PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS DISCOVERY PADA MATERI PERSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL UNTUK SISWA KELAS VII SMPN 2 GUNUNG TOAR KABUPATEN KUANTAN SINGINGI RIAU Oleh Kartono Risno*), Yulia Haryono**), Anny Sovia**) ) * Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat **)Staf Pengajar Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRACT The background of this research is base on how to importans teaching materials in learning process. In learning materials text book is used in learning equations of one variable that students cannot be constructed by them self yet. It is caused the teacher need to develop teaching material about modul base on discovery in material of linear equiton of one variable. The purpose of this research is to know validity and practicallity about modul base on discovery. There are three steps is done those are define, design and develop steps. The result of this research showed that modul base one discovery is valid, all average 3, 60. It means that the content of modul has been delated with indicators base one competency. Practicallity it can be seen in presentase 99,97 %. It means clear this modul is related with students need. Key Words : Module, Discovery learning, Development PENDAHULUAN Matematika salah satu disiplin merupakan ilmu Tinggi. Salah satu materi matematika yang SMP kelas VII adalah persamaan mempunyai peranan penting dalam linear satu variabel (PLSV). Menurut kehidupan. Banyak kegiatan sehari- Adinawan (2013: 117) “ (PLSV) hari yang melibatkan matematika, adalah kalimat terbuka dengan satu contoh sederhananya adalah dalam variabel yang memiliki hubungan proses jual beli. Melihat pentingnya sama dengan dan variabelnya hanya peranan matematika membuat mata berpangkat satu”. pelajaran ini diajarkan pada setiap Diharapkan dengan dari mempelajari persamaan linear satu pendidikan Sekolah Dasar, Sekolah variabel siswa dapat mendiskusikan, Menengah dan sampai ke Perguruan menyimpulkan jenjang pendidikan, mulai dan mempersentasikan materi yang telah matematika mereka kesulitan dalam dipelajari. hal menemukan konsep sendiri sehingga tersebut materi yang disajikan guru siswa cenderung menghafal langkah- harus dapat dipahami siswa dengan langkah contoh soal yang diberikan. Untuk mencapai Salah satu upaya yang dapat mudah dan menciptakan suasana dalam dilakukan guru untuk meningkatkan mempelajari persamaan linear satu pemahaman siswa adalah dengan variabel. menggunakan belajar yang menarik metode Discovery. Kenyataannya, berdasarkan Pada metode Discovery siswa akan hasil observasi yang dilakukan pada aktif dalam kegiatan belajar, sebab tanggal 11 dan 13 Januari 2014 di siswa berpikir dan menggunakan SMPN 2 Gunung Toar Kabupaten kemampuan untuk menemukan hasil Kuantan Singingi Riau diperoleh akhir. proses Salah satu bahan ajar yang pembelajaran peserta didik belum dapat dikembangkan dengan metode mampu belajar mandiri dan masih Discovery adalah modul. Dengan tergantung pada kehadiran pendidik menggunakan modul siswa akan bisa seutuhnya. Akibatnya peserta didik belajar mandiri. keterangan tidak dapat bahwa dalam menemukan Berdasarkan latar belakang konsep masalah di atas, maka dikembangkan sendiri. hasil sebuah modul yang sesuai dengan wawancara dengan guru matematika karakteristik siswa SMPN 2 Gunung SMPN 2 Gunung Toar Kabupaten Toar Kabupaten Kuantan Singingi Kuantan Singingi Riau mengatakan Riau. salah satu materi yang sulit dipahami dikembangkan siswa adalah materi persamaan linear persamaan linear satu variabel di satu variabel karena siswa kesulitan kelas VII SMP. Dengan demikian dalam mengoperasikan aljabar yang dilakukan penelitian dengan judul bersifat abstrak. Berdasarkan hasil ”Pengembangan wawancara dengan siswa diperoleh Discovery pada Materi Persamaan informasi bahwa dalam pembelajaran Linear Satu Variabel untuk Siswa Berdasarkan Modul ini hanya pada materi Modul berbasis Kelas VII SMPN 2 Gunung Toar Kabupaten Kuantan Singingi Riau”. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan praktikalitas validitas dari dan modul yang dikembangkan. Menurut Hamdani (2010: 184) Discovery adalah proses mental ketika siswa mengasimilasikan suatu konsep. Adapun proses mental, misalnya mengamati, menjelaskan, mengelompokkan, kesimpulan, dan membuat sebagainya. Sedangkan prinsip misalnya setiap f. Kegiatan metode penemuan oleh siswa berupa penyelidikan atau percobaan untuk menemukan konsep atau prinsip yang telah ditetapkan. g. Proses berpikir kritis perlu dijelaskan untuk menunjukkan adanya mental operasional siswa, yang diharapkan dalam kegiatan. h. Perlu dikembangkan pertanyaanpertanyaan yang bersifat terbuka, yang mengarah pada kegiatan siswa. i. Ada catatan guru yang meliputi penjelasan tentang hal-hal yang sulit dan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi hasil, terutama penyelidikan yang mengalami kegagalan atau tidak berjalan sebagaimana seharusnya. Menurut Daryanto (2013: logam apabila dipanaskan memuai. 185) 9) modul adalah salah satu bentuk pembelajaran bahan ajar yang dikemas secara utuh dengan metode penemuan adalah dan sistematis, di dalamnya memuat sebagai berikut: seperangkat a. Adanya problema yang akan dipecahkan, yang dinyatakan dengan pernyataan atau pertanyaan. b. Jelas tingkat atau kelasnya (dinyatakan dengan jelas tingkat siswa yang akan diberi pelajaran, misalnya SMP kelas II). c. Konsep atau prinsip yang harus ditemukan siswa melalui kegiatan tersebut perlu ditulis dengan jelas. d. Alat atau bahan perlu disediakan sesuai dengan kebutuhan siswa dalam melaksanakan kegiatan. e. Diskusi sebagai pengarahan sebelum siswa melaksanakan kegiatan. yang terencana dan didesain untuk Menurut Hamdani langkah-langkah (2010: pengalaman belajar membantu peserta didik untuk menguasai tujuan belajar yang spesifik. Modul berfungsi sebagai sarana belajar yang bersifat mandiri, sehingga peserta didik dapat belajar secara mandiri sesuai dengan kecepatan masing-masing. Menurut Prastowo (2011: 112) untuk membuat sebuah modul yang baik minimal modul mencakup 7 unsur, yaitu judul, petunjuk belajar, dicapai, Toar Kabupaten Kuantan Singingi informasi pendukung, latihan-latihan, Riau. Angket praktikalitas diberikan petunjuk kepada guru matematika dan guru kompetensi yang akan kerja/lembar kerja dan evaluasi. bahasa Indonesia SMPN 2 Gunung METODE PENGEMBANGAN Toar Kabupaten Kuantan Singingi Jenis dilakukan penelitian adalah pengembagan penelitian (Research Development/R&D. yang Riau dan 6 orang siswa SMPN 2 dan Gunung Toar Kabupaten Kuantan and Singingi Riau. Selanjutnya data yang Model diperoleh dari lembar validasi ini dianalisis dengan menghitung rerata menggunakan model 4-D. Tahap tingkat validitas (Mulyardi 2006: yang dilakukan pada penelitian ini 52). hanya tiga tahap, yaitu define, design dianalisis dan develop. persentase prosedural pada Tahap untuk penelitian define design matematika untuk materi persamaan linear satu variabel. Tahap develop menghasilkan modul yang valid dan praktis. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar validasi, angket praktikalitas dan pedoman modul wawancara. adalah dosen tingkat menghitung kepraktisannya hasil wawancara yang diperoleh Tahap untuk dengan dan bertujuan untuk merancang modul bertujuan kepraktisan (Riduwan 2013: 89). Sedangkan syarat-syarat pembelajaran. angket bertujuan menetapkan mendefinisikan Data Validator pendidikan matematikan STKIP PGRI Sumatera Barat, guru matematika dan guru bahasa Indonesia SMPN 2 Gunung dengan siswa dianalisis dengan mendeskripsikan (Miles 1992: 16). HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN Pengembangan Modul Berbasis Discovery pada materi persamaan linear satu variabel telah melalui tiga tahap. Tahapannya adalah define, design dan develop. Komponen dalam tahap define adalah silabus dan buku teks sudah sesuai dengan kurikulum yang digunakan (kurikulum 2013). Pada dirancanglah tahap design, modul berbasis Discovery untuk materi persamaan linear satu variabel. Modul yang dirancang terdiri dari : 1. Cover didesain dengan background berwarna biru yang 5. Pada contoh soal terdapat soalsoal yang relevan dengan materi sesuai dengan isi modul. yang disajikan. 6. Soal-soal pada latihan terbimbing 2. Kata pengantar berisi tentang ucapan syukur dan tujuan penulis merancang modul berbasis Discovery. disusun dari tingkat kesukaran rendah, sedang sampai tinggi. Setiap soal diberi petunjuk- petunjuk langkah penyelesaian. 3. Daftar isi dibuat dengan jelas agar siswa mudah mencari halaman materi yang diinginkan. 7. Daftar kepustakaan berada pada akhir modul. Kepustakaan berisi acuan yang digunakan pada saat 4. Materi pada dikembangkan Discovery. modul dengan ini basis penulisan modul. Pada dilakukan tahap validasi develop, dan uji 2. Modul berbasis Discovery yang dikembangkan sudah sangat praktikalitas. Hasil validasi secara praktis untuk digunakan siswa keseluruhan adalah 3, 60 dengan dalam pembelajaran. kategori sangat valid. Berdasarkan Saran hasil uji coba, diperoleh hasil dengan diantaranya sebagai berikut. rata-rata persentase 100% dengan 1. Bagi kategori sangat praktis. Setelah yang peneliti efektifitas. wawancara dengan siswa, diperoleh 2. Penelitian angket dikemukakan lain hendaknya dapat melakukan sampai tahap dilakukan menyebar dapat dan kesimpulan sebagai berikut. akan 1. Petunjuk belajar dan bahasa yang dilakukan sampai tahap keempat digunakan dalam modul sudah 2. Dalam penggunaan siswa dapat memengisi latihan dengan waktu relatif singkat. dapat dipahami dengan baik. 4. Modul dapat menggantikan bahan ajar lain. Selain itu belajar dengan menggunakan modul siswa tidak perlu lagi membuat catatan. KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat dikemukakan kesimpulan adalah sebagai berikut. 1. Modul berbasis Discovery sangat valid. jika (deisseminate). melakukan uji coba pada skala yang lebih luas. KEPUSTAKAAN 3. Penggunaan bahasa dan kata-kata modul sempurna 3. Peneliti lain hendaknya dapat jelas dan mudah dipahami. dalam lebih pengembangan Daryanto. 2013. Menyusun Modul Bahan Ajar untuk Persiapan Guru dalam Mengajar. Malang: Gava Media. Hamdani. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Pustaka Setia. Miles, Mattew B dan Huberman, A Michael. 1992. Analisis data kualitatif. Jakarta: Universitas Indonesia Press. Prastowo, Andi. 2011. Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. Yogyakarta: Diva Press.