PEMANFAATAN INSTAGRAM OLEH KOMUNITAS DRIPPER SERANG COLONY DALAM MEMPROMOSIKAN VAPORIZER DI KALANGAN PEROKOK DI KOTA SERANG SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi Pada Konsentrasi Jurnalistik Program Studi Ilmu Komunikasi Oleh: Gilang Arasky R. Manto 6662112501 KONSENTRASI JURNALISTIK PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA SERANG, JANUARI 2017 i ii iii iv MOTTO “Jika Orang Lain Mampu, Saya Juga Mampu” Bismillah… Skripsi ini kupersembahkan Dengan segala hormat dan kasih sayang Kepada keluargaku, BAPAK, IBU dan ADIK Yang telah melimpahkan begitu banyak kasih sayang yang luar biasa hebat menjadi sumber Motivasi dan inspirasi … v ABSTRAK Gilang Arasky R. Manto. NIM. 6662112501. Skripsi. Pemanfaatan Instagram Oleh Komunitas Dripper Serang Colony Dalam Mempromosikan Vaporizer Di Kalangan Perokok Di Kota Serang. Pembimbing I: Prof. Dr. Ahmad Sihabudin, M.Si. dan Pembimbing II: Teguh Iman Prasetya, SE. M.Si. Dripper Serang Colony merupakan komunitas vaporizer di Kota Serang disingkat menjadi DSC. DSC dalam menyebarkan informasi menggunakan media sosial Instagram, namun seiring berjalannya waktu, media sosial tersebut kurang maksimal dalam pengelolaannya sehingga masalah-masalah yang belum diketahui tidak dapat diselesaikan secara maksimal. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pemanfaatan media sosial Instagram untuk mempromosikan vaporizer di kalangan perokok di Kota Serang. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan paradigma Post-positivis. Teori yang digunakan adalah komunikasi massa dengan pembahasan pada promosi media online (internet) dan komunitas. Hasil dari penelitian ini ialah bahwa Instagram dimanfaatkan oleh komunitas (yang diwakili oleh admin) dalam memberikan promosi online. Promosi tersebut berupa disebarnya informasi antara lain mengenai edukasi Vaporizer itu sendiri dan juga informasi kegiatan – kegiatan komunitas. Seluruh hasil analisis data penelitian dan wawancara yang didaptkan peneliti sudah sesuai dengan kesesuain teori yang digunakan. Kata Kunci: Komunikasi Massa, Media Sosial, Promosi Media Online, Komunitas vi ABSTRACT Gilang Arasky R. Manto. NIM. 6662112501. Thesis. Instagram Utilization By Dripper Serang Colony Community In Promoting Vaporizer Among Smokers In Serang City. Advisor I: Prof. Dr. Ahmad Sihabudin, M.Si and Advisor II: Teguh Iman Prasetya, SE. M.Si.. Dripper Serang Colony (DSC) is a vaporizer community based in Serang, Banten. DSC uses Instagram to spread any informations they have. However, as time goes by, Instagram as a social media is now becoming inefficient. Lack of management causes some kind of unidentified problem that can't be solved maximally. This study aimed to find out the utilization of instagram as a media social in order to promote vaporizer among smokers in Serang. This study used qualitative descriptive methods with Postpositivist paradigm. Mass communication theory is used with a discussion on the promotion of online media (internet) and community.This study conclude that instagram as social media is being used by the community (which represented by an admin) to promote the vape via online. The promotions they do include informing about the vape as the product, and about events the community held as well. All the analysis results and interviews that have been done by researcher is according to the conformity of the used theory itself. Keywords: Mass Communication, Social Media, Online Media Promotion, Community viii KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kekhadirat yang maha Esa pemilik alam semesta yang menggenggam jiwa raga semua mahluk-Nya, Allah SWT, karena atas ridho-Nya penulis dapat menyelesaikan seminar ini guna memenuhi tugas mata kuliah Seminar program studi Ilmu Komunikasi Konsentrasi Jurnalistik di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. Penulis menyadari bahwa penelitian ini masih jauh dari sempurna, untuk itu saran dan kritik yang dapat membantu perbaikan penelitian yang berjudul “PEMANFAATAN INSTAGRAM OLEH KOMUNITAS DRIPPER SERANG COLONY DALAM MEMPROMOSIKAN VAPORIZER DI KALANGAN PEROKOK DI KOTA SERANG” ini sangat penulis harapkan. Pada kesempatan ini penulis juga ingin menyampaikan ucapan terima kasih atas segala dukungan, bantuan dan bimbingannya dalam proses penelitian serta penyusunan penelitian ini. Pada kesempatan ini peneliti juga ingin menyampaikan ucapan terima kasih atas segala dukungan, bantuan dan bimbingannya dalam proses penelitian serta penyusunan skripsi ini kepada : 1. Bapak Prof. Dr. Soleh Hidayat, M.PD selaku Rektor Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. 2. Bapak Dr. Agus Sjafari, S.Sos., M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. ix 3. Ibu Dr. Rahmi Winangsih, M.Si selaku Ketua Prodi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. 4. Bapak Darwis Sagita S.Ikom selaku Sekretaris Prodi ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. 5. Bapak Husnan Nurjuman, S.Ag., M. Si selaku dosen pembimbing akademik. 6. Bapak Prof. Dr. Ahmad Sihabudin, M.Si, selaku dosen pembimbing I skripsi yang membantu memberikan arahan serta masukan untuk menyelesaikan skripsi ini. 7. Bapak Teguh Iman Prasetya, M.Si. selaku dosen pembimbing II skripsi yang membantu memberikan arahan serta masukan untuk menyelesaikan skripsi ini. 8. Bapak M. Jaiz,. S.sos., M.Pd selaku ketua penguji sidang skripsi yang memberikan arahan serta masukan untuk memperbaiki skripsi saya. 9. Bapak Darwis Sagita M.I.Kom selaku penguji ke 2 sidang skripsi yang juga memberikan arahan serta masukan untuk memperbaiki skripsi saya. 10. Kedua orang tua ku Bapak Rizaly S. Manto, dan Ibuku tercinta Istati, serta Adiku Rifanny Saraswati R. Manto dan Naurah Saskia R. x Manto terimakasih atas do’a dan dukungan yang tak pernah putus, juga untuk kesabaran memberi dukungan moril dan materil. 11. Untuk yang selalu menemani dan mengingatkan untuk terus mengerjakan skripsi dan mengejar apa yang dituju Elvira Suryadi Pasman . 12. Untuk teman kerja dalam memotret Hendra Tri Nugroho, Ryan Brandt, Rian Dante, yang selalu mengingatkan setiap waktu ketika 13. Untuk Moulin Monica Adam yang sudah bantu menyarankan dalam pembuatan Skripsi 14. Untuk Komunitas Dripper Serang Colony Ary Trianto, Audiar Lutfi, Indra Afriyuda, Destian Harja, Arief NEO, Muhamad Egi, Reza Afrizal, Rio Thompson, August Pandu Pratomo, Farhan AK, Ismail Ilyas, Pamonk, Bang Chandra dan buat teman-teman yang belum sempat disebutkan namanya satu persatu yang selalu menyemangati dan memberi penjelasan atas penelitian ini dari pertama sampai skripsi ini selesai. 15. Untuk Teman – teman kampus non reguler satu angkatan 2011, Anton, Rexy, Yuda, Rike, Monic, Okta, Fajri, Ibos, dan yang lainnya yang sampai sekarang masih terus saling dukung satu sama lainnya . 16. Keluarga besar mahasiswa ilmu komunikasi UNTIRTA angkatan 2011 juga mahasiswa UNTIRTA 2010 lainnya terima kasih atas perkenalan, persahabatan dan pengalaman yang berkesan selama perkuliahan, khususnya kepada teman-teman 6E JURNALISTIK. xi 17. Teman KKM 33 yang sering menyapa dan saling mendukung hingga saat ini. 18. Semua pihak yang tidak bisa peneliti sebutkan satu persatu yang telah banyak membantu peneliti dalam proses penyelesaian skripsi ini. Kiranya tidak ada balasan yang lebih baik kecuali yang datang dari Allah SWT, terimakasih untuk segalanya. Kesempurnaan hanya milik-Nya dan kebenaran datang dari-Nya. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua, khususnya bagi peneliti dan pihak yang berkepentingan. Serang, 03 Januari 2017 Gilang Arasky R. Manto xiv DAFTAR ISI PERNYATAAN ORISINALITAS .......................................................................... i LEMBAR PERSETUJUAN.................................................................................... ii LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................... iii MOTO .................................................................................................................... iv ABSTRAK ...............................................................................................................v ABSTRACT ........................................................................................................... vi KATA PENGANTAR ......................................................................................... viii DAFTAR ISI ........................................................................................................ xiv BAB I ...................................................................................................................... 1 1.1 Latar Belakang Masalah ................................................................................ 1 1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................... 10 1.3 Identfikasi masalah ...................................................................................... 10 1.4 Tujuan Penelitian ......................................................................................... 10 1.5 Manfaat Penelitian ....................................................................................... 11 1.5.1 Manfaat Teoritis.................................................................................... 11 1.5.2 Manfaat Praktis ..................................................................................... 11 BAB II ................................................................................................................... 12 2.1 Pengertian Komunikasi ............................................................................... 12 2.1.1 Komunikasi Massa ................................................................................ 12 2.1.2 Korelasi Antarkomponen dalam strategi Komunikas ........................... 16 2.1.3 Manajemen Pesan ................................................................................. 17 2.2 Media Sosial ................................................................................................ 20 2.2.1 Instagram............................................................................................... 21 2.3 Ekonomi Media ............................................................................................ 26 xv 2.3.1 Perspektif Teoritis ................................................................................. 27 2.4 Promosi ........................................................................................................ 29 2.4.1 Promosi Melalui Internet/Media Sosial ................................................ 30 2.4.2 Macam-Macam Iklan ............................................................................ 32 2.5 Komunitas.................................................................................................... 33 2.5.1 Pengertian Komunitas ........................................................................... 33 2.5.2 Faktor – faktor Terbentuknya Komunitas ............................................. 35 2.5.3 Macam - macam Komunitas ................................................................. 36 2.5.4 Struktur Komunitas ............................................................................... 36 2.5.5 Komunitas di Perkotaan ........................................................................ 37 2.5.6 Komunikasi Dalam Organisasi ..............................................................38 2.5.7 Komunitas Dripper Serang Colony ....................................................... 39 2.5.8 Vaporizer dan Perkembangannya ......................................................... 46 2.6 Penelitian Terdahulu .................................................................................... 49 2.7 Kerangka Berfikir ........................................................................................ 51 BAB III.................................................................................................................. 52 3.1 Pendekatan dan Metode Penelitian .............................................................. 52 3.2 Ruang Lingkup Penelitian ........................................................................... 55 3.3 Lokasi Penelitian ......................................................................................... 56 3.4 Jenis Data..................................................................................................... 56 3.5 Sumber Data ................................................................................................ 57 3.6 Informan Penelitian ..................................................................................... 57 3.7 Teknik Pengolahan dan Analisis Data ......................................................... 60 3.8 Jadwal Penelitian ......................................................................................... 65 BAB IV ..................................................................................................................66 4.1 Profil Subjek Penelitian................................................................................68 xvi 4.1.1 Komunitas Dripper Serang Colony ........................................................68 4.1.2 Struktur Organisasi Komunitas Dripper Serang Colony .......................70 4.2 Analisa Hasil Penelitian ..............................................................................71 4.2.1 Konten Komunitas Dripper Serang Colony Dalam Media Sosial Instagram ................................................................................................................71 4.2.2 Bentuk Pesan Dan Hambatan Pada Instagram Komunitas Dripper Serang Colony Dalam Mengajak Perokok Beralih Ke Vaporizer .........................77 4.2.3 Tanggapan Perokok Tentang Vaporizer dan Konten Pada Instgaram Komunitas Dripper Serang Colony Sejak Bergabung Dalam Komunitas DSC ....83 BAB V ....................................................................................................................93 5.1 Kesimpulan ..................................................................................................93 5.2 Saran ............................................................................................................95 DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................96 LAMPIRAN .........................................................................................................102 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi seperti sekarang ini, kehidupan masyarakat sudah tidak bisa dipisahkan lagi dari peranan media massa. Kebutuhan manusia akan informasi dan berita merupakan kenyataan yang tidak dapat dipungkiri lagi. Kebutuhan akan informasi itu menyebabkan manusia selalu mencarinya, baik melalu masyarakat sekitarnya atau melalui media massa. Media massa mempunyai kemampuan untuk menjangkau sasaran komunikasi yang luas, bahkan dengan kemajuan teknologi saat ini, media massa telah mampu menembus berbagai hambatan geografis, ruang dan waktu, sehingga penyebaran informasi dapat dilakukan serentak dan menyeluruh. Pesan yang disampaikan mampu menembus berbagai golongan dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sejumlah khalayak tidak dapat menghindari terpaan media massa dalam kehidupan sehari – hari. Media massa merekam segala jenis aktifitas dan peristiwa yang terjadi di dunia karena mempunyai tugas dan kewajiban – selain menjadi sarana prasarana komunikasi – untuk mengakomodasi segala jenis isi dunia dan peristiwaperistiwa di dunia ini melalui pemberitaan dalam aneka wujud (berita, artikel, foto, laporan penelitian, dan lain sebagainya). Peranan penting 1 2 media massa dalam kehidupan masyarakat tersebut dimanfaatkan pihakpihak atau oleh seorang /lembaga/instansi/perusahaan/organisasi sebagai salah satu strategi untuk memberikan informasi, mensosialisasikan atau mempublikasikan sesuatu hal kepada masyarakat luas. Salah satu contohnya dalam memanfaatkan media massa yang sering terjadi dikalangan komunitas Dripper Serang Colony terutama dalam hal kegiatan yang akan dilakukan oleh komunitas Dripper Serang Colony saat menjelang Festival atau acara tahunan yang dilakukan setahun sekali, dan juga pengetahuan tentang Vaporizer. Para anggota Dripper Serang Colony menarik perhatian masyarakat dengan memanfaatkan media massa agar dapat memperkenalkan mengenai apa dan bagaimana mereka melakukan kegiatannya, agar dapat diketahui masyarakat sehingga masyarakat dapat mengetahui kegiatan yang akan berjalan di media sosial tersebut. Dripper Serang Colony merupakan komunitas Vaporizer (Pengganti Rokok Tembakau). Vaporizer adalah alat pengganti rokok konvensional, alat ini menghasilkan uap bukan asap. Uap yang dihasilkan dari Vaporizer berasal dari pembakaran e – liquid atau cairan yang digunakan sebagai pengganti tembakau pada rokok konvensional. Cairan pada Vaporizer dibuat dengan bahan dasar saripati sayur – sayuran dan bahan perisa makanan. Dripper Serang Colony biasa disebut dengan sebutan DSC, DSC berkedudukan di Kota Serang – Banten, selain Kota Serang di beberapa daerah seperti Cilegon, Pandeglang, Rangkasbitung dan juga Tanggerang 3 terdapat juga anggota DSC, akan tetapi mereka semua terpusat di DSC Kota Serang. Dripper Serang Colony berdiri pada tanggal 19 Desember 2014, berawal dari seorang yang bernama Ary Trianto yang disarankan oleh dokter untuk berhenti merokok setelah ia berkunjung dan memeriksakan kesehatannya di laboratirum Biomed karena penyakit paru – paru yang di deritanya. Akhirnya ia memikirkan cara agar dapat berhenti merokok, meskipun kesulitan untuk berhenti merokok akhirnya ia menemukan alat untuk berhenti merokok yaitu Vaporizer. Karena kesamaan visi dan misi yaitu ingin menciptakan udara yang bersih dan bebas dari polusi asap rokok, juga mengajak perokok agar dapat berhenti dari merokok, akhinya Ary dan dua temannya yaitu Indra dan Audiar beralih dari rokok konvensional ke Vaporizer. Dari ketiga orang itulah akhirnya DSC berkembang hingga saat ini. Faktanya bahwa sebuah kelompok atau tim dibangun secara suka rela, oleh penugasan, atau oleh penataan – ulang pekerjaannya sendiri, bukan jaminan bahwa para anggota secara perorangan akan berfungsi secara efektif sebagai sebuah kelompok atau tim. Kelompok atau tim harus berkembang menjadi unit yang positif dan berfungsi. Hal ini dicapai dengan bergerak melalui sejumlah tahap perkembangan, sama seperti manusia yang tumbuh dan dewasa.1 1 Pace R. Wayne dan Don F. Faules, 2005. Komunikasi Organisasi. Bandung. PT. Remaja Rosdakarya. Hal : 215 4 Sebuah komunitas pasti saja mengalami beberapa hambatan atau masalah yang dimiliki oleh anggota baik secara individu atau dengan kelompok lainnya, salah satunya kekompakan antar anggota, konflik antar sesama anggota organisasi misalnya komunitas Dripper Serang Colony itu sendiri. Hambatan yang lain juga dapat disebabkan oleh karena banyaknya tingkatan atau mata rantai yang harus dilalui oleh suatu pesan dalam komunikasi sehingga pesan yang disampaikan pun cenderung tidak efektif dan tidak mengenai sasaran secara langsung dikarenakan ada kemungkinan diubah oleh si penerima sebelum dilanjutkan pengirimnya. Menurut Lewis hanya kira-kira 30% pesan yang dikirim secara berantai ini sesuai dengan aslinya.2 Salah satu intensitas tinggi dalam komunikasi tersebut memberikan kesempatan untuk membentuk komunitas atau kelompok baru. Dalam hal ini, cukup banyak komunitas baru yang bermunculan seperti, komunitas penggemar klub bola Chealsea, komunitas fotografi, komunitas pecinta Vespa, komunitas pecinta hewan reptil, komunitas kereta mania, dan lainlin. Maka dari itu dibutuhkan solusi untuk menjawab permasalahan tersebut. Salah satu solusi yang bisa dipakai untuk memunculkan eksistensi sebuah organisasi adalah dengan adanya ruang – ruang atau media yang mampu mengakomodir kepentingan organisasi, salah satunya adalah 2 Abdullah Masmuh. 2008. Komunikasi Organisasi Dalam Pespektif Teori dan Praktek. Malang. Universitas Muhammadiyah.hal: 75 5 bagaimana kegiatan-kegiatan organisasi mampu tersosialisasikan baik kepada internal organisasi atau kepada pihak luar. Salah satu ruang atau media yang bisa menjadi alternative untuk menyelesaikan masalah eksistensi sebuah organisasi adalah media sosial. Media sosial dipilih karena lebih memudahkan pengguna dalam melakukan hubungan komunikasi tanpa terhalang oleh jarak dan waktu. Dengan media sosial, pengguna bisa mengakses segala macam informasi yang dibutuhkan kapan pun dan dimana pun. Kehadiran media sosial tahun 2014 pada Dripper Serang Colony awalnya diharapkan mampu menjadi solusi bagi permasalahn yang ada. Menurut data dari Kemkominfo 2016 (Kementrian Komunikasi dan Informatika) menyatakan, pengguna interenet di Indonesia hingga saat ini telah mencapai 82 juta orang. Dari pengguna internet tersebut, 80 persen diantaranya berusia 15-19 tahun.3 Menurut We Are Social pengguna media sosial di indonesia pada tahun 2016 mencapai lebih dari 74 juta pengguna, dimana 64 juta penggunanya megakses media sosial menggunakan perangkat mobile.4 Instagram mengumumkan bahwa jumlah penggunanya kini sudah melebihi 400 juta pengguna, dengan 80 juta gambar diunggah setiap harinya. Jumlah pengguna ini naik 100 juta dari awalnya 300 juta pada tahun 2014.5 3 Kemkominfo, “Pengguna Internet di Indonesia” diakses dari http://kominfo.go.id pada tanggal 15 Maret 2016 pukul 16.00 4 We Are Social, “Pengguna Media Sosial di Indonesia”, diakses dari http://jarvis-store.com pada tanggal 15 Maret 2016 pukul 16.10 5 Rappler, “Pengguna Instagram”, diaksese dari www.rappler.com pada tanggal 15 Maret 2016 pukul 16.45 6 Namun seiring berjalan waktu media sosial tersebut kurang maksimal dalam pengelolaannya sehingga masalah – masalah yang ada tidak bisa diselesaikan secara maksimal. Salah satu penghambatnya adalah kurangnya sumber daya manusia yang mengoperasikan media sosial tersebut. Kekurangan sumber daya manusia yang dimaksud dalam hal ini bukan persoalan ketidakmampuan anggota dalam mengoperasikan media sosial namun lebih kepada ketersediaan waktu dan tempat. Perkembangan Dripper Serang Colony ini hampir menyentuh setiap wilayah di Banten. Keberadaan Dripper Serang Colony di masing-masing wilayah ini tentunya harus diimbangi dengan pengelolaan yang baik pula sehingga eksistensi terbangun di setiap wilayah. Untuk itulah maka media sosial menjadi salah satu solusi untuk meningkatkan eksistensi diri dari masing – masing komunitas tersebut. Berkaitan dengan pengelolaan sebuah organisasi atau komunitas, Dedy Mulyana dalam bukunya mengatakan bahwa Komunikasi organisasi (Organization communication) terjadi dalam suatu jaringan yang lebih besar dari pada komunikasi kelompok. Komunikasi organisasi seringkali melibatkan juga komunikasi diadik, komunikasi antar-pribadi dan ada kalanya juga komunikasi publik. Komunikasi formal adalah komunikasi menurut struktur organisasi, yakni komunikasi ke bawah, komunikasi ke atas, dan komunikasi horizontal. Sedangkan komunikasi informal tidak 7 bergantung pada struktur organisasi, seperti komunikasi antar sejawat, juga termasuk gossip.6 Dalam Dripper Serang Colony, komunikasi dibangun baik melalui komunikasi formal dan informal. Komunikasi formal terjadi pada saat dilakukannya kegiatan – kegiatan formal seperti rapat organisasi, musyawarah daerah dan hal-hal lain yang bersifat formal. Sedangkan komunikasi informal dipakai pada saat Vapemeet, Kopi Darat dan kegiatan lain yang sifatnya untuk meningkatkan keakraban antar sesama anggota. Banyak pengalaman yang diambil serta manfaat ketika mengikuti kegiatan yang diadakan oleh Dripper Serang Colony misalnya dalam kegiatan Vape Festival. Vape Fesival merupakan festival dan kompetisi Vaping serentak se – indonesia bahkan sedunia yang wajib diikuti oleh komunitas Dripper Serang Colony untuk menjalin silaturahmi dengan anggota komunitas lainnya se – Indonesia, dan stakeholder lain seperti para dokter dan pakar kesehatan, juga pemilik perusahaan Vaporizer dan Liquid untuk ikut mendukung kegiatan – kegiatan yang lain, seperti menggalakkan gerakan berhenti merokok, juga penyuluhan tentang manfaat Vaping dan bahaya merokok. Oleh karena itu, banyak manfaat yang bisa didapat ketika mengikuti kegiatan tersebut. Selain menjalin silaturahmi sesama anggota, informasi dan pengetahuan untuk kebutuhan pribadi dan organisasipun bisa didapatkan, misalnya kita dapat menjelaskan kepada orang – orang yang 6 Deddy Mulyana. 2002. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya. hal : 75 8 merokok agar mereka dapat berhenti merokok dan meninggalkan rokok, caranya dengan menjelaskan apa itu Vaping, apa itu Vaporizer dan positifnya dari Vaping sehingga dapat menghentikan seseorang dari merokok . Vaporizer di Kota Serang berkembang dengan cukup pesat, hal ini terbukti dengan makin banyaknya toko – toko penjual Vaporizer, selain itu bertambahnya anggota komunitas DSC dan munculnya komunitas Vaporizer lainnya juga menjadi salah satu penyebab mengapa Vaporizer berkembang dengan cukup pesat di Kota Serang. Beberapa orang yang tidak merokok bahkan memulai menggunakan Vaporizer dikarenakan hanya ingin bergabung dengan komunitas DSC, karena dengan mengikuti kegiatan – kegiatan yang dilakukan oleh komunitas DSC dapat memenuhi kebutuhan gaya hidup (Life Style) mereka. Kegiatan komunitas Dripper Serang Colony sebenarnya bukan hanya Vaping saja namun banyak kegiatan – kegiatan lain yang biasanya dilaksanakan, seperti Gathering, Futsal, Latihan Vape trik bersama, Jogging bareng ketika akhir pekan dan kegiatan lainnya. Kegiatan - kegiatan tersebut biasanya disosialisaikan melalui media sosial yang ada seperti Instagram untuk menarik minat anggota dalam mengikuti kegiatan tersebut. Namun sosialisasi yang dilakukan tersebut terkadang tidak begitu efektif dikarenakan masalah-masalah seperti yang telah dikemukakan diatas yaitu kurangnya sumber daya manusia dalam melakukan sosialisasi tersebut. 9 Atas dasar latar belakang masalah yang dijelaskan diatas, maka peneliti tertarik untuk menganalisis bagaimana Pemanfaatan Instagram yang menjadi sarana untuk memperkenalkan komunitas Dripper Serang Colony tentunya melalui media sosial yang telah dimilikiya tersebut. Ketertarikan peneliti pada penelitian ini bukan hanya didasarkan pada alasan bahwa peneliti merupakan salah satu anggota dari Dripper Serang Colony sehingga akses terhadap penelitian ini lebih mudah, namun ketertarikan peneliti terhadap penelitian ini yaitu didasarkan pada keinginan untuk melihat fenomena bagaimana sebuah organisasi mampu memanfaatkan media sosial yang tergolong sebagai jenis media baru dalam industri perkembangan media masa kini sebagai alat untuk meningkatkan eksistensi organisasi. Untuk itu maka peneliti mengambil judul penelitian “Pemanfaatan Instagram Oleh Komunitas Dripper Serang Colony Dalam Mempromosikan Vaporizer DiKalangan Perokok Di Kota Serang” Penelitian ini akan dilakukan pada komunitas Dripper Serang Colony di Kota Serang dengan menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dimana pendekatan ini lebih menitik beratkan pada kedalaman data melalui tekhnik wawancara mendalam pada informan yang telah ditentukan. Penelitian ini akan didukung dengan data observasi dimana peneliti akan melihat langsung bagaiamana proses pembuatan dan penyebaran pesan melalui media sosial yang dilaukan oleh Dripper Serang Colony. 10 1.2 Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu : “Bagaimana Instagram sebagai sarana promosi di media sosial dan komunitas Dripper Serang Colony?” 1.3 Identifikasi masalah Identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah : 1. Bagaimana konten komunitas Dripper Serang Colony dalam media sosial Instagram? 2. Bagaimana bentuk pesan dan hambatan pada Instagram komunitas Dripper Serang Colony dalam mengajak perokok beralih ke Vaporizer? 3. Bagaimana tanggapan perokok tentang Vaporizer dan konten dalam Instagram komunitas Dripper Serang Colony sejak bergabung dalam komunitas DSC? 1.4 Tujuan Penelitian Tujuan dalam penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui konten komunitas Dripper Serang Colony dalam media sosial Instagram. 2. Untuk mengetahui bentuk pesan dan hambatan dalam Instagram komunitas Dripper Serang Colony dalam mengajak perokok beralih ke Vaporizer. 11 3. Untuk mengetahui tanggapan perokok tentang Vaporizer dan konten dalam Instagram komunitas Dripper Serang Colony sejak bergabung dalam komunitas DSC. 1.5 Manfaat Penelitian 1.5.1 Manfaat Teoritis Diharapkan penelitian ini dapat memberi kontribusi keilmuan dibidang komunikasi, tentang kajian mengenai new media khususnya media sosial yang terjadi pada komunitas dan pengguna Instagram sebagai sebuah fenomena komunikasi massa dan komunikasi organisasi bagi komunitas Dripper Serang Colony itu sendiri. 1.5.1 Manfaat Teoritis Melalui penelitian ini dihrapkan dapat memberikan tambahan pengetahuan tentang pemanfaatan Instagram dalam kajian new media sebagai sarana dalam memperkenalkan sebuah perkembangan dan inovasi, misalnya perubahan rokok konvensional ke Vaporizer BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Komunikasi 2.1.1 Komunikasi Massa Apapun aktivitas dan profesi seseorang, tidak akan luput dari komunikasi massa. Setidaknya dalam sehari seseorang melakukan aktivitas membaca berita di surat kabar, menyaksikan tayangan televisi, menonton bioskop, atau mendengarkan radio. Terlebih saat ini untuk mengakses informasi menjadi lebih mudah dengan adanya perkembangan teknologi internet. Saat seseorang melakukam aktivitas seperti itu maka ia sedang melakukan aktivitas komunikasi massa, karena sedang berhadapan dengan atau diterpa media massa, dimana pesan media itu secara langsung atau tidak tengah memengaruhinya. Berbagai pesan melalui sejumlah media massa (surat kabar, majalah, radio, televisi, film, internet) dengan sajian berbagai peristiwa yang memiliki nilai berita ringan atau tinggi, mencerminkan proses komunikasi massa yang selalu menerpa kehidupan manusia. Para ahli komunikasi berpendapat, yang communication) dimaksud dengan adalah komunikasi 12 komunikasi massa melalui (mass media 13 massa. Para ahli komunikasi membatasi pengertian komunikasi massa hanya pada komunikasi dengan menggunakan media massa.7 Sementara dalam buku Wiryanto dituliskan, komunikasi massa merupakan suatu tipe komunikasi massa (human communication) yang lahir bersamaan dengan mulai digunakannya alat-alat mekanik yang mampu melipatgandakan pesan-pesan komunikasi. Dalam sejarah publisistik dimulai satu setengah abad setelah ditemukan mesin cetak oleh Johannes Gutenberg. Sejak itu dimulai suatu zaman publisistik atau awal dari era komunikasi massa.8 Dalam melakukan proes komunikasi dapat dilakukan dengan merencanakan suatu kegiatan-kegiatan komunikasi. R. Wayne Pace, Brent D, Peterson, M, Dallas Burnet, dalam bukunya Techniques for Effectives Communication menyatakan, kegiatan komunikasi mempunyai tiga tujuan sentral yang utama, yaitu to secure understanding, yakni memastikan atau menjamin pemahaman. Kemudian to establish acceptance, membina atau membentuk penerimaan atau kesepakatan. Terakhir, to motivate action, memotivasi kegiatan atau tindakan.9 Dalam melakukan kegiatan komunikasi adalah memastikan bahwa orang yang dijadikan sasaran komunikasi itu benar-benar memahami pesan yang disampaikan. Sehingga pada gilirannya, komunikasi berhasil 7 Onong Uchjana Effendy. Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya, 1990, Hal. 20 8 Wiryanto. Teori Komunikasi Massa. Jakarta : Grasindo, 2000, Hal, 1 9 Onong Uchjana Effendy. Op. Cit. Hal 32 14 dimotivasi untuk melakukan suatu kegiatan atau tindakan (yang dikehendaki dan diharapkan). Strategi komunikasi yang akan digunakan selain diperlukan perumusan tujuan yang jelas, juga perlu memperhitungkan kondisi dan situasi khalayak. Untuk itu, perlu dirumuskan strategi komunikasi dengan memperhitungkan : mengenal khalayak, menyusun pesan, menetapkan metode, serta seleksi dan penggunaan media. Menurut Wilbur Schramm, komunikasi senantiasa membutuhkan setidaknya tiga unsur : sumber (source), pesan (message), dan saasaran (destination). Sumber boleh jadi seorang individu (berbicara, menulis, menggambar, memberi isyarat) atau suatu organisasi komunikasi (seperti sebuah surat kabar, penerbit, stasiun televisi, atau studio film). Pesan dapat berbentuk tinta pada kertas, gelombang suara di udara, impuls dalam arus listrik, lambaian tangan, bendera di udara, atau setiap tanda yang dapat ditafsirkan. Sasarannya mungkin seorang individu yang mendengarkan, menonton atau membaca; atau anggota suatu kelompok, seperti kelompok diskusi, khalayak pendengar ceramah, kumpulan penonton sepakbola, atau anggota khalayak media massa. Proses komunikasi perspektif ini terjadi pada diri komunikator dan komunikan. Ketika seorang komunikator berniat akan menyampaikan suatu pesan kepada komunikan, maka dalam dirinya terjadi suatu proses. Di muka telah ditegaskan bahwa pesan komunikasi terdiri dari dua aspek, yakni isi pesan dan lambing. Isi pesan umumnya adalah pikiran, sedangkan lambang 15 umumnya adalah bahasa. Walter Lippman menyebut isi pesan itu “picture in our head”, sedangkan Walter Hagemann menamakannya “das Bewustseininhalte”. Proses “mengemas” atau “membungkus” pikiran dengan bahasa yang dilakukan komunikator itu dalam bahasa komunikasi dinamakan encoding. Hasil encoding berupa pesan itu kemudian ia transmisikan atau operkan atau kirimkan kepada komunikan. Kini giliran komunikan terlibat dalam proses komunikasi intrapersonal. Proses dalam diri komunikan disebut decoding seolah-olah membuka kemasan atau bungkus pesan yang ia terima dari komunikator tadi. Isi bungkusan tadi adalah pikiran komunikator. Apabila komunikan mengerti isi pesan atau pikiran komunikator, maka komunikasi terjadi sebaliknya bilamana komunikan tidak mengerti, maka komunikasi pun tidak terjadi.10 Pemikiran dari strukturisasi cukup sederhana: praktik-praktik dari kelompok menciptakan struktur yang memengaruhi praktik di masa yang akan datang. Dengan kata lain, tindakan-tindakan memiliki konsekuensi untuk tindakan selanjutnya. Karena kita sering kali khawatir akan isi dari diskuis kita pada waktu tertentu, sangatlah sulit untuk mengawasi masalah ini; namun begitu, proses yang dipakai oleh suatu kelompok memang menciptakan jenis tertentu dari dunia sosial yang menyajikan peluang dan batasan dalam kelompok di masa yang akan datang. Untuk alas an ini, kelompok harus memberikan perhatian pada proses. 10 Onong Uchjana Effendy. 2003. Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi. Bandung: PT. Citra Aditya Bakti Hal: 31 16 Anggota-anggota kelompok sering kali bertanya pertanyaan “apa”: apa yang harus kita bicarakan? Apa yang kita ingin capai? Apa yang akan kita coba? Sebagai tambahan, kelompok harus menambahkan pertanyaan “bagaimana”: bagaimana kita menyelesaikan isu ini? Bagaimana kita akan bekerja sebagai kelompok? Bagaimana kita mengatur waktu kita? Bagaimana kita membagi energi kita? Apa pun yang anda lakukan, strukturisasi akan terjadi, tetapi jika anda tidak sadar akan itu, hasilnya mungkin bukan yang diinginkan dan tidak produktif. Pertanyaan “bagaimana” sangatlah kritis, karena proses berpengaruh. Strukturisasi memiliki beberapa dampak. Ia akan menentukan, sebagai contoh, apa yang individu dapat dan katakana dalam sebuah kelompok. Bahkan, penelitian Bales awal tahun 1950an menunjukan bahwa komentarkomentar kelompok tidak didistribusikan merata. Bales menunjukan bagaimana beberapa tipe pertanyaan membentuk interaksi kelompok dan menerapkan peranan terhadap individu.11 2.1.2 Korelasi Antarkomponen dalam strategi Komunikasi Akan lebih baik apabila dalam strategi komunikasi diperhatikan komponen-komponen komunikasi dan factor-faktor pendukung dan penghambat pada setiap komponen tersebut. Dimulai secara berturut-turut dari komunikan komunikator. sebagai Pertama, sasaran mengenali komunikasi, sasaran media, komunikasi. pesan, dan Diperlukan mempelajari siapa-siapa yang akan menjadi sasaran komunikasi. Hal 11 Stephen W. Littlejhon. 2011. Teori Komunikasi. Jakarta : Salemba Humanika hal :352 17 tersebut tergantung pada tujuan komunikasi, apakah komunikan hanya sekedar mengetahui atau agar komunikan melakukan tindakan tertentu. Kedua, pemilihan media komunikasi. Untuk mencapai sasaran komunikasi, dapat memilih salah satu atau gabungan dari beberapa media, tergantung pada tujuan yang akan dicapai, pesan yang akan disampaikan, dan teknik yang akan dipergunakan. Ketiga, pengkajian tujuan pesan komunikasi. Pesan komunikasi (message) mempunyai tujuan tertentu. Hal ini menentukan teknik yang harus diambil, apakah teknik informasi, teknik persuasi, atau teknik intruksi. Pesan komunikasi terdiri atas isi pesan dan lambang. Isi pesan komunikasi bisa stu, tetapi lambang yang dipergunakan bisa macam-macam. Lambang bisa dipergunakan untuk menyampaikan isi komunikasi ialah bahasa, gambar, warna, gesture, dan sebagainya. Keempat, peranan komunikator dalam komunikasi. Ada factor yang penting pada diri komunikator bila melancarkan komunikasi, yaitu daya tarik sumber dan kredibilitas sumber.12 2.1.3 Manajemen Pesan Pada sub bab kolerasi antarkomponen dalam strategi komunikasi telah disebutkan, bahwa salah satu komponen dalam strategi komunikasi adalah mengenai pengkajian tujuan pesan komunikasi. Dalam hal ini, peneliti menganggap adanya bahasan yang lebih focus mengenai pesan, karena pesan merupakan jantung dari proses komunikasi. Dalam konteks komunikasi massa, pesan tentu memiliki peran penting juga, karena pesan 12 Onong Uchjana Effendy. Op. Cit, Hal. 35-38 18 atau informasilah sebagai produk yang diberikan kepada khalayak dari komunikasi massa. Untuk itu dalam mengolah pesan yang dapat diterima baik oleh masyarakat melalui media massa, perlu adanya manajemen atau pengelolaan pesan yang baik. Manajemen menurut Tommy Suprapto adalah aktivitas manajemen pada setiap lembaga atau organisasi yang pada umumnya berkaitan dengan usaha mengembangkan suatu tim kerja sama atau kelompok orang dalam satu kesatuan dengan memanfaatkan sumber daya yang ada untuk mencapai tujuan tertentu dalam organisasi yang telah diterapkan sebelumnya. 13 Salah satu unsur manajemen pesan adalah membuat perencanaan pesan. Pesan atau informasi merupakan bagian terpenting dari program komunikasi. Untuk itu dalam menyusun pesan perlu memperhatikan faktorfaktor seperti : 1) pesan harus merupakan pemecahan masalah komunikan, 2) komunikator yakin bahwa pesan menguntungkan atau bermanfaat bagi target audiens bila dilaksanakan, 3) pesan memberikan solusi tentang cara target audiens melaksanakan pesan, 4) pesan harus sesuai dengan kemampuan, norma, budaya dan tradisi komunikan.14 Ketika menyampaikan pesan melalui komunikasi massa, menurut Tommy Suprapto, perlu mengetahui langkah-langkah memilih saluran atau media tempat dimana akan membantu dalam mempublikasikan pesan. Langkah-langkah tersebut meliputi : 1) mendaftar semua media yang ada. 13 Tommy Suorapto. Pengantar Teori dan Manajemen Komunikasi. Yogyakarta : Media Pressindo. 2009. Hal. 121 14 Ibid. Hal. 149 19 Dengan mengetahui media apa saja yang ada, akan dapat memilih dengan baik. Dengan mendaftar media, dapat mengetahui hal-hal terpenting dari setiap media. Misalnya berapa banyak proporsi khalayak yang memiliki pesawat radio atau televisi, berapa banyak setiap harinya orang membaca surat kabar, atau berapa banyak oplah yang terbit dari setiap surat kabar 2) mengevaluasi setiap media. Hal ini untuk mengetahui media apa yang cocok digunakan sesuai dengan tujuan yang ingin disampaikan melalui media massa. 3) menemukan ketersediaan media. Setelah melakukan untuk mendaftar disemua media, bisa saja hanya beberapa media yang cocok digunakan untuk itu langkah ketiga ini perlu dilakukan. 4) menentukan cost efektif media. Setiap media biasanya mengalokasikan sejumlah biaya untuk membantu proes publikasi. Atau ada juga yang Cuma-Cuma tergantung persetujuan antara pihak media dengan lembaga /organisasi yang akan mempubliasikan sesuatu. 5) menggunakan kombinasi beberapa media. Riset menunjukan bahwa dalam penyebarserapan, kombinasi antar media ternyata paling efektif untuk mencapai tujuan.15 Untuk mempublikasikan pemanfaatan Instagram kepada masyarakat melalui komunikasi massa. Perlu adanya pengemasan pesan yang baik agar visi misi atau tujuan yang ingin dicapai untuk mempromosikan Vaporizer kepada perokok. 15 Ibid. Hal. 150 20 2.2 Media Sosial Media sosial adalah sebuah media online, dengan para penggunanya bisa dengan mudah berpartisipasi, berbagi dan menciptakan isi meliputi blog, jejaring sosial, wiki, forum dan dunia virtual. Blog, jejaring sosial dan Wiki merupakan bentuk media sosial yang paling umum digunakan oleh masyarakat di seluruh dunia. Menurut Antony Mayfield dari iCrossing, media sosial adalah mengenai menjadi manusia biasa. Manusia biasa yang saling membagi ide, bekerjasama dan berkolaborasi untuk menciptakan kreasi, berfikir, berdebat, menemukan orang yang bisa menjadi teman baik, menemukan pasangan dan membangun sebuahkomunitas. Intinya, menggunakan media sosial menjadikan kita sebagai diri sendiri. Selain kecepatan informasi yang bisa diakses dalam hitungan detik, menjadi diri sendiri dalam media sosial adalah alasan mengapa media sosial berkembang pesat. Tak terkecuali, keinginan untuk aktualisasi diri dan kebutuhan menciptakan personal branding. Teknologi-teknologi web baru memudahkan semua orang untuk membuat dan yang terpenting menyebarluaskan konten mereka sendiri. Post di Blog, tweet, atau video di YouTube dapat direproduksi dan dilihat oleh jutaan orang secara gratis. Pemasang iklan tidak harus membayar banyak uang kepada penerbit atau distributor untuk memasang iklannya. Sekarang 21 pemasang iklan dapat membuat konten sendiri yang menarik dan dilihat banyak orang.16 2.2.1 Instagram Instagram sebagai sarana media sosial komunikasi massa yang hanya dapat diakses melalui internet banyak digunakan sebagai sarana promosi. Misalnya saja banyak pengguna Instagram yang menggunkan akun Instgramnya sebagai akun online shop atau berjualan melalui via internet, selain instagram sudah banyak digunakan oleh masyarakat, pengguna instagrampun cukup mudah untuk mendapatkan akses menggunakan instagram karena Instagram tidak memungut biaya dalam pembuatan akunnya (gratis). Berdiri pada tahun 2010 perusahaan Burbn, Inc., merupakan sebuah teknologi startup yang hanya berfokus kepada pengembangan aplikasi untuk telepon genggam. Pada awalnya Burbn, Inc. sendiri memiliki fokus yang terlalu banyak di dalam HTML5 mobile, namun kedua CEO, Kevin Systrom dan juga Mike Krieger, memutuskan untuk lebih fokus pada satu hal saja. Setelah satu minggu mereka mencoba untuk membuat sebuah ide yang bagus, pada akhirnya mereka membuat sebuah versi pertama dari Burbn, namun di dalamnya masih ada beberapa hal yang belum sempurna. Versi Burbn yang sudah final, adalah aplikasi yang sudah dapat digunakan di dalam iPhone, yang dimana isinya terlalu banyak dengan fitur-fitur. Sulit bagi Kevin Systrom dan Mike Krieger untuk mengurangi fitur-fitur yang 16 Dan Zarrella. 2010. The Social Media Marketing Book, Jakarta:PT. Serambi Ilmu Semesta.hal:2 22 ada, dan memulai lagi dari awal, namun akhirnya mereka hanya memfokuskan pada bagian foto, komentar, dan juga kemampuan untuk menyukai sebuah foto. Itulah yang akhirnya menjadi Instagram Nama instagram berasal dari pengertian dari keseluruhan fungsi aplikasi ini. Kata “insta” berasal dari kata “instan”, seperti kamera polaroid yang pada masanya lebih dikenal dengan sebutan “foto instan”. Instagram juga dapat menampilkan foto-foto secara instan, seperti polaroid di dalam tampilannya. Sedangkan untuk kata “gram” berasal dari kata “telegram”, dimana cara kerja telegram sendiri adalah untuk mengirimkan informasi kepada orang lain dengan cepat. Sama halnya dengan Instagram yang dapat mengunggah foto dengan menggunakan jaringan internet, sehingga informasi yang ingin disampaikan dapat diterima dengan cepat. Oleh karena itulah Instagram berasal dari instan-telegram. Sistem sosial di dalam Instagram adalah dengan menjadi mengikuti akun pengguna lainnya, atau memiliki pengikut Instagram. Dengan demikian komunikasi antara sesama pengguna Instagram sendiri dapat terjalin dengan memberikan tanda suka dan juga mengomentari foto-foto yang telah diunggah oleh pengguna lainnya. Pengikut juga menjadi salah satu unsur yang penting, dimana jumlah tanda suka dari para pengikut sangat mempengaruhi apakah foto tersebut dapat menjadi sebuah foto yang populer atau tidak. Untuk menemukan teman-teman yang ada di dalam Instagram. Juga dapat 23 menggunakan teman-teman mereka yang juga menggunakan Instagram melalui jejaring sosial seperti Twitter dan juga Facebook.17 Tingginya minat para pengguna Instagram tersebut cukup mengejutkan. Karena fitur yang dimiliki oleh Instagram tidak selengkap jejaring sosial lain. Aplikasi Instagram tidak dilengkapi dengan halaman admin, tidak ada profile brand ataupun verifikasi akun. Namun, terdapat kemudahan utama yang mampu menarik para pengguna Instagram. Kemudahan tersebut adalah cara sharing secara langsung ke Twitter ataupun Facebook. Simply Measured menemukan bahwa 60 persen foto Instagram disharing secara langsung ke Twitter. Jumlah tersebut bahkan mencapai angka 90 persen di Facebook. Detail akun Instagram selama 3 bulan pada tahun 2013, brand ternama menggunakan Instagram : MTV total followers 994,733 dengan total foto 645 foto, Starbucks Coffee total followers 876,987 dengan total photos 221 foto, Burberry followers 557,489 total foto 697, Nike 527,300 total foto 437, Gucci total followers 217,349 total foto 94 . Data tersebut adalah 5 brand ternama dunia yang kini menggunakan Instagram sebagai sarana marketing.18 17 Sya-if Silva, “Sejarah Asal Mula Media Sosial Instagram”, diakses dari http://satupedang.blogspot.co.id/2015/02/sejarah-asal-mula-media-sosial-instagram.html, pada tanggal 17 Februari 2016 Pukul 13.00 18 Eryta Ayu Putri S, “Aplikasi Instagram Sebagai Media Komunikasi Pemasaran Online Shop”, Skripsi Kearsipan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Program Studi Ilmu Komunikasi, UPN “Veteran”, 2013, hlm. 7-8. 24 2.3 Ekonomi Media Perkembangan media massa modern menempatkan media tidak lagi dipahami dalam konteks sebagai institusi sosial dan politik belaka melainkan juga harus dilihat dalam konteks institusi ekonomi. Fakta menunjukkan bahwa media telah tumbuh bukan saja sebagai alat sosial, politik dan budaya tapi juga sebagai perusahaan yang menekankan keuntungan ekonomi. Institusi media harus dinilai sebagai dari system ekonomi yang juga bertalian erat dengan system politik. Inilah yang dimaksudkan bahwa media mempunyai dwi karakter yang tak terpisahkan: karakter sosial-budaya-politik dan karakter ekonomi. Faktor ekonomi rupanya menjadi faktor penentu dalam mempengaruhi seluruh perilaku media massa modern. Faktor pasar bebas dalam seluruh proses komunikasi massa memberikan kontribusi yang tidak sedikit dalam membentuk faktor persaingan dan tuntutan ekonomi menjadi pertimbangan bagaimana media massa kontemporer dibentuk dan dikelola. Kita tidak bisa memahami industri media tanpa memahami kekuatan yang mempengaruhi media terlebih dahulu. Bagian-bagian dari sebuah institusi media tidak pernah bekerja di luar konteks social yang luas, termasuk konteks ekonomi. 25 Ekonomi media mempelajari bagaimana industri media memanfaatkan sumber daya yang terbatas untuk memproduksi konten dan mendistribusikannya kepada khalayak dengan tujuan memenuhi beragam permintaan dan kebutuhan akan informasi dan hiburan. Media massa selain menjadi representasi ruang public yang penuh dengan dinamika social, politik dan budaya juga menjadi kekuatan ekonomi yang mampu menghasilkan surplus. Media menjadi medium iklan utama dan karenanya menjadi penghubung dan konsumsi, antara produsen barang dan jasa dengan masyarakat.19 2.3.1 Perspektif Teoritis Alternatif teori ekonomisasi media. Perspektif teoretis yang bisa membantu kita memahami fenomena ekonomisasi media massa modern. Perspektif Pertama Perspektif ekonomi dan industrial yang memahami keterpilahan dan ragam ciri perusahaan media berdasarkan ragam perbedaan media dan konteks. 19 Ahmad Fatoni, “Ekonomi Media” diakses dari https://ahmadfatoniofficial.wordpress.com/2010/05/03/ekonomi-media/ pada tanggal 25 April 2016 pukul 23.23 26 Perspektif Kedua Lebih merupakan teori alternatif dari perspektif di atas, yaitu perspektif ekonomi politik media yang berkonsentrasi pada masalah kapitalisasi dan komersialisasi media. Perspektif Ketiga Perspektif normatif dalam memahami media. Perspektif ini berfokus pada masalah struktur media dengan kepentingan publik. Perspektif Keempat Perspektif institusi media dengan titik pandang media profesional. Keempat perspektif ini bisa dipahami dengan meletakkan media massa sebagai pusat lingkaran dari tiga irisan yang saling berhubungan, yaitu politik, ekonomi dan teknologi. Picard menjelaskan bahwa industry media tergolong unik karena media bermain dalam dua pasar sekaligus. Hal ini terjadi karena produk media termasuk “barang” sekaligus “jasa”. Dalam pasar yang pertama, media menjual “barang” kepada khalayak berupa surat kabar, program radio maupun televise, majalah,buku,film, dan lainnya. sedangkan pada pasar kedua media menjual “jasa” kepada pengiklan untuk mempromosikan produk mereka kepada khalayak luas. Media massa sendiri sangat 27 bergantung pada pengiklan sebagai sumber utama pendapatan mereka. Kondisi hubungan seperti itu membuat membuat kedua pasar ini saling mempengaruhi dimana ketika permintaan atau konsumsi suatu produk media meningkat maka simakin banyak pula pengiklan yang ingin berpromosi di media tersebut dan media jadi di untungkan. Dalam prespektif ekonomi dewasa ini hubungan antara media dengan khalayak tidak lagi bisa dipandang hanya satu arah, dimana sebelumnya media berada pada posisi lebih dominan McQuail berpendapat hubungan antara media dengan public harus dibentuk berdasarkan minat,harapan, dankeinginan khalayak. Kemampuan mengamati hubungan tesebut merupakan aspek keterampilan professional yang mananfaatkan “masukan” dari khalayak diantaranya melalui kontak pribadi pekerja media dengankhalayak, surat dan telepon dari khalayak, dan data bukti hasil penjualan (rating). Mick Counihan (1972) dalam Morley dan Brunsdon menyebutkan bahwa hubungan media-khalayak tidak sesederhana sebelumnya. Orientasi “apa yang dilakukan media pada khalayak” menurutnya kini telah bergeser menjadi “ apa yang dilakukan khalayak pada media”. Hal ini disebabkan khalayak kini cenderung lebih aktif memilih produksi media sesuai cara pandang dan kebutukan media. Stanley J. komunikasi massa Baran dalam bahkan menyinggung masalah bukunya redefenisi Mass Communication Theory. 28 Menurutnya perkembangan teknologi dalam industry komunikasi menyebabkan konsumen media kontemporer lebih memiliki kontrol atas muatan sekaligus seleksi media. Grossberg et al. (1998) membuat gambaran umum yang berguna tentang bagaimana media melakukan penjualan dan memperoleh penghasilan. 1. Melalui pembelian langsung komoditi – misalnya biaya majalah; 2. Melalui sebuah biaya untuk akses ke titik distribusi atau tampilan – kotak misalnya biaya kantor di teater film, atau penyedia jasa layanan internet biaya; 3. Melalui dukungan finansial tidak langsung, – misalnya televisi komersial; Ketergantungan pada iklan ini memperkuat nilai-nilai kelembagaan yang terikat dengan perspektif pasar. Itu berarti bahwa kepentingan media diidentifikasi menjadi erat dengan kepentingan bisnis jenis lain. Ini mendukung pandangan bahwa barang media datang untuk diperlakukan seperti komoditas lainnya: bahwa jika produk-produk media adalah perwujudan maka budaya yang menjadi koleksi komoditi, di mana media bersangkutan.20 20 Ahmad Fatoni, “Ekonomi Media” diakses dari https://ahmadfatoniofficial.wordpress.com/2010/05/03/ekonomi-media/ pada tanggal 25 April 2016 pukul 23.28 29 2.4. Promosi Suatu perusahaan banyak aktivitas yang dilakukan tidak hanya menghasilkan produk atau jasa, menetapkan harga, dan menjual produk atau jasa, tetapi banyak aktivitas lainnya yang saling berkaitan satu dengan lainnya. Salah satunya adalah promosi, kegiatan promosi adalah salah satu bagian dari bauran pemasaran perusahaan, yang isinya memberikan informasi kepada masyarakat atau konsumen tentang produk atau jasa yang ditawarkan perusahaan. Tidak hanya itu, kegiatan promosi merupakan kegiatan komunikasi antara perusahaan dengan pelanggan atau konsumen. Perusahaan dewasa ini menganggap bahwa promosi merupakan bagian penting dari pemasaran, karena pihak perusahaan berharap dengan promosi yang dilaksanakan secara efektif dapat meningkatkan kualitas produk atau jasa perusahaan sesuai dengan target penjualan yang telah ditetapkan dan dapat bersaing dengan perusahaan lain yang menghasilkan produk atau jasa yang sejenis. Dengan pandangan demikian perusahaan berharap dengan dilaksanakannya kegiatan promosi secara berkesinambungan dan terarah akan mampu mencapai hasil penjualan dan keuntungan yang maksimal. Pengertian promosi menurut Djaslim Saladin dan Yevis Marty Oesman (2002) “Promosi adalah suatu komunikasi informasi penjual dan pembeli yang bertujuan untuk merubah sikap dan tinakah laku pembeli, yang sebelumnya tidak mengenal menjadi mengenal sehingga menjadi pembeli dan mengingat produk tersebut”. Sedangkan pengertian promosi menurut Buchari Alma (2006 : 179) adalah : “Promosi adalah sejenis komunikasi 30 yang memberi penjelasan dan meyakinkan calon konsumen mengenai barang dan jasa dengan tujuan untuk memperoleh perhatian, mendidik, mengingatkan dan meyakinkan calon konsumen”. Promosi merupakan alat komunikasi dan penyampaian pesan yang dilakukan baik oleh perusahaan maupun perantara dengan tujuan memberikan informasi mengenai produk, harga dan tempat. Informasi itu bersifat memberitahukan, membujuk, mengingatkan kembali kepada konsumen, para perantara atau kombinasi keduanya. Dalam promosi juga, terdapat beberapa unsur yang mendukung jalannya sebuah promosi tersebut yang biasa disebut bauran promosi.21 2.4.1 Promosi Melalui Internet / Media Sosial Internet merupakan media utama untuk promosi yang berorientasi konsumen. Penawaran program kontinuitas, pemberian kupon secara online, undian dan kontes melalui Internet, serta sampel berdasarkan Web, sekarang sudah menyebar luas. Misalnya, pemberian kupon secara online merupakan media pemberian kupon yang lebih murah dan lebih terfokus daripada direct mail.22 Selain menyediakan media untuk mendistribusikan promosi kepada konsumen, Internet juga menyediakan forum yang ideal untuk menghubungkan para pemasar merek yang sedang berada dalam proses 21 Elib Unikom, “Pengertian Promosi”, diakses dari elib.unikom.ac.id/files/disk1/448/jbptunikompp-gdl-didinbasir-22387-3-babii.pdf 17 Februari 2016 pukul 22.35 22 Terence A. Shimp, “Periklanan Promosi Aspek Tambahan Komunikasi Pemasaran Terpadu – Jilid II” (Jakarta: Erlangga, 2003) hlm. 234 31 menciptakan program promosi dengan para pemasok yang mengkhususkan diri dalam mengembangkan program semacam itu.23 Instagram salah satu dari aplikasi sosial media yang diakses melalui Internet, penggunaan Instagram sendiri bukan hanya sebagai sarana media sosial untuk berkomunikasi saja, Instagram memiliki kelebihan sebagai sarana dalam mempromosikan sesuatu hal seperti barasng dan jasa. Sebagai contoh banyak Online Shop (toko online) suatu barang yang memakai Instagram sebagai sarana mereka mempromosikan barang yang mereka jual. Maka dari itu komunitas Dripper Serang Colony yang memanfaatkan instagram sebagai forum berkumpulnya antara komunitasnya sendiri dengan kalangan prokok dapat dengan mudah mempromosikan produknya yaitu Vaporizer kepada perokok. Komunitas Dripper Serang Colony melakukan promosi melalui Instagram mencakup dua hal yaitu : 1. Promosi Komersil / Ekonomi : Bertujuan untuk menjelaskan kepada kalangan perokok bahwa Vaporizer lebih hemat dari sisi financial dibandingakan rokok konvensional, agar perokok dapat beralih dari rokok konvensional ke Personal Vaporizer hingga pada tahap berhenti merokok, karena Pesonal Vaporizer tidak meninggalkan efek candu (dapat berhenti kapan saja dan lanjut kapan saja). 23 Ibid 32 2. Promosi Sosial : Bertujuan untuk mempromosikan komunitas itu sendiri dan mengajak kalangan perokok agar bergabung dengan komunitasnya, dengan cara menjelaskan scara langsung atau tidak langsung (melalui Instagram) apa saja pembahasan, timbal balik, kegiatan yang dapat perokok ikuti jika masuk kedalam komunitas DSC. 24 2.4.2 Macam – macam Iklan a. Iklan Komersial Iklan komersial adalah iklan yang bertujuan untuk mendukung kampanye pemasaran suatu produk atau jasa. Iklan komersial ini sendiri terbagi menjadi beberapa macam, yaitu : - Iklan Strategis digunakan untuk membangun merek. Hal itu dilakukan dengan mengkomunikasikan nilai merek dan manfaat produk. Iklan ini mengundang konsumen untuk menikmati hubungan dengan merek serta meyakinkan bahwa merek ini ada bagi para pengguna. - Iklan Taktis memiliki tujuan yang mendesak. Iklan ini dirancang untuk mendorong konsumen agar segera melakukan kontak dengan merek tertentu. Pada umumnya iklan ini memberikan penawaran khusus jangka pendek yang memacu konsumen memberikan respon pada hari yang sama. 24 Wawancara dengan: August Pandu Pratomo, Mempromosikan Vaporizer dari segi komersil / ekonomi dan sosial” Kota Serang, 17 Februari 2016 33 b. Iklan Non Komsersial atau Iklan Sosial Iklan Non Komersial biasa disebut juga sebagai Iklan Sosial atau Iklan Layanan Masyarakat. Iklan layanan masyarakat ini tidak bertujuan untuk menawarkan barang dan jasa. Biasanya iklan ini bertujuan untuk pencapaian kondisi berkehidupan yang lebih baik (menurut pemasang iklan).25 2.5 Komunitas 2.5.1 Pengertian Komunitas Komunitas berasal dari bahasa latin communitas yang berarti "kesamaan", kemudian dapat diturunkan dari communis yang berarti "sama, publik, dibagi oleh semua atau banyak". Komunitas sebagai sebuah kelompok sosial dari beberapa organisme yang berbagi lingkungan, umumnya memiliki ketertarikan dan habitat yang sama. Dalam komunitas manusia, individu-individu di dalamnya dapat memiliki maksud, kepercayaan, sumber daya, preferensi, kebutuhan, risiko dan sejumlah kondisi lain yang serupa. Definisi Komunitas adalah sebuah identifikasi dan interaksi sosial yang dibangun dengan berbagai dimensi kebutuhan fungsional.26 25 Cecevy, “Pengertian dan Penulisan Perbedaan Antara Iklan Komersil dan Non-Komersil” diakses dari https://cecevy.wordpress.com/2014/10/04/pengertian-penulisan-danperbedaan-antara-iklan-komersial-non-komersial-2/ pada tanggal 22 Februari 2016 pukul 23.57 26 A.P Sumarno. 1989. Dimensi-dimensi Komunikasi Politik. Bandung : Citra Aditya Bakti, hal: 45 34 Pengertian Komunitas Menurut Kertajaya Hermawan adalah sekelompok orang yang saling peduli satu sama lain lebih dari yang seharusnya, dimana dalam sebuah komunitas terjadi relasi pribadi yang erat antar para anggota komunitas tersebut karena adanya kesamaan interest atau values.27 Proses pembentukannya bersifat horisontal karena dilakukan oleh individu-individu yang kedudukannya setara. Komunitas adalah sebuah identifikasi dan interaksi sosial yang dibangun dengan berbagai dimensi kebutuhan fungsional.28 Kekuatan pengikat suatu komunitas, terutama, adalah kepentingan bersama dalam memenuhi kebutuhan kehidupan sosialnya yang biasanya, didasarkan atas kesamaan latar belakang budaya, ideologi, sosial-ekonomi. Disamping itu secara fisik suatu komunitas biasanya diikat oleh batas lokasi atau wilayah geografis. Masing-masing komunitas, karenanya akan memiliki cara dan mekanisme yang berbeda dalam menanggapi dan menyikapi keterbatasan yang dihadapainya serta mengembangkan kemampuan kelompoknya. 27 28 Kertajaya Hermawan. Arti Komunitas, (Jakarta : Gramedia Pustaka Utama, 2008) hal :40 Soenarno. 2002 Kekuatan Komunitas Sebagai Pilar Pembangunan Nasional, makalah disajikan pada Seminar Nasional – Kekuatan Komunitas sebagai Pilar Pembangunan, Fakultas Tehnik Universitas Muhammadiyah, Jakarta 24 april 2002/ diakses pada hari senin tanggal 22 Desember 2014 pukul 00.42 wib 35 2.5.2 Faktor-faktor Terbentuknya Komunitas Suatu komunitas terbentuk oleh 4 faktor yaitu: 1. Komunikasi dan keinginan berbagi (sharing) para anggota saling menolong satu sama lain. 2. Tempat yang disepakati bersama untuk bertemu. 3. Ritual dan kebiasaan: orang-orang datang secara teratur dan periodik. 4. Influencer: merintis suatu hal dan para anggota selanjutnya ikut terlibat. Vanina juga menjelaskan bahwa komunitas mempunyai beberapa aturan sendiri, yaitu: 1. Saling berbagi mereka saling menolong dan berbagi satu sama lain dalam komunitas. 2. Komunikasi : mereka saling respon dan komunikasi satu sama lain. 3. Kejujuran : dilarang keras berbohong, sekali seseorang berbohong, maka akan segera ditinggalkan. 4. Transparansi : saling bicara terbuka dan tidak boleh menyembunyikan sesuatu hal. 5. Partisipasi : semua anggota harus disana dan berpartisipasi pada acara bersama komunitas.29 29 Vanina. “Aturan Komunitas”, diakses dari http://.vaninadelobelle.com Corporate Community Management by Vanina Delobelle, PhD, May 2008 pada tanggal 22 Desember 2014 pukul 01.09 wib 36 2.5.3 Macam-Macam Komunitas Di alam terdapat bermacam-macam komunitas yang secara garis besar dapat dibagi dalam dua bagian yaitu: 1. Komunitas akuantik Komunitas ini misalnya terdapat dilaut, di danau, di sungai, di parit aatau di kolam. 2. Komunitas terrestrial Yaitu kelompok organisme yang terdapat diperkarangan, di hutan, di padang rumput, di padang pasir, dan lain-lain. 2.5.4 Struktur Komunitas Karakter komunitas adalah sebagai berikut : 1. Kualitatif, seperti komposisi, bentuk hidup, fenologi dan vitalitas. Vitalitas menggambarkan kapasitas pertumbuhan dan perkembangbiakan organisme. 2. Kuantitatif, seperti frekuensi, densitas dan densitas relatif. Frekuensi kehadiran merupakan nilai yang menyatakan jumlah kehadiran suatu spesies di dalam suatu habitat. Densitas (kepadatan) dinyatakan sebagai jumlah atau biomassa perunit contoh, atau persatuan luas/volume, atau persatuan penangkapan. 3. Sintesis adalah proses perubahan dalam komunitas yang berlangsung menuju ke satu arah yang berlangsung lambat secara teratur pasti terarah dan dapat diramalkan. Suksesisuksesi terjadi sebagai akibat dari modifikasi lingkungan fisik 37 dalam komunitasnya dan memerlukan waktu. Menurut konsep mutakhir suksesi merupakan pergantian jenis-jenis pioner oleh jenis-jenis yang lebih mantap yang sangat sesuai dengan lingkungannya.30 2.5.5 Komunitas Di Perkotaan Komunitas adalah sebuah kelompok sosial dari beberapa organisme yang berbagi lingkungan, umumnya memiliki ketertarikan dan habitat yang sama. Dalam komunitas manusia, individu-individu di dalamnya dapat memiliki maksud, kepercayaan, sumber daya, preferensi, kebutuhan, risiko dan sejumlah kondisi lain yang serupa. Komunitas berasal dari bahasa Latin communitas yang berarti “kesamaan”, kemudian dapat diturunkan dari communis yang berarti “sama, publik, dibagi oleh semua atau banyak”. Sedangkan perkotaan berasal dari kata “kota” sebagaimana yang diterapkan di Indonesia mencakup pengertian “town” dan “city” dalam bahasa Inggris. Perkotaan adalah kelompok penduduk yang bertempat tinggal bersamasama dalam suatu kota menurut peraturan-peraturan yang telah ditentukan. Perkotaan adalah kumpulan wilayah yang didalamnya memiliki aksesbilitas seperti pusat pemukiman penduduk, pusat kegiatan ekonomi, pusat kegiatan politik, pusat hiburan, dan pusat kegiatan sosial budaya. Komunitas perkotaan adalah sekelompok orang yang saling peduli satu sama lain lebih dari yang seharusnya, dimana dalam sebuah komunitas terjadi relasi pribadi yang erat antar para anggota komunitas tersebut 30 Irwan, Djamal Zoer’aini. 2003. Prinsip-prinsip Ekologi dan Organisasi Ekologi Komunitas dan Lingkungan, Jakarta: Bumi Aksara hal: 56 38 karena adanya kesamaan interest atau values dalam daerah perkotaan. Proses pembentukannya bersifat horisontal karena dilakukan oleh individu-individu yang kedudukannya setara. Kekuatan pengikat suatu komunitas, terutama, adalah kepentingan bersama dalam memenuhi kebutuhan kehidupan sosialnya yang biasanya, didasarkan atas kesamaan latar belakang budaya, ideologi, sosial-ekonomi. Disamping itu secara fisik suatu komunitas biasanya diikat oleh batas lokasi atau wilayah geografis. Masing-masing komunitas, karenanya akan memiliki cara dan mekanisme yang berbeda dalam menanggapi dan menyikapi keterbatasan yang dihadapainya serta mengembangkan kemampuan kelompoknya. Contoh komunitas-komunitas yang ada diperkotaan adalah komunitas hijau, komunitas pecinta musik, komunitas otomotif, komunitas olahraga, dan masih banyak lagi contohnya.31 2.5.6 Komunikasi Dalam Organisasi Menurut Katz & Robert Kahn, kedua ahlo psikologi sosial dari pusat riset survei Universitas Michigan, komunikasi adalah pertukaran informasi dan penyampaian makna yang merupakan hal utama dari suatu sistem atau organisasi. Jadi komunikasi sebagai suatu “proses penyampaian informasi dan pengertian dari satu orang ke orang lain. Dan satu – satunya cara 31 Lima Films, “Pengertian Komunitas Kota” diakses dari http://teknikkomunikasi.wix.com/lima#!info/c10fk pukul pada tanggal 22 Februari 2016 pukul 23.44 39 mengelola aktivitas dalam suatu organisasi adalah melalui proses komunikasi.32 Menurut M.T Myers & G.E Myers, dalam bukunya Management Of Communication (diterjemahkan oleh A. Hasymi, diterbitkan oleh Bahana Aksa, Jakarta, 1987), komunikasi memungkinkan seseorang untuk mengkoordinasikan suatu kegiatan kepada orang lain untuk mencapai tujuan bersama. Akan tetapi, komunikasi tidak hanya sekedar informasi/pesan dan pentransferan makna saja. Komunikasi mengandung arti suatu proses transaksional, yaitu komunikasi yang dilakukan seseorang dengan pihak lainnya dalam upaya – upaya mempertukarkan suatu simbol . lambang dan membentuk suatu makna serta mengambangkan harapan – harapannya. Berkaitan dengan komunikasi yang menurut suatu teori umum komunikasi mengandung proses transaksional tersebut diatas, maka ada beberapa hal yaitu, (1) Mempertukarkan simbol, (2) Membentuk makna tertentu, (3) Mengembangkan harapan – harapan.33 2.5.7 Komunitas Dripper Serang Colony Berawal dari seorang yang bernama Ary Trianto yang disarankan oleh dokter untuk berhenti merokok setelah ia berkunjung dan memeriksakan kesehatannya di laboratirum Biomed karena penyakit paru – paru yang di deritanya, akhirnya ia memikirkan cara agar dapat berhenti merokok meskipun kesulitan untuk berhenti merokok akhirnya ia 32 33 Naniek Afrilla Framanik. Public Relation (Serang: Sayuti, 2011) hlm 144 Ibid 144 - 146 40 menemukan alat untuk berhenti merokok yaitu Personal Vaporizer. Karena kesamaan visi dan misi yaitu ingin menciptakan udara yang bersih dan bebas dari polusi asap rokok juga menagajak perokok agar dapat berhenti dari merokok, akhinya Ary dan dua temannya yaitu Indra dan Audiar beralih dari rokok ke Personal Vaporizer. Dari ketiga orang itulah akhirnya DSC berkembang hingga saat ini. Terbentuk DSC (Dripper Serang Colony) pada tanggal 19 Desember 2014 Dan diresmikan secara notaris pada tanggal 01 Januari 2015 untuk menampung dan mewadahi semua ide-ide kreatif para anggotanya dan demi kemajuan khususnya dibidang vaporizer termasuk turunannya. Job Description ï‚· 1. Ketua Umum 1. Mengkoordinasi organisasi secara umum dalam hal kegiatan sosial dan kemasyarakatan. 2. Sebagai perwakilan rapat di organisasi atau komunitas lain baik di dalam atau di luar kota lainnya. 3. Memiliki hak dan wewenang penuh memutuskan keputusan yang diambil berdasarkan musyawarah. 4. Melindungi dan memotivasi anggota dan pengurus. 5. Memilih dan menunjuk koordinator atau ketua bidang masing-masing. 6. Mengetahui dan menyetujui seluruh kegiatan yang dilaksanakan oleh komunitas dengan berbagai pertimbangan. 41 7. Memiliki hak mengeluarkan surat kuasa atau surat perintah memberi job description tambahan bagi anggota dan seksi. 8. Membuat SK untuk pengurus dan Anggota di tingkat Wilayah. ï‚· 2. Wakil Ketua 1. Membantu Ketua Umum dalam tugas penyelenggarakan asosiasi dan permasalahan yang muncul. 2. Mengkoordinasikan fungsi ketua bidang dalam penyelerasan tugas di lapangan. 3. Mewakili Ketua Umum dalam hal undangan acara dan atau tugas bila Ketua Umum berhalangan. 4. Memberikan masukan berupa ide, gagasan, dan saran yang diperlukan dalam tindakan asosiasi. 5. Melakukan pelaporan kerja kepada Ketua Umum terhadap peran dan tugas yang dilakukan. 6. Bersama Ketua umum, mengontrol kinerja Ketua Bidang masing-masing. ï‚· 3A.Ketua A. Bidang Politik 1. Bersama Ketum, membuat kebijakan yang terkait dengan dampak yang ditimbulkan oleh kondisi politik. 2. Menjadi jubir terhadap media yang terkait dengan dampak politik terhadap kehidupan sosial. 3. Mewakili ketua –bila berhalangan- untuk menghadiri undangan yang terkait dengan politik. 42 4. Melakukan dan meneliti dampak politik terhadap kehidupan dan kesejahteran masyarakat dan menganalisa bersama ketum untuk dijadikan dasar pengambilan kebijakan organisasi secara umum. 5. Mengamati isu-isu politik yang berkembang dan mengkanter pengaruh buruk terhadap masyarakat dan organisasi. ï‚· 3B. Ketua Harian 1. Pengurus Harian sebagai penentu kebijakan strategis sekaligus pelaksana tugas harian berkewajiban memimpin dan mengendalikan jalannya organisasi. 2. Sesuai dengan kedudukannya, dalam menjalankan tugas bersifat koordinatif dan membawahi bidang-bidang yang telah ditetapkan. 3. Dalam menjalankan fungsi dan wewenangnya bersifat kolektif. ï‚· 4. Sekretaris 1. Pencatatan dan pengarsipan semua dokumen baik dalam rapat ataupun di luar rapat. 2. Mengkoordinasi pembuatan undangan rapat, pembuatan laporan dan proposal. 3. Menyusun perihal surat-menyurat (Surat Pernyataan, perijinan, permohonan, undangan). 4. Menyusun laporan pertanggung jawaban bersama Ketua Umum. 5. Menyusun notulen rapat. 6. Membuka dan menutup rapat sebelum rapat di pimpin Ketua Umum. 7. Menyusun dan mendata anggota dan pengurus asosiasi. 43 ï‚· 5. Bendahara 1. Pemegang uang kas asosiasi. 2. Pencatatan, pengarsipan semua dokumen tentang pemasukan dan pengeluaran kas. 3. Mengkoordinasi rapat Komunitas dan penerimaan uang kas. 4. Pelaporan kas komunitas. 5. Bertanggung jawab penuh atas keuangan komunitas. 6. Mengolah keuangan komunitas. 7. Menetapkan jumlah uang kas yang ditarik per anggota. 8. Bersama Ketua Umum, memutuskan jumlah uang yang akan dikeluarkan berdasarkan kegiatan yang dilaksanakan bersama. ï‚· 6. Public Relation 1. Melakukan pencitraan komunitas kepada arah positif di mata masyarakat. 2. Melakukan upaya melawan terhadap isu negative yang berkembang tentang komunitas. 3. Melakukan pendekatan organisasi masyarakat melalui brosur, company profile, media masa, radio maupun TV. 4. Melakukan planning kerja dan musyawarah dengan ketum sebagai landasan kebijakan bertindak. 5. Mempelajari pendapat, koreksi, masukan dan kritik dan melaporkan kepada Ketum untuk dijadikan landasan kerja. ï‚· 7. Korlap - Koordinator lapangan 1. Menyediakan dan mengkoordinir tempat. 44 2. Menyediakan Transportasi. 3. Bertanggung jawab selama kegiatan berlangsung (lapangan). ï‚· 8. Humas (Hubungan Masyarakat) 1. Public Relations (PR). Tugas seorang PR Manager secara umum adalah merencanakan dan mengembangkan komunikasi yang lebih bersifat korporat, meliputi penulisan berita korporat, membina hubungan baik dengan pihak eksternal asosiasi, termasuk membina hubungan dengan media (jurnalis, news editor, dll), sekaligus juga bertanggung jawab terhadap lancarnya komunikasi di tingkat internal asosiasi, misalnya dengan menerbitkan buletin member asosiasi, dll. 2. Dalam menjalankan tugasnya, ia juga berhubungan komunikasi internal dan eksternal berita-berita seputar aktifitas vapor. 3. Jabatan ini merupakan jabatan yang spesialis atau khusus menangani komunikasi internal dan eksternal asosiasi. 4. PR Manager selama ini seolah lebih bertanggung jawab kepada komunikasi ke publik yang berkaitan dengan aktifitas asosiasi; tanggung jawab seorang Humas lebih berat ke arah pembangunan identitas asosiasi , serta menjaga agar setiap komunikasi yang dimiliki oleh asosiasi tetap terjaga imagenya. ï‚· 9. Sekjen (Sekretaris Jenderal) 1. Sebagai wakil komunitas dalam menyelesaikan masalah yang timbul antara anggota dengan anggota maupun masalah yang dihadapi anggota 45 yang berkaitan dengan instansi/asosiasi/yayasan pemerintah maupun instansi/asosiasi/yayasan independen. 2. Sebagai wakil komunitas dalam menjalankan/mengoperasikan komunitas sesuai dengan maksud dan tujuan yang telah ditetapkan dalam Anggaran Dasar. 3. Mengusulkan kebijakan-kebijakan yang harus ditetapkan dan/atau diambil yang sesuai dengan maksud dan tujuan asosiasi sebagaimana diamanatkan dalam Anggaran Dasar. 4. Menetapkan skala prioritas atas penanganan masalah yang harus diselesaikan oleh asosiasi baik masalah internal maupun eksternal. 5. Merencanakan rapat-rapat guna mengambil keputusan dan menyelesaikan atas masalah yang dihadapi oleh anggota. 6. Merencanakan rapat-rapat sebagaimana diamanatkan dalam Anggaran Dasar. 7. Memberikan laporan kepada peserta rapat di dalam rapat-rapat yang diselenggarakan berdasarkan Anggaran Dasar atas pergerakan/progress organisasi termasuk dan tidak terbatas atas kinerja anggota Dewan Pengurus yang telah ditetapkan dalam Anggaran Dasar. 8. Merencanakan strategi peningkatan peran asosiasi baik di dalam negeri maupun luar negeri. 46 ï‚· 10. Penasehat Produk 1. Memberikan data kepada anggota komunitas atas kualitas produk. 2. Melakukan pengecekan atas produk ejuice / eliquid yang masuk kategori kualitas yg baik sesuai SNI.34 2.5.8 Vaporizer dan Perkembangannya Banyak yang mengira bahwa yang mematenkan pertama kali rokok elektrik adalah Herbert Gilbert pada tahun 1963, namun penemuan tersebut tidak menghasilkan Vaporizer yang sekarang sedang menjadi trend, namun pada tahun 2003 Hon Lik menemukan dan mematenkan e-cigarrete yang menjadi awal mula munculnya Vaporizer. Cerita Hon Lik menemukan eciggarette bisa di bilang unik karena ia menumukaan inspirasi membuat eciggaret dari mimpinya pada tahun 2000. Hon Lik adalah seorang pecandu rokok konvensional berat yang menderita penyakit infeksi pernafasan. Dia sering batuk – batuk dan bersin sehingga ia kesulitan untuk tidur. Saat ia tertidur dia bermimpi bahwa dia tenggalam dan mati, namun tiba – tiba air laut itu menguap dan ia terbaring di sebuah pulau yang indah dan penuh kabut berwarna warni. Kemudian dari mimpi itulah dia menemukan inspirasinya. siang dan malampun ia gunakan untuk bekerja keras untuk mewujudkan mimpinya membuat rokok elektrik pengganti rokok konvensional, dan akhirnya dia pun menemukan sebuah perangkat yang bisa merubah cairan nikotin menjadi uap/kabut atau yang biasa kita 34 AD/ART Dripper Serang Colony 47 kenal sekarang dengan nama e – cigarrete , dan yang paling hebat dari penemuanya ini adalah alat ini memilliki sensasi yang sama dengan rokok konvensional biasa namun tidak memeliki kandungan seperti tar dan zat karsinogen penyebab kanker yang biasanya ditemukan pada semua rokok konvensional. Hon Lik memberikan penemuan e – ciggarettenya ini pertama kali kepada ayahnya, ayahnya adalah perokok berat dan mengidap penyakit kanker paru paru akibat rokok konvensional, ayahnya pun senang dan mengatakan dengan penemuanya ini kelak di masa mendatang akan sedikit anak – anak yang akan melihat ayahnya sekarat terkena penyakit kanker paru – paru akibat rokok konvensional. Rokok tembakau atau rokok konvensional dapat membunuh satu orang setiap enam detik. Dengan penemuan Hon Lik ini kita akhirnya bisa mendapatkan alternatif menikmati sensasi merokok yang benar – benar menyenangkan. Perkembangan personal vaporizer ini bisa dikatakan sangat cepat, sejak awal pembuatan tahun 2003 di Bangkok, Tiongkok lalu diperkenalkan di Amerika pada tahun 2007, salah satu pabrik di tiongkok yang didirikan pada tahun 2009 telah mendapaktan omset lebih dari 1,5 milyar dolar per tahun, dan mungkin beberapa tahun ke depan penjualan e cigarette ini akan melampaui penjualan dari rokok konvensional. Di Indonesia sendiri rokok elektrik baru masuk pada tahun 2010 itupun belum mendapat sertifikat legal dari badan POM, namun walaupun belum mendapatkan sertifikat atau ijin 48 yang resmi e ciggarete ini dapat dengan mudah kita dapatkan di Indonesia dengan membelinya secara online. Hingga sekarang sangat banyak perokok yang ingin berhenti ataupun ingin menikmati sensasi merokok dengan resiko mendapatkan penyakit dari rokok.. Memang belum ada yang mengeluarkan kepastian manfaat ataupun resiko dari e – cigarrete ini, dan juga belum ada rekomendasi dari badan POM Negara manapun yang menganjurkan para perokok konvensional di negaranya agar seceptanya beralih ke e – cigarrete agar mengurangi resiko dari merokok, namun fakta yang ada sekarang sangatlah banyak perokok konvensional yang beralih ke rokok elektrik karena semua orang yang beralih dari rokok konvensional ke personal Vaporizer beranggapan Vaporizer memiliki resiko lebih rendah jika dibandingkan dengan rokok konvensional yang ada pada umumnya. 35 35 Vaporizer Solo, “Sejarah Rokok Elektrik”, diakses dari http://vaporizersolo.blogspot.co.id/p/sejarah.html pada tanggal 01 Maret 2016 18.48 49 2.6 Penelitian Terdahulu Tabel 2.1 Perbandingan dengan penelitian sebelumnya Penelitian Penelitian sebelumnya 1 sebelumnya 2 Judul Pemanfaatan Media Pemanfaaan Media Pemanfaaan Instagram Oleh penelitian Massa Oleh Rumah Sosial Dunia Sebagai Dan Twitter Dalam Colony Dalam Strategi dalam Memperkenalkan Mempromosikan Vaporizer membudayakan Komunitas Dikalangan Perokok Di literasi Bismania Kota Serang Achmad Ramdhani Gilang Fitriyadi/2011/Unti Manto/2011/Untirta Nama peneliti Nurzahara Amalia/2012/Untirta Penelitian terbaru Facebook Komunitas Dripper Serang Arasky R. rta Metode Metode deskriptif Metode deskriptif Metode deskriptif dengan penelitian dengan pendekatan dengan pendekatan pendekatan kualitatif kualitatif, rumah kualitatif komunitas Dripper Serang dunia memanfaatkan pemanfaatan media Colony dengan media massa sebagai sosial facebook dan memanfaatkan instagram salah satu cara agar twitter dalam untuk mempromosikan dapat membantu memperkenalkan vaporizer kepada kalangan mensosialisasikan komunitas perokok. budaya literasi. Bismania. Kesimpulan Melalui rumah dunia Tentunya Admin Terdapat Jenis Promosi baru penelitian serta visi misi yang yang memegang pada Instagram diusung mengenai akun facebook dan Endorsement, Paid Promote, literasi tersebut twitter tersebut Promosi Kontinuitas, dijadikan indicator harus selalu sering Instagram dapat menjadi untuk mengetahui mengupdate ke Etalase bagi penggunanya. 50 perkembangan minat media yang Jenis pesan yang digunakan baca tulis budaya digunakan oleh komunitas DSC untuk literasi di komunitas mengajak perokok beralih masyarakat. Bismania agar ke Vaporizer adalah pemanfaatan media Informatif dan Persuasif, yang digunakan Vaporizer. Vaporizer dapat berjalan dengan dijadikan Lifestyle dan baik dan pesan hiburan bagi penggunanya pesan yang dimuat dalam media tersebut dapat tersampaikan dengan baik kepada anggota Bismania. Teori yang Teori Perencanaan digunakan Manajemen Pesan Teori Utama Komunikasi Massa (promosi media online), media online. Teori pendukung Komunitas 51 2.7 Kerangka Berfikir PEMANFAATAN INSTAGRAM OLEH KOMUNITAS DRIPER SERANG COLONY DALAM MEMPERKENALKAN VAPORIZER KEPADA KALANGAN PEROKOK INSTAGRAM Sebagai wadah dalam memperkenalkan Vaporizer dan menarik perhatian Perokok agar tertarik bergabung dengan komunitas, dangan cara mengunggah apapun jenis kegiatan yang dilakukan oleh komunitas mengenani Vaporizer Promosi Perokok Ekonomi (Komersil) Bertujuan untuk menjelaskan kepada kalangan perokok bahwa Vaporizer lebih hemat dari sisi financial dibandingakan rokok konvensional, agar perokok dapat beralih dari rokok konvensional ke Personal Vaporizer hingga pada tahap berhenti merokok, karena Pesonal Vaporizer tidak meninggalkan efek candu (dapat berhenti kapan saja dan lanjut kapan saja). Sosial Budaya Bertujuuan untuk mempromosikan komunitas itu sendiri dan mengajak kalangan perokok agar bergabung dengan komunitasnya, dengan cara menjelaskan scara langsung atau tidak langsung (melalui Instagram) apa saja pembahasan, timbal balik, kegiatan yang dapat perokok ikuti jika masuk kedalam komunitas DSC. Life Style Komunitas Dripper Serang Colony Mengajak kalangan pereokok untuk berpindah dari rokok konvensional ke Personal Vaporizer, dengan bergabung dengan komunitas Dripper Serang Colony, Perokok akan mengurangi resiko akibat rokok konvensional. Selain itu dalam komunitas DSC terdapat keunikan tersendiri salah satunya ialah Action (atrasksi) uap yang sifatnya adalah Entertain (menghibur). Sampai pada tahap akhir yaitu berhenti merokok karena Personal Vaporizer tidak meninggalkan efek candu (dapat berhenti kpaan saja dan lanjut kapan saja). BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Metode Penelitian Penelitian ini pada hakikatnya merupakan suatu upaya untuk menemukan kebenaran. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif, yaitu menggambarkan satu peristiwa yang terjadi saat ini tanpa melakukan hipotesis atau membuat prediksi, tidak mencari hubungan atau menjelaskan hubungan.36 Menurut Rakhmat dalam bukunya metode penelitian komunikasi, penelitian deskriptif ditujukan untuk: mengumpulkan informasi aktual secara rinci melukiskan gejala yang ada, mengidentifikasi masalah atau memeriksa kondisi praktek-praktek yang berlaku, membuat perbandingan atau evaluasi, menentukan apa yang dilakukan orang lain dalam menghadapi masalah yang sama dan belajar dari pengalaman mereka untuk menetapkan rencana dan keputusan pada waktu yang akan datang.37 Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan untuk meneliti kondisi objek alamiah, dimana peneliti adalah sebagai instrument kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara 36 Jalaludin Rakhmat. 2005. metode penelitian komunikasi. Bandung: PT.Remaja rosdakarya, hal.24. 37 ibid : 25 52 53 triangulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi.38 Pendekatan penelitian yang dapat digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Melalui penelitian kualitatif, penulis berupaya untuk memperoleh informasi secara menyeluruh mengenai pemanfaatan Instagram oleh komunitas Dripper Serang Colony dalam mempromosikan Vaporizer kepada kalangan perokok. Pendekatan kualitatif dipilih agar penulis dapat mendapatkan pemahaman yang dalam terhadap permasalahan yang ada. Dengan digunakan pendekatan kualitatif, maka data didapat akan lebih lengkap, lebih mendalam, kredibel dan bermakna sehingga tujuan penelitian dapat tercapai. dan dapat ditemukan data yang bersifat proses kerja, perkembangan suatu kegiatan, deskripsi yang luas dan mendalam, perasaan, norma, keyakinan, sikap mental, etos kerja dan budaya yang dianut seorang maupun sekelompok orang dalam lingkungan kerjanya. 39 Menurut Sugiyono, bila dilihat dari level explanation, penelitian kualitatif bisa menghasilkan informasi yang deskriptif yaitu memberikan gambaran yang menyeluruh dan jelas terhadap situasi yang diteliti.40 Jadi, penelitian kualitatif deskriptif ini hanya memaparkan situasi atau peristiwa yang diteliti. Penelitian ini tidak mencari atau menjelaskan hubungan, tidak menguji hipotesis atau membaut prediksi. 38 Sugiyono. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R & D,Bandung : Alfabeta hal 1 39 ibid hal : 181 40 Ibid hal : 21 54 Menurut Salim dalam buku Paradigmanya adalah basis kepercayaan utama dari system berfikir, basis dari ontology, epistemology, dan metodologi. Dalam pandangan filosof, paradigm merupakan pandangan awal yang membedakan, memperjelas dan mempertajam orientasi berfikir seseorang. Hal ini membawa konsekuensi praktis terhadap perilaku, cara berfikir, intepretasi dan kebijakan dalam pemilihan masalah. Paradigm member representasi dasar yang sederhana dari informasi pandangan yang kompleks sehingga orang dapat memilih untuk bersikap atau mengambil keputusan. Paradigma menurut Kuhn didefinisikan sebagai suatu cara pandang, nilai-nilai, metode-medote, prinsip dasar, atau cara memecahkan sesuatu masalah, yang dianut oleh suatu masyarakat ilmiah pada suatu masa tertentu.41 Peneliti dalam melakukan penelitian ini menggunakan paradigm post – positivis. Paradigma ini berbicara bukan hanya terlibat, terasa dan teraba saja tetapi mencoba memahami makna dibalik yang ada. Realitas sosial menurut paradigma ini adalah suatu gejala yang utuh yang terkait dengan konteks, bersifat kompleks, dinamis dan penuh makna. Oleh karena itu, mengetahui keberadaannya tidak dalam bentuk ukuran akan tetapi dalam bentuk eksplorasi untuk dapat mendeskripsikannya secara 41 Djaman Satori & Aan Komariah. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif.Bandung: Alfabeta.Hal:9 55 utuh.42 Karena dengan menggunakan paradigm post – posotivis ini, peneliti berusaha untuk memahami tentang Pemanfaatan Intagram Oleh Komunitas Dripper Serang Colony Dalam Mempromoiskan Vaporizer Kepada Kalangan Perokok. Selain itu peneliti tidak hanya mengolah data mentahnya saja, tetapi peneliti lebih mencari tahu di setiap kejadian apa yang menyangkut penelitian ini. 3.2 Ruang Lingkup Penelitian Setiap manusia memiliki persepsi yang berbeda-beda terhadap suatu hal. Untuk itu perlu diberikan batasan untuk menghindari penafsiran yang keliru atas judul penelitian ini. Untuk menghindari kesalah pahaman dalam menginterpretasi, sekaligus memudahkan pembaca dalam memahami judul penelitian ini, maka penulis merasa perlu untuk mencantumkan batasan masalah dalam penelitian ini, sehingga tidak menimbulkan kesimpangsiuran dalam pembahasan selanjutnya. adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Peneliti memfokuskan penelitian ini pada pemanfaatan instagram oleh komunitas Dripper Serang Colony dalam mempromosikan Vaporizer kepada kalangan perokok. Hal ini dimaksudkan agar peneliti dapat fokus dalam satu bagian. Sehingga data yang diperoleh falid, spesifik, 42 Ibid. Hal 12 56 mendalam dan memudahkan peneliti untuk menganalisis data yang diperoleh. 2. Peneliti mengobservasi pada pemanfaatan instagram yang diguakan oleh komunitas Dripper Serang Colony, dalam mempromosikan Vaporizer kepada kalangan perokok. 3. Peneliti mewawancarai atau menggali informasi dari informan baik dari anggota DSC maupun informan luar. Penelitian ini mendeskripsikan pemanfaatan instagram oleh komunitas Dripper Serang Colony dalam mempromosikan Vaporizer kepada kalangan perokok. 3.3 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kota Serang dan juga di tempat berkumpulnya komunitas Dripper Serang Colony yaitu King Vapor, serta beberapa tempat lain karena penelitian ini tidak bisa fokus disatu tempat. 3.4 Jenis Data Dalam penelitian ini dibutuhkan jenis data yang berupa pemaparan atau uraian tentang suatu persoalan secara logis dan akurat. Adapun jenis data yang akan di identifikasi dalam penelitian ini adalah: 1. Data yang berkaitan dengan Komunitas Dripper Serang Colony 57 2. Data mengenai komunikasi persuasif anggota Dripper Serang Colony dengan kalangan perokok 3.5 Sumber Data Sumber data yang digunakan dalam penlitian ini meliputi data primer dan data sekunder. Adapun data yang menjadi sumber data primer adalah melalui wawancara dari informan penelitian dan juga melalui pengamatan langsung (observasi) peneliti pada kegiatan yang dilakukan oleh komunitas Dripper Serang Colony, sedangkan yang menjadi sumber data sekunder antara lain company profile, dan informasi media yang memiliki relevansi dengan masalah penelitian dan layak dijadikan refrensi, dokumentasi intern dalam melakukan penelitian. Dengan menggunakan dokumentasi untuk memperoleh data-data, selain itu juga menggunakan riset perpustakaan untuk mencari data atau informasi riset melalui membaca buku-buku refrensi yang berhubungan dengan masalah penelitian. 3.6 Informan Penelitian Dalam penelitian kualitatif tidak menggunakan istilah populasi, tetapi oleh Spadley dinamakan “Social Situation” atau situasi sosial yang terdiri atas tiga eleman, yaitu : tempat (place), pelaku (actors) dan aktifitas (activity) yang berinteraksi secara sinergis. Situasi sosial 58 tersebut, dapat dinyatakan sebagai objek penelitian yang ingin diketahui “apa yang terjadi” didalamnya.43 Pada istilah kualitatif juga tidak menggunakan istilah sample. Sample pada penelitian kualitatif disebut sebagai informan atau subyek penelitian, yaitu orang–orang yang dipilih diwawancari atau diobservasi sesuai tujuan penelitian. Informan disebut sebagai subyek penelitian karena informan dianggap aktif mengkonstruksi realitas bukan sekedar objek yang hanya mengisi kuesioner.44 Adapun yang menjadi key informan dalam penelitian yaitu Anggota komunitas Dripper Serang Colony, dan Selebgram (artis ddalam instagram) yang dianggap memiliki informasi terkait dengan baik. Informan Kunci tersebut adalah : 1. Ary Trianto (ketua dan admin akun Instagram komunitas Dripper Serang Colony). 2. Indra Afriyuda (wakil ketua dan admin akun Instagram komunitas Dripper Serang Colony sekaligus Brewer atau pembuat e-liquid). 3. Audiar Lutfi (bendahara dan admin akun Instagram Dripper Serang Colony ) 43 Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif,Kualitatif dan R&D,Alfabeta:Bandung,hal.215 44 Rachmat Kriyantono. Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana Prenada Media Grup. Hal.296 59 Dan yang menjadi informan untuk membantu melengkapi data dalam penelitian ini adalah : 4. Destian Harja (humas komunitas Dripper Serang Colony). 5. Arief Maulana (anggota lama komunitas Dripper Serang Colony) 6. Muhamad Egi (anggota baru komunitas Dripper Serang Colony) Dalam penelitian ini dapat berkembang sesuai dengan kebutuhan dan permasalahan penelitian. Adapun yang menjadi kriteria peneliti dalam memilih ketiga informan tersebut, diantaranya adalah (1) Informan yang telah bergabung dengan “Komunitas Dripper Serang Colony” sejak lama, (2) Informan yang memilki informasi penting terkait “Komunitas Dripper Serang Coloony” dapat memberi informasi dengan baik mengenai perkembangan Vaporizer di Kota Serang, (3) Informan yang mengerti aspek-aspek komunikasi dengan berdasarakn pada latar belakang pendidikan serta pengalamannya yang memiliki keterkaitan langsung dengan Instagram dan, (4) Berasal dari level atau posisi yang berbeda di komunitas Dripper Serang Colony dengan tanggung jawab tugas yang berbeda agar peneliti dapat melakukan perbandingan hasil wawancara ketiganya apakah membentuk pola jawaban yang sama dan saling mendukung atau tidak. 60 3.7 Teknik Pengolahan dan Analisis Data Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Wawancara. Wawancara yang dilakukan peneliti adalah wawancara tidak terstruktur dan wawancara terstruktur. wawancara tidak terstruktrur yaitu wawancara bebas dimana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya.45 Selain wawancara tidak terstruktur, peneliti juga melakukan wawancara secara terstruktur yaitu dengan menyusun dan mempersiapkan pertanyaan sebagai pedoman wawancara. Wawancara merupakan suatu teknik pengumpulan data dalam metode survey melalui data pertanyaan yang diajukan secara lisan terhadap responden atau subjek.46 Teknis analisis data dalam penelitian ini menggunakan model millers and huberman, mengemukakan bahwa aktifitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus 45 Sugiyono. 2008. Metode PenelitianKuantitatif, Kualitatif dan R&D. Jakarta: Alfabet, hal: 233 46 Rosady Ruslan. 2006. Metode Penelitian Public Relations dan Komunikasi. Jakarta: Raja GrafindoPersada, hal: 26 61 menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh47. Aktifitas analisis data, yaitu : 1. Data reduction (reduksi data). Data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya cukup banyak, untuk itu perlu dicatat secara teliti dan rinci, mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting dicari tema dan polanya. 2. Data display (penyajian data). Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah mendisplaykan data. Dalam penelitian kualitatif penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat, hubungan antar katagori dan lainnya. Yang paling sering digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks yang bersifat naratif. Penyajian data merupakan upaya penyusunan, pengumpulan informasi kedalam suatu matrik atau konfigurasi yang mudah dipahami. Konfigurasi semacam ini akan memungkinkan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Kecenderungan kognitif manusia adalah penyederhanaan informasi yang komplek kedalam suatu bentuk yang dapat dipahami secara gambling. Penyajian data yang sederhana dan mudah dipahami adalah cara utama untuk menganalisis data deskriptif kualitatif yang valid. Penyajian ini bisa dalam bentuk grafik, matrik atau bagan yang dirancang untuk menghubungkan informasi. Penyajian data yang penulis lakukan adalah 47 Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif. Bandung : R&D Alfabeta, hal: 220 62 mengenai Pemanfaatan Instagram oleh komunitas Dripper Serang Colony dalam mempromosikan Vaporizer kepada kalangan perokok. 3. Conclusion drawing / verification. Dalam hal ini setelah dilakukan reduksi data, dan menyajikan data yang didapat dari lapangan maka langkah terakhir adalah penarikan kesimpulan verivikasi terhadap data-data yang ada. Data inilah yang kemudian disusun kedalam satuan-satuan, kemudian dikatagorikan sesuai dengan masalah-masalahnya. Data tersebut dihubungkan dan dibandingkan antara satu sama lain sehingga mudah ditarik kesimpulan sebagai jawaban dari sikap permasalahan yang ada. 48 kesimpulan yang ingin peneliti sampaikan adalah mengenai Pemanfaatan Instagram oleh komunitas Dripper Serang Colony dalam mempromosikan Vaporizer kepada kalangan perokok. Menurut denim sebagaimana dikutip ardianto, proses kerja sebagai kerja ilmiah, apakah ilmu eksakta atau ilmu sosial, memutlakan objektivitas. Sebuah proses kerja ilmiah disebut memenuhi kriteria apabila persyaratan kesahihan (validitas) dan realibilitas terpenuhi. Karena penelitian kuantitatif dan kualitatif merupakan bentuk kerja ilmiah, setiap penelitian memerlukan objektivitas, validitas dan reliabilitas.49 Reliabilitas berkenaan dengan pertanyaan apakah penelitian yang dilakukan dapat diulangi atau direplika oleh peneliti lain. Bila ia, 48 Matthew B. Milles, A Michael Huberman. 1992. Analisis Data Kualitatif. Penerjemah Tjejep Rohendi Rosidi. Jakarta: Universitas Indonesia Press, hal: 25 49 Elvinaro Ardianto. Q-Aness, Bambang. 2007. Filsafat Ilmu Komunikasi. Bandung : Simbosa, hal : 193 63 menggunakan metode yang sama, apakah hasilnya akan sama. Jadi reliabilitas menunjukan adanya konsistensi, yakni memberikan hasil yang konsisten untuk kesamaan hasil sehingga dapat dipercaya. Denim dikutip Ardianto dalam bukunya metodologi penelitian untuk PR, reliabilitas dalam penelitian kualitatif harus diartikan sebagai penelitian yang dapat dipercaya dan dilakukan dengan penuh kejujuran. Ini berarti bahwa semua materi penelitian seperti catatan data lapangan, fotografi, dan dokumen harus bisa dicek akurasinya, baik dalam proses pembuatan maupun materinya.50 Beberapa faktor yang menentukan reliabilitas menurut Nasution yang dikutip Ardianto adalah (a) status dan kedudukan peneliti dikalangan anggota kelompok yang diselediki serta hubungan pribadinya dengan partisipan (b) pilihan informan (c) situasi dan kondisi sosial yang mempengaruhi informasi yang diberikan (d) definisi konsep yang dikembangkan dan dirumuskan dapat berbeda-beda menurut tiap-tiap peneliti dan dengan sendirinya mempersulit replikasi (e) metode pengumpulan data yang tidak diuraikan dengan jelas dan perinci akan mempersulit replikasi.51 Untuk mendapatkan tingkat keterpercayaan atau kebenaran hasil penelitian, ada berbagai cara yang dapat dilakukan, yakni (a) memperpanjang masa observasi (b) mengamati terus menerus (c) triangulasi. 50 51 ibid hal : 196 ibid 64 Tujuan triangulasi adalah mengecek kebenaran dan tertentu dengan membandingkan dengan data yang diperoleh dari sumber lain, pada berbagai fase penelitian lapangan, pada waktu yang berlainan, dan dilakukan dengan mengunakan teknik berbeda. Triangulasi dapat juga dilakukan dengan menggunakan teknik berbeda, misalnya observasi, wawancara dan dokumen. Triangulasi tidak sekedar menilai kebenaran data, tetapi juga menyelidiki validitas tafsiran kita mengenai data tersebut. Maka itu, triangulasi bersifat refelktif. (d) membicarakanya dengan orang lain (e) menganalisis kasus negative (f) menggunakan refrensi (g) mengadakan member check.52 maksudnya, agar informasi yang kita peroleh dan gunakan dalam penulisan skripsi ini sesuai dengan apa yang dimaksud oleh informan. 52 ibid hal: 197 65 3.8 Jadwal Penelitian Tabel 2.2 Jadwal Penelitian Waktu Pelaksanaan Desember 2015 – Mei 2016 dan Agustus 2016 – Januari 2017 No KEGIATAN 1 Observasi awal 2 Pengajuan judul 3 Perizinan dan Des Jan Feb Mar Apr Mei Agu Sep Okt Nov Des Jan observasi 4 Pengumpulan data 5 Bimbingan 6 Penyusunan proposal 7 Seminar proposal 8 Revisi proposal No KEGIATAN 1 Penyusunan pedoman wawancara 2 Observasi & wawancara 3 Pengolahan & analisis data 4 Sidang Skripsi 5 Revisi Skripsi BAB IV HASIL PENELITIAN Pada bab ini peneliti menguraikan data dan hasil penelitian tentang permasalahan yang telah dirumuskan pada BAB I, yaitu Pemanfaatan Instagram oleh komunitas Dripper Serang Colony dalam mempromosikan Vaporizer di kalangan perokok di kota Serang. Hasil penelitian ini diperoleh dari teknik wawancara dengan informan sebagai bentuk pencarian data dan observasi langsung dilapangan yang kemudian peneliti analisis. Analisis ini berfokus pada pemanfaatan media sosial Facebook dan Twitter untuk memperkenalkan Komunitas Bismania Banten, yang kemudian dikaitkan dengan beberapa unsur atau identifikasi masalah. Penelitian kualitatif merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan data berupa kata-kata tertulis dan lisan, didasari oleh atau perilaku yang diamati. Pendekatannya diarahkan pada latar dan individu secara holistic (utuh). Jadi, tidak dilakukan proses isolasi pada objek penelitian kedalam variabel dan hipotesis. Tetapi memandangnya sebagai bagian dari suatu keutuhan. Untuk tahap analisis, yang dilakukan peneliti adalah membuat daftar pertanyaan untuk wawancara, pengumpulan data, dan analisis data yang dilakukan sendiri oleh peneliti. Untuk dapat 66 67 mengetahui sejauhmana yang diberikan informan penelitian, peneliti menggunakan beberapa tahap : 1. Menyusun draft pertanyaan wawancara dari unsur kredibilitas yang akan ditanyakan pada narasumber atau informan. 2. Melakukan wawancara dengan informan Dripper Serang Colony. 3. Melakukan observasi langsung dilapangan untuk melengkapi data-data yang berhubungan dengan penelitian. 4. Memindahkan data penelitian yang berbentuk daftar dari semua pertanyaan yang diajukan kepada narasumber atau informan. 5. Menganalisis hasil wawancara yang telah dilakukan, agar pembahasan lebih sistematis dan terarah, maka peneliti membagi dalam tiga pembahasan, yaitu : a. Profil subjek penelitian b. Hasil penelitian c. pembahasan 68 4.1 Profil Subjek Penelitian 4.1.1 Komunitas Dripper Serang Colony Vapor, beberapa tahun belakangan Indonesia di ramaikan dengan adanya rokok elektrik, sebutan vapor mungkin kurang lebih seperti itu, namun patutdiketahui vapor berbeda dengan rokok, dari segi kesehatan vapor jauh lebih baik dari pada rokok. Berawal dari seorang yang bernama Ary Trianto yang disarankan oleh dokter untuk berhenti merokok setelah cek up kesehatannya di laboratirum biomed karena penyakit paru – paru yang di deritanya, akhirnya ia memikirkan cara agar dapat berhenti merokok meskipun kesulitan untuk berhenti merokok akhirnya ia menemukan alat untuk berhenti merokok yaitu Personal Vaporizer. Karena kesamaan visi dan misi yaitu ingin menciptakan udara yang bersih dan bebas dari polusi asap rokok juga menagajak perokok agar dapat berhenti dari merokok, akhinya Ary dan dua temannya yaitu Indra dan Audiar beralih dari rokok ke Personal Vaporizer. Dari ketiga orang itulah akhirnya DSC berkembang hingga saat ini. Terbentuk DSC (Dripper Serang Colony) pada tanggal 19 Desember 2014 Dan diresmikan secara notaris pada tanggal 01 Januari 2015 untuk menampung dan mewadahi semua ide-ide kreatif para anggotanya dan demi kemajuan khususnya dibidang vaporizer termasuk turunannya. Vaping lebih aman dari Rokok konvensional, dan Vaporizer dijadikan alat berpindahnya seorang perokok ke kegiatan Vaping, hingga pada tahap berhenti merokok. 69 Peneliti bertanya, “ngomong – ngomong kenapa nama komunitasnya Dripper Serang Colony?”. Informan Ary Trianto menjawab: “Nama DSC, karena Dripper itu identik dengan vape, kata dasarnya drip yang artinya tetes (tetesan liquid diatas kapas), Serang nya karena kami dominan dari Serang, nah, untuk Colony nya sendiri ya artinya perkumpulan atau pasukan. Yang jelas, perlu di garis bawahi kalo kami bukan komunitas biasa, tapi kami adalah keluarga besar hehe”. Atas dasar solideritas yang tinggi Dripper Serang Colony bukan hanya sekedar komuntas biasa tetapi menjadi keluarga baru bagi para anggotanya. Peneliti bertanya, “yang mendasari perbedaan antara Vaporizer dengan rokok konvensional itu apasih?”. Informan Ary menjawab: “Jelas sangat berbeda ya, kalau rokok mengandung Tar (zat aspal), dan vapor tidak mengandung Tar, kalau rokok di bakar, ya vapor terjadi karena proses pemanasan koil yang melilit kapas yang di tetes liquid dan timbulah uap.” Tar adalah bentukan dari senyawa kimia berbahaya yang ada pada asap rokok. Dimana zat ini akan mengendap didalam paru paru dan mengganggu fungsi rambut rambut kecil yang melapisi permukaan paruparu. Rambut rambut kecil ini sangat berperan dalam menyaring bakteri dan kuman serta menghambat berbagai racun yang berusaha masuk kejaringan paru paru agar segera dilepaskan keluar tubuh.53 53 Hallo Sehat, “29 Bahaya Tar Pada Rokok”, diakses dari http://halosehat.com/farmasi/kimia/bahaya-tar-rokok pada tanggal 18 Juni pukul 00.13WIB 70 4.1.2 Struktur Organisasi Dripper Serang Colony Susunan Organisasi Dripper Serang Colony periode 2014 – 2018 Ketua Ary Trianto Membantu Ketua Umum dalam tugas penyelenggarakan asosiasi dan permasalahan yang muncul Mengkoordinasi organisasi secara umum dalam hal kegiatan sosial dan kemasyarakatan Wakil Ketua Indra Afriyuda Humas Bendahara Destian Harja Audiar Lutfi Melakukan pencitraan komunitas kepada arah positif di mata masyarakat Anggota Dripper Serang Colony Pemegang uang kas dan Pencatatan, pengarsipan semua dokumen tentang pemasukan dan pengeluaran kas 71 4.2 Analisa Hasil Penelitian 4.2.1 Konten komunitas Dripper Serang Colony dalam media sosial Instagram Adanya Smartphone saat ini sangat memudahkan masyarakat dalam mengakses internet. Kemudahan yang ditimbulkan tersebut menjadikan adanya perubahan pola komunikasi dalam masyarakat di era masyarakat informasi sekarang. Masyarakat dapat bertukar pesan, informasi dan berinterakasi satu sama lain dalam hitungan menit bahkan detik. Internet merupakan media utama untuk promosi yang berorientasi konsumen. Penawaran program kontinuitas, pemberian kupon secara online, undian dan kontes melalui Internet, serta sampel berdasarkan Web, sekarang sudah menyebar luas. Misalnya, pemberian kupon secara online merupakan media pemberian kupon yang lebih murah dan lebih terfokus daripada FSis atau direct mail. Perusahaan – perusahaan seperti Catalina Marketing Corp. (www.valupage.com) menawarkan kepada konsumen kesempatan untuk menerima kupon merek – nasional senilai $40 dengan memberi informasi mengenai diri mereka, seperti kode pos dan supermarket favorit mereka. Dengan menjawab pertanyaan – pertanyaan khusus yang ditampilkan di layar, konsumen akan memperoleh kupon – kupon yang ditunjukan pada profil demografis dan gaya hidup mereka.54 Kecepatan yang ditawarkan oleh internet untuk berkomunikasi tersebut menjadikan masyarakat tidak perlu bertatap muka langsung untuk 54 Terence A. Shimp, Periklanan Promosi Aspek Komunikasi Pemasaran Terpadu, (Jakarta: Erlangga 2003) hlm 235 72 bertukar ide atau gagasan yang ingin disampaikan. Jarak sudah tidak menjadi kendala yang berarti di era modern saat ini. Terlebih lagi saat ini yang sedang marak dibicarakan adalah media sosial. Ada beragam media sosial yang digunakan masyarakat saat ini salah satunya adalah Instagram. Instagram kini tidak hanya hadir sebagai salah satu alternative dalam bersosialita dengan dunia maya, tetapi juga bisa menjadi alternative baru dalam melancarkan aksi bisnis, seperti pemasaran tentunya. 55 Instagram Dripper Serang Colony yang berinisial id @dripperserangcolony ini merupakan wadah bertukar informasi seputar kegiatan Vaping bagi anggota Dripper Serang Colony dan seseorang yang ingin mengetahui sesuatu tentang Vaping. Instagram ini di buat kurang lebih pada pertengahan bulan di tahun 2015 dengan admin Ary Trianto, Audiar Lutfi, dan Indra Afriyuda. Followers (pengikut) akun Instgram milik @dripperserangcolony sebanyak 540 orang , dan following (mengikuti) 249 orang. Ahli komunikasi lainnya, Joseph A. Devito merumuskan defenisi komunikasi massa yang pada intinya merupakan penjelasan tentang pengertian massa serta media yang digunakan. Berkaitan dengan identifikasi masalah poin satu yaitu “Bagaimana konten komunitas Dripper Serang Colony dalam media sosial Instagram ?”. Peneliti bertanya kepada ketua dari komunitas Dripper Serang Colony yaitu Ary Trianto. 55 Big Harry, “Menggunakan Instagram sebagai media pemasaran” , diakses dari http://www.bhrev.com/menggunakan-instagram-sebagai-media-pemasaran/ pada tanggal 06 Desember 2016 pukul 12.28 73 Peneliti bertanya “Informasi dan edukasi apa saja yang dibahas dalam konten yang di unggah pada akun komunitas Dripper Serang Colony?”. Informan Ary Trianto menjawab. Jawaban : “Kalo informasi kita paling unggah kaya tips gitu misalnya cara memilih Vaporizer yang aman digunakan, perbandingan antara rokok dan Vaporizer dan sebagainya. Selain itu kita juga kasih informasi tentang acara, misalnya waktu untuk kopdar (Vapemeet), Vape Fest (festifal Vaporizer) yang ada di kota – kota besar, touring atau riding, dan sebagainya yang berkaitan dengan kegiatan pada komunitas kita. Kalo edukasinya kita biasanya bikin foto atau video tutorial mengenai Vaporizer, misalnya video tutorial bagaimana caranya memasang kapas dengan benar, tutorial membuat lilitan kawat dan sebagainya, hingga pada video perbandingan antara Vaporizer dengan rokok konvensional. Kita unggah konten seperti itu agar pengikut atau follower bisa belajar dari akun Instagram kita”.56 Senada dengan pertanyaan yang diberikan kepada Ary Trianto, Informan Audiar Lutfi menjawab : Jawaban : “Konten yang kita unggah di Instagram ada 3 pembahasan yaitu pertama kita kasih informasi kalo mau ada acara atau event – event besar, Vapemeet atau kopdar, dll. Kedua kita biasanya review tentang Vaporizer itunya sendiri, seperti ngasih edukasi gitulah, cara masang kapas yang benar, lilit kawat yang benar, sampai ke cara pilih liquid yang cocok bagi Vapers itu sendiri. Dan yang ketiga kita unggah yang bersifat menghibur yaitu Vapetrick dan Cloudchasing, unggahan kita tentang hal tersebut berupa video berdurasi kurang lebih 1 menit tujuannya agar pengikut Instagram kita bisa liat terutama perokok kalo Vaporizer lebih menarik daripada rokok konvensional”.57 56 57 Transkip wawancara Ary Trianto Transkip wawancara Audiar 74 Konten Edukasi Konten Informasi Memaksimalkan fungsi dan fitur dari media sosial menjadi cara komunitas Dripper Serang Colony untuk memeberikan informasi dan edukasi kepada pengikut pada Instagramnya baik anggota komunitas itu sendiri atau para perokok yang juga menggunakan Instagram. Infromasi 75 yang diberikan oleh komunitas Dripper Serang Colony dalam unggahannya diantaranya mempunyai pesan bersifat persuasif (mengajak) yaitu : (1) Tips mengenai Vaporizer, (2) Perbandingan antara Rokok Konvensional dengan Vaporizer, (3) Informasi tentang acara yang berhubungan dengan kegiatan komunitas misalnya Kopdar, Vapemeet, Vape Fest (festival vaporizer), Riding atau Touring. Sedangkan untuk edukasinya komunitas memberikan pesan yang bersifat informatif (hanya menginformasikan) dalam bentuk gambar, video yang dilengkapi dengan keterangan atau caption. Selain untuk memberikan informasi, Instagram komunitas Dripper Serang Colony juga digunakan sebagai sarana untuk menghibur pengikutnya baik anggota atau perokok yang memakai Instagram. Berkaitan dengan hiburan yang bersifat entertaint (menghibur) peneliti kembali melakukan wawancara, kali ini wawancara dilakukan dengan wakil ketua dari komunitas Dripper Serang Colony yaitu Indra Afriyuda. Peneliti bertanya “Dalam kegiatan Vaping dikenal dengan Vape Trick dan Cloud Chasing, Vape Trcik dan Cloud Chasing itu apa sih?”. Informan Indra Afriyuda menjawab. Jawaban : “Setau saya dan menurut pengalaman saya dalam kegiatan vaping itu memang ada yang namanya trik, cloud chasing. Cloud Chasing biasanya dalam kompetisi itu dua vapers (orang yang melakukan vaping) berlomba menghasilkan uap yang banyak dan panjang yang paling panjang dan tebal dia yang menjadi pemenang. Sedangkan Vapetrick adalah membuat uap menjadi bentuk – bentuk yang unik misalnya gelombang lingkaran seperti lumba – lumba , segitiga, kotak, ubur – ubur, dan masih banyak lagi uap yang divariasikan, dan disitu biasanya untuk orang yang awam jika melihat pasti bakalan aneh dan bertanya – tanya kok bisa seperti itu. Jadi di 76 personal vaporizer itu selain untuk pribadi masing – masing, media beralihnya rokok konvensional, juga teradapat unsur entertain atau menghibur, dari hal tersebut orang – orang akan tertarik dan akhirnya mencoba personal vaporizer”.58 Vapetrick Cloud Chasing Selain mengandalkan infromasi dan edukasi yang di unggah pada Instagram untuk mempromosikan Vaporizer dan membuat perokok tertarik oleh Vaporizer, ternyata komunitas Dripper Serang Colony memanfaatkan 58 Transkip wawancara Indra Afriyuda 77 keunggulan dari Vaporizer yang bersifat menghibur. Mereka mengunggah video Vapetrick dan Cloud Chasing pada Instagram mereka untuk mempengaruhi dan menginformasikan pada pengikut Instagramnya bahwa Vaporizer lebih menarik dibandingkan dengan rokok konvensional. Vapetrick adalah trik dimana seseorang dapat membentuk uap yang dihasilkan oleh Vaporizer menjadi sebuah lingkaran, bahkan banyak lingkaran, Ubur – ubur, segitiga, kotak, dan sebagainya tergantung tingkat kesulitannya. Sedangkan Cloud Chasing adalah dua Vapers (pengguna Vaporizer) saling beradu uap, yang menghasilkan uap paling panjang dan tebal adalah pemenangnya. Instagram tak bisa dipungkiri lagi telah menjadi salah satu aplikasi photo-editing dan photo sharing juga video sharing terpopuler saat ini, selain itu Instgaram sering digunakan dalam memasarkan produk atau berjualan online.59 4.2.2 Bentuk pesan dan hambatan pada Instagram komunitas Dripper Serang Colony dalam mengajak perokok beralih ke Vaporizer Mengajak seseorang akan berkaitan dengan pesan yang bersifat persuasif atau komunikasi persuasif. Agar pesan persuasif kita dapat diterima baik oleh komunikan dan hasilnya sesuai yang kita harapkan berarti seberapa keras kita memotivasi individu atau kelompok yang akan kita ajak nantinya, misalnya mengajak seseorang dan kelompok dalam sebuah 59 Leon Mark,”Kelebihan dan kekurangan Instgram”, diakses dari http://www.kompasiana.com/leonmark/kelebihan-dan-kekuranganinstagram_55eda3fad49273840fc2d6e0, pada tanggal 07 September 2016 pukul 13.51 78 kegiatan atau agar mau masuk kedalam sebuah organisasi, semua sesuai seberapa besar kita memberikan motivasi terhadap individu atau kelompok tersebut agar tertarik dengan apa yang kita tawarkan. Berkaitan dengan identifikasi poin 2 yaitu “Bagaiamana bentuk pesan dan hambatan pada Instagram komunitas Dripper Serang Colony dalam mengajak perokok beralih ke Vaporizer?” Peneliti kembali mengkategorikan kedalam 2 pembahasan yaitu : a. Bentuk pesan yang digunakan pada Instagram komunitas Dripper Serang Colony dalam mempromosikan Vaporizer. b. Hambatan Pesan pada Instagram dalam proses mengajak perokok beralih dari rokok konvensional ke Vaporizer. a. Bentuk Pesan Yang Digunakan Pada Instagram Komunitas Dripper Serang Colony Dalam Mempromosikan Vaporizer Persuasif merupakan suatu usaha untuk mengubah sikap, kepercayaan, atau tindakan audiens untuk mencapai suatu tujuan. Persuasi juga dapat diartikan sebagai tindakan seseorang (komunikator) untuk meyakinkan dan mempengaruhi orang lain (audiens) dengan cara-cara tertentu sehingga orang lain tersebut bersedia melakukan sesuatu sebagaimana yang diharapkan oleh orang yang melakukan persuasi. Di dalam suatu organisasi, pesan-pesan persuasif dimaksudkan untuk menjual ide/gagasan kepada orang lain, memberi saran agar prosedur operasional lebih efisien, mengumpulkan suatu dukungan untuk kegiatan tertentu, dan 79 untuk meminta bantuan dana bagi pembiayaan suatu proyek tertentu. Berikut ini adalah urutan dalam proses perencanaan pesan persuasif.60 Berkaitan dengan pengertian pesan persuasif diatas, peneliti kali ini melakukan wawancara dengan Destian Harja yang biasa dipanggil dengan Gorgom, Destian merupakan Humas di komunitas Dripper Serang Colony. Mengapa destian dipilih menjadi informan kali ini, karena dalam kegiatan yang berkaitan dengan hubungan masyarakat Destianlah yang mengatasinya, dengan kata lain Destianlah yang faham jenis pesan apa yang digunakan oleh komunitas Dripper Serang Colony dalam mengajak perokok beralih dari rokok konvensional ke Vaporizer. Peneliti bertanya “Jenis Pesan apa yang digunakan komunitas Dripper Serang Colony dalam mengajak perokok beralih dari rokok konvensional ke Vaporizer?”. Informan Destian menjawab. Jawaban : “Jenis pesan yang digunakan tergantung dari konten yang dibahasnya, tapi biasanya kita pakai jenis pesan informatif dan persuasif. Misalnya di Instagram ketika memberikan edukasi tentang Vaporizer lewat foto atau video yang sudah diberikan caption, pesan yang digunakan pada saat itu bersifat informatif, karena hanya menginformasikan saja. Sedangkan pada konten informasi tentang event, vapemeet, vapefair, kompetisi, dan sebagainya kita pakai jenis pesan yang bersifat persuasif karena kita mengajak ke pengikut Instagram kita baik anggota atau Perokok yang lihat kita untuk ikut serta dalam acara – acara yang sudah kita share di Instagram”.61 60 Alita Erma, “Komunikasi Bisnis – Pesan Persuasif” diakses dari http://ekonomikomiko.blogspot.co.id/2014/05/komunikasi-bisnis-pesan-persuasif.html pada tanggal 13 pukul 00.45 61 Transkip wawancara Destian 80 Pesan Informatif Pesan Persuasif Terdapat 2 bentuk pesan yang digunakan pada Instagram komunitas Dripper Serang Colony dalam mengajak perokok beralih ke Vaporizer, yaitu : (1) Jenis pesan Informatif dan, (2) Jenis pesan Persuasif. Mereka melihat terlebih dahulu konten yang akan diberikan kepada audien (pengikut pada Instagram) sebelum menggunakan kedua jenis pesan tersebut, agar nantinya 81 pesan yang diterima oleh pengikut Instagram baik anggota dari komunitas itu sendiri atau perokok tidak bingung dengan pesan yang mereka terima. b. Hambatan pada Instagram dalam proses mengajak perokok beralih dari rokok konvensional ke Vaporizer Tidak mudah untuk melakukan komunikasi secara efektif. Bahkan beberapa ahli komunikasi menyatakan bahwa tidak mungkinlah seseorang melakukan komunikasi yang sebenar-benarnya efektif. Ada banyak hambatan yang bisa merusak komunikasi. Ada beberapa hal yang merupakan hambatan komunikasi yang harus menjadi perhatian bagi komunikator kalau ingin komunikasinya sukses. Ketika anda sedang bercakap-cakap dengan orang lain di beranda rumahanda tiba-tiba lewat kendaraan motor dengan suara knalpot yang bising, seketika pula anda menghentikan pembicaraan karena merasa terganggu. Hal ini dalam dunia komunikasi disebut noise (gangguan komunikasi). Proses komunikasi tidak akan berjalan lancar jika terjadi gangguan dalam komunikasi. Gangguan atau hambatan itu secara umum dapatdikelompokkan menjadi hambatan internal dan hambatan eksternal , yaitu: a. Hambatan internal, adalah hambatan yang berasal dari dalam diri individu yang terkait kondisi fisik dan psikologis. Contohnya, jika seorang mengalami gangguan pendengaran maka ia akan mengalami 82 hambatan komunikasi. Demikian pula seseorang yang sedang tertekan (depresi) tidak akan dapat melakukan komunikasi dengan baik. b. Hambatan eksternal, adalah hambatan yang berasal dari luar individu yang terkait dengan lingkungan fisik dan lingkungan sosial budaya. Contohnya, suara gaduh dari lingkungan sekitar dapat menyebabkan komunikasi tidak berjalan lancar. Contoh lainnya, perbedaan latar belakang sosial budaya dapat menyebabkan salah pengertian.62 Berkaitan dengan “Hambatan pada Instagram dalam proses mengajak perokok beralih dari rokok konvensional ke Vaporizer” peneliti kembali bertanya kepada informan Destian, peneliti bertanya, “Hambatan apa saja yang dalam penyampain pesan di Instagram?”. Informan Destian menjawab. Jawban : “Kalo hambatan ada beberapa,diantaranya hambatan dari internal yaitu dari admin sendiri, atau dari komunitas kita sendiri, misalnya ketika admin sibuk dan Instagram kurang share info untuk pengikut. Hambatan eksternal juga ada, yang paling sering hambatan psikologi, misalnya ketika perokok yang lihat konten yang kita unggah di Instagram tidak sesuai dengan mereka, hal itu memberikan efek yang kurang baik buat kita. Mereka lebih mempercayai bahwa rokok konvensional itu lebih baik dari Vaporizer, terkadang mereka juga komen yang kurang baik di konten yang kita unggah di Instagram, akan tetapi untungnya admin tidak menanggapi 62 Itha. “Hambatan Komunikasi” diakses dari https://itha911.wordpress.com/kumpulanmakalah-2/hambatan-komunikasi/ pada tanggal 13 Januari 2017 pukul 01.25 83 hal tersebut, dan terus unggah konten – konten yang menarik sampai perokok tersebut beralih ke Vaporizer”.63 Hambatan pada konten Instagram komunitas Dripper Serang Colony sesuia dengan pengertian hambatan diatas, terdapat dua jenis hambatan yaitu hambatan Internal dan hambatan eksternal. (1) Hambatan internal pada Instagram komunitas Dripper Serang Colony datang dari komunitas itu sendiri, dimana kurangnya ketersediaan waktu admin atau anggota lainnya dalam menentukan konten yang akan dibahas pada Instagram. Sedangkan, (2) Hambatan eksternal pada Instagram komunitas Dripper Serang Colony datang dari psikologi masing – masing audiens atau pengikut (hambatan psikologi), hambatan ini terjadi ketika konten yang di unggah pada Instagram komunitas Dripper Serang Colony tidak sesuai dengan pengikut Instagram baik anggota komunitas itu sendiri atau perokok yang menggunakan Instagram, dan hal tersebut tentunya memberikan efek kurang baik bagi komunitas Dripper Serang Colony. 4.2.3 Tanggapan perokok tentang Vaporizer dan konten pada Instagram komunitas Dripper Serang Colony sejak bergabung dalam komunitas DSC Efek dari pesan yang disebarkan oleh komunikator melalui media massa timbul pada komunikan sebagai sasaran komunikasi. Oleh karena itu efek melekat pada khalayak sebagai akibat dari perubahan psikologis. 63 Transkip wawancara Destian Harja 84 Mengenai efek komunikasi ini telah disinggung di muka, yakni diklasifikasikan sebagai efek kognitif (cognitive effect), efek afektif (affective effect), atau efek konatif yang sering disebut efek behaviorial (behavioral effect). 64 a. Efek kognitif berhubungan dengan pikiran atau penalaran, sehingga khalayak yang semula tidak tahu, yang tadinya tidak mengerti, yang tadinya bingung menjadi merasa jelas. Contoh pesan komunikasi melalui media massa yang menimbulkan efek kognitif antara lain berita, tajuk rencana, artikel, acara penerangan, acara pendidikan, dan sebagainya. b. Efek afektif berkaitan dengan perasaan. Akibat dari membaca surat kabar atau majalah, mendengarkan radio, menonton acara televisi atau film bioskop, timbul perasaan tertentu pada khalayak. Perasaan akibat terpaan media massa itu bermacam – macam, senang sehingga tertawa terbahak – bahak, sedih sehingga mencucurkan air mata, takut sampai merinding, dan lain – lain perasaan yang bergejolak dalam hati misalnya: perasaan marah, benci, kesal, kecewa, penasaran, sayang, gemas, sinis, kecut, dan sebagainya. Contoh rubrik atau acara media 64 Onong Uchjana Effendy, Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi (Bandung: PT. CITRA RAYA ADITYA BAKTI, 2003) hlm. 318 85 massa dapat menimbulkan efek afektif, antara lain: pojok, sajak, foto, cerita bergambar, cerita bersambung, sandiwara radio, drama televisi, cerita film, dan lain – lain. c. Efek konatif bersangkutan dengan niat, tekad, upaya, usaha, yang cenderung menjadi suatu kegiatan atau tindakan. Karena berbentuk perilaku, maka sebagaimana disinggung di atas efek konatif sering disebut juga efek behavioral. Efek konatif tidak langsung timbul sebagai akibat terpaan media massa, melainkan didahului oleh efek kognitif dan/atau efek afektif. Dengan lain perkataan, timbulnya efek konatif setelah muncul kognitif dan efek afektif. Misalnya seorang suami yang bertejad yntuk berkeluarga dengan dua anak saja merupakan efek konatif setelah ia menyaksikan fragmen TVRI, betapa bahagianya beranak dua, dan sebaliknya betapa repotnya beranak banyak.65 Tanggapan berhubungan dengan efek yang ditimbulkan media massa, melalui pesan yang di sampaikan oleh komunikator melalui media massa akan menimbulkan tanggapan dari masing – masing individu. 65 Ibid. hlm 319 86 Respon sesorang dapat dalam bentuk baik atau buruk, positif atau negatif (Azwar, 1998). Apabila respon positif maka orang yang bersangkutan cenderung untuk menyukai atau mendakti objek, sedangkan respon negatif cenderung akan menjauhi objek tersebut. 66 Berkaitan dengan identifikasi masalah poin tiga yaitu “Bagaimana tanggapan perokok tentang Vaporizer dan konten pada Instagram komunitas Dripper Serang Colony sejak bergabung dalam komunitas DSC?” peneliti kembali bertanya kepada beberapa informan yang merupakan bagian dari komunitas itu sendiri yaitu anggota dari komunitas tersebut. Sejauh ini komunitas DSC memiliki anggota kurang lebih berjumlah 70 orang, untuk melakukan wawancara mendalam mengenai tanggapan mereka setelah ikut bergabung maka peneliti mengambil 2 informan untuk di wawancarai, kedua informan masing – masing adalah orang yang awalnya perokok berat, merupakan anggota komunitas dari Dripper Serang Colony 1 anggota lama dan 1 anggota yang baru bergabung dengan komunitas DSC tersebut. Peneliti bertanya kepada informan Arief yang biasa dipaggil Neo atau Suneo dan Muhamad Egi, Arief merupakan anggota yang sudah lama bergabung dengan komunitas DSC, sedangkan Muhamad Egi adalah anggota baru komunitas Dripper Serang Colony, peneliti bertanya 66 Pratama Sandra, “Pengertian Respon”, diakses dari https://pratamasandra.wordpress.com/2011/05/11/pengertian-respon/ pada tanggal 03 Januari 2017 pukul 13.44 87 “Darimana anda tahu di Kota Serang ada komunitas Dripper Serang Colony?”. Informan arief menjawab: “Saya tahu komunitas tersebut dari teman saya dan melihat dari Instagram, sekaligus orang yang mengenalkan saya tentang dunia vaping ini, awalnya saya tidak tertatik tapi kemudian setelah melihat kegiatan DSC di Instagram dan konten yang di publikasikannya saya jadi tertarik. Kemudian saya memberanikan diri untuk bergabung bersama komunitas tersebut, dikarenakan untuk menambah wawasan tentang awal mula dan spesifikasi tentang ini (Vaping)”.67 Tanggapan yang diberikan oleh informan yang biasa disapa dengan Neo ini adalah efek dari komuinkasi media massa, Neo memberikan efek konatif dimana tindakan awalnya hanyalah menerima pesan dari temannya dan pesan melalui Instagram DSC dengan konten didalamnya, akan tetapi yanggapan Neo berakhir berakhir pada bergabungnya ia dengan komunitas Dripper Serang Colony yang bertujuan untuk menambah wawasan mengenai Vaping dan Vaporizer. Dengan pertanyaan yang sama informan Muhamad Egi menjawab dengan begitu singkat: “Dari media Sosial yaitu Instagram” 68 Belum begitu puas dengan jawaban Muhamad Egi informan kembali bertanya, peneliti bertanya “Apa keuntungan bergabung dengan komunitas Dripper Serang Colony?”. Informan Egi menjawab: 67 68 Transkip wawancara Arief Transkip wawancara Egi 88 “Ya ingin menambah ilmu dan belajar tentang Vaping, keuntungannya saya rasa dengan saya bergabung dengan komunitas ini saya bisa tau Vaping itu seperti apa dan saya juga dapat belajar bagaimana caranya trik dalam Vaping”.69 Selain komunitas itu Sendiri ternyata akun Instagram yang dimiliki komunitas Dripper Serang Colony menjadi sumber informasi anggota komunitas dalam kegiatan Vaping, berbeda dengan Egi mengenai tujuan dari niat dan keuntungan yang didapat dengan bergabung dengan komunitas Dripper Serang Colony informan Arief menjawab: “Tujuannya untuk mencari lebih dalam lagi ilmu ilmu yang terdapat didalam Vaping , serta mendapatkan teman teman baru yang dapat menimbulkan kebersamaan, kalo keuntungan saya bisa mendapatkan teman baru, wawasan baru, pengetahuan baru, serta cairan perasa yang belum pernah saya rasakan (bertukar rasa e-liquid antara pengguna Vaporizer) ketika Vapemeet atau kopdar”.70 Peneliti kembali bertanya berkaitan dengan tanggapan mengenai konten yang ada didalam akun Instagram Komunitas Dripper Serang Colony. Peneliti bertanya “Menurut anda positifkah kegiatan – kegiatan dan konten komunitas Dripper Serang Colony dalam Instagram?”. Informan Arief menjawab: “Sangat positif, bila dibandingkan dengan konten yang tidak jelas dan memicu ke arah negatif seperti konten yg fulgar atau kekerasan. Karna instagram itu media sosial, banyak orang yg bebas untuk mengupload hal apapun, pada instagramnya dan juga banyak digunakan orang dari kalangan berbagai umur. Akan tetapi balik lagi biasanya konten yang ada di Dripper 69 70 Transkip wawancara Egi Transkip wawancara Arief 89 Serang Colony itu untuk 18 tahun keatas, tapi dari keseluruhan kontennya positif kok, gak ada kekerasan, apalagi pornografi, kebanyakan edukasi dan informasi tentang vaping dan acara komunitas DSC sendiri”.71 Senada dengan Arief informan Egi menjawab : Jawaban : “Positif, buktinya saya ikut bergabung dengan komunitas DSC, dan saya tahu mereka dari Instagram, konten yang mereka unggah seluruhnya berisi informasi penting yang dibutuhkan oleh Vapers, selain itu juga kontennya bersifat menghibur, jadi gak bosan untuk dilihat”.72 Dalam akun Instagram komunitas Dripper Serang Colony terdapat konten yang cukup menarik yaitu tentang perbandingan antara Vaporizer dengan rokok konvensional, berkaitan dengan hal tersebut peneliti kembali bertanya kepada informan, peneliti bertanya “Apakah efek rokok konvensional dan Vaporizer sama, Jika dibandingkan dengan rokok konvensional yang sebelumnya anda hisap, lebih baik yang mana, rokok konvensional atau Vaporizer?”. Informan Arief menjawab: “Saya bisa berhenti dari rokok, kemudian berfikir positif atas kesehatan saya, dan lebih menjaga kesehatan saya untuk terhindar dari asap rokok yg memicu penyakit. Berbeda, sangat berbeda. Dari bungkus rokok pun sudah bisa kita ketahui, disana sudah tercantum apa saja penyakit yang bisa ditimbulkan oleh rokok sangat menyedihkan, walaupun vaporizer tidak lebih baik dari rokok, namun efeknya tidak seburuk dari yang ditimbulkan oleh rokok”.73 Senada dengan jawaban informan Arief, informan Egi menjawab: 71 Transkip wawancara Arief Transkip wawancara Egi 73 Trasnskip wawancara Arief 72 90 “Terasa nafas lebih plong, tidak perih kemata, tidur lebih lelap dan tidak mengakibatkan impotensi, vaporizer lebih baik dibanding rokok konvensional dari segi komposisi maupun zat yang dihasilkan”.74 Masih dalam pertanyaan mengenai perbadingan Rokok konvensional dengan Vaporizer yang menjadi salah satu konten yang dibahas pada akun Instagram komunitas Dripper Serang Colony, peneliti kembali bertanya kepada dua informan Arief dan Egi. Peneliti bertanya “Apakah Vaporizer memberikan efek candu seperti rokok konvensional?”. Informan Arief menjawab: “Tidak, saya sudah membuktikannya sendiri. Ketika saya berada dirumah, saya tidak tertarik dengan vape, entah kenapa malas saja untuk menghisapnya”.75 Berbeda dengan Arief, informan Egi menjawab dengan santai dan sedikit bergurau, informan Egi menjawab: “Candu untuk terus – terusan menghisap sih engga ya, gak seperti Rokok yang sehabis makan aja terasa pengennya ngerokok, candu disini karena rasa2nya yg semakin beragam dan enak hehehe”.76 Peneliti kembali bertanya masih tentang tanggapan mengenai konten yang dibahas dalam akun Instagram komunitas DSC. Peneliti bertanya “Lebih hemat rokok konvensional atau Vaporizer?”. Informan Arief menjawab: “Menurut saya lebih hemat vaporizer tentunya, karna diperhitungkan, rokok satu bungkus itunglah 20ribu, kadang sehari itu bisa menghabiskan 3 bungkus rokok, dikalikan dengan 1 bulan, itu menghabiskan uang sebanyak 6 juta perbulan. Sedangkan vaporizer, 74 Transkip wawancara Egi Transkip wawancara Arief 76 Transkip wawancara Egi 75 jika saya bisa satu 91 botol liquid hitunglah seharga 150 ribu sebanyak 30ml, itu bisa kita habiskan satu minggu, dikalikan satu bulan, itu hanya menghabiskan uang sebanyak 600 ribu perbulan. Sangat jauh sekali bukan perbandingannya, hampir 10 kali lipatnya perbandingan uang yg kita keluarkan”.77 Senada dengan Arief, informan Egi menjawab: “Memang modal awal untuk menggunakan vape itu cukup mengeluarkan budget besar tetapi saya rasa kedepanya itu lebih hemat di bandingkan roko konvensional apa lagi peroko berat bisa nyampe 2 – 3 bungkus perhari.. Vape lebih hemat karena dalam 30ml bisa habis dalam 1 minggu. sedangan rokok 1 minggu bisa habis sekitar 10 – 12 bungkus. jika dikalkulasikan lebih hemat vape dibanding rokok konvensional”.78 Menurut hasil wawancara dengan anggota lama dan baru komunitas Dripper Serang Colony, ternyata konten yang diunggah oleh komunitas DSC dapat memberikan kontribusi yang baik bagi pengikutnya, hal ini dapat diketahui dari perubahan mereka setelah beralih dari rokok konvesioanal ke Vaporizer dan melihat konten didalam Instagram komunitas tersebut. Vaporizer juga tidak meniggalkan efek candu bagi penggunanya seperti rokok konvensional. Yang lebih unik adalah Vaporizer memiliki daya tarik sendiri dari sisi hiburan. Vaporizer memiliki aksi yang disebut dengan Vapetrick dan Cloud Chasing. Terkadang aksi ini dijadikan kompetisi di beberapa acara di kalangan pengguna Vaporizer. Keunikan yang lainnya adalah Vaporizer ternyata lebih hemat dibandingkan dengan rokok konvensional, meskipun pada awalnya untuk memulai menggunakan Vaporizer harus mengeluarkan dana yang lebih banyak dibandingkan 77 78 Traskip wawancara Arief Transkip wawancara Egi 92 dengan membeli sebungkus rokok, akan tetapi pada tahap berikutnya Vaporizer akan jauh lebih hemat dari rokok konvensional. BAB V KESIMPULAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan pembahasan pada Bab IV, peneliti menyimpulkan beberapa hal dalam penelitian ini : 1. Konten pada unggahan Instagram Komunitas Dripper Serang Colony berupa Informasi, Edukasi, dan Entertain/hiburan mengenai Vaporizer. Konten informasi berupa sesuatu yang bersifat mengajak atau persuasif seperti info tentang event Vaporizer, kopdar, Vapemeet, Vapefair, dll. Konten edukasi berupa pengetahuan tentang Vaporizer yang bertujuan memberikan pengetahuan bagi pengikut/follower khususnya perokok pada Instagram, misalnya bagaimana memilih e-liquid dengan baik, bagaimana memasang kapas dengan benar, memilih Vaporizer yang baik sesuai pemakaian, dll. Konten entertain atau hiburan berupa video Vapetrick dan Cloud Chasing yang bertujuan untuk menghibur dan menunjukkan bahwa Vaporizer lebih menarik dibandingkan dengan rokok konvensional, Vapetrick dan Cloud Chasing adalah bagian dari action/aksi dalam lingkungan pengguna Vaporizer yang disebut Vapers. Konten tersebut yang nantinya akan menjadi media dalam mempromosikan Vaporizer kepada kalangan perokok di kota Serang. 2. Bentuk Pesan yang diberikan kepada pengikut Instagram komunitas Dripper Serang colony dalam akunnya, adalah bentuk pesan Informatif dan Persuasif. Bentuk pesan Informatif bersifat hanya mengiformasikan, 93 94 dan bentuk pesan Persuasif bersifat mengajak. Bentuk pesan tersebut digunakan sesuai dengan konten yang di unggah pada akun komunitas tersebut. Sedangkan hambatan yang ditemukan dalam akun Instagram komunitas Dripper Serang Colony dalam mengajak perokok beralih ke Vaporizer adalah hambatan, Internal dan Eksternal. Hambatan Internal berasal dari komunitas itu sendiri, atau admin yang menguggah konten pada akun Instagram komunitas DSC, sedangkan hambatan Eksternal berasal dari pengikut/follower yang mengikuti akun Instagram komunitas tersebut, misalnya tidak sesuainya konten yang diunggah dengan keinginan dari follower tersebut. 3. Tanggapan perokok yang sudah bergabung dengan komunitas Dripper Serang Colony tentang Vaporizer dan konten dalam akun Instagram komunitas tersebut adalah, Vaporizer dapat menghentikan menghisap rokok, Vaporizer tidak menginggalkan efek candu, Vaporizer lebih hemat dibandingkan rokok konvensional. Mereka juga mengatakan konten didalam Instagram komunitas Dripper Serang Colony memberikan informasi, edukasi, dan hiburan bagi pengikutnya dalam memperluas pengetahuan mereka mengenai Vaporizer. Selain itu Konten didalam Instagram komunitas Dripper Serang Colony positif untuk di konsumsi, sehingga follower khususnya perokok yang melihat akun tersebut dapat tergugah untuk meninggalkan rokok dan beralih ke Vaporizer. 95 5.2 Saran Berdasarkan kesimpulan di atas, peneliti menyampaikan beberpa saran sebagai berikut : 1. Bagi komunitas Dripper Serang Colony harus menambahkan konten informasi dan edukasi dalam akun Instagramnya, agar pengikut sepenuhnya dapat belajar dan mendapatkan Informasi dari akun tersebut 2. Admin tentunya harus lebih banyak meluangkan waktu, untuk lebih rutin mengunggah konten pada akun komunitas DSC dengan teratur agar pengikut dapat menerima secara rutin informasi dari akun komunitas tersebut 3. Komunitas harus lebih mengeksplor bagian menarik dari Vaporizer, misalnya mengunggah konten hiburan tentang Vaporizer lebih banyak, hal ini untuk menunjukan bahwa Vaporizer lebih menarik dibandingkan rokok konvensional, agar lebih banyak lagi pengikut/follower dalam akun Instagram komunitas tersebut. Selain menambah follower hal tersebut juga dapat mempengaruhi perokok yang ingin bergabung dengan komunitas Dripper Serang Colony dan beralih dari rokok konvensional ke Vaporizer. DAFTAR PUSTAKA Ardianto, Elvinaro. Q-Aness, Bambang. 2007. Filsafat Ilmu Komunikasi. Bandung : Simbosa Bagus, Lorens. 2005. Kamus Filsafat Jakarta: Gramedia Pustaka Utama Dovey Lister. M. , S. J. Giddings, & K. Kelly. 2009. New Media: A critical Introduction. New York : Routledge Effendy, Uchjana Onong. 1990. Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya Kertajaya, Hermawan. 2008. Arti Komunitas. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama Kriyantono, Rachmat. Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana Prenada Media Grup Littlejhon, Stephen W. 2011. Teori Komunikasi. Jakarta : Salemba Humanika Matthew Milles .B, Huberman A Michael. 1992. Analisis Data Kualitatif. Penerjemah Tjejep Rohendi Rosidi. Jakarta: Universitas Indonesia Press Mulyana, Deddy. 2002. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya R. Pace Wayne dan F. Don Faules. 2005. Komunikasi Organisasi. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya Rakhmat Jalaludin. 2005. metode penelitian komunikasi. Bandung: PT.Remaja rosdakarya 96 97 Rivers William L – Peterson Jay W.Jensen Theodore. 2004. Media massa & masyarakat modern Jakarta: Prenada Media Ruslan Rosady. 2006. Metode Penelitian Public Relations dan Komunikasi. Jakarta: Raja GrafindoPersada Satori, Djaman & Komariah Aan. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : Alfabeta Shimp, Terence A. 2003 “Periklanan Promosi Aspek Tambahan Komunikasi Pemasaran Terpadu – Jilid II”. Jakarta: Erlangga Sugiyono. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R & D,Bandung : Alfabeta Sumarno, A.P. 1989. Dimensi-dimensi Komunikasi Politik. Bandung : Citra Aditya Bakti Suprapto, Tommy. 2009. Pengantar Teori dan Manajemen Komunikasi. Yogyakarta : Media Pressindo Tsiapras, Farsalinos K. 2012. Acute effects of using an electronic nicotinedelivery device (e-cigarette) on myocardial function: comparison with effects of regular cigarettes. European Society of Cardiology 2012 Congress. Wiryanto. 2000. Teori Komunikasi Massa. Jakarta : Grasindo Zarrella, Dan. 2010. The Social Media Marketing Book, Jakarta:PT. Serambi Ilmu Semesta Zoer’aini, Irwan Djamal. 2003. Prinsip-prinsip Ekologi dan Organisasi Ekologi Komunitas dan Lingkungan, Jakarta: Bumi Aksara 98 Sumber Lain : elib.unikom.ac.id/files/disk1/448/jbptunikompp-gdl-didinbasir-22387-3babii.pdf / Pengertian Promosi by Elib Unikom diakses pada tanggal 17 Februari 2016 pukul 22.35 Eryta Ayu Putri S. 2013. “Aplikasi Instagram Sebagai Media Komunikasi Pemasaran Online Shop”, Skripsi Kearsipan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Program Studi Ilmu Komunikasi, UPN “Veteran”. Masmuh Abdullah. 2008. Komunikasi Organisasi Dalam Pespektif Teori dan Praktek. Malang. Universitas Muhammadiyah Soenarno. 2002 Kekuatan Komunitas Sebagai Pilar Pembangunan Nasional, makalah disajikan pada Seminar Nasional – Kekuatan Komunitas sebagai Pilar Pembangunan, Fakultas Tehnik Universitas Muhammadiyah, Jakarta 24 april 2002/ diakses pada hari senin tanggal 22 Desember 2014 pukul 00.42 wib AD/ART Dripper Serang Colony diakses pada tanggal 21 maret 2016 pukul 19.00 https://ahmadfatoniofficial.wordpress.com/2010/05/03/ekonomi- media/ Ekonomi Media by Ahmad Fatoni diakses pada tanggal 25 April 2016 pukul 23.28 http://analisatoday.com/artikel/tentang-bisnis/mengenal-kelebihan-dankekurangan-instagram-sebagai-media-promosi-bisnis Mengenal Kelebihan dan Kekurangan Instagram Sebagai Media Promosi Bisnis by Santi Damayanti diakses pada tanggal 07 Desember 2016 pukul 00.33 https://cecevy.wordpress.com/2014/10/04/pengertian-penulisan-danperbedaan-antara-iklan-komersial-non-komersial-2/ Pengertian dan 99 Penulisan Perbedaan Antara Iklan Komersil dan Non-Komersil by Cecevy diakses pada tanggal 22 Februari 2016 pukul 23.57 http://ekonomikomiko.blogspot.co.id/2014/05/komunikasi-bisnis-pesanpersuasif.html Komunikasi Bisnis – Pesan Persuasif by Alita Erma diakses pada tanggal 13 pukul 00.45 http://hal-5.blogspot.co.id/2015/10/yang-dimaksud-endorse-adalah.html Pengertian Endorse by Hal Lima diakses pada tanggal 12 Januari pukul 13.00 http://halosehat.com/farmasi/kimia/bahaya-tar-rokok 29 Bahaya Tar Pada Rokok by Hallo Sehat, diakses pada tanggal 18 Juni pukul 00.13WIB https://hasanaguero.wordpress.com/2013/03/20/definisi-broadcastingentertainment-research-development/ Devinisi Broadcasting Entertaiment, Reseacrh & Development by Achmad Hasan dikases pada tanggal 12 Desember 2016 pukul 14.00 http://jarvis-store.com Pengguna Media Sosial di Indonesia by We Are Social, diakses pada tanggal 15 Maret 2016 pukul 16.10 http://kominfo.go.id Pengguna Internet di Indonesia by Kemkominfo diakses pada tanggal 15 Maret 2016 pukul 16.00 http://lenteranews.com/berita-apbd-kalah-sama-belanja-rokok-wargabanten-.html APBD Kalah Sama Belanja Rokok Warga Banten by Lentera News diakses pada tanggal 07 Desember 2016 pukul 01.46 http://pengertianparaahli.blogspot.co.id/2015/06/pengertian-gaya-hiduplifestyle.html, Pengertian Lifestye menurut ahli by Hakim Simanjuntak diakses pada tanggal 12 Desember 2016 pukul 13.47 100 https://pratamasandra.wordpress.com/2011/05/11/pengertian-respon/ Pengertian Respon by Pratama Sandra diakses pada tanggal 03 Januari 2017 pukul 13.44 http://satupedang.blogspot.co.id/2015/02/sejarah-asal-mula-media-sosialinstagram.html, Sejarah Asal Mula Media Sosial Instagram by Sya-if Silva, diakses pada tanggal 17 Februari 2016 Pukul 13.00 http://teknikkomunikasi.wix.com/lima#!info/c10fk Pengertian Komunitas Kota by Lima Films diakses pukul pada tanggal 22 Februari 2016 pukul 23.44 http://.vaninadelobelle.com, Corporate Community Management by Vanina Delobelle, PhD, May 2008 diakses pada hari Senin tanggal 22 Desember 2014 pukul 01.09 wib http://vaporizer-solo.blogspot.co.id/p/sejarah.html Sejarah Rokok Elektrik by Vaporizer Solo, diakses pada tanggal 01 Maret 2016 18.48 http://www.alodokter.com/segudang-bahaya-merokok-terhadap-tubuh, Segudang Bahaya Merokok Terhadap Tubuh by Alodokter, diakses pada tanggal 07 Desember 2016 pukul 01.57 http://www.kompasiana.com/leonmark/kelebihan-dan-kekuranganinstagram_55eda3fad49273840fc2d6e0 Kelebihan dan kekurangan Instgram by Leon Mark, diakses pada tanggal 07 September 2016 pukul 13.51 http://www.landasanteori.com/2015/11/pengertian-hambatan-danfaktor.html Pengertian Hambatan Dan Faktor Penghambat Yang Mempengaruhi Belajar by Landasan Teori diakses pada tanggal 12 Januari 2017 pukul 15.15 101 http://www.pengertianmenurutparaahli.net/pengertian-endorsement/ Pengertian Endorsement by Pengertian para ahli diakses pada tanggal 12 Januari 2017 pukul 12.55 http://www.pengertianpakar.com/2015/05/pengertian-kualitas-menurutpakar.html Pengertian Kualitas Menurut Pakar by Utsman Ali diakses pada tanggal 07 September 2016 pukul 15.27 www.rappler.com Pengguna Instagram by Rappler diaksese pada tanggal 15 Maret 2016 pukul 16.45 LAMPIRAN-LAMPIRAN 102 103 PEDOMAN DAN HASIL WAWANCARA Pedoman wawancara untuk meneliti “Pemanfaatan Instagram Oleh Komunitas Dripper Serang Colony Dalam Mempromosikan Vaporizer Di Kalangan Perokok Di Kota Serang” Informan pertama Ary Trianto (ketua dan admin akun Instagram komunitas Dripper Serang Colony) : 1. Tahap apa saja yang dilakukan oleh komunitas Dripper Serang Colony dalam mempromosikan Vaporizer kepada perokok melalui Instagram? Jawab : Tahap – tahapnya cukup sederhana ya, pertama biasanya kita kumpul dulu, yang kumpul itu biasanya saya sendiri, audiar dan indra, akan tetapi anggota yang bukan pengurus juga boleh ikut kumpul. Setelah kumpul kita menentukan konten yang akan dibahas, misalnya tentang informasi tentang cara memakai Vaporizer dengan baik. Setelah pembahasannya sudah selesai barulah kita bikin artikel sendiri atau ngutip dari sumber lain untuk caption pada foto atau video yang kita unggah nanti di Instagram 2. Informasi dan edukasi apa saja yang dibahas dalam konten yang di unggah pada akun komunitas Dripper Serang Colony? Jawab : Kalo informasi kita paling unggah kaya tips gitu misalnya cara memilih Vaporizer yang aman digunakan, perbandingan antara rokok dan Vaporizer dan sebagainya. Selain itu kita juga kasih informasi tentang acara, misalnya waktu untuk kopdar (Vapemeet), 104 Vape Fest (festifal Vaporizer) yang ada di kota – kota besar, touring atau riding, dan sebagainya yang berkaitan dengan kegiatan pada komunitas kita. Kalo edukasinya kita biasanya bikin foto atau video tutorial mengenai Vaporizer, misalnya video tutorial bagaimana caranya memasang kapas dengan benar, tutorial membuat lilitan kawat dan sebagainya, hingga pada video perbandingan antara Vaporizer dengan rokok konvensional. Kita unggah konten seperti itu agar pengikut atau follower bisa belajar dari akun Instagram kita Informan kedua Audiar Lutfi (bendahara dan admin akun Instagram komunitas Dripper Serang Colony) : 1. Tahap apa saja yang dilakukan oleh komunitas Dripper Serang Colony dalam mempromosikan Vaporizer kepada perokok melalui Instagram? Jawab : Tahapannya pertama rapat dulu, terus bahas kontennya, setelah itu kita bikin artikelnya atau biasanya kita juga kutip dari sumber lain, setelah ada artikelnya kita biasanya minta teman yang bisa motret untuk bikin foto atau video sesuai artikelnya, setelah semua jadi barulah kita posting. Walaupun terkadang kalo gak sempet buat rapat terkadang saya yang inisiatif buat konten untuk di unggah, tapi tetap di konfirmasi dulu ke Ary karena dia ketua dari komunitas DSC. Kurang lebih seperti itu untuk mempromosikan Vaporizer kepada perokok 105 2. Informasi dan edukasi apa saja yang dibahas dalam konten yang di unggah pada akun komunitas Dripper Serang Colony? Jawab : Konten yang kita unggah di Instagram ada 3 pembahasan yaitu pertama kita kasih informasi kalo mau ada acara atau event – event besar, Vapemeet atau kopdar, dll. Kedua kita biasanya review tentang Vaporizer itunya sendiri, seperti ngasih edukasi gitulah, cara masang kapas yang benar, lilit kawat yang benar, sampai ke cara pilih liquid yang cocok bagi Vapers itu sendiri. Dan yang ketiga kita unggah yang bersifat menghibur yaitu Vapetrick dan Cloudchasing, unggahan kita tentang hal tersebut berupa video berdurasi kurang lebih 1 menit tujuannya agar pengikut Instagram kita bisa liat terutama perokok kalo Vaporizer lebih menarik daripada rokok konvensional Informan ketiga Indra Afriyuda (wakil ketua dan admin akun Instagram komunitas Dripper Serang Colony) : 1. Dalam kegiatan Vaping dikenal dengan Vape Trick dan Cloud Chasing, Vape Trcik dan Cloud Chasing itu apa sih? Jawab : Setau saya dan menurut pengalaman saya dalam kegiatan vaping itu memang ada yang namanya trik, cloud chasing. Cloud Chasing biasanya dalam kompetisi itu dua vapers (orang yang melakukan vaping) berlomba menghasilkan uap yang banyak dan panjang yang paling panjang dan tebal dia yang menjadi pemenang. Sedangkan Vapetrick adalah membuat uap menjadi bentuk – bentuk 106 yang unik misalnya gelombang lingkaran seperti lumba – lumba , segitiga, kotak, ubur – ubur, dan masih banyak lagi uap yang divariasikan, dan disitu biasanya untuk orang yang awam jika melihat pasti bakalan aneh dan bertanya – tanya kok bisa seperti itu. Jadi di personal vaporizer itu selain untuk pribadi masing – masing, media beralihnya rokok konvensional, juga teradapat unsur entertain atau menghibur, dari hal tersebut orang – orang akan tertarik dan akhirnya mencoba personal vaporizer Informan keempat Destian Harja (humas komunitas Dripper Serang Colony) : 1. Jenis Pesan apa yang digunakan komunitas Dripper Serang Colony dalam mengajak perokok beralih dari rokok konvensional ke Vaporizer? Jawab : Jenis pesan yang digunakan tergantung dari konten yang dibahasnya, tapi biasanya kita pakai jenis pesan informatif dan persuasif. Misalnya di Instagram ketika memberikan edukasi tentang Vaporizer lewat foto atau video yang sudah diberikan caption, pesan yang digunakan pada saat itu bersifat informatif, karena hanya menginformasikan saja. Sedangkan pada konten informasi tentang event, vapemeet, vapefair, kompetisi, dan sebagainya kita pakai jenis pesan yang bersifat persuasif karena kita mengajak ke pengikut Instagram kita baik anggota atau Perokok yang lihat kita untuk ikut 107 serta dalam acara – acara yang sudah kita share di Instagram tersebut 2. Hambatan apa saja yang dalam penyampain pesan di Instagram? Jawab : Kalo hambatan ada beberapa,diantaranya hambatan dari internal yaitu dari admin sendiri, atau dari komunitas kita sendiri, misalnya ketika admin sibuk dan Instagram kurang share info untuk pengikut. Hambatan eksternal juga ada, yang paling sering hambatan psikologi, misalnya ketika perokok yang lihat konten yang kita unggah di Instagram tidak sesuai dengan mereka, hal itu memberikan efek yang kurang baik buat kita. Mereka lebih mempercayai bahwa rokok konvensional itu lebih baik dari Vaporizer, terkadang mereka juga komen yang kurang baik di konten yang kita unggah di Instagram, akan tetapi untungnya admin tidak menanggapi hal tersebut, dan terus unggah konten – konten yang menarik sampai perokok tersebut beralih ke Vaporizer Informan kelima Arief Maulana (anggota lama komunitas Dripper Serang Colony) : 1. Darimana anda tahu di Kota Serang ada komunitas Dripper Serang Colony? Jawab : Saya tahu komunitas tersebut dari teman saya dan melihat dari Instagram, sekaligus orang yang mengenalkan saya tentang dunia vaping ini, awalnya saya tidak tertatik tapi kemudian setelah melihat kegiatan DSC di Instagram dan konten yang di 108 publikasikannya saya jadi tertarik. Kemudian saya memberanikan diri untuk bergabung bersama komunitas tersebut, dikarenakan untuk menambah wawasan tentang awal mula dan spesifikasi tentang ini (Vaping) 2. Apa keuntungan bergabung dengan komunitas Dripper Serang Colony? Jawab : Tujuannya untuk mencari lebih dalam lagi ilmu - ilmu yang terdapat didalam Vaping , serta mendapatkan teman - teman baru yang dapat menimbulkan kebersamaan, kalo keuntungan saya bisa mendapatkan teman baru, wawasan baru, pengetahuan baru, serta cairan perasa yang belum pernah saya rasakan (bertukar rasa e-liquid antara pengguna Vaporizer) ketika Vapemeet atau kopdar 3. Menurut anda positifkah kegiatan – kegiatan dan konten komunitas Dripper Serang Colony dalam Instagram? Jawab : Sangat positif, bila dibandingkan dengan konten yang tidak jelas dan memicu ke arah negatif seperti konten yg fulgar atau kekerasan. Karna instagram itu media sosial, banyak orang yg bebas untuk mengupload hal apapun, pada instagramnya dan juga banyak digunakan orang dari kalangan berbagai umur. Akan tetapi balik lagi biasanya konten yang ada di Dripper Serang Colony itu untuk 18 tahun keatas, tapi dari keseluruhan kontennya positif kok, gak ada kekerasan, apalagi pornografi, kebanyakan edukasi dan informasi tentang vaping dan acara komunitas DSC sendiri 109 4. Apakah efek rokok konvensional dan Vaporizer sama, Jika dibandingkan dengan rokok konvensional yang sebelumnya anda hisap, lebih baik yang mana, rokok konvensional atau Vaporizer? Jawab : Saya bisa berhenti dari rokok, kemudian berfikir positif atas kesehatan saya, dan lebih menjaga kesehatan saya untuk terhindar dari asap rokok yg memicu penyakit. Berbeda, sangat berbeda. Dari bungkus rokok pun sudah bisa kita ketahui, disana sudah tercantum apa saja penyakit yang bisa ditimbulkan oleh rokok sangat menyedihkan, walaupun vaporizer tidak lebih baik dari rokok, namun efeknya tidak seburuk dari yang ditimbulkan oleh rokok 5. Apakah Vaporizer memberikan efek candu seperti rokok konvensional? Jawab : Tidak, saya sudah membuktikannya sendiri. Ketika saya berada dirumah, saya tidak tertarik dengan vape, entah kenapa malas saja untuk menghisapnya 6. Lebih hemat rokok konvensional atau Vaporizer? Jawab : Menurut saya lebih hemat vaporizer tentunya, karna jika diperhitungkan, rokok satu bungkus itunglah 20ribu, kadang sehari itu saya bisa menghabiskan 3 bungkus rokok, dikalikan dengan 1 bulan, itu bisa menghabiskan uang sebanyak 6 juta perbulan. Sedangkan vaporizer, satu botol liquid hitunglah seharga 150 ribu sebanyak 30ml, itu bisa kita habiskan satu minggu, dikalikan satu bulan, itu hanya menghabiskan uang sebanyak 600 ribu perbulan. 110 Sangat jauh sekali bukan perbandingannya, hampir 10 kali lipatnya perbandingan uang yg kita keluarkan Informan keenam Muhamad Egi (anggota baru komunitas Dripper Serang Colony) : 1. Darimana anda tahu di Kota Serang ada komunitas Dripper Serang Colony? Jawab : Dari media Sosial yaitu Instagram 2. Apa keuntungan bergabung dengan komunitas Dripper Serang Colony? Jawab : Ya ingin menambah ilmu dan belajar tentang Vaping, keuntungannya saya rasa dengan saya bergabung dengan komunitas ini saya bisa tau Vaping itu seperti apa dan saya juga dapat belajar bagaimana caranya trik dalam Vaping 3. Menurut anda positifkah kegiatan – kegiatan dan konten komunitas Dripper Serang Colony dalam Instagram? Jawab : Positif, buktinya saya ikut bergabung dengan komunitas DSC, dan saya tahu mereka dari Instagram, konten yang mereka unggah seluruhnya berisi informasi penting yang dibutuhkan oleh Vapers, selain itu juga kontennya bersifat menghibur, jadi gak bosan untuk dilihat 111 4. Apakah efek rokok konvensional dan Vaporizer sama, Jika dibandingkan dengan rokok konvensional yang sebelumnya anda hisap, lebih baik yang mana, rokok konvensional atau Vaporizer? Jawab : Terasa nafas lebih plong, tidak perih kemata, tidur lebih lelap dan tidak mengakibatkan impotensi, vaporizer lebih baik dibanding rokok konvensional dari segi komposisi maupun zat yang dihasilkan 5. Apakah Vaporizer memberikan efek candu seperti rokok konvensional? Jawab : Candu untuk terus – terusan menghisap sih engga ya, gak seperti Rokok yang sehabis makan aja terasa pengennya ngerokok, candu disini karena rasa2nya yg semakin beragam dan enak hehehe 6. Lebih hemat rokok konvensional atau Vaporizer? Jawab : Memang modal awal untuk menggunakan vape itu cukup mengeluarkan budget besar tetapi saya rasa kedepanya itu lebih hemat di bandingkan roko konvensional apa lagi peroko berat bisa nyampe 2 – 3 bungkus perhari.. Vape lebih hemat karena dalam 30ml bisa habis dalam 1 minggu. sedangan rokok 1 minggu bisa habis sekitar 10 – 12 bungkus. jika dikalkulasikan lebih hemat vape dibanding rokok konvensional 112 DOKUMENTASI KEGIATAN KOMUNITAS DRIPPER SERANG COLONY Vapemeet dan Kopdar Komunitas Dripper Serang Colony Vapemeet / Kopdar komunitas Dripper Serang Colony pada tanggal 20 Desember 2015 berlokasi di Krakatau Junction Cilegon – Banten 113 Vapemeet dan Futsal Komunitas Dripper Serang Colony Vapemeet sekaligus olahraga futsal menjadi kegiatan rutin yang diadakan oleh komunitas Dripper Serang Colony, futsal pada foto diatas diadakan pada tanggal 3 Januari 2016 114 Vapemeet Dan Rapat Komunitas Dripper Serang Colony Vapemeet sekaligus rapat untuk membahas konten yang akan di unggah dalam Instagram komunitas Dripper Serang Colony, satu kali mengadakan rapat komunitas DSC dapat menentukan 5 – 8 konten yang akan di unggah ke Instagram dalam 1 pekan. Rapat pada foto diatas dilakukan pada tanggal 10 Januari 2016 115 Transaksi Jual Beli Vaporizer ketika Vapemeet Berlangsung 116 Festival Brewer Atau Festival E - Liquid Festival Brewer atau festival e - liquid adalah satu event atau acara besar para Vapers yang diadakan setiap tahunnya dan komunitas Dripper Serang Colony sering ambil bagian dalam acara tersebut. Dalam acara tersebut akan ada beberapa nominasi dan perlombaan kecil atau mini kontes seperti ajang Vapetrick dan Cloud Chasing. Nominasi pada acara tersebut ialah menentukan Brewer (pembuat e – liquid) terbaik pada tahun tersebut. Foto diatas diambil pada acara festival Brewer tanggal 14 Maret 2016 di Kemang – Jakarta Selatan 117 Vapefest atau Vaporizer Festival Vapefest atau Vaporizer festival adalah event terbesar para Vapers dan agenda kegiatan terbesar komunitas DSC yang diadakan setiap tahunnya. Di Vapefest banyak sekali kontes – kontes yang diadakan, selain kontes discount berbagai jenis e – liquid dan Vaporizer juga menjadi yang dinantikan oleh para pengguna Vaporizer yang mengikuti di dalam acara tersebut. Foto diatas diambil pada event Vapefest tanggal 18 mei 2016 yang diadakan di Bogor 118 Toko – toko Vaporizer di Kota Serang Vapestore adalah tempat dimana pengguna Vaporizer bisa mendapatkan keperluan seputar Vaporizer seperti, kapas, kawat, liquid, dan aksesoris Vaporizer lainnya. 119 Vaporizer Vaporizer jenis mekanikal dianjurkan untuk profesional. Minimal sudah 1 tahun menggunakan Vaporizer Stater Kit / elektrikal Vaporizer. Vaporizer jenis elektrik, menggunakan chip dan rangkaian ke listrikan yang lebih rumit dari mekanikal, tingkat keamanannyapun lebih aman dari Vaporizer mekanikal, maka dari itu Vaporizer jenis ini dianjurkan bagi pemula yang hendak beralih dari rokok konvensional ke Vaporizer 120 Vapetrick Vapetrick menjadi bagian dari hiburan Vaporizer, filosofi trik – trik yang digunakan dalam Vapetrick berasal dari beberapa bentuk, dan nama hewan, salah satunya adalah ubur – ubur dan lumba – lumba 121 Cloud Chasing Cloud Chasing adalah sebuah kompetisi dimana dua atau tiga pengguna Vaporizer meniupkan uapnya dengan sekuat mungkin, uap yang paling tebal dan panjang maka pengguna Vaporizer tersebut akan menjadi pemenangnya. 122 E – Liquid E – liquid adalah cairan yang menjadi sumber dari uap yang dihasilkan Vaporizer 123 Instagram Dripper Serang Colony Konten Video Vapetrick Konten Video Cloud Chasing 124 Vapemeet dan Touring Vapemeet dan kopdar Vape Fair 2016 125 Konten edukasi tentang Vaporizer DAFTAR RIWAYAT HIDUP Nama Lengkap : Gilang Arasky R. Manto Jenis Kelamin : Laki-laki Tempat tanggal lahir : Pandeglang, 28 Desember 1993 Alamat rumah : Kp. Lembur Tengah, Desa Cimanuk RT 004 / RW 002 Kec. Cimanuk, Kab. Pandeglang, Banten Hand Phone : 081298008416 Agama : Islam Email : [email protected] Riwayat Pendidikan : 1. 2005 SDN Batubantar II Kec. Cimanuk, Kab. Pandeglang, Banten 3. 2008 SMPN 1 Pandeglang 4. 2011 SMAN 6 Pandeglang. 5. 2017 Lulusan Universitas Negeri Sultan Ageng Tirtayasa. Fakultas Ilmu Sosial dan ilmu Politik, konsentasi Jurnalistik Pengalaman organisasi dan bekerja Organisasi : 1. Komunitas Fotografi Fisip (KFF) Untirta 145