DISKRIMINASI WARGA TERHADAP PEMULUNG (Studi Kasus: Pemulung di Kelurahan Lubuk Lintah Kecamatan Kuranji Kota Padang) 1 Atikah Syam Fitrah1, Isnaini2, Salman Assahary2 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Sosiologi STKIP PGRI Sumatera Barat 2 Dosen Program Studi Pendidikan Sosiologi STKIP PGRI Sumatera Barat [email protected] ABSTRACT This research was motivated by the treatment of Lubuk Lintah society which gave different views toward scavenger, it began when some people judge the work of the scavenger is inferior because it related to garbage. Therefore, many actions that lead to discrimination against scavengers were appeared. The purpose of this research was (1) to describe the form of Lubuk Lintah citizens toward scavengers, (2) to describe the causative discimination factors of Lubuk Lintah citizens toward scavengers. The theory of this research used Structural Functional from Robert K. Merton. This research was a qualitative research using descriptive data. Data collection methods were: through in-depth interviews, nonpaticipant observation and document studies. Informants in this study amounted to 18 people. Data analysis conducted with four stages of data collection, data reduction, data presentation and verification. The result of this research indicated that (1) the form of discrimination of Lubuk Lintah citizens toward scavengers, a) excommunication, b) scavengers were prohibited in collecting the garbage. (2) Causative discrimination factors of Lubuk Lintah citizens toward scavenger, a) social status differences, b) socialization pattern, c) powerlessness factors of a scavengers for intimidation. Keywords: Discrimination, Scavengers kelompok, atau kelompok dan kelompok PENDAHULUAN Bentuk umum proses sosial adalah interaksi bentuk Hidup manusia di dunia sebagian khususnya adalah aktifitas-aktifitas sosial. besar berbeda dalam kehidupan bersama. Interaksi sosial merupakan hubungan sosial Manusia yang wajar atau normal tidak akan antarmanusia yang sifat dari hubungan pernah tersebut adalah dinamis artinya hubungan itu masyarakat tidak statis, selalu mengalami dinamika. sesungguhpun di dalam dirinya terlekat dua Kemungkinan yang muncul ketika satu sifat kodrati. Secara objektif, manusia manusia manusia terlahir sebagai makhluk sosial dan makhluk lainnya adalah hubungan antara individu individu sekaligus. Sebagai makhluk sosial, satu manusia dan sosial, sedangkan (Soekanto, 2009:62). berhubungan individu dengan lain, individu dan 1 dapat dan diakui melepaskan hidup diri dari bermasyarakat eksistensinya ketika seseorang berada dalam lingkungan misalnya tingkatan kekayaan dan status sosialnya, oleh Aristoteles disebut zoon sosial (Handoyo, 2015:21). politicon. Hal itu menunjukkan bahwa Di Kelurahan Lubuk Lintah dapat masyarakat merupakan wadah atau tempat dikatakan sebagai masyarakat dimana manusia memperoleh pemuasan heterogen, karena hasrat sosialnya (Handoyo, 2015:50). pendatang dari daerah lain seperti dari banyak yang masyarakat Manusia memiliki dua keinginan Solok, Sijunjung, Painan, dan masyarakat yang selalu melekat di dalam dirinya, yaitu Padang yang awalnya tinggal di kelurahan keinginan untuk menyatu dengan alam lain yang berdomisili di kelurahan Lubuk lingkungannya Lintah, dan keinginan untuk sehingga setelah sekian lama menyatu dengan manusia lainnya dalam menetap maka mereka sudah dianggap rangka memudahkan proses hidupnya. sebagai Dengan demikian, manusia memiliki Kemudian mereka telah lama membuat KTP kecenderungan untuk bersatu agar bisa Padang serta terdaftar kartu keluarganya di saling berhubungan (Setiadi, 2011:41). Kelurahan Manusia itu unik karena setiap garis Lintah Lintah. (Wawancara pada tanggal 10 Februari 2017). dan Banyaknya jumlah penduduk dapat kemampuannya. Tuhan memandang setiap menimbulkan berbagai permasalahan di manusia sederajad tanpa dibeda-bedakan masyarakat (Fulthoni, dkk, 2009: 20). Namun, sulit kemiskinan, tingginya angka pengangguran, rasanya untuk menyatukan masyarakat yang kesenjangan sosial, dan banyak terjadi memiliki struktur kriminalitas (Koran Padang, 2016: 12). masyarakat Indonesia dapat dilihat secara Menurut Rustanto (2015: 5) penyebab horizontal dan secara vertikal. Terdapat kemiskinan sangat beragam bergantung pada perbedaan-perbedaan kondisi perbedaan, keturunan Lubuk Lubuk dengan Bapak Yunasri Lurah Lubuk Lintah manusia dilahirkan dari orang tua yang berbeda masyarakat seperti dalam masyarakat seperti demografis, terjadinya tingkat sosiografis, dan Indonesia di antaranya adalah perbedaan geopolitik sebagaimana disampaikan oleh suku bangsa, agama, adat istiadat, dan Coombs menyebutkan bahwa yang terkait kedaerahan. Secara vertikal perbedaan dapat dengan (1) penduduk, (2) perumahan, dan dilihat (3) dari tingkatan-tingkatan sosial, pekerjaan. bertambahnya 2 Hal jumlah ini terlihat penduduk, dari maka semakin tumbuhnya pemukiman sehingga pekerjaan. Masyarakat secara tidak langsung hal itu berpengaruh pada kesempatan kerja. sudah menciptakan kelas sosialnya masing- Bagi mereka yang memiliki pendidikan masing. Bisanya kelas sosial didasarkan yang rendah maka kesempatan kerjanya pada persamaan yang ada pada kelompok, terbatas. seperti persamaan pekerjaan, persamaan Berdasarkan data dari kelurahan penghasilan dan masih banyak hal yang Lubuk Lintah terdapat 87 KK dari golongan lainnya. Namun ketika salah satu kelompok masyarakat miskin. Banyak diantara mereka memiliki perbadaan maka mereka tidak yang tidak memiliki pekerjaan tetap, hal termasuk dalam kelas sosial yang sama. tersebut Maka disebabkan karena rendahnya dari itu munculah perbadaan tingkat pendidikan dan mereka juga tidak perlakuan terhadap masing-masing kelas. memiliki skill atau keahlian khusus sehingga Biasanya mereka susah mendapatkan pekerjaan yang mendapatkan perlakuan yang tidak adil bagus. Sebagian mereka memilih jalan sehingga mereka tertidas oleh kelas atas alternatif (Henslin, 2007: 92). lain untuk tidak menjadi kelas bawahlah yang sering pengangguran, sehingga mereka memilih Tidak semua orang yang suka bekerja menjadi pemulung. Menurut Shalih dengan pekerjaan yang dilakukan oleh (2003: 29) pemulung adalah orang yang pemulung. memungut, mengambil, mengumpulkan, dan dengan masyarakat yang ada di Kelurahan mencari sampah, baik perorangan atau Lubuk Lintah. Perbedaan status itu dilihat kelompok. Pemulung setiap harinya bergelut dalam segi ekonomi (pekerjaan), barang- dengan sampah. Sampah ataupun barang- barang yang dimiliki, dan pergaulan sosial. barang bekas yang dikumpulkan kemudian Bekerja menjadi pemulung masih belum dijual yang bisa diterima oleh sebagian masyarakat, tersebut, karena pekerjaannya tidak lepas bergelut mereka dengan sampah. Terkadang sampah-sampah mendapatkan uang untuk kebutuhan sehari- tersebut dibawa kerumahnya dalam keadaan harinya. Pemulung merupakan kaum yang kotor dan di tumpuk di halaman rumah, termarjinalkan dan dikategorikan pada kelas sehingga akan menyebabkan timbulnya sosial yang rendah. Kelas sosial didasarkan berbagai sarang penyakit. kembali menampung sehingga dari kepada orang barang-barang aktivitas inilah pada penghasilan, pendidikan, dan prestise 3 Status sosial pemulung Masyarakat Lubuk Lintah penyebab daripada akibat dari sikap yang memberikan pandangan yang negatif kepada berprasangka. pemulung, sehingga timbulnya perbedaan perlakuan terhadap pemulung Pemulung yang berada di Lubuk tersebut Lintah selalu medapatkan tindakan yang seperti anak tidak dibiarkan bergaul dengan mengarah bebas hanya dikarenakan mereka seorang masyarakat. Berdasarkan wawancara yang anak dari keluarga pemulung. Mereka peneliti lakukan dengan pemulung, ternyata menerima ejekan serta sindirikan. Perbedaan sebagian masyarakat sudah berprasangka selanjutnya juga terlihat ketika masyarakat buruk kepada pemulung, seperti adanya membuat sebuah acara namun mereka tidak anggapan bahwa pemulung itu tidak sehat, melibatkan kegiatan pemulung mengundang penyakit, pemulung tersebut, seperti acara pernikahan dan arisan. itu identik miskin, pemulung itu jorok, Mereka beranggapan bahwasanya pemulung pemulung itu bodoh, dan masih banyak lagi itu sama sekali tidak memiliki waktu yang anggapan negatif lainnya insentif dalam acara yang dibuat tersebut, pemulung. Sikap prasangka dan tingkat menimbulkan perbedaan yang terjadi dalam pendidikan yang rendah sehingga mereka masyarakat, perbedaan itu muncul karena tidak dibutuhkan. Di sisi lain kebutuhan status sosial mereka berberda (wawancara akan pendidikan, kesehatan, dan hal krusial dengan pemulung, bapak Alex pada tanggal lainnya mereka selalu mendahulukan orang 27 Januari 2017). pemulung ditambah pula dalam dengan pada diskriminasi dari mengenai tersebut yang berkuasa atau orang yang mampu dari Berdasarkan uraian diatas, maka segi finansialnya, sehingga pemulung selalu penelitian ini berjudul Diskriminasi Warga di nomor duakan. terhadap Pemulung (Studi Kasus: Pemulung Dalam buku Sociology Sixth di Kelurahan Lubuk Lintah Kecamatan Edition yang diterjemahkan oleh Aminuddin Kuranji Kota Padang). Ram, menurut Blumer prasangka dapat METODOLOGI PENELITIAN merusak penilaian seseorang dan membuat Penelitian ini dilakukan mulai dari seseorang tidak mampu mencapai keputusan bulan April sampai bulan Mei 2017, lokasi yang rasional. Diskriminasi disebabkan oleh sikap yang berprasangka. penelitianya di Kelurahan Lubuk Lintah Tindakan Kecamatan Kuranji Kota Padang. Penelitian diskriminasi lebih tepat disebut sebagai ini 4 menggunakan pendekatan kualitatif dengan tipe deskriptif. Dalam penelitian Lintah dibutuhkan informan penelitian tujuannya diskriminasi terhadap pemulung. Untuk untuk memberikan informasi tentang situasi lebih jelasnya mengenai gambaran umum dan informan dapat dilihat pada tabel dibawah kondisi memperoleh latar penelitian. informan maka Untuk peneliti purposive sampling, artinya kriteria tertentu dan peneliti mengetahui orang yang pantas tindakan Tabel 1.1 Jumlah Pemulung di Lubuk Lintah N Nama P/ Status Usia Pendi o L dikan 1 Alex L Menikah 57 SD 2 Aprizul L Belum 39 SD Menikah 3 Arif L Menikah 35 SMP Usman 4 Syahril L Menikah 50 S1 5 Amriadi L Menikah 52 SMA 6 Vina P Menikah 53 SMP 7 Sudirm L Menikah 62 SD an 8 Jafrizal L Menikah 43 SMP Sumber: Data Primer 2017 pemilihan informan berdasarkan kriteria- identitas melakukan ini: menggunakan teknik purposive sampling. Teknik yang menjadi informan serta diketahui keberadaannya (Afrizal, 2005:66). Dalam penelitian ini juga terdapat jenis data yang dikumpulkan yaitu data primer dan data sekunder. Sedangakan metode pengumpulan data menggunakan Berdasarkan table di atas dapat wawancara, observasi, dan studi dokumen. dijelaskan bahwa pemulung memiliki latar Metode pengolahan data dan analisis data pendidikan dan usia yang berbeda. Sehingga yaitu menggunakan model analisis interaktif mereka memiliki latar pengalaman yang dari Milles dan Huberman dengan cara berbeda reduksi data, penyajian data, kesimpulan kehidupan. Pada umumnya pemulung hidup (Miles & Huberrman, 1992: 20). dalam HASIL DAN PEMBAHASAN kehidupan mereka harus rela banting tulang 1. Gambaran Umum Informan dari pagi sampai malam demi mencari Gambaran umum informan dapat di deskripsikan dengan menghadapi kemiskinan, untuk masalah menjalani sesuap nasi untuk keluarganya. Menjadi untuk pemulung merupakan jalan alternatif untuk mengungkap fakta tentang hal-hal yang bekerja mencari uang, karena pekerjaan mencangkup segala kegiatan atau aktifitas pemulung sangatlah yang dilakukan individu atau sekelompok memerlukan skill atau keahlian khusus masyarakat. dalam bekerja. Gambaran jelas dalam karakteristik informan pada penelitian ini adalah setiap masyarakat yang berada di Kelurahan Lubuk 5 mudah dan tidak beranggapan pemulung bukan orang penting 2. Bentuk Diskriminasi Warga Lubuk 1) Lintah terhadap Pemulung dalam masyarakat. Meskipun pemulung itu Pengucilan ada di tengah-tengah kehidupan masyarakat, Pengucilan adalah perlakuan yang namun pemulung tidak terlibat diberikan kepada seseorang disebabkan kegiatan yang dilakukan masyarakat. karena sesuatu hal. Orang yang dikucilkan 2) Pemulung Dilarang biasanya akan di pandang remeh, diabaikan, Barang-Barang Bekas tidak dianggap, tidak diajak bicara, tidak Melarang dalam Mengumpulkan pemulung untuk dilihat, didiamkan, dan lain sebagainya. mengumpulkan Mereka yang dikucilkan pada umumnya merupakan salah satu bentuk diskriminasi. akan tidak pemulung di usir dan sama sekali tidak menyenangkan karena merasa disisihkan dibolehkan mencari dan mengumpulkan dan barang-barang bekas di beberapa tempat. merasa tidak sesuatu dianggap yang oleh masyarakat, barang-barang bekas sehingga kebutuhan untuk bersosialisasi Mengumpulkan dengan orang lain akan menjadi terhambat merupakan pekerjaan yang dilakukan oleh dan tidak akan berjalan lancar. Hal tersebut pemulung, akan menjadi siksaan batin bagi mereka melihat barang-barang bekas pasti akan yang dikucilkan oleh masyarakat. mengambil barang-barang bekas tersebut. Pemulung seringkali dikucilkan barang-barang dimanapun bekas mereka ketika Namun kenyataannya pemulung diusir dari dari lingkungankeluarga pemulung juga ikut tempat dikucilkan oleh masyarakat Lubuk Lintah, barang bekas. Seperti di warung minuman seperti yang berada di Jl. Lubuk Lintah, pemilik anak pemulung yang dilarang mereka membolehkan barang- bergaul dengan anak-anak yang berda di warung lingkungan tempat ia tinggal, kemudian istri berkeliaran di sekitar warungnya, dengan pemulung juga tidak dilibtkan dalam arisan alasan pemulung itu dapat merusak suasana para ibu-ibu dengan alasan istri pemulung warungnya, tidak akan sanggup membayar uang arisan. minum diwarungnya akan terganggu. Selain Tidak hanya itu pemulung tidak di undang itu Pemulung ini ada yang berjualan kue dan dalam setiap kegiatan yang dilakukan oleh ia masyarakat. bagi sebagian warga yang sembako, namun pemilik warung menolak berada di Kelurahan Lubuk Lintah mereka kue tersebut, alasanya kue buatan pemulung 6 tidak mengumpulkan sehingga menitipkan pemulung pengunjung buatannya di yang warung tidak lah bersih menurut pemilik warung. akan beranggap bahwa orang tersebut Bagi memiliki status sosial yang rendah. seperti mereka pemulung, yang maka tidak mereka menyukai akan selalu pekerjaan pemulung, masyarakat perprasangka negatif kepada pemulung. beranggapan bahwa pekerjaan pemulung itu Ketidaksukaan terhadap pemulung berawal tidak layak dari 2) Corak Sosialisasi pekerjaan pemulung yang cenderung dilakukan kotor. oleh Sehingga Diskriminasi merupakan fenomena pekerjaan itulah yang menyebabkan orang yang dipelajari dan diturunkan dari satu menjauhi pemulung. generasi kepada generasi yang lain melalui 3. Faktor Penyebab Diskriminasi Warga proses sosialisasi. Hal ini bermula ketika peneliti melihat pada umumnya warga Lubuk Lintah terhadap Pemulung 1) Perbedaan Status Sosial Perbedaaan status menanamkan bahwa menjadi pemulung sosial di sangatlah tidak layak. Maka ini akan masyarakat tentunya akan diikuti pada membentuk suatu perbedaan peran-peran yang dimiliki sesuai tentang peranan dalam sebuah masyarakat dengan status sosial yang melekat pada diri yang berkaitan dengan kelakuan, cara seseorang. Perbedaan-perbedaan inilah yang kehidupan menimbulkan adanya pelapisan sosial atau pandangan streotip ini, masyarakat bisa saja yang lebih dikenal dengan stratifikasi sosial. belajar Seseorang akan menerima perlakuan dari prejudis juga dipelajari melalui proses yang orang lain sesuai dengan statusnya, sehingga sama. dan pandangan sebagainya. menghakimi seseorang. streotip Melalui Sikap masyarakat tertratifikasi berdasarkan status Diskriminasi terhadap pemulung sosialnya. Maka perlakuan semacam ini terjadi karena adanya pengaruh sosialisasi dapat mengarahkan orang untuk melakukan dari diskriminasi. berdampingan Hal ini terlihat ketika masyarakat memandang pekerjaan seseorang dengan Sosialisasi streotip itu negatif mengenai pemulung yang selalu disugukan berdasarkan yang dilakukannya. masyarakat. masyarakat. Streotip negatif tersebut secara Semakin perlahan di terima oleh masyarakat, bagus pekerjaan seseorang maka akan sehingga perspektif masyarakat semakin semakin baik penilaian yang didapatkannya. tertanam kuat, dan mengatakan bahwa Jika pekerjaannya tidak bagus maka mereka pekerjaan pemulung dianggap pekerjaan 7 yang banyak sisi negatif dari pada agresif untuk membuat tekanan kepada positifnya. pemulung Menurut warga Lubuk Lintah hal negatif dari pemulung secara fisik maupun psikologis. seperti Kebanyakan pemulung akan diam rendahnya tingkat pendidikan pemulung dan tidak menanggapi perlakuan yang sehingga pemulung dipandang sebagai orang diperbuat awam, seperti warga yang mengusir pemulung dari pemulung itu adalah baik kotor dan bau, masyarakat tempat didugakan kepada pemulung berasal dari membolehkan pemulung berada di tempat proses sosialisasi dari masyarakat sekitar. umum, bahka ada yang melempar pemulung Sehingga hal itulah yang menyebabkan dengan sampah ketika pemulung berada di timbulnya streotip negatif kepada pemulung. dalam bak sampah, warga juga tidak Sikap dapat memberikan kesempatan kepada pemulung menimbulkan pembedaan antara mereka untuk terlibat dalam suatu kegiatan, sepeti dengan dari pemulung. langsung, sikap masyarakat Maka yang mencari kegiatan arisan dan pesta. Oleh sebab itu demikian dapat tindakan yang mengarah pada diskriminasi yang masyarakat masyarakat terhadap pemulung. akan terus kepada dilakukan pemulung, oleh karena pemulung tidak berdaya dan pasra dengan Ketidakberdayaan Pemulung keadaan tersebut. Akan Intimidasi KESIMPULAN Ketidakberdayaan adalah salah satu Berdasarkan hasil penelitian dan kondisi ketika individu atau kelompok analisis merasa kurangnya kontrol personal terhadap V, gaya hidupnya. Ketidakberdayaan pemulung intimidasi sama halnya dalam penelitian maka pada bagian ini penulis mengemungkakan kesimpulan dari hasil dengan penelitian yaitu sebagai berikut: perasaan pasrah dan menerima saja apa yang 1. dilakukan oleh orang lain terhadap dirinya. Sebagian masyarakat penulisan sebagaimana yang telah diuraikan dalam bab situasi tertentu dan itu akan mempengaruhi akan tidak tidak tersebut 3) Faktor dan secara menyebabkan adanya tindakan diskriminasi dilakukan nafkah dirinya, pemulung itu sarang penyakit. Hal yang streotip ia terhadap Bentuk Diskriminasi Warga Lubuk Lintah terhadap Pemulung yang tidak suka Ada beberapa bentuk diskriminasi yang dengan pemulung akan sengaja berperilaku dilakukan 8 oleh warga Lubuk Lintah Metode-Metode Baru. Jakarta: Universitas Indonesia (UI-Press). terhadap pemulung yaitu 1) Pengucilan, 2) Pemulung dilarang mengumpulkan barang- Rustanto, Bambang. 2015. Menganai Kemiskinan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. barang bekas 2. Faktor Penyebab Diskriminasi Warga Lubuk Lintah terhadap Pemulung Setiadi, M. Elly dan Usman Kolip. 2011. Pengantar Sosiologi Pemahaman Fakta dan Gejala Sosial Teori Aplikasi dan Pemahaman. Jakarta: Kencana. Adapun faktor penyebab diskriminasi warga Lubuk Lintah terhadap pemulung diantaranya yaitu: a) Perbedaan stastus Shalih. 2003. Pengemis antara Kebutuhan dan Penipuan. Jakarta: Darul Falah. sosial, b) Corak sosialisasi, dan c) faktor ketidakberdayaan pemulung akan intimidasi. DAFTAR PUSTAKA Soekanto, Soerjono. 2009. Sosiologi: Suatu Pengantar. Jakarta: Rajawali Pres. Buku: Dokumen: Koran Padang, 2016. 8 Desember 2016. Afrizal. 2005. Metode Penelitan Kualitatif: Sebuah Upaya Mendukung Penggunaan Penelitian Kualitatif dalam Berbagai Disiplin Ilmu. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Fulthoni, dkk. 2009.Buku Saku untuk Kebebasan Beragama, Memahami Diskriminasi. Jakarta Selatan: The Indonesian Legal Resource Center (ILRC). Handoyo, Eko, dkk. 2015. Studi Masyarakat Indonesia. Yogyakarta: Ombak. Henslin, James M. 2007. Sosiologi dengan Pendekatan Membumi Edisi 6 Jilid 1. Jakarta: Erlangga. Horton, Paul B & Chester L Hunt. Sociology, Sixth Edition. (Aminuddin Ram. Terjemahan). Erlangga. Miles, Matthew B. dan A. Michael Huberman. 1992. Analisis Data Kualitatif: Buku Sumber tentang 9