Mohammad Solihin 14/374964/PSP/5262 [email protected] Tugas Resume Instagram : Ketika Foto Menjadi Mediator Komunikasi Lintas Budaya Di Dunia Maya Author : Daniel Kurniawan Salamoon Source : Prosiding Media, Budaya dan Masyarakat Urban Indonesia Published by : Program Studi S2 Media dan Komunikasi UNAIR Penulis paper tersebut menjelaskan teknologi komunikasi yang berkembang saat ini membentuk pola hidup masyarakat. Berawal dari penemuan teknologi komputer tahun 1960an dan puncaknya pada tahun 1990-an dengan penemuan bernama internet yang mampu menembus ruang dan waktu seolah mampu menciptakan sebuah “dunia” baru dalam realitas kehidupan manusia. Kemajuan dan kecanggihan internet ini memunculkan teknologiteknologi media baru yang disebut dengan media sosial. Kemunculan Friendster, Myspace, facebook, twitter dan lain-lain telah merubah pola komunikasi masyarakat. Keunggulan dari media-media sosial adalah tingkat interaksi yang tinggi antar pengguna yang saling memiliki koneksi dimana pengguna bisa saling mengirim komentar terhadap posting milik temannya atau langsung chatting serta mengirim pesan lewat email. Kemampuan media sosial inilah yang dilihat oleh kaum kapitalisme sebagai peluang dalam menciptakan kebutuhan di masyarakat. Keberadaan smartphone yang mampu mengkoneksikan semua aplikasi teknologi menjadi kebutuhan masyarakat bahkan sangat tergantung dengannya. Salah satu media kapitalis yang mengubah pola komunikasi masyarakat terhadap penggunaan telepon genggamnya yaitu Instagram. Instagram berdiri tahun 2010 oleh perusahaan Burbn, Inc. merupakan aplikasi berbagi foto yang memungkinkan pengguna mengambil foto, menggunakan filter digital, dan membagikannya ke berbagai layanan jejaring sosial. Dengan menjadi pengikut akun pengguna lainnya atau memiliki pengikut Instagram bisa menjalin komunikasi dengan memberi tanda suka dan juga mengomentari foto-foto yang telah diunggah oleh pengguna lainnya. Foto menjadi alat untuk “berkomunikasi”. Komunikasi era cyber merupakan komunikasi yang berdasar pada interpretative orang-orang terhadap simbol-simbol yang berkeliaran di dalamnya. Pemaknaan terhadap simbol-simbol (gambar dan visual) yang ditampilkan memungkinkan orang melakukan tindakan dan interaksi manusia dapat menjadi jembatan bagi perlintasan budaya antar manusia. Persilangan tafsir makna inilah yang menjadi nilai jual dari media sosial seperti Instagram. Metode Penelitian Komunikasi Kualitatif 1