1 HUBUNGAN PEMANFAATAN LINGKUNGAN SEKOLAH SEBAGAI SUMBER BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS VII DI SMP NEGERI 11 PADANG 1 Laiteng1, Nurhadi2, Liza Yulia Sari2 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat 2 Dosen Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat [email protected] ABSTRACT This research was is about the availability of facilities in the school environment as a source of learning. While, some teachers still did not use the school environment on ecosystem materials. So there is still the value of students who have not completed. This research aimed to determine the relationship of the using of school environment as a learning resource with the results of science learning VII grade students at SMP Negeri 11 Padang. This type of research is descriptive. The population of this research was the all students of class VII science learning in academic Year 2016/2017. The sampling technique is Proportional Random Sampling. The samples in this research were 56 students. Data analysis in this research used the formula Product Moment correlation techniques. From the results of analysis can be obtained correlation coefficient of 0.893 with very high criteria and the calculation of determinant coefficient obtained was 79.74%. Keywords: School Environment Utilization, Learning Resources, and Learning Outcomes terlaksananya PENDAHULUAN Sumber segala belajar sesuatu merupakan proses belajar mengajar di sekolah. Pelaksanaan yang dapat kegiatan belajar mengajar guru di kemudahan kepada sekolah sewajarnya memanfaatkan siswa dalam memperoleh sejumlah sumber belajar. Pemanfaatan sumber informasi, belajar merupakan hal yang sangat memberikan pengetahuan dan keterampilan dalam pembelajaran. penting Menurut Eriawati (2016:2) sumber mengajar, karena sumber belajar belajar adalah sarana atau fasilitas dapat membantu dan memberikan pendidikan kesempatan belajar memberikan pengalaman yang merupakan komponen penting untuk 1 dalam konteks belajar serta belajar 2 yang konkrit, dan dapat memperluas yang cakrawala siswa, sehingga tujuan untuk kegiatan pengamatan langsung pembelajaran dapat tercapai sesuai pada dengan apa yang direncanakan. khususnya Menurut lingkungan Lamasai di lingkungan memadai dapat berbagai digunakan mata pelajaran pembelajaran biologi. (2014:2), Pemanfaatan lingkungan dalam yakni pembelajaran biologi dapat sekitar, sekitar sekolah memberikan pengalaman merupakan salah satu sumber belajar langsung yang mengamati fenomena alam sesuai dapat dioptimalkan untuk pencapaian proses dan hasil belajar dengan yang berkualitas bagi siswa. Sumber dipelajari. belajar yang terdapat di lingkungan kepada materi Berdasarkan siswa belajar dengan yang sedang hasil observasi sekitar sekolah terdiri dari lapangan yang telah penulis lakukan di SMP yang biasanya terdapat hewan dan Negeri 11 Padang pada bulan Mei tumbuhan, kolam, halaman atau 2017 mempunyai lingkungan sekolah kebun yang sekolah dengan tumbuh-tumbuhan berbagai yang dapat digunakan sebagai dapat sumber belajar. Green House di dijadikan objek pengamatan yang belakang ruang guru, memiliki 2 berkaitan dengan materi. kolam ikan yaitu kolam ikan yang Eriawati (2016: 2), Lingkungan biasanya dibedakan pertama terletak dekat gerbang, dan menjadi kolam yang ke dua terletak diantara lingkungan biotik maupun abiotik. depan ruangan guru dengan Koperasi Adapun lingkungan abiotik berupa Siswa (Kopsis), terdapat jenis obat- udara, meja, kursi, papan tulis, obatan yaitu lengkuas, cabai merah gedung sekolah, dan berbagai macam (Capsicum amnuum), jeruk purut benda mati yang ada di sekitar. (Citrus hystrix), belimbing (Averrhoa Lingkungan carambola), hidup sering kita terung gunakan untuk menyebutkan segala melogena), sesuatu yang berpengaruh terhadap domestica kelangsungan segenap catechu L.), dan terdapat berbagai makhluk hidup di bumi. Lingkungan macam tanaman untuk digunakan hidup kunyit (Solanum val), (Curcuma pinang (Areca 3 sebagai sumber belajar bagi siswa melakukan pada masing-masing depan kelas. lingkungan sekolah, akhirnya dapat Tanaman mempengaruhi cemara tersebut adalah pohon kipas (Thuja orientalis), pengamatan di pemahaman siswa terhadap objek yang diamati, karena pucuk merah, keladi (Caladium), sedikit bunga kertas (Zinnia flower), puring pengamatan di lingkungan sekolah (Codiaeum kemudian variegatum), anggrek bulan (Phalaenops samabilis), tapak waktu siswa siswa dalam melanjutkan pembahasan materi dalam kelas. liman (Elephantopus scaber), pakis Berdasarkan hasil wawancara sarang burung (Asplenium nidus), penulis dengan 5 orang siswa IPA beringin (Ficus benzamina), cemara kelas VII, menyatakan bahwa pada norfolk (Arancaria hoteropylla), dan pembelajaran pakis haji. paham IPA, dengan siswa lebih memanfaatkan Berdasarkan hasil wawancara lingkungan sekolah sebagai sumber penulis dengan 3 orang guru bidang belajar, karena guru mengajak siswa studi IPA yaitu ibu Lola Hayati secara Roza, S.Pd, ibu Elmanelis, S.Pd dan sekolah. Namun pada saat siswa bapak melakukan Amrul Ilyas, S.Pd langsung ke lingkungan pengamatan di mengungkapkan bahwa pemanfaatan lingkungan sekolah, siswa hanya lingkungan sekolah sebagai sumber memakai buku yang tersedia saja dan belajar pada materi ekosistem guru lembaran kerja siswa ( LKS ). Hal sudah tersebut memanfaatkan lingkungan dapat menyebabkan sekolah, namun pada pelaksanaannya kesulitan siswa dalam memahami masih ada guru yang belum secara materi keseluruhan memanfaatkan menyelesaikan tugas. Nilai rata-rata lingkungan sekolah khususnya pada ulangan harian siswa pada materi materi ekosistem. Karena waktu ekosistem belum secara keseluruhan kurang dalam yang memenuhi kriteria ketuntasan. memanfaatkan lingkungan sekolah Sementara nilai Kriteria Ketuntasan sebagai sumber belajar bagi siswa, Minimal ( KKM ) pada materi terkadang siswa terburu-buru dalam ekosistem adalah 80. mencukupi biologi khususnya dalam 4 Kondisi lingkungan atau kolam, parit, sungai, lahan kosong suasana lingkungan SMP Negeri 11 dan tanaman sekolah maing-masing Padang merupakan suatu sebagai sumber belajar bagi siswa Pemanfaatan lingkungan guna membantu kelancaran dalam sekolah dalam proses pembelajaran melakukan dengan diharapkan mampu membangkitkan melihat objek secara langsung, agar motivasi dan rangsangan kegiatan siswa tidak keliru dengan konsep belajar yang dipelajarinya. Sehingga guru keefektifitas proses pembelajaran, harus membawa siswa ke lingkungan mengarahkan perhatian siswa untuk sekolah untuk mempermudah siswa berkonsentrasi pada isi pelajaran, memahami memperlancar sudah layak dijadikan pengamatan pembelajaran dan meningkatkan hasil belajar siswa. Hal tersebut berkaitan dengan materi pembelajaran IPA yang ekosistem. siswa, sekitar membantu pencapaian tujuan, untuk memahami dan mengingat informasi yang diberikan, pembelajaran menjadi lebih menarik, membutuhkan lingkungan sekolah membawa sebagai sumber belajar yakni pada pengalaman belajar siswa sehingga materi siswa tidak bosan dan tidak bersikap ekosistem. Dimana pada variasi materi tersebut terdapat komponen- pasif, komponen ekosistem, hal-hal yang keterbatasan ditemukan waktu interaksi di lingkungan antara serta komponen- komponen ekosistem. Penjelasan tersebut sejalan serta dapat indera, dengan gambaran baru mengatasi ruang, di Penelitian ini dan menghadirkan objekyang dipelajari bagi luar sedang ruang kelas. betujuan untuk dengan pendapat Mustaqim (2016:6), mengetahui hubungan pemanfaatan ekosistem hubungan lingkungan sekolah sebagai sumber antara belajar dengan hasil belajar IPA dengan siswa kelas VII di SMP Negeri 11 saling merupakan mempengaruhi makhluk lingkungannya hidup (makhluk tidak hidup) membentuk suatu sistem. Sebuah kebun, halaman sekolah, Padang. 5 dengan proporsi tertentu. Dimana METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah porsi sampel yang diambil sebanyak deskriptif, yaitu untuk memperoleh 25% dari jumlah total populasi, gambaran hubungan karena jumlah populasi lebih dari sekolah 100 sehingga dapat diambil sebanyak mengenai pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar dengan hasil 10-20% atau 20-25% atau lebih. belajar IPA siswa kelas VII di SMP Negeri 11Padang. Penelitian ini telah HASIL DAN PEMBAHASAN Berdarkan angket (kuesioner) dilaksanakan pada bulan Juli 2017 di SMP Negeri 11 Padang pada Tahun Pelajaran 2017/2018. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 11 Padang yang terdaftar pada tahun pelajaran 2016/2017 yang berjumlah 225 siswa. Penelitian teknik ini menggunakan Proporsional Random Sampling, yaitu pengambilan sampel yang telah diisi oleh siswa IPA kelas VII SMP Negeri 11 Padang tentang hubungan pemanfaatan lingkungan sekolah sebagai sumber belajar, maka diperoleh hasil yang disajikan pada Tabel 1. Tabel 1 Skor angket siswa hubungan pemanfaatan lingkungan sekolah sebagai sumber belajar dengan hasil belajar IPA siswa kelas VII di SMP Negeri 11 Padang. dari anggota populasi secara acak Variabel Sub variabel Pemanfaatan lingkungan sekolah sebagai sumber belajar % Sub variabel Pengertian lingkungan (komponen biotik dan abiotik) Hal-hal yang ditemukan dalam suatu lingkungan Interaksi dalam ekosistem membentuk suatu pola Pola interaksi manusia mempengaruhi ekosistem Jumlah rata-rata persentase total Dari Tabel di atas, dapat dilihat persen pada setiap sub variabel pada Keterangan 72,09 Cukup 75,12 Cukup 68,86 Cukup 51,32 Sangat kurang Cukup 66,85 pemanfaatan lingkungan sekolah sebagai sumber belajar. Dimana pada 6 sub variabel pertama yaitu pengertian dalam lingkungan Sedangkan rata-rata persentase total (komponen-komponen kategori sangat kurang. ekosistem biotik dan abiotik) dari ke- yang diperoleh empat indikator diperoleh persentase Persentase tersebut termasuk dalam sebesar 72,09%, persentase ini dapat kategori cukup. Berarti pelaksanaan dikategorikan sudah cukup. Pada sub pemanfaatan variabel hal-hal yang ditemukan sebagai sumber belajar siswa IPA dalam suatu lingkungan dari ke- kelas VII di SMP Negeri 11 Padang empat indikator diperoleh persentase sudah cukup dimanfaatkan. sebesar 75,12%, persentase ini dapat Untuk sebesar 66,85%. lingkungan sekolah mengetahui adanya dikategorikan sudah cukup. Pada sub hubungan pemanfaatan lingkungan variabel interaksi dalam ekosistem sekolah membentuk suatu pola dari ke-empat dengan hasil belajar IPA siswa kelas indikator persentase VII di SMP Negeri 11 Padang sebesar 68,86%, persentase yang khususnya pada materi ekosistem didapat termasuk dalam kategori maka cukup. pola Produk Moment, maka diperoleh mempengaruhi hasil koefisien korelasi antara X dan ekosistem dari ke-empat indikator Y adalah 0,893 dengan kriteria diperoleh persentase sebesar 51,32%, korelasi sangat tinggi. Untuk melihat persentase yang didapat termasuk persentase seberapa besar pengaruh dalam kategori sangat kurang. variabel X (pemanfaatan lingkungan diperoleh Pada interaksi sub variabel manusia Jadi, pada pemanfaatan sebagai sumber digunakan rumus belajar korelasi sekolah) dengan variabel Y (hasil lingkungan sekolah oleh siswa SMP belajar Negeri dari rumus koefisien determinan (P), deskripsi angket yang telah diisi sehingga didapatkan nilai 79,74%, maka, ada tiga sub variabel yang maka kriteria yang didapat termasuk termasuk dalam kategori baik. 11 Padang dalam dilihat kategori cukup sedangkan satu sub variabel yaitu siswa) Untuk maka mengetahui digunakan apakah sub variabel pola interaksi manusia koefisien korelasi berarti atau tidak, mempengaruhi ekosisstem termasuk maka penulis melakukan pengujian 7 signifikansi untuk mencari hubungan kategori baik, nilai afektif siswa variabel X dan Y, dimana hasil sebesar 81,1 dalam kategori sangat korelasi produk moment tersebut kuat, dan nilai psikomotor siswa diuji dengan uji signifikansi uji t sebesar 14,5 dalam kategori tinggi. yaitu pada taraf kepercayaan 95% Jadi, (taraf sekolah signifikansi α =0,05), pemanfaatan terhadap lingkungan hasil belajar menunjukkan nilai thitung sebesar berpengaruh pada konsep interaksi 14,57 dan nilai ttabel sebesar 2,021. makhluk Karena nilai thitung > ttabel, maka hasil lingkungannya di SMPN 2 Cikande yang didapat berpengaruh positif kelas antara pemanfaatan 2013/2014. sekolah sebagai lingkungan VII dengan Tahun Pelajaran belajar Menurut Mustaqim (2012: 10) dengan hasil belajar IPA siswa kelas dengan judul Meningkatkan Hasil VII di SMP Negeri 11 Padang pada Belajar Siswa Melalui Pemanfaatan Tahun Pelajaran 2016/2017. Lingkungan Sekitar Sekolah Sebagai Dari sumber hidup yang telah Sumber Belajar Pada Kelas VII F Nulhakim dan SMP Muhammadiyah I Surakarta Maulida (2015:3-8), dengan judul Tahun Pelajaran 2011/2012. Hasil Pengaruh Pemanfaatan Lingkungan penelitiannya adalah rata-rata aspek Sekolah Belajar kognitif pada siklus 1 adalah 77,26 Siswa SMPN 2 Cikande dalam dengan keterangan tuntas. Sedangkan Konsep Interaksi Makhluk Hidup nilai rata-rata aspek afektif sebesar Dengan Lingkungannya. 11,71 dilakukan penelitian oleh Terhadap Penelitiannya Hasil menggunakan termasuk berminat. Nilai dalam rata-rata kategori aspek dua perlakuan yaitu kelas kontrol dan kognitif pada siklus II meningkat kelas yang menjadi 83,5 dengan keterangan menggunakan lingkungan sekolah tuntas. Sedangkan nilai aspek afektif sebagai sumber belajar pada kelas adalah 13,1 dengan kategori sangat eksperimen saja. Hasil penelitian berminat. yang didapat pada kelas eksperimen lingkungan sekolah sebagai sumber nilai kognitifnya sebesar 78,4 dalam belajar dapat meningkatkan hasil eksperimen. Dimana Berarti pemanfaatan 8 belajar siswa setelah melakukan kognitif tertinggi yang diperoleh pengamatan di lingkungan sekitar kelas dengan menggunakan media sekolah pada materi ekosistem kelas lingkungan adalah 7,5. Berdasarkan VII F di SMP Muhammadiyah uji hipotesis nilai kognitif, afektif Surakarta dan psikomotorik mempunyai nilai Tahun Pelajaran 2011/2012. signifikan Menurut Eriawati (2016: 12) dengan judul 0,000<0,05, ditolak. Dengan sehingga demikian dapat Pemanfaatan disimpulkan bahwa ada pengaruh Tumbuhan di Lingkungan Sekolah pemanfaatan lingkungan dan gambar Sebagai Media Alami pada Materi sebagai media pembelajaran biologi Keanekaragam Tumbuhan di SMA terhadap hasil balajar siswa kelas dan MA Kecamatan Montasik. Hasil VIII SMP Negeri 1 Sambi Boyolali penelitianya adalah thitung adalah tahun ajaran 2013/2014. 16,92. ttabel adalah 2,08. Dengan Jadi, dari hasil penelitian yang demikian thitung>ttabel, sehingga H0 telah ditolak dan Ha diterima. Maka dapat disimpulkan disimpulkan pemanfaatan lingkungan sekolah sebagai sumber tumbuhan di lingkungan sekolah belajar berpengaruh terhadap hasil sebagai sumber media alami pada belajar siswa. Materi yang dapat materi keanekaragaman tumbuhan memanfaatkan lingkungan sekolah dapat meningkatkan hasil belajar sebagai sumber belajar tidak hanya siswa. pada materi ekosistem saja tetapi bahwa Sedangkan menurut Khomaria pada dilakukan di bahwa materi atas, dapat pemanfaatan keanekaragaman (2014: 7), dengan judul Pengaruh tumbuhan serta materi gerak pada Pemanfaatan Dan tumbuhan juga dapat dimanfaatkan Media di lingkungan sekitar sekolah sebagai Gambar Pembelajaran Lingkungan Sebagai Biologi Terhadap sumber belajar IPA (Biologi). Hasil Belajar Pada Siswa Kelas VIII Berdasarkan hasil penelitian SMP Negeri 1 Sambi Boyolali Tahun tentang Pelajaran Hasil sekolah sebagai sumber belajar pada penelitiannya adalah nilai rata-rata materi ekosistem terdapat hubungan 2013/2014. pemanfaatan lingkungan 9 yang signifikan dengan hasil belajar bagus, sehingga IPA siswa kelas VII di SMP Negeri dalam mengerjakan 11 Padang pada Tahun Pelajaran khussunya materi komponen biotik 2016/2017. kriteria dan abiotik yang diberikan oleh guru Arikunto setelah memanfaatkan lingkungan koefisien Menurut korelasi dari siswa tugas sekolah yang telah dilakukan menunjukkan Dengan memanfatkan lingkungan bahwa sekolah pemanfaatan sumber IPA (2010:72) dengan analisa korelasi hubungan sebagai terbantu sebagai belajar. sumber lingkungan sekolah sebagai sumber lingkungan belajar dengan hasil belajar IPA dapat menjawab soal ujian setelah siswa kelas VII di SMP Negeri 11 memanfaatkan lingkungan sekolah Padang dapat dikategorikan sangat sebagai sumber belajar. tinggi. Berarti sekolah maka di siswa pemanfaatan Hasil penelitian ini sejalan lingkungan sekolah sebagai sumber dengan pendapat Sudjana dan Rivai belajar berpengaruh terhadap hasil (2011:213), belajar IPA siswa kelas VII pada lingkungan alam para siswa dapat materi ekosistem di SMP Negeri 11 lebih memahami materi pelajaran di Padang. sekolah serta dapat menumbuhkan Selanjutnya dengan mempelajari berdasarkan cinta alam, kesadaran untuk menjaga perolehan hasil data dari penyebaran dan memelihara lingkungan, turut angket siswa tentang pemanfaatan serta lingkungan sekolah sebagai sumber kerusakan, belajar pada materi ekosistem dengan lingkungan, jumlah empat sub variabel dan setiap kelestarian kemampuan sumber daya sub alam bagi kehidupan manusia. variabel indikator. terdapat Dimana, sub empat dalam menanggulangi dan pencemaran serta menjaga variabel Pada sub variabel hal-hal yang pertama yaitu sub materi pengertian ditemukan dalam suatu lingkungan lingkungan yakni terdapat komponen ini biotik dan abiotik. Pada sub variabel lingkungan sekolah dengan baik, ini siswa memanfaatkan lingkungan dimana sekolah sebagai sumber belajar sudah siswa terlihat siswa dalam sudah memanfaatkan persiapan lebih belajar baik, 10 keterlaksanaan pemanfaatan dikerjakannya. Akhirnya saat lingkungan sekolah sebagai sumber penyelesaian soal ujian siswa kurang belajar pun lebih baik sehingga memahaminya. Padahal materi ini dalam penyelesaian soal ujian siswa mudah pun dapat diselesaikan dengan baik. sekolah seperti terdapatnya berbagai Karena siswa mengamati langsung di macam tanaman untuk dijadikan lingkungan sekolah sehingga siswa sebagai sumber belajar bagi siswa lebih paham dengan melihat objek pada masing-masing depan kelas. secara langsung. Penjelasan tersebut dijumpai Dari di lingkungan penjelasan tersebut didukung oleh Sudjana dan Rivai didukung oleh pendapat Dimyati dan (2011:208), siswa bisa mempelajari Mudjiono (2006:45) belajar melalui keadaan yang sebenarnya di luar pengalaman langsung siswa tidak kelas dengan menghadapkan para sekedar mengamati secara langsung siswa kepada lingkungan yang aktual tetapi untuk terlibat langsung dalam perbuatan, dipelajari, diamati dalam siswa hubungannya dengan proses belajar dan dan mengajar. hasilnya. Pada sub variabel interaksi harus menghayati, bertanggungjawab terhadap Menurut Sanjaya (2011:228), bahwa sumber belajar dalam ekosistem membentuk suatu yang pola persiapan siswa sebelum belajar kegiatan sudah cukup, keterlaksanaan dalam fungsional dapat digunakan untuk pemanfaatan sudah disekitar belajar lingkungan yang secara lingkunan sekolah membantu optimalisasi hasil belajar bagus. Dalam dapat dilihat tidak hanya dari hasil cukup mengerjakan ada tugas tentang sub belajar namun dilihat dari proses materi interaksi dalam ekosistem berupa membentuk suatu pola, ada sebagian berbagai macam sumber belajar yang guru yang tidak menghadapkan siswa dapat secara belajar langsung mengamati di interaksi merangsang dan siswa siswa dengan untuk mempercepat lingkungan sekolah, sehingga pada pemahaman dan penguasaan bidang saat siswa menyelesaikan tugas siswa ilmu dipelajarinya. kurang paham dengan apa yang 11 Pada interaksi sub variabel manusia ekosistem, pemanfaatan pola kelas. Tetapi, tidaklah mustahil mempengaruhi dalam kondisi tertentu atau untuk keterlaksanaan mempelajari objek tertentu dapat lingkungan sekolah dilaksanakan dengan membawa sebagai sumber belajar persentase lingkungan ke dalam kelas atau ke yang diperoleh adalah kurang, pada dalam laboratorium. Misalnya untuk penyelesain tugas siswa dengan mempelajari hewan atau tumbuhan persentase kurang bagus karena tertentu dapat ditugaskan anak didik siswa kurang paham dengan materi mencari dan membawanya ke kelas pola manusia atau ke laboratorium. Kecuali kita mempengaruhi ekosistem ini. Dilihat ingin mengamati tingkah laku hewan dari interaksi pelaksanaan persentase yang ujian siswa atau karakteristik tumbuhan tertentu didapat sangat yang hidup secara alami atau pada kurang. Kurangnya persentase yang kondisi tertentu. diperoleh oleh siswa karena siswa Jadi, dari hasil penelitian yang kurang dapat memahami materi yang telah dilakukan bahwa pemanfaatan telah dipelajarinya. Hal ini karena lingkungan sekolah sebagai sumber pemanfaatan sekolah belajar dengan hasil belajar IPA tidak siswa kelas VII di SMP Negeri 11 sebagai lingkungan sumber belajar dilaksanakan di lingkungan sekolah Padang karena pada materi pola interaksi lingkungan sekolah sebagai sumber manusia mempengaruhi ekosistem belajar bagi siswa. Namun ada ini siswa lebih dominan dibawa ke beberapa sub materi ekosistem yang laboratorium belum interaksi sebab manusia materi pola mempengaruhi ekosistem lebih banyak praktek. telah secara memanfaatkan keseluruhan guru memanfaatkan lingkungan sekolah sebagai sumber belajar, salah satunya Dari penjelasan tersebut sejalan yaitu pada sub materi interaksi dalam dengan pendapat Lufri dkk (2007: ekosistem membentuk suatu pola. 27), Padahal bahwa dalam pelaksanaan sub materi ini muda pendekatan lingkungan umumnya ditemukan di lingkungan sekitar anak didik dibawa belajar ke luar sekolah. 12 Sebagai Sumber Belajar Dalam Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas III SDN 10 Gadung. Jurnal Kreatif Taduloka, 2-3. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang kuat dan signifikan antara pemanfaatan sekolah sebagai lingkungan sumber Lufri, A.,Y.Y. Sudirman. 2007. Strategi Pembelajaran Biologi. Padang: UNP Fress. belajar dengan hasil belajar IPA siswa kelas VII pada materi ekosistem di SMP Negeri 11 Padang. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, S. 2010. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Dimyati & Mudjiono. 2006. Belajar Dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Eriawati. 2016. Pemanfaatan Tumbuhan di Lingkungan Sekolah Sebagai Media Alami Pada Materi Keanekaragaman Tumbuhan di SMA dan MA Kecamatan Montasik. Jurnal, biotik, 2. Khomaria, D. 2014. Pengaruh Pemanfaatan Lingkungan Dan Gambar Sebagai Media Pembelajaran Biologi Terhadap Hasil Belajar Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Sambi Boyolali Tahun Ajaran 2013/2014. Jurnal, 7. Lamasai, M.M., Mestawaty, As.A., Ritma, I.P. 2014. Pemanfaatan Lingkungan Alam Sekitar Mustaqim, M. 2012. Meningkatka Hasil Belajar Siswa Melalui Pemanfaatan Lingkungan Sekitar Sekolah Sebagai Sumber Belajar Pada Kelas VII F SMP Muhammadiyah 1 Surakarta Tahun Ajaran 2011/2012. Jurnal, 6. Nulhakim, L. & M. Nurul. 2015. Pengaruh Pemanfaatan Lingkungan Sekolah Terhadap Hasil Belajar Siswa SMPN 2 Cikande Dalam Konsep Interaksi Makhluk Hidup Dengan Lingkungannya. Jurnal, 4-7. Sudjana, N. & Rivai, A. 2011. Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algensindo. Sanjaya, W. 2011. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.