Yudha GF UPN BAB I PENDAHULUAN I.. Maksud dan Tujuan Maksud dari penelitian ini adalah untuk mengetahui variasi atau penyebaran litologi daerah penelitian dan mengetahui keadaan morfologi daerah penelitian berdasarkan sifat garis kontur. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk pembuatan peta lintasan berdasarkan variasi litologi dominan, peta geomorfologi berdasarkan sifat garis kontur, dan mendapatkan peta geologi penyebaran batuan pada daerah penelitian dan juga dapat merekonstruksi penampang geologi. I.. Lokasi dan Kesampaian Tujuan Bayat terletak kurang lebih dua puluh kilometer sebelah selatan kota Klaten. Secara Administratif termasuk wilayah Kecamatan Bayat. Secara Geografis dalam lembar peta Perbukitan Jiwo dan Sekitarnya terletak antara BT BT dan LSLS. Waktu penelitian adalah hari Febuari Maret Lokasi Pengambilan data terdapat di Daerah Gunung Pendul, Kecamatan. Bayat, Kabupaten Klaten,Jawa Tengah.pencapaian lokasi sendiri kami lakukan dengan menggunakan mobil dari Kampus Lapangan Geologi Bayat menuju Daerah Gunung Pendul dan sekitarnya. I. Metode Penelitian Penelitian dilakukan dengan Metode Kolekting data Langsung atau pengambilan data secara langsung di lapangan dengan menggunakan peralatan tertentu dan melakukan pengolahan secara manual dan menginterpretasikanya. y Peta Topografi skala y Kompas Geologi Yudha GF UPN y Palu Geologi y Lensa pembesar y Komperator y Protaktor y Buku catatan lapangan y Alat tulis y Larutan HCl , M y Kamera y Plastic sampel dan label I. Penelitian Terdahulu Penelitian yang diusulkan oleh Soesilo dkk mengusulkan tatanama SSI terhadap Batuan Kristalin di Pegunungan Jiwo Barat menjadi Lithodem Filit Bayat , Lithodem Gabro Bayat dan Lithodem Basalt Bayat .Stock gabroik mengalasi Formasi Oyo, sedangkan Komposisi Gabro dan Diabas adalah basa,juga terdapat retasretas basaltik berumur awal Oligosen Akhir dan Produk Metamorfik Thermal. Ahli geologi melakukan penelitian di Daerah Bayat antara lain Bothe ,membuat Stratigrafi Daerah Perbukitan Jiwo serta mengusulkan nama Formasi Wungkal dan Formasi Gamping yang berumur Eosen Sunu Sumosusastro ,meneliti secara lebih detail Geologi Perbukitan Jiwo Timur .kajian biostratigrafi pernah dilakukan oleh Sumarso et all. . Meneliti batuan Vulkanik di Pulau Jawa termasuk diantaranya umur secara radiometric metode penanggalan isotopik K/Ar beberapa batuan beku di daerah bayat dan sekitarnya. I.. Ucapan Terima Kasih Laporan Pemetaan Geologi Daerah Gunung Pendul dan sekitarnya tahun ini materinya diambil dari penjelasan penjelasan para Dosen Pembimbing serta diselaraskan dengan penjelasan dalam Buku Petunjuk Kuliah Lapangan I tahun , yang juga diambil dari buku buku terdahulu, dan juga merupakan hasil kerjasama Yudha GF UPN yang sinergis dari rekan rekan Kelompok dan para Dosen Pembimbing kami yakni Dra Hj. Yatini,MSi Ir. Agus Santoso.,M.Si sebagai Pembimbing Kepada Temanteman Geofisika Kepada Warga Sekitar Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada para dosen dan rekan rekan yang tidak bisa disebutkan satu persatu. Yudha GF UPN BAB II GEOMORFOLOGI II. Geomorfologi Regional Daerah Bayat terletak kurang lebih Kilometer sebelah selatan Kota Klaten. Secara administratif termasuk wilayah Kecamatan Bayat. Secara geografis dalam lembar peta perbukitan jiwo dan sekitarnya terletak antara BT BT dan LSLS . Gambar II.I. Satuan Geomorfologi Pulau Jawa dan sekitarnya Daerah yang dikenal dengan perbukitan jiwo tersebut, dikelilingi oleh daratan alluvial secara fisiografi termasuk Zona Depresi Tengah Pulau Jawa Solo Subzone, di bagian selatan dibatasi oleh Zona Pegunungan Selatan Van Bemmelen, yang dikenal dengan Perbukitan Baturagung . Perbukitan Jiwo merupakan inlier dari batuan PreTertiary dan Tertiary di sekitar endapan Quartenary,terutama terdiri dari endapan fluviovolcanic yang berasal dari Gunung Merapi.Elevasi tertinggi dari puncakpuncak yang ada tidak lebih dari m di atas muka air laut,sehingga perbukitan tersebut merupakan suatu perbukitan rendah. Yudha GF UPN Perbukitan Jiwo dibagi menjadi dua wilayah yaitu Jiwo Barat dan Jiwo Timur yang keduanya dipisahkan oleh Sungai Dengkeng secara antecedent. Sungai Dengkeng sendiri mengalir mengitari komplek Jiwo Barat,semula mengalir ke arah SouthSouthwest, berbelok ke arah East kemudian ke North memotong perbukitan dan selanjutnya mengalir ke arah Northeast.Sungai Dengkeng ini merupakan pengering utama dari dataran rendah di sekitar Perbukitan Jiwo.Pembagian fisiografi Daerah Bayat dimana Perbukitan Jiwo Barat dan Timur dipisahkan oleh Sungai Dengkeng Dataran rendah ini semula merupakan rawarawa yang luas akibat air yang mengalir dari lembah Gunung Merapi tertahan oleh Pegunungan Selatan.Genangan air ini, di utara Perbukitan Jiwo mengendapkan pasir yang berasal dari lahar.Sedangkan di selatan atau pada bagian lekukan antar bukit di Perbukitan Jiwo merupakan Endapan air tenang yang berupa lempung hitam,suatu Sedimen Merapi yang subur ini dikeringkan direklamasi oleh pemerintah Kolonial Belanda untuk dijadikan daerah perkebunan. Reklamasi ini dilakukan dengan cara membuat saluran saluran yang ditanggul cukup tinggi sehingga air yang datang dari arah Gunung Merapi akan tertampung di sungai sedangkan daerah dataran rendahnya yang semula berupa rawarawa berubah menjadi tanah kering yang digunakan untuk perkebunan.Sebagian dari rawa yang semula luas itu disisakan di daerah yang dikelilingi Puncak Sari,Tugu dan Kampak di Jiwo Barat, dikenal sebagai Rawa Jombor. Rawa yang disisakan itu berfungsi sebagai tendon untuk keperluan irigasi daerah perkebunan di dataran sebelah utara Perbukitan Jiwo Timur. Untuk mengalirakan air dari rawarawa tersebut,dibuat saluran buatan dari sudut Southwest rawarawa menembus perbukitan batuan metamorfik di Gunung Pegat mengalir ke timur melewati Desa Sedan dan memotong Sungai Dengkeng lewat aqueduct di sebelah seatan Jotangan menerus ke arah timur. Daerah perbukitan yang tersusun oleh batugamping menunjukkan perbukitan memanjang dengan punggung yang tumpul sehingga kenampakan puncakpuncak Yudha GF UPN tidak begitu nyata. Tebingtebing perbukitannya tidak terlalu terbiku sehingga alur alurnya tidak banyak dijumpai Perbukitan BawakTemas di Jiwo Timur dan Tugu Kampak di Jiwo Barat. Untuk daerah yang tersusun oleh batuan metamorfik perbukitannya menunjukkan relief yang lebih nyata dengan tebingtebing yang terbiku kuat. Kuatnya hasil penorehan tersebut menghasilkan akumulasi endapan hasil erosi di kaki perbukitan ini yang dikenal sebagai colluvial. Puncakpuncak perbukitan yang tersusun dari batuan metamorfik terlihat menonjol dan beberapa diantaranya cenderung berbentuk kerucut seperti Puncak Jabalkat dan Puncak Semanggu. Daerah dengan relief kuat ini dijumpai Daerah Jiwo Timur mulai dari Puncak Konang ke arah timur hingga Puncak Semanggu dan Jokotuo. Daerah di sekitar Puncak Pendul merupakan satusatunya tubuh bukit yang seluruhnya tersusun oleh batuan beku. Kondisi morfologinya cukup kasar mirip perbukitan metamorfik namun relief yang ditunjukkan puncaknya tidak sekuat perbukitan metamorfik. Di sebelah selatan Kampus Lapangan hingga mencapai Puncak Pegunungan Baturagung,secara Stratigrafi sudah termasuk Wilayah Pegunungan Selatan.Secara struktural deretan pegunungan tersebut,pada penampang utaraselatan, merupakan suatu pegunungan blok patahan yang membujur barattimur. Untuk daerah di sekitar Kampus Lapangan, litologi yang dijumpai merupakan bagian dari Formasi KeboButak dan Semilir.Beberapa lokasi singkapan penting antara lain sekitar Lanang dan Desa Tegalrejo dijumpai Batupasir Tufan dengan sisipan Serpih.Di selatan Desa Banyuuripan,yaitu Desa Kalisogo,ditemukan Breksi Autoklastik dengan pola retakan radial yang ditafsirkan sebagai Produk Submarine Breccia. Semakin ke selatan, sekitar Desa Tanggul,Jarum dan Pendem, terdapat Singkapan Endapan Kipas Aluvial. Di bagian Barat Daya,sekitar Desa Tegalrejo, dijumpai Batu Pasir Berlapis dengan pelapukan mengulit bawang. Di bagian timurya terdapat Batu Lempung Abuabu dengan Zona Kekar. Naik ke arah puncak Baturagung, perlapisan perlapisan Batuan Sedimen akan dijumpai dengan baik, dapat berupa Batupasir, Batulempung, Batupasir krikilan, Yudha GF UPN Batupasir tufa maupun sisipan breksi. Pengamatan sepanjang jalan ini sangat penting untuk melacak keadaan stratigrafis serta struktur geologi di Daerah Selatan Kampus Lapangan Van Bemmelen,. II. Geomorfologi Daerah Penelitian Perbukitan daerah Gunung Pendul, kecamatan bayat kabupaten Klaten dan propinsi Jawa Tengah terletak pada perbukitan Jiwo Timur yang merupakan singkapan suatu batuan yang berumur PraTersier dan daerah penelitian pada Gunung Pendul terdapat pada dua singkapan yang berbeda, yaitu formasi Gamping dan Formasi Konang. II.. Dasar Pembagian Geomorfologi . Morfologi studi bentuk lahan yang mempelajari relief secara umum dan meliputi a. Morfografi adalah susunan dari obyek alami yang ada dipermukaan bumi, bersifat pemerian atau deskriptif suatu bentuklahan, antara lain lembah, bukit, bukit, dataran, gunung, gawir, teras, beting, dan lainlain. b. Morfometri adalah aspek kuantitatif dari suatu aspek bentuk lahan, antara lain kelerengan, bentuk lereng, panjang lereng, ketinggian, beda tinggi, bentuk lembah, dan pola pengaliran. . Morfogenesa asalusul pembentukan dan perkembangan bentuklahan serta prosesproses geomorfologi yang terjadi, dalam hal ini adalah struktur geologi, litologi penyusun dan proses geomorfologi merupakan perhatian yang penuh. Morfogenesa meliputi a. Morfostruktur pasif bentuklahan yang diklasifikasikan berdasarkan tipe batuan yang ada kaitannya dengan resistensi batuan dan pelapukan denudasi. b. Morfostruktur aktif berhubungan dengan tenaga endogen seperti pengangkatan, perlipatan dan pensesaran , termasuk intrusi. c. Morfodinamik berhubungan dengan tenaga eksogen seperti proses air, fluvial, es, gerakan masa, dan gunungapi Verstappen . Yudha GF UPN II... Satuan Geomorfik Perbukitan Homoklin Satuan bentukan asal struktural, dengan bentuk lahan Perbukitan Homoklin dari Gunung Konang di Jiwo barat dan Gunung pendul di jiwo Timur merupakan perbukitan bergelombang dengan titik ketinggian rata rata m. Perbukitan tersebut mempunyai kemiringan lereng miringcuram dan Struktur Geologi berupa pengangkatan, serta dikontrol oleh erosi dan pelapukan. Foto . Perbukitan Homoklin II... Satuan Geomorfik Bukit Sisa Bentuk asal denudasional dengan bentuk lahan bukit sisa terletak di barat daya peta Gunung Pendul. Bukit sisa merupakan jumlah keseluruhan dari hasil proses pengurangan permukaan lahan akubat dari adanya proses pelapukan gerakan tanah atau batuan dan pengikisan dan diakhiri oleh proses pengendapan. Perbukitan Homoklin Yudha GF UPN Untuk batuan yang mempunyai resistansi tinggi akan memberikan relief yang menonjol dibandingakan dengan batuan yang mempunyai resistensi rendah. Foto . Bukit Sisa II... Satuan Geomorfik Dataran Alluvial Satuan Bentukan Asal Fluvial, yang terdiri dari bentukan lahan Dataran Alluvial mengelilingi Gunung Konang dan Gunung Pendul. Terdapat endapan material lepas dengan berukuran pasir kasar halus, krikil dan krakal, serta dikontrol oleh erosi dan hasil dari pelapukan Yudha GF UPN II.. Pola Aliran dan Stadia Erosi Pada daerah Gunung Konang dan sekitarnya memiliki pola aliran sungai dendritik subdendritik ini dicirikan dengan aliran sungai yang bercabang yang berpusat pada daerah tinggi menuju daerah yang mengalami percabangan, baik yang disebabkan oleh struktur maupun terjadinya suatu sesar. Stadia erosi merupakan stadia dewasa ini dapat diindikasikan dengan bentuk sungai berupa bentuk huruf V yang menunjukkan stadia erosi sungai muda, serta memiliki bentuk ukuran objek yang tertransport berupa pasir kasar kerikil yang menunjukkan stadia muda, serta bentuk arah sungai yang relative lurus yang menunjukkan stadia sungai masih muda. II.. Analisis Geomorfologi Geomorfologi merupakan suatu bentukan morfologi atau keadaan topografi suatu daerah. Semua bentukan itu disebabkan oleh faktor eksogen maupun faktor endogen. Faktor endogen berupa pengangkatan, penurunan, Tektonik dan lainya. Sedangkan faktor eksogen berupa Perubahan iklim, air, angin, dan lainya. Hal tersebut menyebabkan terjadinya perubahan dari morfologi suatu daerah. Pada Daerah Gunung Pendul dan sekitarnya terdapat morfologi bukit dan dataran. bentukan morfologi bukit terbentuk karena adanya tenaga dari dalam bumi seperti pengangkatan dan tektonik. Pengangkatan tersebut tidak mengangkat semua bagian dari suatu daerah karena adanya faktor pengontrol berupa perbedaan serta variasi litologi yang memiliki resistensi yang berbeda, sehingga pada litologi dengan resistensi yang kuat maka proses pelapukan kecil, sebaliknya batuan yang memiliki resistensi yang lemah akan mudah mengalami pelapukan. Hasildari pelapukan akan tererosi ke daerah rendah. Dataran merupakan bagian yang tidak mengalami pengangkatan dan dikontrol oleh faktor Endapan Alluvial. Yudha GF UPN BAB III STRATIGRAFI III. Stratigrafi Regional Secara stratigrafi daerah Bayat disusun oleh urutan satuan batuan sebagai berikut III.. Kelompok batuan metamorf berumur praTersier. Terdiri atas Filit, Sekis, dan Marmer yang membentuk Perbukitan Jiwo Barat dan Perbukitan Jiwo Timur. Disamping itu dijumpai batuan kuarsit yang mempunyai kedudukan memotong maupun sejajar atau mengisi celah diantara bidang foliasi. III.. Formasi Gamping Wungkal. Formasi Wungkal Terdiri dari Konglomerat polemic, batupasir, kwarsa, batulempuing dan batugamping, yang menunjukan pembentukan pada eosin awal, yang tersingkap di perbukitan Jiwo Barat Bukit Wungkal desa Temas. Formasi Gamping terdiri dari batugamping foraminifera besar berumur eosin akhir batu pasir dan batu lempung tersingkap di sekitar Bukit Pendul dan WatuPrahu Jawa Timur terletak di desa gamping. III.. Formasi KeboButak, Semilir, Nglangran, Sambipitu. Seluruh formasi ini hanya tersingkap di pegunungan selatan. Formasi Semilir terdiri dari batuan sedimen turbudit vulkanik, konglomerat, dan tuff lapili. ltologl yung dlumpul merupukun buglun durl Fonnusl Kebo, Butuk dun Semlllr. Beberupu lokusl slngkupun pentlng pentlng unturd luln sekltur Lunung dun desu Tegulreo dlumpul butu puslr tufun dengun slslpun serplh. Dl selutun desu Bunyuurlpun, yultu desu Kullsogo, dltemukun breksl uutoklustlk dengun polu retukun rudlul yung dltufslrkun sebugul produk submurlne brecclu. Semukln ke selutun, sekltur desu Tunggul, Jurum dun Pendem, terduput slngkupun endupun klp us uluvlul. Dl buglun burut duyu, sekltur desu Tegulreo, dlumpul butu puslr berlupls dengun pelupukun mengullt buwung. Dl buglun tlmumyu terduput butu lempung ubuubu dengun zonu kekur. . Formasi Oyo dan Wonosari. Formasi Oyo terdiri dari batugamping berlapis dan napal. Formasi wonosari terdiri dari batugamping terumbu. Yudha GF UPN III. Stratigrafi Daerah Penelitian Pada daerah penelitian memiliki nilai stratigrafi berdasarkan penamaan Bothe , memiliki susunan batuan kelompok batuan berumur praTersier yang memiliki susunan batuan metamorf yaitu filit dan sekis pada derah Jiwo timur tepatnya pada Gunung Pendul dan gamping numulith dengan filit pada daerah Jiwo timur pada daerah Jokotuo. Formasi Konang dengan filit, sekis, dan marmer diisi dengan uraturat kuarsit. Tabel III. Stratigrafi Daerah G. Pendul III... Satuan Batuan Metamorf . Batuan metamorf Batuan metamorf umumnya memiliki dua struktur yang memiliki korelasi yaitu foliasi dan nonfoliasi. Pada pengamatan daerah Gunung Konang dominan terdiri dari batuan metamorf dengan jenis batuan Phylite yang merupakan batuan metamorf berstruktur foliasi dan Kuarsit dengan jenis batuan metamorf berstruktur nonfoliasi. Umumnya dipengaruhi oleh mineral stress dan antistress karena pengaruh tekanan dan suhu. Lokasi G. Semangu No sampel LITOSTRATIGRAFI INTRUSI SATUAN BATUAN SIMBOL SATUAN BATUAN SIMBOL Satuan pasir Golongan Batugamping nomolit Formasi gamping Filit Formasi Konang Diorit Yudha GF UPN Deskripsi Jenis Batuan Batuan metamorf foliasi Warna Coklat Struktur foliasi Phylitik Tekstur Kristaloblastik Lepidoblastik Komposisi Mineral Mineal Stress Mika Mineral Antistess Kuarsa Petrogenes Battuan ini terbentuk pada lingkungan darat, dimna tekanan lebih dominan dibandingkan suhu. Nama Batuan Filit Lokasi Joko Tuo No sampel Yudha GF UPN Deskripsi Jenis Batuan Batuan metamorf non foliasi Warna Putih kecoklatan Struktur Non foliasi Granolose Tekstur Kristaloblastik Granoblastik Komposisi Mineral Mineal Stress Mineral Antistess Kalsit Petrogenes Battuan ini terbentuk pada lingkungan darat, dimna suhu lebih dominan dibandingkan tekanan, . Nama Batuan Marmer Yudha GF UPN Lokasi Joko Tuo No sampel Deskripsi Jenis Batuan Batuan metamorf foliasi Warna Coklat Struktur Foliasi Schitosa Tekstur Kristaloblastik Lepidoblastik Komposisi Mineral Mineal Stress MIka Mineral Antistess Kuarsa Petrogenesa Battuan ini terbentuk akibat mengaamami pembebanan oleh batuan itu sendiri.terdapat mineral mineral stress. Nama Batuan Sekis Yudha GF UPN III... Umur dan Lingkungan Pengendapan Pada daerah Jiwo merupakan singkapan batuan berumur PraTersier dan Paleogen. Pada Satuan Batuan Metamorf merupakan satuan batuan tertua dalam urutan statigrafi. Satuan batuan metamorf diendapkan pada lingkungan darat. III... Kontak Hubungan Stratigrafi Hubungan stratigafi kontak antara batuan metamorf dengan batugamping, dan metamorf dengan batuan beku. Hubungan antara batuan metamorf dengan batugamping adalah selaras conformity dan hubungan antara batun metamorf dengan batuan beku adalah tidak selaras unconformity . III.. Satuan Diorit Daerah Gunung Pendul bagian selatan terdapat batuan beku. Batuan tersebut tersingkap akibat dari adanya proses erosi dan pelapukan. Berdasarkan ciricirinya dikategorikan sebagia batuan beku intrusi. Hal itu dicirikan efek bakar dari batuan ada daerah sekitar batuan beku yang tersingkap, juga tidak ditemukan struktur skoria dan vesikuler pada singkapan. III... Umur dan Lingkungan Pengendapan Batuan diorite daerah Gunung Pendul berumur Eosin Akhir. Batuan mengintrusi batuan metamorf. Yudha GF UPN Lokasi Sungai di Dusun Watu Gajah No sampel Deskripsi Jenis Batuan Batuan Beku intermediet Plutonik Warna Abu abu Struktur Masif Tekstur Drajat Krirtalisasi Holokristalin Derajat Granularitas fanerik sedang kasar Kemas o Bentuk Kristal Subhedral o Relasi equigranular panidiomorfik Komposisi Mineral Hornblende Plagioklas Piroksin Petrogenes Batuan ini memmbeku dibawah permukaan bumi. Dilihat dari terdiri dari Kristal berukuran sedang kasar. Nama Batuan Diorit Yudha GF UPN III... Kontak Hubungan Stratigrafi Daerah ini terdiri dari batuan diorite yang membentuk Gunung Pendul. Hubungan stratigafi kontak antara batuan beku dengan batugamping, dan beku dengan batuan metamorf. Hubungan antara batuan beku dengan batugamping adalah tidak selaras unconformity . dan hubungan antara batun beku dengan batuan metamorf adalah tidak selaras unconformity . III.. Satuan Batugamping Pada satuan batugamping dijumpai batugamping karbonat klastik dan batu gamping karbonat nonklastik. Batugamping klastik terdapat pada daerah Gunung Temas memanjang kearah timur, dan batugamping non klastik terdapat di sekitar Gunung Temas sebelah barat dimana terdapat kontak dengan batuan metamorf. Lokasi Gunung Gajah No sampel Deskripsi Jenis Batuan Batuan Sedimen Karbonat NonKlastik Warna Abu abu kehitaman Struktur Fossiliferous Tekstur Amorf Komposisi Mineral Numulith Petrogenesa Batuan ini mengandung fosil. Dimana diendapkan di lingkungan laut Nama Batuan Batugamping Numulith. Yudha GF UPN Lokasi Gunung Temas No sampel Deskripsi Jenis Batuan Batuan Sedimen Karbonat Klastik Warna Coklat Strktur Perlapisan Tekstur Ukuran Butir Arenite Derajat pembundaran agak membundar Sortasi baik Kemas tertutup Komposisi Mineral Allochem Interclas Mikrit Kalsit Sparit Karbonat Nama Batuan Kalkarenit III... Umur dan Lingkungan Pengendapan Satuan batugamping berumur Eosin Akhir dibuktikan dengan adanya fosil Foraminifera besar. Batuan ini diendapkan pada lingkungan laut. III... Kontak Hubungan Stratigrafi Daerah ini terdiri dari batuan sedimen karbonat klastik dan sedimen karbonat non klastik terdapat Gunung gajah hingga Gunung Temas. Hubungan stratigafi kontak antara batuan sedimen karbonat dengan beku, dan batuan sedimen karbonat dengan batuan metamorf. Hubungan antara batuan sedimen karbonat dengan batuan beku adalah tidak selaras nonconformity . dan hubungan antara batuan karbonat dengan batuan metamorf adalah tidak selaras unconformity . Yudha GF UPN BAB IV STRUKTUR GEOLOGI IV. Struktur Geologi Regional Struktur geologi yang teramati di Jiwo Timur berupa Sesar yang memotong bukit marmer Jokotuo. Bukit sesar berupa bidang sesar dengan gores garisnya, breksi sesar, dan kekarkekar sistematis yang disebabkan oleh sesar tersebut. Struktur foliasi bisa diamati pada batuan filit dan sekis daerah Jokotuo dan struktur bidang perlapisan pada Formasi Gamping di sekitar Desa Watuprau. Breksi sesar terdapat di bukit konang, selain itu dijumpai juga gejala patahan di bukit temas IV. Struktur daerah penelitian Struktur Daerah Penelitian IV.. Struktur Kekar Terjadinya struktur kekar yang kompleks pada daerah jokotuo yaitu struktur kekar batuan marmer dan sekis yang berada pada satu daerah singkapan , kekar disertai dengan pekembangan lebih lanjut ditandai dengan pembentukan perlanjutan kekar, yaitu sesar dan lipatan. IV.. Struktur Sesar Terdapat struktur sesar disertai dengan gores garis pada daerah Jokotuo, ini diketaui dengan gores garis untuk mengetahui adanya sesar ini mengakibatkan pula adanya breksi sesar . sesar yang terbentuk akibat dari proses shear stress yang menyebabkan sesar mendatar. IV. Mekanisme pembentukan Terjadinya pembentukan daerah Jiwo timur dapat di di urutkan dalam beberapa tahap. Yang pertama di cirikan oleh kegiatan metamorfisme beban yaitu terbebani oleh sedimen yang tebal di atasnya. Batuan yang di temukan di pegunungan jiwo berupa phyilit yang menandakan proses tersebut. Kemudian Yudha GF UPN selama proses tersebut mengalami proses termasuk menjadi bagian dari zona marine. Proses erosional menimbulkan endapan termasuk berupa pasir . Proses Endogen yang menyertai menimbulkan penurunan sea level. Secara tidak langsung endapan pasir yang ada meupakan habitat yang baik bagi tumbuhnya kehidupan laut dangkal. Kehidupan laut dangkal merupakan asal dari satuan gamping. Selang waktu antara tersierkuarter mengalami pengangkatan yang menyebabkan menjadi daratan. Pada daerah jiwo timur dijumpai batugamping non klastik dan batugamping klastik. Juga di temukan batupasir dalam skala kecil sebagai tempat tumbuhnya batugamping. Kemudian batuan ini di intrusi oleh batuan beku sampai batas batuan pasir. Pada daerah jiwo terdapat batuan diorite yang menandakan proses tersebut. Yudha GF UPN BAB V SEJARAH GEOLOGI Perbukitan Jiwo bayat berumur pra tersier dan paleogen Pulau jawa. Dua singkapan yang lain adalah daerah ciletuh di sebelah tenggara Pelabuhan Ratu Jawa Barat Karangsambung, di sebelah utara kebumen Jawa Tengah .Daerah ini Zaman kapur merupakan daratan yang terdiri dari batu sekist, kemudian terjadi penurunan permukaan dikarenakan adanya aktivitas lempeng dan air permukaan laut naik. batu ini kemudian terendapkan oleh batu pasir. Diatas pasir tumbuh terumbu dan biota laut lainnya seperti kerang dan lainlain dikedalaman yang relatif dangkal dimana cahaya matahari masih bisa menembus kedalam dikarenakan cahaya merupakan syarat untuk terumbu dapat berfotosintesis. Selang waktu tersier kwarter muncul adanya pengangkatan yang menyebabkan menjadi daratan.Sehingga terbentuklah batu gamping numulith yang ditandai adanya fosil. Kemudian batuan ini di intrusi oleh batuan beku sampai batas batuan batu pasir. Yudha GF UPN BAB VI POTENSI GEOLOGI Pegunungan jiwo adalah pegunungan yang memiliki beraneka ragam variasi litologi batuan beberapa variasi tersebut antara lain gamping kristalin, skis, filit, batupasir, batugamping numulith dan batuan beku Pegunungan Jiwo Bayat memiliki banyak potensi antaran lain y Potensi ekonomi seperti skist dan filit yang berpotensi sebagai sumber mata pencarian bahan baku batu bata serta gamping kristalin yang berpotensi sebagai kerajinan tradisional selain itu warga juga dapat memanfaatkan dataran alluvial sebagai lahan pertanian yang cukup potensial menghasilkan hasilhasil pertanian,yang kemudian dapat digunakan sebagai bahan makanan pokok, seperti padi, jagung, ketela, dll. y Potensi edukasi sebagai tempat studi geologi Pegunungan jiwo bayat memiliki potensi studi geologi, variasi litologi dan lereng dapat di gunakan sebagai tempat nenambah ilmu, bencana alam tanah longsor yang di sebabkan oleh adanya penebangan pohon didaerah perbukitan yang menyebabkan daerah tersebut menjadi gundul dan mudah terkena erosi, selain aktivitas penduduk tersebut proses alam juga sangat berpengaruh seperti erosi pada tepian sungai yang menyebabkan abrasi pada lerenglereng sungai, sehingga hal ini akan menyebabkan longsor di daerah lerenglereng perbukitan yang terjal dan beresistensi lemah dapat digunakan sebagai tempat studi bencana. Yudha GF UPN BAB VII KESIMPULAN Dari hasil Penelitian yang dilakukan selama Kuliah Lapangan di peroleh beberapa kesimpulan tentang daerah penelitian khususnya G.Pendul dan sekitarnya. Antara lain . Terdapat satuan Litologi batuan di daerah penelitian Antara lain satuan Alluvial, satuan Batugamping, satuan Diorit dan satuan Metamorf. . Pada Daerah Gunung Pendul terdapat kontak batuan antara batuan Phylit dan Diorit . Sisi Barat Gunung Pendul tepatnya Gunung Tumpel memiliki litologi Phylit memanjang sisi utara punggungan. . Sisi Barat Gunung Pendul memiliki litologi Diorit memanjang sisi selatan punggungan. . Sisi Timur Gunung Pendul tepatnya Gunung Joko Tuo memiliki litologi Phylit. . Sisi Timur Gunung Pendul tepatnya Gunung Temas memiliki litologi Batugamping. . Daerah penelitian di kelilingi satuan alluvial dengan umur paling muda. Daerah ini memilik beberapa potensi untuk dikembangkan antara lain sebagai sumber mata pencaharian warga, melaui penambangan batuan gamping yang bernilai ekonomis. Tanah alluvial di sekitarnya subur oleh mineral dari hasil lapukan intrusi dapat digunakan untuk areal persawahan. Keunikan daerah ini juga sangat layak untuk di pertimbangakan sebagai tempat studi bagi para geologis untuk menambah ilmu. Yudha GF UPN yyyyyyyyy Palu Geologi Lensa pembesar Komperator Protaktor Buku catatan lapangan Alat tulis Larutan HCl , M Kamera Plastic sampel dan label I. Penelitian Terdahulu Penelitian yang diusulkan oleh Soesilo dkk mengusulkan tatanama SSI terhadap Batuan Kristalin di Pegunungan Jiwo Barat menjadi Lithodem Filit Bayat , Lithodem Gabro Bayat dan Lithodem Basalt Bayat .Stock gabroik mengalasi Formasi Oyo, sedangkan Komposisi Gabro dan Diabas adalah basa,juga terdapat retasretas basaltik berumur awal Oligosen Akhir dan Produk Metamorfik Thermal. Ahli geologi melakukan penelitian di Daerah Bayat antara lain Bothe ,membuat Stratigrafi Daerah Perbukitan Jiwo serta mengusulkan nama Formasi Wungkal dan Formasi Gamping yang berumur Eosen Sunu Sumosusastro ,meneliti secara lebih detail Geologi Perbukitan Jiwo Timur .kajian biostratigrafi pernah dilakukan oleh Sumarso et all. . Meneliti batuan Vulkanik di Pulau Jawa termasuk diantaranya umur secara radiometric metode penanggalan isotopik K/Ar beberapa batuan beku di daerah bayat dan sekitarnya. I.. Ucapan Terima Kasih Laporan Pemetaan Geologi Daerah Gunung Pendul dan sekitarnya tahun ini materinya diambil dari penjelasan penjelasan para Dosen Pembimbing serta diselaraskan dengan penjelasan dalam Buku Petunjuk Kuliah Lapangan I tahun , yang juga diambil dari buku buku terdahulu, dan juga merupakan hasil kerjasama persatu.rekan Kelompok dan para Dosen Pembimbing kami yakni Dra Hj.M. Yatini.Yudha GF UPN yang sinergis dari rekan. .MSi Ir. Agus Santoso.Si sebagai Pembimbing Kepada Temanteman Geofisika Kepada Warga Sekitar Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada para dosen dan rekan ..rekan yang tidak bisa disebutkan satu . sehingga perbukitan tersebut merupakan suatu perbukitan rendah.I. Perbukitan Jiwo merupakan inlier dari batuan PreTertiary dan Tertiary di sekitar endapan Quartenary. Geomorfologi Regional Daerah Bayat terletak kurang lebih Kilometer sebelah selatan Kota Klaten. . dikelilingi oleh daratan alluvial secara fisiografi termasuk Zona Depresi Tengah Pulau Jawa Solo Subzone. Secara geografis dalam lembar peta perbukitan jiwo dan sekitarnya terletak antara BT BT dan LS LS . Satuan Geomorfologi Pulau Jawa dan sekitarnya Daerah yang dikenal dengan perbukitan jiwo tersebut.Elevasi tertinggi dari puncakpuncak yang ada tidak lebih dari m di atas muka air laut. Secara administratif termasuk wilayah Kecamatan Bayat. yang dikenal dengan Perbukitan Baturagung . di bagian selatan dibatasi oleh Zona Pegunungan Selatan Van Bemmelen.Yudha GF UPN BAB II GEOMORFOLOGI II. Gambar II.terutama terdiri dari endapan fluviovolcanic yang berasal dari Gunung Merapi. dibuat saluran buatan dari sudut Southwest rawarawa menembus perbukitan batuan metamorfik di Gunung Pegat mengalir ke timur melewati Desa Sedan dan memotong Sungai Dengkeng lewat aqueduct di sebelah seatan Jotangan menerus ke arah timur.Yudha GF UPN Perbukitan Jiwo dibagi menjadi dua wilayah yaitu Jiwo Barat dan Jiwo Timur yang keduanya dipisahkan oleh Sungai Dengkeng secara antecedent.Sungai Dengkeng ini merupakan pengering utama dari dataran rendah di sekitar Perbukitan Jiwo.Sedangkan di selatan atau pada bagian lekukan antar bukit di Perbukitan Jiwo merupakan Endapan air tenang yang berupa lempung hitam. berbelok ke arah East kemudian ke North memotong perbukitan dan selanjutnya mengalir ke arah Northeast.Sebagian dari rawa yang semula luas itu disisakan di daerah yang dikelilingi Puncak Sari.Pembagian fisiografi Daerah Bayat dimana Perbukitan Jiwo Barat dan Timur dipisahkan oleh Sungai Dengkeng Dataran rendah ini semula merupakan rawarawa yang luas akibat air yang mengalir dari lembah Gunung Merapi tertahan oleh Pegunungan Selatan.Tugu dan Kampak di Jiwo Barat.Genangan air ini. di utara Perbukitan Jiwo mengendapkan pasir yang berasal dari lahar. dikenal sebagai Rawa Jombor.suatu Sedimen Merapi yang subur ini dikeringkan direklamasi oleh pemerintah Kolonial Belanda untuk dijadikan daerah perkebunan. Untuk mengalirakan air dari rawarawa tersebut. Reklamasi ini dilakukan dengan cara membuat saluransaluran yang ditanggul cukup tinggi sehingga air yang datang dari arah Gunung Merapi akan tertampung di sungai sedangkan daerah dataran rendahnya yang semula berupa rawarawa berubah menjadi tanah kering yang digunakan untuk perkebunan. Daerah perbukitan yang tersusun oleh batugamping menunjukkan perbukitan memanjang dengan punggung yang tumpul sehingga kenampakan puncakpuncak .semula mengalir ke arah SouthSouthwest. Sungai Dengkeng sendiri mengalir mengitari komplek Jiwo Barat. Rawa yang disisakan itu berfungsi sebagai tendon untuk keperluan irigasi daerah perkebunan di dataran sebelah utara Perbukitan Jiwo Timur. merupakan suatu pegunungan blok patahan yang membujur barattimur. Di bagian timurya terdapat Batu Lempung Abuabu dengan Zona Kekar. perlapisan . Kuatnya hasil penorehan tersebut menghasilkan akumulasi endapan hasil erosi di kaki perbukitan ini yang dikenal sebagai colluvial. Daerah dengan relief kuat ini dijumpai Daerah Jiwo Timur mulai dari Puncak Konang ke arah timur hingga Puncak Semanggu dan Jokotuo. Tebingtebing perbukitannya tidak terlalu terbiku sehingga aluralurnya tidak banyak dijumpai Perbukitan BawakTemas di Jiwo Timur dan TuguKampak di Jiwo Barat.Yudha GF UPN tidak begitu nyata. Batulempung. Kondisi morfologinya cukup kasar mirip perbukitan metamorfik namun relief yang ditunjukkan puncaknya tidak sekuat perbukitan metamorfik.perlapisan Batuan Sedimen akan dijumpai dengan baik. Untuk daerah yang tersusun oleh batuan metamorfik perbukitannya menunjukkan relief yang lebih nyata dengan tebingtebing yang terbiku kuat.yaitu Desa Kalisogo. dijumpai Batu Pasir Berlapis dengan pelapukan mengulit bawang.Jarum dan Pendem.Beberapa lokasi singkapan penting antara lain sekitar Lanang dan Desa Tegalrejo dijumpai Batupasir Tufan dengan sisipan Serpih. litologi yang dijumpai merupakan bagian dari Formasi KeboButak dan Semilir. dapat berupa Batupasir. Semakin ke selatan. Batupasir krikilan. Puncakpuncak perbukitan yang tersusun dari batuan metamorfik terlihat menonjol dan beberapa diantaranya cenderung berbentuk kerucut seperti Puncak Jabalkat dan Puncak Semanggu. sekitar Desa Tanggul. .secara Stratigrafi sudah termasuk Wilayah Pegunungan Selatan.Secara struktural deretan pegunungan tersebut.ditemukan Breksi Autoklastik dengan pola retakan radial yang ditafsirkan sebagai Produk Submarine Breccia.pada penampang utaraselatan.sekitar Desa Tegalrejo. terdapat Singkapan Endapan Kipas Aluvial. Di bagian Barat Daya. Di sebelah selatan Kampus Lapangan hingga mencapai Puncak Pegunungan Baturagung. Untuk daerah di sekitar Kampus Lapangan.Di selatan Desa Banyuuripan. Naik ke arah puncak Baturagung. Daerah di sekitar Puncak Pendul merupakan satusatunya tubuh bukit yang seluruhnya tersusun oleh batuan beku. bukit. yaitu formasi Gamping dan Formasi Konang. Morfologi studi bentuk lahan yang mempelajari relief secara umum dan meliputi a. Geomorfologi Daerah Penelitian Perbukitan daerah Gunung Pendul. Morfometri adalah aspek kuantitatif dari suatu aspek bentuk lahan. beting.. dan gunungapi Verstappen . II. bukit. bersifat pemerian atau deskriptif suatu bentuklahan. termasuk intrusi. Morfodinamik berhubungan dengan tenaga eksogen seperti proses air. b.Yudha GF UPN Batupasir tufa maupun sisipan breksi. gunung. Morfogenesa asalusul pembentukan dan perkembangan bentuklahan serta prosesproses geomorfologi yang terjadi. es. Morfogenesa meliputi a. teras. ketinggian. b. antara lain kelerengan. panjang lereng. antara lain lembah. Pengamatan sepanjang jalan ini sangat penting untuk melacak keadaan stratigrafis serta struktur geologi di Daerah Selatan Kampus Lapangan Van Bemmelen. beda tinggi. kecamatan bayat kabupaten Klaten dan propinsi Jawa Tengah terletak pada perbukitan Jiwo Timur yang merupakan singkapan suatu batuan yang berumur PraTersier dan daerah penelitian pada Gunung Pendul terdapat pada dua singkapan yang berbeda. Morfostruktur pasif bentuklahan yang diklasifikasikan berdasarkan tipe batuan yang ada kaitannya dengan resistensi batuan dan pelapukan denudasi. perlipatan dan pensesaran . Morfostruktur aktif berhubungan dengan tenaga endogen seperti pengangkatan.. gerakan masa. . Morfografi adalah susunan dari obyek alami yang ada dipermukaan bumi. II. dan pola pengaliran. c. dataran. . dan lainlain. dalam hal ini adalah struktur geologi. Dasar Pembagian Geomorfologi . fluvial. gawir. litologi penyusun dan proses geomorfologi merupakan perhatian yang penuh. bentuk lembah. bentuk lereng. Satuan Geomorfik Bukit Sisa Bentuk asal denudasional dengan bentuk lahan bukit sisa terletak di barat daya peta Gunung Pendul. Perbukitan Homoklin II.Yudha GF UPN II. serta dikontrol oleh erosi dan pelapukan. Perbukitan tersebut mempunyai kemiringan lereng miringcuram . Satuan Geomorfik Perbukitan Homoklin Satuan bentukan asal struktural... Bukit sisa merupakan jumlah keseluruhan dari hasil proses pengurangan permukaan lahan akubat dari adanya proses pelapukan gerakan tanah atau batuan dan pengikisan dan diakhiri oleh proses pengendapan.. Perbukitan Homoklin Foto . dengan bentuk lahan Perbukitan Homoklin dari Gunung Konang di Jiwo barat dan Gunung pendul di jiwo Timur merupakan perbukitan bergelombang dengan titik ketinggian rata rata m. . dan Struktur Geologi berupa pengangkatan.. halus. Bukit Sisa II.Yudha GF UPN Untuk batuan yang mempunyai resistansi tinggi akan memberikan relief yang menonjol dibandingakan dengan batuan yang mempunyai resistensi rendah. yang terdiri dari bentukan lahan Dataran Alluvial mengelilingi Gunung Konang dan Gunung Pendul.. Foto . serta dikontrol oleh erosi dan hasil dari pelapukan .. krikil dan krakal. Satuan Geomorfik Dataran Alluvial Satuan Bentukan Asal Fluvial. Terdapat endapan material lepas dengan berukuran pasir kasar . Hasildari pelapukan akan tererosi ke daerah rendah. Semua bentukan itu disebabkan oleh faktor eksogen maupun faktor endogen. Tektonik dan lainya. Sedangkan faktor eksogen berupa Perubahan iklim.. dan lainya. . Pada Daerah Gunung Pendul dan sekitarnya terdapat morfologi bukit dan dataran. bentukan morfologi bukit terbentuk karena adanya tenaga dari dalam bumi seperti pengangkatan dan tektonik. Hal tersebut menyebabkan terjadinya perubahan dari morfologi suatu daerah. sehingga pada litologi dengan resistensi yang kuat maka proses pelapukan kecil.. Analisis Geomorfologi Geomorfologi merupakan suatu bentukan morfologi atau keadaan topografi suatu daerah. penurunan. serta memiliki bentuk ukuran objek yang tertransport berupa pasir kasar kerikil yang menunjukkan stadia muda. baik yang disebabkan oleh struktur maupun terjadinya suatu sesar. sebaliknya batuan yang memiliki resistensi yang lemah akan mudah mengalami pelapukan. Faktor endogen berupa pengangkatan.Yudha GF UPN II. II. air. Pola Aliran dan Stadia Erosi Pada daerah Gunung Konang dan sekitarnya memiliki pola aliran sungai dendritik subdendritik ini dicirikan dengan aliran sungai yang bercabang yang berpusat pada daerah tinggi menuju daerah yang mengalami percabangan. angin. Stadia erosi merupakan stadia dewasa ini dapat diindikasikan dengan bentuk sungai berupa bentuk huruf V yang menunjukkan stadia erosi sungai muda. Dataran merupakan bagian yang tidak mengalami pengangkatan dan dikontrol oleh faktor Endapan Alluvial. Pengangkatan tersebut tidak mengangkat semua bagian dari suatu daerah karena adanya faktor pengontrol berupa perbedaan serta variasi litologi yang memiliki resistensi yang berbeda. serta bentuk arah sungai yang relative lurus yang menunjukkan stadia sungai masih muda. yang tersingkap di perbukitan Jiwo Barat Bukit Wungkal desa Temas. Disamping itu dijumpai batuan kuarsit yang mempunyai kedudukan memotong maupun sejajar atau mengisi celah diantara bidang foliasi. Formasi wonosari terdiri dari batugamping terumbu. yang menunjukan pembentukan pada eosin awal. Sekis. Formasi Oyo dan Wonosari. Formasi Gamping terdiri dari batugamping foraminifera besar berumur eosin akhir batu pasir dan batu lempung tersingkap di sekitar Bukit Pendul dan WatuPrahu Jawa Timur terletak di desa gamping. Terdiri atas Filit. batupasir.HERXWDNGDQHPLOLUHEHUDSD ORNDVL VLQJNDSDQ SHQWLQJ SHQWLQJ DQWDUG ODLQ VHNLWDU /DQDQJ GDQ GHVD HJDOUHMR GLMXPSDL EDWX SDVLUWXIDQGHQJDQVLVLSDQVHUSLKLVHODWDQGHVDDQXXULSDQDLWXGHVD. Formasi KeboButak. .Yudha GF UPN BAB III STRATIGRAFI III. Formasi Semilir terdiri dari batuan sedimen turbudit vulkanik. batulempuing dan batugamping. kwarsa. Seluruh formasi ini hanya tersingkap di pegunungan selatan.. dan tuff lapili. Semilir. Formasi Wungkal Terdiri dari Konglomerat polemic. Kelompok batuan metamorf berumur praTersier.LWRORJLDQJGLMXPSDLPHUXSDNDQEDJLDQGDULRQQDVL... Sambipitu.DOLVRJRGLWHPXNDQ EUHNVLDXWRNODVWLNGHQJDQSRODUHWDNDQUDGLDODQJGLWDIVLUNDQVHED JDLSURGXNVXEPDULQHEUHFFLD HPDNLQNHVHODWDQVHNLWDUGHVDDQJJXODUXPGDQHQGHPWHUGDSDWVLQJN DSDQHQGDSDQNLS DV DOXYLDO L EDJLDQ EDUDW GDD VHNLWDU GHVD HJDOUHMR GLMXPSDL EDWX SDVLU EHUODSLV GHQJDQ SHODSXNDQ PHQJXOLW EDZDQJ L EDJLDQ WLPXPD WHUGDSDW EDWX OHPSXQJ DEXDEX GHQJDQ RQD NHNDU . dan Marmer yang membentuk Perbukitan Jiwo Barat dan Perbukitan Jiwo Timur. Stratigrafi Regional Secara stratigrafi daerah Bayat disusun oleh urutan satuan batuan sebagai berikut III. Formasi Gamping Wungkal. konglomerat. III. Nglangran. III. Formasi Oyo terdiri dari batugamping berlapis dan napal. Yudha GF UPN III. Umumnya dipengaruhi oleh mineral stress dan antistress karena pengaruh tekanan dan suhu. Formasi Konang dengan filit.. Pendul III. Satuan Batuan Metamorf . Batuan metamorf Batuan metamorf umumnya memiliki dua struktur yang memiliki korelasi yaitu foliasi dan nonfoliasi. Pada pengamatan daerah Gunung Konang dominan terdiri dari batuan metamorf dengan jenis batuan Phylite yang merupakan batuan metamorf berstruktur foliasi dan Kuarsit dengan jenis batuan metamorf berstruktur nonfoliasi. Stratigrafi Daerah G. dan marmer diisi dengan uraturat kuarsit. LITOSTRATIGRAFI SATUAN BATUAN SIMBOL Satuan pasir Golongan Batugamping nomolit Formasi gamping Filit Formasi Konang INTRUSI SATUAN BATUAN SIMBOL Diorit Tabel III. Lokasi No sampel G.. Semangu . sekis. Stratigrafi Daerah Penelitian Pada daerah penelitian memiliki nilai stratigrafi berdasarkan penamaan Bothe . memiliki susunan batuan kelompok batuan berumur praTersier yang memiliki susunan batuan metamorf yaitu filit dan sekis pada derah Jiwo timur tepatnya pada Gunung Pendul dan gamping numulith dengan filit pada daerah Jiwo timur pada daerah Jokotuo. dimna tekanan lebih dominan dibandingkan suhu. Nama Batuan Filit Lokasi No sampel Joko Tuo .Yudha GF UPN Deskripsi Jenis Batuan Warna Struktur Tekstur Komposisi Mineral Batuan metamorf foliasi Coklat foliasi Phylitik Kristaloblastik .Lepidoblastik Petrogenes Mineal Stress Mineral Antistess Mika Kuarsa Battuan ini terbentuk pada lingkungan darat. Yudha GF UPN Deskripsi Jenis Batuan Warna Struktur Tekstur Komposisi Mineral Batuan metamorf non foliasi Putih kecoklatan Non foliasi Granolose Kristaloblastik . Nama Batuan Marmer . . dimna suhu lebih dominan dibandingkan tekanan.Granoblastik Petrogenes Mineal Stress Mineral Antistess Kalsit Battuan ini terbentuk pada lingkungan darat. Nama Batuan Sekis .Yudha GF UPN Lokasi No sampel Joko Tuo Deskripsi Jenis Batuan Warna Struktur Tekstur Komposisi Mineral Batuan metamorf foliasi Coklat Foliasi Schitosa Kristaloblastik .Lepidoblastik Petrogenesa Mineal Stress Mineral Antistess MIka Kuarsa Battuan ini terbentuk akibat mengaamami pembebanan oleh batuan itu sendiri.terdapat mineral mineral stress. Hubungan antara batuan metamorf dengan batugamping adalah selaras conformity dan hubungan antara batun metamorf dengan batuan beku adalah tidak selaras unconformity . Pada Satuan Batuan Metamorf merupakan satuan batuan tertua dalam urutan statigrafi. III.. III.Yudha GF UPN III. juga tidak ditemukan struktur skoria dan vesikuler pada singkapan. Umur dan Lingkungan Pengendapan Pada daerah Jiwo merupakan singkapan batuan berumur PraTersier dan Paleogen... dan metamorf dengan batuan beku.. Hal itu dicirikan efek bakar dari batuan ada daerah sekitar batuan beku yang tersingkap. Satuan batuan metamorf diendapkan pada lingkungan darat. .. Berdasarkan ciricirinya dikategorikan sebagia batuan beku intrusi.. III. Batuan mengintrusi batuan metamorf. Satuan Diorit Daerah Gunung Pendul bagian selatan terdapat batuan beku. Batuan tersebut tersingkap akibat dari adanya proses erosi dan pelapukan. Kontak Hubungan Stratigrafi Hubungan stratigafi kontak antara batuan metamorf dengan batugamping. Umur dan Lingkungan Pengendapan Batuan diorite daerah Gunung Pendul berumur Eosin Akhir.. kasar .abu Masif Drajat Krirtalisasi Derajat Granularitas Kemas o Bentuk Kristal o Relasi Komposisi Mineral Hornblende Plagioklas Piroksin Petrogenes Batuan ini memmbeku dibawah permukaan bumi. Dilihat dari terdiri dari Kristal berukuran sedang kasar. Nama Batuan Diorit Subhedral equigranular panidiomorfik Holokristalin fanerik sedang .Yudha GF UPN Lokasi No sampel Sungai di Dusun Watu Gajah Deskripsi Jenis Batuan Warna Struktur Tekstur Batuan Beku intermediet Plutonik Abu. Hubungan stratigafi kontak antara batuan beku dengan batugamping.Yudha GF UPN III. Kontak Hubungan Stratigrafi Daerah ini terdiri dari batuan diorite yang membentuk Gunung Pendul. dan batugamping non klastik terdapat di sekitar Gunung Temas sebelah barat dimana terdapat kontak dengan batuan metamorf.. Lokasi No sampel Gunung Gajah Deskripsi Jenis Batuan Warna Struktur Tekstur Komposisi Mineral Petrogenesa Batuan Sedimen Karbonat NonKlastik Abu abu kehitaman Fossiliferous Amorf Numulith Batuan ini mengandung fosil. Dimana diendapkan di lingkungan laut Nama Batuan Batugamping Numulith. dan beku dengan batuan metamorf. .. Satuan Batugamping Pada satuan batugamping dijumpai batugamping karbonat klastik dan batu gamping karbonat nonklastik. Batugamping klastik terdapat pada daerah Gunung Temas memanjang kearah timur. Hubungan antara batuan beku dengan batugamping adalah tidak selaras unconformity .. dan hubungan antara batun beku dengan batuan metamorf adalah tidak selaras unconformity . III. Batuan ini diendapkan pada lingkungan laut.. .. Kontak Hubungan Stratigrafi Daerah ini terdiri dari batuan sedimen karbonat klastik dan sedimen karbonat non klastik terdapat Gunung gajah hingga Gunung Temas.. Umur dan Lingkungan Pengendapan Satuan batugamping berumur Eosin Akhir dibuktikan dengan adanya fosil Foraminifera besar.Yudha GF UPN Lokasi No sampel Gunung Temas Deskripsi Jenis Batuan Warna Strktur Tekstur Batuan Sedimen Karbonat Klastik Coklat Perlapisan Komposisi Mineral Nama Batuan Allochem Mikrit Sparit Interclas Kalsit Karbonat Ukuran Butir Derajat pembundaran Sortasi Kemas Arenite agak membundar baik tertutup Kalkarenit III. Hubungan stratigafi kontak antara batuan sedimen karbonat dengan beku. dan hubungan antara batuan karbonat dengan batuan metamorf adalah tidak selaras unconformity . dan batuan sedimen karbonat dengan batuan metamorf.. III. Hubungan antara batuan sedimen karbonat dengan batuan beku adalah tidak selaras nonconformity . Batuan yang di temukan di pegunungan jiwo berupa phyilit yang menandakan proses tersebut. Yang pertama di cirikan oleh kegiatan metamorfisme beban yaitu terbebani oleh sedimen yang tebal di atasnya. yaitu sesar dan lipatan. dan kekarkekar sistematis yang disebabkan oleh sesar tersebut. selain itu dijumpai juga gejala patahan di bukit temas IV.. Breksi sesar terdapat di bukit konang.Yudha GF UPN BAB IV STRUKTUR GEOLOGI IV. Kemudian . IV. breksi sesar. ini diketaui dengan gores garis untuk mengetahui adanya sesar ini mengakibatkan pula adanya breksi sesar . Struktur foliasi bisa diamati pada batuan filit dan sekis daerah Jokotuo dan struktur bidang perlapisan pada Formasi Gamping di sekitar Desa Watuprau. Bukit sesar berupa bidang sesar dengan gores garisnya. IV. Struktur Sesar Terdapat struktur sesar disertai dengan gores garis pada daerah Jokotuo. Mekanisme pembentukan Terjadinya pembentukan daerah Jiwo timur dapat di di urutkan dalam beberapa tahap.. Struktur Kekar Terjadinya struktur kekar yang kompleks pada daerah jokotuo yaitu struktur kekar batuan marmer dan sekis yang berada pada satu daerah singkapan . sesar yang terbentuk akibat dari proses shear stress yang menyebabkan sesar mendatar. Struktur daerah penelitian Struktur Daerah Penelitian IV. Struktur Geologi Regional Struktur geologi yang teramati di Jiwo Timur berupa Sesar yang memotong bukit marmer Jokotuo. kekar disertai dengan pekembangan lebih lanjut ditandai dengan pembentukan perlanjutan kekar. Kemudian batuan ini di intrusi oleh batuan beku sampai batas batuan pasir. . Proses erosional menimbulkan endapan termasuk berupa pasir .Yudha GF UPN selama proses tersebut mengalami proses termasuk menjadi bagian dari zona marine. Juga di temukan batupasir dalam skala kecil sebagai tempat tumbuhnya batugamping. Pada daerah jiwo timur dijumpai batugamping non klastik dan batugamping klastik. Proses Endogen yang menyertai menimbulkan penurunan sea level. Secara tidak langsung endapan pasir yang ada meupakan habitat yang baik bagi tumbuhnya kehidupan laut dangkal. Pada daerah jiwo terdapat batuan diorite yang menandakan proses tersebut. Selang waktu antara tersierkuarter mengalami pengangkatan yang menyebabkan menjadi daratan. Kehidupan laut dangkal merupakan asal dari satuan gamping. di sebelah utara kebumen Jawa Tengah . Selang waktu tersierkwarter muncul adanya pengangkatan yang menyebabkan menjadi daratan. Dua singkapan yang lain adalah daerah ciletuh di sebelah tenggara Pelabuhan Ratu Jawa Barat Karangsambung.Yudha GF UPN BAB V SEJARAH GEOLOGI Perbukitan Jiwo bayat berumur pra tersier dan paleogen Pulau jawa. kemudian terjadi penurunan permukaan dikarenakan adanya aktivitas lempeng dan air permukaan laut naik.Sehingga terbentuklah batu gamping numulith yang ditandai adanya fosil. Kemudian batuan ini di intrusi oleh batuan beku sampai batas batuan batu pasir. . batu ini kemudian terendapkan oleh batu pasir. Diatas pasir tumbuh terumbu dan biota laut lainnya seperti kerang dan lainlain dikedalaman yang relatif dangkal dimana cahaya matahari masih bisa menembus kedalam dikarenakan cahaya merupakan syarat untuk terumbu dapat berfotosintesis.Daerah ini Zaman kapur merupakan daratan yang terdiri dari batu sekist. filit. y Potensi edukasi sebagai tempat studi geologi Pegunungan jiwo bayat memiliki potensi studi geologi.Yudha GF UPN BAB VI POTENSI GEOLOGI Pegunungan jiwo adalah pegunungan yang memiliki beraneka ragam variasi litologi batuan beberapa variasi tersebut antara lain gamping kristalin.yang kemudian dapat digunakan sebagai bahan makanan pokok. seperti padi. variasi litologi dan lereng dapat di gunakan sebagai tempat nenambah ilmu. batugamping numulith dan batuan beku Pegunungan Jiwo Bayat memiliki banyak potensi antaran lain y Potensi ekonomi seperti skist dan filit yang berpotensi sebagai sumber mata pencarian bahan baku batu bata serta gamping kristalin yang berpotensi sebagai kerajinan tradisional selain itu warga juga dapat memanfaatkan dataran alluvial sebagai lahan pertanian yang cukup potensial menghasilkan hasilhasil pertanian. jagung. batupasir. bencana alam tanah longsor yang di sebabkan oleh adanya penebangan pohon didaerah perbukitan yang menyebabkan daerah tersebut menjadi gundul dan mudah terkena erosi. . ketela. skis. dll. sehingga hal ini akan menyebabkan longsor di daerah lerenglereng perbukitan yang terjal dan beresistensi lemah dapat digunakan sebagai tempat studi bencana. selain aktivitas penduduk tersebut proses alam juga sangat berpengaruh seperti erosi pada tepian sungai yang menyebabkan abrasi pada lerenglereng sungai. melaui penambangan batuan gamping yang bernilai ekonomis. Daerah penelitian di kelilingi satuan alluvial dengan umur paling muda. Sisi Timur Gunung Pendul tepatnya Gunung Joko Tuo memiliki litologi Phylit. Terdapat satuan Litologi batuan di daerah penelitian Antara lain satuan Alluvial. . Sisi Timur Gunung Pendul tepatnya Gunung Temas memiliki litologi Batugamping. Sisi Barat Gunung Pendul tepatnya Gunung Tumpel memiliki litologi Phylit memanjang sisi utara punggungan. Keunikan daerah ini juga sangat layak untuk di pertimbangakan sebagai tempat studi bagi para geologis untuk menambah ilmu. Pada Daerah Gunung Pendul terdapat kontak batuan antara batuan Phylit dan Diorit .Yudha GF UPN BAB VII KESIMPULAN Dari hasil Penelitian yang dilakukan selama Kuliah Lapangan di peroleh beberapa kesimpulan tentang daerah penelitian khususnya G. Tanah alluvial di sekitarnya subur oleh mineral dari hasil lapukan intrusi dapat digunakan untuk areal persawahan.Pendul dan sekitarnya. . . . Sisi Barat Gunung Pendul memiliki litologi Diorit memanjang sisi selatan punggungan. satuan Batugamping. . Daerah ini memilik beberapa potensi untuk dikembangkan antara lain sebagai sumber mata pencaharian warga. . satuan Diorit dan satuan Metamorf. Antara lain .