pengaruh persepsi siswa tentang kompetensi pedagogik

advertisement
PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI
PEDAGOGIK, KOMPETENSI KEPRIBADIAN, KOMPETENSI SOSIAL
DAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU TERHADAP MOTIVASI
BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI DI SMK
NUSATAMA PADANG
JURNAL
Diajukan Guna Memenuhi Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan Ekonomi (S1)
RIA ADRIANI
11090118
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
(STKIP) PGRI SUMATERA BARAT
PADANG
2015
PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI
PEDAGOGIK, KOMPETENSI KEPRIBADIAN, KOMPETENSI SOSIAL
DAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU TERHADAP MOTIVASI
BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI DI SMK
NUSATAMA PADANG
Oleh
Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat
Jl. Gunung Pangilun No.1, Padang Sumatera Barat
Email : [email protected]
[email protected]
[email protected]
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh persepsi siswa tentang
kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional
guru secara parsial dan simultan terhadap motivasi belajar siswa pada mata pelajaran Akuntansi di
SMK Nusatama Padang.
Hasil analisa data menunjukkan bahwa (1) Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara
persepsi siswa tentang kompetensi pedagogik guru terhadap motivasi belajar siswa pada mata
pelajaran Akuntansi di SMK Nusatama Padang dengan koefisien regresi sebesar 0,279 dan thitung
sebesar 5,138 > ttabel sebesar 1,9759; (2) Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara persepsi
siswa tentang kompetensi kepribadian guru terhadap motivasi belajar siswa pada mata pelajaran
Akuntansi di SMK Nusatama Padang dengan koefisien regresi sebesar 0,402 dan thitung sebesar
7,123 > ttabel sebesar 1,9759; (3) Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara persepsi siswa
tentang kompetensi sosial guru terhadap motivasi belajar siswa pada mata pelajaran Akuntansi di
SMK Nusatama Padang dengan koefisien regresi sebesar 0,359 dan thitung sebesar 4,454 > ttabel
sebesar 1,9759; (4) Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara persepsi siswa tentang
kompetensi profesional guru terhadap motivasi belajar siswa pada mata pelajaran Akuntansi di
SMK Nusatama Padang dengan koefisien regresi sebesar 0,532 dan thitung sebesar 4,735 > ttabel
sebesar 1,9759; (5) Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara persepsi siswa tentang
kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional
guru secara simultan terhadap motivasi belajar siswa pada mata pelajaran Akuntansi di SMK
Nusatama Padang dengan Fhitung sebesar 260,657.
Berdasarkan hasil penelitian diatas, disarankan kepada guru dan pihak sekolah lebih
meningkatkan dan mengaplikasikan kompetensi guru dalam pembelajaran sehingga dapat
meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran akuntansi di SMK Nusatama Padang.
Kata kunci: Persepsi, Kompetensi Pedagogik, Kompetensi Kepribadian, Kompetensi Sosial,
Kompetensi Profesional dan Motivasi Belajar
Abstract
This study aims to determine how much influence the perception of students on pedagogic
competence, personal competence, social competence, and professional competence of teachers
partially and simultaneously to motivate students in the subjects of Accounting in Nusatama SMK
Padang.
Results of analysis of the data showed that (1) There is a positive and significant influence
between students 'perception of pedagogical competence of teachers to students' motivation on the
subjects of Accounting in Nusatama SMK Padang with a regression coefficient of 0.279 and 5.138
ttest > ttable of 1.9759; (2) There is a positive and significant influence between students 'perception
of personal competence of teachers to students' motivation on the subjects of Accounting in
Nusatama SMK Padang with a regression coefficient of 0.402 and 7.123 t test > ttable of 1.9759; (3)
There is a positive and significant influence between students 'perception of social competence of
teachers to students' motivation on the subjects of Accounting in Nusatama SMK Padang with a
regression coefficient of 0.359 and 4.454 ttest > ttable of 1.9759; (4) There is a positive and
significant influence between students 'perception about the professional competence of teachers
to students' motivation on the subjects of Accounting in Nusatama SMK Padang with a regression
coefficient of 0.532 and 4.735 ttest > ttable of 1.9759; (5) There is a positive and significant influence
between students' perception of pedagogical competence, personal competence, social
competence, and professional competence of teachers simultaneously against student motivation
on the subjects of Accounting at SMK Padang Nusatama Ftest 260.657.
Based on the above results, it is suggested to teachers and schools improve and apply the
competencies of teachers in learning so as to improve students' motivation in accounting subjects
in Nusatama SMK Padang.
Keywords: Perception, Pedagogic Competence, Personality Competence, Social Competence,
Professional Competence and Motivation
PENDAHULUAN
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
Pendidikan adalah investasi sumber daya
kreatif, mandiri dan menjadi warga negara
manusia jangka panjang yang mempunyai
yang demokratis serta bertanggung jawab.
nilai strategis bagi kelangsungan peradaban
Berkaitan dengan tujuan pendidikan di
manusia di dunia. Kualitas pendidikan yang
atas, maka untuk tercapainya keberhasilan
baik terletak pada sumber daya manusia
pembelajaran
harus
ditingkatkannya
yang baik, dimana semua pihak yang terlibat
motivasi
belajar.
Motivasi
belajar
dalam proses pendidikan harus berusaha
merupakan salah satu faktor penting yang
mengembangkan potensi yang dimiliki, ini
dapat mempengaruhi tercapainya tujuan
sesuai dengan dasar, fungsi dan tujuan
pembelajaran
pendidikan nasional di dalam UU No. 20
Menurut McDonal (dalam Suyanto dan
Tahun 2003 pasal 3 yang berbunyi:
Jihad, Asep :2013) “Motivasi adalah
Pendidikan
Nasional
bertujuan
perubahan energi pada diri seseorang yang
mengembangkan
kemampuan
dan
ditandai dengan munculnya perasaan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa
didahului dengan tanggapan terhadap adanya
yang
bermartabat
dalam
rangka
tujuan”
mencerdaskan bangsa, bertujuan untuk
Gambaran
tentang
motivasi belajar
berkembangnya potensi peserta didik agar
siswa
dalam
belajar
akuntansi
menjadi manusia yang beriman dan
berdasarkan data mengenai hasil belajar
bertakwa kepada
Tuhan
Yang Maha
harian semester
I
TP
2015/2016
Esa,
SMK Nusatama Padang
Tabel 1. Rata-rata Nilai Ulangan Semester I TP 2015/2016 SMK Nusatama Padang
Kelas
Nilai
KKM
Jumlah
Nilai Ulangan
Ratasiswa
Tuntas
%
Tidak
rata
Tuntas
X AK1
85,80
80
34
25
73,53
9
X AK2
80,00
80
33
20
60,61
13
X AK3
78,65
80
32
17
53,13
15
XI AK1
80,77
80
31
25
80,65
6
XI AK2
82,17
80
31
23
74,19
8
XI AK3
81,77
80
31
26
83,87
5
XII AK1
70,50
80
29
19
65,52
10
XII AK2
57,85
80
29
17
58,62
12
Sumber : Guru Mata Pelajaran Akuntansi
METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan di SMK
Nustama Padang yang beralamat di Jalan
Sudirman, Provinsi Sumatera Barat.
Bedasarkan permasalahan dan tujuan
penelitian yang ingin dicapai, maka jenis
penelitian ini adalah penelitian deskriptif
dan asosiatif. Menurut Siregar (2013:15)
Penelitian deskriptif adalah penelitian yang
dilakukan untuk mengetahui nilai variabel
mandiri, baik satu variabel atau lebih
(independent) tanpa membuat perbandingan
atau penghubungan dengan variabel yang
lain. Sedangkan penelitian asosiatif menurut
Siregar (2013:15) adalah peneitian yang
bertujuan untuk mengetahui hubungan
antara dua variabel atau lebih. Penelitian ini
dapat membangun teori yang berfungsi
untuk menjelaskan, meramalkan, dan
mengontrol suatu gejala dalam penilitian.
Populasi menurut Sugiyono (2010:80)
adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas:
objek/subjek yang mempunyai kualitas dan
karateristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian
ditarikkan kesimpulannya. penelitian ini
yang menjadi populasi adalah siswa SMK
Nusatama yang belajar mata pelajaran
akuntansi dan terdaftar pada semester 1
tahun ajaran 2015/2016 yang berjumlah
sebanyak 250 orang siswa.
Sampel menurut Sugiyono (2010:81)
adalah bagian dari jumlah dan karakteristik
yang dimiliki oleh populasi tersebut. Rumus
yang dapat digunakanan dalam penelitian ini
yaitu rumus Slovin (dalam Siregar 2013:61).
engan menggunakan rumus Slovin dengan
nilai krisis 5% maka jumlah sampel yang
diperlukan adalah sebagai berikut
%
26,47
39,39
46,88
19,35
25,81
16,13
34,48
41,38
Dari rumus Slovin dengan menggunakan
nilai krisis 0,05 dari jumlah populasi 250
maka jumlah sampel yang dibutuhkan
adalah 154 orang . sampel diambil secara
acak dari ke-8 lokal yang mengikuti
pelajaran akuntansi. Teknik pengambilan
sampel dalam penelitian ini diambil dengan
teknik “propotional random sampling”,
dimana semua anggota populasi diberi
kesempatan atau peluang yang sama untuk
dipilih menjadi anggota sampel. Teknik
pengumpulan data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah Angket atau kuesioner
dan dokumentasi.
Data penelitian ini diukur dengan
menggunakan skala likert yang digunakan
pada variabel motivasi belajar dan persepsi
siswa tentang kompetensi pedagogik guru
(X1), persepsi siswa tentang kompetensi
kepribadian guru (X2), persepsi siswa
tentang kompetensi sosial guru(X3), dan
persepsi
siwa
tentang
kompetensi
profesional (X4)
Dalam penelitian ini, teknik analisis data
yang digunakan analisis deskriptif, uji
kelayakan model dengan menggunakan uji
Likelihood Ratio dan uji Ramsey, uji
penyimpangan asumsi klasik, uji regresi
berganda dan uji hipotesis.
PEMBAHASAN
1. Pengaruh Persepsi Siswa tentang
Kompetensi Pedagogik Guru terhadap
Motivasi Belajar Siswa pada Mata
Pelajaran
Akuntansi
di
SMK
Nusatama Padang
Berdasarkan pengujian hipotesis
diketahui bahwa secara parsial persepsi
siswa tentang kompetensi pedagogik
guru berpengaruh signifikan terhadap
motivasi belajar siswa pada mata
pelajaran Akuntansi di SMK Nusatama
Padang. Hal ini dibuktikan dengan hasil
penelitian yang menunjukkan bahwa
regresi
persepsi
siswa
tentang
kompetensi pedagogik guru terhadap
motivasi belajar memiliki nilai thitung
(5,138) > nilai ttabel (1,9759), sehingga
Ho ditolak H1 diterima.
Peningkatan persepsi siswa tentang
kompetensi pedagogik guru sebesar satu
satuan akan meningkatkan motivasi
belajar siswa pada mata pelajaran
Akuntansi di SMK Nusatama Padang
sebesar 0,279 satuan. Hal ini dikarenakan
regresi
persepsi
siswa
tentang
kompetensi pedagogik guru terhadap
motivasi belajar siswa pada mata
pelajaran Akuntansi di SMK Nusatama
Padang memiliki nilai koefisien (b1)
sebesar 0,279 satuan.
Hasil Uji Deskriptif menunjukkan
bahwa
persepsi
siswa
tentang
kompetensi pedaogik guru pada mata
pelajaran akuntansi SMK Nusatama
Padang berada pada kategori Baik yakni
memilki rata-rata TCR sebesar 82,67%.
Hal ini membuktikan bahwa secara
keseluruhan persepsi siswa tentang
kompetensi pedagogik guru pada mata
pelajaran akuntansi di SMK Nusatama
Padang sudah Baik.
Menurut Uno (2014:10) Faktor yang
mempengaruhi motivasi belajar dapat
digolongkan menjadi dua yaitu faktor
internal dan faktor eksternal, dimana
Menurut
Dimyati
dan
Mudjiono
(2013:97) faktor eksternal terdiri dari
lingkungan
keluarga,
lingkungan
sekolah, lingkungan masyarakat, dan
keadaan alam. Lingkungan sekolah
terbagi atas fasilitas sekolah, kompetensi
guru dan siswa, kurikulum dan metode
mengajar guru dan kreativitas guru.
Dimana menurut Undang-Undang No 14
tahun 2005 (dikutip oleh Mulyasa
2013:25) kompetensi yang harus dimiliki
guru salah satunya adalah kompetensi
pedagogik.
Hasil penelitian ini juga didukung
oleh hasil penelitian yang dilakukan
Tatik (2011) yang menyimpulkan bahwa
Terdapat pengaruh positif variabel
persepsi siswa tentang kompetensi
pedagogik guru (Xı) terhadap Motivasi
Belajar
Kelas
VIII
Madrasah
Tsanawiyah Negeri Cepogo Tahun 2011.
Shodiqin berdasarkan penelitiannya juga
menemukan bahwa Persepsi Siswa
Tentang Kompetensi pedagogik guru
Pendidikan Agama Islam SMP N 23
Semarang termasuk dalam kategori
cukup.
2. Pengaruh Persepsi Siswa tentang
Kompetensi
Kepribadian
Guru
terhadap Motivasi Belajar Siswa pada
Mata Pelajaran Akuntansi di SMK
Nusatama Padang
Berdasarkan pengujian hipotesis
diketahui bahwa secara parsial persepsi
siswa tentang kompetensi kepribadian
guru berpengaruh signifikan terhadap
motivasi belajar siswa pada mata
pelajaran Akuntansi di SMK Nusatama
Padang. Hal ini dibuktikan dengan hasil
penelitian yang menunjukkan bahwa
regresi
persepsi
siswa
tentang
kompetensi kepribadian guru terhadap
motivasi belajar memiliki nilai thitung
(7,123) > nilai ttabel (1,9759), sehingga
Ho ditolak H2 diterima.
Peningkatan persepsi siswa tentang
kompetensi kepribadian guru sebesar
satu satuan akan meningkatkan motivasi
belajar siswa pada mata pelajaran
Akuntansi di SMK Nusatama Padang
sebesar 0,402 satuan. Hal ini dikarenakan
regresi
persepsi
siswa
tentang
kompetensi kepribadian guru terhadap
motivasi belajar siswa pada mata
pelajaran Akuntansi di SMK Nusatama
Padang memiliki nilai koefisien (b2)
sebesar 0,402 satua.
Hasil Uji Deskriptif menunjukkan
bahwa
persepsi
siswa
tentang
kompetensi kepribadian guru pada mata
pelajaran akuntansi SMK Nusatama
Padang berada pada kategori cukup baik
yakni memilki rata-rata TCR sebesar
78,44%. Hal ini membuktikan bahwa
secara keseluruhan persepsi siswa
tentang kompetensi kepribadian guru
pada mata pelajaran akuntansi di SMK
Nusatama Padang cukup baik.
Menurut Sahnun (dalam Wibowo
2012:114) kepribadian guru mempunyai
pengaruh langsung dan kumulatif
terhadap hidup dan kebiasaan-kebiasaan
belajar para anak didik, sikap dan
perbuatan seorang guru merupakan suatu
gambaran dari kepribadian guru tersebut,
asal dilakukan secara sadar meliputi
pengetahuan, keterampilan, ideal dan
sikap, dan juga persepsi yang dimiliki
tentang orang lain.
Menurut Alma (dalam Wibowo
2012:115)
guru
yang
memiliki
kompetensi kepribadian akan menjadi
sosok teladan. Dengan demikian akan
mengubah perilaku anak didiknya,
disamping dihormati dan disegani oleh
anak didiknya. Guru yang telah memiliki
kompetensi kepribadian juga akan
disegani, guru yang disegani akan
berkontribusi pada mata pelajaran yang
ia dan siswa akan bergairah dan
termotivasi sendiri mendalami mata
pelajaran tersebut.
Hasil penelitian ini juga didukung
oleh hasil penelitian yang dilakukan Nur
(2011) yang menliti tentang “Pengaruh
Persepsi Siswa Tentang Kompetensi
Kepribadian Guru Terhadap Motivasi
Belajar Mata Pelajaran Fiqh Pada Siswa
Kelas VII Mts. Al- Asror Patemon
Gunung Pati Semarang Tahun Pelajaran
2010/2011”.
Hasil
penelitiannya
menunjukkan bahwa Persepsi siswa
tentang kompetensi kepribadian guru
berpengaruh positif dan signifikan
terhadap motivasi belajar siswa pada
mata pelajaran fiqh siswa kelas VII MTs.
Al- Asror Gunungpati Semarang.
3. Pengaruh Persepsi Siswa tentang
Kompetensi Sosial Guru terhadap
Motivasi Belajar Siswa pada Mata
Pelajaran
Akuntansi
di
SMK
Nusatama Padang
Berdasarkan pengujian hipotesis
diketahui bahwa secara parsial persepsi
siswa tentang kompetensi sosial guru
berpengaruh signifikan terhadap motivasi
belajar siswa pada mata pelajaran
Akuntansi di SMK Nusatama Padang.
Hal ini dibuktikan dengan hasil
penelitian yang menunjukkan bahwa
regresi
persepsi
siswa
tentang
kompetensi sosial guru terhadap motivasi
belajar memiliki nilai thitung (4,454) >
nilai ttabel (1,9759), sehingga Ho ditolak
H3 diterima.
Peningkatan persepsi siswa tentang
kompetensi sosial guru sebesar satu
satuan akan meningkatkan motivasi
belajar siswa pada mata pelajaran
Akuntansi di SMK Nusatama Padang
sebesar 0,359 satuan. Hal ini dikarenakan
regresi
persepsi
siswa
tentang
kompetensi sosial guru terhadap motivasi
belajar siswa pada mata pelajaran
Akuntansi di SMK Nusatama Padang
memiliki nilai koefisien (b 3) sebesar
0,359 satuan.
Hasil Uji Deskriptif menunjukkan
bahwa
persepsi
siswa
tentang
kompetensi sosial guru pada mata
pelajaran akuntansi SMK Nusatama
Padang berada pada kategori cukup baik
yakni memilki rata-rata TCR sebesar
74,97%. Hal ini membuktikan bahwa
secara keseluruhan persepsi siswa
tentang kompetensi sosial guru pada
mata pelajaran akuntansi di SMK
Nusatama Padang cukup baik.
Seorang guru sama seperti manusia
lainnya adalah makhluk sosial, yang
dalam hidupnya berdampingan dengan
manusia
lain.
Guru
diharapakan
memberikan contoh yang baik terhadap
lingkungannya, dengan menjalankan hak
dan kewajibannya sebagai bagian dari
masyarakat sekitarnya. Menurut Wibowo
(2012:124) Guru harus berjiwa sosial
tinggi, mudah bergaul dan suka
menolong orang. Kompetensi sosial
adalah
kemampuan
guru
untuk
berkomunikasi, menjalin kerjasama,
berinterkasi secara efektif dan efesien,
baik itu dengan anak didik, sesama
pendidik, orang tua/wali, maupun dengan
masyarakat sekitar.
Menurut
Mulyasa
(2013:173)
“Kemampuan berkomunikasi dengan
peserta didik, sesama pendidik, tenaga
kependidikan, dan orang tua/wali peserta
didik, baik melalui bahasa lisan maupun
tertulis, sangat diperlukan oleh guru”.
Hal ini dimaksudkan agar semua siswa
dapat
memahami
bahan
yang
disampaikan oleh guru, bila bahan ajar
atau materi yang disampaikan oleh guru
dimengerti oleh siswa maka siswa akan
semangat belajar atau termotivasi dalam
belajar tetapi bila bahan ajar atau materi
yang disampaikan tidak dimengerti oleh
siswa maka motivasi siswa dalam belajar
akan rendah.
4. Pengaruh Persepsi Siswa tentang
Kompetensi
Profesional
Guru
terhadap Motivasi Belajar Siswa pada
Mata Pelajaran Akuntansi di SMK
Nusatama Padang
Berdasarkan pengujian hipotesis
diketahui bahwa secara parsial persepsi
siswa tentang kompetensi profesional
guru berpengaruh signifikan terhadap
motivasi belajar siswa pada mata
pelajaran Akuntansi di SMK Nusatama
Padang. Hal ini dibuktikan dengan hasil
penelitian yang menunjukkan bahwa
regresi
persepsi
siswa
tentang
kompetensi profesional guru terhadap
motivasi belajar memiliki nilai thitung
(4,735) > nilai ttabel (1,9759), sehingga
Ho ditolak H4 diterima.
Peningkatan persepsi siswa tentang
kompetensi profesional guru sebesar satu
satuan akan meningkatkan motivasi
belajar siswa pada mata pelajaran
Akuntansi di SMK Nusatama Padang
sebesar 0,532 satuan. Hal ini dikarenakan
regresi
persepsi
siswa
tentang
kompetensi profesional guru terhadap
motivasi belajar siswa pada mata
pelajaran Akuntansi di SMK Nusatama
Padang memiliki nilai koefisien (b4)
sebesar 0,532 satuan.
Hasil Uji Deskriptif menunjukkan
bahwa
persepsi
siswa
tentang
kompetensi profesional guru pada mata
pelajaran akuntansi SMK Nusatama
Padang berada pada kategori cukup baik
yakni memilki rata-rata TCR sebesar
79,47%. Hal ini membuktikan bahwa
secara keseluruhan persepsi siswa
tentang kompetensi profesional guru
pada mata pelajaran akuntansi di SMK
Nusatama Padang cukup baik.
Tugas guru ialah mengajarkan
pengetahuan terhadap murid. Guru tidak
hanya sekedar mngetahui materi yang
akan diajarakannnya tetapi memahami
secara
meluas
dan
mendalam.
Kompetensi
profesional
adalah
penguasaan
guru
atas
materi
pembelajaran yang luas dan mendalam.
Menurut Wina sanjaya ( dalam Wibowo
2012:118)
kompetensi
profesional
merupakan kompetensi atau kemampuan
yang berhubungan dengan penyelesaian
tugas-tugas keguruan
Permendiknas No 16 Tahun 2007
tentang Standar Kualifikasi Akademik
Dan Kompetensi Guru, disebutkan
bahwa salah satu ruang lingkup
kompetensi
profesional
adalah
mengembangkan materi pembelajaran
secara kreatif. Bila seorang guru
mengembangkan materi pembelajaran
secara kreatif yang membuat siswa
tertarik dengan materi yang diajarkan
dan cepat memahaminya maka siswa
akan termotivasi dalam belajar
Hasil penelitian ini juga didukung
oleh hasil penelitian yang dilakukan
Anni (2011) yang meneliti tentang
“Pengaruh Persepsi Siswa Tentang
Kompetensi
Profesional
Pendidik
Terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada
Mata Pelajaran Al – Qur’an Al – Hadits
Kelas VIII Mts Bandar Alim Jungpasir
Wedung Demak Tahun 2010/ 2011”.
Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa
Terdapat pengaruh yang positif antara
variabel
persepsi
siswa
tentang
kompetensi
profesional
pendidik
terhadap motivasi belajar siswa kelas
VIII pada mata pelajaran Al- Qur’an AlHadits.
5. Pengaruh Persepsi Siswa tentang
Kompetensi Pedagogik, Kompetensi
Kepribadian, Kompetensi Sosial, dan
Kompetensi Profesional Guru Secara
Simultan terhadap Motivasi Belajar
Siswa pada Mata Pelajaran Akuntansi
di SMK Nusatama Padang.
Berdasarkan pengujian hipotesis
diketahui secara simultan persepsi siswa
tentang
kompetensi
pedagogik,
kompetensi kepribadian, kompetensi
sosial, dan kompetensi profesional guru
secara berpengaruh signifikan terhadap
motivasi belajar siswa pada mata
pelajaran Akuntansi di SMK Nusatama
Padang. Hal ini dibuktikan dengan hasil
penelitian yang menyatakan bahwa nilai
Fhitung (260,657) > dari Ftabel (2,66),
sehingga H0 ditolak dan H5 diterima.
Hasil analisa koefisien determinasi
menunjukkan nilia Rsquare sebesar 0,875.
Hal ini berarti 87,5% motivasi belajar
siswa pada mata pelajaran Akuntansi di
SMK Nusatama Padang dipengaruhi oleh
variabel
persepsi
siswa
tentang
kompetensi
pedagogik,
kompetensi
kepribadian, kompetensi sosial, dan
kompetensi profesional guru, sedangkan
sisanya 12,5% dijelas oleh faktor-faktor
lain yang tidak dimasukkan ke dalam
penelitian ini.
Hamalik (2011:158) mengatakan
motivasi adalah perubahan energi dalam
diri (pribadi) seseorang yang ditandai
dengan timbulnya perasaan dan reaksi
untuk pencapai tujuan. Sedangkan
menurut Djamarah (2002:114) motivasi
sebagai suatu pendorong yang mengubah
energi dalam diri seseorang ke dalam
bentuk aktivitas nyata untuk mencapai
tujuan tertentu.
Menurut Uno (2014:10) Faktor yang
mempengaruhi motivasi belajar dapat
digolongkan menjadi dua yaitu; 1) Faktor
internal adalah dorongan yang timbul
dari dalam diri seseorang untuk
mengadakan perubahan tingkah laku,
yang teridiri dari aspek kondisi fisiologis
dan kondisi psikologis. 2) Faktor
Eksternal adalah dorongan yang timbul
dari luar diri seseorang untuk
mengadakan perubahan tingkah laku,
menurut
Dimyati
dan
Mudjiono
(2013:97) yang terbagi atas tiga, yaitu;
lingkungan
keluarga,
lingkungan
sekolah, lingkungan masyarakat, dan
keadaan alam.
Salah satu aspek dari internal siswa
yang dapat mempengaruhi motivasi
belajar siswa adalah persepsi siswa
terhadap sesuatu. Menurut Pareek
(dalam sobur :451) persepsi adalah
sebagai proses menerima, menyeleksi,
mengorganisasi, mengartikan, menguji,
dan
memberikan
reaksi
kepada
rangsangan pancaindra atau data.
Persepsi siswa tentang kompetensi guru
merupakan salah satu wujud tanggapan
siswa tentang kompetensi-kompetensi
yang dimiliki guru.
Menurut Teven dan Hanson (dalam
Wibowo 2012:105) kompetensi yang
dikaitkan dengan sosok guru yaitu
kompetensi yang terdiri dari kepemilikan
pengetahuan atau keahlian pelajaran
tertentu.
Jika
guru
dianggap
berkompeten, dia dianggap mengetahui
apa yang dia bicarakan. Dalam UndangUndang Republik Indonesia Nomor 14
Tahun 2005 tentang guru dan Dosen
dikutip Mulyasa (2013:25) dijelaskan
bahwa: “kompetensi adalah seperangkat
pengetahuan, keterampilan, dan perilaku
yang harus dimiliki, dihayati, dan
dikuasai oleh guru atau dosen dalam
melaksanakan tugas keprofesionalan.
PENUTUP
Berdasarkan hasil analisis data yang telah
dilakukan dapat diambil kesimpulan sebagai
berikut:
1. Persepsi siswa tentang kompetensi
pedagogik guru berpengaruh positif, hal
ini dapat dilihat dari nilai koefisien
regresi sebesar 0,279 dan signifikan
terhadap motivasi belajar siswa pada
mata pelajaran Akuntansi di SMK
Nusatama Padang. Dimana diperoleh
nilai thitung (5,138) > nilai ttabel (1,9759)
dengan nilai signifikan 0,000
= 0,05.
Jadi dapat disimpulkan
diterima dan
ditolak.
2. Persepsi siswa tentang kompetensi
kepribadian guru berpengaruh positif, hal
ini dapat dilihat dari nilai koefisien
regresi sebesar 0,402 dan signifikan
terhadap motivasi belajar siswa pada
mata pelajaran Akuntansi di SMK
Nusatama Padang. Dimana diperoleh
nilai thitung (7,123) > nilai ttabel (1,9759)
dengan nilai signifikan 0,000
= 0,05
dan Jadi dapat disimpulkan
diterima
dan
ditolak.
3. Persepsi siswa tentang kompetensi sosial
guru berpengaruh positif, hal ini dapat
dilihat dari nilai koefisien regresi sebesar
0,359 dan signifikan terhadap motivasi
belajar siswa pada mata pelajaran
Akuntansi di SMK Nusatama Padang.
Dimana diperoleh nilai thitung (4,454) >
nilai ttabel (1,9759) dengan nilai signifikan
0,000
= 0,05. Jadi dapat disimpulkan
diterima dan
ditolak.
4. Persepsi siswa tentang kompetensi
profesional guru berpengaruh positif, hal
ini dapat dilihat dari nilai koefisien
regresi sebesar 0,532 dan signifikan
terhadap motivasi belajar siswa pada
mata pelajaran Akuntansi di SMK
Nusatama Padang. Dimana diperoleh
nilai thitung (4,735) > nilai ttabel (1,9759)
dengan nilai signifikan 0,000
= 0,05.
Jadi dapat disimpulkan
diterima dan
ditolak.
5. Persepsi siswa tentang kompetensi
pedagogik, kompetensi kepribadian,
kompetensi sosial, dan kompetensi
profesional guru secara simultan
berpengaruh positif, hal ini dapat dilihat
dari nilai koefesien determinasi 0,875
dan signifikan terhadap motivasi belajar
siswa pada mata pelajaran Akuntansi di
SMK Nusatama Padang. Dimana
diperoleh nilai Fhitung (260,657) > dari
nilai Ftabel (2,66), dengan nilai signifikan
0,000
= 0,05 Jadi dapat disimpulkan
diterima dan
ditolak.
Berdasarkan kesimpulan di atas maka
penulis dapat memberikan saran atau
masukan sebagai berikut:
1. Variabel
kompetensi
pedagogik,
disarankan
guru
merancang
pembelajaran agar dapat mencapai
ketuntasan belajar.
2. Variabel Kompetensi kepribadian, guru
harus meningkatkan akhlak mulia dan
dapat menjadi tauladan bagi siswa.
3. Variabel kompetensi sosial, guru harus
meningkatkan
kemampuan
berkomunikasi dan bergaul secara efektif
dengan siswa.
4. Variabel kompetensi profesional, guru
harus lebih menguasai struktur dan
metode keilmuan implika.
5. Bagi siswa diharapkan harus memiliki
kepercayaan diri dalam membuat tugas,
sehingga anak mampu mengerjakan
tugas tanpa bantuan dari orang lain,
DAFTAR PUSTAKA
Alfiyati, Tatik. 2011. Pengaruh Persepsi
Siswa
Tentang
Kompetensi
Paedagogik
Guru
Terhadap
Motivasi Belajar Kelas VIII
Madrasah Tsanawiyah Negeri
Cepogo
Fadhillah, Nur . 2011. Pengaruh Persepsi
Siswa Tentang Kompetensi
Kepribadian Guru Terhadap
Motivasi
Belajar
Mata
Pelajaran Fiqh Pada Siswa
Kelas Vii Mts. Al- Asror
Patemon
Gunung
Pati
Semarang
Hamalik, Oemar. 2011. Proses Belajar
Mengajar. Jakarta: Bumi
Aksara
Mulyasa. 2013. Standar Kompetensi Dan
Sertifikasi
Guru.
Remaja
Rosadakarya. Bnadung
Permendiknas No 16 Tahun 2007
Siregar, Syofian. 2013. Statistik Parametrik
untuk
penelitian
kuantitatif.
Jakarta: PT Bumi Aksara
Sugiyono,
2010.
Metode
Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif
Dan
R&D. Bandung: Alfabeta
Suyanto, & Asep Jihad. 2013. Menjadi Guru
Profesional. Jakarta :Erlangga
Group
Uno Hamzah. 2014. Teori Motivasi dan
Pengukurannya
(analisis
dibidang pendidikan) jakarta:
bumi aksara
UU Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 3 Tentang
Pendidikan Nasional
Wibowo, Agus & Hamrin. 2012. Menjadi
Guru Berkarakter. Yogyakarta.
Pustaka Belajar
Ubaidah, Anni. 2011. Pengaruh Persepsi
Siswa Tentang Kompetensi
Profesional
Pendidik
Terhadap
MotivasiBelajar
Siswa Pada Mata Pelajaran
Al – Qur’an Al – Hadits Kelas
Viii
Mts
Bandar
Alim
Jungpasir Wedung Demak
Download