1 JENIS-JENIS IKAN YANG TERTANGKAP DI BATANG BAYANG KECAMATAN BAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN Wahyuni Prasetiyo Sari1, Renny Risdawati2, Febri Yanti2 1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat 2 Dosen Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat [email protected] ABSTRACT Batang Bayang is the main river that flows in Bayang Sub-district of Pesisir Selatan Regency. This river has an important role for the community, namely as a tourist attraction, fish catching and sand mining. Fishing is generally done by using fishing rod , nets, net, and cuds. This study aims to determine the types of fish caught and to determine the factors of chemical physics that affect the development of fish. This research was conducted in May 2017. The research used descriptive survey method. The sample identification was done in Zoology Laboratory of Biology Education Study Program STKIP PGRI West Sumatera. From the research that has been done in get 12 species of fish, namely Osteochillus waandersii, Tor tambroides, Osteochillus hasseltii, Nemacheilus pallidus, Anabas testudineus, Butis gymnopomus, Lutjanus ehrenbergii, Terapon jarbua, Caranx papuensis, Oreochromis niloticus, Chelonodon patoca and Mystus nigriceps. The result of measurement of chemical water physics factor in Batang Bayang Bayang Subdistrict Pesisir Selatan Regency still support the existence of fish. Keywords: Species of fish, Caught, Batang Bayang PENDAHULUAN Sungai adalah torehan di dan keanekaragaman jenis ikannya permukaan bumi yang merupakan (Bishop, 1973 dalam Kottelat, 1993). penampung dan penyalur alamiah Batang Bayang merupakan salah aliran air dan material yang dibawa satu sungai utama di Kecamatan dari bagian hulu ke bagian hilir suatu Bayang Kabupaten Pesisir Selatan daerah pengaliran ke tempat yang dengan panjang mencapai 43,9 km. lebih rendah dan akhirnya bermuara Batang ke laut (Soewarno, 1991). Pada disepanjang pemukiman penduduk umumnya, semakin besar ukuran dan terdapat lahan sawah, coklat dan sungai maka semakin besar jumlah kelapa. Pada bagian hulu masyarakat 1 Bayang ini terletak 2 memanfaatkan Batang Bayang ini stres sehingga ikan tidak mampu sebagai tempat pencarian ikan untuk bertahan kebutuhan konsumsi sendiri ataupun (Menasveta dalam Kottelat, 1993). dijual di pasar untuk kebutuhan Pada bagian hilir, Batang Bayang ini ekonomi itu digunakan masyarakat sebagai tem- memanfaatkan pat penambangan pasir, yang me- Batang Bayang sebagai tempat objek nyebabkan terjadinya abrasi di bagi- wisata Jembatan Akar. Pada bagian an hilir Batang Bayang, akibat dari tengah masyarakat membuang hasil pengerukan pasir yang terjadi bibir limbah rumah tangga pada Batang aliran sungai. Sehingga air sungai Bayang menjadi keruh dan menyebabkan lainnya. masyarakat juga Selain sehingga dapat mempengaruhi kualitas perairan baik fisik, kimia dan biologis terhadap dari serangan penyakit habitat ikan terganggu. Berdasarkan hasil observasi distribusi dan keanekaragaman ikan. yang dilakukan didapatkan informasi Pada bagian tengah Batang Bayang bahwa juga terdapat lahan sawah, dimana manfaatkan masyarakat untuk mem- limbah sawah tersebut mengalir ke peroleh ikan dengan cara memanc- Batang Bayang. Semakin banyak ing, menjala, menjaring, menangguk peptisida yang digunakan oleh petani dan menyentrum ikan. Namun ku- akan menyebabkan peningkatan ben- rang lebih dari tahun 2000 terakhir tuk polusi yang mungkin salah berdasarkan hasil wawancara dengan satunya dapat mematikan proses masyarakat sekitar, di Batang Ba- dekomposisi karena kemampuan air yang sudah jarang sekali di temukan untuk memurnikan diri berkurang. jenis ikan seperti ikan Panjang, ikan Walaupun pengaruh dengan jangka demikian Bayang ini di Jampo, ikan Nawi, ikan Limbek dan dan ikan Pari. Akibat dari aktifitas proses masyarakat disekitar Batang Bayang sulit sekali yang dapat mempengaruhi kelestari- polutan tersebut an lingkungan Batang Bayang seperti mungkin tidak bersifat mematikan tempat pembuangan limbah rumah bagi ikan tetapi akan menyebabkan tangga, limbah pertanian dan penam- perubahan dalam perkembangbiakan dipantau. panjang Batang Jenis 3 bangan pasir. Apabila kegiatan ini Bayang terus berlanjut, tentunya beberapa Kabupaten Pesisir Selatan. jenis ikan yang ada pada Batang Ba- METODE PENELITIAN yang ini akan berkurang bahkan akan punah. Kecamatan Penelitian Bayang ini telah dilaksanakan pada bulan Mei 2017 Masyarakat juga menginforma- pada Batang Bayang Kecamatan sikan terdapat 19 jenis ikan yang Bayang Kabupaten Pesisir Selatan. ditemukan di Batang Bayang Keca- Identifikasi sampel akan dilakukan di matan Bayang Kabupaten Pesisir Se- laboratorium Zoologi STKIP PGRI latan, yaitu ikan Gariang, ikan Pan- Sumatera jang, ikan Siluang, ikan Kapareh, fisika-kimia air dilakukan di UPTD ikan Nila, ikan Puyau, ikan Simon- Balai tong, ikan Lompai, ikan Rayo, ikan Padang. Sangek, ikan Puyu, ikan Limbek, Alat Barat. Analisis Laboratorium yang faktor Kesehatan digunakan pada ikan Nawi, ikan Jampo, ikan Gabus, penelitian ini jangka sorong, pinset, ikan Purau, ikan Pari dan ikan kamera, lup, toples, sterofom, suntik, Todak. Dengan menggunakan alat thermometer Hg, pH meter, tali rafia, tangkap berupa pancingan yang mata gabus, baki plastik, kertas label yang pancingnya berukuran 9-10 mm, jala dilubangi dan telah digantung dengan dengan ukuran ½ inci, jaring dengan tali, stopwatch, alat tulis, sarung ukuran ½ inci dan tangguk ukuran tangan, alat tangkap ikan berupa jala, sedang. pancing, tangguk, dan jaring serta Tujuan penelitian ini adalah un- buku identifikasi ikan. Bahan yang tuk mengetahui jenis-jenis ikan yang digunakan untuk sampel ikan dan tertangkap pengawetan dengan menggunakan Kecamatan di Batang Bayang Bayang Kabupaten Pesisir Selatan. Mengetahui keadaan formalin 10% dan alkohol 70%. Penelitian ini dilakukan dengan faktor fisika dan kimia air berupa menggunakan metode suhu, kecepatan arus, kekeruhan air, deskriptif yaitu pengamatan dan pH dan pengukuran DO di Batang pengambilan sampel survey langsung dilokasi penelitian. Penelitian ini 4 dilakukan dengan menggunakan alat sungai pasir berlumpur, aliran arus tangkap pancing, yang tenang dan dalam yang terdapat tangguk, dan jaring. Penangkapan pada Kanagarian Api-api Kecamatan ikan akan dilakukan sepanjang hari Bayang Kabupaten Pesisisr Selatan. pada cuaca cerah. Luas Batang Bayang ini kurang lebih seperti jala, Pengambilan sampel dilakukan sekitar 43,9 km. Jarak stasiun 1 ke dengan purposive sampling yaitu stasiun 2 kurang lebih 15 km dan berdasarkan keadaan sungai dan jarak stasiun 2 ke stasiun 3 kurang pengambilan lebih 15 km. Pengambilan sampel dianggap sampel ikan mewakili. yang Stasiun I pada masing-masing stasiun berlokasi dibagian hulu sungai yang dilakukan di tempat-tempat yang merupakan diduga banyak terdapat ikan. jembatan tempat akar. objek Dengan wisata keadaan sungai yang mempunyai dasar batubatuan besar dan beraliran arus deras yang terdapat pada HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Berdasarkan hasil penelitian Kanagarian yang telah dilakukan tentang jenis Puluik-puluik Kecamatan Bayang ikan yang tertangkap di Batang Kabupaten Pesisir Selatan. Stasiun II Bayang berlokasi Kabupaten dibadan sungai yang Kecamatan Pesisir Bayang Selatan, banyak terdapat sawah dan rumah ditemukan 12 jenis ikan, 4 ordo, 10 penduduk. Dengan keadaan sungai famili dan 11 genus dapat dilihat yang pada Tabel 1. berbatu-batu, berpasir, berkerikil dan beraliran arus sedang yang terdapat pada Kanagarian Koto Barapak Kecamatan Bayang Kabupaten Pesisir Selatan. Stasiun III berlokasi dibagian muara sungai. Stasiun ini merupakan tempat yang digunakan masyarakat untuk menambang pasir. Dengan keadaan 5 Tabel 1. Jenis-jenis Ikan Yang Tertangkap Di Batang Bayang Kecamatan Bayang Kabupaten Pesisir Selatan. Ordo/Famili Cypriniformes 1.Cyprinidae Spesies Nama Lokal Stasiun 1 2 Jumlah Individu 3 2.Nemacheilidae 1. Osteochillus waandersii 2.Osteochillus hasseltii 3.Tor tambroides 4.Nemacheilus pfeifferae Lelan Puyau Garing Talitali 0 0 0 0 3 2 4 1 0 0 0 0 3 2 4 1 Perciformes 3.Anabantidae 4. Eleotrididae 5.Anabas testudineus 6.Butis gymnopomus 1 0 0 0 0 3 1 3 5.Lutjanidae 6.Terapontidae 7.Carangidae 7.Lutjanus ehrenbergii 8.Terapon jarbua 9.Caranx papuensis 0 0 0 0 0 0 1 4 9 1 4 9 8.Cichlidae Tetraodontiformes 9.Tetraodontidae Siluriformes 10. Bagridae 10.Oreochromis niloticus Puyu Montong Tando Kerong Bataibatai Nila 0 1 0 1 11.Chelonodon patoca Bonta 0 0 1 1 12.Mystus nigriceps jumlah Sangek 3 4 1 12 0 19 4 35 Tabel 2.Jenis-jenis ikan yang ditangkap selama penelitian pada masing-masing alat tangkap yang digunakan di Batang Bayang Kecamatan Bayang Kabupaten Pesisir Selatan. Famili Spesies Alat tangkap Jala 1. Cyprinidae 1.Osteochillus waandersii 2. Nemacheilidae 3. Anabantidae 4. Eleotrididae 5. Lutjanidae 6. Teropontidae 7. Carangidae 8. Cichlidae 9. Tetraodontidae 10. Bagridae 2.Osteochillus hasseltii 3.Tor tambroides 4.Nemacheilus pfeifferae 5.Anabas testudineus 6.Butis gymnopomus 7.Lutjanus ehrenbergii 8.Terapon jarbua 9.Caranx papuensis 10.Oreochromis niloticus 11.Chelonodon patoca 12.Mystus nigriceps Jumlah Jaring 3 Tangguk Pancing 2 4 1 1 3 1 4 9 1 1 3 4 1 9 7 15 6 Table 3.Faktor Fisika Dan Kimia Air Di Batang Bayang Kecamatan Bayang Kabupaten Pesisir Selatan. Parameter Suhu (0C) pH Kecepatan arus (m/dtk) DO (mg/L) Kekeruhan Stasiun I 23 Stasiun II 24 Stasiun III 25 7,9 1,8 8,1 2,7 8,2 4,6 7,11 4,13 7,45 0,34 6,09 1,63 makrofauna lainnya. Pada umumnya PEMBAHASAN Berdasarkan penelitian yang habitat asli Caranx papuensis dilaut telah dilakukan pada ketiga stasiun di namun ikan ini juga ditemukan pada Batang Bayang Kecamatan Bayang bagian muara pada saat penelitian, Kabupaten hal Pesisir Selatan di ini diduga karena Caranx dapatkan 12 jenis. Ikan yang paling papuensis berenang dari perairan laut banyak ditemukan yaitu ikan Batai- menuju muara sungai. batai (Caranx yang Selain dari karakteristik Caranx ditemukan pada stasiun III sebanyak papuensis yang hidup di terumbu 9 ekor. Diduga ikan ini menyukai karang, kondisi lingkungan juga tempat atau kondisi sungai seperti mendukung pada stasiun III misalnya adanya papuensis seperti adanya tumbuhan terumbu karang sebagai tempat hidup di sekitar muara sungai dan aliran air ikan yang ini dan papuensis) biasanya Caranx tenang, kehidupan sehingga Caranx kondisi papuensis hidup berkelompok atau lingkungan yang seperti ini sangat bergerombolan. sesuai disukai oleh banyak ikan salah dengan pendapat Kottelat (1993) satunya Caranx papuensis. Seperti yang menyatakan bahwa, Caranx halnya yang dikatakan oleh Djuanda papuensis pada (1981), beberapa kondisi lingkungan terumbu karang dan bergerombolan yang baik untuk perairan yang atau berkelompok, bersifat carnivor disukai banyak spesies ikan, seperti makanan adanya hubungan dengan perairan Hal biasanya utamanya ini hidup ikan dan 7 yang luas, iklim panas dan laju arus salah satu ikan yang mempunyai yang sedang. Dari jenis-jenis ikan nilai ekonomis sehingga ikan ini yang tertangkap pada penelitian ini, lebih beberapa jenis diantaranya, Nila masyarakat yang dalam waktu lama (Oreochromis (Lutjanus niloticus), Tando akan ehrenbergii), Bonta jumlah banyak di tangkap menyebabkan individu oleh berkurangnya dari Lutjanus (Chelonodon patoca), Puyu (Anabas ehrenbegii. Hal ini sesuai dengan testudineus) pendapat dan (Nemacheilus Tali-tali pfeifferae) Kottelat (1993) sangat menyatakan ikan ini umumnya hidup sedikit ditemukan. Hal ini diduga di sekeliling batu karang tetapi ada karena (Oreochromis juga yang hidup di air payau atau air niloticus) bukan merupakan ikan asli tawar. Umumnya menghuni dasar dari Sumatera, penyebaran ikan Nila sungai dan membentuk kelompok di Indonesia yaitu melalui budidaya kecil dan merupakan ikan konsumsi ternak ikan seperti keramba atau penting. ikan Nila kolam warga. Chelonodon patoca merupakan Hal ini sesuai dengan pendapat salah satu ikan yang pergerakkannya Kottelat (1993) penyebaran ikan Nila lambat sehingga ikan ini sulit untuk di Indonesia yaitu melalui budidaya menghindar di kolam tetapi juga dilepaskan di pencemaran seperti yang diakibat danau-danau dan sungai-sungai. Pada dari penambangan pasir, selain itu Batang Bayang hanya sedikit aliran Chelonodon patoca juga merupakan sungai ikan yang habitat aslinya di laut. atau anak sungai yang ketika terhubung ataupun di manfaatkan Menurut oleh tempat Chelonodon patoca merupakan suku sehingga ikan yang bergerak lambat dan hidup penyebaran ikan Nila di Batang di seluruh laut-laut kawasan iklim Bayang sedang masyarakat budidaya ikan hanya sebagai Nila sedikit. Lutjanus Kottelat terjadinya dan (1993) tropis. bahwa Anabas ehrenbergii hanya satu ditemukan testudineus merupakan salah satu pada penelitian ini, hal ini diduga ikan dari family Anabantidae yang Lutjanus biasanya hidup di daerah perairan ehrenbergii merupakan 8 yang berarus tenang dan dasar satu individu dari jenis ini yang perairan yang berlumpur. Menurut ditemukan. Kottelat (1993) ikan dari famili Anabantidae terdapat biasanya di banyak tempat-tempat Berdasarkan dilakukan di penelitian Batang yg Bayang yang diperoleh hasil pada stasiun I suhu miskin oksigen seperti sawah-sawah air 230C, pH 7,9, kecepatan arus 1,8 dan rawa-rawa, karena ikan ini m/dtk, DO 7,11 mg/L dan kekeruhan memiliki organ tambahan seperti air 4,13. Pada stasiun I jenis ikan labirin yang yang didapatkan sangat sedikit, hal untuk ini diduga karena faktor lingkungan menghirup oksigen dari udara. Pada stasiun I yang kurang mendukung. penelitian ini Anabas testudineus Karena menurut Cahyono (2001) hanya satu yang ditemukan, hal ini pertumbuhan diduga Batang memerlukan temperatur optimum 25 Bayang pada bagian hulu dasarnya – 290C, sedangkan pada stasiun I berbatu dan berarus deras. Famili suhu hanya 230C. Untuk pH dan DO Nemacheilidae pada stasiun I masih berada dalam pada insang memungkinkan ikan karena menempel kondisi biasanya di bebatuan hidup dan batas optimal. ikan Pada yang baik stasiun II 0 merupakan jenis ikan yang rentan diperoleh hasil suhu air 24 C, pH terhadap lingkungan 8,1, kecepatan arus 2,7 m/dtk, DO seperti yang disebabkan oleh limbah 7,45 mg/L dan kekeruhan air 0,34. sawah yang pengandung peptisida Dari hasil tersebut pada stasiun II dan sungai. masih mendukung untuk kehidupan Menurut Menasveta dalam Kottelat ikan, karena masih berada dalam (1993) batas optimal. Pada stasiun perubahan dapat mencemari bahwa peptisida dapat III menyebabkan peningkatan bentuk diperoleh hasil suhu air 250C, pH polusi yang mungkin salah satunya 8,2, kecepatan arus 4,6 m/dtk, DO dapat mematikan proses dekomposisi 6,09 mg/L dan kekeruhan air 1,63. karena Diantara ketiga stasiun ikan yang kemampuan memurnikan diri air untuk berkurang. Sehingga pada penelitian ini hanya paling banyak ditemukan pada stasiun III, hal ini diduga karena 9 kondisi faktor stasiun III lingkungan pada Terapon jarbua, Caranx papuensis, untuk Orechromis niloticus, Chelonodon kehidupan ikan, selain itu stasiun III patoca dan Mystus nigriceps. Ikan- berada pada bagian muara yang ikan yang tertangkap berjumlah 35 banyak terdapat jenis-jenis ikan, individu. mendukung karena bagian muara merupakan 2. Faktor lingkungan fisika kimia gabungan dari air tawar dan air laut perairan di Batang Bayang Kecama- sehingga yang tan Bayang Kabupaten Pesisir Se- terdapat pada bagian muara biasanya latan masih mendukung keberadaan berasal dari perairan tawar ataupun ikan. jenis-jenis ikan dari laut. Menurut Sentosa (2010) DAFTAR PUSTAKA muara sungai (estuari) merupakan suatu perairan semi tertutup yang berada di bagian hilir sungai dan masih berhubungan sehingga dengan memungkin laut terjadinya percampuran antara air tawar dan air laut. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian tentang jenis-jenis ikan yang tertangkap di Batang Bayang Kecamatan Ba- Cahyono, B. 2001. Budidaya Ikan di Perairan Umum. Kanisus. Yogyakarta. Djuhanda, T. 1981. Dunia Ikan.Armico. Bandung. Kottelat, M dan Anthony, J.W. 1993.Freswater Fishes of Western Indonesia and Sulawesi. Periplus Edition Limited,Singapura. Partosuwiryo, Suwarman. 2008. Alat Tangkap Ikan Ramah Lingkungan.Citra Aji Parama .Yogyakarta. yang Kabupaten Pesisir Selatan. 1. Di dapatkan 12 jenis ikan yang terdiri dari 11 genus, 10 famili, 4 ordo. Ikan yang di dapatkan yaitu Osteochillus Osteochillus waandersii, hasseltii, Tor tambroides, Nemacheilus pfeifferae, Anabas testudineus, Butis gymnopomus, Lutjanus ehrenbergii, Rarung, L.K. dan Pratasik,S. B. 2010. Potensi Jenis-Jenis Ikan Air Tawar Konsumsi Masyarakat Aliran Sungai Digoel, Kabupaten Boven Digoel Papua Dan Beberapa Langkah Pengelolaanya. Jurnal perikanan Dan kelautan. Vol. VI, No.1, 2010. Hlm. 41-45 10 Saanin, H. 1968. Taksonomi dan Kunci Identifikasi ikan 1 dan 2. Binacipta. Bogor. Soewarno. 1991. Hidrologi. Nova. Bandung. Suin, N.M. 2002. Metode Ekologi. Universitas Andalas. Padang.