetiknya Vitamin B kompleks/ dengan Vitamin C Regulator GIT, Antiflatulen & Antiinflamasi Analgesik (opiat) Vitamin B kompleks/ dengan Vitamin C Analgesik (opiat) Estrogen & Progesteron serta preparat sintetiknya Vitamin B kompleks/ dengan Vitamin C PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 04/12/2008 26. 77111 08/11/2008 27. 79014 12/11/2008 28. 79043 13/11/2008 29. 54381 13/11/2008 30. 13382 15/11/2008 31 79155 28/11/2008 10 20 20 28 31 26 34 29 30 7 17 5 11 Hiperemesis Gravidarum Vometa FT tablet 30 Folavit tablet 30 3x1 (kalau mual) 1x1 Fluor albus Neogynoxa Ovula suppositoria vaginal Lactacyd solutio f1 3 1x1 1 obat luar Topikal Fluor albus Hiperemesis Gravidarum Hiperemesis Gravidarum Oral Regulator GIT, Antiflatulen & Antiinflamasi Oral Vitamin B kompleks/ dengan Vitamin C Vaginal Antibiotik Golongan Lain Lactacyd solutio f1 1 obat luar Topikal Vitamam 3 kapsul 3 strip 1x1 Oral 5 1x1 Vaginal Preparat untuk Masalah Vagina Preparat untuk Masalah Vagina Vitamin & Mineral (untuk masa hamil & nifas)/ Antianemia Antibiotik Golongan Lain 20 Oral Analgesik (opiat) 20 3x1 (kalau mual) 1x1 Oral Vitamin B kompleks/ dengan Vitamin C Antasid & Antiulserasi Neogynoxa Ovula suppositoria vaginal Hiperemesis Nufapreg tablet Gravidarum Folavit tablet Hiperemesis Gravidarum 56 Plantacid F syrup 1 3x1 Oral Vometa FT tablet 20 Oral Vosedon syrup 1 3x1 (kalau mual) 3x1 Oral Folavit tablet 20 1x1 Oral Premaston tablet 30 2x1 Oral Folavit tablet 30 1x1 Oral Vometa FT tablet 15 2x1 (kalau Oral Regulator GIT, Antiflatulen & Antiinflamasi Regulator GIT, Antiflatulen & Antiinflamasi Vitamin B kompleks/ dengan Vitamin C Estrogen & Progesteron serta preparat sintetiknya Vitamin B kompleks/ dengan Vitamin C Regulator GIT, Antiflatulen & PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 32. 79146 24/11/2008 33. 79363 26/11/2008 34. 79509 02/12/2008 35. 79508 02/12/2008 36. 984 03/12/2008 31 26 26 25 28 7 5 18 23 16 Hiperemesis Gravidarum Hiperemesis Gravidarum Fluor albus Fluor albus mual) 2x1/2 Antiinflamasi Obat yang Bekerja pada Uterus Analgesik (opiat) Hystolan tablet 20 Nufapreg tablet Premaston tablet 15 kalau perlu 1 ac (kalau mual) 30 2x1 Oral Folavit tablet 20 1x1 Oral Vometa FT tablet 20 Oral Premaston tablet 30 2x1 (kalau mual) 2x1 Oral Folavit tablet 20 1x1 Oral Mederma Lactacyd cream solutio f1 1 1 obat luar obat luar Topikal Topikal Prenamia kapsul 10 1x1 Oral Hystolan tablet 15 3x1/2 Oral Lactacyd solutio f1 1 obat luar Topikal 5 1x1 Vaginal Estrogen & Progesteron serta preparat sintetiknya Vitamin B kompleks/ dengan Vitamin C Regulator GIT, Antiflatulen & Antiinflamasi Estrogen & Progesteron serta preparat sintetiknya Vitamin B kompleks/ dengan Vitamin C Obat Kulit Lain Preparat untuk Masalah Vagina Vitamin & Mineral (untuk masa hamil & nifas)/ Antianemia Obat yang Bekerja pada Uterus Preparat untuk Masalah Vagina Antibiotik Golongan Lain 5 1x1 Vaginal Antibiotik Golongan Lain 10 2x1/2 Oral Antihistamin, hiposensitasi, dan obat daruruat alergi Neogynoxa Ovula suppositoria vaginal Fluor albus Neogynoxa Ovula suppositoria vaginal Pehachlor tablet Oral 57 Oral PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 37. 79545 03/12/2008 38. 51339 05/12/2008 39. 32016 05/12/2008 40. 72525 06/12/2008 41. 79688 09/12/2008 33 28 32 28 19 8 24 24 8 6 Hiperemesis Gravidarum Fluor albus Lactacyd solutio f1 1 obat luar Topikal Vometa FT syrup 2 Oral Folavit tablet 20 3x1 (kalau mual) 1x1 Premaston tablet 20 2x1 Oral Sanmol tablet Prenamia kapsul 10 kalau perlu 1 (kalau pusing) 20 1x1 Lactacyd solutio f1 Oral Oral Oral 1 obat luar Topikal Neogynoxa Ovula suppositoria vaginal Fluor albus Lactacyd solutio f1 5 1x1 Vaginal 1 obat luar Topikal Hystolan 15 3x1/2 Oral 5 1x1 Vaginal 25 1x1 Oral tablet Neogynoxa Ovula suppositoria vaginal Hiperemesis Folavit tablet Gravidarum Nufapreg tablet Hiperemesis Sanmol tablet Nufapreg tablet 20 2x1 (kalau mual) 10 kalau perlu 1 (kalau pusing) 30 3x1 (kalau Oral 58 Preparat untuk Masalah Vagina Regulator GIT, Antiflatulen & Antiinflamasi Vitamin B kompleks/ dengan Vitamin C Estrogen & Progesteron serta preparat sintetiknya Analgesik (non opiat) & antipiretik Vitamin & Mineral (untuk masa hamil & nifas)/ Antianemia Preparat untuk Masalah Vagina Antibiotik Golongan Lain Preparat untuk Masalah Vagina Obat yang Bekerja pada Uterus Antibiotik Golongan Lain Vitamin B kompleks/ dengan Vitamin C Analgesik (opiat) Oral Analgesik (non opiat) & antipiretik Oral Analgesik (opiat) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Gravidarum 42. 55808 11/12/2008 43. 72595 13/12/2008 44. 50793 13/12/2008 45. 73791 15/12/2008 46 72968 17/12/2008 21 26 32 24 28 6 37 5 6 7 Hiperemesis Gravidarum Fluor albus Hiperemesis Gravidarum Hiperemesis Gravidarum Hiperemesis Folavit tablet 20 mual) 1x1 Oral Plantacid F syrup 1 4x1 Oral Vometa FT tablet 20 Braxidin tablet Prenamia kapsul Lactacyd solutio f1 1 obat luar Topikal Pehachlor tablet 10 1x1 Oral Ketoconazole cream 1 obat luar Topikal Folavit tablet 20 1x1 Oral Nufapreg tablet 20 Oral Premaston tablet 30 3x1 (kalau mual) 2x1 Oral Plantacid F syrup 1 3x1 Oral Folavit tablet 20 1x1 Oral Vomidone syrup 2 3x1 Oral Nufapreg tablet 20 3x1 (kalau Oral 3x1 (kalau mual) 10 kalau perlu 1 pc (kalau nyeri) 10 1x1 Oral Oral Oral 59 Vitamin B kompleks/ dengan Vitamin C Antasid & Antiulserasi Regulator GIT, Antiflatulen & Antiinflamasi Antispasmodik Vitamin & Mineral (untuk masa hamil & nifas)/ Antianemia Preparat untuk Masalah Vagina Antihistamin, hiposensitasi, dan obat daruruat alergi Antijamur & Antiparasit Topikal Vitamin B kompleks/ dengan Vitamin C Analgesik (opiat) Estrogen & Progesteron serta preparat sintetiknya Antasid & Antiulserasi Vitamin B kompleks/ dengan Vitamin C Regulator GIT, Antiflatulen & Antiinflamasi Analgesik (opiat) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Gravidarum Folavit 47. 66331 20/12/2008 25 13 48. 80046 23/12/2008 25 23 tablet mual) 1x1 20 1 60 Oral Vitamin B kompleks/ dengan Vitamin C Oral Regulator GIT, Antiflatulen & Antiinflamasi Vaginal Antibiotik Golongan Lain Hiperemesis Vomidone syrup Gravidarum Fluor albus Neogynoxa Ovula suppositoria vaginal Lactacyd solutio f1 5 3x1 (kalau mual) 1x1 1 obat luar Topikal Pehachlor tablet 10 1x1 Oral Prenamia kapsul 10 1x1 Oral Preparat untuk Masalah Vagina Antihistamin, hiposensitasi, dan obat daruruat alergi Vitamin & Mineral (untuk masa hamil & nifas)/ Antianemia Lampiran 5 Data Penggunaan Obat pada Masa Kehamilan Pasien Rawat Jalan Di RSU Santa Elisabeth Purwokerto Periode Oktober-Desember 2008 Berdasarkan Kelas Terapi Obat Pada Pasien No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Kelas Obat Vitamin dan mineral Obat yang bekerja pada sistem gastrointestinal dan hepatobilier Obat yang bekerja pada sistem kemih kelamin Obat antiinfeksi Obat alergi dan sistem imun Obat yang bekerja pada sistem saraf pusat Hormonal Obat Kulit Total Jumlah obat 37 27 Persentase (%) 25,9 19,0 20 20 11 10 10 7 142 14,2 14,2 7,7 7,1 7,1 4,8 100,0 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 61 BIOGRAFI PENULIS Penulis bernama lengkap Maria Widiastuti Dwi Nugraha dilahirkan di Purwokerto, 15 Oktober 1986, dari pasangan Andreas Suhendra dan Yanti Setiawati, anak kedua dari dua bersaudara. Riwayat pendidikan penulis yaitu : pada tahun 1991-1993, penulis bersekolah di taman kanak-kanak Santo Yoseph Purwokerto. Pada tahun 1993-1999, penulis melanjutkan sekolah di SD Santo Yoseph Purwokerto. Pada tahun 1999-2002, penulis bersekolah di SMP Susteran Purwokerto. Penulis melanjutkan sekolah di SMU Negeri 1 Purwokerto pada tahun 2002-2005. Pada tahun 2005, melanjutkan kuliah di Fakultas Farmasi Sanata Dharma Yogyakarta. Selama aktif sebagai mahasiswa, penulis pernah mengikuti kegiatan nonakademik, yakni panitia Pharmacy Performance pada tahun 2006.