PENGEMBANGAN KEPERCAYAAN DIRI PROFIL DAN CIRI-CIRI WIRAUSAHA 1. KEPERCAYAAN DIRI a. Keyakinan b. Kebebasan (lebih menyukai pekerjaan yang berdiri sendiri / individualitas) c. Optimisme (Keyakinan akan kemungkinan bahwa lingkungan dan ia mampu mengubahnya : Harapan akan berhasil lebih kuat daripada takut gagal yang positif lebih besar dibandingkan dengan takut gagal yang negatif) d. Tenggang rasa yang tinggi terhadap tekanan – tekanan dan situasi hari depan yang tidak menentu. e. Kepemimpinan 2. ORSINALITAS a. Inovatif b. Penuh akal c. Prakarsa d. Data penyesuaian terhadap situasi yang berubah-ubah dan tugas yang berbeda-beda, cendekia e. Terbuka akan gagasan-gagasan baru dan dapat melihat kemungkinankemungkinan. 3. ORIENTASI PADA MANUSIA a. Mudah menjalin hubungan dengan orang lain (Penempatan dan Penyesuaian Diri) b. Fleksibel, tidak kaku c. Tanggap terhadap saran, kritik atau umpan balik dari orang lain. 4. ORIENTASI PADA HASIL TUGAS a. Memiliki motif berprestasi yang tinggi b. Orientasi pada perhitungan rugi laba c. Ulet, tekun, berkebulatan tekad d. Kerja keras, dorongan kuat penuh daya 5. ORIENTASI PADA MASA DEPAN a. Pandangan terarah ke masa depan b. Perspektif 6. PENGAMBILAN RESIKO a. Tabah dalam mengambil resiko (yang diperhitungkan) b. Senang pada hal-hal yang mengandung tantangan CIRI-CIRI KEBERHASILAN SEORANG WIRAUSAHA Diantaranya ditandai dengan : 1. Dorongan Kemauan yang kuat dan energik 2. Kepercayaan diri 3. Melibatkan diri dalam kegiatan jangka panjang 4. Uang hanya sebagai ukuran keberhasilan 5. Ulet dalam usaha memecahkan masalah 6. Menetapkan tujuan secara jelas 7. Pengambilan resiko yang sedang 8. Dapat menangani kegagalan 9. Pemanfaatan umpan balik 10. Mengambil prakarsa dan mencari tanggung jawab pribadi 11. Menggunakan dan memanfaatkan sumber-sumber daya 12. Bersaing dengan standar yang ditetapkan sendiri 13. Pengendalian diri 14. Toleransi terhadap ketidakmampuan dan kekaburan Pengembangan Kepercayaan diri : Kepercayaan Diri : Merupakan suatu paduan sikap dan keyakinan seseorang dalam menghadapi suatu tugas atau pekerjaan. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPERCAYAAN DIRI 1. Tugas dan kepercayaan diri Dalam melaksanakan tugas kepercayaan diri merupakan sikap dan keyakinan untuk memulai, melakukan dan menyelesaikan suatu tugas atau pekerjaan yang harus dihadapi. Kepercayaan diri hanya dapat dirasakan oleh yang bersangkutan dalam bentuk kemantapan hati untuk menghadapi tugas. 2. Sukses dan Kegagalan Pengikisan dan pertambahan kepercayaan diri seseorang dipengaruhi berbagai faktor diantaranya kegagalan dan keberhasilan dalam menyelesaikan suatu tugas. Kegagalan yang berulang dan beruntun dapat mengurangi kepercayaan diri seseorang dan sebaliknya kepercayaan diri seseorang akan semakin meningkat apabila dia sering berhasil atau sukses dalam melaksanakan pekerjaannya. 3. Kemampuan Untuk mencegah, menghindari, atau mengurangi kemungkinan pengikisan terhadap kepercayaan diri, maka seseorang harus pandai memilih pekerjaan atau cara menyelesaikan pekerjaan yang dihadapinya agar tidak melampaui batas kemampuannya. Kepercayaan diri seseorang ditentukan oleh kemampuannya untuk memulai, melakukan dan menyelesaikan suatu pekerjaan dengan baik. 4. Sikap Mental Optimisme Optimisme dan keberanian mengambil resiko dalam menghadapi suatu tantangan tugas tidak luput dari pengaruh kepercayaan diri yang ada. Rasa optimisme yang melampaui batas kemampuan sering disebut over optimistic, terlalu berani atau nekat. Keberanian yang tinggi dengan perhitungan yang masak dan didasari kepercayaan diri yang tinggi pula akan dapat membuahkan sukses yang besar, minimal jika kurang berhasil, hanya akan merugi sedikit. 5. Unsur Keimanan Keyakinan bahwa Tuhan adalah Maha Pengasih, Penyayang, Pengampun dan Maha Penolong akan mempertebal rasa kepercayaan diri seseorang yang beriman, karena akan mengurangi bahkan menghilangkan keraguan, kebimbangan, atau ketakutan untuk melakukan suatu pekerjaan selama hal itu tidak bertentangan dengan perintah-Nya. 6. Mawas Diri Dari ke lima faktor di atas, maka seyogyanya kita mencoba mengevaluasi diri sendiri, kelemahan-kelemahan yang selama ini dirasakan. Yakinlah bahwa anda dapat mengatasinya dengan cara step by step. Mulailah dengan langkah-langkah yang mudah dan baru setelah itu melangkah ke tingkat kesulitan yang makin tinggi. LANGKAH-LANGKAH MEMBANGUN RASA PERCAYA DIRI 1. Ingatlah untuk selalu bersikap wajar. 2. Perhatikanlah sikap tubuh anda, 3. Ketika bicara perhatikanlah nada suara 4. biasakanlah mengucapkan kata terima kasih dengan mantap dan tulus 5. Bersikaplah tegas 6. lakukan segera apa yang bisa dilakukan sekarang 7. Kenalilah kelebihan, kekurangan dan kelemahan diri sendiri 8. Berusahalah untuk selalu tampil rapih dan bersih 9. berusahalah untuk menambah pengetahuan dan wawasan 10. Berusahalah untuk menjadi ahli atau propesional dalam bidang tertentu meskipun tidak menjanjikan popularitas 11. Jangan malu untuk meminta bantuan orang lain 12. Hindari kebiasaan mengeluh dan menggerutu 13. Kendalikanlah perasaan-perasaan negatif 14. Ketika membicarakan orang lain, bicarakanlah kelebihan dan kebaikannya saja jangan keburukannya. 15. Bila memungkinkan bentulah orang lain menyelesaikan masalahnya 16. Beranilah mengakui kesalahan, baik kepada diri sendiri maupun orang lain 17. Beranilah mencoba hal-hal baru 18. Jangan memberi gelar konyol kepada diri sendiri 19. Nikmatilah hidup 20. Bayangkanlah diri anda sebagai pribadi yang percaya diri PENGEMBANGAN INISIATIF 1. Arti Inisiatif Inisiatif berasal dari kata initiate yang berarti memulai. Yang dimaksud memulai di sini adalah tindakan awal yang diambil oleh seseorang, sehingga suatu pekerjaan dapat terlaksana. Memulai suatu tindakan atau kerja kelihatannya sederhana dan mudah, tetapi mengapa banyak orang, termasuk mereka yang berpendidikan cukup tinggi kurang mempunyai daya untuk memulai atau daya inisiatif. Niat, nekat dan karsa yang besar diperlukan untuk mematahkan keengganan guna memulai suatu pekerjaan atau berbuat sesuatu. Begitu seseorang mampu memulai suatu kerja, maka kerja selanjutnya akan lebih lancar. 2. Pengembangan daya inisiatif dan disiplin Jika inisiatif dikaitkan dengan hal-hal yang bersifat wira, maka kebiasaan baik seperti suka menolong, berpikir kritis, hidup bersih, dan kesadaran lingkungan yang tinggi akan menumbuhkan daya inisiatif seseorang. “Cepat kaki dan Ringan Tangan” adalah suatu pepatah untuk menggambarkan sikap mental seseorang yang cekatan. Daya inisiatif dapat dikembangkan melalui pengembangan disiplin, terutama disiplin menepati janji kerja dan waktu, selain pengembangan diri dalam berpikir kritis, tanggap, ramah, dan membiasakan diri untuk memberi teladan dan tidak enggan memberikan saran kepada orang lain. 3. Antara tahu dan berbuat Tahu tetapi tidak berbuat mungkin sudah sangat sering kita dengar. Hal itu disebabkan oleh karsa (will power) yang lemah. Keinginan hanya tinggal keinginan karena kemauan dan semangat lemah. Walaupun seseorang tahu sesuatu yang mau dikerjakannya akan memperoleh keuntungan tetapi tidak dilakukannya. Kita ambil contoh pada industri teh botol. Teh botol merupakan salah satu inovasi Bangsa Indonesia, tapi pada awal kemunculannya banyak orang meragukan akan keberhasilan industri ini. Banyak ahli ekonomi meragukan, apakah the botol akan laku dijual mengingat harga teh botol pasti akan jauh lebih mahal daripada harga teh biasa yang mudah didapat. Selain itu belum ada pasar untuk teh botol karena orang belum mengenalnya. Tapi seorang pengusaha diam-diam memproduksi dan memasarkannya, diluar dugaan para ahli ternyata teh botol yang diproduksi laku keras. Dan kini the botol merupakan minuman yang sejajar dengan minuman ringan lain yang terkenal seperti Coca-Cola, Seven Up, Fanta dan sebagainya. 4. Kecekatan dan Tindakan Beberapa orang sering tertinggal atau kalah cepat bertindak karena terlalu lama berpikir atau terlalu banyak berteori. Kecepatan dan kecekatan seseorang atau perusahaan dalam memperoleh informasi untuk bertindak menanggapi suatu perkembangan dunia usaha yang mutakhir, sangat diperlukan guna menghadapi persaingan. 5. Sekolah Makarya Untuk menumbuhkan jiwa wisawasta, maka sekarang timbul gagasan untuk mengembangkan sekolah makarya, sekolah makarya dianggap sebagai model antara sekolah kejuruan biasa dengan balai latihan atau “Pabrik” tempat magang para siswa, sehingga setelah tamat para siswa benar-benar siap terjun ke masyarakat. Hal ini disebabkan banyak lulusan sekolah kejuruan tidak memperoleh pekerjaan.