PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP KINERJA SOSIAL BERDASARKAN ISO 26000 PADA PERUSAHAAN YANG TERMASUK DALAM INDEKS LQ-45 Viraline Maria de Fitri Sabrina1, Dwi Fitri Puspa1, Ethika1 Universitas Bung Hatta Padang, Sumatera Barat Jl. Sumatera Ulak Karang, Padang Email: [email protected] ABSTRACK The phenomenon of the last few years is not finished until it is the social aspect. This study on the influence of corporate characteristics on social performance is based on the ISO 26000 companies included in the LQ-45 index. Variables used are the characteristics of the company, profitability, firm age, type of company, and leverage. number of samples used by 17 companies. Data used are secondary data. results of the study were age significantly influence corporate social performance on corporate companies get ISO 26000 in LQ-45. Keywords : company characteristic, ISO 26000, CSR Pendahuluan Dalam selesai hingga saat ini masalah Freeport. beberapa tahun terakhir, Fenomena lainnya adalah kasus lumpur sering kita melihat maupun mengetahui Lapindo melalui media informasi seperti televisi, implementasi dari sudut kinerja sosial yang radio, surat kabar atau pun media online, seharusnya dikeluarkan melalui program terjadinya masalah sosial yang berujung Corporate pada hingga dinilai merugikan masyarakat, akibatnya tindakan anarkis yang terjadi karena dipicu permasalahan tersebut tidak kunjung selesai, oleh rasa tidak puas terhadap perhatian imbasnya perusahaan perusahaan menjadi buruk dan tentunya demontrasi, pemboikotan terhadap nasib masyarakat disekitar region atau lingkungan perusahaan. yang proses Social adalah ganti rugi Responsibility citra atau dan (CSR) image mempengaruhi kinerja perusahaan. Salah satu fenomena menarik yang tidak 1 Untuk meningkatkan kinerja sosial aspek sosial (sosial aspect). Untuk tentu dibutuhkan dana yang relatif besar, pengungkapan di Indonesia total jumlah oleh sebab itu salah satu faktor yang item yang diungkapkan berjumlah 8 yang mendorong meningkatnya kinerja sosial terdiri adalah karakterisitk perusahaan. Sebagai komunitas, hubungan bisnis dan risiko apresiasi terhadap keseriusan perusahaan korupsi, pelatihan anti korupsi, pencegahan dalam melaksanakan program Corporate tindakan Social adanya pembuatan kebijakan publik dan sumbangan pemberian ISO 26000, sebagai bentuk untuk partai politik. Pengungkapan aspek penghargaan kepada manajemen dan seluruh sosial komponen perusahaan. ISO 26000 yang meningkatkan citra perusahaan didalam diberikan kepada sebuah perusahaan akan lingkungan masyarakat. Responsibility semakin mengangkat Pemberian ISO adalah citra 26000 perusahaan. diberikan oleh Associantion ISO Standard of Indonesian ISO 26000 adalah penghargaan yang dari dampak korupsi, tentu sangat program pada partisipasi dalam penting untuk Menurut Ross (2005) karakteristik perusahaan adalah sifat dari seluruh unsur yang dimiliki sebuah perusahaan, salah satu bentuk karakteristik yang dimiliki diberikan kepada perusahaan yang dapat perusahaan adalah dari aspek keuangan, usia memberikan jumlah pengungkapan yang dan tipe kegiatan perusahaan. Karakteristik stabil ketika melaksanakan Corporate Social perusahaan meliputi profitabilitas, umur Responsibility. 26000 perusahaan, tipe perusahaan, dan leverage pengungkapan jika dilihat dari aspek keuangan dapat diukur aspek humiora atau social. Kemampuan melalui pengamatan yang dilakukan pada perusahaan laporan keuangan. khusus Pemberian diberikan dalam untuk terus ISO memperhatikan prilaku dan kehidupan sosial disekitar perusahaan melalui berbagai program Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah penambahan unggulan merupakan bentuk implementasi satu variabel baru yaitu leverage Corporate Social Responsibility (CSR) yang penelitian data yang digunakan leb ih dapat mendorong diberikannya apresiasi panjang dan lebih up to date ISO 26000 kepada perusahaan. Berdasarkan uraian diatas Salah satu bagian terpenting dari Corporate Social Responsibility adalah penelitian bertujuan unuk dan di maka mengetahui pengaruh profitabilitas, umur perusahaan, 2 tipe perusahaan dan leverage terhadap sebuah hipotesis yang akan dibuktikan kinerja sosial. yaitu: H1 Karakteristik perusahaan yang diukur dengan profitabilitas HIPOTESIS berpengaruh Profitabiliatas sosial berdasarkan ISO 26000 Latifah et membuktikan al., (2011) bahwa terhadap kinerja berhasil profitabilitas Umur Perusahaan berpengaruh signifikan terhadap kinerja Latifah et al., (2011) berhasil sosial. Hasil tersebut terjadi karena semakin membuktikan bahwa tinggi dalam berpengaruh terhadap kinerja sosial. semakin Pengalaman dimasa lalu dalam kemampuan menghasilkan laba perusahaan akan umur perusahaan memperbanyak anggaran biaya yang dapat melaksanakan digunakan untuk melakukan pengelolaan Responsibility dari aspek sosial membuat program Corporate Social Responsibility perusahaan menjadi lebih dari aspek sosial. Jadi dapat disimpulkan melakukan program tersebut, bahwa profitabilitas berpengaruh positif besarnya pengungkapan menjadi lebih luas. terhadap kinerja sosial. Kamil dan mengungkapkan Corporate Simanjuntak Herusetya bahwa (2011) bahwa umur Social baik dalam sehingga (2004) menemukan perusahaan berpengaruh karakteristik terhadap pengungkapan aspek sosial. Hasil perusahaan yang dilihat dari profitabilitas penelitian tersebut menunjukan semakin tua terhadap luas pengungkapan aspek sosial, umur perusahaan tentu pengalaman dalam semakin tinggi kemampuan perusahaan melaksanakan pengungkapan aspek sosial dalam menghasilkan laba akan semakin semakin tinggi. Berdasarkan uraian ringkas memperluas pengungkapan aspek sosial tersebut maka diajukan sebuah hipotesis sebagai bagian dari program Corporate yang akan dibuktikan yaitu: Social Responsibility. Berdasarkan uraian H2 Karakteristik perusahaan yang ringkas tersebut dapat disimpulkan bahwa diukur dengan umur perusahaan profitabilitas berpengaruh terhadap kinerja berpengaruh sosial. Oleh sebab itu maka diajukan sosial berdasarkan ISO 26000 terhadap kinerja 3 Tipe Perusahaan Latifah membuktikan Leverage et al., (2011) bahwa Nugrahani (2009) berhasil perusahaan membuktikan bahwa leverage berpengaruh terhadap signifikan terhadap kinerja sosial, semakin pengungkapan aspek social. Pengungkapan tinggi hutang yang dimiliki perusahaan tentu aspek sosial akan semakin tinggi ketika akan semakin menurunkan kinerja sosial, perusahaan yang dikelola memiliki tipe high akan tetapi semakin pandai perusahaan profile. dalam menciptakan komposisi hutang yang berpengaruh tipe berhasil signifikan Perusahaan high profil karena mengambil langsung tentu efisien dan membaiknya kemampuan untuk perusahaan tersebut diharus melaksanakan melakukan pengelolaan hutang tentu akan program Corporate Social Responsibility mendorong meningkatnya kinerja sosial khususnya dari aspek sosial. perusahaan. Jadi dapat disimpulkan bahwa Nugrahani membuktikan dari (2009) berhasil tipe perusahaan bahwa berpengaruh alam signifikan leverage berpengaruh negatif terhadap kinerja sosial yang dihasilkan perusahaan. terhadap Kamil dan (2012) semakin tinggi pengungkapan aspek sosial. Hasil penelitian menemukan tersebut menunjukan bahwa perusahaan high komposisi hutang yang dimiliki perusahaan profile memiliki kemampuan yang lebih akan baik dalam mengungkapan Corporate Social pengungkapan kinerja sosial. Komposisi Responsibility dari sudut sosial. Berdasarkan hutang yang besar membuat perusahaan kepada maka lebih memfokuskan aliran dana yang mereka akan miliki untuk membayar kewajiban sehingga diajukan uraian sebuah ringkas tersebut hipotesis yang dibuktikan yaitu: H3 bahwa Herusetya semakin porsi dana yang menurunkan jumlah dimanfaatkan untuk Karakteristik perusahaan yang melaksanakan aspek sosial sebagai bagian diukur dengan Tipe perusahaan dari berpengaruh terhadapkinerja semakin rendah. Berdasarkan uraian ringkas sosial berdasarkan ISO 26000 tersebut maka diajukan sebuah hipotesis pada perusahaan yang termasuk yaitu: dalam indeks LQ-45 Corporate H4 Social Responsibility Karakteristik perusahaan yang diukur dengan leverage 4 berpengaruh terhadap kinerja sosial berdasarkan ISO 26000. usaha, ukuran dan umur dari perusahaan. Karakteristik perusahaan merupakan salah METODE PENELITIAN satu Populasi dan Sampel pertimbangan Populasi dalam penelitian ini adalah dimensi yang dapat dijadikan bagi investor dalam mengambil keputusan investasi. perusahaan- perusahaan yang terdaftar di Menurut Ross (2005) profitabilitas Bursa Efek Indonesia (BEI). Penentuan adalah rasio yang menunjukan kemampuan sampelnya dilakukan dengan menggunakan perusahaan metode purposive sampling. Kriteria yang Dalam menghasilkan laba perusahaan dapat digunakan dalam penentuan sampel adalah memanfaatkan perusahaan yang tergolong pada kelompok keuangan yang terdapat didalam perusahaan. LQ-45 selama periode tahun 2007-2011, Semakin tinggi kemampuan perusahaan yang dalam mana perusahaan tersebut dalam segala menghasilkan mendapatkan penghargaan ISO 26000. Data keberhasilan yang digunakan dalam penelitian ini adalah mengelola kinerja. data sekunder yang diperoleh dari: Capital menghasilkan sebuah sumber laba laba. daya menunjukan perusahaan dalam Menurut Sudharmadji (2008) salah Market of Directory (ICMD) dan Annual satu Report yang diperoleh melalui website karakteristik sebuah perusahaan adalah umur www.bei.co.id perusahaan. Usia atau umur memperlihatkan dimensi yang dapat menentukan skala sebuah organisasi. Semakin tinggi Definisi Operasional dan Pengukuran Menurut mengungkapkan tingkatan usia (2004) semakin dewasa karakteristik Semakin tinggi Phalipu bahwa perusahaan sebuah usia memperlihat perusahaan. perusahaan tentu perusahaan didefinisikan sebagai sifat atau memperlihatkan kategori yang dimiliki perusahaan. Karakter perusahaan didalam mempertahankan hidup. atau kategori tersebut dilihat dari berbagai dengan menggunakan pemberian skor 0 untuk keuangan yang meliputi likuiditas, leverage, perusahaan dalam aktivitas, profitabilitas hingga rasio pasar. perusahaan high profile, dan skor 1 untuk Karakteristik perusahaan juga dapat dilihat perusahaan dari dimensi luar kinerja seperti karakteristik perusahaan yang low profile. Kriteria untuk salah satu instrumen kinerja perusahaan kemampuan diukur dimensi Tipe baiknya yang yang termasuk termasuk dalam 5 menentukan profile perusahaan dan low termasuk profile high digunakan perusahaan. Bagian terpenting dari leverage adalah debt to equity ratio. pengelompokkan menurut Muhammad Rizal Hasibuan (2011) memasukan perminyakan dan pertambangan, kimia, hutan, kertas, otomotif, penerbangan, tembakau dan rokok, agrobisnis, makanan dan minuman, media dan komunikasi, energy (listrik), engineering, transportasi, dan kesehatan, pariwisata sebagai TEKNIK ANALISA DATA Metode regresi berganda (multiple regression), dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh variabel- variabel independen terhadap variabel dependen dengan menggunakan software SPSS versi 17. Dalam hal ini, karakteristik perusahaan sebagai variabel independen dan kinerja sosial berdasarkan ISO perusahaan yang temasuk dalam high profile 26000 sebagai variabel dependen, dapat diukur sedangkan bangunan, dengan rumus: perbankan, supplier, keuangan peralatan dan medis, property termasuk dalam perusahaan yang low profile. Menurut Husnan dan Pudjiatuty (2001) istilah leverage digunakan untuk menggambarkan kemampuan perusahaan dalam menggunakan aktiva atau dana yang mempunyai beban tetap untuk memperbesar tingkat penghasilan bagi Y = a + β1X1 + β2X2 + β3X3 + β4X4 + e Keterangan: : Kinerja Sosial berdasarkan ISO 26000 : Koefisien regresi masing- masing variabel : Profitabilitas : Umur Perusahaan : Tipe Perusahaan : Debt to equity ratio (DER) : Error pemilik HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan proses pengolahan data yang dilakukan dapat diperoleh hasil sebagai berikut : 6 Tabel Hasil Pengujian Hipotesis Keterangan Koefisien Regresi 7,046 -0,008 -0,053 -0,019 0,039 (Constanta) Profitabilitas Umur Perusahaan Tipe Perusahaan Leverage Probability Alpha Kesimpulan 0,7420 0,0098 0,9341 0,6652 0,10 0,10 0,10 0,10 Tidak Signifikan Signifikan Tidak Signifikan Tidak Signifikan Berdasarkan Tabel diatas terlihat bahwa tersebut disebabkan karena pengungkapan hasil pengujian hipotesis pertama menunjukkan kinerja sosial akan tetap dilaksanakan ketika bahwa laba perusahaan mengalami peningkatan profitabilitas tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja sosial pada atau perusahaan LQ-45 yang menerima ISO pengungkapan sosial merupakan bagian dari menurun, karena kegiatan 26000 di Bursa Efek Indonesia. Hasil kegiatan Corporate Sosial pengungkapan sosial dapat diatasi, melalui Responsibility yang bersifat sukarela, oleh perbaikan dan kebijakan strategis yang sebab itu pelaksanaan pengungkapan sosial diambil masih akan terus digunakan walaupun pengungkapan pertanggung jawaban sosial perusahaan mengalami peningkatan atau penurunan laba Pengujian menunjukkan Pengujian menunjukkan mendorong hipotesis bahwa umur meningkatnya hipotesis tipe perusahaan ketiga tidak kedua berpengaruh signifikan terhadap kinerja perusahaan sosial pada perusahaan LQ-45 yang listed di berpengaruh signifikan terhadap kinerja Bursa Efek Indonesia. sosial pada perusahaan LQ-45 di Bursa Efek Hasil yang diperoleh didalam tahapan Indonesia. akan pengujian hipotesis ketiga memperlihatkan mendorong mengungkapan kinerja sosial bahwa tipe perusahaan bukanlah variabel yang lebih baik, karena semakin dewasa usia yang perusahaan penurunan pengungkapan kinerja sosial, Umur tentu perusahaan membuat aktifitas mempengaruhi Kondisi dilakukan. Akibatnya pengalaman berupa perusahaan bukanlah penghalang untuk kelemahan dan kendala yang dihadapi pelaksanaan perusahaan pertanggung jawaban sosial, kondisi ini pelaksanaan terjadi kegiatan karena atau pengungkapan kinerja sosial semakin sering dalam tersebut peningkatan tipe pengungkapan 7 terjadi karena masing masing perusahaan berpengaruh signifikan terhadap kinerja tentu merasa memiliki tanggung jawab sosial pada perusahaan yang menerima ISO moral pada kelangsungan hidup masyarakat 26000 dan berada dalam LQ-45. disekitar lingkungan perusahaan. Oleh sebab itu seluruh tipe melaksanakan perusahaan kegiatan dapat pertanggung jawaban sosial Peneliti menyadari bahwa penelitian yang telah dilaksanakan pada saat ini masih memiliki kekurangan, kondisi tersebut terjadi karena adanya kelemahan yang Pengujian hipotesis keempat peneliti miliki yaitu jumlah sampel yang menunjukkan leverage tidak berpengaruh dimiliki belum mewakili seluruh populasi signifikan terhadap kinerja sosial pada yang listed di Bursa Efek Indonesia, perusahaan LQ-45 di Bursa Efek Indonesia. diharapkan Hasil yang diperoleh didalam tahapan menambahkan variabel yang berbeda dari pengujian hipotesis keempat menunjukan peneliti bahwa leverage yang dimiliki perusahaan digunakan bukanlah diharapkan pada penelitian selanjutnya dapat variabel yang mempengaruhi jumlah pengungkapan sosial, disebabkan pada peneltian sebelumnya, masih selanjutnya periode tergolong yang pendek memperpanjang periode waktu penelitian. komposisi hutang yang dimiliki perusahaan tidak mengurangi keinginan perusahaan DAFTAR PUSTAKA untuk melakukan pengungkapan kinerja sosial. Selain itu kegiatan pertanggung jawaban sosial yang dilakukan dalam bentuk pemberian beasiswa, kegiatan sosial dan berbagai kegiatan lainnya bersifat sukarela, dan dilakukan tanpa paksaan dan tetap akan dilaksanakan selama perusahaan menjalankan kegiatan operasional. KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN Hasil membuktikan pada bahwa pengujian umur hipotesis perusahaan Acca Harianti. 2004. Implementasi Corporate Social Responsibility. Gramedia Pustaka, Jakarta Almilia, Luciana Spica. 2008. Faktor Faktor yang Mempengaruhi Pengungkapan Sukarela Ïnternet Financial and Sustainability reporting”Jurnal Akuntansi Auditing Indonesia Vol 12 No 2 Desember 2008. Agung Setiabudi. 2009. Analisis Eviews Untuk Data Time Series. Bumi Aksara, Jakarta. Arita, Enny. Analisis Corporate Social Responsibility dan Faktor Faktor yang Mempengaruhinya. Jurnal 8 Akuntansi Keuangan Universitas Andalas, Padang. Belkaoui. 2004. Hubungan Corporate Governance, Corporate Social Responsibilities dan Corporate financial Performance Dalam Satu Continum. Jurnal Akuntansi Keuangan Universitas Kristen Pertra, Surabaya. Carlson dan Bathala. 1997. Implementasi Good Corporate Governance Terhadap Financial Performane dengan Corporate Social Responsility Sebagai Variabel Moderasi. Jurnal Akuntansi dan Keuangan. Universitas Andalas, Padang. Dahlan, Muhandar. 2008. Corporate Social Responsibility. Gramedia Pustaka, Jakarta. Damodaran, Freud. 2007. Corporate Finance. Edisi Indonesia. Erlangga, Jakarta. Daniati, Nina. 2006. Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Pengungkapan Informasi Sosial Pada Perusahaan Manufaktur yang Melaksanakan Corporate Social Responsibility. Seminar Nasional Akuntansi 9. Universitas Andalas, Padang. Darwin, Ali. 2006. “Akuntabilitas, Kebutuhan, Pelaporan, dan Pengungkapan CSR bagi Perusahaan di Indonesia”. Economics, Business Accounting Review. Edisi III. SeptemberDesember: 83 – 95. Ghazali, Imam. 2009. Aplikasi Analisi Multivariate dengan Program SPSS. Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang Grey et al. (1995). Faktor Faktor yang Mempengaruhi Pengungkapan Sukarela Ïnternet Financial and Sustainability reporting” Jurnal Akuntansi Auditing Indonesia Vol 12 No 2 Desember 2008. Gujarati, D.N. 2004. Basic Econometrics. 4th Edition. McGraw-Hill, Boston Hansen, Mowen. 2005. Management Accounting. 7th Hardcover Edition. Huogton Mifflin. Hansen, Mowen. 2010. Management Accounting. 8th Edition. Hougton Mifflin. Harahap, Luciana. 2007. Corporate Social Responsibility Dalam Teori dan Kasus. Gramedia Pustaka, Jakarta. Harlian, Devi. 2007. Pengaruh Kinerja Keuangan Fundamental Terhadap Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR). Skripsi Jurusan Akuntansi Universitas Bung Hatta (Tidak Dipublikasikan). Husnan dan Enny Pudjiastuty. 2001. Dasar Dasar Perbelanjaan Perusahaan (Teori dan Aplikasi).Yayasan Penerbit Universitas Indonesia, Salemba, Jakarta. Jogiyanto.2005. Metodologi Penelitian dengan Pendekatan Salah Kaprah. BPFE, Yogyakarta. Kamil dan Herustya. 2012. „Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Luas Pengungkapan Kegiatan Corporate Social Responsibility. Media Riset Akuntansi No 1 Vol 2. Universitas Bakrie, Jakarta Selatan 9 Kiswanto. 2011. “Good Corporate Governance dan Market Capitalization dengan Variabel Moderating Corporate Social Responsibility Disclousure ( Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia ). Jurnal review Akuntansi dan Keuangan No 2 Vol 1. Universitas Negeri Semarang, Semarang. Lajili & Zeghal. 2006. “Market PerformanceImpact on Capital Disclosure”, Journal of Accounting and Public Policy, Vol.25, Issue2, pp. 171-194, Elsevier. Latifah et al. 2011. “Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Kinerja Sosial Berdasarkan ISO 26000 Pada Perusahaan Yang Termasuk Dalam Indeks LQ-45”, Jurnal Reviu Akuntansi dan keuangan No. 1 Vol. 1. Universitas Muhammadiyah Malang, Jawa timur. Lewis dan Unerman. 1999. Ethical Relativism: A Reason For Difference in Corporate Social Reporting. Journal Critical Perspektives on Accounting, Vol.10, No. 4. University London, London. Nugrahani,Tri Siwi. 2009. Perbedaan Karakteristik Perusahaan High Dan Low Profile Pada Pengungkapan Sukarela, Tanggung Jawab Sosial, Likuiditas, Dan Size. Jurnal Akuntansi Manajemen, Vol.3. Universitas PGRI. Yogyakarta Phalipu, Healy. 2004. Corporate Finance. Second Edition. Print-Hall, USA. Phalipu, Healy. 2005. Corporate Finance. Third Edition. Print-Hall, USA. Rasyidin, Abdulah. 2008. Manajemen Biaya. Gramedia Pustaka, Jakarta. Ross, Crishtian Jeff. 2005. Corporate Finance. McGrawHill. Florida. Sartono Agus 2001. Dasar Dasar Manajemen Keuangan. BPFE, Yogyakarta. Sekaran, Uma. 2005. Metologi Penelitian dengan Pendekatan Riset Bisnis. Erlangga, Jakarta. Sembiring, Ayu Indah. 2005. Pengaruh Corporate Governance Terhadap Peringkat Obligasi dan Yield Obligasi. Jurnal Akuntansi Universitas. Brawijaya. Malang. Soemarso. 2008. Dasar Dasar Akuntansi. BPFE, Yogyakarta. Srimulyani. 2009. Sejarah dan Perkembangan Pengungkapan Informasi Sosial dalam Proses Penyusunan Anggaran Perusahaan Public di Indonesia. www.kompas.com. Suharto. 2009. Faktor Faktor yang Mempengaruhi Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR). Jurnal Berskala Enam Bulan ISSN Vol 5 No 4 Universitas Negeri Lampung, Bandar Lampung. Sudharmadji Aris Murdoko. 2008. Pengaruh Market Performance dan Corporate financial Terhadap Risiko Investasi. Jurnal Manajemen Keuangan Universitas Ghunadharma, Jakarta. Subramayam. 2005. Corporate Financial Statement Theory and Aplication. Edisi Indonesia. Erlangga, Jakarta. 10 Yuniasih, Wayan, Ni. 2007. Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Pengungkapan Corporate Social Responsibility dan Good Corporate Governance Sebagai Variabel Pemoderasi. Jurnal Akuntansi Keuangan Universitas Udayana, Bali. Veronica Theodora Martina. 2008. Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Pengungkapan Pertanggung Jawaban Sosial Pada Perusahaan Sektor Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Akuntansi Keuangan No 4 Vol 2. Universitas Gunadarma, Jakarta. Widjaja & Pratama. 2008. Dasar Dasar Perbelanjaan Perusahaan. Andhi, Surabaya. Udayana, Bali. Wirayadi. 2010. Corporate Social Responsibility. Teori dan Aplikasi. Erlangga, Jakarta. Untari Sityadi. 2010. Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Jumlah Pengungkapan Informasi Sosial. Jurnal Akuntansi dan Bisnis. Vol 4 No 3 Universitas Udayana, Bali Zhegal & Ahmed. 1990. Hubungan Antara Environmental Performance, Environmental Disclosure dan Return Saham. Skripsi Perpustakaan Ekstensi Undip. Semarang. Zurhroh dan Sukmawati. 2003. Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Jumlah Pengungkapan Informasi Sosial. Jurnal Akuntansi dan Bisnis. Vol 4 No 3 Universitas 11