pemanfaatan instagram oleh komunitas dripper serang colony

advertisement
PEMANFAATAN INSTAGRAM OLEH KOMUNITAS
DRIPPER SERANG COLONY DALAM
MEMPROMOSIKAN VAPORIZER DI KALANGAN
PEROKOK DI KOTA SERANG
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh
Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi Pada Konsentrasi Jurnalistik
Program Studi Ilmu Komunikasi
Oleh:
Gilang Arasky R. Manto
6662112501
KONSENTRASI JURNALISTIK
PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
SERANG, JANUARI 2017
i
ii
iii
iv
MOTTO
“Jika Orang Lain Mampu, Saya Juga Mampu”
Bismillah…
Skripsi ini kupersembahkan
Dengan segala hormat dan kasih sayang
Kepada keluargaku, BAPAK, IBU dan ADIK
Yang telah melimpahkan begitu banyak kasih sayang
yang luar biasa hebat menjadi sumber
Motivasi dan inspirasi …
v
ABSTRAK
Gilang Arasky R. Manto. NIM. 6662112501. Skripsi. Pemanfaatan
Instagram Oleh Komunitas Dripper Serang Colony Dalam
Mempromosikan Vaporizer Di Kalangan Perokok Di Kota Serang.
Pembimbing I: Prof. Dr. Ahmad Sihabudin, M.Si. dan Pembimbing II:
Teguh Iman Prasetya, SE. M.Si.
Dripper Serang Colony merupakan komunitas vaporizer di Kota Serang
disingkat menjadi DSC. DSC dalam menyebarkan informasi menggunakan media
sosial Instagram, namun seiring berjalannya waktu, media sosial tersebut kurang
maksimal dalam pengelolaannya sehingga masalah-masalah yang belum diketahui
tidak dapat diselesaikan secara maksimal. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui
pemanfaatan media sosial Instagram untuk mempromosikan vaporizer di kalangan
perokok di Kota Serang. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif
dengan paradigma Post-positivis. Teori yang digunakan adalah komunikasi massa
dengan pembahasan pada promosi media online (internet) dan komunitas. Hasil
dari penelitian ini ialah bahwa Instagram dimanfaatkan oleh komunitas (yang
diwakili oleh admin) dalam memberikan promosi online. Promosi tersebut berupa
disebarnya informasi antara lain mengenai edukasi Vaporizer itu sendiri dan juga
informasi kegiatan – kegiatan komunitas. Seluruh hasil analisis data penelitian dan
wawancara yang didaptkan peneliti sudah sesuai dengan kesesuain teori yang
digunakan.
Kata Kunci: Komunikasi Massa, Media Sosial, Promosi Media Online, Komunitas
vi
ABSTRACT
Gilang Arasky R. Manto. NIM. 6662112501. Thesis. Instagram
Utilization By Dripper Serang Colony Community In Promoting
Vaporizer Among Smokers In Serang City. Advisor I: Prof. Dr. Ahmad
Sihabudin, M.Si and Advisor II: Teguh Iman Prasetya, SE. M.Si..
Dripper Serang Colony (DSC) is a vaporizer community based in
Serang, Banten. DSC uses Instagram to spread any informations they have.
However, as time goes by, Instagram as a social media is now becoming
inefficient. Lack of management causes some kind of unidentified problem
that can't be solved maximally. This study aimed to find out the utilization
of instagram as a media social in order to promote vaporizer among smokers
in Serang. This study used qualitative descriptive methods with Postpositivist paradigm. Mass communication theory is used with a discussion
on the promotion of online media (internet) and community.This study
conclude that instagram as social media is being used by the community
(which represented by an admin) to promote the vape via online. The
promotions they do include informing about the vape as the product, and
about events the community held as well. All the analysis results and
interviews that have been done by researcher is according to the conformity
of the used theory itself.
Keywords: Mass Communication, Social Media, Online Media Promotion,
Community
viii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kekhadirat yang maha Esa pemilik
alam semesta yang menggenggam jiwa raga semua mahluk-Nya, Allah
SWT, karena atas ridho-Nya penulis dapat menyelesaikan seminar ini guna
memenuhi tugas mata kuliah Seminar program studi Ilmu Komunikasi
Konsentrasi Jurnalistik di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas
Sultan Ageng Tirtayasa. Penulis menyadari bahwa penelitian ini masih jauh
dari sempurna, untuk itu saran dan kritik yang dapat membantu perbaikan
penelitian yang berjudul “PEMANFAATAN INSTAGRAM OLEH
KOMUNITAS
DRIPPER
SERANG
COLONY
DALAM
MEMPROMOSIKAN VAPORIZER DI KALANGAN PEROKOK DI
KOTA SERANG” ini sangat penulis harapkan. Pada kesempatan ini
penulis juga ingin menyampaikan ucapan terima kasih atas segala
dukungan, bantuan dan bimbingannya dalam proses penelitian serta
penyusunan penelitian ini. Pada kesempatan ini peneliti juga ingin
menyampaikan ucapan terima kasih atas segala dukungan, bantuan dan
bimbingannya dalam proses penelitian serta penyusunan skripsi ini kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Soleh Hidayat, M.PD selaku Rektor Universitas
Sultan Ageng Tirtayasa.
2. Bapak Dr. Agus Sjafari, S.Sos., M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu
sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.
ix
3. Ibu Dr. Rahmi Winangsih, M.Si selaku Ketua Prodi Ilmu
Komunikasi Fakultas Ilmu sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan
Ageng Tirtayasa.
4. Bapak Darwis Sagita S.Ikom selaku Sekretaris Prodi ilmu
Komunikasi Fakultas Ilmu sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan
Ageng Tirtayasa.
5. Bapak Husnan Nurjuman, S.Ag., M. Si selaku dosen pembimbing
akademik.
6. Bapak Prof. Dr. Ahmad Sihabudin, M.Si, selaku dosen pembimbing
I skripsi yang membantu memberikan arahan serta masukan untuk
menyelesaikan skripsi ini.
7. Bapak Teguh Iman Prasetya, M.Si. selaku dosen pembimbing II
skripsi yang membantu memberikan arahan serta masukan untuk
menyelesaikan skripsi ini.
8. Bapak M. Jaiz,. S.sos., M.Pd selaku ketua penguji sidang skripsi
yang memberikan arahan serta masukan untuk memperbaiki skripsi
saya.
9. Bapak Darwis Sagita M.I.Kom selaku penguji ke 2 sidang skripsi
yang juga memberikan arahan serta masukan untuk memperbaiki
skripsi saya.
10. Kedua orang tua ku Bapak Rizaly S. Manto, dan Ibuku tercinta
Istati, serta Adiku Rifanny Saraswati R. Manto dan Naurah Saskia R.
x
Manto terimakasih atas do’a dan dukungan yang tak pernah putus,
juga untuk kesabaran memberi dukungan moril dan materil.
11. Untuk yang selalu menemani dan mengingatkan untuk terus
mengerjakan skripsi dan mengejar apa yang dituju Elvira Suryadi
Pasman .
12. Untuk teman kerja dalam memotret Hendra Tri Nugroho, Ryan
Brandt, Rian Dante, yang selalu mengingatkan setiap waktu ketika
13. Untuk Moulin Monica Adam yang sudah bantu menyarankan dalam
pembuatan Skripsi
14. Untuk Komunitas Dripper Serang Colony Ary Trianto, Audiar Lutfi,
Indra Afriyuda, Destian Harja, Arief NEO, Muhamad Egi, Reza
Afrizal, Rio Thompson, August Pandu Pratomo, Farhan AK, Ismail
Ilyas, Pamonk, Bang Chandra dan buat teman-teman yang belum
sempat disebutkan namanya satu persatu yang selalu menyemangati
dan memberi penjelasan atas penelitian ini dari pertama sampai
skripsi ini selesai.
15. Untuk Teman – teman kampus non reguler satu angkatan 2011,
Anton, Rexy, Yuda, Rike, Monic, Okta, Fajri, Ibos, dan yang lainnya
yang sampai sekarang masih terus saling dukung satu sama lainnya .
16. Keluarga besar mahasiswa ilmu komunikasi UNTIRTA angkatan
2011 juga mahasiswa UNTIRTA 2010 lainnya terima kasih atas
perkenalan, persahabatan dan pengalaman yang berkesan selama
perkuliahan, khususnya kepada teman-teman 6E JURNALISTIK.
xi
17. Teman KKM 33 yang sering menyapa dan saling mendukung hingga
saat ini.
18. Semua pihak yang tidak bisa peneliti sebutkan satu persatu yang
telah banyak membantu peneliti dalam proses penyelesaian skripsi
ini.
Kiranya tidak ada balasan yang lebih baik kecuali yang datang dari
Allah SWT, terimakasih untuk segalanya. Kesempurnaan hanya milik-Nya
dan kebenaran datang dari-Nya. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua,
khususnya bagi peneliti dan pihak yang berkepentingan.
Serang, 03 Januari 2017
Gilang Arasky R. Manto
xiv
DAFTAR ISI
PERNYATAAN ORISINALITAS .......................................................................... i
LEMBAR PERSETUJUAN.................................................................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................... iii
MOTO .................................................................................................................... iv
ABSTRAK ...............................................................................................................v
ABSTRACT ........................................................................................................... vi
KATA PENGANTAR ......................................................................................... viii
DAFTAR ISI ........................................................................................................ xiv
BAB I ...................................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................... 10
1.3 Identfikasi masalah ...................................................................................... 10
1.4 Tujuan Penelitian ......................................................................................... 10
1.5 Manfaat Penelitian ....................................................................................... 11
1.5.1 Manfaat Teoritis.................................................................................... 11
1.5.2 Manfaat Praktis ..................................................................................... 11
BAB II ................................................................................................................... 12
2.1 Pengertian Komunikasi ............................................................................... 12
2.1.1 Komunikasi Massa ................................................................................ 12
2.1.2 Korelasi Antarkomponen dalam strategi Komunikas ........................... 16
2.1.3 Manajemen Pesan ................................................................................. 17
2.2 Media Sosial ................................................................................................ 20
2.2.1 Instagram............................................................................................... 21
2.3 Ekonomi Media ............................................................................................ 26
xv
2.3.1 Perspektif Teoritis ................................................................................. 27
2.4 Promosi ........................................................................................................ 29
2.4.1 Promosi Melalui Internet/Media Sosial ................................................ 30
2.4.2 Macam-Macam Iklan ............................................................................ 32
2.5 Komunitas.................................................................................................... 33
2.5.1 Pengertian Komunitas ........................................................................... 33
2.5.2 Faktor – faktor Terbentuknya Komunitas ............................................. 35
2.5.3 Macam - macam Komunitas ................................................................. 36
2.5.4 Struktur Komunitas ............................................................................... 36
2.5.5 Komunitas di Perkotaan ........................................................................ 37
2.5.6 Komunikasi Dalam Organisasi ..............................................................38
2.5.7 Komunitas Dripper Serang Colony ....................................................... 39
2.5.8 Vaporizer dan Perkembangannya ......................................................... 46
2.6 Penelitian Terdahulu .................................................................................... 49
2.7 Kerangka Berfikir ........................................................................................ 51
BAB III.................................................................................................................. 52
3.1 Pendekatan dan Metode Penelitian .............................................................. 52
3.2 Ruang Lingkup Penelitian ........................................................................... 55
3.3 Lokasi Penelitian ......................................................................................... 56
3.4 Jenis Data..................................................................................................... 56
3.5 Sumber Data ................................................................................................ 57
3.6 Informan Penelitian ..................................................................................... 57
3.7 Teknik Pengolahan dan Analisis Data ......................................................... 60
3.8 Jadwal Penelitian ......................................................................................... 65
BAB IV ..................................................................................................................66
4.1 Profil Subjek Penelitian................................................................................68
xvi
4.1.1 Komunitas Dripper Serang Colony ........................................................68
4.1.2 Struktur Organisasi Komunitas Dripper Serang Colony .......................70
4.2 Analisa Hasil Penelitian ..............................................................................71
4.2.1 Konten Komunitas Dripper Serang Colony Dalam Media Sosial
Instagram ................................................................................................................71
4.2.2 Bentuk Pesan Dan Hambatan Pada Instagram Komunitas Dripper
Serang Colony Dalam Mengajak Perokok Beralih Ke Vaporizer .........................77
4.2.3 Tanggapan Perokok Tentang Vaporizer dan Konten Pada Instgaram
Komunitas Dripper Serang Colony Sejak Bergabung Dalam Komunitas DSC ....83
BAB V ....................................................................................................................93
5.1 Kesimpulan ..................................................................................................93
5.2 Saran ............................................................................................................95
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................96
LAMPIRAN .........................................................................................................102
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Dalam era globalisasi seperti sekarang ini, kehidupan masyarakat
sudah tidak bisa dipisahkan lagi dari peranan media massa. Kebutuhan
manusia akan informasi dan berita merupakan kenyataan yang tidak dapat
dipungkiri lagi. Kebutuhan akan informasi itu menyebabkan manusia selalu
mencarinya, baik melalu masyarakat sekitarnya atau melalui media massa.
Media
massa
mempunyai
kemampuan untuk menjangkau sasaran
komunikasi yang luas, bahkan dengan kemajuan teknologi saat ini, media
massa telah mampu menembus berbagai hambatan geografis, ruang dan
waktu, sehingga penyebaran informasi dapat dilakukan serentak dan
menyeluruh. Pesan yang disampaikan mampu menembus berbagai golongan
dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sejumlah khalayak tidak dapat
menghindari terpaan media massa dalam kehidupan sehari – hari. Media
massa merekam segala jenis aktifitas dan peristiwa yang terjadi di dunia
karena mempunyai tugas dan kewajiban – selain menjadi sarana prasarana
komunikasi – untuk mengakomodasi segala jenis isi dunia dan peristiwaperistiwa di dunia ini melalui pemberitaan dalam aneka wujud (berita,
artikel, foto, laporan penelitian, dan lain sebagainya). Peranan penting
1
2
media massa dalam kehidupan masyarakat tersebut dimanfaatkan pihakpihak atau oleh seorang /lembaga/instansi/perusahaan/organisasi sebagai
salah satu strategi untuk memberikan informasi, mensosialisasikan atau
mempublikasikan sesuatu hal kepada masyarakat luas.
Salah satu contohnya dalam memanfaatkan media massa yang sering
terjadi dikalangan komunitas Dripper Serang Colony terutama dalam hal
kegiatan yang akan dilakukan oleh komunitas Dripper Serang Colony saat
menjelang Festival atau acara tahunan yang dilakukan setahun sekali, dan
juga pengetahuan tentang Vaporizer.
Para anggota Dripper Serang Colony menarik perhatian masyarakat
dengan memanfaatkan media massa agar dapat memperkenalkan mengenai
apa dan bagaimana mereka melakukan kegiatannya, agar dapat diketahui
masyarakat sehingga masyarakat dapat mengetahui kegiatan yang akan
berjalan di media sosial tersebut.
Dripper Serang Colony merupakan komunitas Vaporizer (Pengganti
Rokok Tembakau). Vaporizer adalah alat pengganti rokok konvensional,
alat ini menghasilkan uap bukan asap. Uap yang dihasilkan dari Vaporizer
berasal dari pembakaran e – liquid atau cairan yang digunakan sebagai
pengganti tembakau pada rokok konvensional. Cairan pada Vaporizer dibuat
dengan bahan dasar saripati sayur – sayuran dan bahan perisa makanan.
Dripper Serang Colony biasa disebut dengan sebutan DSC, DSC
berkedudukan di Kota Serang – Banten, selain Kota Serang di beberapa
daerah seperti Cilegon, Pandeglang, Rangkasbitung dan juga Tanggerang
3
terdapat juga anggota DSC, akan tetapi mereka semua terpusat di DSC Kota
Serang.
Dripper Serang Colony berdiri pada tanggal 19 Desember 2014,
berawal dari seorang yang bernama Ary Trianto yang disarankan oleh
dokter untuk berhenti merokok setelah ia berkunjung dan memeriksakan
kesehatannya di laboratirum Biomed karena penyakit paru – paru yang di
deritanya. Akhirnya ia memikirkan cara agar dapat berhenti merokok,
meskipun kesulitan untuk berhenti merokok akhirnya ia menemukan alat
untuk berhenti merokok yaitu Vaporizer. Karena kesamaan visi dan misi
yaitu ingin menciptakan udara yang bersih dan bebas dari polusi asap rokok,
juga mengajak perokok agar dapat berhenti dari merokok, akhinya Ary dan
dua temannya yaitu Indra dan Audiar beralih dari rokok konvensional ke
Vaporizer. Dari ketiga orang itulah akhirnya DSC berkembang hingga saat
ini.
Faktanya bahwa sebuah kelompok atau tim dibangun secara suka
rela, oleh penugasan, atau oleh penataan – ulang pekerjaannya sendiri,
bukan jaminan bahwa para anggota secara perorangan akan berfungsi secara
efektif sebagai sebuah kelompok atau tim. Kelompok atau tim harus
berkembang menjadi unit yang positif dan berfungsi. Hal ini dicapai dengan
bergerak melalui sejumlah tahap perkembangan, sama seperti manusia yang
tumbuh dan dewasa.1
1
Pace R. Wayne dan Don F. Faules, 2005. Komunikasi Organisasi. Bandung. PT. Remaja
Rosdakarya. Hal : 215
4
Sebuah komunitas pasti saja mengalami beberapa hambatan atau
masalah yang dimiliki oleh anggota baik secara individu atau dengan
kelompok lainnya, salah satunya kekompakan antar anggota, konflik antar
sesama anggota organisasi misalnya komunitas Dripper Serang Colony itu
sendiri. Hambatan yang lain juga dapat disebabkan oleh karena banyaknya
tingkatan atau mata rantai yang harus dilalui oleh suatu pesan dalam
komunikasi sehingga pesan yang disampaikan pun cenderung tidak efektif
dan tidak mengenai sasaran secara langsung dikarenakan ada kemungkinan
diubah oleh si penerima sebelum dilanjutkan pengirimnya. Menurut Lewis
hanya kira-kira 30% pesan yang dikirim secara berantai ini sesuai dengan
aslinya.2
Salah satu intensitas tinggi dalam komunikasi tersebut memberikan
kesempatan untuk membentuk komunitas atau kelompok baru. Dalam hal
ini, cukup banyak komunitas baru yang bermunculan seperti, komunitas
penggemar klub bola Chealsea, komunitas fotografi, komunitas pecinta
Vespa, komunitas pecinta hewan reptil, komunitas kereta mania, dan lainlin.
Maka dari itu dibutuhkan solusi untuk menjawab permasalahan
tersebut. Salah satu solusi yang bisa dipakai untuk memunculkan eksistensi
sebuah organisasi adalah dengan adanya ruang – ruang atau media yang
mampu mengakomodir kepentingan organisasi, salah satunya adalah
2
Abdullah Masmuh. 2008. Komunikasi Organisasi Dalam Pespektif Teori dan Praktek.
Malang. Universitas Muhammadiyah.hal: 75
5
bagaimana kegiatan-kegiatan organisasi mampu tersosialisasikan baik
kepada internal organisasi atau kepada pihak luar.
Salah satu ruang atau media yang bisa menjadi alternative untuk
menyelesaikan masalah eksistensi sebuah organisasi adalah media sosial.
Media sosial dipilih karena lebih memudahkan pengguna dalam melakukan
hubungan komunikasi tanpa terhalang oleh jarak dan waktu. Dengan media
sosial, pengguna bisa mengakses segala macam informasi yang dibutuhkan
kapan pun dan dimana pun. Kehadiran media sosial tahun 2014 pada
Dripper Serang Colony awalnya diharapkan mampu menjadi solusi bagi
permasalahn yang ada. Menurut data dari Kemkominfo 2016 (Kementrian
Komunikasi dan Informatika) menyatakan, pengguna interenet di Indonesia
hingga saat ini telah mencapai 82 juta orang. Dari pengguna internet
tersebut, 80 persen diantaranya berusia 15-19 tahun.3 Menurut We Are
Social pengguna media sosial di indonesia pada tahun 2016 mencapai lebih
dari 74 juta pengguna, dimana 64 juta penggunanya megakses media sosial
menggunakan perangkat mobile.4 Instagram mengumumkan bahwa jumlah
penggunanya kini sudah melebihi 400 juta pengguna, dengan 80 juta
gambar diunggah setiap harinya. Jumlah pengguna ini naik 100 juta dari
awalnya 300 juta pada tahun 2014.5
3
Kemkominfo, “Pengguna Internet di Indonesia” diakses dari http://kominfo.go.id pada
tanggal 15 Maret 2016 pukul 16.00
4
We Are Social, “Pengguna Media Sosial di Indonesia”, diakses dari http://jarvis-store.com
pada tanggal 15 Maret 2016 pukul 16.10
5
Rappler, “Pengguna Instagram”, diaksese dari www.rappler.com pada tanggal 15 Maret
2016 pukul 16.45
6
Namun seiring berjalan waktu media sosial tersebut kurang maksimal
dalam pengelolaannya sehingga masalah – masalah yang ada tidak bisa
diselesaikan secara maksimal. Salah satu penghambatnya adalah kurangnya
sumber daya manusia yang mengoperasikan media sosial tersebut.
Kekurangan sumber daya manusia yang dimaksud dalam hal ini bukan
persoalan ketidakmampuan anggota dalam mengoperasikan media sosial
namun lebih kepada ketersediaan waktu dan tempat.
Perkembangan Dripper Serang Colony ini hampir menyentuh setiap
wilayah di Banten. Keberadaan Dripper Serang Colony di masing-masing
wilayah ini tentunya harus diimbangi dengan pengelolaan yang baik pula
sehingga eksistensi terbangun di setiap wilayah. Untuk itulah maka media
sosial menjadi salah satu solusi untuk meningkatkan eksistensi diri dari
masing – masing komunitas tersebut.
Berkaitan dengan pengelolaan sebuah organisasi atau komunitas,
Dedy Mulyana dalam bukunya mengatakan bahwa Komunikasi organisasi
(Organization communication) terjadi dalam suatu jaringan yang lebih besar
dari pada komunikasi kelompok. Komunikasi organisasi seringkali
melibatkan juga komunikasi diadik, komunikasi antar-pribadi dan ada
kalanya juga komunikasi publik. Komunikasi formal adalah komunikasi
menurut struktur organisasi, yakni komunikasi ke bawah, komunikasi ke
atas, dan komunikasi horizontal. Sedangkan komunikasi informal tidak
7
bergantung pada struktur organisasi, seperti komunikasi antar sejawat, juga
termasuk gossip.6
Dalam Dripper Serang Colony, komunikasi dibangun baik melalui
komunikasi formal dan informal. Komunikasi formal terjadi pada saat
dilakukannya kegiatan – kegiatan formal seperti rapat organisasi,
musyawarah daerah dan hal-hal lain yang bersifat formal. Sedangkan
komunikasi informal dipakai pada saat Vapemeet, Kopi Darat dan kegiatan
lain yang sifatnya untuk meningkatkan keakraban antar sesama anggota.
Banyak pengalaman yang diambil serta manfaat ketika mengikuti
kegiatan yang diadakan oleh Dripper Serang Colony misalnya dalam
kegiatan Vape Festival. Vape Fesival merupakan festival dan kompetisi
Vaping serentak se – indonesia bahkan sedunia yang wajib diikuti oleh
komunitas Dripper Serang Colony untuk menjalin silaturahmi dengan
anggota komunitas lainnya se – Indonesia, dan stakeholder lain seperti para
dokter dan pakar kesehatan, juga pemilik perusahaan Vaporizer dan Liquid
untuk ikut mendukung kegiatan – kegiatan yang lain, seperti menggalakkan
gerakan berhenti merokok, juga penyuluhan tentang manfaat Vaping dan
bahaya merokok.
Oleh karena itu, banyak manfaat yang bisa didapat ketika mengikuti
kegiatan tersebut. Selain menjalin silaturahmi sesama anggota, informasi
dan pengetahuan untuk kebutuhan pribadi dan organisasipun bisa
didapatkan, misalnya kita dapat menjelaskan kepada orang – orang yang
6
Deddy Mulyana. 2002. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung : PT. Remaja
Rosdakarya. hal : 75
8
merokok agar mereka dapat berhenti merokok dan meninggalkan rokok,
caranya dengan menjelaskan apa itu Vaping, apa itu Vaporizer dan
positifnya dari Vaping sehingga dapat menghentikan seseorang dari
merokok .
Vaporizer di Kota Serang berkembang dengan cukup pesat, hal ini
terbukti dengan makin banyaknya toko – toko penjual Vaporizer, selain itu
bertambahnya anggota komunitas DSC dan munculnya komunitas
Vaporizer lainnya juga menjadi salah satu penyebab mengapa Vaporizer
berkembang dengan cukup pesat di Kota Serang. Beberapa orang yang tidak
merokok bahkan memulai menggunakan Vaporizer dikarenakan hanya ingin
bergabung dengan komunitas DSC, karena dengan mengikuti kegiatan –
kegiatan yang dilakukan oleh komunitas DSC dapat memenuhi kebutuhan
gaya hidup (Life Style) mereka.
Kegiatan komunitas Dripper Serang Colony sebenarnya bukan hanya
Vaping saja namun banyak kegiatan – kegiatan lain yang biasanya
dilaksanakan, seperti Gathering, Futsal, Latihan Vape trik bersama, Jogging
bareng ketika akhir pekan dan kegiatan lainnya. Kegiatan - kegiatan tersebut
biasanya disosialisaikan melalui media sosial yang ada seperti Instagram
untuk menarik minat anggota dalam mengikuti kegiatan tersebut. Namun
sosialisasi yang dilakukan tersebut terkadang tidak begitu efektif
dikarenakan masalah-masalah seperti yang telah dikemukakan diatas yaitu
kurangnya sumber daya manusia dalam melakukan sosialisasi tersebut.
9
Atas dasar latar belakang masalah yang dijelaskan diatas, maka
peneliti tertarik untuk menganalisis bagaimana Pemanfaatan Instagram
yang menjadi sarana untuk memperkenalkan komunitas Dripper Serang
Colony tentunya melalui media sosial yang telah dimilikiya tersebut.
Ketertarikan peneliti pada penelitian ini bukan hanya didasarkan pada alasan
bahwa peneliti merupakan salah satu anggota dari Dripper Serang Colony
sehingga akses terhadap penelitian ini lebih mudah, namun ketertarikan
peneliti terhadap penelitian ini yaitu didasarkan pada keinginan untuk
melihat fenomena bagaimana sebuah organisasi mampu memanfaatkan
media sosial yang tergolong sebagai jenis media baru dalam industri
perkembangan media masa kini sebagai alat untuk meningkatkan eksistensi
organisasi.
Untuk
itu
maka
peneliti
mengambil
judul
penelitian
“Pemanfaatan Instagram Oleh Komunitas Dripper Serang Colony Dalam
Mempromosikan Vaporizer DiKalangan Perokok Di Kota Serang”
Penelitian ini akan dilakukan pada komunitas Dripper Serang Colony
di Kota Serang dengan menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif
dimana pendekatan ini lebih menitik beratkan pada kedalaman data melalui
tekhnik wawancara mendalam pada informan yang telah ditentukan.
Penelitian ini akan didukung dengan data observasi dimana peneliti akan
melihat langsung bagaiamana proses pembuatan dan penyebaran pesan
melalui media sosial yang dilaukan oleh Dripper Serang Colony.
10
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu :
“Bagaimana Instagram sebagai sarana promosi di media sosial dan
komunitas Dripper Serang Colony?”
1.3 Identifikasi masalah
Identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah :
1.
Bagaimana konten komunitas Dripper Serang Colony dalam media
sosial Instagram?
2.
Bagaimana bentuk pesan dan hambatan pada Instagram komunitas
Dripper Serang Colony dalam mengajak perokok beralih ke
Vaporizer?
3.
Bagaimana tanggapan perokok tentang Vaporizer dan konten dalam
Instagram komunitas Dripper Serang Colony sejak bergabung dalam
komunitas DSC?
1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan dalam penelitian ini adalah :
1.
Untuk mengetahui konten komunitas Dripper Serang Colony dalam
media sosial Instagram.
2.
Untuk mengetahui bentuk pesan dan hambatan dalam Instagram
komunitas Dripper Serang Colony dalam mengajak perokok beralih
ke Vaporizer.
11
3.
Untuk mengetahui tanggapan perokok tentang Vaporizer dan konten
dalam Instagram komunitas Dripper Serang Colony sejak bergabung
dalam komunitas DSC.
1.5 Manfaat Penelitian
1.5.1 Manfaat Teoritis
Diharapkan penelitian ini dapat memberi kontribusi keilmuan
dibidang komunikasi, tentang kajian mengenai new media khususnya media
sosial yang terjadi pada komunitas dan pengguna Instagram sebagai sebuah
fenomena komunikasi massa dan komunikasi organisasi bagi komunitas
Dripper Serang Colony itu sendiri.
1.5.1 Manfaat Teoritis
Melalui penelitian ini dihrapkan dapat memberikan tambahan
pengetahuan tentang pemanfaatan Instagram dalam kajian new media
sebagai sarana dalam memperkenalkan sebuah perkembangan dan inovasi,
misalnya
perubahan
rokok
konvensional
ke
Vaporizer
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Komunikasi
2.1.1 Komunikasi Massa
Apapun aktivitas dan profesi seseorang, tidak akan luput dari
komunikasi massa. Setidaknya dalam sehari seseorang melakukan aktivitas
membaca berita di surat kabar, menyaksikan tayangan televisi, menonton
bioskop, atau mendengarkan radio. Terlebih saat ini untuk mengakses
informasi menjadi lebih mudah dengan adanya perkembangan teknologi
internet. Saat seseorang melakukam aktivitas seperti itu maka ia sedang
melakukan aktivitas komunikasi massa, karena sedang berhadapan dengan
atau diterpa media massa, dimana pesan media itu secara langsung atau
tidak tengah memengaruhinya.
Berbagai pesan melalui sejumlah media massa (surat kabar, majalah,
radio, televisi, film, internet) dengan sajian berbagai peristiwa yang
memiliki nilai berita ringan atau tinggi, mencerminkan proses komunikasi
massa yang selalu menerpa kehidupan manusia. Para ahli komunikasi
berpendapat,
yang
communication)
dimaksud
dengan
adalah
komunikasi
12
komunikasi
massa
melalui
(mass
media
13
massa. Para ahli komunikasi membatasi pengertian komunikasi massa
hanya pada komunikasi dengan menggunakan media massa.7
Sementara dalam buku Wiryanto dituliskan, komunikasi massa
merupakan suatu tipe komunikasi massa (human communication) yang lahir
bersamaan dengan mulai digunakannya alat-alat mekanik yang mampu
melipatgandakan pesan-pesan komunikasi. Dalam sejarah publisistik
dimulai satu setengah abad setelah ditemukan mesin cetak oleh Johannes
Gutenberg. Sejak itu dimulai suatu zaman publisistik atau awal dari era
komunikasi massa.8
Dalam melakukan proes komunikasi dapat dilakukan dengan
merencanakan suatu kegiatan-kegiatan komunikasi. R. Wayne Pace, Brent
D, Peterson, M, Dallas Burnet, dalam bukunya Techniques for Effectives
Communication menyatakan, kegiatan komunikasi mempunyai tiga tujuan
sentral yang utama, yaitu to secure understanding, yakni memastikan atau
menjamin pemahaman. Kemudian to establish acceptance, membina atau
membentuk penerimaan atau kesepakatan. Terakhir, to motivate action,
memotivasi kegiatan atau tindakan.9
Dalam melakukan kegiatan komunikasi adalah memastikan bahwa
orang yang dijadikan sasaran komunikasi itu benar-benar memahami pesan
yang disampaikan. Sehingga pada gilirannya, komunikasi berhasil
7
Onong Uchjana Effendy. Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung : PT. Remaja
Rosdakarya, 1990, Hal. 20
8
Wiryanto. Teori Komunikasi Massa. Jakarta : Grasindo, 2000, Hal, 1
9
Onong Uchjana Effendy. Op. Cit. Hal 32
14
dimotivasi untuk melakukan suatu kegiatan atau tindakan (yang dikehendaki
dan diharapkan).
Strategi
komunikasi
yang akan digunakan selain
diperlukan
perumusan tujuan yang jelas, juga perlu memperhitungkan kondisi dan
situasi khalayak. Untuk itu, perlu dirumuskan strategi komunikasi dengan
memperhitungkan : mengenal khalayak, menyusun pesan, menetapkan
metode, serta seleksi dan penggunaan media.
Menurut Wilbur Schramm, komunikasi senantiasa membutuhkan
setidaknya tiga unsur : sumber (source), pesan (message), dan saasaran
(destination). Sumber boleh jadi seorang individu (berbicara, menulis,
menggambar, memberi isyarat) atau suatu organisasi komunikasi (seperti
sebuah surat kabar, penerbit, stasiun televisi, atau studio film). Pesan dapat
berbentuk tinta pada kertas, gelombang suara di udara, impuls dalam arus
listrik, lambaian tangan, bendera di udara, atau setiap tanda yang dapat
ditafsirkan. Sasarannya mungkin seorang individu yang mendengarkan,
menonton atau membaca; atau anggota suatu kelompok, seperti kelompok
diskusi, khalayak pendengar ceramah, kumpulan penonton sepakbola, atau
anggota khalayak media massa.
Proses komunikasi perspektif ini terjadi pada diri komunikator dan
komunikan. Ketika seorang komunikator berniat akan menyampaikan suatu
pesan kepada komunikan, maka dalam dirinya terjadi suatu proses. Di muka
telah ditegaskan bahwa pesan komunikasi terdiri dari dua aspek, yakni isi
pesan dan lambing. Isi pesan umumnya adalah pikiran, sedangkan lambang
15
umumnya adalah bahasa. Walter Lippman menyebut isi pesan itu “picture in
our
head”,
sedangkan
Walter
Hagemann
menamakannya
“das
Bewustseininhalte”. Proses “mengemas” atau “membungkus” pikiran
dengan bahasa yang dilakukan komunikator itu dalam bahasa komunikasi
dinamakan encoding. Hasil encoding berupa pesan itu kemudian ia
transmisikan atau operkan atau kirimkan kepada komunikan.
Kini
giliran
komunikan
terlibat
dalam
proses
komunikasi
intrapersonal. Proses dalam diri komunikan disebut decoding seolah-olah
membuka kemasan atau bungkus pesan yang ia terima dari komunikator
tadi. Isi bungkusan tadi adalah pikiran komunikator. Apabila komunikan
mengerti isi pesan atau pikiran komunikator, maka komunikasi terjadi
sebaliknya bilamana komunikan tidak mengerti, maka komunikasi pun tidak
terjadi.10
Pemikiran dari strukturisasi cukup sederhana: praktik-praktik dari
kelompok menciptakan struktur yang memengaruhi praktik di masa yang
akan datang. Dengan kata lain, tindakan-tindakan memiliki konsekuensi
untuk tindakan selanjutnya. Karena kita sering kali khawatir akan isi dari
diskuis kita pada waktu tertentu, sangatlah sulit untuk mengawasi masalah
ini; namun begitu, proses yang dipakai oleh suatu kelompok memang
menciptakan jenis tertentu dari dunia sosial yang menyajikan peluang dan
batasan dalam kelompok di masa yang akan datang. Untuk alas an ini,
kelompok harus memberikan perhatian pada proses.
10
Onong Uchjana Effendy. 2003. Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi. Bandung: PT. Citra
Aditya Bakti Hal: 31
16
Anggota-anggota kelompok sering kali bertanya pertanyaan “apa”:
apa yang harus kita bicarakan? Apa yang kita ingin capai? Apa yang akan
kita coba? Sebagai tambahan, kelompok harus menambahkan pertanyaan
“bagaimana”: bagaimana kita menyelesaikan isu ini? Bagaimana kita akan
bekerja sebagai kelompok? Bagaimana kita mengatur waktu kita?
Bagaimana kita membagi energi kita? Apa pun yang anda lakukan,
strukturisasi akan terjadi, tetapi jika anda tidak sadar akan itu, hasilnya
mungkin bukan yang diinginkan dan tidak produktif. Pertanyaan
“bagaimana” sangatlah kritis, karena proses berpengaruh.
Strukturisasi memiliki beberapa dampak. Ia akan menentukan, sebagai
contoh, apa yang individu dapat dan katakana dalam sebuah kelompok.
Bahkan, penelitian Bales awal tahun 1950an menunjukan bahwa komentarkomentar kelompok tidak didistribusikan merata. Bales menunjukan
bagaimana beberapa tipe pertanyaan membentuk interaksi kelompok dan
menerapkan peranan terhadap individu.11
2.1.2 Korelasi Antarkomponen dalam strategi Komunikasi
Akan lebih baik apabila dalam strategi komunikasi diperhatikan
komponen-komponen komunikasi dan factor-faktor pendukung dan
penghambat pada setiap komponen tersebut. Dimulai secara berturut-turut
dari
komunikan
komunikator.
sebagai
Pertama,
sasaran
mengenali
komunikasi,
sasaran
media,
komunikasi.
pesan,
dan
Diperlukan
mempelajari siapa-siapa yang akan menjadi sasaran komunikasi. Hal
11
Stephen W. Littlejhon. 2011. Teori Komunikasi. Jakarta : Salemba Humanika hal :352
17
tersebut tergantung pada tujuan komunikasi, apakah komunikan hanya
sekedar mengetahui atau agar komunikan melakukan tindakan tertentu.
Kedua, pemilihan media komunikasi. Untuk mencapai sasaran
komunikasi, dapat memilih salah satu atau gabungan dari beberapa media,
tergantung pada tujuan yang akan dicapai, pesan yang akan disampaikan,
dan teknik yang akan dipergunakan.
Ketiga, pengkajian tujuan pesan komunikasi. Pesan komunikasi
(message) mempunyai tujuan tertentu. Hal ini menentukan teknik yang
harus diambil, apakah teknik informasi, teknik persuasi, atau teknik intruksi.
Pesan komunikasi terdiri atas isi pesan dan lambang. Isi pesan komunikasi
bisa stu, tetapi lambang yang dipergunakan bisa macam-macam. Lambang
bisa dipergunakan untuk menyampaikan isi komunikasi ialah bahasa,
gambar, warna, gesture, dan sebagainya. Keempat, peranan komunikator
dalam komunikasi. Ada factor yang penting pada diri komunikator bila
melancarkan komunikasi, yaitu daya tarik sumber dan kredibilitas sumber.12
2.1.3 Manajemen Pesan
Pada sub bab kolerasi antarkomponen dalam strategi komunikasi telah
disebutkan, bahwa salah satu komponen dalam strategi komunikasi adalah
mengenai pengkajian tujuan pesan komunikasi. Dalam hal ini, peneliti
menganggap adanya bahasan yang lebih focus mengenai pesan, karena
pesan merupakan jantung dari proses komunikasi. Dalam konteks
komunikasi massa, pesan tentu memiliki peran penting juga, karena pesan
12
Onong Uchjana Effendy. Op. Cit, Hal. 35-38
18
atau informasilah sebagai produk yang diberikan kepada khalayak dari
komunikasi massa. Untuk itu dalam mengolah pesan yang dapat diterima
baik oleh masyarakat melalui media massa, perlu adanya manajemen atau
pengelolaan pesan yang baik.
Manajemen menurut Tommy Suprapto adalah aktivitas manajemen
pada setiap lembaga atau organisasi yang pada umumnya berkaitan dengan
usaha mengembangkan suatu tim kerja sama atau kelompok orang dalam
satu kesatuan dengan memanfaatkan sumber daya yang ada untuk mencapai
tujuan tertentu dalam organisasi yang telah diterapkan sebelumnya. 13
Salah satu unsur manajemen pesan adalah membuat perencanaan
pesan. Pesan atau informasi merupakan bagian terpenting dari program
komunikasi. Untuk itu dalam menyusun pesan perlu memperhatikan faktorfaktor seperti : 1) pesan harus merupakan pemecahan masalah komunikan,
2) komunikator yakin bahwa pesan menguntungkan atau bermanfaat bagi
target audiens bila dilaksanakan, 3) pesan memberikan solusi tentang cara
target audiens melaksanakan pesan, 4) pesan harus sesuai dengan
kemampuan, norma, budaya dan tradisi komunikan.14
Ketika menyampaikan pesan melalui komunikasi massa, menurut
Tommy Suprapto, perlu mengetahui langkah-langkah memilih saluran atau
media tempat dimana akan membantu dalam mempublikasikan pesan.
Langkah-langkah tersebut meliputi : 1) mendaftar semua media yang ada.
13
Tommy Suorapto. Pengantar Teori dan Manajemen Komunikasi. Yogyakarta : Media
Pressindo. 2009. Hal. 121
14
Ibid. Hal. 149
19
Dengan mengetahui media apa saja yang ada, akan dapat memilih dengan
baik. Dengan mendaftar media, dapat mengetahui hal-hal terpenting dari
setiap media. Misalnya berapa banyak proporsi khalayak yang memiliki
pesawat radio atau televisi, berapa banyak setiap harinya orang membaca
surat kabar, atau berapa banyak oplah yang terbit dari setiap surat kabar 2)
mengevaluasi setiap media. Hal ini untuk mengetahui media apa yang cocok
digunakan sesuai dengan tujuan yang ingin disampaikan melalui media
massa. 3) menemukan ketersediaan media. Setelah melakukan untuk
mendaftar disemua media, bisa saja hanya beberapa media yang cocok
digunakan untuk itu langkah ketiga ini perlu dilakukan. 4) menentukan cost
efektif media. Setiap media biasanya mengalokasikan sejumlah biaya untuk
membantu proes publikasi. Atau ada juga yang Cuma-Cuma tergantung
persetujuan antara pihak media dengan lembaga /organisasi yang akan
mempubliasikan sesuatu. 5) menggunakan kombinasi beberapa media. Riset
menunjukan bahwa dalam penyebarserapan, kombinasi antar media ternyata
paling efektif untuk mencapai tujuan.15
Untuk mempublikasikan pemanfaatan Instagram kepada masyarakat
melalui komunikasi massa. Perlu adanya pengemasan pesan yang baik agar
visi misi atau tujuan yang ingin dicapai untuk mempromosikan Vaporizer
kepada perokok.
15
Ibid. Hal. 150
20
2.2 Media Sosial
Media sosial adalah sebuah media online, dengan para penggunanya
bisa dengan mudah berpartisipasi, berbagi dan menciptakan isi meliputi
blog, jejaring sosial, wiki, forum dan dunia virtual. Blog, jejaring sosial dan
Wiki merupakan bentuk media sosial yang paling umum digunakan oleh
masyarakat di seluruh dunia. Menurut Antony Mayfield dari iCrossing,
media sosial adalah mengenai menjadi manusia biasa. Manusia biasa yang
saling membagi ide, bekerjasama dan berkolaborasi untuk menciptakan
kreasi, berfikir, berdebat, menemukan orang yang bisa menjadi teman baik,
menemukan
pasangan
dan
membangun
sebuahkomunitas.
Intinya,
menggunakan media sosial menjadikan kita sebagai diri sendiri. Selain
kecepatan informasi yang bisa diakses dalam hitungan detik, menjadi diri
sendiri dalam media sosial adalah alasan mengapa media sosial berkembang
pesat. Tak terkecuali, keinginan untuk aktualisasi diri dan kebutuhan
menciptakan personal branding.
Teknologi-teknologi web baru memudahkan semua orang untuk
membuat dan yang terpenting menyebarluaskan konten mereka sendiri. Post
di Blog, tweet, atau video di YouTube dapat direproduksi dan dilihat oleh
jutaan orang secara gratis. Pemasang iklan tidak harus membayar banyak
uang kepada penerbit atau distributor untuk memasang iklannya. Sekarang
21
pemasang iklan dapat membuat konten sendiri yang menarik dan dilihat
banyak orang.16
2.2.1 Instagram
Instagram sebagai sarana media sosial komunikasi massa yang hanya
dapat diakses melalui internet banyak digunakan sebagai sarana promosi.
Misalnya saja banyak pengguna Instagram yang menggunkan akun
Instgramnya sebagai akun online shop atau berjualan melalui via internet,
selain instagram sudah banyak digunakan oleh masyarakat, pengguna
instagrampun cukup mudah untuk mendapatkan akses menggunakan
instagram karena Instagram tidak memungut biaya dalam pembuatan
akunnya (gratis).
Berdiri pada tahun 2010 perusahaan Burbn, Inc., merupakan sebuah
teknologi startup yang hanya berfokus kepada pengembangan aplikasi untuk
telepon genggam. Pada awalnya Burbn, Inc. sendiri memiliki fokus yang
terlalu banyak di dalam HTML5 mobile, namun kedua CEO, Kevin
Systrom dan juga Mike Krieger, memutuskan untuk lebih fokus pada satu
hal saja. Setelah satu minggu mereka mencoba untuk membuat sebuah ide
yang bagus, pada akhirnya mereka membuat sebuah versi pertama dari
Burbn, namun di dalamnya masih ada beberapa hal yang belum sempurna.
Versi Burbn yang sudah final, adalah aplikasi yang sudah dapat digunakan
di dalam iPhone, yang dimana isinya terlalu banyak dengan fitur-fitur. Sulit
bagi Kevin Systrom dan Mike Krieger untuk mengurangi fitur-fitur yang
16
Dan Zarrella. 2010. The Social Media Marketing Book, Jakarta:PT. Serambi Ilmu
Semesta.hal:2
22
ada, dan memulai lagi dari awal, namun akhirnya mereka hanya
memfokuskan pada bagian foto, komentar, dan juga kemampuan untuk
menyukai sebuah foto. Itulah yang akhirnya menjadi Instagram
Nama instagram berasal dari pengertian dari keseluruhan fungsi
aplikasi ini. Kata “insta” berasal dari kata “instan”, seperti kamera polaroid
yang pada masanya lebih dikenal dengan sebutan “foto instan”. Instagram
juga dapat menampilkan foto-foto secara instan, seperti polaroid di dalam
tampilannya. Sedangkan untuk kata “gram” berasal dari kata “telegram”,
dimana cara kerja telegram sendiri adalah untuk mengirimkan informasi
kepada orang lain dengan cepat. Sama halnya dengan Instagram yang dapat
mengunggah foto dengan menggunakan jaringan internet, sehingga
informasi yang ingin disampaikan dapat diterima dengan cepat. Oleh karena
itulah Instagram berasal dari instan-telegram. Sistem sosial di dalam
Instagram adalah dengan menjadi mengikuti akun pengguna lainnya, atau
memiliki pengikut Instagram. Dengan demikian komunikasi antara sesama
pengguna Instagram sendiri dapat terjalin dengan memberikan tanda suka
dan juga mengomentari foto-foto yang telah diunggah oleh pengguna
lainnya. Pengikut juga menjadi salah satu unsur yang penting, dimana
jumlah tanda suka dari para pengikut sangat mempengaruhi apakah foto
tersebut dapat menjadi sebuah foto yang populer atau tidak. Untuk
menemukan teman-teman yang ada di dalam Instagram. Juga dapat
23
menggunakan teman-teman mereka yang juga menggunakan Instagram
melalui jejaring sosial seperti Twitter dan juga Facebook.17
Tingginya
minat
para
pengguna
Instagram
tersebut
cukup
mengejutkan. Karena fitur yang dimiliki oleh Instagram tidak selengkap
jejaring sosial lain. Aplikasi Instagram tidak dilengkapi dengan halaman
admin, tidak ada profile brand ataupun verifikasi akun. Namun, terdapat
kemudahan utama yang mampu menarik para pengguna Instagram.
Kemudahan tersebut adalah cara sharing secara langsung ke Twitter ataupun
Facebook. Simply Measured menemukan bahwa 60 persen foto Instagram
disharing secara langsung ke Twitter. Jumlah tersebut bahkan mencapai
angka 90 persen di Facebook. Detail akun Instagram selama 3 bulan pada
tahun 2013, brand ternama menggunakan Instagram : MTV total followers
994,733 dengan total foto 645 foto, Starbucks Coffee total followers
876,987 dengan total photos 221 foto, Burberry followers 557,489 total foto
697, Nike 527,300 total foto 437, Gucci total followers 217,349 total foto 94
. Data tersebut adalah 5 brand ternama dunia yang kini menggunakan
Instagram sebagai sarana marketing.18
17
Sya-if Silva, “Sejarah Asal Mula Media Sosial Instagram”, diakses dari
http://satupedang.blogspot.co.id/2015/02/sejarah-asal-mula-media-sosial-instagram.html,
pada tanggal 17 Februari 2016 Pukul 13.00
18
Eryta Ayu Putri S, “Aplikasi Instagram Sebagai Media Komunikasi Pemasaran Online
Shop”, Skripsi Kearsipan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Program Studi Ilmu Komunikasi,
UPN “Veteran”, 2013, hlm. 7-8.
24
2.3 Ekonomi Media
Perkembangan media massa modern menempatkan media tidak lagi
dipahami dalam konteks sebagai
institusi sosial dan politik belaka
melainkan juga harus dilihat dalam konteks institusi ekonomi. Fakta
menunjukkan bahwa media telah tumbuh bukan saja sebagai alat sosial,
politik dan budaya tapi juga sebagai perusahaan yang menekankan
keuntungan ekonomi. Institusi media harus dinilai sebagai dari system
ekonomi yang juga bertalian erat dengan system politik. Inilah yang
dimaksudkan bahwa media mempunyai dwi karakter yang tak terpisahkan:
karakter sosial-budaya-politik dan karakter ekonomi. Faktor ekonomi
rupanya menjadi faktor penentu dalam mempengaruhi seluruh perilaku
media massa modern. Faktor pasar bebas dalam seluruh proses komunikasi
massa memberikan kontribusi yang tidak sedikit dalam membentuk faktor
persaingan dan tuntutan ekonomi menjadi pertimbangan bagaimana media
massa kontemporer dibentuk dan dikelola.
Kita tidak bisa memahami industri media tanpa memahami kekuatan
yang mempengaruhi media terlebih dahulu. Bagian-bagian dari sebuah
institusi media tidak pernah bekerja di luar konteks social yang luas,
termasuk konteks ekonomi.
25
Ekonomi
media
mempelajari
bagaimana
industri
media
memanfaatkan sumber daya yang terbatas untuk memproduksi konten dan
mendistribusikannya kepada khalayak dengan tujuan memenuhi beragam
permintaan dan kebutuhan akan informasi dan hiburan.
Media massa selain menjadi representasi ruang public yang penuh
dengan dinamika social, politik dan budaya juga menjadi kekuatan ekonomi
yang mampu menghasilkan surplus. Media menjadi medium iklan utama
dan karenanya menjadi penghubung dan konsumsi, antara produsen barang
dan jasa dengan masyarakat.19
2.3.1 Perspektif Teoritis
Alternatif teori ekonomisasi media. Perspektif teoretis yang bisa
membantu kita memahami fenomena ekonomisasi media massa modern.
Perspektif Pertama
Perspektif ekonomi dan industrial yang memahami keterpilahan dan
ragam ciri perusahaan media berdasarkan ragam perbedaan media dan
konteks.
19
Ahmad Fatoni, “Ekonomi Media” diakses dari
https://ahmadfatoniofficial.wordpress.com/2010/05/03/ekonomi-media/ pada tanggal 25
April 2016 pukul 23.23
26
Perspektif Kedua
Lebih merupakan teori alternatif dari perspektif di atas, yaitu
perspektif ekonomi politik media yang berkonsentrasi pada masalah
kapitalisasi dan komersialisasi media.
Perspektif Ketiga
Perspektif normatif dalam memahami media. Perspektif ini berfokus
pada masalah struktur media dengan kepentingan publik.
Perspektif Keempat
Perspektif institusi media dengan titik pandang media profesional.
Keempat perspektif ini bisa dipahami dengan meletakkan media massa
sebagai pusat lingkaran dari tiga irisan yang saling berhubungan, yaitu
politik, ekonomi dan teknologi.
Picard menjelaskan bahwa industry media tergolong unik karena
media bermain dalam dua pasar sekaligus. Hal ini terjadi karena produk
media termasuk “barang” sekaligus “jasa”. Dalam pasar yang pertama,
media menjual “barang” kepada khalayak berupa surat kabar, program radio
maupun televise, majalah,buku,film, dan lainnya. sedangkan pada pasar
kedua media menjual “jasa” kepada pengiklan untuk mempromosikan
produk mereka kepada khalayak luas. Media massa sendiri sangat
27
bergantung pada pengiklan sebagai sumber utama pendapatan mereka.
Kondisi hubungan seperti itu membuat membuat kedua pasar ini saling
mempengaruhi dimana ketika permintaan atau konsumsi suatu produk
media meningkat maka simakin banyak pula pengiklan yang ingin
berpromosi di media tersebut dan media jadi di untungkan.
Dalam prespektif ekonomi dewasa ini hubungan antara media
dengan khalayak tidak lagi bisa dipandang hanya satu arah, dimana
sebelumnya media berada pada posisi lebih dominan McQuail berpendapat
hubungan antara media dengan public harus dibentuk berdasarkan
minat,harapan, dankeinginan khalayak. Kemampuan mengamati hubungan
tesebut merupakan aspek keterampilan professional yang mananfaatkan
“masukan” dari khalayak diantaranya melalui kontak pribadi pekerja media
dengankhalayak, surat dan telepon dari khalayak, dan data bukti hasil
penjualan (rating).
Mick Counihan (1972) dalam Morley dan Brunsdon menyebutkan
bahwa hubungan media-khalayak tidak sesederhana sebelumnya. Orientasi
“apa yang dilakukan media pada khalayak” menurutnya kini telah bergeser
menjadi “ apa yang dilakukan khalayak pada media”. Hal ini disebabkan
khalayak kini cenderung lebih aktif memilih produksi media sesuai cara
pandang dan kebutukan media.
Stanley J.
komunikasi
massa
Baran
dalam
bahkan
menyinggung masalah
bukunya
redefenisi
Mass Communication Theory.
28
Menurutnya
perkembangan
teknologi
dalam
industry
komunikasi
menyebabkan konsumen media kontemporer lebih memiliki kontrol atas
muatan sekaligus seleksi media.
Grossberg et al. (1998) membuat gambaran umum yang berguna
tentang
bagaimana
media
melakukan
penjualan
dan
memperoleh
penghasilan.
1. Melalui pembelian langsung komoditi – misalnya biaya majalah;
2. Melalui sebuah biaya untuk akses ke titik distribusi atau tampilan – kotak
misalnya biaya kantor di teater film, atau penyedia jasa layanan internet
biaya;
3. Melalui dukungan finansial tidak langsung, – misalnya televisi komersial;
Ketergantungan pada iklan ini memperkuat nilai-nilai kelembagaan yang
terikat dengan perspektif pasar. Itu berarti bahwa kepentingan media
diidentifikasi menjadi erat dengan kepentingan bisnis jenis lain. Ini
mendukung pandangan bahwa barang media datang untuk diperlakukan
seperti komoditas lainnya: bahwa jika produk-produk media adalah
perwujudan maka budaya yang menjadi koleksi komoditi, di mana media
bersangkutan.20
20
Ahmad Fatoni, “Ekonomi Media” diakses dari
https://ahmadfatoniofficial.wordpress.com/2010/05/03/ekonomi-media/ pada tanggal 25
April 2016 pukul 23.28
29
2.4. Promosi
Suatu perusahaan banyak aktivitas yang dilakukan tidak hanya
menghasilkan produk atau jasa, menetapkan harga, dan menjual produk atau
jasa, tetapi banyak aktivitas lainnya yang saling berkaitan satu dengan
lainnya. Salah satunya adalah promosi, kegiatan promosi adalah salah satu
bagian dari bauran pemasaran perusahaan, yang isinya memberikan
informasi kepada masyarakat atau konsumen tentang produk atau jasa yang
ditawarkan perusahaan. Tidak hanya itu, kegiatan promosi merupakan
kegiatan komunikasi antara perusahaan dengan pelanggan atau konsumen.
Perusahaan dewasa ini menganggap bahwa promosi merupakan bagian
penting dari pemasaran, karena pihak perusahaan berharap dengan promosi
yang dilaksanakan secara efektif dapat meningkatkan kualitas produk atau
jasa perusahaan sesuai dengan target penjualan yang telah ditetapkan dan
dapat bersaing dengan perusahaan lain yang menghasilkan produk atau jasa
yang sejenis. Dengan pandangan demikian perusahaan berharap dengan
dilaksanakannya kegiatan promosi secara berkesinambungan dan terarah
akan mampu mencapai hasil penjualan dan keuntungan yang maksimal.
Pengertian promosi menurut Djaslim Saladin dan Yevis Marty Oesman
(2002) “Promosi adalah suatu komunikasi informasi penjual dan pembeli
yang bertujuan untuk merubah sikap dan tinakah laku pembeli, yang
sebelumnya tidak mengenal menjadi mengenal sehingga menjadi pembeli
dan mengingat produk tersebut”. Sedangkan pengertian promosi menurut
Buchari Alma (2006 : 179) adalah : “Promosi adalah sejenis komunikasi
30
yang memberi penjelasan dan meyakinkan calon konsumen mengenai
barang dan jasa dengan tujuan untuk memperoleh perhatian, mendidik,
mengingatkan dan meyakinkan calon konsumen”. Promosi merupakan alat
komunikasi dan penyampaian pesan yang dilakukan baik oleh perusahaan
maupun perantara dengan tujuan memberikan informasi mengenai produk,
harga dan tempat. Informasi itu bersifat memberitahukan, membujuk,
mengingatkan kembali kepada konsumen, para perantara atau kombinasi
keduanya. Dalam promosi juga, terdapat beberapa unsur yang mendukung
jalannya sebuah promosi tersebut yang biasa disebut bauran promosi.21
2.4.1 Promosi Melalui Internet / Media Sosial
Internet merupakan media utama untuk promosi yang berorientasi
konsumen. Penawaran program kontinuitas, pemberian kupon secara online,
undian dan kontes melalui Internet, serta sampel berdasarkan Web, sekarang
sudah menyebar luas. Misalnya, pemberian kupon secara online merupakan
media pemberian kupon yang lebih murah dan lebih terfokus daripada direct
mail.22 Selain menyediakan media untuk mendistribusikan promosi kepada
konsumen,
Internet
juga
menyediakan
forum
yang
ideal
untuk
menghubungkan para pemasar merek yang sedang berada dalam proses
21
Elib Unikom, “Pengertian Promosi”, diakses dari
elib.unikom.ac.id/files/disk1/448/jbptunikompp-gdl-didinbasir-22387-3-babii.pdf 17
Februari 2016 pukul 22.35
22
Terence A. Shimp, “Periklanan Promosi Aspek Tambahan Komunikasi Pemasaran
Terpadu – Jilid II” (Jakarta: Erlangga, 2003) hlm. 234
31
menciptakan program promosi dengan para pemasok yang mengkhususkan
diri dalam mengembangkan program semacam itu.23
Instagram salah satu dari aplikasi sosial media yang diakses melalui
Internet, penggunaan Instagram sendiri bukan hanya sebagai sarana media
sosial untuk berkomunikasi saja, Instagram memiliki kelebihan sebagai
sarana dalam mempromosikan sesuatu hal seperti barasng dan jasa. Sebagai
contoh banyak Online Shop (toko online) suatu barang yang memakai
Instagram sebagai sarana mereka mempromosikan barang yang mereka jual.
Maka dari itu komunitas Dripper Serang Colony yang memanfaatkan
instagram sebagai forum berkumpulnya antara komunitasnya sendiri dengan
kalangan prokok dapat dengan mudah mempromosikan produknya yaitu
Vaporizer kepada perokok.
Komunitas Dripper Serang Colony melakukan promosi melalui
Instagram mencakup dua hal yaitu :
1. Promosi Komersil / Ekonomi :
Bertujuan untuk menjelaskan kepada kalangan perokok bahwa
Vaporizer lebih hemat dari sisi financial dibandingakan rokok
konvensional, agar perokok dapat beralih dari rokok konvensional ke
Personal Vaporizer hingga pada tahap berhenti merokok, karena
Pesonal Vaporizer tidak meninggalkan efek candu (dapat berhenti
kapan saja dan lanjut kapan saja).
23
Ibid
32
2. Promosi Sosial :
Bertujuan untuk mempromosikan komunitas itu sendiri dan mengajak
kalangan perokok agar bergabung dengan komunitasnya, dengan cara
menjelaskan scara langsung atau tidak langsung (melalui Instagram)
apa saja pembahasan, timbal balik, kegiatan yang dapat perokok ikuti
jika masuk kedalam komunitas DSC. 24
2.4.2 Macam – macam Iklan
a. Iklan Komersial
Iklan
komersial adalah
iklan
yang
bertujuan
untuk
mendukung kampanye pemasaran suatu produk atau jasa. Iklan komersial
ini sendiri terbagi menjadi beberapa macam, yaitu :
-
Iklan Strategis digunakan untuk membangun merek. Hal itu dilakukan
dengan mengkomunikasikan nilai merek dan manfaat produk. Iklan
ini mengundang konsumen untuk menikmati hubungan dengan merek
serta meyakinkan bahwa merek ini ada bagi para pengguna.
-
Iklan Taktis memiliki tujuan yang mendesak. Iklan ini dirancang
untuk mendorong konsumen agar segera melakukan kontak dengan
merek tertentu. Pada umumnya iklan ini memberikan penawaran
khusus jangka pendek yang memacu konsumen memberikan respon
pada hari yang sama.
24
Wawancara dengan: August Pandu Pratomo, Mempromosikan Vaporizer dari segi
komersil / ekonomi dan sosial” Kota Serang, 17 Februari 2016
33
b. Iklan Non Komsersial atau Iklan Sosial
Iklan Non Komersial biasa disebut juga sebagai Iklan
Sosial atau Iklan Layanan Masyarakat. Iklan layanan masyarakat ini tidak
bertujuan untuk menawarkan barang dan jasa. Biasanya iklan ini bertujuan
untuk pencapaian kondisi berkehidupan yang lebih baik (menurut pemasang
iklan).25
2.5 Komunitas
2.5.1 Pengertian Komunitas
Komunitas berasal dari bahasa latin communitas yang berarti
"kesamaan", kemudian dapat diturunkan dari communis yang berarti "sama,
publik, dibagi oleh semua atau banyak". Komunitas sebagai sebuah
kelompok sosial dari beberapa organisme yang berbagi lingkungan,
umumnya memiliki ketertarikan dan habitat yang sama. Dalam komunitas
manusia,
individu-individu
di
dalamnya
dapat
memiliki
maksud,
kepercayaan, sumber daya, preferensi, kebutuhan, risiko dan sejumlah
kondisi lain yang serupa. Definisi Komunitas adalah sebuah identifikasi dan
interaksi sosial yang dibangun dengan berbagai dimensi kebutuhan
fungsional.26
25
Cecevy, “Pengertian dan Penulisan Perbedaan Antara Iklan Komersil dan Non-Komersil”
diakses dari https://cecevy.wordpress.com/2014/10/04/pengertian-penulisan-danperbedaan-antara-iklan-komersial-non-komersial-2/ pada tanggal 22 Februari 2016 pukul
23.57
26
A.P Sumarno. 1989. Dimensi-dimensi Komunikasi Politik. Bandung : Citra Aditya Bakti,
hal: 45
34
Pengertian
Komunitas
Menurut
Kertajaya
Hermawan
adalah
sekelompok orang yang saling peduli satu sama lain lebih dari yang
seharusnya, dimana dalam sebuah komunitas terjadi relasi pribadi yang erat
antar para anggota komunitas tersebut karena adanya kesamaan interest atau
values.27
Proses pembentukannya bersifat horisontal karena dilakukan oleh
individu-individu yang kedudukannya setara. Komunitas adalah sebuah
identifikasi dan interaksi sosial yang dibangun dengan berbagai dimensi
kebutuhan fungsional.28 Kekuatan pengikat suatu komunitas, terutama,
adalah kepentingan bersama dalam memenuhi kebutuhan kehidupan
sosialnya yang biasanya, didasarkan atas kesamaan latar belakang budaya,
ideologi, sosial-ekonomi. Disamping itu secara fisik suatu komunitas
biasanya diikat oleh batas lokasi atau wilayah geografis. Masing-masing
komunitas, karenanya akan memiliki cara dan mekanisme yang berbeda
dalam menanggapi dan menyikapi keterbatasan yang dihadapainya serta
mengembangkan kemampuan kelompoknya.
27
28
Kertajaya Hermawan. Arti Komunitas, (Jakarta : Gramedia Pustaka Utama, 2008) hal :40
Soenarno. 2002 Kekuatan Komunitas Sebagai Pilar Pembangunan Nasional, makalah
disajikan pada Seminar Nasional – Kekuatan Komunitas sebagai Pilar Pembangunan,
Fakultas Tehnik Universitas Muhammadiyah, Jakarta 24 april 2002/ diakses pada hari
senin tanggal 22 Desember 2014 pukul 00.42 wib
35
2.5.2 Faktor-faktor Terbentuknya Komunitas
Suatu komunitas terbentuk oleh 4 faktor yaitu:
1. Komunikasi dan keinginan berbagi (sharing) para
anggota saling menolong satu sama lain.
2. Tempat yang disepakati bersama untuk bertemu.
3. Ritual dan kebiasaan: orang-orang datang secara teratur
dan periodik.
4. Influencer: merintis suatu hal dan para anggota
selanjutnya ikut terlibat.
Vanina juga menjelaskan bahwa komunitas mempunyai beberapa
aturan sendiri, yaitu:
1. Saling berbagi mereka saling menolong dan berbagi satu
sama lain dalam komunitas.
2. Komunikasi : mereka saling respon dan komunikasi satu
sama lain.
3. Kejujuran : dilarang keras berbohong, sekali seseorang
berbohong, maka akan segera ditinggalkan.
4. Transparansi : saling bicara terbuka dan tidak boleh
menyembunyikan sesuatu hal.
5. Partisipasi
:
semua
anggota
harus
disana
dan
berpartisipasi pada acara bersama komunitas.29
29
Vanina. “Aturan Komunitas”, diakses dari http://.vaninadelobelle.com Corporate
Community Management by Vanina Delobelle, PhD, May 2008 pada tanggal 22
Desember 2014 pukul 01.09 wib
36
2.5.3 Macam-Macam Komunitas
Di alam terdapat bermacam-macam komunitas yang secara garis besar
dapat dibagi dalam dua bagian yaitu:
1. Komunitas akuantik
Komunitas ini misalnya terdapat dilaut, di danau, di sungai, di parit
aatau di kolam.
2. Komunitas terrestrial
Yaitu kelompok organisme yang terdapat diperkarangan, di hutan, di
padang rumput, di padang pasir, dan lain-lain.
2.5.4 Struktur Komunitas
Karakter komunitas adalah sebagai berikut :
1. Kualitatif, seperti komposisi, bentuk hidup, fenologi dan
vitalitas. Vitalitas menggambarkan kapasitas pertumbuhan dan
perkembangbiakan organisme.
2. Kuantitatif, seperti frekuensi, densitas dan densitas relatif.
Frekuensi kehadiran merupakan nilai yang menyatakan jumlah
kehadiran suatu spesies di dalam suatu habitat. Densitas
(kepadatan) dinyatakan sebagai jumlah atau biomassa perunit
contoh, atau persatuan luas/volume, atau persatuan penangkapan.
3. Sintesis adalah proses perubahan dalam komunitas yang
berlangsung menuju ke satu arah yang berlangsung lambat
secara teratur pasti terarah dan dapat diramalkan. Suksesisuksesi terjadi sebagai akibat dari modifikasi lingkungan fisik
37
dalam komunitasnya dan memerlukan waktu. Menurut konsep
mutakhir suksesi merupakan pergantian jenis-jenis pioner oleh
jenis-jenis yang lebih mantap yang sangat sesuai dengan
lingkungannya.30
2.5.5 Komunitas Di Perkotaan
Komunitas adalah sebuah kelompok sosial dari beberapa organisme
yang berbagi lingkungan, umumnya memiliki ketertarikan dan habitat yang
sama. Dalam komunitas manusia, individu-individu di dalamnya dapat
memiliki maksud, kepercayaan, sumber daya, preferensi, kebutuhan, risiko
dan sejumlah kondisi lain yang serupa. Komunitas berasal dari bahasa Latin
communitas yang berarti “kesamaan”, kemudian dapat diturunkan dari
communis yang berarti “sama, publik, dibagi oleh semua atau banyak”.
Sedangkan perkotaan berasal dari kata “kota” sebagaimana yang diterapkan
di Indonesia mencakup pengertian “town” dan “city” dalam bahasa Inggris.
Perkotaan adalah kelompok penduduk yang bertempat tinggal bersamasama dalam suatu kota menurut peraturan-peraturan yang telah ditentukan.
Perkotaan adalah kumpulan wilayah yang didalamnya memiliki aksesbilitas
seperti pusat pemukiman penduduk, pusat kegiatan ekonomi, pusat kegiatan
politik, pusat hiburan, dan pusat kegiatan sosial budaya.
Komunitas perkotaan adalah sekelompok orang yang saling peduli satu
sama lain lebih dari yang seharusnya, dimana dalam sebuah komunitas
terjadi relasi pribadi yang erat antar para anggota komunitas tersebut
30
Irwan, Djamal Zoer’aini. 2003. Prinsip-prinsip Ekologi dan Organisasi Ekologi
Komunitas dan Lingkungan, Jakarta: Bumi Aksara hal: 56
38
karena
adanya
kesamaan
interest
atau
values
dalam
daerah
perkotaan. Proses pembentukannya bersifat horisontal karena dilakukan
oleh individu-individu yang kedudukannya setara. Kekuatan pengikat suatu
komunitas, terutama, adalah kepentingan bersama dalam memenuhi
kebutuhan kehidupan sosialnya yang biasanya, didasarkan atas kesamaan
latar belakang budaya, ideologi, sosial-ekonomi. Disamping itu secara fisik
suatu komunitas biasanya diikat oleh batas lokasi atau wilayah geografis.
Masing-masing komunitas, karenanya akan memiliki cara dan mekanisme
yang berbeda dalam menanggapi dan menyikapi keterbatasan yang
dihadapainya serta mengembangkan kemampuan kelompoknya. Contoh
komunitas-komunitas yang ada diperkotaan adalah komunitas hijau,
komunitas pecinta musik, komunitas otomotif, komunitas olahraga, dan
masih banyak lagi contohnya.31
2.5.6 Komunikasi Dalam Organisasi
Menurut Katz & Robert Kahn, kedua ahlo psikologi sosial dari pusat
riset survei Universitas Michigan, komunikasi adalah pertukaran informasi
dan penyampaian makna yang merupakan hal utama dari suatu sistem atau
organisasi. Jadi komunikasi sebagai suatu “proses penyampaian informasi
dan pengertian dari satu orang ke orang lain. Dan satu – satunya cara
31
Lima Films, “Pengertian Komunitas Kota” diakses dari
http://teknikkomunikasi.wix.com/lima#!info/c10fk pukul pada tanggal 22 Februari 2016
pukul 23.44
39
mengelola aktivitas dalam suatu organisasi adalah melalui proses
komunikasi.32
Menurut M.T Myers & G.E Myers, dalam bukunya Management Of
Communication (diterjemahkan oleh A. Hasymi, diterbitkan oleh Bahana
Aksa, Jakarta, 1987), komunikasi memungkinkan seseorang untuk
mengkoordinasikan suatu kegiatan kepada orang lain untuk mencapai tujuan
bersama. Akan tetapi, komunikasi tidak hanya sekedar informasi/pesan dan
pentransferan makna saja. Komunikasi mengandung arti suatu proses
transaksional, yaitu komunikasi yang dilakukan seseorang dengan pihak
lainnya dalam upaya – upaya mempertukarkan suatu simbol . lambang dan
membentuk suatu makna serta mengambangkan harapan – harapannya.
Berkaitan dengan komunikasi yang menurut suatu teori umum komunikasi
mengandung proses transaksional tersebut diatas, maka ada beberapa hal
yaitu, (1) Mempertukarkan simbol, (2) Membentuk makna tertentu, (3)
Mengembangkan harapan – harapan.33
2.5.7 Komunitas Dripper Serang Colony
Berawal dari seorang yang bernama Ary Trianto yang disarankan
oleh dokter untuk berhenti merokok
setelah ia berkunjung dan
memeriksakan kesehatannya di laboratirum Biomed karena penyakit paru –
paru yang di deritanya, akhirnya ia memikirkan cara agar dapat berhenti
merokok meskipun kesulitan untuk berhenti merokok akhirnya ia
32
33
Naniek Afrilla Framanik. Public Relation (Serang: Sayuti, 2011) hlm 144
Ibid 144 - 146
40
menemukan alat untuk berhenti merokok yaitu Personal Vaporizer. Karena
kesamaan visi dan misi yaitu ingin menciptakan udara yang bersih dan
bebas dari polusi asap rokok juga menagajak perokok agar dapat berhenti
dari merokok, akhinya Ary dan dua temannya yaitu Indra dan Audiar beralih
dari rokok ke Personal Vaporizer. Dari ketiga orang itulah akhirnya DSC
berkembang hingga saat ini. Terbentuk DSC (Dripper Serang Colony) pada
tanggal 19 Desember 2014 Dan diresmikan secara notaris pada tanggal 01
Januari 2015 untuk menampung dan mewadahi semua ide-ide kreatif para
anggotanya dan demi kemajuan khususnya dibidang vaporizer termasuk
turunannya.
Job Description
ï‚·
1. Ketua Umum
1. Mengkoordinasi organisasi secara umum dalam hal kegiatan sosial dan
kemasyarakatan.
2. Sebagai perwakilan rapat di organisasi atau komunitas lain baik di dalam
atau di luar kota lainnya.
3. Memiliki hak dan wewenang penuh memutuskan keputusan yang diambil
berdasarkan musyawarah.
4. Melindungi dan memotivasi anggota dan pengurus.
5. Memilih dan menunjuk koordinator atau ketua bidang masing-masing.
6. Mengetahui dan menyetujui seluruh kegiatan yang dilaksanakan oleh
komunitas dengan berbagai pertimbangan.
41
7. Memiliki hak mengeluarkan surat kuasa atau surat perintah memberi job
description tambahan bagi anggota dan seksi.
8. Membuat SK untuk pengurus dan Anggota di tingkat Wilayah.
ï‚·
2. Wakil Ketua
1. Membantu Ketua Umum dalam tugas penyelenggarakan asosiasi dan
permasalahan yang muncul.
2. Mengkoordinasikan fungsi ketua bidang dalam penyelerasan tugas di
lapangan.
3. Mewakili Ketua Umum dalam hal undangan acara dan atau tugas bila
Ketua Umum berhalangan.
4. Memberikan masukan berupa ide, gagasan, dan saran yang diperlukan
dalam tindakan asosiasi.
5. Melakukan pelaporan kerja kepada Ketua Umum terhadap peran dan
tugas yang dilakukan.
6. Bersama Ketua umum, mengontrol kinerja Ketua Bidang masing-masing.
ï‚·
3A.Ketua
A. Bidang Politik
1. Bersama Ketum, membuat kebijakan yang terkait dengan dampak yang
ditimbulkan oleh kondisi politik.
2. Menjadi jubir terhadap media yang terkait dengan dampak politik
terhadap kehidupan sosial.
3. Mewakili ketua –bila berhalangan- untuk menghadiri undangan yang
terkait dengan politik.
42
4. Melakukan dan meneliti dampak politik terhadap kehidupan dan
kesejahteran masyarakat dan menganalisa bersama ketum untuk dijadikan
dasar pengambilan kebijakan organisasi secara umum.
5. Mengamati isu-isu politik yang berkembang dan mengkanter pengaruh
buruk terhadap masyarakat dan organisasi.
ï‚·
3B. Ketua Harian
1. Pengurus Harian sebagai penentu kebijakan strategis sekaligus pelaksana
tugas harian berkewajiban memimpin dan mengendalikan jalannya
organisasi.
2. Sesuai dengan kedudukannya, dalam menjalankan tugas bersifat
koordinatif dan membawahi bidang-bidang yang telah ditetapkan.
3. Dalam menjalankan fungsi dan wewenangnya bersifat kolektif.
ï‚·
4. Sekretaris
1. Pencatatan dan pengarsipan semua dokumen baik dalam rapat ataupun di
luar rapat.
2. Mengkoordinasi pembuatan undangan rapat, pembuatan laporan dan
proposal.
3. Menyusun
perihal
surat-menyurat
(Surat
Pernyataan,
perijinan,
permohonan, undangan).
4. Menyusun laporan pertanggung jawaban bersama Ketua Umum.
5. Menyusun notulen rapat.
6. Membuka dan menutup rapat sebelum rapat di pimpin Ketua Umum.
7. Menyusun dan mendata anggota dan pengurus asosiasi.
43
ï‚·
5. Bendahara
1. Pemegang uang kas asosiasi.
2. Pencatatan, pengarsipan semua dokumen tentang pemasukan dan
pengeluaran kas.
3. Mengkoordinasi rapat Komunitas dan penerimaan uang kas.
4. Pelaporan kas komunitas.
5. Bertanggung jawab penuh atas keuangan komunitas.
6. Mengolah keuangan komunitas.
7. Menetapkan jumlah uang kas yang ditarik per anggota.
8. Bersama Ketua Umum, memutuskan jumlah uang yang akan dikeluarkan
berdasarkan kegiatan yang dilaksanakan bersama.
ï‚·
6. Public Relation
1. Melakukan pencitraan komunitas kepada arah positif di mata masyarakat.
2. Melakukan upaya melawan terhadap isu negative yang berkembang
tentang komunitas.
3. Melakukan pendekatan organisasi masyarakat melalui brosur, company
profile, media masa, radio maupun TV.
4. Melakukan planning kerja dan musyawarah dengan ketum sebagai
landasan kebijakan bertindak.
5. Mempelajari pendapat, koreksi, masukan dan kritik dan melaporkan
kepada Ketum untuk dijadikan landasan kerja.
ï‚·
7. Korlap - Koordinator lapangan
1. Menyediakan dan mengkoordinir tempat.
44
2. Menyediakan Transportasi.
3. Bertanggung jawab selama kegiatan berlangsung (lapangan).
ï‚·
8. Humas (Hubungan Masyarakat)
1. Public Relations (PR). Tugas seorang PR Manager secara umum adalah
merencanakan dan mengembangkan komunikasi yang lebih bersifat
korporat, meliputi penulisan berita korporat, membina hubungan baik
dengan pihak eksternal asosiasi, termasuk membina hubungan dengan
media (jurnalis, news editor, dll), sekaligus juga bertanggung jawab
terhadap lancarnya komunikasi di tingkat internal asosiasi, misalnya
dengan menerbitkan buletin member asosiasi, dll.
2. Dalam menjalankan tugasnya, ia juga berhubungan komunikasi internal
dan eksternal berita-berita seputar aktifitas vapor.
3. Jabatan ini merupakan jabatan yang spesialis atau khusus menangani
komunikasi internal dan eksternal asosiasi.
4. PR Manager selama ini seolah lebih bertanggung jawab kepada
komunikasi ke publik yang berkaitan dengan aktifitas asosiasi; tanggung
jawab seorang Humas lebih berat ke arah pembangunan identitas asosiasi
, serta menjaga agar setiap komunikasi yang dimiliki oleh asosiasi tetap
terjaga imagenya.
ï‚·
9. Sekjen (Sekretaris Jenderal)
1. Sebagai wakil komunitas dalam menyelesaikan masalah yang timbul
antara anggota dengan anggota maupun masalah yang dihadapi anggota
45
yang berkaitan dengan instansi/asosiasi/yayasan pemerintah maupun
instansi/asosiasi/yayasan independen.
2. Sebagai wakil komunitas dalam menjalankan/mengoperasikan komunitas
sesuai dengan maksud dan tujuan yang telah ditetapkan dalam Anggaran
Dasar.
3. Mengusulkan kebijakan-kebijakan yang harus ditetapkan dan/atau diambil
yang sesuai dengan maksud dan tujuan asosiasi sebagaimana diamanatkan
dalam Anggaran Dasar.
4. Menetapkan skala prioritas atas penanganan masalah yang harus
diselesaikan oleh asosiasi baik masalah internal maupun eksternal.
5. Merencanakan rapat-rapat guna mengambil keputusan dan menyelesaikan
atas masalah yang dihadapi oleh anggota.
6. Merencanakan rapat-rapat sebagaimana diamanatkan dalam Anggaran
Dasar.
7. Memberikan laporan kepada peserta rapat di dalam rapat-rapat yang
diselenggarakan berdasarkan Anggaran Dasar atas pergerakan/progress
organisasi termasuk dan tidak terbatas atas kinerja anggota Dewan
Pengurus yang telah ditetapkan dalam Anggaran Dasar.
8. Merencanakan strategi peningkatan peran asosiasi baik di dalam negeri
maupun luar negeri.
46
ï‚·
10. Penasehat Produk
1. Memberikan data kepada anggota komunitas atas kualitas produk.
2. Melakukan pengecekan atas produk ejuice / eliquid yang masuk kategori
kualitas yg baik sesuai SNI.34
2.5.8 Vaporizer dan Perkembangannya
Banyak yang mengira bahwa yang mematenkan pertama kali rokok
elektrik adalah Herbert Gilbert pada tahun 1963, namun penemuan tersebut
tidak menghasilkan Vaporizer yang sekarang sedang menjadi trend, namun
pada tahun 2003 Hon Lik menemukan dan mematenkan e-cigarrete yang
menjadi awal mula munculnya Vaporizer. Cerita Hon Lik menemukan eciggarette bisa di bilang unik karena ia menumukaan inspirasi membuat eciggaret dari mimpinya pada tahun 2000. Hon Lik adalah seorang pecandu
rokok konvensional berat yang menderita penyakit infeksi pernafasan. Dia
sering batuk – batuk dan bersin sehingga ia kesulitan untuk tidur.
Saat ia tertidur dia bermimpi bahwa dia tenggalam dan mati, namun
tiba – tiba air laut itu menguap dan ia terbaring di sebuah pulau yang indah
dan penuh kabut berwarna warni. Kemudian dari mimpi itulah dia
menemukan inspirasinya. siang dan malampun ia gunakan untuk bekerja
keras untuk mewujudkan mimpinya membuat rokok elektrik pengganti
rokok konvensional, dan akhirnya dia pun menemukan sebuah perangkat
yang bisa merubah cairan nikotin menjadi uap/kabut atau yang biasa kita
34
AD/ART Dripper Serang Colony
47
kenal sekarang dengan nama e – cigarrete , dan yang paling hebat dari
penemuanya ini adalah alat ini memilliki sensasi yang sama dengan rokok
konvensional biasa namun tidak memeliki kandungan seperti tar dan zat
karsinogen penyebab kanker yang biasanya ditemukan pada semua rokok
konvensional.
Hon Lik memberikan penemuan e – ciggarettenya ini pertama kali
kepada ayahnya, ayahnya adalah perokok berat dan mengidap penyakit
kanker paru paru akibat rokok konvensional, ayahnya pun senang dan
mengatakan dengan penemuanya ini kelak di masa mendatang akan sedikit
anak – anak yang akan melihat ayahnya sekarat terkena penyakit kanker
paru – paru
akibat rokok konvensional. Rokok tembakau atau rokok
konvensional dapat membunuh satu orang setiap enam detik. Dengan
penemuan Hon Lik ini kita akhirnya bisa mendapatkan alternatif menikmati
sensasi merokok yang benar – benar menyenangkan.
Perkembangan personal vaporizer ini bisa dikatakan sangat cepat,
sejak awal pembuatan tahun 2003 di Bangkok, Tiongkok lalu diperkenalkan
di Amerika pada tahun 2007, salah satu pabrik di tiongkok yang didirikan
pada tahun 2009 telah mendapaktan omset lebih dari 1,5 milyar dolar per
tahun, dan mungkin beberapa tahun ke depan penjualan e cigarette ini akan
melampaui penjualan dari rokok konvensional. Di Indonesia sendiri rokok
elektrik baru masuk pada tahun 2010 itupun belum mendapat sertifikat legal
dari badan POM, namun walaupun belum mendapatkan sertifikat atau ijin
48
yang resmi e ciggarete ini dapat dengan mudah kita dapatkan di Indonesia
dengan membelinya secara online.
Hingga sekarang sangat banyak perokok yang ingin berhenti ataupun
ingin menikmati sensasi merokok dengan resiko mendapatkan penyakit dari
rokok.. Memang belum ada yang mengeluarkan kepastian manfaat ataupun
resiko dari e – cigarrete ini, dan juga belum ada rekomendasi dari badan
POM Negara manapun yang menganjurkan para perokok konvensional di
negaranya agar seceptanya beralih ke e – cigarrete agar mengurangi resiko
dari merokok, namun fakta yang ada sekarang sangatlah banyak perokok
konvensional yang beralih ke rokok elektrik karena semua orang yang
beralih dari rokok konvensional ke personal Vaporizer beranggapan
Vaporizer memiliki resiko lebih rendah jika dibandingkan dengan rokok
konvensional yang ada pada umumnya. 35
35
Vaporizer Solo, “Sejarah Rokok Elektrik”, diakses dari http://vaporizersolo.blogspot.co.id/p/sejarah.html pada tanggal 01 Maret 2016 18.48
49
2.6 Penelitian Terdahulu
Tabel 2.1
Perbandingan dengan penelitian sebelumnya
Penelitian
Penelitian
sebelumnya 1
sebelumnya 2
Judul
Pemanfaatan Media
Pemanfaaan Media Pemanfaaan Instagram Oleh
penelitian
Massa Oleh Rumah
Sosial
Dunia Sebagai
Dan Twitter Dalam Colony Dalam
Strategi dalam
Memperkenalkan
Mempromosikan Vaporizer
membudayakan
Komunitas
Dikalangan Perokok Di
literasi
Bismania
Kota Serang
Achmad Ramdhani
Gilang
Fitriyadi/2011/Unti
Manto/2011/Untirta
Nama
peneliti
Nurzahara
Amalia/2012/Untirta
Penelitian terbaru
Facebook Komunitas Dripper Serang
Arasky
R.
rta
Metode
Metode deskriptif
Metode deskriptif
Metode deskriptif dengan
penelitian
dengan pendekatan
dengan pendekatan
pendekatan kualitatif
kualitatif, rumah
kualitatif
komunitas Dripper Serang
dunia memanfaatkan
pemanfaatan media
Colony dengan
media massa sebagai
sosial facebook dan memanfaatkan instagram
salah satu cara agar
twitter dalam
untuk mempromosikan
dapat membantu
memperkenalkan
vaporizer kepada kalangan
mensosialisasikan
komunitas
perokok.
budaya literasi.
Bismania.
Kesimpulan
Melalui rumah dunia
Tentunya Admin
Terdapat Jenis Promosi baru
penelitian
serta visi misi yang
yang memegang
pada Instagram
diusung mengenai
akun facebook dan
Endorsement, Paid Promote,
literasi tersebut
twitter tersebut
Promosi Kontinuitas,
dijadikan indicator
harus selalu sering
Instagram dapat menjadi
untuk mengetahui
mengupdate ke
Etalase bagi penggunanya.
50
perkembangan minat
media yang
Jenis pesan yang digunakan
baca tulis budaya
digunakan oleh
komunitas DSC untuk
literasi di
komunitas
mengajak perokok beralih
masyarakat.
Bismania agar
ke Vaporizer adalah
pemanfaatan media
Informatif dan Persuasif,
yang digunakan
Vaporizer. Vaporizer dapat
berjalan dengan
dijadikan Lifestyle dan
baik dan pesan
hiburan bagi penggunanya
pesan yang dimuat
dalam media
tersebut dapat
tersampaikan
dengan baik kepada
anggota Bismania.
Teori yang Teori Perencanaan
digunakan
Manajemen Pesan
Teori Utama Komunikasi
Massa (promosi media
online), media online. Teori
pendukung Komunitas
51
2.7 Kerangka Berfikir
PEMANFAATAN INSTAGRAM OLEH KOMUNITAS DRIPER
SERANG COLONY DALAM MEMPERKENALKAN VAPORIZER
KEPADA KALANGAN PEROKOK
INSTAGRAM
Sebagai wadah dalam memperkenalkan Vaporizer dan menarik
perhatian Perokok agar tertarik bergabung dengan komunitas,
dangan cara mengunggah apapun jenis kegiatan yang dilakukan
oleh komunitas mengenani Vaporizer
Promosi Perokok
Ekonomi (Komersil)
Bertujuan untuk menjelaskan kepada kalangan perokok bahwa
Vaporizer lebih hemat dari sisi financial dibandingakan rokok
konvensional, agar perokok dapat beralih dari rokok konvensional ke
Personal Vaporizer hingga pada tahap berhenti merokok, karena
Pesonal Vaporizer tidak meninggalkan efek candu (dapat berhenti
kapan saja dan lanjut kapan saja).
Sosial Budaya
Bertujuuan untuk mempromosikan komunitas itu sendiri dan
mengajak kalangan perokok agar bergabung dengan komunitasnya,
dengan cara menjelaskan scara langsung atau tidak langsung (melalui
Instagram) apa saja pembahasan, timbal balik, kegiatan yang dapat
perokok ikuti jika masuk kedalam komunitas DSC.
Life Style
Komunitas Dripper
Serang Colony
Mengajak kalangan pereokok untuk berpindah dari rokok
konvensional ke Personal Vaporizer, dengan bergabung
dengan komunitas Dripper Serang Colony, Perokok akan
mengurangi resiko akibat rokok konvensional. Selain itu dalam
komunitas DSC terdapat keunikan tersendiri salah satunya
ialah Action (atrasksi) uap yang sifatnya adalah Entertain
(menghibur). Sampai pada tahap akhir yaitu berhenti merokok
karena Personal Vaporizer tidak meninggalkan efek candu
(dapat berhenti kpaan saja dan lanjut kapan saja).
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Pendekatan dan Metode Penelitian
Penelitian ini pada hakikatnya merupakan suatu upaya untuk
menemukan kebenaran. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif, yaitu menggambarkan satu
peristiwa yang terjadi saat ini tanpa melakukan hipotesis atau membuat
prediksi, tidak mencari hubungan atau menjelaskan hubungan.36
Menurut Rakhmat dalam bukunya metode penelitian komunikasi,
penelitian deskriptif ditujukan untuk: mengumpulkan informasi aktual
secara rinci melukiskan gejala yang ada, mengidentifikasi masalah atau
memeriksa kondisi praktek-praktek yang berlaku, membuat perbandingan
atau evaluasi, menentukan apa yang dilakukan orang lain dalam menghadapi
masalah yang sama dan belajar dari pengalaman mereka untuk menetapkan
rencana dan keputusan pada waktu yang akan datang.37
Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang
digunakan untuk meneliti kondisi objek alamiah, dimana peneliti adalah
sebagai instrument kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara
36
Jalaludin Rakhmat. 2005. metode penelitian komunikasi. Bandung: PT.Remaja
rosdakarya, hal.24.
37
ibid : 25
52
53
triangulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif dan hasil penelitian
kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi.38 Pendekatan
penelitian yang dapat digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan
kualitatif. Melalui penelitian kualitatif, penulis berupaya untuk
memperoleh informasi secara menyeluruh mengenai pemanfaatan
Instagram
oleh
komunitas
Dripper
Serang
Colony
dalam
mempromosikan Vaporizer kepada kalangan perokok. Pendekatan
kualitatif dipilih agar penulis dapat mendapatkan pemahaman yang
dalam terhadap permasalahan yang ada. Dengan digunakan pendekatan
kualitatif, maka data didapat akan lebih lengkap, lebih mendalam,
kredibel dan bermakna sehingga tujuan penelitian dapat tercapai. dan
dapat ditemukan data yang bersifat proses kerja, perkembangan suatu
kegiatan, deskripsi yang luas dan mendalam, perasaan, norma,
keyakinan, sikap mental, etos kerja dan budaya yang dianut seorang
maupun sekelompok orang dalam lingkungan kerjanya. 39
Menurut Sugiyono, bila dilihat dari level explanation, penelitian
kualitatif
bisa
menghasilkan
informasi
yang
deskriptif
yaitu
memberikan gambaran yang menyeluruh dan jelas terhadap situasi yang
diteliti.40 Jadi, penelitian kualitatif deskriptif ini hanya memaparkan
situasi atau peristiwa yang diteliti. Penelitian ini tidak mencari atau
menjelaskan hubungan, tidak menguji hipotesis atau membaut prediksi.
38
Sugiyono. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R & D,Bandung :
Alfabeta hal 1
39
ibid hal : 181
40
Ibid hal : 21
54
Menurut Salim dalam buku Paradigmanya adalah basis
kepercayaan
utama
dari
system
berfikir,
basis
dari
ontology,
epistemology, dan metodologi. Dalam pandangan filosof, paradigm
merupakan pandangan awal yang membedakan, memperjelas dan
mempertajam orientasi berfikir seseorang. Hal ini membawa konsekuensi
praktis terhadap perilaku, cara berfikir, intepretasi dan kebijakan dalam
pemilihan masalah. Paradigm member representasi dasar yang sederhana
dari informasi pandangan yang kompleks sehingga orang dapat memilih
untuk bersikap atau mengambil keputusan.
Paradigma menurut Kuhn didefinisikan sebagai suatu cara
pandang,
nilai-nilai,
metode-medote,
prinsip
dasar,
atau
cara
memecahkan sesuatu masalah, yang dianut oleh suatu masyarakat ilmiah
pada suatu masa tertentu.41
Peneliti dalam melakukan penelitian ini menggunakan paradigm
post – positivis. Paradigma ini berbicara bukan hanya terlibat, terasa dan
teraba saja tetapi mencoba memahami makna dibalik yang ada. Realitas
sosial menurut paradigma ini adalah suatu gejala yang utuh yang terkait
dengan konteks, bersifat kompleks, dinamis dan penuh makna. Oleh
karena itu, mengetahui keberadaannya tidak dalam bentuk ukuran akan
tetapi dalam bentuk eksplorasi untuk dapat mendeskripsikannya secara
41
Djaman Satori & Aan Komariah. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif.Bandung:
Alfabeta.Hal:9
55
utuh.42 Karena dengan menggunakan paradigm post – posotivis ini,
peneliti berusaha untuk memahami tentang Pemanfaatan Intagram Oleh
Komunitas Dripper Serang Colony Dalam Mempromoiskan Vaporizer
Kepada Kalangan Perokok. Selain itu peneliti tidak hanya mengolah data
mentahnya saja, tetapi peneliti lebih mencari tahu di setiap kejadian apa
yang menyangkut penelitian ini.
3.2 Ruang Lingkup Penelitian
Setiap manusia memiliki persepsi yang berbeda-beda terhadap
suatu hal. Untuk itu perlu diberikan batasan untuk menghindari
penafsiran yang keliru atas judul penelitian ini. Untuk menghindari
kesalah pahaman dalam menginterpretasi, sekaligus memudahkan
pembaca dalam memahami judul penelitian ini, maka penulis merasa
perlu untuk mencantumkan batasan masalah dalam penelitian ini,
sehingga tidak menimbulkan kesimpangsiuran dalam pembahasan
selanjutnya. adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut :
1. Peneliti memfokuskan penelitian ini pada pemanfaatan instagram oleh
komunitas Dripper Serang Colony dalam mempromosikan Vaporizer
kepada kalangan perokok. Hal ini dimaksudkan agar peneliti dapat fokus
dalam satu bagian. Sehingga data yang diperoleh falid, spesifik,
42
Ibid. Hal 12
56
mendalam dan memudahkan peneliti untuk menganalisis data yang
diperoleh.
2. Peneliti mengobservasi pada pemanfaatan instagram yang diguakan oleh
komunitas Dripper Serang Colony, dalam mempromosikan Vaporizer
kepada kalangan perokok.
3. Peneliti mewawancarai atau menggali informasi dari informan baik dari
anggota DSC maupun informan luar.
Penelitian ini mendeskripsikan pemanfaatan instagram oleh
komunitas Dripper Serang Colony dalam mempromosikan Vaporizer
kepada kalangan perokok.
3.3 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Kota Serang dan juga di tempat
berkumpulnya komunitas Dripper Serang Colony yaitu King Vapor,
serta beberapa tempat lain karena penelitian ini tidak bisa fokus disatu
tempat.
3.4 Jenis Data
Dalam penelitian ini dibutuhkan jenis data yang berupa pemaparan
atau uraian tentang suatu persoalan secara logis dan akurat. Adapun jenis
data yang akan di identifikasi dalam penelitian ini adalah:
1. Data yang berkaitan dengan Komunitas Dripper Serang Colony
57
2. Data mengenai komunikasi persuasif anggota Dripper Serang Colony
dengan kalangan perokok
3.5 Sumber Data
Sumber data yang digunakan dalam penlitian ini meliputi data
primer dan data sekunder. Adapun data yang menjadi sumber data primer
adalah melalui wawancara dari informan penelitian dan juga melalui
pengamatan langsung (observasi) peneliti pada kegiatan yang dilakukan
oleh komunitas Dripper Serang Colony, sedangkan yang menjadi sumber
data sekunder antara lain company profile, dan informasi media yang
memiliki relevansi dengan masalah penelitian dan layak dijadikan
refrensi, dokumentasi intern dalam melakukan penelitian. Dengan
menggunakan dokumentasi untuk memperoleh data-data, selain itu juga
menggunakan riset perpustakaan untuk mencari data atau informasi riset
melalui membaca buku-buku refrensi yang berhubungan dengan masalah
penelitian.
3.6 Informan Penelitian
Dalam penelitian kualitatif tidak menggunakan istilah populasi,
tetapi oleh Spadley dinamakan “Social Situation” atau situasi sosial yang
terdiri atas tiga eleman, yaitu : tempat (place), pelaku (actors) dan
aktifitas (activity) yang berinteraksi secara sinergis. Situasi sosial
58
tersebut, dapat dinyatakan sebagai objek penelitian yang ingin diketahui
“apa yang terjadi” didalamnya.43
Pada istilah kualitatif juga tidak menggunakan istilah sample.
Sample pada penelitian kualitatif disebut sebagai informan atau subyek
penelitian, yaitu orang–orang yang dipilih diwawancari atau diobservasi
sesuai tujuan penelitian. Informan disebut sebagai subyek penelitian
karena informan dianggap aktif mengkonstruksi realitas bukan sekedar
objek yang hanya mengisi kuesioner.44
Adapun yang menjadi key informan dalam penelitian yaitu
Anggota komunitas Dripper Serang Colony, dan Selebgram (artis
ddalam instagram) yang dianggap memiliki informasi terkait dengan
baik. Informan Kunci tersebut adalah :
1. Ary Trianto (ketua dan admin akun Instagram komunitas Dripper Serang
Colony).
2. Indra Afriyuda (wakil ketua dan admin akun Instagram komunitas Dripper
Serang Colony sekaligus Brewer atau pembuat e-liquid).
3. Audiar Lutfi (bendahara dan admin akun Instagram Dripper Serang
Colony )
43
Sugiyono.
2008.
Metode
Penelitian
Kuantitatif,Kualitatif
dan
R&D,Alfabeta:Bandung,hal.215
44
Rachmat Kriyantono. Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana Prenada Media
Grup. Hal.296
59
Dan yang menjadi informan untuk membantu melengkapi data
dalam penelitian ini adalah :
4. Destian Harja (humas komunitas Dripper Serang Colony).
5. Arief Maulana (anggota lama komunitas Dripper Serang Colony)
6. Muhamad Egi (anggota baru komunitas Dripper Serang Colony)
Dalam penelitian ini dapat berkembang sesuai dengan kebutuhan
dan permasalahan penelitian. Adapun yang menjadi kriteria peneliti
dalam memilih ketiga informan tersebut, diantaranya adalah (1) Informan
yang telah bergabung dengan “Komunitas Dripper Serang Colony” sejak
lama, (2) Informan yang memilki informasi penting terkait “Komunitas
Dripper Serang Coloony” dapat memberi informasi dengan baik
mengenai perkembangan Vaporizer di Kota Serang, (3) Informan yang
mengerti aspek-aspek komunikasi dengan berdasarakn pada latar
belakang pendidikan serta pengalamannya yang memiliki keterkaitan
langsung dengan Instagram dan, (4) Berasal dari level atau posisi yang
berbeda di komunitas Dripper Serang Colony dengan tanggung jawab
tugas yang berbeda agar peneliti dapat melakukan perbandingan hasil
wawancara ketiganya apakah membentuk pola jawaban yang sama dan
saling mendukung atau tidak.
60
3.7 Teknik Pengolahan dan Analisis Data
Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut :
1.
Wawancara.
Wawancara yang dilakukan peneliti adalah wawancara tidak terstruktur
dan wawancara terstruktur. wawancara tidak terstruktrur
yaitu
wawancara bebas dimana peneliti tidak menggunakan pedoman
wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk
pengumpulan datanya.45 Selain wawancara tidak terstruktur, peneliti juga
melakukan wawancara secara terstruktur yaitu dengan menyusun dan
mempersiapkan pertanyaan sebagai pedoman wawancara. Wawancara
merupakan suatu teknik pengumpulan data dalam metode survey melalui
data pertanyaan yang diajukan secara lisan terhadap responden atau
subjek.46
Teknis analisis data dalam penelitian ini menggunakan model
millers and huberman, mengemukakan bahwa aktifitas dalam analisis
data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus
45
Sugiyono. 2008. Metode PenelitianKuantitatif, Kualitatif dan R&D. Jakarta: Alfabet,
hal: 233
46
Rosady Ruslan. 2006. Metode Penelitian Public Relations dan Komunikasi. Jakarta: Raja
GrafindoPersada, hal: 26
61
menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh47. Aktifitas
analisis data, yaitu :
1.
Data reduction (reduksi data).
Data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya cukup banyak, untuk itu
perlu dicatat secara teliti dan rinci, mereduksi data berarti merangkum,
memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting
dicari tema dan polanya.
2.
Data display (penyajian data).
Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah mendisplaykan
data. Dalam penelitian kualitatif penyajian data bisa dilakukan dalam
bentuk uraian singkat, hubungan antar katagori dan lainnya. Yang paling
sering digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian kualitatif
adalah dengan teks yang bersifat naratif. Penyajian data merupakan
upaya penyusunan, pengumpulan informasi kedalam suatu matrik atau
konfigurasi yang mudah dipahami. Konfigurasi semacam ini akan
memungkinkan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan.
Kecenderungan kognitif manusia adalah penyederhanaan informasi yang
komplek kedalam suatu bentuk yang dapat dipahami secara gambling.
Penyajian data yang sederhana dan mudah dipahami adalah cara utama
untuk menganalisis data deskriptif kualitatif yang valid. Penyajian ini
bisa dalam bentuk grafik, matrik atau bagan yang dirancang untuk
menghubungkan informasi. Penyajian data yang penulis lakukan adalah
47
Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif. Bandung : R&D Alfabeta,
hal: 220
62
mengenai Pemanfaatan Instagram oleh komunitas Dripper Serang
Colony dalam mempromosikan Vaporizer kepada kalangan perokok.
3.
Conclusion drawing / verification.
Dalam hal ini setelah dilakukan reduksi data, dan menyajikan data yang
didapat dari lapangan maka langkah terakhir adalah penarikan
kesimpulan verivikasi terhadap data-data yang ada. Data inilah yang
kemudian disusun kedalam satuan-satuan, kemudian dikatagorikan sesuai
dengan
masalah-masalahnya.
Data
tersebut
dihubungkan
dan
dibandingkan antara satu sama lain sehingga mudah ditarik kesimpulan
sebagai jawaban dari sikap permasalahan yang ada. 48 kesimpulan yang
ingin peneliti sampaikan adalah mengenai Pemanfaatan Instagram oleh
komunitas Dripper Serang Colony dalam mempromosikan Vaporizer
kepada kalangan perokok. Menurut denim sebagaimana dikutip ardianto,
proses kerja sebagai kerja ilmiah, apakah ilmu eksakta atau ilmu sosial,
memutlakan objektivitas. Sebuah proses kerja ilmiah disebut memenuhi
kriteria apabila persyaratan kesahihan (validitas) dan realibilitas
terpenuhi. Karena penelitian kuantitatif dan kualitatif merupakan bentuk
kerja ilmiah, setiap penelitian memerlukan objektivitas, validitas dan
reliabilitas.49
Reliabilitas berkenaan dengan pertanyaan apakah penelitian yang
dilakukan dapat diulangi atau direplika oleh peneliti lain. Bila ia,
48
Matthew B. Milles, A Michael Huberman. 1992. Analisis Data Kualitatif. Penerjemah
Tjejep Rohendi Rosidi. Jakarta: Universitas Indonesia Press, hal: 25
49
Elvinaro Ardianto. Q-Aness, Bambang. 2007. Filsafat Ilmu Komunikasi. Bandung :
Simbosa, hal : 193
63
menggunakan metode yang sama, apakah hasilnya akan sama. Jadi
reliabilitas menunjukan adanya konsistensi, yakni memberikan hasil
yang konsisten untuk kesamaan hasil sehingga dapat dipercaya. Denim
dikutip Ardianto dalam bukunya metodologi penelitian untuk PR,
reliabilitas dalam penelitian kualitatif harus diartikan sebagai penelitian
yang dapat dipercaya dan dilakukan dengan penuh kejujuran. Ini berarti
bahwa semua materi penelitian seperti catatan data lapangan, fotografi,
dan dokumen harus bisa dicek akurasinya, baik dalam proses pembuatan
maupun materinya.50
Beberapa faktor yang menentukan reliabilitas menurut Nasution
yang dikutip Ardianto adalah (a) status dan kedudukan peneliti
dikalangan anggota kelompok yang diselediki serta hubungan pribadinya
dengan partisipan (b) pilihan informan (c) situasi dan kondisi sosial yang
mempengaruhi informasi yang diberikan (d) definisi konsep yang
dikembangkan dan dirumuskan dapat berbeda-beda menurut tiap-tiap
peneliti dan dengan sendirinya mempersulit replikasi (e) metode
pengumpulan data yang tidak diuraikan dengan jelas dan perinci akan
mempersulit replikasi.51 Untuk mendapatkan tingkat keterpercayaan atau
kebenaran hasil penelitian, ada berbagai cara yang dapat dilakukan, yakni
(a) memperpanjang masa observasi (b) mengamati terus menerus (c)
triangulasi.
50
51
ibid hal : 196
ibid
64
Tujuan triangulasi adalah mengecek kebenaran dan tertentu dengan
membandingkan dengan data yang diperoleh dari sumber lain, pada
berbagai fase penelitian lapangan, pada waktu yang berlainan, dan
dilakukan dengan mengunakan teknik berbeda. Triangulasi dapat juga
dilakukan dengan menggunakan teknik berbeda, misalnya observasi,
wawancara dan dokumen. Triangulasi tidak sekedar menilai kebenaran
data, tetapi juga menyelidiki validitas tafsiran kita mengenai data
tersebut. Maka itu, triangulasi bersifat refelktif. (d) membicarakanya
dengan orang lain (e) menganalisis kasus negative (f) menggunakan
refrensi (g) mengadakan member check.52 maksudnya, agar informasi
yang kita peroleh dan gunakan dalam penulisan skripsi ini sesuai dengan
apa yang dimaksud oleh informan.
52
ibid hal: 197
65
3.8 Jadwal Penelitian
Tabel 2.2
Jadwal Penelitian
Waktu Pelaksanaan Desember 2015 – Mei
2016 dan Agustus 2016 – Januari 2017
No
KEGIATAN
1
Observasi awal
2
Pengajuan judul
3
Perizinan dan
Des
Jan
Feb
Mar
Apr
Mei
Agu
Sep
Okt
Nov
Des
Jan
observasi
4
Pengumpulan data
5
Bimbingan
6
Penyusunan proposal
7
Seminar proposal
8
Revisi proposal
No
KEGIATAN
1
Penyusunan pedoman
wawancara
2
Observasi & wawancara
3
Pengolahan & analisis
data
4
Sidang Skripsi
5
Revisi Skripsi
BAB IV
HASIL PENELITIAN
Pada bab ini peneliti menguraikan data dan hasil penelitian tentang
permasalahan yang telah dirumuskan pada BAB I, yaitu Pemanfaatan
Instagram
oleh
komunitas
Dripper
Serang
Colony
dalam
mempromosikan Vaporizer di kalangan perokok di kota Serang.
Hasil penelitian ini diperoleh dari teknik wawancara dengan informan
sebagai bentuk pencarian data dan observasi langsung dilapangan yang
kemudian peneliti analisis. Analisis ini berfokus pada pemanfaatan media
sosial Facebook dan Twitter untuk memperkenalkan Komunitas Bismania
Banten, yang kemudian dikaitkan dengan beberapa unsur atau identifikasi
masalah.
Penelitian
kualitatif
merupakan
prosedur
penelitian
yang
menghasilkan data berupa kata-kata tertulis dan lisan, didasari oleh atau
perilaku yang diamati. Pendekatannya diarahkan pada latar dan individu
secara holistic (utuh). Jadi, tidak dilakukan proses isolasi pada objek
penelitian kedalam variabel dan hipotesis. Tetapi memandangnya sebagai
bagian dari suatu keutuhan. Untuk tahap analisis, yang dilakukan peneliti
adalah membuat daftar pertanyaan untuk wawancara, pengumpulan data,
dan analisis data yang dilakukan sendiri oleh peneliti. Untuk dapat
66
67
mengetahui sejauhmana yang diberikan informan penelitian, peneliti
menggunakan beberapa tahap :
1. Menyusun draft pertanyaan wawancara dari unsur kredibilitas
yang akan ditanyakan pada narasumber atau informan.
2. Melakukan wawancara dengan
informan Dripper Serang
Colony.
3. Melakukan observasi langsung dilapangan untuk melengkapi
data-data yang berhubungan dengan penelitian.
4. Memindahkan data penelitian yang berbentuk daftar dari semua
pertanyaan yang diajukan kepada narasumber atau informan.
5. Menganalisis hasil wawancara yang telah dilakukan, agar
pembahasan lebih sistematis dan terarah, maka peneliti membagi
dalam tiga pembahasan, yaitu :
a. Profil subjek penelitian
b. Hasil penelitian
c. pembahasan
68
4.1 Profil Subjek Penelitian
4.1.1 Komunitas Dripper Serang Colony
Vapor, beberapa tahun belakangan Indonesia di ramaikan dengan adanya
rokok elektrik, sebutan vapor mungkin kurang lebih seperti itu, namun
patutdiketahui vapor berbeda dengan rokok, dari segi kesehatan vapor jauh
lebih baik dari pada rokok. Berawal dari seorang yang bernama Ary Trianto
yang disarankan oleh dokter untuk berhenti merokok setelah cek up
kesehatannya di laboratirum biomed karena penyakit paru – paru yang di
deritanya, akhirnya ia memikirkan cara agar dapat berhenti merokok
meskipun kesulitan untuk berhenti merokok akhirnya ia menemukan alat
untuk berhenti merokok yaitu Personal Vaporizer. Karena kesamaan visi
dan misi yaitu ingin menciptakan udara yang bersih dan bebas dari polusi
asap rokok juga menagajak perokok agar dapat berhenti dari merokok,
akhinya Ary dan dua temannya yaitu Indra dan Audiar beralih dari rokok ke
Personal Vaporizer. Dari ketiga orang itulah akhirnya DSC berkembang
hingga saat ini. Terbentuk DSC (Dripper Serang Colony) pada tanggal 19
Desember 2014 Dan diresmikan secara notaris pada tanggal 01 Januari 2015
untuk menampung dan mewadahi semua ide-ide kreatif para anggotanya
dan demi kemajuan khususnya dibidang vaporizer termasuk turunannya.
Vaping lebih aman dari Rokok konvensional, dan Vaporizer
dijadikan alat berpindahnya seorang perokok ke kegiatan Vaping, hingga
pada tahap berhenti merokok.
69
Peneliti
bertanya,
“ngomong
–
ngomong
kenapa
nama
komunitasnya Dripper Serang Colony?”. Informan Ary Trianto
menjawab:
“Nama DSC, karena Dripper itu identik dengan vape, kata
dasarnya drip yang artinya tetes (tetesan liquid diatas kapas), Serang nya
karena kami dominan dari Serang, nah, untuk Colony nya sendiri ya artinya
perkumpulan atau pasukan. Yang jelas, perlu di garis bawahi kalo kami
bukan komunitas biasa, tapi kami adalah keluarga besar hehe”.
Atas dasar solideritas yang tinggi Dripper Serang Colony bukan
hanya sekedar komuntas biasa tetapi menjadi keluarga baru bagi para
anggotanya.
Peneliti bertanya, “yang mendasari perbedaan antara Vaporizer
dengan rokok konvensional itu apasih?”. Informan Ary menjawab:
“Jelas sangat berbeda ya, kalau rokok mengandung Tar (zat aspal), dan
vapor tidak mengandung Tar, kalau rokok di bakar, ya vapor terjadi karena
proses pemanasan koil yang melilit kapas yang di tetes liquid dan timbulah
uap.”
Tar adalah bentukan dari senyawa kimia berbahaya yang ada pada
asap rokok. Dimana zat ini akan mengendap didalam paru paru dan
mengganggu fungsi rambut rambut kecil yang melapisi permukaan paruparu. Rambut rambut kecil ini sangat berperan dalam menyaring bakteri dan
kuman serta menghambat berbagai racun yang berusaha masuk kejaringan
paru paru agar segera dilepaskan keluar tubuh.53
53
Hallo Sehat, “29 Bahaya Tar Pada Rokok”, diakses dari
http://halosehat.com/farmasi/kimia/bahaya-tar-rokok pada tanggal 18 Juni pukul 00.13WIB
70
4.1.2 Struktur Organisasi Dripper Serang Colony
Susunan Organisasi Dripper Serang Colony periode 2014 – 2018
Ketua
Ary Trianto
Membantu Ketua Umum
dalam tugas
penyelenggarakan asosiasi
dan permasalahan yang
muncul
Mengkoordinasi organisasi
secara umum dalam hal
kegiatan sosial dan
kemasyarakatan
Wakil Ketua
Indra Afriyuda
Humas
Bendahara
Destian Harja
Audiar Lutfi
Melakukan pencitraan
komunitas kepada arah
positif di mata masyarakat
Anggota
Dripper Serang Colony
Pemegang uang kas dan
Pencatatan, pengarsipan
semua dokumen tentang
pemasukan dan
pengeluaran kas
71
4.2
Analisa Hasil Penelitian
4.2.1
Konten komunitas Dripper Serang Colony dalam media sosial
Instagram
Adanya Smartphone saat ini sangat memudahkan masyarakat dalam
mengakses internet. Kemudahan yang ditimbulkan tersebut menjadikan
adanya perubahan pola komunikasi dalam masyarakat di era masyarakat
informasi sekarang. Masyarakat dapat bertukar pesan, informasi dan
berinterakasi satu sama lain dalam hitungan menit bahkan detik.
Internet merupakan media utama untuk promosi yang berorientasi
konsumen. Penawaran program kontinuitas, pemberian kupon secara online,
undian dan kontes melalui Internet, serta sampel berdasarkan Web, sekarang
sudah menyebar luas. Misalnya, pemberian kupon secara online merupakan
media pemberian kupon yang lebih murah dan lebih terfokus daripada FSis
atau direct mail. Perusahaan – perusahaan seperti Catalina Marketing Corp.
(www.valupage.com) menawarkan kepada konsumen kesempatan untuk
menerima kupon merek – nasional senilai $40 dengan memberi informasi
mengenai diri mereka, seperti kode pos dan supermarket favorit mereka.
Dengan menjawab pertanyaan – pertanyaan khusus yang ditampilkan di
layar, konsumen akan memperoleh kupon – kupon yang ditunjukan pada
profil demografis dan gaya hidup mereka.54
Kecepatan yang ditawarkan oleh internet untuk berkomunikasi
tersebut menjadikan masyarakat tidak perlu bertatap muka langsung untuk
54
Terence A. Shimp, Periklanan Promosi Aspek Komunikasi Pemasaran Terpadu, (Jakarta:
Erlangga 2003) hlm 235
72
bertukar ide atau gagasan yang ingin disampaikan. Jarak sudah tidak
menjadi kendala yang berarti di era modern saat ini. Terlebih lagi saat ini
yang sedang marak dibicarakan adalah media sosial. Ada beragam media
sosial yang digunakan masyarakat saat ini salah satunya adalah Instagram.
Instagram kini tidak hanya hadir sebagai salah satu alternative dalam
bersosialita dengan dunia maya, tetapi juga bisa menjadi alternative baru
dalam melancarkan aksi bisnis, seperti pemasaran tentunya. 55
Instagram
Dripper
Serang
Colony
yang
berinisial
id
@dripperserangcolony ini merupakan wadah bertukar informasi seputar
kegiatan Vaping bagi anggota Dripper Serang Colony dan seseorang yang
ingin mengetahui sesuatu tentang Vaping. Instagram ini di buat kurang
lebih pada pertengahan bulan di tahun 2015 dengan admin Ary Trianto,
Audiar Lutfi, dan Indra Afriyuda. Followers (pengikut) akun Instgram milik
@dripperserangcolony sebanyak 540 orang , dan following (mengikuti) 249
orang. Ahli komunikasi lainnya, Joseph A. Devito merumuskan defenisi
komunikasi massa yang pada intinya merupakan penjelasan tentang
pengertian massa serta media yang digunakan.
Berkaitan dengan identifikasi masalah poin satu yaitu “Bagaimana
konten komunitas Dripper Serang Colony dalam media sosial Instagram
?”. Peneliti bertanya kepada ketua dari komunitas Dripper Serang Colony
yaitu Ary Trianto.
55
Big Harry, “Menggunakan Instagram sebagai media pemasaran” , diakses dari
http://www.bhrev.com/menggunakan-instagram-sebagai-media-pemasaran/ pada tanggal 06
Desember 2016 pukul 12.28
73
Peneliti bertanya “Informasi dan edukasi apa saja yang dibahas
dalam konten yang di unggah pada akun komunitas Dripper Serang
Colony?”. Informan Ary Trianto menjawab.
Jawaban :
“Kalo informasi kita paling unggah kaya tips gitu misalnya cara
memilih Vaporizer yang aman digunakan, perbandingan antara rokok dan
Vaporizer dan sebagainya. Selain itu kita juga kasih informasi tentang acara,
misalnya waktu untuk kopdar (Vapemeet), Vape Fest (festifal Vaporizer)
yang ada di kota – kota besar, touring atau riding, dan sebagainya yang
berkaitan dengan kegiatan pada komunitas kita. Kalo edukasinya kita
biasanya bikin foto atau video tutorial mengenai Vaporizer, misalnya video
tutorial bagaimana caranya memasang kapas dengan benar, tutorial
membuat lilitan kawat dan sebagainya, hingga pada video perbandingan
antara Vaporizer dengan rokok konvensional. Kita unggah konten seperti itu
agar pengikut atau follower bisa belajar dari akun Instagram kita”.56
Senada dengan pertanyaan yang diberikan kepada Ary Trianto, Informan
Audiar Lutfi menjawab :
Jawaban :
“Konten yang kita unggah di Instagram ada 3 pembahasan yaitu
pertama kita kasih informasi kalo mau ada acara atau event – event besar,
Vapemeet atau kopdar, dll. Kedua kita biasanya review tentang Vaporizer
itunya sendiri, seperti ngasih edukasi gitulah, cara masang kapas yang
benar, lilit kawat yang benar, sampai ke cara pilih liquid yang cocok bagi
Vapers itu sendiri. Dan yang ketiga kita unggah yang bersifat menghibur
yaitu Vapetrick dan Cloudchasing, unggahan kita tentang hal tersebut
berupa video berdurasi kurang lebih 1 menit tujuannya agar pengikut
Instagram kita bisa liat terutama perokok kalo Vaporizer lebih menarik
daripada rokok konvensional”.57
56
57
Transkip wawancara Ary Trianto
Transkip wawancara Audiar
74
Konten Edukasi
Konten Informasi
Memaksimalkan fungsi dan fitur dari media sosial menjadi cara
komunitas Dripper Serang Colony untuk memeberikan informasi dan
edukasi kepada pengikut pada Instagramnya baik anggota komunitas itu
sendiri atau para perokok yang juga menggunakan Instagram. Infromasi
75
yang diberikan oleh komunitas Dripper Serang Colony dalam unggahannya
diantaranya mempunyai pesan bersifat persuasif (mengajak) yaitu : (1) Tips
mengenai Vaporizer, (2) Perbandingan antara Rokok Konvensional dengan
Vaporizer, (3) Informasi tentang acara yang berhubungan dengan kegiatan
komunitas misalnya Kopdar, Vapemeet, Vape Fest (festival vaporizer),
Riding atau Touring. Sedangkan untuk edukasinya komunitas memberikan
pesan yang bersifat informatif (hanya menginformasikan) dalam bentuk
gambar, video yang dilengkapi dengan keterangan atau caption.
Selain untuk memberikan informasi, Instagram komunitas Dripper
Serang Colony juga digunakan sebagai sarana untuk menghibur
pengikutnya baik anggota atau perokok yang memakai Instagram. Berkaitan
dengan hiburan yang bersifat entertaint (menghibur) peneliti kembali
melakukan wawancara, kali ini wawancara dilakukan dengan wakil ketua
dari komunitas Dripper Serang Colony yaitu Indra Afriyuda. Peneliti
bertanya “Dalam kegiatan Vaping dikenal dengan Vape Trick dan Cloud
Chasing, Vape Trcik dan Cloud Chasing itu apa sih?”. Informan Indra
Afriyuda menjawab.
Jawaban :
“Setau saya dan menurut pengalaman saya dalam kegiatan vaping itu
memang ada yang namanya trik, cloud chasing. Cloud Chasing biasanya
dalam kompetisi itu dua vapers (orang yang melakukan vaping) berlomba
menghasilkan uap yang banyak dan panjang yang paling panjang dan tebal
dia yang menjadi pemenang. Sedangkan Vapetrick adalah membuat uap
menjadi bentuk – bentuk yang unik misalnya gelombang lingkaran seperti
lumba – lumba , segitiga, kotak, ubur – ubur, dan masih banyak lagi uap
yang divariasikan, dan disitu biasanya untuk orang yang awam jika melihat
pasti bakalan aneh dan bertanya – tanya kok bisa seperti itu. Jadi di
76
personal vaporizer itu selain untuk pribadi masing – masing, media
beralihnya rokok konvensional, juga teradapat unsur entertain atau
menghibur, dari hal tersebut orang – orang akan tertarik dan akhirnya
mencoba personal vaporizer”.58
Vapetrick
Cloud Chasing
Selain mengandalkan infromasi dan edukasi yang di unggah pada
Instagram untuk mempromosikan Vaporizer dan membuat perokok tertarik
oleh Vaporizer, ternyata komunitas Dripper Serang Colony memanfaatkan
58
Transkip wawancara Indra Afriyuda
77
keunggulan dari Vaporizer yang bersifat menghibur. Mereka mengunggah
video Vapetrick dan Cloud Chasing pada Instagram mereka untuk
mempengaruhi dan menginformasikan pada pengikut Instagramnya bahwa
Vaporizer lebih menarik dibandingkan dengan rokok konvensional.
Vapetrick adalah trik dimana seseorang dapat membentuk uap yang
dihasilkan oleh Vaporizer menjadi sebuah lingkaran, bahkan banyak
lingkaran, Ubur – ubur, segitiga, kotak, dan sebagainya tergantung tingkat
kesulitannya. Sedangkan Cloud Chasing adalah dua Vapers (pengguna
Vaporizer) saling beradu uap, yang menghasilkan uap paling panjang dan
tebal adalah pemenangnya.
Instagram tak bisa dipungkiri lagi telah menjadi salah satu aplikasi
photo-editing dan photo sharing juga video sharing terpopuler saat ini,
selain itu Instgaram sering digunakan dalam memasarkan produk atau
berjualan online.59
4.2.2 Bentuk pesan dan hambatan pada Instagram komunitas Dripper
Serang Colony dalam mengajak perokok beralih ke Vaporizer
Mengajak seseorang akan berkaitan dengan pesan yang bersifat
persuasif atau komunikasi persuasif. Agar pesan persuasif kita dapat
diterima baik oleh komunikan dan hasilnya sesuai yang kita harapkan berarti
seberapa keras kita memotivasi individu atau kelompok yang akan kita ajak
nantinya, misalnya mengajak seseorang dan kelompok dalam sebuah
59
Leon Mark,”Kelebihan dan kekurangan Instgram”, diakses dari
http://www.kompasiana.com/leonmark/kelebihan-dan-kekuranganinstagram_55eda3fad49273840fc2d6e0, pada tanggal 07 September 2016 pukul 13.51
78
kegiatan atau agar mau masuk kedalam sebuah organisasi, semua sesuai
seberapa besar kita memberikan motivasi terhadap individu atau kelompok
tersebut agar tertarik dengan apa yang kita tawarkan. Berkaitan dengan
identifikasi poin 2 yaitu “Bagaiamana bentuk pesan dan hambatan pada
Instagram komunitas Dripper Serang Colony dalam mengajak perokok
beralih ke Vaporizer?” Peneliti kembali mengkategorikan kedalam 2
pembahasan yaitu :
a. Bentuk pesan yang digunakan pada Instagram komunitas Dripper
Serang Colony dalam mempromosikan Vaporizer.
b. Hambatan Pesan pada Instagram dalam proses mengajak perokok
beralih dari rokok konvensional ke Vaporizer.
a.
Bentuk Pesan Yang Digunakan Pada Instagram Komunitas
Dripper Serang Colony Dalam Mempromosikan Vaporizer
Persuasif
merupakan
suatu
usaha
untuk
mengubah
sikap,
kepercayaan, atau tindakan audiens untuk mencapai suatu tujuan. Persuasi
juga dapat diartikan sebagai tindakan seseorang (komunikator) untuk
meyakinkan dan mempengaruhi orang lain (audiens) dengan cara-cara
tertentu sehingga orang lain tersebut bersedia melakukan sesuatu
sebagaimana yang diharapkan oleh orang yang melakukan persuasi. Di
dalam suatu organisasi, pesan-pesan persuasif dimaksudkan untuk menjual
ide/gagasan kepada orang lain, memberi saran agar prosedur operasional
lebih efisien, mengumpulkan suatu dukungan untuk kegiatan tertentu, dan
79
untuk meminta bantuan dana bagi pembiayaan suatu proyek tertentu.
Berikut ini adalah urutan dalam proses perencanaan pesan persuasif.60
Berkaitan dengan pengertian pesan persuasif diatas, peneliti kali ini
melakukan wawancara dengan Destian Harja yang biasa dipanggil dengan
Gorgom, Destian merupakan Humas di komunitas Dripper Serang Colony.
Mengapa destian dipilih menjadi informan kali ini, karena dalam kegiatan
yang
berkaitan
dengan
hubungan
masyarakat
Destianlah
yang
mengatasinya, dengan kata lain Destianlah yang faham jenis pesan apa yang
digunakan oleh komunitas Dripper Serang Colony dalam mengajak perokok
beralih dari rokok konvensional ke Vaporizer. Peneliti bertanya “Jenis
Pesan apa yang digunakan komunitas Dripper Serang Colony dalam
mengajak perokok beralih dari rokok konvensional ke Vaporizer?”.
Informan Destian menjawab.
Jawaban :
“Jenis pesan yang digunakan tergantung dari konten yang
dibahasnya, tapi biasanya kita pakai jenis pesan informatif dan persuasif.
Misalnya di Instagram ketika memberikan edukasi tentang Vaporizer lewat
foto atau video yang sudah diberikan caption, pesan yang digunakan pada
saat itu bersifat informatif, karena hanya menginformasikan saja. Sedangkan
pada konten informasi tentang event, vapemeet, vapefair, kompetisi, dan
sebagainya kita pakai jenis pesan yang bersifat persuasif karena kita
mengajak ke pengikut Instagram kita baik anggota atau Perokok yang lihat
kita untuk ikut serta dalam acara – acara yang sudah kita share di
Instagram”.61
60
Alita Erma, “Komunikasi Bisnis – Pesan Persuasif” diakses dari
http://ekonomikomiko.blogspot.co.id/2014/05/komunikasi-bisnis-pesan-persuasif.html pada
tanggal 13 pukul 00.45
61
Transkip wawancara Destian
80
Pesan Informatif
Pesan Persuasif
Terdapat 2 bentuk pesan yang digunakan pada Instagram komunitas
Dripper Serang Colony dalam mengajak perokok beralih ke Vaporizer, yaitu
: (1) Jenis pesan Informatif dan, (2) Jenis pesan Persuasif. Mereka melihat
terlebih dahulu konten yang akan diberikan kepada audien (pengikut pada
Instagram) sebelum menggunakan kedua jenis pesan tersebut, agar nantinya
81
pesan yang diterima oleh pengikut Instagram baik anggota dari komunitas
itu sendiri atau perokok tidak bingung dengan pesan yang mereka terima.
b.
Hambatan pada Instagram dalam proses mengajak perokok
beralih dari rokok konvensional ke Vaporizer
Tidak mudah untuk melakukan komunikasi secara efektif. Bahkan
beberapa ahli komunikasi menyatakan bahwa tidak mungkinlah seseorang
melakukan komunikasi yang sebenar-benarnya efektif. Ada banyak
hambatan yang bisa merusak komunikasi. Ada beberapa hal yang
merupakan hambatan komunikasi yang harus menjadi perhatian bagi
komunikator kalau ingin komunikasinya sukses.
Ketika anda sedang bercakap-cakap dengan orang lain di beranda
rumahanda tiba-tiba lewat kendaraan motor dengan suara knalpot yang
bising, seketika pula anda menghentikan pembicaraan karena merasa
terganggu. Hal ini dalam dunia komunikasi disebut noise (gangguan
komunikasi). Proses komunikasi tidak akan berjalan lancar jika terjadi
gangguan dalam komunikasi. Gangguan atau hambatan itu secara umum
dapatdikelompokkan menjadi hambatan internal dan hambatan eksternal ,
yaitu:
a. Hambatan internal, adalah hambatan yang berasal dari dalam diri
individu yang terkait kondisi fisik dan psikologis. Contohnya, jika
seorang mengalami gangguan pendengaran maka ia akan mengalami
82
hambatan komunikasi. Demikian pula seseorang yang sedang tertekan
(depresi) tidak akan dapat melakukan komunikasi dengan baik.
b. Hambatan eksternal, adalah hambatan yang berasal dari luar individu
yang terkait dengan lingkungan fisik dan lingkungan sosial budaya.
Contohnya, suara gaduh dari lingkungan sekitar dapat menyebabkan
komunikasi tidak berjalan lancar. Contoh lainnya, perbedaan latar
belakang sosial budaya dapat menyebabkan salah pengertian.62
Berkaitan dengan “Hambatan pada Instagram dalam proses
mengajak perokok beralih dari rokok konvensional ke Vaporizer”
peneliti kembali bertanya kepada informan Destian, peneliti bertanya,
“Hambatan apa saja yang dalam penyampain pesan di Instagram?”.
Informan Destian menjawab.
Jawban :
“Kalo hambatan ada beberapa,diantaranya hambatan dari internal
yaitu dari admin sendiri, atau dari komunitas kita sendiri, misalnya ketika
admin sibuk dan Instagram kurang share info untuk pengikut. Hambatan
eksternal juga ada, yang paling sering hambatan psikologi, misalnya ketika
perokok yang lihat konten yang kita unggah di Instagram tidak sesuai
dengan mereka, hal itu memberikan efek yang kurang baik buat kita.
Mereka lebih mempercayai bahwa rokok konvensional itu lebih baik dari
Vaporizer, terkadang mereka juga komen yang kurang baik di konten yang
kita unggah di Instagram, akan tetapi untungnya admin tidak menanggapi
62
Itha. “Hambatan Komunikasi” diakses dari https://itha911.wordpress.com/kumpulanmakalah-2/hambatan-komunikasi/ pada tanggal 13 Januari 2017 pukul 01.25
83
hal tersebut, dan terus unggah konten – konten yang menarik sampai
perokok tersebut beralih ke Vaporizer”.63
Hambatan pada konten Instagram komunitas Dripper Serang Colony
sesuia dengan pengertian hambatan diatas, terdapat dua jenis hambatan yaitu
hambatan Internal dan hambatan eksternal. (1) Hambatan internal pada
Instagram komunitas Dripper Serang Colony datang dari komunitas itu
sendiri, dimana kurangnya ketersediaan waktu admin atau anggota lainnya
dalam menentukan konten yang akan dibahas pada Instagram. Sedangkan,
(2) Hambatan eksternal pada Instagram komunitas Dripper Serang Colony
datang dari psikologi masing – masing audiens atau pengikut (hambatan
psikologi), hambatan ini terjadi ketika konten yang di unggah pada
Instagram komunitas Dripper Serang Colony tidak sesuai dengan pengikut
Instagram baik anggota komunitas itu sendiri atau perokok yang
menggunakan Instagram, dan hal tersebut tentunya memberikan efek kurang
baik bagi komunitas Dripper Serang Colony.
4.2.3 Tanggapan perokok tentang Vaporizer dan konten pada Instagram
komunitas Dripper Serang Colony sejak bergabung dalam komunitas
DSC
Efek dari pesan yang disebarkan oleh komunikator melalui media
massa timbul pada komunikan sebagai sasaran komunikasi. Oleh karena itu
efek melekat pada khalayak sebagai akibat dari perubahan psikologis.
63
Transkip wawancara Destian Harja
84
Mengenai efek komunikasi ini telah disinggung di muka, yakni
diklasifikasikan sebagai efek kognitif (cognitive effect), efek afektif
(affective effect), atau efek konatif yang sering disebut efek behaviorial
(behavioral effect). 64
a. Efek kognitif berhubungan dengan pikiran atau penalaran,
sehingga khalayak yang semula tidak tahu, yang tadinya
tidak mengerti, yang tadinya bingung menjadi merasa
jelas. Contoh pesan komunikasi melalui media massa
yang menimbulkan efek kognitif antara lain berita, tajuk
rencana, artikel, acara penerangan, acara pendidikan, dan
sebagainya.
b. Efek afektif berkaitan dengan perasaan. Akibat dari
membaca surat kabar atau majalah, mendengarkan radio,
menonton acara televisi atau film bioskop, timbul
perasaan tertentu pada khalayak. Perasaan akibat terpaan
media massa itu bermacam – macam, senang sehingga
tertawa terbahak – bahak, sedih sehingga mencucurkan
air mata, takut sampai merinding, dan lain – lain perasaan
yang bergejolak dalam hati misalnya: perasaan marah,
benci, kesal, kecewa, penasaran, sayang, gemas, sinis,
kecut, dan sebagainya. Contoh rubrik atau acara media
64
Onong Uchjana Effendy, Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi (Bandung: PT. CITRA
RAYA ADITYA BAKTI, 2003) hlm. 318
85
massa dapat menimbulkan efek afektif, antara lain: pojok,
sajak, foto, cerita bergambar, cerita bersambung,
sandiwara radio, drama televisi, cerita film, dan lain –
lain.
c. Efek konatif bersangkutan dengan niat, tekad, upaya,
usaha, yang cenderung menjadi suatu kegiatan atau
tindakan. Karena berbentuk perilaku, maka sebagaimana
disinggung di atas efek konatif sering disebut juga efek
behavioral. Efek konatif tidak langsung timbul sebagai
akibat terpaan media massa, melainkan didahului oleh
efek kognitif dan/atau efek afektif. Dengan lain
perkataan, timbulnya efek konatif setelah muncul kognitif
dan efek afektif. Misalnya seorang suami yang bertejad
yntuk berkeluarga dengan dua anak saja merupakan efek
konatif setelah ia menyaksikan fragmen TVRI, betapa
bahagianya beranak dua, dan sebaliknya betapa repotnya
beranak banyak.65
Tanggapan berhubungan dengan efek yang ditimbulkan media
massa, melalui pesan yang di sampaikan oleh komunikator melalui media
massa akan menimbulkan tanggapan dari masing – masing individu.
65
Ibid. hlm 319
86
Respon sesorang dapat dalam bentuk baik atau buruk, positif atau
negatif (Azwar, 1998). Apabila respon positif maka orang yang
bersangkutan cenderung untuk menyukai atau mendakti objek, sedangkan
respon negatif cenderung akan menjauhi objek tersebut. 66
Berkaitan dengan identifikasi masalah poin tiga yaitu “Bagaimana
tanggapan perokok tentang Vaporizer dan konten pada Instagram
komunitas Dripper Serang Colony sejak bergabung dalam komunitas
DSC?” peneliti kembali bertanya kepada beberapa informan yang
merupakan bagian dari komunitas itu sendiri yaitu anggota dari komunitas
tersebut. Sejauh ini komunitas DSC memiliki anggota kurang lebih
berjumlah 70 orang, untuk melakukan wawancara mendalam mengenai
tanggapan mereka setelah ikut bergabung maka peneliti mengambil 2
informan untuk di wawancarai, kedua informan masing – masing adalah
orang yang awalnya perokok berat, merupakan anggota komunitas dari
Dripper Serang Colony 1 anggota lama dan 1 anggota yang baru bergabung
dengan komunitas DSC tersebut.
Peneliti bertanya kepada informan Arief yang biasa dipaggil Neo
atau Suneo dan Muhamad Egi, Arief merupakan anggota yang sudah lama
bergabung dengan komunitas DSC, sedangkan Muhamad Egi adalah
anggota baru komunitas Dripper Serang Colony, peneliti bertanya
66
Pratama Sandra, “Pengertian Respon”, diakses dari
https://pratamasandra.wordpress.com/2011/05/11/pengertian-respon/ pada tanggal 03
Januari 2017 pukul 13.44
87
“Darimana anda tahu di Kota Serang ada komunitas Dripper Serang
Colony?”. Informan arief menjawab:
“Saya tahu komunitas tersebut dari teman saya dan melihat dari
Instagram, sekaligus orang yang mengenalkan saya tentang dunia vaping
ini, awalnya saya tidak tertatik tapi kemudian setelah melihat kegiatan DSC
di Instagram dan konten yang di publikasikannya saya jadi tertarik.
Kemudian saya memberanikan diri untuk bergabung bersama komunitas
tersebut, dikarenakan untuk menambah wawasan tentang awal mula dan
spesifikasi tentang ini (Vaping)”.67
Tanggapan yang diberikan oleh informan yang biasa disapa dengan
Neo ini adalah efek dari komuinkasi media massa, Neo memberikan efek
konatif dimana tindakan awalnya hanyalah menerima pesan dari temannya
dan pesan melalui Instagram DSC dengan konten didalamnya, akan tetapi
yanggapan Neo berakhir berakhir pada bergabungnya ia dengan komunitas
Dripper Serang Colony yang bertujuan untuk menambah wawasan
mengenai Vaping dan Vaporizer.
Dengan pertanyaan yang sama informan Muhamad Egi menjawab
dengan begitu singkat:
“Dari media Sosial yaitu Instagram” 68
Belum begitu puas dengan jawaban Muhamad Egi informan kembali
bertanya, peneliti bertanya “Apa keuntungan bergabung dengan
komunitas Dripper Serang Colony?”. Informan Egi menjawab:
67
68
Transkip wawancara Arief
Transkip wawancara Egi
88
“Ya ingin menambah ilmu dan belajar tentang Vaping,
keuntungannya saya rasa dengan saya bergabung dengan komunitas ini saya
bisa tau Vaping itu seperti apa dan saya juga dapat belajar bagaimana
caranya trik dalam Vaping”.69
Selain komunitas itu Sendiri ternyata akun Instagram yang dimiliki
komunitas Dripper Serang Colony menjadi sumber informasi anggota
komunitas dalam kegiatan Vaping, berbeda dengan Egi mengenai tujuan
dari niat dan keuntungan yang didapat dengan bergabung dengan komunitas
Dripper Serang Colony informan Arief menjawab:
“Tujuannya untuk mencari lebih dalam lagi ilmu ilmu yang terdapat
didalam Vaping , serta mendapatkan teman teman baru yang dapat
menimbulkan kebersamaan, kalo keuntungan saya bisa mendapatkan teman
baru, wawasan baru, pengetahuan baru, serta cairan perasa yang belum
pernah saya rasakan (bertukar rasa e-liquid antara pengguna Vaporizer)
ketika Vapemeet atau kopdar”.70
Peneliti kembali bertanya berkaitan dengan tanggapan mengenai
konten yang ada didalam akun Instagram Komunitas Dripper Serang
Colony. Peneliti bertanya “Menurut anda positifkah kegiatan – kegiatan
dan konten komunitas Dripper Serang Colony dalam Instagram?”.
Informan Arief menjawab:
“Sangat positif, bila dibandingkan dengan konten yang tidak jelas
dan memicu ke arah negatif seperti konten yg fulgar atau kekerasan. Karna
instagram itu media sosial, banyak orang yg bebas untuk mengupload hal
apapun, pada instagramnya dan juga banyak digunakan orang dari kalangan
berbagai umur. Akan tetapi balik lagi biasanya konten yang ada di Dripper
69
70
Transkip wawancara Egi
Transkip wawancara Arief
89
Serang Colony itu untuk 18 tahun keatas, tapi dari keseluruhan kontennya
positif kok, gak ada kekerasan, apalagi pornografi, kebanyakan edukasi dan
informasi tentang vaping dan acara komunitas DSC sendiri”.71
Senada dengan Arief informan Egi menjawab :
Jawaban :
“Positif, buktinya saya ikut bergabung dengan komunitas DSC, dan
saya tahu mereka dari Instagram, konten yang mereka unggah seluruhnya
berisi informasi penting yang dibutuhkan oleh Vapers, selain itu juga
kontennya bersifat menghibur, jadi gak bosan untuk dilihat”.72
Dalam akun Instagram komunitas Dripper Serang Colony terdapat
konten yang cukup menarik yaitu tentang perbandingan antara Vaporizer
dengan rokok konvensional, berkaitan dengan hal tersebut peneliti kembali
bertanya kepada informan, peneliti bertanya “Apakah efek rokok
konvensional dan Vaporizer sama, Jika dibandingkan dengan rokok
konvensional yang sebelumnya anda hisap, lebih baik yang mana,
rokok konvensional atau Vaporizer?”. Informan Arief menjawab:
“Saya bisa berhenti dari rokok, kemudian berfikir positif atas
kesehatan saya, dan lebih menjaga kesehatan saya untuk terhindar dari asap
rokok yg memicu penyakit. Berbeda, sangat berbeda. Dari bungkus rokok
pun sudah bisa kita ketahui, disana sudah tercantum apa saja penyakit yang
bisa ditimbulkan oleh rokok sangat menyedihkan, walaupun vaporizer tidak
lebih baik dari rokok, namun efeknya tidak seburuk dari yang ditimbulkan
oleh rokok”.73
Senada dengan jawaban informan Arief, informan Egi menjawab:
71
Transkip wawancara Arief
Transkip wawancara Egi
73
Trasnskip wawancara Arief
72
90
“Terasa nafas lebih plong, tidak perih kemata, tidur lebih lelap dan
tidak mengakibatkan impotensi, vaporizer lebih baik dibanding rokok
konvensional dari segi komposisi maupun zat yang dihasilkan”.74
Masih dalam pertanyaan mengenai perbadingan Rokok konvensional
dengan Vaporizer yang menjadi salah satu konten yang dibahas pada akun
Instagram komunitas Dripper Serang Colony, peneliti kembali bertanya
kepada dua informan Arief dan Egi. Peneliti bertanya “Apakah Vaporizer
memberikan efek candu seperti rokok konvensional?”. Informan Arief
menjawab:
“Tidak, saya sudah membuktikannya sendiri. Ketika saya berada
dirumah, saya tidak tertarik dengan vape, entah kenapa malas saja untuk
menghisapnya”.75
Berbeda dengan Arief, informan Egi menjawab dengan santai dan
sedikit bergurau, informan Egi menjawab:
“Candu untuk terus – terusan menghisap sih engga ya, gak seperti
Rokok yang sehabis makan aja terasa pengennya ngerokok, candu disini
karena rasa2nya yg semakin beragam dan enak hehehe”.76
Peneliti kembali bertanya masih tentang tanggapan mengenai konten
yang dibahas dalam akun Instagram komunitas DSC. Peneliti bertanya
“Lebih hemat rokok konvensional atau Vaporizer?”. Informan Arief
menjawab:
“Menurut saya lebih hemat vaporizer tentunya, karna
diperhitungkan, rokok satu bungkus itunglah 20ribu, kadang sehari itu
bisa menghabiskan 3 bungkus rokok, dikalikan dengan 1 bulan, itu
menghabiskan uang sebanyak 6 juta perbulan. Sedangkan vaporizer,
74
Transkip wawancara Egi
Transkip wawancara Arief
76
Transkip wawancara Egi
75
jika
saya
bisa
satu
91
botol liquid hitunglah seharga 150 ribu sebanyak 30ml, itu bisa kita
habiskan satu minggu, dikalikan satu bulan, itu hanya menghabiskan uang
sebanyak 600 ribu perbulan. Sangat jauh sekali bukan perbandingannya,
hampir 10 kali lipatnya perbandingan uang yg kita keluarkan”.77
Senada dengan Arief, informan Egi menjawab:
“Memang modal awal untuk menggunakan vape itu cukup
mengeluarkan budget besar tetapi saya rasa kedepanya itu lebih hemat di
bandingkan roko konvensional apa lagi peroko berat bisa nyampe 2 – 3
bungkus perhari.. Vape lebih hemat karena dalam 30ml bisa habis dalam 1
minggu. sedangan rokok 1 minggu bisa habis sekitar 10 – 12 bungkus. jika
dikalkulasikan lebih hemat vape dibanding rokok konvensional”.78
Menurut hasil wawancara dengan anggota lama dan baru komunitas
Dripper Serang Colony, ternyata konten yang diunggah oleh komunitas
DSC dapat memberikan kontribusi yang baik bagi pengikutnya, hal ini dapat
diketahui dari perubahan mereka setelah beralih dari rokok konvesioanal ke
Vaporizer dan melihat konten didalam Instagram komunitas tersebut.
Vaporizer juga tidak meniggalkan efek candu bagi penggunanya
seperti rokok konvensional. Yang lebih unik adalah Vaporizer memiliki
daya tarik sendiri dari sisi hiburan. Vaporizer memiliki aksi yang disebut
dengan Vapetrick dan Cloud Chasing. Terkadang aksi ini dijadikan
kompetisi di beberapa acara di kalangan pengguna Vaporizer. Keunikan
yang lainnya adalah Vaporizer ternyata lebih hemat dibandingkan dengan
rokok konvensional, meskipun pada awalnya untuk memulai menggunakan
Vaporizer harus mengeluarkan dana yang lebih banyak dibandingkan
77
78
Traskip wawancara Arief
Transkip wawancara Egi
92
dengan membeli sebungkus rokok, akan tetapi pada tahap berikutnya
Vaporizer
akan
jauh
lebih
hemat
dari
rokok
konvensional.
BAB V
KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan pada Bab IV, peneliti menyimpulkan
beberapa hal dalam penelitian ini :
1. Konten pada unggahan Instagram Komunitas Dripper Serang Colony
berupa Informasi, Edukasi, dan Entertain/hiburan mengenai Vaporizer.
Konten informasi berupa sesuatu yang bersifat mengajak atau persuasif
seperti info tentang event Vaporizer, kopdar, Vapemeet, Vapefair, dll.
Konten edukasi berupa pengetahuan tentang Vaporizer yang bertujuan
memberikan pengetahuan bagi pengikut/follower khususnya perokok
pada Instagram, misalnya bagaimana memilih e-liquid dengan baik,
bagaimana memasang kapas dengan benar, memilih Vaporizer yang
baik sesuai pemakaian, dll. Konten entertain atau hiburan berupa video
Vapetrick dan Cloud Chasing yang bertujuan untuk menghibur dan
menunjukkan bahwa Vaporizer lebih menarik dibandingkan dengan
rokok konvensional, Vapetrick dan Cloud Chasing adalah bagian dari
action/aksi dalam lingkungan pengguna Vaporizer yang disebut Vapers.
Konten
tersebut
yang
nantinya
akan
menjadi
media
dalam
mempromosikan Vaporizer kepada kalangan perokok di kota Serang.
2. Bentuk Pesan yang diberikan kepada pengikut Instagram komunitas
Dripper Serang colony dalam akunnya, adalah bentuk pesan Informatif
dan Persuasif. Bentuk pesan Informatif bersifat hanya mengiformasikan,
93
94
dan bentuk pesan Persuasif bersifat mengajak. Bentuk pesan tersebut
digunakan sesuai dengan konten yang di unggah pada akun komunitas
tersebut. Sedangkan hambatan yang ditemukan dalam akun Instagram
komunitas Dripper Serang Colony dalam mengajak perokok beralih ke
Vaporizer adalah hambatan, Internal dan Eksternal. Hambatan Internal
berasal dari komunitas itu sendiri, atau admin yang menguggah konten
pada akun Instagram komunitas DSC, sedangkan hambatan Eksternal
berasal dari pengikut/follower yang mengikuti akun Instagram
komunitas tersebut, misalnya tidak sesuainya konten yang diunggah
dengan keinginan dari follower tersebut.
3. Tanggapan perokok yang sudah bergabung dengan komunitas Dripper
Serang Colony tentang Vaporizer dan konten dalam akun Instagram
komunitas tersebut adalah, Vaporizer dapat menghentikan menghisap
rokok, Vaporizer tidak menginggalkan efek candu, Vaporizer lebih
hemat dibandingkan rokok konvensional. Mereka juga mengatakan
konten didalam
Instagram komunitas Dripper Serang Colony
memberikan informasi, edukasi, dan hiburan bagi pengikutnya dalam
memperluas pengetahuan mereka mengenai Vaporizer. Selain itu
Konten didalam Instagram komunitas Dripper Serang Colony positif
untuk di konsumsi, sehingga follower khususnya perokok yang melihat
akun tersebut dapat tergugah untuk meninggalkan rokok dan beralih ke
Vaporizer.
95
5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, peneliti menyampaikan beberpa saran
sebagai berikut :
1. Bagi komunitas Dripper Serang Colony harus menambahkan konten
informasi dan edukasi dalam akun Instagramnya, agar pengikut
sepenuhnya dapat belajar dan mendapatkan Informasi dari akun
tersebut
2. Admin tentunya harus lebih banyak meluangkan waktu, untuk lebih
rutin mengunggah konten pada akun komunitas DSC dengan teratur
agar pengikut dapat menerima secara rutin informasi dari akun
komunitas tersebut
3. Komunitas harus lebih mengeksplor bagian menarik dari Vaporizer,
misalnya mengunggah konten hiburan tentang Vaporizer lebih
banyak, hal ini untuk menunjukan bahwa Vaporizer lebih menarik
dibandingkan
rokok
konvensional,
agar
lebih
banyak
lagi
pengikut/follower dalam akun Instagram komunitas tersebut. Selain
menambah follower hal tersebut juga dapat mempengaruhi perokok
yang ingin bergabung dengan komunitas Dripper Serang Colony dan
beralih dari rokok konvensional ke Vaporizer.
DAFTAR PUSTAKA
Ardianto, Elvinaro. Q-Aness, Bambang. 2007. Filsafat Ilmu Komunikasi.
Bandung : Simbosa
Bagus, Lorens. 2005. Kamus Filsafat Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
Dovey Lister. M. , S. J. Giddings, & K. Kelly. 2009. New Media: A critical
Introduction. New York : Routledge
Effendy, Uchjana Onong. 1990. Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung :
PT. Remaja Rosdakarya
Kertajaya, Hermawan. 2008. Arti Komunitas. Jakarta : Gramedia Pustaka
Utama
Kriyantono, Rachmat. Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana
Prenada Media Grup
Littlejhon, Stephen W. 2011. Teori Komunikasi. Jakarta : Salemba
Humanika
Matthew Milles .B, Huberman A Michael. 1992. Analisis Data Kualitatif.
Penerjemah Tjejep Rohendi Rosidi. Jakarta: Universitas Indonesia
Press
Mulyana, Deddy. 2002. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung : PT.
Remaja Rosdakarya
R. Pace Wayne dan F. Don Faules. 2005. Komunikasi Organisasi. Bandung
: PT. Remaja Rosdakarya
Rakhmat Jalaludin. 2005. metode penelitian komunikasi. Bandung:
PT.Remaja rosdakarya
96
97
Rivers William L – Peterson Jay W.Jensen Theodore. 2004. Media massa &
masyarakat modern Jakarta: Prenada Media
Ruslan Rosady. 2006. Metode Penelitian Public Relations dan Komunikasi.
Jakarta: Raja GrafindoPersada
Satori, Djaman & Komariah Aan. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif.
Bandung : Alfabeta
Shimp, Terence A. 2003 “Periklanan Promosi Aspek Tambahan
Komunikasi Pemasaran Terpadu – Jilid II”. Jakarta: Erlangga
Sugiyono. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R &
D,Bandung : Alfabeta
Sumarno, A.P. 1989. Dimensi-dimensi Komunikasi Politik. Bandung : Citra
Aditya Bakti
Suprapto, Tommy. 2009. Pengantar Teori dan Manajemen Komunikasi.
Yogyakarta : Media Pressindo
Tsiapras, Farsalinos K. 2012. Acute effects of using an electronic nicotinedelivery device (e-cigarette) on myocardial function: comparison with
effects of regular cigarettes. European Society of Cardiology 2012
Congress.
Wiryanto. 2000. Teori Komunikasi Massa. Jakarta : Grasindo
Zarrella, Dan. 2010. The Social Media Marketing Book, Jakarta:PT.
Serambi Ilmu Semesta
Zoer’aini, Irwan Djamal. 2003. Prinsip-prinsip Ekologi dan Organisasi
Ekologi Komunitas dan Lingkungan, Jakarta: Bumi Aksara
98
Sumber Lain :
elib.unikom.ac.id/files/disk1/448/jbptunikompp-gdl-didinbasir-22387-3babii.pdf / Pengertian Promosi by Elib Unikom diakses pada tanggal
17 Februari 2016 pukul 22.35
Eryta Ayu Putri S. 2013. “Aplikasi Instagram Sebagai Media Komunikasi
Pemasaran Online Shop”, Skripsi Kearsipan Fakultas Ilmu Sosial dan
Politik Program Studi Ilmu Komunikasi, UPN “Veteran”.
Masmuh Abdullah. 2008. Komunikasi Organisasi Dalam Pespektif Teori
dan Praktek. Malang. Universitas Muhammadiyah
Soenarno. 2002 Kekuatan Komunitas Sebagai Pilar Pembangunan
Nasional, makalah disajikan pada Seminar Nasional – Kekuatan
Komunitas sebagai Pilar Pembangunan, Fakultas Tehnik Universitas
Muhammadiyah, Jakarta 24 april 2002/ diakses pada hari senin
tanggal 22 Desember 2014 pukul 00.42 wib
AD/ART Dripper Serang Colony diakses pada tanggal 21 maret 2016 pukul
19.00
https://ahmadfatoniofficial.wordpress.com/2010/05/03/ekonomi-
media/
Ekonomi Media by Ahmad Fatoni diakses pada tanggal 25 April 2016
pukul 23.28
http://analisatoday.com/artikel/tentang-bisnis/mengenal-kelebihan-dankekurangan-instagram-sebagai-media-promosi-bisnis
Mengenal
Kelebihan dan Kekurangan Instagram Sebagai Media Promosi Bisnis
by Santi Damayanti diakses pada tanggal 07 Desember 2016 pukul
00.33
https://cecevy.wordpress.com/2014/10/04/pengertian-penulisan-danperbedaan-antara-iklan-komersial-non-komersial-2/
Pengertian dan
99
Penulisan Perbedaan Antara Iklan Komersil dan Non-Komersil by
Cecevy diakses pada tanggal 22 Februari 2016 pukul 23.57
http://ekonomikomiko.blogspot.co.id/2014/05/komunikasi-bisnis-pesanpersuasif.html Komunikasi Bisnis – Pesan Persuasif by Alita Erma
diakses pada tanggal 13 pukul 00.45
http://hal-5.blogspot.co.id/2015/10/yang-dimaksud-endorse-adalah.html
Pengertian Endorse by Hal Lima diakses pada tanggal 12 Januari
pukul 13.00
http://halosehat.com/farmasi/kimia/bahaya-tar-rokok 29 Bahaya Tar Pada
Rokok by Hallo Sehat, diakses pada tanggal 18 Juni pukul 00.13WIB
https://hasanaguero.wordpress.com/2013/03/20/definisi-broadcastingentertainment-research-development/
Devinisi
Broadcasting
Entertaiment, Reseacrh & Development by Achmad Hasan dikases
pada tanggal 12 Desember 2016 pukul 14.00
http://jarvis-store.com Pengguna Media Sosial di Indonesia by We Are
Social, diakses pada tanggal 15 Maret 2016 pukul 16.10
http://kominfo.go.id Pengguna Internet di Indonesia by Kemkominfo
diakses pada tanggal 15 Maret 2016 pukul 16.00
http://lenteranews.com/berita-apbd-kalah-sama-belanja-rokok-wargabanten-.html APBD Kalah Sama Belanja Rokok Warga Banten by
Lentera News diakses pada tanggal 07 Desember 2016 pukul 01.46
http://pengertianparaahli.blogspot.co.id/2015/06/pengertian-gaya-hiduplifestyle.html,
Pengertian
Lifestye
menurut
ahli
by
Hakim
Simanjuntak diakses pada tanggal 12 Desember 2016 pukul 13.47
100
https://pratamasandra.wordpress.com/2011/05/11/pengertian-respon/
Pengertian Respon
by Pratama Sandra diakses pada tanggal 03
Januari 2017 pukul 13.44
http://satupedang.blogspot.co.id/2015/02/sejarah-asal-mula-media-sosialinstagram.html, Sejarah Asal Mula Media Sosial Instagram by Sya-if
Silva, diakses pada tanggal 17 Februari 2016 Pukul 13.00
http://teknikkomunikasi.wix.com/lima#!info/c10fk Pengertian Komunitas
Kota by Lima Films diakses pukul pada tanggal 22 Februari 2016
pukul 23.44
http://.vaninadelobelle.com, Corporate Community Management by Vanina
Delobelle, PhD, May 2008 diakses pada hari Senin tanggal 22
Desember 2014 pukul 01.09 wib
http://vaporizer-solo.blogspot.co.id/p/sejarah.html Sejarah Rokok Elektrik
by Vaporizer Solo, diakses pada tanggal 01 Maret 2016 18.48
http://www.alodokter.com/segudang-bahaya-merokok-terhadap-tubuh,
Segudang Bahaya Merokok Terhadap Tubuh by Alodokter, diakses
pada tanggal 07 Desember 2016 pukul 01.57
http://www.kompasiana.com/leonmark/kelebihan-dan-kekuranganinstagram_55eda3fad49273840fc2d6e0 Kelebihan dan kekurangan
Instgram by Leon Mark, diakses pada tanggal 07 September 2016
pukul 13.51
http://www.landasanteori.com/2015/11/pengertian-hambatan-danfaktor.html Pengertian Hambatan Dan Faktor Penghambat Yang
Mempengaruhi Belajar by Landasan Teori diakses pada tanggal 12
Januari 2017 pukul 15.15
101
http://www.pengertianmenurutparaahli.net/pengertian-endorsement/
Pengertian Endorsement by Pengertian para ahli diakses pada tanggal
12 Januari 2017 pukul 12.55
http://www.pengertianpakar.com/2015/05/pengertian-kualitas-menurutpakar.html Pengertian Kualitas Menurut Pakar by Utsman Ali diakses
pada tanggal 07 September 2016 pukul 15.27
www.rappler.com Pengguna Instagram by Rappler diaksese pada tanggal
15 Maret 2016 pukul 16.45
LAMPIRAN-LAMPIRAN
102
103
PEDOMAN DAN HASIL WAWANCARA
Pedoman wawancara untuk meneliti “Pemanfaatan Instagram Oleh
Komunitas Dripper Serang Colony Dalam Mempromosikan Vaporizer
Di Kalangan Perokok Di Kota Serang”
Informan pertama Ary Trianto (ketua dan admin akun Instagram
komunitas Dripper Serang Colony) :
1. Tahap apa saja yang dilakukan oleh komunitas Dripper Serang
Colony dalam mempromosikan Vaporizer kepada perokok melalui
Instagram?
Jawab : Tahap – tahapnya cukup sederhana ya, pertama biasanya
kita kumpul dulu, yang kumpul itu biasanya saya sendiri, audiar dan
indra, akan tetapi anggota yang bukan pengurus juga boleh ikut
kumpul. Setelah kumpul kita menentukan konten yang akan dibahas,
misalnya tentang informasi tentang cara memakai Vaporizer dengan
baik. Setelah pembahasannya sudah selesai barulah kita bikin artikel
sendiri atau ngutip dari sumber lain untuk caption pada foto atau
video yang kita unggah nanti di Instagram
2. Informasi dan edukasi apa saja yang dibahas dalam konten yang di
unggah pada akun komunitas Dripper Serang Colony?
Jawab : Kalo informasi kita paling unggah kaya tips gitu misalnya
cara memilih Vaporizer yang aman digunakan, perbandingan antara
rokok dan Vaporizer dan sebagainya. Selain itu kita juga kasih
informasi tentang acara, misalnya waktu untuk kopdar (Vapemeet),
104
Vape Fest (festifal Vaporizer) yang ada di kota – kota besar, touring
atau riding, dan sebagainya yang berkaitan dengan kegiatan pada
komunitas kita. Kalo edukasinya kita biasanya bikin foto atau video
tutorial mengenai Vaporizer, misalnya video tutorial bagaimana
caranya memasang kapas dengan benar, tutorial membuat lilitan
kawat dan sebagainya, hingga pada video perbandingan antara
Vaporizer dengan rokok konvensional. Kita unggah konten seperti
itu agar pengikut atau follower bisa belajar dari akun Instagram kita
Informan kedua Audiar Lutfi (bendahara dan admin akun Instagram
komunitas Dripper Serang Colony) :
1. Tahap apa saja yang dilakukan oleh komunitas Dripper Serang
Colony dalam mempromosikan Vaporizer kepada perokok melalui
Instagram?
Jawab : Tahapannya pertama rapat dulu, terus bahas kontennya,
setelah itu kita bikin artikelnya atau biasanya kita juga kutip dari
sumber lain, setelah ada artikelnya kita biasanya minta teman yang
bisa motret untuk bikin foto atau video sesuai artikelnya, setelah
semua jadi barulah kita posting. Walaupun terkadang kalo gak
sempet buat rapat terkadang saya yang inisiatif buat konten untuk di
unggah, tapi tetap di konfirmasi dulu ke Ary karena dia ketua dari
komunitas DSC. Kurang lebih seperti itu untuk mempromosikan
Vaporizer kepada perokok
105
2. Informasi dan edukasi apa saja yang dibahas dalam konten yang di
unggah pada akun komunitas Dripper Serang Colony?
Jawab : Konten yang kita unggah di Instagram ada 3 pembahasan
yaitu pertama kita kasih informasi kalo mau ada acara atau event –
event besar, Vapemeet atau kopdar, dll. Kedua kita biasanya review
tentang Vaporizer itunya sendiri, seperti ngasih edukasi gitulah, cara
masang kapas yang benar, lilit kawat yang benar, sampai ke cara
pilih liquid yang cocok bagi Vapers itu sendiri. Dan yang ketiga kita
unggah yang bersifat menghibur yaitu Vapetrick dan Cloudchasing,
unggahan kita tentang hal tersebut berupa video berdurasi kurang
lebih 1 menit tujuannya agar pengikut Instagram kita bisa liat
terutama perokok kalo Vaporizer lebih menarik daripada rokok
konvensional
Informan ketiga Indra Afriyuda (wakil ketua dan admin akun Instagram
komunitas Dripper Serang Colony) :
1. Dalam kegiatan Vaping dikenal dengan Vape Trick dan Cloud
Chasing, Vape Trcik dan Cloud Chasing itu apa sih?
Jawab : Setau saya dan menurut pengalaman saya dalam kegiatan
vaping itu memang ada yang namanya trik, cloud chasing. Cloud
Chasing biasanya dalam kompetisi itu dua vapers (orang yang
melakukan vaping) berlomba menghasilkan uap yang banyak dan
panjang yang paling panjang dan tebal dia yang menjadi pemenang.
Sedangkan Vapetrick adalah membuat uap menjadi bentuk – bentuk
106
yang unik misalnya gelombang lingkaran seperti lumba – lumba ,
segitiga, kotak, ubur – ubur, dan masih banyak lagi uap yang
divariasikan, dan disitu biasanya untuk orang yang awam jika
melihat pasti bakalan aneh dan bertanya – tanya kok bisa seperti itu.
Jadi di personal vaporizer itu selain untuk pribadi masing – masing,
media beralihnya rokok konvensional, juga teradapat unsur entertain
atau menghibur, dari hal tersebut orang – orang akan tertarik dan
akhirnya mencoba personal vaporizer
Informan keempat Destian Harja (humas komunitas Dripper Serang
Colony) :
1. Jenis Pesan apa yang digunakan komunitas Dripper Serang Colony
dalam mengajak perokok beralih dari rokok konvensional ke
Vaporizer?
Jawab : Jenis pesan yang digunakan tergantung dari konten yang
dibahasnya, tapi biasanya kita pakai jenis pesan informatif dan
persuasif. Misalnya di Instagram ketika memberikan edukasi tentang
Vaporizer lewat foto atau video yang sudah diberikan caption, pesan
yang digunakan pada saat itu bersifat informatif, karena hanya
menginformasikan saja. Sedangkan pada konten informasi tentang
event, vapemeet, vapefair, kompetisi, dan sebagainya kita pakai jenis
pesan yang bersifat persuasif karena kita mengajak ke pengikut
Instagram kita baik anggota atau Perokok yang lihat kita untuk ikut
107
serta dalam acara – acara yang sudah kita share di Instagram
tersebut
2. Hambatan apa saja yang dalam penyampain pesan di Instagram?
Jawab : Kalo hambatan ada beberapa,diantaranya hambatan dari
internal yaitu dari admin sendiri, atau dari komunitas kita sendiri,
misalnya ketika admin sibuk dan Instagram kurang share info untuk
pengikut. Hambatan eksternal juga ada, yang paling sering hambatan
psikologi, misalnya ketika perokok yang lihat konten yang kita
unggah di Instagram tidak sesuai dengan mereka, hal itu
memberikan efek yang kurang baik buat kita. Mereka lebih
mempercayai bahwa rokok konvensional itu lebih baik dari
Vaporizer, terkadang mereka juga komen yang kurang baik di
konten yang kita unggah di Instagram, akan tetapi untungnya admin
tidak menanggapi hal tersebut, dan terus unggah konten – konten
yang menarik sampai perokok tersebut beralih ke Vaporizer
Informan kelima Arief Maulana (anggota lama komunitas Dripper Serang
Colony) :
1. Darimana anda tahu di Kota Serang ada komunitas Dripper Serang
Colony?
Jawab : Saya tahu komunitas tersebut dari teman saya dan melihat
dari Instagram, sekaligus orang yang mengenalkan saya tentang
dunia vaping ini, awalnya saya tidak tertatik tapi kemudian setelah
melihat kegiatan DSC di Instagram dan konten yang di
108
publikasikannya saya jadi tertarik. Kemudian saya memberanikan
diri untuk bergabung bersama komunitas tersebut, dikarenakan
untuk menambah wawasan tentang awal mula dan spesifikasi
tentang ini (Vaping)
2. Apa keuntungan bergabung dengan komunitas Dripper Serang
Colony?
Jawab : Tujuannya untuk mencari lebih dalam lagi ilmu - ilmu yang
terdapat didalam Vaping , serta mendapatkan teman - teman baru
yang dapat menimbulkan kebersamaan, kalo keuntungan saya bisa
mendapatkan teman baru, wawasan baru, pengetahuan baru, serta
cairan perasa yang belum pernah saya rasakan (bertukar rasa e-liquid
antara pengguna Vaporizer) ketika Vapemeet atau kopdar
3. Menurut anda positifkah kegiatan – kegiatan dan konten komunitas
Dripper Serang Colony dalam Instagram?
Jawab : Sangat positif, bila dibandingkan dengan konten yang tidak
jelas dan memicu ke arah negatif seperti konten yg fulgar atau
kekerasan. Karna instagram itu media sosial, banyak orang yg bebas
untuk mengupload hal apapun, pada instagramnya dan juga banyak
digunakan orang dari kalangan berbagai umur. Akan tetapi balik lagi
biasanya konten yang ada di Dripper Serang Colony itu untuk 18
tahun keatas, tapi dari keseluruhan kontennya positif kok, gak ada
kekerasan, apalagi pornografi, kebanyakan edukasi dan informasi
tentang vaping dan acara komunitas DSC sendiri
109
4. Apakah efek rokok konvensional dan Vaporizer sama, Jika
dibandingkan dengan rokok konvensional yang sebelumnya anda
hisap, lebih baik yang mana, rokok konvensional atau Vaporizer?
Jawab : Saya bisa berhenti dari rokok, kemudian berfikir positif atas
kesehatan saya, dan lebih menjaga kesehatan saya untuk terhindar
dari asap rokok yg memicu penyakit. Berbeda, sangat berbeda. Dari
bungkus rokok pun sudah bisa kita ketahui, disana sudah tercantum
apa saja penyakit yang bisa ditimbulkan oleh rokok sangat
menyedihkan, walaupun vaporizer tidak lebih baik dari rokok,
namun efeknya tidak seburuk dari yang ditimbulkan oleh rokok
5. Apakah
Vaporizer
memberikan
efek
candu
seperti
rokok
konvensional?
Jawab : Tidak, saya sudah membuktikannya sendiri. Ketika saya
berada dirumah, saya tidak tertarik dengan vape, entah kenapa malas
saja untuk menghisapnya
6. Lebih hemat rokok konvensional atau Vaporizer?
Jawab : Menurut saya lebih hemat vaporizer tentunya, karna jika
diperhitungkan, rokok satu bungkus itunglah 20ribu, kadang sehari
itu saya bisa menghabiskan 3 bungkus rokok, dikalikan dengan 1
bulan, itu bisa menghabiskan uang sebanyak 6 juta perbulan.
Sedangkan vaporizer, satu botol liquid hitunglah seharga 150 ribu
sebanyak 30ml, itu bisa kita habiskan satu minggu, dikalikan satu
bulan, itu hanya menghabiskan uang sebanyak 600 ribu perbulan.
110
Sangat jauh sekali bukan perbandingannya, hampir 10 kali lipatnya
perbandingan uang yg kita keluarkan
Informan keenam Muhamad Egi (anggota baru komunitas Dripper Serang
Colony) :
1. Darimana anda tahu di Kota Serang ada komunitas Dripper Serang
Colony?
Jawab : Dari media Sosial yaitu Instagram
2. Apa keuntungan bergabung dengan komunitas Dripper Serang
Colony?
Jawab : Ya ingin menambah ilmu dan belajar tentang Vaping,
keuntungannya saya rasa dengan saya bergabung dengan komunitas
ini saya bisa tau Vaping itu seperti apa dan saya juga dapat belajar
bagaimana caranya trik dalam Vaping
3. Menurut anda positifkah kegiatan – kegiatan dan konten komunitas
Dripper Serang Colony dalam Instagram?
Jawab : Positif, buktinya saya ikut bergabung dengan komunitas
DSC, dan saya tahu mereka dari Instagram, konten yang mereka
unggah seluruhnya berisi informasi penting yang dibutuhkan oleh
Vapers, selain itu juga kontennya bersifat menghibur, jadi gak bosan
untuk dilihat
111
4. Apakah efek rokok konvensional dan Vaporizer sama, Jika
dibandingkan dengan rokok konvensional yang sebelumnya anda
hisap, lebih baik yang mana, rokok konvensional atau Vaporizer?
Jawab : Terasa nafas lebih plong, tidak perih kemata, tidur lebih
lelap dan tidak mengakibatkan impotensi, vaporizer lebih baik
dibanding rokok konvensional dari segi komposisi maupun zat yang
dihasilkan
5. Apakah
Vaporizer
memberikan
efek
candu
seperti
rokok
konvensional?
Jawab : Candu untuk terus – terusan menghisap sih engga ya, gak
seperti Rokok yang sehabis makan aja terasa pengennya ngerokok,
candu disini karena rasa2nya yg semakin beragam dan enak hehehe
6. Lebih hemat rokok konvensional atau Vaporizer?
Jawab : Memang modal awal untuk menggunakan vape itu cukup
mengeluarkan budget besar tetapi saya rasa kedepanya itu lebih
hemat di bandingkan roko konvensional apa lagi peroko berat bisa
nyampe 2 – 3 bungkus perhari.. Vape lebih hemat karena dalam
30ml bisa habis dalam 1 minggu. sedangan rokok 1 minggu bisa
habis sekitar 10 – 12 bungkus. jika dikalkulasikan lebih hemat vape
dibanding rokok konvensional
112
DOKUMENTASI KEGIATAN KOMUNITAS DRIPPER SERANG
COLONY
Vapemeet dan Kopdar Komunitas Dripper Serang Colony
Vapemeet / Kopdar komunitas Dripper Serang Colony pada tanggal 20
Desember 2015 berlokasi di Krakatau Junction Cilegon – Banten
113
Vapemeet dan Futsal Komunitas Dripper Serang Colony
Vapemeet sekaligus olahraga futsal menjadi kegiatan rutin yang diadakan
oleh komunitas Dripper Serang Colony, futsal pada foto diatas diadakan
pada tanggal 3 Januari 2016
114
Vapemeet Dan Rapat Komunitas Dripper Serang Colony
Vapemeet sekaligus rapat untuk membahas konten yang akan di unggah
dalam Instagram komunitas Dripper Serang Colony, satu kali mengadakan
rapat komunitas DSC dapat menentukan 5 – 8 konten yang akan di unggah
ke Instagram dalam 1 pekan. Rapat pada foto diatas dilakukan pada tanggal
10 Januari 2016
115
Transaksi Jual Beli Vaporizer ketika Vapemeet Berlangsung
116
Festival Brewer Atau Festival E - Liquid
Festival Brewer atau festival e - liquid adalah satu event atau acara besar
para Vapers yang diadakan setiap tahunnya dan komunitas Dripper Serang
Colony sering ambil bagian dalam acara tersebut. Dalam acara tersebut akan
ada beberapa nominasi dan perlombaan kecil atau mini kontes seperti ajang
Vapetrick dan Cloud Chasing. Nominasi pada acara tersebut ialah
menentukan Brewer (pembuat e – liquid) terbaik pada tahun tersebut. Foto
diatas diambil pada acara festival Brewer tanggal 14 Maret 2016 di Kemang
– Jakarta Selatan
117
Vapefest atau Vaporizer Festival
Vapefest atau Vaporizer festival adalah event terbesar para Vapers dan
agenda kegiatan terbesar komunitas DSC yang diadakan setiap tahunnya. Di
Vapefest banyak sekali kontes – kontes yang diadakan, selain kontes
discount berbagai jenis e – liquid dan Vaporizer juga menjadi yang
dinantikan oleh para pengguna Vaporizer yang mengikuti di dalam acara
tersebut. Foto diatas diambil pada event Vapefest tanggal 18 mei 2016 yang
diadakan di Bogor
118
Toko – toko Vaporizer di Kota Serang
Vapestore adalah tempat dimana pengguna Vaporizer bisa mendapatkan
keperluan seputar Vaporizer seperti, kapas, kawat, liquid, dan aksesoris
Vaporizer lainnya.
119
Vaporizer
Vaporizer jenis mekanikal dianjurkan untuk profesional. Minimal sudah 1
tahun menggunakan Vaporizer
Stater Kit / elektrikal Vaporizer. Vaporizer jenis elektrik, menggunakan chip
dan rangkaian ke listrikan yang lebih rumit dari mekanikal, tingkat
keamanannyapun lebih aman dari Vaporizer mekanikal, maka dari itu
Vaporizer jenis ini dianjurkan bagi pemula yang hendak beralih dari rokok
konvensional ke Vaporizer
120
Vapetrick
Vapetrick menjadi bagian dari hiburan Vaporizer, filosofi trik – trik yang
digunakan dalam Vapetrick berasal dari beberapa bentuk, dan nama hewan,
salah satunya adalah ubur – ubur dan lumba – lumba
121
Cloud Chasing
Cloud Chasing adalah sebuah kompetisi dimana dua atau tiga pengguna
Vaporizer meniupkan uapnya dengan sekuat mungkin, uap yang paling tebal
dan panjang maka pengguna Vaporizer tersebut akan menjadi
pemenangnya.
122
E – Liquid
E – liquid adalah cairan yang menjadi sumber dari uap yang dihasilkan
Vaporizer
123
Instagram Dripper Serang Colony
Konten Video Vapetrick
Konten Video Cloud Chasing
124
Vapemeet dan Touring
Vapemeet dan kopdar
Vape Fair 2016
125
Konten edukasi tentang Vaporizer
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama Lengkap
: Gilang Arasky R. Manto
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Tempat tanggal lahir : Pandeglang, 28 Desember 1993
Alamat rumah
: Kp. Lembur Tengah, Desa Cimanuk RT 004 / RW
002 Kec. Cimanuk, Kab. Pandeglang, Banten
Hand Phone
: 081298008416
Agama
: Islam
Email
: [email protected]
Riwayat Pendidikan :
1. 2005 SDN Batubantar II Kec. Cimanuk, Kab. Pandeglang, Banten
3. 2008 SMPN 1 Pandeglang
4. 2011 SMAN 6 Pandeglang.
5. 2017 Lulusan Universitas Negeri Sultan Ageng Tirtayasa.
Fakultas Ilmu Sosial dan ilmu Politik, konsentasi Jurnalistik
Pengalaman organisasi dan bekerja
Organisasi :
1. Komunitas Fotografi Fisip (KFF) Untirta
145
Download