Perbedaan Prestasi Belajar IPS Antara Siswa yang diberi Pekerjaan

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah
Praktisi pendidikan pasti setuju bahwa dengan pendapat proses
belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan. Dalam proses
belajar
mengajar
tersebut
guru
menjadi
pemeran
utama
dalam
menciptakan situasi interaktif yang edukatif, yakni interaksi antara guru
dengan siswa, siswa dengan siswa dan dengan sumber pembelajaran dalam
menunjang tercapainya tujuan belajar. Untuk terwujudnya proses belajar
mengajar seperti
itu
sudah tentu menuntut
upaya
guru
untuk
mengaktualisasikan kompetensinya secara profesional, utamanya dalam
aspek metodologis.
Dalam kegiatan belajar mengajar sering dijumpai adanya siswa
yang
kurang konsentrasi dan kurang aktif dalam mengikuti proses
pembelajaran. Hal ini dimungkinkan siswa kurang tertarik terhadap mata
pelajaran IPS yang dianggap kurang menarik oleh siswa karena bersifat
hapalan atau memang kurangnya minat belajar sehingga siswa menjadi
malas berpikir dalam mengikuti pelajaran IPS yang sedang berlangsung,
keadaan demikian akan mengakibatkan prestasi belajar menjadi rendah di
bawah Kriteria Ketuntasan Minimal ( KKM ) yang telah ditentukan. Untuk
mata pelajaran IPS tahun pelajaran 2009 / 2010 adalah 6,0 .
Peningkatan prestasi belajar siswa harus selalu diusahakan secara
optimal oleh guru. Suatu hasil pendidikan dapat dikatakan bermutu dan
berhasil jika kemampuan pengetahuan, keterampilan, dan sikap dapat
dipergunakan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi
dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Jika dalam proses
pembelajaran guru hanya menggunakan metode ceramah, siswa kurang
aktif sehingga hanya mendengarkan penjelasan guru,hal ini menyebabkan
siswa malas, tidak aktif dan akhirnya menjadi bosan dalam mengikutti
pelajaran IPS.
Peranan guru sangat penting dalam proses belajar mengajar, guru
bertugas
membelajarkan
peserta
didiknya
agar
mencapai
tujuan
pendidikan, mereka harus berada dalam kondisi yang memungkinkan
untuk belajar. Dalam kegiatan belajar mengajar sering berjalan kurang
tepat dan tidak lancer sehingga tidak dapat mencapai tujuan. Kenyataan
menunjukkan bahwa masih ada bahkan banyak peserta didik yang
mengalami kegagalan dalam mata pelajaran IPS. Untuk mencapai tujuan
belajar guru harus menerapkan konsep-konsep dasar dalam belajar serta
memilih metode yang tepat dalam mengajar, Melihat kondisi rendahnya
prestasi atau hasil belajar siswa tersebut beberapa upaya dilakukan salah
satunya adalah pemberian tugas kepada siswa,.Dengan pemberian
pekerjaan rumah kepada siswa diharapkan siswa dapat meningkatkan
aktifitas belajarnya, sehingga terjadi pengulangan terhadap materi yang
diberikan di sekolah dengan harapan siswa mampu meningkatkan hasil
belajar atau perstasi siswa.
Dengan pemberian pekerjaan rumah guru dapat mengetahui
kesulitan belajar yang dialami siswa, bagi siswa sendiri dengan pemberian
pekerjaan rumah dapat memperdalam dan memperjelas materi yang
diberikan guru. Dengan mengerjakan pekerjaan rumah yang diberikan
oleh guru siswa dilatih untuk mengulang materi pelajaran dan berusaha
untuk memecahkan kesulitan belajar itu sehingga apabila tugas
dilaksanakan secara teratur dengan bantuan guru akan dapat memecahkan
kesulitan yang dialami oleh siswa. Berdasarkan teori belajar bahwa belajar
merupakan produk dari proses pengulangan. Dengan latihan mengerjakan
pekerjaan rumah diharapkan siswa akan mampu menyelesaikan soal-soal
yang diberikan oleh guru dan siswa dapat menguasai materi yang
diberikan oleh guru dengan baik maka akan meningkat prestasi belajar
siswa.
Dengan latar belakang di atas, maka penulis mendapat dorongan
untuk melakukan eksperimen pemberian PR kepada siswa kelas V SD
Gugus Simbar Jaya Kecamatan Watumalang Kabupaten Wonosobo.
Penulis mengambil sampel penelitian di SDN 1 Wonoroto (SD Inti) dan
SDN 1 Wonosroyo (SD Imbas pinggiran) sebagai kelompok pertama,
sedangkan kelompok ke-dua adalah SDN 3 Wonoroto. Selanjutnya untuk
kelompok pertama disebut dengan Pekerjaan Rumah secara kelompok
(PRK) dan kelompok ke dua disebut Pekerjaan Rumah Individu (PRI).
1.2
Identifikasi Masalah
Dari latar belakang masalah dapat diidentifikasi suatu masalah
1. Dalam proses pembelajaran siswa kurang aktif
2. Kurangnya konsentrasi siswa dalam menerima pelajaran
3. Kurangnya persiapan guru dalam memilih metode pembelajaran yang
sesuai
dengan materi, situasi dan kondisi kelas
4. Hasil belajar siswa belum mencapai batas ketuntasan yang telah
ditentukan sekolah.
1.3
Pembatasan masalah
Penelitian ini membatasi masalah sebagai berikut:
1
model pemberian tugas PR pada siswa kelas V Gugus Simbar Jaya
pada mata pelajaran IPS secara kelompok maupun secara individu;
2
perbedaan prestasi belajar antara siswa yang diberi tugas PR secara
kelompok dangan siswa yang diberi tugas secara individual pada siswa
kelas V Gugus Simbar Jaya.
1.4
Perumusan Masalah Penelitian
Berdasarkan pembatasan masalah yang ditemukan tersebut
dirumuskan permasalahan sebagai berikut: “Apakah ada perbedaan
prestasi belajar yang signifikan antara siswa yang diberi pekerjaan rumah
secara kelompok dengan siswa yang diberi pekerjaan rumah secara
individual pada siswa kelas V Gugus Simbar Jaya Kecamatan Watumalang
Kabupaten Wonosobo tahun pelajaran 2009/2010 dalam pembelajaran
IPS?“.
1.5
Tujuan Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahuai ada
tidaknya perbedaan prestasi belajar IPS antara siswa yang diberi pekerjaan
rumah secara kelompok dengan yang diberi pekerjaan rumah secara
individual pada siswa kelas V Gugus Simbar Jaya Kecamatan Watumalang
Kabupaten Wonosobo tahun pelajaran 2009/2010.
1.6
Manfaat Penelitian
1.6.1 Manfaat Teoritis
a) Mendapat teori baru tentang meningkatkan prestasi belajar IPS
melalui pembelajaran dengan metode pemberian tugas
pekerjaan rumah.
b) Hasil penelitian ini dapat bermanfaat sebagai dasar pijakan
untuk mengembangkan penelitian-penelitian selanjutnya yang
sejenis.
1.6.2
Manfaat Praktis
a) Manfaat Bagi Siswa
Menguntungkan siswa karena siswa merupakan subyek
langsung dari penelitian ini dan siswa yang dikenai tindakan
semestinya ada perubahan-perubahan dalam diri siswa dari
aspek kognitif, afektif, dan psikomotor
b) Manfaat Bagi Guru
Dapat mengetahui secara tepat dan memberikan masukan
yang dapat menambah wawasan dalam penyelenggaraan
proses pembelajaran dengan menggunakan metode pemberian
tugas pekerjaan rumah.
c) Manfaat Bagi Sekolah
Memberikan sumbangan pemikiran sebagai alternatif
peningkatan kualitas pendidikan, khususnya. kualitas belajar
IPS dan pendidikan pada umumnya.
Download