Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah Volume 2, Nomor 3: 1

advertisement
Jurn
a
h M ah
a
wa
sis
lmia
lI
Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah
Volume 2, Nomor 3: 1-12 Agustus 2017
www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP
FISIP
Peran Mahasiswa Dalam Memperjuangkan Keadilan Politik
Masyarakat Aceh Barat Selatan
Teguh Rizky Oktora
([email protected], [email protected])
Program Studi Ilmu Politik, FISIP, Universitas Syiah Kuala
ABSTRAK
Aceh Barat Selatan merupakan gabungan dari beberapa Kabupaten yang
secara teritorial berada di wilayah pesisir pantai Barat Selatan Provinsi Aceh.
Gambaran teritorial di wilayah Aceh Barat Selatan di dominasi oleh pegunungan
dan lautan yang menyebabkan akses transportasi untuk meningkatkan
perekonomian masyarakat Aceh Barat Selatan termajinalkan. Dalam hal ini peran
pemerintah masih kurang inovatif untuk menyelesaikan permasalahan tersebut.
Sehingga membuat mahasiswa melakukan perjuangan dalam menuntut hak
keadilan untuk kesejahteraan masyarakat Aceh Barat Selatan. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengetahui bentuk ketimpangan keadilan politik yang
dirasakan oleh masyarakat Aceh Barat Selatan (ABAS) dan bentuk perjuangan
mahasiswa dalam menuntut hak keadilan politik masyarakat Aceh Barat Selatan.
Teknik pengumpulan data yang dilakukan yaitu dengan cara penelitian lapangan
dan penelitian kepustakaan. Penelitian lapangan dilakukan untuk memperoleh
data primer yang didapati dari wawancara langsung bersama narasumber.
Sedangkan penelitian kepustakaan untuk memperoleh data sekunder berdasarkan
buku-buku dan bacaan serta dokumen terkait guna untuk menunjang keabsahan
dari hasil penelitian. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa bentuk ketimpangan
keadilan politik yang dirasakan oleh masyarakat Acah Barat Selatan adalah
kurangnya penempatan putra Barat Selatan di jabatan birokrasi pemerintah Aceh,
pemerintah Kabupaten yang kurang inovatif dalam membangun daerah, serta
Corresponding Author : [email protected]
JIM FISIP Unsyiah: AGB, Vol. 2. №. 3, Agustus 2017: 1 - 12
1
Jurn
a
h M ah
Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah
Volume 2, Nomor 3: 1-12 Agustus 2017
www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP
a
wa
sis
lmia
lI
FISIP
tidak ada putra daerah Aceh Barat Selatan yang menjabat sebagai Ketua Umum di
Partai Politik. Adapun bentuk perjuangan keadilan politik yang dilakukan oleh
mahasiswa yakni membentuk forum mahasiswa Barat Selatan Aceh (BARSELA),
menyuarakan aspirasi politik, menuntut persamaan hak dan kedudukan untuk
wilayah Aceh Barat Selatan, membuat seminar publik serta memanfaatkan
momen politik. Kesimpulan penelitian ini yaitu pemerintah Kabupaten maupun
pemerintah Provinsi kurang mengakomodir aspirasi politik masyarakat Aceh
Barat Selatan sehingga berdampak kepada pembangunan yang kurang efektif dan
tidak tepat sasaran untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat di
wilayah Aceh Barat Selatan.
Kata Kunci: Perjuangan Keadilan Politik, Aceh Barat Selatan, Mahasiswa.
Students Role in Fighting For Political Justice
Of People in Aceh Barat Selatan
ABSTRACT
Aceh Barat Selatan is a combination of several regencies that are
territorially located in the coastal area of the South West of Aceh Province.
Territorial features in the region of Aceh Barat Selatan are dominated by
mountains and oceans that cause access to transportation to improve the economy
of the people of Aceh Barat Selatan are marginalized. In this case, the role of
government is still less innovative to solve the problem. It makes students struggle
in demanding the right to justice for the welfare of the people of Aceh Barat
Selatan. The purpose of this study was to find out the form of imbalance of
political justice felt by the people of Aceh Barat Selatan (ABAS) and the form of
student struggles in demanding the right of political justice of the people of Aceh
Barat Selatan. Data were collected through field research and library research.
Field research was conducted to obtain primary data obtained from direct
interviews with resource persons. Meanwhile, library research was carried out to
Peran Mahasiswa Dalam Memperjuangkan Keadilan Politik Masyarakat Aceh
Barat Selatan (Teguh Rizky Oktora, Effendi Hasan)
Jurnal ilmiah mahasiswa FISIP Unsyiah, Vol. 2. №. 3. Agustus 2017 1 - 12
2
Jurn
a
h M ah
a
wa
sis
lmia
lI
Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah
Volume 2, Nomor 3: 1-12 Agustus 2017
www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP
FISIP
obtain secondary data based on books, readings and related documents to support
the validity of the research results. The results of this study indicated that the form
of imbalance of political justice felt by the people of Aceh Barat Selatan was the
lack of placement of South West men in the bureaucracy of the government of
Aceh, lack of innovation of the regency government in building the region, and no
son of the region of West Aceh Selatan serving as Chairman in Political Parties.
The form of the struggle for political justice conducted by the students was
forming the student forum of Aceh Barat Selatan (BARSELA), voicing political
aspirations, demanding equality of rights and position for the region of Aceh
Barat Selatan, holding public seminars and utilizing political moments. It can be
concluded that the provincial government was not fully capable of
accommodating the political aspirations of the people of Aceh Barat Selatan that
resulted in the less effective development and unachieved targets to improve the
economic growth of people in the region of Aceh Barat Selatan.
Keywords: Political Justice Struggle, Aceh Barat Selatan, Student.
PENDAHULUAN
Aceh merupakan salah satu provinsi yang ada di Negara Kesatuan Republik
Indonesia. Provinsi Aceh terdiri dari beberapa kabupaten yang diantaranya terdapat
Kabupaten Aceh Besar, Aceh jaya, Aceh Barat, Nagan Raya, Aceh Barat Daya, Aceh
Selatan, Aceh Singkil, Kota Subulussalam, Simeulue, Aceh Tengan, Bener Meriah, Aceh
Tenggara, Gayo Luwes, Kota Sabang, Kota Banda Aceh, Pidie, Pidie Jaya, Bireun, Aceh
Utara, Kota Lhokseumawe, Aceh Timur, Kota Langsa, dan Aceh Tamiang.
Seiring dengan perkembangan pembangunan di provinsi Aceh, perkembangan
dan pembangunan di bidang akademisi juga semakin pesat. Serta tidak terlepas dengan
pembangunan ilmu politik masyarakat provinsi Aceh. Hal ini terbukti dengan
meningkatnya angka keikutsertaan masyarakat dalam partisipasi politik. Banyak
pergerakan yang dibentuk oleh masyarakat Aceh dalam memperjuangkan keadilan
politik. Hal tersebut dapat dilihat dari terbentuknya berbagaimacam organisasi
masyarakat dalam aspek pembangunan politik. Fenomena pembangunan politik di
Peran Mahasiswa Dalam Memperjuangkan Keadilan Politik Masyarakat Aceh
Barat Selatan (Teguh Rizky Oktora, Effendi Hasan)
Jurnal ilmiah mahasiswa FISIP Unsyiah, Vol. 2. №. 3. Agustus 2017 1 - 12
3
Jurn
a
h M ah
a
wa
sis
lmia
lI
Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah
Volume 2, Nomor 3: 1-12 Agustus 2017
www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP
FISIP
kalangan masyarakat Aceh ini merupakan sebagai bentuk budaya politik masyarakat
Aceh yang kini semakin berkembang. Budaya politik pada hakikatnya dipahami sebagai
suatu konsep yang terdiri dari sikap, keyakinan, nilai-nilai, serta keterampilan yang
sedang berlaku bagi seluruh anggota masyarakat, termasuk pola kecenderungan khusus
serta pola kebiasaan yang terdapat pada kelompok masyarakat (acehmediart.com, 2015)
Pembentukan organisasi politik di provinsi Aceh tidak semata-mata hanya untuk
membangun pengetahuan politik masyarakat Aceh. Tetapi juga dikarenakan problema
politik yang terjadi di kalangan masyarakat Aceh. Problema tersebut merupakan
ketimpangan keadilan sosial yang terjadi di provinsi Aceh. Ketimpangan itu berupa
dalam berbagai bentuk, yakni keterlambatan pembangunan infrastruktur ataupun noninfrastruktur, kemiskinan, akses transportasi yang tidak memadai, dan ketimpangan
keadilan politik.
Ketimpangan yang dirasakan oleh masyarakat Aceh telah memicu pembentukan
kelompok masyarakat sipil di sebagian wilayah di provinsi Aceh. Bahkan dari kelompok
masyarakat sipil tersebut menuntut pemisahan dari provinsi Aceh dan tuntutan untuk
pembentukan provinsi atau wilayah baru.Seperti halnya yang dilakukan oleh mahasiswa
wilayah Aceh Barat Selatan yang memperjuangkan keadilan politik dengan membentuk
beberapa organisasi politik, sepertiorganisasi Mahasiswa dan Pemuda Selatan Raya Aceh
(MeuSeRAYA), Gerakan Mahasiswa Aceh Selatan (GeMAS), Gerakan Pemuda
Simeuleu (GPS), Koalisi Mahasiswa Pemuda Aceh Barat Daya (KMP-Abdya), dan
Pemuda Aceh Jaya (PAJ). Beberapa organisasi ini merupakan organisasi pergerakan
mahasiswa dalam menuntut keadilan politik dan menuntut pembentukan wilayah baru
dari pemerintah provinsi Aceh (portalsatu.com, 2016)
Kelompok masyarakat (civil society) yang terbentuk di provinsi Aceh merupakan
gabungan dari kabupaten-kabupaten yang secara teritorialnya memiliki posisi yang
berdekatan. Seperti halnya kelompok masyarakat Aceh Barat Selatan (ABAS) yang
secara teritorialnya berada di wilayah pantai Barat Selatan provinsi Aceh. Kelompok
masyarakat ini terdiri dari Kabupaten Aceh Jaya, Aceh Barat, Nagan Raya, Aceh Barat
Daya, Aceh Selatan, Simeulue, kota Subulussalam, dan Kabupaten Aceh Singkil.
Terbentuknya kelompok masyarakat sipil (civil society) seperti ini disebabkan oleh
ketimpangan keadilan politik yang terjadi di provinsi Aceh. Ketimpangan yang sangat
dirasakan oleh kelompok-kelompok ini merupakan ketimpangan dari aspek ketidak adilan
pembangunan dan aspek partisipasi politik.
Peran Mahasiswa Dalam Memperjuangkan Keadilan Politik Masyarakat Aceh
Barat Selatan (Teguh Rizky Oktora, Effendi Hasan)
Jurnal ilmiah mahasiswa FISIP Unsyiah, Vol. 2. №. 3. Agustus 2017 1 - 12
4
Jurn
a
h M ah
a
wa
sis
lmia
lI
Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah
Volume 2, Nomor 3: 1-12 Agustus 2017
www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP
FISIP
Partisipasi politik merupakan salah satu aspek penting dalam demokrasi.
Partisipasi politik di definisikan sebagai kegiatan warga negara (private citizen) yang
bertujuan mempengaruhi pengambilan keputusan oleh pemerintah. Maksud dari definisi
di atas adalah kegiatan yang dilakukan oleh warga negara yang tidak terikat, tujuannya
untuk mempengaruhi pengambilan keputusan oleh pemerintah (Huntington, Nelson,
1994: 6).
Selain itu menurut Rush dan Althoff partisipasi politik adalah keterlibatan
individu sampai pada bermacam-macam tingkatan di dalam sistem politik. Berdasarkan
definisi di atas, partisipasi politik merupakan keterlibatan individu dalam suatu organisasi
politik. keterlibatan tersebut dibagi dalam macam-macam tingkatan (Damsar, 2013: 17).
Ikut serta dalam sistim politik merupakan hal yang sangat penting dalam
partisipasi politik. Ikut serta dalam sistem politik bertujuan untuk meraih kepentingankepentingan politik oleh praktisi politik. Dalam objek kajian yang ingin di teliti, problema
yang dirasakan oleh masyarakat pada umumnya dan praktisi politik khususnya,
mengalami keterbelakangan keadilan politik yang di sebabkan oleh beberapa faktok.
Penelitian ini di dasari dari banyaknya ketimpangan yang dirasakan oleh masyarakat
wilayah Aceh Barat Selatan provinsi Aceh yang mana sangat dirasakan dari aspek
keterlambatan pembangunan infrastruktur maupun non-infrastruktur, kemiskinan, akses
transportasi, ekonomi masyarakat, dan aspek keadilan politik.
TINJAUAN PUSTAKA
Penelitian ini merupakan penelitian karya ilmiah, yang mana untuk mendukung
kebenaran hasilnya harus menggunakan teori-teoti yang valid. Dalam penelitian ini
peneliti menggunakan beberapa teori guna mendukung kebenaran dari hasil penelitian
yang dilakukan, yaitu:
Keadilan merupakan salah satu aspek penting yang harus diutamakan dalam
kehidupan bernegara. Keadilan menyangkut dengan banyak aspek penting yang saling
berkaitan dan memiliki pengaruh besar untuk menunjang kesejahteraan warga negaranya.
Keadilan merupakan salah satu faktor terbentuknya sistem pemerintahan yang ada di
sebuah negara maupun daerah. Sistem pemerintahan dituntut agar dapat mengatur dan
menegakkan nilai-nilai keadilan guna menjaga kesejahteraan masyarakat.
Peran Mahasiswa Dalam Memperjuangkan Keadilan Politik Masyarakat Aceh
Barat Selatan (Teguh Rizky Oktora, Effendi Hasan)
Jurnal ilmiah mahasiswa FISIP Unsyiah, Vol. 2. №. 3. Agustus 2017 1 - 12
5
Jurn
a
h M ah
a
wa
sis
lmia
lI
Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah
Volume 2, Nomor 3: 1-12 Agustus 2017
www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP
FISIP
Salah seorang yang memiliki peran penting dalam pengembangan teori keadilan
di zaman modern ini adalah John Borden Rawls, atau lebih dikenal dengan sebutan John
Rawls. Pengembangan teori keadilan tersebut di tuangkan dalam salah satu bukanya yang
berjudul “A Theory of Justice”. Rawls berpendapat bahwa keadilan hanya dapat di
tegakkan apabila negara melaksanakan asas keadilan, berupa setiap orang memiliki hak
yang sama untuk mendapatkan kebebasan dasar (basic liberties). Oleh John Rawls cara
pandang keadilan disebut dengan fairness. Keadilan sebagai fairness bermula dari salah
satu pilihan yang paling umum yang bisa dibuat oleh masyarakat secara bersama-sama
yakni dengan pilihan prinsip pertama dari konsepsi keadilan yang mengatur kritik lebih
lanjut serta reformasi institusi (Dwisvimiar, 2011).
Yang kedua teori partisipasi politik. Menurut Verba dan Nie adalah segala
aktifitas yang di lakukan individu-individu warga negara untuk mempengaruhi pilihan
orang-orang untuk posisi-posisi pemerintah atau untuk mempengaruhi tindakan-tindakan
mereka sebagai pejabat pemerintah (mujani, Liddle, Ambardi, 2012: 80).
Partisipasi politik dalam buku “Partisipasi dan Partai Politik” adalah kegiatan
seorang atau sekelompok orang untuk ikut serta secara aktif dalam kehidupan politik,
yaitu dengan jalan memilih pimpinan negara dan, secara langsung atau tidak langsung,
mempengaruhi kehidupan pemerintah (public policy) (Budiarjo, 1981:1)
Kemudian pengertian partisipasi politik menurut Rush dan Althoff, 1997: 124
dalam buku “Pengantar Sosial Politik” adalah keterlibatan individu sampai pada
bermacam-macam tindakan di dalam sistem politik (Damsar, 2013).
Dari pengertian para ahli di atas dapat artikan bahwa partisipasi politik itu
merupakan ikut sertaan masyarakat dalam memilih pemimpin dan ikut memberi pengaruh
untuk pengambilan keputusan juga kebijakan. Wadah bagi masyarakat yang ikut serta
berpartisipasi dalam dunia politik ialah melalui sistem politik. Yang mana sistem politik
itu baik berupa pemerintahan maupun kehidupan sosial kenegaraan. Keikutsertaan dalam
partisipasi politik itu bisa berupa dalam berbagai macam, baik itu berupa konvensional
ataupun non-konvensional. Berikut merupakan bentuk-bentuk partisipasi politik:
Konvensional :
1. Pemberian suara (voting)
2. Kegiatan kampanye
Peran Mahasiswa Dalam Memperjuangkan Keadilan Politik Masyarakat Aceh
Barat Selatan (Teguh Rizky Oktora, Effendi Hasan)
Jurnal ilmiah mahasiswa FISIP Unsyiah, Vol. 2. №. 3. Agustus 2017 1 - 12
6
Jurn
a
h M ah
Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah
Volume 2, Nomor 3: 1-12 Agustus 2017
www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP
a
wa
sis
lmia
lI
FISIP
3. Membentuk dan bergabung dalam kelompok kepentingan
4. Membentuk komunitas individu dengan para pelaku politik, serta
5. Melakukan diskusi politik
Non-Konvensional
1. Demonstrasi
2. Pengajuan petisi
3. Konfrontasi
4. Mogok, serta
5. Melakukan tindakan kekerasan politik terhadap manusia.
Yang ketiga yaitu teori masyarakat sipil (Civil Society), yang mana dalam
bukunya (Ernes Gellner 1995: 6) mendefinisikan masyarakat sipil sebagai masyarakat
yang terdiri atas berbagai institusi non-pemerintah yang cukup kuat mengimbangi negara.
Meskipun tidak menghalangi negara dari memenuhi peranannya sebagai penjaga
perdamaian dan sebagai wasit diantara berbagai kepentingan, masyarakat sipil tetap dapat
menghalangi negara yang hendak mendominasi dan mengatomisasi masyarakat.
Selain itu (Diamond dan AS Hikam, 1994:5, 1997:3, 1995: 28) mendefinisikan
masyarakat sipil sebagai wilayah-wilayah kehidupan sosial yang terorganisasi dan
bercirikan, antara lain, kesukarelaan (voluntary), keswasembadaan (self-generating), dan
keswadayaan (selft-supporting), kemandirian (autonomy) tinggi saat berhadapan dengan
negara, dan keterikatan dengan norma-norma atau nilai-nilai hukum yang dipatuhi oleh
warganya.
Dari pengertian para ahli di atas, dapat di artikan bahwa masyarakat sipil (civil
society) merupakan suatu kekuatan dari kelompok yang sangat berpengaruh untuk
menentukan bagaimana keberlangsungan sebuah negara. Masyarakat sipil menjadi
sebagai suatu sistem dari organisasi non-pemerintah yang dapat menentukan arah
kebijakan dari pemerintah suatu negara.
METODE PENELITIAN
Metode penelitian merupakan sebuah aspek penting dalam penelitian ilmiah yang
dapat mempengaruhi hasil dari sebuah penelitian. Jenis pendekatan yang digunakan
dalam penelitian ini ialah penelitian kualitatif dengan metode deskriptif. Alasan penulis
menggunakan metode penelitian kualitatif ialah untuk menjabarkan hasil dari wawancara
Peran Mahasiswa Dalam Memperjuangkan Keadilan Politik Masyarakat Aceh
Barat Selatan (Teguh Rizky Oktora, Effendi Hasan)
Jurnal ilmiah mahasiswa FISIP Unsyiah, Vol. 2. №. 3. Agustus 2017 1 - 12
7
Jurn
a
h M ah
Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah
Volume 2, Nomor 3: 1-12 Agustus 2017
www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP
a
wa
sis
lmia
lI
FISIP
bersama informan yang menjadi objek dalam penelitian ini. Yang bertujuan untuk
menjelaskan hasil wawancara sebagai sumber data dari penelitian kualitatif.
Dalam penelitian ini penulis mengambil 9 orang informan yang mana terdiri dari:
1. Ketua Umum paguyuban mahasiswa Kabupaten Aceh Jaya;
2. Ketua Umum paguyuban mahasiswa Kabupaten Aceh Barat;
3. Ketua Umum paguyuban mahasiswa Kabupaten Nagan Raya;
4. Ketua Umum paguyuban mahasiswa Kabupaten Aceh Barat Daya;
5. Ketua Umum paguyuban mahasiswa Kabupaten Aceh Selatan;
6. Ketua Umum paguyuban mahasiswa Kabupaten Simeulu;
7. Ketua Umum paguyuban mahasiswa Kota Subulussalam;
8. Ketua Umum paguyuban mahasiswa Kabupaten Aceh Singkil, serta
9. Seorang tokoh yang berperan penting dalam perjuangan keadilan politik bagi
masyarakat Aceh Barat Selatan.
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan dua jenis sumber data yakni data
primer (utama) dan data skunder (penunjang). Data primer yaitu sumber data yang
didapati secara langsung oleh penulis di lapangan dengan cara mewawancarai informan
dengan pertanyaan yang telah dipersiapkan oleh peneliti sesuai dengan objek masalah
penelitian. Data Skunder yaitu sumber data yang didapati secara tidak langsung oleh
peneliti yang bersumber dari dokumen, foto, arsip, berita, koran dan internet. untuk
menunjang keberagaman dari hasil penelitian.
Tahap pengolahan data pada penelitian ini dilakukan dengan cara mengumpulkan
semua datang yang didapati oleh peneliti, baik itu dari wawancara langsung terhadap
informan maupun data yang diperoleh dari dokumen-dokumen. Kemudian peneliti
memilah data dan mengelompokan data sesuai dengan kategori data yang di peroleh dari
hasil wawancara terhadap informan. Setelah pemilahan kategori data tersebut, penulis
merangkum data-data yang memiliki kategori yang sama untuk di jadikan hasil
penelitian.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Keadilan politik merupakan aspek yang sangat penting dalam mempengaruhi
aspek lainnya seperti aspek pembangunan, perekonomian, budaya, maupun pendidikan.
Jika ketimpangan keadilan politik terjadi di suatu wilayah maka akan mempengaruhi
banyak aspek di wilayah tersebut. Seperti yang terjadi di wilayah Aceh Barat Selatan.
Peran Mahasiswa Dalam Memperjuangkan Keadilan Politik Masyarakat Aceh
Barat Selatan (Teguh Rizky Oktora, Effendi Hasan)
Jurnal ilmiah mahasiswa FISIP Unsyiah, Vol. 2. №. 3. Agustus 2017 1 - 12
8
Jurn
a
h M ah
a
wa
sis
lmia
lI
Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah
Volume 2, Nomor 3: 1-12 Agustus 2017
www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP
FISIP
Polemik dan permasalahan ketimpangan keadilan politik di wilayah Aceh Barat Selatan
sudah mulai terasa sejak dulu. Yang mana pembangunan kurang efektif dan tidak tepat
sasaran serta keterlambatan pertumbuhan ekonomi sangat terasa di sosial masyarakat
wilayah Barat Selatan Aceh. Hal tersebut dikarenakan pemerintah Aceh kurang
memposisikan jabatan-jabatan birokrasi kepada putra daerah Aceh Barat Selatan didalam
sistem pemerintahan Aceh.
Selain itu teritorial di wilayah Aceh Barat Selatan juga menjadi salah satu faktor
dari keterlambatan pembangunan dan ekonomi di wilayah Aceh Barat Selatan. Teritoria
Aceh Barat Selatan terdiri dari pegunungan dan lautan seperti halnya Kabupaten
Simeulue dan Kabupaten Aceh Singkil yang akses transportasinya lebih didominasi oleh
lautan. Kabupaten Aceh Selatan, Kota Subulussalam serta Kabupaten Nagan Raya yang
akses transfortasinya melewati banyak pegunungan. Hal tersebut menyebabkan
kerkendalanya pemusatan ekonomi masyarakat di wilayah Aceh Barat Selatan
dikarenakan akses transportasi yang sulit untuk dicapai.
Inovasi pemerintah Kabupaten juga sangat minim dalam menciptakan ide-ide
yang dapat membangun perekonomian masyarakat daerah Barat Selatan Aceh.
Pemerintah Kabupaten masih kurang mampu untuk mengoptimalkan potensi sumber daya
alam yang ada di daerah Aceh Barat Selatan. Selain itu, jabatan di internal partai politik
juga merupakan bentuk ketidakadilan yang dirasakan oleh masyarakat Aceh Barat
Selatan. Putra Barat Selatan kurang di posisikan untuk mengisi jabatan penting seperti
Ketua Umum di partai politik, baik di partai lokal atau partai nasional di provinsi Aceh,
itu semua dapat mempangaruhi pada posisi putra Aceh Barat Selatan di jabatan Legislatif.
Keterkaitan fenomena ini dengan teori dapat dilihat berupa ketidakadilan dari
pemerintah dalam mengakomodir putra daerah Aceh Barat Selatan untuk mengisi jabatan
birokrasi di dalam sistem pemerintah. Sesuai dengan sudut pandang teori keadilan yakni
keadilan hanya dapat di tegakkan apabila negara benar-benar melaksanakan asas
keadilan, berupa setiap orang memiliki hak yang sama untuk mendapat kebebasan
dasarnya, begitu juga dalam aspek politik. Peran pemerintah dalam mengakomodir
sumber daya manusia (SDM) dari wilayah Aceh Barat Selatan yang menjadi tuntutan
utama bagi mahasiswa selaku akademisi, aktor politik serta tokoh pergerakan dalam
fenomena ketimpangan keadilan politin yang dirasakan oleh masyarakat Aceh Barat
Selatan.
Peran Mahasiswa Dalam Memperjuangkan Keadilan Politik Masyarakat Aceh
Barat Selatan (Teguh Rizky Oktora, Effendi Hasan)
Jurnal ilmiah mahasiswa FISIP Unsyiah, Vol. 2. №. 3. Agustus 2017 1 - 12
9
Jurn
a
h M ah
Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah
Volume 2, Nomor 3: 1-12 Agustus 2017
www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP
a
wa
sis
lmia
lI
FISIP
Polemik dan permasalahan keadilan politik yang dirasakan oleh masyarakat
wilayah Aceh Barat Selatan merupakan sebuah fenomena yang menarik untuk diteliti.
Untuk menyikapi permasalahan tersebut, mahasiswa selaku Agen of Change memiliki
peran penting dalam memperjuangkan hak keadilan politik wilayah Aceh Barat Selatan.
Mahasiswa selaku Agen of Change melakukan gerakan untuk mempersatukan
semua mahasiswa sepantai Barat Selatan Aceh untuk mendukung gerakan-gerakan
lainnya dalam konteks menuntut hak keadilan politik terhadap masyarakat Aceh Barat
Selatan. Selain itu dalam menuntut hak keadilan politik untuk masyarakat Aceh Barat
Selatan juga tidak terlepas dari peran mahasiswa. Seperti menyuarakan aspirasi politik
kepada pemerintah, menuntut persamaan kedudukan untuk wilayah Aceh Barat Selatan,
membuat seminar publik tentang pembangunan kawasan Barat Selatan Aceh,
menginfentarisir data sumber daya alam (SDA) dan sumber daya manusia (SDM), serta
memanfaatkan moment politik.
Berdasarkan uraian diatas, menunjukkan bahwa relevansi teori dan fakta
partisipasi mahasiswa dalam perjuangan menuntut hak keadilan politik bagi wilayah
Aceh Barat Selatan dengan tujuan untuk kepentingan bersama yakni kesejahteraan
masyarakat yang adil di wilayah Aceh Barat Selatan. Ditinjau dari sudut pandang teori
keadilan, yakni keadilan merupakan faktor penting yang harus diutamakan dalam sistem
pemerintahan guna menciptakan kesejahteraan bagi masyarakatnya. Dalam fenomena ini
pemerintah menjadi aktor utama untuk sebuah keadilan yang benar-benar Fairness sesuai
dengan asas keadilan yang ada untuk suatu daerah agar tidak memincu perselisihan atau
pergerakan dari sebuah kelompok sosial (Civil Society). Sehingga dalam permasalahan
ketimpangan keadilan politik ini partisipasi mahasiswa tidak henti-hentinya menuntut hak
keadilan politik kepada pemerintah agar terciptanya keadilan yang utuh bagi wilayah
Aceh Barat Selatan (ABAS).
KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan penjabaran hasil penelitian di atas penulis menarik kesimpulan yang
terkait dengan peran mahasiswa dalam memperjuangkan keadilan politik masyarakat
Aceh Barat Selatan.
1. Bentuk ketimpangan keadilan politik yang dirasakan oleh masyarakat Aceh Barat
Selatan adalah kurangnya penempatan putra daerah Aceh Barat Selatan di jabatan
penting dalam sistem birokrasi pemerintah Aceh, pemerintah Kabupaten kurang
Peran Mahasiswa Dalam Memperjuangkan Keadilan Politik Masyarakat Aceh
Barat Selatan (Teguh Rizky Oktora, Effendi Hasan)
Jurnal ilmiah mahasiswa FISIP Unsyiah, Vol. 2. №. 3. Agustus 2017 1 - 12
10
Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah
Volume 2, Nomor 3: 1-12 Agustus 2017
www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP
a
Jurn
a
h M ah
wa
sis
lmia
lI
FISIP
inovatif dalam menciptakan gagasan untuk membangun wilayah Aceh Barat
Selatan, serta putra daerah Aceh Barat Selatan tidak di orbit untuk mengisi
jabatan sebagai Ketua Umum partai politik. Sehingga menyebabkan minimnya
peran dari aktor politik Barat Selatan Aceh dalam mengakomodir aspirasi politik
masyarakat, yang berdampak pada pembangunan yang kurang efektif dan tidak
tepat sasaran untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat di wilayah
Aceh Barat Selatan.
2. Bentuk perjuangan mahasiswa dalam menuntut hak keadilan politik masyarakat
Aceh Barat Selatan yaitu membentuk forum persatuan mahasiswa Barat Selatan
Aceh (BARSELA), menyuarakan aspirasi politik, menuntut persamaan hak dan
kedudukan untuk wilayah Aceh Barat Selatan, membuat seminar publik tentang
pembangunan kawasan Barat Selatan Aceh, serta memanfaatkan momen politik
agar putra daerah lebih mendominasi jabatan di dalam sistem birokrasi
pemerintah Aceh sehingga bisa lebih berkontribusi dalam membangun wilayah
Aceh Barat Selatan.
Dari kesimpulan di atas terdapat beberapa hal yang harus dilakukan perbaikan
guna mengoptimalkan perjuangan yang dilakukan oleh mahasiswa Barat Selatan Aceh.
Hal tersebut di rangkum dalam saran-saran.
1. Diharapkan kepada pemerintah Kabupaten maupun Pemerintah Provinsi untuk
lebih mengakomodir aspirasi politik masyarakat agar tidak ada lagi ketimpangan
keadilan politik yang dirasakan oleh masyarakat di wilayah Aceh Barat Selatan.
2. Diharapkan kepada mahasiswa untuk terus melanjutkan perjuangan menuntut hak
keadilan politik sebagai pengabdian mahasiswa kepada masyarakat. Dan tetap
menjaga netralitas mahasiswa agar tidak ada kepentingan kelompok tertentu
selain kepentingan masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
A. BUKU
Damsar. 2013. Pengantar Sosiologi Politik. Jakarta: Prenada Media Group
Miriam Budiarjo. 1998. Partisipasi dan Partai Politik. Jakarta: Bukuobor
Saiful Mujani, R. William Liddle, Kuskrido Ambardi. 2012. Kuasa Rakyat. Jakarta:
Mirzan Publika.
Peran Mahasiswa Dalam Memperjuangkan Keadilan Politik Masyarakat Aceh
Barat Selatan (Teguh Rizky Oktora, Effendi Hasan)
Jurnal ilmiah mahasiswa FISIP Unsyiah, Vol. 2. №. 3. Agustus 2017 1 - 12
11
Jurn
a
h M ah
a
wa
sis
lmia
lI
Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah
Volume 2, Nomor 3: 1-12 Agustus 2017
www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP
FISIP
Samuel P. Huntington, Joan Nelson. 1994. Partisipasi Politik di Negara Berkembang.
Jakarta: Rineka Cipta.
B. Internet
Dwisvimiar, Inge. 2011. Keadilan Dalam Perspektif Filsafat Ilmu Hukum. Jurnal
Dinamika Hukum 11(3).
http://www.dinamikahukum.fh.unsoed.ac.id/index.php/JDH/article/view/179/127
diakses 25 agustus 2016.
2015. Budaya Politik dan Politik Budaya di Aceh.
http://www.acehmediart.com/2015/12/budaya-politik-dan-politik-budaya-di.html
diakses 26 Agustus 2016.
2016. ALA-Abas Memanas, 7 Organisasi Mahasiswa Pantai Barat
Selatan Nyatakan Sikap. http://portalsatu.com/read/news/ala-abas-memanas-7organisasi-mahasiswa-pantai-barat-selatan-nyatakan-sikap-6250 diakses 28
Agustus 2016.
Peran Mahasiswa Dalam Memperjuangkan Keadilan Politik Masyarakat Aceh
Barat Selatan (Teguh Rizky Oktora, Effendi Hasan)
Jurnal ilmiah mahasiswa FISIP Unsyiah, Vol. 2. №. 3. Agustus 2017 1 - 12
12
Download