PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVENMENT DIVISION (STAD) TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI SMAN 1 LINGGO SARIBAGANTI KABUPATEN PESISIR SELATAN Mela Safhira1, Rina Widiana2 , Diana Susanti2 1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat 2 Dosen Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatra Barat [email protected] ABSTRACT This research is motivated by the lack of active students in the learning process and have not seen cooperation among students. The learning process tends to be one way and lack of student’s motivation in the learningprocess, so that learning takes place passively.This is due to poor performance of students learning biology. It proved by average results of study biology class XI student of SMAN 1 Linggo Sari Baganti which have value under the minimum criterion. This study aims to determine the application of the learning model of student team achievement division (STAD) to learning outcomes biology class XI of SMAN 1 Linggo Sari Baganti. This research is an experimental research using design reseachrandomized control group posttest only design. The population in this study were all second semester grade students in SMAN 1 Linggo Sari Baganti in the year 2016/2017. Data were analyzed using t-test. Based on the results of the final test average values obtained at the end of the test is the experimental class and control class 45.60 74.34. With the t-test values obtained Ttable=1.67 and Tcount= -50.96, where Tarithmetic>Ttableshows the H1 hypothesis is accepted. Based on the data, the conclusion is the application of the learning model student achievement team division (STAD) in biology increase student learning outcomes in grade XI in SMAN 1 Linggo Sari Baganti Keywords: Learning Outcomes, Affective, Cognitive and Physicomotor Competency pembelajaran adalah mengembang- PENDAHULUAN Pembelajaran biologi meru- kan potensi peserta didik (kognitif, pakan salah satu pembelajaran di afektif, sekolah yang memiliki paradigma penting dalam peranan psikomotor baru atau dalam dikenal istilah mengembangkan kecerdasan intelektual, emosional, potensi siswa. Lufri dkk (2007:2) spiritual dan skill) secara optimal. mengatakan bahwa prinsip dasar Pembelajaran biologi juga dapat mengembangkan keterampilan, me- belajar seperti belajar kelompok, nyadarkan siswa akan pentingnya namun kelestarian alam dan mengagumkan dalam proses pembelajaran tersebut pencipta-Nya. sehingga kegiatan pembelajaran yang Guru adalah belum termotivasi yang dilakukan belum mendapatkan hasil menempati posisi dan memegang yang maksimal. Hal ini disebabkan peranan penting dalam pendidikan. oleh banyaknya siswa yang kurang Sebagai guru aktif dalam proses pembelajaran, merupakan salah satu faktor penentu siswa kurang fokus dalam me- keberhasilan setiap upaya pendidi- mahami materi yang diajarkan oleh kan. guru. Akibatnya hasil belajar siswa tenaga Untuk sumber siswa pendidik, meningkatkan hasil belajar siswa, seorang guru harus menjadi mampu menyelenggarakan proses kriteria ketuntasan minimum yang pembelajaran dengan baik. Slameto telah ditetapkan sekolah 81. Terlihat (2010:2) mengatakan bahwa proses dari rata-rata ulangan harian 4 (UH4) pembelajaran proses pada materi sistem reproduksi hasil komunikasi. Dalam suatu proses belajar biologi siswa di SMAN 1 komunikasi selalu melibatkan tiga Linggo Sari Baganti untuk kelas komponen pokok, yaitu komponen XI.IA-1 pengirim pesan atau guru, komponen XI.IA-3 (58,50), XI.IA-4 (56,52), penerima pesan atau siswa dan XI.IA-5 (56,50). merupakan komponen pesan itu sendiri yang biasanya berupa materi pelajaran. Berdasarkan hasil rendah yaitu dibawah (67,44),XI.IA-2 (67,52), Rendahnya nilai siswa pada materi sistem reproduksi karena observasi sulitnya siswa dalam mempelajari dan wawancara dengan guru biologi materi sistem reproduksi, kesulitan kelas XI SMAN 1 Linggo Sari yang Baganti pada Bulan Februari 2017, karena banyak membahas tentang diperoleh informasi bahwa proses struktur organ reproduksi dan proses pembelajaran cenderung berlangsung spermatogenesis satu arah atau mononton dan guru Maka dalam hal ini guru harus telah menerapkan beberapa strategi kreatif dan berwawasan luas tentang dialami siswa dan disebabkan oogenesis. model pembelajaran. Salah satu cara pada semester 2 Tahun Pelajaran untuk meningkatkan hasil belajar 2016/2017 siswa dalam pembelajaran biologi pengambilan dapat dengan ditempuh dengan model terdiri dari sampel 5 kelas dilakukan menggunakan teknik pembelajaran kooperatif tipe Student purposive sampling. Teknik analisis Teams yang digunakan dalam penelitian ini Achievement Division (STAD). Penelitian ini bertujuan adalah untuk mengetahui Penerapan Model homogenitas dapat dilakukan uji Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD hipotesis menggunakan uji t uji Terhadap hipotesis bertujuan untuk mengetahui Siswa Hasil Belajar Biologi Kelas XI SMAN 1Linggo Sari Baganti. uji apakah normalitas hipotesis dan penelitian uji ini diterima atau ditolak. Model pembelajaran (STAD) ini pernah digunakan dalam penelitian sebelumnya oleh Setiogohadi (2014:12) “Penerapan Model Kooperatif Tipe HASIL DAN PEMBAHASAN 1. RANAH AFEKTIF Berdasarkan penelitian yang berjudul Pembelajaran STAD Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas VII.2 SMP telah dilakukan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD yang dilakukan di SMAN 1 Linggo Sari Baganti Kabupaten Pesisir selatan diperoleh data tentang Negeri 24 Palembang. penilaian sikap siswa untuk ranah afektif berupa lembar observasi yang METODE PENELITIAN Penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan Rancangan bertujuan untuk melihat sikap dan minat siswa penelitian yang digunakan adalah pembelajaran randomized control group posttest gambar 2. only design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPA SMAN I Linggo sari baganti kabupaten Pesisir Selatan selama dapat dilihat proses pada Menurut Kunandar (2013:100) sikap menentukan keberhasilan seseorang yang tidak memiliki minat dan belajar yang sulit untuk mencapaai keberhasilan secara optimal. 2. RANAH KOGNITIF Dari hasil penelitian yang telah dilakukan pada kedua kelas sampel diperoleh data hasil belajar siswa pada ranah kognitif. Data tersebut Gambar 2. Rata-rata nilai Afektif diperoleh dari tes akhir yang dilakukan pada kegiatan penelitian Data penelitian ranah afektif selama proses pembelajaran dapat dilihat pada gambar 3. ber- langsung diadakan observasi untuk dengan kelas kontrol. Penilaian sikap pada kelas eksperimen dan kelas kontrol terdiri dari tiga indikator yaitu Rata-Rata Nilai penilaian antara kelas eksperimen bertanggung jawab, kerja sama dan 60 45,6 0 40 Kelas Eksperimen Kelas Kontrol 20 0 XI IPA XI IPA 1 4 berkomunikasi. Hasil penelitian menunjukkan secara umum bahwa sikap 74,34 80 Gambar 3. Rata-Rata Nilai Kognitif siswa selama proses pembelajaran Kedua Kelas Sampel menggunakan model pembelajatan Hasil uji hipotesis didapat thitung tipe STAD dengan metode ceramah dan diskusi sama sama mendapat predikat yang sama. Kelas eksperimen memiliki nilai rata-rata (65,86) berada pada predikat C sedangkan kelas kontrol nilai rata-rata (63,63) berada pada predikat C. 50,96 dan ttabel 1,67 maka t hitung>ttabel yaitu H1 diterima. Hasil hipotesis menunjukan terdapat pengaruh pembelajaran kooperatif tipe STAD terhadap hasil belajar biologi siswa kelas XI. Model pembelajaran STAD dapat mendorong siswa untuk bertanggung jawab, aktif dalam pendapat Sudjana (2013: 39) hasil pembelajaran dan kerja sama. belajar yang dicapai siswa di- Penerapan STAD diawali dengan pengaruhi oleh 2 faktor utama yakni pembagian kelompok terdiri dari 4-5 faktor dari dalam diri siswa itu dan orang yang heterogen. faktor yang datang dari luar diri Namun dasarkan kenyataannya hasil eksperimen belajar dengan ber- siswa atau faktor lingkungan. kelas 3. RANAH PSIKOMOTOR menerapkan Berdasarkan hipotesis model pembelajaran STAD masih bahwa rendah yaitu 74,34 dengan 35,48% belajaran dan kelas kontrol yang menerapkan terhadap hasil belajar biologi siswa pembelajaran metode kelas XI. Hasil rata-rata siswa pada ceramah dan diskusi kelompok yaitu kelas eksperimen yaitu 68,38 nilai 45,60 dengan jumlah ketuntasan siswa dalam kriteria cukup (C) 3,45%. Menurut Djamarah dan Zain sedangkan nilai rata-rata siswa pada (2014:107) bahwa tingkatan ke- kelas kontrol yaitu 66,02 nilai siswa berhasilan tersebut dikatakan kurang dalam kriteria cukup (C). Hal ini apabila disebabkan dengan bahan pelajaran yang terdapat hasil pengaruh kooperatif siswa tipe dalam pemSTAD me- diajarkan kurang dari 60% dikuasai nyelesaikan tugas-tugas manual dan oleh siswa. gerakkan fisik atau keterampilan ber- Pada kelas eksperimen nilai tindak masih rendah dan kurangnya rata-rata siswa lebih tinggi dari kelas minat siswa untuk menyelesaikan kontrol ke- tugas yang diberikan guru, kurang- mampuan siswa pada kelas kontrol nya tanggung jawab dari dalam diri lebih rendah dibandingakan kelas siswa. Menurut Susanto (2013:66) eksperimen, hal ini terlihat pada kuis Bahwa minat merupakan unsur yang yang diberikan setiap akhir pem- menggerakkan motivasi seseorang belajaran, banyak siswa pada kelas sehingga seseorang tersebut dapat eksperimen yang mendapatkan nilai berkonsentrasi terhadap suatu benda yang kelas atau kegiatan tertentu. Penilaian dengan psikomotor pada kelas eksperimen disebabkan tinggi kontrol. Hal karena dibandingkan ini sesuai adalah diskusi, sedangkan pada kelas eksperimen adalah penilaian LDS, kontrol berupa resume. Laporan dan pada kelas kontrol yang dinilai diskusi siswa ini diberikan pada saat adalah berupa resume selama proses proses pembelajaran. Pada kelas pembelajaran kontrol resume diberikan saat proses Penilaian belajar mengajar setelah guru selesai eksperimen mengajar materi dikelas. indikator Penilaian psikomotor di- 3 kali pertemuan. LDS kelas menggunakan yang lengkapan pada terdiri laporan dua atas diskusi kedan lakukan pada kedua kelas sampel kerapian dan kebersihan penulisan yaitu pada kelas eksperimen dinilai laporan diskusi dan pada kelas dari hasil lembar diskusi siswa kontrol (LDS) setelah melakukan diskusi indikator sedangkan pada kelas kontrol yang lengkapan resume dan menyimpul- dinilai adalah resume siswa setiap kan resume nilai capaian optimum pertemuan pada kelas eksperimen adalah 68.38 yang dibuat setelah juga menggunakan yang terdiri predikat C. dua atas ke- selesai proses pembelajaran. Data dengan Tingginya hasil penilaian psikomotor pada kelas capaian optimum yang diperoleh eksperimen dan kontrol dapat dilihat siswa ini disebabkan karena pada pada Gambar 4. umumnya kesusuaian mengin- vestigasi, membuat jawaban LDS sudah baik, meskipun masih ada yang kurang lengkap dan telah sesuai dengan tujuan pembelajaran. Pada kelas kontrol memiliki nilai capaian optimum yang diperoleh yaitu 66,02 dengan predikat C. Siswa sudah membuat resume dengan lengkap Gambar 4. Rata-Rata Nilai Psikomotor meskipun ada sebagian siswa yang kurang Penilaian, pada ranah psikomotor yang dinilai pada kelas bersih dan rapi dalam membuat resume. Menurut kunandar (2013:251) penilaian kompetensi keterampilan adalah penilaian yang dilakukan guru untuk mengukur tingkat pencapaian kompetensi keterampilan dari peserta didik yang meliputi aspek imitasi, manipulasi, presisi, artikulasi dan naturalisasi. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achivement Division (STAD). dapat meningkatkan hasil belajar biologi siswa pada kelas XI IPAdi SMAN 1 Linggo Sari Baganti. DAFTAR PUSTAKA Lufri. 2007. Strategi Pembelajaran Biologi. Padang : UNP Press Slameto. 2010. Belajar & Faktor Faktor Yang Mempengaruhi. Jakarta. Rineka Cipta Setiogohadi, 2014. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas VII.2 SMP Negeri 24 Palembang. Jurnal Inovasi dan Pembelajaran Fisika. Kunandar. 2013. Penilaian Autentik (Penilaian Hasil Belajar Peserta Didik Berdasarkan Kurukulum 2013). Jakarta. Raja Grafindo Persada. Sudjana, N. 2013. Dasar-Dasar Proses Pembelajaran Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo.