POLA KEGIATAN AKAR PERDU TEH PRODUKTIF PADA JEN1S TANAH LATOSOL H. lsa Darmawijaya*, Havid Rasjid** KLON TRl 2025 Esje L. Sisworo**, dan ABSTRAK AKAJt PERDU 'riB PRODUnIr K!.OIf'011 2025 PADA .TOIS TANAH LA'f080L. 32 .Dengan lIIenggunakan isotop P dala. bentuk senyawa KH2P04 (29 pCi/ral radioaktivitas jenis) diinjeksi di 16 terapat sekitar perdu teh klo TRI 2025 pada jenis tanah PULA DGIATAN Latoso1, 1801, pada TRI setelah dicacah penyerapan kedalaman 2025 unsur 10 em dan produktif 10 cm dan dengan hara jarak pada cara Cherenkov P setelah jarak 30 cm dari jenis 30 cm dari tanah perdu menggunakan 3 minggu batang Latoso1 yang perdu yang a1at sangat teh. paling LSC BECKMAN nyata Jadi aknr aktif model terbesar adalah perdu pada LS adalah teh klon kedalaman teh. ABSTRACT ROOT ACTIVITY CLOlfAL TIA '011 2025 ON LAT080L. PATIRIf or PRODUCTIVI isotope in the form of KH2P04 (29 ~Ci/ml around the clonal TRI 2025 tea bushes on method by after three bush TRI LSC proved BECKMAN weeks raodel LS at the depth to be the highly 2025 clonal the tea bush tea roots 1801 of instrument, 10 em and significant were radio activity) the Latosol and at the at the depth of uptake the distance largest one. of P nutrient of 30 em fro. So the most 10 em and By using 32p injekted at 16 location identified by Cher.nkov active the distance element the tea produktive of 30 em froll on the Latosol. PENDAHULUAN Besarnya teh, berupa produksi berat tunas membentuk untuk mempercepat berat pucuk. pucuk. * Pusat Penelitian ** Pusat Ap1ikasi jumlah Pemupukan pertumbuhan, Untuk dosis dan bentuk teh ditentukan pucuk, efisiensi pupuk, Perkebunan Isotop oleh tunas adalah kita pemberian pucuk pertulllbuhan salah satu pertunasan, perlu juga saat dan tempat pertumbuhan kecepatan merupakan memperbanyak pemupukan hasil dan jalan dan mengisi ketahui selain pupuk. Gambung dan Radiasi, BATAN 237 Percobaan duksi pemupukan akibat tindakan di Iapang yang menghasilkan perbedaan pemupukan, perlakuan tetapi terutama unsur hara dari dalam tanah. tanah yang berperanan sanakan kegiatan. bukan adalah hanya sistem perakaran perdu teh yang itu mengenal Percobaan pemupukan dengan radioaktif merupakan cara mengalami tracer tubuh 32p dan 86Rb adalah ukur, mempunyai radiasinya tanah ( pindah tanaman. melepaskan yang sediki t relatif paling kurang dan bentuk yang tidak tersedia bila di terapkan Curie. Unsur karena Akan stabil lunak cukup Secara Tenaga membuatnya Parakan Salak, Dengan 238 ini Nasional digunakan dan cepat hal mudah dikendalikan untuk Pusat dan pene.litian didan dengan short halftanah dalam 86Rb melepaskan terutama ratus ke dalam jangka sangat mili tanaman dan panjang. mobil, unsur kegiatan akaI'. Unsur melepaskan sinal' beta mahal dan tidak pilihan di oleh percobaan Penelitian (BATAN) (rather beberapa mengkaji harganya dan penggunaannya, tanah 25 hari semacam dibandingkan membutuhkan ·sera- (transDor) Akan tetapi dalam segera ini 32p harganya pengangkutan dalam kegiatan radioisotop terfiksasi demikian pola jatuh pada Teknik Bandung Pusli tbun mudah terse- penggunaan Nuklir mampu dan Gambung (PPTN) bersedia di kebun PTP XI. mempergunakan tanah perkebunan tempat unsur hara Dalam ideal untuk cocok dengan unsur ter-translokasi paruh-umur dengan untuk yang ideal, tetapi Atom (root ) dan tersebar Memang berbahaya cukup tidak praktis, Bersamaan Badan P cepat N-anorganik 33p dengan dan (immobile), yang agak singkat i5N cepat karena yang bagi tanaman. dan sebenarnya menelusuri serasi. keras lapangan ini dianggap radioaktif 33p• di saat langsung tanaman berbahaya. lain, kuat stabil tetapi, stabil yang dia. yang ~kar mempergunakan yang bergerak masa.lah dalam life), sinal' gamma tidak kedalam paruh-umur keburukan menentukan Pada dasarnya sinal' Beta 86Rb, 32p mempunyai lebih digun.'1kan untuk dalam tranqlokasi akan m~lak- ini. yang di gam di dalam murah, teh poia kegiatan pupuk. Setiap penyerapan hara dari dalam pemberian akaI' seharusnya perbedaan unsur Oleh karena persoalan perbedaan penyerapan perdu untuk menjawab pro- Dalam Dattern) bermuatan disebabkan karena activity yang perbedaan sitim teh di Indonesia LPT Bogor, yang telah dari seluas disurvei 40 dapat ribu ha dibeda- kan atas empat jenis tanah utama, Andosol (52%), sisanya (6%) terdiri (1). Kebun hampir teh intensif, silika, yang terjadi yang umum sampai gumpal batuan Tanah lemah Warna induk, ini topografi terdapat iklim tropika 1000-5000 mm. Penelitian dilaporkan rupakan to weak umur mulai (SISWORO penelitian yang et 20 ribu ha di Jawa Barat. basa, blocky), bahan tipis pelapukan organik, dan merah. berwarna pantai sampai teh pada jenis al keadaan berbuki t hujannya (2). konsistensi bergantung dan curah perakaran dan merah, tanah, dari perakaran dari mengalami Al yang dan dan Lithosol Fe dan Al yang berwarna sampai bergelombang, basah unsur oxida coklat drainase, miring, telah tanah (9%), lebih tebal dan dalam berwarna coklat sampai lempung (loam to ~), struktur remah (crumb tanah Latosol yang ialah horizon dan horizon B2 yang textur geluh sampai lebih tanah pencucian kelam, merah, Latosol Gley Humik tercatat tanah dan hanya meninggalkan atas jenis-jenis (15%), Aluvial, luasnya meliputi sehingga (friable). Regosol tumbuh pada jenis Latosol morfologi dan terdiri (18%), atas Grumosol, rakyat seluruhnya Tanah Ciri Podzolik iklim ketinggian sampai Penelitian teh pada jenis setempat. 900m, pada bergunung, dengan berkisar antara setahun tanah gembur pada mineral Andosol sudah yang dilaporkan tanah Latosol. pernah ini me- BAHAN DAN METODE Sebagai satuan lahan dengan gam dalam pucuk, jenis tanah peragaannya, bentuk digunakan seragam antara dipilih lain tajuk perdu teh tunggal. perdu-perdu teh yang perdu bidang petik, pada jarak dan Dari serajumlah daun dan lingkungannya. Seki tar tertentu percobaan perdu teh diinjeksikan yang diper lakukan radio-isotop 32p sebesar kedalaman 1200 pCi = 1.2 mCi di 16 tempat. Perlakuannya a. Jarak b. Kedalaman Ulangan terdiri dari perdu 4 atas dari permukaan kali. : (H) 3 level Percobaan : 10, 20, dan 30cm. tanah (V) 2 level faktorial : 10 dan 20cm. dilaksanakan dalam Rancangan Acak Kelompok. Untuk penentuan akar aktif pada setiap perlakuan digunakan 239 raadioisotop 29 pCi/ml. 32p dalam Setiap 2.320 mCi yang (1 tempat . senyawa perlakuan menerima diinjeksikan pada KH2P04 dengan aktivitas 80 ml dengan 16 temp at di total jenis aktivitas sekeliling perdu teh = 5 ml) . Penentuan terdapat ainggu bentuk akar di daun setelah Cherenkov, bahan isotop dalam tanah injeksi. Metode menggunakan ini dimulai 32p dilaksanakan peneaeahan tanggal 1990 Bandung untuk PPTN-BATAN pada Puslitbun Gambung. satu di tengah 8 perdu teh yang yang akan tanggal Setiap dipetik dipetik pada 1, yang 2 dan dengan dengan 3 eara pengambilan diinjeksikan 28 Juni plot dan seperti 32p model LS 1801. 27 Juni Parakansalak serapan dilakukan alat LSC BECKMAN Teh bersama teh melalui dari staf PAIR-BATAN perdu dilakukan Pengamatan Kebun dikelilingi aktif muda. dengan Pereobaan teh oleh terdiri atas dieaeah biasa. ke 1990 pueuknya Perlakuan .e- nurut jarak dan dalam injeksi pupuk P yang mengandung isotop 32p terdiri atas (1) jarak 10 em dalam 10 em, (2) jarak 10 em dalam 20 em, (30 jarak 20 em dalam jarak 30 em dalam masing perlakuan 10 em, 10 em, dan empat ulangan, perdu teh. Pueuk yang dibawa perdu tiga yang kali tanggal tanggal HASIL 5 dipetik Juli, perlakuan pemetikan untuk dieaeah II pemetikan tanggal 12 pueuk ada (5) 4 x 6 =24 diambil tiap minggu sebelumnya, Juli, 20 em, 20 em. Masing- keseluruhan Pengambilan dan 20 em dalam 30 em dalam sehingga eontohnya sewajarnya. setelah (4) jarak (6) jarak dan dari 24 selama pemetikan pemetikan I III 19 Juli 1990. PEMBAHASAN Hasil (Lampiran peneaeahan isotop 32p dari hasil perhitungannya terlampir 1 dan 2). Distribusi aktivitas akar tanaman teh dinyatakan dalam kedalaman 20 em dianggap Hasil - Mulai persen penelitian saat panen (%) dengan dasar bahwa pada jarak 30 em dan 100 %. Hasilnya ini menunjukkan I untuk kedalaman banyak pada jarak yang semakin panen II dan III. - Untuk kedalaman 240 20 em umumnya jauh. tersusun bahwa dalam Tabel : 10 em aktivitas Ini lebih jelas terlihat 1. akar semakin terlihat hal yang sebaliknya. pada Tabel 1. Persentase akar teh aktif dari setiap panen Perlakuan Kedalaman (em) Jarak (em) 10 10 Panen I Panen II Panen III 1076,07 ed 100,00 109,22 108,54 863,49 649,91 935,30 1514,16 1629,87 1378,04 e de ee 116,40 162,12 153,51 1005,27 1142,49 2244,19 1426,09 2152,22 a b f 163,64 134,87 1234,02 1117,39 1534,58 3154,26 d g 20 Keterangan - Panen Pemberian isotop 5 32p 21 Juni I tanggal Julitanggal 1990 Panen II tanggal 12 Juli 1990 Panen III tanggal 19 Juli 1990 1990 - Pada perhitungan persentase akar aktif rata-rata 100% padadarikedalaman dianggap panen I. 20 em dan - Selain besar itu juga tampak pada keaktifan lapisan dibandingkan dihitung dari jarak 30 em at as (10 em ) akar aktif dengan lapisan yang lebih lebih dalam (20 em) • - Mungkin ini dapat semakin dalam semakin sulit menembus, - Penyerapan dihubungkan padat. sehingga unsur isotop teridentifikasi setelah perbedaan jarak antara - Penyerapan isotop 10 em dan jarak Jadi terJesar perdu adalah tanah em dari batang tanah akar terkumpul 32p oleh tiga akar minggu dan kedalaman 32p sangat nyata akar perdu dari kedalaman teh. Atau dengan pada Bila 30 em dari batang aktivitas diambil dengan semakin padat, di lapisan ( teh panen tanahnya, akar tanah tanaman terbesar teh struktur atas. baru I I I), lebih nyata sehingga sangat nyata. perdu diambil dari kedalaman teh. produksi 10 em dengan lain perkataan lapisan keadaan klon jarak pemupukan at as (0-10 em) dengan TRI 2025 yang 30 em dari batang yang jarak paling afektif lebih dari 30 perdu teh. 241 KESIMPULAN Aktivitas pada jenis sistem tanah perakaran Latosol yang perdu paling atasan dengan jarak 30 em dari batang UCAPAN KLASIH TERlMA Penyusun Direksi mengucapkan PT. Perkebunan yang telah memberikan penelitian ini. terima tinggi perdu kasih XI, Pimpinan izin, teh produktif yang pada klon lapisan 2025 tanah teh. sebesar-besarnya dan Staf Perkebunan fasilitas TRI dan bantuan dalam kepada Parakansalak pelaksanaan DAFT AR PUSTAKA 1. DARMAWIJAYA, M.I., dan PARTOYO, Hasil di Indonesia sampai saat ini, Warta survei tanah perkebunan BPTK ~ 3/4 (1976) 289. teh 2. SI SWORO, E.L., DARMAWIJAYA, M.I., SISWORO, W.H., ABDULLAH,N., dan RASJID, H., "Mempelajari distribusi akar tanaman teh dengan teknik nuklir", Aplikasi Isotop dan Radiasi dalam Bidang Pertanian dan Peternakan (Ris. Pertemuan Ilmiah Jakarta, 1985), PAIR-BATAN, Jakarta (1985) 279. 242 10 Panen Panen Jarak II per menit Panen I III 5242,7 2152,018585,5 2019,3 1848,8 2006,7 25477,3 4142,0 30133,0 4208,3 4757,4 15964,3 21122,3 2483,5 3025,3 4794,3 26365,5 6126,8 58316,0 4807,0 20658,3 28371,3 27993,8 5922,0 17291,8 12015,5 Pinggiran 39790,5 22814,5 Lampiran 2995,519894,3 2. (em) Caeahan 2841,4 rata 10 41490,7 (Cpm) 1 gram kering daun teh Kedalaman Perlakuan 243 DISKUSI SOETJIPTO Kira-kira tahun. berapa Apakah em letak ujung pemberian pupuk bed a juga diletakan pada kedalaman dan 30 em jarak akar tanaman pad a umur kedalaman teh berumur tanaman dan jarak teh yang 1 tahun yang sama 5 berbeda- yakni 10 em dari perdu. M. ISA DARMAWIJAYA Tanaman teh asal setek meskipun ada salah satu akar yang tumbuh kalau tidak ada hambatan 5 tahun mungkin dapat dapat meneapai tidak mempunyai akar tunggang tetapi vertikal ke bawah. Pada umur 1 tahun meneapai kedalaman 50 em dan setelah satu meter. Pereobaan pada jenis tanah andosol umur tanaman sudah 6 tahun pada waktu diteli ti. Pereobaan pada jenis tanah latosol umur tanaman sudah 5 tahun, tanaman yang dari makin aktif akar pangkas. teh. karena tetap yang tumbuh. tanaman perdu ini membuktikan bahwa em dengan 30 em. jarak pada tahun tetapi dekat Apalagi dipangkas teh frame akarnya, 10 em bukan Setelah Di kebun sehingga ditanam panjang ujung tanaman ternyata ditanam teh di atas zone aktif 1985. Meskipun zone perakaran rapat tanah akar terdalam teh juga yang setiap atau saling tetap terpanjang peremajaan jarak diakar 120 x 60 em, menutupi. di sekitar tua lebat dan 3 - 4 tahun terjadi dengan Makin Penelitian kedalaman 10 UKUP SUDRIATNA Mohon penjelasan. yang diguna)<.an sebagai atau biji dan waktu pemberiannya kapan bahan peneli'tian asal'setek ? M. ISA DARMAWIJAYA Setek kional TRI 2025 di Kebun Parakan Salak dalam,bulan dipilih bulan Mei karena umumnya kegiatan penyerapan biasanya produksi tertinggi selama 1 tahun. 244 Mei tertinggi 1990, dan M. MARDJO Dari transparan dilakukan sebagai terlihat untuk mulsa dicapai. bahwa pertumbuhan dapat teh. ditutup Mohon dijelaskan aplikasi mulsa Apakah oleh biaya adanya bahan jerami penyediaan kenaikan dapat jerami produksi yang . M. ISA DARMAWIJAYA Dari penelitian tanaman teh kami baru mencegah erosi, dalam Simposium punan pengaruh di Patuahwatee, jenis Mulsa andosol Meskipun dalam dan mempercepat pertumbuhan pertumbuhan, mulsa 20 hasil penelitian teh. Anjuran ton/ha, mempunyai kami latosol pengaruh untuk mungkin positif tanah lebih. terhadap erosi 2. Pengendalian melebihi kebun itu mahal mungkin 1. Pengendalian 3. Mempergiat selain erosi 1990 juga kami sajikan penyiangan dibutuhkan mulsa terhadap dan mempercepat saat.pemetikan (sudah kami sajikan Teh bulan Januari 1990), juga dalam Konferensi Him- Ilmu Gulma bulan Maret Pengaruh mulsa gulma akar menyerap biaya pemberian hara, sehingga produksinya meningkat mulsa. NANA SUMARNA Apakah perbedaan dengan tanah tanaman Perbedaan teh latosol atau yang M.ISA fisika efektivitas pemangkasan disebabkan lainnya oleh teh antara faktor tanah fisika andosol tanah, umur ? DARMAWIJAYA jenis tanah akan pemupukan tanah akibat berbeda bahkan andosol perbedaan dan latosol jenis clay. memang terutama Pemupukan pada dalam tanaman dosisnya menurut umur, dan umur juga potensi tanaman yang diperlihatakan pada setelah oleh produksinya. 245