ii ________________________________Seminar Nasional Pendidikan Matematika Tema : Pemanfaatan Teknologi dalam Pembelajaran Matematika untuk Menghadapi MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN) PROSIDING SEMINAR NASIONAL TEMA: PEMANFAATAN TEKNOLOGI DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK MENGHADAPI MEA (MASYARAKAT EKONOMI ASEAN) 2015 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SYIAH KUALA ISBN: 978-602-97671-8-6 ii ________________________________Seminar Nasional Pendidikan Matematika Tema : Pemanfaatan Teknologi dalam Pembelajaran Matematika untuk Menghadapi MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN) EDITOR Dr. M. Ikhsan, M.Pd. Dr. Rahmah Johar, M.Pd. Dra. Suryawati, M.Pd. Cut Khairunnisak, S.Pd., M.Si. PENATA LETAK Dra. Bintang Zaura, M.Pd. DESAIN COVER Iwannitona, S.Pd. TEBAL BUKU 284 + x PENERBIT Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Unsyiah Darussalam – Banda Aceh Laman: http://matematika.fkip.unsyiah.ac.id/ © FKIP Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Syiah Kuala Cetakan Pertama ISBN: 978-602-97671-8-6 iii ________________________________Seminar Nasional Pendidikan Matematika Tema : Pemanfaatan Teknologi dalam Pembelajaran Matematika untuk Menghadapi MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN) LAPORAN KETUA PANITIA Assalamu’alaikum Wr. Wb. Tiada ucapan yang lebih pantas disampaikan kecuali puji dan syukur kepada Allah S.W.T, karena hanya atas ridha-Nya kegiatan “Seminar Nasional Pendidikan” sesuai dengan waktu yang direncanakan. Seminar ini akan menjadi kegiatan rutin dimasa yang akan datang (setiap tahun) di FKIP Unsyiah. Seminar Nasional Pendidikan yang berlangsung di Auditoruim FKIP Unsyiah lantai 3 Darussalam Banda Aceh pada tanggal 14 November 2015, diselenggarakan dengan dana BOPT. Tema Seminar Nasional Pendidikan adalah “Pemanfaatan Teknologi dalam Pembelajaran Matematika untuk Menghadapi MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN)”. Dalam acara seminar tersebut panitia menghadirkan 2 orang keynote speaker yaitu; (1) Dra. Ida Karnasih,M.Sc.Ed.Ph.D (Dosen Pendidikan Matematika Universitas Negeri Medan - Indonesia) dan (2) Dr. Cut Morina Zubainur, S.Pd., M.Pd. (Dosen Pendidikan Matematika Universitas Syiah Kuala - Indonesia) Pada kesempatan yang baik ini, kami sampaikan terimakasih yang sebesarbesarnya kepada Rektor Unsyiah, Dekan FKIP Unsyiah, tamu undangan, Ketua Program Studi Pendidikan Matematika, dan seluruh peserta seminar, atas segala partisipasi dan bantuannya. Rasa bangga dan terimakasih juga kami sampaikan kepada seluruh anggota panitia yang telah bekerja keras, bahu membahu untuk menyukseskan acara ini. Akhirnya kami mengucapkan selamat mengikuti seluruh rangkaian seminar, semoga bermanfaat. Penanggung Jawab Seminar Ketua Pelaksana Ttd Ttd Dra. Suryawati, M.Pd. Dr. M. Ikhsan, M.Pd. iv ________________________________Seminar Nasional Pendidikan Matematika Tema : Pemanfaatan Teknologi dalam Pembelajaran Matematika untuk Menghadapi MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN) SAMBUTAN KETUA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SYIAH KUALA DARUSSALAM, BANDA ACEH Assalamu’alaikum Wr. Wb. Yang paling utama marilah kita panjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, karena atas berkat dan rahmat-Nya kita dapat bertemu di forum "Seminar Nasional Pendidikan Matematika" dalam kondisi sehat jiwa dan raga. Tema seminar ini adalah “Pemanfaatan Teknologi dalam Pembelajaran Matematika untuk Menghadapi MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN)”. Tema tersebut sangatlah urgen dan up to date saat ini dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan, khususnya di Provinsi Aceh dan umumnya di Indonesia. Saya selaku Ketua Program Studi begitu gembira melihat antusias para panitia, dan para praktisi matematika, para alumni dan sarjanawan matematika dari berbagai instansi beserta partisipasi dari himpunan mahasiswa pendidikan matematika yang ikut ambil bagian dalam mensukseskan acara Seminar Nasional Pendidikan Matematika. Penelitian dan pengembangan yang terkait dengan dunia pendidikan harus terus digalakkan dan dikomunikasikan kepada semua stakeholder. Karenanya, upaya mengundang keynotespeaker, baik dari tingkat lokal dan nasional pun kami tempuh untuk menyemarakkan Seminar Nasional ini. Pada kesempatan ini saya juga menyampaikan ucapan terimakasih kepada; Rektor Unsyiah yang telah memberikan arahan dan berkenan membuka seminar ini Bapak Dr. Djufri, M.Si. selaku Dekan FKIP Unsyiah, Ibu Dra. Ida Karnasih, M.Sc.Ed.Ph.D dan Ibu Dr. Cut Morina Zubainur, S.Pd., M.Pd. sebagai keynote speaker pada seminar ini. Saya mengucapkan terimakasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada penyelenggara dan seluruh panitia yang terlibat dalam merancang kegiatan tersebut, atas upaya kreatif yang cukup mendasar sehingga pelaksanaannya cukup mengesankan. Kepada para Mahasiswa Pendidikan Matematika yang telah ikut hadir, yang nantinya menjadi pengalaman berharga dalam meneliti kehidupan terkait dalam pembelajaran matematika. Demikianlah sambutan saya, mudah-mudahan Seminar Nasional Pendidikan Matematika ini berjalan dengan baik dan lancar serta memberikan pemikiran-pemikaran segar bagi upaya peningkatan mutu pendidikan di Aceh. Wassalammu’alaikum Wr. Wb. Ketua Program Studi Matematika FKIP Unsyiah Ttd Dra. Suryawati, M. Pd. v ________________________________Seminar Nasional Pendidikan Matematika Tema : Pemanfaatan Teknologi dalam Pembelajaran Matematika untuk Menghadapi MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN) DAFTAR ISI LAPORAN KETUA PANITIA .............................................................................. SAMBUTAN KETUA PRODI PENDIDIKAN MATEMATIKA ....................... DAFTAR ISI ............................................................................................................ iv v vi HAL PEMBICARA UTAMA PEMANFAATAN TEKNOLOGI DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK MENGHADAPI MEA (MASYARAKAT EKONOMI ASEAN) Ida Karnasih PEMANFAATAN VIDEO PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN GURU MATEMATIKA DALAM MENGHADAPI MEA Cut Morina Zubainur, Dr. Rahmah Johar, M.Pd. 1 12 BIDANG PENDIDIKAN MATEMATIKA AKTIVITAS SISWA PADA MATERI BARISAN DAN DERET ARITMATIKA MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING DI KELAS X SMK KESEHATAN ASSIFA SCHOOL BANDA ACEH Annisa Suryamanda 20 INVESTIGASI POLA KONTINGENSI SCAFFOLDING GURU PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA Anwar Ramli 27 PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR BARISAN DAN DERET SISWA KELAS X SMAN 10 FAJAR HARAPAN BANDA ACEH Bainuddin Yani, R M Bambang S, Nurul Husna 41 HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI INTEGRAL DENGAN MENGGUNAKAN GEOGEBRA DI KELAS XII SMA LAB SCHOOL UNSYIAH TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Bintang Zaura, Fahrul Annas 53 PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK DENGAN MENGGUNAKAN MATH PROJECT IN DAILY LIFE (MPID LIFE) PADA SISWA KELAS X MIA1 SMAN 1 MEUREUDU Cut Laila Kulsum 62 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM QUIZ PADA MATERI STATISTIKA DI KELAS VII SMP NEGERI 7 BANDA ACEH Eka Junita, Tuti Zubaidah 70 vi ________________________________Seminar Nasional Pendidikan Matematika Tema : Pemanfaatan Teknologi dalam Pembelajaran Matematika untuk Menghadapi MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN) PRESTASI MAHASISWA PENERIMA BEASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA UNIVERSITAS SYIAH KUALA Ellianti, Khairul Umam, Rizki 82 PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DALAM MATERI RELASI DAN FUNGSI BAGI SISWA KELAS X MAN MODEL BANDA ACEH Erni Maidiyah, Bintang Zaura, Decy Pramita Sari Yusna 93 PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA PURBAKALA DAN PERKEMBANGAN: PARTISIPASI DAN RESPON MAHASISWA M, Hasbi, RM Bambang, Usman 101 SIKAP SISWA TERHADAP PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING PADA MATERI LINGKARAN DI MTsN 2 LEUNG BATA BANDA ACEH Indah Suryawati 107 RESPON SISWA TERHADAP PENGGUNAAN SOFTWARE AUTOGRAPH DENGAN GAME ANGRY BIRDS DALAM PEMBELAJARAN FUNGSI KUADRAT DI KELAS X SMA Suhartati, Iwannitona 114 PENGGUNAAN SOFTWARE CABRI 3D PADA MATERI BANGUN RUANG SISI DATAR KELAS VIII SMPN 6 BANDA ACEH Johan Yunus, M. Ikhsan, Onas Rahman 122 PENGARUH TASK COMMITMENT TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS XI MAN DARUSSALAM ACEH BESAR TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Khairul Umam, Yuhasriati, Maghfirah 132 PENGEMBANGAN APLIKASI ZAKAT BERBASIS MATLAB Mukhlis Hidayat, Lidya Marissa 140 VALIDITAS PERANGKAT PEMBELAJARAN PROGRAM LINIER METODE GARIS SELIDIK BERBANTUAN SOFTWARE AUTOGRAPH Mirna, Cut Morina Zubainur 146 MENIGKATKAN KEMAMPUAN GURU MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE INSIDE – OUTSIDE- CIRCLE PADA MATERI PEMBAGAIN PECAHAN DI SDN 1 LAMBHEU ACEH BESAR Monawati, Sarah Ramadhayani 154 PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN MENGIKUT KONTEKS DI SEKOLAH MENENGAH TEKNOLOGI INDUSTRI BANDA ACEH Murni 162 vii ________________________________Seminar Nasional Pendidikan Matematika Tema : Pemanfaatan Teknologi dalam Pembelajaran Matematika untuk Menghadapi MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN) PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING PADA MATERI KELILING LINGKARAN DI KELAS VIII SMP NEGERI 3 DARUL HIKMAH Radhiati 174 RESPON SISWA TERHADAP PENERAPAN MODEL PROJECT BASED LEARNING (PJBL) PADA MATERI STATISTIKA DI KELAS VII SMP MEHODIST BANDA ACEH Rahmi Maulina 183 HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA MATERI SEGIEMPAT DI KELAS VII MTSN MODEL BANDA ACEH Rizka, Tuti Zubaidah 191 KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL SBMPTN BIDANG MATEMATIKA OLEH SISWA KELAS XII DI SMA NEGERI 1 BANDA ACEH TAHUN 2015 RM Bambang S, Budiman, Srimawarni 206 AKTIFITAS SISWA TERHADAP MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING PADA MATERI TRANSFORMASI GEOMETRI DI KELAS XI SMAN 1 SABANG Rosyi Kurniawati 214 HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII DI SMP NEGERI 8 BANDA ACEH TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Salasi R, Suryawati, Kartika Sarah 222 PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS PISA UNTUK SISWA SMP Somakim 231 PENERAPAN PROJECT BASED LEARNING (MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK) PADA MATERI HIMPUNAN DI KELAS VII SMP NEGERI 7 BANDA ACEH TAHUN AJARAN 2014/2015 Suhartati 242 KENDALA GURU MATEMATIKA DALAM MENYUSUN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DI SMP NEGERI KOTA BANDA ACEH TAHUN 2014 Suryawati, Erni Maidiyah, Risa Handayani 249 KONSEPSI: PEMAHAMAN MAHASISWA PENDIDIKAN MATEMATIKA TENTANG LIMIT FUNGSI Usman 260 viii ________________________________Seminar Nasional Pendidikan Matematika Tema : Pemanfaatan Teknologi dalam Pembelajaran Matematika untuk Menghadapi MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN) SIKAP KERJASAMA PADA PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING UNTUK MATERI OPERASI HITUNG ALJABAR DI KELAS VIII MTS INSAN QURANI Wahyu N 269 COMMUNICATION SKILL DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA Yuhasriati, M. Ridhwan 277 ix SIKAP SISWA TERHADAP PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING PADA MATERI LINGKARAN DI MTsN 2 LEUNG BATA BANDA ACEH Indah Suryawati Prodi Pendidikan Matematika Program Pascasarjana, Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh. Email: [email protected] Abstrak. Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang sulit untuk dipelajari oleh siswa. Namun demikian sulitnya matematika bukan berarti tidak bisa diupayakan menjadi mudah. Dengan menggunakan model Discovery Learning siswa lebih aktif dengan menemukan sendiri, menyelidiki sendiri, maka hasil yang diperoleh akan tahan lama dalam ingatan, dan tidak mudah dilupakan siswa. Disamping itu dalam ketercapaian hasil belajar sikap siswa juga sangat berpengaruh. Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui sikap siswa terhadap penerapan model Discovery Learning pada materi lingkaran pada kelas VIII MTsN 2 Leung Bata. Kegiatan pembelajaran dilakukan melalui penerapan model Discovery Learning. Berdasarkan hasil ujicoba melalui model Discovery Learning pada materi lingkaran pada kelas VIII MTsN 2 Leung Bata dapat disimpulkan bahwa pada katagori sikap rasa ingin tahu sudah baik, pada katagori sikap bekerjasama sudah baik, dan pada katagori tanggung jawab juga sudah baik. Dari hasil tersebut mengungkapkan bahwa belajar dengan menggunakan model Discovery Learning dapat diterapkan khususnya pada materi lingkaran. Kata kunci: Sikap Siswa, Discovery Learning, Lingkaran Pendahuluan Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang sulit untuk dipelajari oleh siswa begitu kata Wahyudin (2005:1) . Pendapat itu dikemukakan oleh Cockcroft dalam bukunya “Mathematics Count” (HMSO, 1991) yang menyatakan bahwa “Mathematics is a difficult subject both to teach and to learn,”. Namun demikian, Wahyudin (2005:1) berpendapat bahwa “sulitnya matematika”, bukan berarti tidak bisa diupayakan menjadi mudah, asalkan para guru matematika menggunakan / menerapkan berbagai macam strategi, metode, ataupun pendekatan dalam pembelajaran matematika, sedemikian hingga matematika menjadi mudah diajarkan oleh guru serta mudah dipelajari oleh siswanya. Salah satu model pembelajaran yang diamanatkan pada Kurikulum 2013 yaitu model pembelajaran Discovery Learning dimana Model ini merupakan suatu cara untuk mengembangkan belajar siswa aktif dengan menemukan 107 | Seminar Nasional Pendidikan Matematika 2015 sendiri, menyelidiki sendiri, maka hasil yang diperoleh akan tahan lama dalam ingatan, dan tidak mudah dilupakan siswa. Selain itu juga memberi kesempatan seluas-luasnya kepada siswa untuk dapat menggunakan kemampuan bernalarnya dan membiasakan untuk senantiasa berfikir kreatif. Konsep –konsep yang didapat oleh siswa dari hasil penemuannya sendiri akan lebih bermakna dan pemahaman siswa terhadap konsep tersebut akan meningkat. Ruseffendi (1991) mengemukakan bahwa metode pembelajaran discovery yaitu metode belajar yang diatur sedemikian rupa sehingga anak memperoleh pengetahuan yang sebelunya belum diketahuinya itu tidak melalui pemberitahuan, sebagian atau seluruh pengetahuan ditemukan sendiri dengan bantuan guru. Oleh karena itu sudah seharusnya seorang guru menggunakan model- model pembelajaran yang tepat untuk menunjang hasil belajar siswa. Disamping itu menurut Popham (1995) ketercapaian hasil belajar tergantung pada minat seseorang terhadap suatu mata pelajaran yang ingin dicapai. Oleh karena itu seorang guru harus mampu membangkitkan minat siswanya untuk mencapai kompetensi yang telah ditentukan. Dalam hal ini guru harus mampu menumbuhkan minat belajar siswa dalam menemukan hubungan sudut pusat dengan sudut keliling yang menghadap busur sama dan sudut keliling yang menghadap diameter sama pada materi lingkaran. Selain minat belajar, sikap siswa juga sangat berpengaruh dalam ketercapaian hasil belajar. Menurut Fishbein dan Ajzen (1975) sikap merupakan suatu kecenderungan untuk bertindak secara suka atau tidak suka terhadap suatu objek. Sikap siswa terhadap objek misalnya sikap terhadap sekolah ataupun terhadap mata pelajaran. Terdapat keterkaitan antara sikap dengan proses pembelajaran matematika, seperti yang dijelaskan Ruseffendi (1988) ia mengatakan bahwa untuk menumbuhkan sikap positif terhadap matematika, pembelajaran harus menyenangkan, mudah dipahami, tidak menakutkan dan ditunjukkan kegunaannya. Dalam hal ini peneliti ingin melakukan penilaian sikap siswa secara langsung dengan menggunakan instrumen penilaian sikap siswa. Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu “Bagaimana sikap siswa terhadap pembelajaran Discovery Learning pada materi menetukan hubungan sudut pusat dengan sudut keliling menghadap busur sama dan sudut keliling menghadap diameter sama ?” 108 | Seminar Nasional Pendidikan Matematika 2015 Tinjauan Pustaka Pengertian Model Pembelajaran Discovery Learning Penemuan adalah terjemahan dari discovery. Menurut Sund sejalan dengan Ruseffendi mengatakan ”discovery adalah proses mental dimana siswa mampu mengasimilasikan sesuatu konsep atau prinsip”. Proses mental tersebut ialah mengamati, mencerna, mengerti, mengolong-golongkan, membuat dugaan,menjelaskan, mengukur, membuat kesimpulan dan sebagainya. Ruseffendi (1991) menyatakan bahwa belajar melalui discovery itu penting sebab: 1. Pada hakikatnya ilmu-ilmu itu diperoleh melalui discovery. 2. Matematika adalah bahasa abstrak, konsep dan lain-lainnya itu akan lebih melekat bila melalu. discovery dengan jalan memanipulasi dan pengalaman benda-benda konkrit. 3. Generalisasi itu penting, sebab melalui discovery generalisasi yang diperoleh lebih mantap. 4. Dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah. 5. Menemukan sesuatu oleh siswa akan menumbuhkan rasa percaya diri, meningkatkan motivasi, dan dapat menumbuhkan sikap positif terhadap matematika. Sedangkan menurut Jerome Bruner ”penemuan adalah suatu proses, suatu jalan/cara dalammendekati permasalahan bukannya suatu produk atau item pengetahuan tertentu”. Dengandemikian di dalam pandangan Bruner, belajar dengan penemuan adalah belajar untuk menemukan, dimana seorang siswa dihadapkan dengan suatu masalah atau situasi yang tampaknya ganjil sehingga siswa dapat mencari jalan pemecahan (Markaban, 2006:9). Model penemuan terbimbing menempatkan guru sebagai fasilitator. Guru membimbing siswa dimana ia diperlukan. Dalam model ini, siswa didorong untuk berpikir sendiri,menganalisis sendiri sehingga dapat ”menemukan” prinsip umum berdasarkanbahan atau data yang telah disediakan guru. Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa model penemuan terbimbing adalah modelpembelajaran yang dimana siswa berpikir sendiri sehingga dapat ”menemukan” prinsip umum yang diinginkan dengan bimbingan dan petunjuk dari guru berupa pertanyaan-pertanyaanyang mengarahkan. Ciri utama belajar menemukan yaitu: (1) mengeksplorasi dan memecahkan masalah untuk menciptakan, menggabungkan dan menggeneralisasi pengetahuan; (2) berpusat pada siswa; (3) kegiatan untuk menggabungkan pengetahuan baru dan pengetahuan yang sudah ada. 109 | Seminar Nasional Pendidikan Matematika 2015 Adapun fase pembelajaran dengan menerapkan Model Discovery Learning sebagai berikut: Stimulation (Stimulasi/Pemberian Rangsangan) Pertama-tama pada tahap ini siswa dihadapkan pada sesuatu yang menimbulkan tanda tanya, kemudian dilanjutkan untuk tidak memberi generalisasi, agar timbul keinginan untuk menyelidiki sendiri. Problem Statement (Pernyataan/Identifikasi Masalah) Setelah dilakukan stimulasi langkah selanjutya adalah gurumemberikan kesempatan siswa untuk mengidentifikasi dan menganalisis permasalahan yang mereka hadapi, merupakan teknik yang berguna dalam membangun siswa agar mereka terbiasa untuk menemukan suatu masalah. Data Collection (Pengumpulan Data) Pada tahap ini berfungsi untuk menjawab pertanyaan atau membuktikan benar tidaknya hipotesis. Dengan demikian siswa diberi kesempatan untuk mengumpulkan (collection) berbagai informasi yang relevan, membaca literatur, mengamati objek, wawancara dengan narasumber, melakukan uji coba sendiri dan sebagainya. Konsekuensi dari tahap ini adalah siswa belajar secara aktif untuk menemukan sesuatu yang berhubungan dengan permasalahan yang dihadapi, dengan demikian secara tidak disengaja siswa menghubungkan masalah dengan pengetahuan yang telah dimiliki. Data Processing (Pengolahan Data) Data processing disebut juga dengan pengkodean/kategorisasi yang berfungsi sebagai pembentukan konsep dan generalisasi. Dari generalisasi tersebut siswa akan mendapatkan pengetahuan baru tentang alternatif jawaban/ penyelesaian yang perlu mendapat pembuktian secara logis. Verification (Pembuktian) Verification menurut Bruner, bertujuan agar proses belajar akan berjalan dengan baik dan kreatif jika guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menemukan suatu konsep, teori, aturan atau pemahaman melalui contoh-contoh yang ia jumpai dalam kehidupannya. Berdasarkan hasil pengolahan dan tafsiran, atau informasi yang ada, pernyataan atau hipotesis yang telah dirumuskan terdahulu itu kemudian dicek, apakah terjawab atau tidak, apakah terbukti atau tidak. Generalization (Menarik Kesimpulan/Generalisasi) Berdasarkan hasil verifikasi maka dirumuskan prinsip-prinsip yang mendasari generalisasi. Setelah menarik kesimpulan siswa harus memperhatikan proses generalisasi yang menekankan pentingnya penguasaan pelajaran atas makna dan kaidah atau prinsip-prinsip 110 | Seminar Nasional Pendidikan Matematika 2015 yang luas yang mendasari pengalaman seseorang, serta pentingnya proses pengaturan dan generalisasi dari pengalaman-pengalaman itu. Pengertian Penilaian Kompetensi Sikap Menurut Fishbein dan Ajzen (1975) sikap adalah suatu predisposisi yang dipelajari untuk merespon secara positif atau negatif terhadap suatu objek, situasi, konsep, atau orang. Sikap peserta didik terhadap objek misalnya sikap terhadap sekolah atau terhadap mata pelajaran. Sikap peserta didik ini penting untuk ditingkatkan (Popham, 1999). Sikap peserta didik terhadap mata pelajaran, harus lebih positif setelah peserta didik mengikuti pembelajaran dibanding sebelum mengikuti pembelajaran. Perubahan ini merupakan salah satu indikator keberhasilan pendidik dalam melaksanakan proses pembelajaran. Untuk itu pendidik harus membuat rencana pembelajaran termasuk pengalaman belajar peserta didik yang membuat sikap peserta didik terhadap mata pelajaran menjadi lebih positif. Menurut Fishbein dan Ajzen (1975) dan Popham(1999) Sikap yang diintegrasikan dan dikembangkan untuk mencapai kompetensi dasar adalah perilaku rasa ingin tahu, jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, dapat bekerja sama, kritis dan teliti. Pada penelitian ini peneliti hanya mengambil tiga aspek sikap saja yaitu sikap rasa ingin tahu, sikap bekerjasama, dan sikap tanggung jawab. a. Sikap Rasa Ingin Tahu Rasa Ingin Tahu adalah sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih mendalam dan meluas dari apa yang dipelajarinya, dilihat dan didengarnya. Indikatornya yaitu: 1. Antusias mencari jawaban 2. Perhatian pada objek yang diamati 3. Antusias pada proses belajar 4. Menanyakan setiap langkah kegiatan a. Sikap bekerja sama Kerjasama merupakan kegiatan yang dilakukan secara bersamasama oleh lebih dari satu orang guna mewujudkan tujuan bersama. Indikatornya yaitu: 1. Kesediaan melakukan tugas sesuai kesepatan 2. Bersedia membantu orang lain tanpa mengharap imbalan 3. Aktif dalam bekerja kelompok 4. Memusatkan perhatian pada tujuan kelompok 5. Tidak mendahulukan kepentingan pribadi 6. Mencari jalan untuk mengatasi perbedaan pendapat/perkiraan antara diri sendiri dengan orang lain 111 | Seminar Nasional Pendidikan Matematika 2015 7. Mendorong orang lain untuk bekerja sama demi mencapai tujuan bersama b. Sikap Tanggung Jawab. Sikap tanggung jawab adalah sikap dan perilaku untuk melaksanakan tugas dan kewajiban sebagaimana yang seharusnya dilakukan, baik terhadap diri sendiri, teman maupun guru. Indikatornya yaitu: 1. Melaksanakan tugas individu dengan baik 2. Menerima resiko dari tindakan yang dilakukan 3. Tidak menyalahkan/menuduh orang lain tanpa bukti yang akurat 4. Mengembalikan barang yang di pinjam 5. Mengakui dan meminta maaf atas kesalahan yang dilakukan 6. Menepati janji 7. Melaksanakan apa yang pernah di katakan tanpa disuruh/diminta Metode Untuk memperoleh data penilaian kompetensi sikap siswa dalam penerapan model pembelajan Discovery Learning pada materi menemukan hubungan sudut pusat dengan sudut keliling menghadap busur sama dan sudut keliling menghadap diameter sama pada kelas VIII MTsN 2 Leung Bata menggunakan pendekatan kualitatif. Populasi yang ditentukan dalam ujicoba ini yaitu seluruh siswa kelas VIII MTsN 2 Leung Bata. Sedangkan sampel yang diambil yaitu seluruh siswa kelas VIII5 MTsN 2 Leung Bata. Tehnik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi langsung disaat siswa sedang belajar dengan model Discovery Learning. Selanjutnya akan dianalisis sikap rasa ingin tahu, sikap tanggung jawab, dan bekerjasama dan ditinjau dari indikator-indikator yang telah peneliti paparkan pada kajian teori diatas. Adapun tehnik analisi pengolahan data sikap siswa menurut rumus statistik deskriptif, Sudijono,A(2006) 1. Menghitung persentase menggunakan rumus: = 100 % 2. Menghitung jumlah bobot menggunakan rumus: BS = f x bs 3. Menghitung rata-rata menggunakan rumus: = 112 | Seminar Nasional Pendidikan Matematika 2015 Hasil Dan Pembahasan Berdasarkan hasil ujicoba dikelas untuk mengetahui kompetensi sikap siswa dalam menemukan hubungan sudut pusat dengan sudut keliling menghadap busur sama dan sudut keliling menghadap diameter sama dengan model Discovery Learning diperoleh hasil sebagai berikut: Sikap Rasa Ingin Tahu Bekerja sama Tanggung Jawab Katagori Jumlah Siswa Sangat Baik Baik Cukup Sangat Baik Baik Cukup Sangat Baik Baik Cukup 8 Siswa 5 Siswa 8 Siswa 10 Siswa 6 Siswa 5 Siswa 11 Siswa 5 Siswa 5 Siswa Persentase Jumlah Siswa (P) 38, 09 % 23, 80 % 38, 09 % 47, 61 % 28, 57 % 23, 80 % 52, 38 % 23, 80 % 23, 80 % Bobot Sikap ( BS ) 8 x 4 = 32 5 x 3 = 15 8 x 2 = 16 10 x 4 = 40 6 x 3 = 18 5 x 2 = 10 11 x 4 = 44 5 x 3 = 15 5 x 2 = 10 Rata – Rata ( ) 3 ( BAIK ) 3, 23 ( BAIK ) 3, 28 ( BAIK ) Berdasarkan Tabel diatas diperoleh bahwa dari tiga aspek sikap siswa yang diamati maka dapat disimpulkan sikap ingin tahu, bekerjasama dan tanggung jawab siswa dalam kelompok dikategorikan baik. Kesimpulan Berdasarkan hasil ujicoba di kelas VIII5 MTsN 2 Leung Bata pada materi hubungan sudut pusat dengan sudut keliling menghadap busur sama dan sudut keliling menghadap diameter sama melalui penerapan model Discovery Learning pada katagori sikap rasa ingin tahu sudah baik, pada katagori sikap bekerjasama sudah baik, dan pada katagori tanggung jawab juga sudah baik. Dari hasil tersebut mengungkapkan bahwa belajar dengan menggunakan model Discovery Learning dapat diterapkan khususnya pada materi lingkaran. Daftar Pustaka Bruner, J. (1990) Acts of Meaning. Combridge: Havard University Press. Ruseffendi, E.T. (1979b). Seri pengajaran matematika modern untuk orang tua murid, guru, dan SPG seri keempat. Bandung: Tarsito. Ruseffendi, H. E. T. (2001). Evaluasi pembudayaan berpikir logis serta bersikap kritis dan kreatif metalui PMR. Makalah disampaikan pada lokakarya tentang sistem evaluasi Pembelajaran Matematika Realistik, Juli 2001. Yogyakarta: Tidak Diterbitkan. www. Pembelajaran.gurusd.com/2014/07/Instrumen-penilaian-sikapdengan-tehnik.html. Sudijono, A. (2006) Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta; PT. Raja grafindo Persada Nuh, Muhammad. (2014) Matematika kurukulum 2013 kelas VIII. Jakarta; Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Popham, J.W. and Sirotnik, K.A. (1971). Education Statistik : Use and Interpretation. New York: Harper & Row Publisher. 113 | Seminar Nasional Pendidikan Matematika 2015