KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL BlMBINGAN MASYARAKAT HINDU NOMOR , TAHUN 2017 TENTANG PETUNJUI( TEKNIS PELAKSANAAN KURSUS PENDALAMAN DISIPLIN ILMU LANGKA KE INDIA PADA PERGURUAN TINGGI KEAGAMAAN HINDU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DIRtrKTUR JENDERAL BIMBINGAN MASYARAKAT HINDU. Menimbang : a. b. c. bahwa dalam rangka penguatan program studi kesehatan dan yoga dengan Kursus Pendalaman Disiplin Ilmu Langka ke India, perlu petunjuk teknis penggunaan bantuan dalam bentuk uang untuk kursus pendalaman disiplin ilmu langka ; bahwa Petunjuk Teknis sebagaimana dimaksud dalam huruf a, dapat dijadikan acuan bagi dosen Perguruan Tinggi Keagamaan Hindu untuk melaksanakan kursus Pendalaman Disiplin Ilmu Langka ke India; bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Keputusan Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Kursus Pendalaman Disiolin Ilmu pada Perguruan Tinggi Langka ke India Keagamaan Hindu; Mcngingat : 1. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2007 Tentang Pendidikan Agama 2. 3. dan Pendidikan Keagamaan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 124, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4769); Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2O08 tentang Pendanaan Pendidikan; Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2O14 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Peror rrr ran Tin srvi' 4. 5. Peraturan Presiden Nomor 83 Tahun 2015 tentang Kementerian Agama (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 168); Peraturan Menteri Agama Nomor 67 Tahun 2015 tentang Bantuan Pemerintah pada Kemeterian Agama sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Agama Nomor 62 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri Agama Nomor 67 Tahun 2015 tentang Bantuan Pemerintah pada Kemeterian Agama (Berita Negara Republik Indonesta Tahun 20 16 nomor 2O97); 6 Peraturan 6. Peraturan Menteri Agama Nomor 42 Tahun 2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 1495); 7. 8. 9. 10. II, Peraturan Menteri Pemberdayaan Aparatur Ncgara dan Reformasi Birokrasi Nomor 66 Tdnun 2Ol2 tentang Pedoman Penilaian Kinerja Pembina / Penanggungjawab dan Pemeringkatan Kinerja Pembina/ Penanggungjawab dan Kementerian/ Lembaga, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah/ Kota dalam Penyelenggaraan Pelayanan Publik; Peraturan Menteri Keuangan Nomor 190/PMK.05/2072 tentang Tata Cara Pembayaran dalam rangka Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara; Peraturan Menteri Keuangan Nomor 168/PMK.05/2015 tentang Mekanisme Pelaksanaan Anggaran Bantuan Pemerintah pada Kementerian Negara/ Lembaga sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 173/PMK.05/2016 tentang Mekanisme Pelaksanaan Anggaran Bantuan Pemerintah pada Kementerian Negara/ Lembaga (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 20 16 Nomor 1745): Peraturan Menteri Keuangan Nomor 33 I PMK.O2 I 20 16 tentang Standar Biaya Masukan Tahun Anggaran 2017; Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 44 Tahun 2O15 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi; MEMUTUSKAN: M KEPUTUSAN DIREKTUR JENDtrRAL BIMBINGAN MASYARAKAT HINDU TENTANG PETUNJUK TEKNIS cnetapkan PELAKSANAAN KURSUS PENDALAMAN DISIPLIN ILMU LANGKA KE INDIA PADA PERGURUAN TINGGI KEAGAMAAN HINDU. Menetapkan Petunjuk Teknis Bantuan dalam bentuk uang KESATU untltk Kursus Pendalaman Disiplin Ilmu Langka ke India pada Perguruan Tinggi Keagamaan Hindu. Petunjuk Teknis sebagaimana dimaksud pada Diktum KESATU dicantumkan dalam lampiran yang merupakan KF]DUA bagian tidak terpisahkan dari keputusan ini. Petunjuk Teknis sebagaimana dimaksud pada Diktum KI'TIGA KtrDUA clijadikan acuan pelaksanaan Kursus Pendalaman Disiplin Ilmu Langka ke India pada Perguruan Tinggi Keasamaan Hindu. KEEMPAAT Direktur '/ \ KtrEMPAT : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal Pebruari 20 17 LAMPIRAN KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL BIMB]NGAN MASYARAKAT H]NDU NOMOR i TAHUN 2017 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN KURSUS PENDALAMAN DISIPLIN ILMU LANGKA KE INDIA PADA PERGURUAN TINGGI KEAGAMAAN HINDU BAB I PENDAHULUAN A. Rasional Implementasi komitmen berkelanjutan dalam meningkatkan profesionalitas, kualitas serta kompetensi tenaga pendidik membutuhkan rancangan program atau kegiatan yang dapat memberlkan supporf secara optimum, terutama dalam pengembangan dan penguatan Sumber Daya Perguruan Tinggi Keagamaan Hindu, oleh karena itu Direktorat Jcr-rderal Bimbingan Masyarakat Hindu Kementerian Agama Republik Indonesia menyelenggarakan program bantuan kursus pendalaman disiplin ilmu langka Manusia di di India pada Perguruan Tinggi Keagamaan Hindu. Kegiatan ini merupakan program penguatan program studi terutama bagi para closen Hindu yang telah lulus kompetisi berdasarkan hasil penilaian tinr revieu, .vang dibentuk oleh Direktorat Jenderal Bimbingan Masyalakat Hir]du. Proses ini adalah untuk memperdalam disiplin ilmu langka ke India selama 3 bulan. Kegiatan kursus ini dalam rangka meningkatkan pengetahuan, intclektual dan profesionalitas bagi dosen sebagai tenaga pendidik di lingkungan Perguruan Tinggi Keagamaan Hindu melalui pendidikan singkat di Inclia untuk memperdalam ilmu-ilmu yang berkaitan dengan agama, budaya' dan tradisi Hindu seperti yoga serta kesehatan ayur weda' Program ini merupakan program pendidikan jangka pendek karena hanytrdilrrksalrakanselama3bulan.outcomeyangakandihasilkanadalah meningkatnyakualitasdosenPTKHdalampendalamanilmu-ilmulangka terutama pada prodi-prodi baru. Pengetahuan dan pengalaman para dosen Klbag OrgLtttisttsi. l)ifoktur Sekrellris Kcpegn\!rian. & llLrkLlnl ,l L t' sebagai peserta shortcourse nantinya dapat diaplikasikan untuk mendukung tugasnya sebagai tenaga pendidik di Lingkungan Perguruan Tinggi Hindu. Selain itu, program ini diharapkan akan memotivasi para dosen untuk menjadikan kesempatannya selama belajar di India sebagai ajang pengembangan wawasan kependidikan yang bertaraf internasional sehingga pada saat kembali ke Indonesia akan mampu menciptakan inovasi di bidang pendidikan di lingkungarr Perguruan Tinggi Hindu demi tercapainya peningkatan kualitas pendidikan Hindu di Indonesra. B. Tujuan Kursus pendalaman ilmu langka yang dilaksanakan di lndia dimaksudkan untuk memberikan tambahan pengetahuan kepada para peserta tentang disiplin ilmu yang sifatnya langka (disiplin ilmu langka seperti Yoga, Dharma Sastra, Gandharwa Veda, Niti Sastra, Artha Sastra, Sirva Sastra, Jyotisha, Sansekerta, disiplin keilmuan yang tergolong Wedangga, dan lainnya) yang selama ini mungkin luput dari fokus pendidikan Hindu untuk kemudian digunakan dalam proses pendalaman dan pengembangan pemahaman maknamakna filosofis beserta aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari umat Hindu di I ndonesia. Dengan demikian, implementasi program short course ini diharapkan akzrn menambah perbendaharaan keilmuan Hindu dan pada akhirnya akan meningkatkan kualitas pendidikan Hindu di Indonesia. Selain itu, program ini diharapkan akan memotivasi para dosen untuk mendapat pengalaman langsung belajar pada sumber pengembangan ilmu dimaksud. Sehingga menjadi ajang pengembangan wawasan kependidikan yang bertaraf internasional, untuk mengembangkan ilmu tersebut di Indonesia. Kilbirg ( hg!nislrsr. Kepcgirwallln. & Htlkltnr f)ir(ltur Sckrctlfis t+ / BAB II BANTUAN PEMERINTAH KURSUS PENDALAMAN DISIPLIN ILMU LANGKA DI INDIA PADA PERGURUAN TINGGI KEAGAMAAN HINDU A. Jenis Bantuan Program Kursus Pendalaman Ilmu Langka ke Perguruan Tinggi di India menrpakan bantLran pemerintah yang tergolong bantuan penghargaan yang diberikan kepada para dosen PTKH. B. Peruntukan Biaya yang berkaitan dengan Program ini ditanggung oleh Direktorat .Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu. Biaya tersebut dipergunakan untuk pembiayaan : 1. Biaya test TOEFL; 2. Biaya visa; 3. Biaya Pasport; 4..Biaya pembekalan di Indonesia; 5. Biaya asuransi; 6. Biaya transportasi Jakarta-lndia (PP); 7 . Biaya laguage (Barang); 8. Biaya pemondokan di India; 9. Riaya transportasi lokal di India; 10. Biaya 1 1. buku dan fotocopy; Jasa Peneliti; hidup selama melaksanakan program; 13. Biaya paket kegiatan di India (Seminar, Bimbingan, dll); 12. Biaya 14. Biaya translate; I 5, Biayu dokttmcntasil 16. Biaya Pembuatan Laporan dan catatan: Penggunaan item 1-16 menyesuaikan dengan kondisi masing- masing peneliti. KrhxS ()fgtn,sit\r- lain-lain t)ilektur Sckrctaris Kcpcgil\!airn. & lllrkunr k .., ,| C. Persyaratan Untr,rk mengajukan permohonan Kursus Pendalaman Disiplin Ilmu Langka agar mcmenuhi persyaratan bcrikut ini: a. Peserta kursus adalah dosen PTKHN/S, dibuktikan dengan surat keputusan atau surat keterangan dari Perguruan Tinggi yang bersangkutan dan memiliki Nomor Induk Dosen Nasional (NIDN); b. Surat pengantar proposal ditujukan kepada Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu Kementerian Agama Republik Indonesia c.q. Direktur Pendidikan Hindu; c. Makalah singkat tentang clisipin ilmu langka yang hendak dipelajari beserta Perguruan Tinggi di India yang akan dituju; d. Melampirkan Foto Copy KTP, Kartu Keluarga; e. Melampirkan test TOEFL dengan nilai minimal 350; Disiplin ilmu langka yang dapat dipelajari seperti Yoga, Dharma Sastra, Gandharwa Veda, Niti Sastra, Artha Sastra, Sirva Sastra, Jyotisha, Sansekcrter, disiplin keilmuan yang tergolong Wedangga, dan lainnya. D. Seleksi Seleksi terhadap permohonan/proposal tersebut diatas dilakukan melalui tahapan seleksi administrasi dan presentasi makalah oleh Tim reviewer yang ditunjuk oleh Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu dengan mengacu pada Juknis ini. Adapun hal-hal yang menjadi pertimbangan dalam proses seleksi administrasi antara lain sebagai berikut: a. Mengajukan pcrmohonan kepada Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu sesuai dengan persyaratan yang telah ditentukan; b. Mempunyai program f rencana pemanfaatan bantuan yang jelas; c. Mendapat izin dari PTKH untuk mengikuti kursus; d. Me lampirkan fotocopy rckcning bank; e. Melampirkan surat pernyataan bersedia diaudit terkait dengan bantuan dimaksud. Sete lah dosen / peneliti lolos dalam seleksi administrasi maka akan mempresentasikzrn makalahnya dihadapan reviewer yang dibentuk Ditjen Bimas Hindu. Dosen yang lolos dalam seminar tersebut selanjr-rtn1.a Kabag. ()rgiurisasi. l)ir.klur Kcpcga*aian. & H ukunr l/r' b Sekrctirris dinvatakan memenuhi criteria dan lolos kemudian dibuatkan Surat Keputusan penerima bantuan. B. Prosedur Pencairan Adapun prosedur pencairan dana kursus pendalaman ilmu langka ini adalah sebagai berikut: l. Dosen yang dinyatakan lolos dalam presentasi makalah akan ditetapkan dalam Surat Keputusan dan diberitahukan kepada Calon penerima bantuan berikut jumlah yang akan diterima; 2. Setelah ada pemberitahuan, maka penerima bantuan diharuskan menaurdzrtangani Surat Perjanjian Kerja (SPK) terkait bantuan pemerintah dengan Pejabat Pembr.rat Komitmen Direktorat Pendidikan Hindu; 3. Setelarh SPK ditandatangani kedua belah pihak, maka permohonan pencairarn sudah dapat dilakukan dengan mengirimkan berkas pencairan dengan ketenl.uan sebagai berikut: > Surat permohonan pencairan dana yang ditujukan kepada Pejabat Pembuat Komitmen Direktorat Pendidikan Hindu Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu; z Rencana Anggaran Belanja (RAB) sejumlah bantuan yang diterima; ,. Kwitansi bermaterai Rp. 6.000,- dengan nominal bantuan yang z diterima dan ditandatangani oleh yang bersangkutan dan diketahui oleh Otoritas lembaga PTKH masing-rnasing; Foto copy Nomor Rekening Bank yang masih berlaku atas nama yang bersangkutan fiangan menggunakan rekening gaji pegawai.negeri sipil); ,- Reierensi/surat keterangan dari Bank yang menyatakan bahwa rekening masih aktif; Foto copy NPWP; F'otocopy SPK; Semua persyaratan tersebut diatas dibuat rangkap 2 (dua) dan dikirim kepada Dirjen Bimas Hindu Up. Pejabat Pembuat Komitmen Direktorat Penclidikan Hindu Kementerian Agama RI Lantai 15 Jl. M.H. Thamrin No. 6 Jakarta Pusat. Kxhlf I )fgirni\ .ii. Kaprrii\\'arirrr. & I lukum F. Pertanggungiawaban Bantuan 1. Dosen penerima bantuan wajib membuat laporan pertanggungiawaban yang terdiri dari laporan hasil kursus pendalaman ilmu langka dan laporan keuangan penggunaan bantuan; 2. Laporan pertanggungiawaban keuangan setidaknya memuat : - Jumlah dana yang diterima dan dipergunakan; - Fotokopi bukti-bukti belanja yang disertai dengan kwitansi dan faktur; - Bukti-bukti pengeluaran telah disimpan; - Bukti setor ke rekening Kas Negara dalam hal terdapat sisa dana. G. Sanksi i Penerima bantuan bertanggungjawab terhadap penggunaan dana sebesar jumlah bantuan yang diterima jika dana tersebut tidak habis dipergunakan maka penerima bantuan wajib menyetorkan sisa dana ke _ Kas Negara; z- Apabila dana bantuan yang telah diterima dan tidak sampai dengan batas waktu 3 I dipergunakan Desember tahun anggaran berlaku maka wajib untuk mengembalikan ke Kas Negara beserta bunganya. 2 Segala bentuk pengeluaran dana bantuan yang telah dipergunakan apabila dikemudian hari ternyata tidak sesuai dengan Laporan Pertanggungiawaban yang dibuat oleh penerima bantuan, maka sepenuhnya menjadi tanggungiawab penerima bantuan dan wajib untuk mengembalikan ke Kas Negara. Klhag ()r8irnisasi. l)ircktur Sckretoris Kcpcgo\!iriarr. (v llukum A. .t BAB IN PENUTUP Fetunjuk teknis pengguna bantuan Kursus Pendalaman Disiplin ini dipergunakan dalam rangka peningkatan kualitas SDM pada setiap tinggi. Petunjuk teknis ini juga dipergunakan sebagai acuan dalam usulan proposal, pelaksanaan dan pertanggungjawaban bantuan bantuan dimaksud. ffi effi Kabng Organisasi. Kcpegawaian. & Direktur Hukum k Sekretaris