BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian BAHUMA Bahuma merupakan bahasa Dayak Kanayatn Provinsi Kalimantan Barat yang berarti berladang. Orang-orang yang menuturkan bahasa Banana’ disebut juga orang Kanayatn. Bahasa Kanayatn untuk pertama kalinya dalam literatur diperkenalkan oleh seorang Pastor, yaitu Pastor Donatus Dunselman dan kemudian dipopulerkan oleh para Politisi Dayak serta disebar luaskan dalam siaran radio dalam bahasa Dayak Kanayatn di RRI Pontianak1. Masyarakat Dayak Kanayatn merupakan masyarakat agraris yang menggantungkan hidupnya dari pertanian. Masyarakat Negara Indonesia yang sebagian besar berprofesi sebagai petani. Pada zaman dahulu sebagian besar masyarakat Dayak secara umum mengandalkan pada pertanian atau ladang berpindah-pindah. Batas-batas lading dan pertanian mereka di sekitarnya dibatasi dengan pohon-pohon besar yang dengan sengaja ditebang untuk menandai batas-batas ladang mereka2. Orang Dayak Kanayatn juga memiliki beberapa tradisi yang berkaitan dengan siklus pertanian selama satu tahun, yang dikenal dengan adat “Bahuma Batahunt” (berladang setiap tahun). Tradisi seperti ini merupakan salah satu ciri pokok dari kebudayaan etnis Dayak. Tradisi berladang telah dilakukan oleh etnis Dayak Kanayatn sejak ratusan tahun silam.3 Tradisi Bahuma hingga saat ini memiliki beberapa tahap yang dalam sistem kerjanya yang semuanya itu merupakan aturan yang sudah ada dan membudaya di dalam tradisi bercocok tanam suku Dayak Kanayatn Kalimantan Barat dan pada era sekarang ini sudah 1 Sujarni Alloy, Albertus, Chatarina Pancer Istiyani, Keberagaman Subsuku dan Bahasa Dayak (Pontianak: Institut Dayakologi, 2008). 160 2 DR. Yekti Maunati, Identitas Dayak (Yogyakarta: LKiS Yogyakarta, 2004). 91 3 Michael R. Dove, Sistem Perladangan Di Indonesia (Yogyakarta: Gajah Mada University Press, 1988). 7 dikembangkan menjadi ladang menetap. Dengan demikian kehidupan tradisi masyarakat etnis Dayak Kanayatn akan lebih terjaga. B. Komposisi “Composition is the activity or process of creating music, and the product of such activity”.4(komposisi adalah hasil dari sebuah proses kegiatan yang menghasilkan musik atau sejenisnya). Dalam hal pembelajaran musik kata komposisi sangatlah umum didengar. Komposisi merupakan istilah yang selalu digunakan dalam menyebut salah satu dari bagian atau sebuah elemen musik yang dapat dijelaskan sebagai penggabungan dalam beberapa komponen atau variable. Kata-kata kerja seperti membuat, membentuk, menemukan, dan menerima mungkin saja itu dapat mengaplikasikan sebuah konstruksi musik. 5 Musik diciptakan dengan berbagai tujuan. Berbagai musik dimainkan untuk mengiringi tari-tarian. Musik juga memiliki peranan yang sangat penting dalam sebuah ritual-ritual keagamaan dan kenegaraan. Salah satu contoh pentingnya penciptaan musik itu adalah sebagai media komunikasi atau lebih sering digunakan sebagai sebuah sarana dalam mengungkapkan perasaan. C. Pengertian Ansambel Perkusi Kata ansambel berasal dari bahasa Perancis. Ansambel berarti suatu rombongan musik. Biasanya tampil sebagai hasil kerja sama peserta dibawah pimpinan seorang pelatih6. Jumlah pemain ansambel pun beragam. Bisa terdiri dari empat pemain hingga sampai ratusan pemain. Hal ini bisa dilihat pada ansambel gitar sampai orkestra. Jadi, musik ansambel adalah bermain musik secara bersama-sama dengan menggunakan beberapa alat musik tertentu serta memainkan lagu-lagu dengan aransemen sederhana. Ansambel dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu ansambel sejenis dan campuran. Ansambel sejenis yaitu ansambel yang menggunakan alat-alat 4 Stanley Sadie, The New Groove Dictionary of Music and Musician, vol. 6 (New York: Macmillan Publisher Limited, 2002). 186 5 Ibid 6 M. Soeharto, Kamus Musik (Jakrta: PT Gramedia Widiasarana Indo, 1992). 4 8 musik yang sama. Ansambel campuran yaitu ansambel yang menggunakan alat-alat musik bermacam-macam. Komposisi penelitian ini menggunakan Ansambel campuran. Instrumen perkusi merupakan sebutan bagi semua instrumen musik yang dimainkan dengan cara dipukul baik menggunakan tangan maupun stik. Perkusi adalah nama instrumen yang masuk dalam kepentingan melahirkan irama atau juga peralihan irama. Instrumen-instrumen yang dimasukan dalam golongan ini adalah timpani, beduk, drum, gong, simbal, tambur, tamborin,xylophone, lonceng, glockenspiel, dan lain-lain7. Menurut kamus musik, perkusi adalah alat-alat yang dimainkan secara dipukul, dipukulkan, atau dibuat saling memukul8. Alat musik untuk ansambel perkusi yang penulis gunakan yaitu: Kenong, Gendang, Kulintang, Beduk, simbal, seruling, maracas, dan woodblock. Gambar 2.1. Kenong Gambar 2.2. Gendang panjang 7 8 Muhamad Syafia, Ensiklopedia musik klasik jilid 2(Yogyakarta: Adi Cipta Karya, 2003). 110 M. Soeharto, Kamus Musik (Jakrta: PT Gramedia Widiasarana Indo, 1992). 98 9 Gambar 2.3. Kulintang Gambar 2.4. Beduk Gambar 2.5. Simbal Gambar 2.6. Seruling 10 Gambar 2.7. Maracas Gambar 2.8. Woodblock Gambar 2.9 Gong D. Suku Dayak Kanayatn Dayak bukanlah sebuah realitas objek yang kuno, melainkan suku yang memiliki susunan yang relatif modern. Istilah kata Dayak itu sendiri secara umum menunjuk kepada orang-orang yang menghuni asli pulau Kalimantan pada umumnya. Mereka ada yang menjadi warga Negara Indonesia dan warga Negara Malaysia. Suku Dayak termasuk dalam rumpun bangsa Austronesia yang berimigrasi ke Asia Tenggara antara 2500 SM – 1500 SM (D.G.E. Hall, 1988:7-11).9Dayak merupakan nama kolektif untuk suku asli Kalimantan yang sebagian besar menghuni daerah pedalaman. Daerah hilir atau daerah pinggiran pantai yang 9 Paulus Florus, Stepanus Djuweng, John Bamba, Nico Andasputra, Michael R. Dove, Kebudayaan Dayak Aktualisasi dan Transformassi (Jakarta: PT Grasindo, 1994). 103 11 mengelilingi mereka dihuni oleh orang Melayu, Banjar, Bugis, Jawa, Madura dan lain-lain. Tak ada sebuah batasan yang objektif untuk seputar Dayak. Suku dayak mempunyai sekitar 450 sub-suku yang tersebar diseluruh Kalimantan. Ada banyak sekali pendapat-pendapat yang mengelompokan suku Dayak. Meskipun terdapat sejumlah perbedaan diantara sub-suku tersebut, tetapi suku Dayak ini memiliki banyak kesamaan yang membuat kemungkinan untuk mengkaji kebudayaan Dayak ini adalah satu kesatuan. Kesamaan yang signifikan yang terdapat di antara orang-orang suku Dayak secara umum adalah yang berkaitan dengan fakta bahwa mereka tinggal di rumah-rumah panjang, menggunakan parang (Mandau), sumpit, membuat kerangjang-kerangjang dari rotan, menggunakan manik-manik, dan mereka melakukan pertanian dengan sistem ladang berpindah serta dalam dalam hal pertunjukan tari-tarian.10 Dayak merupakan sistem yang terdapat nilai budaya, sistem norma dan sistem hukum serta menjadi dasar dan pendorong yang kuat bagi kehidupan masyarakat etnis Dayak. Hubungan antar sub-suku Dayak itu sendiri dapat ditelusuri melalui beberapa perbedaan. Salah satunya melalui pertunjukan senibudaya tarian, ukiran, atau lukisan dan musik.11 Suku Dayak Kanayatn atau Kendayan adalah salah satu nama sub-suku Dayak yang ada di Kalimantan Barat. Istilah Kanyatn atau Kendayan ini dipakai untuk memberikan seluruh identitas pada semua orang yang menuturkan bahasa Banana’-Ahe.12 E. Pola Gerak Tarian Dayak Kalimantan Barat Penciptaan tari menggunakan berbagai sumber gerak sebagai landasannya. Di Indonesia terdapat sejumlah koreografer yang bekerja dengan berbagai pendekatan dalam menciptakan pola tari. Ada diantara mereka yang bekerja 10 DR. Yekti Maunati, Identitas Dayak (Yogyakarta: LKiS Yogyakarta, 2004). 61 Paulus Florus, Stepanus Djuweng, John Bamba, Nico Andasputra, Michael R. Dove, Kebudayaan Dayak Aktualisasi dan Transformassi (Jakarta: PT Grasindo, 1994).41 12 Sujarni Alloy, Albertus, Chatarina Pancer Istiyani, Keberagaman Subsuku dan Bahasa Dayak (Pontianak: Institut Dayakologi, 2008). 35 11 12 atas dasar perencanaan yang ketat. Bahan dasar yang digunakan oleh para koreografer pun sesuai dengan pendidikan dan pengalaman. Salah satu contoh adalah Sardono W. Kusumo dalam menciptakan karyakarya tariannya yang lebih banyak memberikan ide-ide untuk dilaksanakan dan diinterpretasikan oleh para seniman yang mewujudkannya, baik itu penari maupun pemain musik. Pola gerak tarian pada suku dayak itu sendiri tidaklah paten, karena pola gerak tarian yang diajarkan kepada masyarakat dayak melalui cerita dari mulut ke mulut sejak jaman nenek moyang. Tarian yang akan ditampilkan menggambarkan gerakan orang yang sedang membuka lahan dengan menggunakan mandau dan kapak, kemudian disaat menanam padi dengan menggunakan tongkat yang menggambarkan kayu penumbuk untuk membuat lobang di tanah sedangkan keranjang bambu serta biji-bijian di dalamnya yang menggambarkan benih padi dan wadahnya. Gerak tarian secara teori dititik beratkan pada pada arah atau sebuah gerakan tarian misalnya maju, mundur, kanan, kiri, serong depan dan belakang, berputar ke kanan atau ke kiri dan sebagainya. Beberapa hal yang harus diketahui dalam menganalisis bentuk notasi laban atau notasi tarian, antara lain:13 1. Simbol yang merupakan huruf dari bahasa gerak yang menunjukan arah dan level gerak pada bagian badan yang digerakan. 2. Pencatatan gerak yang di titik beratkan pada arah atau tujuan gerak. Misalnya maju, mundur, kanan, kiri, serong, tengah, bawah, berputar ke kanan, berputar kekiri, dan sebagainya. 3. Tubuh manusia secara garis besar dibagi menjadi dua, yaitu bagian kanan dan kiri. Masing-masing dibagi lagi menjadi bagian-bagian dari anggota badan seperti kepala, bahu, lengan, tangan, jari tangan, dada, pinggang, tungkai, kaki, dan sebagainya. 4. Pencatatan notasi laban dilakukan dan dibaca dari arah hadap penari. 13 Edi Sedyawati, Pertumbuhan Seni Pertunjukan (Jakarta: Sinar Harapan, 1986). 329 13 5. Notasi laban dicatat dan dibaca dari bawah ke atas, kemudian dilanjutkan ke kanan. Berikut ini merupakan simbol-simbol dari notasi laban atau notasi tari:14 Gambar 2.10. Notasi Laban Keterangan: 1. Di tempat 2. Ke depan kanan/kiri 3. Ke belakang kanan/kiri 4. Diagonal depan kanan 5. Diagonal depan kiri 6. Ke samping kanan 7. Diagonal belakang kanan 8. Diagonal belakang kiri 9. Kesamping kiri Pada komposisi ini ada beberapa gerakan dasar yang digunakan dalam tarian yang akan ditampilkan, yaitu: 14 Budi Astuti, Jurnal Resital Vol. 11, No.1, Juni 2010:59-68, Dokumentasi Tari Tradisional http://download.portalgaruda.org/article.php?article=132571&val=5608. (27 Mei 2016) 14 Gambar 2.11. Pola dasar gerakan tarian membawa Kapak dan mandau. Gambar 2.12. Pola dasar gerakan tarian mecabut mandau. Gambar 2.13. Pola dasar gerakan tarian menebas rumput. Gambar 2.14. Pola dasar gerakan tarian nugal atau melubangi tanah untuk benih padi. 15 Gambar 2.15. Pola gerakan tarian membawa benih padi. Gambar 2.16. Pola gerakan tarian menabur benih padi. Gambar 2.17. Pola gerakan tarian panen padi. Gambar 2.18. Pola gerakan tarian setelah panen padi. 16 Gambar 2.19. Pola gerakan tarian setelah panen padi. F. Formasi Ansambel Perkusi Penyusunan formasi ansambel dimaksudkan agar penyajiannya dapat terlihat nyaman dan jelas oleh penonton. Pengaturan formasi ansambel perkusi ini disusun sebaik mungkin agar pemain dapat langsung menempati posisi masing-masing. Ansambel perkusi untuk musik tarian etnis Dayak Kanayatn terdiri dari beberapa pemain diantaranya, pemain beduk dan simbal satu orang, tiga buah gong dimainkan satu orang, gendang satu orang, kulintang satu orang, kenong satu orang, dan marakas serta seruling satu orang. Berikut ini merupakan formasi dari ansambel perkusi dalam penyajian musik. 1 2 3 4 5 6 7 Gambar 2.20. Formasi penempatan alat musik pada ansambel perkusi 17 Keterangan: 1. Beduk, cymbal, dan maracas 2. Kenong 3. Gendang 4. Kulintang dan seruling 5. Woodblock 6. Gong 7. Area tari G. Rencana Komposisi Penyusunan komposisi ansambel perkusi “Bahuma”ditulis dalam tiga bagian komposisi. Penyusunan komposisi ini tidak luput dari pemilihan instrumen yang dapat menggambarkan sebuah karakter dari komposisi ini. Komposisi yang didasarkan pada sebuah kegiatan manusia, maka disusun warna suara, dinamika, dan ritmis. Penulis membuat tiga bagian pada komposisi ini, pertama tentang membuka lahan bercocok tanam, yaitu narasi yang menampilkan ritual Nyangahatn. Nyangahatn adalah bagian upacara yang digunakan dalam peristiwa adat seperti liatn’, lala’ remah, gawe, sampore’, dan mato’. Nyangahatn ini juga bertujuan mengucap syukur mohon bimbingan dan perlindungan atau panjatan doa kepada Tuhan, Ne’ Panampa, Ne’ Daniang yang dapat melihat segalanya, penjanji yang menepati janji dan pengira yang bisa menebak sesuatu dengan tepat terhadap kegiatan dalam 15 bekerja. Komposisi ini juga mengisahkan cara orang Dayak Kanayant membuka lahan untuk berladang. Bagian pertama menggunakan tempo Allegro dan dimulai dengan pendahuluan Nyangahatn. Bagian kedua tentang menanam padi, yaitu dimana laki-laki dan wanita dengan menggunakan pakaian-pakaian terbaik mereka dan topi-topi tradisional yang berwarna-warni. Para laki-laki dan wanita membagi kerja berdasarkan 15 http://bolokng.blogspot.co.id/p/dongen.html.(24April 2016) 18 jenis kelamin, laki-laki membuat lubang-lubang sedalam kurang lebih satu setengah inci dan para wanita dengan keranjang kecil yang berisi benih padi ditangan masing-masing mengikuti para lelaki sambil menabur benih tiga sampai empat butir ke dalam setiap lubangnya. Bagian ketiga tentang panen padi dan menggambarkan ucapan syukur kepada Tuhan karena dalam setiap pekerjaan yang telah ditanam mendapatkan hasil yang baik dan memuaskan. Komposisi ini dirancang dengan waktu kurang lebih 10-15 menit. 19