STUDI KASUS Sustainable Tribal Empowerment Program (STEP) Program Pemberdayaan Masyarakat Lokal yang Berkesinambungan PROYEK YANG DISELENGGARAKAN CARE INDIA DENGAN DUKUNGAN PENDANAAN DARI KOMISI EROPA PRESENTASI RAJIV I.D.MEHTA DIRECTOR DEVELOPMENT ICA ASIA PACIFIC Tujuan Umum Meningkatkan taraf hidup anggota masyarakat lokal yang paling miskin dan tidak beruntung di Andhra Pradesh Utara melalui pemberdayaan. Maksud Maksud dari proyek ini adalah untuk meningkatkan kesehatan, pendidikan, pendapatan keluarga dan terjaminnya ketersediaan pangan bagi 235.000 rumah tangga di 4 distrik Andra Pradesh secara signifikan dan berkesinambungan melalui perkuatan organisasi berbasis yang memiliki kapasitas dalam hal perencanaan dan pengelolaan kegiatan pemberdayaan masyarakat. Pencapaian Hasil Utama Key Result Area (KRA) – 1 Terbinanya 50 % Organisasi Berbasis Kemasyarakatan (Community Based Organizations/CBOs) dan terselenggaranya kegiatan pengembangan melalui kerjasama dengan lembaga lokal di pedesaan, “Panchayat”. Kegiatan KRA - 1 Mengidentifikasi dan menggambarkan profil semua organisasi berbasis masyarakat (CBOs)/kelompok swadaya (Self-Help Groups/SHGs) Mengembangkan perangkat penjajakan CBO/SHG Menjajaki kapasitas fungsional semua CBOs/SHGs Melakukan pelatihan AOL untuk CBO/SHG dan para animator Meningkatkan kapasitas kelompok agar dapat secara efektif melaksanakan tanggung jawabnya Mempersiapkan Rencana Tindak Lanjut masyarakat serta mendapatkan pengesahan dari organisasi PRI setempat, lembaga pedesaan Mengembangkan dan melembagakan mekanisme self-monitoring di desa, melalui PRIs Pembentukan lumbung bibit Pencapaian Hasil utama Key Result Area (KRA) – 2 Kualitas pelayanan LSM dan ITDA (Otoritas Pengembangan Masyarakat Lokal), peningkatan bagi personel dalam hal kesehatan, pendidikan, pendapatan keluarga, serta keamanan pangan. Kegiatan – KRA 2 Bersama-sama dengan ITDA menyusun proses dan kesepakatan mengenai penguatan kapasitas pekerja di garis depan. Bekerjasama dengan ITDA melakukan penjajakan kapasitas pekerja garis depan dan mengembangkan modul-modul. Melaksanakan pelatihan untuk pekerja garis depan ITDA. Pengembangan kapasitas LSM, proses/perangkat penjajakan. Bersama-sama menjajaki dan menyepakati perlunya pengembangan kapasitas staf LSM mitra. Melaksanakan kegiatan peningkatan kapasitas dengan mitra LSM (dalam manajemen, teknis, komunikasi). Bekerjasama dengan mitra LSM mengembangkan sistem monitoring dan mekanisme belajar guna mendapatkan umpan balik dan perbaikan. Pencapaian Hasil Utama Key Result Area (KRA) – 3 Suksesnya penyelenggaraan proyek-proyek mikro mengenai pendapatan, kesehatan, keamanan pangan, akses jalan, air dan sanitasi serta perlunya infrastruktur pendidikan bagi masyarakat setempat. Kegiatan – KRA 3 Membantu dan memfasilitasi masyarakat dalam menerjemahkan rencana tindak lanjut masyarakat/rencana rencana pembangunan desa kedalam rencana prioritas. Membantu masyarakat dalam penyusunan proposal proyek. Mendapatkan persetujuan proyek dan dana dari PRI/ITDA/STEP. Proyek-proyek kecil berhasil terlaksana dengan dukungan yang baik. Menyusun monitoring berbasiskan kemasyarakatan dan penjajakan implementasi proyek. Melembagakan kerangka pendokumentasian investasi proyek-proyek mikro. Kegiatan – KRA 3 Mendata semua proyek-proyek mikro yang diidentifikasi oleh CBOs/CAGs dan memberikan prioritas berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya bekerjasama dengan PRI dan ITDA. Melakukan analisis kelayakan proyek, mempersiapakn estimasi proyek dan menyerahkannya kepada PRI untuk mendapatkan persetujuan. Mendapatkan persetujuan atas proyek dan dana dari PRI/ITDA. Melakukan kerjasama dengan agen-agen dan lembaga lain untuk mendapatkan dukungan teknis. Menetapkan mekanisme agar pelaksanaan proyek dan keseluruhan manajemennya berhasil dengan arahan dan pengawasan PRI. Memastikan monitoring dan penjajakan pelaksanaan proyek terlaksana, serta hasil dan tujuannya tercapai. Mengembangkan dan mengimplementasikan dokumentasi kontribusi (secara cash atau sejenisnya) masyarakat, LSM, NGO, ITDA dan CARE. Pencapaian Hasil Utama Key Result Area – 4 Adanya penguatan kelompok swadaya masyarakat dan akses ke sumber-sumber pemberi pinjaman formal Kegiatan – KRA 4 Melakukan penjajakan dan mengklasifikasikan kelompok swadaya yang ada Memastikan kelompok swadaya menangani mimimal 50% HHs di deaerah operasionalnya. Memberikan pelatihan bagi anggota kelompok swadaya dalam hal Manajemen Kelompok, Manajemen Kredit, Layanan Pengembangan Usaha, dan aspek-aspek legal, dsb. Melaksanakan program untuk meningkatkan kepekaan bagi para bankir dan lembaga-lembaga pemberi dukungan dana. Menghubungkan kelompok-kelompok dengan lembaga-lembaga pemberi pinjaman yang ada. Pencapaian Hasil Utama Key Result Area – 5 Semakin kuatnya keterkaitan antara PRIs, LSM dan ITDAs untuk melaksanakan kegiatan pengembangan yang berkesinambungan, terkoordinasi, dan efektif, serta untuk advokasi pada masyarakat lokal mengenai isuisu seputar hak mendapatkan mata pencaharian, terutama yang berkenaan dengan perubahan pola pengelolaan dan NTFP Kegiatan – KRA 5 Menetapkan dan merumuskan mekanisme koordinasi diantara PRI, LSM dan ITDA agar ada reviu upaya-upaya insiatif pengembangan. Mengorganisasikan rapat-rapat antara para stakeholders untuk lebih memahami hal-hal yang berkaitan dengan masyarakat setempat dan hak mndapatkan mata pencaharian masyarakat setempat. Berbagi informasi mengenai program pembangunan diantara peserta proyek. Memprakarsai studi untuk mengidentifikasi hal-hal berkenaan dengan mata pencaharian dan menyusun rencana pelaksanaannya. Memberikan advokasi kepada pemerintah berkenaan dengan peninjauan ulang kebijakan NTFP dan merubah cara pengelolaan yang selama ini diterapkan Melakukan penjajakan kelembagaan (PRIs, ITDA) untuk mengidentifikasi kendala koordinasi yang lebih baik Keluaran Jaringan kerjasama Organisasi Kemasyarakatan bekerjasama dengan PRI untuk meningkatkan pendapatan, keamanan pangan, nutrisi, kesehatan dan pendidikan organisasi kemasyarakatan mengacu kepada SHG, VSS, VEC dan CAG Meningkatnya pendapatan/ketersediaan pangan/kesehatan/gizi/tingkat pendidikan sebanyak 75% rumah tangga Semua desa masing-masing memiliki paling sedikit satu organisasi kemasyarakatan 80% CBOs melibatkan kaum perempuan sebagai peserta aktif dan memiliki peran penting dalam manajemen juga dalam kegiatan sehari-hari mereka. 80% LSM menunjukan kinerja dan pencapaian yang baik Pekerja garis depan LSM dan ITDA mendapatkan pelatihan dalam hal pendidikan, kesehatan, nutrisi , micro-finance dan ketersediaan mata pencaharian Sedikitnya 1 proyek kecil dapat dituntaskan dengan berhasil di masing-masing kelompok masyarakat. TERIMA KASIH