Analisis Pengaruh Return On Asset (ROA), Earning Per Share (EPS

advertisement
Nugroho dan Djoko, Analisis Pengaruh Return On Asset (ROA), Earning Per Share (EPS), Current ........
1
Analisis Pengaruh Return On Asset (ROA), Earning Per Share (EPS), Current Ratio
(CR), dan Debt To Equity Ratio (DER) Terhadap Return Saham (Studi Empiris
pada Perusahaan Real Estate dan Property yang Listed di BEI Tahun 2012-2014)
(Template for Writing Scientific Article of UNEJ Undergraduate Student)
The Effect Of Return On Asset (ROA), Earning Per Share (EPS), Current Ratio
(CR), and Debt To Equity Ratio (DER) To Stock Return (Emprical Studies On Real
Estate and Property Company 2012-2014)
Nugroho Prayogi, Djoko Supatmoko
Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Jember (UNEJ)
Jl. Kalimantan 37, Jember 68121
E-Mail:[email protected]
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Return On Asset (ROA), Earning Per Share (EPS), Current Ratio (CR),
dan Debt To Equity Ratio (DER) Terhadap Return Saham. Penelitian ini menggunakan data skunder yang diperoleh dari
laporan keuangan, annual report, company report, jurnal-jurnal penelitian, dan data-data pustaka lainnya. Metode yang
digunakan dalam pemilihan sampel adalah purposive sampling. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 34
perusahaan yang terdaftar sebagai perusahaan Real Estate dan Property tahun 2012 sampai dengan 2014. Data dianalisis
menggunakan metode regresi linear berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ROA berpengaruh positif dan
signifikan terhadap return saham, EPS tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham, CR berpengaruh positif dan
signifikan terhadap return saham, dan DER tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham.
Kata Kunci: Current Ratio (CR), Debt to Equity Ratio (DER), Earning per Share (EPS), Return on Asset (ROA), Return
Saham
Abstract
This study aims to determine the effect of the Return On Asset (ROA), Earning Per Share (EPS), the Current Ratio (CR),
and Debt To Equity Ratio (DER) To Stock Return. This study uses secondary data obtained from the financial statements,
annual reports, company reports, research journals, and other library data. The method used in the selection of the sample
is purposive sampling. The sample used in this study were 34 companies registered as company Real Estate and Property in
2012 through 2014. The data were analyzed using multiple linear regression method. The results of this study indicate that
ROA positive and significant effect on stock returns, EPS does not have a significant effect on stock returns, CR positive and
significant effect on stock returns, and DER no significant effect on stock returns.
Keywords: Current Ratio (CR), Debt to Equity Ratio (DER), Earning per Share (EPS), Return on Asset (ROA), Stock
Return
Pendahuluan
Pada era globalisasi seperti saat ini, pasar modal
bukanlah hal yang tabu bagi masyarakat bisnis di Indonesia.
Keinginan masyarakat untuk memperoleh sumber pembiyaan
lain selain bank menyebabkan masyarakat bisnis untuk
terjun ke dalam pasar modal. Dalam pasar modal, sebuah
perusahaan tidak perlu membayar bunga seperti meminjam
di bank untuk memperoleh sumber pembiayaan dikarenakan
sebuah perusahaan dapat menerbitkan surat berharga seperti
saham, obligasi, dan lain-lain lalu memperjualbelikannya di
pasar modal. Dalam pasar modal terdapat beberapa
instrumen keuangan yang diperjualbelikan, salah satunya
yaitu saham. Seorang investor dalam berinvestasi saham
pada sebuah perusahaan harus mengetahui tentang kinerja
atau efektivitas dari perusahaan tersebut sehingga investor
Artikel Ilmiah Mahasiswa 2016
tersebut dapat mengetahui layak atau tidaknya berinvestasi
pada perusahaan tersebut.
Kinerja atau kefektivitasan dari perusahaan dapat
dinilai dari return saham yang diperoleh pemegang saham.
Disini return merupakan hasil dari investasi yang dilakukan
oleh investor. Menurut Hartono (2014:235), return dibagi
menjadi dua yaitu return realisasian dan return ekspetasian.
Return realisasian merupakan return yang telah terjadi.
Sedangkan return ekspetasian merupakan return yang belum
terjadi atau return yang diharapkan dimasa yang akan
datang. Return realisasian dapat dihitung melalui data
historis. Selain berfungsi untuk mengukur kinerja dari
perusahaan, return realisasian juga berguna untuk
menghitung risiko dimasa yang akan datang dalam
berinvestasi. Dalam melakukan investasi, investor
dihadapkan pada ketidakpastian antara return yang akan
Nugroho dan Djoko, Analisis Pengaruh Return On Asset (ROA), Earning Per Share (EPS), Current ........
diperoleh dengan risiko yang akan dihadapinya. Semakin
besar return yang diharapkan, maka semakin besar pula
risiko yang akan diterima oleh investor.
Dalam memprediksi return saham, banyak faktor
yang dapat digunakan sebagai ukuran, salah satunya adalah
laporan keuangan perusahaan. Laporan keuangan merupakan
informasi yang penting bagi investor dan calon investor
untuk mengetahui tentang kinerja dari perusahaan meskipun
tidak semua nilai yang ada di laporan keuangan bersifat
reliabel. Dalam menganalisis laporan keuangan ada
beberapa pendekatan yang dapat digunakan seperti
pendekatan fundamental. Analisis fundamental merupakan
suatu analisis yang mencoba menilai suatu perusahaan
khususnya harga saham perusahaan berdasarkan faktorfaktor internal atau fundamental yang melekat di dalamnya
(Gumanti, 2002:104). Analisis ini juga sering disebut
dengan analisis menggunakan rasio keuangan. Melalui rasio
keuangan, kita bisa mengetahui kecenderungan (trend) yang
sedang terjadi dan juga kita bisa membandingan data sebuah
perusahaan dengan perusahaan lain yang masih bergerak
dalam industri yang relatif sama dengan periode tertentu.
Menurut Husnan (2006:70), terdapat lima kategori rasio
keuangan yaitu: rasio profitabilitas, rasio solvabilitas, rasio
likuiditas, rasio aktivitas, dan rasio pasar. Dalam penelitian
ini, rasio keuangan yang digunakan adalah rasio
profitabilitas, rasio solvabilitas, dan rasio likuiditas.
Husnan (2006:72) berpendapat bahwa rasio
profitabilitas digunakan untuk mengukur efisiensi
penggunaan aktiva perusahaan (atau mungkin sekelompok
aktiva perusahaan). Rasio solvabilitas digunakan untuk
mengukur seberapa jauh perusahaan menggunakan hutang
(Husnan, 2006:70). Sedangkan rasio likuiditas digunakan
untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi
kewajiban keuangan jangka pendek (Husnan, 2006:71).
Rasio-rasio di atas sangatlah penting bagi seorang investor
untuk mengetahui kondisi keuangan perusahaan dan
mendapatkan informasi yang sebenar-benarnya tentang
perusahaan yang akan ditanami modal. Selain itu, rasio
tersebut juga dapat dijadikan sebagai tolak ukut bagi
investor untuk mengetahui risiko-risiko yang akan diperoleh
investor saat berinvestasi pada suatu perusahaan. Penelitian
tentang pengaruh rasio keuangan terhadap return saham
masih merupakan masalah yang menarik untuk diteliti
karena temuannya tidak selalu konsisten, hal inilah yang
mendorong untuk diadakan penelitian kembali.
Obyek penelitian ini adalah Perusahaan Industri Real
Estate dan Property. Pertimbangan peneliti dalam memilih
perusahaan Industri Real Estate dan Property dikarenakan
perusahaan ini berkaitan dengan bidang pengadaan,
penyediaan, serta pengembangan yang membutuhkan dana
tidak sedikit, sehingga perusahaan ini erat kaitannya dengan
masalah investasi. Dalam beberapa dekade, sektor ini
mengalami pertumbuhan yang sangat pesat. Seperti yang
dikatakan Direktur Eksekutif Pusat Studi Properti Indonesia
(PSPI) Simanungkalit dalam harian Kompas (14 Desember
2015), berbagai faktor mempengaruhi pulihnya sektor
properti pada tahun 2016. Faktor yang pertama adalah
kebijakan relaksasi kredit properti melalui loan to value
(LTV) yang berlaku efektif Juli 2015. Faktor yang kedua
Artikel Ilmiah Mahasiswa 2016
2
yaitu kredit properti tumbuh 15 persen atau Rp 76 triliun
lebih tinggi di banding tahun 2015. Faktor yang ketiga yaitu
tumbuhnya pasar perumahan segmen menengah bawah untuk
kisaran harga di bawah Rp 600 juta. Pertumbuhan
diperkirakan sebesar 8 persen hingga 110 persen. Demikian
halnya dengan pasar apartemen segmen kelas menengah
seharga Rp 1 miliar ke atas. Menurut PSPI, segmen pasar ini
akan mengalami lojakan pertumbuhan sebesar 10 hingga 12
persen. Faktor yang keempat adalah rendahnya tingkat
inflasi dan suku bunga (BI rate) yang diperkirakan bakal
melandai menjadi menjadi 5,75 persen yang hal itu akan
berdampak pada daya beli masyarakat. Alasan lain peneliti
memilih obyek pada industri Real Estate dan Property
dikarenakan industri ini telah menjamur di Indonesia dan
memiliki dampak ekonomi yang cukup besar setiap
tahunnya.
Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik untuk
meneliti tentang “Analisis Pengaruh Return On Asset
(ROA), Earning Per Share (EPS), Current Ratio (CR), dan
Debt to Equity Ratio (DER) Terhadap Return Saham (Studi
Empiris pada Perusahaan Real Estate dan Property yang
Listed di BEI Tahun 2012-2014)”.
Metode Penelitian
Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini
adalah jenis penelitian kuantitatif. Penelitian ini menekankan
pada pengujian teori-teori melalui pengukuran variabelvariabel penelitian dengan angka dan melakukan analisis
data dengan prosedur statistik (Indriantoro dan Supomo,
2009:12). Sedangkan metode penelitiannya adalah metode
deskriptif.
Jenis dan Sumber Data
Jenis data penelitian ini menggunakan data sekunder.
Data sekunder merupakan data penelitian yang diperoleh
peneliti secara tidak langsung melalui media perantara atau
diperoleh dan dicatat oleh pihak lain (Indriantoro dan
Supomo, 2009:147). Sumber data yang digunakan yaitu
laporan keuangan, company report dan annual report dari
perusahaan sektor Real Estate dan Property yang terdaftar di
BEI tahun 2012-2014, jurnal-jurnal penelitian, dan data-data
pustaka lain yang dapat membantu terlaksananya penelitian
ini. Data sekunder ini diperoleh dari website BEI
(www.idx.co.id).
Populasi dan Sampel
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah
seluruh perusahaan industri Real Estate dan Property yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dari tahun 20122014 yaitu selama 3 tahun. Pemilihan sampel dilakukan
dengan menggunakan metode purposive sampling, yaitu
populasi yang akan dijadikan sampel penelitian adalah yang
memenuhi kriteria-kriteria sampel tertentu sesuai dengan
yang diinginkan peneliti dan dipilih berdasarkan
pertimbangan tertentu disesuaikan dengan tujuan penelitian
yang akan dicapai (Indriantoro dan Supomo, 2009:131).
Nugroho dan Djoko, Analisis Pengaruh Return On Asset (ROA), Earning Per Share (EPS), Current ........
Adapun sampel yang diambil harus memenuhi kriteriakriteria sebagai berikut:
1.
Perusahaan Real Estate dan Property yang secara
konsisten terdaftar di BEI selama periode 2012-2014.
2.
Perusahaan Real Estate dan Property yang selama tahun
penelitian (2012-2014) tidak delist dari Bursa Efek
Indonesia.
3.
Tersedianya laporan keuangan tahunan yang menjadi
sampel penelitian periode tahun 2012-2014 yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Berdasarkan dari hasil purposive sampling, jumlah
sampel yang memenuhi kriteria sebanyak 34 sampel dengan
rincian, perusahaan Real Estate dan Property yang terdaftar
di BEI sebanyak 54 perusahaan, perusahaan Real Estate dan
Property yang keluar dari BEI selama periode 2012-2014
sebanyak 7 perusahaan, sedangkan perusahaan Real Estate
dan Property yang tidak menyetorkan laporan keuangannya
selama periode 2012-2014 sebanyak 13 perusahaan.
Metode Analisis Data
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini
menggunakan aplikasi SPSS for windows. Ver22. Dengan
Uji Kualitas data, Uji Asumsi Klasik, dan Uji Regresi.
3
Berdasarkan output di atas diperoleh persamaan
regresi dari pengujian tersebut adalah:
Return saham= -0,150 + 0,024ROA + 0,000EPS + 0,001CR
- 9,475E-5DER + e
Uji Koefisien Determinasi
Berdasarkan hasil Adjusted R Square terlihat bahwa
nilai Adjusted R Square sebesar 0,185 atau 18,5%. Hal ini
menunjukkan bahwa 18,5% variabel dependen (Return
Saham) dapat dijelaskan oleh variabel independen (ROA,
EPS, CR, dan DER) dan sisanya yaitu 81,5% (100% 18,5%) dijelaskan oleh variabel-variabel lain di luar
penelitian.
Uji F
Dari hasil uji F, dapat diketahui konstanta dan
signifikansi pengaruh variabel independen secara simultan
atau bersama-sama terhadap variabel dependen. Hal tersebut
dapat terlihat dari hasil pengolahan data yang menunjukkan
nilai F = 6,728 dengan signifikasinya adalah sebesar 0,000,
maka probabilitasnya jauh di bawah 0,05. Berdasarkan hal
ini dapat disimpulkan bahwa model regresi tersebut layak
yang berarti lolos uji F. Apabila hasil dari uji F tersebut
layak, maka penelitian ini dapat dilanjutkan ketahap
selanjutnya yaitu uji statistik t.
Hasil Penelitian
Hasil Uji Asumsi
Uji t
Setelah dilakukan Uji Asumsi Klasik yakni Uji
Normalitas, Uji Multikolinearitas, Uji Autokorelasi, dan Uji
Heterokedastisitas dapat disimpulkan bahwa data penelitian
ini bebas dari uji asumsi klasik.
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh
masing-masing variabel independen terhadap variabel
dependen dengan membandingkan nilai signifikansi < 0,005.
Secara umum, ringkasan hasil pengujian hipotesis dengan
Uji t dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 2. Hasil Uji t
Hasil Pengujian Hipotesis
Variabel
Analisis Regresi Linear Berganda
Setelah melalui uji asumsi klasik, maka model
regresi layak dijadikan sebagai alat ukur untuk mendeteksi
hubungan antar variabel yang diajukan, yaitu variabel
independen ROA, EPS, CR, DER, dan variabel dependen
return saham.
Sig.
Keterangan
ROA
0,008
Signifikan
EPS
0,106
Tidak Signifikan
CR
0,034
Signifikan
DER
0,926
Tidak Signifikan
Tabel 1. Hasil Analisis Regresi Sederhana
Variabel
Koefisien
Sig.
Keterangan
ROA
0,024
0,008
Signifikan
EPS
0,000
0,106
Tidak Signifikan
CR
0,001
0,034
Signifikan
DER
-9,475E-5
0,926
Tidak Signifikan
Sumber: Output SPSS 22, 2016
Artikel Ilmiah Mahasiswa 2016
Pembahasan
Pengaruh ROA Terhadap Return Saham
Berdasarkan hasil pengujian pengaruh variabel
return on assets (ROA) terhadap return saham, dapat
diketahui bahwa variael return on assets (ROA)
Nugroho dan Djoko, Analisis Pengaruh Return On Asset (ROA), Earning Per Share (EPS), Current ........
berpengaruh positif dan signifikan terhadap return saham.
Hal ini ditunjukkan dengan nilai signifikansi yang lebih kecil
dari 0,05 (0,008 < 0,05), berarti bahwa ROA berpengaruh
positif
dan
signifikan
terhadap
return
saham.
Berpengaruhnya ROA dikarenakan ROA menunjukkan
efektifitas suatu perusagaab dalam memanfaatkan aktivanya
untuk menghasilkan laba bersih setelah pajak. Semakin
meningkatnya ROA maka kinerja perusahaan ditinjau dari
profitabilitas semakin baik yang berdampak pada harga
saham yang akan meningkatkan return saham. Hasil dari
penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan
oleh Prihantini (2009), Malintan (2013), Juwita (2013),
Ulupui (2007), dan Faried (2008) yang menyatakan bahwa
ROA berpengaruh positif dan signifikan terhadap return
saham.
4
antara aset lancar dengan utang lancar. Current Ratio (CR)
yang tinggi menyatakan bahwa perusahaan mampu
memenuhi kewajiban jangka pendeknya menggunakan
aktiva yang dimiliki perusahaan. Namun Current Ratio (CR)
yang terlalu tinggi mengindikasi bahwa banyak aktiva
perusahaan yang tidak digunakan secara maksimal atau
banyak aktiva perusahaan yang dianggurkan. Sedangkan
Current Ratio (CR) terlalu rendah menyebabkan
kepercayaan investor terhadap perusahaan menjadi menurun
karena hal itu berarti perusahaan tidak mampu memenuhi
kewajiban jangka pendeknya dan hal itu akan berdampak
pada harga saham perusahaan yang akan semakin menurun.
Dari menurunnya harga saham akan menyebabkan return
yang diperoleh investor akan menurun. Hasil temuan ini
mendukung hasil penelitian dari Prihantini (2009) dan
Ulupui (2007) yang menyatakan bahwa CR berpengaruh
positif dan signifikan terhadap return saham.
Pengaruh EPS Terhadap Return Saham
Berdasarkan hasil pengujian pengaruh variabel
earnings per share (EPS) terhadap return saham, dapat
diketahui bahwa variabel earnings per share (EPS) tidak
berpengaruh signifikan terhadap return saham. Hal ini
ditunjukkan dengan Nilai signifikansi yang lebih besar dari
0,05 (0,106 > 0,05), berarti bahwa EPS tidak berpengaruh
terhadap return saham. EPS tidak memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap return saham dikarenakan adanya
fluktuasi pada data earnings per share (EPS). EPS tidak
dapat dijadikan acuan bagi seorang investor untuk
memprediksi return saham yang akan diterima karena naik
turunya tingkat EPS tidak mencerminkan keadaan
perusahaan yang sesungguhnya. Kebanyakan dari investor
menilai bahwa tingkat EPS yang rendah menandakan kinerja
perusahaan yang buruk padahal tingkat EPS yang rendah
belum tentu menunjukkan bahwa kinerja perusahaan itu
buruk. Banyak faktor yang menyababkan EPS yang
dibagikan suatu perusahaan itu rendah. Salah satu faktor
yang menyebabkan EPS yang dibagikan rendah yaitu
beberapa persen EPS digunakan untuk meningkatkan
operasional perusahaan seperti membangun perusahaan
anak. Sehingga EPS tidak dapat dijadikan acuan karena nilai
EPS yang rendah belum tentu menggambarkan kinerja
perusahaan secara keseluruhan yang akan berdampak pada
return yang akan diterima investor. Seorang investor harus
mempertimbangkan faktor fundamental lainnya seperti
tingkat perputaran aktiva perusahaan. Hasil temuan ini
konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Savitri
(2012) dan Susilowati dan Turyanto (2011) yang
menyatakan bahwa earnings per share tidak berpengaruh
signifikan terhadap return saham.
Pengaruh CR Terhadap Return Saham
Berdasarkan hasil pengujian variabel Current Ratio
(CR) terhadap return saham, dapat diketahui bahwa variabel
Current Ratio (CR) berpengaruh positif dan signifikan
terhadap return saham. Hal ini ditunjukkan dengan nilai
signifikansi yang lebih kecil dari 0,05 (0,034 < 0,05), berarti
bahwa CR berpengaruh positif dan signifikan terhadap
return saham. Current Ratio (CR) merupakan perbandingan
Artikel Ilmiah Mahasiswa 2016
Pengaruh DER Terhadap Return Saham
Berdasarkan hasil pengujian pengaruh variabel Debt
to Equity Ratio (DER) terhadap return saham, dapat
diketahui bahwa variabel Debt to Equity Ratio (DER) tidak
berpengaruh signifikan terhadap return saham yang
diperoleh investor. Hal ini ditunjukkan dengan nilai
signifikansi yang lebih besar dari 0,05 (0,926 > 0,05), berarti
bahwa DER tidak berpengaruh terhadap return saham. Debt
to Equity Ratio (DER) tidak berpengaruh signifikan terhadap
return saham dikarenakan DER adalah rasio solvabilitas
yang berarti rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan
dalam memenuhi kewajiban keuangannya. Return saham
suatu perusahaan tidak dapat diukur melalui kemampuan
perusahaan dalam memenuhi kewajiban keuangannya
dikarenakan return saham berhubungan dengan dividen dan
capital gain/loss yang diterima oleh investor. Dividen dan
capital gain/loss dipengaruhi oleh tingkat laba bersih suatu
perusahaan dan banyaknya investor yang berinvestasi pada
perusahaan tersebut sehingga berdampak pada perubahan
harga saham. Apabila harga saham suatu perusahaan tinggi,
hal itu mengindikasi bahwa perusahaan tersebut memiliki
kinerja yang cukup baik sehingga banyak investor yang
menanamkan modalnya pada perusahaan tersebut, karena
meningkatnya harga saham mencerminkan tingkat return
yang akan diterima investor juga tinggi sehingga rasio DER
tidak diperlukan untuk menilai tingkat return yang akan
diterima investor. Hasil penelitian ini konsisten dengan
penelitian yang dilakukan oleh Prihantini (2009), Malintan
(2013), Juwita (2013), Christanty (2009), dan Faried (2008)
yang menyatakan bahwa DER tidak berpengaruh signifikan
terhadap return saham.
Kesimpulan dan Keterbatasan
Kesimpulan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh
ROA, EPS, CR, dan DER terhadap return saham.
Berdasarkan analisa data dan pembahasan yang telah
diuraikan pada bab 4, diperoleh kesimpulan bahwa variabel
ROA dan CR berpengaruh positif dan signifikan terhadap
Nugroho dan Djoko, Analisis Pengaruh Return On Asset (ROA), Earning Per Share (EPS), Current ........
return saham. Sedangkan variabel EPS dan DER tidak
berpengaruh signifikan terhadap return saham. Dari hasil
pengukuran koefisien regresi, variabel ROA, EPS, CR, dan
DER memiliki kontribusi yang cukup besar dalam kaitan
besar kecilnya return yang akan diterima investor. Hal ini
dilihat dari nilai adjusted R2 sebesar 0,185 atau 18,5%
variasi dari return saham yang bisa dijelaskan oleh keempat
variabel independen (ROA, EPS, CR, dan DER), sedangkan
sisanya dijelaskan oleh variabel-variabel yang lain di luar
penelitian misalnya inflasi, tingkat suku bunga, dan
sebagainya.
Keterbatasan
Penelitian ini masih memiliki keterbatasanketerbatasan yang dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi
peneliti berikutnya agar mendapat hasil yang lebih baik.
Berdasarkan penelitian di atas, adapun keterbatasan dari
penelitian ini khususnya dalam hal sampel penelitian. Jumlah
sampel dalam penelitian ini relatif sedikit yaitu sebanyak 34
sampel. Sehingga hasil penelitian ini tidak bisa
digeneralisasi pada semua perusahaan disektor industri.
Maka dari itu peneliti selanjutnya diharapkan untuk
memperluas penelitiannya dengan menambah jumlah sampel
penelitian dan menambah periode penelitiannya menjadi
lebih lama.
Daftar Pustaka
Alexander, Hilda B. 2015. 2016, Sektor Properti Bangkit. [Serial Online].
http://properti.kompas.com/read/2015/12/14/070254321/2016.Sek
tor.Properti.Bangkit. [7 April 2016]
Christanty, Mila. 2009. Analisis Pengaruh Faktor Fundamental dan
Economic Value Added (EVA) terhadap Return Saham (Studi
Kasus Pada Saham Perusahaan Yang Tercatat Aktif dalam LQ
45 Di Bursa Efek Indonesia Periode 2003-2004). Tesis Magister
Manajemen.
Semarang:
Universitas
Diponegoro.
http://eprints.undip.ac.id/24137/1/MILA_CHRISTANTY.pdf. [1
Maret 2016]
Faried, Asbi Rachman. 2008. Pengaruh Faktor Fundamental dan Nilai
Kapitalisasi Pasar terhadap Return Saham (Perusahaan
Manufaktur di BEI Periode 2002 s.d 2006). Tesis Magister
Manajemen.
Semarang:
Universitas
Diponegoro.
http://eprints.undip.ac.id/16637/1/ASBI_RACHMAN_FARIED.p
df. [31 Februari 2016]
Gumanti, Tatang Ary. 2011. Manajemen Investasi. Edisi Pertama. Jakarta:
Mitra Wacana Media.
Hartono, Jogiyanto. 2014. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Edisi
Kedelapan. Yogyakarta: BPFE UGM.
Husnan, Suad dan Enny Pudjiastuti. 2006. Dasar-dasar Manajemen
Keuangan. Edisi kelima. Yogyakarta: UPP STIM YKPN.
Indriantoro, Nur dan Bambang Supomo. 2009. Metodologi Penelitian
Bisnis untuk Akuntansi dan Manajemen. Yogyakarta: BPFE
Yogyakarta.
Juwita, Cerlienia. 2013. Pengaruh Variabel ROA, ROE, DER, EPS dan
PER terhadap Return Saham Perusahaan Non Bank LQ45
Periode 2010-2012. Jurnal Ekonomi dan Bisnis. Malang:
Universitas
Brawijaya.
http://download.portalgaruda.org/article.php?
article=188783&val=6467&title=Pengaruh%20Variabel
%20ROA,%20ROE,%20DER,%20EPS%20dan%20PER
%20terhadap%20Return%20Saham%20Perusahaan%20Non
Artikel Ilmiah Mahasiswa 2016
%20Bank%20LQ45%20Periode%202010-2012.
2016]
[26
5
Februari
Malintan, Rio. 2013. Pengaruh Current Ratio (CR), Debt to Equity Ratio
(DER), Price Earning Ratio (PER), dan Return On Asset (ROA)
terhadap Return Saham perusahaan pertambangan yang
terdaftar di bursa efek indonesia tahun 2005-2010. Jurnal
Ekonomi dan Bisnis. Malang: Universitas Brawijaya.
http://download.portalgaruda.org/article.php?
article=188535&val=6467&title=PENGARUH%20CURRENT
%20RATIO%20(CR),%20DEBT%20TO%20EQUITY
%20RATIO%20(DER),%20PRICE%20%20EARNING
%20RATIO%20(PER),%20DAN%20RETURN%20ON
%20ASSET%20(ROA)%20TERHADAP%20RETURN
%20%20SAHAM%20PERUSAHAAN%20PERTAMBANGAN
%20YANG%20TERDAFTAR%20DI%20BURSA%20EFEK
%20%20INDONESIA%20TAHUN%202005-2010. [26 Februari
2016]
Prihatini, Ratna. 2009. Analisis Pengaruh Inflasi, Nilai Tukar, ROA, DER
dan CR terhadap Return Saham (Studi Kasus Saham Industri
Real Estate and Property yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Periode 2003-2006). Tesis Magister Manajemen. Semarang:
Universitas
Diponegoro.
http://eprints.undip.ac.id/18720/1/Ratna_Prihantini.pdf.
[26
Februari 2016]
Savitri, Dyah Ayu. 2012. Analisis Pengaruh ROA, NPM, EPS dan PER
Terhadap Return Saham (Studi Kasus Pada Perusahaan
Manufaktur Sektor Food And Beverages Periode 2007-2010).
Skripsi.
Semarang:
Universitas
Diponegoro.
http://eprints.undip.ac.id/35573/1/JURNAL.pdf. [1 Maret 2016]
Susilowati, Yeye dan Tri Turyanto. 2011. Reaksi Signal Rasio
Profitabilitas dan Rasio Solvabilitas Terhadap Return Saham
Perusahaan. Dinamika Keuangan dan Perbankan. Vol 3 No. 1:
17–37.
Semarang:
Universitas
Stikubank.
http://www.unisbank.ac.id/ojs/index.php/fe1/article/view/192/142.
[23 Maret 2016]
Ulupui, I G. K. A. 2007. Pengaruh Rasio Likuiditas, Leverage, Aktivitas,
dan Profitabilitas Terhadap Return Saham (Studi pada
Perusahaan Makanan dan Minuman Dengan Kategori Indistri
Barang Konsumsi Di BEJ). Jurnal Ekonomi dan Bisnis. Bali:
Universitas
Udayana.
http://ojs.unud.ac.id/index.php/jiab/article/viewFile/2542/1763.
[31 Maret 2016]
www.idx.co.id. [12 Juni 2016]
Download