TUGAS KLIPING TENTANG IKLAN Dosen Pembina : Hj.I.G.A.Aju Nitya D, SST,SE,MM Oleh : Nama NIM : CHAIRUL ANAM S. : 01210007 UNIVERSITAS NAROTAMA FAKULTAS EKONOMI PROGRAM STUDI MANAGEMEN Dalam dunia bisnis, iklan merupakan satu kekuatan yang dapat digunakan untuk menarik konsumen sebanyak-banyaknya. Penekanan utama iklan adalah akses informasi dan promosi dari pihak produsen kepada konsumen. Sebagai media, baik yang berupa visual atau oral, iklan jenis punya tendensi untuk mempengaruhi khalayak umum untuk mencapai target keuntungan. Tulisan ini mencoba memaparkan etika dalam iklan. Apa saja kerugian yang ditanggung oleh produsen dengan iklan dan apa pengaruhnya dalam dunia ekonomi, politik, bidaya, moral, dan agama. Untuk itulah perlu ada prinsip-prinsip yang perlu diperhatikan dalam dunia periklanan agar segi negatif dari iklan itu bisa dikurangi. Sebagai bagian dalam masyarakat, tentu bisnis tunduk pada norma-norma yang ada pada masyarakat. Tata hubungan bisnis dan masyarakat yang tidak dapat dipisahkan tersebut membawa serta etika-etika tertentu dalam kegiatan bisnis, baik etika itu antara sesama pelaku bisnis maupun etika bisnis terhadap masyarakat dalam hubungan langsung maupun tidak langsung. Dengan memetakan pola hubungan dalam bisnis seperti itu dapat dilihat bahwa prinsip-prinsip etika bisnis terwujud dalam sutu pola hubungan yang bersifat interaktif. Hubungan ini tidak hanya berlaku dalam satu Negara, tetapi meliputi berbagai Negara yang terintegrasi dalam hubungan perdagangan dunia yang nuansanya kini telah berubah. Perubahan nuansa perkembangan dunia ini menuntut segera dibenahinya etika bisnis. Pasalnya, kondisi hukum yang melingkupi dunia usaha sangat jauh tertinggal dari pertumbuhan dan perkembangan dibidang ekonomi. Ulasan GOLDEN BERRY REGENCY Menonjolkan iklannya dengan meberikan bunga yang kompetitif dan cashback yang menggiurkan, pintu gerbang yang exclusive namun kurang menyebutkan type rumah yang mereka tawarkan pada calon konsumen CLUSTER ROYAL OASIS Berusaha memadukan desain rumah minimalis classic yang ditawarkan pada calon pembeli namun tidak banyak memberikan pilihan type rumah karena hanya menawarkan satu type rumah saja. Sekarang sedang menjamur media pasang iklan online. Namun masih ada yang menggunakan media koran. Meskipun tidak semua pelaku bisnis properti menfaatkan media ini. Namun media koran sampai dengan saat ini adalah media promosi primadona yang menjadi target pemasang iklan para pelaku bisnis properti. Koran adalah produk. Mereka mempunyai segmentasi pasar yang berbeda-beda. Ada koran khusus politik, khusus kriminal atau koran yang menyasar kepada pembaca umum. Sama halnya dengan produk properti. Tentu mempunyai segmentasi pasar yang berbeda pula. Ulasan iklan teh botol sosro Asli itu… alami kesegarannya walau/kalau tanpa bahan pengawet ?, iklan ini menjadi pertanyaan para konsumen Iklan Aneh di Pabrik Teh Botol Sosro Entah pertama kali melihat dan mendengar iklan ini di televisi, saya rada bingung dan perlu mendekatkan telinga ke televisi. Ya, iklan terbaru Teh Botol Sosro dimana ada dua orang gadis yang berjalan-jalan di Pabriknya ini cukup menggelitik. Pemirsa diajak menelusuri proses pembuatan teh botol sosro di pabrik. Tepatnya sih, proses pengemasan ke botol-botol yang higienis dan profesional. Kira-kira ini lah iklannya : Yang menarik dari iklan ini bukanlah hal tersebut, tapi narasi yang disampaikan berupa dialog kedua model iklan tersebut. Sebab, pada saat DETIK terakhir ada celetukan.. WALAU tanpa pengawet.. atau KALAU tanpa pengawet.. saya sampai mendengarkan dan menyimak secara konsentrasi kalimat terakhir itu.. Saya menarik kesimpulan, ini dia mau bilang “Kalau” yang mana artinya, panjang lebar teh botol sosro bilang segar alam asri ini..ya kalau ga pake pengawet. Kan ini pake? hehehe.. ini ada kayak sengaja ya menyamarkan suaranya apakah kalau atau walau. Soalnya dibuat ambigu padahal kata “walau” itu bisa diganti dengan “jika” atau “bila”. Hmmm.. ini akal-akalan agency kali yaa (maaf yaa bukan nuduh loo.. namanya juga pendapat).. Iklan di Jalan A. Yani Ulasan Reklame rokok di jalan A. Yani bertemakan lebih baik pulang nama daripada tinggalkan teman merupakan reklame yang antik. apabila dilihat dari sudut pandang masyarakat umum yang jeli kalimat tersebut kurang etis karena kalimat itu mengungkapkan bahwa lenih baik mati dari pada tidak meroko ini saya juga yang beredar di masyarakat bahwa “lebih baik tidak makan dari pada tidak merokok”. Aliansi Pengendalian Rokok Asia Tenggara (SEATCA) mengkritik sebuah iklan perusahaan rokok terbesar di Indonesia yang dinilai menyesatkan. Iklan pada billboard yang dimaksud itu bertuliskan "Lebih baik pulang nama daripada tinggalkan teman" dan tulisan terpisah yang masih dalam satu tema "Sam****** Teman yang Asyik" . Ini dinilai sebagai bentuk iklan yang tidak bertanggungjawab dan PT PMI sebagai perusahaan pemilik untuk menjelaskan hal ini. "Sangat tidak bertanggungjawab, sesuatu yang mengerikan bahwa tujuan (iklan) itu adalah untuk penjualan rokok. Ini sangat lucu menyebut produk berbahaya yang mematikan sebagian penggunanya itu sebagai 'teman'," ucap Direktur Seatca Bungon Ritthiphakdee, Jumat (26/8/2011) di Bangkok melalui pesan elektronik kepada Kompas. Bungon menjelaskan iklan ini secara jelas ditujukan bagi kaum muda. Sekitar 12 perrsen kaum muda Indonesia yang berusia 13-15 tahun telah mengonsumsi rokok. Sekitar 70 persen perokok memulai kebiasaannya merokok sebelum usia 19 tahun. DAFTAR PUSTAKA www.unggulcenter.org/2012/02/28/iklan-aneh-di-pabrik-teh-botol-sosro http://www.menkokesra.go.id/content/seatca-kritik-iklan-rokok http://www.emasindotronik.com/2011/12/iklan-properti-di-koran-dan-media.html nmustafa.blogspot.com/2012/01/reklame-adalah-media-periklanan-besar.html