1 PELAKSANAAN PENGGUNAAN STRATEGI BELAJAR TUNTAS DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH DI KELAS XI.IPS SMA N 1 GUNUNG TULEH KABUPATEN PASAMAN BARAT 1 Dewi Liana1, Meldawati2, Juliandry2 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Sejarah STKIP PGRI Sumatera Barat 2 Dosen Program Studi Pendidikan Sejarah STKIP PGRI Sumatera Barat [email protected] ABSTRACT The research was distributed by the low value of the KKM obtained class XI. IPS SMA N 1 Gunung Tuleh historical subjects in particular XI.IPS2 possibility due to teachers have yet to fully implement the strategy of learning and Mastery Learning in students who lack learning over matter. This research aims to describe to use of the implementation strategy of the mastery learning in learning the history and the problems facing teachers in the implementation of the strategy of Mastery Learning in class XI. IPS SMA N 1 Gunung Tuleh, Pasaman Barat. The results showed that: Implementation use mastery learning strategies in learning history in class XI.IPS SMA N 1 Gunung Tuleh incomplete is performed according to the stages in Mastery Learning such as: orientation was implemented First by the teacher. The second presentation is not yet fully implemented. The third exercise is structured is not yet fully implemented. The fourth exercise social interactions of teachers not yet fully Guide and supervise students. The fifth exercise self help teachers already implement in the form of granting to improve memory such students find an article on the internet in accordance with the material and make a resume. Constraints in the implementation of the strategy of Mastery Learning individual differences in learning objectives, lack of availability of the media and teachers use lectures, takes a long time in groups, the inability of the teacher in guiding students individually, and the lazy students to work on the task. Research results can be concluded that the implementation of the strategy of the Mastery Learning in SMA N 1 Gunung Tuleh incomplete is performed according to the stages in Mastery Learning. Keywords: Using, Mastery Learning, History Learning penanaman nilai-nilai di dalam dan PENDAHULUAN Pendidikan merupakan sarana utama memperoleh, IPTEK dipelajari menerapkan, dan mengembangkan sumber informasi, IPTEK. untuk kegiatan untuk di luar lembaga pendidikan formal. Pendidikan pembelajaran termasuk dan berbagai dari berbagai dipergunakan keperluan, serta dikembangkan melalui praktik dan 1 2 penelitian. Sumber daya manusia Salah satu upaya untuk yang tangguh dan diperlukan dalam meningkatkan mutu pendidikan di membangun dirinya dan sekolah lingkungannya, dibentuk dan pembelajaran. Pembelajaran sejarah pendidikan. merupakan salah satu wahana untuk dihasilkan Dalam melalui proses pendidikan pula, adalah mencapai melalui tujuan proses pendidikan manusia belajar dari, tentang, dan nasional, terutama sebagai upaya dengan teknologi itu sendiri. untuk Menurut Undang-Undang menumbuhkan mengembangkan rasa dan tanggung Republik Indonesia Nomor 20 Tahun jawab 2003 tentang Sistem Pendidikan kebangsaan peserta didik. Fungsi dan Nasional, pendidikan adalah usaha tujuan sadar untuk tercapai apabila peserta didik mampu suasana belajar dan mendalami dan menghayati secara dan terencana mewujudkan kemasyarakatan pengajaran sejarah dan akan proses pembelajaran agar peserta mendalam didik secara aktif mengembangkan sejarah yang ada, serta mampu potensi mengambil makna dan nilai-nilai dari dirinya kekuatan untuk memiliki spritual, keagamaan, diri, kepribadian, pengendalian kecerdasan, akhlak keterampilan mulia, yang serta peristiwa-peristiwa peristiwa sejarah tersebut. Berbicara tentang rendahnya daya serap, prestasi belajar atau diperlukan belum dirinya, masyarakat, bangsa dan proses negara (Sarbini & Lina, 2011: 20-21) menekankan Fungsi pendidikan adalah peserta terwujudnya keterampilan dan pembelajaran yang pada didik. Inti peran aktif persoalannya membimbing anak ke arah suatu adalah “Ketuntasan belajar” yakni tujuan pencapaian yang bernilai tinggi. taraf penguasaan Pendidikan yang baik adalah usaha minimal yang ditetapkan bagi setiap yang berhasil membawa semua anak kompetensi didik kepada tujuan itu. Apa yang Ketuntasan diajarkan dasarnya merupakan suatu pendekatan pembelajaran yang hendaknya dipahami sepenuhnya oleh semua anak. secara dalam perorangan. belajar pada 3 difokuskan pada penguasaan siswa dalam terhadap pemahaman siswa terhadap suatu bahan pelajaran yang dipelajari. pembelajaran materi Martinis Yamin (2010:130) Belajar tuntas merupakan tidak maka maksimal dan berpengaruh pada nilai siswa berada proses di bawah KKM yang ditetapkan pembelajaran yang dilakukan dengan yaitu 75. Sejalan dengan kurangnya sistematis dan terstruktur, bertujuan penguasaan siswa terhadap materi untuk mengadaptasikan pelajaran, maka hasil belajar yang pembelajaran pada siswa kelompok diperoleh siswa berada dibawah besar KKM. (pengajaran membantu mengatasi klasikal), perbedaan- Berdasarkan permasalahan perbedaan yang terdapat pada siswa, diatas maka rumusan masalah dalam dan berguna untuk penelitian ini adalah sebagai berikut: menciptakan kecepatan belajar. 1. Bagaimana pelaksanaan strategi Suatu proses pembelajaran belajar tuntas dalam pembelajaran dikatakan berhasil manakala siswa sejarah dikelas XI.IPS SMA N 1 dapat Gunung mencapai tujuan secara optimal. Keberhasilan itu merupakan indikator keberhasilan guru Tuleh Kabupaten Pasaman Barat ? 2. Apa saja permasalahan yang merancang dan melaksanakan proses dihadapi guru dalam pelaksanaan pembelajaran. belajar tuntas ? Berdasarkan pengamatan di Tujuan penelitian ini adalah kelas XI.IPS SMA N 1 Gunung untuk: Tuleh strategi belajar tuntas belum 1. Mendeskripsikan sepenuhnya dilaksanakan dalam strategi belajar pelaksanaan tuntas pembelajaran. Hal ini terlihat bahwa pembelajaran dalam pelaksanaannya guru belum XI.IPS SMA N 1 Gunung Tuleh sepenuhnya melaksanakan tahap- tahap dalam belajar tuntas. Akibat belum maksimalnya strategi belajar tuntas oleh guru Sejarah dalam 2. Mendeskripsikan yang dihadapi dikelas permasalahan guru pelaksanaan belajar tuntas dalam 4 Sejalan dengan kajian teoritis pembelajaran. Selama tahap ini, menurut Nana Sudjana (2013: 147) guru menjelaskan suatu tujuan Strategi mengajar adalah tindakan pembelajaran, tugas-tugas yang guru akan melaksanakan rencana dikerjakan mengajar. Artinya, usaha guru dalam mengembangkan menggunakan jawab siswa. beberapa variabel pengajaran (tujuan, bahan, metode dan tanggung 2. Penyajian dan alat, serta evaluasi) agar dapat Dalam tahap ini, guru mempengaruhi para siswa mencapai menjelaskan tujuan yang telah ditetapkan. Dengan atau keterampilan baru disertai demikian strategi mengajar pada dengan dasarnya adalah tindakan nyata dari Penggunaan guru atau praktek guru melaksanakan pembelajaran, baik visual pengajaran melalui cara tertentu, maupun audio visual sangat yang dinilai lebih efektif dan lebih disarankan dalam mengerjakan efisien. konsep atau keterampilan baru. Strategi belajar tuntas adalah suatu strategi pengajaran yang diindividualisasikan dengan contoh evaluasi telah paham dengan konsep atau Belajar tuntas menyajikan suatu cara diajarkan. pencapaian suatu pokok baru yang 3. Latihan Terstruktur meningkatkan unjuk kerja siswa ke tingkat media seberapa jauh siswa keterampilan dan ringkas untuk contoh. Dalam tahap ini perlu diadakan menggunakan pendekatan kelompok. yang menarik konsep-konsep Dalam tahap ini, guru memberi siswa contoh praktik bahasan yang lebih memuaskan. penyelesaian Model pembelajaran ini terdiri atas langkah-langkah penting secara lima tahap menurut bertahap Made Wena (2009:184-185) sebagai berikut: 1. Orientasi suatu masalah dalam masalah Langkah Pada tahap ini dilakukan mengajarkan penetapan suatu kerangka isi penyelesaian berupa penyelesaian atau penting tugas. dalam latihan soal dapat 5 menggunakan berbagai macam meningkatkan kelancaran siswa media seperti OHP, LCD, dan dalam menyelesaikan sebagainya. Dalam tahap ini, permasalahan. Kegiatan siswa dapat dikerjakan dikelas atau perlu diberi pertanyaan, beberapa kemudian guru ini berupa pekerjaan rumah Peran memberikan umpan balik atas guru dalam jawaban siswa. menilai hasil kerja siswa setelah 4. Latihan Terbimbing Pada selesai tahap mengerjakan tugas guru secara tuntas. Jika perlu atau memberikan kesempatan pada masih ada kesalahan, guru perlu siswa memberi umpan balik, yaitu untuk ini, tahap ini adalah menyelesaikan suatu permasalahan tetapi masih dibawah tahap bimbingan. ini guru beberapa METODE PENELITIAN memberikan tugas permasalahan Dalam berupa tugas. atau yang harus Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Denzin dan dikerjakan siswa, namun tetap Lincoln dalam Moleong (2010:5) diberi dalam penelitian kualitatif adalah penelitian menyelesaikannya. Peran guru yang menggunakan latar alamiah, dalam dengan bimbingan tahap ini adalah maksud memantau kegiatan siswa dan fenomena memberikan umpan balik yang dilakukan dengan jalan melibatkan bersifat korektif jika diperlukan. berbagai metode yang ada. 5. Latihan Mandiri yang menafsirkan terjadi dan Penelitian ini dilaksanakan di Tahap latihan mandiri SMA N 1 Gunung Tuleh Kabupaten merupakan inti dari strategi ini. Pasaman Barat dan waktu penelitian Tujuan latihan mandiri adalah dilaksanakan pada bulan Juli 2017. menguatkan atau memperkokoh bahan ajar yang dipelajari, memastikan peningkatan daya ingat atau retensi, serta untuk Menurut Moleong (2010: 132) Informan adalah orang yang di manfaatkan untuk memberikan informasi tentang situasi dan kondisi 6 latar penelitian. Informan dalam diajarkan disekolah. Belajar tuntas penelitian ini adalah 1 orang guru adalah belajar yang memperhatikan sejarah berinisial SP. Agar data lebih perbedaan sempurna belajar, ditambah lagi dengan individu kecepatan dalam gaya belajar, dan keterangan siswa kelas X1.IPS1, kemampuan X1.IPS2, dan XI.IPS3. merupakan variabel utama dalam Sumber data adalah segala sesuatu yang dapat informasi atau memberikan data yang di belajar. Waktu belajar tuntas. Pengendalian belajar masih dipegang oleh guru, guru yang menentukan tujuan belajar, arah butuhkan dalam penelitian, baik belajar, berupa belajar, dan evaluasi hasil belajar orang maupun dokumen dokumen. strategi belajar, sumber yang berdasarkan karakteristik siswa Teknik pengumpulan data (Yamin, 2010:143). yang digunakan yaitu observasi, Pelaksanaan wawancara, dan dokumentasi. Dan strategi teknik analisis data yang digunakan langkah-langkah seperti: orientasi, untuk adalah penyajian, latihan terstruktur, latihan pengumpulan data, reduksi data, terbimbing, dan latihan mandiri. penyajian data dan verifikasi data. Apabila salah satu dari langkah- penelitian ini belajar penggunaan tuntas meliputi langkah tersebut tidak dilaksanakan HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil penelitian yang belajar ditemukan tuntas bahwa belum lengkap Tuntas merupakan filsafat yang mengatakan tepat semua siswa dapat belajar dengan hasil yang baik dari hampir materi Penelitian ditemukan bahwa yang dilakukan sebagian dari tahap-tahap belajar tuntas sudah Belajar bahwa dengan sistem pelajaran yang seluruh tidak sesuai dengan yang diharapkan. strategi dilaksanakan oleh guru. suatu maka hasilnya strategi belajar tuntas pelajaran yang terlaksana, namun ada sebagian lagi yang belum terlaksana dengan baik. Seperti dalam tahap orientasi ibu SP sudah menguraikan tujuan pembelajaran, tahap penyajian ibu SP menggunakan metode ceramah 7 dimana siswa hanya mendengarkan individu ataupu kelompok, (Latihan apa yang dijelaskan guru, tahap terbimbing) apabila siswa dibimbing latihan terstruktur ibu SP kurang dan diawasi secara merata maka akan tertarik kelompok membutuhkan waktu yang lama, belajar siswa karena butuh waktu (Latihan mandiri) berbagai alasan yang lama, tahap latihan terbimbing diberikan ibu SP mengalami kesulitan dalam mencari tugas di Internet dan apabila membimbing dan mengawasi siswa disuruh mengerjakan tugas disekolah dalam belajar dan tahap latihan jawaban siswa selalu tidak membawa mandiri ibu SP sudah memberikan buku dan malas memberikan tugas latihan mandiri kepada siswa dalam yang diberikan guru. berbagai KESIMPULAN mengadakan bentuk seperti mencari artikel di internet dan membuat resume. apabila disuruh Berdasarkan hasil penelitian dan Dalam pelaksanaannya juga siswa pembahasan dilakukan yang telah sebelumnya, dapat terdapat kendala atau permasalahan disimpulkan sebagai berikut: yang dihadapi guru yaitu, (Orientasi) 1. Pelaksanaan strategi belajar tuntas masalah waktu ditetapkan belum sepenuhnya dilaksanakan dalam tujuan pembelajaran apabila oleh guru dalam pembelajaran. siswa Hal belum yang mencapai tujuan ini terlihat dari kurang pembelajaran 1 maka tidak boleh lengkapnya strategi belajar tuntas lanjut yang dilakukan seperti orientasi, ketujuan pembelajaran seterusnya, (Penyajian) infocus yang penyajian, kurang latihan terbimbing, dan latihan memadai terhambatnya menyebabkan pelaksanaan belajar tuntas karena dalam belajar tuntas penggunaan disarankan, infocus (Latihan sangat terstruktur) latihan terstruktur, mandiri. 2. Kendala guru dalam pelaksanaan strategi belajar perbedaan tuntas individu seperti dalam siswa yang tidak ikut berpartisipasi mencapai tujuan pembelajaran, dalam malas kurang tersedianya media dan secara guru kelompok mengerjakan tugas ataupun baik menggunakan metode 8 ceramah, membutuhkan waktu yang lama dalam berkelompok, ketidakmampuan membimbing guru siswa dalam secara individu, dan siswa malas untuk mengerjakan tugas. DAFTAR PUSTAKA Moleong J. Lexi (2010). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosada Karya. Sarbini & Lina, (2011). Perencanaan Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia Bandung. Sudjana Nana (2013). Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar baru Algensindo. Wena Made (2009). Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer Suatu Tinjauan Konseptual Operasional. Jakarta: Bumi Aksara. Yamin Martinis (2010). Desain Pembelajaran Berbasis Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Gp press.