BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sudah saatnya setiap individu untuk mengatur dan merencanakan keuangan pribadinya, terutama dalam hal untuk memulai mengalokasikan sebagian dananya guna keperluan investasi. Dengan kata lain setiap individu yang telah memperoleh penghasilan atau telah memiliki dana, harus bijak menyisihkan sebagian dana atau penghasilan yang dimilikinya untuk melakukan investasi. Menurut Simatupang (2010) investasi adalah “suatu kegiatan menunda konsumsi atau penggunaan sejumlah dana pada masa sekarang dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan dimasa yang akan datang”. Pengertian investasi dapat juga dikatakan sebagai suatu kegiatan menempatkan dana pada satu atau lebih dari satu jenis aset selama periode tertentu dengan harapan dapat memperoleh penghasilan dan/ atau peningkatan nilai investasi. Secara umum dalam pembahasan penilitian ini, jenis investasi yang akan dibahas adalah investasi di pasar modal yaitu dalam bentuk saham bank pemerintah yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Maksud dari bank yang terdaftar di Bursa Efek indonesia itu sendiri merupakan institusi keuangan yang telah menerapkan sistem keterbukaan baik tentang bagaimana bank tersebut mengelola keuangan nasabah, investor serta pihak-pihak terkait lainnya, dimulai dari kegiatan menghimpun dana hingga menyalurkan dana kepada pihak lain 1 dalam bentuk kredit. Alasan mengapa bank mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia bukan hanya untuk menarik minat investor baru namun juga sebagai langkah untuk menjamin para nasabah, investor serta pihak-pihak terkait lainnya yang telah bersama bank untuk tetap yakin dengan kinerja yang dihasilkan oleh bank tersebut. Mengingat salah satu alasan para investor menaruh aset keuangan mereka dalam bentuk investasi saham pada sektor perbankan dilandasi karena imbal hasil investasi juga alasan bahwa kinerja bank-bank di Indonesia yang terus meningkat seiring dengan pertumbuhan perekonomian, maka hal yang wajar jika investor pun perlu mengukur kinerja bank tersebut. - Berdasarkan penjelasan diatas penulis berupaya melakukan penelitian penilaian risiko kredit pada bank pemerintah yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia mengingat besarnya kapitalisasi saham bank pemerintah pada Bursa Efek Indonesia. Berdasarkan data yang diperoleh melalui Bloomberg Financial Data, selama periode tahun 2009 hingga tahun 2011 kapitalisasi saham bank pemerintah tercatat sebesar 11.94% dari total kapitalisasi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan sebesar 45.56% dari total kapitalisasi saham sektor keuangan di Bursa Efek Indonesia. Penulis melihat bahwa salah satu fungsi utama perbankan adalah penyaluran kredit dan dalam hal ini dapat dibuktikan bahwa portofolio aset terbesar bank pemerintah yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode tahun 2009 hingga tahun 2011 adalah dalam bentuk kredit, yaitu rata-rata sebesar 58.02% dari total aset. Selain itu alasan penulis melakukan penelitian ini adalah belum adanya penelitian sebelumnya yang mengulas penilaian risiko kredit sebagai bagian dari penilaian tingkat kesehatan bank umum sesuai dengan peraturan terkini Bank Indonesia yaitu PBI No. 13/1/PBI tahun 2011 tentang penilaian tingkat kesehatan bank umum dengan menggunakan pendekatan risiko (risk based bank 2 approach) dan dilakukan secara sendiri (self assesment). Peraturan tersebut diterbitkan guna menggantikan peraturan sebelumnya yaitu tentang penilaian tingkat kesehatan bank umum dengan menggunakan CAMEL (Capital, Assets, Management, Equity and Liquidity). 1.2. Rumusan Masalah Persoalan bagi seorang investor pada umumnya adalah bagaimana memilih saham sektor bank pemerintah yang berkinerja baik serta memiliki tingkat risiko kredit yang rendah. Penelitian ini akan membahas sudut pandang lain investor dalam memilih saham emiten bank pemerintah yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia di Indonesia, dengan memperhitungkan kualitas portofolio kredit bank pemerintah tersebut. Perhitungan kualitas portofolio kredit tersebut secara spesifik dilakukan dengan melakukan penilaian profil risiko kredit pada bank pemerintah yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dalam rentang waktu tahun 2009 sampai dengan 2011. 1.3. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menghitung dan membandingkan besarnya risiko kredit bank pemerintah yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Metode perhitungan risiko kredit dilakukan dengan pendekatan risiko (Risk-based Bank Rating) dan dilakukan secara sendiri (self assesment). 3 1.4. Manfaat Penelitian Penulis memiliki harapan secara khusus bahwa hasil penelitian ini dapat menjadi bahan referensi bagi penelitian selanjutnya serta pengembangan ilmu pengetahuan dan perluasan teori mengenai risiko kredit pada bank-bank di Indonesia. Selain itu penitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan dan masukan bagi investor, calon investor, praktisi di perbankan, rekan-rekan mahasiswa, akademisi, stakeholder dan shareholder dalam pengambilan keputusan investasi dalam bentuk saham bank pemerintah yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 4