ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL NY.S G2P1A0 UMUR 32 TAHUN HAMIL 30 MINGGU DENGAN ANEMIA BERAT DI RSU ASSALAM GEMOLONG SRAGEN KARYA TULIS ILMIAH Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir Pendidikan Diploma III Kebidanan Disusun oleh : SITI MUZAYANA NIM B12 102 PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI KESEHATAN KUSUMA HUSADA SURAKARTA 2015 ii iii KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan kasih dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah yang berjudul : “ Asuhan Kebidanan Ibu Hamil Pada Ny. X Dengan Anemia Berat di RSU ASSALAM Gemolong Tahun 2015”. Karya Tulis Ilmiah ini disusun dengan maksud untuk memenuhi tugas akhir sebagai salah satu syarat kelulusan dari Program Studi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta. Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan pengarahan dari berbagai pihak, Karya Tulis Ilmiah ini tidak dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada : 1. Ibu Dra. Agnes Sri Harti, M.Si, selaku Ketua STIKes Kusuma Husada Surakarta. 2. Ibu Retno Wulandari, SST, selaku Ketua Program Studi D III Kebidanan Kusuma Husada Surakarta. 3. Ibu Rahajeng Putriningrum, SST., M.Kes, selaku Dosen Pembimbing yang telah meluangkan waktu untuk memberikan petunjuk dan bimbingan kepada penulis. 4. Kepala RSU ASSALAM Gemolong yang telah bersedia memberikan ijin pada penulis dalam pengambilan data. 5. Seluruh dosen dan staff Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta atas segala bantuan yang telah diberikan. 6. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah. Penulis menyadari bahwa penulisan ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis membuka saran demi kemajuan penelitian selanjutnya. Semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak. Surakarta, Desember 2014 Penulis iv Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada Karya Tulis Ilmiah, Juni 2015 Siti Muzayana B12 102 ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL NY. S G2P1A0 UMUR 32 TAHUN HAMIL 30 MINGGU DENGAN ANEMIA BERAT DI RSU ASSALAM GEMOLONG SRAGEN TAHUN 2015 (Xii + 104 halaman + 13 lampiran + 1 tabel + 2 gambar) INTISARI Latar Belakang : Berdasarkan Survey Demografi dan Kesehatan Indonesi (SDKI) tahun 2012, AKI di Indonesia sebesar 359 kematian /100.000 kelahiran hidup. Anemia adalah suatu penyakit dimana kadar Hemoglobin (Hb) dalam darah kurang dari normal. Sebagian besar anemia dalam kehamilan di Indonesia penyebabnya adalah kekurangan zat besi. Zat besi adalah salah satu unsur gizi yang merupakan komponen pembentuk Hb atau sel darah merah. Oleh karena itu disebut Anemia Gizi Besi. Pengaruh anemia saat kehamilan dapat berupa abortus, persalinan prematuritas, hambatan tumbuh kembang janin dalam rahim, mudah terjadi infeksi, ancaman dekompensasi kordis (Hb <6 g%), mole hidatidosa, hiperemesis gravidarum, perdarahan antepartum, dan ketuban pecah dini (KPD). Pada tahun 2013 bulan Januari sampai dengan bulan September di RSU Assalam Gemolong diperoleh data ibu hamil dengan anemia berat 20 orang. Tujuan : Memberikan dan melaksanakan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan anemia berat melalui manajemen kebidanan 7 langkah Varney dan diteruskan dengan data perkembangan menggunakan SOAP. Metode : Metode penelitian berupa metode observasional deskriptif dalam bentuk laporan kasus. Lokasi penelitian kasus ini di RSU Assalam Gemolong Sragen dengan subjek Ny. S umur 32 tahun G2P1A0 hamil 30 minggu dengan anemia berat pada tanggal 30-03 Mei 2015. Instrumen berupa asuhan kebidanan dan tekhnik pengumpulan data dengan cara wawancara, pengamatan, dan studi kasus dokumentasi. Hasil : Dari pengkajian data subjektif ibu mengeluh sakit kepala, badan lemas, dan mata berkunang-kunang dan data objektif KU lemah, conjungtiva pucat, pemeriksaan Hb 6,8 g%. Didapatkan diagnosa kebidanan Ny. S umur 32 tahun G2P1A0 hamil 30 minggu dengan anemia berat. Penanganan yang diberikan adalah pemeriksaan Hb secara berkala, transfusi darah 2 colf, pemberian SF 200 mg 3 x 1 tablet, asam folat 400 mcg 1 x 1 tablet dan vitamin C 50 mg 1 x 1 tablet secara teratur. Hasil yang dicapai Hb sudah meningkat, keadaan ibu dan janin dalam keadaan baik dan diagnosa potensial tidak terjadi. Kesimpulan : Pada kasus Ny. S dengan anemia berat tidak terdapat kesenjangan antara teori dan lahan praktik. Kata Kunci : Asuhan Kebidanan, Ibu Hamil, Anemia Berat Kepustakaan : 18 Literatur (2007 s/d 2012) v MOTTO Ø Senyuman dan air mata membuatku bangkit menjalani kehidupan ini Raut wajah yang terlihat jauh kini kurasakan melalui tetesan rasa dengan aliran darah dan perjuangan. Oh ayah dan ibu harapanku kini adalah melihat air mata kebanggannmu. Ø Kesuksesanku termotivasi dari celoteh-celoteh diluar sana yang bisa membangkitkan semangatku untuk membuat kalian tersenyum bangga melihatku. Ø Rajawali terbang indah di angkasa, begitupun cita-citaku berlabuh indah diacara wisudaku. PERSEMBAHAN Dengan segala rendah hati, karya tulis ini penulis persembahkan : 1. Ayah dan bunda tercinta yang selalu mendukung dan mendo’akan disetiap prosesnya dalam menggapai keberhasilanku, cinta dan kasih sayang yang selalu diberikan walaupun ayah dan bunda jauh disana, pikiran, tenaga, kerja keras, waktu, serta materi yang tidak bisa terbalaskan, dan pengorbanan yang sangat luar biasa untukku demi menggapai cita-citaku. 2. Untuk saudara-saudaraku dan keluarga besar yang telah memberikan dukungan serta do’a sehingga karya tulis ilmiah ini dapat terselesaikan sesuai dengan keinginan. 3. Sahabat-sahabat terdekatku (Rafika Sari, Rina Candrawati, Yuhana Pertiwi, Agustina Puspita Ratri, Puji Lestari), sahabat kos tercinta Griya Adella (Yohana Ayu Soejotosari, Yunita Dian Ningrum, dll) 4. Untuk seseorang special ku “Z” yang selalu memberikan semangat, sehingga aku bisa menempuh akhir perjuangan ku. 5. Ibu Rahajeng Putriningrum, S.ST, M.Kes sebagai pembimbing KTI ku, terimakasih karena bimbingan dari ibu KTI ini dapat terselesaikan. 6. Almamater tercinta, terimakasih selama 3 tahun ini menjadi tempat ku untuk menimba ilmu, dan akan selalu terkenang semua yang ada disini. vi CURICULUM VITAE Nama : SITI MUZAYANA Tempat / Tanggal lahir : Ngawi, 18 April 1994 Agama : Islam Jenis Kelamin : Perempuan Alamat Ngawi : Kajen, RT 005/ RW 002, Sambirejo, Mantingan, Riwayat Pendidikan 1. SDN1 Inpres Galela, Maluku Utara LULUS TAHUN 2006 2. MTs. Galela, Maluku Utara LULUS TAHUN 2009 3. SMAN1 Galela, Maluku Utara LULUS TAHUN 2012 4. Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta Angkatan 2012/2013 vii DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL ................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................... ii HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................... iii KATA PENGANTAR ................................................................................. iv INTISARI .................................................................................................... v MOTTO DAN PERSEMBAHAN .............................................................. vi CURICULUM VITAE ................................................................................ vii DAFTAR ISI ................................................................................................. viii DAFTAR TABEL .......................................................................................... x DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xi BAB I BAB II PENDAHULUAN A. Latar Belakang ....................................................................... 1 B. Perumusan Masalah ............................................................... 3 C. Tujuan Studi Kasus ................................................................ 3 1. Umum ............................................................................ 3 2. Khusus ........................................................................... 3 D. Manfaat Studi Kasus .............................................................. 5 E. Keaslian Studi Kasus ............................................................. 5 TINJAUAN PUSTAKA A. Teori Medis ........................................................................... 8 B. Teori Manajemen Kebidanan ................................................ 27 C. Landasan Hukum ................................................................... 45 viii BAB III METODOLOGI BAB IV A. Jenis Studi .............................................................................. 48 B. Lokasi Studi Kasus ................................................................ 48 C. Subjek Studi Kasus ................................................................ 48 D. Waktu Studi Kasus ................................................................ 49 E. Instrumen Studi Kasus ........................................................... 49 F. Teknik Pengumpulan Data .................................................... 49 G. Alat-alat Yang Dibutuhkan .................................................... 53 H. Jadwal penelitian ................................................................... 54 PENUTUP A. Tinjauan Kasus ......................................................................... 55 B. Pembahasan .............................................................................. 101 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan .............................................................................. 107 B. Saran ........................................................................................ 108 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN ix DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Sediaan Zat Besi Oral ................................................................ 24 x DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Jadwal Penelitian Lampiran 2. Surat Permohonan Ijin Studi Pendahuluan Lampiran 3. Surat Balasan Ijin Studi Pendahuluan Lampiran 4. Surat Permohonan Ijin Penggunaan Lahan Lampiran 5. Surat Balasan Ijin Penggunaan Lahan Lampiran 6. Surat Permohonan Menjadi Responden Lampiran 7. Surat Persetujuan Responden Lampiran 8. Lembar Pedoman Wawancara Lampiran 9. Lembar Observasi Lampiran 10. Satuan Acara Penyuluhan Lampiran 11. Leafleat Lampiran 12. Dokumentasi Studi Kasus Lampiran 15. Lembar Konsultasi xi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berdasarkan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012, AKI di Indonesia sebesar 359 kematian / 100.000 kelahiran hidup. Rata-rata kematian ini jauh melonjak dibanding hasil SDKI 2007 yang mencapai 228 kematian/100.000 kelahiran hidup. Sementara target yang ingin dicapai sesuai tujuan MDG’s nomer 5 pada tahun 2015 AKI turun menjadi 102 kematian / 100.000 kelahiran hidup (SDKI, 2012). Angka kematian ibu Provinsi Jawa Tengah tahun 2012 berdasarkan laporan dari kabupaten sebesar 116.34/100.000 kelahiran hidup, mengalami peningkatan bila dibandingkan dengan AKI pada tahun 2011 sebesar 116,01/100.000 kelahiran hidup. Jumlah kematian maternal di Kota Sragen sebanyak 6 kematian (Depkes Jawa Tengah, 2012). Secara global 80% kematian ibu tergolong pada kematian ibu langsung. Pola penyebab langsung yaitu perdarahan (25%), biasanya perdarahan pasca persalinan, sepsis (15%), hipertensi dalam kehamilan (12%), partus macet (8%), komplikasi aborsi tidak aman (13%), dan sebab-sebab lain (8%). Sedangkan penyebab tidak langsung yaitu anemia, malaria, hepatitis dan tuberculosis. Salah satu kesakitan (Prawirohardjo, 2010). 1 yang utama adalah anemia 2 Anemia adalah suatu penyakit dimana kadar Hemoglobin (Hb) dalam darah kurang dari normal. Sebagian besar anemia dalam kehamilan di Indonesia penyebabnya adalah kekurangan zat besi. Zat besi adalah salah satu unsur gizi yang merupakan komponen pembentuk Hb atau sel darah merah. Oleh karena itu disebut Anemia Gizi Besi (Fadlun dan Feryanto, 2012). Pengaruh anemia saat kehamilan dapat berupa abortus, persalinan prematuritas, hambatan tumbuh kembang janin dalam rahim, mudah terjadi infeksi, ancaman dekompensasi kordis (Hb <6 g%), mola hidatidosa, hiperemesis gravidarum, perdarahan antepartum, dan ketuban pecah dini (KPD). Pengaruh anemia saat persalinan dapat berupa gangguan His (kekuatan mengejan), kala pertama dapat berlangsung lama, dan terjadi partus terlantar, kala dua berlangsung lama sehingga dapat melelahkan dan sering memerlukan tindakan operasi kebidanan, kala uri dapat diikuti retensio plasenta, dan perdarahan post partum sekunder dan atonia uteri. Pengaruh anemia saat nifas dapat terjadi subinvolusi uteri menimbulkan perdarahan post partum, memudahkan infeksi puerperium, pengeluaran ASI berkurang, terjadi dekompensasi kordis mendadak setelah persalinan, anemia kala nifas, mudah terjadi infeksi mammae (Manuaba, 2010). Pada tahun 2013 bulan Januari sampai dengan bulan September diperoleh data ibu hamil yang memeriksakan kehamilan di RSU Assalam Gemolong Sragen berjumlah 3117 orang, ibu hamil normal 2288 orang , ibu hamil dengan anemia berat 20 orang, ibu hamil dengan preeklamsi 321 orang, ibu hamil dengan KET (Kehamilan Ektopik Terganggu) 37 orang, ibu hamil 3 dengan plasenta previa 128 orang, ibu hamil dengan hiperemesis gravidarum 294 orang, dan ibu hamil dengan hipertensi adalah 29 orang. Berdasarkan data diatas penulis tertarik memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan Anemia. Maka penulis melaksanakan studi kasus yang berjudul “Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Ny.S G2P1A0 Umur 32 Tahun Hamil 30 Minggu dengan Anemia Berat di RSU Assalam Gemolong Sragen. B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka perumusan masalah dalam kasus ini adalah “Bagaimana Cara Penatalaksanaan Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Ny.S G2P1A0 Umur 32 Tahun Hamil 30 Minggu dengan Anemia Berat di RSU Assalam Gemolong Sragen dengan Pendekatan Manajemen Kebidanan Menurut 7 langkah Varney ? “. C. Tujuan Studi Kasus 1. Tujuan Umum Penulis mampu memberikan Asuhan Kebidanan Ibu Hamil pada Ny.S dengan Anemia Berat sesuai dengan manajemen kebidanan menurut 7 langkah Varney. 2. Tujuan Khusus a. Mahasiswa mampu 1) Melakukan pengkajian data secara lengkap pada ibu hamil Ny.S dengan anemia berat. 4 2) Menginterpretasikan data dari pengkajian yang telah dilakukan meliputi diagnose kebidanan masalah dan kebutuhan pada ibu hamil Ny.S dengan anemia berat. 3) Merumuskan diagnose potensial atau masalah potensial pada ibu hamil Ny.S dengan anemia berat. 4) Melakukan antisipasi atau tindakan segera pada ibu hamil pada Ny.S dengan anemia berat. 5) Merencanakan asuhan yang menyeluruh pada ibu hamil Ny.S dengan anemia berat. 6) Melaksanakan perencanaan secara efisien dari rencana tindakan asuhan kebidanan pada ibu hamil pada Ny.S dengan anemia berat. 7) Mengevaluasi hasil pelaksanaan asuhan kebidanan ibu hamil pada Ny.S dengan anemia berat. b. Mahasiswa mampu menganalisis kesenjangan antara teori dan kasus nyata dilapangan termasuk factor pendukung dan penghambat pada asuhan kebidanan ibu hamil dengan anemia berat. c. Mahasiswa mampu memberikan alternatif pemecahan pada ibu hamil dengan anemia berat. 5 D. Manfaat Studi Kasus 1. Bagi peneliti Memperoleh pengalaman nyata dan pengetahuan dalam menerapkan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan anemia berat. 2. Bagi profesi Dapat mengembangkan dan memberikan informasi bagi bidan dalam memberikan asuhan kebidanan yang berkualitas pada ibu hamil dengan anemia berat. 3. Bagi Institusi a. Pendidikan Menambah reverensi perpustakaan dan sebagai sumber bacaan tentang asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan anemia berat. b. Instansi Dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk membuat kebijakan dalam upaya meningkatkan kualitas pelayananan kebidanan pada ibu hamil dengan anemia berat. E. Keaslian Studi Kasus Studi kasus dengan anemia berat pada ibu hamil pernah dilakukan oleh : 1. Novianti Tahun 2014 STIKes Kusuma Husada Surakarta dengan judul “Asuhan Kebidanan pada Ibu Hamil Trimester I pada Ny.S G1PoA0 dengan Anemia Berat di RSUD Moewardi Surakarta”. Menggunakan manajemen Asuhan kebidanan dalam mengatasi masalah anemia berat 6 pada ibu hamil. Dari pengkajian data subjektif ibu mengeluh sakit kepala, sering pusing, badan lemas, dan data objektif KU lemah, konjungtiva pucat, pemeriksaan Hb 6,6 gr%. Maka dalam mengatasi masalah ini dengan cara menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup, mengkonsumsi makanan yang mengandung zat besi, memberi KIE tentang gizi ibu hamil dengan anemia berat. Penanganan yang diberikan adalah pemeriksaan Hb secara berkala, transfuse darah 2 colf, pemberian SF 200 mg 3x1 tablet, asam folat 400 mg 1x1 tablet dan vitamin C 50 mg 1x1 tablet secara teratur. Setelah diobservasi selama 4 hari didapatkan hasil yang dicapai Hb sudah meningkat menjadi 11,3 gr% , keadaan ibu dan janin dalam keadaan baik dan diagnose potensial tidak terjadi. 2. Kumalasari (2009), Universitas Sebelas Maret Surakarta dengan judul “Asuhan Kebidanan Ibu Hamil Pada Ny. D G1P0A0 Umur 23 Tahun Hamil 30+5 Minggu Dengan Anemia Berat Di RSUD Moewardi Surakarta, menggunakan manajemen asuhan kebidanan dalam mengatasi masalah anemia berat pada ibu hamil. Keluhan ibu mengatakan merasakan badan lemas dan cepat lelah, muka, conjungtiva, dan kuku jari berwarna pucat,pemeriksaan Hb 6,2 gr/dl, maka dalam mengatasi masalah ini dengan cara meganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup, memberi KIE tentang gizi ibu hamil dengan anemia, memberikan transfuse darah pada ibu, dan memberikan terapi oral sulfat ferossus 200 mg 3x1, asam folat 400 mg 1x1, dan vitamin C 50 mg 1x1. Setelah 7 dilakukan observasi selama 3 hari hasilnya kadar Hb naik menjadi 11,1 gr/dl, dan ada perbaikan pada KU dan peningkatan kadar Hb. Tidak terdapat perbedaan pada penelitian yang lalu dan sekarang, asuhan yang diberikan pada ibu hamil Ny. S dengan anemia berat yaitu dengan menggunakan manajemen asuhan kebidanan 7 langkah Varney dalam mengatasi masalah anemia berat pada ibu hamil. BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Teori Medis 1. Kehamilan a. Pengertian Kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila dihitung dari saat fertilisasi hingga lahirnya bayi, kehamilan normal akan berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 10 bulan atau 9 bulan menurut kalender internasional (Prawirohardjo, 2010). b. Klasifikasi kehamilan 1) Kehamilan trimester pertama (0-12 minggu) Seluruh periode zigot dan embrionik dan 2 minggu pertama periode janin (dari total 10 minggu kehidupan setelah fertilisasi) berada pada 12 minggu pertama kehamilan dihitung dari masa menstruasi terakhir, yang merupakan trimester I. Pada minggu pertama akan terjadi fertilisasi, pembelahan, zigot pada tuba uterus, implantasi blastosit, dan perkembangan awal embrio, pada minggu ke-10 atau minggu ke-12 genetalia eksterna telah memiliki karakteristik laki-laki atau perempuan (meski karakteristik ini belum terbentuk sempurna), anus telah 8 9 terbentuk, dan raut wajah janin sudah benar-benar tampak seperti manusia. Janin juga mulai dapat menelan, melakukan gerak pernapasan, berkemih, menggerakkan bagian tungkai, mulut membuka dan menutup (Varney, 2007). Berat janin kurang lebih 14 gram dan panjang badannya 63 mm pada minggu ke 12 (Astuti, 2012). Trimester pertama dianggap sebagai periode penyesuaian, sebagian besar wanita merasa sedih dan ambivalen tentang kenyataan bahwa dia hamil. Fokus wanita adalah pada dirinya sendiri (Varney, 2007). 2) Kehamilan trimester kedua (13-28 minggu) Trimester kedua sering dikenal sebagai periode kesehatan yang baik, yakni periode ketika wanita merasa nyaman dan bebas dari segala ketidaknyamanan yang normal dialami saat hamil (Varney, 2007). 3) Kehamilan trimester ketiga (29-42 minggu) Trimester ketiga sering disebut periode penantian dengan penuh kewaspadaan. Pada periode ini wanita mulai menyadari kehadiran bayi sebagai makhluk yang terpisah sehinnga ia menjaditidak sabar menanti kehadiran sang bayi. Wanita akan kembali merasakan ketidaknyamanan fisik yang semakin kuat menjelang akhir kehamilan, ia akan merasa canggung, jelek, 10 berantakan, dan memerlukan dukungan yang besar dan konsisten dari pasangannya. c. Tanda-tanda Kehamilan Menurut Manuaba (2009), untuk dapat menegakkan kehamilan ditetapkan dengan melakukan penelitian terhadap beberapa tanda dan gejala kehamilan, yaitu sebagai berikut : 1) Tanda dugaan kehamilan a) Amenore ( terlambat datang bulan) Konsepsi dan nidasi pembentukan folikel menyebabkan de graaf dan tidak terjadinya ovulasi dengan mengetahui hari pertama haid terakhir (HPHT) dengan perhitungan rumus Naegle dapat ditentukan hari perkiraan lahir (HPL), yaitu dengan menambah tujuh pada hari, mengurangi tiga pada bulan, dan menambah satu pada tahunnya. b) Mual (Nause) dan muntah (Emesis) Pengaruh estrogen dan progesterone menyebabkan pengeluaran asam lambung yang berlebihan. Mual dan muntah terutama pagi hari disebut morning sickness. c) Ngidam Wanita hamil sering menginginkan makanan tertentu, keinginan yang demikian disebut ngidam. 11 d) Sinkope atau pingsan Terjadinya gangguan sirkulasi ke daerah kepala (sentral) menyebabkan iskemia menimbulkan sinkope susunan atau saraf pingsan. pusat dan Keadaan ini menghilang setelah usia kehamilan 16 minggu. e) Payudara tegang Pengaruh estrogen dan progesterone somatomamotrofin menimbulkan deposit lemak, air, dan garam pada payudara. Payudara membesar dan tegang. f) Sering miksi (sering BAK) Desakan rahim kedepan menyebabkan kandung kemih cepat terasa penuh dan sering buang air kecil. Pada triwulan kedua, gejala ini sudah menghilang. g) Konstipasi atau obstipasi Pengaruh progesterone dapat menghambat peristaltik usus, menyebabkan kesulitan untuk buang air besar. h) Pigmentasi kulit Terdapat pigmentasi kulit disekitar pipi (cloasma gravidarum). Padea dinding perut terdapat, strie albican, strie livide dan linea nigra, dan alba semakin menghitam. Pada sekitar payudara terdapat hyperpigmentasi pada bagian areola mammae. 12 i) Epulsi Hipertrofi gusi yang di sebut epulsi, dapat terjadi saat kehamilan. j) Varices Karena pengaruh dari hormone estrogen dan progesterone terjadi penampakan pembuluh darah vena pada sekitar genetalia eksterna, kaki, betis, dan payudara. 2) Tanda Kemungkinan atau Tidak Pasti Kehamilan a) Rahim membesar, sesuai dengan tuanya kehamilan b) Pada pemeriksaan dalam dapat dijumpai : (1) Tanda hegar yaitu perubahan pada uteri menjadi lebih panjang dan lunak sehingga dan seolah-olah kedua jari dapat saling bersentuhan. (2) Tanda Chadwicks yaitu vagina dan vulva mengalami peningkatan pembuluh darah sehingga makin tampak dan kebiru-biruan karena pengaruh estrogen. (3) Tanda piscaseck yaitu adanya perlunakan dan pembesaran unilateral pada tempat implantasi (rahim). (4) Kontraksi Braxton Hicks yaitu adanya kontraksi pada rahim yang disebabkan karena adanya rangsangan pada uterus. c) Pemeriksaan tes biologis kehamilan positif. 13 3) Tanda Pasti Kehamilan a) Gerakan janin dalam rahim b) Terlihat dan teraba gerakan dan teraba bagian-bagian janin c) Denyut jantung janin Didengar dengan stetoskop laenec, alat radiotokografi, alat Doppler. Dilihat dengan ultrasonografi. Pemeriksaan dengan alat canggih, yaitu rontgen untuk melihat kerangka janin, ultrasonografi. d. Perubahan anatomi dan fisiologis pada ibu hamil menurut Dewi dan Sunarsih (2011), adalah : 1) Uterus a) Ukuran Ukuran pada kehamilan cukup bulan adalah 30 x 25 x 20 cm dengan kapasitas lebih dari 4.000 cc. b) Berat Berat uterus naik secara luar biasa dari 30 gram menjadi 1.000 gram pada akhir kehamilan (40 minggu). c) Bentuk dan konsistensi Pada bulan-bulan pertama kehamilan, bentuk rahim seperti buah alpukat. Pada kewhamilan 4 bulan berbentuk bulat, sedangkan pada akhir kehamilan berbentuk bujur telur. 14 d) Posisi rahim Menurut Mochtar dalam Dewi dan Sunarsih (2011), pada permulaan kehamilan dalam letak antefleksi atau retrofleksi. Pada empat bulan kehamilan, rahim tetap berada dalam rongga pelvis. Setelah itu, mulai memasuki rongga perut yang dalam pembesarannya dapat mencapai batas hati. Rahim yang hamil biasanya mobilitasnya, lebih mengisi rongga abdomen kanan atau kiri. e) Vaskularisasi Menurut Mochtar dalam Dewi dan Sunarsih (2011), arteri uterin dan arteri ovarika bertambah dalam diameter panjang dan anak-anak cabangnya. Pembuluh darah balik (vena) mengembang dan bertambah. f) Gambaran dan besarnya rahim dan tuanya kehamilan menurut Mochtar dalam Dewi dan Sunarsih (2011), yaitu: (1) Pada kehamilan 16 minggu tinggi fundus uteri terletak antara pertengahan syimpisis dan pusat. (2) Pada kehamilan 20 minggu tinggi fundus uteri terletak setinggi pusat. (3) Pada kehamilan 24 minggu tinggi fundus uteri terletak 2-3 jari dibawah pusat. (4) Pada kehamilan 28 minggu tinggi fundus uteri terletak 2-3 jari diatas pusat. 15 (5) Pada kehamilan 36 minggu tinggi fundus uteri terletak 3 jari dibawah prosesus xipoideus. (6) Pada kehamilan 40 minggu tinggi fundus uteri terletak sama dengan 8 bulan, tetapi melebar kesamping yaitu terletak pada pertengahan pusat dan prosesus xipoideus. 2) Serviks Uteri Serviks bertambah vaskularisasinya dan menjadi lunak (soft) yang disebut dengan tanda goodell. 3) Ovarium (Indung Telur) Menurut Mochtar dalam Dewi dan Sunarsih (2011), sel ovulasi terhenti masih terdapat korpus luteum graviditas sampai terbentuknya plasenta yang mengambil alih pengeluaran estrogen dan progesterone. 4) Vagina dan Vulva Vagina dan vulva mengalami perubahan karena pengaruh estrogen. 5) Dinding Perut (Abdominal Wall) Pembesaran rahim menimbulkan peregangan dan menyebabkan robeknya serabut elastik dibawah kulit sehingga timbul striae gravidarum. 6) Payudara (Mammae) Menurut Mochtar dalam Dewi dan Sunarsih (2011), selama kehamilan, payudara bertambah besar, tegang, dan berat. Dapat 16 teraba nodul-nodul akibat hipertrofi kelenjar alveoli, bayangan vena-vena lebih membiru. Hyperpigmentasi pada putting susu dan areola payudara. 7) Peningkatan berat badan selama kehamilan Berat badan sebelum hamil dengan berat badan normal menurut BMI 19,8-26,0, kenaikan BB total yang dianjurkan yaitu 11,516 kg. 8) Fisiologis sistem kardiovaskuler Karakteristik yang khas adalah denyut nadi istirahat meningkat sekitar 10 sampai 15 denyut per menit pada kehamilan. 9) Sistem respirasi Wanita hamil sering mengeluh sesak nafas pendek. Hal ini disebabkan oleh usus yang tertekan keaarah diafragma akibat pembesaran rahim. 10) Saluran pencernaan Perubahan pencernaan yang dirasakan ibu hamil adalah sebagai berikut : a) Trimester I Pada bulan-bulan pertama kehamilan, terdfapat perasaan enak (nausea). Hal ini mungkin dikarenakan adar hormone estrogen yang meningkat. 17 b) Trimester II dan III Biasanya terjadi konstipasi karena pengaruh hormone progesterone yang meningkat. Selain itu, perut kembung juga terjadi karena adanya tekanan uterus yang membesar, dalam rongga perut yang mendesak organ-organ dalam perut khususnya saluran pencernaan, usus besar, kearah, atas dan lateral. e. Kebutuhan nutrisi ibu hamil Nutrisi ini berkaitan dengan pemenuhan kalori yang berguna untuk pertumbuhan janin dan kesehatan ibu. Kekurangan nutrisi dapat menyebabkan anemia, abortus, partus premature, inertia uteri, perdarahan pasca persalinan, dan sepsis puerpurelis. Sedangkan makan berlebihan dapat mengakibatkan komplikasi seperti gemuk, pre-eklamsi, janin besar, dan sebagainya. Dalam pemenuhan nutrisi bagian yang terpenting yaitu mengatur menu dan cara pengolahan menu makanan. Secara garis besar jumlah kalori yang dibutuhkan sebagai berikut : 1) Proses fisik 66% (pernapasan, sirkulasi, digestiv, sekret, suhu tubuh, pertumbuhan dan perbaikan) = 1440 Kkal/ Dag. 2) Aktivitas tiap hari seperti jalan, posisi tubuh, bicara, perpindahan dari satu tempat ketempat lain, menghabiskan 17% dari total energy ketika tidak hamil. 3) Bekerja rata-rata 7-10% membutuhkan 150-200 Kkal makan 18 4) Metabolisme 7% membutuhkan 144 Kkal.. Secara garis besar pada kondisi tidak hamil memerlukan energi sebanyak 2100 Kkal/hari, hamil 2500 Kkal/hari (fetus, plasenta, uterus, mammae) dan laktasi 3000 Kkal/hari. Sebagai pengawasan, kecukupan gizi/nutrisi ibu hamil dan pertumbuhan kandungannya dapat diukur berdasarkan kenaikan berat badannya. Kenaikan berat badan rata-rata antara 6,6-16 kg (1012 kg). f. Penyulit yang menyertai kehamilan Adapun penyulit yang menyertai kehamilan menurut Manuaba (2010), yaitu emesis gravidarum, hiperemesis gravidarum, preeklamsi/eklamsi, plasenta previa, solusio plasenta, dan anemia. 2. Anemia dalam kehamilan a. Pengertian anemia dalam kehamilan Anemia adalah suatu kondisi medis dimana jumlah sel darah merah atau hemoglobin kurang dari normal. Anemia merupakan salah satu kelainan darah yang umum terjadi kertika kadar sel darah merah (eritrosit) dalam tubuh menjadi terlalu rendah. Hal ini dapat menyebabkan masalah kesehatan karena sel darah merah mengandung hemoglobin, yang membawa oksigen kejaringan tubuh (Proverawati, 2011). Sedangkan menurut Manuaba (2010), anemia pada kehamilan adalah anemia karena kekurangan zat besi. Anemia kehamilan disebut potensial membahayakan ibu dan anak. 19 b. Macam-macam anemia Menurut Proverawati (2011), macam-macam anemia berdasarkan macamnya meliputi: 1) Anemia Karena Penurunan Produksi Sel Eritrosit a) Anemia Defisiensi besi Anemia defisiensi besi adalah penurunan jumlah sel darah merah dalam darah yang disebabkan oleh zat besi yang terlalu sedikit. Penatalaksanaanya adalah dengan meningkatkan jumlah zat besi dalam diet atau dengan pemberian suplementasi zat besi. b) Anemia Megaloblastik Anemia megaloblastik adalah gangguan darah dimana ukuran sel lebih besar dari sel darah merah normal. Anemia megaloblastik biasanya disebabkan oleh kekurangan asam folat atau vitamin B12. c) Anemia Defisiensi Vitamin B12 Anemia defisiensi vitamin B12 adalah jumlah sel darah merah yang rendah yang disebabkan karena kekurangan vitamin B12. d) Anemia Defisiensi Asam Folat Anemia defisiensi asam folat adalah penurunan jumlah selsel darah merah (anemia) karena kekurangan folat. 20 e) Anemia Aplastik Anemia aplastik adalah suatu kondisi dimana sumsum tulang gagal membuat sel-sel darah secara normal. 2) Anemia karena Meningkatnya Kerusakan Eritrosit a) Anemia Hemolitik Anemia hemolitik adalah suatu kondisi dimana tidak ada cukup sel darah merah, karena kerusakan dini sel-sel darah merah. b) Anemia Sel Sabit Anemia sel sabit adalah penyakit keturunan dimana sel darah merah berbentuk sabit abnormal, yang menyebabkan sel berbentuk sabit rapuh dan mengantarkan oksigen yang rendah kejaringan tubuh. Menurut Manuaba (2010), klasifikasi anemia yaitu : 1) Hb 11 g% : normal 2) Hb 9 – 10 g% : anemia ringan 3) Hb 7 – 8 g% : anemia sedang 4) Hb <7 g% : anemia berat Menurut WHO kadar Hb perempuan dewasa dan ibu hamil, yaitu : 1) Lahir (aterm) : Hb 13,5 gr% - 18,5 gr% 2) Wanita dewasa tidak hamil : Hb 12,0 gr% - 15,0 gr% 3) Wanita dewasa hamil : Hb 11,0 GR% - 14,0 gr% 21 c. Penyebab anemia dalam kehamilan Menurut Fadlun dan Feryanto (2012), sebagian besar anemia di Indonesia penyebabnya adalah kekurangan zat besi. Zat besi adalah salah satu unsur gizi yang merupakan komponen pembentuk Hb atau sel darah merah. Sedangkan menurut Tarwoto dan Wasnidar (2007), penyebab anemia dapat dikelompokkan menjadi 3 kategori yaitu : 1) Hilangnya sel darah merah 2) Menurunnya produksi sel darah merah 3) Meningkatnya destruksi atau kerusakan sel darah merah d. Kebutuhan Fe selama hamil Menurut Manuaba (2010), kebutuhan Fe selama hamil dapat diperhitungkan, yaitu untuk meningkatkan sel darah merah ibu 500 mg, dalam plasenta 300 mg, dan untuk darah janin 100 mg, dengan jumlah keseluruhan yaitu 900 mg. e. Pencegahan anemia dalam kehamilan Untuk menghindari terjadinya anemia sebaiknya ibu hamil melakukan pemeriksaan sebelum hamil sehingga dapat diketahui data-data dasar kesehatan umum calon ibu tersebut dalam pemeriksaan kesehatan disertai pemeriksaan laboratorium, termasuk pemeriksaan feses sehingga diketahui adanya infeksi parasit (Manuaba,2010). 22 Menurut Proverawati (2011), mengemukakan bahwa nutrisi yang baik adalah cara terbaik untuk mencegah terjadinya anemia jika sedang hamil atau mencoba menjadi hamil. Makan-makanan yang tinggi kandungan zat besi (seperti sayuran berdaun hijau, daging merah, sereal, telur, dan kacang tanah) dapat membantu memastikan bahwa tubuh menjaga pasokan besi yang diperlukan utnuk berfungsi dengan baik. Pembertian vitamin untuk memastikan bahwa tubuh memiliki cukup asam besi dan folat. Pastikan tubuh mendapatkan setidaknya 27 mg zat besi setiap hari. Jika mengalami anemia selama kehamilan, biasanya dapat diobati dengan mengambil suplemen zat besi. Pastikan bahwa wanita hamil dicek pada kunjungan pertama kehamilan untuk pemeriksaan anemia. 3. Anemia Berat a. Pengertian Menurut Manuaba (2010), seorang ibu hamil dikatakan anemia berat jika kadar hemoglobinnya kurang dari 7g%. b. Tanda dan gejala anemia berat Menurut Proverawati (2011), tanda dan gejala yang menunjukkan anemia berat mencakup : 1) Perubahan warna tinja, termasuk tinja hitam dan tinja lengket dan berbau busuk, berwarna merah marun, atau tampak berdarah jika anemia karena kehilangan darah melalui saluran pencernaan 23 2) Denyut jantung cepat 3) Tekanan darah rendah 4) Frekuensi pernapasan cepat 5) Pucat atau kulit dingin 6) Kulit kuning jika anemia karena kerusakan sel darah merah 7) Pembesaran limpa dengan penyebab anemia tertentu 8) Nyeri dada 9) Pusing atau kepala terasa ringan 10) Kelelahan atau kekurangan energi 11) Sakit kepala 12) Tidak bisa berkonsentrasi 13) Sesak nafas 14) Nyeri dada, angina atau serangan jantung 15) Pingsan 16) Rambut rontok c. Pengaruh anemia berat Menurut Manuaba (2010), anemia mempunyai pengaruh buruk terhadap kehamilan, persalinan, nifas, dan janin serta masa selanjutnya. Berbagai dampak yang timbul akibat dari anemia adalah sebagai berikut: 1) Bahaya Anemia dalam Kehamilan a) Resiko terjadi abortus b) Persalinan prematurus 24 c) Hambatan tumbuh kembang janin dalam rahim d) Mudah terjadi infeksi e) Ancaman dekompensasi kordis (Hb <6 gr%) f) Mola hidatidosa g) Hiperemesis gravidarum h) Perdarahan antepartum i) Ketuban pecah dini (KPD) 2) Bahaya Anemia dalam Persalinan a) Gangguan kekuatan his (kekuatan mengejan) b) Kala pertama dapat berlangsung lama, dan terjadi partus terlantar c) Kala dua berlangsung lama sehingga dapat melelahkan dan sering memerlukan tindakan operasi kebidanan d) Kala uri dapat diikuti retensio plasenta dan perdarahan post partum karena atonia uteri e) Kala empat dapat terjadi perdarahan post partum sekunder dan atonia uteri. 3) Bahaya anemia dalam masa nifas a) Terjadi perdarahan post partum b) Memudahkan infeksi puerperium c) Pengeluaran ASI berkurang d) Terjadi dekompensasi kordis mendadak setelah e) Anemia kala nifas persalinan 25 f) Mudah terjadi infeksi mammae 4) Bahaya anemia terhadap janin Sekalipun tampaknya janin mampu menyerap berbagai kebutuhan dari ibunya, tetapi dengan anemia akan mengurangi kemampuan metabolisme tubuh sehingga mengganggu pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim. Akibat anemia dapat terjadi gangguan dalam bentuk : a) Abortus b) Terjadi kematian intrauteri c) Persalinan prematuritas tinggi d) Berat badan lahir rendah (BBLR) e) Kelahiran dengan anemia f) Dapat terjadi cacat bawaan g) Bayi mudah mendapat infeksi sampai kematian perinatal h) Intelengensi rendah, oleh karena kekurangan oksigen dan nutrisi yang menghambat pertumbuhan janin d. Penatalaksaan Anemia Berat Menurut Saifudin (2012), penatalaksaan anemia berat antara lain: 1) Pantau kadar Hb setiap hari 2) Jika perlu beri transfusi 3) Beri furosemid 40 mg IV 26 4) Berikan sulfas ferrosus atau ferrous 200 mg per oral ditambah asam folat 400 mg per oral. Tabel 2.2 Sediaan Zat Besi Oral Sedian Kandungan Zat Besi per Dosis Dosis Ferrous Sulfat yang dikeringkan (Feosol) 200 mg 3x1 65 mg 325 mg 3x1 Ferrous Gluconate Ferrous Fumarat (Hemosit) 65 mg 36 mg 106 mg 325 mg 3x1 Sumber : Saifudin (2012) Pemberian ferrosus sulfat, per oral 325 mg per hari, sekitar 20% wanita hamil tidak cukup menyerap zat besi tambahan, beberapa dari mereka memerlukan terapi parenteral, biasanya dekstran besi seperti imferon 100 mg IM setiap hari dengan total ≥ 1000 mg selama 3 minggu. Jika suplemen zat besi tidak efektif, harus dicurigai kekurangan folat yang terjadi bersamaan (Proverawati,2011). Rencana asuhan dari diagnosa yang akan diberikan dalam kasus anemia berat menurut Rukiyah (2014), meliputi : 1) Meningkatkan gizi penderita, yaitu dengan penambahan makanan sayuran hijau, daging. 2) Memberi tambahan suplemen zat besi 1 x 120 mg Pantau kadar Hb setiap hari 27 e. Prognosis anemia berat Prognosis anemia kekurangan defisiensi besi dengan pengobatan yang dilakukan hasilnya cenderung akan menjadi baik. Biasanya, jumlah sel darah akan menjadi normal dalam jangka waktu 2 (dua) bulan (Proverawati,2011). B. TEORI MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN\ 1. Pengertian Manajemen kebidanan adalah proses pemecahan masalah yang di gunakan sebagai metode untuk mengorganisasikan pikiran dan tindakan berdasarkan teori ilmiah, penemuan-penemuan, ketrampilan dalam rangkaian atau tahapan yang logis untuk pengambilan suatu keputusan berfokus pada klien (Varney, 2004). 2. Proses Manajemen Kebidanan Dalam penyusunan studi kasus ini penulis mengacu pada penerapan manajemen kebidanan pada ibu hamil dengan Anemia Berat menurut 7 langkah Varney karena metode dan pendekatannya sistematik dan analitik sehingga memudahkan dalam pengarahan pemecahan masalah terhadap klien. Dalam proses ketujuh langkah tersebut dimulai dari pengumpulan data dasar dan berakhir dengan evaluasi, yaitu : Langkah I : Pengkajian Data Pengkajian adalah mengumpulkan data subjektif dan objektif, berupa data fokus yang dibutuhkan untuk menilai keadaan ibu sesuai 28 dengan kondisinya, menggunakan anamnesis, pemeriksaan fisik, penimbangan berat badan, tinggi badan, dan pemeriksaan laboratorium (Mandriwati, 2008). Pengumpulan data ini meliputi : a. Data Subjektif Data subjektif adalah data yang diperoleh dan hasil bertanya dari pasien, suami, atau keluarga (Sulistyawati, 2011). Data subjektif meliputi : 1) Biodata yang mencangkup identitas pasien dan suami mennurut (Sulistyawati, 2011). a) Nama Nama jelas dan lengkap, bila perlu nama panggilan sehari – hari agar tidak keliru dalam memberikan penanganan. b) Umur Dicatat dalam tahun untuk mengetahui adanya risiko seperti kurang dari 20 tahun, alat – alat reproduksi belum matang, mental dan psikisnya belum siap. Sedangkan umur lebih dari 35 tahun rentan sekali untuk terjadi perdarahan dalam masa kehamilan, persalinan dan nifas. c) Agama Untuk mengetahui keyakinan pasien tersebut untuk membimbing atau mengarahkan pasien dalam berdoa. 29 d) Pendidikan Berpengaruh dalam tindakan kebidanan dan untuk mengetahui sejauh mana tingkat intelektualnya, sehingga bidan dapat memberikan konseling sesuai dengan pendidikannya. e) Suku atau Bangsa Berpengaruh pada adat istiadat atau kebiasaan sehari – hari. f) Pekerjaan Gunanya untuk mengetahui dan mengukur tingkat sosial ekonominya, karena ini juga mempengaruhi dalam gizi pasien tersebut. g) Alamat Ditanyakan untuk mempermudah kunjungan rumah bila perlu. 2) Keluhan Utama Keluhan utama ditanyakan untuk mengetahui alasan pasien datang ke fasilitas pelayanan kesehatan. Keluhan yang muncul pada kasus Anemia Berat yaitu pasien merasa lemas, pusing, sembelit, rambut rontok, kesemutan dan merasa tidak sehat (Proverawati,2011). 3) Riwayat haid atau menstruasi Dikaji untuk mengetahui riwayat menstruasi antara lain adalah menarche, siklus menstruasi, lamanya menstruasi, banyaknya 30 darah, keluhan utama yang dirasakan saat haid, dan menstruasi terakhir yang dapat digunakan sebagai dasar untuk perhitungan tanggal kehamilan dan perkiraan kelahiran (Sulistyawati, 2011). 4) Riwayat perkawinan Dikaji untuk mendapatkan gambaran mengenai suasana rumah tangga pasangan, yang perlu dikaji adalah status pernikahan sah atau tidak, berapa tahun usia ibu ketika menikah pertama kali, lama pernikahan dan ini suami yang ke berapa.(Sulistyawati, 2011). 5) Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu : Dikaji untuk mengetahui jumlah kehamilan, anak yang lahir hidup, persalinan yang aterm, persalinan yang premature, keguguran atau kegagalan kehamilan, persalinan dengan tindakan (dengan forceps, atau dengan SC), riwayat perdarahan pada kehamilan, persalinan atau nifas sebelumnya, hipertensi disebabkan kehamilan pada kehamilan sebelumnya, berat badan bayi sebelumnya < 2500 atau > 4000 kg, serta masalah – masalah lain (Sulistyawati, 2011). 6) Riwayat kehamilan sekarang Dikaji untuk mengetahui usia kehamilan, kunjungan, keluhan – keluhan yang dirasakan ibu, imunisasi tetanus toksoid, tindakan atau terapi, KIE (Sulistyawati, 2011). dan tempat melakukan ANC 31 7) Riwayat keluarga berencana Dikaji untuk mendapatkan informasi sebanyak mungkin mengenai pilihan beberapa alat kontrasepsi, dapat memberikan penjelasan mengenai alat kontrasepsi tertentu yang sesuai dengan kondisi dan keinginan pasien (Sulistyawati, 2011). 8) Riwayat penyakit a) Riwayat penyakit sekarang Untuk mengetahui penyakit yang diderita saat ini, apakah pada keadaan ibu hamil dengan anemia berat menderita sakit kepala, mata berkunang-kunang. b) Riwayat penyakit sistemik Dikaji untuk mengetahui adanya penyakit siskemik pada ibu hamil diantaranya penyakit jantung, diabetes militus (DM), ginjal, hipertensi, hepatitis yang dapat mempengaruhi kehamilan (Sulistyawati, 2011). c) Riwayat penyakit keluarga Dikaji untuk mengetahui adanya penyakit menurun dalam keluarga seperti asma, DM, hipertensi, jantung dan riwayat penyakit menurun seperti TBC dan hepatitis (Jannah, 2011). d) Riwayat keturunan kembar Dikaji untuk mengetahui apakah dalam keluarga ada yang mempunyai riwayat keturunan kembar (Manuaba, 2008). 32 e) Riwayat operasi Dikaji untuk mengetahui apakah ibu pernah dilakukan tindakan operasi atau belum, yang sekiranya dapat mengganggu dalam proses kehamilan ini (Manuaba, 2008). 9) Pola kebiasaan sehari – hari sebelum dan selam hamil a) Nutrisi Dikaji untuk mengetahui status gizi pasien sebelum dan selama hamil apakah mengalami perubahan, frekuensi makan, jenis makanan, kualitas dan kuantitas makanan, apakah ada pantang makan dan jenis minuman apa yang diminum serta berapa banyak ibu minum dalam satu hari (Sulistyawati, 2013). Pada ibu hamil dengan anemia berat bisa desebabkan oleh penyerapan yang tidak memadai, konsumsi sayuran hijau dan hati rendah (Proverawati, 2011). b) Eliminasi Pada ibu hamil keluhan yang sering muncul berkaitan dengan eliminasi adalah konstipasi dan sering buang air kemih (Sulistyawati, 2011). Pada kasus anemia berat ada perubahan warna tinja, termasuk tinja hitam dan tinja lengket dan berbau busuk (Proverawati,2011). 33 c) Aktifitas Mengkaji aktivitas sehari – hari pasien karena data ini memberikan gambaran tentang seberapa berat aktivitas yang biasa dilakukan pasien di rumah (Sulistyawati, 2011). d) Istirahat Istirahat dan tidur sangat penting untuk ibu hamil. Dengan adanya perubahan fisik pada ibu hamil, salah satunya beban pada perut sehingga terjadi perubahan sikap tubuh serta dikaji untuk mengetahui pola istirahat dan tidur pasien, berapa lama kebiasaan tidur siang dan tidur malam hari. (Sulistyawati, 2011). e) Seksualitas Dikaji untuk mengetahui berapa kali ibu melakukan hubungan seksual dalam seminggu dan apakah mengalami gangguan saat mengalami hubungan seksual(Sulistyawati, 2011). f) Psikososial budaya Dikaji untuk mengetahui bagaiman perasaan ibu dalam menjalani kehamilan ini, dukungan keluarga, jenis kelamin yang diharapkan, kehamilan ini direncanakan atau tidak, adakah pantangan makanan selama kehamilan, kebiasaan adat istiadat dalm kehamilan (Sulistyawati, 2011). 34 g) Penggunaan obat – obatan atau rokok Dikaji untuk mengetahui apakah ibu perokok atau pemakai obat – obatan atau tidak selama hamil yang akan sangat merugikan diri sendiri dan bayinya (Asrinah, 2010). b. Data Objektif Data objektif adalah data yang diperoleh melalui pemeriksaan inspeksi, palpasi, auskultasi, dan perkusi yang dilakukan secara berurutan (Sulistyawati, 2011). 1) Pemeriksaan fisik Keadaan umum Pemeriksaan keadaan umum dilakukan untuk menilai kondisi pasien secara umum. Keadaan umum ibu hamil dengan anemia berat lemah (Proverawati, 2011). a) Kesadaran Untuk mengetahui tingkat kesadaran ibu mulai dari keadaan composmentis, apatis samapi koma. Pada ibu hamil dengan anemia berat kesadaran ibu apatis (Proverawati, 2011). b) Tekanan darah Merupakan hasil curah jantung dan tahan pembuluh darah tepi, tekanan darah pada lengan kanan biasanya 5 – 10 mmHg lebih tinggi dengan tekanan darah pada lengan kiri. Tekanan darah sangat bervariasi tergantung pada tingkat eksitasi pasien, selama pernafasan tenang biasanya terjadi penurunan tekanan darah sistolik sampai 10 mmHg pada 35 waktu inspirasi (Mandriwati, 2008). Pada ibu hamil dengan anemia berat tekanan darah terjadai penurunan yaitu kurang dari100/60mmHg (Proverawati, 2011). c) Suhu Untuk mengetahui suhu badan klien. Ibu hamil mengalami peningkatan suhu tubuh sampai 0,5 oC (Mandriwati, 2008). d) Nadi Untuk mengetahui denyut nadi pasien yang di hitung dalam 1 menit, denyut nadi normal 60 – 80 x/menit. Nadi pada ibu hamil dengan anemia berat denyut jantung atau nadi cepat (Proverawati, 2011). e) Respirasi Merupakan upaya tubuh untuk mengeluarakan oksigen dan mengeluarkan karbondioksida (sistem metabolisme tubuh). Pernapasan yang normal dapat diobservasi dan frekuensi per menit, kedalaman, keteraturan, dan tanda – tanda yang menyertai, seperti bunyi napas dan bau napas (Mandriwati, 2008). Pada kasus ibu hamil dengan anemia berat pernafasan lebih cepat (Proverawati, 2011). f) Berat badan 36 Penimbangan berat badan pada umur kehamilan trimester I, dan II bertujuan untuk mengetahui kenaikan berat badan ibu sesudah dan sebelum hamil. Dalam keadaan normal kenaikan berat badan ibu dari sebelum hamil, di hitung mulai trimester I sampai trimester III yang berkisar antara 9–13,5 kg (Mandriwati, 2008; Manuaba, 2008). g) Tinggi badan Pengukuran tinggi badan pada ibu hamil dilaksanakan pada satu kali pada kunjungan antenatal yang pertama. Tujuan pengukuran tinggi badan pada ibu hamil untuk mengetahui tinggi badan ibu hamil sehingga dapat mendeteksi faktor risiko (Mandriwati, 2008). h) LILA Untuk mengetahui status gizi ibu hamil, dengan batas lingkar lengan normal, yaitu 23,5 cm (Mandriwati, 2008). 2) Pemeriksaan sistematis a) Kepala, meliputi : (1) Rambut Untuk mengetahui apakah rambut rontok atau tidak, menilai warnanya dan kebersihan (Sulistyawati, 2011). Pada kasus anemia berat rambut mudah rontok (Proverawati, 2011). (2) Muka 37 Untuk mengetahui apakah muka oedema atau tidak (Jannah, 2011). Pada anemia berat muka terlihat pucat (Proverawati,2011). (3) Mata Untuk mengetahui keadaan cojungtiva pucat atau merah muda, warna sklera putih atau kuning, kebersihan, kelainan dan gangguan penglihatan rabun jauh atau dekat (Sulistyawati, 2011). Pada ibu hamil dengan anemia conjungtiva terlihat pucat (Proverawati, 2011). (4) Hidung Untuk mengetahui keadaan hidung dari kebersihan, alergi debu atau tidak dan ada polip atau tidak (Sulistyawati, 2011). (5) Telinga Untuk mengetahui keadaan telinga apakah ada gangguan pendengaran atau tidak, ada serumen atau tidak (Sulistyawati, 2011). (6) Mulut Untuk mengetahui keadaan mulut adakah caries, bersih atau tidak, keadaan bibir kering atau tidak, lidah kering atau kotor atau tidak (Sulistyawati, 2011). b) Leher 38 Untuk mengetahui adakah pembesaran kelenjar limfe atau parotitis (Sulistyawati, 2011). c) Dada dan Axilla Untuk mengetahui bentuknya, simetris atau tidak, keadaan payudara, besarnya payudara masing – masing seimbang atau tidak, hyperpigmentasi areola, teraba massa atau tidak, kolostrum keluar atau tidak, keadaan puting dan kebersihan payudaranya (Su listyawati, 2011). d) Ekstermitas Untuk mengetahui adanya oedema atau tidak, adanya varices atau tidak, adanya kelainan atau tidak, reflek patella positif atau negatif (Varney, 2007). 3) Pemeriksaan khusus obstetri a) Abdomen (1) Inspeksi Untuk mengetahui bentuk perut dan pembesaran perut, adanya strie dan linea, luka bekas operasi, gerakan janin, TFU, hasil pemeriksaan palpasi leopold, TBJ, DJJ, dan presentasi (Prawirohardjo, 2009). (2) Palpasi 39 Pemeriksaan menggunakan sensasi taktil untuk menentukan ciri – ciri satu organ menurut Mandriwati (2008), yaitu : (a) Leopold I : untuk mengetahui umur kehamilan berdasarkan tingginya fundus uteri dan serta menentukan bagian – bagian janin yang berada pada fundus uteri. (b) Leopold II : untuk mengetahui bagian – bagian janin yang berada pada bagian samping kanan dan samping kiri uterus. (c) Lepold III : untuk menentukan bagian tubuh janin yang berada pada bagian bawah uterus dan apakah bagian tubuh janin yang berada pada bagian bawah uterus sudah atau belum masuk ke pintu atas panggul ibu. (d) Leopold IV : untuk memastikan apakah bagian terendah janin benar – benar sudah masuk ke pintu atas panggul atau belum dan menentukan seberapa 40 banyak bagian terendah janin sudah masuk ke pintu atas panggul ibu. (e) TBJ : untuk mengetahui tafsiran berat janin yang diukur dari panjang antara simpisis dan fundus uteri dikurangi 12 untuk kepala janin yang masih diatas simpisis dan dikurangi 11 untuk kepala janin yang telahmasuk PAP dikali 155 (Manuaba, 2007). (3) Auskultasi Pemeriksaan dilakukan pada bagian abdomen ibu hamil menggunakan stetoskop monoaural atau dopler (Mandriwati, 2008). b) Anogenital (1) Vagina Untuk mengetahui adanya varices atau tidak, mengetahui apakah ada kelenjar bartolini, mengetahui pengeluaran yaitu perdarahan dan flour albus (Sulistyawati, 2011). (2) Anus Untuk mengetahui kebersihannya dan haemoroid atau tidak (Sulistyawati, 2011). adanya 41 (3) Pemeriksaan penunjang Untuk menegakkan diagnosa dari pemeriksaan fisik, pada kasus anemia berat pemeriksaan yang dilakukan adalah pemeriksaan laboratorium digunakan untuk mengkaji kadar Hb ibu, dimana kadar Hb ibu hanya mencapai <7gr% (Manuaba, 2010). Langkah II : Interpretasi Data Data dasar yang sudah dikumpulkan diinterpretasikan, sehingga dapat merumuskan diagnosa kebidanan, masalah dan kebutuhan yang spesifik. Rumus dan diagnosa tujuannya digunakan karena masalah tidak dapat didefinisikan seperti diagnosa, tetapi membutuhkan penanganan (Varney, 2007). a. Diagnosa Kebidanan Diagnosa kebidanan adalah diagnosa yang ditegakkan bidan dalam lingkup praktik dan memenuhi standar nomenklatur diagnosa kebidanan. Diagnosa yang dapat ditegakkan pada kasus anemia berat adalah “Ny S Umur 32 Tahun G2 P1 A0 Hamil 30 Minggu dengan Anemia Berat” Data Dasar : Data Subjektif : Menurut Sulistyawati (2011) yaitu : 1) Ibu mengatakan hari pertama haid terakhir 2) Ibu mengatakan ini kehamilan yang keberapa. 42 3) Ibu mengatakan tidak pernah keguguran 4) Ibu mengatakan sering pusing, lemas 5) Ibu mengatakan mata berkunang-kunang Data Objektif : Data Objektif menurut Manuaba (2008) yaitu : HPL, keadaan umum lemah, tekanan darah turun, frekuensi nadi meningkat, DJJ, kadar hemoglobin. b. Masalah Masalah adalah hal – hal yang sedang dialami wanita yang diidentifikasi oleh bidan sesuai dengan pengkajian, sebagai contoh pada kasus ibu hamil dengan anemia berat adalah sering pusing, mudah lelah, lemas, dan mata berkunang-kunang (Proverawati, 2011). c. Kebutuhan Kebutuhan adalah hal – hal yang dibutuhkan pasien dan belum terindentifikasi dalam diagnosa dan masalah yang didapatkan dengan melakukan analisis data, sebagai contoh pada kasus anemia berat adalah memberikan konseling tentang anemia, pemberian tranfusi darah dan pengaruhnya terhadap kehamilan (Sulistyawati, 2011). Langkah III : Diagnosa Potensial Mengidentifikasi dengan hati-hati gejala yang memerlukan tindakan kebidanan untuk membantu pasien mengatasi dan mencegah masalahmasalah yang spesifik (Varney, 2007). 43 Dari kasus ibu hamil dengan anemia berat membutuhkan antisipasi pencegahan serta pengawasan pada ibu hamil dengan anemia terhadap kehamilan. pada kasus ibu hamil dengan anemia berat diagnosa potensial yang mungkin terjadi adalah abortus prematurus, dan perdarahan post partum (Manuaba, 2010). Langkah IV : Antisipasi Antipasi adalah mengidentifikasi perlunya tindakan segera bidan atau dokter dan tau untuk konsultasi atau ditangani bersama dengan anggota tim kesehatan yang lain sesuai dengan kondisi klien (Jannah, 2011). Antisipasi dalam kasus anemia berat yaitu pemberian tranfusi darah, furosemid 40 mg secara IV, sulfas ferrosus 200 mg per oral ditambah asam folat 400 mg peroral (Manuaba, 2008). Langkah V : Perencanaan Pada langkah ini direncanakan asuhan yang menyeluruh berdasarkan langkah sebelumnya. Semua perencanaan yang dibuatkan harus berdasarkan pertimbangan yang tepat (Jannah, 20011). Rencana asuhan dari diagnosa yang akan diberikan dalam kasus anemia berat menurut Rukiyah (2014), meliputi : a. Meningkatkan gizi penderita, yaitu dengan penambahan makanan sayuran hijau, daging. b. Memberi tambahan suplemen zat besi 1 x 120 mg c. Pantau kadar Hb setiap hari 44 Langkah VI : Pelaksanaan Pada langkah ini rencana asuhan menyeluruh seperti yang diuraikan pada langkah kelima di atas dilaksanakan secara efisien dan aman (Jannah, 2011). Langkah VII : Evaluasi Hal yang dievaluasi meliputi apakah kebutuhan telah terpenuhi dan mengatasi diagnosis dan masalah yang telah diidentifikasi. Rencana tersebut dianggap efektif jika memang benar efektif dalam penatalaksanaannya (Jannah, 2011). Adapun evaluasi asuhan kebidanan ibu hamil dengan anemia biasanya berespon yang baik terhadap pengobatan dalam waktu 2 bulan (Proverawati, 2011). a. Data Perkembangan menggunakan SOAP Dalam memberikan asuhan lanjutan, dilakukan asuhan kebidanan perkembangan, pendokumentasian. Menurut Varney sebagai SOAP (2007), catatan dalam sistem pendokumentasian asuhan kebidanan dengan menggunakan SOAP, yaitu : 1) S (Subjektif) : menggambarkan pendokumentasian hasil pengumpulan data klien melalui anamnesa sebagai langkah I Varney. 2) O (Objektif) : menggambarkan pendokumentasian hasil pemeriksaan fisik klien, hasil laboratorium dan 45 tes diagnostik lain yang dirumuskan dalam data fokus untuk mendukung asuhan sebagai langkah I Varney. 3) A (Asessment) : menggambarkan pendokumentasian hasil analisis dan interpretasi data subjektif dan data objektif dalam suatu identifikasi : a) Diagnosa atau masalah b) Anisipasi dan diagnosa masalah c) Perlunya tindakan segera oleh bidan atau dokter, konsultasi atau kolaborasi dan atau rujukan sebagai langkah II, III, IV. 4) P (Planning) : menggambarkan tindakan dan pendokumentasian evaluasi, dari perencanaan berdasarkan asessment sebagai langkah V, VI, VII Varney. 3. Landasan Hukum Berdasarkan Permenkes NO 1464/MENKES/PER/X/2010 pasal 10 ayat (1). Bidan dalam menjalankan praktik berwenang untuk memberikan pelayanan yang meliputi pelayanan kesehatan ibu yang diberikan pada masa pra hamil, kehamilan, masa nifas, masa menyusui, dan masa antara dua kehamilan (Depkes RI, 2010). Peraturan Menteri Kesehatan tentang izin dan Penyelenggaraan Praktik Bidan. Dalam peraturan ini ketentuan umum pasal 1 adalah: 46 a Bidan adalah seorang perempuan yang lulus dari pendidikan bidan yang telah teregistrasi sesuai ketentuan peraturan perundangundangan. b Fasilitas pelayanan kesehatan adalah tempat yang digunakan untuk menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan baik promotif, preventif, kuratif, maupun rehabilitatif, yang dilakukan oleh pemerintah, pemerintah daerah dan masyarakat. c Surat Tanda Registrasi, selanjutnya disingkat STR adalah bukti tertulis yang diberikan oleh pemerintah kepada tenaga kesehatan yang diregistrasi setelah memiliki sertifikat kompetensi. d Surat Izin Kerja Bidan, selanjutnya disingkat SIKB adalah bukti tertulis yang diberikan kepada bidan yang sudah memenuhi persyaratan untuk bekerja difasilitas pelayanan kesehatan. e Surat Izin Praktek Bidan, selanjutnya disingkat SIPB adalah bukti tertulis yang diberikan pada bidan yang sudah memenuhi persyaratan untuk menjalankan praktek bidan mandiri. f Standar adalah pedoman yang harus dipergunakan sebagai petunjuk dalam menjalankan profesi yang meliputi standar pelayanan, standar proses, dan standar operasional prosedur. Berdasarkan Kepmenkes 900/MENKES/SK/VII/2002 wewenang bidan dalam memberikan pelayanan kebidanan pada ibu hamil dengan abortus imminens, hiperemesis gravidarum tingkat 1, preeklamsi ringan dan anemia ringan. Pada bidan yang menangani pasien dengan anemia 47 ringan dilakukan dengan asuhan dan perencanaan dengan seksama agar bisa menaikkan kadar Hb yang kurang. Jika dalam memberikan asuhan belum ada kenaikan kadar Hb, maka bidan sebaiknya melakukan kolaborasi dengan dokter spesialis. Pelayanan gawat darurat (emergency), kriteria gawat darurat sebagaimana tercantum dalam Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 856/Menkes/SK/IX/2009 tentang Standart Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit (Depkes RI, 2010). 4. Informed concent Informed concent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dengan responden peneliti dengan memberikan lembar persaetujuan. Informed concent tersebut diberikan sebelum penelitian dilakukan dengan memberikan lembar persetujuan untuk menjadi responden. Tujuan informed concent adalah agar subjek mengerti maksud dan tujuan penelitian, mengetahui dampaknya. Jika subjek bersedia, maka mereka harus menandatangani lembar persetujuan. Jika responden tidak bersedia, maka peneliti harus menghormati hak pasien. Beberapa informasi yang harus ada dalam informed concent tersebut antara lain : partisipasi pasien, tujuan dilakukannya tindakan, jenis data yang dibutuhkan, komitmen, prosedur pelaksanaan, potensial masalah yang akan terjadi, manfaat, kerahasiaan, informasi (Hidayat, 2010). yang mudah dihubungi, dan lain-lain BAB III METODOLOGI A. Jenis studi kasus Jenis studi kasus ini adalah laporan studi kasus dengan menggunakan metode observasional deskriptif yaitu suatu metode untuk mendeskripsikan atau menguraikan suatu keadaan didalam suatu komunitas atau masyarakat (Notoadmodjo, 2010). Karya tulis ilmiah ini menggambarkan tentang asuhan kebidanan ibu hamil pada Ny.S umur 32 Tahun G2P1A0 hamil 30 minggu dengan anemia berat di RSU Assalam Gemolong Sragen. B. Lokasi studi kasus Lokasi menjelaskan tempat atau lokasi tersebut dilakukan. Lokasi penelitian ini sekaligus membatasi ruang lingkup penelitian tersebut (Notoatmodjo, 2012). Lokasi studi kasus ini di RSU Assalam Gemolong Sragen. C. Subjek studi kasus Subjek studi kasus merupakan orang yang akan dijadikan subjek untuk dilakukan studi kasus (Notoadmojdo, 2010). Subjek studi kasus ini adalah Ny.S dengan anemia berat. 48 49 D. Waktu studi kasus Waktu penelitian adalah jangka waktu yang dibutuhkan penulis untuk memperoleh data penelitian yang dilaksanakan (Notoatmodjo, 2012). Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari tahun 2015 sampai selesai. E. Instrumen studi kasus Alat yang digunakan oleh penulis dalam pengumpulan data agar pekerjaan lebih mudah dan hasilnya cermat, lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah diolah (Arikunto, 2010). Instrumen yang digunakan penulis untuk studi kasus ini menggunakan instrumen format pengkajian ibu hamil dengan asuhan kebidanan 7 langkah Varney pada ibu hamil untuk pengumpulan data, lembar observasi dan SOAP. F. Teknik pengumpulan data 1. Data primer Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari sumbernya atau objek penelitian oleh peneliti perorangan atau organisasi (Riwidikdo, 2012). Data primer dalam studi kasus ini adalah data saat melakukan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan anemia berat Data primer dapat diperoleh dari : a. Pemeriksaan fisik menurut Alimul (2008), pemeriksaan fisik digunakan untuk mengetahui keadaan fisik pasien sistematis dengan cara : 50 1) Inspeksi Inspeksi merupakan proses pengamatan atau observasi untuk mendeteksi masalah kesehatan pasien. Inspeksi dilakukan untuk menilai ada tidaknya cloasma gravidarum pada muka/wajah, pucat atau tidak pada selaput mata, dan ada tidaknya oedema. Pemeriksaan selanjutnya adalah pemeriksaan pada leher untuk menilai ada tidaknya pembesaran kelenjar gondok atau kelenjar limfe. Pemeriksaan dada untuk menilai bentuk buah dada dan untuk pigmentasi putting susu, pemeriksaan perut untuk menilai apakah perut membesar ke depan atau ke samping, keadaan pusat, pigmentasi linea alba, serta ada tidaknya strie gravidarum. Pemeriksaan vulva untuk memeriksa keadaan perineum, ada tidaknya tanda Chadwick, dan adanya fluor. Kemudian pemeriksaan ekstermitas untuk menilai ada tidaknya varises (Alimul, 2008). 2) Palpasi Palpasi merupakan pemeriksaan dengan indra peraba, yaitu tangan, untuk menentukan ketahanan, kekenyalan, kekerasan, tekstur, dan mobilitas. Dilakukan untuk menilai besarnya rahim dengan menentukan usia kehamilan serta menentukan letak janin dalam rahim. Pemeriksaan secara palpasi dilakukan dengan metode Leopold. Pada kasus ini dilakukan pemeriksaan Leopold I-IV, pemeriksaan oedem 51 dengan melakukan tekanan pada daerah yang kelihatan bengkak menggunakan jari telunjuk, dan pemeriksaan kontraksi saat ada ketegangan abdomen. (Alimul, 2008). 3) Perkusi Perkusi merupakan pemeriksaan dengan melakukan pengetukan dengan menggunakan ujung-ujung jari pada bagian tubuh untuk mengetahui ukuran, batasan, konsistensi organorgan tubuh, dan menentukan adanya cairan dalam rongga tubuh (Alimul, 2008). Pada kasus anemia berat dilakukan pemeriksaan reflek patella kanan dan kiri negative atau positif. 4) Auskultasi Auskultasi merupakan pemeriksaan dengan mendengarkan bunyi yang dihasilkan oleh tubuh melalui stetoskop. Pada kasus anemia berat dilakukan dengan jalan mendengarkan suatu denyut jantung untuk memastikan adanya tanda pasti kehamilan, tekanan darah ibu, dan DJJ didengarkan selama 1 menit penuh, bila kurang dari 120 kali per menit atau lebih dari 140 kali per menit kemungkinan janin dalam keadaan gawat janin (Alimul, 2008). b. Wawancara Wawancara adalah tanya jawab antara pewawancara dengan yang diwawancara untuk meminta keterangan atau pendapat mengenai suatu hal (Notoadmodjo, 2012). Dalam kasus ini 52 wawancara atau tanya jawab dilakukan dengan keluarga, klien, perawat atau tenaga kesehatan lain. c. Observasi Observasi adalah teknik pengumpulan data dengan cara mengamati subjek dan melakukan berbagai macam pemeriksaan yang berhubungan dnegan kasus yng diambil (Notoadmodjo, 2010). Observasi dapat berupa pemeriksaan keadaan umum, pemeriksaan tanda-tanda vital dan pemeriksaan hemoglobin. 2. Data sekunder Data sekunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh orang yang melakukan penelitian dari sumber-sumber yang telah ada. Data ini biasanya diperoleh dari perpustakaan atau dari penelitian terdahulu data sekunder disebut juga data tersedia. a. Data dokumentasi Data dokumentasi adalah semua bentuk informasi yang berhubungan dengan dokumen (Notoatmodjo, 2010). b. Studi kepustakaan Studi kepustakaan yaitu memperoleh berbagai informasi baik berupa teori-teori generalisasi maupun konsep yang dikembangkan oleh berbagai ahli dari buku-buku sumber yang ada (Notoatmodjo, 2010). Dalam kasus ini studi kepustakaan dengan mengumpulkan bukubuku kepustakaan terbitan tahun 2005 – 2014. 53 G. Alat dan bahan yang digunakan Alat dan bahan yang dibutuhkan dalam tekhnik pengumpulan data antara lain : 1. 2. Wawancara, menggunakan alat : a. Format asuhan kebidanan pada ibu hamil b. Lembar observasi c. Buku tulis d. Bulpoint Pemeriksaan menggunakan alat : a. Timbang berat badan b. Pengukuran tinggi badan c. Thermometer d. Metlin e. Stetoskop f. Tensi meter g. Pita pengukuran lingkar lengan atas (LILA) h. Dopler i. Pemeriksaan Hb (Laboratorium) j. Kapas k. Alkohol l. Jam tangan 54 3. Dokumentasi a. Buku KIA b. Rekam medik c. Alat tulis H. Jadwal Penelitian Menurut Notoadmojo (2010) dalam bagian ini diuraikan langkah- langkah kegiatan dari mulai penyusunan proposal Karya Tulis Ilmiah sampai dengan penelitian laporan Karya Tulis Ilmiah. Jadwal penelitian terlampir. BAB IV TINJAUAN KASUS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL NY. S G2P1A0 UMUR 32 TAHUN HAMIL 30 MINGGU DENGAN ANEMIA BERAT DI RSU ASSALAM GEMOLONG SRAGEN Ruang : Firdaus 2 Tanggal Masuk : 30 April 2015 No. Register I. : 072020 Tinjauan Kasus 1. Pengkajian a. Identitas Pasien Identitas Suami 1) Nama : Ny. S Nama :Tn. M 2) Umur : 32 tahun Umur : 34 tahun 3) Agama : Islam Agama : Islam 4) Suku Bangsa : Jawa, Indonesia Suku Bangsa : Jawa, Indonesia 5) Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA 6) Pekerjaan : IRT Pekerjaan 7) Alamat : Barong, Kendang Gemolong : Swasta b. Anamnesa (Data Subjektif) Tgl 30 April 2015 1) Keluhan utama pukul 11.00 WIB : Ibu mengatakan merasakan, kepala sering pusing, badan lemas, dan ibu tidak mau 55 56 mengkonsumsi Fe karena selalu merasa mual. 2) Riwayat menstruasi a) Menarche : ibu mengatakan haid pertama kali umur 14 tahun b) Siklus : ibu mengatakan 28 hari c) Lama : ibu mengatakan 6 hari d) Banyaknya : ibu mengatakan 2-3 kali ganti pembalut perhari e) Teratur / tidak teratur : ibu mengatakan haidnya teratur f) Sifat darah : ibu mengatakan encer, dan berwarna merah segar g) Dismenorhea : ibu mengatakan tidak pernah nyeri perut bagian bawah sampai mengganggu aktivitas 3) Riwayat Hamil Ini a) HPMT : ibu mengatakan hari pertama haid terakhir pada tanggal 01 Oktober 2014 b) HPL : ibu mengatakan hari perkiraan lahirnya tanggal 08 Juli 2015 c) Gerakan janin : ibu mengatakan merasakan gerakan janin saat usia kehamilan 4 bulan 57 d) Vitamin/ jamu yang dikonsumsi : ibu mengatakan tidak mengkonsumsi obat apapun dari kecuali bidan. e) Keluhan-keluhan pada Trimester I : Ibu mengatakan mual muntah Trimester II : Ibu mengatakan tidak ada keluhan Trimester III : Ibu mengatakan sering merasakan pusing dan badan lemas f) ANC : 5 kali teratur Trimester I : Ibu mengatakan pada saat umur kehamilan 5 minggu dan 10 minggu Trimester II : Ibu mengatakan pada saat umur kehamilan 15 minggu dan 18 minggu Trimester III : Ibu mengatakan baru hari ini tanggal 30 Mei 2015 g) Penyuluhan yang pernah didapat : Ibu mengatakan pernah mendapat penyuluhan tentang tablet Fe dan gizi ibu hamil. h) Imunisasi TT : Ibu mengatakan sudah mendapatkan imunisasi TT 2 kali 58 i) Kekhawatiran khusus : Ibu mengatakan cemas dengan keadaan yang dirasakan saat ini. 4) Riwayat Penyakit a) Riwayat penyakit sekarang Ibu mengatakan merasakan kepala pusing, mata berkunangkunang dan badan lemas b) Riwayat penyakit sistemik (1) Jantung : Ibu mengatakan tidak nyeri dada sebelah kiri, tidak berdebar-debar saat beraktivitas, dan tidak mengeluarkan keringat dingin pada telapak tangan. (2) Ginjal : Ibu mengatakan pada pinggang kanan maupun kiri tidak merasa nyeri, dan tidak nyeri saat BAK. (3) Asma/TBC : Ibu mengatakan tidak pernah sesak nafas dan tidak pernah batuk berkepanjangan lebih dari 2 minggu, batuk disertai darah. (4) Hepatitis : Ibu mengatakan pada kuku, mata, dan kulit tidak pernah berwarna kuning. 59 (5) DM : Ibu mengatakan tidak mudah lapar maupun haus dan tidak sering BAK pada malam hari lebih dari 7 kali. (6) Hipertensi : Ibu mengatakan tekanan darahnya tidak pernah lebih dari 140/90 mmHg. (7) Epilepsi : Ibu mengatakan tidak pernah kejang disertai keluar busa dari mulutnya. (8) Lain-lain : Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit lainnya seperti HIV/AIDS. c) Riwayat penyakit keluarga Ibu mengatakan dari keluarganya ada yang mempunyai riwayat penyakit menurun DM dan hipertensi, dan tidak mempunyai riwayat penyakit menular seperti hepatitis, TBC. d) Riwayat keturunan kembar Ibu mengatakan dari keluarganya maupun keluarga suaminya tidak ada yang mempunyai riwayat keturunan kembar. e) Riwayat operasi Ibu mengatakan belum pernah mendapatkan tindakan bedah apapun. 60 5) Riwayat perkawinan a) Status perkawinan : syah, kawin : 1 kali b) Kawin I : umur 20 tahun, dengan suami umur 22 tahun Lamanya : 12 tahun, anak. 1 orang 6) Riwayat Keluarga Berencana Ibu mengatakan pernah menggunakan alat kontrasepsi suntik 3 bulan, alasan melepas KB karena ingin mempunyai keturunan 7) Riwayat kehamilan, persalinan nifas yang lalu No Tgl/thn partus Tempat pertus 1. 2005 BPM 2. 2015 Umur kehamil an 40 minggu Anak Jenis partus Penolong Normal Bidan Jenis P Keadaan anak Laktasi sekarang ASI Umur 5 ekslusif tahun, anak sehat Nifas BB PB 2800 gr 50 cm Keadaan Baik Hamil Sekarang 8) pola kebiasaan sehari-hari a) Nutrisi Sebelum hamil : Ibu mengatakan makan 3 kali sehari 1 porsi sedang, jenis nasi, sayur, lauk dan minum 6-7 gelas air putih, kadang 1 gelas teh hangat, ibu tidak suka dengan daging Selama hamil : Ibu mengatakan makan 3 kali sehari, 1 porsi sedang, jenis nasi, sayur, kadang 61 ditambah buah. Minum 7-8 gelas air putih, ibu tidak suka daging b) Eliminasi Sebelum hamil : (1) BAB : Ibu mengatakan BAB 1 kali sehari, konsistensi lembek, warna kuning kecoklatan. (2) BAK : Ibu mengatakan BAK 5-6 kali sehari, warna kuning jernih Selama hamil : (1) BAB : Ibu mengatakan BAB 1 kali sehari, konsistensi padat, warna kecoklatan (2) BAK : Ibu mengatakan BAK 7-8 kali sehari, warna kuning jernih. c) Aktifitas Sebelum hamil : Ibu mengatakan melakukan pekerjaan rumah tangga sendiri seperti menyapu, memasak, mencuci dan lain-lain. Selama hamil : Ibu mengatakan melakukan pekerjaan rumah tangga dibantu suami seperti menyapu, memasak, mencuci, dan lain- 62 lain, karena ibu mengatakan mudah lelah saat beraktivitas. d) Istirahat / tidur Sebelum hamil : Ibu mengatakan tidur siang 1 jam dan tidur malam 7 jam Selama hamil : Ibu mengatakan tidur siang 2 jam, dan tidur malam 8 jam. e) Seksualitas Sebelum hamil : Ibu mengatakan melakukan hubungan seksual 3 kali seminggu. Selama hamil : Ibu mengatakan melakukan hubungan seksual 1 kali seminggu, tetapi sekarang tidak pernah saat umur kehamilan 25 minggu karena ibu takut. f) Personal hygiene Sebelum hamil : Ibu mengatakan mandi 2 kali sehari, gosok gigi 2 kali sehari, keramas 3 kali seminggu. Selama hamil : Ibu mengatakan mandi 2 kali sehari, gosok gigi 2 kali sehari, keramas 3 kali seminggu. 63 g) Psikososial budaya 1) Perasaan tentang kehamilan ini Ibu mengatakan merasa senang atas kehamilannya. 2) Kehamilan ini direncanakan / tidak Ibu mengatakan kehamilan ini direncanakan. 3) Jenis kelamin yang diharapkan Ibu mengatakan baik laki-laki maupun perempuan sama saja ibu menerima. 4) Dukungan keluarga terhadap kehamilan ini Ibu mengatakan keluarga senang dan mendukung atas kehamilan ini. 5) Keluarga lain yang tinggal serumah Ibu mengatakan tinggal hanya dengan suami dan anaknya. 6) Pantangan makanan Ibu mengatakan tidak ada pantangan makanan, tetapi ibu tidak suka dengan daging seperti daging sapi dan lain-lain. 7) Kebiasaan adat istiadat Ibu mengatakan tidak ada adat istiadat pada kehamilan kedua. 64 h) Penggunaan obat-obat / rokok : Ibu mengatakan hanya menkonsumsi obat/ vitamin yang diberikan oleh bidan, ibu tidak merokok dan yang merokok suaminya. c. Pemeriksaan Fisik ( Data Objektif ) 1) Status generalis a) Keadaan umum : Lemah b) Kesadaran : composmentis c) TTV : TD : 100/70 mmHg N : 92 x/ menit : 28 x/menit S : 36,20C R d) TB : 152 cm e) BB sebelum hamil : 45 kg f) BB sekarang :52 kg g) LLA : 25 cm 2) Pemeriksaan sistematis a) Kepala (1) Rambut : bersih, bergelombang, warna hitam, dan tidak mudah rontok (2) Muka : tidak oedem, pucat, tidak ada cloasma (3) Mata : (a) Conjungtiva : Pucat (b) Sklera : Putih 65 (4) Hidung : Bersih, tidak ada benjolan, tidak ada sekret (5) Telinga : Simetris, bersih, tidak ada serumen (6) Mulut / gigi / gusi : Simetris, mukosa lembab, tidak stomatitis, gigi tidak caries, gusi tidak mudah berdarah. b) Leher (1) Kelenjar gondok : tidak ada pembesaran (2) Tumor : tidak ada benjolan (3) Pembesaran kelenjar limfe : tidak ada pembesaran kelenjar limfe c) Dada dan Axilla (1) Jantung : tidak dilakukan (2) Paru : tidak dilakukan (3) Mammae (a) Membesar : Normal (b) Tumor : Tidak ada benjolan (c) Simetris : Simetris (d) Areola : Bersih, hiperpigmentasi (e) Puting susu : Menonjol (f) Kolostrum : Belum keluar (4) Axilla (a) Benjolan : Tidak ada benjolan 66 (b) Nyeri : Tidak ada nyeri tekan d) Ekstremitas (1) Varices : Tidak ada varices (2) Oedema : Tidak ada oedem (3) Reflek patella : Positif kanan dan kiri (4) Betis merah / lembek / keras : Tidak ada d. Pemeriksaan Khusus Obstetri ( Lokalis ) 1) Abdomen a) Inspeksi (1) Pembesaran perut : Sesuai dengan tuanya kehamilan (2) Bentuk perut : Memanjang (3) Kelainan : Tidak ada kelainan (4) Pergerakan anak : Ada pergerakan janin, normal dan aktif b) Palpasi (1) Kontraksi : tidak ada kontraksi saat dilakukan pemeriksaan (2) Leopold I : TFU : 3 jari diatas pusat Fundus: teraba digoyangkan bulat, tidak besar, melenting (bokong) (3) Leopold II : kanan : teraba panjang, lebar, keras seperti papan (punggung) 67 Kiri : teraba bagian-bagian terkecil janin (ekstermitas) (4) Leopold III : Teraba bulat, digoyangkan kecil, masih keras, dapat digoyangkan (kepala) (5) Leopold IV : bagian terbawah janin belum masuk panggul (convergen) (6) TFU (Mc. Donald) : 28 (7) TBJ : (28-12) x 155 : 2480 gram c) Auskultasi DJJ : Punctum maximum : Kuadran bawah bagian kanan perut ibu Frekuensi : 140 x/menit Teratur / tidak : Teratur 2) Pemeriksaan panggul a) Kesan panggul : Normal b) Distantia Spinarum : 26 cm c) Distantia Kristarum : 28 cm d) Conjungtiva eksterna : 20 cm e) Lingkar panggul : 90 cm 68 3) Anogenital 1) Vulva Vagina (1) Varises : Tidak ada varices (2) Luka : Tidak ada luka (3) Kemerahan : Tidak ada kemerahan (4) Nyeri : Tidak ada nyeri tekan (5) Kelenjar Bartolini : Normal, tidak ada pembesaran kelenjar bartolini (6) Pengeluaran pervaginam : Tidak ada pengeluaran pervaginam 2) 3) e. Perinium (1) Bekas luka : Tidak ada bekas luka (2) Lain-lain : Tidak ada kelainan Anus (1) Haemorhoid : Tidak ada haemoroid (2) Lain-lain : Tidak ada kelainan Pemeriksaan penunjang Tanggal, 30 April 2015 Pukul: 12.00 WIB 1) Pemeriksaan Laboratorium : HbsAg (-) Golongan darah O 2) Pemeriksan penunjang lain : Hb Hematokrit : 6,8 gr% : 20.5 69 2. Leukosit : 11.6 ribu/ ul Trombosit : 380 ribu/ ul Eritrosit : 2.80 juta/ ul Interpretasi Data Tanggal, 30 April 2015 Pukul: 13.00 WIB A. Diagnosa Kebidanan Ny. S G2P1A0 umur 32 tahun umur kehamilan 30 minggu, janin tunggal, hidup, intra uteri, letak memanjang, presentasi kepala, punggung kanan, bagian terbawah janin belum masuk panggul dengan anemia berat. Data Dasar : DS : 1) Ibu mengatakan hari pertama haid terakhir pada tanggal 01 Oktober 2014 2) Ibu mengatakan ini kehamilan yang kedua 3) Ibu mengatakan belum pernah keguguran 4) Ibu mengatakan sering pusing, lemas, cepat lelah 5) Ibu mengatakan mata berkunang-kunang DO : 1) Keadaan umum : Lemah 2) Kesadaran : Composmentis 3) Tekanan darah : 100/70 mmHg 70 4) Nadi : 92 x/menit 5) Respirasi : 28 x/ menit 6) Suhu : 36,2 0C 7) TB : 152 cm 8) BB sekarang : 52 cm 9) LILA : 25 cm 10) HPL : 09 Juli 2015 11) Leopold I : TFU : 3 jari diatas pusat Fundus : Teraba lunak, bulat, dan tidak melenting (bokong) Leopold II : Kanan : Teraba keras, memanjang seperti papan (punggung). Kiri : Teraba bagian-bagian kecil janin (ekstermitas) Leopold III : Bagian bawah perut ibu teraba bulat, keras, (kepala), dan melenting masih dapat digoyangkan. Leopold IV : Bagian terbawah janin belum masuk panggul (convergen). TBJ : (28-12) x 155 = 2480 gram 71 DJJ Punctum maximum : Kuadran bawah bagian kanan perut ibu 12) Hb Frekuensi : 140 x/menit Teratur/tidak : Teratur : 6,8 gr% B. Masalah Ibu mengatakan cemas dengan kehamilannya C. Kebutuhan a. Beri ibu dukungan moril b. Beri informasi tentang keadaan kehamilannya (anemia) c. Beri tahu ibu tentang tablet Fe d. Beri informasi tentang kebutuhan gizi ibu hamil dengan anemia 3. Diagnosa Potensial Potensial terjadi perdarahan pada ibu 4. Tindakan Segera Kolaborasi dengan dokter SpOG untuk pemberian terapi yaitu menganjurkan keluarga menyediakan darah 2 colf, infus RL 20 tetes/menit, injeksi Ceftriaxon 1 gr/12 jam, ketorolac 1 ampul/8 jam, SF 72 200 mg 3 x 1 tablet, Asam folat 400 mg 1 x 1 tablet, Vit C 50 mg 2 x 1 tablet. 5. Rencana Tindakan Tanggal 30 April 2015 a. pukul : 13.00 WIB Beritahukan kepada ibu dan keluarga hasil pemeriksaan dan kondisinya. b. Beri informasi pada ibu tentang anemia berat c. Beri informasi gizi ibu hamil dengan anemia berat. d. Anjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan yang mengandung zat besi. e. Beri support dan motivasi pada ibu serta melibatkan keluarga dalam memberikan asuhan. f. Anjurkan ibu untuk tetap istirahat yang cukup. g. Kolaborasi dengan dokter SpOG untuk pemberian terapi: O2 2 L/menit Infus RL h. Observasi KU dan TTV i. Motivasi ibu untuk tanda tangan persetujuan transfusi darah. j. Kolaborasi dengan bagian Gizi untuk pemenuhan nutrisi. 73 6. Implementasi / Pelaksanaan Tanggal 30 April 2015 a. pukul : 13.10 WIB Pada pukul 13.11 WIB memberitahukan ibu bahwa kondisinya mengalami anemia berat dengan hasil pemeriksaan : Hb : 6,8 gr% Hematokrit : 20.5 b. Leukosit : 11.6 ribu/ ul Trombosit : 380 ribu/ ul Eritrosit : 2.80 juta/ ul Pada pukul 13.12 WIB memberi informasi pada ibu tentang anemia berat, yaitu : 1) Anemia berat yaitu kondisi pada ibu hamil dengan kadar Hb <7 g%. Anemia berat disebabkan karena penghancuran sel darah merah yang berlebihan, kehilangan darah, dan penurunan produksi sel darah merah. Anemia dapat dicegah dengan pemenuhan nutrisi yang baik dan ibu hamil diharapkan melakukan pemeriksaan sebelum hamil sehingga dapat diketahui data-data dasra kesehatan umum. 2) Gejala anemia berat dan pengaruh anemia berat yaitu menimbulkan gejala sakit kepala, pusing, sesak nafas, denyut jantung cepat, pernafasan cepat, lesu, lemah, lelah, pucat dan kadar Hb <7 gr/dl. Anemia memberikan pengaruh yang buruk terhadap kehamilan, persalinan, nifas dan janin. 74 c. Pada pukul 13.15 WIB memberi informasi gizi ibu hamil dengan anemia berat yaitu : 1) Makanan sehat seperti memilih bahan makanan yang masih segar, jangan merendam sayuran-sayuran yang sudah dipotong terlalu lama, agar vitamin B dan C tidak larut dalam air, sayuran jangan direbus terlalu lama agar vitamin didalamnya tidak hilang, masak daging dan ikan sampai benar-benar matang, hindari menghangatan makanan berkali-kali, gunakan peralatan masak yang bersih dan jangan menggunakan peralatan dari bahan plastik untuk menyajikan makanan panas. 2) Gizi seimbang seperti 1 porsi yang berisi nasi, lauk (tempe, telur atau daging), sayur (bayam, brokoli), buah dan susu atau air putih yang harus dikonsumsi ibu selama masa kehamilannya, dengan porsi dua kali makanan orang yang tidak hamil. d. Pada pukul 13.18 WIB menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan yang mengandung zat besi seperti sayuran berdaun hijau (bayam, sawi, kangkung), daging merah, sereal, telur, dan kacang tanah. e. Pada pukul 13.20 WIB memberikan support mental pada ibu berupa motivasi bahwa keadaan ibu dapat segera baik dan mencegah terjadinya perdarahan post partum, serta melibatkan keluarga dalam memberikan asuhan. 75 f. Pada pukul 13.21 WIB menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup yaitu tidur siang 2-3 jam dan tidur malam 8-9 jam perhari. g. Pada pukul 13.28 WIB melakaukan kolaborasi dengan dokter SpOG dengan advice : 1) Menganjurkan keluarga menyediakan darah 2 colf 2) Infus RL 20 tetes/menit. 3) O2 2 L/menit 4) Injeksi Ceftriaxon 1 gr/12 jam 5) Ketorolac 1 ampul/8 jam 6) SF 200 mg 3 x 1 tablet 7) Asam folat 400 mcg 1 x 1 tablet 8) Vit C 50 mg 2 x 1 tablet h. Observasi KU dan TTV i. Pada pukul 13.29 WIB memotivasi ibu untuk tanda tangan surat persetujuan transfusi darah. j. Pada pukul 13.30 WIB melakukan kolaborasi dengan ahli gizi untuk pemenuhan nutrisi, jenis diit tinggi karbohidrat tinggi protein. 7. Evaluasi Tanggal 30 April 2015 pukul : 14.30 WIB a. Ibu dan keluarga sudah tahu hasil pemeriksaan. b. Ibu sudah mengetahui tentang anemia berat. 76 c. Ibu sudah mengerti tentang kebutuhan gizi ibu hamil dengan anemia berat dan bersedia memenuhi kebutuhan nutrisinya. d. Ibu sudah mengkonsumsi makanan makanan yang disediakan oleh rumah sakit (setengah piring), minum (1 gelas teh hangat dan 1 gelas air putih). e. Ibu mengatakan masih merasa cemas. f. Ibu belum bisa tidur siang, namun ibu tetap bed rest di tempat tidur. g. Advice dokter sudah diberikan yaitu : 1) Keluarga bersedia menyediakan darah 2 colf 2) O2 2 L/menit 3) Infus RL 20 tpm 4) Injeksi Cefriaxon 1 gr secara IV pada pukul 11.22 WIB 5) Kerorolax 1 ampul secara IV pada pukul 11.23 WIB 6) SF 200 mg sudah diminum pukul 11.33 WIB 7) Asam folat 400 mcg sudah diminum pada pukul 11.33 WIB 8) Vitamin C 50 mg sudah diminum pada pukul 11.33 WIB h. Hasil pemeriksaan KU dan TTV Keadaan Umum : Lemah Kesadaran TTV : Composmentis : TD : 100/80 mmHg N : 86 x/menit R : 28 x/menit S : 36,50C Muka : Tidak oedema, pucat, tidak ada cloasma gravidarum. Mata : Conjungtiva : Pucat 77 Sklera i. : Putih Bagian gizi sudah memberikan nutrisi sesuai dengan kebutuhan ibu. 78 DATA PERKEMBANGAN I Tanggal, 01 Mei 2015 S pukul : 10.15 WIB : Data Subjektif 1. Ibu mengatakan masih merasa cemas. 2. Ibu mengatakan belum bisa tidur siang. 3. Ibu mengatakan masih merasa sakit kepala, pusing, badan lemas dan mata berkunang-kunang. 4. Ibu mengatakan obatnya sudah diminum sesuai dengan amjuran yaitu SF 200 mg pada pukul 07.00 WIB, asam folat 400 mcg pada pukul 07.00 WIB dan vitamin C 50 mg pada pukul 07.00 WIB. 5. Ibu mengatakan sudah makan 1 porsi nasi, lauk, sayur, buah dan 1 gelas teh hangat. O : Data Objektif Pemeriksaan Umum 1. Kesadaran Umum : Sedang Kesadaran : Composmentis TTV : TD : 100/80 mmHg N : 86x/menit S : 36,50C Mata : Conjungtiva pucat, sklera putih. Mata : Tidak oedema, pucat, tidak ada cloasma gravidarum. 2. R: 24 x/menit Palpasi Abdomen 79 Kontraksi : ada Leopold I : TFU : 3 jari diatas pusat Fundus: Teraba lunak, bulat, digoyangkan tidak melenting (bokong) Leopold II : Kanan : Teraba keras, memanjang seperti papan (punggung) Kiri : Teraba bagian-bagian terkecil janin (ekstermitas). Leopold III : Bagian terbawah perut ibu teraba bulat, kecil, keras, melenting (kepala). Bagian terbawah janin belum masuk panggul (convergen). TFU Mc. Donald : 28 cm TBJ : (28-12)x 155 = 2480 gram. Auskultasi DJJ Punctum maximum : Kuadran bawah bagian kanan perut ibu Frekuensi : 140x/ menit Teratur/tidak : Teratur 3. O2 2 L/menit masih terpasang 4. Ekstermitas terpasang infus RL pada tangan kiri. 5. Advice dokter untuk pemberian terapi a. Transfusi darah PRC 1 colf diberikan pada pukul 10.26 WIB 80 b. Injeksi Ceftriaxon 1 gr secara IV sudah diberikan pada pukul 23.30 WIB c. Injeksi ketorolax 1 ampul secara IV sudah diberikan pada pukul 20.00WIB A : Assesment Ny. S umur 32 tahun G2P1A0 umur kehamilan 30 minggu , janin tunggal, hidup, intra uteri, letak memanjang, presentasi kepala, punggung kanan, dengan anemia berat. P : Planning Tanggal, 01 Mei 2015 1. Pukul: 10.25 WIB Pada pukul 10.25 WIB memberitahu ibu tentang hasil pemeriksaan bahwa janin dan ibu dalam keadaan baik. 2. Pada pukul 10.26 WIB memberikan terapi pada ibu sesuai advice dokter: a. Transfusi darah PRC 1 colf diberikan pada pukul 10.26 WIB. b. Injeksi Ceftriaxon 1 gr secara IV sudah diberikan pada pukul 23.30 WIB. c. Injeksi Ketorolax 1 ampul secara IV sudah diberikan pada pukul 20.00 WIB. d. SF 200 mg, Asam folat 400 mcg, Vitamin C 50 mg sudah diminum. 81 3. Pada pukul 10.26 WIB menganjurkan ibu untuk tetap istirahat yang cukup. 4. Pada pukul 10.28 WIB menganjurkan ibu untuk memenuhi nutrisinya sesuai dengan diit yang diberikan oleh rumah sakit. 5. Pada pukul 10.28 WIB memonitor transfusi. 6. Pada pukul 10.30 WIB mendokumentasikan semua kegiatan. EVALUASI Tanggal, 01 Mei 2015 1. Pukul: 14.00 WIB Ibu sudah mengetahui tentang hasil pemeriksaan bahwa janin dan ibu dalam keadaan baik. 2. Ibu sudah diberikan terapi obat sesuai dengan advice dokter. 3. Ibu bersedia untuk tetap istirahat yang cukup. 4. Ibu sudah makan sesuai dengan diit yang diberikan oleh rumah sakit (setengah piring), minum (1 gelas air putih). 5. Transfusi PRC 1 colf sudah diberikan. 6. Semua kegiatan sudah didokumentasikan. 82 DATA PERKEMBANGAN II Tanggal, 01 Mei 2015 S Pukul: 15.02 WIB : Data Subjektif 1. Ibu mengatakan masih cemas dengan kondisinya 2. Ibu mengatakan masih merasa sakit kepala, pusing, badan lemas dan mata berkunang-kunang. 3. Ibu mengatakan sudah menambah istirahatnya yaitu tidur siang 2 jam. 4. Ibu mengatakan obatnya sudah diminum sesuai dengan amjuran 5. Ibu mengatakan sudah makan 1 porsi nasi, lauk, sayur, buah dan 1 gelas teh hangat. O : Data Objektif 1. Pemeriksaan Fisik Keadaan Umum : Baik Kesadaran : Composmentis TTV : TD : 110/80 mmHg N : 84 x/menit Muka R : 24 x/menit S : 36,40C : Tidak oedema, tidak pucat, tidak ada cloasma gravidarum. Mata : Conjungtiva Sklera 2. Palpasi Abdomen Kontraksi : ada 2 kali : Pucat : Putih 83 Leopold I : TFU : 3 jari diatas pusat Fundus : Teraba lunak, bulat, besar digoyangkan tidak melenting (bokong). Leopold II : Kanan : Teraba keras, panjang seperti papan (punggung) : Kiri : Teraba bagian-bagian kecil janin (ekstermitas) Leopold III : Bagian terbawah perut ibu teraba bulat, kecil, keras, digoyangkan masih melenting (kepala). Bagian terbawah janin belum masuk panggul (convergen). TFU Mc. Donald : 28 cm TBJ : (28-12) x 155 =2480 gram. Auskultasi DJJ Punctum maximum : kuadran bawah bagian kanan perut ibu 3. 4. Frekuensi : 140 x/menit Teratur/tidak : Teratur Ekstermitas : Terpasang infus NaCl pada tangan kiri. Pemeriksaan laboratorium kedua pukul 15.00 WIB Hb 7,0 g% 84 A : Assesment Ny. S umur 32 tahun G2P1A0 umur kehamilan 30 minggu, janin tunggal, hidup, intra uteri, letak memanjang, presentasi kepala, punggung kanan, dengan anemia sedang. P : Planning Tanggal, 01 Mei 2015 1. Pukul: 15.10 WIB Pada pukul 15.10 WIB memberitahu ibu tentang hasil pemeriksaan bahwa janin dalam keadaan baik dan ibu masih memerlukan transfusi darah. 2. Pada pukul 15.10 WIB menganjurkan ibu untuk tetap istirahat yang cukup. 3. Pada pukul 15.12 WIB menganjurkan ibu untuk tetap meminum obatnya secara teratur. 4. Pada pukul 15.12 WIB mendokumentasikan semua kegiatan. EVALUASI Tanggal, 01 Mei 2015 1. Pukul: 17.00 WIB Ibu sudah mengetahui tentang hasil pemeriksaan bahwa janin dalam keadaan baik dan ibu bersedia dilakukan transfusi darah. 2. Ibu sudah tidur siang 2 jam. 3. Ibu bersedia untuk tetap meminum obatnya secara teratur. 4. Semua kegiatan sudah didokumentasikan. 85 DATA PERKEMBANGAN III Tanggal, 02 Mei 2015 S Pukul: 08.00 WIB : Data Subjektif 1. Ibu mengatakan masih cemas dengan kondisinya 2. Ibu mengatakan masih agak pusing dan badan lemas 3. Ibu mengatakan minum obatnya secara teratur, SF 200 mg sudah diminum pada pukul 07.00 WIB, Asam folat 400 mcg sudah diminum pada pukul 07.00 WIB, Vitamin C 50 mg sudah diminum pada pukul 07.00 WIB. O : Data Objektif 1. Keadaan Umum : Baik 2. Kesadaran : Composmentis 3. TTV : TD R 4. N : 82 x/menit : 36.4 0C R : 22 x/menit Inspeksi a. Muka : Tidak oedema, tidak pucat, tidak ada cloasma gravidarum. b. Mata : Conjungtiva : Merah muda Sklera 5. : 120/80 mmHg Palpasi Abdomen Kontraksi : ada 1 kali : Putih 86 Leopold I : TFU Fundus : 3 jari diatas pusat : Teraba lunak, bulat, besar digoyangkan tidak melenting (bokong). Leopold II : Kanan : Teraba keras, panjang seperti papan bagian-bagian kecil janin (punggung) Kiri : Teraba (ekstermitas) Leopold III : Bagian terbawah perut ibu teraba bulat, kecil, keras, digoyangkan masih melenting (kepala). Bagian terbawah janin belum masuk panggul (convergen). TFU Mc. Donald : 28 cm TBJ : (28-12) x 155 =2480 gram. Auskultasi DJJ Punctum maximum : kuadran bawah bagian kanan perut ibu Frekuensi : 138 x/menit Teratur/tidak : Teratur 6. Ekstermitas : Infus RL terpasang pada tangan kiri. 7. O2 sudah tidak diberikan pukul 06.00 WIB. 87 A : Assesment Ny. S umur 32 tahun G2P1A0 umur kehamilan 30 minggu, janin tunggal, hidup, intra uteri, letak memanjang, presentasi kepala, punggung kanan, bagian terbawah belum masuk panggul, dengan anemia sedang. P : Planning Tanggal 02 Mei 2015 pukul : 08.15 WIB 1. Pukul 08.05 WIB mengobservasi KU dan VS. 2. Pukul 08.15 WIB memberitahu ibu tentang hasil pemeriksaan janinnya bahwa janinnya dalam keadaan baik. 3. Pukul 08.15 WIB menganjurkan ibu untuk tetap istirahat yang cukup. 4. Pukul 08.15 WIB memonitor tetesan infus. 5. Pukul 08.18 WIB menganjurkan ibu untuk tetap meminum obatnya secara teratur. 6. Pukul 08.20 WIB menganjurkan ibu untuk memenuhi nutrisinya sesuai dengan diit yang diberikan rumah sakit. 7. Pukul 08.20 WIB melanjutkan kolaborasi dokter SpOG untuk pemberian terapi transfusi darah PRC (Packed Red Cells) 1 colf yang kedua. 8. Pukul 08.22 WIB mendokumentasikan semua tindakan. 88 EVALUASI Tanggal, 02 Mei 2015 Pukul: 10.00 WIB 1. Hasil observasi a. Keadaan Umum : Baik b. Kesadaran : Composmentis c. TTV : TD S : 120/80 mmHg N : 82 x/menit : 36,2 0C R : 22 x/menit 2. Ibu sudah mengetahui tentang hasil pemeriksaan janinnya bahwa janinnya dalam keadaan baik. 3. Ibu sudah bisa tidur 2 jam, dan tidur malam 7 jam. 4. Tetesan infus sudah termonitor. 5. Ibu sudah minum obat: SF 200 mg 3 x 1 tablet Asam Folat 400 mcg 1 x 1 tablet Vitamin C 50 mg 2 x 1 tablet 6. Ibu sudah makan yang disediakan oleh rumah sakit (1 porsi) 7. Transfusi PRC 1 colf telah diberikan 8. Semua kegiatan sudah didokumentasikan 89 DATA PERKEMBANGAN IV Tanggal, 02 Mei 2015 S Pukul: 15.00 WIB : Data Subjektif 1. Ibu mengatakan masih cemas dengan keadaannya saat ini. 2. Ibu mengatakan kadang masih merasa pusing dan mata berkunangkunang. 3. Ibu mengatakan nafsu makan sudah bertambah. 4. Ibu mengatakan badan sudah tidak lemas lagi. 5. Ibu mengatakan sudah minum obatnya sesuai anjuran. O : Data Objektif 1. Keadaan Umum : Baik 2. Kesadaran : Composmentis 3. TTV : TD S : 120/80 mmHg N : 82 x/menit : 36.4 0C R : 22 x/menit 4. Inspeksi a. Muka : Tidak oedema, tidak pucat, tidak ada cloasma gravidarum. b. Mata : Conjungtiva Sklera : Merah muda : Putih 4. Palpasi Abdomen Kontraksi : ada 1 kali Leopold I : TFU : 3 jari di atas pusat 90 Fundus : Teraba lunak, digoyangkan tidak bulat, dan melenting (bokong) Leopold II : Kanan : Teraba keras, memanjang seperti papan (punggung). Kiri : Teraba bagian-bagian kecil janin (ekstermitas) Leopold III : Bagian bawah perut ibu teraba bulat, keras, dan melenting (kepala), masih dapat digoyangkan. Bagian terbawah janin belum masuk panggul (convergen). TFU Mc. Donald : 28 cm TBJ : (28-12) x 155 = 2480 gram. Auskultasi DJJ Punctum maximum : kuadran bawah bagian kanan perut ibu Frekuensi : 138 x/menit Teratur/tidak : Teratur Ekstermitas : Terpasang infus RL pada tangan kiri. 91 A : Assesment Ny. S umur 32 tahun G2P1A0 umur kehamilan 30 minggu, janin tunggal, hidup, intra uteri, letak memanjang, presentasi kepala, punggung kanan, bagian terbawah belum masuk panggul, dengan anemia sedang. P : Planning Tanggal, 02 Mei 2015 Pukul: 15.10 WIB 1. Pada pukul 15.10 WIB memberitahu ibu tentang hasil pemeriksaan bahwa janin dalam keadaan baik. 2. Pada pukul 15.11 WIB menganjurkan ibu untuk tetap istirahat yang cukup. 3. Pada pukul 15.12 WIB memberikan terapi pada ibu sesuai advice dokter: a. Transfusi darah PRC 1 colf yang kedua diberikan pada pukul 09.33 WIB. b. Injeksi ceftriaxon 1 gr secara IV sudah diberikan pada pukul 24.00 WIB. c. Injeksi Ketorolax 1 ampul secara IV sudah diberikan pada pukul 01.00 WIB. d. SF 200 mg, Asam folat 400 mcg, dan Vitamin C 50 mg sudah diberikan. 92 4. Pada pukul 15.14 WIB menganjurkan ibu untuk memenuhi nutrisinya sesuai dengan diit yang diberikan oleh rumah sakit. 5. Pada pukul 15.15 WIB mendokumentasikan semua kegiatan. EVALUASI Tanggal, 02 Mei 2015 1. Pukul: 15.16 WIB Ibu sudah mengetahui tentang hasil pemeriksaan bahwa janin dalam keadaan baik. 2. Ibu bersedia untuk tetap istirahat yang cukup. 3. Terapi obat dan transfusi darah yang kedua sudah diberikan. 4. Ibu bersedia untuk memenuhi nutrisinya sesuai dengan diit yang diberikan oleh rumah sakit. 5. Semua kegiatan sudah didokumentasikan. 93 DATA PERKEMBANGAN V Tanggal 02 Mei 2015 S Pukul 14.00 WIB : Data Subjektif 2. Ibu mengatakan sudah tidak pusing dan tidak berkunang-kunang lagi. 3. Ibu mengatakan nafsu makan bertambah. 4. Ibu mengatakan badannya sudah tidak lemas lagi. 5. Ibu mengatakan sudah cukup istirahat yaitu siang 2-3 jam dan tidur malam 7-8 jam. 6. Ibu mengatakan sudah minum obatnya secara teratur, SF 200 mg sudah diminum pukul 14.00 WIB, Asam folat 400 mcg sudah diminum pada pukul 14.00 WIB, Vitamin C 50 mg sudah diminum pada pukul 14.00 WIB. O : Data Objektif 1. Keadaan Umum : Baik 2. Kesadaran : Composmentis 3. TTV : TD S 4. : 120/80 mmHg N : 82 x/menit : 36,4 0C R : 22 x/menit Inspeksi a. Muka : Tidak oedema, tidak pucat, tidak ada cloasma gravidarum. b. Mata : Conjungtiva : Merah muda Sklera : Putih 94 5. Palpasi Abdomen Kontraksi : ada 1 kali Leopold I : TFU : 3 jari di atas pusat Fundus : Teraba lunak, bulat, dan digoyangkan tidak melenting (bokong) Leopold II : Kanan : Teraba keras, memanjang seperti papan (punggung). Kiri : Teraba bagian-bagian kecil janin (ekstermitas) Leopold III : Bagian bawah perut ibu teraba bulat, keras, dan melenting (kepala), masih dapat digoyangkan. Bagian terbawah janin belum masuk panggul (convergen). TFU Mc. Donald : 28 cm TBJ : (28-12) x 155 = 2480 gram. Auskultasi DJJ Punctum maximum : Kuadran bawah bagian kanan perut ibu Frekuensi : 138 x/menit Teratur/tidak : Teratur 6. Ekstermitas : Terpasang infus NaCl pada tangan kiri. 7. Pemeriksaan Laboratorium ketiga pada pukul 15.00 WIB Hb : 9,9 g%. 95 A : Assesment Ny. S umur 32 tahun G2P1A0 umur kehamilan 30 minggu, janin tunggal, hidup, intra uteri, letak memanjang, presentasi kepala, punggung kanan, bagian terbawah belum masuk panggul, dengan anemia ringan. P : Planning Tanggal 02 Mei 2015 pukul 15.10 WIB i. Pukul 15.10 WIB memberitahu ibu tentang hasil pemeriksaan bahwa janin dalam keadaan baik dan kadar Hb ibu sudah mendekati normal. ii. Pukul 15.10 memberitahukan pada ibu bahwa transfusi darah sudah selesai diberikan dan kemudian disambung dengan cairan infus NaCl. iii. Pukul 15.12 WIB menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup. iv. Pukul 15.13 WIB menganjurkan ibu untuk memenuhi nutrisinya sesuai dengan diit yang diberikan oleh rumah sakit. v. Pukul 15.14 WIB mendokumentasikan semua tindakan. 96 EVALUASI Tanggal 02 Mei 2015 pukul 17.00 WIB 1. Ibu sudah mengetahui tentang hasil pemeriksaan janinnya bahwa janinnya dalam keadaan baik. 2. Lengan kiri ibu terpasang infus NaCl. 3. Ibu sudah tidur siang 2 jam.. 4. Ibu sudah makan sesuai dengan makanan yang diberikan oleh rumah sakit (1 piring), minum (1 gelas air putih). 5. Semua kegiatan sudah didokumentasikan. 97 DATA PERKEMBANGAN VI Tanggal, 03 Mei 2015 S Pukul: 10.00 WIB : Data Subjektif 1. Ibu mengatakan sudah tidak pusing dan mata sudah tidak berkunang-kunang lagi. 2. Ibu mengatakan nafsu makannya sudah bertambah. 3. Ibu mengatakan badannya sudah tidak lemas lagi. 4. Ibu mengatakan sudah istirahat yang cukup, yaitu tidur siang 2-3 jam dan tidur malam 7-8 jam. 5. Ibu mengatakan sudah minum obatnya secara teratur, SF 200 mg, Asam folat 400 mcg, dan Vitamin C sudah diberikan pada pukul 07.00 WIB. O : Data Objektif 1. Keadaan Umum : Baik 2. Kesadaran : Composmentis 3. TTV : TD S 4. : 120/80 mmHg N : 82 x/menit : 36,40C R : 22 x/menit Inspeksi a. Muka : Tidak oedema, tidak pucat, tidak ada cloasma gravidarum. b. Mata : Conjungtiva Sklera : Merah muda : Putih 98 5. Palpasi Abdomen Kontraksi Leopold I : ada 1 kali TFU : 3 jari di atas pusat Fundus : Teraba lunak, bulat, dan digoyangkan tidak melenting (bokong). Leopold II Kanan : Teraba keras, memanjang seperti papan (punggung). Kiri : Teraba bagian-bagian kecil janin (ekstermitas). Leopold III : Bagian perut ibu teraba bulat, keras, dan melenting (kepala). Leopold IV : Bagian terbawah janin belum masuk panggul (Convergen). TFU Mc. Donald : 28 cm TBJ : (28-12) x 155 = 2480 gram. Auskultasi DJJ Punctum maximum : Kuadran bawah bagian kanan perut ibu Frekuensi : 138 x/menit Teratur/tidak : Teratur 6. Ekstermitas : pada tangan kiri terpasang infus RL. 7. Pemeriksaan Laboratorium pada puku 08.00 WIB 99 Hb A : 11,6 g% : Assesment Ny. S umur 32 tahun G2P1A0 umur kehamilan 30 minggu, janin tunggal, hidup, intra uteri, letak memanjang, presentasi kepala, punggung kanan, bagian terbawah belum masuk panggul, hamil normal. P : Planning Tanggal, 03 Mei 2015 Pukul: 10.00 WIB 1. Pukul 10.00 WIB memeriksa KU dan VS. 2. Pukul 10.10 WIB memberitahu ibu tentang hasil pemeriksaan bahwa janin dalam keadaan baik dan kadar Hb ibu sudah normal. 3. Pukul 10.10 WIB memberitahu ibu tentang hasil pemeriksaannya bahwa ibu sudah tidak anemia lagi Hb 11,6 g%. 4. Pukul 10.11 WIB melakukan kolaborasi dengan dokter SpOG dengan advice : a. Aff infus b. Ibu diperbolehkan pulang c. Memberikan terapi obat oral yaitu : SF 200 mg 1 x 1 tablet Asam folat 400 mcg 1 x 1 tablet Vitamin C 50 mg 2 x 1 tablet 100 5. Pukul 10.12 WIB menganjurkan ibu untuk tetap mengkonsumsi makanan yang mengandung zat besi misalnya sayuran hijau (bayam, sawi, kangkung), daging merah, sereal, telur, dan kacang tanah. 6. Pukul 10.14 WIB menganjurkan ibu untuk menghindari aktivitas yang berat. 7. Pukul 10.14 WIB menganjurkan ibu untuk tetap istirahat yang cukup. 8. Pukul 10.15 WIB mendokumentasikan semua tindakan. EVALUASI Tanggal, 03 Mei 2015 Pukul: 10.16 WIB 1. Hasil pemeriksaan a. Keadaan Umum : Baik b. Kesadaran : Composmentis c. TTV : TD : 120/80 mmHg S : 36,20C N : 82 x/menit R : 22 x/menit 2. Ibu sudah mengetahui tentang hasil pemeriksaan janinnya bahwa janinnya dalam keadaan baik. 3. Ibu sudah mengetahui tentang hasil pemeriksaannya bahwa ibu sudah tidak anemia lagi dan kadar Hb nya sudah naik dari 6,8 g% sekarang menjadi 11,6 g%. 4. Advice dokter SpOG sudah dilaksanakan. 101 5. Ibu bersedia untuk tetap mengkonsumsi makanan yang mengandung zat besi. 6. Ibu bersedia untuk menghindari aktivitas yang berat. 7. Ibu bersedia untuk istirahat yang cukup. 8. Semua kegiatan sudah didokumentasikan. 102 II. PEMBAHASAN Pembahasan merupakan bagian dari Karya Tulis Ilmiah yang membahas keadaan atau hambatan selama melakukan asuhan kebidanan pada Ny. S dengan anemia berat. Kendala yang menyangkut kesenjangan tersebut dapat dilakukan pemecahan masalah, adapun pemecahan masalahnya dengan melaksanankan asuhan kebidanan sebagai salah satu cara yang dilakukan oleh bidan dalam menangani masalah kebidanan, sehingga dapat diuraikan pembahasan dengan menggunakan Manajemen Asuhan Kebidanan 7 langkah Varney yang dirumuskan sebagai berikut : 1. Pengkajian Pengkajian adalah mengumpulkan data subjektif dan objektif, berupa data fokus yang dibutuhkan untuk menilai keadaan ibu sesuai dengan kondisinya, menggunakan anamnesis, pemeriksaan fisik, penimbangan berat badan, tinggi badan, dan pemeriksaan laboratorium (Mandriwati, 2008). Menurut Sulistyawati (2011) data subjektif pada ibu hamil dengan anemia berat meliputi: a. Ibu mengatakan HPHT b. Ibu mengatakan ini kehamilan yang keberapa c. Ibu mengatakan tidak pernah keguguran d. Ibu mengatakan sering pusing, lemas e. Ibu mengatakan mata berkunang-kunang 103 Dari data objektifnya dilakukan pemeriksaan fisik secara sistematis meliputi keadaan umum ibu lemah, tekanan darah turun, frekuensi nadi meningkat, DJJ, dan kadar hemoglobinnya. Pada penelitian ini dilakukan pengkajian dengan hasil data subjektif pada Ny. S dengan anemia berat mengeluh kepala pusing, mata berkunang-kunang, cepat lelah, dan badan lemas. Dari data objektif pada Ny. S telah dilakukan pemeriksaan fisik secara sistematis dan pemeriksaan laboratorium yaitu pemeriksaan Hb. Hasil pemeriksaan meliputi, keadaan umum lemah, tekanan darah 100/80 mmHg, nadi 88 x/menit, pernafasan 26 x/menit, suhu 36,2 0 C, conjungtiva pucat, Hb 6,8 gr%. Jadi tidak terdapat kesenjangan antara teori dan di lahan praktik. 2. Interpretasi Data Pada interpretasi data terdiri dari diagnosa kebidanan, masalah, dan kebutuhan. Diagnosa kebidanan diperoleh dari data subjektif yaitu ibu mengeluh kepala pusing, badan lemas, mata berkunang-kunang, nyeri perut dan berdasarkan dari hasil pemeriksaan Hb 6,8 gr%. Masalah yang dialami Ny. S adalah ibu merasa cemas dengan keadaannya. Untuk mengatasi masalah tersebut Ny. S membutuhkan informasi tentang keadaannya dan dukungan mental dari keluarga dan tenaga kesehatan. Diagnosa kebidanan yang ditegakkan sudah sesuai dengan data subjektif dan objektif yang sudah terkumpul. Menurut Proverawati 104 (2011), data subjektif pada anemia berat ibu mengeluh perubahan warna tinja, denyut jantung cepat, tekanan darah rendah, frekuensi pernafasan cepat, pucat atau kulit dingin, nyeri dada, sakit kepala, pusing atau kepala terasa ringan, kelelahan atau kekurangan energi, tidak bisa berkonsentrasi, sesak nafas, nyeri dada, pingsan, dan data objektif meliputi pemeriksaan Hb kurang dari 7 g%. Pada teori masalah yang sering muncul dalam kasus ini adalah ibu cemas terhadap kehamilannya (Varney, 2007). Jadi pada langkah ini tidak terjadi kesenjangan antara teori dan praktek lapangan. 3. Diagnosa Potensial Mengindentifikasi dengan hati-hati gejala yang memerlukan tindakan kebidanan untuk membantu pasien mengatasi dan mencegah masalah-masalah yang spesifik (Varney, 2007) Menurut Manuaba (2010), pada kasus ibu hamil dengan anemia berat kemungkinan terjadi beberapa masalah potensial antara lain terjadi abortus prematurus, perdarahan post partum, dan hambatan tumbuh kembang janin dalam rahim. Berdasarkan pengkajian diagnosa potensial yang mungkin terjadi pada kasus Ny. S umur 32 tahun hamil dengan anemia berat adalah perdarahan pada ibu. Jadi pada teori dan lahan praktik tidak terdapat kesenjangan. 105 4. Tindakan Segera Antisipasi adalah mengindentifikasi perlunya tindakan segera bidan atau dokter untuk konsultasi atau ditangani bersama dengan tim kesehatan yang lain sesuai dengan kondisi klien (Jannah, 2011) Antisipasi pada Ny. S hamil dengan anemia berat adalah kolaborasi dengan dokter SpOG. Penanganan segera pada kasus anemia berat adalah melakukan kolaborasi dengan dokter SpOG untuk pemberian transfusi darah, sulfas ferrosus 200 mg, per oral, di tambah asam folat 400 mg per oral (Manuaba, 2008). Sehingga kondisi pasien membaik. Disini tidak terdapat kesenjangan antara teori dan lahan praktik. 5. Perencanaan Pada perencanaan dilakukan perencanaan secara menyeluruh berdasarkan pertimbangan yang tepat (Jannah, 2011). Perencanaan yang penulis lakukan pada Ny. S hamil dengan anemia berat adalah sebagai berikut : a. Beritahu kepada ibu dan keluarga hasil pemeriksaan b. Beri informasi pada ibu tentang anemia berat c. Beri informasi gizi ibu hamil dengan anemia berat d. Anjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan yang mengandung gizi e. Beri support dan motivasi pada ibu serta melibatkan keluarga dalam memberikan asuhan f. Anjurkan ibu untuk istirahat yang cukup 106 g. Periksa KU dan TTV h. Kolaborasi dengan dokter SpOG untuk pemberian terapi: O2 2 L/menit Infus RL 20 tpm Transfusi darah 2 colf Injeksi Ceftriaxon 1 gr/12 jam secara IV Injeksi Ketorolac 1 ampul/8 jam secara IV SF 200 mg 3 x 1 tablet Asam folat 400 mcg 1 x 1 tablet Vit. C 50 mg 2 x 1 tablet. i. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk pemenuhan nutrisi Menurut Rukiyah (2014), rencana asuhan dari diagnosa yang akan diberikan dalam kasus anemia berat yaitu meningkatkan gizi penderita, yaitu dengan penambahan makanan sayuran hijau, daging, memberi tambahan suplemen zat besi 1 x 120 mg, dan pantau kadar Hb setiap hari. Dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat kesenjangan antara teori dan lahan praktik. 6. Pelaksanaan Pada langkah ini rencana asuhan menyeluruh seperti yang diuraikan pada langkah kelima, dan dilaksanakan secara efisien dan aman (Jannah, 2011). Pada tahap ini dilaksanakan asuhan berdasarkan perencanaan yang telah disusun oleh penulis, yaitu : dilakukan kolaborasi dengan dokter 107 SpOG dengan pemberian terapi transfusi darah 2 colf, infus RL 20 tetes/menit, injeksi ceftriaxon 1 gr/12 jam, injeksi ketorolac 1 ampul/8 jam, SF 200 mg 3 x 1 tablet, asam folat 400 mcg 1 x 1 tablet, dan Vit. C 50 mg 2 x 1 tablet. 7. Evaluasi Pada langkah ini dilakukan evaluasi apakah kebutuhan telah terpenuhi dan mengatasi diagnosa dan masalah yang telah diidentifikasi. Rencana tersebut dianggap efektif jika memang benar efektif dalam penatalaksanaannya (Jannah, 2011). Setelah dilakukan asuhan selama 4 hari, ibu sudah tidak ada keluhan, pemenuhan nutrisi ibu sudah baik, nafsu makan bertambah banyak, pengetahuan ibu tentang Fe bertambah, ibu sudah tidak anemia, Hb ibu sudah naik, semula 6,8 gr% menjadi 11,6 gr%. Pada tahap ini evaluasi dilakukan sesuai dengan teori, sehingga tidak terjadi kesenjangan antara teori dan praktek lapangan. BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Setelah penulis melakukan asuhan kebidanan dengan menggunakan manajemen menurut 7 langkah Varney pada ibu hamil dengan anemia berat maka penulis dapat membuat kesimpulan sebagai berikut : 1. Pengkajian pada kasus ibu hamil Ny. S dengan anemia berat data penunjang yang diperoleh 6,8 g% sudah sesuai dengan teori, tetapi terdapat kesenjangan antara teori dan lahan praktik yaitu pada data subjektif ibu tidak mengeluh warna tinjanya berubah menjadi hitam kecoklatan dan ibu tidak pinsan. 2. Interpretasi data pada kasus ibu hamil Ny. S dengan anemia berat sudah sesuai dengan teori, jadi antara teori dan lahan praktik tidak terdapat kesenjangan. 3. Diagnosa potensial pada kasus ibu hamil Ny. S dengan anemia berat yaitu perdarahan, karena tepatnya penanganan pada klien diagnosa potensial tersebut tidak terjadi. 4. Antisipasi pada kasus ibu hamil Ny. S dengan anemia berat sudah sesuai dengan teori, jadi tidak terdapat kesenjangan antara teori dan lahan praktik. 108 109 5. Rencana tindakan pada kasus ibu hamil Ny. S dengan anemia berat sudah sesuai dengan teori, jadi tidak terdapat kesenjangan antara teori dan lahan praktik. 6. Pelaksanaan pada kasus ibu hamil Ny. S dengan anemia berat sudah sesuai dengan teori, jadi tidak terjadi kesenjangan antara teori dan lahan praktik. 7. Evaluasi pada ksasus ibu hamil Ny. S dengan anemia berat setelah diberikan asuhan selama 4 hari keadaan umum baik, muka terlihat tampak segar, tidak pucat, conjungtiva berwarna merah muda, sudah tidak ada keluhan, semula Hb 6,8 gr% sekarang naik menjadi 11,6 gr%. 8. Pada kasus ini terdapar kesenjangan antara teori dan praktik lapangan, yaitu pada pemberian terapi pada ibu hamil dengan anemia berat. Pada teori ibu hamil diberikan furosemid 40 mg secara IV sedangkan di lahan praktik tidak, karena furosemid mempunyai efek menurunkan tekanan darah, sedangkan Ny. S tekanan darahnya rendah yaitu 100/70 mmHg, jadi tidak diberikan furosemid agar tidak terjadi hipotensi. B. Saran 1. Bidan Disarankan agar bidan selalu menambah pengetahuan baru seperti mengikuti seminar-seminar dan pelatihan agar kualitas pelayanan kebidanan sebagai pelaksana fungsional semakin optimal. 110 2. Institusi a. RSU Assalam Gemolong Disarankan agar tetap meningkatkan kualitas pelayanan dan dalam hal pendidikan kesehatan perlu ditingkatkan kepada ibu maupun keluarganya agar mau mengerti dan mau bekerjasama untuk mengatasi masalah serta partisipasi aktif keluarga sangat diperlukan dalam penanganan masalah anemia, seperti diadakannya program penyuluhan pada ibu hamil. b. Bagi pendidikan Diharapkan agar institusi pendidikan lebih meningkatkan atau menambah referensi, sehingga dapat membantu penulis atau mahasiswa yang akan mengambil kasus yang sama. 3. Bagi ibu hamil a. Diharapkan untuk mencegah terjadinya anemia saat hamil dengan melakukan ANC minimal 4x selama hamil agar dapat terdeteksi adanya faktor penyebab anemia. b. Ibu diharapkan untuk minum obat sesuai dengan anjuran yang diberikan petugas kesehatan pada saat pemeriksaan kehamilan. c. Diharapkan ibu hamil untuk mengkonsumsi makanan yang mengandung banyak zat gizi saat hamil, persalinan, maupun nifas. DAFTAR PUSTAKA Alimul. 2008. Ketrampilan Dasar Praktek Klinik untukKebidanan. Jakarta : Salemba Medika. Astuti, H. P., 2012. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Kehamilan. Yogyakarta: Rohima Press Dewi, V. N. L., Sunarsih, T. 2011. Asuhan Kebidanan Nifas. Jakarta : Salemba Medika. Depkes RI. 2010. Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2012 AKI. Jakarta Depkes RI. 2010. Permenkes 1464/MENKES/PER/X/2010 (online) Available : http://www.kesehatanibu..depkes.go.id/archives/171 html 31 Oktober 2014 Depkes RI. 2010. Permenkes 856/Menkes/SK/IX/2009 (online). Available : http://www.kesehatanibu.depkes.go.id/wpcontent/uploads/downloads/20 11/08/Manlak-Jamkesmas-2011.pdf html 31 Oktober 2014 Fadlun. 2012. Asuhan Kebidanan Patologis. Jakarta: Salemba Medika. Kusmiyati, Y., Wahyuningsih, H.P., Sujiyatini. 2010. Perawatan Ibu Hamil. Yogyakarta: Fitramaya. Manuaba. 2009. Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita. Jakarta: EGC. ________.2010. Ilmu Kebidanan: Penyakit Kandungan dan KB untuk Pendidikan Bidan. Jakarta: EGC Notoatmodjo. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Edisi Revisi. Rineka Cipta: Jakarta. Nurssalam. 2009. Proses dan Dokumentasi Dan Keperawatan. Salemba Medika: Jakarta Prawirohardjo. 2010. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Proverawati. 2011. Anemia dan Anemia Kehamilan. Yogyakarta: Nuha Medika. Rukiyah, A. Y., Yulianti, L., 2009. Asuhan Kebidanan Kehamilan. Jakarta: Trans Info Media. Saifudin. 2012. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. JPNKKR. Jakarta. Sulistyawati, Ari. 2011. Asuhan Kebidanan Pada Masa Kehamilan. Jakarta : Salemba Medika. Varney. 2007. Buku Ajar Asuhan Kebidanan. Jakarta : EGC.