PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PERTUMBUHAN PENJUALAN, PROFITABILITAS DAN STUKTUR MODAL TERHADAP NILAI PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA. Nova Sukaria Fakultas Ekonomi, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Email: [email protected] ABSTRACT This research aims to excamine Influence the size of corporate, sales growth, profitability and capital structure on firm value. The object on his research is manufacturing companies was listed in Indonesian Stock Exchange in 2010-2014. This research used purposive sampling, and getting 18 companies with 126 observed data. The data analysis was conducted by using multiple linear regresion. The results after analysis is corporate size has influence on the firm value , sales growth has influence on firm value , profitability ( ROA ) has influence on firm value and capital structure ( DER ) has influence on firm value Key words : size of corporate, sales growth, profitability (ROA) and capital structure (DER) 1. Pendahuluan Perusahaan didirikan dengan tujuan untuk memaksimalkan kekayaan pemilik perusahaan atau pemegang saham. Tujuan suatu perusahaan adalah meningkatkan kesejahteraan perusahaan, salah satu langkah yang dapat dilakukan adalah meningkatkan kesejahteraan pemilik perusahaan dengan memberikan tingkat pengembalian investasi yang diharapkan para pemilik perusahaan (Pantow et al. 2015 Pertumbuhan penjualan mencerminkan pencapaian perusahaan di masa lalu, dimana pertumbuhan penjualan digunakan untuk memprediksikan pencapaian perusahaan di masa depan. Pertumbuhan penjualan juga dapat menunjukkan daya saing perusahaan dalam pasar. Apabila pertumbuhan penjualan perusahaan positif dan semakin meningkat, maka akan mengindikasikan nilai perusahaan yang besar, yang merupakan harapan dari pemilik perusahaan. Ukuran perusahaan turut menentukan nilai perusahaan. Ukuran perusahaan (size) menggambarkan besar kecilnya suatu perusahaan yang ditunjukkan oleh total aktiva, jumlah penjualan, rata-rata tingkat penjualan dan rata-rata total aktiva Profitabilitas yaitu kinerja keuangan yang menunjukkan kemampuan perusahaan dengan menggunakan modal sendiri dalam menghasilkan keuntungan. Perusahaan yang menghasilkan keuntungan akan mempengaruhi minat para calon investor dalam menanamkan modalnya. Apabila kenaikan keuntungan permintaan akan saham perusahaan tersebut, maka secara tidak langsung akan meningkatkan nilai saham ROA dipilih sebagai indikator pengukur kinerja keuangan karena ROA digunakan untuk mengukur efektifitas perusahaan didalam menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan aktiva yang dimilikinya (Pantow et al. 2015). Struktur modal merupakan salah satu yang mempengaruhi nilai perusahaan. Modal dapat mempermudah perusahaan untuk meningkatkan kinerja perusahaan. Struktur modal merupakan perbandingan antara jumlah utang jangka panjang dan modal pemilik yang dimiliki oleh perusahaan bertujuan untuk meningkatkan produktivitas perusahaan dan menaikan nilai perusahaan tersebut di mata publik. Struktur modal berkaitan dengan kebijakan manajemen perusahaan untuk menambah dana dari pinjaman atau penerbitan saham atau obligasi. 2. Rumusan Masalah 1) Apakah ukuran perusahaan berpengaruh terhadap nilai perusahaan? 2) Apakah pertumbuhan penjualan berpengaruh terhadap niali perusahaan? 3) Apakah stuktur modal berpengaruh terhadap niali perusahaan? 4) Apakah profitabilitas berpengaruh terhadap nilai perusahaan? 3. Landasan Teori Nilai perusahaan Nilai perusahaan merupakan kondisi tertentu yang telah dicapai oleh suatu perusahaan sebagai gambaran dari kepercayaan masyarakat terhadap perusahaan setelah melalui suatu proses kegiatan selama beberapa tahun, yaitu sejak perusahaan tersebut didirikan sampai dengan saat ini. Meningkatnya nilai perusahaan adalah sebuah prestasi, yang sesuai dengan keinginan para pemiliknya, karena dengan meningkatnya nilai perusahaan, maka kesejahteraan para pemilik juga akan meningkat ( Hansen dan Juniarti, 2015). Ukuran Perusahaan Ukuran perusahaan dinyatakan sebagai determinan dari struktur keuangan dalam hampir setiap studi dan untuk sejumlah alasan berbeda. Ukuran perusahaan dapat menentukan tingkat kemudahan perusahaan dalam memperoleh dana dari pasar modal dan menentukan kekuatan tawar-menawar (bargaining power) dalam kontrak keuangan. Perusahaan besar biasanya dapat memilih pendanaan dari berbagai bentuk utang, termasuk penawaran spesial yang lebih menguntungkan dibandingkan dengan perusahaan kecil. Semakin besar jumlah uang yang terlibat, semakin memungkinkan membuat kontrak yang dapat dirancang sesuai dengan preferensi kedua pihak, sebagai ganti dari penggunaan kontrak standar utang (Hasnawati dan Sawir, 2015). Pertumbuhan Penjualan Pertumbuhan penjualan mencerminkan keberhasilan investasi periode masa lalu dan dapat dijadikan sebagai prediksi pertumbuhan masa yang akan datang. (Barton et al. 1989) dalam (Mardiyati et al. 2015) . Pertumbuhan penjualan merupakan indikator permintaan dan daya saing perusahaan dalam suatu industri. Laju pertumbuhan suatu perusahaan akan mempengaruhi kemampuan mempertahankan keuntungan dalam menandai kesempatan-kesempatan pada masa yang akan datang. Pertumbuhan penjualan tinggi,maka akan mencerminkan pendapatan meningkat sehingga pembayaran deviden cenderung meningkat. Profitabilitas Profitabilitas merupakan kemampuan suatu perusahaan untuk mendapatkan laba dalam suatu periode tertentu. Pengertian yang sama disampaikan oleh (Hansen dan Juniarti, 2015) bahwa Profitabilitas adalah kemampuan suatu perusahaan dalam menghasilkan keuntungan (profit) pada tingkat penjualan, aset, dan modal saham tertentu. Profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan menghasilkan laba (profit) yang akan menjadi dasar pembagian dividen perusahaan. Prolitabilitas menggambarkan kemampuan badan usaha untuk menghasilkan laba dengan menggunakan seluruh modal yang dimiliki. Struktur Modal Struktur modal menurut Hasnawati dan Sawir, (2015) adalah bauran sumber pendanaan permanen (jangka panjang) yang digunakan perusahaan. Struktur modal adalah bauran atau proporsi pendanaan permanen jangka panjang perusahaan yang diwakili oleh utang, saham preferen, dan ekuitas saham biasa. Sedangkan menurut Hasnawati dan Sawir (2015) Struktur modal adalah merupakan perimbangan jumlah hutang jangka pendek yang bersifat permanen, hutang jangka panjang, saham preferen dan saham biasa. Dapat disimpulkan bahwa struktur modal adalah proporsi pendanaan perusahaan yang terdiri dari modal sendiri, hutang, saham biasa serta saham preferen guna membiayai operasional perusahaan jangka panjang. 4. Model Penelitian 5. Hipotesis H1 : Ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. H2 : Pertumbuhan Penjualan berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. H3 : Profitabilitas berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. H4 : Stuktur Modal berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. A. Teknik penyampelan Metode penyampelan yang digunakan pada penelitian ini adalah menggunakan purposive random sampling. Obyek penelitian ini adalah perusahaan manufaktur Indonesia yang terdaftar di bursa efek Indonesia pada tahun 2010-2014 B. Jenis data Penelitian yang dilakukan oleh peneliti merupakan penelitian menurut tingkat ekplanasi yaitu penelitian dikaji menurut tingkatannya yang didasarkan kepada tujuan dan obyek–obyeknya C. Pengumpulan data Data yang digunakan dalam penelitian adalah data sekunder. Data yang digunakan berupa laporan keuangan perusahaan. Kriteria sampel penelitian yaitu : a) Perusahaan manufaktur telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk periode 2012-2014. b) Penjualanya meningkat. c) Perusahaan tidak mengalami kerugian selama tahun 2012-2014. D. Definisi Operasional. a) Nilai Perusahaan (Y) Nilai perusahaan didefinisikan sebagai nilai pasar. Nilai perusahaan dapat diukur dengan (price to book value) PBV, yaitu perbandingan antara harga saham dengan nilai buku per saham Brigham dan Gapenski, (2006) dalam Pantow et al. (2015). Nilai perusahaan dapat memberikan keuntungan pemegang saham secara maksimum apabila harga saham perusahaan meningkat. Semakin tinggi harga saham, maka makin tinggi kekayaan pemegang saham. Nilai Perusahaan dinyatakan dalam persamaan berikut: PBV = b) Ukuran perusahaan (X1) Ukuran perusahaan menggambarkan besar kecilnya suatu perusahaan. Ukuran perusahaaan umumnya mencerminkan nilai perusahaan yang juga berpengaruh pada penilaian investor dalam membuat keputusan investasi. Secara umum, ukuran perusahaan diukur dengan besarnya total aset yang dimiliki karena nilai total asset umumnya sangat besar dibandingkan variabel keuangan lainnya, menurut Hasnawati dan Sawir, (2015) ukuran perusahaan diukur dengan menggunakan logaritma natural dari nilai buku aktiva Size = Log Natural Total Asset c) Pertumbuhan Penjualan (X2) Pertumbuhan penjualan mencerminkan keberhasilan operasional perusahaan di periode masa lalu dan dapat dijadikan sebagai prediksi pertumbuhan diamsa yang akan datang. Menurut Hansen dan Juniarti, (2015) pertumbuhan penjualan adalah perubahan total penjualan perusahaan. Pertumbuhan penjualan dihitung sebagai berikut: Growth of sales = Keterangan : S1 :penjualan pada tahun ke t St-1:penjualan pada periode sebelumnya. d) Stuktur modal (X3) Struktur modal menurut Hasnawati dan Sawir, (2015) ialah Bauran sumber pendanaan permanen (jangka panjang) yang digunakan perusahaan. Struktur modal adalah merupakan perimbangan jumlah hutang jangka pendek yang bersifat permanen, hutang jangka panjang, saham preferen dan saham biasa. Dapat disimpulkan bahwa struktur modal adalah proporsi pendanaan perusahaan yang terdiri dari modal sendiri, hutang, saham biasa serta saham preferen guna membiayai operasional perusahaan jangka panjang. Manajemen struktur modal bertujuan untuk menciptakan suatu bauran sumber dana permanen sedemikian rupa agar mampu memaksimalkan harga saham yang merupakan cermin dari nilai perusahaan. Nilai perusahaan akan naik apabila harga saham perusahaan tersebut juga naik. Dalam penelitian ini struktur modal dihitung dengan Debt to Equity Ratio (DER). Debt equity ratio= e) Profitabilitas (X4) Profitabilitas menunjukkan hasil akhir dari seluruh kebijakan keuangan dan keputusan operasional Profitabilitas menceriminkan bagaimana baik atau buruknya nilai perusahaan (Agnova dan Muid, 2015). Profitabilitas dalam penelitian ini diproksikan dengan Return On Asset (ROA). ROA merupakan rasio yang menunjukkan seberapa mampu perusahaan menggunakan modal yang ada untuk menghasilkan laba atau keuntungan. ROA dapat dihitung dengan formula : ROA= E. Metode analisis Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis kuantitatif, merupakan suatu teknik analisa data yang menggunakan angka-angka agar pemecahan masalah dapat dihitung secara pasti. Alat analisis yang digunkan adalah regresi linear berganda yang menghasilkan nilai koefisien determinasi dan model persamaan regresi linear berganda. Regresi linier berganda digunakan untuk menguji pengaruh dua atau lebih variabel, untuk menguji variabel dengan menggunakan SPSS 22. Persamaan regresi yang digunakan : Y = α +β1X2 +β2X2 +β3X3 +β4X4 + e Dimana : Y: Nilai Perusahaan α : Konstanta β1,2,3,4 : Koefisien Regresi yang menunjukkan angka peningkatan atau penurunan variable dependen yang didasarkan pada variable independen. X1 : Pertumbuhan Penjualan X2 : Ukuran Perusahaan X3 : ROA X4 : Struktur Modal e : Variabel Residual (tingkat kesalahan). 6. Hasil dan Pembahasan Nilai perusahaan adalah kondisi tertentu perusahaan sebagai gambaran atas kepercayaan masyarakat terhadap perusahaan yang terjadi pada saat perusahaan berdiri sampai masa mendatang. Penelitian ini menguji pengaruh ukuran perusahaan, pertumbuhan penjualan, retun on asset (ROA) dan debt equity ratio (DER), terhadap nilai perusahaan. Berdasarkan pada pengujian yang telah dilakukan terhadap beberapa hipotesis dalam penelitian, hasilnya menunjukkan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh positif siginifikan tehadap nilai perusahaan, pertumbuhan penjualan positif siginifikan tehadap nilai perusahaan, retun on asset (ROA) positif siginifikan tehadap nilai perusahaan dan debt equity ratio (DER) positif siginifikan tehadap nilai perusahaan. 1. Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap nilai perusahaan. Berdasarkan hasil analisis regresi linier berganda variabel Ukuran Perusahaan mempunyai nilai signifikan lebih kecil dari pada taraf signifikansi, ini berarti Ukuran Perusahaan berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Dengan demikian hipotesis pertama yang menyatakan bahwa Ukuran Perusahaan berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan diterima. Semakin besar ukuran sebuah perusahaan akan ikut meningkatkan nilai dari perusahaan tersebut. Ukuran perusahaan dapat menentukan tingkat kemudahan perusahaan dalam memperoleh dana dari pasar modal dan menentukan kekuatan tawar-menawar (bargaining power) dalam kontrak keuangan. Perusahaan besar biasanya dapat memilih pendanaan dari berbagai bentuk utang, termasuk penawaran spesial yang lebih menguntungkan dibandingkan dengan perusahaan kecil. Ukuran perusahaan menggambarkan besar kecilnya suatu perusahaan yang dapat dinyatakan dengan total aktiva atau total penjualan bersih. Semakin besar total aktiva maupun penjualan, maka semakin besar pula ukuran suatu perusahaan. Perusahaan yang besar lebih leluasa masuk ke pasar modal dan mendapatkan sumber dana. Dengan dana yang didapatkan perusahaan dapat menambah aktiva perusahaan. Besar kecilnya aktiva yang dimiliki perusahaan akan mempengaruhi nilai perusahaan (Rachmawati dan Triatmoko. 2007). H1: Ukuran Perusahaan berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. 2. Pengaruh pertumbuhan penjualan terhadap nilai perusahaan. Berdasarkan hasil analisis regresi linier berganda variabel pertumbuhan penjualan mempunyai nilai signifikan lebih kecil dari pada taraf signifikansi, ini berarti pertumbuhan penjualan berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Dengan demikian hipotesis pertama yang menyatakan bahwa pertumbuhan penjualan berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan diterima. Pertumbuhan penjualan digunakan oleh banyak pihak baik pemilik perusahaan, investor, kreditor, maupun pihak lain untuk melihat prospek suatu perusahaan. Dengan melihat data penjualan dimasa lalu, perusahaan dapat mengoptimalkan sumber daya yang ada untuk mengembangkan nilai perusahaan yang ada. Para investorpun bisa menggunakan data pertumbuhan penjualan untuk memproyeksikan keuntungan yang akan diraup perusahaan tersebut dimasa depan. Bagi para kreditor, memantau pertumbuhan penjualan dilakukan sebagai salah satu bukti dari aktivitas pemanfaatan sumber daya yang dilakukan oleh perusahaan (Pantow, et al. 2015). H2: Pertumbuhan penjualan berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. 3. Pengaruh Return On Asset (ROA) terhadap Nilai perusahaan. Berdasarkan hasil analisis regresi linier berganda variabel Return On Asset (ROA) mempunyai nilai signifikan lebih kecil dari pada taraf signifikansi, ini berarti ROA berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Dengan demikian hipotesis pertama yang menyatakan bahwa ROA berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan diterima. Pada peneltian Agnova dan Muid (2015) Beberapa indikator yang dapat digunakan sebagai ukuran penilaian nilai perusahaan salah satunya yakni perolehan laba yang didapat perusahaan. Profitabilitas merupakan salah satu bagian financial yang berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Profitabilitas menunjukan tingkat keuntungan bersih yang mampu diraih oleh perusahaan pada saat menjalankan operasinya para pemegang saham selalu menginginkan keuntungan dari investasi yang mereka tanamkan pada perusahaan, keuntungan tersebut diperoleh dari keuntungan setelah bunga dan pajak. H3: Pertumbuhan penjualan berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. 4. Pengaruh Stuktur Modal terhadap nilai perusahaan. Berdasarkan hasil analisis regresi linier berganda variabel Debt Equity Ratio (DER) mempunyai nilai signifikan lebih kecil dari pada taraf signifikansi, ini berarti DER berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Dengan demikian hipotesis pertama yang menyatakan bahwa ROA berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan diterima. penggunaan hutang dalam stuktur modal akan meningkatkan nilai perusahaan namun hanya sampai pada batas tertentu dan jika melebihi batas tersebut, penggunaan hutang justru akan menurunkan nilai perusahaan. Nilai perusahaan yang terus menurun akan menyebabkan kebangkrutan. Stuktur modal berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan Berdasarkan Agency Cost / Tax Shield Trade-Off Model (trade off theory), penggunaan hutang akan meningkatkan nilai perusahaan namun hanya sampai pada batas tertentu. Jika melebihi batas tersebut, penggunaan hutang justru akan menurunkan nilai perusahaan. Nilai perusahaan yang terus menurun akan menyebabkan kebangkrutan (Rahmawati et al. 2015). H4: Stuktur Modal berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. 7. Saran 1) Investor yang akan berinvestasi pada perusahaan yang sudah go public yang terdaftar di BEI perlu mempertimbangkan faktor-faktor Ukuran perusahaan, pertumbuhan penjualan, profitabilitas dan stuktur modal, karena faktor tersebut terbukti berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. 2) Penelitianselanjutnya hendaknya menggunakan semua perusahaan yang terdaftar di BEI. 3) Periode penelitian hendaknya diperpanjang agar diperoleh hasil yang lebih baik. 8. Daftar Pustaka Agnova, V dan D, Muid. 2015. Analisis Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Profitabilitas, Kesempatan Investasi dan Kebijakan Hutang Terhadap Nilai Perusahaan. Diponegoro Journal Of Accounting. Vol. 4 No. 4, hlm 1-12. Agnes, S. 2004. Analisis Pengaruh Investasi, Likuiditas, Pertumbuhan Perusahaan Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Nilai perusahaan. Jurnal Administrasi Bisnis.Vol 9 No 1. Dewi, P.Y.S, Yuniarta, G.A, dan A.W.T, Atmadja. 2014. Pengaruh Struktur Modal, Pertumbuhan Perusahaan dan Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan LQ 45 Di BEI Periode 2008-2012. E-Journal Akutansi Universitas Pendidikan.Vol. 2 No. 1. Hansen, V dan Juniarti. 2015. Pengaruh Family Control, Size, Sales Growth, Dan Leverage Terhadap Profitabilitas Dan Nilai Perusahaan Pada Sektor Perdagangan, Jasa, dan Investasi. . Jurnal Ekonomi Bisnis, Vol. 13 No. 1, hlm. 39-56. Hasnawati, S dan Sawir, A. 2015. Keputusan Keuangan, Ukuran Perusahaan, Struktur Kepemilikan dan Nilai Perusahaan Publik Di Indonesia. Jurnal Ekonomi Bisnis. Vol. 17 No 1, hlm 65-75. Hanafi, M.M. 2004. Manajemen Keuangan, Edisi 1,BPFE, Yogyakarta. Mardiyati, U, Ahmad, G.N, dan R, Putri. 2015. Pengaruh Kebijakan Dividen, Kebijakan Hutang dan Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan. Jurnal Riset Manajemen Sains Indonesia. Vol. 3 No. 1. Pantow, M.S.R, Murni, S, dan I, Trang. 2015. Analisa Pertumbuhan Penjualan, Ukuran Perusahaan, Return On Asset dan Struktur Modal Terhadap Nilai Perusahaan Yang Tercatat di Indeks LQ 45. Jurnal Ekonomi Bisnis. Vol. 3 No 1, hlm 961-971. Prastowo. 2008. Pengaruh ukuran perusahaan, kebijakan deviden, kebijakan hutang dan Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan. Jurnal Administrasi Bisnis. Vol. 20 No. 1. Prasetyorini. 2013. Pengaruh Profitabilitas, Struktur Modal Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan. Jurnal Manajemen. Vol.12 No.2. Rahmawati, A.D, Topowijono, dan S, Sulasmiati 2015. Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Struktur Modal dan Keputusan Investasi Terhadap Nilai Perusahaan. Jurnal Administrasi Bisnis. Vol. 23 No. 2, hlm 1-7. Rachmawati dan Triatmoko. 2007. Pengaruh Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan,Ukuran Perusahaan dan Kebijakan Dividen Terhadap Nilai Perusahaan. Jurnal Dinamika Akuntansi. Vol. 4 No. 1, hlm 1-12. Sukarno dan Syaichu. 2006. Pengaruh stuktur modal, ROA, Keputusan Investasi dan Ukuran Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan. E-journal Univesitas Diponegoro. Vol. 3 No.2, hlm 46-53. Suwito dan Herawati. 2005. Pengaruh Ukuran Perusahaan Dan Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan. Jurnal Bisnis dan Manajemen. Vol. 6 No. 1, hlm. 45- 54. Triyono, Raharjo, K, dan R, Arifiati. 2013. Pengaruh Kebijakan Dividen, Struktur Kepemilikan, Kebijakan Hutang, Profitabilitas dan Ukuran Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Ekonomi, Bisnis & Sosial, Vol. 6 No. 1, hlm. 42-61. Widhiastuti dan Latrini. 2015. Pengaruh Return On Asset dan Intangible Asset Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Corporate Social Responsibility Sebagai Variabel Pemoderasi. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana. Vol. 11 No 2, hlm 370-383.