2 BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Februari 2008 sampai dengan bulan Juni 2008 di Laboratorium Mikrobiologi, Departemen Biologi, FMIPA, IPB. Bahan dan Alat Isolat-isolat Bacillus sp. yang digunakan ialah isolat LTC8, LTC13, LTW54, LTW4, LTS36, dan LTS40 hasil penelitian sebelumnya yang berhasil diisolasi dari tambak udang di Lampung Tengah (Lestari 2008). Bakteri indikator yang digunakan untuk menguji aktivitas antimikrob Bacillus sp. ialah V. harveyi, E. coli, dan S. aureus koleksi Laboratorium Mikrobiologi Departemen Biologi, FMIPA, IPB. Metode Penelitian Pemurnian dan Peremajaan Isolat Isolat dimurnikan dan diremajakan pada media NA yang ditambahkan dengan NaCl 2% melalui metode kuadran dan diinkubasi pada suhu ruang selama dua hari. Koloni murni yang diperoleh ditumbuhkan kembali pada media agar-agar miring NA dengan NaCl 2%. Verifikasi Daya Hambat Isolat Bacillus sp. terhadap Bakteri Indikator Verifikasi daya hambat isolat Bacillus sp. dilakukan dengan mengamati zona bening yang terbentuk menggunakan metode cawan sebar. Zona bening yang terbentuk diukur pada tiga posisi lalu dirata-ratakan. Bakteri indikator yang digunakan ialah V. harveyi, E. coli, dan S. aureus (Suparnika 2007). Besarnya indeks penghambatan (IP) dihitung dengan rumus: IP = diameter zona (mm) - diameter koloni (mm) diameter koloni (mm) Isolasi, Amplifikasi, dan Visualisasi DNA Genom Isolasi DNA genom dilakukan dengan metode Lazo (Lazo et al. 1987). DNA genom hasil isolasi digunakan untuk amplifikasi gen 16S rRNA. Amplifikasi gen 16S rRNA dilakukan dengan mesin Polymerase Chain Reaction (PCR) menggunakan kit Ready To Go PCR Beads (Pharmacia-Biothec) dan primer spesifik 16S rRNA untuk prokariot, yaitu 63f (5’CAGGCCTAACACATGCAAGTC) dan 1387r (5’-GGGCGGWGTGTACAAGGC) (Marchesi et al. 1998). Kondisi PCR yang digunakan meliputi pradenaturasi (94oC, 2 menit), denaturasi (92oC, 30 detik), Annealing primer (55oC, 30 detik), Elongation atau perpanjangan primer (75oC, 1 menit), dan pascaPCR (75oC, 5 menit), dengan jumlah siklus sebanyak 30 kali. Pemisahan DNA produk PCR dilakukan pada Elektroforesis mini-gel dengan menggunakan agarose 1% pada tegangan listrik 70-75 volt selama 45 menit. Ethidium Bromida (EtBr) digunakan untuk mewarnai DNA dan diamati di atas UV Transluminator. Sekuensing DNA DNA hasil amplifikasi lalu disekuen di First Base Laboratories Sdn Bhd, Syah Alam, Selangor, Malaysia untuk mengetahui urutan basa DNA-nya. Hasil sekuen kemudian dijajarkan dengan data GenBank menggunakan program Blast-N dari situs NCBI (National Center for Biotechnology Information) melalui http://www.ncbi.nlm.nih.gov. untuk mengetahui kemiripan spesies dari isolat yang diuji. Analisis Filogenetik Konstruksi pohon filogenetik dilakukan dengan menggunakan program MEGA 4.0 (Tamura et al. 2007), metode Neighbor Joining (NJ) dengan bootstrap 1000x. HASIL Uji Morfologi dan Fisiologi Isolat Isolat-isolat Bacillus sp. yang telah murni dan berumur kurang dari 24 jam dan ± 72 jam secara berurutan diamati bentuk dan morfologinya melalui pewarnaan Gram dan spora (Hadioetomo 1993). Selanjutnya dilakukan karakterisasi fisiologi dan biokimia dengan menggunakan MicrogenTM GN-ID A+B Panel dan uji pati secara manual. Verifikasi Daya Hambat Isolat Bacillus sp. terhadap Bakteri Indikator Enam isolat Bacillus sp. penghasil antimikrob dari penelitian sebelumnya di verifikasi daya hambatnya terhadap V. harveyi, E. coli, dan S. aureus dengan menggunakan metode cawan sebar. Tahap ini dilakukan untuk mengetahui bahwa isolat yang digunakan ialah isolat Bacillus sp. yang menghasilkan antimikrob. Keenam isolat