PENGEMBANGAN MEDIA FILM DOKUMENTER DALAM MENINGKATKAN PROSES PEMBELAJARAN SEJARAH KELAS XI MIPA 4 DI SMA N 3 PADANG Cici Febri Purwasih1, Kaksim2, Ranti Nazmi2 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Sejarah STKIP PGRI Sumatera Barat 2 Dosen Program Studi pendidikan Sejarah STKIP PGRI Sumatera Barat [email protected] 1 ABSTRACT The of this research is to purpose improved learning process of students in class XI MIPA 4, because it is seen based on the mid exam results of all classes XI, class XI MIPA 4 is the lowest. The type of research used in this study is descriptive qualitative, to test the validity of data authors using data triangulation. This research is developed a documentary film in accordance with the theme of learning history, and the authors developed based on the material in the learning process plan (RPP) through the application ulide vidio 11, and added animated images and sounds of the author in accordance with the material materials. The data obtained shows that the development of documentary film media in improving the learning process of the history of class XI MIPA 4 in SMA N 3 Padang. This is evident with the students 'learning outcomes, that using documentary film media can improve students' learning process seen from the almost- average over the minimal mastery criteria (kkm). Based on the research result, it is concluded that with the development of documentary film media in improving learning process of class XI MIPA 4 in SMA N 3 Padang, can improve the learning process of XI MIPA 4 students, because students are very enthusiastic and enthusiastic when learning history by using film development media documentary. Keywords: Learning history, Documentary film, Learning and motivation. PENDAHULUAN mengembangkan Media pembelajaran merupakan seluruh alat dan bahan yang dapat dicapai untuk mencapai tujuan pendidikan. Sebagaimana pendidikan bertujuan, Berdasarkan uraian UndangUndang no.20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional, pada pasal 3 yaitu: pendidikan nasional berfungsi kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan bertujuan kehidupan untuk bangsa, berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, 1 kreatif, mandiri, dan menjadi warga melihat bagaiamana situasi sekolah Negara dan bagaimana proses pembelajaran yang demokratis serta bertanggung jawab. dikelas. Penggunaan media dalam proses pembelajaran dapat mempengaruhi kondisi serta lingkungan belajar yang telah diciptakan oleh guru. Menurut Iif Khoiru Ahmadi (2011:191) peran guru tidak hanya sebagai pengajar semata namun sekaligus sebagai fasilitator, kolaborator, mentor, pelatih, pengarah dan teman belajar bagi siswa. Karena guru dapat memberikan pilihan dan tanggung jawab yang besar kepada siswa untuk mengalami peristiwa belajar. seharusnya menggunakan metode diskusi bukan metode ceramah saja, juga sudah mewawancara dua orang guru sejarah. Berdasarkan wawancara dari In 59 tahun, beliau pernah memutarkan film dokumenter mengenai teori asal-usul nenek moyang Indonesia dan sejarah masuknya islam ke Indonesia. Penulis juga melakukan wawancara dengan guru sejarah yang mengajar dikelas XI sekarang yaitu memutarkan Ez, film Ez pernah dokumenter mengenai kedatangan bangsa portugis ke Indonesia dan kedatangan bangsa Belanda ke Indonesia. Untuk itu, dalam Guru dalam pembelajaran sejarah Penulis hal ini penulis ingin mengembangkan sendiri media film dokumenter agar dapat meningkatkan proses belajar peserta didik. sehingga Siswa-siswi tidak merasa bosan dengan apa yang disampaikan, agar siswa-siswi tidak mudah bosan maka guru harus juga mengembangkan media dalam pembelajaran, seperti memakai media film, yang ditampilkan saat proses pembelajaran berlangsung. Pada penelitian mengembangkan ini penulis media film dokumenter tentang menggalang persatuan upaya-upaya Indonesia melalui pembentukan persiapan oleh PPPKI maka dirumuskan oleh BPUPKI, dan melalui Trikorodarmo. Berdasarkan observasi awal yang Penulis melihat perbedaan dari film penulis lalukan di SMA N 3 Padang, dokumenter yang pernah diputar oleh pada tanggal 02 oktober 2016, penulis Guru Sejarah sebelumnya dengan film 2 dokumenter yang penulis kembangkan XI di SMA N 3 Padang dan Wakil yaitu: isi yang terkandung dalam film Kepala Sekolah bidang kurikulum. dokumenter itu sendiri, baik secara verbal maupun secara non verbal. Selain itu dilihat dari pembuatan film dokumenter, ada yang menggunakan muvi maker dan ada dari uleat video studio 11. Untuk kevaliditasan data, agar dapat di percaya atau mungkin sesuai dengan yang dibutuhkan dalam penelitian ini digunakan triangulasi data. Dalam hal ini terhadap data yang sejenis dikumpulkan dari sumber yang METODE PENELITIAN berbeda Berdasarkan masalah yang akan diteliti, jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif, pendekatan ini diarahkan dan Wakil Kepala Sekolah bidang kurikulum. Lebih lanjut dilakukan penarikan kesimpulan dari sumber yang berbeda tersebut. pada latar belakang individu tersebut secara sistematis. seperti Guru Afifudin & Beni Ahmad (2012:125) Validasi terhadap peneliti Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI tahun ajaran terletak pada hal-hal yang berkaitan dengan kinerjanya, yaitu: 2016/2017. Sumber data penelitian ini 1. Kebenaran penelitian melakukan akan mengamati siswa kelas XI MIPA penelitian dengan terjun langsung 4 SMA N 3 Padang semester 1 tahun ke lapangan ajaran 2016/2017 saat berlangsungnya 2. Pemahaman pembelajaran sejarah yang dalam rangka berbagai pendekatannya 3. Pemahaman dan wawasan peneliti terhadap mendapatkan keterangan dan data yang informan penelitian metode sehubungan relevan dengan permasalah penelitian, maka terhadap metodologi penelitian kualitatif dan menggunakan media film dokumenter. Penelitian ini, peneliti yang dengan penelitian kualitatif yang di gunakannya adalah peserta didik kelas XI MIPA 4, serta Guru Sejarah yang mengajar di kelas 3 dipilih 4. Wawasan teoretis dan konsepsional 2. Wawancara tentang fokus dan masalah yang Wawancara diteliti pengambilan data dengan cara 5. Kemampuan logistik, kesiapan adalah: metode menanyakan sesuatu anggaran, waktu dan mentalitas seseorang yang peneliti informan 6. Pemahaman ilmiah terhadap bidang dirumuskan tersebut Penulis akan menggunakan tekni sehingga dokumentasi dianalisis. peristiwa Dalam proses observasi, pembelajaran penelitian ini berisi aktifitas1. Observasi proses proses berlangsung. Dokumentasi dalam wawancara, dan dokumentasi. Observasi dalam bukti digunakan berupa foto selama melalui teknik non tes yang terdiri pedoman sebagai pembelajaran. Dokumentasi yang penelitian ini data dikumpulkan proses responden, 3. Dokumentasi dibutuhkan data yang selanjutnya atas atau cakap secara tatap muka. Untuk mencapai tujuan yang data menjadi caranya adalah dengan bercakap- yang diteliti. telah kepada aktifitas yang di lakukan oleh merupakan yang yang suatu siswa dan guru selama proses komplek, suatu pembelajaran tersusun dari penelitian berbagai proses biologis dan psikologis, dua diantara yang terpenting adalah proses-proses menyusun sejarah secara sederhana berlangsung. HASIL DAN PEMBAHASAN pengamatan dan ingatan, yaitu Penulis dalam hal ini mencatat perilaku, pertumbuhan, menggunakan media audio-visual (film sewaktu kejadian berlangsung dokumenter) Menurut Azhar Arsyat atau sewaktu perilaku tersebut (2014:91) terjadi, dan tidak mengumpulkan diperlukan dalam media audio-visual data adalah dari ingatan Maleong (2010: 185). seseorang. pekerjaan penting penulisan naskah yang dan storyboard yang memerlukan persiapan 4 yang banyak, rancangan dan penelitian. Berdasarkan hal tersebut, mewawancarai siswa kelas IX Mipa 4 sebanyak 15 orang. yang mana film dokumenter itu penulis Hal di atas di pertegas dengan susun sendiri berdasarkan rencana pernyataan proses pembelalajaran (RPP) yang ada bernama di SMA N 3 Padang. Ramadhani: dikelas sebanyak 3 film dokumenter film pertama Pembentukan tentang Permufakatan Perhimpunan-perhimpuna Politik Kebangsaan Indonesia (PPPKI), film kedua tentang Gerakan Pemuda, dan Film ketiga tentang Dampak Penjajahan Barat Dalam Kehidupan Bangsa Indonesia, dimana 1 film diputarkan untuk 1 kali pertemuan, dilakukan penelitian dalam kelas Menurut Azhar Arsyat (2014:91) Menggunakan film dalam pendidikan dan pengajaran dikelas. Berdasarkan penelitian yang sudah penulis lakukan, film dokumenter yang sudah penulis laksanakan itu sangat bagus, hal ini saat salsabilla Suci menginspirasi, dapat dipahami, lebih jelas materinya kepada siswa. Dengan film dokumenter meningkatkan itu juga proses belajar, yang tidak mereka ketahui. Dengan mengembangkan Penjelasan dengan dengan siswa/siswi tersebut. penulis diatas wawancara diperkuat siswa yang bernama Ananda Andri Saputra: “pembelajaran memakai vidio lebih efektif, dari pada guru ceramah didepan kelas, dari vidio itu kelihatan kenyataan sejarah yang terjadi sebenarnya, kalau guru yang menceritkan dikelas susah untuk dimengerti. Kelebihan dari film itu lebih menanamkan pembelajaran berlangsung dan juga wawancara dokumenter perlu guru menjelaskan terlalu banyak. proses berdasarkan film siswa lebih aktif dan kreatif, tidak penulis melihat respon siswa terhadap dilihat yang mendapatkan ide-ide untuk bertanya sebanyak 3 kali pertemuan. terbukti Ananda siswa “film lebih mengispirasi, lebih jelas materinya kepada kami para siswa, dan juga mudah di pahami, guru lain jarang yang menggunakan media film, dalam pembelajaran lebih baik memakai media film karena dapat meningkatkan ide-ide baru untuk bertanya tentang apa yang tidak di ketahui” Film dokumenter juga lebih Film dokumenter ditayangkan yaitu seorang 5 jiwa patriotisme, lebih bangga melihat perjuangan nenek moyang terdahulu. ” Penjelasan diatas diperkuat dengan wawancara siswa rasa jenuh siswa terhadap pembelajaran sejarah. akan tetapi guru sejarah jarang menggunakan media film tersebut.” Sebelumnya guru sejarah di yang SMA N bernama Rohim Urifa: 3 Padang juga pernah memutarkan film dokumenter terhadap “film lebih sangat menguntungkan bagi siswa, karena film dapat menginspirasi siswa, mudah di pahami, dan juga lebih berkreasi. Apalagi dalam film tersebut lebih banyak sumbersumber nyata yang lebih efisien. Sangat mudah bagi siswa untuk memahami dari isi film tersebut.” Mengembangkan film siswa, film dokumenter yang diambil dari yotube. Tidak mengembangkan langsung pemutaran film tersebut, mereka lebih bersemangat, ngantuk dapat mereka, dokumenter tersebut sesuai dengan materi ajar atau RPP. Penjelasan ini diperkuat dengan ungkapan Bapak Elmi Zen, yang mana penjelasanya sebagai berikut: “menggunakan media dalam pembelajaran sangat bagus, karena peserta didik termotivasi dengan menggunakan film, sehingga dapat diteruskan untuk proses belajar berikutnya. Cara menerapkan media tersebut dengan melakukan diskusi kelompok, yang mana siswa akan bisa berkolaborasi, kelompok tersebut dibentuk sekitar 5 kelompok” Untuk penyediaan dalam dapat menghilangkan kejenuhan meraka saat belajar sejarah. karena saat belajar sejarah ini terkadang siswa mu dah bosan dan menyebabkan mengantuk, bagi siswa kebanyakan belajar sejarah ini adalah pelajaran yang membosankan. dokumter yaitu dengan mengembangkan film menghilangkan dan film tersebut. kalau yang penulis lakukan dokumenter itu sangat bagus, karena peserta didik dapat termotivasi dengan media menggunakan media film sudah ada, Penjelasan ini diperkuat oleh Ibu seperti colokan dan infokus, kalau Indiriani, yang mana penjelasannya untuk leptop guru tersebutlah yang sebagai berikut: membawa leptop masing-masing untuk “menggunakan film dokumenter sangat efektif untuk pembelajaran siswa, karena dapat menginspirasi siswa dan juga menghilangkan mengajar, sekolah hanya menyediakan infokus dikelas untuk pemutaran film. 6 Hal ini dipertegas dengan 1) Menimbulkan penghayatan yang peryataan Bapak Evidel: dalam dan pengalaman yang “Tanggapan Wakil Kurikulum pada saat pembelajaran memakai media film dokumenter yaitu bagus sekali, karena sesuai dengan kurikulum 13, dan materi itu sesuai dengan fakta, konsep, prosedur, yang mana film dokumenter tersebut berdasarkan sejarah yang telah terjadi dimasa lampua.” Sejarah SMA N 3 Padang, tinggi terhadap ajaran agama (Religi) sehinggan kematangan tercipta warga sekolah dalam befikir dan bertindak. 2) Mengoptimalkan dalam rangka pembelajaran meningkatkan kognitif, keterampilan, dan sikap pada akhir tahun ajaran 1976 hanya siswa supaya mereka memiliki ada 2 buah SMA Negeri di Kota prestasi yang dapat dibanggakan. Padang yang menampung siswa 3) Mendorong aktivitas dan tamatan SMP dalam daerah kota kreativitas secara optimal kepada Padang. Jumlah tersebut sangat seluruh komponen sekolah sedikit dibandingkan dengan 4) Melaksanakan pembelajaran dan jumlah tamatan SMP Negeri dan bimbingan Swasta. Pemerintah melalui Proyek sehingga kecerdasan siswa terus Pelita Nasional tahun 1976/1977 diasah membangun gedung SMA Negeri 3 kecerdasan Padang yang berlokasi di Gunung emosional, spiritual, kinestetik Pangilun yang mantap dengan biaya Rp. 86.387.091. agar efektif terciptanya intelektual dan 5) Menanamkan cinta kebersihan dan keindahan kepada semua Visi, Misi, tujuan dan motto SMA komponen sekolah. N 3 Padang b. Misi Sekolah a. Visi Sekolah Adapun visi SMA Negeri 3 Adapun visi SMA Negeri 3 Padang secara adalah Padang adalah : Bertaqwa, 1) Mengamalkan berprestasi, mandiri, kompetitif nilai-nilai agama dan berprilaku akhratul dan berbudaya lingkungan. karimah Indikator : dalam sehari-hari. 7 kehidupan 2) Melaksanakan pembelajaran 1) Terlaksananya kegiatan ibadah aktif, inovatif kreatif, efektif, dengan baik di sekolah serta dan menyenangkan pembinaan sesuai dengan tuntutan kurikulum. 3) Melaksanakan bakat program siswa berbasis dan berkesinambungan bagi seluruh warga sekolah. untuk 2) Tercapainya mencapai prestasi . 4) Melaksanakan yang terprogram ekstrakurikuler sesuai minat dan Imtaq proses pembelajaran 100 % secara manajemen sekolah yang partisipatif. efektif dan efisien rangka menjawab dalam tantangan Global 5) Menyiapkan lulusan yang 3) Tercapainya rata-rata UN 8.50 menguasai Imtaq dan Iptek memiliki tingkat keberhasilan yang mampu bersaing di era yang tinggi untuk masuk PTN globalisasi. favorit minimal 90 % 6) Melaksanakan program 4) Tercapainya pelaksaan program sekolah adiwiyata mandiri, ekstrakurikuler 100 % sesuai untuk membuat warga sekolah dengan minat dan bakat peserta sehat, nyaman , betah di didik baik akademis maupun sekolah dalam beraktifitas. non sehingga menjuarai tingkat Nasional dan c. Tujuan Tujuan akademis sekolah sebagai Interrnasional bagian dari tujuan pendidikan 5) Peserta didik memiliki nasional adalah meningkatkan kemampuan berbahasa asing kecerdasan, pengetahuan, sebagai kepribadian, akhlak mulia, serta Global. keterampilan mandiri untuk dan hidup mengikuti pendidikan lebih lanjut. Secara lebih rinci tujuan SMA Negeri 3 Padang adalah sebagai berikut : sarana komunikasi KESIMPULAN Uraian yang telah dijelaskan diatas dapat penulis 8 ditarik kesimpulan, bahwa mengembangkan film dokumenter dengan cara mengambil film dokumenter yang sudah ada diyotube yang sesuai dengan tema dari pembelajaran sejarah, dan penulis Lexi J. Maleong. 2010. Metodologi penelitian kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Sanjaya Wina. 2012. Media komunkasi pembelajaran. Jakarta: Kencana kembangkan berdasarkan materi yang ada di rencana proses pembelalajaran (RPP) melalui aplikasi ulide vidio 11, dan menambahkan animasi gambar serta suara penulis yang sesuai dengan materi bahan ajar. Data yang diperoleh menunjukkan bahwa pengembangan dokumenter dalam media film meningkatkan proses pembelajaran sejarah kelas XI MIPA 4 di SMA N 3 Padang dapat meningkatkan proses belajar siswa, karena siswa sangat antusias terhadap pengembangan media film dokumenter, terbukti dengan hasil belajar siswa, bahwa menggunakan media film dokumenter dilihat dari hasil belajar yang hampir rata-rata diatas kriteria ketuntasan minimal (kkm). DAFTAR PUSTAKA Azhar Arsyad. 2014. Media Pembelajaran, Jakarta: Rajawali pers Khoiru Ahmadi Iif dkk. 2011. Strategi Pembelajaran Sekolah Terpadu, Jakarta-Indonesia 9