asuhan kebidanan pada ibu hamil ny.s g2p1a0 umur 32 tahun hamil

advertisement
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL NY.S G2P1A0
UMUR 32 TAHUN HAMIL 30 MINGGU DENGAN ANEMIA
BERAT DI RSU ASSALAM GEMOLONG SRAGEN
KARYA TULIS ILMIAH
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir
Pendidikan Diploma III Kebidanan
Disusun oleh :
SITI MUZAYANA
NIM B12 102
PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN
SEKOLAH TINGGI KESEHATAN KUSUMA HUSADA
SURAKARTA
2015
ii
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan kasih dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya
Tulis Ilmiah yang berjudul : “ Asuhan Kebidanan Ibu Hamil Pada Ny. X Dengan
Anemia Berat di RSU ASSALAM Gemolong Tahun 2015”. Karya Tulis Ilmiah
ini disusun dengan maksud untuk memenuhi tugas akhir sebagai salah satu syarat
kelulusan dari Program Studi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta.
Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan pengarahan dari berbagai
pihak, Karya Tulis Ilmiah ini tidak dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena
itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ibu Dra. Agnes Sri Harti, M.Si, selaku Ketua STIKes Kusuma Husada
Surakarta.
2. Ibu Retno Wulandari, SST, selaku Ketua Program Studi D III Kebidanan
Kusuma Husada Surakarta.
3. Ibu Rahajeng Putriningrum, SST., M.Kes, selaku Dosen Pembimbing yang
telah meluangkan waktu untuk memberikan petunjuk dan bimbingan kepada
penulis.
4. Kepala RSU ASSALAM Gemolong yang telah bersedia memberikan ijin
pada penulis dalam pengambilan data.
5. Seluruh dosen dan staff Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada
Surakarta atas segala bantuan yang telah diberikan.
6. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan dalam
menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah.
Penulis menyadari bahwa penulisan ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu penulis membuka saran demi kemajuan penelitian selanjutnya. Semoga
Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Surakarta, Desember 2014
Penulis
iv
Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada
Karya Tulis Ilmiah, Juni 2015
Siti Muzayana
B12 102
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL NY. S G2P1A0 UMUR 32
TAHUN HAMIL 30 MINGGU DENGAN ANEMIA BERAT DI RSU
ASSALAM GEMOLONG SRAGEN TAHUN 2015
(Xii + 104 halaman + 13 lampiran + 1 tabel + 2 gambar)
INTISARI
Latar Belakang : Berdasarkan Survey Demografi dan Kesehatan Indonesi
(SDKI) tahun 2012, AKI di Indonesia sebesar 359 kematian /100.000 kelahiran
hidup. Anemia adalah suatu penyakit dimana kadar Hemoglobin (Hb) dalam darah
kurang dari normal. Sebagian besar anemia dalam kehamilan di Indonesia
penyebabnya adalah kekurangan zat besi. Zat besi adalah salah satu unsur gizi
yang merupakan komponen pembentuk Hb atau sel darah merah. Oleh karena itu
disebut Anemia Gizi Besi. Pengaruh anemia saat kehamilan dapat berupa abortus,
persalinan prematuritas, hambatan tumbuh kembang janin dalam rahim, mudah
terjadi infeksi, ancaman dekompensasi kordis (Hb <6 g%), mole hidatidosa,
hiperemesis gravidarum, perdarahan antepartum, dan ketuban pecah dini (KPD).
Pada tahun 2013 bulan Januari sampai dengan bulan September di RSU Assalam
Gemolong diperoleh data ibu hamil dengan anemia berat 20 orang.
Tujuan : Memberikan dan melaksanakan asuhan kebidanan pada ibu hamil
dengan anemia berat melalui manajemen kebidanan 7 langkah Varney dan
diteruskan dengan data perkembangan menggunakan SOAP.
Metode : Metode penelitian berupa metode observasional deskriptif dalam bentuk
laporan kasus. Lokasi penelitian kasus ini di RSU Assalam Gemolong Sragen
dengan subjek Ny. S umur 32 tahun G2P1A0 hamil 30 minggu dengan anemia
berat pada tanggal 30-03 Mei 2015. Instrumen berupa asuhan kebidanan dan
tekhnik pengumpulan data dengan cara wawancara, pengamatan, dan studi kasus
dokumentasi.
Hasil : Dari pengkajian data subjektif ibu mengeluh sakit kepala, badan lemas,
dan mata berkunang-kunang dan data objektif KU lemah, conjungtiva pucat,
pemeriksaan Hb 6,8 g%. Didapatkan diagnosa kebidanan Ny. S umur 32 tahun
G2P1A0 hamil 30 minggu dengan anemia berat. Penanganan yang diberikan
adalah pemeriksaan Hb secara berkala, transfusi darah 2 colf, pemberian SF 200
mg 3 x 1 tablet, asam folat 400 mcg 1 x 1 tablet dan vitamin C 50 mg 1 x 1 tablet
secara teratur. Hasil yang dicapai Hb sudah meningkat, keadaan ibu dan janin
dalam keadaan baik dan diagnosa potensial tidak terjadi.
Kesimpulan : Pada kasus Ny. S dengan anemia berat tidak terdapat kesenjangan
antara teori dan lahan praktik.
Kata Kunci : Asuhan Kebidanan, Ibu Hamil, Anemia Berat
Kepustakaan : 18 Literatur (2007 s/d 2012)
v
MOTTO
Ø Senyuman dan air mata membuatku bangkit menjalani kehidupan ini
Raut wajah yang terlihat jauh kini kurasakan melalui tetesan rasa dengan
aliran darah dan perjuangan. Oh ayah dan ibu harapanku kini adalah
melihat air mata kebanggannmu.
Ø Kesuksesanku termotivasi dari celoteh-celoteh diluar sana yang bisa
membangkitkan semangatku untuk membuat kalian tersenyum bangga
melihatku.
Ø Rajawali terbang indah di angkasa, begitupun cita-citaku berlabuh indah
diacara wisudaku.
PERSEMBAHAN
Dengan segala rendah hati, karya tulis ini penulis persembahkan :
1. Ayah dan bunda tercinta yang selalu mendukung dan mendo’akan disetiap
prosesnya dalam menggapai keberhasilanku, cinta dan kasih sayang yang
selalu diberikan walaupun ayah dan bunda jauh disana, pikiran, tenaga,
kerja keras, waktu, serta materi yang tidak bisa terbalaskan, dan
pengorbanan yang sangat luar biasa untukku demi menggapai cita-citaku.
2. Untuk saudara-saudaraku dan keluarga besar yang telah memberikan
dukungan serta do’a sehingga karya tulis ilmiah ini dapat terselesaikan
sesuai dengan keinginan.
3. Sahabat-sahabat terdekatku (Rafika Sari, Rina Candrawati, Yuhana
Pertiwi, Agustina Puspita Ratri, Puji Lestari), sahabat kos tercinta Griya
Adella (Yohana Ayu Soejotosari, Yunita Dian Ningrum, dll)
4. Untuk seseorang special ku “Z” yang selalu memberikan semangat,
sehingga aku bisa menempuh akhir perjuangan ku.
5. Ibu Rahajeng Putriningrum, S.ST, M.Kes sebagai pembimbing KTI ku,
terimakasih karena bimbingan dari ibu KTI ini dapat terselesaikan.
6. Almamater tercinta, terimakasih selama 3 tahun ini menjadi tempat ku
untuk menimba ilmu, dan akan selalu terkenang semua yang
ada disini.
vi
CURICULUM VITAE
Nama
: SITI MUZAYANA
Tempat / Tanggal lahir
: Ngawi, 18 April 1994
Agama
: Islam
Jenis Kelamin
: Perempuan
Alamat
Ngawi
: Kajen, RT 005/ RW 002, Sambirejo, Mantingan,
Riwayat Pendidikan
1. SDN1 Inpres Galela, Maluku Utara
LULUS TAHUN 2006
2. MTs. Galela, Maluku Utara
LULUS TAHUN 2009
3. SMAN1 Galela, Maluku Utara
LULUS TAHUN 2012
4. Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta Angkatan
2012/2013
vii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ...................................................................................
i
HALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................
ii
HALAMAN PENGESAHAN .....................................................................
iii
KATA PENGANTAR .................................................................................
iv
INTISARI ....................................................................................................
v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ..............................................................
vi
CURICULUM VITAE ................................................................................
vii
DAFTAR ISI .................................................................................................
viii
DAFTAR TABEL .......................................................................................... x
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xi
BAB I
BAB II
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .......................................................................
1
B. Perumusan Masalah ...............................................................
3
C. Tujuan Studi Kasus ................................................................
3
1. Umum ............................................................................
3
2. Khusus ...........................................................................
3
D. Manfaat Studi Kasus ..............................................................
5
E. Keaslian Studi Kasus .............................................................
5
TINJAUAN PUSTAKA
A. Teori Medis ...........................................................................
8
B. Teori Manajemen Kebidanan ................................................
27
C. Landasan Hukum ...................................................................
45
viii
BAB III METODOLOGI
BAB IV
A. Jenis Studi ..............................................................................
48
B. Lokasi Studi Kasus ................................................................
48
C. Subjek Studi Kasus ................................................................
48
D. Waktu Studi Kasus ................................................................
49
E. Instrumen Studi Kasus ...........................................................
49
F. Teknik Pengumpulan Data ....................................................
49
G. Alat-alat Yang Dibutuhkan ....................................................
53
H. Jadwal penelitian ...................................................................
54
PENUTUP
A. Tinjauan Kasus ......................................................................... 55
B. Pembahasan .............................................................................. 101
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ..............................................................................
107
B. Saran ........................................................................................
108
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
ix
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Sediaan Zat Besi Oral ................................................................ 24
x
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1.
Jadwal Penelitian
Lampiran 2.
Surat Permohonan Ijin Studi Pendahuluan
Lampiran 3.
Surat Balasan Ijin Studi Pendahuluan
Lampiran 4.
Surat Permohonan Ijin Penggunaan Lahan
Lampiran 5.
Surat Balasan Ijin Penggunaan Lahan
Lampiran 6.
Surat Permohonan Menjadi Responden
Lampiran 7.
Surat Persetujuan Responden
Lampiran 8. Lembar Pedoman Wawancara
Lampiran 9. Lembar Observasi
Lampiran 10. Satuan Acara Penyuluhan
Lampiran 11. Leafleat
Lampiran 12. Dokumentasi Studi Kasus
Lampiran 15. Lembar Konsultasi
xi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berdasarkan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun
2012, AKI di Indonesia sebesar 359 kematian / 100.000 kelahiran hidup.
Rata-rata kematian ini jauh melonjak dibanding hasil SDKI 2007 yang
mencapai 228 kematian/100.000 kelahiran hidup. Sementara target yang ingin
dicapai sesuai tujuan MDG’s nomer 5 pada tahun 2015 AKI turun menjadi
102 kematian / 100.000 kelahiran hidup (SDKI, 2012).
Angka kematian ibu Provinsi Jawa Tengah tahun 2012 berdasarkan
laporan dari kabupaten sebesar 116.34/100.000 kelahiran hidup, mengalami
peningkatan bila dibandingkan dengan AKI pada tahun 2011 sebesar
116,01/100.000 kelahiran hidup. Jumlah kematian maternal di Kota Sragen
sebanyak 6 kematian (Depkes Jawa Tengah, 2012).
Secara global 80% kematian ibu tergolong pada kematian ibu langsung.
Pola penyebab langsung yaitu perdarahan (25%), biasanya perdarahan pasca
persalinan, sepsis (15%), hipertensi dalam kehamilan (12%), partus macet
(8%), komplikasi aborsi tidak aman (13%), dan sebab-sebab lain (8%).
Sedangkan penyebab tidak langsung yaitu anemia, malaria, hepatitis dan
tuberculosis.
Salah
satu
kesakitan
(Prawirohardjo, 2010).
1
yang
utama
adalah
anemia
2
Anemia adalah suatu penyakit dimana kadar Hemoglobin (Hb) dalam
darah kurang dari normal. Sebagian besar anemia dalam kehamilan di
Indonesia penyebabnya adalah kekurangan zat besi. Zat besi adalah salah satu
unsur gizi yang merupakan komponen pembentuk Hb atau sel darah merah.
Oleh karena itu disebut Anemia Gizi Besi (Fadlun dan Feryanto, 2012).
Pengaruh anemia saat kehamilan dapat berupa abortus, persalinan
prematuritas, hambatan tumbuh kembang janin dalam rahim, mudah terjadi
infeksi, ancaman dekompensasi kordis (Hb <6 g%), mola hidatidosa,
hiperemesis gravidarum, perdarahan antepartum, dan ketuban pecah dini
(KPD). Pengaruh anemia saat persalinan dapat berupa gangguan His
(kekuatan mengejan), kala pertama dapat berlangsung lama, dan terjadi partus
terlantar, kala dua berlangsung lama sehingga dapat melelahkan dan sering
memerlukan tindakan operasi kebidanan, kala uri dapat diikuti retensio
plasenta, dan perdarahan post partum sekunder dan atonia uteri. Pengaruh
anemia saat nifas dapat terjadi subinvolusi uteri menimbulkan perdarahan
post partum, memudahkan infeksi puerperium, pengeluaran ASI berkurang,
terjadi dekompensasi kordis mendadak setelah persalinan, anemia kala nifas,
mudah terjadi infeksi mammae (Manuaba, 2010).
Pada tahun 2013 bulan Januari sampai dengan bulan September
diperoleh data ibu hamil yang memeriksakan kehamilan di RSU Assalam
Gemolong Sragen berjumlah 3117 orang, ibu hamil normal 2288 orang , ibu
hamil dengan anemia berat 20 orang, ibu hamil dengan preeklamsi 321 orang,
ibu hamil dengan KET (Kehamilan Ektopik Terganggu) 37 orang, ibu hamil
3
dengan plasenta previa 128 orang, ibu hamil dengan hiperemesis gravidarum
294 orang, dan ibu hamil dengan hipertensi adalah 29 orang.
Berdasarkan data diatas penulis tertarik memberikan asuhan kebidanan
pada ibu hamil dengan Anemia. Maka penulis melaksanakan studi kasus yang
berjudul “Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Ny.S G2P1A0 Umur 32 Tahun
Hamil 30 Minggu dengan Anemia Berat di RSU Assalam Gemolong Sragen.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka perumusan
masalah dalam kasus ini adalah “Bagaimana Cara Penatalaksanaan Asuhan
Kebidanan Pada Ibu Hamil Ny.S G2P1A0 Umur 32 Tahun Hamil 30 Minggu
dengan Anemia Berat di RSU Assalam Gemolong Sragen dengan Pendekatan
Manajemen Kebidanan Menurut 7 langkah Varney ? “.
C. Tujuan Studi Kasus
1.
Tujuan Umum
Penulis mampu memberikan Asuhan Kebidanan Ibu Hamil pada Ny.S
dengan Anemia Berat sesuai dengan manajemen kebidanan menurut 7
langkah Varney.
2.
Tujuan Khusus
a.
Mahasiswa mampu
1) Melakukan pengkajian data secara lengkap pada ibu hamil Ny.S
dengan anemia berat.
4
2) Menginterpretasikan data dari pengkajian yang telah dilakukan
meliputi diagnose kebidanan masalah dan kebutuhan pada ibu
hamil Ny.S dengan anemia berat.
3) Merumuskan diagnose potensial atau masalah potensial pada ibu
hamil Ny.S dengan anemia berat.
4) Melakukan antisipasi atau tindakan segera pada ibu hamil pada
Ny.S dengan anemia berat.
5) Merencanakan asuhan yang menyeluruh pada ibu hamil Ny.S
dengan anemia berat.
6) Melaksanakan perencanaan secara efisien dari rencana tindakan
asuhan kebidanan pada ibu hamil pada Ny.S dengan anemia
berat.
7) Mengevaluasi hasil pelaksanaan asuhan kebidanan ibu hamil
pada Ny.S dengan anemia berat.
b.
Mahasiswa mampu menganalisis kesenjangan antara teori dan kasus
nyata dilapangan termasuk factor pendukung dan penghambat pada
asuhan kebidanan ibu hamil dengan anemia berat.
c.
Mahasiswa mampu memberikan alternatif pemecahan pada ibu
hamil dengan anemia berat.
5
D. Manfaat Studi Kasus
1.
Bagi peneliti
Memperoleh pengalaman nyata dan pengetahuan dalam menerapkan
asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan anemia berat.
2.
Bagi profesi
Dapat mengembangkan dan memberikan informasi bagi bidan dalam
memberikan asuhan kebidanan yang berkualitas pada ibu hamil dengan
anemia berat.
3.
Bagi Institusi
a.
Pendidikan
Menambah reverensi perpustakaan dan sebagai sumber bacaan
tentang asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan anemia berat.
b.
Instansi
Dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk membuat
kebijakan
dalam
upaya
meningkatkan
kualitas
pelayananan
kebidanan pada ibu hamil dengan anemia berat.
E. Keaslian Studi Kasus
Studi kasus dengan anemia berat pada ibu hamil pernah dilakukan oleh :
1.
Novianti Tahun 2014 STIKes Kusuma Husada Surakarta dengan judul
“Asuhan Kebidanan pada Ibu Hamil Trimester I pada Ny.S G1PoA0
dengan Anemia Berat di RSUD Moewardi Surakarta”. Menggunakan
manajemen Asuhan kebidanan dalam mengatasi masalah anemia berat
6
pada ibu hamil. Dari pengkajian data subjektif ibu mengeluh sakit kepala,
sering pusing, badan lemas, dan data objektif KU lemah, konjungtiva
pucat, pemeriksaan Hb 6,6 gr%. Maka dalam mengatasi masalah ini
dengan
cara
menganjurkan
ibu
untuk
istirahat
yang
cukup,
mengkonsumsi makanan yang mengandung zat besi, memberi KIE
tentang gizi ibu hamil dengan anemia berat. Penanganan yang diberikan
adalah pemeriksaan Hb secara berkala, transfuse darah 2 colf, pemberian
SF 200 mg 3x1 tablet, asam folat 400 mg 1x1 tablet dan vitamin C 50 mg
1x1 tablet secara teratur. Setelah diobservasi selama 4 hari didapatkan
hasil yang dicapai Hb sudah meningkat menjadi 11,3 gr% , keadaan ibu
dan janin dalam keadaan baik dan diagnose potensial tidak terjadi.
2.
Kumalasari (2009), Universitas Sebelas Maret Surakarta dengan judul
“Asuhan Kebidanan Ibu Hamil Pada Ny. D G1P0A0 Umur 23 Tahun
Hamil 30+5 Minggu Dengan Anemia Berat Di RSUD Moewardi
Surakarta, menggunakan manajemen asuhan kebidanan dalam mengatasi
masalah anemia berat pada ibu hamil. Keluhan ibu mengatakan
merasakan badan lemas dan cepat lelah, muka, conjungtiva, dan kuku jari
berwarna pucat,pemeriksaan Hb 6,2 gr/dl,
maka dalam mengatasi
masalah ini dengan cara meganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup,
memberi KIE tentang gizi ibu hamil dengan anemia, memberikan
transfuse darah pada ibu, dan memberikan terapi oral sulfat ferossus 200
mg 3x1, asam folat 400 mg 1x1, dan vitamin C 50 mg 1x1. Setelah
7
dilakukan observasi selama 3 hari hasilnya kadar Hb naik menjadi 11,1
gr/dl, dan ada perbaikan pada KU dan peningkatan kadar Hb.
Tidak terdapat perbedaan pada penelitian yang lalu dan sekarang, asuhan
yang diberikan pada ibu hamil Ny. S dengan anemia berat yaitu dengan
menggunakan manajemen asuhan kebidanan 7 langkah Varney dalam
mengatasi masalah anemia berat pada ibu hamil.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Teori Medis
1.
Kehamilan
a.
Pengertian
Kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari
spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau
implantasi. Bila dihitung dari saat fertilisasi hingga lahirnya bayi,
kehamilan normal akan berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 10
bulan atau 9 bulan menurut kalender internasional (Prawirohardjo,
2010).
b.
Klasifikasi kehamilan
1) Kehamilan trimester pertama (0-12 minggu)
Seluruh periode zigot dan embrionik dan 2 minggu pertama
periode janin (dari total 10 minggu kehidupan setelah fertilisasi)
berada pada 12 minggu pertama kehamilan dihitung dari masa
menstruasi terakhir, yang merupakan trimester I. Pada minggu
pertama akan terjadi fertilisasi, pembelahan, zigot pada tuba
uterus, implantasi blastosit, dan perkembangan awal embrio,
pada minggu ke-10 atau minggu ke-12 genetalia eksterna telah
memiliki
karakteristik
laki-laki
atau
perempuan
(meski
karakteristik ini belum terbentuk sempurna), anus telah
8
9
terbentuk, dan raut wajah janin sudah benar-benar tampak
seperti manusia. Janin juga mulai dapat menelan, melakukan
gerak pernapasan, berkemih, menggerakkan bagian tungkai,
mulut membuka dan menutup (Varney, 2007). Berat janin
kurang lebih 14 gram dan panjang badannya 63 mm pada
minggu ke 12 (Astuti, 2012).
Trimester pertama dianggap sebagai periode penyesuaian,
sebagian besar wanita merasa sedih dan ambivalen tentang
kenyataan bahwa dia hamil. Fokus wanita adalah pada dirinya
sendiri (Varney, 2007).
2) Kehamilan trimester kedua (13-28 minggu)
Trimester kedua sering dikenal sebagai periode kesehatan yang
baik, yakni periode ketika wanita merasa nyaman dan bebas dari
segala ketidaknyamanan yang normal dialami saat hamil
(Varney, 2007).
3) Kehamilan trimester ketiga (29-42 minggu)
Trimester ketiga sering disebut periode penantian dengan penuh
kewaspadaan. Pada periode ini wanita mulai menyadari
kehadiran bayi sebagai makhluk yang terpisah sehinnga ia
menjaditidak sabar menanti kehadiran sang bayi. Wanita akan
kembali merasakan ketidaknyamanan fisik yang semakin kuat
menjelang akhir kehamilan, ia akan merasa canggung, jelek,
10
berantakan, dan memerlukan dukungan yang besar dan
konsisten dari pasangannya.
c. Tanda-tanda Kehamilan
Menurut Manuaba (2009), untuk dapat menegakkan kehamilan
ditetapkan dengan melakukan penelitian terhadap beberapa tanda
dan gejala kehamilan, yaitu sebagai berikut :
1) Tanda dugaan kehamilan
a) Amenore ( terlambat datang bulan)
Konsepsi
dan
nidasi
pembentukan folikel
menyebabkan
de graaf
dan
tidak
terjadinya
ovulasi
dengan
mengetahui hari pertama haid terakhir (HPHT) dengan
perhitungan rumus Naegle dapat ditentukan hari perkiraan
lahir (HPL), yaitu dengan menambah tujuh pada hari,
mengurangi tiga pada bulan, dan menambah satu pada
tahunnya.
b) Mual (Nause) dan muntah (Emesis)
Pengaruh
estrogen
dan
progesterone
menyebabkan
pengeluaran asam lambung yang berlebihan. Mual dan
muntah terutama pagi hari disebut morning sickness.
c) Ngidam
Wanita hamil sering menginginkan makanan tertentu,
keinginan yang demikian disebut ngidam.
11
d) Sinkope atau pingsan
Terjadinya gangguan sirkulasi ke daerah kepala (sentral)
menyebabkan
iskemia
menimbulkan
sinkope
susunan
atau
saraf
pingsan.
pusat
dan
Keadaan
ini
menghilang setelah usia kehamilan 16 minggu.
e) Payudara tegang
Pengaruh estrogen dan progesterone somatomamotrofin
menimbulkan deposit lemak, air, dan garam pada payudara.
Payudara membesar dan tegang.
f)
Sering miksi (sering BAK)
Desakan rahim kedepan menyebabkan kandung kemih
cepat terasa penuh dan sering buang air kecil. Pada triwulan
kedua, gejala ini sudah menghilang.
g) Konstipasi atau obstipasi
Pengaruh progesterone dapat menghambat peristaltik usus,
menyebabkan kesulitan untuk buang air besar.
h) Pigmentasi kulit
Terdapat
pigmentasi
kulit
disekitar
pipi
(cloasma
gravidarum). Padea dinding perut terdapat, strie albican,
strie livide dan linea nigra, dan alba semakin menghitam.
Pada sekitar payudara terdapat hyperpigmentasi pada
bagian areola mammae.
12
i)
Epulsi
Hipertrofi gusi yang di sebut epulsi, dapat terjadi saat
kehamilan.
j)
Varices
Karena pengaruh dari hormone estrogen dan progesterone
terjadi penampakan pembuluh darah vena pada sekitar
genetalia eksterna, kaki, betis, dan payudara.
2) Tanda Kemungkinan atau Tidak Pasti Kehamilan
a) Rahim membesar, sesuai dengan tuanya kehamilan
b) Pada pemeriksaan dalam dapat dijumpai :
(1) Tanda hegar yaitu perubahan pada uteri menjadi lebih
panjang dan lunak sehingga dan seolah-olah kedua jari
dapat saling bersentuhan.
(2) Tanda Chadwicks yaitu vagina dan vulva mengalami
peningkatan pembuluh darah sehingga makin tampak
dan kebiru-biruan karena pengaruh estrogen.
(3) Tanda
piscaseck
yaitu
adanya
perlunakan
dan
pembesaran unilateral pada tempat implantasi (rahim).
(4) Kontraksi Braxton Hicks yaitu adanya kontraksi pada
rahim yang disebabkan karena adanya rangsangan pada
uterus.
c) Pemeriksaan tes biologis kehamilan positif.
13
3) Tanda Pasti Kehamilan
a) Gerakan janin dalam rahim
b) Terlihat dan teraba gerakan dan teraba bagian-bagian janin
c) Denyut jantung janin
Didengar dengan stetoskop laenec, alat radiotokografi, alat
Doppler.
Dilihat
dengan
ultrasonografi.
Pemeriksaan
dengan alat canggih, yaitu rontgen untuk melihat kerangka
janin, ultrasonografi.
d. Perubahan anatomi dan fisiologis pada ibu hamil menurut Dewi dan
Sunarsih (2011), adalah :
1) Uterus
a) Ukuran
Ukuran pada kehamilan cukup bulan adalah 30 x 25 x 20
cm dengan kapasitas lebih dari 4.000 cc.
b) Berat
Berat uterus naik secara luar biasa dari 30 gram menjadi
1.000 gram pada akhir kehamilan (40 minggu).
c) Bentuk dan konsistensi
Pada bulan-bulan pertama kehamilan, bentuk rahim seperti
buah alpukat. Pada kewhamilan 4 bulan berbentuk bulat,
sedangkan pada akhir kehamilan berbentuk bujur telur.
14
d) Posisi rahim
Menurut Mochtar dalam Dewi dan Sunarsih (2011), pada
permulaan kehamilan dalam letak antefleksi atau retrofleksi.
Pada empat bulan kehamilan, rahim tetap berada dalam
rongga pelvis. Setelah itu, mulai memasuki rongga perut
yang dalam pembesarannya dapat mencapai batas hati.
Rahim yang hamil biasanya mobilitasnya, lebih mengisi
rongga abdomen kanan atau kiri.
e) Vaskularisasi
Menurut Mochtar dalam Dewi dan Sunarsih (2011), arteri
uterin dan arteri ovarika bertambah dalam diameter panjang
dan anak-anak cabangnya. Pembuluh darah balik (vena)
mengembang dan bertambah.
f)
Gambaran dan besarnya rahim dan tuanya kehamilan
menurut Mochtar dalam Dewi dan Sunarsih (2011), yaitu:
(1) Pada kehamilan 16 minggu tinggi fundus uteri terletak
antara pertengahan syimpisis dan pusat.
(2) Pada kehamilan 20 minggu tinggi fundus uteri terletak
setinggi pusat.
(3) Pada kehamilan 24 minggu tinggi fundus uteri terletak
2-3 jari dibawah pusat.
(4) Pada kehamilan 28 minggu tinggi fundus uteri terletak
2-3 jari diatas pusat.
15
(5) Pada kehamilan 36 minggu tinggi fundus uteri terletak
3 jari dibawah prosesus xipoideus.
(6) Pada kehamilan 40 minggu tinggi fundus uteri terletak
sama dengan 8 bulan, tetapi melebar kesamping yaitu
terletak pada pertengahan pusat dan prosesus xipoideus.
2) Serviks Uteri
Serviks bertambah vaskularisasinya dan menjadi lunak (soft)
yang disebut dengan tanda goodell.
3) Ovarium (Indung Telur)
Menurut Mochtar dalam Dewi dan Sunarsih (2011), sel ovulasi
terhenti masih terdapat korpus luteum graviditas sampai
terbentuknya plasenta yang mengambil alih pengeluaran
estrogen dan progesterone.
4) Vagina dan Vulva
Vagina dan vulva mengalami perubahan karena pengaruh
estrogen.
5)
Dinding Perut (Abdominal Wall)
Pembesaran rahim menimbulkan peregangan dan menyebabkan
robeknya serabut elastik dibawah kulit sehingga timbul striae
gravidarum.
6) Payudara (Mammae)
Menurut Mochtar dalam Dewi dan Sunarsih (2011), selama
kehamilan, payudara bertambah besar, tegang, dan berat. Dapat
16
teraba nodul-nodul akibat hipertrofi kelenjar alveoli, bayangan
vena-vena lebih membiru. Hyperpigmentasi pada putting susu
dan areola payudara.
7) Peningkatan berat badan selama kehamilan
Berat badan sebelum hamil dengan berat badan normal menurut
BMI 19,8-26,0, kenaikan BB total yang dianjurkan yaitu 11,516 kg.
8) Fisiologis sistem kardiovaskuler
Karakteristik yang khas adalah denyut nadi istirahat meningkat
sekitar 10 sampai 15 denyut per menit pada kehamilan.
9) Sistem respirasi
Wanita hamil sering mengeluh sesak nafas pendek. Hal ini
disebabkan oleh usus yang tertekan keaarah diafragma akibat
pembesaran rahim.
10) Saluran pencernaan
Perubahan pencernaan yang dirasakan ibu hamil adalah sebagai
berikut :
a) Trimester I
Pada bulan-bulan pertama kehamilan, terdfapat perasaan
enak (nausea). Hal ini mungkin dikarenakan adar hormone
estrogen yang meningkat.
17
b) Trimester II dan III
Biasanya terjadi konstipasi karena pengaruh hormone
progesterone yang meningkat. Selain itu, perut kembung
juga terjadi karena adanya tekanan uterus yang membesar,
dalam rongga perut yang mendesak organ-organ dalam
perut khususnya saluran pencernaan, usus besar, kearah,
atas dan lateral.
e. Kebutuhan nutrisi ibu hamil
Nutrisi ini berkaitan dengan pemenuhan kalori yang berguna
untuk pertumbuhan janin dan kesehatan ibu. Kekurangan nutrisi
dapat menyebabkan anemia, abortus, partus premature, inertia uteri,
perdarahan pasca persalinan, dan sepsis puerpurelis. Sedangkan
makan berlebihan dapat mengakibatkan komplikasi seperti gemuk,
pre-eklamsi, janin besar, dan sebagainya. Dalam pemenuhan nutrisi
bagian yang terpenting yaitu mengatur menu dan cara pengolahan
menu makanan. Secara garis besar jumlah kalori yang dibutuhkan
sebagai berikut :
1) Proses fisik 66% (pernapasan, sirkulasi, digestiv, sekret, suhu
tubuh, pertumbuhan dan perbaikan) = 1440 Kkal/ Dag.
2) Aktivitas tiap hari seperti jalan, posisi tubuh, bicara,
perpindahan
dari
satu
tempat
ketempat
lain,
menghabiskan 17% dari total energy ketika tidak hamil.
3) Bekerja rata-rata 7-10% membutuhkan 150-200 Kkal
makan
18
4) Metabolisme 7% membutuhkan 144 Kkal..
Secara garis besar pada kondisi tidak hamil memerlukan energi
sebanyak 2100 Kkal/hari, hamil 2500 Kkal/hari (fetus, plasenta,
uterus, mammae) dan laktasi 3000 Kkal/hari.
Sebagai pengawasan, kecukupan gizi/nutrisi ibu hamil dan
pertumbuhan kandungannya dapat diukur berdasarkan kenaikan
berat badannya. Kenaikan berat badan rata-rata antara 6,6-16 kg (1012 kg).
f. Penyulit yang menyertai kehamilan
Adapun penyulit yang menyertai kehamilan menurut Manuaba
(2010), yaitu emesis gravidarum, hiperemesis gravidarum, preeklamsi/eklamsi, plasenta previa, solusio plasenta, dan anemia.
2.
Anemia dalam kehamilan
a.
Pengertian anemia dalam kehamilan
Anemia adalah suatu kondisi medis dimana jumlah sel darah
merah atau hemoglobin kurang dari normal. Anemia merupakan
salah satu kelainan darah yang umum terjadi kertika kadar sel darah
merah (eritrosit) dalam tubuh menjadi terlalu rendah. Hal ini dapat
menyebabkan
masalah
kesehatan
karena
sel
darah
merah
mengandung hemoglobin, yang membawa oksigen kejaringan tubuh
(Proverawati, 2011). Sedangkan menurut Manuaba (2010), anemia
pada kehamilan adalah anemia karena kekurangan zat besi. Anemia
kehamilan disebut potensial membahayakan ibu dan anak.
19
b.
Macam-macam anemia
Menurut
Proverawati
(2011),
macam-macam
anemia
berdasarkan macamnya meliputi:
1) Anemia Karena Penurunan Produksi Sel Eritrosit
a) Anemia Defisiensi besi
Anemia defisiensi besi adalah penurunan jumlah sel darah
merah dalam darah yang disebabkan oleh zat besi yang
terlalu
sedikit.
Penatalaksanaanya
adalah
dengan
meningkatkan jumlah zat besi dalam diet atau dengan
pemberian suplementasi zat besi.
b) Anemia Megaloblastik
Anemia
megaloblastik adalah gangguan darah dimana
ukuran sel lebih besar dari sel darah merah normal. Anemia
megaloblastik biasanya disebabkan oleh kekurangan asam
folat atau vitamin B12.
c) Anemia Defisiensi Vitamin B12
Anemia defisiensi vitamin B12 adalah jumlah sel darah
merah yang rendah yang disebabkan karena kekurangan
vitamin B12.
d) Anemia Defisiensi Asam Folat
Anemia defisiensi asam folat adalah penurunan jumlah selsel darah merah (anemia) karena kekurangan folat.
20
e) Anemia Aplastik
Anemia aplastik adalah suatu kondisi dimana sumsum
tulang gagal membuat sel-sel darah secara normal.
2) Anemia karena Meningkatnya Kerusakan Eritrosit
a) Anemia Hemolitik
Anemia hemolitik adalah suatu kondisi dimana tidak ada
cukup sel darah merah, karena kerusakan dini sel-sel darah
merah.
b) Anemia Sel Sabit
Anemia sel sabit adalah penyakit keturunan dimana sel
darah merah berbentuk sabit abnormal, yang menyebabkan
sel berbentuk sabit rapuh dan mengantarkan oksigen yang
rendah kejaringan tubuh.
Menurut Manuaba (2010), klasifikasi anemia yaitu :
1) Hb 11 g%
: normal
2) Hb 9 – 10 g%
: anemia ringan
3) Hb 7 – 8 g%
: anemia sedang
4) Hb <7 g%
: anemia berat
Menurut WHO kadar Hb perempuan dewasa dan ibu hamil, yaitu :
1) Lahir (aterm)
: Hb 13,5 gr% - 18,5 gr%
2) Wanita dewasa tidak hamil : Hb 12,0 gr% - 15,0 gr%
3) Wanita dewasa hamil
: Hb 11,0 GR% - 14,0 gr%
21
c.
Penyebab anemia dalam kehamilan
Menurut Fadlun dan Feryanto (2012), sebagian besar anemia
di Indonesia penyebabnya adalah kekurangan zat besi. Zat besi
adalah salah satu unsur gizi yang merupakan komponen pembentuk
Hb atau sel darah merah. Sedangkan menurut Tarwoto dan Wasnidar
(2007), penyebab anemia dapat dikelompokkan menjadi 3 kategori
yaitu :
1) Hilangnya sel darah merah
2) Menurunnya produksi sel darah merah
3) Meningkatnya destruksi atau kerusakan sel darah merah
d.
Kebutuhan Fe selama hamil
Menurut Manuaba (2010), kebutuhan Fe selama hamil dapat
diperhitungkan, yaitu untuk meningkatkan sel darah merah ibu 500
mg, dalam plasenta 300 mg, dan untuk darah janin 100 mg, dengan
jumlah keseluruhan yaitu 900 mg.
e.
Pencegahan anemia dalam kehamilan
Untuk menghindari terjadinya anemia sebaiknya ibu hamil
melakukan pemeriksaan sebelum hamil sehingga dapat diketahui
data-data dasar kesehatan umum calon ibu tersebut dalam
pemeriksaan kesehatan disertai pemeriksaan laboratorium, termasuk
pemeriksaan feses sehingga diketahui adanya infeksi parasit
(Manuaba,2010).
22
Menurut Proverawati (2011), mengemukakan bahwa nutrisi
yang baik adalah cara terbaik untuk mencegah terjadinya anemia jika
sedang hamil atau mencoba menjadi hamil. Makan-makanan yang
tinggi kandungan zat besi (seperti sayuran berdaun hijau, daging
merah, sereal, telur, dan kacang tanah) dapat membantu memastikan
bahwa tubuh menjaga pasokan besi yang diperlukan utnuk berfungsi
dengan baik. Pembertian vitamin untuk memastikan bahwa tubuh
memiliki cukup asam besi dan folat. Pastikan tubuh mendapatkan
setidaknya 27 mg zat besi setiap hari. Jika mengalami anemia selama
kehamilan, biasanya dapat diobati dengan mengambil suplemen zat
besi. Pastikan bahwa wanita hamil dicek pada kunjungan pertama
kehamilan untuk pemeriksaan anemia.
3.
Anemia Berat
a.
Pengertian
Menurut Manuaba (2010), seorang ibu hamil dikatakan
anemia berat jika kadar hemoglobinnya kurang dari 7g%.
b.
Tanda dan gejala anemia berat
Menurut
Proverawati
(2011),
tanda
dan
gejala
yang
menunjukkan anemia berat mencakup :
1) Perubahan warna tinja, termasuk tinja hitam dan tinja lengket
dan berbau busuk, berwarna merah marun, atau tampak berdarah
jika anemia karena kehilangan darah melalui saluran pencernaan
23
2) Denyut jantung cepat
3) Tekanan darah rendah
4) Frekuensi pernapasan cepat
5) Pucat atau kulit dingin
6) Kulit kuning jika anemia karena kerusakan sel darah merah
7) Pembesaran limpa dengan penyebab anemia tertentu
8) Nyeri dada
9) Pusing atau kepala terasa ringan
10) Kelelahan atau kekurangan energi
11) Sakit kepala
12) Tidak bisa berkonsentrasi
13) Sesak nafas
14) Nyeri dada, angina atau serangan jantung
15) Pingsan
16) Rambut rontok
c.
Pengaruh anemia berat
Menurut Manuaba (2010), anemia mempunyai pengaruh buruk
terhadap kehamilan, persalinan, nifas, dan janin serta masa
selanjutnya. Berbagai dampak yang timbul akibat dari anemia adalah
sebagai berikut:
1) Bahaya Anemia dalam Kehamilan
a) Resiko terjadi abortus
b) Persalinan prematurus
24
c) Hambatan tumbuh kembang janin dalam rahim
d) Mudah terjadi infeksi
e) Ancaman dekompensasi kordis (Hb <6 gr%)
f)
Mola hidatidosa
g) Hiperemesis gravidarum
h) Perdarahan antepartum
i)
Ketuban pecah dini (KPD)
2) Bahaya Anemia dalam Persalinan
a) Gangguan kekuatan his (kekuatan mengejan)
b) Kala pertama dapat berlangsung lama, dan terjadi partus
terlantar
c) Kala dua berlangsung lama sehingga dapat melelahkan dan
sering memerlukan tindakan operasi kebidanan
d) Kala uri dapat diikuti retensio plasenta dan perdarahan post
partum karena atonia uteri
e) Kala empat dapat terjadi perdarahan post partum sekunder
dan atonia uteri.
3) Bahaya anemia dalam masa nifas
a) Terjadi perdarahan post partum
b) Memudahkan infeksi puerperium
c) Pengeluaran ASI berkurang
d) Terjadi dekompensasi kordis mendadak setelah
e) Anemia kala nifas
persalinan
25
f)
Mudah terjadi infeksi mammae
4) Bahaya anemia terhadap janin
Sekalipun tampaknya janin mampu menyerap berbagai
kebutuhan dari ibunya, tetapi dengan anemia akan mengurangi
kemampuan
metabolisme
tubuh
sehingga
mengganggu
pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim. Akibat
anemia dapat terjadi gangguan dalam bentuk :
a) Abortus
b) Terjadi kematian intrauteri
c) Persalinan prematuritas tinggi
d) Berat badan lahir rendah (BBLR)
e) Kelahiran dengan anemia
f)
Dapat terjadi cacat bawaan
g) Bayi mudah mendapat infeksi sampai kematian perinatal
h) Intelengensi rendah, oleh karena kekurangan oksigen dan
nutrisi yang menghambat pertumbuhan janin
d.
Penatalaksaan Anemia Berat
Menurut Saifudin (2012), penatalaksaan anemia berat antara
lain:
1) Pantau kadar Hb setiap hari
2) Jika perlu beri transfusi
3) Beri furosemid 40 mg IV
26
4) Berikan sulfas ferrosus atau ferrous 200 mg per oral ditambah
asam folat 400 mg per oral.
Tabel 2.2
Sediaan Zat Besi Oral
Sedian
Kandungan Zat Besi
per Dosis
Dosis
Ferrous Sulfat yang
dikeringkan (Feosol)
200 mg 3x1
65 mg
325 mg 3x1
Ferrous Gluconate
Ferrous Fumarat
(Hemosit)
65 mg
36 mg
106 mg
325 mg 3x1
Sumber : Saifudin (2012)
Pemberian ferrosus sulfat, per oral 325 mg per hari, sekitar
20% wanita hamil tidak cukup menyerap zat besi tambahan,
beberapa dari mereka memerlukan terapi parenteral, biasanya
dekstran besi seperti imferon 100 mg IM setiap hari dengan total ≥
1000 mg selama 3 minggu. Jika suplemen zat besi tidak efektif,
harus
dicurigai
kekurangan
folat
yang
terjadi
bersamaan
(Proverawati,2011).
Rencana asuhan dari diagnosa yang akan diberikan dalam
kasus anemia berat menurut Rukiyah (2014), meliputi :
1) Meningkatkan gizi penderita, yaitu dengan penambahan
makanan sayuran hijau, daging.
2) Memberi tambahan suplemen zat besi 1 x 120 mg Pantau kadar
Hb setiap hari
27
e.
Prognosis anemia berat
Prognosis
anemia
kekurangan
defisiensi
besi
dengan
pengobatan yang dilakukan hasilnya cenderung akan menjadi baik.
Biasanya, jumlah sel darah akan menjadi normal dalam jangka
waktu 2 (dua) bulan (Proverawati,2011).
B. TEORI MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN\
1.
Pengertian
Manajemen kebidanan adalah proses pemecahan masalah yang di
gunakan sebagai metode untuk mengorganisasikan pikiran dan tindakan
berdasarkan teori ilmiah, penemuan-penemuan, ketrampilan dalam
rangkaian atau tahapan yang logis untuk pengambilan suatu keputusan
berfokus pada klien (Varney, 2004).
2.
Proses Manajemen Kebidanan
Dalam penyusunan studi kasus ini penulis mengacu pada
penerapan manajemen kebidanan pada ibu hamil dengan Anemia Berat
menurut 7 langkah Varney karena metode dan pendekatannya sistematik
dan analitik sehingga memudahkan dalam pengarahan pemecahan
masalah terhadap klien. Dalam proses ketujuh langkah tersebut dimulai
dari pengumpulan data dasar dan berakhir dengan evaluasi, yaitu :
Langkah I : Pengkajian Data
Pengkajian adalah mengumpulkan data subjektif dan objektif,
berupa data fokus yang dibutuhkan untuk menilai keadaan ibu sesuai
28
dengan kondisinya, menggunakan anamnesis, pemeriksaan fisik,
penimbangan berat badan, tinggi badan, dan pemeriksaan laboratorium
(Mandriwati, 2008).
Pengumpulan data ini meliputi :
a.
Data Subjektif
Data subjektif adalah data yang diperoleh dan hasil bertanya dari
pasien, suami, atau keluarga (Sulistyawati, 2011).
Data subjektif meliputi :
1) Biodata yang mencangkup identitas pasien dan suami mennurut
(Sulistyawati, 2011).
a) Nama
Nama jelas dan lengkap, bila perlu nama panggilan sehari –
hari agar tidak keliru dalam memberikan penanganan.
b) Umur
Dicatat dalam tahun untuk mengetahui adanya risiko seperti
kurang dari 20 tahun, alat – alat reproduksi belum matang,
mental dan psikisnya belum siap. Sedangkan umur lebih
dari 35 tahun rentan sekali untuk terjadi perdarahan dalam
masa kehamilan, persalinan dan nifas.
c) Agama
Untuk mengetahui keyakinan pasien tersebut untuk
membimbing atau mengarahkan pasien dalam berdoa.
29
d) Pendidikan
Berpengaruh
dalam
tindakan
kebidanan
dan
untuk
mengetahui sejauh mana tingkat intelektualnya, sehingga
bidan
dapat
memberikan
konseling
sesuai
dengan
pendidikannya.
e) Suku atau Bangsa
Berpengaruh pada adat istiadat atau kebiasaan sehari – hari.
f)
Pekerjaan
Gunanya untuk mengetahui dan mengukur tingkat sosial
ekonominya, karena ini juga mempengaruhi dalam gizi
pasien tersebut.
g) Alamat
Ditanyakan untuk mempermudah kunjungan rumah bila
perlu.
2) Keluhan Utama
Keluhan utama ditanyakan untuk mengetahui alasan pasien
datang ke fasilitas pelayanan kesehatan. Keluhan yang muncul
pada kasus Anemia Berat yaitu pasien merasa lemas, pusing,
sembelit, rambut rontok, kesemutan dan merasa tidak sehat
(Proverawati,2011).
3) Riwayat haid atau menstruasi
Dikaji untuk mengetahui riwayat menstruasi antara lain adalah
menarche, siklus menstruasi, lamanya menstruasi, banyaknya
30
darah, keluhan utama yang dirasakan saat haid, dan menstruasi
terakhir yang dapat digunakan sebagai dasar untuk perhitungan
tanggal kehamilan dan perkiraan kelahiran (Sulistyawati, 2011).
4) Riwayat perkawinan
Dikaji untuk mendapatkan gambaran mengenai suasana rumah
tangga pasangan, yang perlu dikaji adalah status pernikahan sah
atau tidak, berapa tahun usia ibu ketika menikah pertama kali,
lama pernikahan dan ini suami yang ke berapa.(Sulistyawati,
2011).
5) Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu :
Dikaji untuk mengetahui jumlah kehamilan, anak yang lahir
hidup, persalinan yang aterm, persalinan yang premature,
keguguran atau kegagalan kehamilan, persalinan dengan
tindakan (dengan forceps, atau dengan SC), riwayat perdarahan
pada kehamilan, persalinan atau nifas sebelumnya, hipertensi
disebabkan kehamilan pada kehamilan sebelumnya, berat badan
bayi sebelumnya < 2500 atau > 4000 kg, serta masalah –
masalah lain (Sulistyawati, 2011).
6) Riwayat kehamilan sekarang
Dikaji untuk mengetahui usia kehamilan, kunjungan, keluhan –
keluhan yang dirasakan ibu, imunisasi tetanus toksoid, tindakan
atau
terapi,
KIE
(Sulistyawati, 2011).
dan
tempat
melakukan
ANC
31
7) Riwayat keluarga berencana
Dikaji untuk mendapatkan informasi sebanyak mungkin
mengenai pilihan beberapa alat kontrasepsi, dapat memberikan
penjelasan mengenai alat kontrasepsi tertentu yang sesuai
dengan kondisi dan keinginan pasien (Sulistyawati, 2011).
8) Riwayat penyakit
a) Riwayat penyakit sekarang
Untuk mengetahui penyakit yang diderita saat ini, apakah
pada keadaan ibu hamil dengan anemia berat menderita
sakit kepala, mata berkunang-kunang.
b) Riwayat penyakit sistemik
Dikaji untuk mengetahui adanya penyakit siskemik pada ibu
hamil diantaranya penyakit jantung, diabetes militus (DM),
ginjal, hipertensi, hepatitis yang dapat mempengaruhi
kehamilan (Sulistyawati, 2011).
c) Riwayat penyakit keluarga
Dikaji untuk mengetahui adanya penyakit menurun dalam
keluarga seperti asma, DM, hipertensi, jantung dan riwayat
penyakit menurun seperti TBC dan hepatitis (Jannah, 2011).
d) Riwayat keturunan kembar
Dikaji untuk mengetahui apakah dalam keluarga ada yang
mempunyai riwayat keturunan kembar (Manuaba, 2008).
32
e) Riwayat operasi
Dikaji untuk mengetahui apakah ibu pernah dilakukan
tindakan operasi atau belum, yang sekiranya dapat
mengganggu dalam proses kehamilan ini (Manuaba, 2008).
9) Pola kebiasaan sehari – hari sebelum dan selam hamil
a) Nutrisi
Dikaji untuk mengetahui status gizi pasien sebelum dan
selama hamil apakah mengalami perubahan, frekuensi
makan, jenis makanan, kualitas dan kuantitas makanan,
apakah ada pantang makan dan jenis minuman apa yang
diminum serta berapa banyak ibu minum dalam satu hari
(Sulistyawati, 2013). Pada ibu hamil dengan anemia berat
bisa desebabkan oleh penyerapan yang tidak memadai,
konsumsi sayuran hijau dan hati rendah (Proverawati,
2011).
b) Eliminasi
Pada ibu hamil keluhan yang sering muncul berkaitan
dengan eliminasi adalah konstipasi dan sering buang air
kemih (Sulistyawati, 2011). Pada kasus anemia berat ada
perubahan warna tinja, termasuk tinja hitam dan tinja
lengket dan berbau busuk (Proverawati,2011).
33
c) Aktifitas
Mengkaji aktivitas sehari – hari pasien karena data ini
memberikan gambaran tentang seberapa berat aktivitas yang
biasa dilakukan pasien di rumah (Sulistyawati, 2011).
d) Istirahat
Istirahat dan tidur sangat penting untuk ibu hamil. Dengan
adanya perubahan fisik pada ibu hamil, salah satunya beban
pada perut sehingga terjadi perubahan sikap tubuh serta
dikaji untuk mengetahui pola istirahat dan tidur pasien,
berapa lama kebiasaan tidur siang dan tidur malam hari.
(Sulistyawati, 2011).
e) Seksualitas
Dikaji untuk mengetahui berapa kali ibu melakukan
hubungan seksual dalam seminggu dan apakah mengalami
gangguan saat mengalami hubungan seksual(Sulistyawati,
2011).
f)
Psikososial budaya
Dikaji untuk mengetahui bagaiman perasaan ibu dalam
menjalani kehamilan ini, dukungan keluarga, jenis kelamin
yang diharapkan, kehamilan ini direncanakan atau tidak,
adakah pantangan makanan selama kehamilan, kebiasaan
adat istiadat dalm kehamilan (Sulistyawati, 2011).
34
g) Penggunaan obat – obatan atau rokok
Dikaji untuk mengetahui apakah ibu perokok atau pemakai
obat – obatan atau tidak selama hamil yang akan sangat
merugikan diri sendiri dan bayinya (Asrinah, 2010).
b.
Data Objektif
Data objektif adalah data yang diperoleh melalui pemeriksaan
inspeksi, palpasi, auskultasi, dan perkusi yang dilakukan secara
berurutan (Sulistyawati, 2011).
1) Pemeriksaan fisik
Keadaan umum Pemeriksaan keadaan umum dilakukan untuk
menilai kondisi pasien secara umum. Keadaan umum ibu hamil
dengan anemia berat lemah (Proverawati, 2011).
a) Kesadaran
Untuk mengetahui tingkat kesadaran ibu mulai dari keadaan
composmentis, apatis samapi koma. Pada ibu hamil dengan
anemia berat kesadaran ibu apatis (Proverawati, 2011).
b) Tekanan darah
Merupakan hasil curah jantung dan tahan pembuluh darah
tepi, tekanan darah pada lengan kanan biasanya 5 – 10
mmHg lebih tinggi dengan tekanan darah pada lengan kiri.
Tekanan darah sangat bervariasi tergantung pada tingkat
eksitasi pasien, selama pernafasan tenang biasanya terjadi
penurunan tekanan darah sistolik sampai 10 mmHg pada
35
waktu inspirasi (Mandriwati, 2008). Pada ibu hamil dengan
anemia berat tekanan darah terjadai penurunan yaitu kurang
dari100/60mmHg
(Proverawati, 2011).
c) Suhu
Untuk mengetahui suhu badan klien. Ibu hamil mengalami
peningkatan suhu tubuh sampai 0,5 oC (Mandriwati, 2008).
d) Nadi
Untuk mengetahui denyut nadi pasien yang di hitung dalam
1 menit, denyut nadi normal 60 – 80 x/menit. Nadi pada ibu
hamil dengan anemia berat denyut jantung atau nadi cepat
(Proverawati, 2011).
e) Respirasi
Merupakan upaya tubuh untuk mengeluarakan oksigen dan
mengeluarkan karbondioksida (sistem metabolisme tubuh).
Pernapasan yang normal dapat diobservasi dan frekuensi
per menit, kedalaman, keteraturan, dan tanda – tanda yang
menyertai,
seperti
bunyi
napas
dan
bau
napas
(Mandriwati, 2008). Pada kasus ibu hamil dengan anemia
berat pernafasan lebih cepat (Proverawati, 2011).
f) Berat badan
36
Penimbangan berat badan pada umur kehamilan trimester I,
dan II bertujuan untuk mengetahui kenaikan berat badan ibu
sesudah dan sebelum hamil. Dalam keadaan normal
kenaikan berat badan ibu dari sebelum hamil, di hitung
mulai trimester I sampai trimester III yang berkisar antara
9–13,5 kg (Mandriwati, 2008; Manuaba, 2008).
g) Tinggi badan
Pengukuran tinggi badan pada ibu hamil dilaksanakan pada
satu kali pada kunjungan antenatal yang pertama. Tujuan
pengukuran tinggi badan pada ibu hamil untuk mengetahui
tinggi badan ibu hamil sehingga dapat mendeteksi faktor
risiko (Mandriwati, 2008).
h) LILA
Untuk mengetahui status gizi ibu hamil, dengan batas
lingkar lengan normal, yaitu 23,5 cm (Mandriwati, 2008).
2) Pemeriksaan sistematis
a) Kepala, meliputi :
(1) Rambut
Untuk mengetahui apakah rambut rontok atau tidak,
menilai warnanya dan kebersihan (Sulistyawati, 2011).
Pada kasus anemia berat rambut mudah rontok
(Proverawati, 2011).
(2) Muka
37
Untuk mengetahui apakah muka oedema atau tidak
(Jannah, 2011). Pada anemia berat muka terlihat pucat
(Proverawati,2011).
(3) Mata
Untuk mengetahui keadaan cojungtiva pucat atau
merah muda, warna sklera putih atau kuning,
kebersihan, kelainan dan gangguan penglihatan rabun
jauh atau dekat (Sulistyawati, 2011). Pada ibu hamil
dengan
anemia
conjungtiva
terlihat
pucat
(Proverawati, 2011).
(4) Hidung
Untuk mengetahui keadaan hidung dari kebersihan,
alergi debu atau tidak dan ada polip atau tidak
(Sulistyawati, 2011).
(5) Telinga
Untuk
mengetahui
keadaan
telinga
apakah
ada
gangguan pendengaran atau tidak, ada serumen atau
tidak (Sulistyawati, 2011).
(6) Mulut
Untuk mengetahui keadaan mulut adakah caries, bersih
atau tidak, keadaan bibir kering atau tidak, lidah kering
atau kotor atau tidak (Sulistyawati, 2011).
b) Leher
38
Untuk mengetahui adakah pembesaran kelenjar limfe atau
parotitis (Sulistyawati, 2011).
c) Dada dan Axilla
Untuk mengetahui bentuknya, simetris atau tidak, keadaan
payudara, besarnya payudara masing – masing seimbang
atau tidak, hyperpigmentasi areola, teraba massa atau tidak,
kolostrum keluar atau tidak, keadaan puting dan kebersihan
payudaranya (Su
listyawati, 2011).
d) Ekstermitas
Untuk mengetahui adanya oedema atau tidak, adanya
varices atau tidak, adanya kelainan atau tidak, reflek patella
positif atau negatif (Varney, 2007).
3) Pemeriksaan khusus obstetri
a) Abdomen
(1) Inspeksi
Untuk mengetahui bentuk perut dan pembesaran perut,
adanya strie dan linea, luka bekas operasi, gerakan
janin, TFU, hasil pemeriksaan palpasi leopold, TBJ,
DJJ, dan presentasi (Prawirohardjo, 2009).
(2) Palpasi
39
Pemeriksaan
menggunakan
sensasi
taktil
untuk
menentukan ciri – ciri satu organ menurut
Mandriwati (2008), yaitu :
(a) Leopold I
: untuk mengetahui umur kehamilan
berdasarkan tingginya fundus uteri
dan serta menentukan bagian –
bagian janin yang berada pada
fundus uteri.
(b) Leopold II
: untuk mengetahui bagian – bagian
janin yang berada pada bagian
samping kanan dan samping kiri
uterus.
(c) Lepold III
: untuk menentukan bagian tubuh
janin yang berada pada bagian
bawah uterus dan apakah bagian
tubuh janin yang berada pada bagian
bawah uterus sudah atau belum
masuk ke pintu atas panggul ibu.
(d) Leopold IV : untuk memastikan apakah bagian
terendah janin benar – benar sudah
masuk ke pintu atas panggul atau
belum dan menentukan seberapa
40
banyak bagian terendah janin sudah
masuk ke pintu atas panggul ibu.
(e) TBJ
: untuk mengetahui tafsiran berat
janin yang diukur dari panjang
antara simpisis dan fundus uteri
dikurangi 12 untuk kepala janin
yang masih diatas simpisis dan
dikurangi 11 untuk kepala janin
yang telahmasuk PAP dikali 155
(Manuaba, 2007).
(3) Auskultasi
Pemeriksaan dilakukan pada bagian abdomen ibu hamil
menggunakan
stetoskop
monoaural
atau
dopler
(Mandriwati, 2008).
b) Anogenital
(1) Vagina
Untuk
mengetahui
adanya
varices
atau
tidak,
mengetahui apakah ada kelenjar bartolini, mengetahui
pengeluaran
yaitu
perdarahan
dan
flour
albus
(Sulistyawati, 2011).
(2) Anus
Untuk
mengetahui
kebersihannya
dan
haemoroid atau tidak (Sulistyawati, 2011).
adanya
41
(3) Pemeriksaan penunjang
Untuk menegakkan diagnosa dari pemeriksaan fisik,
pada kasus anemia berat pemeriksaan yang dilakukan
adalah pemeriksaan laboratorium digunakan untuk
mengkaji kadar Hb ibu, dimana kadar Hb ibu hanya
mencapai <7gr% (Manuaba, 2010).
Langkah II : Interpretasi Data
Data dasar yang sudah dikumpulkan diinterpretasikan, sehingga dapat
merumuskan diagnosa kebidanan, masalah dan kebutuhan yang spesifik.
Rumus dan diagnosa tujuannya digunakan karena masalah tidak dapat
didefinisikan seperti diagnosa, tetapi membutuhkan penanganan
(Varney, 2007).
a. Diagnosa Kebidanan
Diagnosa kebidanan adalah diagnosa yang ditegakkan bidan
dalam lingkup praktik dan memenuhi standar nomenklatur diagnosa
kebidanan. Diagnosa yang dapat ditegakkan pada kasus anemia berat
adalah “Ny S Umur 32 Tahun G2 P1 A0 Hamil 30 Minggu dengan
Anemia Berat”
Data Dasar :
Data Subjektif :
Menurut Sulistyawati (2011) yaitu :
1) Ibu mengatakan hari pertama haid terakhir
2) Ibu mengatakan ini kehamilan yang keberapa.
42
3) Ibu mengatakan tidak pernah keguguran
4) Ibu mengatakan sering pusing, lemas
5) Ibu mengatakan mata berkunang-kunang
Data Objektif :
Data Objektif menurut Manuaba (2008) yaitu : HPL, keadaan umum
lemah, tekanan darah turun, frekuensi nadi meningkat, DJJ, kadar
hemoglobin.
b. Masalah
Masalah adalah hal – hal yang sedang dialami wanita yang
diidentifikasi oleh bidan sesuai dengan pengkajian, sebagai contoh
pada kasus ibu hamil dengan anemia berat adalah sering pusing,
mudah lelah, lemas, dan mata berkunang-kunang (Proverawati,
2011).
c. Kebutuhan
Kebutuhan adalah hal – hal yang dibutuhkan pasien dan belum
terindentifikasi dalam diagnosa dan masalah yang didapatkan dengan
melakukan analisis data, sebagai contoh pada kasus anemia berat
adalah memberikan konseling tentang anemia, pemberian tranfusi
darah dan pengaruhnya terhadap kehamilan (Sulistyawati, 2011).
Langkah III : Diagnosa Potensial
Mengidentifikasi dengan hati-hati gejala yang memerlukan tindakan
kebidanan untuk membantu pasien mengatasi dan mencegah masalahmasalah yang spesifik (Varney, 2007).
43
Dari kasus ibu hamil dengan anemia berat membutuhkan antisipasi
pencegahan serta pengawasan pada ibu hamil dengan anemia terhadap
kehamilan. pada kasus ibu hamil dengan anemia berat diagnosa potensial
yang mungkin terjadi adalah abortus prematurus, dan perdarahan post
partum (Manuaba, 2010).
Langkah IV : Antisipasi
Antipasi adalah mengidentifikasi perlunya tindakan segera bidan
atau dokter dan tau untuk konsultasi atau ditangani bersama dengan
anggota tim kesehatan yang lain sesuai dengan kondisi klien (Jannah,
2011). Antisipasi dalam kasus anemia berat yaitu pemberian tranfusi
darah, furosemid 40 mg secara IV, sulfas ferrosus 200 mg per oral
ditambah asam folat 400 mg peroral (Manuaba, 2008).
Langkah V : Perencanaan
Pada
langkah
ini
direncanakan
asuhan
yang menyeluruh
berdasarkan langkah sebelumnya. Semua perencanaan yang dibuatkan
harus berdasarkan pertimbangan yang tepat (Jannah, 20011). Rencana
asuhan dari diagnosa yang akan diberikan dalam kasus anemia berat
menurut Rukiyah (2014), meliputi :
a.
Meningkatkan gizi penderita, yaitu dengan penambahan makanan
sayuran hijau, daging.
b.
Memberi tambahan suplemen zat besi 1 x 120 mg
c.
Pantau kadar Hb setiap hari
44
Langkah VI : Pelaksanaan
Pada langkah ini rencana asuhan menyeluruh seperti yang
diuraikan pada langkah kelima di atas dilaksanakan secara efisien dan
aman (Jannah, 2011).
Langkah VII : Evaluasi
Hal yang dievaluasi meliputi apakah kebutuhan telah terpenuhi dan
mengatasi diagnosis dan masalah yang telah diidentifikasi. Rencana
tersebut
dianggap
efektif
jika
memang
benar
efektif
dalam
penatalaksanaannya (Jannah, 2011).
Adapun evaluasi asuhan kebidanan ibu hamil dengan anemia
biasanya berespon yang baik terhadap pengobatan dalam waktu 2 bulan
(Proverawati, 2011).
a.
Data Perkembangan menggunakan SOAP
Dalam
memberikan
asuhan
lanjutan,
dilakukan
asuhan
kebidanan
perkembangan,
pendokumentasian.
Menurut
Varney
sebagai
SOAP
(2007),
catatan
dalam
sistem
pendokumentasian asuhan kebidanan dengan menggunakan SOAP,
yaitu :
1) S (Subjektif)
: menggambarkan
pendokumentasian
hasil
pengumpulan data klien melalui anamnesa
sebagai langkah I Varney.
2) O (Objektif)
: menggambarkan
pendokumentasian
hasil
pemeriksaan fisik klien, hasil laboratorium dan
45
tes diagnostik lain yang dirumuskan dalam
data fokus untuk mendukung asuhan sebagai
langkah I Varney.
3) A (Asessment) : menggambarkan
pendokumentasian
hasil
analisis dan interpretasi data subjektif dan data
objektif dalam suatu identifikasi :
a) Diagnosa atau masalah
b) Anisipasi dan diagnosa masalah
c) Perlunya tindakan segera oleh bidan atau
dokter, konsultasi atau kolaborasi dan atau
rujukan sebagai langkah II, III, IV.
4) P (Planning)
: menggambarkan
tindakan
dan
pendokumentasian
evaluasi,
dari
perencanaan
berdasarkan asessment sebagai langkah V, VI,
VII Varney.
3.
Landasan Hukum
Berdasarkan Permenkes NO 1464/MENKES/PER/X/2010 pasal 10
ayat (1). Bidan dalam menjalankan praktik berwenang untuk memberikan
pelayanan yang meliputi pelayanan kesehatan ibu yang diberikan pada
masa pra hamil, kehamilan, masa nifas, masa menyusui, dan masa antara
dua kehamilan (Depkes RI, 2010).
Peraturan Menteri Kesehatan tentang izin dan Penyelenggaraan
Praktik Bidan. Dalam peraturan ini ketentuan umum pasal 1 adalah:
46
a
Bidan adalah seorang perempuan yang lulus dari pendidikan bidan
yang telah teregistrasi sesuai ketentuan peraturan perundangundangan.
b
Fasilitas pelayanan kesehatan adalah tempat yang digunakan untuk
menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan baik promotif,
preventif, kuratif, maupun rehabilitatif, yang dilakukan oleh
pemerintah, pemerintah daerah dan masyarakat.
c
Surat Tanda Registrasi, selanjutnya disingkat STR adalah bukti
tertulis yang diberikan oleh pemerintah kepada tenaga kesehatan
yang diregistrasi setelah memiliki sertifikat kompetensi.
d
Surat Izin Kerja Bidan, selanjutnya disingkat SIKB adalah bukti
tertulis yang diberikan kepada bidan yang sudah memenuhi
persyaratan untuk bekerja difasilitas pelayanan kesehatan.
e
Surat Izin Praktek Bidan, selanjutnya disingkat SIPB adalah bukti
tertulis yang diberikan pada bidan yang sudah memenuhi persyaratan
untuk menjalankan praktek bidan mandiri.
f
Standar adalah pedoman yang harus dipergunakan sebagai petunjuk
dalam menjalankan profesi yang meliputi standar pelayanan, standar
proses, dan standar operasional prosedur.
Berdasarkan Kepmenkes 900/MENKES/SK/VII/2002 wewenang
bidan dalam memberikan pelayanan kebidanan pada ibu hamil dengan
abortus imminens, hiperemesis gravidarum tingkat 1, preeklamsi ringan
dan anemia ringan. Pada bidan yang menangani pasien dengan anemia
47
ringan dilakukan dengan asuhan dan perencanaan dengan seksama agar
bisa menaikkan kadar Hb yang kurang. Jika dalam memberikan asuhan
belum ada kenaikan kadar Hb, maka bidan sebaiknya melakukan
kolaborasi dengan dokter spesialis.
Pelayanan gawat darurat (emergency), kriteria gawat darurat
sebagaimana tercantum dalam Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
856/Menkes/SK/IX/2009 tentang Standart Instalasi Gawat Darurat (IGD)
Rumah Sakit (Depkes RI, 2010).
4.
Informed concent
Informed concent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti
dengan responden peneliti dengan memberikan lembar persaetujuan.
Informed concent tersebut diberikan sebelum penelitian dilakukan
dengan memberikan lembar persetujuan untuk menjadi responden.
Tujuan informed concent adalah agar subjek mengerti maksud dan tujuan
penelitian, mengetahui dampaknya. Jika subjek bersedia, maka mereka
harus menandatangani lembar persetujuan. Jika responden tidak bersedia,
maka peneliti harus menghormati hak pasien. Beberapa informasi yang
harus ada dalam informed concent tersebut antara lain : partisipasi pasien,
tujuan dilakukannya tindakan, jenis data yang dibutuhkan, komitmen,
prosedur pelaksanaan, potensial masalah yang akan terjadi, manfaat,
kerahasiaan,
informasi
(Hidayat, 2010).
yang
mudah
dihubungi,
dan
lain-lain
BAB III
METODOLOGI
A. Jenis studi kasus
Jenis studi kasus ini adalah laporan studi kasus dengan menggunakan
metode observasional deskriptif yaitu suatu metode untuk mendeskripsikan
atau menguraikan suatu keadaan didalam suatu komunitas atau masyarakat
(Notoadmodjo, 2010). Karya tulis ilmiah ini menggambarkan tentang asuhan
kebidanan ibu hamil pada Ny.S umur 32 Tahun G2P1A0 hamil 30 minggu
dengan anemia berat di RSU Assalam Gemolong Sragen.
B. Lokasi studi kasus
Lokasi menjelaskan tempat atau lokasi tersebut dilakukan. Lokasi
penelitian ini sekaligus membatasi ruang lingkup penelitian tersebut
(Notoatmodjo, 2012). Lokasi studi kasus ini di RSU Assalam Gemolong
Sragen.
C. Subjek studi kasus
Subjek studi kasus merupakan orang yang akan dijadikan subjek untuk
dilakukan studi kasus (Notoadmojdo, 2010). Subjek studi kasus ini adalah
Ny.S dengan anemia berat.
48
49
D. Waktu studi kasus
Waktu penelitian adalah jangka waktu yang dibutuhkan penulis untuk
memperoleh data penelitian yang dilaksanakan (Notoatmodjo, 2012).
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari tahun 2015 sampai selesai.
E. Instrumen studi kasus
Alat yang digunakan oleh penulis dalam pengumpulan data agar
pekerjaan lebih mudah dan hasilnya cermat, lengkap dan sistematis sehingga
lebih mudah diolah (Arikunto, 2010). Instrumen yang digunakan penulis
untuk studi kasus ini menggunakan instrumen format pengkajian ibu hamil
dengan asuhan kebidanan 7 langkah Varney pada ibu hamil untuk
pengumpulan data, lembar observasi dan SOAP.
F. Teknik pengumpulan data
1.
Data primer
Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari
sumbernya atau objek penelitian oleh peneliti perorangan atau organisasi
(Riwidikdo, 2012). Data primer dalam studi kasus ini adalah data saat
melakukan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan anemia berat
Data primer dapat diperoleh dari :
a.
Pemeriksaan fisik menurut Alimul
(2008), pemeriksaan fisik
digunakan untuk mengetahui keadaan fisik pasien sistematis dengan
cara :
50
1) Inspeksi
Inspeksi merupakan proses pengamatan atau observasi
untuk mendeteksi masalah kesehatan pasien. Inspeksi dilakukan
untuk
menilai
ada
tidaknya
cloasma
gravidarum
pada
muka/wajah, pucat atau tidak pada selaput mata, dan ada
tidaknya oedema. Pemeriksaan selanjutnya adalah pemeriksaan
pada leher untuk menilai ada tidaknya pembesaran kelenjar
gondok atau kelenjar limfe. Pemeriksaan dada untuk menilai
bentuk buah dada dan untuk pigmentasi putting susu,
pemeriksaan perut untuk menilai apakah perut membesar ke
depan atau ke samping, keadaan pusat, pigmentasi linea alba,
serta ada tidaknya strie gravidarum. Pemeriksaan vulva untuk
memeriksa keadaan perineum, ada tidaknya tanda Chadwick,
dan adanya fluor. Kemudian pemeriksaan ekstermitas untuk
menilai ada tidaknya varises (Alimul, 2008).
2) Palpasi
Palpasi merupakan pemeriksaan dengan indra peraba,
yaitu tangan, untuk menentukan ketahanan, kekenyalan,
kekerasan, tekstur, dan mobilitas. Dilakukan untuk menilai
besarnya rahim dengan menentukan usia kehamilan serta
menentukan letak janin dalam rahim. Pemeriksaan secara
palpasi dilakukan dengan metode Leopold. Pada kasus ini
dilakukan pemeriksaan Leopold I-IV, pemeriksaan oedem
51
dengan melakukan tekanan pada daerah yang kelihatan bengkak
menggunakan jari telunjuk, dan pemeriksaan kontraksi saat ada
ketegangan abdomen. (Alimul, 2008).
3) Perkusi
Perkusi merupakan pemeriksaan dengan melakukan
pengetukan dengan menggunakan ujung-ujung jari pada bagian
tubuh untuk mengetahui ukuran, batasan, konsistensi organorgan tubuh, dan menentukan adanya cairan dalam rongga tubuh
(Alimul, 2008). Pada kasus anemia berat dilakukan pemeriksaan
reflek patella kanan dan kiri negative atau positif.
4) Auskultasi
Auskultasi
merupakan
pemeriksaan
dengan
mendengarkan bunyi yang dihasilkan oleh tubuh melalui
stetoskop. Pada kasus anemia berat dilakukan dengan jalan
mendengarkan suatu denyut jantung untuk memastikan adanya
tanda pasti kehamilan, tekanan darah ibu, dan DJJ didengarkan
selama 1 menit penuh, bila kurang dari 120 kali per menit atau
lebih dari 140 kali per menit kemungkinan janin dalam keadaan
gawat janin (Alimul, 2008).
b.
Wawancara
Wawancara adalah tanya jawab antara pewawancara dengan
yang diwawancara untuk meminta keterangan atau pendapat
mengenai suatu hal (Notoadmodjo, 2012). Dalam kasus ini
52
wawancara atau tanya jawab dilakukan dengan keluarga, klien,
perawat atau tenaga kesehatan lain.
c.
Observasi
Observasi adalah teknik pengumpulan data dengan cara
mengamati subjek dan melakukan berbagai macam pemeriksaan
yang berhubungan dnegan kasus yng diambil (Notoadmodjo, 2010).
Observasi dapat berupa pemeriksaan keadaan umum, pemeriksaan
tanda-tanda vital dan pemeriksaan hemoglobin.
2.
Data sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh
orang yang melakukan penelitian dari sumber-sumber yang telah ada.
Data ini biasanya diperoleh dari perpustakaan atau dari penelitian
terdahulu data sekunder disebut juga data tersedia.
a.
Data dokumentasi
Data dokumentasi adalah semua bentuk informasi yang berhubungan
dengan dokumen (Notoatmodjo, 2010).
b.
Studi kepustakaan
Studi kepustakaan yaitu memperoleh berbagai informasi baik berupa
teori-teori generalisasi maupun konsep yang dikembangkan oleh
berbagai ahli dari buku-buku sumber yang ada (Notoatmodjo, 2010).
Dalam kasus ini studi kepustakaan dengan mengumpulkan bukubuku kepustakaan terbitan tahun 2005 – 2014.
53
G. Alat dan bahan yang digunakan
Alat dan bahan yang dibutuhkan dalam tekhnik pengumpulan data antara
lain :
1.
2.
Wawancara, menggunakan alat :
a.
Format asuhan kebidanan pada ibu hamil
b.
Lembar observasi
c.
Buku tulis
d.
Bulpoint
Pemeriksaan menggunakan alat :
a.
Timbang berat badan
b.
Pengukuran tinggi badan
c.
Thermometer
d.
Metlin
e.
Stetoskop
f.
Tensi meter
g.
Pita pengukuran lingkar lengan atas (LILA)
h.
Dopler
i.
Pemeriksaan Hb (Laboratorium)
j.
Kapas
k.
Alkohol
l.
Jam tangan
54
3.
Dokumentasi
a.
Buku KIA
b.
Rekam medik
c.
Alat tulis
H. Jadwal Penelitian
Menurut Notoadmojo (2010)
dalam bagian ini diuraikan langkah-
langkah kegiatan dari mulai penyusunan proposal Karya Tulis Ilmiah sampai
dengan penelitian laporan Karya Tulis Ilmiah. Jadwal penelitian terlampir.
BAB IV
TINJAUAN KASUS DAN PEMBAHASAN
MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL NY. S G2P1A0
UMUR 32 TAHUN HAMIL 30 MINGGU DENGAN ANEMIA BERAT DI
RSU ASSALAM GEMOLONG SRAGEN
Ruang
: Firdaus 2
Tanggal Masuk : 30 April 2015
No. Register
I.
: 072020
Tinjauan Kasus
1.
Pengkajian
a.
Identitas Pasien
Identitas Suami
1) Nama
: Ny. S
Nama
:Tn. M
2) Umur
: 32 tahun
Umur
: 34 tahun
3) Agama
: Islam
Agama
: Islam
4) Suku Bangsa : Jawa, Indonesia Suku Bangsa : Jawa, Indonesia
5) Pendidikan : SMA
Pendidikan : SMA
6) Pekerjaan
: IRT
Pekerjaan
7) Alamat
: Barong, Kendang Gemolong
: Swasta
b. Anamnesa (Data Subjektif)
Tgl 30 April 2015
1) Keluhan utama
pukul 11.00 WIB
: Ibu mengatakan merasakan, kepala sering
pusing, badan lemas, dan ibu tidak mau
55
56
mengkonsumsi Fe karena selalu merasa
mual.
2) Riwayat menstruasi
a) Menarche
: ibu mengatakan haid pertama kali
umur 14 tahun
b) Siklus
: ibu mengatakan 28 hari
c) Lama
: ibu mengatakan 6 hari
d) Banyaknya
: ibu mengatakan 2-3 kali ganti
pembalut perhari
e) Teratur / tidak teratur : ibu mengatakan haidnya teratur
f)
Sifat darah
: ibu mengatakan encer, dan berwarna
merah segar
g) Dismenorhea
: ibu mengatakan tidak pernah nyeri
perut
bagian
bawah
sampai
mengganggu aktivitas
3) Riwayat Hamil Ini
a) HPMT
: ibu mengatakan hari pertama haid
terakhir pada tanggal 01 Oktober
2014
b) HPL
: ibu
mengatakan
hari
perkiraan
lahirnya tanggal 08 Juli 2015
c) Gerakan janin
: ibu mengatakan merasakan gerakan
janin saat usia kehamilan 4 bulan
57
d) Vitamin/ jamu yang dikonsumsi : ibu mengatakan tidak
mengkonsumsi
obat
apapun
dari
kecuali
bidan.
e) Keluhan-keluhan pada
Trimester I : Ibu mengatakan mual muntah
Trimester II : Ibu mengatakan tidak ada keluhan
Trimester III : Ibu mengatakan sering merasakan pusing dan
badan lemas
f)
ANC : 5 kali teratur
Trimester I : Ibu mengatakan pada saat umur kehamilan 5
minggu dan 10 minggu
Trimester II : Ibu mengatakan pada saat umur kehamilan
15 minggu dan 18 minggu
Trimester III : Ibu mengatakan baru hari ini tanggal 30 Mei
2015
g) Penyuluhan yang pernah didapat :
Ibu mengatakan pernah mendapat penyuluhan tentang tablet
Fe dan gizi ibu hamil.
h) Imunisasi TT :
Ibu mengatakan sudah mendapatkan imunisasi TT 2 kali
58
i)
Kekhawatiran khusus :
Ibu mengatakan cemas dengan keadaan yang dirasakan saat
ini.
4) Riwayat Penyakit
a) Riwayat penyakit sekarang
Ibu mengatakan merasakan kepala pusing, mata berkunangkunang dan badan lemas
b) Riwayat penyakit sistemik
(1) Jantung
: Ibu mengatakan tidak nyeri dada
sebelah kiri, tidak berdebar-debar saat
beraktivitas, dan tidak mengeluarkan
keringat dingin pada telapak tangan.
(2) Ginjal
: Ibu mengatakan pada pinggang kanan
maupun kiri tidak merasa nyeri, dan
tidak nyeri saat BAK.
(3) Asma/TBC
: Ibu mengatakan tidak pernah sesak
nafas
dan
tidak
pernah
batuk
berkepanjangan lebih dari 2 minggu,
batuk disertai darah.
(4) Hepatitis
: Ibu mengatakan pada kuku, mata, dan
kulit tidak pernah berwarna kuning.
59
(5) DM
: Ibu mengatakan tidak mudah lapar
maupun haus dan tidak sering BAK
pada malam hari lebih dari 7 kali.
(6) Hipertensi
: Ibu mengatakan tekanan darahnya tidak
pernah lebih dari 140/90 mmHg.
(7) Epilepsi
: Ibu mengatakan tidak pernah kejang
disertai keluar busa dari mulutnya.
(8) Lain-lain
: Ibu mengatakan tidak pernah menderita
penyakit lainnya seperti HIV/AIDS.
c) Riwayat penyakit keluarga
Ibu mengatakan dari keluarganya ada yang mempunyai
riwayat penyakit menurun DM dan hipertensi, dan tidak
mempunyai riwayat penyakit menular seperti hepatitis,
TBC.
d) Riwayat keturunan kembar
Ibu mengatakan dari keluarganya maupun keluarga
suaminya tidak ada yang mempunyai riwayat keturunan
kembar.
e) Riwayat operasi
Ibu mengatakan belum pernah mendapatkan tindakan bedah
apapun.
60
5) Riwayat perkawinan
a) Status perkawinan : syah, kawin : 1 kali
b) Kawin I
: umur 20 tahun, dengan suami umur 22
tahun
Lamanya
: 12 tahun, anak. 1 orang
6) Riwayat Keluarga Berencana
Ibu mengatakan pernah menggunakan alat kontrasepsi suntik 3
bulan, alasan melepas KB karena ingin mempunyai keturunan
7) Riwayat kehamilan, persalinan nifas yang lalu
No
Tgl/thn
partus
Tempat
pertus
1.
2005
BPM
2.
2015
Umur
kehamil
an
40
minggu
Anak
Jenis
partus
Penolong
Normal
Bidan
Jenis
P
Keadaan
anak
Laktasi
sekarang
ASI
Umur
5
ekslusif tahun, anak
sehat
Nifas
BB
PB
2800
gr
50
cm
Keadaan
Baik
Hamil Sekarang
8) pola kebiasaan sehari-hari
a) Nutrisi
Sebelum hamil : Ibu mengatakan makan 3 kali sehari 1
porsi sedang, jenis nasi, sayur, lauk dan
minum 6-7 gelas air putih, kadang 1
gelas teh hangat, ibu tidak suka dengan
daging
Selama hamil
: Ibu mengatakan makan 3 kali sehari, 1
porsi sedang, jenis nasi, sayur, kadang
61
ditambah buah. Minum 7-8 gelas air
putih, ibu tidak suka daging
b) Eliminasi
Sebelum hamil :
(1) BAB
: Ibu mengatakan BAB 1 kali sehari,
konsistensi
lembek,
warna
kuning
kecoklatan.
(2) BAK
: Ibu mengatakan BAK 5-6 kali sehari,
warna kuning jernih
Selama hamil :
(1) BAB
: Ibu mengatakan BAB 1 kali sehari,
konsistensi padat, warna kecoklatan
(2) BAK
: Ibu mengatakan BAK 7-8 kali sehari,
warna kuning jernih.
c) Aktifitas
Sebelum hamil
: Ibu mengatakan melakukan pekerjaan
rumah tangga sendiri seperti menyapu,
memasak, mencuci dan lain-lain.
Selama hamil
: Ibu mengatakan melakukan pekerjaan
rumah tangga dibantu suami seperti
menyapu, memasak, mencuci, dan lain-
62
lain, karena ibu mengatakan mudah lelah
saat beraktivitas.
d) Istirahat / tidur
Sebelum hamil
: Ibu mengatakan tidur siang 1 jam dan
tidur malam 7 jam
Selama hamil
: Ibu mengatakan tidur siang 2 jam, dan
tidur malam 8 jam.
e) Seksualitas
Sebelum hamil
: Ibu mengatakan melakukan hubungan
seksual 3 kali seminggu.
Selama hamil
: Ibu mengatakan melakukan hubungan
seksual 1 kali seminggu, tetapi sekarang
tidak pernah saat umur kehamilan 25
minggu karena ibu takut.
f)
Personal hygiene
Sebelum hamil
: Ibu mengatakan mandi 2 kali sehari,
gosok gigi 2 kali sehari, keramas 3 kali
seminggu.
Selama hamil
: Ibu mengatakan mandi 2 kali sehari,
gosok gigi 2 kali sehari, keramas 3 kali
seminggu.
63
g) Psikososial budaya
1) Perasaan tentang kehamilan ini
Ibu mengatakan merasa senang atas kehamilannya.
2) Kehamilan ini direncanakan / tidak
Ibu mengatakan kehamilan ini direncanakan.
3) Jenis kelamin yang diharapkan
Ibu mengatakan baik laki-laki maupun perempuan sama
saja ibu menerima.
4) Dukungan keluarga terhadap kehamilan ini
Ibu mengatakan keluarga senang dan mendukung atas
kehamilan ini.
5) Keluarga lain yang tinggal serumah
Ibu mengatakan tinggal hanya dengan suami dan
anaknya.
6) Pantangan makanan
Ibu mengatakan tidak ada pantangan makanan, tetapi
ibu tidak suka dengan daging seperti daging sapi dan
lain-lain.
7) Kebiasaan adat istiadat
Ibu mengatakan tidak ada adat istiadat pada kehamilan
kedua.
64
h) Penggunaan obat-obat / rokok :
Ibu mengatakan hanya menkonsumsi obat/ vitamin yang
diberikan oleh bidan, ibu tidak merokok dan yang merokok
suaminya.
c.
Pemeriksaan Fisik ( Data Objektif )
1) Status generalis
a) Keadaan umum
: Lemah
b) Kesadaran
: composmentis
c) TTV
: TD : 100/70 mmHg
N : 92 x/ menit
: 28 x/menit
S : 36,20C
R
d) TB
: 152 cm
e) BB sebelum hamil : 45 kg
f)
BB sekarang
:52 kg
g) LLA
: 25 cm
2) Pemeriksaan sistematis
a) Kepala
(1) Rambut
: bersih, bergelombang, warna hitam, dan
tidak mudah rontok
(2) Muka
: tidak oedem, pucat, tidak ada cloasma
(3) Mata
:
(a) Conjungtiva : Pucat
(b) Sklera
: Putih
65
(4) Hidung
: Bersih, tidak ada benjolan, tidak ada
sekret
(5) Telinga
: Simetris, bersih, tidak ada serumen
(6) Mulut / gigi / gusi
: Simetris, mukosa lembab, tidak
stomatitis, gigi tidak caries, gusi
tidak mudah berdarah.
b) Leher
(1) Kelenjar gondok
: tidak ada pembesaran
(2) Tumor
: tidak ada benjolan
(3) Pembesaran kelenjar limfe : tidak ada pembesaran
kelenjar limfe
c) Dada dan Axilla
(1) Jantung
: tidak dilakukan
(2) Paru
: tidak dilakukan
(3) Mammae
(a) Membesar
: Normal
(b) Tumor
: Tidak ada benjolan
(c) Simetris
: Simetris
(d) Areola
: Bersih, hiperpigmentasi
(e) Puting susu : Menonjol
(f) Kolostrum
: Belum keluar
(4) Axilla
(a) Benjolan
: Tidak ada benjolan
66
(b) Nyeri
: Tidak ada nyeri tekan
d) Ekstremitas
(1) Varices
: Tidak ada varices
(2) Oedema
: Tidak ada oedem
(3) Reflek patella
: Positif kanan dan kiri
(4) Betis merah / lembek / keras : Tidak ada
d. Pemeriksaan Khusus Obstetri ( Lokalis )
1) Abdomen
a) Inspeksi
(1) Pembesaran perut : Sesuai dengan tuanya kehamilan
(2) Bentuk perut
: Memanjang
(3) Kelainan
: Tidak ada kelainan
(4) Pergerakan anak
: Ada pergerakan janin, normal dan
aktif
b) Palpasi
(1) Kontraksi
: tidak ada kontraksi saat dilakukan
pemeriksaan
(2) Leopold I
: TFU : 3 jari diatas pusat
Fundus:
teraba
digoyangkan
bulat,
tidak
besar,
melenting
(bokong)
(3) Leopold II
: kanan : teraba panjang, lebar, keras
seperti papan (punggung)
67
Kiri
: teraba bagian-bagian terkecil
janin (ekstermitas)
(4) Leopold III
: Teraba
bulat,
digoyangkan
kecil,
masih
keras,
dapat
digoyangkan (kepala)
(5) Leopold IV
: bagian terbawah janin belum masuk
panggul (convergen)
(6) TFU (Mc. Donald)
: 28
(7) TBJ
: (28-12) x 155
: 2480 gram
c) Auskultasi
DJJ : Punctum maximum : Kuadran bawah bagian kanan
perut ibu
Frekuensi
: 140 x/menit
Teratur / tidak
: Teratur
2) Pemeriksaan panggul
a) Kesan panggul
: Normal
b) Distantia Spinarum
: 26 cm
c) Distantia Kristarum
: 28 cm
d) Conjungtiva eksterna : 20 cm
e) Lingkar panggul
: 90 cm
68
3) Anogenital
1)
Vulva Vagina
(1) Varises
: Tidak ada varices
(2) Luka
: Tidak ada luka
(3) Kemerahan
: Tidak ada kemerahan
(4) Nyeri
: Tidak ada nyeri tekan
(5) Kelenjar Bartolini
: Normal, tidak ada pembesaran
kelenjar bartolini
(6) Pengeluaran pervaginam : Tidak ada pengeluaran
pervaginam
2)
3)
e.
Perinium
(1) Bekas luka
: Tidak ada bekas luka
(2) Lain-lain
: Tidak ada kelainan
Anus
(1) Haemorhoid
: Tidak ada haemoroid
(2) Lain-lain
: Tidak ada kelainan
Pemeriksaan penunjang
Tanggal, 30 April 2015
Pukul: 12.00 WIB
1) Pemeriksaan Laboratorium : HbsAg (-)
Golongan darah O
2) Pemeriksan penunjang lain :
Hb
Hematokrit
: 6,8 gr%
: 20.5
69
2.
Leukosit
: 11.6 ribu/ ul
Trombosit
: 380 ribu/ ul
Eritrosit
: 2.80 juta/ ul
Interpretasi Data
Tanggal, 30 April 2015
Pukul: 13.00 WIB
A. Diagnosa Kebidanan
Ny. S G2P1A0 umur 32 tahun umur kehamilan 30 minggu, janin
tunggal, hidup, intra uteri, letak memanjang, presentasi kepala,
punggung kanan, bagian terbawah janin belum masuk panggul
dengan anemia berat.
Data Dasar :
DS
:
1) Ibu mengatakan hari pertama haid terakhir pada tanggal 01
Oktober 2014
2) Ibu mengatakan ini kehamilan yang kedua
3) Ibu mengatakan belum pernah keguguran
4) Ibu mengatakan sering pusing, lemas, cepat lelah
5) Ibu mengatakan mata berkunang-kunang
DO
:
1) Keadaan umum
: Lemah
2) Kesadaran
: Composmentis
3) Tekanan darah
: 100/70 mmHg
70
4) Nadi
: 92 x/menit
5) Respirasi
: 28 x/ menit
6) Suhu
: 36,2 0C
7) TB
: 152 cm
8) BB sekarang
: 52 cm
9) LILA
: 25 cm
10) HPL
: 09 Juli 2015
11) Leopold I
: TFU
: 3 jari diatas pusat
Fundus : Teraba lunak, bulat, dan tidak
melenting (bokong)
Leopold II
: Kanan
: Teraba keras, memanjang seperti
papan (punggung).
Kiri
: Teraba bagian-bagian kecil janin
(ekstermitas)
Leopold III
: Bagian bawah perut ibu teraba
bulat,
keras,
(kepala),
dan
melenting
masih
dapat
digoyangkan.
Leopold IV
: Bagian terbawah janin belum
masuk panggul (convergen).
TBJ
: (28-12) x 155
= 2480 gram
71
DJJ
Punctum maximum : Kuadran bawah bagian
kanan perut ibu
12) Hb
Frekuensi
: 140 x/menit
Teratur/tidak
: Teratur
: 6,8 gr%
B. Masalah
Ibu mengatakan cemas dengan kehamilannya
C. Kebutuhan
a.
Beri ibu dukungan moril
b.
Beri informasi tentang keadaan kehamilannya (anemia)
c.
Beri tahu ibu tentang tablet Fe
d.
Beri informasi tentang kebutuhan gizi ibu hamil dengan anemia
3. Diagnosa Potensial
Potensial terjadi perdarahan pada ibu
4.
Tindakan Segera
Kolaborasi dengan dokter SpOG untuk pemberian terapi yaitu
menganjurkan keluarga menyediakan darah 2 colf, infus RL 20
tetes/menit, injeksi Ceftriaxon 1 gr/12 jam, ketorolac 1 ampul/8 jam, SF
72
200 mg 3 x 1 tablet, Asam folat 400 mg 1 x 1 tablet, Vit C 50 mg 2 x 1
tablet.
5.
Rencana Tindakan
Tanggal 30 April 2015
a.
pukul : 13.00 WIB
Beritahukan kepada ibu dan keluarga hasil pemeriksaan dan
kondisinya.
b.
Beri informasi pada ibu tentang anemia berat
c.
Beri informasi gizi ibu hamil dengan anemia berat.
d.
Anjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan yang mengandung zat
besi.
e.
Beri support dan motivasi pada ibu serta melibatkan keluarga dalam
memberikan asuhan.
f.
Anjurkan ibu untuk tetap istirahat yang cukup.
g.
Kolaborasi dengan dokter SpOG untuk pemberian terapi:
O2 2 L/menit
Infus RL
h.
Observasi KU dan TTV
i.
Motivasi ibu untuk tanda tangan persetujuan transfusi darah.
j.
Kolaborasi dengan bagian Gizi untuk pemenuhan nutrisi.
73
6.
Implementasi / Pelaksanaan
Tanggal 30 April 2015
a.
pukul : 13.10 WIB
Pada pukul 13.11 WIB memberitahukan ibu bahwa kondisinya
mengalami anemia berat dengan hasil pemeriksaan :
Hb
: 6,8 gr%
Hematokrit : 20.5
b.
Leukosit
: 11.6 ribu/ ul
Trombosit
: 380 ribu/ ul
Eritrosit
: 2.80 juta/ ul
Pada pukul 13.12 WIB memberi informasi pada ibu tentang anemia
berat, yaitu :
1) Anemia berat yaitu kondisi pada ibu hamil dengan kadar Hb <7
g%. Anemia berat disebabkan karena penghancuran sel darah
merah yang berlebihan, kehilangan darah, dan penurunan
produksi sel darah merah. Anemia dapat dicegah dengan
pemenuhan nutrisi yang baik dan ibu hamil diharapkan
melakukan
pemeriksaan
sebelum
hamil
sehingga
dapat
diketahui data-data dasra kesehatan umum.
2) Gejala anemia berat dan pengaruh anemia berat yaitu
menimbulkan gejala sakit kepala, pusing, sesak nafas, denyut
jantung cepat, pernafasan cepat, lesu, lemah, lelah, pucat dan
kadar Hb <7 gr/dl. Anemia memberikan pengaruh yang buruk
terhadap kehamilan, persalinan, nifas dan janin.
74
c.
Pada pukul 13.15 WIB memberi informasi gizi ibu hamil dengan
anemia berat yaitu :
1) Makanan sehat seperti memilih bahan makanan yang masih
segar, jangan merendam sayuran-sayuran yang sudah dipotong
terlalu lama, agar vitamin B dan C tidak larut dalam air, sayuran
jangan direbus terlalu lama agar vitamin didalamnya tidak
hilang, masak daging dan ikan sampai benar-benar matang,
hindari menghangatan makanan berkali-kali, gunakan peralatan
masak yang bersih dan jangan menggunakan peralatan dari
bahan plastik untuk menyajikan makanan panas.
2) Gizi seimbang seperti 1 porsi yang berisi nasi, lauk (tempe, telur
atau daging), sayur (bayam, brokoli), buah dan susu atau air
putih yang harus dikonsumsi ibu selama masa kehamilannya,
dengan porsi dua kali makanan orang yang tidak hamil.
d.
Pada pukul 13.18 WIB menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi
makanan yang mengandung zat besi seperti sayuran berdaun hijau
(bayam, sawi, kangkung), daging merah, sereal, telur, dan kacang
tanah.
e.
Pada pukul 13.20 WIB memberikan support mental pada ibu berupa
motivasi bahwa keadaan ibu dapat segera baik dan mencegah
terjadinya perdarahan post partum, serta melibatkan keluarga dalam
memberikan asuhan.
75
f.
Pada pukul 13.21 WIB menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup
yaitu tidur siang 2-3 jam dan tidur malam 8-9 jam perhari.
g.
Pada pukul 13.28 WIB melakaukan kolaborasi dengan dokter SpOG
dengan advice :
1) Menganjurkan keluarga menyediakan darah 2 colf
2) Infus RL 20 tetes/menit.
3) O2 2 L/menit
4) Injeksi Ceftriaxon 1 gr/12 jam
5) Ketorolac 1 ampul/8 jam
6) SF 200 mg 3 x 1 tablet
7) Asam folat 400 mcg 1 x 1 tablet
8) Vit C 50 mg 2 x 1 tablet
h.
Observasi KU dan TTV
i.
Pada pukul 13.29 WIB memotivasi ibu untuk tanda tangan surat
persetujuan transfusi darah.
j.
Pada pukul 13.30 WIB melakukan kolaborasi dengan ahli gizi untuk
pemenuhan nutrisi, jenis diit tinggi karbohidrat tinggi protein.
7.
Evaluasi
Tanggal 30 April 2015
pukul : 14.30 WIB
a.
Ibu dan keluarga sudah tahu hasil pemeriksaan.
b.
Ibu sudah mengetahui tentang anemia berat.
76
c.
Ibu sudah mengerti tentang kebutuhan gizi ibu hamil dengan anemia
berat dan bersedia memenuhi kebutuhan nutrisinya.
d.
Ibu sudah mengkonsumsi makanan makanan yang disediakan oleh
rumah sakit (setengah piring), minum (1 gelas teh hangat dan 1 gelas
air putih).
e.
Ibu mengatakan masih merasa cemas.
f.
Ibu belum bisa tidur siang, namun ibu tetap bed rest di tempat tidur.
g.
Advice dokter sudah diberikan yaitu
:
1) Keluarga bersedia menyediakan darah 2 colf
2) O2 2 L/menit
3) Infus RL 20 tpm
4) Injeksi Cefriaxon 1 gr secara IV pada pukul 11.22 WIB
5) Kerorolax 1 ampul secara IV pada pukul 11.23 WIB
6) SF 200 mg sudah diminum pukul 11.33 WIB
7) Asam folat 400 mcg sudah diminum pada pukul 11.33 WIB
8) Vitamin C 50 mg sudah diminum pada pukul 11.33 WIB
h.
Hasil pemeriksaan KU dan TTV
Keadaan Umum : Lemah
Kesadaran
TTV
: Composmentis
: TD : 100/80 mmHg
N : 86 x/menit
R : 28 x/menit
S : 36,50C
Muka
: Tidak oedema, pucat, tidak ada cloasma gravidarum.
Mata
: Conjungtiva : Pucat
77
Sklera
i.
: Putih
Bagian gizi sudah memberikan nutrisi sesuai dengan kebutuhan ibu.
78
DATA PERKEMBANGAN I
Tanggal, 01 Mei 2015
S
pukul : 10.15 WIB
: Data Subjektif
1.
Ibu mengatakan masih merasa cemas.
2.
Ibu mengatakan belum bisa tidur siang.
3.
Ibu mengatakan masih merasa sakit kepala, pusing, badan lemas dan
mata berkunang-kunang.
4.
Ibu mengatakan obatnya sudah diminum sesuai dengan amjuran yaitu
SF 200 mg pada pukul 07.00 WIB, asam folat 400 mcg pada pukul
07.00 WIB dan vitamin C 50 mg pada pukul 07.00 WIB.
5.
Ibu mengatakan sudah makan 1 porsi nasi, lauk, sayur, buah dan 1 gelas
teh hangat.
O
: Data Objektif
Pemeriksaan Umum
1.
Kesadaran Umum
: Sedang
Kesadaran
: Composmentis
TTV
: TD : 100/80 mmHg
N : 86x/menit
S : 36,50C
Mata
: Conjungtiva pucat, sklera putih.
Mata
: Tidak oedema, pucat, tidak ada cloasma
gravidarum.
2.
R: 24 x/menit
Palpasi Abdomen
79
Kontraksi
: ada
Leopold I
: TFU : 3 jari diatas pusat
Fundus: Teraba lunak, bulat, digoyangkan tidak
melenting (bokong)
Leopold II
: Kanan : Teraba keras, memanjang seperti papan
(punggung)
Kiri
: Teraba
bagian-bagian
terkecil
janin
(ekstermitas).
Leopold III
: Bagian terbawah perut ibu teraba bulat, kecil,
keras, melenting (kepala). Bagian terbawah janin
belum masuk panggul (convergen).
TFU Mc. Donald : 28 cm
TBJ
: (28-12)x 155
= 2480 gram.
Auskultasi
DJJ
Punctum maximum : Kuadran bawah bagian kanan perut
ibu
Frekuensi
: 140x/ menit
Teratur/tidak
: Teratur
3.
O2 2 L/menit masih terpasang
4.
Ekstermitas terpasang infus RL pada tangan kiri.
5.
Advice dokter untuk pemberian terapi
a. Transfusi darah PRC 1 colf diberikan pada pukul 10.26 WIB
80
b. Injeksi Ceftriaxon 1 gr secara IV sudah diberikan pada pukul
23.30 WIB
c. Injeksi ketorolax 1 ampul secara IV sudah diberikan pada pukul
20.00WIB
A
: Assesment
Ny. S umur 32 tahun G2P1A0 umur kehamilan 30 minggu , janin tunggal,
hidup, intra uteri, letak memanjang, presentasi kepala, punggung kanan,
dengan anemia berat.
P
: Planning
Tanggal, 01 Mei 2015
1.
Pukul: 10.25 WIB
Pada pukul 10.25 WIB memberitahu ibu tentang hasil pemeriksaan
bahwa janin dan ibu dalam keadaan baik.
2.
Pada pukul 10.26 WIB memberikan terapi pada ibu sesuai advice
dokter:
a. Transfusi darah PRC 1 colf diberikan pada pukul 10.26 WIB.
b. Injeksi Ceftriaxon 1 gr secara IV sudah diberikan pada pukul 23.30
WIB.
c. Injeksi Ketorolax 1 ampul secara IV sudah diberikan pada pukul
20.00 WIB.
d. SF 200 mg, Asam folat 400 mcg, Vitamin C 50 mg sudah diminum.
81
3.
Pada pukul 10.26 WIB menganjurkan ibu untuk tetap istirahat yang
cukup.
4.
Pada pukul 10.28 WIB menganjurkan ibu untuk memenuhi nutrisinya
sesuai dengan diit yang diberikan oleh rumah sakit.
5.
Pada pukul 10.28 WIB memonitor transfusi.
6.
Pada pukul 10.30 WIB mendokumentasikan semua kegiatan.
EVALUASI
Tanggal, 01 Mei 2015
1.
Pukul: 14.00 WIB
Ibu sudah mengetahui tentang hasil pemeriksaan bahwa janin dan ibu dalam
keadaan baik.
2.
Ibu sudah diberikan terapi obat sesuai dengan advice dokter.
3.
Ibu bersedia untuk tetap istirahat yang cukup.
4.
Ibu sudah makan sesuai dengan diit yang diberikan oleh rumah sakit
(setengah piring), minum (1 gelas air putih).
5.
Transfusi PRC 1 colf sudah diberikan.
6.
Semua kegiatan sudah didokumentasikan.
82
DATA PERKEMBANGAN II
Tanggal, 01 Mei 2015
S
Pukul: 15.02 WIB
: Data Subjektif
1. Ibu mengatakan masih cemas dengan kondisinya
2. Ibu mengatakan masih merasa sakit kepala, pusing, badan lemas dan
mata berkunang-kunang.
3. Ibu mengatakan sudah menambah istirahatnya yaitu tidur siang 2 jam.
4. Ibu mengatakan obatnya sudah diminum sesuai dengan amjuran
5. Ibu mengatakan sudah makan 1 porsi nasi, lauk, sayur, buah dan 1 gelas
teh hangat.
O
: Data Objektif
1.
Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum
: Baik
Kesadaran
: Composmentis
TTV
: TD : 110/80 mmHg
N : 84 x/menit
Muka
R : 24 x/menit
S : 36,40C
: Tidak oedema, tidak pucat, tidak ada cloasma
gravidarum.
Mata
: Conjungtiva
Sklera
2.
Palpasi Abdomen
Kontraksi
: ada 2 kali
: Pucat
: Putih
83
Leopold I
: TFU
: 3 jari diatas pusat
Fundus
: Teraba lunak, bulat, besar digoyangkan tidak
melenting (bokong).
Leopold II
: Kanan
: Teraba keras, panjang seperti papan
(punggung)
: Kiri
: Teraba bagian-bagian kecil janin
(ekstermitas)
Leopold III
: Bagian terbawah perut ibu teraba bulat, kecil, keras,
digoyangkan masih melenting (kepala). Bagian
terbawah janin belum masuk panggul (convergen).
TFU Mc. Donald : 28 cm
TBJ
: (28-12) x 155
=2480 gram.
Auskultasi
DJJ
Punctum maximum
: kuadran bawah bagian kanan perut
ibu
3.
4.
Frekuensi
: 140 x/menit
Teratur/tidak
: Teratur
Ekstermitas
: Terpasang infus NaCl pada tangan kiri.
Pemeriksaan laboratorium kedua pukul 15.00 WIB Hb 7,0 g%
84
A
: Assesment
Ny. S umur 32 tahun G2P1A0 umur kehamilan 30 minggu, janin tunggal,
hidup, intra uteri, letak memanjang, presentasi kepala, punggung kanan,
dengan anemia sedang.
P
: Planning
Tanggal, 01 Mei 2015
1.
Pukul: 15.10 WIB
Pada pukul 15.10 WIB memberitahu ibu tentang hasil pemeriksaan
bahwa janin dalam keadaan baik dan ibu masih memerlukan transfusi
darah.
2.
Pada pukul 15.10 WIB menganjurkan ibu untuk tetap istirahat yang
cukup.
3.
Pada pukul 15.12 WIB menganjurkan ibu untuk tetap meminum
obatnya secara teratur.
4.
Pada pukul 15.12 WIB mendokumentasikan semua kegiatan.
EVALUASI
Tanggal, 01 Mei 2015
1.
Pukul: 17.00 WIB
Ibu sudah mengetahui tentang hasil pemeriksaan bahwa janin dalam
keadaan baik dan ibu bersedia dilakukan transfusi darah.
2.
Ibu sudah tidur siang 2 jam.
3.
Ibu bersedia untuk tetap meminum obatnya secara teratur.
4.
Semua kegiatan sudah didokumentasikan.
85
DATA PERKEMBANGAN III
Tanggal, 02 Mei 2015
S
Pukul: 08.00 WIB
: Data Subjektif
1.
Ibu mengatakan masih cemas dengan kondisinya
2.
Ibu mengatakan masih agak pusing dan badan lemas
3.
Ibu mengatakan minum obatnya secara teratur, SF 200 mg sudah
diminum pada pukul 07.00 WIB, Asam folat 400 mcg sudah diminum
pada pukul 07.00 WIB, Vitamin C 50 mg sudah diminum pada pukul
07.00 WIB.
O
: Data Objektif
1.
Keadaan Umum
: Baik
2.
Kesadaran
: Composmentis
3.
TTV
: TD
R
4.
N : 82 x/menit
: 36.4 0C
R : 22 x/menit
Inspeksi
a. Muka
: Tidak oedema, tidak pucat, tidak ada cloasma gravidarum.
b. Mata
: Conjungtiva : Merah muda
Sklera
5.
: 120/80 mmHg
Palpasi Abdomen
Kontraksi
: ada 1 kali
: Putih
86
Leopold I
: TFU
Fundus
: 3 jari diatas pusat
: Teraba lunak, bulat, besar digoyangkan
tidak melenting (bokong).
Leopold II
: Kanan
: Teraba
keras,
panjang
seperti
papan
bagian-bagian
kecil
janin
(punggung)
Kiri
: Teraba
(ekstermitas)
Leopold III
: Bagian terbawah perut ibu teraba bulat, kecil, keras,
digoyangkan
masih
melenting
(kepala).
Bagian
terbawah janin belum masuk panggul (convergen).
TFU Mc. Donald : 28 cm
TBJ
: (28-12) x 155
=2480 gram.
Auskultasi
DJJ
Punctum maximum : kuadran bawah bagian kanan
perut ibu
Frekuensi
: 138 x/menit
Teratur/tidak
: Teratur
6.
Ekstermitas
: Infus RL terpasang pada tangan kiri.
7.
O2 sudah tidak diberikan pukul 06.00 WIB.
87
A
: Assesment
Ny. S umur 32 tahun G2P1A0 umur kehamilan 30 minggu, janin tunggal,
hidup, intra uteri, letak memanjang, presentasi kepala, punggung kanan,
bagian terbawah belum masuk panggul, dengan anemia sedang.
P
: Planning
Tanggal 02 Mei 2015
pukul : 08.15 WIB
1.
Pukul 08.05 WIB mengobservasi KU dan VS.
2.
Pukul 08.15 WIB memberitahu ibu tentang hasil pemeriksaan
janinnya bahwa janinnya dalam keadaan baik.
3.
Pukul 08.15 WIB menganjurkan ibu untuk tetap istirahat yang
cukup.
4.
Pukul 08.15 WIB memonitor tetesan infus.
5.
Pukul 08.18 WIB menganjurkan ibu untuk tetap meminum obatnya
secara teratur.
6.
Pukul 08.20 WIB menganjurkan ibu untuk memenuhi nutrisinya
sesuai dengan diit yang diberikan rumah sakit.
7.
Pukul 08.20 WIB melanjutkan kolaborasi dokter SpOG untuk
pemberian terapi transfusi darah PRC (Packed Red Cells) 1 colf
yang kedua.
8.
Pukul 08.22 WIB mendokumentasikan semua tindakan.
88
EVALUASI
Tanggal, 02 Mei 2015
Pukul: 10.00 WIB
1. Hasil observasi
a. Keadaan Umum
: Baik
b. Kesadaran
: Composmentis
c. TTV
: TD
S
: 120/80 mmHg
N : 82 x/menit
: 36,2 0C
R : 22 x/menit
2. Ibu sudah mengetahui tentang hasil pemeriksaan janinnya bahwa janinnya
dalam keadaan baik.
3. Ibu sudah bisa tidur 2 jam, dan tidur malam 7 jam.
4. Tetesan infus sudah termonitor.
5. Ibu sudah minum obat:
SF 200 mg 3 x 1 tablet
Asam Folat 400 mcg 1 x 1 tablet
Vitamin C 50 mg 2 x 1 tablet
6. Ibu sudah makan yang disediakan oleh rumah sakit (1 porsi)
7. Transfusi PRC 1 colf telah diberikan
8. Semua kegiatan sudah didokumentasikan
89
DATA PERKEMBANGAN IV
Tanggal, 02 Mei 2015
S
Pukul: 15.00 WIB
: Data Subjektif
1. Ibu mengatakan masih cemas dengan keadaannya saat ini.
2. Ibu mengatakan kadang masih merasa pusing dan mata berkunangkunang.
3. Ibu mengatakan nafsu makan sudah bertambah.
4. Ibu mengatakan badan sudah tidak lemas lagi.
5. Ibu mengatakan sudah minum obatnya sesuai anjuran.
O
: Data Objektif
1. Keadaan Umum
: Baik
2. Kesadaran
: Composmentis
3. TTV
: TD
S
: 120/80 mmHg
N : 82 x/menit
: 36.4 0C
R : 22 x/menit
4. Inspeksi
a. Muka
: Tidak oedema, tidak pucat, tidak ada cloasma
gravidarum.
b. Mata
: Conjungtiva
Sklera
: Merah muda
: Putih
4. Palpasi Abdomen
Kontraksi
: ada 1 kali
Leopold I
: TFU
: 3 jari di atas pusat
90
Fundus
:
Teraba
lunak,
digoyangkan
tidak
bulat,
dan
melenting
(bokong)
Leopold II
: Kanan
: Teraba keras, memanjang seperti
papan (punggung).
Kiri
: Teraba bagian-bagian kecil janin
(ekstermitas)
Leopold III
: Bagian bawah perut ibu teraba bulat, keras, dan
melenting (kepala), masih dapat digoyangkan.
Bagian terbawah janin belum masuk panggul
(convergen).
TFU Mc. Donald : 28 cm
TBJ
: (28-12) x 155
= 2480 gram.
Auskultasi
DJJ
Punctum maximum
:
kuadran bawah bagian kanan perut
ibu
Frekuensi
: 138 x/menit
Teratur/tidak
: Teratur
Ekstermitas
: Terpasang infus RL pada tangan kiri.
91
A
: Assesment
Ny. S umur 32 tahun G2P1A0 umur kehamilan 30 minggu, janin tunggal,
hidup, intra uteri, letak memanjang, presentasi kepala, punggung kanan,
bagian terbawah belum masuk panggul, dengan anemia sedang.
P
: Planning
Tanggal, 02 Mei 2015
Pukul: 15.10 WIB
1. Pada pukul 15.10 WIB memberitahu ibu tentang hasil pemeriksaan
bahwa janin dalam keadaan baik.
2. Pada pukul 15.11 WIB menganjurkan ibu untuk tetap istirahat yang
cukup.
3. Pada pukul 15.12 WIB memberikan terapi pada ibu sesuai advice
dokter:
a. Transfusi darah PRC 1 colf yang kedua diberikan pada pukul 09.33
WIB.
b. Injeksi ceftriaxon 1 gr secara IV sudah diberikan pada pukul 24.00
WIB.
c. Injeksi Ketorolax 1 ampul secara IV sudah diberikan pada pukul
01.00 WIB.
d. SF 200 mg, Asam folat 400 mcg, dan Vitamin C 50 mg sudah
diberikan.
92
4. Pada pukul 15.14 WIB menganjurkan ibu untuk memenuhi nutrisinya
sesuai dengan diit yang diberikan oleh rumah sakit.
5. Pada pukul 15.15 WIB mendokumentasikan semua kegiatan.
EVALUASI
Tanggal, 02 Mei 2015
1.
Pukul: 15.16 WIB
Ibu sudah mengetahui tentang hasil pemeriksaan bahwa janin dalam keadaan
baik.
2.
Ibu bersedia untuk tetap istirahat yang cukup.
3.
Terapi obat dan transfusi darah yang kedua sudah diberikan.
4.
Ibu bersedia untuk memenuhi nutrisinya sesuai dengan diit yang diberikan
oleh rumah sakit.
5.
Semua kegiatan sudah didokumentasikan.
93
DATA PERKEMBANGAN V
Tanggal 02 Mei 2015
S
Pukul 14.00 WIB
: Data Subjektif
2.
Ibu mengatakan sudah tidak pusing dan tidak berkunang-kunang lagi.
3.
Ibu mengatakan nafsu makan bertambah.
4.
Ibu mengatakan badannya sudah tidak lemas lagi.
5.
Ibu mengatakan sudah cukup istirahat yaitu siang 2-3 jam dan tidur
malam 7-8 jam.
6.
Ibu mengatakan sudah minum obatnya secara teratur, SF 200 mg sudah
diminum pukul 14.00 WIB, Asam folat 400 mcg sudah diminum pada
pukul 14.00 WIB, Vitamin C 50 mg sudah diminum pada pukul 14.00
WIB.
O
: Data Objektif
1.
Keadaan Umum
: Baik
2.
Kesadaran
: Composmentis
3.
TTV
: TD
S
4.
: 120/80 mmHg
N : 82 x/menit
: 36,4 0C
R : 22 x/menit
Inspeksi
a. Muka
: Tidak oedema, tidak pucat, tidak ada cloasma gravidarum.
b. Mata
: Conjungtiva : Merah muda
Sklera
: Putih
94
5. Palpasi Abdomen
Kontraksi
: ada 1 kali
Leopold I : TFU : 3 jari di atas pusat
Fundus
: Teraba lunak, bulat, dan digoyangkan
tidak melenting (bokong)
Leopold II
: Kanan
: Teraba keras, memanjang seperti papan
(punggung).
Kiri
:
Teraba
bagian-bagian
kecil
janin
(ekstermitas)
Leopold III
: Bagian bawah perut ibu teraba bulat, keras, dan
melenting (kepala), masih dapat digoyangkan. Bagian
terbawah janin belum masuk panggul (convergen).
TFU Mc. Donald
: 28 cm
TBJ
: (28-12) x 155
= 2480 gram.
Auskultasi
DJJ
Punctum maximum
: Kuadran bawah bagian kanan perut ibu
Frekuensi
: 138 x/menit
Teratur/tidak
: Teratur
6. Ekstermitas
: Terpasang infus NaCl pada tangan kiri.
7. Pemeriksaan Laboratorium ketiga pada pukul 15.00 WIB
Hb
: 9,9 g%.
95
A
: Assesment
Ny. S umur 32 tahun G2P1A0 umur kehamilan 30 minggu, janin
tunggal, hidup, intra uteri, letak memanjang, presentasi kepala,
punggung kanan, bagian terbawah belum masuk panggul, dengan
anemia ringan.
P
: Planning
Tanggal 02 Mei 2015
pukul 15.10 WIB
i. Pukul 15.10 WIB memberitahu ibu tentang hasil pemeriksaan bahwa
janin dalam keadaan baik dan kadar Hb ibu sudah mendekati
normal.
ii. Pukul 15.10 memberitahukan pada ibu bahwa transfusi darah sudah
selesai diberikan dan kemudian disambung dengan cairan infus
NaCl.
iii. Pukul 15.12 WIB menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup.
iv. Pukul 15.13 WIB menganjurkan ibu untuk memenuhi nutrisinya
sesuai dengan diit yang diberikan oleh rumah sakit.
v. Pukul 15.14 WIB mendokumentasikan semua tindakan.
96
EVALUASI
Tanggal 02 Mei 2015
pukul 17.00 WIB
1. Ibu sudah mengetahui tentang hasil pemeriksaan janinnya bahwa janinnya
dalam keadaan baik.
2. Lengan kiri ibu terpasang infus NaCl.
3. Ibu sudah tidur siang 2 jam..
4. Ibu sudah makan sesuai dengan makanan yang diberikan oleh rumah sakit (1
piring), minum (1 gelas air putih).
5. Semua kegiatan sudah didokumentasikan.
97
DATA PERKEMBANGAN VI
Tanggal, 03 Mei 2015
S
Pukul: 10.00 WIB
: Data Subjektif
1.
Ibu mengatakan sudah tidak pusing dan mata sudah tidak
berkunang-kunang lagi.
2.
Ibu mengatakan nafsu makannya sudah bertambah.
3.
Ibu mengatakan badannya sudah tidak lemas lagi.
4.
Ibu mengatakan sudah istirahat yang cukup, yaitu tidur siang 2-3
jam dan tidur malam 7-8 jam.
5.
Ibu mengatakan sudah minum obatnya secara teratur, SF 200 mg,
Asam folat 400 mcg, dan Vitamin C sudah diberikan pada pukul
07.00 WIB.
O
: Data Objektif
1.
Keadaan Umum
: Baik
2.
Kesadaran
: Composmentis
3.
TTV
: TD
S
4.
: 120/80 mmHg
N : 82 x/menit
: 36,40C
R : 22 x/menit
Inspeksi
a.
Muka
: Tidak oedema, tidak pucat, tidak ada cloasma
gravidarum.
b.
Mata
: Conjungtiva
Sklera
: Merah muda
: Putih
98
5.
Palpasi Abdomen
Kontraksi
Leopold I
: ada 1 kali
TFU
: 3 jari di atas pusat
Fundus : Teraba lunak, bulat, dan digoyangkan
tidak melenting (bokong).
Leopold II
Kanan : Teraba keras, memanjang seperti papan
(punggung).
Kiri
: Teraba bagian-bagian kecil janin
(ekstermitas).
Leopold III
: Bagian perut ibu teraba bulat, keras, dan
melenting (kepala).
Leopold IV
: Bagian terbawah janin belum masuk
panggul (Convergen).
TFU Mc. Donald
: 28 cm
TBJ
: (28-12) x 155
= 2480 gram.
Auskultasi
DJJ
Punctum maximum : Kuadran bawah bagian kanan perut
ibu
Frekuensi
: 138 x/menit
Teratur/tidak
: Teratur
6. Ekstermitas
: pada tangan kiri terpasang infus RL.
7. Pemeriksaan Laboratorium pada puku 08.00 WIB
99
Hb
A
: 11,6 g%
: Assesment
Ny. S umur 32 tahun G2P1A0 umur kehamilan 30 minggu, janin
tunggal, hidup, intra uteri, letak memanjang, presentasi kepala,
punggung kanan, bagian terbawah belum masuk panggul, hamil
normal.
P
: Planning
Tanggal, 03 Mei 2015
Pukul: 10.00 WIB
1. Pukul 10.00 WIB memeriksa KU dan VS.
2. Pukul 10.10 WIB memberitahu ibu tentang hasil pemeriksaan
bahwa janin dalam keadaan baik dan kadar Hb ibu sudah normal.
3. Pukul 10.10 WIB memberitahu ibu tentang hasil pemeriksaannya
bahwa ibu sudah tidak anemia lagi Hb 11,6 g%.
4. Pukul 10.11 WIB melakukan kolaborasi dengan dokter SpOG
dengan advice :
a. Aff infus
b. Ibu diperbolehkan pulang
c. Memberikan terapi obat oral yaitu :
SF 200 mg 1 x 1 tablet
Asam folat 400 mcg 1 x 1 tablet
Vitamin C 50 mg 2 x 1 tablet
100
5. Pukul 10.12 WIB menganjurkan ibu untuk tetap mengkonsumsi
makanan yang mengandung zat besi misalnya sayuran hijau
(bayam, sawi, kangkung), daging merah, sereal, telur, dan kacang
tanah.
6. Pukul 10.14 WIB menganjurkan ibu untuk menghindari aktivitas
yang berat.
7. Pukul 10.14 WIB menganjurkan ibu untuk tetap istirahat yang
cukup.
8. Pukul 10.15 WIB mendokumentasikan semua tindakan.
EVALUASI
Tanggal, 03 Mei 2015
Pukul: 10.16 WIB
1. Hasil pemeriksaan
a. Keadaan Umum
: Baik
b. Kesadaran
: Composmentis
c. TTV
: TD : 120/80 mmHg
S
: 36,20C
N : 82 x/menit
R : 22 x/menit
2. Ibu sudah mengetahui tentang hasil pemeriksaan janinnya bahwa janinnya
dalam keadaan baik.
3. Ibu sudah mengetahui tentang hasil pemeriksaannya bahwa ibu sudah tidak
anemia lagi dan kadar Hb nya sudah naik dari 6,8 g% sekarang menjadi 11,6
g%.
4. Advice dokter SpOG sudah dilaksanakan.
101
5. Ibu bersedia untuk tetap mengkonsumsi makanan yang mengandung zat besi.
6. Ibu bersedia untuk menghindari aktivitas yang berat.
7. Ibu bersedia untuk istirahat yang cukup.
8. Semua kegiatan sudah didokumentasikan.
102
II. PEMBAHASAN
Pembahasan merupakan bagian dari Karya Tulis Ilmiah yang
membahas keadaan atau hambatan selama melakukan asuhan kebidanan pada
Ny. S dengan anemia berat. Kendala yang menyangkut kesenjangan tersebut
dapat dilakukan pemecahan masalah, adapun pemecahan masalahnya dengan
melaksanankan asuhan kebidanan sebagai salah satu cara yang dilakukan oleh
bidan dalam menangani masalah kebidanan, sehingga dapat diuraikan
pembahasan dengan menggunakan Manajemen Asuhan Kebidanan 7 langkah
Varney yang dirumuskan sebagai berikut :
1.
Pengkajian
Pengkajian adalah mengumpulkan data subjektif dan objektif,
berupa data fokus yang dibutuhkan untuk menilai keadaan ibu sesuai
dengan kondisinya, menggunakan anamnesis, pemeriksaan fisik,
penimbangan berat badan, tinggi badan, dan pemeriksaan laboratorium
(Mandriwati, 2008).
Menurut Sulistyawati (2011) data subjektif pada ibu hamil dengan
anemia berat meliputi:
a. Ibu mengatakan HPHT
b. Ibu mengatakan ini kehamilan yang keberapa
c. Ibu mengatakan tidak pernah keguguran
d. Ibu mengatakan sering pusing, lemas
e. Ibu mengatakan mata berkunang-kunang
103
Dari data objektifnya dilakukan pemeriksaan fisik secara sistematis
meliputi keadaan umum ibu lemah, tekanan darah turun, frekuensi nadi
meningkat, DJJ, dan kadar hemoglobinnya.
Pada penelitian ini dilakukan pengkajian dengan hasil data
subjektif pada Ny. S dengan anemia berat mengeluh kepala pusing, mata
berkunang-kunang, cepat lelah, dan badan lemas. Dari data objektif pada
Ny. S telah dilakukan pemeriksaan fisik secara sistematis dan
pemeriksaan laboratorium yaitu pemeriksaan Hb. Hasil pemeriksaan
meliputi, keadaan umum lemah, tekanan darah 100/80 mmHg, nadi 88
x/menit, pernafasan 26 x/menit, suhu 36,2
0
C, conjungtiva pucat,
Hb 6,8 gr%.
Jadi tidak terdapat kesenjangan antara teori dan di lahan praktik.
2.
Interpretasi Data
Pada interpretasi data terdiri dari diagnosa kebidanan, masalah, dan
kebutuhan.
Diagnosa kebidanan diperoleh dari data subjektif yaitu ibu
mengeluh kepala pusing, badan lemas, mata berkunang-kunang, nyeri
perut dan berdasarkan dari hasil pemeriksaan Hb 6,8 gr%. Masalah yang
dialami Ny. S adalah ibu merasa cemas dengan keadaannya. Untuk
mengatasi masalah tersebut Ny. S membutuhkan informasi tentang
keadaannya dan dukungan mental dari keluarga dan tenaga kesehatan.
Diagnosa kebidanan yang ditegakkan sudah sesuai dengan data
subjektif dan objektif yang sudah terkumpul. Menurut Proverawati
104
(2011), data subjektif pada anemia berat ibu mengeluh perubahan warna
tinja, denyut jantung cepat, tekanan darah rendah, frekuensi pernafasan
cepat, pucat atau kulit dingin, nyeri dada, sakit kepala, pusing atau kepala
terasa
ringan,
kelelahan
atau
kekurangan
energi,
tidak
bisa
berkonsentrasi, sesak nafas, nyeri dada, pingsan, dan data objektif
meliputi pemeriksaan Hb kurang dari 7 g%.
Pada teori masalah yang sering muncul dalam kasus ini adalah ibu
cemas terhadap kehamilannya (Varney, 2007). Jadi pada langkah ini
tidak terjadi kesenjangan antara teori dan praktek lapangan.
3.
Diagnosa Potensial
Mengindentifikasi dengan hati-hati gejala yang memerlukan
tindakan kebidanan untuk membantu pasien mengatasi dan mencegah
masalah-masalah yang spesifik (Varney, 2007)
Menurut Manuaba (2010), pada kasus ibu hamil dengan anemia
berat kemungkinan terjadi beberapa masalah potensial antara lain terjadi
abortus prematurus, perdarahan post partum, dan hambatan tumbuh
kembang janin dalam rahim.
Berdasarkan pengkajian diagnosa potensial yang mungkin terjadi
pada kasus Ny. S umur 32 tahun hamil dengan anemia berat adalah
perdarahan pada ibu. Jadi pada teori dan lahan praktik tidak terdapat
kesenjangan.
105
4.
Tindakan Segera
Antisipasi adalah mengindentifikasi perlunya tindakan segera
bidan atau dokter untuk konsultasi atau ditangani bersama dengan tim
kesehatan yang lain sesuai dengan kondisi klien (Jannah, 2011)
Antisipasi pada Ny. S hamil dengan anemia berat adalah
kolaborasi dengan dokter SpOG.
Penanganan segera pada kasus anemia berat adalah melakukan
kolaborasi dengan dokter SpOG untuk pemberian transfusi darah, sulfas
ferrosus 200 mg, per oral, di tambah asam folat 400 mg per oral
(Manuaba, 2008). Sehingga kondisi pasien membaik. Disini tidak
terdapat kesenjangan antara teori dan lahan praktik.
5.
Perencanaan
Pada perencanaan dilakukan perencanaan secara menyeluruh
berdasarkan pertimbangan yang tepat (Jannah, 2011).
Perencanaan yang penulis lakukan pada Ny. S hamil dengan
anemia berat adalah sebagai berikut :
a.
Beritahu kepada ibu dan keluarga hasil pemeriksaan
b.
Beri informasi pada ibu tentang anemia berat
c.
Beri informasi gizi ibu hamil dengan anemia berat
d.
Anjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan yang mengandung gizi
e.
Beri support dan motivasi pada ibu serta melibatkan keluarga dalam
memberikan asuhan
f.
Anjurkan ibu untuk istirahat yang cukup
106
g.
Periksa KU dan TTV
h.
Kolaborasi dengan dokter SpOG untuk pemberian terapi:
O2 2 L/menit
Infus RL 20 tpm
Transfusi darah 2 colf
Injeksi Ceftriaxon 1 gr/12 jam secara IV
Injeksi Ketorolac 1 ampul/8 jam secara IV
SF 200 mg 3 x 1 tablet
Asam folat 400 mcg 1 x 1 tablet
Vit. C 50 mg 2 x 1 tablet.
i.
Kolaborasi dengan ahli gizi untuk pemenuhan nutrisi
Menurut Rukiyah (2014), rencana asuhan dari diagnosa yang akan
diberikan dalam kasus anemia berat yaitu meningkatkan gizi penderita,
yaitu dengan penambahan makanan sayuran hijau, daging, memberi
tambahan suplemen zat besi 1 x 120 mg, dan pantau kadar Hb setiap hari.
Dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat kesenjangan antara teori dan
lahan praktik.
6.
Pelaksanaan
Pada langkah ini rencana asuhan menyeluruh seperti yang
diuraikan pada langkah kelima, dan dilaksanakan secara efisien dan aman
(Jannah, 2011).
Pada tahap ini dilaksanakan asuhan berdasarkan perencanaan yang
telah disusun oleh penulis, yaitu : dilakukan kolaborasi dengan dokter
107
SpOG dengan pemberian terapi transfusi darah 2 colf, infus RL 20
tetes/menit, injeksi ceftriaxon 1 gr/12 jam, injeksi ketorolac 1 ampul/8
jam, SF 200 mg 3 x 1 tablet, asam folat 400 mcg 1 x 1 tablet, dan Vit. C
50 mg 2 x 1 tablet.
7.
Evaluasi
Pada langkah ini dilakukan evaluasi apakah kebutuhan telah
terpenuhi dan mengatasi diagnosa dan masalah yang telah diidentifikasi.
Rencana tersebut dianggap efektif jika memang benar efektif dalam
penatalaksanaannya (Jannah, 2011).
Setelah dilakukan asuhan selama 4 hari, ibu sudah tidak ada
keluhan, pemenuhan nutrisi ibu sudah baik, nafsu makan bertambah
banyak, pengetahuan ibu tentang Fe bertambah, ibu sudah tidak anemia,
Hb ibu sudah naik, semula 6,8 gr% menjadi 11,6 gr%.
Pada tahap ini evaluasi dilakukan sesuai dengan teori, sehingga
tidak terjadi kesenjangan antara teori dan praktek lapangan.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah penulis melakukan asuhan kebidanan dengan menggunakan
manajemen menurut 7 langkah Varney pada ibu hamil dengan anemia berat
maka penulis dapat membuat kesimpulan sebagai berikut :
1.
Pengkajian pada kasus ibu hamil Ny. S dengan anemia berat data
penunjang yang diperoleh 6,8 g% sudah sesuai dengan teori, tetapi
terdapat kesenjangan antara teori dan lahan praktik yaitu pada data
subjektif ibu tidak mengeluh warna tinjanya berubah menjadi hitam
kecoklatan dan ibu tidak pinsan.
2.
Interpretasi data pada kasus ibu hamil Ny. S dengan anemia berat sudah
sesuai dengan teori, jadi antara teori dan lahan praktik tidak terdapat
kesenjangan.
3.
Diagnosa potensial pada kasus ibu hamil Ny. S dengan anemia berat
yaitu perdarahan, karena tepatnya penanganan pada klien diagnosa
potensial tersebut tidak terjadi.
4.
Antisipasi pada kasus ibu hamil Ny. S dengan anemia berat sudah sesuai
dengan teori, jadi tidak terdapat kesenjangan antara teori dan lahan
praktik.
108
109
5.
Rencana tindakan pada kasus ibu hamil Ny. S dengan anemia berat
sudah sesuai dengan teori, jadi tidak terdapat kesenjangan antara teori
dan lahan praktik.
6.
Pelaksanaan pada kasus ibu hamil Ny. S dengan anemia berat sudah
sesuai dengan teori, jadi tidak terjadi kesenjangan antara teori dan lahan
praktik.
7.
Evaluasi pada ksasus ibu hamil Ny. S dengan anemia berat setelah
diberikan asuhan selama 4 hari keadaan umum baik, muka terlihat
tampak segar, tidak pucat, conjungtiva berwarna merah muda, sudah
tidak ada keluhan, semula Hb 6,8 gr% sekarang naik menjadi 11,6 gr%.
8.
Pada kasus ini terdapar kesenjangan antara teori dan praktik lapangan,
yaitu pada pemberian terapi pada ibu hamil dengan anemia berat. Pada
teori ibu hamil diberikan furosemid 40 mg secara IV sedangkan di lahan
praktik tidak, karena furosemid mempunyai efek menurunkan tekanan
darah, sedangkan Ny. S tekanan darahnya rendah yaitu 100/70 mmHg,
jadi tidak diberikan furosemid agar tidak terjadi hipotensi.
B. Saran
1.
Bidan
Disarankan agar bidan selalu menambah pengetahuan baru seperti
mengikuti seminar-seminar dan pelatihan agar kualitas pelayanan
kebidanan sebagai pelaksana fungsional semakin optimal.
110
2.
Institusi
a.
RSU Assalam Gemolong
Disarankan agar tetap meningkatkan kualitas pelayanan dan dalam
hal pendidikan kesehatan perlu ditingkatkan kepada ibu maupun
keluarganya agar mau mengerti dan mau bekerjasama untuk
mengatasi masalah serta partisipasi aktif keluarga sangat diperlukan
dalam penanganan masalah anemia, seperti diadakannya program
penyuluhan pada ibu hamil.
b.
Bagi pendidikan
Diharapkan agar institusi pendidikan lebih meningkatkan atau
menambah referensi, sehingga dapat membantu penulis atau
mahasiswa yang akan mengambil kasus yang sama.
3.
Bagi ibu hamil
a.
Diharapkan untuk mencegah terjadinya anemia saat hamil dengan
melakukan ANC minimal 4x selama hamil agar dapat terdeteksi
adanya faktor penyebab anemia.
b.
Ibu diharapkan untuk minum obat sesuai dengan anjuran yang
diberikan petugas kesehatan pada saat pemeriksaan kehamilan.
c.
Diharapkan ibu hamil untuk mengkonsumsi makanan yang
mengandung banyak zat gizi saat hamil, persalinan, maupun nifas.
DAFTAR PUSTAKA
Alimul. 2008. Ketrampilan Dasar Praktek Klinik untukKebidanan. Jakarta :
Salemba Medika.
Astuti, H. P., 2012. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Kehamilan. Yogyakarta:
Rohima Press
Dewi, V. N. L., Sunarsih, T. 2011. Asuhan Kebidanan Nifas. Jakarta : Salemba
Medika.
Depkes RI. 2010. Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2012 AKI.
Jakarta
Depkes RI. 2010. Permenkes 1464/MENKES/PER/X/2010 (online) Available :
http://www.kesehatanibu..depkes.go.id/archives/171 html 31 Oktober
2014
Depkes RI. 2010. Permenkes 856/Menkes/SK/IX/2009 (online). Available :
http://www.kesehatanibu.depkes.go.id/wpcontent/uploads/downloads/20
11/08/Manlak-Jamkesmas-2011.pdf html 31 Oktober 2014
Fadlun. 2012. Asuhan Kebidanan Patologis. Jakarta: Salemba Medika.
Kusmiyati, Y., Wahyuningsih, H.P., Sujiyatini. 2010. Perawatan Ibu Hamil.
Yogyakarta: Fitramaya.
Manuaba. 2009. Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita. Jakarta: EGC.
________.2010. Ilmu Kebidanan: Penyakit Kandungan dan KB untuk Pendidikan
Bidan. Jakarta: EGC
Notoatmodjo. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Edisi Revisi. Rineka
Cipta: Jakarta.
Nurssalam. 2009. Proses dan Dokumentasi Dan Keperawatan. Salemba Medika:
Jakarta
Prawirohardjo. 2010. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo.
Proverawati. 2011. Anemia dan Anemia Kehamilan. Yogyakarta: Nuha Medika.
Rukiyah, A. Y., Yulianti, L., 2009. Asuhan Kebidanan Kehamilan. Jakarta: Trans
Info Media.
Saifudin. 2012. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan
Neonatal. JPNKKR. Jakarta.
Sulistyawati, Ari. 2011. Asuhan Kebidanan Pada Masa Kehamilan. Jakarta :
Salemba Medika.
Varney. 2007. Buku Ajar Asuhan Kebidanan. Jakarta : EGC.
Download