PERBEDAAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS ULASAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION DENGAN JURISPRUDENTIAL INQUIRY DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VIII MTsN 5 SOLOK SELATAN 1 Dia Fitri1, Dina Ramadhanti2, Yulia Pebriani2 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat 2 Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat [email protected] ABSTRACT This research is based on the following background. This research type is quantitative research by using experiment method. The design of this study is a 2x2 factorial group. The data in this research is the score of performance test of writing skill writing skill after studying with GI model and after studying with JI student learning model of class VIII MTsN 5 Solok Selatan.The results of this research are (a) the skill of writing the text of the students of grade VIII class experiment I which has the average of 83 (B), and the skill of writing the text of the grade VIII experimental class II is 79 B), (b) the result of the high motivation review writing skill of the study, 85 (B), writing the text of high motivation study reviews in the experimental class II that is, 81 (B); (c) the result of the writing skill of the motivated student review low in the experimental class I, 80 (B), the result of writing a low student motivation review text in the experimental class II is 78 (B). (D) there is no interaction between the learning model and the students' learning motivation for the writing of review text between students taught using GI learning model with JI because Fh <Ft (0,10 <4,00). Keywords: Writing, Review Text, Group Investigation, Jurisprudential Inquiry dari sebuah analisis terhadap berbagai hal. PENDAHULUAN Implementasi Kurikulum 2013 Analisis itu bisa berbentuk buku, novel, membuat pembelajaran bahasa Indonesia berita, laporan, atau dongeng. Teks tersebut mengalami pembaharuan. memberikan tanggapan atau analisis yang paradigma baru Salah pembelajaran satu bahasa berhubungan dengan latar, waktu, tempat, Indonesia dalam Kurikulum 2013 adalah serta karakter yang ada di dalam teks tersebut. pembelajaran bahasa Indonesia berbasis teks. Pada dasarnya Salah satu teks yang dipelajari oleh siswa atau ringkasan buku atau yang lain untuk SMP/MTs kelas VIII adalah teks ulasan. Teks koran atau penerbitan. Teks ulasan (review) ulasan adalah sebuah teks yang dihasilkan atau laporan buku merupakan suatu teks yang teks ulasan adalah tinjauan memiliki tujuan sosial untuk menilai daya yang lainnya karena menuntut siswa untuk tarik dari suatu karya. Dalam pembelajaran dapat menilai karya orang lain. teks ulasan di SMP/MTs kelas VIII, siswa menilai berbagai jenis karya sastra, baik karya sastra dalam bentuk prosa, puisi, maupun drama. Hasil penilaian terhadap suatu karya sastra tersebut dikomunikasikan kepada pembaca. Untuk memahami teks ulasan, siswa harus mengetahui struktur teks ulasan serta unsur-unsur kebahasaan yang mendukung teks tersebut. Hasil observasi terhadap salah seorang guru bahasa Indonesia MTsN 5 Solok Selatan bernama Martawizela, disimpulkan menulis bahwa yang S.Pd. model dilakukan dapat pembelajaran guru bahasa Indonesia kelas VIII di MTsN 5 Solok Selatan dalam pembelajaran kurang efektif . Model pembelajaran yang diterapkan guru dalam pembelajaran menulis siswa kelas VIII Menulis teks ulasan merupakan salah 5 MTsN 5 Solok Selatan menggunakan model satu kompetensi dasar (KD) yang terdapat di pembelajaran kelas VIII pada Kurikulum 2013. Materi pembelajaran konvesional yang dimaksud menulis teks ulasan ini tertera pada KI 4 adalah model pembelajaran presentasi atau Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ceramah dan penugasan melalui pengerjaan ranah soal-soal yang terdapat dalam LKS. konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori, dengan KD 4.2 menyusun teks cerita moral/fabel, ulasan, diskusi, cerita prosedur, dan cerita biografi sesuai dengan karakteristik teks yang akan dibuat baik secara lisan maupun tulisan. Materi teks ulasan adalah materi baru, yang ada pada Kurikulum 2013. Teks ulasan merupakan teks yang cukup sulit dibandingkan dengan materi konvesional. Model Hasil wawancara dengan salah seorang guru bahasa Indonesia di kelas VIII 5 MTsN 5 Solok Selatan bernama Martawizela, S.Pd. Wawancara tersebut di lakukan secara non formal pada tanggal 05 Januari 2017. Pertama, fenomena pada saat pembelajaran menulis berlangsung siswa kurang aktif. Kedua, siswa bosan dan tidak tertarik untuk belajar. Ketiga, kesulitan yang ditemui siswa adalah menuangkan ide cerita dari bahasa lisan menjadi bahasa tulisan. Keempat, rendahnya keterampilan menulis siswa juga dapat diperkirakan banyak faktor yang mempengaruhinya, seperti rendahnya minat melalui penggunaan model pembelajaran dan motivasi siswa dalam pembelajaran yang inovatif. Model pembelajaran yang menulis. Kelima, faktor yang menyebabkan dapat diterapkan adalah model pembelajaran rendahnya keterampilan menulis dilihat dari group pihak guru dapat diidentifikasi melalui kurang pembelajaran optimalnya proses belajar menulis yang Menurut Suprijono (2010:93) pembelajaran diajarkan. dengan model group investigation dimulai Setelah diadakan wawancara lebih lanjut dengan beberapa siswa, dapat diketahui permasalahan siswa tersebut dalam pembelajaran menulis sebagai berikut. Pertama, rendahnya motivasi belajar siswa yang berdampak pada hasil belajar menulis siswa dikarenakan model pembelajaran yang diterapkan guru dalam keterampilan menulis investigation dengan model jurisprudential inquiry. dengan pembagian kelompok. Selanjutnya, guru beserta peserta memilih topik-topik tertentu dengan permasalahan-permasalahan yang dapat dikembangkan dari topik-topik itu. Sesudah topik beserta permasalahannya disepakati, peserta menentukan didik metode beserta penelitian guru yang dikembangkan untuk memecahkan masalah. kurang menarik perhatian siswa. Kedua, Sejalan dengan itu menurut Sani siswa merasa bosan atau jenuh dalam belajar. (2014:128) Ketiga, siswa kurang memahami unsur-unsur jurisprudential dalam menulis dan kurang memahami tujuan konsepsi masyarakat yang bebas memiliki dari pembelajaran menulis. Keempat, siswa pandangan, prioritas, dan nilai-nilai sosial menyatakan bahwa pelajaran menulis sangat yang rumit, sulit, dan kurang menarik, hal ini kontroversial dalam konteks tatanan sosial menyebabkan kebanyakan siswa tidak mau yang bertanya masalah ras dan konflik etnis, konflik kepada guru meskipun tidak memahami materi menulis tersebut. maka perlu diterapkan sebuah berbeda produktif keagamaan Untuk menghadapi persoalan tersebut, model model dan inquiry satu pembelajaran didasarkan sama dapat lain. dikaji, ideologis, pada Isu-isu misalnya: permasalahan keamanan individu, ekonomi, kesehatan, pendidikan, kesejahteraan, dan sebagainya. pembelajaran yang mampu menarik minat Berdasarkan permasalahan di atas, dan memotivasi agar dapat meningkatkan penelitian ini penting untuk mengetahui keterampilan siswa dalam menulis, yaitu bagaimana perbedaan hasil belajar menulis teks ulasan menggunakan model Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini pembelajaran group investigation dengan Pertama,angket jurisprudential inquiry siswa kelas VIII mengukur motivasi belajar siswa. Kedua,tes MTsN 5 Solok Selatan. unjuk kerja yang digunakan untuk mengukur Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan analisis metode quasi eksperimen. Desain yang digunakan yaitu desain factorial 2x2. Menurut Sugiyono (2012:113) desain faktorial sebagai alat kemampuan siswa dalam menulis teks ulasan. METODOLOGI PENELITIAN penelitian digunakan Pengumpulan data angket dilakukan dengan beberapa tahap yaitu angket dan tes unjuk kerja. HASIL DAN PEMBAHASAN yaitu dengan memperhatikan Berdasarkan hasil uji-t disimpulkan kemungkinan adanya variabel moderator yang bahwa terdapat kesimpulan bahwa model mempengaruhi perlakuan (variabel independen) pembelajaran group investigation (dengan terhadap hasil (variabel dependen). Eksperimen nilai menulis teks ulasan rata-rata 83) dan tersebut direncanakan dan dilaksanakan oleh model pembelajaran Jurisprudential Inquiry peneliti yang (dengan nilai menulis teks ulasan rata-rata 79) untuk mengumpulkan data diperlukan dalam pengujian hipotesisi penelitian dapat ini. Populasi dalam penelitian ini adalah tersebut dapat digunakan dalam pembelajaran seluruh siswa kelas VIII MTsN 5 Solok menulis teks ulasan karena dari rata-rata kelas Selatan ajaran 2016/2017. Jumlah siswa 134 siswa yang meskipun berbeda tetapi sama- orang tersebar pada 4 kelas. Teknik penarikan sama melebihi KKM, yaitu 75. tidak terdapat sampel yang digunakan adalah simpel random interaksi antara model pembelajaran dengan sampling. yaitu teknik penentuan sampel motivasi belajar siswa terhadap keterampilan secara undian berdasarkan normalitas dan menulis teks ulasan homogenitas. Sampel dalam penelitian ini diajarkan menggunakan model pembelajaran kelas VIII.1 (kelas eksperimen I) dan kelas GI dengan JI karena Fh < Ft (0,10 < 4,00). VIII.3 (kelas eksperimen II) Variabel dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut. Pertama, variabel bebas, disimpulkan 1. Keterampilan bahwa kedua antara Menulis model siswa yang Teks Ulasan Siswa Kelas Eksperimen I Pada bagian analisis data akan variabel terikat dan variabel moderator. Skor dari diuraikan tentang keterampilan menulis teks hasil tes kemampuan menulis teks ulasan. ulasan siswa kelas eksperimen I. Nilai yang diperoleh untuk keterampilan menulis teks, jelasnya yaitu siswa yang memperoleh nilai 59 keterampilan menulis teks ulasan siswa kelas 1 siswa (6%). Siswa yang eksperimen I dapat dilihat pada tabel 19 di sebanyak memperoleh nilai 67 sebanyak 1 siswa (6%). pengelompokan penguasaan bawah ini. Siswa yang memperoleh nilai 70 sebanyak 1 frekuensi tertinggi terdapat pada kelas siswa (6%). Siswa yang memperoleh 74 sebanyak 3 siswa (18%). Siswa yang memperoleh 78 sebanyak 1 siswa (6%). Siswa yang memperoleh nilai 81 sebanyak 3 siswa (18%). Siswa yang memperoleh nilai 85 sebanyak 2 siswa (13%). Siswa yang memperoleh nilai 89 sebanyak 1 siswa (6%). Siswa yang memperoleh nilai 93 sebanyak 2 siswa (13%). Siswa yang memperoleh nilai 96 interval 76-85% dengan kategori baik yang berjumlah 13 siswa (40%). Frekuensi terendah terdapat pada kelas interval 56-65% dengan kategori cukup yang berjumlah 1 siswa (3%). Distribusi frekuensi hasil keterampilan menulis teks ulasan siswa kelas eksperimen I dapat dilihat pada histogram 1 di bawah ini Histogram 1 sebanyak 1 siswa (6%). ulasan siswa kelas eksperimen I, yaitu 2640. Selanjutnya dihitung nilai rata-rata siswa dengan rumus berikut ini. M = 31 28 25 22 19 16 13 10 7 4 1 Frekuensi Jumlah nilai keterampilan menulis teks FX N = 83 Dari data di atas, diperoleh rata-rata hitung (M), yaitu 83. Berdasarkan rata-rata hitung tersebut disimpulkan bahwa tingkat Kualifikasi Keterampilan Menulis Teks Ulasan Siswa Kelas Eksperimen 2. Keterampilan Menulis Teks Ulasan Siswa Kelas Eksperimen II Pada bagian analisis data akan keterampilan menulis teks ulasan siswa kelas diuraikan tentang keterampilan menulis teks eksperiemen I berada pada rentang 76%-85% ulasan siswa kelas eksperimen II. Nilai yang dengan kualifikasi baik (B). Untuk lebih diperoleh untuk keterampilan menulis teks, yaitu siswa yang memperoleh nilai 63 sebanyak 2 siswa (6,25%). Siswa yang frekuensi tertinggi terdapat pada kelas memperoleh nilai 67 sebanyak 4 siswa interval 76-85% dengan kategori baik yang (12,50%). Siswa yang memperoleh nilai 70 berjumlah 14 siswa (43,75%). Frekuensi sebanyak 2 siswa (6,25%). Siswa yang terendah terdapat pada kelas interval 56-65% memperoleh 74 sebanyak 3 siswa (9,38%). dengan kategori cukup yang berjumlah 2 siswa Siswa yang memperoleh 78 sebanyak 4 siswa (6,25%). (12,50%). Siswa yang memperoleh nilai 81 keterampilan menulis teks ulasan siswa kelas sebanyak 6 siswa (18,75%). Siswa yang eksperimen I dapat dilihat pada histogram 11 memperoleh nilai 85 sebanyak 4 siswa di bawah ini. (12,50%). Siswa yang memperoleh nilai 89 sebanyak 3 siswa (9,38%). Siswa yang Distribusi frekuensi hasil Histogram 2 Keterampilan Menulis Tes Ulasan Siswa Kelas Eksperimen II memperoleh nilai 93 sebanyak 2 siswa sebanyak 2 siswa (6,25%). Jumlah nilai keterampilan menulis teks ulasan siswa kelas eksperimen II, yaitu 2539. Selanjutnya 31 28 25 22 19 16 13 10 7 4 1 Frekuensi (6,25%).Siswa yang memperoleh nilai 96 dihitung nilai rata-rata siswa dengan rumus berikut ini. FX M N = = 79 Kualifikasi 1. Perbedaan Keterampilan Menulis Teks Ulasan Siswa yang Diajarkan dengan Menggunakan Model Pembelajaran GI dengan Model Pembelajaran JI Dari data di atas, diperoleh rata-rata hitung (M), yaitu 79. Berdasarkan rata-rata Pada dasarnya, model pembelajaran GI hitung tersebut disimpulkan bahwa tingkat dan model pembelajaran JI merupakan model keterampilan menulis teks ulasan siswa kelas pembelajaran yang sama-sama menuntut siswa eksperiemen II berada pada rentang 76-85% dengan kualifikasi baik (B). untuk sel;alu berfikir tentang suatu persoalan dan mereka membahas persoalan tersebut dengan mencari sendiri cara pemecahannya. Kedua model pembelajaran ini juga sama- sama mendorong siswa untuk belajar lebih Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa aktif dan lebih bermakna. Dengan model model pembelajaran GI dan model pembelajaran JI pembelajaran ini, selalu keefektifan dalam pembelajaran menulis teks sehingga ulasan. Hal ini dapat dibuktikan dengan hasil pengalaman belajar siswa akan tertanam untuk penelitian yang telah dilakukan terhadap siswa jangka waktu yang cukup lama. kelas VIII MTsN 5 Solok Selatan, diketahui siswa akan menggunakan Sani investigasi terlatih untuk pengetahuannya (2014:138) mengemukakan berkelompok fokus pada penyelesaian masalah secara berkelompok. Peserta didik JI GI dan sama-sama model memiliki bahwa model pembelajaran GI dan model pembelajaran JI efektif dalam pembelajaran menulis teks ulasan. informasi, Berdasarkan hasil analisis deskritif menganalisis informasi, memberikan ide, dan diketahui bahwa nilai rata-rata keterampilan secara bersama menyelesaikan masalah aatau menulis menghasilkan produk. Produk yang dihasilkan eksperimen I yang diajarkan dengan model oleh suatu kelompok mungkin berbeda pembelajaran GI berbeda daripada siswa kelas kelompok Setiap kelompok eksperimen II yang diajarkan dengan model menyajikan hasil temuannya di depan kelas. pembelajaran JI, yaitu 83 kelas eksperimen I Jumlah anggota kelompok biasanya teerdiri dan kelas eksperimen II, yaitu 79. Rata-rata dari dua sampai enam peserta didik. Guru siswa kelas eksperimen I dan kelas eksperimen mengevaluasi kontribusi setiaap peserta didik II telah berada diatas KKM (standar KKM dan menilai penyajian kelompok. yang ditetapkan sekolah untuk mata peajaran yang memperoleh pembelajaran lain. Penggunaan menulis teks ulasan model pembelajaran dapat meuntut siswa untuk seelalu berpikir kritis tentang suatu kesalahan dalam tulisan. model pembelajaran Oleh karena itu, GI dan teks ulasan pada siswa kelas bahasa Indonesia kelas VIII MTsN 5 Solok Selatan adalah 75). Dari analisis data yang dilakukan terhadap sampel penelitian kelas eksperimen I model yang berjumlah 32 orang siswa, dapat pembelajaran JI sangat dibutuhkan karena diketahui bahwa 75% siswa nilainya berada di dengan kedua model pembelajaran tersebut, atas KKM, sedangkan 25% siswa lainnya siswa dilatih untuk memecahkan kesalahan- masih berada di bawah KKM. Pada kelas kesalahan yang terdapat dalam sebuah tulisan. eksperimen II, 63% siswa nilainya berada diatas KKM, sedangkan 37 % siswa lainnya model pembelajaran GI dan JI tidak hanya masih belum tuntas atau beum memenuhi membuat siswa mendengarkan atau melihat standar dari KKM. Dapat dikatakan bahwa saja, kemampuan kedua kelas sampel penelitian mendiskusikan, mengerjakan dan mengajarkan tidak sama dengan selisih tingkat ketuntasan apa yang jauh berbeda. Adapun nilai rata-rata lainnya. kelas eksperimen I, yaitu 82 dan nilai rataratakelas eksperimen II, yaitu 79. tetapi yang juga diketahui Keunggulan membuat kepada lainnya siswa siswa-siswa dari model pembelajaran GI dan model pembelajaran JI Bedasarkan hasil pengujian hipotesis terletak pada keterlibatan siswa dalam pertama, diperoleh thitung sebesar 4,29 dengan pembelajaran. Dalam pembelajaran menulis harga yang lebih besar dari ttabel (4,29>1,671). teks ulasan dengan menggunakan model Hal ini menunjukan bahwa terdapat perbedaan pembelajaran GI, siswa dilibatkan dalam keterampilan menulis teks ulasan antara siswa menyelidiki topik yang akan dipelajari. Dalam yang diajarkan dengan model pembelajaran GI model ini, kedudukan guru adalah sebagai dengan siswa yang diajarkan dengan model fasilitator yang mengarahkan proses yang pembelajaran JI. Siswa yang diajarkan dengan terjadi dalam kelompok. Guru juga berfungsi model pembelajaran GI memiliki rata-rata sebagai pembimbing akademik. Sedangkan nilai berbeda dengan siswa yang diajarkan pada pembelajaran dengan model JI, guru dengan model pembelajaran JI, sehingga dapat dituntut untuk aktif memberikan arahan dan dikatakan bahwa model pembelajaran GI lebih pernyataan untuk menggali pengetahuan siswa efektif diterapkan dalam pembelajaran menulis terkait pembelajaran menulis teks ulasan dari teks ulasan daripada model pembelajaran JI. awal hingga akhir pembelajaran. Pelaksanaan pembelajaran yang telah Tugas utama guru dalam pembelajaran dilakukan, informasi dan pengetahuan yang dengan model JI adalah memonitor bagaimana berkaitan dengan struktur teks ulasan dan siswa memproses informasi dan kemudian kebahasaan teks ulasan, mudah dipahami dan mengajukan dicerna oleh siswa kelas eksperimen I dan relevan. Pembelajaran dengan eksperimen II karena adanya keberagaman membuat siswa tergantung kemampuan sama kemampuan berpikir kritisnya karena dalam antarsiswa. Selain itu, pembelajaran dengan pembelajaran ini, siswa dituntut aktif. Selain berpikir dan kerja pernyataan-pernyataan yang model JI kepada itu, pada pembelajaran ini siswa dapat mencari mempertanyakan informasi-informasi informasi dari beberapa sumber, adanya mengenai penggunaan diksi pembagian tugas dan berani menyampaikan dijelaskan oleh ide-ide, serta adanya rasa tanggung jawab memberikan kesempatan kepada siswa lainnya menyelesaika tugas kelompok. untuk mejawab pertanyaan-pertanyaan yang Model pembelajaran GI dan model pembelajaran JI sama-sama merupakan model pembelajaran yang bertumpu pada keaktifan siswa dalam proses pembelajarannya, akan tetapi model tersebt juga mempunyai karateristik yang berbeda. Model pembelajaran GI memerlukan anggota interaksi kelompoknya kesalahan-kesalahan sedangkan menekankan model siswa dengan untu kenemukan dalam menulis. pembelajaran kemandirian siswa lebih untuk melaksanakan tugas yang dibebankan, di mana setiap anggota membutuhkan informasi yang ditimbulkan dari kesadaran diri sendiri untuk memperoleh informasi atau pengetahuan sehingga kemampuan belajar yang diperoleh selama mengikuti proses pembelajaran lebih luas dan mampu memberikan tanggapan luas. Pada pembelajaran menulis teks ulasan dengan memggunakan model JI, kegiatan siswa tidak hanya sebatas menerima informasi dari guru, tetapi siswa juga ikut memproses informasi tersebut secara efektif sehingga siswa dapat belajar secara aktif. Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya tindakan siswa yang guru. yang telah Kemudian, guru diajukan siswa secara bersama-sama, guru dan siswa menyimpulkan pendapat akhir tentang persoalan yang dibahas. Dalam pembelajaran ini, siswa dituntut mencari sesuatu sehingga dalam pembelajaran menuis teks ulasan seluruh potensi siswa akan terlibat secara optimal. Dalam proses pembelajarannya, siswa memperlihatkan beberapa hal : a) tingginya rasa ingin berbagi pada siswa yang berkemampuan tinggi sehingga siswa yang berkemampuan rendah menjadi percaya diri; b) tingginya rasa tanggung jawab dan kemadirian siswa dalam mencari sumber informasi; dan c) pada saat dilakukan tanya jawab atau diskusi kelas, siswa yang pintar memancing temannya untuk aktif. 2. Perbedaan Keterampilan Menulis Teks Ulasan Siswa yang Memiliki Motivasi Belajar Tinggi yang Diajarkan dengan Menggunakan Model Pembelajaran GI dan Model Pembelajaran JI Hasil pengujian hipotesis kedua menunjukan bahwa keterampilan menulis teks ulasan siswa memiliki motivasi tinggi yang diajarkan dengan model pembelajaran GI berbeda dengan siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi yang diajarkan dengan model ketajaman pembelajaran JI. Perbedaan keterampilan ketekunan dalam kegiatan belajar. Di samping menulis siswa itu, teks ulasan pada kelas perhatian, motivasi belajar konsentrasi dapat dilihat dan dari eksperimen I dan eksperimen II yang memiliki indikator-indikator seperti keantusiasan dalam motivasi belajar tinggi ini juga ditunjukan oleh belajar, nili rata-rata keterampilan menulis teks ulasan pembelajaran, ketekunan dalam belajar, selalu siswa. Rata-rata nilai keterampilan menulis berusaha dalam mencoba, dan aktif mengatasi teks ulasan siswa kelas eksperimen I yang tantangan yang ada dalam pembelajaran. memiliki motivasi belajar tinggi adalah 85, sedangkan rata-rata nilai keterampilan menulis teks ulasan siswa kelas eksperimen II yang memiiki motivai belajar tinggi 81. siswa dalam menjawab dan mengajukan pertanyaan selama Pertanya-pertanyaan proses yang pembelajaran. diajukan dapat merangsang iswa untuk berpikir mencari jawababn yang akan mebentuk konsep baru dalam diri siswa sehingga akan menarik perhatian siswa yang mempeajari pengetahuan yang lebih lagi. Oleh karena itu, siswa yang memilki motivasi beajar tinggi membutuhkan sebuah metode pembelajaran yang dapat mendorong siswa selalu berpikir kritis dan dapat mengembangkan kemampuan berpikirnya. Wena (2009:33) menyebutkan bahwa motivasi belajar dapat dilihat dari karakteristik tingkah laku siswa yang menyangkut minat, atau perhatian pada 3. Perbedaan Keterampilan Menulis Teks Ulasan Siswa yang Memiliki Motivasi Belajar Rendah yang Diajarkan dengan Menggunakan Model Pembelajaran GI dan Model Pembelajaran JI Motivasi belajar yang tinggi pada siswa ditandai dengan adanya sikap antusias minat Hasil pengujian hipotesis ketiga menunujukan bahwa keterampilan menulis teks ulasan siswa memiliki motivasi belajar rendah yang diajarkan dengan model pembelajaran GI berbeda dari siswa memiliki motivasi belajar rendah yang diajarkan dengan model pembelajaran JI. Hal ini dapat terlihat rata-rata nilai keterampilan menulis teks ulasan siswa yang memiliki motivasi belajar rendah kelas eksperimen I dengan siswa kelas eksperimen II. Rata-rata nilai keterampilan menulis teks ulasan siswa kelas eksperimen I yang memiliki motivasi belajar rendah adalah 80, sementara rata-rata nilai keterampilan menulis teks ulasan siswa kelas eksperimen II yang memiliki motivasi belajar rendah adalah 78. Uno (2012:27) menyebutkan bahwa 2004:255). Hal ini berarti masing-masing motivasi dapat membantu dalam memahami faktor antara model pembelajaran GI dan dan menjelaskan perilaku individu, termasuk model pembelajaran JI dengan motivasi perilaku individu yang sedang belajar. Ada belajar tidak saling tergantung satu sama beberapa peranan penting dari motivasi, di lainnya dalam mempengaruhi keterampilan antaranya (a) menentukan hal-hal yang dapat menulis teks ulasan. Proses interaksi antara dijadikan penguat belajar, (b) memperjelas variabel-variabel tersebut dapat dijelaskan tujuan belajar yang hendak dicapai, (c) sebagai berikut. menentukan ragam kendali terhadap rangsangan belajar, dan (d) menentukan ketekunan belajar. Berdasarkan uji annava terhadap hipotesis keempat dapat diketahui bahwa tidak terdapat interaksi antara model pembelajaran Baik model pembelajaran GI maupun GI dan model pembelajaran JI dengan model pembelajaran JI, keduanya sama-sama motivasi mendorong siswa untuk berpikir kritis dalam menulis teks ulasan. Sebagaimana yang telah membahas atau mengkaji persoalan yang dikemukakan sebelumnya bahwa interaksi terdapat merupakan dalam pembelajaran sebuah menulis tulisan. teks Dalam efek terhadap keterampilan perlakuan model yang pembelajaran tertentu terhadap kelompok menggunakan model pembelajaran GI dan siswa yang memiliki motivasi belajar tertentu. model pembelajaran JI. Kegiatan yang sama- Motivasi sama dilakukan siswa adalah menyelidiki keberhasilan dalam keterampilan menulis teks struktur dan kebahasaan teks ulasan. Inti dari ulasan. Banyak faktor lain sebagai penunjang pembelajaran ini adalah agar siswa mampu seperti intelegensi, minat, dan lain sebagainya. mengaplikasikannya Selain itu, faktor kesiapan guru dalam dalam ulasan belajar menulis yang benar. dapat menentukan menggunakan model pembelajaran GI dan 4. Interaksi antara Model Pembelajaran GI dan Model Pembelajaran JI dengan Motivasi Belajar dalam Mempengaruhi Keterampilan Menulis Teks ulasan. Struktur interaksi terjadi manakala efek faktor yang satu tergantung pada faktor lain dalam belajar mempengaruhi sesuatu (Irianto, model pembelajaran JI dalam pembelajaran menulis teks ulasan juga akan berpengaruh dalam keterampilan menulis teks ulasan siswa. Tidak adanya interaksi antara model pembelajaran GI dan model pembelajaran JI dengan motivasi belajar juga dapat dilihat dari hasil rata-rata tes keterampilan menulis teks pembelajaran GI dan model pembelajaran JI. ulasan. Seperti yang terlihat dalam diagram Kedua model pembelajaran, baik model interaksi berikut. pembelajaran GI maupun model pembelajaran JI sama-sama efektif dalam mempengaruhi B 80 keterampilan menulis teks ulasan siswa yang 75 70 65 60 55 Eksperime nI Motivasi Belajar Tinggi Motivasi B Belajar Rendah memiliki motivasi belajar tinggi dan memiliki motivasi belajar rendah. Eksperime n II Selanjutnya, hasil pengujian hipotesis dengan menggunakan rumus analisis anava dua jalur, diperoleh FAB sebesar 0,10. Ft pada Gambar 2 taraf α = 0,05 dengan dk untuk pembilang = 1 Interaksi antara Model Pembelajaran GI dengan Model Pembelajaran JI dengan Motivasi Belajar terhadap Keterampilan Menulis Teks Ulasan (db AB) dan dk untuk penyebut = 60 (n-ab) Di lihat dari grafik di atas, dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat pengaruh interaksi antara model pembelajaran dengan motivasi belajar siswa terhadap keterampilan menulis teks ulasan siswa kelas VIII MTsN 5 adalah 4,00. Oleh karena Fh < Ft (0,10 < 4,00), maka H0 diterima dan H1 ditolak. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat pengaruh interaksi yang siginifikan antara model pembelajaran GI dan model pembelajaran JI dengan motivasi belajar siswa terhadap keterampilan menulis teks ulasan siswa. Solok Selatan. Dari hasil analisis data, dapat KESIMPULAN diketahui bahwa model pembelajaran GI dan Pertama, keterampilan menulis teks ulasan model pembelajaran JI tidak berpengaruh yang diajar dengan menggunakan model secara kerterampilan pembelajaran GI lebih tinggi nilai rata-rata menulis teks ulasan siswa yang memiliki yang di peroleh siswa daripada siswa yang motivasi belajar tinggi dan siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran JI memiliki motivasi belajar rendah. Artinya, siswa kelas VIII MTsN 5 Solok Selatan. siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi Kedua, keterampilan menulis teks ulasan siswa dan siswa yang memiliki motivasi belajar yang memiliki motivasi belajar tinggi yang rendah diajar dengan model pembelajaran GI lebih signifikan dapat terhadap diajarkan dengan model tinggi nilai rata-rata yang dipeloreh siswa Berdasarkan analisis data dan pembahasan daripada keterampilan menulis teks ulasan yang diperoleh dari hasil penelitian maka siswa yang memiliki motivasi tinggi yang dikemukakan saran-saran sebagai berikut. diajar dengan model pembelajaran JI. Ketiga, Pertama, keterampilan menulis teks ulasan siswa yang pelajaran bahasa Indonesia kelas VIII MTsN 5 memiliki motivasi belajar rendah yang diajar Solok Selatan dengan model pembelajaran GI tinggi nilai pembelajaran yang lebih bervariasi dalam rata-rata daripada pembelajaran menulis teks ulasan. Model keterampilan menulis teks ulasan siswa yang pembelajaran GI dan JI dapat digunakan guru memiliki motivasi belajar rendah yang diajar sebagai alternatif pilihan dalam pembelajaran dengan model pembelajaran JI. Keempat, tidak menulis teks ulasan. Kedua, Kedua, disarankan adanya interaksi antara model pembelajaran kepada GI mengikuti pembelajaran menulis teks ulasan, yang dengan diperoleh motivasi siswa belajar dalam disarankan siswa guru mata untuk menggunakan model untuk lebih aktif yaitu ulasan. temuan penelitian ini menunjukkan mempertanyakan hal-hal yang sedang dibahas, bahwa siswa yang memiliki motivasi belajar dan berusaha menjawab setiap pertanyaan- tinggi maupun motivasi belajar rendah, apabila pertanyaan yang muncul baik dari guru diajar dengan model pembelajaran GI tidak maupun dari teman-teman. pengaruh terhadap hasil keterampilan menulis teks ulasan pada kelas eksperimen I dan kelas eksperimen II. Walaupun demikian, model pembelajaran GI terlihat lebih efektif diterapkan pada kedua tingkatan motivasi belajar tersebut. Dengan kata lain, model pembelajaran GI tepat diterapkan untuk siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi dan tepat diterapkan pada siswa yang memiliki motivasi belajar rendah. membiasakan diri dalam mempengaruhi keterampilan menulis teks memberikan dengan kepada untuk DAFTAR PUSTAKA Slavin, R.E. 2010. Cooperative Learning, Teori, Riset dan Praktik (Alih Bahasa: Nurulita Yusron). Bandung : Penerbit Nusa Media. Sugiyono. 2012. Pendidikan Metode Penelitian Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta. Suprijono, Agus. 2010. Cooperative Learning: Teori dan Aplikasi Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Paikem. Suryabrata, Sumadi. 2011. Metodologi Penelitian. Jakarta: Rajawali Press. Thahar, Harris Effendi. 2008. Menulis Kreatif Panduan Bagi Pemula. Padang: UNP Press. Tarigan, Henry Sebagai Guntur. Suatu 2008. Menulis: Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.