plagiat merupakan tindakan tidak terpuji plagiat

advertisement
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
ANALISIS PERBANDINGAN EFEKTIVITAS IKLAN DI JEJARING SOSIAL
FACEBOOK TWITTER DAN INSTAGRAM
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Manajemen
Oleh :
Yohanes Adhi Saputra
NIM : 112214032
PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2015
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
“Kebanggaan kita yang terbesar
adalah bukan tidak pernah gagal, tetapi bangkit kembali setiap kali kita jatuh”
(Konfusius)
“Kenalilah diri anda sendiri maka anda akan memenangkan semua pertempuran”
(Lao-Tzu)
Hidup itu bagaikan Game RPG, kita bisa melakukan apapun dan menjadi siapapun,
bahkan menjadi jahat sekalipun. Hanya saja Game dapat diulang berkali kali,
sedangkan hidup hanya sekali dan terus berjalan. Jadi jangan sia – siakan tiap detik
kehidupan, lakukan dengan hal yang bisa membuat diri berkembang terlebih
membuat orang lain bahagia.
(Penulis)
Skripsi ini dipersembahkan kepada:


Tuhan Yesus Kristus pegangan hidupku
Kedua orang tuaku dan adik – adikku tercinta
yang menjadi motivasiku dalam mengerjakan skripsi ini

Kekasih dan teman teman angkatan 2011 yang selalu hadir
memberikan support bagi saya
iv
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :
Nama
: Yohanes Adhi Saputra
Nomor Mahasiswa
: 112214032
Demi Pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :
ANALISIS PERBANDINGAN EFEKTIVITAS IKLAN DI JEJARING SOSIAL
FACEBOOK TWITTER DAN INSTAGRAM
Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma
hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam
bentuk pangkalan data, mendistribusikannya secara terbatas, mempublikasikannya di
internet atau di media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin
kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal : 30 Juni 2015
Yang menyatakan
Yohanes Adhi Saputra
v
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN MANAJEMEN – PROGRAM STUDI MANAJEMEN
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS
Saya yang bertanda tangan di bawah ini, dengan ini menyatakan bahwa Skripsi dengan
judul :
ANALISIS PERBANDINGAN EFEKTIVITAS IKLAN DI JEJARING
SOSIAL FACEBOOK TWITTER DAN INSTAGRAM
dan diajukan untuk diuji pada tanggal 26 Juni 2015 adalah hasil karya saya.
Saya juga menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian
tuisan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin, atau meniru dalam bentuk
rangkaian kalimat atau simbol yang menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran
dari penulis lain yang saya aku seolah – olah sebagai tulisan saya sendiri, dan atau tidak
terdapat bagian atau keseluruhan tulisan yang saya salin, saya tiru, atau saya ambil dari
tulisan orang lain tanpa memberikan pengakuan (disebutkan dalam referensi) pada
penulis aslinya.
Bila di kemudian hari terbukti bahwa saya ternyata melakukan tindakan tersebut, maka
saya bersedia menerima sanksi, yaitu skripsi ini digugurkan dan gelar akademik yang
saya peroleh (S.E) dibatalkan serta diproses sesuai dengan peraturan perundang –
undangan yang berlaku (UU No 20 Tahun 2003, pasal 25 dan pasal 70).
Yogyakarta 30 Juni 2015
Yang membuat pernyataan,
Yohanes Adhi Saputra
NIM : 112214032
vi
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji Syukur dan terima kasih kepada Allah atas karunia dan rahmat-Nya,
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi berjudul “Analisis Perbandingan
Efektivitas Iklan di Jejaring Sosial Facebook Twitter dan Instagram”. Skripsi ini ditulis
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Program Studi
Manajemen, Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta.
Penulisan skripsi ini dapat selesai dengan baik berkat bantuan berbagai pihak. Untuk
itu, penuis ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Dr. H. Herry Maridjo M.Si, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas
Sanata Dharma.
2. Bapak Dr. Lukas Purwoto, M.Si, selaku Ketua Program Studi Manajemen
Universitas Sanata Dharma.
3. Bapak Albertus Yudi Yuniarto S.E., M.B.A, selaku dosen pembimbing I, yang
telah mengarahkan dan membimbing penulis dengan kesungguhan hati.
4. Bapak Drs. Hendra Poerwanto G, M.Si, selaku dosen pembimbing II yang juga
telah mengarahkan dan membimbing penulis sehingga skripsi ini menjadi lebih
sempurna.
5. Ibu M.T Ernawati, S.E,. M.A. selaku anggota tim penguji yang telah memberi
masukan yang sangat berguna.
6. Segenap dosen dan karyawan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma
vii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
7. Orang tuaku tersayang Bapak Agus Priyanto S.Pd dan Ibu Christina Karminah
yang selalu ada dalam setiap langkah kehidupan saya serta selalu memberi kasih
sayang, doa, dukungan, nasihat, kebahagiaan, dan memberikan penghidupan yang
layak bagiku.
8. Adik – adikku tersayang Adrianus Anjar Saputra dan Stevanus Silent Saputra
yang selalu membantu dalam dukungan dalam menyelesaikan skripsi ini.
9. Kekasih dan Partner hidupku Maria Susan Ardi Wahyuning Tawi untuk segala
waktu, kesabaran, perhatian, nasihat dan dukungan yang tiada henti diberikan
padaku higga saat ini.
10. Sahabat dekat Rey, Richard dan Cin San atas dorongan yang diberikan agar lebih
semangat dalam setiap langkah kehidupan.
11. Sahabat karib dan juga teman seperjuangan di Jogja, Jantra Handoko untuk
pembelajaran hidup dan semangat untuk saling memotivasi.
12. Duo kampreto Welem dan Samuel atas hiburan yang membuat lebih bersemangat.
13. Couple Panutan Mbak Eka dan Mas Bleki atas teladan, saran dan masukannya.
14. Keluarga besar Himpunan Mahasiswa Jurusan Manajemen (HMJM) khususnya
senior – senior Bang Yosua, Mas Gusti, Mas Aji, Mas Bowo, Bang Satria, Mas
Donny, Mbak Melin, Mbak Devi dan semuanya atas pembelajaran dalam
organisasi yang membantu saya berkembang.
15. Teman Kontrakan dan Kos Antonio Bagus dan Belarminus Leo untuk
kebersamaannya dalam belajar di Yogyakarta
viii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
16. JFF Group Sukabumi ; Bobon, AW, KC, Krist, Acew, Josh, Anus, Nanda,
Hendri, Anto untuk segala hal yang luar biasa menginspirasi.
17. Teman teman satu angkatan seperjuangan keluarga besar
Manajemen 2011
Welem, Samuel, Dian, Daniel, Binar, Yoga, Edwin, Praska, Galih, Valent, Jojo,
dan semuanya yang tidak dapat disebutkan satu satu disini untuk segala
kekompakan dan kebersamaannya. Kalian luar biasa guys \m/
18. Teman satu dosen bimbingan yang selalu meluangkan waktu untuk sharing
bersama; Kecap, Bagio, Suster Amba, Tasya, Wati, Anes, Yoga dan Handoko.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan karena
keterbatasan dan pengalaman yang dimiliki penulis. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna menyempurnakan skripsi ini.
Semoga skripsi ini bermanfaat dan dapat menjadi bahan masukan bagi rekan – rekan
dalam menyusun skripsi.
Yogyakarta 30 Juni 2015
Penulis
Yohanes Adhi Saputra
NIM : 112214032
ix
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................................. i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................... iii
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................. iv
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ............................. v
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ............................ vi
KATA PENGANTAR ........................................................................................... vii
HALAMAN DAFTAR ISI.................................................................................... x
HALAMAN DAFTAR TABEL ........................................................................... xiii
HALAMAN DAFTAR GAMBAR ....................................................................... xiv
HALAMAN DAFTAR LAMPIRAN ................................................................... xv
HALAMAN ABSTRAK ....................................................................................... xvi
HALAMAN ABSTRAC......................................................................................... xvii
BAB 1 PENDAHULUAN ..................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah .............................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ....................................................................................... 3
C. Tujuan Penelitian ........................................................................................ 3
D. Manfaat Penelitian ...................................................................................... 3
BAB 2 KAJIAN PUSTAKA ................................................................................. 5
A. Landasan Teori ............................................................................................ 5
x
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
B. Penelitian Sebelumnya ................................................................................ 18
C. Kerangka Konseptual Penelitian ................................................................. 20
D. Hipotesis Penelitian..................................................................................... 21
BAB 3 METODE PENELITIAN ......................................................................... 22
A. Jenis Penelitian ............................................................................................ 22
B. Subjek dan Objek Penelitian ....................................................................... 22
C. Waktu dan Lokasi Penelitian ...................................................................... 23
D. Variabel Penelitian ...................................................................................... 23
E. Populasi dan Sampel ................................................................................... 26
F. Teknik Pengambilan Sampel....................................................................... 27
G. Sumber Data ................................................................................................ 28
H. Teknik Pengumpulan Data .......................................................................... 28
I. Teknik Pengujian Instrumen ....................................................................... 29
J. Teknik Analisis Data ................................................................................... 31
BAB 4 GAMBARAN UMUM .............................................................................. 37
A. Media Massa ............................................................................................... 37
B. Pengertian Media Sosial .............................................................................. 39
C. Produk Media Sosial ................................................................................... 40
D. Pertumbuhan Media Sosial ......................................................................... 44
E. Peran dan Fungsi Media Sosial dalam Dunia Bisnis .................................. 45
BAB 5 ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN .............................................. 48
A. Penjelasan Penelitian ................................................................................... 48
xi
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
B. Profil Responden ......................................................................................... 49
C. Pengujian Instrumen.................................................................................... 50
D. Hasil Dimensi EPIC .................................................................................... 54
E. Uji Statistik ................................................................................................. 88
F. Pembahasan ................................................................................................. 93
BAB 6 KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN .............................. 95
A. Kesimpulan ................................................................................................. 95
B. Saran ............................................................................................................ 96
C. Keterbatasan ................................................................................................ 96
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 97
LAMPIRAN ........................................................................................................... 99
xii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
DAFTAR TABEL
V.1
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ............................... 49
V.2
Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ............................................... 50
V.3
Hasil Uji Validitas ...................................................................................... 51
V.4
Hasil Uji Reabilitas Instrumen Penelitian .................................................. 54
V.5
Dimensi Emphaty Responden Terhadap Iklan di Facebook ...................... 56
V.6
Dimensi Persuasion Responden Terhadap iklan di Facebook ................... 58
V.7
Dimensi Impact Responden Terhadap iklan di Facebook ........................ 60
V.8
Dimensi Communication Responden Terhadap iklan di Facebook ........... 63
V.9
Dimensi Emphaty Responden Terhadap iklan di Twitter .......................... 67
V.10
Dimensi Persuasion Responden Terhadap iklan di Twitter....................... 69
V.11
Dimensi Impact Responden Terhadap iklan di Twitter ............................ 71
V.12
Dimensi Communication Responden Terhadap iklan di Twitter ............... 74
V.13
Dimensi Emphaty Responden Terhadap iklan di Instagram...................... 78
V.14
Dimensi Persuasion Responden Terhadap iklan di Instagram .................. 80
V.15
Dimensi Impact Responden Terhadap iklan di Instagram........................ 83
V.16
Dimensi Communication Responden Terhadap iklan di Instagram .......... 85
V.17
Hasil Perhitungan SPSS Uji Normalitas .................................................... 89
V.18
Hasil Perhitungan SPSS Uji Homogenitas ................................................. 90
V.19
Hasil Perhitungan SPSS Uji Homogenitas Setelah Transformasi Data ..... 91
V.20
Hasil Perhitungan SPSS Uji ANOVA Satu Arah ...................................... 92
xiii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
II.1
Kerangka Konseptual Pemikiran .............................................................. 20
V.1
Grafik EPIC Model Jejaring Sosial Facebook .......................................... 65
V.2
Grafik EPIC Model Jejaring Sosial Twitter .............................................. 76
V.3
Grafik EPIC Model Jejaring Sosial Instagram ......................................... 87
xiv
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
Judul
Lampiran 1
Kuesioner ...................................................................................... 99
Lampiran 2
Data Hasil Penelitian ..................................................................... 106
Lampiran 3
Data Hasil Uji Coba Instrumen ..................................................... 110
xv
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
ABSTRAK
ANALISIS PERBANDINGAN EFEKTIVITAS IKLAN DI JEJARING SOSIAL
FACEBOOK TWITTER DAN INSTAGRAM
Yohanes Adhi Saputra
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2015
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas iklan di jejaring sosial
Facebook, efektivitas iklan di jejaring sosial Twitter, efektivitas iklan di jejaring
sosial Instagram dan adanya perbedaan efektivitas iklan di Jejaring Sosial Facebook,
Twitter dan Instagram. Penelitian ini dilakukan pada bulan April - Mei 2015 di
Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Populasi dalam penelitian
ini adalah seluruh mahasiswa S1 (Strata 1) Fakultas Ekonomi Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta yang masih aktif pada semester genap 2014/2015 yang memiliki
akun Facebook, Twitter dan Instagram dan pernah melihat iklan di jejaring sosial
tersebut. Pengambilan sampel menggunakan metode Accidental Sampling dengan
jumlah responden sebanyak 100 orang. Teknik pengumpulan data menggunakan
kuesioner. Analisis data menggunakan One Way Anova. Dari penelitian ini dapat
disimpulkan bahwa Instagram memiliki skor efektivitas iklan paling besar di atas
Facebook dan Twitter serta Ada perbedaan nyata efektivitas iklan dari ketiga jejaring
sosial (Facebook, Twitter dan Instagram.
Kata Kunci :
Efektivitas Iklan, EPIC Model
xvi
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
ABSTRACT
THE COMPARISON OF ADVERTISEMENT EFFECTIVENESS BETWEEN
SOCIAL NETWORKING SUCH AS FACEBOOK, TWITTER AND
INSTAGRAM
Yohanes Adhi Saputra
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2015
This research aimed to discover the advertisement effectiveness between
social networking such as Facebook, Twitter and Instagram to see if there was a
difference of the advertisement effectiveness in social networking such as Facebook,
Twitter and Instagram. This research was conducted from April until May 2015 in the
Faculty of Economy Sanata Dharma University Yogyakarta. The demographic
surveyed was all of the first undergraduate students in the Faculty of Economy Sanata
Dharma University. The students were still active in their even semester of academic
year 2014/2015 and had Facebook, Twitter and Instagram account on which they saw
the advertisement in those social networking. The sample was taken by using
Accidental Sampling Method from 100 respondents. The data gathering technique
applied in this research was a questionnaire. The data was analyzed using One Way
Anova. According to this research, it can be concluded that Instagram had the largest
score of advertisement effectiveness beyond Facebook and Twitter as well as there
was an obvious difference of advertisement effectiveness among those three social
networking (Facebook, Twitter and Instagram).
Keywords
:
Advertisement Effectiveness, EPIC Model
xvii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dewasa ini perkembangan iklan lewat jejaring sosial semakin marak, bahkan
dapat dikatakan bahwa iklan di jejaring sosial mampu menggeser media cetak
yang sebelumnya memegang posisi puncak dalam media iklan. Buktinya saat ini
sudah banyak perusahaan yang memiliki fans page di Facebook, Twitter, atau
jejaring sosial lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan-perusahaan
dewasa ini menaruh perhatian khusus dalam ber-iklan di jejaring sosial. Cara
untuk memasang iklan di jejaring sosial cukup sederhana, di Facebook misalnya
yang dulunya tidak memiliki area khusus iklan, saat ini sudah ada area untuk
iklan. Hanya dengan membuat akun kemudian melakukan pembayaran sudah
dapat memasang iklan di Facebook dengan area wilayah dan waktu tertentu.
Kemudahan akses menjadikan iklan di jejaring sosial semakin efektif dan efisien.
Iklan melalui jejaring sosial dianggap sebagai iklan yang murah dan mudah.
Iklan di jejaring sosial khususnya jejaring sosial dengan pengguna terbesar
saat ini menjadi sorotan khusus. Perusahaan bahkan sudah melihat secara serius
fenomena jejaring sosial yang kian ramai, yang dulunya hanya sekedar melirik
jejaring sosial sebagai media iklan. Jejaring sosial besar seperti Facebook, Twitter
dan Instagram merupakan jejaring sosial pilihan bagi pemasang iklan. Facebook
1
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
2
saat ini sudah memiliki pengguna sebanyak 1,15 miliar pengguna di seluruh
dunia. Lima Negara dengan pengguan terbanyak berasal dari Amerika Serikat,
Brasil, India, Indonesia dan Meksiko. Twiter saat ini memiliki 400 juta
pengguna aktif sedangkan Instagram 150 juta pengguna. Instagram memang
masih memiliki pengguna yang sedikit, namun jejaring sosial yang satu
perusahaan dengan Facebook ini memiliki pertumbuhan pengguna aktif
sebanyak 23 persen mengalahkan Facebook yang hanya 3 persen saja.
Mengutip Nisnanto (http://tekno.kompas.com/read/2014/01/
26/2030277/Instagram.Tumbuh.Pesat.Facebook.Masih.Berkuasa , akses 18
September 2014 )
Effendy (2002 : 32-33) mengatakan bahwa efektifitas iklan adalah kondisi
sejauh mana efek pesan iklan yang disampaikan itu dapat menarik perhatian,
dimengerti, dipahami, membangkitkan emosi dan menggerakkan sasarannya
untuk memberikan tanggapan yang dikehendaki. Pengukuran efektivitas iklan
dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya adalah menggunakan
metode EPIC Model yang dikembangkan oleh perusahaan AC Nielsen. EPIC
Model menggunakan 4 dimensi kritis yaitu Empati, Persuasi, Dampak, dan
Komunikasi.
Efektivitas penggunaan jejaring sosial Facebook, Twitter, dan Instagram
sebagai media iklan kemudian akan diukur menggunakan EPIC Model
sehingga diperoleh gambaran seberapa besar tingkat efektivitas masing –
masing jejaring sosial.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
3
Berdasarkan uraian di atas peneliti bermaksud melakukan analisa
perbandingan efektivitas iklan di jejaring sosial Facebook, Twitter dan
Instagram.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka rumusan masalah
dalam penelitian ini yang dirumuskan oleh peneliti adalah sebagai berikut:

Apakah ada perbedaan efektivitas iklan di jejaring sosial
Facebook, Twitter dan Instagram?
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
Untuk mengetahui apakah ada perbedaan efektivitas iklan di jejaring sosial:
Facebook, Twitter dan Instagram
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Perusahaan
Diharapkan dapat menjadi pertimbangan bagi perusahaan pengguna
jejaring sosial khususnya yang mengincar pasar mahasiswa sebagai media
promosi dalam menentukan jejaring sosial mana yang akan digunakan
dalam beriklan sehingga tepat untuk menyampaikan pesan dari sebuah
produk atau jasa.
2. Bagi Universitas Sanata Dharma
Diharapkan dapat menambah review karya ilmiah dan dapat digunakan
sebagai pembanding dalam melakukan penelitian.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
4
3. Bagi Penulis
Dengan adanya penelitian ini dapat menambah wawasan penulis tentang
pemasaran khususnya efektivitas iklan.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Pemasaran
Kotler (2002:9) mendefinisikan pemasaran sebagai suatu proses
sosial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka
butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas
mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain.
Sementara menurut American Marketing Association (AMA)
dalam Alma (2004:3), mengungkapkan bahwa pemasaran adalah proses
merencanakan kosepsi, harga, promosi dan distribusi ide, menciptakan
peluang yang memuaskan individu dan sesuai dengan tujuan organisasi.
a. Manajemen Pemasaran
Manajemen pemasaran menurut Asosiasi Pemasaran Amerika (dalam
Kotler, 2002:9) merupakan proses perencanaan dan pelaksanaan pemikiran
terhadap penetapan harga, promosi, dan penyaluran produk baik barang
maupun jasa untuk menciptakan pertukaran yang memenuhi sasaran-sasaran
individu dan organisasi.
b. Bauran Pemasaran
Bauran pemasaran merupakan seperangkat alat pemasaran yang
digunakan perusahaan untuk terus menerus mencapai tujuan pemasarannya di
pasar sasaran (Kotler, 2002:18). Bauran pemasaran ini lazim dikenal sebagai
5
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
6
4P yang terdiri dari produk (product), harga (price), tempat/saluran distribusi
(place), dan promosi (promotion).
Robert Lebron (dalam Kotler, 2002:18) menyebutkan bahwa bauran
pemasaran (4P) merupakan gambaran pandangan penjualan terhadap alat-alat
pemasaran yang dapat digunakan untuk mempengaruhi pembeli. Sehingga
dalam menyikapinya, tiap alat pemasaran ini harus dirancang untuk memberi
satu manfaat bagi pembeli.
1) Produk
Kotler (2002:448) mendefinisikan produk sebagai sesuatu yang dapat
ditawarkan ke suatu pasar untuk memenuhi kebutuhan atau keinginan.
Produk-produk ini meliputi barang fisik, jasa, pengalaman, peristiwa,
tempat, properti, organisasi, dan gagasan.
Produk sendiri jika dilihat dari penggunaannya (Kotler: 2002) dapat
dibedakan menjadi barang konsumsi (consumer goods) dan produk
industrial (industrial goods). Barang konsumsi (consumer goods)
dibedakan menjadi convenience goods, shopping goods dan specialty
goods. Sedangkan produk industrial (industrial goods) terdiri dari material
and parts, capital items dan supplies and business services.
Convinence goods merupakan barang yang biasanya dibeli secara
berulang, secara cepat, seringkali tanpa perencanaan, dan dengan upaya
yang minimum. Contoh dari barang ini antara lain: sabun, rokok, koran,
dan lain-lain.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
7
Shopping goods merupakan barang yang dalam pembeliannya
memerlukan proses seleksi, dimana konsumen akan membandingkan
karakteristik barang tersebut berdasarkan kecocokan, kualitas, harga dan
gaya. Contoh dari barang ini antara lain barang fashion, ponsel, mobil
bekas, dan lain-lain.
Specialty goods merupakan barang-barang yang memiliki karakteristik
yang unik atau identifikasi merk (brand identification) yang menyebabkan
sejumlah pembeli bersedia melakukan upaya pembelian yang khusus.
Contohnya antara lain arloji, peralatan audio, dan lain-lain.
Industrial goods dibedakan menjadi tiga macam barang yaitu bahan
baku dan suku cadang (material and parts) yang merupakan bahan
mentah, barang setengah jadi, dan suku cadang.
Jenis kedua dari barang industrial ialah barang modal (capital items)
yaitu barang-barang yang tahan lama yang memfasilitasi pembuatan
barang jadi (finished goods)
Jenis ketiga dari barang industrial ialah perlengkapan dan jasa bisnis
(supplies and business services); yaitu barang-barang yang berumur
pendek dan jasa yang memfasilitasi produk barang jadi.
2) Harga
Menurut Kotler dan Keller (2009) harga adalah elemen dalam bauran
pemasaran yang tidak saja menentukan profitabilitas tetapi juga sebagai
sinyal untuk mengkomunikasikan proporsi nilai suatu produk. Pemasaran
produk perlu memahami aspek psikologis dari informasi harga yang
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
8
meliputi harga referensi (reference price), inferensi kualitas berdasarkan
harga (price-quality inferences) dan petunjuk harga (price clues).
Pada setiap produk atau jasa yang ditawarkan, bagian pemasaran
berhak
menentukan
harga
pokoknya.
Faktor-faktor
yang
perlu
dipertimbangkan dalam penetapan harga tersebut antara lain biaya,
keuntungan,
praktik
saingan
dan
perubahan
keinginan
pasar.
Kebijaksanaan harga ini menyangkut pula penetapan jumlah potongan,
mark-up, mark-down, dan sebagainya.
3) Tempat/ Saluran Distribusi
Distribusi berhubungan dengan berbagai tempat kegiatan yang
dilakukan oleh perusahaan, dengan tujuan konsumen sasaran dapat dengan
mudah memperoleh produk. Tujuan dari distribusi adalah menyediakan
barang dan jasa yang dibutuhkan dan diinginkan oleh konsumen pada
waktu dan tempat yang tepat. Distribusi menurut Kotler (2002:558) ialah
serangkaian organisasi yang saling tergantung dan terlibat dalam proses
untuk menjadikan produk (barang dan jasa) siap untuk digunakan/
dikonsumsi.
4) Promosi
Kotler dan Keller (2009:510) menyatakan bahwa promosi adalah
berbagai cara untuk menginformasikan, membujuk, dan mengingatkan
konsumen secara langsung maupun tidak langsung tentang suatu produk
atau brand yang dijual.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
9
Promosi sebagai salah satu dari 4 bauran pemasaran merupakan alat
bagi perusahaan (produsen) untuk berkomunikasi dan berinteraksi dengan
konsumennya. Melalui promosi, perusahaan menginformasikan produknya
yang kemudian oleh konsumen digunakan sebagai preferensi merek dalam
melakukan pengambilan keputusan pembelian.
c. Bauran Promosi
Dalam marketing mix barang maupun jasa, iklan termasuk dalam
kategori bauran promosi. Adapun dalam bauran promosi dikenal lima cara
komunikasi yang utama (Durianto et.al, 2003:1), yaitu:
1)
Advertising (Periklanan): semua bentuk penyajian nonpersonal,
promosi dan ide tentang barang atau jasa yang dibayar oleh suatu sponsor.
2)
Sales Promotion (Promosi Penjualan): berbagai bentuk insentif
jangka pendek untuk mendorong keinginan konsumen untuk mencoba atau
membeli suatu produk atau jasa.
3)
Public Relations (Hubungan Masyarakat dan Publisitas): berbagai
macam program untuk mendorong keinginan konsumen untuk mencoba
atau membeli suatu produk atau jasa.
4)
Personal Selling (Penjualan secara Pribadi): interaksi langsung
dengan satu atau beberapa calon pembeli dengan melakukan presentasi,
menjawab pertanyaan, dan menerima pesanan.
5)
Direct Marketing (Pemasaran Langsung): penggunaan surat,
telpon, faksimili, e-mail dan alat komunikasi nonpersonal lainnya untuk
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
10
melakukkan komunikasi secara langsung agar mendapat tanggapan
langsung dari pelanggan dan calon pelanggan.
2. Periklanan (Advertising)
a.
Definisi Periklanan
Periklanan (advertising) yang merupakan bauran promosi yang
mudah dijumpai di berbagai media merupakan bentuk penyajian
informasinon personal tentang suatu produk, merek, perusahaan, atau
toko yang dilakukan dengan bayaran tertentu. Pada iklan biasanya
ditampakkan organisasi yang mensponsorinya (pemasar). Iklan
ditujukan untuk mempengaruhi afeksi dan kognisi konsumen-evaluasi,
perasaan, pengetahuan, makna kepercayan, sikap, dan citra yang
berkaitan dengan produk dan merek (Peter & Olson, 2000:181).
Dalam Durianto, et al. (2003:2), advertising atau periklanan
adalah semua bentuk penyajian non personal, promosi, dan ide tentang
barang atau jasa yang dibayar oleh suatu sponsor. Begitu juga menurut
Shimp (2003:38) yang mengidentifikasi advertising sebagai suatu
bentuk dari komunikasi massa atau komunikasi direct to consumer
yang bersifat nonpersonal dan didanai oleh perusahaan bisnis,
organisasi nirlaba, atau individu yang diidentifikasikan dengan
berbagai cara dalam pesan iklan. Pihak pemberi dana tersebut berharap
untuk menginformasikan atau membujuk para anggota dari khalayak
tertentu. Wells, Burnett dan Moriarty (dalam Sutisna. 2003:276)
mendefinisikan periklanan sebagai suatu bentuk komunikasi non
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
personal
yang
dibayar
oleh
sponsor
yang
dikenali
11
dengan
menggunakan media massa untuk membujuk atau mempengaruhi
pemirsa. Dari beberapa pengertian dan teori tersebut dapat diambil
kesimpulan bahwa iklan merupakan suatu bentuk komunikasi secara
massa (non personal) yang membutuhkan biaya dan didanai oleh pihak
pembuat iklan yang bertujuan untuk membujuk atau menggiring
seseorang untuk mengambil tindakan yang menguntungkan bagi pihak
pembuat iklan.
b. Tujuan Periklanan
Tujuan periklanan setiap perusahaan adalah berbeda-beda
tergantung dari kondisi intern dan ekstern perusahaan itu sendiri.
Kotler dan Keller (2006:245) menyebutkan bahwa tujuan periklanan
yang berkaitan dengan sasaran perusahaan adalah sebagai berikut:
1) Periklanan untuk memberi informasi (informative)
Periklanan untuk memberi informasi (informative) adalah Iklan untuk
memberi informasi (informative) kepada khalayak tentang seluk beluk
suatu produk. Biasanya iklan dengan cara ini dilakukan secara besarbesaran pada tahap awal peluncuran suatu jenis produk dengan tujuan
membentuk permintaan awal. Dalam hal ini, kebutuhan suatu produk
yang sebelumnya “tersembunyi” atau masih berupa persepsi dapat
diperjelas lewat iklan. Pada umumnya, iklan yang bersifat informative
digunakan untuk merek yang siklus hidupnya berada di tahap
perkenalan (introduction stage)
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
12
2) Periklanan untuk membujuk (persuasive)
Periklanan untuk membujuk (persuasive), dilakukan dalam tahap
kompetitif. Tujuannnya adalah membentuk permintaan selektif produk
tertentu. Dalam hal ini, perusahaan melakukan persuasi secara tidak
langsung dengan memberikan informasi tentang kelebihan produk
yang akan merubah pikiran orang untuk melakukan tindakan
pembelian. Pada umumnya, periklanan yang bersifat membujuk
digunakan untuk merk yang siklus kehidupannya pada taraf
pertumbuhan (growth stage).
3) Periklanan untuk mengingatkan (reminding)
Periklanan
untuk
mengingatkan
(reminding)
digunakan
untuk
menyegarkan informasi yang pernah diterima masyarakat. Iklan ini
sangat penting untuk produk yang sudah mapan. Bentuk iklan jenis ini
adalah iklan penguat (reinforcement advertising) yang bertujuan
menyakinkan pembeli sekarang bahwa mereka telah melakukan
tindakan pembelian yang benar. Umumnya, iklan jenis ini digunakan
pada fase kedewasaan (maturity) suatu merk.
3. Efektivitas Iklan
Pengukuran efektivitas sangat penting dilakukan. Tanpa dilakukannya
pengukuran efektivitas tersebut akan sulit diketahui apakah tujuan perusahaan
dapat dicapai atau tidak. Menurut Cannon, et al. (2009) efektivitas bergantung
pada sebaik apa medium tersebut sesuai dengan sebuah strategi pemasaran
yaitu, pada tujuan promosi, pasar target yang ingin dijangkau, dana yang
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
13
tersedia untuk pengiklanan, serta sifat dari media, termasuk siapa yang akan
dijangkau, dengan frekuensi seberapa sering, dengan dampak apa, dan pada
biaya berapa besar.
Kemudahan pemahaman merupakan indikator yang penting dalam
efektivitas pesan. Laskey et al (dalam Indriarto, 2006) menyatakan bahwa
efektivitas suatu iklan bergantung pada apakah konsumen mengingat pesan
yang disampaikan, memahami pesan tersebut, terpengaruh oleh pesan dan
tentu saja pada akhirnya membeli produk yang diiklankan.
Shimp (2003) menyatakan iklan disebut efektif bila mencapai tujuantujuan yang ingin dicapai oleh pengiklan. Pada taraf minimum, iklan yang
efektif memiliki beberapa pertimbangan berikut:
a. Iklan harus memperpanjang suara strategi pemasaran. Iklan bisa jadi
efektif hanya bila cocok dengan elemen lain dari strategi komunikasi
pemasaran yang diarahkan dengan baik dan terintegrasi.
b. Periklanan yang efektif harus menyertakan sudut pandang konsumen.
Para konsumen membeli manfaat-manfaat produk, bukan atribut. Oleh
karena itu iklan harus dinyatakan dengan cara yang berhubungan
dengan kebutuhan, keinginan, serta apa yang dinilai oleh konsumen.
c. Periklanan yang efektif harus persuasif. Persuasi biasanya terjadi
ketika produk yang diiklankan dapat memberikan keuntungan
tambahan bagi konsumen.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
14
d. Iklan harus menemukan cara yang unik untuk menerobos kerumunan
iklan. Para pengiklan secara kontinyu berkompetisi dengan para
pesaingnya dalam menarik perhatian konsumen.
e. Iklan yang baik tidak pernah menjanjikan lebih dari apa yang bisa
diberikan. Intinya adalah menerangkan dengan apa adanya, baik
dalam pengertian etika serta dalam pengertian bisnis yang cerdas.
f. Iklan yang baik mencegah ide kreatif dari strategi yang berlebihan.
Tujuan iklan adalah mempersuasi dan mempengaruhi. Penggunaan
humor yang tak efektif mengakibatkan orang hanya ingat humornya
saja, tetapi melupakan pesannya.
Iklan yang efektif biasanya kreatif, yakni bisa membedakan dirinya dari
iklan-iklan massa yang sedang-sedang saja. Iklan yang sama dengan sebagian
besar iklan lainnya tidak akan mampu menerobos kerumunan iklan kompetitif
dan tidak akan menarik perhatian konsumen. Jack Smith (dalam Shimp,
2003), menggambarkan kreativitas sebagai suatu sensitivitas terhadap sifat
alami manusia serta kemampuan untuk mengkomunikasikannya. Iklan kreatif
yang terbaik hadir dari suatu pemahaman tentang apa yang sedang dipikirkan
dan dirasakan orang-orang. Secara keseluruhan, iklan yang efektif, kreatif,
harus menghasilkan dampak abadi secara relatif terhadap konsumen. Dengan
kata lain, iklan harus membuat suatu kesan.
4. Jejaring Sosial
Jejaring sosial (social network) adalah bentuk struktur sosial yang
terdiri dari simpul-simpul yang saling terkait dan terikat oleh satu atau
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
15
lebih tipe hubungan yang spesifik. Simpul-simpul yang dimaksudkan
disini dapat berupa individu maupun organisasi. Istilah jejaring sosial
pertama kali diperkenalkan oleh Professor J.A Barnes pada tahun 1954.
Jejaring sosial merupakan sebuah sistem struktur sosial yang terdiri dari
elemen-elemen individu atau organisasi. Jejaring sosial ini akan membuat
mereka yang memiliki kesamaan sosialitas, mulai dari mereka yang telah
dikenal sehari-hari sampai dengan keluarga bisa saling berhubungan.
Andreas Kaplan dan Michael Haenlein mendefinisikan media sosial
sebagai "sebuah kelompok aplikasi berbasis internet yang membangun di
atas dasar ideologi dan teknologi Web 2.0 , dan yang memungkinkan
penciptaan dan pertukaran user-generated content"
a. Facebook
Facebook adalah situs jejaring sosial yang sedang populer saat ini.
Didirikan
oleh
Mark
Zuckerberg
bersama
temannya
sesama
mahasiswa Universitas Harvard, Eduardo Saverin. Salah satu
keunggulan yang dimiliki oleh Facebook dan jarang dimiliki oleh situs
jejaring sosial
lain
adalah beragamnya
aplikasi
yang dapat
memanjakan pengguna, baik yang dikembangkan oleh pihak internal
maupun eksternal Facebook.
b. Twitter
Twitter merupakan jenis situs jejaring sosial pertemanan yang
memungkinkan para penggunanya dapat mendapatkan relasi dengan
mendaftarkan dirinya pada situs tersebut. Twitter didirikan oleh Jack
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
16
Dorsey pada bulan Maret 2006, kemudian secara resmi diluncurkan
pada bulan Juli. Twitter adalah jejaring sosial sejenis micro-blogging.
c. Instagram
Instagram adalah sebuah aplikasi berbagi foto yang memungkinkan
pengguna
mengambil
foto,
menerapkan filter digital,
dan
membagikannya ke berbagai layanan jejaring sosial, termasuk milik
Instagram sendiri. Satu fitur yang unik di Instagram adalah memotong
foto menjadi bentuk persegi, sehingga terlihat seperti hasil kamera
Kodak Instamatic dan polaroid.
5. EPIC Model
EPIC Model dalam Durianto, et al. (2003:86) adalah salah satu alat
ukur efektivitas iklan dengan pendekatan komunikasi yang dikembangankan
oleh AC Nielsen salah satu perusahaan peneliti pemasaran terkemuka di dunia
– yang mencakup empat dimensi kritis yaitu: empati, persuasi, dampak, dan
komunikasi (emphaty, Persuasion, Impact and Communication – EPIC).
Berikut akan dipaparkan dimensi-dimensi dalam EPIC model:
a. Dimensi Empati
Empati (Emphaty) merupakan keadaan mental yang membuat
seseorang mengidentifikasikan dirinya atau merasa dirinya pada
keadaan perasaan atau pikiran yang sama dengan orang atau kelompok
lain.
Dimensi empati menginformasikan, apakah konsumen menyukai suatu
iklan dan menggambarkan bagaimana konsumen melihat hubungan
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
17
antara suatu iklan dengan pribadi mereka. Dimensi empati ini memiliki
indikator yaitu: pertama, tingkat baik tidaknya iklan produk, dan kedua,
tingkat kesukaan iklan suatu produk atau jasa.
b. Dimensi Persuasi
Persuasi (Persuasion) adalah perubahan kepercayaan, sikap, dan
keinginan berperilaku yang disebabkan suatu komunikasi promosi.
Proses persuasi yang akan dipakai ditentukan dengan tingkat
keterlibatan konsumen dalam pesan produk.
Dimensi Persuasi menginformasikan apa yang dapat diberikan suatu
iklan
untuk peningkatan atau penguatan karakter suatu merek, sehingga
pemasang iklan memperoleh pemahaman tentang dampak iklan
terhadap keinginan konsumen untuk membeli serta memperoleh
gambaran kemampuan suatu iklan dalam mengembangkan daya tarik
suatu merek. Dimensi persuasi ini memiliki indikator yaitu: tingkat
ketertarikan dengan produk, dan keinginan membeli produk.
c. Dimensi Impact
Dampak (Impact) yang diinginkan dari hasil iklan adalah jumlah
pengetahuan produk (product knowledge) yang dicapai konsumen
melalui tingkat keterlibatan (involvement) konsumen dengan produk
atau proses pemilihan. Dimensi Impact menunjukkan, apakah suatu
merek dapat terlihat menonjol dibanding merek lain pada kategori yang
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
18
serupa; dan apakah iklan mampu melibatkan konsumen dalam pesan
yang disampaikan. Dimensi dampak (impact) memiliki indikator yaitu
tingkat pengetahuan produk (level of product knowledge) yaitu tahu
betul tentang produk, dan tingkat kreatifitas iklan suatu produk
dibandingkan iklan produk yang sejenis.
d. Dimensi Komunikasi
Dimensi Komunikasi (Communication) memberikan informasi
tentang kemampuan konsumen dalam mengingat pesan utama yang
disampaikan, pemahaman konsumen, serta kekuatan kesan yang
ditinggalkan pesan tersebut. Dimensi komunikasi ini memiliki indikator
yaitu pertama, kejelasan informasi iklan suatu produk dibandingkan
dengan iklan produk sejenis. Kedua, kemampuan iklan suatu produk
dalam mengkomunikasikan pesan yang ingin disampaikan, dan ketiga,
tingkat
pemahaman
pemirsa
(audience)
terhadap
pesan
yang
disampaikan dalam iklan suatu produk
B. Penelitian Sebelumnya
Riyantoro,
Bagus
melakukan
penelitian
dengan
judul
“EFEKTIVITAS IKLAN MELALUI JEJARING SOSIAL SEBAGAI
SALAH SATU STRATEGI PEMASARAN KERIPIK PEDAS MAICIH
DENGAN MENGGUNAKAN METODE EPIC”. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui efektif atau tidaknya strategi pemasaran keripik pedas
Maicih melalui jejaring sosial dengan metode EPIC. Respondennya adalah
mahasiswa di Universitas Gunadarma sebanyak 100 orang.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
19
Dari hasil penelitian Riyantoro, diperoleh kesimpulan bahwa
strategi pemasaran iklan Maicih melalui jejaring sosial sangat efektif, hal
tersebut dapat diukur dengan menggunakan EPIC Model sebesar 3,95 dilihat
dari rentang skala EPIC RATE (0.0 – 4.0) dan posisi 3,95 adalah posisi
sangat efektif.
Penelitian di atas hanya meneliti dengan satu produk, maka peneliti
dalam penelitian ini akan mencoba mengembangkan penelitian dengan
menggunakan Jejaring Sosial yang dianalisis efektivitasnya. Jejaring Sosial
tersebut adalah Facebook, Twitter, dan Instagram.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
20
C. Kerangka Konseptual Penelitian
Penelitian ini adalah untuk membandingkan efektivitas iklan di Jejaring
sosial Facebook, Twitter dan Instagram. Berikut kerangka pemikirannya:
Iklan di Jejaring Sosial Facebook,
Twitter dan Instagram
Pengukuran efektivitas iklan di
Jejaring Sosial dengan EPIC
MODEL, meliputi:
1.
2.
3.
4.
Efektivitas iklan di
Facebook
Empati
Persuasi
Dampak
Komunikasi
Efektivitas iklan di
Twitter
Gambar II.1
Kerangka Konseptual Pemikiran
Efektivitas iklan di
Instagram
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
21
D. Hipotesis
Hipotesis adalah dugaan sementara dari suatu penelitian yang masih harus
diuji kebenarannya melalui penelitian dan analisis data. Berikut ini adalah
hipotesis untuk rumusan masalah yang telah dikemukakan sebelumnya :
Ho : Tidak adanya perbedaan efektivitas iklan di jejaring sosial Facebook,
Twitter dan Instagram.
Ha : Ada perbedaan efektivitas iklan di jejaring sosial Facebook, Twitter
dan Instagram.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis Penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian deskriptif.
Penelitian deskriptif adalah penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan
secara tepat sifat-sifat individu, keadaan gejala atau kelompok tertentu atau
untuk menentukan frekuensi adanya hubungan antara suatu gejala dengan
gejala lain dalam masyarakat.
B. Subjek dan Objek Penelitian
1. Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah orang yang akan menjadi responden yang
akan diberi pertanyaan dan akan menjadi informasi bagi penulis. Dalam
penelitian ini, subjek yang akan digunakan adalah mahasiswa Fakultas
Ekonomi Universitas Sanata Dharma yang memiliki akun Facebook,
Twitter dan Instagram.
2. Objek Penelitian
Objek penelitian adalah data atau informasi yang dibutuhkan untuk
menjawab masalah penelitian. Dalam penelitian ini yang menjadi objek
penelitiannya adalah efektivitas iklan di jejaring sosial Facebook, Twitter
dan Instagram.
22
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
23
C. Waktu dan Lokasi Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Penelitian akan dilakukan di Fakultas Ekonomi Universitas Sanata
Dharma.
2. Waktu Penelitian
Penelitian direncanakan dilakukan pada bulan Mei 2015.
D. Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang atau
objek yang mempunyai variasi antara satu dengan yang lainnya dalam
kelompok itu (Sugiyono, 2001:33).
1. Identifikasi Variabel
Variabel dalam penelitian ini menggunakan variabel tunggal, yaitu
Efektivitas Iklan. Sub Variabel dalam penelitian ini adalah Empati,
Persuasi, Dampak, dan Komunikasi Dalam penelitian ini variabel yang
digunakan adalah variabel tunggal. Menutur Hadari Nawawi dan H,.M
Martini Hadari (1992:45) variabel tunggal adalah ”variabel yang hanya
mengungkapkan variabel untuk dideskripsikan unsur atau faktor-faktor
didalam setiap gejala yang termasuk variabel tersebut”.
2. Definisi Variabel
Effendy (2002 : 32-33) mengatakan bahwa efektifitas iklan adalah
kondisi sejauh mana efek pesan iklan yang disampaikan itu dapat menarik
perhatian,
dimengerti,
menggerakkan
dipahami,
sasarannya
untuk
membangkitkan
memberikan
emosi
tanggapan
dan
yang
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
24
dikehendaki. Pengukuran efektivitas iklan dapat dilakukan dengan
berbagai cara, salah satunya adalah menggunakan metode EPIC Model
yang dikembangkan oleh perusahaan AC Nielsen. EPIC Model
menggunakan 4 dimensi kritis yaitu Empati, Persuasi, Dampak, dan
Komunikasi.
a. Empathy (empati)
Indikatornya meliputi:
1) Tingkat baik tidaknya iklan pada jejaring sosial Facebook,
Twitter, dan Instagram
2) Tingkat kesukaan iklan pada jejaring sosial Facebook, Twitter,
dan Instagram
b. Persuasion (persuasi)
Indikatornya meliputi:
1) Tingkat ketertarikan dengan produk yang diiklankan pada
jejaring sosial Facebook, Twitter, dan Instagram
2) Keinginan membeli produk yang diiklankan pada jejaring sosial
Facebook, Twitter, dan Instagram
c. Impact (dampak)
Indikatornya meliputi:
1) Tingkat pengetahuan produk (level of product knowledge) yaitu
tahu betul tentang produk yang diiklankan pada jejaring sosial
Facebook, Twitter, dan Instagram
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
25
2) Tingkat kreatifitas iklan yang diiklankan pada jejaring sosial
Facebook, Twitter, dan Instagram
d. Communication (komunikasi)
Indikatornya meliputi:
1) Kejelasan informasi iklan yang diiklankan pada jejaring sosial
Facebook, Twitter, dan Instagram
2) Kemampuan iklan yang diiklankan pada jejaring sosial
Facebook, Twitter, dan Instagram mengkomunikasikan pesan
yang ingin disampaikan
3. Pengukuran Variabel
Dalam penelitian ini, skala yang digunakan adalah skala Likert.
Menurut Sugiyono (2001:86), skala Likert digunakan untuk mengukur
sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang
fenomena sosial. Dengan skala Likert, maka variabel yang akan diukur
dijabarkan menjadi indikator variabel.
Dalam penelitian ini digunakan peryataan tertutup dengan rentang skala
penilaian:
a. Sangat Tidak Setuju : 1
b. Tidak Setuju
:2
c. Cukup
:3
d. Setuju
:4
e. Sangat Setuju
:5
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
26
E. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah totalitas dari semua obyek atau individu yang
memiliki karakteristik tertentu, jelas dan lengkap yang akan diteliti
(Hasan, 2002:58). Populasi yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah
seluruh mahasiswa S1 (Strata 1) Fakultas Ekonomi USD Yogyakarta yang
masih aktif pada semester genap 2014/2015 yang memiliki akun
Facebook, Twitter dan Instagram dan pernah melihat iklan di jejaring
sosial tersebut.
2. Sampel
Menurut Arikunto (2005:117) sampel adalah sebagian atau wakil
populasi yang diteliti. Dalam suatu penelitian kita tidak perlu meneliti
semua anggota populasi mengingat besarnya jumlah populasi dan
keterbatasan waktu, tenaga dan biaya dari peneliti. Untuk itu maka perlu
diambil sejumlah sampel yang representatif artinya sampel yang dapat
mewakili keseluruhan populasi.
Karena jumlah populasi ini tersebar dan sulit untuk diketahui
secara pasti, maka penentuan jumlah samel yang akan digunakan dalam
penelitian ini akan menggunakan rumus berikut: (Rao Purba dalam
Harjanto, 2010)
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
27
Keterangan:
n
= jumlah sampel
Z
= Tingkat distribusi normal pada taraf signifikan 5% = 1, 96
Moe
= Margin of Error, yaitu tingkat kesalahan maksimal pengambilan
sampel yang masih dapat ditoleransi atau yang diinginkan.
Dengan menggunakan margin of error sebesar 10%, maka jumlah sampel
minimal yang diambil sebesar:
Berdasarkan hasil hitungan maka jumlah sampel yang digunakan adalah
sebesar 96,4 responden atau dibulatkan menjadi 100 responden.
F. Teknik Pengambilan Sampel
Menurut Singarimbun dan Effendi (1995), pada dasarnya terdapat dua
macam metode pengambilan sampel, yaitu:
1. Pengambilan sampel secara acak (random sampling).
2. Pengambilan sampel secara tidak acak (non random sampling).
Sedangkan metode pengambilan sampel untuk penelitian ini sendiri
menggunakan non random sampling. Teknik non random sampling adalah
cara pengambilan sampel yang tidak semua anggota populasi diberi
kesempatan untuk dipilih menjadi sampel. Penelitian ini menggunakan teknik
non random sampling karena adanya keterbatasan data yang diketahui. Data
tersebut adalah data jumlah mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sanata
Dharma yang memiliki akun Facebook, Twitter, dan Instagram.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
28
Adapun pertimbangannya adalah:
1. Responden adalah mahasiswa S-1 FE USD Yogyakarta yang masih aktif
sampai dengan semester gasal 2014/2015.
2. Responden memiliki akun Facebook, Twitter dan Instagram.
3. Responden pernah melihat iklan di tiap jejaring sosial.
G. Sumber Data
Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data primer. Data primer
adalah data yang diperoleh secara langsung dari sumber atau yang menjadi
responden peneliti. Data primer dari penelitian ini akan diperoleh dari
responden secara langsung mencakup karakteristik responden dan pendapat
responden mengenai empat dimensi EPIC Model pada efektivitas iklan di
jejaring sosial.
H. Teknik Pengumpulan Data
Penelitian
ini
menggunakan
teknik
pengumpulan
data
dengan
menyebarkan kuesioner (angket) kepada responden yaitu mahasiswa S-1 FE
USD Yogyakarta yang memiliki akun jejaring sosial Facebook, Twiiter dan
Instagram serta pernah melihat iklan di jejaring sosial tersebut. Kuesioner
merupakan sejumlah pertanyaan yang tertulis yang digunakan untuk
memperoleh informasi dari responden mengenai apa yang dirasakannya
secara subjektif.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
29
I. Teknik Pengujian Instrumen
1. Uji Validitas
Menurut Sugiyono (2009:348) “Validitas atau valid yaitu berarti alat
ukur yang digunakan penelitian untuk mengukur, mendapatkan data yang
hendaknya diukur”. Uji validitas menurut menggunakan rumus korelasi
product moment yaitu:
∑
√[ ∑
∑
∑
∑
][ ∑
∑
]
Keterangan:
r
: Koefisien korelasi setiap pertanyaan
X
: Nilai total jawaban dari masing-masing nomor dari
responden
Y
: Nilai dari semua item pertanyaan
ΣX
: Jumlah skor butir
ΣXY
: Jumlah hasil kali antara X dan Y
n
: Banyaknya sampel uji coba
Instrumen dikatakan valid atau tidak dapat diputuskan dengan melihat
ketentuan sebagai berikut:
a. Jika rhitung > rtabel dengan taraf keyakinan 95%, maka instrumen
tersebut
dikatakan valid.
b. Jika rhitung ≤ rtabel dengan taraf keyakinan 95%, maka instrumen
tersebut
dikatakan tidak valid.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
30
2. Uji Reliabilitas
Alat ukur di samping valid juga harus memiliki keandalan atau reliabilitas,
suatu alat ukur dapat diandalkan jika alat ukur tersebut digunakan berulang
kali akan memberikan hasil yang relatif sama (tidak berbeda jauh).
Jika instrumen penelitian telah dinyatakan valid, selanjutnya reliabilitas
diuji.Reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa suatu instrument
cukup dapat dipercaya untuk dapat digunakan sebagai alat pengumpul data
karena instrument tersebut sudah baik. Uji reliabilitas yang digunakan dalam
penelitian ini menggunakan rumus Cronbach Alpha sebagai berikut:
{
∑
}
keterangan:
k = mean kuadrat antara subjek
Σ = mean kuadrat kesalahan = varians total
(Sugiyono, 2009:365)
Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai
Cronbach Alpha > 0,60. Hasil perhitungan Cronbach Alpha diinterpretasikan
dengan tingkat keandalan koefisien korelasi sebagai berikut:
Antara 0,800 sampai 1,000 adalah sangat tinggi.
Antara 0,600 sampai 0,799 adalah tinggi.
Antara 0,400 sampai 0,599 adalah cukup.
Antara 0,200 sampai 0,399 adalah rendah.
Antara 0,000 sampai 0,199 adalah sangat rendah.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
31
J. Teknik Analisis Data
1. Analisis Deskripsi
Sebelum melakukan uji hipotesis, dicari terlebih dahulu skor untuk masing –
masing dimensi pada EPIC model dengan langkah berikut :
a. Analisis Tabulasi Sederhana
Dalam analisis tabulasi sederhana, data yang diperoleh diolah
ke bentuk persentase, dengan rumus sebagai berikut:
P=
fi
 fi
100%
Dimana :
P = persentase responden yang memilih kategori tertentu
fi = jumlah responden yang memilih kategori tertentu
Σfi = banyaknya jumlah responden
b. Skor Rata-rata
Setiap jawaban responden dari pertanyaan yang diberikan,
diberikan bobot.Cara menghitung skor adalah dengan menjumlahkan
seluruh hasil kali nilai masing-masing bobotnya dibagi dengan jumlah
total frekuensi.
Rumus: x 
 fi.wi
 fi
Dimana:
x = rata-rata berbobot
fi = frekuensi
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
32
wi= bobot
Setelah
itu,
digunakan
rentang
skala
penilaian
untuk
menentukan posisi tanggapan responden dengan menggunakan nilai
skor setiap variabel. Bobot alternatif jawaban yang terbentuk dari
teknik skala peringkat terdiri dari kisaran antara 1 sampai 5 yang
menggambarkan posisi yang sangat negatif ke posisi yang positif.
Selanjutnya dihitung rentang skala dengan rumus, sebagai berikut:
Rs =
R(bobot )
M
Dimana:
R (bobot) = bobot terbesar – bobot terkecil
M = banyaknya kategori bobot
Rentang skala Likert yang dipakai dalam penelitian ini adalah 1
hingga 5,
maka rentang skala penilaian yang didapat adalah:
Rs =
5 1
= 0,8
8
Sehingga posisi keputusannya menjadi:
STE
1,00
TE
1,8
CE
2,6
E
3,4
SE
4,2
5,00
Keterangan:
STE = Sangat Tidak Efektif (masuk skala 1,00 – 1,80)
TE = Tidak Efektif (masuk skala 1,80 – 2,60)
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
33
CE = Cukup Efektif (masuk skala 2,60 – 3,40)
E = Efektif (masuk skala 3,40 – 4,20)
SE = Sangat Efektif (masuk skala 4,20 – 5,00)
Setiap dimensi EPIC Model yaitu Empathy (empati); Persuasion
(persuasi); Impact (dampak); Communication (komunikasi), akan
dianalisis secara terpisah dengan menggunakan metode skor rata-rata
untuk mengetahui efektifitas tiap dimensi tersebut dalam tiap produk
jejaring sosial (Facebook, Twitter, dan Instagram) yang nantinya nilai
rata-rata itu akan dimasukkan dalam rentang skala posisi keputusan dari
sangat tidak efektif (STE) sampai dengan sangat efektif (SE).
2. Pengujian Hipotesis
Permasalahan yang ada adalah apakah ada perbedaan efektivitas iklan di
jejaring sosial Facebook, Twitter dan Instagram,maka yang akan
dilakukan dalam menguji hipotesis pada masalah tersebut adalah sebagai
berikut :
a. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui normalitas data. Jika
diperoleh suatu data normal, maka menggunakan uji parametrik,
yaitu menggunakan One Way- Anova. Sedangkan jika diperoleh
suatu data tidak normal, maka akan menggunakan uji non
parametrik, yaitu Uji Kruskal- Walls. Untuk menguji kenormalan
distribusi data maka digunakan Uji Kolmogorov Smirnov. Langkahlangkah dalam pengujian Kolmogrov Smirnov :
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
34
1) Hipotesis
Ho: Data rata- rata berdistribusi normal
Ha: Data rata- rata tidak berdistribusi normal
2) Statistik uji: uji Kolmogorov Smirnov
3) α= 0.05
4) Daerah kritis: Ho ditolak jika Sig.< α
5) Menarik kesimpulan. Hasil analisis untuk melihat kenormalan
data pada nilai Asymp. Sig. kurang dari 0.05 Ho ditolak artinya
data tidak berdistribusi normal, sebaliknya jika lebih dari 0,05 Ho
diterima artinya data berdistribusi normal.
b. Uji Hipotesis
1) Uji One Way ANOVA
Hipotesis :
Ho: Tidak ada perbedaan efektivitas iklan di jejaring sosial
Facebook, Twitter dan Instagram
Ha: Ada perbedaan efektivitas iklan di jejaring sosial Facebook,
Twitter dan Instagram
Langkah-langkah:
(1) Statistik Uji= Uji F
(2) α = 0.05
(3) H0 diterima jika sig ≥ α
H0 ditolak jika sig < α
(4) Keputusan:
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Jik H0 ditolak berarti efektivitasiklan
35
di jejaring sosial
Facebook, Twitter dan Instagram tidak sama.
Jika H0 diterima berarti efektivitas iklan
di jejaring sosial
Facebook, Twitter dan Instagram adalah sama.
2) Transformasi Data
Transformasi data dilakukan jika data yang ada tidak memenuhi
ketentuan uji One Way Anova. Tujuan utama dari transformasi
data adalah untuk mengubah skala pengukuran data asli menjadi
bentuk lain sehingga dapat memenuhi asumsi – asumsi yang
mendasari analisis ragam.Dalam ANOVA yang variansnya tidak
sama, biasa digunakan transformasi logaritma atau square (akar).
Setelah dilakukan transformasi data, maka diuji kembali apakah
data yang ada memenuhi ketentuan dalam uji One Way Anova.
Apabila tetap tidak memenuhi ketentuan, maka dilakukan uji
Kruskal – Wallis.
3) Uji Kruskal-Wallis:
Teknik ini digunakan untuk menguji hipotesis k sampel
independen bila datanya berbentuk ordinal, rasio atau interval
tetapi tidak berdistribusi normal. (Sugiyono 2009: 347)
a) Hipotesis:
H0 : Tidak ada perbedaan efektivitas iklan di ketiga jejaring
sosial
Ha : Ada perbedaan efektivitas iklan di ketiga jejaring sosial
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
b) Rumus Uji Kruskal-Walls:
Dimana:
N = Banyak baris dalam tabel
k = Banyak kolom
Rj = Jumlah rangking dalam kolom
c) Langkah- langkah perhitungan:
(1) Menentukan Hipotesis
H0 : Mean1 = Mean2 = Mean3
Ha : Minimal ada satu pasang mean yang tidak sama
(2) Tingkat signifikansi α = 0,05
(3) Daerah kritis
(4) Keputusan:
H0 ditolak jika nilai sig ≤ α = 0,05
Ha diterima jika nilai sig > α= 0,05
36
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
BAB IV
GAMBARAN UMUM
A. Media Massa
Salah satu dari unsur tersebut yaitu medium (media) tempat di
mana proses komunikasi berlangsung. Dengan demikian media massa
merupakan sarana penyampaian komunikasi dan informasi
yang
melakukan penyebaran informasi secara massal dan dapat diakses oleh
masyarakat secara luas pula. Sedangkan informasi massa merupakan
informasi yang diperuntukkan kepada masyarakat secara massal, bukan
informasi yang hanya boleh dikonsumsi oleh pribadi. Dengan demikian,
maka informasi massa adalah milik publik, bukan ditujukan kepada
individu masing-masing. Adapun peran gatekeeper adalah penyeleksi
informasi, di mana dalam kegiatan komunikasi massa sejumlah peran
dijalankan dalam organisasi media massa. Merekalah yang kemudian
menyeleksi setiap informasi yang akan disiarkan dan tidak disiarkan.
Bahkan kewenangannya mencakup untuk memperluas, membatasi,
informasi yang akan disiarkan. Mereka adalah para wartawan, desk surat
kabar, editor, dan sebagainya.
Adapun media massa adalah institusi yang menghubungkan
seluruh unsur masyarakat satu dengan lainnya dengan melalui produk
media massa dihasilkan. Secara spesifik institusi media massa adalah: (1)
sebagai saluran produksi dan distribusi konten simbolis; (2) sebagai
37
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
38
institusi publik yang bekerja sesuai aturan yang ada; (3) keikutsertaan baik
sebagai pengirim atau penerima sukarela; (4) menggunakan standar
profesional dan birokrasi; dan (5) media sebagai perpaduan antara
kebebasan dan kekuasaan.
Menurut Baran (2010:69) dalam Tamburaka (2013:14) bahwa teori
masyarakat massa pertama kali muncul pada abad ke-19 ketika berbagai
elit sosial tradisional berjuang memahami makna dari konsekuensi yang
bersifat merusak dari modernisasi. Sebagian (yaitu para aristokrat tanah,
penjaga toko di kota-kota kecil, guru sekolah pemuka agama, politisi kelas
dua) kehilangan kekuasaan mereka atau sangat lelah dalam usaha mereka
menghadapi masalah sosial. Bagi mereka media massa yaitu yellow
journalism adalah simbol dari semua kesalahan yang terjadi dalam
masyarakat modern. Teori masyarakat massa memiliki beberapa asumsi
dasar mengenai individu, peran media, dan hakikat dari perubahan sosial,
antara lain:
1. Media adalah kekuatan yang sangat kuat dalam masyarakat yang dapat
menggerogoti nilai dan norma sosial sehingga dapat merusak tatanan
sosial. Untuk menghadapi ancaman ini, media harus di bawah kontrol
elit.
2. Media dapat secara langsung memengaruhi pemikiran kebanyakan
orang, mentransformasi pandangan mereka tentang dunia sosial.
3. Ketika seseorang telah ditransformasi oleh media, maka semua bentuk
konsekuensi buruk dalam jangka panjang mungkin terjadi, tidak hanya
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
39
dapat menghancurkan kehidupan seseorang, tetapi juga menciptakan
masalah sosial dalam skala luas.
4. Sebagian besar individu sangat rentan dengan media karena dalam
masyarakat massa merupakan terputus dan terisolasi dari lembaga
sosial tradisional yang sebelumnya melindungi mereka dari usaha
manipulasi media.
5. Kerusakan sosial yang disebabkan media mungkin akan dapat
diperbaiki dengan pendirian sebuah tatanan sosial yang totaliter.
6. Media massa tidak dapat mengelak dari kegiatan yang merendahkan
bentuk budaya yang lebih tinggi menyebabkan terjadinya penurunan
secara umum dalam peradaban.
B. Pengertian Media Sosial
Media
sosial
adalah
sebuah
media
online,
dengan
para
penggunanya bisa dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan
isi meliputi blog, jejaring sosial, wiki, forum dan dunia virtual. Blog,
jejaring sosial dan wiki merupakan bentuk media sosial yang paling umum
digunakan oleh masyarakat di seluruh dunia. Pendapat lain mengatakan
bahwa media sosial adalah media online yang mendukung interaksi sosial
dan media sosial menggunakan teknologi berbasis web yang mengubah
komunikasi menjadi dialog interaktif.
Andreas Kaplan dan Michael Haenlein mendefinisikan media sosial
sebagai “sebuah kelompok aplikasi berbasis internet yang membangun di
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
40
atas dasar ideologi dan teknologi Web 2.0 , dan yang memungkinkan
penciptaan dan pertukaran user-generated content”.
Media sosial memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1. Pesan yang disampaikan tidak hanya untuk satu orang saja, namun bisa
untuk banyak orang
2. Pesan yang disampaikan bebas, tanpa harus melalui suatu Gatekeeper
3. Pesan yang disampaikan cenderung lebih cepat dibanding media
lainnya
4. Penerima pesan yang menentukan waktu interaksi
C. Produk Media Sosial
Banyak sekali produk media sosial yang ditawarkan saat ini
dengan beragam fitur unik dan menarik. Namun dari sekian banyak
produk media sosial yang saat ini, ada 3 sosial media yang paling banyak
penggunannya yang akan digunakan dalam penelitian ini, yaitu:
1. Facebook.com
Facebook adalah sebuah layanan jejaring sosial yang diluncurkan
pada bulan Februari 2004, dimiliki dan dioperasikan oleh Facebook,
Inc. Pada September 2012, Facebook memiliki lebih dari satu miliar
pengguna aktif, lebih dari separuhnya menggunakan telepon genggam
Pengguna harus mendaftar sebelum dapat menggunakan situs ini.
Setelah itu, pengguna dapat membuat profil pribadi, menambahkan
pengguna lain sebagai teman, dan bertukar pesan, termasuk
pemberitahuan otomatis ketika mereka memperbarui profilnya. Selain
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
41
itu, pengguna dapat bergabung dengan grup pengguna dengan
ketertarikan yang sama, diurutkan berdasarkan tempat kerja, sekolah
atau perguruan tinggi, atau ciri khas lainnya, dan mengelompokkan
teman-teman mereka ke dalam daftar seperti "Rekan Kerja" atau
"Teman Dekat".
Facebook didirikan oleh Mark Zuckerberg bersama teman
sekamarnya dan sesama mahasiswa Universitas Harvard, Eduardo
Saverin, Andrew McCollum, Dustin Moskovitz dan Chris Hughes.
Keanggotaan situs web ini awalnya terbatas untuk mahasiswa Harvard
saja, kemudian diperluas ke perguruan lain di Boston, Ivy League, dan
Universitas Stanford. Situs ini secara perlahan membuka diri kepada
mahasiswa di universitas lain sebelum dibuka untuk siswa sekolah
menengah atas, dan akhirnya untuk setiap orang yang berusia minimal
13 tahun. Meski begitu, menurut survei Consumer Reports bulan Mei
2011, ada 7,5 juta anak di bawah usia 13 tahun yang memiliki akun
Facebook dan 5 juta lainnya di bawah 10 tahun, sehingga melanggar
persyaratan layanan situs ini.
Studi Compete.com bulan Januari 2009 menempatkan Facebook
sebagai layanan jejaring sosial yang paling banyak digunakan menurut
jumlah pengguna aktif bulanan di seluruh dunia. Entertainment
Weekly menempatkannya di daftar "terbaik" akhir dasawarsa dengan
komentar, Quantcast memperkirakan Facebook memiliki 138,9 juta
pengunjung bulanan di AS pada Mei 2011. Menurut Social Media
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
42
Today pada April 2010, sekitar 41,6% penduduk Amerika Serikat
memiliki akun Facebook. Meski begitu, pertumbuhan pasar Facebook
mulai turun di sejumlah wilayah dengan hilangnya 7 juta pengguna
aktif di Amerika Serikat dan Kanada pada Mei 2011.
Nama layanan ini berasal dari nama buku yang diberikan kepada
mahasiswa pada tahun akademik pertama oleh beberapa pihak
administrasi universitas di Amerika Serikat dengan tujuan membantu
mahasiswa mengenal satu sama lain. Facebook memungkinkan setiap
orang berusia minimal 13 tahun menjadi pengguna terdaftar di situs
ini.
2. Twitter.com
Twitter adalah layanan jejaring sosial dan mikroblog daring yang
memungkinkan penggunanya untuk mengirim dan membaca pesan
berbasis teks hingga 140 karakter, yang dikenal dengan sebutan
kicauan (tweet). Twitter didirikan pada bulan Maret 2006 oleh Jack
Dorsey, dan situs jejaring sosialnya diluncurkan pada bulan Juli. Sejak
diluncurkan, Twitter telah menjadi salah satu dari sepuluh situs yang
paling sering dikunjungi di Internet, dan dijuluki dengan "pesan
singkat dari Internet." Di Twitter, pengguna tak terdaftar hanya bisa
membaca kicauan, sedangkan pengguna terdaftar bisa memosting
kicauan melalui antarmuka situs web, pesan singkat (SMS), atau
melalui berbagai aplikasi untuk perangkat seluler.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
43
Twitter mengalami pertumbuhan yang pesat dan dengan cepat
meraih popularitas di seluruh dunia. Hingga bulan Januari 2013,
terdapat lebih dari 500 juta pengguna terdaftar di Twitter, 200 juta di
antaranya adalah pengguna aktif. Lonjakan penggunaan Twitter
umumnya berlangsung saat terjadinya peristiwa-peristiwa populer.
Pada awal 2013, pengguna Twitter mengirimkan lebih dari 340 juta
kicauan per hari, dan Twitter menangani lebih dari 1,6 miliar
permintaan pencarian per hari. Hal ini menyebabkan posisi Twitter
naik ke peringkat kedua sebagai situs jejaring sosial yang paling
sering dikunjungi di dunia, dari yang sebelumnya menempati
peringkat dua puluh dua.
Tingginya popularitas Twitter menyebabkan layanan ini telah
dimanfaatkan untuk berbagai keperluan dalam berbagai aspek,
misalnya
sebagai
sarana
protes,
kampanye
politik,
sarana
pembelajaran, dan sebagai media komunikasi darurat. Twitter juga
dihadapkan pada berbagai masalah dan kontroversi seperti masalah
keamanan dan privasi pengguna, gugatan hukum, dan penyensoran.
Twitter dimiliki dan dioperasikan oleh Twitter, Inc., yang berbasis di
San Francisco, dengan kantor dan server tambahan terdapat di New
York City, Boston, dan San Antonio.
3. Instagram
Instagram adalah sebuah aplikasi berbagi foto yang memungkinkan
pengguna
mengambil
foto,
menerapkan
filter
digital,
dan
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
44
membagikannya ke berbagai layanan jejaring sosial, termasuk milik
Instagram sendiri. Satu fitur yang unik di Instagram adalah memotong
foto menjadi bentuk persegi, sehingga terlihat seperti hasil kamera
Kodak Instamatic dan polaroid. Hal ini berbeda dengan rasio aspek
4:3 yang umum digunakan oleh kamera pada peranti bergerak.
Instagram dapat digunakan di iPhone, iPad atau iPod Touch versi
apapun dengan sistem operasi iOS 3.1.2 atau yang terbaru, dan
telepon genggam Android apapun dengan sistem operasi versi 2.2
(Froyo) ke atas. Aplikasi ini dapat diunggah melalui Apple App Store
dan Google Play. Pada tanggal 9 April 2012, diumumkan bahwa
Facebook setuju mengambil alih Instagram dengan nilai sekitar $1
miliar.
D. Pertumbuhan Media Sosial
Pesatnya perkembangan media sosial kini dikarenakan semua
orang seperti bisa memiliki media sendiri. Jika untuk memiliki media
tradisional seperti televisi, radio, atau koran dibutuhkan modal yang besar
dan tenaga kerja yang banyak, maka lain halnya dengan media sosial.
Seorang pengguna media sosial bisa mengakses menggunakan media
sosial dengan jaringan internet bahkan yang aksesnya lambat sekalipun,
tanpa biaya besar, tanpa alat mahal dan dilakukan sendiri tanpa karyawan.
Pengguna media sosial dengan bebas bisa mengedit, menambahkan,
memodifikasi baik tulisan, gambar, video, grafis, dan berbagai model
konten lainnya.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
45
Menurut Antony Mayfield dari iCrossing, media sosial adalah
mengenai menjadi manusia biasa. Manusia biasa yang saling membagi ide,
bekerjasama, dan berkolaborasi untuk menciptakan kreasi, berfikir,
berdebat, menemukan orang yang bisa menjadi teman baik, menemukan
pasangan, dan membangun sebuah komunitas. Intinya, menggunakan
media sosial menjadikan kita sebagai diri sendiri. Selain kecepatan
informasi yang bisa diakses dalam hitungan detik, menjadi diri sendiri
dalam media sosial adalah alasan mengapa media sosial berkembang
pesat. Tak terkecuali, keinginan untuk aktualisasi diri dan kebutuhan
menciptakan personal branding.
E. Peran dan Fungsi Media Sosial dalam Dunia Bisnis
Media sosial merupakan alat promosi bisnis yang efektif karena
dapat diakses oleh siapa saja, sehingga jaringan promosi bisa lebih luas.
Media sosial menjadi bagian yang sangat diperlukan oleh pemasaran bagi
banyak perusahaan dan merupakan salah satu cara terbaik untuk
menjangkau pelanggan dan klien. Media sosial sperti blog, Facebook,
Twitter, dan Youtube memiliki sejumlah manfaat bagi perusahaan dan
lebih cepat dari media konvensional seperti media cetak dan iklan TV,
brosur dan selebaran.
Media
sosial
memiliki
konvensional, antara lain :
1. Kesederhanaan
kelebihan
dibandingkan
dengan
media
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
46
Dalam sebuah produksi media konvensional dibutuhkan keterampilan
tingkat tinggi dan keterampilan marketing yang unggul. Sedangkan
media sosial sangat mudah digunakan, bahkan untuk orang tanpa dasar
TI pun dapat mengaksesnya, yang dibutuhkan hanyalah komputer dan
koneksi internet.
2. Membangun Hubungan
Sosial
media
menawarkan
kesempatan
tak
tertandingi
untuk
berinteraksi dengan pelanggan dan membangun hubungan. Perusahaan
mendapatkan sebuah feedback langsung, ide, pengujian dan mengelola
layanan pelanggan dengan cepat. Tidak dengan media tradisional yang
tidak dapat melakukan hal tersebut, media tradisional hanya melakukan
komunikasi satu arah.
3. Jangkauan Global
Media tradisional dapat menjangkau secara global tetapi tentu saja
dengan biaya sangat mahal dan memakan waktu. Melalui media sosial,
bisnis dapat mengkomunikasikan informasi dalam sekejap, terlepas dari
lokasi geografis. Media sosial juga memungkinkan untuk menyesuaikan
konten Anda untuk setiap segmen pasar dan memberikan kesempatan
bisnis untuk mengirimkan pesan ke lebih banyak pengguna.
4. Terukur
Dengan sistem tracking yang mudah, pengiriman pesan dapat terukur,
sehingga perusahaan langsung dapat mengetahui efektifitas promosi.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
47
Tidak demikian dengan media konvensional yang membutuhkan waktu
yang lama.Ketika kita mendefinisikan media sosial sebagai sistem
komunikasi maka kita harus mendefinisikan fungsi-fungsi terkait
dengan sistem komunikasi, yaitu:
1. Administrasi
Pengorganisasian profil karyawan perusahaan dalam jaringan sosial
yang relevan dan relatif dimana posisi pasar Anda sekarang.
Pembentukan pelatihan kebijakan media sosial, dan pendidikan untuk
semua karyawan pada penggunaan media sosial. Pembentukan sebuah
blog organisasi dan integrasi konten dalam masyarakat yang relevan.
Riset pasar untuk menemukan dimana pasar Anda.
2. Mendengarkan dan Belajar
Pembuatan sistem pemantauan untuk mendengar apa yang pasar Anda
inginkan, apa yang relevan dengan mereka.
3. Berpikir dan Perencanaan
Dengan melihat tahap 1 dan 2, bagaiman Anda akan tetap di depan
pasar dan bagaimana Anda berkomunikasi ke pasar. Bagaimana
teknologi sosial meningkatkan efisiensi operasional hubungan pasar.
4. Pengukuran
Menetapkan langkah-langkah efektif sangat penting untuk mengukur
apakah metode yang digunakan, isi dibuat dan alat yang anda gunakan
efektif dalam meningkatkan posisi dan hubungan pasar anda.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
BAB V
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Penjelasan Penelitian
Bab ini berisi tentang pengujian instrumen, profil responden, dan
analisis
statistik. Peneliti
melakukukan penyebaran kuesioner di
Universitas Sanata Dharma Kampus Mrican khususnya di lingkungan
Fakultas Ekonomi. Peneliti melakukan penelitian pada bulan Mei 2015.
Peneliti menyebar kuesioner kepada mahasiswa Fakultas Ekonomi yang
memenuhi syarat penelitian ini, yaitu; merupakan mahasiswa aktif FE
USD, memiliki akun jejaring sosial Facebook, Twitter, dan Instagram dan
pernah melihat iklan di ketiga jejaring sosial tersebut. Ketiga syarat
tersebut tercantum di bagian verifikasi dalam kuesioner sebagai bentuk
verifikasi pribadi responden. Pembagian Kuesioner dilakukan dengan 2
cara. Pertama beberapa kuesioner dibagikan di kelas setelah usai jam
belajar mengajar dan Kedua dibagikan ketika peneliti berjumpa dengan
responden yang memenuhi syarat. Peneliti mencetak 110 kuesioner dari
100 yang dibutuhkan. Dari 110 kuesioner 8 diantaranya tidak dapat diolah
karena tidak memenuhi syarat dan juga faktor lainnya. Penelitian ini ingin
mengetahui apakah ada perbedaan efektivitas iklan di tiga jejaring sosial
yaitu Facebook, Twitter dan Instagram. Pengolahan data dilakukan dengan
perangkat lunak (software) SPSS (Statistical Product and Service
Solution) 17.0.
48
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
49
B. Profil Responden
Jumlah responden yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 100
orang. Responden merupakan mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas
Sanata Dharma yang memenuhi syarat; Mahasiswa aktif sampai dengan
semester gasal 2014/2015, memiliki akun jejaring social Facebook,
Twitter dan Instagram dan pernah melihat iklan di jejaring social
Facebook, Twitter dan Instagram. Gambaran tentang responden yang
menjadi sampel dalam penelitian ini diklasifikasikan berdasarkan jenis
kelamin dan usia.
1. Jenis Kelamin
Berdasarkan karakteristik jenis kelamin, hasil pengisian kuesioner
oleh 100 responden ditunjukkan pada table berikut ini:
Tabel V.1
Karakteristik Responden berdasarkan Jenis Kelamin
No
1
2
Jenis
Kelamin
Laki - Laki
Frekuensi
Presentase
44
44%
Perempuan
56
56%
Sumber : Data primer diolah, 2015
Berdasarkan tabel V. 1 terlihat bahwa responden perempuan lebih
dominan sebanyak 56 orang (56%) sedangkan responden Laki – laki
sebanyak 44 orang (44%)
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
50
2. Usia
Tabel V.2
Karakteristik Responden berdasarkan Usia
No
Usia
Frekuensi
Presentase
1
< 20 Tahun
33
33%
2
20 -25
Tahun
67
67%
> 25 Tahun
3
0
Sumber : Data diolah, 2015
0%
Tabel V.2 memperlihatkan bahwa usia dominan responden adalah
usia 20 – 25 tahun yaitu sebanyak 67 orang atau 67% .Usia kurang dari
20 tahun sebantak 33 atau 33% dan usia lebih dari 25 tahun sebanyak 0
atau tidak ada responden dengan usia lebih dari 25 tahun.
C. Pengujian Instrumen
1.
Uji Validitas
Uji validitas merupakan alat ukur yang digunakan penelitian untuk
mengukur, mendapatkan data yang hendaknya diukur. Uji validitas
dalam penelitian ini menggunakan metode product moment, di mana
cara untuk menguji validitas butir kuesioner tersebut yaitu:
menentukan nilai rtabel untuk df = n–2 (n adalah jumlah sampel).
Dalam pengujian ini sampel yang digunakan ada 100 responden, jadi
df = 100 – 2 pada α = 5% didapat angka 0,1966.
Nilai rhitung dapat dilihat dari Corrected Item Total Correlation
untuk setiap butir pernyataan pada setiap variabel, dengan ketentuan
pernyataan valid apabila rhitung > rtabel, sedangkan pernyataan
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
51
dikatakan tidak valid apabila rhitung ≤ rtabel. Hasil pengujian
validitas variabel penelitian dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel V.3
Hasil Uji Validitas
No
A.
Variabel / Indikator
r Hitung
r Tabel
Ket
1. Tingkat baik tidaknya Iklan di Facebook
0,524**
0.1966
Valid
2. Tingkat baik tidaknya iklan di Twitter
0,502**
0.1966
Valid
3. Tingkat baik tidaknya iklan di Instagram
0,584**
0.1966
Valid
Tingkat kesukaan iklan pada jejaring sosial 0,628**
0.1966
Valid
0.1966
Valid
0.1966
Valid
0.1966
Valid
0.1966
Valid
0.1966
Valid
0.1966
Valid
Emphaty
4.
Facebook
5.
Tingkat kesukaan iklan pada jejaring sosial 0,703**
Twitter
6.
Tingkat kesukaan iklan pada jejaring sosial 0,679**
Instagram
B.
Persuasion
1. Tingkat ketertarikan dengan produk yang 0,628**
diiklankan pada jejaring sosial Facebook
2. Tingkat ketertarikan dengan produk yang 0,572**
diiklankan pada jejaring sosial Twitter
3. Tingkat ketertarikan dengan produk yang 0,685**
diiklankan pada jejaring sosial Instagram
4. Keinginan membeli produk yang diiklankan 0,614**
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
52
pada jejaring sosial Facebook
5. Keinginan membeli produk yang diiklankan 0,566*
0.1966
Valid
0.1966
Valid
0,561**
0.1966
Valid
0,459**
0.1966
Valid
0,624**
0.1966
Valid
4. Tingkat kreatifitas iklan Facebook
0,412**
0.1966
Valid
5. Tingkat kreatifitas iklan Twitter
0,436**
0.1966
Valid
6. Tingkat kreatifitas iklan Instagram
0,499**
0.1966
Valid
1. Kejelasan informasi iklan yang diiklankan pada 0,372**
0.1966
Valid
0.1966
Valid
0.1966
Valid
0.1966
Valid
pada jejaring sosial Twitter
6. Keinginan membeli produk yang diiklankan 0,601**
pada jejaring sosial Instagram
C.
Impact
1. Tingkat pengetahuan produk (level of product
knowledge) pada jejaring sosial Facebook
2. Tingkat pengetahuan produk (level of product
knowledge) pada jejaring sosial Twitter
3. Tingkat pengetahuan produk (level of product
knowledge) pada jejaring sosial Instagram
D.
Communication
jejaring sosial Facebook
2. Kejelasan informasi iklan yang diiklankan pada 0,460**
jejaring sosial Twitter
3. Kejelasan informasi iklan yang diiklankan pada 0,559**
jejaring sosial Instagram
4. Kemampuan
iklan
yang
diiklankan
pada 0,400**
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
jejaring
sosial
Facebook,
Twitter,
53
dan
Instagram mengkomunikasikan pesan yang
ingin disampaikan
5. Kemampuan
jejaring
iklan
sosial
yang
diiklankan
Facebook,
Twitter,
pada 0,354**
0.1966
Valid
0.1966
Valid
dan
Instagram mengkomunikasikan pesan yang
ingin disampaikan
6. Kemampuan
jejaring
iklan
sosial
yang
diiklankan
Facebook,
Twitter,
pada 0,621**
dan
Instagram mengkomunikasikan pesan yang
ingin disampaikan
Sumber : Data diolah, 2015
Pada output diatas dapat dilihat bahwa nilai Correcter Total Item
Correlation (rhitung) untuk semua butir pernyataan dinyatakan valid
atau layak digunakan dalam kuesioner.
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa suatu
instrument cukup dapat dipercaya untuk dapat digunakan sebagai alat
pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Dalam uji
reliabilitas, butir pernyataan dinyatakan reliabel apabila nilai
Cronbach Alpha > 0,60.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
54
Tabel V.4
Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
N of Items
.745
25
Sumber : data diolah, 2015.
Hasil uji reliabilitas pada tabel V.2 menunjukkan bahwa nilai
koefisien alpha lebih besar dari 0,60 sehingga dapat disimpulkan
bahwa butir-butir pernyataan yang digunakan dalam penelitian ini
reliabel dan kuesioner tersebut dapat digunakan untuk mengumpulkan
data dalam penelitian ini.
D. Hasil Dimensi EPIC
Dari hasil pengumpulan data melalui penyebaran kuesioner terhadap
100 responden, selanjutnya dalam sub bab ini dijabarkan hasil analisa dan
perhitungan terhadap 4 (empat) dimensi EPIC Model yang menjadi
parameter efektifitas iklan di 3 (tiga) jejaring sosial, yaitu Emphaty
(Empati), Persuasion (Persuasi), Impact (Dampak), dan Communication
(Komunikasi)
Penelitian dalam dimensi – dimensi EPIC yang ingin diketahui dan
diukur diwakili dalam 24 pernyataan dalam kuesioner untuk kemudian
responden memilih dari 5 (lima) pilihan jawaban dalam skala likert 1
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
55
sampai dengan 5, seperti yang telah disebutkan dalam bab 3, metode
penelitian. Berikut dijabarkan secara lebih jelas hasil perhitungannya.
1. Dimensi EPIC Iklan di Jejaring Sosial Facebook
a.
Dimensi Emphaty (Empati)
Dimensi Empathy (Empati) menginformasikan tentang baik
(menarik) atau tidaknya iklan menurut audiences dan tingkat
kesukaan audiences terhadap iklan tersebut. Untuk penelitian ini
dimensi empati diwakili oleh 2 pernyataan sebagai berikut:
1. Anda setuju bahwa iklan di Facebook adalah baik, dan
2. Anda setuju bahwa anda menyukai iklan di Facebook.
Berikut tabel yang menunjukkan hasil perolehan data dari
survey terhadap 100 responden tentang 2 pernyataan dimensi
empati.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
56
Tabel V.5
Dimensi Emphaty Responden Terhadap iklan di Facebook
Atribut
Bobot
Jumlah Responden
Emphaty 1
Emphaty 2
(Butir 1)
(Butir 4)
Sangat Tidak Setuju
1
4
5
Tidak Setuju
2
10
24
Cukup
3
40
43
Setuju
4
42
23
Sangat Setuju
5
4
5
100
100
TOTAL
Sumber : Data Primer diolah bulan Mei 2015
Selanjutnya data yang diperoleh dihitung nilai rata- ratanya
untuk mengetahui tingkat efektivitas dimensi empati.
Nilai skor rata-rata dimensi Emphaty (Empati) :
̅
̅
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
57
̅
Sehingga :
STE
1,00
TE
1,8
CE
3,4
2,6
SE
E
4,2
5,00
XEmphaty
Hasil analisis penelitian pengukuran efektifitas iklan Facebook
berdasarkan EPIC Model diketahui dimensi empathy iklan
tersebut masuk dalam rentang skala Cukup Efektif (3,115). Hal
ini menginformasikan bahwa audiences menganggap iklan di
Facebook adalah cukup baik (menarik) dan audiences cukup
menyukai iklan di Facebook
b. Dimensi Persuasion (Persuasi)
Dimensi persuasi menginformasikan apa yang dapat diberikan
suatu iklan untuk peningkatan atau penguatan suatu merek,
sehingga pemasang iklan memperoleh pemahaman tentang
dampak iklan terhadap keinginan konsumen untuk membeli serta
memperoleh
gambaran
kemampuan
suatu
iklan
dalam
mengembangkan daya tarik suatu merek (Durianto, 2004:87)
Untuk penelitian ini, dimensi persuasi diwakili oleh 2
pernyataan sebagai berikut:
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
58
1. Anda tertarik dengan iklan yang ada di Facebook
2. Anda memiliki keinginan untuk membeli sebuah produk
yang diiklankan di Facebook
Berikut ini tabel yang menunjukkan hasil perolehan data dari
survey terhadap 100 responden tentang 2 pertanyaan dimensi
persuasi.
Tabel V.6
Dimensi Persuasion Responden Terhadap iklan di Facebook
Atribut
Bobot
Jumlah Responden
Persuasion 1
Persuasion 2
(Butir 1)
(Butir 4)
Sangat Tidak Setuju
1
8
9
Tidak Setuju
2
25
38
Cukup
3
44
30
Setuju
4
19
18
Sangat Setuju
5
4
5
100
100
TOTAL
Sumber : Data Primer diolah bulan Mei 2015
Selanjutnya data yang diperoleh dihitung nilai rata-ratanya
untuk mengetahui efektivitas dimensi persuasi.
Nilai/skor rata-rata dimensi Persuasion (Persuasi)
Dari tabel V.6 diperoleh rata-rata respon dimensi
persuasion, sebagai berikut :
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
59
̅
̅
̅
Sehingga :
STE
1,00
TE
1,8
CE
2,6
SE
E
3,4
4,2
5,00
XPersuasion
Dimensi persuasion jejaring sosial Facebook masuk dalam
rentang skala cukup efektif (2,79) yang menunjukkan bahwa iklan
di Facebook cukup dapat memberikan peningkatan atau
penguatan
karakter
terhadap
ketertarikan
pembelian produk di jejaring sosial Facebook.
c. Dimensi Impact (Dampak)
audiences
akan
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
60
Dimensi Impact digunakan sebagai parameter tentang apakah
suatu iklan dapat lebih kreatif dan menonjol dibandingkan iklan
lainnya serta tingkat pengetahuan produk (product knowledge)
Untuk penelitian ini, dimensi impact diwakili oleh 2 pernyataan
sebagai berikut :
1. Anda mengerti betul iklan di Facebook
2. Iklan di Facebook lebih kreatif disbanding iklan di jejaring
sosial lainnya
Berikut ini terdapat tabel yang menunjukkan hasil
perolehan data dari survey terhadap 100 responden tentang 2
pertanyaan dimensi impact.
Tabel V.7
Dimensi Impact Responden Terhadap iklan di Facebook
Atribut
Bobot
Jumlah Responden
Impact 1
Impact 2
(Butir 1)
(Butir 4)
Sangat Tidak Setuju
1
3
7
Tidak Setuju
2
25
36
Cukup
3
50
32
Setuju
4
20
24
Sangat Setuju
5
2
1
100
100
TOTAL
Sumber : Data Primer diolah bulan Mei 2015
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
61
Selanjutnya data yang diperoleh dihitung nilai rata-ratanya
untuk mengetahui tingkat efektivitas dimensi impact.
Nilai/skor rata-rata dimensi Impact (Dampak)
̅
̅
̅
Sehingga
STE
1,00
TE
1,8
CE
3,4
2,6
SE
E
4,2
5,00
XImpact
Dimensi impact di jejaring sosial Facebook termasuk dalam
rentang skala Cukup Efektif (2,845). Hal ini berarti bahwa
audience cukup memiliki product knowledge atas iklan yang ada
di Facebook. Audience juga beranggapan bahwa iklan di jejaring
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
62
sosial Facebook cukup kreatif dibandingkan iklan di jejaring
sosial sejenis.
d. Dimensi Communication (Komunikasi)
Dimensi
komunikasi
memberikan
informasi
tentang
kemampuan konsumen dalam mengingat pesan utama yang
disampaikan, pemahaman konsumen, serta kekuatan kesan yang
ditinggalkan pesan tersebut.
Untuk penelitian ini, dimensi komunikasi diwakili oleh 2
pernyataan sebagai berikut:
1. Iklan di Facebook jelas dibandingkan dengan iklan di jejaring
sosial lainnya
2. Iklan di Facebook mampu mengkomunikasikan pesan yang ingin
disampaikan.
Berikut ini terdapat tabel yang menunjukkan hasil perolehan data
dari survey terhadap 100 responden tentang 2 pernyataan dimensi
komunikasi.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
63
Tabel V.8
Dimensi Communication Responden Terhadap iklan di
Facebook
Atribut
Bobot
Jumlah Responden
Communication 1
Communication 2
(Butir 1)
(Butir 4)
Sangat Tidak Setuju
1
2
1
Tidak Setuju
2
25
12
Cukup
3
45
41
Setuju
4
26
44
Sangat Setuju
5
2
2
100
100
TOTAL
Sumber : Data Primer diolah bulan Mei 2015
Selanjutnya data yang diperoleh dihitung nilai rata-ratanya
untuk mengetahui tingkat efektivitas dimensi Communication.
Nilai/skor rata-rata dimensi Communication (Komunikasi)
̅
̅
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
64
̅
Sehingga:
STE
1,00
TE
1,8
CE
2,6
SE
E
3,4
4,2
5,00
XCommunication
Dimensi komunikasi jejaring social Facebook masuk dalam
rentang skala cukup efektif (3,175), yang menginformasikan
bahwa konsumen dan audiences menganggap Facebok cukup
mampu sebagai media iklan menjelaskan dan menyampaikan
pesan sebuah iklan. Selain itu juga audiences mampu mengerti
pesan utama dalam iklan di Facebook..
Dari hasil penghitungan, maka grafik hasil analisa
efektivitas iklan di Jejaring social Facebook dengan metode EPIC
Model secara keseluruhan dapat dilihat pada gambar V.1 berikut
ini:
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
65
Emphaty
5
3,115 = cukup efektif
4
3
2,79 = cukup efektif
2
1
1
2
3
4
5
Persuasion
Impact
5
4
3
2
1
1
2
2,845 = cukup efektif
3
4
3,175 = cukup efektif
5
Communication
Sumber: Data Primer Diolah bulan Mei 2015
Gambar V.1
Grafik EPIC Model Jejaring Sosial Facebook
Dari gambar V.1 tersebut diketahui bahwa dari keempat dimensi
EPIC (Emphaty, Persuasion, Impact, dan Communication) iklan
di jejaring social Facebook adalah lebih menonjol dalam dimensi
Communication (Komunikasi) dibandingkan 3 (tiga) dimensi
lainnya.
Hal
ini
berarti
kemampuan
Facebook
mengkomunikasikan suatu iklan dianggap efektif.
dalam
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
66
EPIC rate secara keseluruhan memiliki rata – rata 2,989 dan
dibulatkan menjadi 2,9 yang berarti bahwa jejaring social
Facebook adalah dalam rentang skala cukup efektif.
2. Dimensi EPIC Iklan di Jejaring Sosial Twitter
a. Dimensi Emphaty (Empati)
Dimensi Empathy (Empati) menginformasikan tentang
baik (menarik) atau tidaknya iklan menurut audiences dan
tingkat kesukaan audiences terhadap iklan tersebut.
Untuk penelitian ini dimensi empati diwakili oleh 2
pernyataan sebagai berikut:
1) Anda setuju bahwa iklan di Twitter adalah baik, dan
2) Anda setuju bahwa anda menyukai iklan di Twitter.
Berikut ini terdapat tabel yang menunjukkan hasil
perolehan data dari survey
terhadap 100 responden tentang 2 pernyataan dimensi empati.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
67
Tabel V.9
Dimensi Emphaty Responden Terhadap iklan di Twitter
Atribut
Bobot
Jumlah Responden
Emphaty 1
Emphaty 2
(Butir 2)
(Butir 5)
Sangat Tidak Setuju
1
4
4
Tidak Setuju
2
5
18
Cukup
3
43
53
Setuju
4
44
21
Sangat Setuju
5
4
4
100
100
TOTAL
Sumber : Data Primer diolah bulan Mei 2015
Selanjutnya data yang diperoleh dihitung nilai rataratanya untuk mengetahui tingkat efektivitas dimensi empati.
Nilai skor rata-rata dimensi Emphaty (Empati) :
̅
̅
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
68
̅
Sehingga :
STE
1,00
TE
1,8
CE
3,4
2,6
SE
E
4,2
5,00
XEmphaty
Hasil analisis penelitian pengukuran efektifitas iklan
Twitter berdasarkan EPIC Model diketahui dimensi empathy
iklan tersebut masuk dalam rentang skala Cukup Efektif
(3,21).
Hal
ini
menginformasikan
bahwa
audiences
menganggap iklan di Twitter adalah cukup baik (menarik)
dan audiences cukup menyukai iklan di Twitter
b. Dimensi Persuasion (Persuasi)
Dimensi persuasi menginformasikan apa yang dapat
diberikan suatu iklan untuk peningkatan atau penguatan suatu
merek, sehingga pemasang iklan memperoleh pemahaman
tentang dampak iklan terhadap keinginan konsumen untuk
membeli serta memperoleh gambaran kemampuan suatu
iklan dalam mengembangkan daya tarik suatu merek
(Durianto, 2004:87)
Untuk penelitian ini, dimensi persuasi diwakili oleh 2
pernyataan sebagai berikut:
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
69
1. Anda tertarik dengan iklan yang ada di Twitter
2. Anda memiliki keinginan untuk membeli sebuah produk
yang diiklankan di Twitter
Berikut ini tabel yang menunjukkan hasil perolehan data
dari survey terhadap 100 responden tentang 2 pertanyaan
dimensi persuasi.
Tabel V.10
Dimensi Persuasion Responden Terhadap iklan di Twitter
Atribut
Bobot
Jumlah Responden
Persuasion 1
Persuasion 2
(Butir 2)
(Butir 5)
Sangat Tidak Setuju
1
5
6
Tidak Setuju
2
25
43
Cukup
3
43
33
Setuju
4
27
15
Sangat Setuju
5
0
3
100
100
TOTAL
Sumber : Data Primer diolah bulan Mei 2015
Selanjutnya data yang diperoleh dihitung nilai rataratanya untuk mengetahui efektivitas dimensi persuasi.
Nilai/skor rata-rata dimensi Persuasion (Persuasi)
Dari tabel V.10 diperoleh rata-rata respon dimensi
persuasion, sebagai berikut :
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
70
̅
̅
̅
Sehingga :
STE
1,00
TE
1,8
CE
3,4
2,6
SE
E
4,2
5,00
XPersuasion
Dimensi persuasion jejaring sosial Twitter masuk
dalam rentang skala cukup efektif (2,79) yang menunjukkan
bahwa iklan di Twitter cukup dapat memberikan peningkatan
atau penguatan karakter terhadap ketertarikan audiences akan
pembelian produk di jejaring sosial Twitter.
c. Dimensi Impact (Dampak)
Dimensi Impact
digunakan sebagai parameter tentang
apakah suatu iklan dapat lebih kreatif dan menonjol
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
71
dibandingkan iklan lainnya serta tingkat pengetahuan produk
(product knowledge)
Untuk penelitian ini, dimensi impact diwakili oleh 2
pernyataan sebagai berikut:
1. Anda mengerti betul iklan di Twitter
2. Iklan di Twitter lebih kreatif dibanding iklan di jejaring
sosial lainnya
Berikut ini terdapat tabel yang menunjukkan hasil
perolehan data dari survey terhadap 100 responden tentang 2
pertanyaan dimensi impact.
Tabel V.11
Dimensi Impact Responden Terhadap iklan di Twitter
Atribut
Bobot
Jumlah Responden
Impact 1
Impact 2
(Butir 2)
(Butir 5)
Sangat Tidak Setuju
1
3
3
Tidak Setuju
2
22
30
Cukup
3
62
46
Setuju
4
13
20
Sangat Setuju
5
0
1
100
100
TOTAL
Sumber : Data Primer diolah bulan Mei 2015
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
72
Selanjutnya data yang diperoleh dihitung nilai rataratanya untuk mengetahui tingkat efektivitas dimensi impact.
Nilai/skor rata-rata dimensi Impact (Dampak):
̅
̅
̅
Sehingga
STE
1,00
TE
1,8
CE
3,4
2,6
SE
E
4,2
5,00
XImpact
Dimensi impact di jejaring sosial Twitter termasuk dalam
rentang skala Cukup Efektif (2,855). Hal ini berarti bahwa
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
73
audience cukup memiliki product knowledge atas iklan yang
ada di Twitter. Audience juga beranggapan bahwa iklan di
jejaring sosial Twitter cukup kreatif dibandingkan iklan di
jejaring sosial sejenis.
d. Dimensi Communication (Komunikasi)
Dimensi komunikasi memberikan informasi tentang
kemampuan konsumen dalam mengingat pesan utama yang
disampaikan, pemahaman konsumen, serta kekuatan kesan
yang ditinggalkan pesan tersebut.
Untuk penelitian ini, dimensi komunikasi diwakili oleh 2
pernyataan sebagai berikut:
1. Iklan di Twitter jelas dibandingkan dengan iklan di
jejaring sosial lainnya
2. Iklan di Twitter mampu mengkomunikasikan pesan yang
ingin disampaikan.
Berikut ini terdapat tabel yang menunjukkan hasil perolehan
data dari survey terhadap 100 responden tentang 2 pernyataan
dimensi komunikasi
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
74
Tabel V.12
Dimensi Communication Responden Terhadap iklan di
Twitter
Atribut
Bobot
Jumlah Responden
Communication 1
Communication 2
(Butir 2)
(Butir 5)
Sangat Tidak Setuju
1
2
1
Tidak Setuju
2
26
13
Cukup
3
51
57
Setuju
4
20
27
Sangat Setuju
5
1
2
100
100
TOTAL
Sumber : Data Primer diolah bulan Mei 2015
Selanjutnya data yang diperoleh dihitung nilai rata-ratanya
untuk mengetahui tingkat efektivitas dimensi Communication.
Nilai/skor rata-rata dimensi Communication (Komunikasi)
̅
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
75
̅
̅
Sehingga:
STE
1,00
TE
1,8
CE
4,2
3,4
2,6
SE
E
5,00
XCommunication
Dimensi komunikasi jejaring social Twitter masuk
dalam
rentang
menginformasikan
skala
cukup
bahwa
efektif
konsumen
(3,04),
dan
yang
audiences
menganggap Facebok cukup mampu sebagai media iklan
menjelaskan dan menyampaikan pesan sebuah iklan. Selain
itu juga audiences mampu mengerti pesan utama dalam iklan
di Twitter.
Dari hasil penghitungan, maka grafik hasil analisa
efektivitas iklan di Jejaring social Twitter dengan metode
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
76
EPIC Model secara keseluruhan dapat dilihat pada gambar
V.2 berikut ini:
Emphaty
5
3,21 = cukup efektif
4
3
2,79 = cukup efektif
2
1
1
2
3
4
5
Persuasion
Impact
5
4
3
2
1
1
2
2,855 = cukup efektif
3
4
5
3,04 = cukup efektif
Communication
Sumber: Data Primer Diolah bulan Mei 2015
Gambar V.2
Grafik EPIC Model Jejaring Sosial Twitter
Dari gambar V.2 tersebut diketahui bahwa dari keempat
dimensi
EPIC
(Emphaty,
Persuasion,
Impact,
dan
Communication) iklan di jejaring sosial Twitter adalah lebih
menonjol dalam dimensi Emphaty (Empati) dibandingkan 3 (tiga)
dimensi lainnya. Hal ini berarti Twitter
audience menyukai iklan yang ada di Twitter.
lebih menarik dan
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
77
EPIC rate secara keseluruhan memiliki rata – rata 2,974
dan dibulatkan menjadi 2,9 yang berarti bahwa jejaring sosial
Twitter adalah dalam rentang skala cukup efektif.
3. Dimensi EPIC Iklan di Jejaring Sosial Instagram
a. Dimensi Emphaty (Empati)
Dimensi Empathy (Empati) menginformasikan tentang
baik (menarik) atau tidaknya iklan menurut audiences dan
tingkat kesukaan audiences terhadap iklan tersebut.
Untuk penelitian ini dimensi empati diwakili oleh 2
pernyataan sebagai berikut:
1. Anda setuju bahwa iklan di Instagram adalah baik, dan
2. Anda setuju bahwa anda menyukai iklan di Instagram.
Berikut ini terdapat tabel yang menunjukkan hasil
perolehan data dari survey terhadap 100 responden tentang 2
pernyataan dimensi empati.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
78
Tabel V.13
Dimensi Emphaty Responden Terhadap iklan di
Instagram
Atribut
Bobot
Jumlah Responden
Emphaty 1
Emphaty 2
(Butir 3)
(Butir 6)
Sangat Tidak Setuju
1
3
4
Tidak Setuju
2
7
16
Cukup
3
37
39
Setuju
4
43
31
Sangat Setuju
5
10
10
100
100
TOTAL
Sumber : Data Primer diolah bulan Mei 2015
Selanjutnya data yang diperoleh dihitung nilai rataratanya untuk mengetahui tingkat efektivitas dimensi empati.
̅
̅
̅
Nilai skor rata-rata dimensi Emphaty (Empati) :
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
79
Sehingga :
STE
1,00
TE
1,8
CE
SE
E
3,4
2,6
4,2
5,00
XEmphaty
Hasil analisis penelitian pengukuran efektifitas iklan
Facebook berdasarkan EPIC Model diketahui dimensi
empathy iklan tersebut masuk dalam rentang skala Cukup
Efektif (3,385). Hal ini menginformasikan bahwa audiences
menganggap iklan di Instagram adalah cukup baik (menarik)
dan audiences cukup menyukai iklan di Instagram.
b. Dimensi Persuasion (Persuasi)
Dimensi persuasi menginformasikan apa yang dapat
diberikan suatu iklan untuk peningkatan atau penguatan suatu
merek, sehingga pemasang iklan memperoleh pemahaman
tentang dampak iklan terhadap keinginan konsumen untuk
membeli serta memperoleh gambaran kemampuan suatu
iklan dalam mengembangkan daya tarik suatu merek
(Durianto, 2004:87)
Untuk penelitian ini, dimensi persuasi diwakili oleh 2
pernyataan sebagai berikut:
1. Anda tertarik dengan iklan yang ada di Instagram
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
80
2. Anda memiliki keinginan untuk membeli sebuah produk
yang diiklankan di Instagram
Berikut ini tabel yang menunjukkan hasil perolehan data
dari survey terhadap 100 responden tentang 2 pertanyaan
dimensi persuasi.
Tabel V.14
Dimensi Persuasion Responden Terhadap iklan di
Instagram
Atribut
Bobot
Jumlah Responden
Persuasion 1
Persuasion 2
(Butir 3)
(Butir 6)
Sangat Tidak Setuju
1
2
5
Tidak Setuju
2
18
22
Cukup
3
33
30
Setuju
4
36
32
Sangat Setuju
5
11
11
100
100
TOTAL
Sumber : Data Primer diolah bulan Mei 2015
Selanjutnya data yang diperoleh dihitung nilai rataratanya untuk mengetahui efektivitas dimensi persuasi.
Nilai/skor rata-rata dimensi Persuasion (Persuasi)
Dari tabel V.14 diperoleh rata-rata respon dimensi
persuasion, sebagai berikut :
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
81
̅
̅
̅
Sehingga :
STE
1,00
TE
1,8
CE
3,4
2,6
SE
E
4,2
5,00
XPersuasion
Dimensi persuasion jejaring sosial Instagram masuk
dalam rentang skala cukup efektif (3,29) yang menunjukkan
bahwa iklan di Instagram cukup dapat memberikan
peningkatan atau penguatan karakter terhadap ketertarikan
audiences akan pembelian produk di jejaring sosial
Instagram.
a. Dimensi Impact (Dampak)
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Dimensi Impact
82
digunakan sebagai parameter tentang
apakah suatu iklan dapat lebih kreatif dan menonjol
dibandingkan iklan lainnya serta tingkat pengetahuan produk
(product knowledge)
Untuk penelitian ini, dimensi impact diwakili oleh 2
pernyataan sebagai berikut:
1. Anda mengerti betul iklan di Instagram
2. Iklan di Instagram lebih kreatif disbanding iklan di jejaring
sosial lainnya
Berikut ini terdapat tabel yang menunjukkan hasil
perolehan data dari survey terhadap 100 responden tentang 2
pertanyaan dimensi impact.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
83
Tabel V.15
Dimensi Impact Responden Terhadap iklan di Instagram
Atribut
Bobot
Jumlah Responden
Impact 1
Impact 2
(Butir 3)
(Butir 6)
Sangat Tidak Setuju
1
3
1
Tidak Setuju
2
15
15
Cukup
3
47
39
Setuju
4
29
29
Sangat Setuju
5
6
19
100
100
TOTAL
Sumber : Data Primer diolah bulan Mei 2015
Selanjutnya data yang diperoleh dihitung nilai rataratanya untuk mengetahui tingkat efektivitas dimensi impact.
Nilai/skor rata-rata dimensi Impact (Dampak)
̅
̅
̅
Sehingga :
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
STE
1,00
TE
1,8
CE
2,6
SE
E
3,4
84
4,2
5,00
XImpact
Dimensi impact di jejaring sosial Instagram termasuk
dalam rentang skala Cukup Efektif (3,350). Hal ini berarti
bahwa audience cukup memiliki product knowledge atas
iklan yang ada di Instagram. Audience juga beranggapan
bahwa iklan di jejaring sosial Instagram cukup kreatif
dibandingkan iklan di jejaring sosial sejenis.
a. Dimensi Communication (Komunikasi)
Dimensi komunikasi memberikan informasi tentang
kemampuan konsumen dalam mengingat pesan utama yang
disampaikan, pemahaman konsumen, serta kekuatan kesan
yang ditinggalkan pesan tersebut. Untuk penelitian ini,
dimensi komunikasi diwakili oleh 2 pernyataan sebagai
berikut:
1. Iklan di Instagram jelas dibandingkan dengan iklan di
jejaring sosial lainnya
2. Iklan di Instagram mampu mengkomunikasikan pesan
yang ingin disampaikan.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
85
Berikut ini terdapat tabel yang menunjukkan hasil
perolehan data dari survey terhadap 100 responden tentang 2
pernyataan dimensi komunikasi
Tabel V.16
Dimensi Communication Responden Terhadap iklan di
Instagram
Atribut
Bobot
Jumlah Responden
Communication 1
Communication 2
(Butir 2)
(Butir 5)
Sangat Tidak Setuju
1
0
1
Tidak Setuju
2
13
11
Cukup
3
43
35
Setuju
4
31
37
Sangat Setuju
5
13
16
TOTAL
100
100
Sumber : Data Primer diolah bulan Mei 2015
Selanjutnya data yang diperoleh dihitung nilai rataratanya untuk mengetahui tingkat efektivitas dimensi
Communication.
Nilai/skor rata-rata dimensi Communication
(Komunikasi)
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
86
̅
̅
̅
Sehingga:
STE
1,00
TE
1,8
CE
2,6
SE
E
3,4
4,2
5,00
XCommunication
Dimensi komunikasi jejaring sosial Instagram masuk
dalam rentang skala efektif (3,50), yang menginformasikan
bahwa konsumen dan audiences menganggap Instagram
mampu sebagai media iklan menjelaskan dan menyampaikan
pesan sebuah iklan. Selain itu juga audiences mampu
mengerti pesan utama dalam iklan di Instagram.. Skor
dimensi ini merupakan skor terbesar diantara semua dimensi,
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
87
yang mengindikasikan bahwa Instagram lebih mampu
mengkomunikasikan pesan melalui iklan di laman Instagram.
Dari hasil penghitungan, maka grafik hasil analisa
efektivitas iklan di Jejaring social Instagram dengan metode
EPIC Model secara keseluruhan dapat dilihat pada gambar
V.3 berikut ini:
Emphaty
5
3,385 = cukup efektif
4
3
3,29 = cukup efektif
2
1
1
2
3
4
5
Persuasion
Impact
5
4
3
2
1
1
2
3,35 = cukup efektif
3
4
3,5 = efektif
5
Communication
Sumber: Data Primer Diolah bulan Mei 2015
Gambar V.3
Grafik EPIC Model Jejaring Sosial Instagram
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
88
Dari gambar V.3 tersebut diketahui bahwa dari keempat
dimensi
EPIC
(Emphaty,
Persuasion,
Impact,
dan
Communication) iklan di jejaring social Instagram lebih
besar dari jejaring social Facebook dan Twitter. Hal ini
berarti efektivitas iklan di Instagram unggul dibanding
jejaring sosial Facebook dan Twitter dalam metode EPIC
Model.Sementara itu, Instagram lebih menonjol dalam
dimensi Communication (Komunikasi) dibandingkan 3 (tiga)
dimensi lainnya. Hal ini berarti kemampuan
Instagram
mengkomunikasikan pesan suatu iklan dianggap efektif.
EPIC rate secara keseluruhan memiliki rata – rata 3,381 dan
dibulatkan menjadi 3,3 yang berarti bahwa jejaring social
Instagram adalah dalam rentang skala cukup efektif.
E. Uji Statistik
1. Uji Normalitas Data
Uji normalitas pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
apakah persamaan regresi berdistribusi normal atau tidak. Pengujian
normalitas menggunakan data spss Kolmogorov-Smirnov dengan
tingkat signifikan sebesar 5%. Data dikatakan normal apabila
asymptotic significance > 0,05 dengan langkah-langkah sebagai
berikut:
a) Pengujian hipotesis
H0 : Tidak ada perbedaan dengan populasi normal.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
89
Ha : Ada perbedaan dengan populasi normal.
b) Menentukan nilai α
Nilai α level signifikan = 0,05
c) Kriteria pengujian hipotesis
H0 : Populasi berdistribusi normal jikasignifikan data > 0,05.
Ha Populasi berdistribusi normal jika signifikan data ≤ 0,05.
d) Mencari nilai signifikan data
Nilai signifikan didapat dari pengolahan SPSS yang dihasilkan
Facebook
: 0,148 > 0,05
Twiiter
: 0,074 > 0,05
Instagram
: 0,082 > 0,05
e) Membandingkan α = 0,05 dengan rhitung
Digunakan untuk membandingkan α dengan rhitung, dapat dilihat
pada table di bawah ini :
Tabel V.17
Hasil Perhitungan SPSS Uji Normalitas
Tests of Normality
a
Kolmogorov-Smirnov
Sosial Media
Efektivitas_Iklan
Statistic
df
Shapiro-Wilk
Sig.
Statistic
df
Sig.
Facebook
.077
100
.148
.990
100
.675
Twitter
.085
100
.074
.988
100
.473
Instagram
.084
100
.082
.978
100
.098
a. Lilliefors Significance Correction
Sumber : Data Primer diolah bulan Mei 2015
Facebook : 0,148 > 0,05
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Twiiter
90
: 0,074 > 0,05
Instagram : 0,082 > 0,05
Terlihat bahwa ketiga sosial media memiliki distribusi data yang
normal
2. Uji Homogenitas
a) Hipotesis
Ho = Ketiga varians populasi adalah identik
Hi = Ketiga varians populasi adalah tidak identik
b) Hasil SPSS
Tabel V.18
Hasil Perhitungan SPSS Uji Homogenitas
Sumber : Data Primer diolah bulan Mei 2015
c) Pengambilan Keputusan
Probabilitas 0,008 < 0,05 maka Ho ditolak
d) Penjelasan
Terlihat bahwa nilai probabilitas Levene Test adalah 0,008.
Karena probabilitas jauh di bawah 0,05, maka Ho ditolak yang
berarti bahwa ketiga varians populasi berbeda. Analisis
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
91
selanjutnya tidak dapat dilakukan karena asumsi ANOVA tidak
terpenuhi.
Menggunakan transformasi
Karena varians tidak sama, maka untuk melanjutkan analisis,
salah satu cara adalah mengubah (transform) jenis data dependent
variabel (Efektivitas Iklan) ke bentuk tertentu, yang dalam kasus
ini menggunakan bentuk Logaritma 10.
a) Hipotesis
Ho = Ketiga varians populasi adalah identik
Hi = Ketiga varians populasi adalah tidak identik
b) Hasil SPSS
Tabel V.19
Hasil Perhitungan SPSS Uji Homogenitas Setelah Transformasi
Data
Sumber : Data Primer diolah bulan Mei 2015
c) Pengambilan Keputusan
Probabilitas 0,099 < 0,05 maka Ho diterima
d) Penjelasan
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Terlihat bahwa nilai probabilitas Levene Test adalah 0,099
setelah transformasi dilakukan. Karena probabilitas lebih besar
dari 0,05, maka Ho diterima yang berarti bahwa ketiga varians
populasi adalah identik.
3. Uji ANOVA
Uji ANOVA dilakukan untuk menguji apakah ketiga sampel
mempunyai rata-rata (Mean) yang sama.
a) Hipotesis
Ho = Ketiga rata - rata populasi adalah identik
Ha = Ketiga rata - rata populasi adalah tidak identik
b) Kriteria Pengujian
1) Jika probabilitas ≥ 0,05 maka Ho diterima
2) Jika probabilitas < 0,05 maka Ho ditolak
c) Hasil SPSS
Tabel V.20
Hasil Perhitungan SPSS Uji ANOVA Satu Arah
Sumber : Data Primer diolah bulan Mei 2015
92
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
93
d) Hasil pengujian
Setelah dilakukan uji perbedaan mean, terlihat pada tabel bahwa
probabilitas adalah 0,000.Probabilitas 0,000 <
0,05 (taraf
signifikansi 5%) maka Ho ditolak. Maka bisa disimpulkan bahwa
rata-rata efektivitas iklan di ketiga jejaring sosial tersebut
memang berbeda nyata.
F. Pembahasan
Hasil penelitian ini menjawab masalah yang ada dalam rumusan masalah,
yaitu ada perbedaan efektivitas iklan di 3 (tiga) jejaring sosial dalam
penelitian ini yaitu Facebook, Twitter dan Instagram.Jejaring sosial atau
jejaring sosial adalah media internet yang saat ini hampir semua orang
mampu mengaksesnya dimanapun dan kapanpun. Dengan jangkauan yang
luas dan real time interaction sosial media mampu menyebar informasi
hanya dengan hitungan detik saja. Hal ini tentunya dimanfaatkan oleh
berbagai kalangan dalam rangka mengembangkan suatu hal. Salah satunya
adalah bidang bisnis yang dewasa ini menyentuh ranah internet. Usaha
kecil, menengah hingga besar sekalipun menggunakan jejaring sosial
sebagai salah satu media menyampaikan sesuatu kepada pelanggan atau
stakeholders mereka dengan berbagai cara.Promosi merupakan salah satu
bidang yang dilakukan saat ini di dunia internet khususnya jejaring sosial
sebagai interaksi antara perusahaan dengan stakeholders mereka. Tentunya
untuk memperoleh hasil yang maksimal, perusahaan perlu dengan jeli
memanfaatkan jejaring sosial dengan maksimal. EPIC Model adalah salah
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
94
satu metode untuk mengukur efektivitas iklan dengan menggunakan skor
rata rata. Skor rata –rata ini nantinya akan menjadi tolak ukur apakah
sebuah iklan sudah efektif dan tepat. Penelitian ini ingin menyampaikan
hasil EPIC Model dari 3 (tiga) jejaring sosial yang saat ini merupakan 3
(tiga) teratas yang paling sering digunakan.
Hasil dari EPIC Rate dari
masing masing Jejaring sosial adalah Facebook sebesar 2,989, Twitter
sebesar 2,974 dan Instagram sebesar 3,381. Hasil ini menunjukkan bahwa
Instagram
memperoleh
skor
rata
rata
paling
besar
Hasil
ini
mengindikasikan bahwa Instagram merupakan jejaring sosial dengan skor
efektivitas paling tinggi dan dapat dikatakan sebagai media yang lebih
efektif dibanding media lainnya. Namun hal ini bukan berarti bahwa
media lainnya tidak efektif. Media lainnya dalam penelitian ini, yaitu
Facebook dan Twitter masuk dalam skala EPIC Rate cukup efektif. Hasil
penelitian ini juga mendukung bahwa Instagram adalah jejaring sosial
dengan pertumbuhan pengguna aktif terbesar sebanyak 23% dan paling
digemari. Iklan di Instagram semakin menarik karena user interface yang
unik.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
BAB VI
KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN
A. KESIMPULAN
Berdasarkan analisis dan pembahasan hasil data penelitian
mengenai efektivitas iklan, ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Instagram memperoleh skor EPIC Rate paling besar dengan skor
3,381 skor ini berada dalam rentang skala EPIC “cukup efektif” yang
menunjukkan bahwa responden menilai Instagram sebagai media yang
cukup dalam hal efektivitas iklan.
2. Facebook berada di urutan kedua skor EPIC Rate dengan skor 2,989
skor ini berada dalam rentang skala EPIC “cukup efektif” yang
menunjukkan bahwa responden menilai Facebook sebagai media yang
cukup dalam hal efektivitas iklan.
3. Twitter berada di urutan paling akhir skor EPIC Rate dengan skor
2,974 skor ini berada dalam rentang skala EPIC “cukup efektif” yang
menunjukkan bahwa responden menilai Twitter sebagai media yang
cukup dalam hal efektivitas iklan.
4. Ada perbedaan nyata efektivitas iklan dari ketiga jejaring sosial
(Facebook, Twitter dan Instagram) ditunjukkan dengan probabilitas
hasil uji ANOVA sebesar 0,000 lebih kecil dari taraf signifikansi 5%.
95
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
96
B. SARAN
Penelitian ini memberikan gambaran bagi perusahaan dalam
melakukan promosi di jejaring sosial.
Perusahaan kecil, menengah
maupun besar sekalipun perlu menilai efektivitas sebuah iklan dalam
sebuah media. Khususnya bagi usaha yang sedang tumbuh dan mengincar
pasar mahasiswa dalam promosinya. Sebaiknya perusahaan memusatkan
atau memaksimumkan promosi pada jejaring sosial yang dianggap paling
efektif. dalam penelitian ini, Instagram merupakan jejaring sosial yang
paling efektif diantara 2 jejaring sosial lainnya (Facebook dan Twitter).
Namun hasil ini tidak menutup kemungkinan bahwa jejaring sosial yang
tidak ada dalam penelitian ini merupakan jejaring sosial yang lebih efektif.
C. KETERBATASAN
Pada penelitian yang telah penulis lakukan, masih banyak
hambatan dan kelemahan yang ditemukan, antara lain :
1. Kelompok jejaring sosial yang ada dalam penelitian ini hanyalah 3
(tiga) saja yang dianggap paling sering digunakan. Ada kemungkinan
jejaring sosial lain yang mulai berkembang saat ini merupakan jejaring
sosial yang juga efektif dalam media promosi.
2. Penelitian ini menargetkan lingkup mahasiswa hingga usia 25 tahun
saja sebagai respondennya, tidak menutup kemungkinan kalangan usia
diatas 25 tahun juga merupakan bagian yang mempengaruhi
perhitungan efektivitas dalam iklan jejaring sosial.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
97
DAFTAR PUSTAKA
Durianto, Darmadi., Sugiarto., Anton.W. Widajaja., dan Hendrawan.S. Invasi
Pasar Dengan Iklan Yang Efektif, PT.Gramedia Pustaka Utama, Jakarta,2003
Dwiputra, Fahmi, Hubungan Antara Motif Afektif Penggunaan Sosial Media
Twitter dengan Keterbukaan antara Informasi Diri Penggunannya, Jurnal
Komunikasi, Universitas Brawijaya Malang 2014. https://www.academia.edu
Effendy, Onong Uchjana. (2002). Hubungan masyarakat: suatu studi
komunikologis. Bandung : Remaja Rosdakarya
Nawawi Hadari dan Martini Mimi. Penelitian Terapan, Gadjah Mada University
Press, Yogyakarta (1992 : 45)
Hasan, M Iqbal, Pokok- pokok Materi Metodologi Penelitian dan Aplikasinya.
Ghalia Indonesia, Jakarta,2002.
Kaplan, Andreas M.; Michael Haenlein (2010) "Users of the world, unite! The
challenges and opportunities of Social Media". Business Horizons 53(1): 59–
68. Diambil dari http://id.wikipedia.org/wiki/Media_sosial
Kotler, Philip, Manajemen Pemasaran, Edisi 10. Terjemahan: Hendra Teguhet.al.
PT Prenhallindo ,Jakarta ,2002
Kotler, Philip, Marketing Management , Millenium Edition , Upper Saddle River
,NJ, Prentice Hall International. 2000.
Kotler, Philip., dan Kevin Lane Keller.Manajemen Pemasaran Edisi 12 Jilid
2.Pengalih Bahasa Benyamin Molan, Pearson Education Inc, New
Jersey,2006.Singarimbun, Masri dan Sofian Effendi. Metode Penelitian Survey.
LP3ES, Jakarta, 1995
Riyantoro, Bagus. 2012. Efektivitas Iklan Melalui Jejaring Sosial Sebagai Salah
Satu Strategi Pemasaran Keripik Pedas Maicih Dengan Menggunakan
Metode
EPIC.
JurnalEkonomi
Universitas
Gunadarma
Depok.
http://publication .gunadarma.ac.id
Santoso, Sanggih. 2014. Statistik Parametrik Edisi Revisi. Jakarta: PT Elex Media
Komputindo
Senopati, Negara M Analisis Persepsi Perbandingan Efektivitas Iklan Tv:
Yamaha Mio Dan Honda Vario pada mahasiswa S-1 FEB UIN Syarif
Hidayatullah
Skripsi FEB UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2010.
http://repository.uinjkt.ac.id
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
98
Siregar, Syofian. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif : Dilengkapi Perbandingan
Perhitungan Manual & SPSS Edisi Pertama, Jakarta: Kencana
Sugiyono (2009), Metode Penelitian Bisnis, Bandung, alfabeta
Tamburaka. Apriadi. 2013. Agenda Setting Media Massa. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Uyanto, Stanislaus S. Pedoman Analisis Data Dengan SPSS Edisi 3, Graha
Ilmu,Yogyakarta,2009.
______. Facebook, http://id.wikipedia.org/wiki/Facebook diakses tanggal 11
maret 2015
______. Twitter, http://id.wikipedia.org/wiki/Twitter diakses tanggal 11 maret
2015
______. Instagram, http://id.wikipedia.org/wiki/Instagram diakses tanggal 11
maret 2015
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
LAMPIRAN 1
Kuesioner Penelitian
99
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
100
Lampiran 1 : Kuesioner
KUESIONER
Dengan Hormat,
Bersama ini saya :
Nama
: Yohanes Adhi Saputra
NIM
: 112214032
Jurusan/Fakultas
: Manajemen/Ekonomi
Memohon kepada saudara/i pengguna Jejaring Sosial Facebook, Instagram dan
Twitter untuk meluangkan waktu sejenak untuk mengisi kuesioner ini. Kuesioner
ini akan saya gunakan sebagai data dalam penelitian saya sebagai syarat untuk
menempuh gelar Sarjana Ekonomi di Universitas Sanata Dharma. Besar harapan
saya kepada saudara/i untuk mengisi kuesioner ini sesuai dengan keadaan
sebenarnya. Atas kesediaan dan kerjasamanya, saya ucapkan terima kasih.
Hormat saya,
Yohanes Adhi Saputra
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
101
ANALISIS PERBANDINGAN EFEKTIVITAS IKLAN DI JEJARING SOSIAL
FACEBOOK, TWITTER, DAN INSTAGRAM
A. Bagian Verifikasi
Sebelum mengisi kuesioner ini, pastikan anda :
Verifikasi (Beri tanda “X” pada kotak yang sesuai)
Mahasiswa S-1 FE USD Yogyakarta yang masih aktif sampai dengan semester gasal
2013/2014.
Memiliki akun Facebook dan Twitter dan Instagram.
Pernah melihat iklan di Facebook dan Twitter dan Instagram.
B. Profil Responden
1. Nama
(boleh tidak
diisi)
2. Jenis Kelamin
Beri tanda “X”
pada kotak yang
sesuai
□
□
□
□
□
Laki – laki
Perempuan
3. Usia / Umur
Beri tanda “X”
pada kotak yang
sesuai
4.
Akun
Jejaring Facebok
Sosial
Twitter
(boleh tidak diisi)
Kurang dari 20 tahun
20 – 25 tahun
Lebih dari 25 tahun
:
:
Instagram :
Ya
Tidak
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
102
C. Daftar Pertanyaan Responden mengenai EPIC MODEL (Facebook,
Twitter dan Instagram)
(Beri tanda “X” pada kotak yang sesuai)
Pilihan terdiri dari 5 alternatif jawaban :
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
C : Cukup
TS : Tidak Setuju
STS : Sangat Tidak Setuju
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
103
Pernyataan
STS
Empathy
7.
Anda setuju bahwa iklan di Facebook adalah baik
8.
Anda setuju bahwa iklan di Twitter adalah baik
9.
Anda setuju bahwa iklan di Instagram adalah baik
10. Anda menyukai iklan di Facebook
11. Anda menyukai iklan di Twitter
12. Anda menyukai iklan di Instagram
Persuasion
7. Anda tertarik dengan iklan yang ada di Facebook
8. Anda tertarik dengan iklan yang ada di Twitter
9. Anda tertarik dengan iklan yang ada di Instagram
10. Anda memiliki keinginan untuk membeli sebuah
produk yang diiklankan di Facebook
11. Anda memiliki keinginan untuk membeli sebuah
produk yang diiklankan di Twitter
Penilaian
TS
C
S
SS
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
104
12. Anda memiliki keinginan untuk membeli sebuah
produk yang diiklankan di Instagram
Impact
1. Anda mengerti betul iklan di Facebook
2. Anda mengerti betul iklan di Twitter
3. Anda mengerti betul iklan di Instagram
4. Iklan di Facebook lebih kreatif dibanding iklan di
jejaring sosial lainnya
5. Iklan di Twitter lebih kreatif dibanding iklan di
jejaring sosial lainnya
6. Iklan di Instagram lebih kreatif dibanding iklan di
jejaring sosial lainnya
Pernyataan
STS
Communication
1.
Iklan di Facebook lebih jelas dibanding iklan di jejaring sosial lainnya
2.
Iklan di Twitter lebih jelas dibanding iklan di jejaring sosial lainnya
3.
Iklan di Instagram lebih jelas dibanding iklan di jejaring sosial lainnya
4.
Iklan di Facebook mampu mengkomunikasikan pesan yang disampaikan
5.
Iklan di Twitter mampu mengkomunikasikan pesan yang disampaikan
Penilaian
TS
C
S
SS
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
105
6.
Iklan di Instagram mampu mengkomunikasikan pesan yang disampaikan
-terimakasih atas kesediaan anda mengisi kuesioner ini- 
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
106
LAMPIRAN 2
Data Hasil Penelitian
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Emphaty
Responden
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
1
4
2
4
4
4
4
4
5
3
4
3
2
4
4
3
3
3
4
4
4
4
4
5
4
5
3
3
4
4
3
4
3
4
4
2
4
3
4
4
5
4
4
5
4
4
3
3
4
4
3
3
3
4
4
4
4
4
5
4
5
3
4
4
4
3
4
3
3
4
3
4
3
4
4
4
5
4
5
4
4
4
4
4
4
3
3
4
4
4
4
4
4
5
5
5
4
5
4
4
4
4
3
5
4
4
4
2
5
3
4
3
3
4
4
3
4
3
3
2
3
3
4
4
3
4
3
2
5
3
2
4
3
2
3
2
3
2
5
2
Persuasion
5
4
3
5
3
4
3
3
5
3
3
4
3
3
2
3
3
3
3
3
4
3
2
5
3
2
4
4
4
4
3
3
2
4
2
6
4
3
4
4
4
5
3
5
4
4
4
3
4
2
4
4
4
4
3
4
3
2
5
4
2
4
4
4
5
5
3
3
5
2
1
3
3
4
3
4
4
4
3
2
4
3
2
3
2
3
3
2
3
3
4
3
3
5
3
3
3
3
1
3
2
3
2
5
2
2
4
3
4
3
4
3
4
4
2
4
2
3
3
2
3
2
2
3
4
4
3
3
3
3
3
3
4
4
3
1
3
2
3
2
3
5
3
5
4
3
5
4
5
4
4
3
3
4
2
4
3
4
4
4
4
3
5
3
5
3
3
4
4
4
4
4
3
5
2
4
3
3
3
3
3
5
1
4
2
4
4
2
3
3
2
2
2
3
3
3
4
3
3
2
1
2
4
1
4
4
2
2
5
2
5
3
3
3
3
4
3
1
3
2
3
4
3
3
3
2
2
2
3
4
3
3
3
3
2
1
2
4
2
4
2
2
2
3
2
Impact
6
3
3
3
4
3
5
1
3
4
4
4
3
4
3
3
4
2
3
4
3
4
5
3
4
1
4
5
2
4
5
3
3
5
2
1
3
4
3
3
3
5
1
3
3
4
3
2
4
2
2
4
2
3
3
4
3
3
3
2
2
3
3
3
3
4
3
2
5
4
2
3
4
3
3
3
3
1
4
3
2
3
2
4
2
2
3
2
3
3
4
3
3
3
3
2
3
3
4
3
2
3
2
3
4
3
3
4
4
4
3
5
1
5
3
2
3
2
4
2
3
4
3
4
4
4
4
4
3
4
2
4
4
4
4
4
3
3
5
4
4
2
3
3
3
3
3
1
2
2
2
3
2
2
2
3
2
2
3
4
3
4
2
5
2
4
3
4
1
4
4
2
3
4
3
107
Communication
5
4
3
4
3
3
3
1
4
2
2
3
3
2
2
3
2
3
3
4
3
3
2
2
4
3
3
3
4
4
3
2
3
3
3
6
4
3
5
4
4
5
1
5
3
2
3
4
2
3
3
4
3
4
5
5
5
5
2
5
3
4
4
5
4
5
3
4
5
3
1
4
3
4
3
3
3
2
3
3
3
2
2
3
3
3
2
2
4
4
4
4
2
4
3
4
3
4
2
3
3
3
3
3
2
2
4
3
3
3
4
3
2
4
3
3
3
3
3
3
3
2
4
4
4
4
2
2
2
3
3
3
4
3
4
1
3
2
3
2
3
4
3
3
4
4
5
2
5
3
3
3
3
3
3
3
3
4
4
5
4
5
3
2
3
3
4
4
4
4
5
4
3
5
2
4
4
4
3
3
4
4
2
5
4
2
4
2
4
2
4
3
3
4
3
3
3
4
4
3
4
4
3
3
3
4
3
3
4
3
5
4
4
3
3
4
4
2
5
3
2
3
3
4
2
4
3
3
4
3
3
3
4
2
3
4
3
4
3
3
3
3
2
3
3
6
4
3
4
4
4
5
2
5
4
2
3
3
4
2
4
4
3
4
4
4
5
4
2
4
3
5
5
3
4
4
4
4
5
3
TOTAL
88
75
90
82
88
97
54
101
74
74
78
65
81
61
73
71
69
86
89
90
85
78
84
81
70
81
92
75
89
80
74
64
100
66
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
3
3
4
4
3
4
3
3
3
3
3
4
4
3
3
4
3
4
2
2
4
2
4
5
4
3
3
2
3
4
4
3
4
3
3
3
4
3
3
3
2
4
3
4
3
3
3
3
3
4
1
3
4
3
3
4
2
3
3
2
4
4
4
3
3
2
3
4
4
4
3
3
3
3
4
3
3
3
2
4
3
4
3
3
3
3
3
4
3
3
4
4
3
4
2
2
3
3
3
3
4
3
3
3
3
4
4
4
2
3
3
2
4
4
3
2
2
4
3
3
4
3
2
2
3
3
4
4
3
5
3
4
3
2
4
2
3
4
2
2
2
2
2
3
3
2
4
3
3
3
3
2
3
2
2
4
3
3
3
3
3
2
3
3
1
4
4
4
3
3
3
2
3
2
3
4
2
2
2
2
2
3
3
2
3
3
3
3
3
2
4
3
2
4
3
3
3
3
2
3
3
3
3
4
4
4
3
4
3
2
3
3
3
4
2
2
2
3
3
3
3
2
1
3
3
2
3
4
2
2
2
3
3
3
3
3
3
2
4
2
3
3
4
5
3
3
3
2
4
2
3
4
2
3
3
1
3
3
5
1
1
3
3
3
4
3
2
2
2
3
3
3
2
3
3
2
4
2
1
4
4
4
4
3
3
2
3
2
3
4
2
3
3
1
4
3
4
1
2
3
3
3
4
2
3
2
2
3
4
3
2
4
3
3
4
3
2
4
4
5
4
4
3
2
3
2
3
4
2
3
3
2
4
3
5
3
4
3
3
2
4
4
3
2
1
2
3
3
4
4
2
2
4
2
3
5
2
5
2
2
2
2
4
2
3
3
2
2
4
2
3
3
3
1
2
4
3
3
3
3
3
2
1
2
3
3
4
4
2
2
4
2
2
5
2
4
2
2
2
2
3
2
2
3
2
2
4
2
5
2
3
1
2
2
3
3
3
2
3
4
1
2
4
3
4
4
3
3
4
3
2
5
2
4
3
3
3
2
4
3
2
3
2
2
4
2
4
2
5
3
4
4
3
2
4
3
3
3
3
2
3
2
4
2
2
2
3
2
3
3
3
3
3
3
2
3
4
2
3
4
3
1
4
1
4
2
3
2
2
3
4
3
3
3
2
3
3
2
3
2
3
2
2
3
3
2
3
3
3
3
3
3
2
3
3
2
2
4
3
1
4
1
4
2
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
2
3
2
2
3
3
1
3
3
3
3
3
3
2
4
3
3
2
4
3
1
3
2
4
2
4
3
4
3
3
3
3
3
4
3
3
3
3
3
2
3
1
2
4
1
3
2
2
3
2
2
3
3
4
1
3
3
3
2
2
2
3
2
4
2
2
4
3
2
2
2
2
3
3
3
3
3
4
3
2
2
4
1
3
2
2
3
2
2
3
2
3
1
3
3
4
2
2
2
4
2
4
2
3
3
3
4
2
3
3
2
3
3
3
3
4
3
4
4
4
3
3
2
2
3
3
3
3
4
3
3
3
3
2
2
2
2
4
2
5
3
4
4
4
4
4
4
3
3
3
2
3
3
3
4
2
2
3
2
4
2
2
3
2
3
3
4
4
1
4
4
3
3
4
5
3
2
4
2
2
4
3
2
4
3
2
3
2
2
3
3
4
2
2
2
3
2
2
2
2
3
2
3
3
2
3
1
3
4
2
3
3
4
4
3
4
2
3
3
3
3
3
2
3
3
2
2
3
3
4
3
3
3
4
3
3
2
2
4
2
3
3
3
3
3
3
4
4
3
3
3
4
2
5
3
4
4
4
3
3
3
3
4
3
3
3
4
4
4
4
3
3
3
4
3
3
4
3
3
3
3
4
2
4
3
4
3
4
4
3
4
4
2
3
4
4
2
4
3
108
2
4
3
3
3
4
4
4
4
3
3
4
2
3
4
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
4
3
4
3
3
3
2
1
3
3
4
3
2
3
4
3
3
3
4
4
3
4
3
4
3
3
3
4
5
3
3
3
3
3
3
3
3
2
1
3
4
4
2
5
3
4
4
4
4
3
4
68
68
57
69
74
75
81
75
64
62
83
62
65
77
72
91
67
74
64
62
81
51
72
87
66
56
73
58
83
65
94
55
67
79
77
69
80
70
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
73
74
75
76
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87
88
89
90
91
92
93
94
95
96
97
98
99
100
4
2
3
3
3
4
4
2
3
3
3
3
2
3
4
4
4
1
4
2
1
4
3
1
3
3
1
3
4
4
4
3
3
4
3
3
3
3
3
2
3
4
4
4
4
1
4
4
1
4
3
4
3
3
1
3
4
3
5
3
3
5
3
3
4
4
2
3
3
3
4
4
4
1
4
2
1
4
3
5
3
3
1
3
4
2
3
4
3
4
4
1
3
2
3
3
3
3
3
4
3
2
3
1
1
5
3
1
3
4
1
3
4
3
4
4
3
4
3
1
3
3
3
3
3
3
3
4
3
2
3
3
1
5
3
4
3
4
1
3
4
3
5
2
3
5
3
1
4
4
2
3
3
3
4
4
3
2
3
2
1
5
3
5
3
4
1
3
4
2
2
4
4
3
2
2
3
2
4
4
2
3
3
4
3
2
4
1
1
4
2
1
3
2
1
2
4
3
3
4
4
3
3
2
3
2
4
3
4
3
3
4
3
2
3
3
2
4
2
4
3
2
1
2
4
3
4
2
3
5
3
3
4
4
2
4
2
4
3
4
3
2
4
1
2
4
2
5
3
3
1
2
3
2
2
4
2
3
2
2
2
2
4
2
4
2
3
3
2
3
4
1
1
5
2
1
2
4
1
2
3
2
3
4
2
3
2
2
2
2
4
2
4
2
3
3
2
3
3
3
1
5
2
4
2
4
1
2
4
4
5
2
4
5
2
3
4
4
2
4
3
2
4
3
2
3
4
2
1
5
2
5
2
4
1
2
4
3
2
3
4
3
4
2
2
3
3
3
2
3
3
3
3
2
4
2
3
4
4
3
4
2
3
3
4
3
3
3
3
3
3
2
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
4
4
2
3
3
4
3
4
2
5
5
3
2
4
4
3
3
3
3
3
3
3
2
4
3
3
4
3
5
4
3
3
3
4
2
2
4
2
2
4
3
2
2
4
3
2
4
4
4
2
4
4
2
1
4
4
1
3
3
3
4
4
2
4
4
2
3
2
3
3
2
4
3
2
4
4
3
2
2
3
2
5
3
3
3
3
3
3
4
5
3
5
2
5
5
4
4
4
3
2
4
3
5
3
3
2
2
4
4
5
4
3
5
3
3
3
3
3
2
2
3
3
2
4
3
3
3
3
4
2
4
3
5
3
4
4
2
2
4
3
1
4
3
3
3
3
3
3
3
3
4
3
3
3
2
3
3
2
4
3
4
3
2
3
2
5
3
3
4
4
3
3
4
3
4
5
2
4
5
4
3
4
4
2
4
2
5
3
4
3
2
4
3
5
4
3
5
4
4
3
5
4
2
2
4
3
4
4
2
2
4
3
4
3
4
3
5
2
3
3
3
4
4
4
1
4
3
3
4
109
3
3
3
4
3
4
3
3
3
2
3
4
3
4
3
5
2
2
3
3
3
3
4
4
4
3
3
3
3
3
5
2
5
5
4
4
4
4
2
4
3
5
3
5
2
2
3
3
2
5
4
5
4
3
3
5
90
66
83
75
79
93
76
59
74
71
71
78
66
83
79
92
66
54
85
57
55
99
72
81
78
75
48
74
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
110
LAMPIRAN 3
Hasil Uji Coba Instrumen
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
111
1. Uji Validitas
Correlations
butir butir butir butir butir butr butir butir butir butir butir buti butir butir butir butir butir butir butir butir butir butir butir butir
_1
butir_1 Pearson Correlation
_2
Sig. (2-tailed)
butir_2 Pearson Correlation
_4
_5
_6
_7
_8
_9 _10 _11 _12 _13 _14 _15 _16 _17 _18 _19 _20 _21 _22 _23 _24
1 .653 .584 .553 .388 .338 .521 .311 .416 .273 .075 .087 .221 .101 .142 .222 .080 .047 .280 .070 .079 .296 .031 .090
**
N
_3
**
**
**
**
**
**
**
**
*
*
**
Total_skor
.524
**
**
.000 .000 .000 .000 .001 .000 .002 .000 .006 .456 .389 .027 .318 .160 .027 .430 .644 .005 .488 .436 .003 .758 .375
.000
100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
100
.653
1 .738 .270 .525 .409 .305 .469 .447 .108 .194 .190 .088 .126 .187 .045 .007 .142 .024 .148 .139 .012 .206 .163
**
**
**
**
**
**
**
**
.502
**
*
Sig. (2-tailed)
.000
.000 .007 .000 .000 .002 .000 .000 .286 .054 .058 .384 .211 .063 .659 .944 .157 .811 .140 .169 .905 .040 .105
.000
N
100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
100
butir_3 Pearson Correlation
.584 .738
**
Sig. (2-tailed)
1 .348 .494 .670 .336 .297 .626 .201 .163 .407 .106 .043 .314 .000 .014 .229
**
**
.000 .000
**
**
**
**
**
*
**
**
*
- .105 .273 .046 .162 .334
**
.007
.584
**
**
.000 .000 .000 .001 .003 .000 .045 .105 .000 .292 .674 .001 1.00 .888 .022 .945 .297 .006 .653 .107 .001
.000
0
N
butir_4 Pearson Correlation
100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
.553 .270 .348
**
**
**
1 .713 .540 .609 .367 .393 .512 .362 .244 .253 .110 .162 .309 .132 .038 .262 .211 .091 .333 .048 .228
**
**
**
**
**
**
**
*
*
**
**
*
**
*
100
.628
**
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
112
Sig. (2-tailed)
.000 .007 .000
.000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .014 .011 .277 .107 .002 .190 .709 .008 .035 .367 .001 .634 .023
.000
N
100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
100
butir_5 Pearson Correlation
.388 .525 .494 .713
**
butr_6
**
**
1 .718 .468 .608 .504 .394 .471 .350 .210 .239 .319 .175 .169 .185 .043 .223 .199 .158 .228 .327
**
**
**
**
**
**
**
**
*
*
**
*
*
*
.703
**
**
Sig. (2-tailed)
.000 .000 .000 .000
.000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .036 .017 .001 .081 .092 .065 .670 .026 .047 .117 .022 .001
.000
N
100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
100
Pearson Correlation
.338 .409 .670 .540 .718
**
**
**
**
1 .353 .304 .618 .366 .329 .510 .279 .154 .453 .104 .074 .241 .034 .137 .328 .120 .141 .432
**
**
**
**
**
**
**
**
**
*
**
.679
**
**
Sig. (2-tailed)
.001 .000 .000 .000 .000
.000 .002 .000 .000 .001 .000 .005 .127 .000 .302 .465 .016 .736 .174 .001 .234 .163 .000
.000
N
100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
100
butir_7 Pearson Correlation
.521 .305 .336 .609 .468 .353
**
**
**
**
**
1 .622 .448 .558 .363 .278 .381 .124 .118 .382 .106 .021 .375 .137 .014 .291 .153 .147
**
**
**
**
**
**
**
**
**
.628
**
**
Sig. (2-tailed)
.000 .002 .001 .000 .000 .000
.000 .000 .000 .000 .005 .000 .217 .240 .000 .294 .834 .000 .173 .890 .003 .127 .144
.000
N
100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
100
butir_8 Pearson Correlation
.311 .469 .297 .367 .608 .304 .622
**
**
**
**
**
**
1 .502 .310 .499 .220 .198 .297 .185 .065 .176 .155 .102 .318 .075 .011 .274 .161
**
**
**
**
*
*
**
**
.572
**
**
Sig. (2-tailed)
.002 .000 .003 .000 .000 .002 .000
.000 .002 .000 .028 .048 .003 .066 .522 .080 .124 .311 .001 .460 .911 .006 .110
.000
N
100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
100
butir_9 Pearson Correlation
.416 .447 .626 .393 .504 .618 .448 .502
**
Sig. (2-tailed)
**
**
**
**
**
**
**
.000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
1 .285 .243 .576 .187 .146 .438
**
*
**
**
- .130 .417 .071 .245 .405 .079 .151 .460
.049
**
*
**
.685
**
**
.004 .015 .000 .062 .148 .000 .631 .197 .000 .480 .014 .000 .432 .134 .000
.000
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
113
N
butir_1 Pearson Correlation
100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
.273 .108 .201 .512 .394 .366 .558 .310 .285
**
0
*
**
**
**
**
**
1 .750 .545 .415 .144 .198 .414 .172 .059 .303 .075 .138 .307 .090 .167
**
**
**
**
*
**
**
100
.614
**
**
Sig. (2-tailed)
.006 .286 .045 .000 .000 .000 .000 .002 .004
.000 .000 .000 .154 .049 .000 .086 .559 .002 .461 .171 .002 .372 .097
.000
N
100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
100
butir_1 Pearson Correlation
.075 .194 .163 .362 .471 .329 .363 .499 .243 .750
**
1
**
**
**
**
*
1 .543 .269 .295 .225 .259 .237 .100 .126 .237 .125 .067 .164 .168
**
**
**
**
*
**
*
.566
**
*
Sig. (2-tailed)
.456 .054 .105 .000 .000 .001 .000 .000 .015 .000
.000 .007 .003 .024 .009 .017 .324 .213 .018 .214 .509 .104 .095
.000
N
100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
100
buti_12 Pearson Correlation
.087 .190 .407 .244 .350 .510 .278 .220 .576 .545 .543
**
*
**
**
**
*
**
**
1 .311 .187 .502 .094 .036 .397 .009 .047 .401 .019 .020 .487
**
**
**
**
**
.601
**
**
Sig. (2-tailed)
.389 .058 .000 .014 .000 .000 .005 .028 .000 .000 .000
.002 .063 .000 .353 .721 .000 .930 .645 .000 .851 .845 .000
.000
N
100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
100
butir_1 Pearson Correlation
.221 .088 .106 .253 .210 .279 .381 .198 .187 .415 .269 .311
*
3
*
*
**
**
*
**
**
1 .688 .591 .339 .218 .269 .229 .188 .314 .305 .108 .297
**
**
**
**
*
**
*
**
**
.561
**
**
Sig. (2-tailed)
.027 .384 .292 .011 .036 .005 .000 .048 .062 .000 .007 .002
.000 .000 .001 .029 .007 .022 .061 .001 .002 .283 .003
.000
N
100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
100
butir_1 Pearson Correlation
.101 .126 .043 .110 .239 .154 .124 .297 .146 .144 .295 .187 .688
*
4
**
**
**
1 .652 .151 .334 .293 .076 .272 .232 .201 .157 .283
**
**
**
**
*
*
.459
**
**
Sig. (2-tailed)
.318 .211 .674 .277 .017 .127 .217 .003 .148 .154 .003 .063 .000
.000 .133 .001 .003 .454 .006 .020 .045 .118 .004
.000
N
100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
100
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
114
butir_1 Pearson Correlation
.142 .187 .314 .162 .319 .453 .118 .185 .438 .198 .225 .502 .591 .652
**
5
**
**
**
*
*
**
**
1 .121 .312 .634 .025 .236 .566 .095 .078 .596
**
**
**
*
**
.624
**
**
Sig. (2-tailed)
.160 .063 .001 .107 .001 .000 .240 .066 .000 .049 .024 .000 .000 .000
.230 .002 .000 .803 .018 .000 .349 .439 .000
.000
N
100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
100
butir_1 Pearson Correlation
.222 .045 .000 .309 .175 .104 .382 .065
*
6
Sig. (2-tailed)
**
**
- .414 .259 .094 .339 .151 .121
.049
**
**
1 .372 .043 .608 .101 .118 .361 .028 .146
**
**
.027 .659 1.00 .002 .081 .302 .000 .522 .631 .000 .009 .353 .001 .133 .230
**
.412
**
**
.000 .669 .000 .319 .244 .000 .781 .148
.000
100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
100
0
N
butir_1 Pearson Correlation
.080 .007 .014 .132 .169 .074 .106 .176 .130 .172 .237 .036 .218 .334 .312 .372
*
7
*
**
**
1 .452 .185 .543 .445 .212 .235 .269
**
**
**
**
*
*
.436
**
**
Sig. (2-tailed)
.430 .944 .888 .190 .092 .465 .294 .080 .197 .086 .017 .721 .029 .001 .002 .000
.000 .065 .000 .000 .034 .018 .007
.000
N
100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
100
butir_1 Pearson Correlation
.047 .142 .229 .038 .185 .241 .021 .155 .417 .059 .100 .397 .269 .293 .634 .043 .452
*
8
*
**
**
**
**
**
1 .006 .265 .666 .040 .143 .612
**
**
**
.499
**
**
Sig. (2-tailed)
.644 .157 .022 .709 .065 .016 .834 .124 .000 .559 .324 .000 .007 .003 .000 .669 .000
.952 .008 .000 .692 .156 .000
.000
N
100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
100
butir_1 Pearson Correlation
.280 .024
**
9
- .262 .043 .034 .375 .102 .071 .303 .126 .009 .229 .076 .025 .608 .185 .006
.007
**
**
**
*
**
1 .308 .175 .466 .154 .152
**
.372
**
**
Sig. (2-tailed)
.005 .811 .945 .008 .670 .736 .000 .311 .480 .002 .213 .930 .022 .454 .803 .000 .065 .952
.002 .081 .000 .127 .131
.000
N
100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
100
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
115
butir_2 Pearson Correlation
.070 .148 .105 .211 .223 .137 .137 .318 .245 .075 .237 .047 .188 .272 .236 .101 .543 .265 .308
*
0
*
**
*
*
**
*
**
**
1 .536 .206 .400 .308
**
**
*
**
.460
**
**
Sig. (2-tailed)
.488 .140 .297 .035 .026 .174 .173 .001 .014 .461 .018 .645 .061 .006 .018 .319 .000 .008 .002
.000 .040 .000 .002
.000
N
100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
100
butir_2 Pearson Correlation
.079 .139 .273 .091 .199 .328 .014 .075 .405 .138 .125 .401 .314 .232 .566 .118 .445 .666 .175 .536
**
Sig. (2-tailed)
.436 .169 .006 .367 .047 .001 .890 .460 .000 .171 .214 .000 .001 .020 .000 .244 .000 .000 .081 .000
.095 .053 .000
.000
N
100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
100
**
**
*
**
**
**
.296 .012 .046 .333 .158 .120 .291 .011 .079 .307 .067 .019 .305 .201 .095 .361 .212 .040 .466 .206 .168
**
2
**
**
**
butir_2 Pearson Correlation
**
.559
**
1
*
1 .168 .194 .638
**
**
**
**
*
**
*
**
1 .446 .245
*
**
.400
**
*
Sig. (2-tailed)
.003 .905 .653 .001 .117 .234 .003 .911 .432 .002 .509 .851 .002 .045 .349 .000 .034 .692 .000 .040 .095
.000 .014
.000
N
100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
100
butir_2 Pearson Correlation
.031 .206 .162 .048 .228 .141 .153 .274 .151 .090 .164 .020 .108 .157 .078 .028 .235 .143 .154 .400 .194 .446
*
Sig. (2-tailed)
.758 .040 .107 .634 .022 .163 .127 .006 .134 .372 .104 .845 .283 .118 .439 .781 .018 .156 .127 .000 .053 .000
.000
.000
N
100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
100
**
.090 .163 .334 .228 .327 .432 .147 .161 .460 .167 .168 .487 .297 .283 .596 .146 .269 .612 .152 .308 .638 .245 .356
**
4
*
**
**
butir_2 Pearson Correlation
**
.354
**
3
*
1 .356
*
**
**
**
**
**
**
**
**
**
**
**
*
1
.621
**
**
Sig. (2-tailed)
.375 .105 .001 .023 .001 .000 .144 .110 .000 .097 .095 .000 .003 .004 .000 .148 .007 .000 .131 .002 .000 .014 .000
.000
N
100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
100
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
116
Total_s Pearson Correlation
.524 .502 .584 .628 .703 .679 .628 .572 .685 .614 .566 .601 .561 .459 .624 .412 .436 .499 .372 .460 .559 .400 .354 .621
**
kor
**
**
**
**
**
**
**
**
**
**
**
**
**
**
**
**
**
**
**
**
**
**
Sig. (2-tailed)
.000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N
100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
1
**
100
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
2. Uji Realibilitas
Case Processing Summary
N
Cases
Valid
a
Excluded
Total
%
100
100.0
0
.0
100
100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Items
.745
25
Item-Total Statistics
Cronbach's
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if Corrected ItemItem Deleted
Total Correlation
Alpha if Item
Deleted
butir_1
146.22
516.194
.496
.736
butir_2
146.15
518.109
.475
.737
butir_3
146.04
513.312
.558
.734
butir_4
146.55
510.008
.602
.733
butir_5
146.51
509.566
.683
.732
butr_6
146.27
506.442
.655
.731
butir_7
146.68
509.553
.602
.732
butir_8
146.62
514.602
.547
.735
117
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
butir_9
146.18
506.573
.662
.731
butir_10
146.82
508.291
.585
.732
butir_11
146.88
513.299
.538
.735
buti_12
146.32
507.796
.570
.732
butir_13
146.61
516.058
.537
.736
butir_14
146.69
522.559
.435
.739
butir_15
146.34
511.843
.600
.734
butir_16
146.78
519.466
.377
.738
butir_17
146.68
520.806
.407
.739
butir_18
146.04
514.261
.466
.735
butir_19
146.53
522.878
.341
.740
butir_20
146.62
520.763
.433
.738
butir_21
146.10
514.374
.532
.735
butir_22
146.20
522.990
.372
.740
butir_23
146.38
525.309
.327
.741
butir_24
145.98
510.666
.595
.733
74.77
134.098
1.000
.898
Total_skor
118
3. Uji Normalitas
Case Processing Summary
Cases
Valid
Sosial Media
Efektivitas_Iklan
N
Missing
Percent
N
Total
Percent
N
Percent
Facebook
100
100.0%
0
.0%
100
100.0%
Twitter
100
100.0%
0
.0%
100
100.0%
Instagram
100
100.0%
0
.0%
100
100.0%
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
119
Descriptives
Sosial Media
Efektivitas_Iklan
Facebook
Statistic
Mean
95% Confidence Interval for
Mean
23.930
Lower Bound
22.979
Upper Bound
24.881
5% Trimmed Mean
23.989
Median
24.000
Variance
22.955
Std. Deviation
4.7911
Minimum
10.0
Maximum
35.0
Range
25.0
Interquartile Range
Kurtosis
Mean
95% Confidence Interval for
Mean
-.222
.241
.085
.478
23.790
.3937
Lower Bound
23.009
Upper Bound
24.571
5% Trimmed Mean
23.833
Median
24.000
Variance
15.501
Std. Deviation
3.9371
Minimum
14.0
Maximum
34.0
Range
20.0
Interquartile Range
.4791
6.0
Skewness
Twitter
Std. Error
4.8
Skewness
-.077
.241
Kurtosis
-.202
.478
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Instagram
Mean
27.050
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound
25.945
Upper Bound
28.155
5% Trimmed Mean
26.933
Median
27.000
Variance
30.997
Std. Deviation
5.5675
Minimum
16.0
Maximum
40.0
Range
24.0
Interquartile Range
120
.5568
8.0
Skewness
Kurtosis
.323
.241
-.103
.478
Tests of Normality
a
Kolmogorov-Smirnov
Sosial Media
Efektivitas_Iklan
Statistic
df
Shapiro-Wilk
Sig.
Statistic
df
Sig.
Facebook
.077
100
.148
.990
100
.675
Twitter
.085
100
.074
.988
100
.473
Instagram
.084
100
.082
.978
100
.098
a. Lilliefors Significance Correction
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
121
4. Uji Homogenitas sebelum transformasi data
Case Processing Summary
Cases
Valid
Sosial
Media
Efektivitas_Iklan
N
Missing
Percent
N
Total
Percent
N
Percent
Facebook
100
100.0%
0
.0%
100
100.0%
Twitter
100
100.0%
0
.0%
100
100.0%
Instagram
100
100.0%
0
.0%
100
100.0%
Test of Homogeneity of Variance
Levene Statistic
Efektivitas_Iklan
df1
df2
Sig.
Based on Mean
4.949
2
297
.008
Based on Median
4.906
2
297
.008
Based on Median and with
4.906
2
277.251
.008
4.884
2
297
.008
adjusted df
Based on trimmed mean
5. Uji Homogenitas setelah transformasi data
Test of Homogeneity of Variances
tr_EfektivitasIklan
Levene Statistic
2.326
df1
df2
2
Sig.
297
.099
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
122
6. Uji ANOVA
Descriptives
tr_EfektivitasIklan
95% Confidence Interval for Mean
N
Mean
Std. Deviation
Std. Error
Lower Bound
Upper Bound
Minimum
Maximum
Facebook
100
1.3694
.09447
.00945
1.3507
1.3882
1.00
1.54
Twitter
100
1.3702
.07477
.00748
1.3554
1.3851
1.15
1.53
Instagram
100
1.4229
.09079
.00908
1.4049
1.4409
1.20
1.60
Total
300
1.3875
.09036
.00522
1.3773
1.3978
1.00
1.60
ANOVA
tr_EfektivitasIklan
Sum of Squares
Between Groups
df
Mean Square
.188
2
.094
Within Groups
2.253
297
.008
Total
2.441
299
F
12.398
Sig.
.000
Download