pengaruh karakteristik perusahaan terhadap kinerja sosial

advertisement
PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP KINERJA SOSIAL
BERDASARKAN ISO 26000 PADA PERUSAHAAN YANG
TERMASUK DALAM INDEKS LQ-45
Viraline Maria de Fitri Sabrina1, Dwi Fitri Puspa1, Ethika1
Universitas Bung Hatta Padang, Sumatera Barat
Jl. Sumatera Ulak Karang, Padang
Email: [email protected]
ABSTRACK
The phenomenon of the last few years is not finished until it is the social aspect. This study on the
influence of corporate characteristics on social performance is based on the ISO 26000 companies
included in the LQ-45 index. Variables used are the characteristics of the company, profitability, firm
age, type of company, and leverage. number of samples used by 17 companies. Data used are secondary
data. results of the study were age significantly influence corporate social performance on corporate
companies get ISO 26000 in LQ-45.
Keywords : company characteristic, ISO 26000, CSR
Pendahuluan
Dalam
selesai hingga saat ini masalah Freeport.
beberapa
tahun
terakhir,
Fenomena lainnya adalah kasus lumpur
sering kita melihat maupun mengetahui
Lapindo
melalui media informasi seperti televisi,
implementasi dari sudut kinerja sosial yang
radio, surat kabar atau pun media online,
seharusnya dikeluarkan melalui program
terjadinya masalah sosial yang berujung
Corporate
pada
hingga
dinilai merugikan masyarakat, akibatnya
tindakan anarkis yang terjadi karena dipicu
permasalahan tersebut tidak kunjung selesai,
oleh rasa tidak puas terhadap perhatian
imbasnya
perusahaan
perusahaan menjadi buruk dan tentunya
demontrasi,
pemboikotan
terhadap
nasib
masyarakat
disekitar region atau lingkungan perusahaan.
yang
proses
Social
adalah
ganti
rugi
Responsibility
citra
atau
dan
(CSR)
image
mempengaruhi kinerja perusahaan.
Salah satu fenomena menarik yang tidak
1
Untuk meningkatkan kinerja sosial
aspek
sosial
(sosial
aspect).
Untuk
tentu dibutuhkan dana yang relatif besar,
pengungkapan di Indonesia total jumlah
oleh sebab itu salah satu faktor yang
item yang diungkapkan berjumlah 8 yang
mendorong meningkatnya kinerja sosial
terdiri
adalah karakterisitk perusahaan.
Sebagai
komunitas, hubungan bisnis dan risiko
apresiasi terhadap keseriusan perusahaan
korupsi, pelatihan anti korupsi, pencegahan
dalam melaksanakan program Corporate
tindakan
Social
adanya
pembuatan kebijakan publik dan sumbangan
pemberian ISO 26000, sebagai bentuk
untuk partai politik. Pengungkapan aspek
penghargaan kepada manajemen dan seluruh
sosial
komponen perusahaan. ISO 26000 yang
meningkatkan citra perusahaan didalam
diberikan kepada sebuah perusahaan akan
lingkungan masyarakat.
Responsibility
semakin
mengangkat
Pemberian
ISO
adalah
citra
26000
perusahaan.
diberikan
oleh
Associantion ISO Standard of Indonesian
ISO 26000 adalah penghargaan yang
dari
dampak
korupsi,
tentu
sangat
program
pada
partisipasi
dalam
penting
untuk
Menurut Ross (2005) karakteristik
perusahaan adalah sifat dari seluruh unsur
yang dimiliki sebuah perusahaan, salah satu
bentuk
karakteristik
yang
dimiliki
diberikan kepada perusahaan yang dapat
perusahaan adalah dari aspek keuangan, usia
memberikan jumlah pengungkapan yang
dan tipe kegiatan perusahaan. Karakteristik
stabil ketika melaksanakan Corporate Social
perusahaan meliputi profitabilitas, umur
Responsibility.
26000
perusahaan, tipe perusahaan, dan leverage
pengungkapan
jika dilihat dari aspek keuangan dapat diukur
aspek humiora atau social. Kemampuan
melalui pengamatan yang dilakukan pada
perusahaan
laporan keuangan.
khusus
Pemberian
diberikan
dalam
untuk
terus
ISO
memperhatikan
prilaku dan kehidupan sosial disekitar
perusahaan
melalui
berbagai
program
Perbedaan penelitian ini dengan
penelitian sebelumnya adalah penambahan
unggulan merupakan bentuk implementasi
satu variabel baru yaitu leverage
Corporate Social Responsibility (CSR) yang
penelitian data yang digunakan leb ih
dapat mendorong diberikannya apresiasi
panjang dan lebih up to date
ISO 26000 kepada perusahaan.
Berdasarkan uraian diatas
Salah satu bagian terpenting dari
Corporate
Social
Responsibility
adalah
penelitian
bertujuan
unuk
dan di
maka
mengetahui
pengaruh profitabilitas, umur perusahaan,
2
tipe perusahaan dan leverage terhadap
sebuah hipotesis yang akan dibuktikan
kinerja sosial.
yaitu:
H1
Karakteristik perusahaan yang
diukur
dengan
profitabilitas
HIPOTESIS
berpengaruh
Profitabiliatas
sosial berdasarkan ISO 26000
Latifah
et
membuktikan
al.,
(2011)
bahwa
terhadap
kinerja
berhasil
profitabilitas
Umur Perusahaan
berpengaruh signifikan terhadap kinerja
Latifah
et
al.,
(2011)
berhasil
sosial. Hasil tersebut terjadi karena semakin
membuktikan
bahwa
tinggi
dalam
berpengaruh
terhadap
kinerja
sosial.
semakin
Pengalaman
dimasa
lalu
dalam
kemampuan
menghasilkan
laba
perusahaan
akan
umur
perusahaan
memperbanyak anggaran biaya yang dapat
melaksanakan
digunakan untuk melakukan pengelolaan
Responsibility dari aspek sosial membuat
program Corporate Social Responsibility
perusahaan
menjadi
lebih
dari aspek sosial. Jadi dapat disimpulkan
melakukan
program
tersebut,
bahwa profitabilitas berpengaruh positif
besarnya pengungkapan menjadi lebih luas.
terhadap kinerja sosial.
Kamil
dan
mengungkapkan
Corporate
Simanjuntak
Herusetya
bahwa
(2011)
bahwa
umur
Social
baik
dalam
sehingga
(2004)
menemukan
perusahaan
berpengaruh
karakteristik
terhadap pengungkapan aspek sosial. Hasil
perusahaan yang dilihat dari profitabilitas
penelitian tersebut menunjukan semakin tua
terhadap luas pengungkapan aspek sosial,
umur perusahaan tentu pengalaman dalam
semakin tinggi kemampuan perusahaan
melaksanakan pengungkapan aspek sosial
dalam menghasilkan laba akan semakin
semakin tinggi. Berdasarkan uraian ringkas
memperluas pengungkapan aspek sosial
tersebut maka diajukan sebuah hipotesis
sebagai bagian dari program Corporate
yang akan dibuktikan yaitu:
Social Responsibility. Berdasarkan uraian
H2
Karakteristik perusahaan yang
ringkas tersebut dapat disimpulkan bahwa
diukur dengan umur perusahaan
profitabilitas berpengaruh terhadap kinerja
berpengaruh
sosial. Oleh sebab itu maka diajukan
sosial berdasarkan ISO 26000
terhadap
kinerja
3
Tipe Perusahaan
Latifah
membuktikan
Leverage
et
al.,
(2011)
bahwa
Nugrahani
(2009)
berhasil
perusahaan
membuktikan bahwa leverage berpengaruh
terhadap
signifikan terhadap kinerja sosial, semakin
pengungkapan aspek social. Pengungkapan
tinggi hutang yang dimiliki perusahaan tentu
aspek sosial akan semakin tinggi ketika
akan semakin menurunkan kinerja sosial,
perusahaan yang dikelola memiliki tipe high
akan tetapi semakin pandai perusahaan
profile.
dalam menciptakan komposisi hutang yang
berpengaruh
tipe
berhasil
signifikan
Perusahaan high profil karena
mengambil
langsung
tentu
efisien dan membaiknya kemampuan untuk
perusahaan tersebut diharus melaksanakan
melakukan pengelolaan hutang tentu akan
program Corporate Social Responsibility
mendorong meningkatnya kinerja sosial
khususnya dari aspek sosial.
perusahaan. Jadi dapat disimpulkan bahwa
Nugrahani
membuktikan
dari
(2009)
berhasil
tipe
perusahaan
bahwa
berpengaruh
alam
signifikan
leverage
berpengaruh
negatif
terhadap
kinerja sosial yang dihasilkan perusahaan.
terhadap
Kamil
dan
(2012)
semakin
tinggi
pengungkapan aspek sosial. Hasil penelitian
menemukan
tersebut menunjukan bahwa perusahaan high
komposisi hutang yang dimiliki perusahaan
profile memiliki kemampuan yang lebih
akan
baik dalam mengungkapan Corporate Social
pengungkapan kinerja sosial. Komposisi
Responsibility dari sudut sosial. Berdasarkan
hutang yang besar membuat perusahaan
kepada
maka
lebih memfokuskan aliran dana yang mereka
akan
miliki untuk membayar kewajiban sehingga
diajukan
uraian
sebuah
ringkas
tersebut
hipotesis
yang
dibuktikan yaitu:
H3
bahwa
Herusetya
semakin
porsi
dana
yang
menurunkan
jumlah
dimanfaatkan
untuk
Karakteristik perusahaan yang
melaksanakan aspek sosial sebagai bagian
diukur dengan Tipe perusahaan
dari
berpengaruh
terhadapkinerja
semakin rendah. Berdasarkan uraian ringkas
sosial berdasarkan ISO 26000
tersebut maka diajukan sebuah hipotesis
pada perusahaan yang termasuk
yaitu:
dalam indeks LQ-45
Corporate
H4
Social
Responsibility
Karakteristik perusahaan yang
diukur
dengan
leverage
4
berpengaruh
terhadap
kinerja
sosial berdasarkan ISO 26000.
usaha, ukuran dan umur dari perusahaan.
Karakteristik perusahaan merupakan salah
METODE PENELITIAN
satu
Populasi dan Sampel
pertimbangan
Populasi dalam penelitian ini adalah
dimensi
yang
dapat
dijadikan
bagi
investor
dalam
mengambil keputusan investasi.
perusahaan- perusahaan yang terdaftar di
Menurut Ross (2005) profitabilitas
Bursa Efek Indonesia (BEI). Penentuan
adalah rasio yang menunjukan kemampuan
sampelnya dilakukan dengan menggunakan
perusahaan
metode purposive sampling. Kriteria yang
Dalam menghasilkan laba perusahaan dapat
digunakan dalam penentuan sampel adalah
memanfaatkan
perusahaan yang tergolong pada kelompok
keuangan yang terdapat didalam perusahaan.
LQ-45 selama periode tahun 2007-2011,
Semakin tinggi kemampuan perusahaan
yang
dalam
mana
perusahaan
tersebut
dalam
segala
menghasilkan
mendapatkan penghargaan ISO 26000. Data
keberhasilan
yang digunakan dalam penelitian ini adalah
mengelola kinerja.
data sekunder yang diperoleh dari: Capital
menghasilkan
sebuah
sumber
laba
laba.
daya
menunjukan
perusahaan
dalam
Menurut Sudharmadji (2008) salah
Market of Directory (ICMD) dan Annual
satu
Report yang diperoleh melalui website
karakteristik sebuah perusahaan adalah umur
www.bei.co.id
perusahaan. Usia atau umur memperlihatkan
dimensi
yang
dapat
menentukan
skala sebuah organisasi. Semakin tinggi
Definisi Operasional dan Pengukuran
Menurut
mengungkapkan
tingkatan
usia
(2004)
semakin
dewasa
karakteristik
Semakin
tinggi
Phalipu
bahwa
perusahaan
sebuah
usia
memperlihat
perusahaan.
perusahaan
tentu
perusahaan didefinisikan sebagai sifat atau
memperlihatkan
kategori yang dimiliki perusahaan. Karakter
perusahaan didalam mempertahankan hidup.
atau kategori tersebut dilihat dari berbagai
dengan
menggunakan pemberian skor 0
untuk
keuangan yang meliputi likuiditas, leverage,
perusahaan
dalam
aktivitas, profitabilitas hingga rasio pasar.
perusahaan high profile, dan skor 1 untuk
Karakteristik perusahaan juga dapat dilihat
perusahaan
dari dimensi luar kinerja seperti karakteristik
perusahaan yang low profile. Kriteria untuk
salah
satu
instrumen
kinerja
perusahaan
kemampuan
diukur
dimensi
Tipe
baiknya
yang
yang
termasuk
termasuk
dalam
5
menentukan
profile
perusahaan
dan
low
termasuk
profile
high
digunakan
perusahaan. Bagian terpenting dari leverage
adalah debt to equity ratio.
pengelompokkan menurut Muhammad Rizal
Hasibuan (2011) memasukan perminyakan
dan
pertambangan, kimia, hutan, kertas,
otomotif,
penerbangan,
tembakau
dan
rokok,
agrobisnis,
makanan
dan
minuman, media dan komunikasi, energy
(listrik),
engineering,
transportasi,
dan
kesehatan,
pariwisata
sebagai
TEKNIK ANALISA DATA
Metode
regresi
berganda
(multiple
regression), dilakukan untuk mengetahui ada
tidaknya pengaruh variabel- variabel independen
terhadap
variabel
dependen
dengan
menggunakan software SPSS versi 17. Dalam
hal ini, karakteristik perusahaan sebagai variabel
independen dan kinerja sosial berdasarkan ISO
perusahaan yang temasuk dalam high profile
26000 sebagai variabel dependen, dapat diukur
sedangkan
bangunan,
dengan rumus:
perbankan,
supplier,
keuangan
peralatan
dan
medis,
property termasuk dalam perusahaan yang
low profile.
Menurut Husnan dan Pudjiatuty
(2001) istilah leverage digunakan untuk
menggambarkan kemampuan perusahaan
dalam menggunakan aktiva atau dana yang
mempunyai beban tetap untuk memperbesar
tingkat
penghasilan
bagi
Y = a + β1X1 + β2X2 + β3X3 + β4X4 + e
Keterangan:
: Kinerja Sosial berdasarkan ISO 26000
: Koefisien regresi masing- masing
variabel
: Profitabilitas
: Umur Perusahaan
: Tipe Perusahaan
: Debt to equity ratio (DER)
: Error
pemilik
HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan proses pengolahan data
yang dilakukan dapat diperoleh hasil sebagai
berikut :
6
Tabel
Hasil Pengujian Hipotesis
Keterangan
Koefisien
Regresi
7,046
-0,008
-0,053
-0,019
0,039
(Constanta)
Profitabilitas
Umur Perusahaan
Tipe Perusahaan
Leverage
Probability
Alpha
Kesimpulan
0,7420
0,0098
0,9341
0,6652
0,10
0,10
0,10
0,10
Tidak Signifikan
Signifikan
Tidak Signifikan
Tidak Signifikan
Berdasarkan Tabel diatas terlihat bahwa
tersebut disebabkan karena pengungkapan
hasil pengujian hipotesis pertama menunjukkan
kinerja sosial akan tetap dilaksanakan ketika
bahwa
laba perusahaan mengalami peningkatan
profitabilitas
tidak
berpengaruh
signifikan terhadap kinerja sosial pada
atau
perusahaan LQ-45 yang menerima ISO
pengungkapan sosial merupakan bagian dari
menurun,
karena
kegiatan
26000 di Bursa Efek Indonesia. Hasil
kegiatan
Corporate
Sosial
pengungkapan sosial dapat diatasi, melalui
Responsibility yang bersifat sukarela, oleh
perbaikan dan kebijakan strategis yang
sebab itu pelaksanaan pengungkapan sosial
diambil
masih akan terus digunakan walaupun
pengungkapan pertanggung jawaban sosial
perusahaan mengalami peningkatan atau
penurunan laba
Pengujian
menunjukkan
Pengujian
menunjukkan
mendorong
hipotesis
bahwa
umur
meningkatnya
hipotesis
tipe
perusahaan
ketiga
tidak
kedua
berpengaruh signifikan terhadap kinerja
perusahaan
sosial pada perusahaan LQ-45 yang listed di
berpengaruh signifikan terhadap kinerja
Bursa Efek Indonesia.
sosial pada perusahaan LQ-45 di Bursa Efek
Hasil yang diperoleh didalam tahapan
Indonesia.
akan
pengujian hipotesis ketiga memperlihatkan
mendorong mengungkapan kinerja sosial
bahwa tipe perusahaan bukanlah variabel
yang lebih baik, karena semakin dewasa usia
yang
perusahaan
penurunan pengungkapan kinerja sosial,
Umur
tentu
perusahaan
membuat
aktifitas
mempengaruhi
Kondisi
dilakukan. Akibatnya pengalaman berupa
perusahaan bukanlah penghalang untuk
kelemahan dan kendala yang dihadapi
pelaksanaan
perusahaan
pertanggung jawaban sosial, kondisi ini
pelaksanaan
terjadi
kegiatan
karena
atau
pengungkapan kinerja sosial semakin sering
dalam
tersebut
peningkatan
tipe
pengungkapan
7
terjadi karena masing masing perusahaan
berpengaruh signifikan terhadap kinerja
tentu merasa memiliki tanggung jawab
sosial pada perusahaan yang menerima ISO
moral pada kelangsungan hidup masyarakat
26000 dan berada dalam LQ-45.
disekitar lingkungan perusahaan. Oleh sebab
itu
seluruh
tipe
melaksanakan
perusahaan
kegiatan
dapat
pertanggung
jawaban sosial
Peneliti menyadari bahwa penelitian
yang telah dilaksanakan pada saat ini masih
memiliki
kekurangan,
kondisi
tersebut
terjadi karena adanya kelemahan yang
Pengujian
hipotesis
keempat
peneliti miliki yaitu jumlah sampel yang
menunjukkan leverage tidak berpengaruh
dimiliki belum mewakili seluruh populasi
signifikan terhadap kinerja sosial pada
yang listed di Bursa Efek Indonesia,
perusahaan LQ-45 di Bursa Efek Indonesia.
diharapkan
Hasil yang diperoleh didalam tahapan
menambahkan variabel yang berbeda dari
pengujian hipotesis keempat menunjukan
peneliti
bahwa leverage yang dimiliki perusahaan
digunakan
bukanlah
diharapkan pada penelitian selanjutnya dapat
variabel
yang
mempengaruhi
jumlah pengungkapan sosial, disebabkan
pada
peneltian
sebelumnya,
masih
selanjutnya
periode
tergolong
yang
pendek
memperpanjang periode waktu penelitian.
komposisi hutang yang dimiliki perusahaan
tidak mengurangi keinginan perusahaan
DAFTAR PUSTAKA
untuk melakukan pengungkapan kinerja
sosial. Selain itu kegiatan pertanggung
jawaban sosial yang dilakukan dalam bentuk
pemberian beasiswa, kegiatan sosial dan
berbagai kegiatan lainnya bersifat sukarela,
dan dilakukan tanpa paksaan dan tetap akan
dilaksanakan
selama
perusahaan
menjalankan kegiatan operasional.
KESIMPULAN, KETERBATASAN
DAN
SARAN
Hasil
membuktikan
pada
bahwa
pengujian
umur
hipotesis
perusahaan
Acca
Harianti.
2004.
Implementasi
Corporate Social Responsibility.
Gramedia Pustaka, Jakarta
Almilia, Luciana Spica. 2008. Faktor Faktor
yang Mempengaruhi Pengungkapan
Sukarela Ïnternet Financial and
Sustainability
reporting”Jurnal
Akuntansi Auditing Indonesia Vol
12 No 2 Desember 2008.
Agung Setiabudi. 2009. Analisis Eviews
Untuk Data Time Series. Bumi
Aksara, Jakarta.
Arita, Enny. Analisis Corporate Social
Responsibility dan Faktor Faktor
yang Mempengaruhinya. Jurnal
8
Akuntansi Keuangan Universitas
Andalas, Padang.
Belkaoui. 2004. Hubungan Corporate
Governance, Corporate Social
Responsibilities dan Corporate
financial Performance Dalam Satu
Continum. Jurnal
Akuntansi
Keuangan Universitas Kristen
Pertra, Surabaya.
Carlson dan Bathala. 1997. Implementasi
Good
Corporate
Governance
Terhadap Financial Performane
dengan
Corporate
Social
Responsility Sebagai
Variabel
Moderasi. Jurnal Akuntansi dan
Keuangan. Universitas Andalas,
Padang.
Dahlan, Muhandar. 2008. Corporate Social
Responsibility. Gramedia Pustaka,
Jakarta.
Damodaran, Freud. 2007. Corporate
Finance. Edisi Indonesia. Erlangga,
Jakarta.
Daniati, Nina. 2006. Pengaruh Karakteristik
Perusahaan
Terhadap
Pengungkapan Informasi Sosial
Pada Perusahaan Manufaktur yang
Melaksanakan Corporate Social
Responsibility. Seminar Nasional
Akuntansi 9. Universitas Andalas,
Padang.
Darwin,
Ali.
2006.
“Akuntabilitas,
Kebutuhan,
Pelaporan,
dan
Pengungkapan
CSR
bagi
Perusahaan
di
Indonesia”.
Economics, Business Accounting
Review. Edisi III. SeptemberDesember: 83 – 95.
Ghazali, Imam. 2009. Aplikasi Analisi
Multivariate
dengan
Program
SPSS. Badan Penerbit Universitas
Diponegoro. Semarang
Grey et al. (1995). Faktor Faktor yang
Mempengaruhi
Pengungkapan
Sukarela Ïnternet Financial and
Sustainability reporting” Jurnal
Akuntansi Auditing Indonesia Vol
12 No 2 Desember 2008.
Gujarati, D.N. 2004. Basic Econometrics. 4th
Edition. McGraw-Hill, Boston
Hansen, Mowen. 2005. Management
Accounting. 7th Hardcover Edition.
Huogton Mifflin.
Hansen, Mowen. 2010. Management
Accounting. 8th Edition. Hougton
Mifflin.
Harahap, Luciana. 2007. Corporate Social
Responsibility Dalam Teori dan
Kasus. Gramedia Pustaka, Jakarta.
Harlian, Devi. 2007. Pengaruh Kinerja
Keuangan Fundamental Terhadap
Pengungkapan Corporate Social
Responsibility
(CSR).
Skripsi
Jurusan Akuntansi Universitas
Bung
Hatta
(Tidak
Dipublikasikan).
Husnan dan Enny Pudjiastuty. 2001. Dasar
Dasar Perbelanjaan Perusahaan
(Teori
dan
Aplikasi).Yayasan
Penerbit Universitas Indonesia,
Salemba, Jakarta.
Jogiyanto.2005. Metodologi Penelitian
dengan Pendekatan Salah Kaprah.
BPFE, Yogyakarta.
Kamil dan Herustya. 2012. „Pengaruh
Karakteristik Perusahaan Terhadap
Luas
Pengungkapan
Kegiatan
Corporate Social Responsibility.
Media Riset Akuntansi No 1 Vol 2.
Universitas Bakrie, Jakarta Selatan
9
Kiswanto.
2011.
“Good
Corporate
Governance
dan
Market
Capitalization dengan
Variabel
Moderating
Corporate
Social
Responsibility Disclousure ( Studi
Kasus Pada Perusahaan Manufaktur
Yang Terdaftar Di Bursa Efek
Indonesia
).
Jurnal
review
Akuntansi dan Keuangan No 2 Vol
1. Universitas Negeri Semarang,
Semarang.
Lajili
&
Zeghal.
2006.
“Market
PerformanceImpact on Capital
Disclosure”, Journal of Accounting
and Public Policy, Vol.25, Issue2,
pp. 171-194, Elsevier.
Latifah et al. 2011. “Pengaruh Karakteristik
Perusahaan Terhadap Kinerja Sosial
Berdasarkan ISO 26000 Pada
Perusahaan Yang Termasuk Dalam
Indeks LQ-45”, Jurnal Reviu
Akuntansi dan keuangan No. 1 Vol.
1. Universitas Muhammadiyah
Malang, Jawa timur.
Lewis dan Unerman. 1999. Ethical
Relativism:
A
Reason
For
Difference in Corporate Social
Reporting.
Journal
Critical
Perspektives
on
Accounting,
Vol.10, No. 4. University London,
London.
Nugrahani,Tri Siwi. 2009. Perbedaan
Karakteristik Perusahaan High Dan
Low Profile Pada Pengungkapan
Sukarela, Tanggung Jawab Sosial,
Likuiditas, Dan Size. Jurnal
Akuntansi
Manajemen,
Vol.3.
Universitas PGRI. Yogyakarta
Phalipu, Healy. 2004. Corporate Finance.
Second Edition. Print-Hall, USA.
Phalipu, Healy. 2005. Corporate Finance.
Third Edition. Print-Hall, USA.
Rasyidin, Abdulah. 2008. Manajemen
Biaya. Gramedia Pustaka, Jakarta.
Ross, Crishtian Jeff. 2005. Corporate
Finance. McGrawHill. Florida.
Sartono Agus 2001. Dasar Dasar
Manajemen Keuangan. BPFE, Yogyakarta.
Sekaran, Uma. 2005. Metologi Penelitian
dengan Pendekatan Riset Bisnis.
Erlangga, Jakarta.
Sembiring, Ayu Indah. 2005. Pengaruh
Corporate Governance Terhadap
Peringkat Obligasi dan Yield
Obligasi.
Jurnal
Akuntansi
Universitas. Brawijaya. Malang.
Soemarso. 2008. Dasar Dasar Akuntansi.
BPFE, Yogyakarta.
Srimulyani.
2009.
Sejarah
dan
Perkembangan
Pengungkapan
Informasi Sosial dalam Proses
Penyusunan Anggaran Perusahaan
Public
di
Indonesia.
www.kompas.com.
Suharto. 2009. Faktor Faktor yang
Mempengaruhi
Pengungkapan
Corporate Social Responsibility
(CSR). Jurnal Berskala Enam
Bulan ISSN Vol 5 No 4 Universitas
Negeri
Lampung,
Bandar
Lampung.
Sudharmadji Aris Murdoko. 2008. Pengaruh
Market Performance dan Corporate
financial Terhadap Risiko Investasi.
Jurnal
Manajemen
Keuangan
Universitas Ghunadharma, Jakarta.
Subramayam. 2005. Corporate Financial
Statement Theory and Aplication.
Edisi Indonesia. Erlangga, Jakarta.
10
Yuniasih, Wayan, Ni. 2007. Pengaruh
Kinerja Keuangan Terhadap Nilai
Perusahaan Dengan Pengungkapan
Corporate Social Responsibility dan
Good
Corporate
Governance
Sebagai
Variabel
Pemoderasi.
Jurnal
Akuntansi
Keuangan
Universitas Udayana, Bali.
Veronica Theodora Martina. 2008. Pengaruh
Karakteristik Perusahaan Terhadap
Pengungkapan
Pertanggung
Jawaban Sosial Pada Perusahaan
Sektor
Pertambangan
yang
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Jurnal Akuntansi Keuangan No 4
Vol 2. Universitas Gunadarma,
Jakarta.
Widjaja & Pratama. 2008. Dasar Dasar
Perbelanjaan Perusahaan. Andhi,
Surabaya.
Udayana, Bali.
Wirayadi.
2010.
Corporate
Social
Responsibility. Teori dan Aplikasi.
Erlangga, Jakarta.
Untari
Sityadi.
2010.
Pengaruh
Karakteristik Perusahaan Terhadap
Jumlah Pengungkapan Informasi
Sosial. Jurnal Akuntansi dan
Bisnis. Vol 4 No 3 Universitas
Udayana, Bali
Zhegal & Ahmed. 1990. Hubungan Antara
Environmental
Performance,
Environmental Disclosure dan
Return Saham. Skripsi Perpustakaan
Ekstensi Undip. Semarang.
Zurhroh dan Sukmawati. 2003. Pengaruh
Karakteristik Perusahaan Terhadap
Jumlah Pengungkapan Informasi
Sosial. Jurnal Akuntansi dan
Bisnis. Vol 4 No 3 Universitas
11
Download