PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PENGARUH EXPERIENTIAL MARKETING DAN BRAND IMAGE TERHADAP MINAT BERKUNJUNG KEMBALI Studi Kasus pada Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Manajemen Oleh: Agnes Andrieani NIM : 122214038 PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVRTSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2016 i PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Motto dan Persembahan You do not realize now what Iam doing, But later you will understand. Jesus You can be broken, You can get upset, But you must always remember, that God never leaves you alone. Agnes Andrieani Jangan pernah menyesali kelahiranmu, kelahiranmu adalah berkat yang tak terhingga bagi ibumu Agnes Andrieani SKRIPSI ini kupersembahkan untuk: Bapa, Tuhan Yesus dan Bunda Maria yang selalu menyertaiku. Kedua orang tuaku, Ibuku tersayang Yustina Suklimah dan Bapak Petrus Mulyono, serta adikku tersayang Roberto Fajarisang Timur yang selalu mendampingiku saat susah dan senang. Almamaterku Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. iv PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI KATA PENGANTAR Puji Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmatnya, penulis dapat menyelesaikan skripsi berjudul, “Pengaruh Experiential Marketing Dan Brand Image Terhadap Minat Berkunjung Kembali Studi Kasus Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat”. Penulisan Skripsi ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Manajemen, Jurusan Manajemen Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Dalam penelitian ini penulis menyadari bahwa tanpa bantuan, dukungan, motivasi, dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1. Bapak Dr. Herry Maridjo, M. Si., selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma. 2. Bapak Dr. Lukas Purwoto, M. Si., selaku Ketua Program Studi Manajemen Universitas Sanata Dharma. 3. Drs. Aloysius Triwanggono, M.S., selaku Dosen Pembimbing I, yang dengan sabar dan rela meluangkan waktu, tenaga, pikiran, untuk memberikan arahan, kritik, saran yang sangat bermanfaat bagi penulis sehingga Skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. 4. Lucia Kurniawati, S.Pd., M.S.M selaku Dosen Pembimbing II, yang dengan sabar dan rela meluangkan waktu, tenaga, pikiran, untuk memberikan arahan, kritik, saran yang sangat bermanfaat bagi penulis sehingga Skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. 5. Segenap Pengeola Daya Tarik Wisata Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat, yang telah mengijinkan penulis untuk melakukan penelitian dan telah bersedia meluangkan waktu untuk membantu penulis dalam mendapatkan informasi tentang perusahaan. 6. Dinas Perizinan Pemerintah Kota Yogyakarta dan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Yogyakarta, yang sudah memberikan ijin penelitian, memeberikan arahan, kritik, saran yang bermanfaat bagi penulis sehingga Skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. vii PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 7. Segenap Dosen dan karyawan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. 8. Pak Hendra dan Pak Nicko, terimakasih bimbingannya, terimakasih waktunya, anda luar biasa. 9. Kedua orang tuaku, Ibu Yustina Suklimah dan Bapak Petrus Mulyono yang selalu memberikan dukungan melalui doa, nasihat, perhatian, cinta yang tak terhingga sehingga memberikan semangat yang luar biasa kepada penulis untuk menjalani semuanya dengan baik. Semoga Tuhan Yesus Kristus senantiasa memberkati. 10. Adikku tersayang, Roberto Fajarisang Timur, terimakasih telah menjadi adik yang selalu menghibur dan terimakasih selalu menjaga Ibu. 11. Johannes Manalu, yang telah menemani hari-hari penulis, berbagi suka dan duka, selalu menyemangati, dan mendukung penulis dalam menyelesaikan Skripsi ini. Terima kasih atas cinta, kesabaran, perhatian dan segalanya. 12. Abraham, Yosia, Erick, Christ, Tio, Dian dan Isye, terimakasih telah selalu meluangkan waktu untuk bersama, menjadi teman, sahabat, keluarga, selama menempuh kuliah di Universitas Sanata Dharma. 13. Keluarga besar HMJM 2013/2014 dan HMJM 2014/2015, khususnya yang masih bersama hingga saat ini, Sadana, Rio, Angki, Nik, Pero, Bunda, Siro, Diyan, Ayah, Vivin, Isye, Lala. Terima kasih karena telah menjadi keluarga kedua yang telah memberikan pengalaman dan pelajaran yang sangat berharga selama penulis mengikuti organisasi. Senang bisa menjadi bagian dari kalian. Durasi rapat yang terlalu lama sangat menyebalkan. 14. Rima, Velin, Pace, Om Den terimakasih selalu menemani dukaku :P 15. Teman-teman angkatan 2012, terima kasih atas kebersamaan dan dinamika pertemanan selama 4 tahun perkuliahan ini. 16. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu dan telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini sehingga dapat terselesaikan dengan baik. viii PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL .................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................ ii HALAMAN PENGESAHAN .................................................................... iii HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ........................................ iv HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ................... v HALAMAN PERNYATAAN PUBLIKASI ............................................... vi HALAMAN KATA PENGANTAR .......................................................... vii HALAMAN DAFTAR ISI........................................................................... x HALAMAN DAFTAR TABEL .................................................................. xiv HALAMAN DAFTAR GAMBAR .............................................................. xv HALAMAN DAFTAR LAMPIRAN .......................................................... xvi HALAMAN ABSTRAK ............................................................................. xvii HALAMAN ABSTRACT ............................................................................ xviii BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 1 A. Latar Belakang Masalah .................................................................. 1 B. Rumusan Masalah ............................................................................ 6 C. Batasan Masalah ........................................................................ 6 D. Tujuan Penelitian ............................................................................. 7 E. Manfaat Penelitian ........................................................................... 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................... 9 A. Landasan Teori................................................................................. 9 1. Pasar .......................................................................................... 9 2. Pemasaran ................................................................................. 9 x PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3. Manajemen Pemasaran ............................................................. 10 4. Perilaku Konsumen ................................................................... 11 5. Pariwisata .................................................................................. 13 6. Jenis-jenis Pariwisata ................................................................ 13 7. Jumlah Orang yang Melakukan Perjalanan .............................. 15 8. Wisatawan ................................................................................. 16 9. Experiential Marketing ............................................................. 17 10. Merek (Brand) .......................................................................... 21 11. Brand Image ............................................................................. 23 12. Kepuasan Konsumen ................................................................ 27 13. Minat Beli ................................................................................. 33 14. Keputusan Pembelian ............................................................... 35 15. Minat Beli Ulang ...................................................................... 38 B. Penelitian Sebelumnya ..................................................................... 39 C. Kerangka Konseptual ...................................................................... 43 D. Rumusan Hipotesis .......................................................................... 44 BAB III METODE PENELITIAN ............................................................. 50 A. Pendahuluan .................................................................................... 50 B. Penelitian Tahap Pertama ................................................................ 50 1. Tujuan Penelitian ...................................................................... 50 2. Jenis Penelitian ........................................................................ 50 3. Narasumber ............................................................................... 51 4. Teknik Analisis Data ................................................................ 51 C. Penelitian Tahap Kedua ................................................................... 51 1. Tujuan Penelitian ...................................................................... 51 2. Jenis Penelitian ........................................................................ 52 xi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI D. Subjek dan Objek Penelitian ............................................................ 52 E. Lokasi dan Waktu Penelitian ........................................................... 52 F. Variabel Penelitian ........................................................................... 52 1. Variabel Bebas (Independent variable) ................................... 52 2. Variabel Terikat (Dependent variable) .................................... 53 3. Variabel Multivariate dependent ............................................. 53 G. Definisi Operasional ........................................................................ 54 1. Experiential marketing ............................................................. 54 2. Brand image .............................................................................. 54 3. Kepuasan wisatawan ................................................................. 55 4. Minat berkunjung kembali ........................................................ 55 5. Wisatawan nusantara ................................................................. 55 H. Populasi dan Sampel ........................................................................ 55 1. Populasi ..................................................................................... 55 2. Sampel ....................................................................................... 56 I. Teknik Pegambilan Sampel ............................................................. 56 J. Teknik Pengumpulan Data ............................................................... 56 K. Instrumen Penelitian ........................................................................ 58 L. Uji Instumen .................................................................................... 58 1. Metode Uji Validitas Instrumen ............................................... 59 2. Metode Uji Reliabilitas Instrumen ............................................ 59 M. Teknik Analisis Data........................................................................ 59 BAB IV GAMBARAN UMUM .................................................................. 65 A. Sejarah.............................................................................................. 65 B. Kompleks Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat .............................. 68 BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN .................................... 73 A. Penelitian Tahap I ............................................................................ 73 xii PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI B. Penelitian Tahap II ........................................................................... 76 1. Karakteristik Responden ........................................................... 76 2. Pengujian Instrumen ................................................................. 78 3. Pengujian Model Pengukuran (Outer Model) ........................... 85 4. Pengujian Model Struktural (Inner Model) .............................. 89 5. Ringkasan Hasil Pengujian Hipotesis ....................................... 102 6. Pembahasan .............................................................................. 103 BAB VI PENUTUP ...................................................................................... 109 A. Kesimpulan ....................................................................................... 109 B. Saran .................................................................................................. 110 C. Keterbatasan ...................................................................................... 112 DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 113 xiii PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAFTAR TABEL Tabel Judul Halaman 1.1 Data Pengunjung Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat tahun 2014-2015 .................................................................................... 5 3.1 Indikator Variabel Penelitian ......................................................... 53 5.1 Karakteristik Responden berdasarkan Jenis Kelamin ................... 76 5.2 Karakteristik Responden berdasarkan Usia ................................... 76 5.3 Karakteristik Responden berdasarkan Pekerjaan .......................... 77 5.4 Karakteristik Responden berdasarkan Asal ................................... 77 5.5 Rata-rata KunjunganWisatawan Nusantara di Destinasi Wisata Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat ............................................. 78 5.6 Hasil Outer Loading ..................................................................... 82 5.7 Average Variance Extrance (AVE) ............................................... 83 5.8 Composite Reliability .................................................................... 84 5.9 Cronbach’s Alpha .......................................................................... 84 5.10 Outer Loading ............................................................................... 86 5.11 AVE dan Communality ................................................................. 87 5.12 AVE dan Akar AVE ...................................................................... 87 5.13 Korelasi Antara Variabel Laten ..................................................... 88 5.14 Composite Reliability .................................................................... 89 5.15 Nilai R-square ................................................................................ 91 5.16 Koefisien Jalur pada Pengujian Model Struktural ......................... 92 5.17 Hasil Pengujian Hipotesis Keseluruhan ........................................ 102 xiv PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAFTAR GAMBAR Gambar Judul Halaman 2.1 Kerangka Ekuitas Merek Berbasis Konsumen .............................. 24 2.2 Nilai Asosiasi Merek ..................................................................... 25 2.3 Model Lima Tahap Proses Membeli ............................................. 37 2.4 Kerangka Konseptual .................................................................... 43 5.1 Tampilan Uji Validitas .................................................................. 79 5.2 Tampilan Output Uji Validitas Setelah Penghapusan ................... 81 5.3 Korelasi Antar Konstruk ................................................................ 90 5.4 Kerangka Hasil Penelitian ............................................................. 103 xv PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAFTAR LAMPIRAN No.Lampiran Judul Halaman Lampiran 1 Print Out Hasil Olah Data Kuisioner Penelitian ......... 116 Lampiran 2 Kuisioner Penelitian ................................................... 127 Lampiran 3 Surat izin Penelitian dari Dinas Perizinan Pemerintah Kota Yogyakarta ...................................... 135 Lampiran 4 Surat izin Penelitian dari Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat ................................................................. 137 xvi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ABSTRAK PENGARUH EXPERIENTIAL MARKETING DAN BRAND IMAGE TERHADAP MINAT BERKUNJUNG KEMBALI Studi Kasus Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat Agnes Andrieani Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2016 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) brand image Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat, 2) diantara lima dimensi experiential marketing, manakah dimensi yang mempengaruhi kepuasan wisatawan nusantara mandiri , 3) apakah brand image mempengaruhi kepuasan wisatawan nusantara mandiri, 4) diantara lima dimensi experiential marketing, manakah dimensi yang mempengaruhi minat berkunjung kembali wisatawan nusantara mandiri, 5) apakah brand image memepengaruhi minat berkunjung kembali wisatawan nusantara mandiri, 6) apakah kepuasan mempengaruhi minat berkunjung kembali wisatawan nusantara mandiri pada daya tarik wisata Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat. Teknik Pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Data diperoleh dengan membagikan kuesioner tentang kelima dimensi experiential marketing, brand image, kepuasan dan minat berkunjung kembali kepada 100 responden. Responden dalam penelitian ini adalah wisatawan nusantara mandiri yang sedang berkunjung di daya tarik wisata Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat. Analisis data menggunakan Path Analysis. Hasil penelitian menunjukkan 1) brand image Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat dalam benak wisatawan nusantara mandiri adalah sebagai tempat tinggal Raja (Sultan), pariwisata bersejarah, pariwisata berbasis budaya, pusat budaya Jawa, warisan budaya dan sejarah yang adiluhung, destinasi wisata yang unik, pusat perkembangan agama Islam, pusat kota Yogyakarta, dan kebudayaan dan tradisi Yogyakarta yang masih terjaga , 2) diantara lima dimensi experiential marketing, dimensi yang berpengaruh terhadap kepuasan wisatawan nusantara mandiri adalah dimensi sikap (act) dan dimensi berhubungan atau keterkaitan (relate), 3) brand image tidak berpengaruh terhadap kepuasan wisatawan nusantara, 4) diantara lima dimensi experiential marketing, dimensi yang berpengaruh terhadap minat berkunjung kembali wisatawan nusantara mandiri adalah dimensi perasaan (feel) dan dimensi berhubungan atau keterkaitan (relate), 5) brand image berpengaruh terhadap minat berkunjung kembali wisatawan nusantara mandiri, 6) kepuasan tidak berpengaruh terhadap minat berkunjung kembali wisatawan nusantara mandiri pada daya tarik wisata Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat. Kata kunci : Experiential Marketing, Brand Image, Kepuasan, Minat Berkunjung Kembali xvii PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ABSTRACT THE INFLUENCE OF EXPERIENTIAL MARKETING AND BRAND IMAGE TO REVISIT INTENTION Case Studies at Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat Agnes Andrieani Sanata Dharma University Yogyakarta 2016 This study aims to find out: 1) the brand image of Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat, 2) the dimensions that influence the satisfaction of local sole traveller, 3) whether brand image influence the satisfaction of local sole traveller, 4) the dimensions that influence the revisit intention of local sole traveller, 5) whether brand image influence the revisit intention of local sole traveller, 6) whether satisfaction influence the revisit intention of local sole traveller on tourism attraction of Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat. Sampling techniques used was purposive sampling. Data is collected by distributing the questionnaire about five dimensions of experiential marketing, brand image, satisfaction and revisit intention to 100 respondents. Respondents in this research is local sole traveller who were visiting the tourism attraction of Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat. Analysis of data used was Path Analysis. The research results showed that: 1) the images of Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat according to local sole traveller were the palace of the king (sultan), historical tourism, culturebased tourism, the center of Javanese culture, cultural heritage and valuable history, unique tourism destination, islamic development center, the center of Yogyakarta City, and Yogyakarta’s culture and good tradition, 2) among five dimensions of experiential marketing, dimensions that influenced the satisfaction of local sole traveller were act and relate dimension, 3) brand image did not influence the satisfaction of local sole traveller, 4) among five dimensions of experiential marketing, dimensions that influenced the revisit intention of local sole traveller were feel and relate dimension, 5) brand image influenced the revisit intention of local sole traveller, 6) satisfaction did not influence the revisit intention of local sole traveller on tourism attraction of Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat. Keywords: Experiential Marketing, Brand Image, Satisfaction, Revisit Intention xviii PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pariwisata merupakan sektor yang penting di Negara Indonesia. Kekayaan alam dan budaya merupakan komponen penting dalam bidang pariwisata di Indonesia. Tempat-tempat wisata di Indonesia didukung dengan warisan budaya yang kaya mencerminkan sejarah dan keberagaman etnis Indonesia yang dinamis. Pariwisata bukanlah hal baru bagi kita semua, pariwisata dibagi menjadi 6 jenis yaitu Pariwisata untuk menikmati perjalanan (Pleasure Tourism), Pariwisata untuk rekreasi (Recreation Tourism), Pariwisata untuk kebudayaan (Cultural Tourism), Pariwisata untuk olahraga (Sports Tourism), Pariwisata untuk urusan usaha dagang (Business Tourism) dan Pariwisata untuk berkonvensi (Convention Tourism) (Spillane 1987: 2931). Searah dengan perkembangan jaman, terdapat sebuah konsep pemasaran baru yang dikembangkan oleh Bernd H. Schmitt (dalam Jatmiko dan Adharini, 2012:192) yaitu sebuah konsep pemasaran yang yang disebut konsep experiential marketing. Konsep experiential marketing ini, berusaha untuk menghadirkan pengalaman yang positif, mengesankan dan unik kepada kosumen. Dengan adanya konsep pemasaran experiential marketing ini, pelanggan diharapkan mampu untuk membedakan produk dan jasa yang satu dengan yang lain karena konsep experiential marketing dapat digunakan untuk menjadi jalan bagi konsumen untuk dapat merasakan dan memperoleh 1 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2 pengalaman secara langsung melalui lima tipe pengalaman atau lima dimensi experiential marketing. Tipe pengalaman atau dimensi experiential marketing yang dimaksud antara lain adalah sense, feel, think, act, dan relate. Dengan konsep experienitial marketing ini, diharapkan konsumen akan merasakan pengalaman konsumsi produk atau jasa yang selalu tertanam dalam benak mereka. Potensi sebuah destinasi wisata sebagai pilihan tujuan wisata dapat dilakukan dengan perlakuan khusus pada proses pemasaran jasa, dan dapat dilakukan dengan pembentukan brand image tempat wisata tersebut dibenak wisatawan. Merek menjadi sangat penting bagi strategi pemasaran untuk meningkatkan daya saing, menghasilkan nilai tambah dan mendorong penjualan. Dewasa ini, merek digunakan untuk mengkomunikasikan nilai dan karakter perusahaan atau produk melalui asosiasi. Merek dan brand image merupakan dua hal yang tidak dapat berpisah, Keller, 1993 (dalam Ferrinadewi 2008: 165) brand image adalah persepsi tentang merek yang merupakan refleksi memori konsumen akan asosiasinya pada merek tersebut. Sebuah brand image suatu produk atau jasa di benak konsumen dapat positif maupun negatif. Brand image yang positif akan memberi manfaat bagi produsen untuk lebih dikenal oleh konsumen. Namun brand image suatu produk atau jasa bisa saja negatif, apabila brand image suatu produk atau jasa negatif maka konsumen akan cenderung mempertimbangkan lebih jauh lagi ketika akan membeli produk atau jasa. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3 Ketika wisatawan berkunjung di tempat wisata, seorang wisatawan akan merasakan kepuasan atau kekecewaan setelah menyelesaikan kunjungan wisatanya. Tidak hanya berhenti pada kepuasan wisatawan saja, namun setelah seorang wisatawan berkunjung di sebuah tempat wisata, wisatawan tersebut dapat mengevaluasi tempat wisata yang dikunjunginya. Setelah proses evaluasi tersebut, wisatawan dapat berkunjung kembali atau bahkan wisatawan tidak akan mau berkunjung kembali ke daya tarik wisata tersebut. Oleh sebab itu, konsep pemasaran yang bertujuan untuk membentuk wisatawan yang loyal perlu dilakukan. Konsep experiential marketing adalah sebuah konsep pemasaran yang bertujuan untuk membentuk wisatawan yang loyal dengan menyentuh emosi dan memberikan suatu feeling yang positif terhadap produk daan jasa yang dikomsumsi. Membentuk wisatawan yang loyal juga dapat dengan pembentukan brand image pada sebuah daya tarik wisata. Berbagai asosiasi yang diingat oleh wisatawan dapat dirangkai sehingga membentuk citra merek (brand image). Setelah melakukan kunjungan wisata, wisatawan akan mengingat kesan yang ditangkap dari kunjungan wisatanya. Jika wisatawan merasakan manfaatnya, dan merasa bahwa daya tarik wisata lain tidak akan bisa memuaskan keinginannya, ingatan wisatawan akan daya tarik wisata tersebut akan semakin besar. Setiap pariwisata yang ada pasti akan mempunyai karakteristiknya sendiri-sendiri. Pulau Jawa menjadi pilihan yang sesuai bagi peneliti untuk melaksanakan penelitian. Pulau Jawa adalah pulau yang sebagian besar PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4 terbentuk dari aktivitas vulkanik. Deretan gunung-gunung berapi membentuk jajaran yang terbentang dari timur hingga barat pulau ini, dengan dataran endapan aluvial sungai di bagian utara. Banyak sejarah Indonesia berlangsung di pulau ini. Dahulu, Jawa adalah pusat beberapa kerajaan Hindu-Budha, kesultanan Islam, pemerintahan kolonial Hindia-Belanda, serta pusat pergerakan kemerdekaan Indonesia. Pulau Jawa berdampak besar terhadap kehidupan sosial, politik, dan ekonomi Indonesia. Di Pulau Jawa juga terdapat kerajaan, yaitu kerajaan Mataram. Namun, dengan ditandatanganinya Perjanjian Giyanti (13 Februari 1755) antara Pangeran Mangkubumi dan VOC di bawah Gubernur-Jendral Jacob Mossel, maka Kerajaan Mataram dibagi dua. Pangeran Mangkubumi diangkat sebagai Sultan dengan gelar Sultan Hamengkubuwana I dan berkuasa atas setengah daerah Kerajaan Mataram. Sementara itu Sunan Pakubuwana III tetap berkuasa atas setengah daerah lainnya dengan nama baru Kasunanan Surakarta dan daerah pesisir tetap dikuasai VOC. Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat secara umum, istana para Sultan Yogyakarta memiliki tujuh kompleks inti yaitu Siti Hinggil Ler (Balairung Utara), Kamandhungan Ler (Kamandhungan Utara), Sri Manganti, Kedhaton, Kamagangan, Kamandhungan Kidul (Kamandhungan Selatan), dan Siti Hinggil Kidul (Balairung Selatan). Selain itu Karaton Ngayoyakarta Hadiningrat memiliki berbagai warisan budaya baik yang berbentuk upacara maupun benda-benda kuno dan bersejarah. Di sisi lain, Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat juga merupakan suatu lembaga adat lengkap dengan pemangku PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5 adatnya. Oleh karenanya tidaklah mengherankan jika nilai-nilai filosofi begitu pula mitologi menyelubungi Karaton Ngayoyakarta Hadiningrat. Dan untuk itulah pada tahun 1995 Komplek Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat dicalonkan untuk menjadi salah satu Situs Warisan Dunia UNESCO. Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat tidak hanya menjadi tempat tinggal raja, namun juga menjadi penjaga nyala kebudayaan Jawa. Di Karaton, kita dapat belajar dan melihat secara langsung bagaimana budaya tetap dilestarikan di tengah laju perkembangan dunia. Tabel 1.1 Data pengunjung Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat 2015 2014 Bulan Wisatawan Wisatawan Wisatawan Wisatawan Domestik Mancanegara Domestik Mancanegara 63.142 8.581 45.920 7.430 Januari 29.166 6.138 37.765 7.406 Februari 53.492 8.570 37.367 7.068 Maret 40.670 9.910 36.933 7.322 April 101.726 11.476 70.040 9.392 Mei 72.670 10.619 32.439 9.066 Juni 9.821 12.522 20.453 11.478 Juli 30.473 17.371 24.581 19.428 Agustus 26.950 14.444 18.154 11.062 September 42.560 10.315 38.784 9.526 Oktober 45.825 8.788 34.361 7.452 November 87.417 10.226 86.906 11.260 Desesmber 603.912 128.960 483.703 117.890 Total Sumber : Tepas Pariwisata Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat, 2016 Berdasarkan uraian di atas maka penulis mengambil penelitian yang berjudul “Pengaruh Experiential Marketing Dan Brand Image Terhadap Minat Berkunjung Kembali Destinasi Wisata Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat” PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 6 B. Rumusan Masalah 1. Bagaimana brand image Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat dalam benak wisatawan nusantara mandiri? 2. Diantara lima dimensi experiential marketing dimensi manakah yang berpengaruh terhadap kepuasan wisatawan nusantara mandiri? 3. Apakah brand image berpengaruh terhadap kepuasan wisatawan nusantara mandiri? 4. Diantara lima dimensi experiential marketing dimensi manakah yang berpengaruh terhadap minat berkunjung kembali wisatawan nusantara mandiri ke Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat? 5. Apakah brand image berpengaruh terhadap minat berkunjung kembali wisatawan nusantara mandiri untuk ke Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat? 6. Apakah kepuasan wisatawan nusantara mandiri berpengaruh terhadap minat berkunjung kembali wisatawan nusantara mandiri untuk ke Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat? C. Batasan Masalah Batasan masalah ini, penulis menyadari bahwa terdapat berbagai macam faktor yang dapat mempengaruhi kepuasan wisatawan serta faktor yang mempengaruhi wisatawan untuk tertarik mengunjungi kembali sebuah destinasi wisata. Akan tetapi, agar permasalahan tidak meluas, penulis hanya membatasi dengan memilih dimensi experiential marketing serta brand image Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat terhadap minat wisatawan berkunjung kembali Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat. Responden dari penelitian ini PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 7 yaitu wisatawan nusantara mandiri Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat yang sedang berkunjung di Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat. D. Tujuan Penelitian Tujuan pembahasan ini yaitu : 1. Untuk mengetahui Brand image Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat. 2. Untuk mengetahui diantara lima dimensi experiential marketing, dimensi manakah yang mempengaruhi kepuasan wisatawan nusantara mandiri Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat. 3. Untuk mengetahui apakah Brand image mempengaruhi Kepuasan wisatawan nusantara mandiri Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat. 4. Untuk mengetahui diantara lima dimensi experiential marketing dimensi manakah yang mempengaruhi minat wisatawan nusantara mandiri Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat untuk berkunjung kembali ke Karaton Ngayogyakarta Hadingrat. 5. Untuk mengetahui apakah brand image Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat mempengaruhi minat wisatawan nusantara mandiri untuk mengunjungi kembali ke Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat. 6. Untuk mengetahui apakah kepuasan wisatawan nusantara mandiri mempengaruhi minat wisatawan nusantara mandiri untuk berkunjung kembali ke Karaton Ngayogyakarta Hadingrat. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 8 E. Manfaat Penelitian Penelitian ini tidak sekedar untuk menguji hipotesis yang ada, namun diharapkan juga dapat berguna untuk semua pihak yang membutuhkan. 1. Bagi komponen- komponen utama dalam bidang pariwisata a. Hasil penelitian dapat diinformasikan kepada pihak-pihak terkait seperti para pengambil keputusan pariwisata, pemasar pariwisata dan pelaku pariwisata serta masyarakat umum sebagai dasar dan data yang digunakan dalam pertimbangan pengambilan keputusan. b. Hasil penelitian ini dapat membantu mempromosikan potensi wisata yang dimiliki Kota Yogyakarta. 2. Bagi Pemerintah Daerah Sebagai masukan untuk pemerintah dalam mengembangkan sektor pariwisata dan penelitian ini dapat digunakan pertimbangan untuk pengembangan lebih lanjut sektor pariwisata. 3. Bagi Universitas Penulis berharap agar penelitian ini dapat memberikan wacana ilmiah bagi lingkungan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta sebagai acuan, referensi dan pertimbangan dalam penulisan karya ilmiah. 4. Bagi Peneliti Bagi peneliti dapat menerapkan teori – teori yang didapat selama masa perkuliahan secara nyata untuk menyelesaikan masalah – masalah dan untuk menambah wawasan khususnya dibidang pariwisata khususnya Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKAN A. Landasan Teori 1. Pasar Kotler (2000:9) menjelaskan pasar atau market adalah “a Collection of buyers and sellers who transact over a particular product or product class”. Pasar adalah sekumpulan pembeli dan penjual yang melakukan transaksi sebuah produk atau kelompok produk tertentu (pasar perumahan atau bahan makanan). 2. Pemasaran Pemasaran adalah “segala kegiatan yang menawarkan suatu produk untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen” (Laksana,2008:4). Pemasaran atau Marketing, Kotler (2000:9) adalah “is a societal process by which individuals and groups obtain what they need and want through creating, offering, and freely exchanging products and services of value with others”. Pemasaran yaitu suatu proses sosial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan secara bebas mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain. Kotler (2000:3) menguraikan ruang lingkup pemasaran (The scope of marketing) meliputi 10 jenis produk, yang merupakan bagian dari ruang lingkup marketing yaitu : PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 10 a. Goods : Barang-barang fisik. b. Services : Jasa / pelayanan yang bersifat non fisik, yang menyertai atau tidak menyertai produk barang fisik. c. Experiences : Pengalaman kegiatan seseorang yang dapat dinikmati oleh orang lain. d. Event : Kegiatan atau peristiwa yang dibutuhkan oleh orang banyak. e. Persons : Keahlian atau ketenaran seseorang. f. Places : Tempat atau kota yang memiliki keunggulan, keunikan (sejarah) atau keindahan. g. Properties : Hak kepemilikan bias berupa benda nyata (real estate) atau finansial (saham dan obligasi). h. Organizations : Lembaga atau wadah yang dapat memberikan citra atau nilai jual dari suatu produk. i. Information : Informasi yang dapat diproduksi dan dipasarkan (sekolah, surat kabar). 3. Manajemen Pemasaran Kotler dan Armstrong (2002:14), terjemahan Wilhelmus W. Bakowatun menyebutkan bahwa “Manajemen pemasaran adalah analisis, perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian atas program yang dirancang untuk menciptakan, membangun, dan mempertahankan pertukaran yang menguntungkan dengan pembeli sasaran dengan maksud untuk mencapai sasaran organisasi” PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 11 Kotler (2000:9) menjelaskan manajemen pemasaran “is the process of planning and executing the conception, pricing, promotion, and distribution of ideas, goods, services to create exchanges that satisfy individual and organizational goal”. Manajemen pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan pemikiran, penetapan harga, promosi serta penyaluran gagasan, barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang memenuhi sasaran-sasaran individu dan organisasi. Manajemen pemasaran adalah pertukaran produk yang dilakukan melalui aktifitas dari bauran pemasaran, yaitu product, price, promotion and place (Laksana,2008:5). 4. Perilaku Konsumen Sangadji dan Sopiah (2013:9) menyebutkan bahwa perilaku konsumen adalah tindakan yang dilakukan konsumen guna mencapai dan memenuhi kebutuhannya guna baik untuk menggunakan, mengkonsumsi, maupun menghabiskan barang dan jasa, termasuk proses keputusan yang medahului dan yang menyusul. Dari pengertian perilaku konsumen tersebut, dapat disimpulkan bahwa perilaku konsumen adalah : a. Disiplin ilmu yang mempelajari perilaku individu, kelompok, atau organisasi dan proses-proses yang digunakan konsumen untuk menyeleksi, menggunakan produk, pelayanan, pengalaman (ide) untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen, dan dampak dari proses-proses tersebut pada konsumen dan masyarakat. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 12 b. Tindakan yang dilakukan oleh konsumen guna mencapai dan memenuhi kebutuhannya baik dalam penggunaan, pengkonsumsian, maupun penghabisan barang dan jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan yang menyusul. c. Tindakan atau perilaku yang dilakukan konsumen yang dimulai dengan merasakan adanya kebutuhan dan keinginan, kemudian berusaha mendapatkan produk yang diinginkan, mengkonsumsi produk tersebut, dan berakhir dengan tindakan-tindakan pasca pembelian, yaitu perasaan puas atau tidak puas. Kemudian berdasarkan pengertian di atas dapat dijabarkan tahap-tahap perilaku konsumen yang meliputi : a. Tahap untuk merasakan adanya kebutuhan dan keinginan. b. Usaha untuk mendapatkan produk, mencari informasi tentang produk, harga, dan saluran distribusi. c. Pengonsumsian, penggunaan, dan pengevaluasian produk setelah digunakan. d. Tindakan pasca pembelian yang berupa perasaan puas atau tidak puas. Dalam perjalananya disiplin ilmu perilaku konsumen juga dipengaruhi oleh atau mendapatkan sumbangan dari disiplin ilmu yang lain seperti ilmu perilaku organisasi, pemasaran, psikologi, sosiologi, antropologi, dan ekonomi. Tujuan mempelajari dan menganalisis perilaku konsumen adalah sebagai berikut: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 13 a. Untuk mengimplementasikan konsep pemasaran sebagai rencana untuk mempengaruhi calon konsumen; b. Untuk memahami pengaruh yang kompleks ketika konsumen mengkonsumsi produk yang dibeli; c. Untuk meningkatkan kepercayaan diri manajer (pemasaran) untuk memprediksi respons konsumen setelah strategi pemasaran ditetapkan dan dilaksanakan; d. Untuk menghindari kriteria unjuk-diri (self-reference criterion). Setiap konsumen memiliki tingkat pemahaman yang berbeda-beda tentang produk yang dibelinya. Ada yang tingkat pemahamannya tinggi, ada juga yang rendah. 5. Pariwisata Undang-undang Nomor 10 tahun 2009 mengartikan pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata dan didukung berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha dan pemerintah. Ricardson dan Fliker (2004:7) Tourism comprises the activities of person, travelling to and staying in place outside their usual environment for not more than one consecutive year for leisure, business and other purpose. 6. Jenis - jenis Pariwisata Spillane (1987:29-31) membagi jenis-jenis pariwisata berdasarkan motif tujuan perjalanan dapat dibedakan menjadi beberapa jenis pariwisata khusus, yaitu : PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 14 a. Pariwisata untuk menikmati perjalanan (Pleasure Tourism) Jenis pariwisata ini dilakukan oleh orang-orang yang meninggalkan tempat tinggalnya untuk berlibur, mencari udara segar, memenuhi kehendak ingin tahunya, mengendorkan ketegangan syaraf, melihat sesuatu yang baru menikmati keindahan alam, mengetahui hikayat rakyat setempat, mendapatkan ketenangan. b. Pariwisata untuk rekreasi (Recreation Tourism) Pariwisata ini dilakukan untuk pemanfaatan hari-hari libur untuk beristirahat, memulihkan kembali kesegaran jasmani dan rohaninya, dan menyegarkan diri dari keletihan dan kelelahannya. Dapat dilakukan pada tempat yang menjamin tujuan-tujuan rekreasi yang menawarkan kenikmatan yang diperlukan seperti tepi pantai, pegunungan, pusat-pusat peristirahatan dan pusat-pusat kesehatan. c. Pariwisata untuk kebudayaan (Cultural Tourism) Jenis ini ditandai oleh adanya rangkaian motivasi, seperti keinginan untuk belajar di pusat-pusat pengajaran dan riset, mempelajari adatistiadat, kelembagaan, dan cara hidup masyarakat yang berbeda-beda, mengunjungi monumen bersejarah, peninggalan masa lalu, pusat-pusat kesenian dan keagamaan, festival seni musik, teater, tarian rakyat dan lain-lain. d. Pariwisata untuk olahraga (Sports Tourism) Pariwisata ini dapat dibagi lagi menjadi dua kategori: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 15 1) Big sports events, yaitu peristiwa-peristiwa olahraga besar seperti Olympiade Games, kejuaraan ski dunia, kejuaraan tinju dunia, dan lain-lain yang menarik perhatian bagi penonton atau penggemarnya. 2) Sporting tourism of the Practitioners, yaitu pariwisata olahraga bagi mereka yang ingin berlatih dan mempraktekkan sendiri seperti pendakian gunung, olahraga naik kuda, berburu, memancing dan lainlain. e. Pariwisata untuk urusan usaha dagang (Business Tourism) Menurut para ahli teori, perjalanan pariwisata ini adalah bentuk profesional travel atau perjalanan karena ada kaitannya dengan pekerjaan atau jabatan yang tidak memberikan kepada seseorang untuk memilih tujuan maupun waktu perjalanan. f. Pariwisata untuk berkonvensi (Convention Tourism) Pariwisata ini banyak diminati oleh negara-negara karena ketika diadakan suatu konvensi atau pertemuan maka akan banyak peserta yang hadir untuk tinggal dalam jangka waktu tertentu di negara yang mengadakan konvensi. Negara yang sering mengadakan konvensi akan mendirikan bangunan-bangunan yang menunjang diadakannya pariwisata konvensi. 7. Jumlah Orang Yang Melakukan Perjalanan a. Individual tour (wisatawan perseorangan) yaitu suatu perjalanan wisata yang dilakukan oleh satu orang atau pasangan suami istri. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 16 b. Family group tour (wisata keluarga) yaitu suatu perjalanan wisata yang dilakukan oleh serombongan keluarga yang masih mempunyai hubungan kekerabatan. c. Group tour (wisata rombongan) yaitu perjalanan wisata yang dilakukan bersama-sama dan dipimpin oleh seseorang. 8. Wisatawan Smith (dalam Kusumaningrum, 2009:16), menjelaskan bahwa wisatawan adalah orang yang sedang tidak bekerja, atau sedang berlibur dan secara sukarela mengunjungi daerah lain untuk mendapatkan sesuatu yang lain.U.N Confrence on Interest Travel and Tourism di Roma 1963 (dalam Irawan, 2010:12), menggunakan istilah pengunjung (visitor) untuk setiap orang yang datang ke suatu negara yang bukan tempat tinggalnya yang biasa untuk keperluan apa saja, selain melakukan perjalanan yang digaji. Pengunjung yang dimaksudkan meliputi 2 kategori : a. Wisatawan: pengunjung yang datang ke suatu negara yang dikunjunginya tinggal selama 24 jam dan dengan tujuan untuk bersenang–senang, berlibur, kesehatan, belajar, keperluan agama dan olahraga, bisnis, keluarga, utusan dan pertemuan. b. Excurtionist: pengunjung yang hanya tinggal sehari di negara yang dikunjunginya tanpa bermalam. UN. Convention Concerning Costums Facilities for Touring (dalam Irawan, 2010:12), wisatawan adalah setiap orang yang datang ke suatu PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 17 negara karena alasan yang sah, selain untuk berimigrasi dan yang tinggal setidaknya selama 24 jam dan selama– lamanya 6 bulan dalam tahun yang sama”. Wisatawan menurut sifatnya (Kusumaningrum, 2009:18): a. Wisatawan modern Idealis, wisatawan yang sangat menaruh minat pada budaya multinasional serta eksplorasi alam secara individual. b. Wisatawan modern Materialis, wisatawan dengan golongan Hedonisme (mencari keuntungan) secara berkelompok. c. Wisatawan tradisional Idealis, wisatawan yang menaruh minat pada kehidupan sosial budaya yang bersifat tradisional dan sangat menghargai sentuhan alam yang tidak terlalu tercampur oleh arus modernisasi. d. Wisatawan tradisional Materialis, wistawan yang berpandangan konvensional, mempertimbangkan keterjangkauan, murah dan keamanan. 9. Experiental Marketing a. Experiental Marketing Experiential Marketing berasal dari 2 kata yaitu Experiential dan Marketing. Experiential sendiri berasal dari kata experience yang berarti sebuah pengalaman. Sedangkan Marketing adalah sebagai proses dimana perusahaan menciptakan nilai bagi pelanggan dan membangun hubungan yang kuat dengan pelanggan dengan tujuan untuk menangkap nilai dari pelanggan sebagai imbalannya (Kotler & Armstrong, 2008:6). Schmitt, (dalam Jatmiko & Adharini, 2012:130), experience adalah kejadian-kejadian pribadi yang terjadi dikarenakan adanya tanggapan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 18 stimulasi atau rangsangan tertentu (misalnya yang diberikan oleh pihak pemasar sebelum dan sesudah pembelian barang atau jasa) pada setiap individu secara personal. Experiental marketing adalah sebuah konsep pemasaran yang bertujuan untuk membentuk pelanggan-pelanggan yang loyal dengan menyentuh emosi mereka dan memberikan suatu feeling yang positif terhadap produk dan jasa yang mereka konsumsi (Kartajaya, 2004:163) Andreani ( 2007 : 2 ) Experiental Marketing adalah lebih dari sekedar memberikan informasi dan peluang pada pelanggan untuk memperoleh pengalaman atas keuntungan yang didapat dari produk atau jasa itu sendiri tetapi juga membangkitkan emosi dan perasaan yang berdampak terhadap pemasaran. b. Dimensi Experiental Marketing Shcmitt, (dalam Jatmiko & Adharini, 2012:130), menyatakan bahwa sasaran dari experiental marketing adalah untuk memberi pegalaman kepada semua konsumen melalui lima tipe pengalaman yaitu Sense, Feel, Think, Act, dan Relate sebagai berikut : 1) Sense Merupakan tipe pengalaman yang bertujuan menciptakan sensory experience melalui lima panca indera manusia, meliputi penglihatan, suara, sentuhan, perasaan, dan penciuman yang memberikan kesan keindahan, kesenangan, kepuasan, melalui (rangsangan), proses, dan consequences (akibat). adanya stimuli PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 19 2) Feel Merupakan tipe pengalaman yang mampu menyentuh perasaan tedalam (innerfeelings) dan emosi pelanggan dengan tujuan membangkitkan pengalaman afektif sehingga ada rasa gembira dan bangga. 3) Think Merupakan tipe pengalaman yang bertujuan menuntut pemikiran kreatif konsumen tentang sebuah perusahaan dan merek. 4) Act Merupakan tipe pengalaman yang didesain untuk menciptakan pengalaman konsumen yang bertujuan untuk mempengaruhi perilaku, gaya hidup, dan interaksi dengan orang lain. 5) Relate Merupakan kombinasi sense, feel, think, dan act yang bertujuan untuk mengkaitkan individu dengan sesuatu yang berada diluar dirinya dengan masyarakat atau budaya. c. Tujuan dari Pemasaran Experiential Marketing Penelitian yang berkesinambungan telah mengungkap delapan tujuan utama pemasaran eksperiensial yang disebutkan di bawah ini. Tujuan ini perlu diberikan suatu kepentingan yang berbeda demi kumpulan informasi yang riil, tidak bias, dan konkret sembari melakukan penelitian pemasaran eksperiensial : 1) Membangun Hubungan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 20 2) Menghasilkan Interaksi 3) Memverifikasi Audiens Sasaran 4) Meningkatkan Kesadaran 5) Meningkatkan Relevansi 6) Meningkatkan Loyalitas 7) Meningkatkan Ujicoba d. Karekteristik Experiential Marketing Schmitt (1999:12) Tahap awal dari sebuah experiential marketing berfokus pada tiga kunci pokok, diantaranya : 1) Fokus Pada Pengalaman Pelanggan Pengalaman pelanggan melibatkan panca indera, hati, pikiran yang dapat menempatkan pembelian produk atau jasa di antara konteks yang lebih besar dalam kehidupan 2) Pola Konsumsi Analisis pola konsumsi dapat menimbulkan hubungan untuk menciptakan sinergi yang lebih besar. Produk dan jasa tidak lagi dievaluasi secara terpisah, tetapi dapat dievaluasi sebagai bagian dari keseluruhan pola penggunaan yang sesuai dengan kehidupan konsumen. Hal yang terpenting, pengalaman setelah pembelian diukur melalui kepuasan dan loyalitas. 3) Keputusan Rasional dan Emosioal Pengalaman dalam hidup sering digunakan untuk memenuhi fantasi, perasaan, dan kesenangan. Dalam experiental marketing kepuasan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 21 pembelian suatu barang atau jasa tidak hanya dilihat dari sisi rasionalnya tetapi juga dari sisi emosionalnya. Konsumen tidak hanya ingin menjadi pembuat kepuasan yang rasional tetapi juga konsumen ingin dihibur, dirangsang, serta dipengaruhi secara emosional dan ditantang secara kreatif. 10. Merek (Brand) Merek adalah suatu nama, istilah, tanda, lambang, atau disain, atau gabungan semua yang diharapkan mengidentifikasi barang atau jasa dari seseorang, penjual atau sekelompok penjual, dan diharapkan akan memebedakan barang atau jasa dari produk pesaing (Laksana,2008:77). Laksana (2008:78) menguraikan lima manfaat merek bagi si penjual yaitu : a. Nama merek memudahkan penjual untuk mengolah pesanan-pesanan dan menekan permasalahan. b. Nama merek dan tanda dagang secara hukum akan melindungi penjual dari pemalsuan ciri-ciri produk, karena bila demikian, maka setiap pesaing akan meniru produk yang telah berhasil di pasaran. c. Merek memberi penjual peluang kesetiaan konsumen pada produk. d. Merek dapat membantu penjual dalam mengelompokkan pasar ke dalam segmen-segmen. e. Citra perusahaan dapat dibina dengan adanya merek yang baik. Dengan membawa nama perusahaan, merek ini sekaligus mengiklankan kualitas dan besarnya perusahaan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 22 Tjiptono (2011:59) merek sebagai kepribadian. Dalam tahap ini konsumen menghadapi begitu banyak merek yang semuanya menyampaikan janji fungsional. Kemajuan teknologi membuat setiap perusahaan sukar mengandalkan keunggulan fungsional dalam jangka panjang, karena setiap keunggulan bisa ditiru atau disamai oleh para pesaingnya. Konsekuensinya, setiap merek yang bersaing dalam kategori produk yang sama cenderung menjadi serupa atau mirip dalam hal fungsionalitas. Dalam rangka menciptakan diferensiasi, pemasar mulai berfokus pada upaya menyertakan nilai emosional pada mereknya dan mengkomunikasikannya lewat metafora kepribadian merek (brand personality). Kepribadian merek yang dipilih adalah yang mampu menyelaraskan nilai emosional merek dan gaya hidup konsumen sasaran. Berdasarkan teori konstruksionisme sosial, merek memiliki makna simbolis. Misalnya, kepemilikan barang dan merek seringkali digunakan individu dalam mengekspresikan dirinya dan masa lalunya, nilai personal, keyakinan religious, identitas etnis, kompetensi diri, kekuatan dan status sosial, dan diferensiasi dirinya dengan orang lain. Semua individu berpartisipasi dalam proses mentransfer, mereproduksi dan mentransformasi makna social obyek-obyek tertentu. Sebagai konsumen, individu dalam sebuah kelompok social menginterprestasikan informasi pemasaran (seperti iklan) dan menggunakan merek untuk menyampaikan signal spesifik kepada orang lain mengenai dirinya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 23 Individu lain menginterprestasikan signal-signal ini untuk membentuk citra dan sikap terhadap pemakai merek. Jika pemakai merek tidak mendapatkan reaksi sesuai harapannya, maka ia akan mempertimbangkan ulang pemakaian merek bersangkutan. Proses decoding makna dan nilai merek serta pemakaian merek secara tepat ini merupakan keterlibatan aktif konsumen dalam citra merek. Produk dan merek digunakan dalam setiap budaya untuk mengekspresikan prinsip-prinsip kultural dan membentuk kategori kultural. Individu dapat diklasifikasikan berdasarkan merek. Sangadji dan Sopiah (2013:323) menyebutkan bahwa merek merupakan suatu nama atau simbol yang mengidentifikasi suatu produk dan membedakannya dengan produk-produk lain sehingga mudah dikenali oleh konsumen ketika hendak membeli sebuah produk. Keberadaan merek sangatlah penting bagi sebuah produk atau jasa, bahkan tidak mengherankan jika merek sering kali dijadikan kriteria untuk mengevaluasi suatu produk. 11. Brand Image Tjiptono (2011:112) menyebutkan bahwa brand image atau brand description merupakan deskripsi tentang asosiasi dan keyakinan konsumen terhadap merek tertentu. Sejumlah teknik kuantitatif dan kualitatif telah dikembangkan untuk membantu mengungkap persepsi dan asosiasi konsumen terhadap sebuah merek tertentu, diantaranya multi-dimensional scaling, projection techniques, dan sebagainya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 24 Citra merek (brand image) menurut Sangadji dan Sopiah (2013:327) mengatakan bahwa citra merek dapat positif atau negatif, tergantung padapersepsi seseorang terhadap merek. Jika digambarkan, pengetahuan kosumen atas merek akan tampak seperti berikut. Berdasarkan Gambar 2.1 dapat diketahui bahwa komponen citra merek adalah asosiasi merek, dan dukungan, kekuatan, dan keunikan asosiasi merek. KESADARAN MEREK Pengenalan terhadap merek Hal-hal yang tidak berhubungan dengan produk (contoh : harga, kemasan, pemakai, dan citra Kemampuan untuk mengingat merek PENGETAHUAN AKAN MEREK Atribut Jenis-jenis Asosiasi Merek Manfaat Hal-hal yang berhubungan dengan produk (contoh : warna, ukuran, desain) Fungsional Simbolis CITRA MEREK Evaluasi keseluruhan (sikap) Pengalaman Dukungan, kekuatan, dan keunikan asosiasi merek Gambar 2.1 Kerangka Ekuitas Merek Berbasis Konsumen Sumber : Keller dalam Shimp et al, 2000 (dalam Sangadji dan Sopiah, 2013:328) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 25 a. Asosiasi merek (brand assosiation) Asosiasi merek adalah sekumpulan entitas yang bisa dihubungkan dengan suatu merek.” Lebih lanjut, Aaker dalam Rangkuti (2004) mendefinisikan asosiasi merek sebagai hal yang berkaitan dengan ingatan mengenai sebuah merek. “Asosiasi itu tidak hanya ada, namun juga mempunyai tingkat kekuatan (Aaker, 1997).”Asosiasi merupakan atribut yang ada dalam merek dan akan lebih besar apabila pelanggan mempunyai banyak pengalaman berhubungan dengan merek tersebut. Berbagai asosiasi yang diingat oleh konsumen dapat dirangkai sehingga membentuk citra merek (brand image). Keuntungan asosiasi merek tampak pada gambar berikut. Membantu Proses/Penyusunan Informasi Diferensiasi/Posisi Asosiasi Merek Alasan untuk Membeli Menciptakan Sikap/Perasaan Positif Basic Perluasan Gambar 2.2 Nilai Asosiasi Merek Sumber : Rangkuti, 2004 ( dalam Sangadji dan Sopiah, 2013:329) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 26 b. Dukungan asosiasi merek Dukungan asosiasi merek merupakan respons konsumen terhadap atribut, manfaat, serta keyakinan dari suatu merek produk berdasarkan penilaian mereka atas produk. Atribut di sini tidak berkaitan dengan fungsi produk, tetapi berkaitan dengan citra merek. Dukungan asosiasi merek tersebut ditunjukan dengan persepsi konsumen terhadap produk yang menganggap bahwa produk yang dikonsumsi itu baik dan bermanfaat bagi konsumen. c. Kekuatan asosiasi merek Setelah mengkonsumsi sebuah produk, konsumen akan mengingat kesan yang ditangkap dari produk tersebut. Jika konsumen telah merasakan manfaatnya, ingatan konsumen terhadap produk tersebut akan lebih besar lagi daripada ketika konsumen belum menggunakannya. Itulah yang membuat ingatan konsumen semakin kuat terhadap asosiasi sebuah merek. Kekuatan asosiasi merek ditunjukkan dengan reputasi baik yang dimiliki produk tersebut di mata konsumen, produk tersebut dirasa memiliki manfaat ekspresi diri dan menambah rasa percaya diri konsumen. d. Keunikan asosiasi merek Jika sebuah produk mempunyai ciri khas yang membedakannya dari produk lain, produk tersebut akan diingat oleh konsumen. Ingatan konsumen itu akan semakin kuat jika konsumen sudah merasakan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 27 manfaat dari sebuah produk dan merasa bahwa merek lain tidak akan bisa memuaskan keinginannya tersebut. Indikator Citra Merek (Brand Image) yaitu : a. Kesan Profesional Dimana produk atau jasa memiliki kesan professional atau memiliki kesan keahlian pada bidang apa yang dijualnya. b. Kesan Modern Produk atau jasa memiliki kesan modern atau memiliki teknologi yang selalu mengikuti perkembangan zaman. c. Melayani Semua Segmen Produk atau jasa mampu melayani semua segmen yang ada, tidak hanya melayani segmen khusus saja. d. Perhatian Pada Konsumen Dimana produk atau jasa yang dibuat produsen memberikan perhatian atau peduli pada keinginan dan kebutuhan konsumen. 12. Kepuasan Konsumen Sangadji dan Sopiah (2013:181) mengatakan bahwa setelah mengkonsumsi produk, konsumen kan merasakan kepuasan atau kekecewaan. Kepuasan akan mendorong konsumen untuk membeli ulang produk. Sebaliknya, jika kecewa, konsumen tidak akan membeli produk yang sama lagi dikemudian hari. Kepuasan konsumen merupakan evaluasi purna beli di mana alternatif yang dipilih sekurang-kurangnya sama atau PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 28 melampaui harapan konsumen. Kekecewaan timbul apabila kinerja yang aktual tidak memenuhi harapan konsumen. Sangadji dan Sopiah (2013:182) kepuasan diartikan sebagai adanya kesamaan adanya kesamaan antara kinerja produk dan pelayanan yang diterima dengan kinerja produk dan pelayanan yang diharapkan konsumen. Dalam era kompetisi bisnis yang ketat seperti sekarang, kepuasan konsumen merupakan hal yang utama. Konsumen diibaratkan sebagai raja yang harus dilayani, meskipun hal ini bukan berarti menyerahkan segala-galanya kepada konsumen. Usaha memuaskan kebutuhan konsumen harus dilakukan secara menguntungkan atau dengan situasi sama menang (win-win situation), yaitu keadaan dimana kedua belah pihak merasa puas dan tidak ada yang dirugikan. Kotler, Philip (2002:14) kepuasan mencerminkan penilaian seseorang tentang kinerja produk anggapannya (atau hasil) dalam kaitannya dengan ekspektasi. Jika kinerja produk tersebut tidak memenuhi ekspektasi, pelanggan tersebut tidak puas dan kecewa. Jika kinerja produk sesuai dengan ekspektasi, pelanggan tersebut puas. Jika kinerja produk melebihi ekspektasi, pelanggan tersebut senang. Kotler (2002:42) menerangkan bahwa konsumen tidak akan berhenti hanya sampai proses konsumsi produk. Hal ini disebabkan konsumen secara alamiah akan melakukan evaluasi atau penilaian kognitif berkaitan dengan kinerja produk atau jasa sesuai kemampuan barang atau jasa dalam memenuhi kebutuhan konsumen. Hasil dari proses evaluasi pasca konsumsi tersebut berupa kepuasan atau PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 29 ketidakpuasan terhadap pengkonsusian suatu produk maupun jasa. Agar perusahaan dapat memenangkan persaingannya, perusahaan harus mampu memberikan kepuasan pada konsumennya. Kepuasan konsumen adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang berasal dari perbandingan antara kesannya terhadap kinerja (atau hasil) suatu produk dan harapanharapannya. Kepuasan konsumen sangat tergantung pada persepsi dan harapan konsumen. Sebuah perusahaan perlu mengetahui beberapa faktor yang mempengaruhi persepsi dan harapan konsumen. Faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi dan harapan konsumen yaitu: a. Kebutuhan dan keinginan Berkaitan dengan hal-hal yang dirasakan oleh konsumen saat konsumen sedang mencoba melakukan transaksi dengan perusahaan. Jika pada saat itu kebutuhan dan keinginan terhadap produk yang ditawarkan oleh perusahan sangat besar, maka harapan-harapan konsumen yang berkaitan dengan kualitas produk dan layanan yang baik dari perusahaan. b. Pengalaman masa lalu Pengalaman masa lalu ketika mengkonsumsi produk dan layanan, baik dari perusahaan maupun pesaing-pesaingnya. c. Pengalaman teman-teman Pengalaman teman-teman tentang kualitas produk dan pelayanan perusahaan yang akan didapat konsumen. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 30 Faktor yang mempengaruhi kepuasan konsumen berhubungan dengan tingkah laku konsumen baik faktor budaya, faktor sosial, faktor pribadi dan faktor psikologi (Kotler & Amstrong, 2009:61). a. Faktor kebudayaan Faktor budaya memberi pengaruh yang paling luas dan mendalam terhadap perilaku konsumen. Faktor budaya terdiri dari beberapa komponen. Baik komponen budaya, sub-budaya dan kelas sosial. Budaya merupakan penentu keinginan dan perilaku yang mendasar dalam mempengaruhi keinginan dan kepuasan orang.sub-budaya terdiri atas nasionalitas, agama, kelompok, ras dan daerah geografi. Sedangkan kelas sosial adalah sebuah kelompok yang relatif homogen yang mempunyai susunan hirarki dan anggotanya memiliki nilai, minat dan tingkah laku. Kelas sosial tidak hanya ditentukan oleh satu faktor melainkan diukur sebagai kombinasi dari pekerjaan, pendapatan dan variable lainnya. b. Faktor sosial Faktor sosial terbagi atas kelompok kecil, keluarga, peran dan status. Orang yang berpengaruh terhadap kelompok dan lingkungannya biasanya orang yang mempunyai karakteristik, penampilan, pengetahuan dan kepribadian. Orang ini biasanya menjadi panutan karena pengaruhnya mat kuat. c. Faktor pribadi Faktor pribadi merupakan keputusan seseorang dalam menerima pelayanan dan menanggapi pengalaman sesuai dengan tahap-tahap PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 31 kedewasannya. Faktor pribadi konsumen dipengaruhi oleh usia dan tahap siklus hidup, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, status ekonomi, gaya hidup dan kepribadian. Usia mempunyai dimensi kronologis dan intelektual berkembang melalui pendidikan dan pelatihan. Usia merupakan tanda perkembangan kedewasaan seseorang untuk memutuskan sendiri atas suatu tindakan yang diambilnya. Usia juga dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya penyakit, misalnya penyakit kardio vaskuler dengan peningkatan usia. Pendidikan merupakan proses pengajaran baik formal maupun informal yang dialami seseorang. Hasilnya akan mempengauhi sikap dan perilaku seseorang dalam mendewasakan diri. Selain itu, pendidikan juga berkaian dengan harapan. Seseorang yang pendidikannya tinggi akan mengharapkan pelayanan yang lebih baik dan lebih tinggi. d. Faktor psikologi Faktor psikologi yang berperan dengan keputusan yaitu motivasi, pesepsi, pengetahuan, keyakinan dan pendirian. Motivasi mempunyai hubungan erat dengan kebutuhan. Ada kebutuhan biologis seperti lapar dan haus, ada kebutuhan psikologis seperti adanya pengakuan dan penghargaan. Kebutuhan akan menjadi motif untuk mengarahkan seseorang mencari keputusan. Secara keseluruhan, dimensi-dimensi kepuasan konsumen, yaitu: a. Kualitas yang dirasakan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 32 Penentu utama kepuasan konsumen yaitu kualitas atau kinerja. Kualitas sangat mendasar bagi seluuh kegiatan ekonomi karena dapat menggambarkan dua komponen pengalaman konsumsi. b. Nilai yang dirasakan Nilai yang dirasakan adalah tingkat oleh konsumen terhadap harga yang dibayar. Membandingkan nilai yang dirasakan setelah konsumen melakukan transaksi dengan penawaran yang diberikan oleh perusahaan berupa produk atau jasa. Dengan ini konsumen dapat menggunakan pertimbangan nilai untuk membandingkan produk atau jasa yang tinggi dan yang rendah. c. Harapan pelanggan Harapan pelanggan merupakan tahap awal sebelum konsumen merasakan nilai dan kualitas yang diberikan perushaan. Konsumen memiliki harapan sejauh mana penawaran perusahaan dalam produk dan jasa. Konsumen mendapat informasi-informasi dari berbagai sumber, selanjutnya memperkirakan perusahaan memiliki kemampuan untuk terus membeikan kreatifitas di masa depan. Tingkat kepuasan konsumen terhadap barang atau jasa akan menentukan loyalitas konsumen terhadap perusahaan. Apabila konsumen menilai barang atau jasa yang dikonsumsi atau yang dimanfaatkannya telah memenuhi kebutuhannya serta sesuai dengan harapannya maka kepuasan konsumen telah tercapai. Sebaliknya, apabila konsumen menilai bahwa PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 33 barang atau jasa yang dimanfaatkannya tidak mampu memenuhi harapanya, maka tingkat kepuasan konsumen dapat dikatakan sngat rendah. Pada titik inilah layanan purna jual menjalankan perannya. Berkurangnya kemampuan kerja suatu produk dapat mempengaruhi tingkat kepuasan konsumen. Layanan purna jual berupa perawatan, jasa komunikasi, penggantian suku cadang, bahkan penggantian dengan barang baru akan menentukan loyalitas konsumen terhadap perusahaan apabila layanan tersebut dilakukan dengan baik. Layanan purna jual yang baik dan berkualitas dapat memperpanjang usia kerja produk sekaligus mempererat relasi perusahaan dengan konsumen. 13. Minat Beli Kerin, et al (2009:89) mengatakan minat beli merupakan kecenderungan konsumen untuk membeli suatu merek atau mengambil tindakan yang berhubungan dengan pembelian yang diukur dengan tingkat kemungkinan konsumen melakukan pembelian. Minat beli adalah perilaku konsumen yang muncul sebagai respon terhadap objek yang menujukkan keinginan pelanggan untuk melakukan pembelian (Kotler & Keller 2009:137). Swasta dan Irawan (2005:349) mengemukakan faktor-faktor yang memepengaruhi minat membeli berhubungan dengan perasaan emosi, bila seseorang merasa senang dan puas dalam membeli barang atau jasa, maka hal itu akan memperkuat minat membeli, kegagalan biasanya menghilangkan minat. Tidak ada pembelian jika konsumen tidak pernah PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 34 menyadari kebutuhan dan keinginannya. Pengenalan masalah (problem recognition) terjadi ketika konsumen melihat adanya perbedaan yang signifikan antara apa yang dia miliki dengan apa yang dia butuhkan. Berdasarkan pengenalannya akan masalah selanjutnya konsumen mencari atau mengumpulkan informasi sebanyak mungkin tentang produk yang dia inginkan. Terdapat dua sumber informasi yang digunakan ketika menilai suatu kebutuhan fisik, yaitu persepsi individual dari tampilan fisik dan sumber informasi luar seperti persepsi konsumen lain. Selanjutnya, informasiinformasi yang telah diperoleh digabungkan dengan informasi yang telah dimiliki sebelumnya. Semua input berupa informasi tersebut membawa konsumen pada tahap dimana dia mengevaluasi setiap pilihan dan mendapatkan keputusan terbaik yang memuaskan dari perspektif dia sendiri. Tahapan terakhir ada tahap di mana konsumen memutuskan untuk membeli atau tidak membeli produk. Faktor-faktor yang mempengaruhi minat beli konsumen, yaitu : a. Sikap atau pendirian orang lain Kekuatan pendirian orang lain akan mengurangi alternatif konsumen, dalam minat beli tergantung pengaruh yang diberikan orang lain membawa sikap positif atau sikap negatif. Semakin negatif pengaruh yang diberikan, maka konsumen tidak mempunyai motivasi untuk membeli. b. Faktor situasi yang tidak diantisipasi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 35 Banyak faktor yang mempengaruhi minat konsumen dalam membeli, baik faktor internal seperti lingkungan social, tingkatan pendapatan maupun faktor eksternal seperti harga, manfaat produk yang diharapkan akan mengubah minat beli konsumen jika faktor internal maupun eksternal tidak dapat diantisipasi dengan baik. c. Kepribadian Kepribadian adalah ciri-ciri kejiwaan dalam diri yang menentukan dan mencerminkan bagaiman seseorang mempunyai respon terhadap lingkungannya. Kepribadian bersifat konsisten dan tahan lama serta berubah pada keadaan tertentu. d. Motivasi Motivasi adalah tenaga penggerak dalam diri individu yang mendorong seseorang untuk bertindak yang bertujuan untuk memperoleh kepuasan. 14. Keputusan Pembelian a. Struktur Keputusan Pembelian Penjual perlu menyusun struktur keputusan membeli secara keseluruhan untuk membantu konsumen dalam mengambil keputusan tentang pembeliannya. Setiap keputusan membeli mempunyai suatu struktur sebanyak tujuh, yaitu : 1) Keputusan tentang jenis produk. Konsumen dapat mengambil keputusan untuk membeli sebuah produk. Dalam hal ini perusahaan harus memusatkan perhatiannya kepada orang-orang yang berminat PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 36 membeli suatu produk serta alternatif lain yang mereka pertimbangkan. 2) Keputusan tentang bentuk produk. Keputusan ini mengangkut ukuran, mutu, corak dan sebagainya. Dalam hal ini perusahaan harus melakukan riset pemasaran untuk mengetahui kesukaan konsumen tentang produk bersangkutan agar dapat memaksimumkan daya tarik mereknya. 3) Keputusan tentang merek. Konsumen harus mengambil keputusan tentang merek mana yang akan dibeli. Setiap merek memiliki perbedaan-perbedaan tersendiri. Dalam hal ini perusahaan harus mengetahui bagaimana konsumen memilih sebuah merek. 4) Keputusan tentang penjualnya. Konsumen harus mengambil keputusan di mana produk tersebut akan dibeli. Dalam hal ini produsen, pedagang besar, dan pengecer baru mengetahui bagaimana konsumen memilih penjual tertentu. 5) Keputusan tentang jumlah produk. Konsumen dapat mengambil keputusan tentang seberapa banyak produk yang akan dibelinya pada suatu saat. Dalam hal ini perusahaan harus mempersiapkan banyaknya produk sesuai dengan keinginan yang berbeda-beda dari para pembeli. 6) Keputusan tentang waktu pembelian. Konsumen dapat mengambil keputusan tentang kapan ia harus melakukan pembelian. Masalah ini akan mengangkut adanya uang. Oleh karena itu perusahaan harus PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 37 mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan konsumen dalam penentuan waktu pembelian. 7) Keputusan tentang cara pembayaran. Konsumen harus mengambil keputusan tentang metode atau cara pembayaran produk yang akan dibeli. Keputusan tersebut akan mempengaruhi keputusan tentang penjual dan jumlah pembeliannya. Dalam hal ini perusahaan harus mengetahui keinginan pembeli terhadap cara pembayarannya. b. Tahap-tahap dalam Proses Pembelian Dalam melakukan pembelian dari sebelum membeli sampai setelah melakukan pembelian, proses pembelian konsumen melewati tahap-tahap membeli, yang dikonseptualisasikan dalam model lima tahap proses membeli. Model tersebut dapat dilihat dibawah ini : Pengenalan masalah Pencarian informasi Penilaian alternatif Keputusan membeli Perilaku setelah membeli Gambar 2.3 Model Lima Tahap Proses Membeli Sumber: Radiosunu,1990 (dalam Sunyoto, 2012: 280) Model ini mempunyai implikasi bahwa para konsumen melalui lima tahap dalam membeli sesuatu. Tahap-tahap tersebut tidak harus dilewati secara urut. Dalam pemecahan masalah pembelian yang bersifat ekstensif calon pembeli dapat bertolak dari keputusan mengenai penjual, karena ia ingin mendapat keterangan dari penjual yang dipercaya mengenai perbedaan dan bentuk produk. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 38 15. Minat Beli Ulang Minat beli ulang konsumen adalah perilaku dalam pembelian ulang dalam situasi sensitivitas merek yang kuat dikategorikan sebagai loyalitas, di mana konsumen cenderung melakukan pembelian ulang merek yang sama dan menganggap pemilihan merek sangat penting baginya. Perilaku pembelian ulang (repeat purchasing behaviour) bisa dijabarkan menjadi dua kemungkinan yaitu loyalitas dan inersia. Faktor pembedanya adalah sensitivitas merek yang didefinisikan sebagai mana nama merek memainkan peranan kunci dalam pemilihan alternatif dalam pemilihan kategori produk tertentu. Sensitivitas dipengaruhi oleh persepsi terhadap perbedaan antara merek dan keterlibatan konsumen dalam kategori poduk. Perilaku dalam pembelian ulang dalam situasi sensitivitas merek yang kuat dikategorikan sebagai loyalitas, dimana konsumen cenderung melakukan pembelian ulang pada merek yang sama dan menganggap pilihan merek sangat penting baginya. Sebaliknya pembelian ulang dalam situasi sensitivitas merek yang lemah dikategorikan sebagi inersia, yakni konsumen cenderung membeli ulang merek yang sama. Namun ia tidak menganggap nama merek itu penting, karena ia tidak bisa membedakan berbagai merek yang ada dan tidak terlibat secara intensif dalam pemilihan kategori produk. Seorang pemasar akan berusaha keras untuk mengukur minat melakukan pembelian konsumen serta mengetahui faktor-faktor apa saja yang harus mempengaruhi minat tersebut. Pemasar akan selalu menguji PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 39 elemen-elemen dari bauran pemasaran yang mungkin mempengaruhi minat beli ulang (Kapferer dan Laurent Tjiptono 2005:231). Ferdinand Augusty (2002:129) menguraikan ada empat indikator yang dapat mendefinisikan minat beli ulang, yaitu : a. Minat transaksional, yaitu kecenderungan seseorang untuk memebeli produk. b. Minat referensial, yaitu kecenderungan seseorang untuk mereferensikan produk kepada orang lain. c. Minat preferensial, yaitu minat yang menggambarkan perilaku seseorang yang memiliki preferensi utama pada produk tersebut. Preferensi ini hanya dapat diganti jika terjadi sesuatu dengan produk preferensinya. d. Minat eksploratif, minat beli ini menggambarkan perilaku seseorang yang selalu mencari informasi mengenai produk yang diminatinya dan mencari informasi untuk mendukung sifat-sifat positif dari produk tersebut. B. Penelitian Sebelumnya Penelitian-penelitian sebelumnya atau terdahulu yang menjadi referensi penulis adalah sebagai berikut : Peneliti terdahulu oleh Lina Mustikawati, Universitas Dipongoro 2013 dengan judul “Strategi Branding Kota Surakarta Dalam Pengelolaan Sebagai Destinasi Wisata”. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi branding yang diterapkan oleh kota Surakarta dalam pembangunan brand sebagai sebuah destinasi wisata, dan mengevaluasi proses strategi branding PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 40 dlam mengkomunikasikan kota Surakarta sebagai sebuah destinasi wisata. Penelitian ini menggunakan beberapa konsep destination branding destination models yang dikemukakan oleh Cai (2002), destination branding phase, destination branding complexity. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif pendekatan evaluatif dimana evaluasi dilakukan secara deskriptif berdasarkan konsep ideal dari branding sebuah destinasi (destination branding). Tipe penelitian ini tipe penelitian deskriptif dengan pendekatan evaluatif program, yang berfokus pada proses dan hasil suatu perencanaan strategi program. Sumber data dalam penelitian ini meliputi data primer yang diperoleh secara langsung dari sumbernya melalui wawancara mendalam (indepth interview) kepada narasumber terkait dan data sekunder digunakan sebagai pendukung data primer yang dikumpulkan secara tidak langsung dari sumber penelitian yaitu berupa tambahan sumber yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara. Evaluasi dilakukan melalui analisis tentang proses dan kegiatan branding yang dilakukan Kota Surakarta untuk selanjutnya disesuaikan dengan konsep branding sebagai sebuah destinasi. Hal ini didasarkan dengan analisis SOSTAC yang merupakan langkah-langkah dalam melakukan pemasaran branding yang nantinya akan terlihat apakah proses branding Kota Surakarta tersebut sesuai dengan konsep branding pariwisata yang seharusnya dilakukan untuk menciptakan sebuah destinasi. Penelitian terdahulu oleh Yovita Hepi Kristanti, Universitas Sanata Dharma 2015 dengan judul “ Pengaruh Experiential Marketing Terhadap Niat PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 41 Berkunjung Kembali Pengunjung Pantai Sadranan Gunung Kidul”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dimensi (1) bagaimana Experiential Marketing ke Pantai Sadranan Gunung Kidul (2) apakah dimensi-dimensi Experintial Marketing berpengaruh terhadap niat berkunjung kembali Pantai Sadranan Gunung Kidul. Dalam penelitian ini, pengumpulan data dilakukan dengan dua tahap, tahap yang pertama dilakukan dengan wawancara dengan pemilik salah satu pemberi jasa snorkeling dan pemilik penginapan di sekitar Pantai Sadranan. Tahap yang kedua dengan cara memberikan kuisioner kepada responden dan mengguakan metode incidental sampling. Teknik analisis data yang digunakan adalah Analisis deskriptif, uji asumsi klasik, uji F, uji t, dan koefisien determinasi.Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) dimensi yang dipertahankan dimensi rasa, dimensi hubungan dan dimensi perasaan, dimensi yang perlu diperbaiki dimensi berikir dan dimensi sikap.(2) Experiental Marketing memiliki pengaruh terhadap niat berkunjung kembali pengunjung Pantai Sadranan Gunung Kidul. Penelitian terdahulu oleh Christina Nevianti, Universitas Sanata Dharma 2014, dengan judul “Pengaruh Kualitas Pelayanan, Persepsi Akan Harga dan Kepuasan Konsumen Pada Minat Beli Ulang Jasa Perawatan Kecantikan”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) pengaruh secara parsial dan simultan kualitas pelayanan, persepsi akan harga pada kepuasan konsumen, (2) pengaruh kepuasan konsumen pada minat beli ulang konsumen. Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei sampai Juni 2014 di Salon Pandan di Jln Pemuda 09 Wonosari Yogyakarta. Jumlah responden yang diambil pada penelitian ini PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 42 sebayak 150 responden. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan purposive sampling. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda, analisis regresi linier sederhanan, uji asumsi klasik, uji F dan uji t. pengumpulan data dilakukan dengan kuisioner. Berdasarkan hasil analisis data dengan bantuan program SPSS 16.0 hasil penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut: (1) kualitas pelayanan dan persepsi akan harga secara parsial dan simultan tidak berpengaruh pada kepuasan konsumen; (2) kepuasan konsumen tidak berpengaruh pada minat beli ulang konsumen. Peneliti terdahulu oleh Melania Ela Widyaningrum,Universitas Sanata Dharma 2015 dengan judul “Pengaruh Efek Country Of Origin dan Brand Image pada Minat Beli Ulang Konsumen Produk Handphone Samsung, Apple, dan Advan”. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bahwa ada pengaruh efek country of origin dan brand image pada minat beli ulang konsumen pada produk handphone Samsung, Apple, Advan dan menganalisis perbedaan country of origin Korea, Amerika, Advan dan bran image pada handphone Samsung, Apple, dan Advan. Populasi dalam penelitian ini adalah konsumen yang memebeli dan menggunakan handphone Samsung, Apple, dan Advan dengan sampel sebayak 120 yang terdiri dari 40 kuisioner Samsung, 40 kuisioner Apple, 40 kuisioner Advan. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Data dikumpulkan menggunakan kuisioner. Data dalam penelitian ini dianalisis dengan alat analisis Regresi Linier Berganda dan analisis Uji Beda Anova. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa adanya PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 43 pengaruh positif efek country of origin dan brand image pada handphone Samsung, Apple, dan Advan dengan diuji secara bersama-sama tetapi apabila diuji untuk masing-masing merek maka pada handphone Samsung tidak terdapat pengaruh positif efek country of origin dan brand image pada minat beli ulang Samsung. Sedangkan untuk analisis uji beda anova diperoleh bahwa tidak terdapat perbedaan contry of origin pada Negara Korea dan Amerika, dan tidak terdapat perbedaan brand image pada handphone Samsung dan Apple. C. Kerangka Konseptual Untuk mempermudah dan memahami proposal ini, maka peneliti sebagai penulis merumuskan kerangka konseptual sebagai berikut : Experiential Marketing X Kepuasan (Y) Dimensi Rasa (sense) (X1) H1 Dimensi Perasaan (feel)( X2) H2 Kualitas yang dirasakan Nilai yang dirasakan Harapan pelanggan H3 Dimensi Berpikir (think) (X3) H4 Dimensi Sikap (act) (X4) H7 H5 H13 H8 Dimensi Berhubungan (relate) (X5) H10 H11 H6 Brand image (X6) H12 H9 Minat berkunjung Kembali (Z) Minat transaksional Minat refrensial Minat prefrensial Minat eksploratif Gambar 2.4 Kerangka Konseptual PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 44 D. Rumusan Hipotesis Pengalaman yang diberikan dari suatu tempat wisata akan memberikan kesan tersendiri kepada pengunjung wisata di suatu tempat yang memiliki daya tarik tersendiri. Adanya keterkaitan antara dimensi rasa (sense), dimensi perasaan (feel), dimensi berpikir (think), dimensi sikap (act), dimensi berhubungan (relate) terhadap kepuasan wisatawan nusantara mandiri. Kemudian adanya keterkaitan antara dimensi rasa (sense), dimensi perasaan (feel), dimensi berpikir (think), dimensi bertindak (act), dimensi berhubungan (relate) terhadap minat wisatawan nusantara mandiri berkunjung kembali di Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat. Begitu juga keterkaitan antara asosiasi merek, dukungan kekuatan dan keunikan asosiasi merek terhadap kepuasan wisatawan nusantara mandiri Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat. Serta keterkaitan antara asosiasi merek, dukungan kekuatan dan keunikan asosiasi merekterhadap minat wisatawan nusantar mengunjungi kembali Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat. Yang terakhir adanya keterkaitan antara kepuasan wisatawan nusantara terhadap minat wisatawan nusantara mengunjungi kembali destinasi wisata Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat. Hipotesis 1 : Dimensi rasa (sense) berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan wisatawan nusantara mandiri Dimensi rasa (sense) adalah salah satu dimensi experiential marketing yang menawarkan pengalaman kepada pengunjung melalui indera penglihatan, indera perasa, indera penciuman, dan indera pendengaran. Pengalaman pengunjung yang melibatkan panca indera dapat memberikan kesan tersendiri, PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 45 yaitu kesan keindahan, kessenangan dan kepuasan melalui adanya rangsangan, proses dan akibat. Hipotesis 2 : Dimensi perasaan (feel) berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan wisatawan nusantara mandiri Dalam experiential marketing kepuasan tidak hanya dilihat dari sisi rasionalnya, tapi juga dari sisi emosionalnya. Dimensi perasaan (feel) merupakan dimensi yang mampu menyentuh perasaan terdalam dan emosional. Hipotesis 3 : Dimensi berpikir (think) berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan wisatawan nusantara mandiri Dalam experiential marketing, wisatawan tidak hanya ingin menjadi pembuat kepuasan yang rasional, tetapi wisatawan ingin ditantang agar kreatif. Dimensi berpikir (think) bertujuan untuk menuntut pemikiran kreatif wisatawan tentang daya tarik wisata. Hipotesis 4 : Dimensi sikap (act) berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan wisatawan nusantara mandiri Dimensi sikap (act) merujuk pada pengalaman yang ditawarkan dan terpenuhinya keinginan yang bersifat pribadi dan interaksi yang baik antara karyawan dan pengunjung. Pola konsumsi yang dapat menimbulkan hubungan dapat menciptakan sinergi yang lebih besar. Hipotesis 5 : Dimensi berhubungan atau keterkaitan (relate) berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan wisatawan nusantara mandiri PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 46 Dimensi berhubungan (relate) memberikan pengalaman dengan menciptakan komunikasi langsung yang baik dengan pelayanan yang istimewa terhadap konsumen atau pengunjung. Dengan demikian kepuasan tidak hanya diperoleh dari sisi rasional, tetapi juga dari sisi emosional. Hipotesis 6 : Brand image berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan wisatawan nusantara mandiri Brand image yang baik, diyakini dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan wisatawan, maka apabila brand image baik minat untuk membeli suatu produk atau jasa akan timbul dalam diri wisatawan. Brand Image yang baik berkaitan dengan kepercayaan mengenai nilai merek yang baik dan kesediaan untuk mencari merek tersebut. Hipotesis 7 : Dimensi rasa (sense) berpengaruh secara signifikan terhadap minat berkunjung kembali wisatawan nusantara mandiri Dimensi rasa (sense) adalah salah satu dimensi experiential marketing yang menawarkan pengalaman kepada pengunjung melalui indera penglihatan, indera perasa, indera penciuman, dan indera pendengaran. Ketika wisatawan berminat berkunjung kembali atau sudah melakukan kunjungan ulang pada daya tarik wisata yang sama, maka dapat dikategorikan sebagai loyalitas. Dengan panca indera yang dimiliki wisatawan, diharap tidak hanya memberikan kepuasan kepada wisatawan, namun juga dapat meningkatkan loyalitas wisatawan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 47 Hipotesis 8 : Dimensi perasaan (feel) berpengaruh secara signifikan terhadap minat berkunjung kembali wisatawan nusantara mandiri Dimensi perasaan (feel) merujuk pada suatu pengalaman dimana konsumen atau wisatawan mendapatkan rasa nyaman, pelayanan yang baik dan sesuai harapan serta ketetapan waktu pelayanan. Kemudian dimensi perasaan (feel) dapat membangkitkan pengalaman afektif sehingga ada rasa gembira dan bangga Hipotesis 9 : Dimensi berpikir (think) berpengaruh secara signifikan terhadap minat berkunjung kembali wisatawan nusantara mandiri Minat berkunjung kembali menggambarkan perilaku wistawan yang selalu mencari informasi mengenai daya tarik wisata yang diminatinya dan mencari informasi untuk mendukung sifat-sifat positif dari daya tarik wisata tersebut. Dimensi berpikir menuntut pemikiran kreatif wisatawan akan sebuah daya tarik wisata. Hipotesis 10: Dimensi sikap (act) berpengaruh secara signifikan terhadap minat berkunjung kembali wisatawan nusantara mandiri Dimensi sikap (act) merujuk pada pengalaman yang ditawarkan dan terpenuhinya keinginan yang bersifat pribadi dan interaksi yang baik antara karyawan dan pengunjung. Hipotesis 11: Dimensi berhubungan atau keterkaitan (relate) berpengaruh secara signifikan terhadap minat berkunjung kembali wisatawan nusantara mandiri PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 48 Dimensi berhubungan (relate) memberikan pengalaman dengan menciptakan komunikasi langsung yang baik dengan pelayanan yang istimewa terhadap konsumen atau pengunjung. Melalui dimensi berhubungan (relate) wisatawan dapat mengkaitkan dirinya dengan sesuatu yang berada diluar dirinya, dengan masyarakat baru dan budaya baru. Hipotesis 12: Brand image berpengaruh secara signifikan terhadap minat berkunjung kembali wisatawan nusantara mandiri Apabila brand image yang baik diyakini dapat memenuhi kebutuhan dan keinginannya, maka minat untuk membeli suatu produk atau jasa akan timbul dalam diri manusia. Brand Image yang baik berkaitan dengan kepercayaan konsumen mengenai nilai merek yang baik dan kesediaan untuk mencari merek tersebut. Citra merek yang baik juga membantu meningkatkan minat beli konsumen pada promosi merek di masa yang akan datang. Hipotesis 13: Kepuasan wisatawan nusantara mandiri berpengaruh secara signifikan terhadap minat berkunjung kembali wisatawan nusantara Setelah mengunjungi suatu destinasi wisata, pengunjung atau wisatawan akan merasakan kepuasan atau kekecewaan. Kepuasan akan mendorong wisatawan untuk datang kembali. Sebaliknya, jika kecewa, wisatawan tidak akan berkunjung lagi dikemudian hari. Kepuasan konsumen merupakan evaluasi purna beli di mana alternatif yang dipilih sekurang-kurangnya sama atau melampaui harapan wisatawan. Kekecewaan timbul apabila kinerja yang aktual tidak memenuhi harapan wisatawan. Pembelian kembali adalah tahap akhir loyalitas, dimana konsumen dianggap benar-benar setia dan akan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 49 mengulang proses pembelian. Ketika konsumen puas akan proses mengkonsumsi barang dan jasa, diharapkan konsumen tersebut akan mengulang mengkonsumsi produk atau jasa tersebut PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 50 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendahuluan Penelitian ini dilakukan di Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat, Kota Yogyakarta, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Penelitian ini dilakukan dua tahap, pada tahap pertama penelitian yang dilakukan berupa penelitian eksploratif (exploratory) dengan mengumpulkan data primer melalui wawancara (interview). Sedangkan penelitian tahap kedua berupa penelitian deskriptif kuantitatif dengan metode pengumpulan data berupa survey dengan menggunakan kuesioner. B. Penelitian Tahap Pertama 1. Tujuan Penelitian Penelitian tahap pertama dilakukan peneliti bertujuan untuk mendapatkan gambaran umum objek penelitian yaitu destinasi wisata serta bertujuan untuk mendapatkan atribut-atribut yang relevan dengan brand image destinasi wisata Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat. 2. Jenis Penelitian Penelitian tahap pertama menggunakan eksploratif kualitatif yang menjelaskan mengenai hal-hal yang akan berkaitan dengan rumusan masalah : a. Bagaimana brand image Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat dalam benak wisatawan nusantara mandiri ? PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 51 3. Narasumber Narasumber yang dipilih adalah narasumber yang diyakini mempunyai kemampuan untuk menjelaskan secara detail mengenai destinasi wisata Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat. Adapaun yang dimaksud adalah sebagai berikut : a. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata kota Yogyakarta b. Abdi dalem Keraton Yogyakarta c. Tour guide Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat 4. Teknik analisis data Data yang akan dianalisis merupakan gagasan-gagasan yang dapat disimpulkan menjadi atribut penelitian, dengan menggunakan metode content analysis dan common theme approach yang didapatkan dari hasil wawancara yang berhubungan dengan brand image Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat. C. Penelitian Tahap Kedua 1. Tujuan Penelitian Setelah penelitian tahap pertama selesai dilakukan, penulis melanjutkan penelitian tahap kedua. Penelitian tahap kedua akan dilakukan setelah mendapatkan berbagai atribut penelitian yang akan digunakan dalam kuesioner. Pada penelitian tahap kedua ini penulis menggunakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan metode pengumpulan data berupa survey melalui kuesioner. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 52 2. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah deskriptif kuantitatif. Metode deskriptif kuantitatif dipilih agar dapat memberikan gambaran yang berhubungan dengan obyek penelitian serta mendapatkan implikasi terhadap suatu masalah. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner yang diberikan kepada responden (wisatawan nusantara mandiri) yang sedang berkunjung di Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat. D. Subjek dan Objek Penelitian Subjek penelitian adalah Wisatawan Nusantara mandiri yang sedang berkunjung di destinasi wisata Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat, wisatawan nusantara mandiri tersebut minimal berusia 18 tahun keatas dan sedang berkunjung di destinasi wisata yang bersangkutan. Objek penelitian adalah daya tarik wisata Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat. E. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Penelitian ini dilakukan di Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat 2. Penelitian dilakukan pada bulan Januari - April 2016 F. Variabel Penelitian 1. Variabel Bebas (independent variable) Variabel bebas (independent variable) adalah variabel yang mempengaruhi variabel lainnya yaitu variabel terikat (dependent variable). Variabel bebas (independent variable) dalam penelitian ini yaitu experiential marketing dan brand image. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 53 2. Variabel Terikat (dependent variable) Variabel terikat (dependent variable) adalah variabel yang dipengaruhi variabel lainnya yaitu variabel bebas (independent variable).Variabel terikat dalam penelitian ini yaitu minat wisatawan untuk berkunjung kembali. 3. Variabel Multivariate dependent Multivariate dependent artinya ada variabel yang berperan sebagai variabel bebas dan variabel terikat. Multivariate dependent dalam penelitian ini yaitu kepuasan wisatawan. Tabel 3.1 Indikator Variabel Penelitian No Variabel Definisi 1 Experiential Marketing Pengalaman atas keuntungan yang didapat dari produk atau jasa itu sendiri tetapi juga membangkitkan emosi dan perasaan yang berdampak terhadap pemasaran. 2 Brand Image Deskripsi tentang asosiasi dan keyakinan konsumen terhadap merek tertentu. 3 Kepuasan Evaluasi purna beli Sub Variabel Indikator a. Dimensi rasa (sense) b. Dimensi perasaan (feel) c. Dimensi berpikir (think) d. Dimensi bertindak (act) e. Dimensi berhubungan (relate) a. Asosiasi merek b.Dukungan asosiasi merek c. Kekuatan asosiasi merek d.Keunikan asosiasi merek a. Faktor a. Kualitas yang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 54 4 Minat Berkunjung Kembali dimana alternatif yang dipilih sekurangkurangnya sama atau melampaui harapan konsumen. kebudayaan b.Faktor sosial c. Faktor pribadi d.Faktor psikologi dirasakan b. Nilai yang dirasakan c. Harapan pelanggan Perilaku dalam pembelian ulang dalam situasi sensitivitas merek dikategorikan sebagai loyalitas, dimana konsumen cenderung melakukan pembelian ulang merek yang sama dan menganggap pemilihan merek sangat penting baginya. a. Sikap atau pendirian orang lain b. Faktor situasi yang tidak diantisipasi c. Kepribadian d. motivasi a. Minat transaksional b. Minat referensial c. Minat preferensial d. Minat eksploratif G. Definisi Operasional Devinisi variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Experiential marketing Experiential marketing merupakan pengalaman yang lebih dari sekedar memberikan informasi kepada pelanggan, namun experietial marketing memberi pengalaman kepada semua pelanggan melalui lima tipe pengalaman yaitu dimensi rasa (sense), dimensi perasaan (feel), dimensi berpikir (think), dimensi sikap (act), dan dimensi berhubungan (relate) 2. Brand image PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 55 Brand image merupakan deskripsi tentang asosiasi dan keyakinan konsumen terhadap merek tertentu.Kemudian dapat diketahui bahwa komponen brand image adalah asosiasi merek, dan dukungan, kekuatan, dan keunikan asosiasi merek. 3. Kepuasan wisatawan Kepuasan wisatawan merupakan evaluasi purnabeli dimana alternatif yang dipilih sekurang-kurangnya sama atau melampaui harapan konsumen. 4. Minat untuk berkunjung kembali Wisatawan setelah melakukan kunjungan ke suatu destinasi wisata dapat melakukan tiga hal. Pertama adalah merasakan kepuasan setelah mengunjungi suatu destinasi wisata. Kedua adalah minat mengunjungi kembali destinasi wisata tersebut. Ketiga adalah memberikan rekomendasi destinasi tersebut kepada orang lain. 5. Wisatawan nusantara (domestic visitor) Wisatawan nusantara adalah penduduk suatu Negara yang melakukan perjalanan ke suatu tempat di dalam wilayah Negara tersebut, namun di luar lingkungan tempat tinggalnya sehari-hari. H. Populasi dan Sampel 1. Populasi Dalam penelitian ini yang menjadi populasi penelitian adalah wisatawan yang sedang berkunjung di Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 56 2. Sampel Dalam sebuah penelitian sering menggunakan sebagian anggota populasi (sampel), guna memberikan gambaran (mewakili) populasinya. Dalam penelitian ini, peneliti akan mengambil seratus (100) sampel dari populasi yang ada. I. Teknik Pengambilan Sampel Teknik pengambilan sampel yang digunakan oleh peneliti adalah purposive sampling. Peneliti sudah menetukan kriteria untuk ketersediaan anggota populasi untuk mendukung penelitian dan diharapkan sampel yang terkumpul memenuhi kriteria, adapun kriterianya meliputi : 1. Wisatawan nusantara mandiri sebagai sole traveller 2. Wisatawan nusantara mandiri yang sedang berkunjung di destinasi wisata Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat 3. Wisatawan nusantara mandiri tersebut haruslah berusia minimal 18 tahun J. Teknik Pengumpulan Data Teknik Pengumpulan data primer yaitu data yang dikumpulkan sendiri oleh peneliti langsung dari sumber pertama atau tempat objek penelitian dilakukan pada penelitian ini, tahap-tahap yang dilakukan oleh peneliti yaitu dengan penyebaran kueisioner. Pada kuesioner yang akan diberikan kepada wisatawan nusantara, peneliti menggunakan bentuk dasar dalam mendesain kuisioner yaitu : PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 57 1. Close-ended question, yaitu suatu bentuk pertanyaan dengan berbagai alternative pilihan atau jawaban kepada responden guna mengetahui karakteristik responden. 2. Open-ended question, yaitu suatu bentuk pertanyaan yang memberikan kebebasan bagi responden untuk membuat alternatif jawabannya sendiri. 3. Scale response question, yaitu suatu bentuk pertanyaan yang menggunakan skala dalam mengukur dan mengetahui sika responden terhadap pertanyaanpertanyaan di kuisioner, dari sudut pandang responden. Jenis skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala ordinal (ordinal scale). Menurut Sarjono dan Julianita (2011:3), skala ordinal merupakan skala yang menyatakan ketegori sekaligus peringkat, dimana peringkat tersebut menunjukkan suatu urutan penilaian. Sekaran (2006:17, dalam Sarjono dan Julianita, 2011:3) menyebutkan bahwa skala ordinal tidak hanya mengkategorikan variabel-variabel untuk menunjukkan perbedaan di antara berbagai kategori, tetapi juga mengurutkannya ke dalam beberapa cara. Pada ketiga variabel dalam penelitian ini, yaitu variabel independen (X1= Dimensi rasa (sense), X2 = Dimensi perasaan (feel), X3= Dimensi berpikir (think), X4= Dimensi sikap (act), X5= Dimensi berhubungan (relate), X6=Brand Image), variabel multivariat dependen (Y = Kepuasan), dan variabel dependen (Z = Minat Berkunjung Kembali) menggunakan tipe skala pengukuran skala Likert PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 58 Riduwan (2013:12-13) juga mengemukakan dihubungkan dengan bentuk pernyataan bahwa setiap jawaban atau dukungan sikap yang diungkapkan dengan kata-kata, salah satunya adalah pernyataan positif. Sangat Setuju (SS) =5 Setuju (S) =4 Netral (N) =3 Tidak Setuju (TS) =2 Sangat Tidak Setuju (STS) = 1 Bentuk pernyataan inilah yang akan digunakan oleh peneliti dalam menyusun kuesioner berdasarkan ketiga variabel yang akan diteliti. Tetapi, untuk mempermudah pengisian kuesioner oleh responden nantinya, peneliti memutuskan untuk tidak menggunakan angka seperti 1,2,3,4,5 tetapi langsung dengan menggunakan SS, S, N, TS,STS. K. Instrumen Penelitian Hasil kuesioner yang telah diisioleh responden berubah menjadi data yang dapay menggambarkan variable yang diteliti serta memiliki fungsi sebagai alat uji hipotesis.Instrumen yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah kuesioner dengan skala Likert 1 hingga 5. Skala 1 = Sangat Tidak Setuju, 2 = Tidak Setuju, 3 = Netral, 4 = Setuju, 5 = Sangat Setuju. L. Uji Instrumen Sebelum melakukan analisis data serta melakukan interprestasi, sebuah kuesioner perlu diuji validitas dan reliabilitasnya. Hal tersebut dilakukan untuk PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 59 mengetahui ketepatan dan kecermatan alat ukur yang digunakan. Dengan melakukan tahap uji validitas dan reliabilitas tersebut, diharapkan dapat memberikan hasil ukur yang sesuai dengan tingkat valid dan reliabelnya, sehingga akhirnya akan didapat kesimpulan yang tidak keliru dan sesuai dengan keadaan yang sebenarnya terjadi. 1. Metode Uji Validitas Instrumen Suatu kuesioner dapat dikatakan valid apabila pertanyaan-pertanyaan dalam kuesioner tersebut dapat menjelaskan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Validitas konvergen dinilai berdasarkan kriteria Average Varian Extracted (AVE) dan communality, masing-masing konstruk harus bernilai >0,5 sehingga probabilitas indikator tersebut konvergen. Kemudian faktor loading ±0.30 dapat dipertimbangkan, faktor loading ±0.40 dianggap lebih baik dan faktor loading ±0.50 dianggap signifikan. Chin (dalam Jogiyanto, 2014:60) semakin tinggi faktor loading maka akan semakin baik untuk menginterprestasikan matrik faktor. Sehingga kriteria yang dipakai untuk validitas konvergen adalah outer loading > 0.70, communality> 0.50, dan AVE >0.50. 2. Metode Uji Reliabiltas Instrumen Reliabilitas dalam sebuah uji instrument penelitian, besaran nilai reliabilitas komposit (composite reliability) dengan nilai harus lebih besar dari 0.70. M. Teknik Analisis Data Teknik analisis dalam penelitian ini adalah kuantitatif yaitu teknik analisis data dengan menggunakan perhitungan statistik. Peneliti menggunakan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 60 Partial Least Square (PLS) agar dapat melakukan pengujian secara simultan atas rangkaian hubungan yang relatif rumit. PLS merupakan teknik statistika untuk menguji dan mengestimasi hubungan kausal dengan mengintegrasikan analisis faktor dan analisis jalur. Dengan menggunakan PLS, hubungan rumit dapat dibangun antara satu atau beberapa variabel yang dipengaruhi (dependent) dengan satu atau beberapa variabel yang mempengaruhi (independent) serta multivariate dependent. Pengujian dilakukan dengan mengunakan Partial Least Square (PLS). PLS merupakan analisis persamaan Structural Equation Model (SEM) yang berbasis varian untuk menguji model pengukuran sekaligus menguji model struktural (Inner Model) dengan menggunakan R² untuk konstruk dependen dan t-values sebagai uji signifikansi antar konstruk di dalam model struktural. Pengujian model pengukuran digunakan untuk menguji validitas dan reliabilitas. 1. Nilai R² Nilai R² dapat mengukur tingkat perubahan variabel dengan nilai antara nol dan satu. Semakin kecil R² semakin terbatas kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi dependen. Sebaliknya, R² yang mendekati satu menunjukkan bahwa variabel-variabel independen memberikan informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variabel dependen. 2. Pengujian Hipotesis dengan t hitung PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 61 Pengujian hipotesis dilakukan dengan mengunakan uji t dengan menggunakan tingkat kepercayaan 95% sebagai tingkat kepercayaan yang paling umum digunakan dalam pengujian statistika alpha 5%. Skor koefisien path atau inner model harus diatas 1,660 karena hipotesis dalam penelitian ini merupakan one-tailed. Berikut ini merupakan tahapan uji dengan t hitung : a. Membuat hipotesis 1) Ho : Dimensi rasa (sense)tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan wisatawan nusantara mandiri Ha : Dimensi rasa (sense) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan wisatawan nusantara mandiri 2) Ho : Dimensi perasaan (feel) tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan wisatawan nusantara mandiri Ha : Dimensi perasaan (feel) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan wisatawan nusantara mandiri 3) Ho : Dimensi berpikir (think) tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan wisatawan nusantara mandiri Ha : Dimensi berpikir (think) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan wisatawan nusantara mandiri 4) Ho : Dimensi sikap (act) tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan wisatawan nusantara mandiri Ha : Dimensi sikap (act) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan wisatawan nusantara mandiri PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 62 5) Ho : Dimensi berhubungan atau keterkaitan (relate) tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan wisatawan nusantara mandiri Ha : Dimensi berhubungan atau keterkaitan (relate) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan wisatawan nusantara mandiri 6) Ho : Brand image tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan wisatawan nusantara mandiri Ha :Brand image memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan wisatawan 7) Ho : Dimensi rasa (sense) tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap minatberkunjung kembali wisatawan nusantara mandiri Ha : Dimensi rasa (sense) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap minat berkunjung kembali wisatawan nusantara mandiri 8) Ho : Dimensi perasaan (feel) tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap minat berkunjung kembali wisatawan nusantara mandiri Ha : Dimensi perasaan (feel) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap minat berkunjung kembali wisatawan nusantara mandiri 9) Ho : Dimensi berpikir (think) tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap minat berkunjung kembali wisatawan nusantara mandiri PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 63 Ha : Dimensi berpikir (think) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap minat berkunjung kembali wisatawan nusantara mandiri 10) Ho : Dimensi sikap (act) tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap minat berkunjung kembali wisatawan nusantara mandiri Ha : Dimensi sikap (act) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap minat berkunjung kembali wisatawan nusantara mandiri 11) Ho : Dimensi berhubungan atau keterkaitan (relate) tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap minat berkunjung kembali wisatawan nusantara mandiri Ha : Dimensi berhubungan atau keterkaitan (relate) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap minat berkunjung kembali wisatawan nusantara mandiri 12) Ho : Brand image tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap minat berkunjung kembali wisatawan nusantara madiri Ha :Brand image memiliki pengaruh yang signifikan terhadap minat berkunjung kembali wisatawan nusantara mandiri 13) Ho : Kepuasan wisatawan nusantara mandiritidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap minat berkunjung kembali wisatawan nusantara mandiri Ha :Kepuasan wisatawan nusantara mandirimemiliki pengaruh yang signifikan terhadap minat berkunjung kembali wisatawan nusantara mandiri PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 64 b. Menentukan t-tabel dan t-hitung 1) t tabel menggunakan signifikansi 5% 2) t hitung menggunakan perhitungan computer c. Pengambilan keputusan berdasarkan nilai t 1) t hitung ≥ t tabel maka Ho ditolak dan Ho diterima 2) t hitung < t tabel maka Ho diterima dan Ha ditolak d. Pengambilan keputusan berdasarkan probabilitas 1) Probabilitas > 0,05 Ho diterima Ha ditolak 2) Probabilitas ≤ 0,05 Ho ditolak Ha diterima . PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 65 BAB IV GAMBARAN UMUM SUBJEK PENELITIAN A. Sejarah Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat berdiri pada tahun 1680/1682 atau tahun 1755/1756 Masehi. Sejarah berdirinya Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat tidak dapat dipisahkan dari Karaton Kasunanan Kartasura (tahun 1740-1743) serta tidak dapat dipisahkan dari Karaton Mataram Kasunanan Surakarta (tahun 1745-1755). Selain itu, sejarah berdirinya Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat juga tidak lepas dari peran Hingkeng Sinuhun Kanjeng Susuhan Paku Buwono II (tahun 1740-1749), dan Hingkeng Sinuhun Kanjeng Susushan Paku Buwono III (tahun 1749-1755 Masehi). Ketika H.S.K.S PB.II masih bertahta, di Kartasura terjadi perang yang disebut perang “Geger Pacina” ( 1740-1743 Masehi). Dikarenakan perang tersebut, H.S.K.S PB.II harus mengungsi di Ponorogo. Kemudian dengan adanya perang Geger Pacina tersebut, pada tahun 1743, H.S.K.S PB.II PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 66 mengadakan perjanjian dengan pihak Belanda. Akhirnya, berkat bantuan pihak Belanda, H.S.K.S PB.II dapat menghentikan perang Geger Pacina tersebut. Namun, bantuan dari pihak Belanda tersebut bukanlah tindakan semata-mata hanya ingin membantu tetapi mereka ternyata juga sudah menyusun rencana untuk meminta biaya ganti rugi. Dengan keadaan seperti ini, keadaan Karaton Kartasura juga semakin tidak membaik. Akibat dari hal tersebut, akhirnya Karaton Mataram Kasunanan Kartasura dipindahkan Surakarta (tahun 1745). Pembangunan Karaton Surakarta yang dipindahakan di Surakarta tidak lepas dari peran Pangeran Mangkubumi. Kemudian, setelah H.S.K.S PB.II bertahta di Karaton Kasunanan Surakarta, pada tahun 1746 dan tahun 1749 Belanda datang kembali di Karaton untuk mengadakan perjanjian kembali dengan pihak Karaton. Isi perjanjian tersebut sangat menguntungkan pihak Belanda untuk menguasai tanah Jawa. Dan sebaliknya, perjanjian tersebut sangat merugikan pihak Karaton Mataram, serta dapat menghilangkan kekuasaan pemerintahan Mataram di tanah Jawa. Pangeran Mangkubumi mengerti, merasa dan menjalani datangnya pihak Belanda, namun dengan semangat yang luar biasa Pangeran Mangkubumi berusaha untuk menyelamatkan Karaton Mataram dengan cara mendirikan Karaton Mataram Kasultanan di Nyogyakarta. Pihak Belanda mengetahui rencana Pangeran Mangkubumi, maka pada saat itu K.SK.S PB.II secepatnya berusaha menaikkan tahta Pangeran Anom untuk naik tahta menjadi K.S.K.S PAKU Buwono III (15 Desember 1749). PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 67 Berkat bantuan H.S.K.S PB.II pihak Belanda kemudian mengadakan perang untuk melawan Pangeran Mangkubumi. Perang tersebut berjalan selama 6 tahun dimulai pada tahun 1749 hingga tahun 1755. Pihak Belanda merasa tidak dapat mengalahkan Pangeran Mangkubumi dengan perang, maka dari itu pihak Belanda kemudian mengadakan perjanjian kembali dengan Pangeran Mangkubumi, perjanjian tersebut dinamai Perjanjian Giyanti (tahun 1755). Perjanjian Giyanti ini bersifat politik dan ditandatangani oleh H.S.K.S PB.II, Nicolaos Hartingh serta Pangeran Mangkubumi. Isi dari perjanjian Giyanti ini antara lain adalah Pangeran Mangkubumi bertahta menjadi sultan di Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat serta menguasai setengah dari wilayah Mataram di tanah Jawa. Kemudian setengah dari wilayah mataram menjadi daerah kekuasaan Karaton Kasunanan Surakarta. Setelah disetujuinya Perjanjian Giyanti ini, H.S.K.S PB.II dan Sri Sultan HB.I mengadakan pertemuan di desa Jatisari dengan maksud merundingkan pembagian budaya dan kesenian. Pertemuan ini kemudian disebut Perjanjian Jatisari. Isi Perjanjian Jatisari ini antara lain adalah, untuk kebudayaan, Pangeran Mangkubumi membawa kebudayaan Mataram lama seperti kesenian, tarian, karawitan, pedhalangan, serta busana Mataram (surjan, iket mondholan, dll). Kemudian, H.S.K.S PB.III membawa kebudayaan yang masih baru seperti beskap, udheng tanpa mondholan, dll. Oleh sebab itu, hingga sampai saat ini kesenian yang ada di Yogyakarta disebut Busana Mataram. Kemudian Pangeran Mangkubuni (Sri Sultan HB.I) mendirikan Karaton, yang dikemudian hari disebut Karaton Mataram Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat. Karaton PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 68 Ngayogyakarta Hadiningrat juga menjadi bagian dari garis sumbu imajiner dari Parangkusumo Pesisir Selatan hingga Gunung Merapi, dan didalamnya terdapat nasehat-nasehat dan kepercayaan budaya Kejawen. B. Kompleks Karaton Mataram Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 69 1. Lapisan Terluar Dalam lapisan ini terdapat Alun-alun Selatan dengan segala perlengkapan yang terdiri dari Alun-alun utara dengan Masjid Agung, Pekapalan, Pagelaran dan Pasar. Sedangkan Alun-alun selatan terdiri dari Kandang Gajah Kepatihan yang merupakan sarana birokrasi dan benteng sebagai sarana pertahanan militer. 2. Lapis Kedua Lapis kedua terdiri dari Siti Hinggil yang merupakan halaman yang disebut juga palataran yang ditinggikan yang berada di sebelah utara dan selatan. Pada Siti Hinggil Utara terdapat tempat yang bernama bangsal Witama dan bangsal Maguntur Tangkil. Tempat ini digunakan untuk upacara kenegaraan. Siti Hinggil Selatan sering dipergunakan untuk kepentingan sultan yang bersifat pribadi, misalnya menyaksikan latihan para prajurit dan adu macan atau banteng dengan manusia (rampongan). Bagian terakhir dari lapisan ini adalah Supit Urang atau Pamengkang yang merupakan jalan yang mengitari Siti Hinggil. 3. Lapis Ketiga Lapis ketiga terdiri dari Pelataran Kemandhungan Utara dan Selatan. Pada Pelataran Kemandhungan Utara terdapat bangsal yang bernama Pancaniti, kemudian pada pelataran Kemandhungan Selatan terdapat bangsal Kemandhungan. 4. Lapis Keempat PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 70 Lapis keempat berdiri Pelataran Sri Manganti dan bangsal Sri Manganti yang dipergunakan untuk ruang tunggu sebelum menghadap Raja. Di bangsal ini, terdapat bangsal Trajumas yang terletak di sisi utara Pelataran Kemagangan, sedangkan bangsal Kemagangan berada di sebelah selatan. Bangsal ini dipergunakan sebagai tepat transit terakhir sebelum menuju pusat istana. 5. Lapis Terakhir Lapis terakhir adalah pusat konsentrik yang terdapat Pelataran Kedhaton. Tata ruang dari yang tersusun oleh bangunan yang terdiri dari tratag, pendhopo, dan pringgitan. Setiap pelataran tersebut dihubungkan oleh benteng yang kuat dan dihubungkan oleh gerbang. Gerbang tersebut jumlahnya sembilan, sembilan pelataran terdapat sembilan pintu gerbang, yaitu: 1. Gerbang Pangurakan 2. Gerbang Brajanala 3. Gerbang Srimanganti 4. Gerbang Danapratapa 5. Gerbang Kemangangan 6. Gerbang Gadung Mlati 7. Gerbang Kemadhungan 8. Gerbang Gading 9. Gerbang Tarub Agung Karaton Ngayogyakarta Hadningrat merupakan museum hidup bagi kebudayaan Jawa yang berada di Yogyakarta dan menjadi pusat perkembangan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 71 kebudayaan Jawa. Dalam aktivitas kehidupan di Karaton, sultan merupakan figur nomor satu, berkuasa dalam militer dan keagamaan. Oleh karena itu sosok sultan dianggap sakral, begitu juga dalam kegiatan yang dilakukannya. Demikian juga dengan setiap ruang karaton dan tata ruangnya memiliki kesakralan tersendiri. Kesakralan yang terdapat pada ruang dalam Karaton, mempunyai kesakralan tersendiri yang mengartikan frekuensi kegiatan sultan pada tempat tersebut. Di Alun-alun, Siti Hinggil, dan Pagelaran sultan berkunjung ketempat tersebut sebanyak tiga kali dalam setahun, yaitu pada acara saat Pisowanan Ageng Grebeg Mulud, Sawal dan Besar. Serta pada saat kesempatan khusus pada penobatan sultan dan Putra Mahkota atau Pangeran Adipati Anom. Selanjutnya, Pelataran Sri Manganti diperuntukkan untuk menetima tamu yang tidak terlalu formal. Pelataran Kedhaton merupakan tempat yang memiliki kesakralan paling tinggi, karena Plataran Kedhaton adalah tempat yang digunakan untuk menyimpan pusaka milik Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat. Para wisatawan dapat menyaksikan dan belajar budaya secara langsung begaimana budaya Jawa tersebt dijaga dan dlestarikan di Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat. Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat juga merupakan warisan budaya etnik Jawa yang menakjubkan. Semua warisan budaya Jawa hampir semua terwakilkan dalam satu tempat yang menarik dan sangat memukau. Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat tetap menyimpan dan melestarikan berbagai kesenian, hasil budaya, ragam pakaian adat dan bentuk PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 72 rumah khas Jawa yang indah. Pada hari-hari tertentu dan sudah terjadwal, wisatawan dapat melihat pertunjunjukkan seni yang diadakan di Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat, pertunjukkan seni tersebut seperti pementasan gamelan Karaton Jawa, dan tari-tarian. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 73 BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Bab ini berisi tentang deskripsi data penelitian, analisis data penelitian dan pembahasan data penelitian. Analisis data merupakan pengolahan data berdasarkan jawaban responden dalam kuesioner yang diberikan peneliti. Pengolahan pengolahan data menggunakan perangkat lunak (software) smartPLS 3.0. A. Penelitian Tahap I Penelitian tahap I dilakukan dengan metode wawancara (expert interview), dengan narasumber yang berasal dari pihak Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat, tour guide Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat dan pihak Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi DIY. Pihak narasumber berikut dirasa mampu untuk memberikan pandangan secara umum terhadap brand image yang mendukung instrumen penelitian pada tahap kedua. Berikut adalah narasumber-narasumber yang dipilih peneliti untuk menggali berbagai informasi yang berhubungan dengan brand image Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat: 1. Bapak Sigit Setiyadi selaku staff Bidang P3 Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi DIY. Dilaksanakan pada hari Kamis, tanggal 17 Maret 2016. 2. Ibu Amirul selaku tour guide Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat. Dilaksanakan pada hari Kamis, tanggal 17 Maret 2016. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 74 3. Bapak Sarono selaku wakil carik (sekretaris) Panitropuro Karaton Ngayogyakarta Hadinngrat. Dilaksanakan pada hari Jumat, 18 Maret 2016. Waktu penelitian tahap pertama ini dilakukan dari tanggal 15 Maret 2016 hingga 20 Maret 2016, analisis data yang digunakan pada penelitian tahap pertama ini menggunakan metode Content Analysis dan Common-Theme Approach. Maka hasil dari wawancara sebagai berikut: 1. Brand image Karaton Nayogyakarta (Content Analysis) a. Brand image yang disampaikan Bapak Sigit Setiyadi yaitu: 1) Pusat budaya Jawa 2) Warisan budaya 3) Warisan sejarah 4) Pusat budaya yang masih terpelihara 5) Tradisional 6) Tradisi kerajaan 7) Kebudayaan dan tradisi yang masih terjaga 8) Pemerintahan tradisional 9) Tradisi Yogyakarta 10) Pariwisata berbasis budaya b. Brand image yang disampaikan Ibu Amirul yaitu: 1) Rumah Sultan 2) Wisata sejarah 3) Pusat pemerintahan 4) Pusat perkembangan agama Islam 5) Pusat dari segalanya PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 75 6) Pusat sejarah 7) Pusat budaya 8) Pusat agama Islam c. Brand image yang disampaikan Bapak Sarono yaitu : 1) Istana kerajaan yang termasyur 2) Sumber budaya Jawa dan Nusantara 3) Modal terbentuknya NKRI 4) Kebangaan masyarakat Jawa 5) Pusat budaya adiluhung 6) Budaya Jawa yang beretika 7) Destinasi wisata yang unik dalam sejarah dan letak geografis 8) Budaya cipta rasa dan karsa 2. Hasil Common-Theme Approach Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat sebagai berikut: a. Tempat tinggal Raja (Sultan) b. Pariwisata bersejarah c. Pariwisata berbasis budaya d. Pusat budaya Jawa e. Warisan budaya dan sejarah yang adiluhung f. Destinasi wisata yang unik g. Pusat perkembangan agama Islam h. Pusat kota Yogyakarta i. Kebudayaan dan tradisi Yogyakarta yang masih terjaga j. Istana (Kerajaan) yang termasyur di Jawa k. Modal terbentuknya NKRI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 76 B. Penelitian Tahap II 1. Karakteristik Responden Pada bagian karakteristik responden ini akan dipaparkan gambaran ukuran responden yang diteliti kemudian dilakukan perhitungan menggunakan analisis deskriptif. Adapun karakteristik responden dan klasifikasi responden sebagai berikut: a. Jenis Kelamin Dalam klasifikasi ini, jenis kelamin dikelompokkan menjadi dua kelompok, seperti yang tercantum pada tabel berikut ini: Tabel 5.1 Karakteristik Responden berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Jumlah Presentase Laki-laki 61 61% Perempuan 39 39% Jumlah 100 100% Sumber: diolah oleh peneliti, 2016 b. Usia Dalam klasifikasi ini, usia dikelompokkan menjadi enam kelompok, seperti yang tercantum pada tabel berikut ini : Tabel 5.2 Karakterristik Responden berdasarkan Usia Usia Jumlah Presentase 18-23 43 43% 24-29 34 34% 30-35 23 23% 36-41 42-47 (>)47 Jumlah 100 100% Sumber: diolah oleh peneliti, 2016 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 77 c. Pekerjaan Dalam klasifikasi ini, pekerjaan dikelompokkan menjadi empat kelompok, seperti yang tercantum pada data berikut ini: Tabel 5.3 Karakterristik Responden berdasarkan Pekerjaan Pekerjaan Jumlah Presentase Pelajar/ Mahasiswa 41 41% Wiraswasta 24 24% PNS/Pegawai Swasta 21 21% Lainnya 14 14% Jumlah 100 100% Sumber: diolah oleh peneliti, 2016 d. Asal Dalam klasifikasi ini, responden yang mengisi kuesioner adalah wisatawan nusantara mandiri. Namun dalam penelitian ini asal wisatawan nusantara mandiri dibedakan menjadi dua yaitu DIY dan luar DIY. Tabel 5.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Asal Asal DIY Luar DIY Jumlah Presentase 28 28% 72 72% Sumber: diolah oleh peneliti, 2016 e. Intensitas berkunjung Intensitas wisatawan mengunjungi destinasi wisata Karaton Ngayogyakarta Hadinngrat seperti yang tercantum pada tabel dibawah ini: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 78 Tabel 5.5 Rata-rata Kunjungan Wisatawan Nusantara di Destinasi Wisata Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat 4 2 1 5 2 6 3 2 2 3 Intensitas Kunjungan Wisatawan 1 3 1 1 2 3 1 2 2 2 1 1 3 3 3 2 3 1 4 4 3 2 2 2 1 2 2 3 3 1 3 2 3 4 1 7 2 1 3 2 1 1 2 5 3 2 2 3 2 2 Rata-Rata 2 2 1 1 5 4 3 3 2 2 2 2 1 1 5 1 1 3 1 4 2 2 3 2 1 3 2 1 3 2 1 2 2 3 2 1 1 2 3 2 2.31 Sumber: diolah oleh peneliti, 2016 Dari tabel 5.5 dapat kita ketahui rata-rata wisatawan nusantara mandiri yang menjadi responden sudah mengunjungi destinasi wisata Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat sebanyak dua kali. 2. Pengujian Instrumen a. Uji Validitas Uji validitas digunakan untuk menguji validitas dan reliabilitas kuesioner untuk memastikan bahwa item-item pertanyaan yang digunakan dalam penelitian ini dapat dimengerti oleh responden. Pretes dilakukan dua tahap, tahap pertama dilakukan oleh Drs. Aloysius Triwanggono, M.S. dan Ibu Lucia Kurniawati, S.Pd., M.S.M. dengan keputusan bahwa item-item pertanyaan kuesioner dinilai baik untuk diberikan kepada responden. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 79 Tahap kedua dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada 100 responden yaitu wisatawan nusantara mandiri yang sedang berkunjung di destinasi wisata Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat. Kemudian hasil kuesioner tersebut diolah dengan menggunakan SmartPLS 3.0 dengan tampilan sebagai berikut : Gambar 5.1 Tampilan Uji Validitas Sumber : Data diolah dengan SmartPLS 3.0 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 80 Keterangan : RASA : Dimensi Experiential Marketing - Dimensi Rasa PERASA : Dimensi Experiential Marketing - Dimensi Perasaan PIKIR : Dimensi Experiential Marketing - Dimensi Berpikir SIKAP : Dimensi Experiential Marketing - Dimensi Sikap KAIT : Dimensi Experiential Marketing - Dimensi Keterkaitan atau Berhubungan BRAND : Brand Image PUAS : Kepuasan wisatawan MINAT : Minat berkunjung kembali Berdasarkan gambar diatas, indikator RASA1 bernilai 0.643, indikator PIKIR5 bernilai 0.631, indikator KAIT3 bernilai 0.684, indikator BRAND10 bernilai 0.695 dan indikator BRAND11 bernilai 0.593 yang berarti tidak memenuhi kriteria nilai outer loading tiap indikator >0.7. Maka RASA1, PIKIR5, KAIT3, BRAND10 dan BRAND11 dihapus, kemudian didapat hasil semua indikator memiliki nilai outer loading yang memenuhi kriteria diatas 0.7 seperti gambar dibawah ini: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 81 Gambar 5.2 Tampilan Output Uji Validitas Setelah Penghapusan Sumber :Data Diolah dengan SmartPLS 3.0 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 82 BRAND KAIT 0.776 0.799 0.769 0.740 0.835 0.792 0.835 0.827 0.846 0.881 0.891 0.799 Tabel 5.6 Hasil Outer Loding MINAT PERAS PIKIR BRAND1 BRAND2 BRAND3 BRAND4 BRAND5 BRAND6 BRAND7 BRAND8 BRAND9 KAIT1 KAIT2 KAIT4 MINAT1 0.868 MINAT2 0.722 MINAT3 0.874 MINAT4 0.832 PERAS1 PERAS2 PERAS3 PERAS4 PIKIR1 PIKIR2 PIKIR3 PIKIR4 PUAS1 PUAS2 PUAS3 PUAS4 PUAS5 PUAS6 RASA2 RASA3 RASA4 RASA5 SIKAP1 SIKAP2 SIKAP3 SIKAP4 Sumber : Data diolah dengan smartPLS 3.0 PUAS RASA SIKAP 0.789 0.925 0.788 0.854 0.856 0.882 0.831 0.791 0.718 0.754 0.783 0.786 0.762 0.758 0.713 0.852 0.912 0.869 0.889 0.913 0.903 0.875 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 83 Berdasarkan tabel di atas, nilai loading factor ditunjukkan melalui tabel outer loading (loading factor >0.7) yang dapat diartikan bahwa semua indikator memiliki nilai loading factor >0.7, dan semua indikator setelah penghapusan dpat diterima. Tabel 5.7 Average Variance Extracted (AVE) (AVE) COMMUNALITY BRAND 0.603 0.603 KAIT 0.669 0.669 MINAT 0.682 0.682 PERAS 0.707 0.707 PIKIR 0.645 0.645 PUAS 0.578 0.578 RASA 0.647 0.647 SIKAP 0.802 0.802 Sumber : Data dilah peneliti dengan smartPLS 3.0 Parameter lain untuk mengukur validitas diskriminan adalah skor AVE dan Communality (dalam smartPLS 3.0 nilai AVE sama dengan nilai Communality), nilai AVE yang disarankan diatas 0.5 (>0.5). Pada tabel di atas delapan konstruk memberikan nilai AVE diatas 0.5, dengan nilai terendah 0.578 yaitu konstruk PUAS dan nilai tertinggi 0.802 yaitu konstruk SIKAP. b. Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Reliabilitas merupakan konsistensi dan stabilitas alat ukur dalam penelitian. Instrumen dapat dikatakan reliabel apabila memiliki besaran reliabilitas komposit (composit reliability ) dengan nilai harus lebih besar dari 0.7 (>0.7) dan Cronbach’s Alpha dari setiap konstruk nilainya diatas 0.5 (>0.5). PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 84 Tabel 5.8 Composite Reliability Composite Reliability BRAND 0.943 KAIT 0.889 MINAT 0.895 PERASA 0.906 PIKIR 0.900 PUAS 0.892 RASA 0.900 SIKAP 0.942 Sumber : Data diolah oleh peneliti dengan smartPLS 3.0 Dari tabel 5.8 dapat diketahui bahwa kedelapan konstruk memiliki nilai composite reliability di atas 0.7. Nilai tertinggi 0.943 yaitu konstruk BRAND dan nilai terendah 0.889 yaitu konstruk KAIT, sehingga dapat disimpulkan bahwa semua konstruk dalam penelitian ini reliabel. Tabel 5.9 Cronbach’s Alpha Cronbach's Alpha BRAND 0.936 KAIT 0.834 MINAT 0.844 PERAS 0.862 PIKIR 0.871 PUAS 0.856 RASA 0.885 SIKAP 0.920 Sumber : Data diolah oleh peneliti dengan smartPLS 3.0 Dari tabel 5.9 dapat diketahui bahwa kedelapan konstruk memiliki nilai Cronbach’s Alpha diatas 0.5. Nilai tertinggi 0.936 yaitu konstruk BRAND dan nilai terendah 0.834 yaitu konstruk KAIT, sehingga dapat disimpulkan bahwa semua konstruk dalam penelitian ini dapat diterima. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 85 3. Pengujian Model Pengukuran (Outer Model) a. Uji Validitas Konvergen Uji validitas konvergen menunjukkan bahwa seharusnya pengukuranpengukuran dari suatu konstruk memiliki korelasi yang tinggi. Uji validitas konvergen dinilai berdasarkan loading factor dengan skor >0.7 meskipun skor 0.6 sampai dengan 0.6 dapat diterima untuk penelitian yang bersifat exploratory. Parameter uji validitas konvergen adalah outer loading >0.7 dan AVE >0.50. Hasil uji validitas konvergen dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 86 Tabel 5.10 Outer Loading BRAND1 BRAND2 BRAND3 BRAND4 BRAND5 BRAND6 BRAND7 BRAND8 BRAND9 KAIT1 KAIT2 KAIT4 MINAT1 MINAT2 MINAT3 MINAT4 PERASA1 PERASA2 PERASA3 PERASA4 PIKIR1 PIKIR2 PIKIR3 PIKIR4 PUAS1 PUAS2 PUAS3 PUAS4 PUAS5 PUAS6 BRAND 0.770 0.809 0.768 0.728 0.841 0.797 0.844 0.826 0.838 KAIT MINAT PERASA PIKIR PUAS RASA SIKAP 0.909 0.871 0.831 0.870 0.720 0.875 0.830 0.789 0.925 0.788 0.854 RASA2 RASA3 RASA4 RASA5 SIKAP1 SIKAP2 SIKAP3 SIKAP4 Sumber : Data diolah peneliti dengan smartPLS 3.0 0.853 0.886 0.834 0.789 0.718 0.752 0.784 0.787 0.762 0.760 0.722 0.853 0.910 0.867 0.889 0.913 0.903 0.875 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 87 Hasil dari tabel outer loading menunjukkan bahwa semua indikator memiliki nilai loading factor yang memenuhi syarat dan dapat diterima. Tabel 5.11 AVE dan Communality AVE COMMUNALITY VALIDITAS BRAND 0.645 0.645 VALID KAIT 0.759 0.759 VALID MINAT 0.682 0.682 VALID PERASA 0.707 0.707 VALID PIKIR 0.708 0.708 VALID PUAS 0.579 0.579 VALID RASA 0.707 0.707 VALID SIKAP 0.801 0.801 VALID Sumber : Data diolah oleh peneliti dengan smartPLS 3.0 (Dalam smartPLS 3.0 nilai AVE sama dengan nilai Communality) b. Validitas Diskriminan Parameter yang digunakan dalam uji validitas diskriminan adalah dengan melihat skor akar AVE dan korelasi variabel laten. Hasil uji validitas diskriminan disajikan dalam tabel di bawah ini : Tabel 5.12 AVE dan Akar AVE Akar AVE AVE BRAND 0.645 0.8031 KAIT 0.759 0.8712 MINAT 0.682 0.8258 PERASA 0.707 0.8408 PIKIR 0.708 0.8414 PUAS 0.579 0.7609 RASA 0.707 0.8408 SIKAP 0.801 0.8950 Sumber : Data diolah oleh peneliti dengan smartPLS 3.0 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 88 Tabel 5.13 Korelasi Antara Variabel Laten BRAND KAIT MINAT PERASA PIKIR BRAND 1 KAIT 0.354 1 MINAT 0.362 0.795 1 PERASA 0.190 0.371 0.477 1 PIKIR 0.224 0.226 0.238 0.211 1 PUAS 0.242 0.356 0.384 0.253 0.199 RASA (0.115) 0.159 0.231 0.126 0.105 SIKAP 0.154 0.059 0.012 0.056 0.073 Sumber : Data diolah oleh peneliti dengan smartPLS 3.0 PUAS RASA SIKAP 1 0.083 1 (0.1777) (0.017) 1 Tabel 5.12 dan 5.13 menunjukkan bahwa setiap konstruk memiliki nilai akar AVE yang lebih besar daripada nilai korelasi antara variabel laten. Kemudian berdasarkan hasil uji validitas konvergen dan validitas diskriminan menunjukkan hasil sesuai dengan kriteria loading factor, AVE, dan korelasi antara variabel laten dan dengan demikian dapat disimpulkan bahwa seluruh konstruk memiliki validitas konvergen dan validitas diskriminan yang baik. c. Reliabilitas Uji reliabilitas dipergunakan untuk mengukur dan melihat konsistensi internal alat ukur yang dapat menunjukkan akurasi dan ketepatannya. Uji reliabilitas dapat diukur dengan menggunakan hasil nilai Cronbach’s alpha dan composite reliability. Nilai composite reliability yang baik adalah >0.7 walaupun nilao 0.6 masih dianggap baik (Hair et al, 2006). PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 89 Tabel 5.14 Composite Reliability Composite Reliability BRAND 0.942 KAIT 0.904 MINAT 0.895 PERASA 0.906 PIKIR 0.906 PUAS 0.892 RASA 0.905 SIKAP 0.942 Sumber : Data diolah penelit dengan smartPLS 3.0 Dapat dilihat dari tabel 5.14 bahwa hasil nilai composite reliability dari kedelapan konstruk diatas 0.7 (>0.7), sehingga dapat disimpulkan bahwa semua konstruk reliabel untuk digunakan dalam uji hipotesis. 4. Pengujian Model Struktural (Inner Model) Pengujian model struktural dilakukan untuk melihat hubungan setiap konstruk seperti yang tercantum pada hipotesis dalam suatu penelitian. Model struktural dalam PLS dapat dievaluasi dengan menggunakan R2 untuk konstruk dependen, uji t dan signifikansi koefisien parameter jalur struktural. Berikut disajikan figur korelasi antar konstruk dalam penelitian ini : PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 90 Gambar 5.3 Korelasi Antar Konstruk Sumber : Data diolah oleh penulis dengan smartPLS 3.0 a. Nilai R-square Pengujian dengan melihat nilai R-square adalah pengujian tahap pertama dalam melakukan evaluasi model struktural setiap variabel dependen. Berikut disajikan hasil nilai R-square yang dapat digunakan untuk menilai pengaruh variabel independen tertentu dengan variabel dependen : PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 91 Tabel 5.15 Nilai R-square R-Square MINAT 0.694 PUAS 0.216 Sumber : Data diolah oleh peneliti dengan smartPLS 3.0 Tabel 5.14 menunjukkan bahwa nilai R2 variabel Minat Berkunjung Kembali (MINAT) adalah sebesar 0.694 yang berarti 69.4% wisatawan nusantara mandiri berminat untuk berkunjung kembali di Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat dijelaskan oleh variabel dimensi rasa (RASA), dimensi perasaan (PERASA), dimensi berpikir (PIKIR), dimensi sikap (SIKAP), dimensi berhubungan atau keterkaitan (KAIT), brand image (BRAND), dan kepuasan (PUAS), sedangkan sisanya 30.6% dijelaskan oleh konstruk lain diluar model penelitian. Nilai R2 untuk variabel Kepuasan (PUAS) adalah sebesar 0.216 yang berarti 21.6% wisatawan nusantara mandiri puas ketikan berkunjung di destinasi wisata Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat, dijelaskan oleh variabel dimensi rasa (RASA), dimensi perasaan (RASA), dimensi berpikir (PIKIR), dimensi sikap (SIKAP), dimensi berhubungan atau keterkaitan (KAIT), dan brand image (BRAND), sedangkan sisanya 78.4% dijelaskan oleh konstruk lain diluar model penelitian. b. Pengujian Hipotesis PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 92 Pengujian Hipotesis menggunakan uji t dengan tingkat kepercayaan 95% sebagai tingkat kepercayaan yang paling umum digunakan dalam pengujian statistik suatu penelitian. Apabila Tstatistics lebih besar daripada nilai Ttabel maka hipotesis terdukung, begitu sebaliknya apabila nilai Tstatistics lebih kecil daripada daripada Ttabel maka hipotesis tidak terdukung. Ttabel yang digunakan adalah 1.66039. Tabel 5.16 Koefisien Jalur pada Pengujian Model Struktural Original Sample Standard T Statistics P Sampel Mean Deviation (|O/STERR|) Values (O) (M) (STDEV) BRAND -> MINAT 0.097 0.093 0.056 1.734 0.043 BRAND -> PUAS 0.149 0.164 0.094 1.589 0.058 KAIT -> MINAT 0.652 0.648 0.068 9.573 0.000 KAIT -> PUAS 0.243 0.237 0.095 2.553 0.006 PERASA -> MINAT 0.187 0.194 0.065 2.869 0.003 PERASA -> PUAS 0.123 0.132 0.122 1.002 0.159 PIKIR -> MINAT 0.008 0.007 0.111 0.069 0.472 PIKIR -> PUAS 0.098 0.091 0.117 0.835 0.203 PUAS -> MINAT 0.064 0.056 0.077 0.842 0.201 RASA -> MINAT 0.108 0.088 0.096 1.121 0.133 RASA -> PUAS 0.032 0.023 0.111 0.289 0.387 SIKAP -> MINAT (0.039) (0.040) 0.076 0.508 0.306 SIKAP -> PUAS (0.228) (0.230) 0.114 1.989 0.025 Sumber : Data diolah oleh penulis dengan smartPLS 3.0 Berdasarkan nilai Tsatistics di atas, maka hasil uji setiap hipotesis adalah sebagai berikut. 1) Dimensi rasa (X1) terhadap kepuasan (Y) a) Merumuskan hipotesis Ho : Dimensi rasa (sense) tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan wisatawan nusantara mandiri PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 93 Ha : Dimensi rasa (sense) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan wisatawan nusantara mandiri b) Menerima atau menolak hipotesis Dasar pengambilan keputusan bahwa tstatistics> ttabel maka H0 ditolak (Ha diterima). Berdasarkan tabel 5.15 menunjukkan 0.289 < 1.660 maka H0 diterima (Haditolak) berarti dimensi rasa (sense) tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan wisatawan nusantara mandiri. Artinya kepuasan wisatawan nusantara dipengaruhi oleh faktor lain diluar dimensi rasa (sense). Dengan tingkat keyakinan 95% (kesalahan 5%). 2) Dimensi perasaan (X2) terhadap kepuasan (Y) a) Merumuskan hipotesis Ho : Dimensi perasaan (feel) tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan wisatawan nusantara mandiri Ha : Dimensi perasaan (feel) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan wisatawan nusantara mandiri b) Menerima atau menolak hipotesis Dasar pengambilan keputusan bahwa tstatistics > ttabel maka H0 ditolak (Ha diterima). Berdasarkan tabel 5.15 menunjukkan 1.002 < 1.660 maka H0 diterima (Ha ditolak) berarti dimensi perasaan (feel) tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan wisatawan nusantara. Artinya kepuasan wisatawan nusantara PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 94 mandiri dipengaruhi oleh faktor lain diluar dimensi perasaan (feel). Dengan tingkat keyakinan 95% (kesalahan 5%). 3) Dimensi berpikir (X3) terhadap kepuasan (Y) a) Merumuskan Hipotesis Ho : Dimensi berpikir (think) tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan wisatawan nusantara mandiri Ha : Dimensi berpikir (think) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan wisatawan nusantara mandiri b) Menerima atau menolak hipotesis Dasar pengambilan keputusan bahwa tstatistics > ttabel maka H0 ditolak (Ha diterima). Berdasarkan tabel 5.15 menunjukkan 0.835 < 1.660 maka H0 diterima (Ha ditolak) berarti dimensi berpikir (think) tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan wisatawan nusantara mandiri. Artinya kepuasan wisatawan nusantara dipengaruhi oleh faktor lain diluar dimensi berpikir (think). Dengan tingkat keyakinan 95% (kesalahan 5%). 4) Dimensi sikap (X4) terhadap kepuasan (Y) a) Merumuskan Hipotesis Ho : Dimensi sikap (act) tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan wisatawan nusantara mandiri Ha : Dimensi sikap (act) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan wisatawan nusantara mandiri b) Menerima atau menolak hipotesis PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 95 Dasar pengambilan keputusan bahwa tstatistics > ttabel maka H0 ditolak (Ha diterima). Berdasarkan tabel 5.15 menunjukkan 1.989> 1.660 maka H0 ditolak (Haditerima) berarti dimensi sikap (act) secara signifikan berpengaruh terhadap kepuasan. Artinya semakin baik sikap seorang wisatawan nusantara mandiri maka semakin tinggi pula tingkat kepuasan wisatawan nusantara mandiri. Dengan tingkat keyakinan 95% (kesalahan 5%). 5) Dimensi berhubungan atau keterkaitan (X5) terhadap kepuasan (Y) a) Merumuskan hipotesis Ho : Dimensi berhubungan atau keterkaitan (relate) tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan wisatawan nusantara mandiri Ha : Dimensi berhubungan atau keterkaitan (relate) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan wisatawan nusantara mandiri b) Menerima atau menolak hipotesis Dasar pengambilan keputusan bahwa tstatistics > ttabel maka H0 ditolak (Ha diterima). Berdasarkan tabel 5.15 menunjukkan 2.553 > 1.660 maka H0 ditolak (Ha diterima) berarti dimensi berhubungan atau keterkaitan (relate) berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan wisatawan nusantara. Artinya semakin tinggi tingkat interaksi seorang wisatawan nusantara mandiri dengan sesuatu yang berada diluar dirinya (masyarakat PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 96 dan budaya) maka tingkat kepuasan seorang wisatawan nusantara mandiri akan semakin tinggi. Dengan tingkat keyakinan 95% (kesalahan 5%). 6) Brand image (X6) terhadap kepuasan (Y) a) Merumuskan hipotesis Ho : Brand image tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan wisatawan nusantara mandiri Ha: Brand image memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan wisatawan nusantara mandiri b) Menerima atau menolak hipotesis Dasar pengambilan keputusan bahwa tstatistics > ttabel maka H0 ditolak (Ha diterima). Berdasarkan tabel 5.15 menunjukkan 1.589 < 1.660 maka H0 diterima (Ha ditolak) berarti brand image tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan wisatawan nusantara mandiri. Artinya kepuasan wisatawan nusantara dipengaruhi oleh faktor lain diluar brand image. Dengan tingkat keyakinan 95% (kesalahan 5%). 7) Dimensi rasa (X1) terhadap minat berkunjung kembali (Z) a) Merumuskan hipotesis Ho : Dimensi rasa (sense) tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap minat wisatawan nusantara mandiri untuk berkunjung kembali PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 97 Ha : Dimensi rasa (sense) memiliki pengaruhyang signifikan terhadap minat wisatawan nusantara mandiri untuk berkunjung kembali b) Menerima atau menolak hipotesis Dasar pengambilan keputusan bahwa tstatistics > ttabel maka H0 ditolak (Ha diterima). Berdasarkan tabel 5.15 menunjukkan 1.112< 1.660 maka H0 diterima (Ha ditolak) berarti dimensi rasa (sense) tidak berpengaruh secara signifikan terhadap minat wisatawan nusantara mandiri untuk berkunjung kembali. Artinya minat wisatawan nusantara mandiri untuk berkunjung kembali dipengaruhi oleh faktor lain diluar dimensi rasa (sense). Dengan tingkat keyakinan 95% (kesalahan 5%). 8) Dimensi perasaan (X2) terhadap minat berkunjung kembali (Z) a) Merumuskan hipotesis Ho : Dimensi perasaan (feel) tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap minat wisatawan nusantara mandiri untuk berkunjung kembali Ha : Dimensi perasaan (feel) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap minat wisatawan nusantara mandiri untuk berkunjung kembali b) Menerima atau menolak hipotesis Dasar pengambilan keputusan bahwa tstatistics > ttabel maka H0 ditolak (Ha diterima). Berdasarkan tabel 5.15 menunjukkan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 98 2.869> 1.660 maka H0 ditolak (Ha diterima) berarti dimensi perasaan (feel) berpengaruh secara signifikan terhadap minat wisatawan nusantara mandiri untuk berkunjung kembali. Artinya semakin tinggi tingkat emosi dan perasaan terdalam yang baik dari seorang wisatawan nusantara mandiri makaminat wisatawan nusantara mandiri untuk berkunjung kembali akan semakin tinggi. Dengan tingkat keyakinan 95% (kesalahan 5%). 9) Dimensi berpikir (X3) terhadap minat berkunjung kembali (Z) a) Merumuskan Hipotesis Ho : Dimensi berpikir (think) tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap minat wisatawan nusantara mandiri untuk berkunjung kembali Ha : Dimensi berpikir (think) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap minat wisatawan nusantara mandiri untuk berkunjung kembali b) Menerima atau menolak hipotesis Dasar pengambilan keputusan bahwa tstatistics > ttabel maka H0 ditolak (Ha diterima). Berdasarkan tabel 5.15 menunjukkan 0.069 < 1.660 maka H0 diterima (Ha ditolak) berarti dimensi berpikir (think) tidak berpengaruh secara signifikan terhadap minat wisatawan nusantara mandiri untuk berkunjung kembali. Artinya minat wisatawan nusantara mandiri untuk berkunjung kembali PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 99 dipengaruhi oleh faktor lain diluar dimensi berpikir (think). Dengan tingkat keyakinan 95% (kesalahan 5%). 10) Dimensi sikap (X4) terhadap minat berkunjung kembali (Z) a) Merumuskan Hipotesis Ho : Dimensi sikap (act) tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap minat wisatawan nusantara mandiri untuk berkunjung kembali Ha : Dimensi sikap (act) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap minat wisatawan nusantara mandiri untuk berkunjung kembali b) Menerima atau menolak hipotesis Dasar pengambilan keputusan bahwa tstatistics > ttabel maka H0 ditolak (Ha diterima). Berdasarkan tabel 5.15 menunjukkan 0.508 < 1.660 maka H0 diterima (Ha ditolak) berarti dimensi sikap (act) tidak berpengaruh secara signifikan terhadap minat wisatawan nusantara mandiri untuk berkunjung kembali. Artinya minat wisatawan nusantara mandiri untuk berkunjung kembali dipengaruhi oleh faktor lain diluar dimensi sikap (act). Dengan tingkat keyakinan 95% (kesalahan 5%). 11) Dimensi berhubungan atau keterkaitan (X5) terhadap minat berkunjung kembali (Z) a) Merumuskan hipotesis PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 100 Ho : Dimensi berhubungan atau keterkaitan (relate) tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap minat wisatawan nusantara mandiri untuk berkunjung kembali Ha : Dimensi berhubungan atau keterkaitan (relate) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap minat wisatawan nusantara mandiri untuk berkunjung kembali b) Menerima atau menolak hipotesis Dasar pengambilan keputusan bahwa tstatistics > ttabel maka H0 ditolak (Ha diterima). Berdasarkan tabel 5.15 menunjukkan 9.573 > 1.660 maka H0 ditolak (Ha diterima) berarti dimensi berhubungan atau keterkaitan (relate) berpengaruh secara signifikan terhadap minat wisatawan nusantara mandiri untuk berkunjung kembali. Artinya semakin tinggi tingkat interaksi seorang wisatawan nusantara mandiri dengan sesuatu yang berada diluar dirinya (masyarakat dan budaya) maka minat wisatawan nusantara mandiri untuk berkunjung kembali akan semakin tinggi. Dengan tingkat keyakinan 95% (kesalahan 5%). 12) Brand image (X6) terhadap minat berkunjung kembali (Z) a) Merumuskan hipotesis Ho : Brand image tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap minat wisatawan nusantara mandiri untuk berkunjung kembali PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 101 Ha : Brand image memiliki pengaruh yang signifikan terhadap minat wisatawan nusantara mandiri untuk berkunjung kembali b) Menerima atau menolak hipotesis Dasar pengambilan keputusan bahwa tstatistics > ttabel maka H0 ditolak (Ha diterima). Berdasarkan tabel 5.15 menunjukkan 1.734 > 1.660 maka H0 ditolak (Ha diterima) berarti brand image berpengaruh secara signifikan terhadap minat wisatawan nusantara mandiri untuk berkunjung kembali. Artinya semakin baik brand image dalam benak wisatawan nusantara mandiri maka minat wisatawan nusantara mandiri untuk berkunjung kembali akan semakin tinggi. Dengan tingkat keyakinan 95% (kesalahan 5%). 13) Kepuasan (Y) terhadap minat berkunjung kembali (Z) a) Merumuskan hipotesis Ho : Kepuasan wisatawan nusantara mandiritidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap minat wisatawan nusantara mandiri untuk berkunjung kembali Ha : Kepuasan wisatawan nusantara mandirimemiliki pengaruh yang signifikan terhadap minat wisatawan nusantara mandiri untuk berkunjung kembali b) Menerima atau menolak hipotesis Dasar pengambilan keputusan bahwa tstatistics > ttabel maka H0 ditolak (Ha diterima). Berdasarkan tabel 5.15 menunjukkan 0.842 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 102 < 1.660 maka H0 diterima (Ha ditolak) berarti kepuasan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap minat wisatawan nusantara mandiri untuk berkunjung kembali. Artinya minat wisatawan nusantara mandiri untuk berkunjung kembali dipengaruhi oleh faktor lain diluar kepuasan. Dengan tingkat keyakinan 95% (kesalahan 5%). 5. Ringkasan Hasil Pengujian Hipotesis Berdasarkan hasil penelitian yang telah didapatkan, peneliti menyajikan ringkasan pengujian hipotesis secara keseluruhan melalui tabel berikut : Tabel 5.17 Hasil Pengujian Hipotesis Keseluruhan No Hipotesis Hasil 1 Tidak terdukung H1 2 Tidak terdukung H2 3 Tidak terdukung H3 4 H4 Terdukung 5 H5 Terdukung 6 Tidak terdukung H6 7 Tidak terdukung H7 8 H8 Terdukung 9 Tidak terdukung H9 10 Tidak terdukung H10 11 H11 Terdukung 12 H12 Terdukung 13 Tidak terdukung H13 Sumber : Dibuat oleh peneliti (2016) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 103 6. Pembahasan Dimensi Rasa (sense) Kepuasan Dimensi Perasaaan (feel) Dimensi Berpikir (think) Dimensi Sikap (act) Minat berkunjung kembali Dimensi Berhubungan (relate) Brand image Gambar 5.4 Kerangka Hasil Penelitian Keterangan: Signifikan : Tidak Signifikan : Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa, minat berkunjung kembali wisatawan nusantara mandiri dipengaruhi oleh dua dari lima dimensi experiential marketing yaitu dimensi perasaan (feel) dan dimensi berhubungan (relate). Artinya semakin tersentuh emosi wisatawan nusantara mandiri dalam melakukan kunjungan objek wisata maka minat berkunjung kembali wisatawan nusantara mandiri semakin tinggi, sebaliknya semakin kurang tersentuh emosi wisatawan nusantara mandiri dalam melakukan kunjungan objek wisata maka minat berkunjung kembali wisatawan nusantara mandiri semakin rendah, dengan tingkat kesalahan 5%. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 104 Selanjutnya, semakin terbuka wisatawan nusantara mandiri kepada budaya dan masyarakat baru maka minat berkunjung kembali wisatawan nusantara mandiri semakin tinggi, sebaliknya semakin kurang terbuka wisatawan nusantara mandiri kepada budaya dan masyarakat baru maka minat berkunjung kembali wisatawan nusantara mandiri semakin rendah, dengan tingkat kesalahan 5%. Experiential marketing merupakan sebuah konsep pemasaran yang bertujuan untuk membentuk planggan-pelanggan yang loyal dengan menyentuh emosi mereka dan memberikan suatu feling yang positif terhadap produk dan jasa yang mereka konsumsi (Kartajaya, 2004:163). Dalam kasus Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat ini, dapat kita ketahui bahwa keramahan petugas tepas pariwisata dan abdi dalem Karaton, serta penyampaian informasi yang lengkap dan jelas oleh petugas, keterbukaan masyarakat di area Karaton, pagelaran Gamelan Karaton Jawa, dan aktivitas wisata di Karaton Ngayogyakarta dapat memberikan kesempatan untuk memperluas dan mempelajari budaya serta melestarikan destinasi budaya, hal ini penting bagi minat wisatawan nusantara untuk berkunjung kembali ke destiasi wisata Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat. Namun dalam penelitian ini 3 dari dimensi experiential marketing yaitu dimensi rasa (sense), dimensi berpikir (think), dan dimensi sikap (act) tidak berpengaruh terhadap minat berkunjung kembali wisatawan nusantara mandiri. Artinya semakin terlibat panca indera dalam menikmati kunjungan objek wisata maka minat berkunjung kembali tidak semakin tinggi atau PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 105 tidak semakin rendah, sebaliknya semakin kurang terlibat panca indera dalam menikmati kunjungan objek wisata maka tidak semakin tinggi atau semakin rendah minat berkunjung kembali, dengan tingkat kesalahan 5%. Kemudian semakin kreatif wisatawan nusantara mandiri dalam mencari informasi tambahan tentang Karaton maka minat berkunjung kembali tidak semakin tinggi atau tidak semakin rendah, sebaliknya semakin kurang kreatif wisatawan nusantara mandiri dalam mencari informasi tambahan tentang Karaton maka minat berkunjung kembali tidak semakin tinggi atau semakin rendah, dengan tingkat kesalahan 5%. Serta semakin baik sikap wisatawan nusantara mandiri dalam melakukan kunjungan objek wisata maka minat berkunjung kembali tidak semakin tinggi atau semakin rendah, sebaliknya semakin kurang baik sikap wisatawan nusantara mandiri dalam melakukan kunjungan objek wisata maka minat berkunjung kembali tidak semakin tinggi atau semakin rendah, dengan tingkat kesalahan 5%. Apabila dilihat dari sebagian besar profil responden dari penelitian ini yaitu pelajar/mahasiswa berjenis kelamin laki-laki dengan usia 18-23 tahun, mereka berkunjung di objek wisata Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat tidak hanya untuk melihat pemandangan komplek bangunan Karaton, tidak sekadar mendengarkan Gamelan Karaton Jawa, tidak untuk memikirkan arsitektur Karaton dan peraturan yang harus dipatuhi di Karaton, serta mereka tidak mempedulikan sikap mereka terhadap sesuatu diluar dirinya. Tapi wisatawan nusantara mandiri lebih mengutamakan tipe PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 106 pengalaman yang dapat menyentuh emosi dan mempengaruhi pribadinya untuk lebih terbuka. Minat berkunjung kembali wisatawan nusantara mandiri juga secara langsung dipengaruhi oleh brand image destinasi wisata Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat. Artinya semakin baik brand image Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat dalam benak wisatawan nusantara mandiri maka minat berkunjung kembali wisatawan nusantara mandiri semakin tinggi, sebaliknya semakin kurang baik brand image Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat dalam benak wisatawan nusantara mandiri maka minat berkunjung kembali wisatawan nusantara mandiri semakin rendah, dengan tingkat kesalahan 5%. Brand image dapat positif atau negatif, tergantung pada persepsi seseorang terhadap merek. Komponen brand image adalah asosiasi merek, dukungan asosiasi merek, kekuatan asosiasi merek, dan keunikan asosiasi merek, dimana keunikan asosiasi merek ini akan membedakannya dari produk dan jasa yang lain. Asosiasi dan keyakinan akan semakin kuat jika mereka sudah merasakan manfaat dari sebuah produk atau jasa dan konsumen merasa merek lain tidak akan bisa memenuhi kinginannya (Sangadji dan Sopiah, 2013:327). Kemudian minat beli ulang konsumen adalah perilaku dalam pembelian ulang dalam situasi sensitivitas merek yang kuat dan dikategorikan sebagai loyalitas, dimana konsumen cenderung melakukan pembelian ulang Tjiptono, 2005:231). merek yang sama (Kapferer dan Laurent PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 107 Sesuai dengan sebagian profil responden yaitu pelajar/mahasiswa berjenis kelamin laki-laki dengan usia 18-23 tahun, semakin baik brand image Karaton dalam benak wisatawan nusantara sebagai pusat perkembangan agama Islam, pariwisata bersejarah, dan sebagai pusat kota Yogyakarta, maka kekuatan asosiasi merek semakin tinggi untuk membantu proses atau penyususnan informasi, membantu membedakan posisi destinasi wisata Karaton dengan destinasi wisata yang lain di benak wisatawan nusantara mandiri, dan membantu wisatawan untuk mengambil keputusan berkunjung kembali ke Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat. Disisi lain, minat berkunjung kembali wisatawan nusantara mandiri secara langsung tidak dipengaruhi oleh kepuasan wisatawan nusantara mandiri. Artinya semakin puas wisatawan nusantara mandiri setelah berkunjung di Karaton maka minat berkunjung kembali tidak semakin tinggi atau semakin rendah, sebaliknya semakin kurang puas wisatawan nusantara mandiri setelah berkunjung di Karaton maka minat berkunjung kembali tidak semakin tinggi atau semakin rendah, dengan tingkat kesalahan 5%. Penelitian ini bertentangan dengan teori Sangadji dan Sopiah (2013:181) bahwa setelah mengkonsumsi produk, konsumen akan merasakan kepuasan atau kekecewaan. Kepuasan akan mendorong konsumen untuk membeli ulang produk. Sebaliknya, jika kecewa, konsumen tidak akan membeli produk yang sama lagi dikemudian hari. Namun penelitian ini sesuai dengan penelitian terdahulu oleh Christina Nevianti (2014) “Pengaruh Kualitas Pelayanan, Persepsi Akan Harga dan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 108 Kepuasan Konsumen Pada Minat Beli Ulang Jasa Perawatan Kecantikan” dengan hasil penelitian kepuasan konsumen tidak berpengaruh pada minat beli ulang konsumen. Dilihat dari sebagian besar profil responden yaitu pelajar/mahasiswa berjenis kelamin laki-laki dengan usia 18-23 tahun, ternyata pelayanan yang diberikan petugas wisata, harga tiket masuk Karaton, ketenangan batin, serta produk dan pelayanan yang tersedia di Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat sudah melampaui harapan atau belum melampaui harapan tidak mempengaruhi minat berkunjung kembali wisatawan nusantara mandiri. Hal ini dapat disebabkan karena sebagian besar responden penelitian ini adalah orang muda atau remaja yang masih dapat menikmati kunjungan objek wisata sendiri dan belum memerlukan pelayanan yang lebih, mereka juga belum memperhitungkan biaya yang harus dikeluarkan untuk menikmati kunjungan wisata karena sebagian besar dari mereka belum memiliki pekerjaan sendiri, serta sesuai dengan sebagian besar responden yaitu orang muda atau remaja, dalam usia yang masih tergolong muda, ketenangan batin belumlah menjadi prioritas dalam kunjungan. Namun, dalam penelitian ini kepuasan wisatawan nusantara dipengaruhi oleh dua dari lima dimensi experiential marketing yaitu dimensi sikap (act), dan dimensi berhubungan (relate). Meskipun dua dari lima dimensi experiential marketing berpengaruh, tapi tidak akan dibahas lebih lanjut karena tidak penting dalam penelitian ini. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 109 BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada bab sebelumnya maka dapat diambil kesimpulan yaitu : 1. Penelitian ini menemukan bahwa Brand image Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat dalam benak wisatawan nusantara mandiri adalah sebagai: a. Tempat tinggal Raja (Sultan) b. Pariwisata bersejarah c. Pariwisata berbasis budaya d. Pusat budaya Jawa e. Warisan budaya dan sejarah yang adiluhung f. Destinasi wisata yang unik g. Pusat perkembangan agama Islam h. Pusat kota Yogyakarta i. Kebudayaan dan tradisi Yogyakarta yang masih terjaga 2. Diantara lima dimensi experiential marketing, dimensi yang berpengaruh terhadap kepuasan wisatawan nusantara mandiri adalah dimensi sikap (act) dan dimensi berhubungan atau keterkaitan (relate). Sedangkan dimensi rasa (sense), dimensi perasaan (feel), dan dimensi berpikir (think) tidak berpengaruh terhadap kepuasan wisatawan nusantara mandiri. 3. Brand image tidak berpengaruh terhadap kepuasan wisatawan nusantara mandiri. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 110 4. Diantara lima dimensi experiential marketing, dimensi yang berpengaruh terhadap minat berkunjung kembali wisatawan nusantara mandiri adalah dimensi perasaan (feel) dan dimensi berhubungan atau keterkaitan (relate). Sedangkan dimensi rasa (sense), dimensi berpikir (think), dan dimensi sikap (act) tidak berpengaruh terhadap minat berkunjung kembali wisatawan nusantara mandiri. 5. Brand image berpengaruh terhadap minat berkunjung kembali wisatawan nusantara mandiri. 6. Kepuasan wisatawan nusantara mandiri tidak berpengaruh terhadap minat berkunjung kembali wisatawan nusantara mandiri. 7. Secara keseluruhan penelitian ini menemukan bahwa minat berkunjung kembali wisatawan nusantara mandiri dipengaruhi dua dimensi experiential marketing yaitu dimensi perasaan (feel) dan dimensi berhubungan (relate) serta dipengaruhi oleh brand image. B. Saran Berdasarkan analisis dan pembahasan serta kesimpulan yang diperoleh, ada beberapa saran yang diajukan oleh penulis kepada pihak-pihak yang terkait dalam penelitian ini, diantaranya adalah: 1. Bagi pengelola daya tarik wisata Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat a. Petugas wisata Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat diharapkan tetap menyampaikan informasi secara lengkap dan jelas serta diharapkan petugas wisata selalu ramah kepada pengunjung. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 111 b. Pihak Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat tetap diharapkan menyelenggarakan pagelaran Gamelan Karaton Jawa secara rutin, serta tetap menjalin hubungan kerjasama yang baik dengan masyarakat yang berada di sekitar komplek Karaton. c. Pihak Karaton diharapkan tetap menjaga keharmonisan dalam keberagaman beragama, dan menjaga destinasi wisata Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat agar tetap menjadi destinasi wisata budaya dan sejarah dan menjadi nyala kebudayaan Jawa, selanjutnya destinasi wisata Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat sebagai pusat kota Yogyakarta diharapkan untuk menjalin kerjasama dengan berbagai pihak untuk menyelenggarakan acara-acara berbasis budaya. 2. Bagi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Yogyakarta Sebagaimana hasil penelitian ini, maka sebaiknya pihak Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Yogyakarta lebih giat kembali untuk bekerjasama dengan pihak Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat dalam menyelenggarakan kegiatan-kegiatan pariwisata berbasis budaya, dengan demikian daya tarik destinasi wisata yang terdapat di kota Yogyakarta akan semakin dikenal oleh para wisatawan nusantara maupun wisatawan mancanegara dan khalayak umum. 3. Bagi penelitian selanjutnya Bagi peneliti selanjutnya, peneliti dapat menguji kembali model dalam penelitian ini dengan mengembangkan subjek penelitian. Subjek penelitian PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 112 selanjutnya dapat ditambahkan dengan wisatawan mancanegara agar hasil penelitian dapat lebih luas. C. Keterbatasan Dalam penelitian ini penulis masih banyak mengalami keterbatsan, diantaranya adalah : 1. Hasil penelitian ini belum sempurna yang disebabkan keterbatasan pengetahuan dari peneliti dan keterbatasan dalam menganalisis penelitian ini. 2. Tempat penelitian ini berada di salah satu destinasi wisata yang terkenal di kota Yogyakarta yaitu Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat dengan suasana destinasi wisata yang selalu ramai oleh kedatangan wisatawan nusantara maupun wisatawan mancanegara sehingga kemungkinan responden dalam memberikan jawaban kurang maksimum responden dalam mengisi kuesioner. karena ketidaksungguhan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 113 Daftar Pustaka Abdillah, Willy dan Jogiyanto Hartono. 2015. Partial Least Square (PLS)Alternatif Structural Equation Modeling (SEM) dalam Pnelitian Bisnis. Yogyakarta: Andi Offset. Amstrong, Gary & Philip, Kotler (terj. Alexander Sindoro dan Benyamin Molan). 2002. Dasar-dasar Pemasaran. Jilid 1. Jakarta: Penerbit Prenhalindo. Dewi, Ike Janita. 2009. Creating & Sustaining Brand Equity. Yogyakarta: Amara Books. Fajar, Laksana. 2008. Manajemen Pemasaran. Yogyakarta: Graha Ilmu. Ferdinand, Augusty. 2002. Structural Equation Modelling dalam Penelitian Manajemen. Semarang: FE UNDIP. Ferrinadewi, Erna. 2008. Merek & Psikologi Konsumen. Yogyakarta: Graha Ilmu. Irawan. 2005. Asas-asas Marketing. Yogyakarta: Liberty. Irawan, Koko. 2010. Potensi Objek Wisata Air Terjun Serdang Sebagai Daya Tarik Wisata Di Kabupaten Labuhan Batu Utara. Kertas Karya. Program Pendidikan Non Gelar Pariwisata. Universitas Sumatera Utara. Jatmiko, Rohmat Dwi dan Sri Nastiti Andharini. 2012. Analisis Experiential Marketing dan Loyalitas Pelanggan Jasa Wisata (Studi pada Taman Rekreasi Sengkaling Malang). Universitas Muhamadiyah Malang. Kartajaya, Hermawan. 2004. Marketing In Venus. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama Kotler, Philip. 2000. Manajemen Pemasaran. Jakarta: Pt. Prenhallindo Kotler, Philip dan Gary Amstrong. 2002. Dasar-Dasar Pemasaran. Jilid 1. Edisi 9. Jakarta: PT. Indeks. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 114 Kotler, Philip dan Gary Armstrong. 2008. Prinsip-Prinsip Pemasaran. Edisi 12. Jilid 1. Jakarta: Penerbit Erlangga. Kotler, Philip dan Gary Amstrong. 2009. Marketing an Introduction, Ninth Edition. Ney Jersey: Prentice Hall. Kotler, Philip and Kevin Lane Keller.2009. Manajemen Pemasaran Edisi 13 Jilid 1. Jakarta: Penerbit Erlangga. Kotler, Philip and Kevin Lane Keller.2009. Manajemen Pemasaran Edisi 13 Jilid 2. Jakarta: Penerbit Erlangga. Kusumaningrum, Dian. 2009. Persepsi Wisatawan Nusantara Terhadap Daya Tarik Wisata Di Kota Palembang.Tesis PS. Magister Kajian Pariwisata. Universitas Gadjah Mada. Laksana, Fajar. 2008. Manajemen Pemasaran; Pendekatan Praktis. Yogyakarta: Graha Ilmu. Lerbin R. Aritonang R. 2007. Riset Pemasaran: Teori dan Praktik. Bogor: Ghalia Indonesia. Richardson, John and Martin Fluker. 2oo4. Understanding and Managing Tourism. Australia: Pearson Education. Sangadji, Etta, Mamang & Sopiah. 2013. Perilaku Konsumen. Yogyakarta: Andi Offset. Sarwono, Jonathan dan Umi Narimawati. 2015. Membuat Skripsi, Tesis dan Disertai dengan Partial Least Square SEM (PLS-SEM). Yogyakarta: Andi Offset. Schmitt. 1999. Experiential Marketing-How to Get Customer to Sense, Feel, Think, Act, Relate to Your Company and Brands. New York: The Free Press. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 115 Sekaran, Uma. 2006. Metodologi Penelitian untuk Bisnis. Jilid Satu. Edisi 4. Jakarta: Salemba Empat. Suhartanto, Dwi. 2014. Metode Riset Pemasaran. Bandung: Alfabeta. Sunyoto, Danang. 2012. Konsep Dasar Riset Pemasaran Dan Perilaku Konsumen. Yogyakarta: Buku Seru. Spillane, James. 1987. Pariwisata Indonesia- Sejarah dan Prospeknya. Yogyakarta: Kanisius. Tai, Jacky dan Wilson Chew (terj. Mery Lekatongpessy). 2012. Brand Management. Jakarta Barat: Indeks. Tjiptono, Fandy. 1995, Strategi Pemasaran. Yogyakarta: Andi. Tjiptono, Fandy. 2005. Service, Quality and Satisfaction . Yogyakarta: Andi Tjiptono, Fandy, Gregorius Chandra, Dedi Adriana. 2008. Pemasaran Strategik.Yogyakarta: Andi Offset. Tjiptono, Fandy. 2011. Manajemen & Strategi Merek. Yogyakarta: CV. Andi Offset. Tjiptono, Fandy, Gregorius Chandra. 2012. Pemasaran Strategik Edisi 2.Yogyakarta: Andi Offset. Widjaja MM, Dr. Ir Bernard T. 2009. Lifestyle Marketing. Jakarta: Penerbit Kompas Gramedia. Yamin, Sofyan dan Heri Kurniawan. Partial Least Square Path Modelinh : Salemba Infotek. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI LAMPIRAN I Print Out Hasil Olah Data Kuisioner Penelitian 116 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 117 RASA RASA RASA RASA RASA PERAS PERAS PERAS PERAS PIKIR PIKIR PIKIR 1 2 3 4 5 1 2 3 4 1 2 3 5 3 3 5 3 5 4 4 3 5 4 4 2 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 5 4 4 4 4 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 5 5 5 5 5 4 3 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 5 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 3 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 2 4 4 3 3 4 4 4 4 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 3 3 3 3 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 3 3 2 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 2 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 3 3 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 3 2 3 3 2 5 5 5 5 5 4 5 4 5 4 4 5 4 5 4 3 4 3 4 4 4 3 4 3 3 5 5 5 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 2 4 4 3 5 4 4 4 4 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 3 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 3 3 5 3 5 4 4 3 5 4 4 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4 4 3 3 4 5 4 4 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 2 3 3 3 3 4 3 5 5 5 5 5 4 4 3 4 4 4 3 3 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 3 4 5 5 5 5 3 3 2 3 5 4 4 3 4 5 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 3 5 5 5 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 118 5 4 4 4 5 3 4 4 3 4 4 3 5 4 3 3 4 2 3 4 5 3 4 3 3 5 3 4 5 3 4 4 4 4 2 3 4 4 4 3 3 2 2 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 5 4 3 3 4 2 3 4 5 3 4 4 4 5 3 4 5 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 2 3 4 3 4 4 4 4 5 3 4 3 4 4 4 2 4 4 3 3 4 3 4 4 4 2 4 4 4 5 3 4 4 3 4 4 4 5 2 4 4 4 5 4 4 1 4 5 4 4 4 4 4 5 3 4 3 4 4 4 3 3 4 3 2 4 3 5 4 4 3 5 4 4 4 3 5 4 4 3 4 4 5 2 4 4 4 5 3 4 3 4 5 4 5 4 4 4 5 4 4 3 3 4 4 3 4 4 3 3 4 3 5 3 4 4 5 3 5 4 3 5 4 4 3 3 4 5 2 4 5 4 4 4 4 3 4 5 4 3 4 5 4 4 5 4 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 5 3 2 4 3 4 5 4 3 5 3 5 4 3 5 4 3 2 1 3 4 4 3 5 4 4 5 5 3 4 4 4 4 5 4 3 3 2 4 4 4 4 3 3 4 5 4 2 4 3 4 5 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 3 2 4 4 5 3 5 4 5 4 5 2 4 2 5 4 5 4 4 3 2 4 3 3 4 3 3 5 4 4 3 5 2 5 5 3 4 5 4 4 5 3 4 4 4 3 2 4 5 5 4 5 4 4 4 4 3 4 4 4 4 5 4 3 3 2 4 4 3 4 3 2 3 4 4 2 4 3 5 5 4 4 5 4 4 4 3 4 5 4 3 2 5 4 5 4 5 5 5 5 4 3 4 3 4 4 5 4 3 3 4 4 4 3 4 3 3 3 3 4 4 2 4 4 5 5 4 4 4 2 4 1 2 4 3 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 3 4 4 3 5 3 3 4 3 3 4 4 4 3 3 5 3 3 3 5 4 1 5 4 4 5 4 4 5 2 4 2 3 4 3 5 5 5 4 5 4 4 5 5 4 4 3 4 3 3 4 5 4 3 4 4 5 3 3 3 5 5 3 3 4 4 2 4 4 5 5 4 4 5 2 4 2 3 4 2 4 5 5 5 4 4 4 5 4 3 3 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 119 4 3 4 4 5 4 4 2 4 3 4 4 4 4 4 5 5 4 4 1 4 3 4 5 4 4 4 5 3 5 3 1 5 4 4 5 5 4 4 5 4 5 3 2 5 4 5 5 5 3 4 5 4 5 4 2 5 4 4 5 5 2 1 2 4 4 5 4 5 4 5 4 5 1 2 3 5 4 5 5 4 5 4 5 5 2 3 3 5 5 5 5 3 5 4 4 4 2 3 2 4 4 5 5 4 5 4 5 4 3 3 5 5 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 5 4 5 4 4 3 4 5 5 5 5 4 4 4 5 4 PIKIR PIKIR SIKAP SIKAP SIKAP SIKAP KAIT KAIT KAIT KAIT BRND BRND BRND 4 5 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 5 4 4 4 4 4 5 5 2 4 4 4 3 3 3 3 3 3 2 3 4 3 5 4 3 4 5 4 4 4 4 2 3 3 4 4 3 4 3 3 3 4 4 3 2 2 3 3 3 3 2 4 5 4 4 4 4 2 3 4 3 5 4 3 4 5 4 4 4 4 4 4 5 3 4 4 4 3 5 5 5 4 4 2 3 3 4 4 3 4 5 4 4 4 4 4 2 4 4 4 5 4 3 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 3 3 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 5 4 4 4 4 3 3 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 3 5 3 3 3 3 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 3 4 4 3 5 5 3 5 5 5 5 3 5 4 4 5 5 5 4 3 4 3 4 3 5 4 5 4 5 4 3 5 4 3 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 2 2 3 3 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 120 4 4 3 4 3 5 4 3 4 3 3 5 4 5 5 4 2 3 4 4 3 2 3 3 4 4 2 5 4 3 3 2 4 5 3 5 4 5 4 5 4 5 2 4 2 3 5 3 5 3 5 5 4 4 3 5 4 3 5 5 4 3 4 4 3 5 3 3 4 4 4 3 5 4 5 2 2 3 4 3 5 4 5 4 5 5 5 3 4 3 3 4 3 5 3 2 5 3 4 3 4 5 3 4 5 4 4 4 4 3 4 3 3 5 4 4 2 4 5 5 4 3 4 3 2 3 5 5 4 4 4 3 5 5 5 3 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 2 3 2 3 5 4 4 3 4 5 5 4 3 4 2 2 4 5 4 5 5 4 2 5 4 5 2 4 3 4 3 3 4 4 4 4 5 5 3 4 4 4 3 5 4 3 3 3 4 5 4 4 2 4 5 5 4 4 4 2 3 4 5 4 5 5 4 2 5 4 5 3 4 3 4 3 3 4 4 4 3 5 4 4 5 5 4 4 5 4 3 3 3 3 5 4 4 2 4 5 5 4 4 4 2 3 4 5 4 4 5 5 2 4 4 5 4 4 2 2 2 2 4 4 4 5 5 3 4 5 3 4 4 4 4 5 3 3 3 3 5 4 2 3 5 4 4 3 4 4 4 5 5 4 5 2 3 4 4 5 4 4 5 3 3 2 3 4 4 4 5 4 5 4 5 3 4 5 4 4 5 3 3 4 3 4 3 4 3 5 5 4 3 3 4 4 5 4 4 5 1 2 5 3 5 4 4 5 4 3 3 4 5 5 4 3 3 4 4 5 3 4 4 4 4 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 5 4 4 5 1 2 5 3 4 4 4 2 3 4 3 3 3 4 4 5 4 3 4 5 3 4 4 4 4 5 3 3 4 2 5 4 4 4 5 5 4 3 4 4 4 5 4 3 5 2 3 5 4 5 4 3 2 5 3 3 5 4 4 4 5 3 3 4 5 3 3 2 4 4 5 3 5 3 3 5 4 4 5 5 5 4 4 5 4 4 5 4 3 5 5 4 3 4 3 5 3 2 4 3 3 3 4 4 4 5 4 5 4 5 3 3 3 3 4 5 3 3 3 4 4 4 4 4 4 5 5 4 5 4 4 5 4 3 4 4 4 3 3 3 5 4 2 4 4 2 3 4 4 4 5 3 3 4 5 3 3 3 5 4 5 3 4 4 5 3 4 3 4 5 4 3 4 5 4 4 5 4 3 4 5 5 3 4 3 5 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 121 2 5 2 4 5 5 5 5 4 4 5 5 3 4 3 3 4 4 4 4 5 5 4 3 5 5 2 4 3 4 5 4 5 4 4 5 5 4 4 3 4 2 3 4 5 4 5 4 5 4 5 4 4 4 5 5 5 5 4 3 1 4 4 4 4 5 4 3 4 4 4 5 5 4 4 3 3 2 4 4 5 5 4 5 5 2 2 4 5 4 4 5 3 3 4 4 5 4 5 5 5 3 2 3 4 4 5 4 4 5 5 2 2 4 5 5 4 5 4 3 3 4 5 5 5 5 5 4 3 1 4 5 5 4 5 5 5 3 2 3 5 5 4 4 4 3 4 4 5 4 5 4 5 4 3 2 5 4 5 4 3 4 5 4 4 5 4 5 5 5 4 4 4 5 4 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 3 4 5 4 4 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 4 5 5 4 4 4 5 5 4 4 5 4 4 4 5 5 5 4 5 5 4 4 4 5 5 4 5 4 5 4 4 4 5 5 4 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 4 4 5 4 5 5 4 4 5 5 4 4 5 4 4 5 4 4 5 5 4 4 4 4 3 5 5 4 4 4 3 3 1 5 5 5 4 4 5 5 4 5 4 5 5 5 4 5 4 4 3 5 5 4 5 4 3 4 1 4 5 5 4 4 5 5 4 5 5 5 5 5 4 4 4 5 4 5 5 4 4 5 3 4 2 BRND BRND BRND BRND BRND BRND BRND1 BRND1 PUAS PUAS PUAS 4 5 6 7 8 9 0 1 1 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 5 5 4 4 4 5 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 5 5 5 4 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 5 3 4 3 5 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 3 3 4 3 3 2 3 4 4 4 5 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 2 4 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 5 5 5 5 5 4 4 3 5 5 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 122 4 3 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 3 5 4 3 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 2 2 4 4 4 2 3 4 3 5 4 3 5 4 4 4 3 4 5 4 4 4 3 4 4 4 4 5 4 4 4 3 5 4 2 3 4 4 4 5 4 4 4 5 3 3 3 4 4 4 2 3 4 3 5 4 3 5 4 4 3 3 4 4 4 4 4 5 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 3 5 5 4 5 3 3 4 5 3 3 3 3 4 5 3 4 5 3 5 4 3 5 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 5 4 4 5 4 4 4 1 4 4 3 3 4 4 4 5 3 4 4 5 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 5 4 3 5 4 4 5 3 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 3 4 3 3 5 4 4 4 5 4 4 4 5 3 3 3 4 4 5 3 3 3 3 5 4 3 5 4 4 5 3 4 5 4 4 4 5 3 4 4 4 5 4 4 4 3 5 3 3 4 4 4 4 5 3 4 4 5 3 3 3 4 4 5 3 4 4 3 4 4 4 4 5 4 4 4 3 5 4 4 4 5 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 5 4 4 4 5 3 3 4 4 4 2 3 4 4 5 2 3 3 4 4 4 4 4 5 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 1 4 4 3 5 4 4 4 5 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 3 5 3 4 3 4 3 4 4 5 4 2 3 4 4 3 4 3 5 3 4 3 5 4 4 4 4 4 5 2 3 4 4 4 3 5 2 4 4 3 3 3 4 4 4 3 5 4 4 5 3 4 5 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 3 5 4 3 5 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 3 3 4 5 3 4 4 3 4 4 3 5 5 4 5 4 4 5 4 4 4 3 3 5 5 3 4 4 5 3 4 3 5 4 4 5 4 4 4 2 5 5 3 4 4 5 2 4 3 3 4 5 5 4 4 3 4 3 4 5 3 3 5 4 3 4 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 123 4 5 4 4 4 4 4 4 5 5 3 4 3 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 4 3 5 3 5 4 4 5 5 3 3 2 4 5 5 4 5 3 4 4 5 5 3 4 3 4 5 4 5 5 4 4 4 5 5 5 5 4 5 4 5 4 4 3 4 5 4 5 5 2 4 3 4 5 4 4 5 3 4 4 4 5 3 4 3 4 4 4 5 5 5 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 3 4 4 4 5 3 5 4 2 4 3 4 4 5 3 5 3 4 5 5 5 3 4 3 4 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 4 4 3 4 4 4 4 3 5 4 3 4 3 4 5 5 3 5 4 4 4 5 5 3 3 3 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4 4 5 3 4 4 4 4 4 5 5 3 4 3 3 5 5 4 5 3 4 5 5 4 3 4 2 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 4 5 4 5 4 4 4 4 4 5 3 3 3 3 5 5 4 4 4 4 5 5 4 3 4 2 5 4 5 4 5 4 5 5 5 4 5 4 4 5 4 5 4 5 4 4 5 4 4 5 2 3 3 PUAS4 PUAS5 PUAS6 MINAT1 MINAT2 MINAT3 MINAT4 4 5 5 4 4 3 4 5 5 4 3 4 3 5 4 4 4 4 4 5 5 4 4 5 4 4 5 4 5 4 5 4 3 5 3 4 5 3 4 3 4 4 5 5 4 3 4 4 3 5 5 5 4 4 5 4 3 3 4 4 5 4 4 5 3 5 5 5 4 4 5 5 5 4 5 4 3 5 4 5 4 4 5 5 4 3 4 3 3 4 5 5 4 4 5 5 3 3 5 4 4 4 4 5 4 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 3 5 4 5 5 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 3 4 5 3 3 5 4 4 5 5 5 4 5 5 4 4 4 5 5 5 5 4 5 4 4 4 5 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 124 4 4 4 3 2 4 2 5 3 3 5 4 4 5 4 3 4 5 3 3 4 4 3 5 4 3 5 4 4 5 4 4 3 4 3 5 3 4 5 3 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 2 5 4 2 4 4 4 4 3 2 4 5 4 4 4 4 3 5 4 3 4 4 4 4 4 4 4 2 4 3 5 4 4 3 3 4 3 2 4 4 4 4 3 4 3 2 5 4 3 4 4 4 4 4 2 3 4 5 4 4 4 5 2 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 5 4 4 2 4 4 3 3 4 2 3 2 3 3 4 4 4 4 5 4 4 4 5 3 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 5 4 4 4 4 2 3 2 3 3 4 4 5 5 5 4 5 3 4 3 3 4 3 5 4 4 5 4 4 5 4 4 4 5 3 4 4 4 4 4 5 3 5 4 4 5 4 4 4 3 3 4 3 5 4 4 4 5 3 5 4 5 3 4 4 2 2 2 2 4 2 2 4 4 5 4 4 4 5 3 4 4 4 4 4 5 5 3 4 4 5 4 4 4 4 2 2 2 2 4 4 4 5 5 3 4 5 3 4 5 3 3 2 3 4 3 4 4 4 5 4 4 4 5 3 4 5 4 4 4 5 4 5 4 4 5 4 4 4 5 3 3 2 3 4 4 4 5 4 5 4 5 3 4 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 125 5 5 4 4 3 4 4 4 5 4 3 5 4 3 3 5 5 5 4 4 3 5 3 4 4 4 4 5 4 4 4 2 2 5 4 4 5 5 4 5 5 4 4 5 4 5 4 4 4 3 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 5 5 4 4 5 4 4 3 4 4 5 5 5 4 4 4 2 2 5 4 4 5 3 4 5 5 4 5 5 4 4 5 4 4 3 5 5 4 5 4 3 5 4 4 5 3 5 5 4 5 4 5 3 4 5 4 5 5 4 4 5 3 1 4 4 4 5 3 4 4 5 4 5 5 4 4 4 4 5 4 3 3 2 4 4 4 4 3 3 4 4 5 4 4 5 3 4 4 3 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 4 5 4 5 5 4 4 4 5 4 3 3 2 4 4 3 4 3 2 3 4 4 4 3 5 4 5 4 3 4 4 5 5 5 4 4 5 4 4 4 4 5 5 5 5 4 5 4 5 4 4 4 4 5 3 3 3 3 5 4 2 3 5 4 4 4 5 4 3 5 4 4 4 2 3 4 5 4 5 4 4 4 3 4 4 4 4 4 5 5 4 5 4 5 4 5 4 4 5 3 3 4 3 4 3 4 3 5 5 4 5 4 4 3 5 4 4 5 2 3 5 5 5 5 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 5 5 4 4 5 4 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 126 4 5 5 4 4 5 5 4 5 5 4 5 4 4 4 5 5 4 5 5 4 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 3 4 5 5 5 4 5 5 5 4 3 4 5 5 4 4 5 5 5 4 3 5 5 5 4 4 5 4 4 5 4 5 5 5 5 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI LAMPIRAN 2 Kuisioner Penelitian 127 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 128 KUESIONER PENELITIAN Responden Yth, Sebelumnya, ijinkan saya memperkenalkan diri : Nama : Agnes Andrieani NIM : 122214038 Saat ini saya masih berstatus sebagai mahasiswa Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakartadan sedang menyelesaikan tugas akhir. Penelitian tugas akhir tersebut berkaitan dengan tujuan peneliti untuk mengetahui Brand image Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat serta mengetahui pengaruh Experiential Marketing dan Brand Image terhadap Minat Wisatawan Berkunjung Kembali kasus Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat Demi tercapainya hasil yang diinginkan, mohon kesediaan Anda sebagai responden untuk ikut memberikan dukungan dan berpartisipasi dengan mengisi kuesioner ini dengan lengkap dan benar. Semua informasi yang saya peroleh sebagai hasil kuesioner ini bersifat rahasia dan hanya dipergunakan untuk kepentingan akademis. Tidak ada jawaban yang benar ataupun salah dalam penelitian ini. Atas partisipasi Anda saya ucapkan terima kasih. Hormat saya Agnes Andrieani PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 129 BAGIAN I : Karakteristik Responden Data identitas responden. Berilah tanda silang (X) pada salah satu jawaban dari jawaban pertanyaan berikut dengan jawaban anda yang sesuai keadaan sebenarnya, atau penjelasan di atas pada tanda titik-titik yang telah disediakan. 1. Nama :…. 2. Jenis Kelamin : a. Laki-laki b. Perempuan 3. Usia : a. 18 - 23 tahun d. 36 – 41 tahun b. 24 - 29 tahun e. 42 – 47 tahun c. 30 - 35 tahun f. lebih dari (>) 47 tahun 4. Pekerjaan : a. Pelajar / Mahasiswa b. Wiraswarta c. PNS/Pegawai Swasta d. Lainnya :… 5. Asal : …… 6. Sudah berapa kali melakukan kunjungan wisata ke Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat ? …. Kali PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 130 BAGIAN II :Experiential Marketing Petunjuk : Berilah tanda centang (√) pada kolom jawaban yang sesuai dengan pendapat anda. Anda hanya dapat memilih satu jawaban untuk satu pertanyaan.Tidak boleh ada nomor yang tidak terjawab. RASA Sangat Setuju Netral Tidak Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju No Pernyataan 1 Udara di area wisata Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat terasa sejuk Suasana di area wisata Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat sangat tenang Ketika berkunjung di Karaton, Anda ingin mencari informasi lebih lanjut tentang semua yang berhubungan dengan Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat Pertunjukan pagelaran gamelan Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat menenangkan hati Anda Selain melihat koleksi milik kesultanan, pemandanan kompleks bangunan Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat sangat menakjubkan 2 3 4 5 No 1 2 3 PERASAAN Pernyataan Sangat Setuju Netral Tidak Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Keramahan petugas karcis di pintu masuk membuat Anda senang Penyampaian informasi yang lengkap dan jelas dari petugas wisata membuat Anda senang Keramahan abdi dalem Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat membuat Anda merasa senang dan bangga PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 131 4 Keterbukaan masyarakat di area kompleks Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat terhadap setiap pengunjung yang datang membuat Anda merasa senang BERPIKIR Sangat Setuju Setuju No Pernyataan 1 Anda sudah mencari informasi tentang Karaton Nyagogyakarta Hadiningrat sebelum melakukan kunjungan ke Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat Anda berpikir bahwa kompleks Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat ini adalah salah satu contoh arsitektur istana Jawa yang terbaik Anda mencoba memahami setiap aturan-aturan yang harus dipatuhi saat akan melakukan kunjungan di Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat Anda berpikir, bahwa masyarakat sekitar kompleks Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat dapat hidup secara harmonis dalam keberagaman Anda tertarik untuk mengetahui lebih dalam tentang Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat 2 3 4 5 SIKAP Sangat Setuju Setuju No Pernyataan 1 Wisata Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat, mengajarkan Anda untuk menghargai kekayaan adat istiadat yang masih terlindungi Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat adalah tempat wisata kebudayaan, khususnya saat Anda melihat peninggalan masa lalu dan melihat pagelaran Gamelan Karaton Jawa 2 Netral Tidak Sangat Setuju Tidak Setuju Netral Tidak Sangat Setuju Tidak Setuju PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 132 3 4 Setelah Anda mengunjungi Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat Anda belajar menghargai tradisi dan cara hidup masyarakat yang berbeda-beda Dengan mematuhi aturan yang ada di Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat, Anda ikut belajar dalam melestarikan tradis kesultanan. No Pernyataan 1 2 3 4 KETERKAITAN Sangat Setuju Netral Tidak Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Pagelaran Gamelan Karaton Jawa yang diselenggaran di Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, memberikan kesempatan kepada Anda untuk memperluas wawasan kebudayaan saya Aktivitas wisata di Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat memberi kesempatan bagi Anda untuk mempelajari budaya masyarakat sekitar KaratonNgayogyakarta Hadiningrat Dengan berkunjung di Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat, Anda dapat merasakan kejayaan kerajaan di masa lalu Dengan berkunjung di Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat Anda terpanggil untuk untuk ikut menjaga kelestarian destinasi wisata budaya BAGIAN III : Brand Image Pada bagian II ini, peneliti bertujuan untuk mengetahui citra (brand image) yang melekat pada Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat. Petunjuk : Berilah tanda centang (√) pada kolom jawaban yang sesuai dengan pendapat Anda. Anda dapar memilih lebih dari satu image (citra). PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 133 No Image (citra) 1 Tempat tinggal Raja (Sultan) 2 Pariwisata bersejarah 3 Pariwisata berbasis budaya 4 Pusat budaya Jawa 5 Warisan budaya dan sejarah yang adiluhung 6 Destinasi wisata yang unik 7 Pusat perkembangan agama Islam 8 Pusat kota Yogyakarta 9 Kebudayaan dan tradisi Yogyakarta yang masih terjaga 10 Istana (Kerajaan) yang termasyur di Jawa 11 Modal terbentuknya NKRI Sangat Setuju Setuju Netral Tidak Sangat Setuju Tidak Setuju BAGIAN IV : Kepuasan Wisatawan Nusantara Mandiri Petunjuk : Berilah tanda centang (√) pada kolom jawaban yang sesuai dengan pendapat anda. Anda hanya dapat memilih satu jawaban untuk satu pertanyaan.Tidak boleh ada nomor yang tidak terjawab. No Pertanyaan 1 Pelayanan yang diberikan petugas Sangat Setuju Netral Tidak Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 134 2 3 4 5 6 wisata sesuai dengan keinginan Anda Destinasi wisata Karaton ini sudah memenuhi kebutuhan kunjungan wisata Anda Harga tiket masuk Karaton sesuai dengan produk dan pelayanan yang diberikan / Anda dapatkan Ketika berkunjung di Karaton, Anda merasakan ketenangan batin Ketika berkunjung di Karaton Anda lebih memahami kebudayaan Produk dan pelayanan yang tersedia di Karaton sudah melampaui harapan Anda BAGIAN V : Minat Wisatawan Untuk Berkunjung Kembali Wisatawan Nusantara Mandiri Petunjuk : Berilah tanda centang (√) pada kolom jawaban yang sesuai dengan pendapat anda. Anda hanya dapat memilih satu jawaban untuk satu pertanyaan.Tidak boleh ada nomor yang tidak terjawab. No Pertanyaan 1 Anda akan berkunjung kembali ke Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat Anda akan merekomendasikan kepada keluarga, sahabat dan temanteman Anda untuk berkunjung ke Karaton Ngaygyakarta Hadiningrat Anda akan menjadikan destinasi wisata Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat sebagai prioritas pertama untuk dikunjungi dibandingkan destinasi wisata lain Anda akan menceritakan pengalaman berkunjung saya di Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat kepada keluarga, sahabat dan teman 2 3 4 Terimakasih atas partisipasi dan waktunya Sangat Setuju Netral Tidak Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI LAMPIRAN 3 Surat izin Penelitian dari Dinas Perizinan Pemerintah Kota Yogyakarta 135 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 136 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI LAMPIRAN 4 Surat izin Penelitian dari Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat 137 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 138