KESIMPULAN DAN SARAN KESIMPULAN 1. Ekstrak teh hijau Camellia sinensis klon TRI 2025 yang diekstrak dengan etanol 70% memiliki kadar polifenol 32,93% EAG (daun muda) dan 7,04% EAG (daun tua) dengan kandungan flavonoid masing-masing 18,46% EQ (daun muda) dan 2,20% EQ (daun tua) 2. Daya hambat pembentukan MDA ekstrak teh hijau muda pada oksidasi asam linoleat lebih kuat dibanding ekstrak teh hijau tua dan setara dengan vitamin E. 3. Nilai IC50 terhadap radikal DPPH adalah 4,44 ; 8,43 dan 47,58 μg/ ml masing-masing pada ekstrak teh hijau muda, vitamin E dan ekstrak teh tua. Dari ketiga bahan tersebut maka teh hijau muda memeiliki daya antioksidan yang paling baik, meskipun demikian ketiga bahan tersebut termasuk antioksidan kuat. 4. Suplementasi ekstrak teh hijau muda sampai taraf 3,0 g/kg ransum tidak memperbaiki penampilan produksi ayam broiler, persentase karkas, menurunkan lemak mampu memperbaiki abdominal dan tidak mempengaruhi persentase organ viskeral. 5. Suplementasi ekstrak etanol teh hijau (Camellia sinensis) klon TR 2025 sebesar 3 g/kg ransum dapat meningkatkan aktivitas ensim SOD sehingga mempertahan stabilitas oksidasi ayam broiler. 6. Suplementasi ekstrak teh hijau dengan dosis 3 g/kg ransum dapat menghambat peroksidasi lipid dengan menghambat pembentukan MDA dalam daging yang disimpan sampai 8 hari di refrigerator 91 SARAN Untuk mempertahankan stabilitas oksidasi pada daging ayam yang ransumnya mengandung asam lemak tak jenuh tinggi sebaiknya disuplementasi dengan antioksidan dalam ransumnya. Ekstrak teh hijau efektif digunakan sebesar 3 g/kg ransum 92