PENGARUH EXPERIENTIAL MARKETING DAN

advertisement
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PENGARUH EXPERIENTIAL MARKETING DAN BRAND IMAGE
TERHADAP MINAT BERKUNJUNG KEMBALI
Studi Kasus pada Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Manajemen
Oleh:
Agnes Andrieani
NIM : 122214038
PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVRTSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2016
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Motto dan Persembahan
You do not realize now what Iam doing,
But later you will understand.
Jesus
You can be broken,
You can get upset,
But you must always remember, that God never leaves you alone.
Agnes Andrieani
Jangan pernah menyesali kelahiranmu, kelahiranmu adalah berkat yang
tak terhingga bagi ibumu
Agnes Andrieani
SKRIPSI ini kupersembahkan untuk:
 Bapa, Tuhan Yesus dan Bunda Maria yang selalu
menyertaiku.
 Kedua orang tuaku, Ibuku tersayang Yustina Suklimah
dan Bapak Petrus Mulyono, serta adikku tersayang
Roberto Fajarisang Timur yang selalu mendampingiku
saat susah dan senang.
 Almamaterku Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmatnya,
penulis dapat menyelesaikan skripsi berjudul, “Pengaruh Experiential Marketing
Dan Brand Image Terhadap Minat Berkunjung Kembali Studi Kasus Karaton
Ngayogyakarta Hadiningrat”. Penulisan Skripsi ini diajukan untuk memenuhi
salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Program Studi
Manajemen, Jurusan Manajemen Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Dalam penelitian ini penulis menyadari bahwa tanpa bantuan, dukungan,
motivasi, dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Dr. Herry Maridjo, M. Si., selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Sanata Dharma.
2. Bapak Dr. Lukas Purwoto, M. Si., selaku Ketua Program Studi
Manajemen Universitas Sanata Dharma.
3. Drs. Aloysius Triwanggono, M.S., selaku Dosen Pembimbing I, yang
dengan sabar dan rela meluangkan waktu, tenaga, pikiran, untuk
memberikan arahan, kritik, saran yang sangat bermanfaat bagi penulis
sehingga Skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.
4. Lucia Kurniawati, S.Pd., M.S.M selaku Dosen Pembimbing II, yang
dengan sabar dan rela meluangkan waktu, tenaga, pikiran, untuk
memberikan arahan, kritik, saran yang sangat bermanfaat bagi penulis
sehingga Skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.
5. Segenap
Pengeola
Daya
Tarik
Wisata
Karaton
Ngayogyakarta
Hadiningrat, yang telah mengijinkan penulis untuk melakukan penelitian
dan telah bersedia meluangkan waktu untuk membantu penulis dalam
mendapatkan informasi tentang perusahaan.
6. Dinas Perizinan Pemerintah Kota Yogyakarta dan Dinas Pariwisata dan
Kebudayaan Kota Yogyakarta, yang sudah memberikan ijin penelitian,
memeberikan arahan, kritik, saran yang bermanfaat bagi penulis sehingga
Skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7. Segenap Dosen dan karyawan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta.
8. Pak Hendra dan Pak Nicko, terimakasih bimbingannya, terimakasih
waktunya, anda luar biasa.
9. Kedua orang tuaku, Ibu Yustina Suklimah dan Bapak Petrus Mulyono
yang selalu memberikan dukungan melalui doa, nasihat, perhatian, cinta
yang tak terhingga sehingga memberikan semangat yang luar biasa kepada
penulis untuk menjalani semuanya dengan baik. Semoga Tuhan Yesus
Kristus senantiasa memberkati.
10. Adikku tersayang, Roberto Fajarisang Timur, terimakasih telah menjadi
adik yang selalu menghibur dan terimakasih selalu menjaga Ibu.
11. Johannes Manalu, yang telah menemani hari-hari penulis, berbagi suka
dan duka, selalu menyemangati, dan mendukung penulis dalam
menyelesaikan Skripsi ini. Terima kasih atas cinta, kesabaran, perhatian
dan segalanya.
12. Abraham, Yosia, Erick, Christ, Tio, Dian dan Isye, terimakasih telah selalu
meluangkan waktu untuk bersama, menjadi teman, sahabat, keluarga,
selama menempuh kuliah di Universitas Sanata Dharma.
13. Keluarga besar HMJM 2013/2014 dan HMJM 2014/2015, khususnya yang
masih bersama hingga saat ini, Sadana, Rio, Angki, Nik, Pero, Bunda,
Siro, Diyan, Ayah, Vivin, Isye, Lala. Terima kasih karena telah menjadi
keluarga kedua yang telah memberikan pengalaman dan pelajaran yang
sangat berharga selama penulis mengikuti organisasi. Senang bisa menjadi
bagian dari kalian. Durasi rapat yang terlalu lama sangat menyebalkan.
14. Rima, Velin, Pace, Om Den terimakasih selalu menemani dukaku :P
15. Teman-teman angkatan 2012, terima kasih atas kebersamaan dan dinamika
pertemanan selama 4 tahun perkuliahan ini.
16. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu dan telah
membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini sehingga dapat
terselesaikan dengan baik.
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................ ii
HALAMAN PENGESAHAN .................................................................... iii
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ........................................ iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ................... v
HALAMAN PERNYATAAN PUBLIKASI ............................................... vi
HALAMAN KATA PENGANTAR .......................................................... vii
HALAMAN DAFTAR ISI........................................................................... x
HALAMAN DAFTAR TABEL .................................................................. xiv
HALAMAN DAFTAR GAMBAR .............................................................. xv
HALAMAN DAFTAR LAMPIRAN .......................................................... xvi
HALAMAN ABSTRAK ............................................................................. xvii
HALAMAN ABSTRACT ............................................................................ xviii
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah .................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................ 6
C. Batasan Masalah
........................................................................ 6
D. Tujuan Penelitian ............................................................................. 7
E. Manfaat Penelitian ........................................................................... 8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................... 9
A. Landasan Teori................................................................................. 9
1.
Pasar .......................................................................................... 9
2.
Pemasaran ................................................................................. 9
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3.
Manajemen Pemasaran ............................................................. 10
4.
Perilaku Konsumen ................................................................... 11
5.
Pariwisata .................................................................................. 13
6.
Jenis-jenis Pariwisata ................................................................ 13
7.
Jumlah Orang yang Melakukan Perjalanan .............................. 15
8.
Wisatawan ................................................................................. 16
9.
Experiential Marketing ............................................................. 17
10. Merek (Brand) .......................................................................... 21
11. Brand Image ............................................................................. 23
12. Kepuasan Konsumen ................................................................ 27
13. Minat Beli ................................................................................. 33
14. Keputusan Pembelian ............................................................... 35
15. Minat Beli Ulang ...................................................................... 38
B. Penelitian Sebelumnya ..................................................................... 39
C. Kerangka Konseptual ...................................................................... 43
D. Rumusan Hipotesis .......................................................................... 44
BAB III METODE PENELITIAN ............................................................. 50
A. Pendahuluan .................................................................................... 50
B. Penelitian Tahap Pertama ................................................................ 50
1.
Tujuan Penelitian ...................................................................... 50
2.
Jenis Penelitian ........................................................................ 50
3.
Narasumber ............................................................................... 51
4.
Teknik Analisis Data ................................................................ 51
C. Penelitian Tahap Kedua ................................................................... 51
1.
Tujuan Penelitian ...................................................................... 51
2.
Jenis Penelitian ........................................................................ 52
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
D. Subjek dan Objek Penelitian ............................................................ 52
E. Lokasi dan Waktu Penelitian ........................................................... 52
F. Variabel Penelitian ........................................................................... 52
1.
Variabel Bebas (Independent variable) ................................... 52
2.
Variabel Terikat (Dependent variable) .................................... 53
3.
Variabel Multivariate dependent ............................................. 53
G. Definisi Operasional ........................................................................ 54
1. Experiential marketing ............................................................. 54
2. Brand image .............................................................................. 54
3. Kepuasan wisatawan ................................................................. 55
4. Minat berkunjung kembali ........................................................ 55
5. Wisatawan nusantara ................................................................. 55
H. Populasi dan Sampel ........................................................................ 55
1. Populasi ..................................................................................... 55
2. Sampel ....................................................................................... 56
I.
Teknik Pegambilan Sampel ............................................................. 56
J.
Teknik Pengumpulan Data ............................................................... 56
K. Instrumen Penelitian ........................................................................ 58
L. Uji Instumen .................................................................................... 58
1.
Metode Uji Validitas Instrumen ............................................... 59
2.
Metode Uji Reliabilitas Instrumen ............................................ 59
M. Teknik Analisis Data........................................................................ 59
BAB IV GAMBARAN UMUM .................................................................. 65
A. Sejarah.............................................................................................. 65
B. Kompleks Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat .............................. 68
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN .................................... 73
A. Penelitian Tahap I ............................................................................ 73
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
B. Penelitian Tahap II ........................................................................... 76
1.
Karakteristik Responden ........................................................... 76
2.
Pengujian Instrumen ................................................................. 78
3.
Pengujian Model Pengukuran (Outer Model) ........................... 85
4.
Pengujian Model Struktural (Inner Model) .............................. 89
5.
Ringkasan Hasil Pengujian Hipotesis ....................................... 102
6.
Pembahasan .............................................................................. 103
BAB VI PENUTUP ...................................................................................... 109
A. Kesimpulan ....................................................................................... 109
B. Saran .................................................................................................. 110
C. Keterbatasan ...................................................................................... 112
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 113
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel
Judul
Halaman
1.1
Data Pengunjung Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat tahun
2014-2015 .................................................................................... 5
3.1
Indikator Variabel Penelitian ......................................................... 53
5.1
Karakteristik Responden berdasarkan Jenis Kelamin ................... 76
5.2
Karakteristik Responden berdasarkan Usia ................................... 76
5.3
Karakteristik Responden berdasarkan Pekerjaan .......................... 77
5.4
Karakteristik Responden berdasarkan Asal ................................... 77
5.5
Rata-rata KunjunganWisatawan Nusantara di Destinasi Wisata
Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat ............................................. 78
5.6
Hasil Outer Loading ..................................................................... 82
5.7
Average Variance Extrance (AVE) ............................................... 83
5.8
Composite Reliability .................................................................... 84
5.9
Cronbach’s Alpha .......................................................................... 84
5.10
Outer Loading ............................................................................... 86
5.11
AVE dan Communality ................................................................. 87
5.12
AVE dan Akar AVE ...................................................................... 87
5.13
Korelasi Antara Variabel Laten ..................................................... 88
5.14
Composite Reliability .................................................................... 89
5.15
Nilai R-square ................................................................................ 91
5.16
Koefisien Jalur pada Pengujian Model Struktural ......................... 92
5.17
Hasil Pengujian Hipotesis Keseluruhan ........................................ 102
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
Gambar Judul
Halaman
2.1
Kerangka Ekuitas Merek Berbasis Konsumen .............................. 24
2.2
Nilai Asosiasi Merek ..................................................................... 25
2.3
Model Lima Tahap Proses Membeli ............................................. 37
2.4
Kerangka Konseptual .................................................................... 43
5.1
Tampilan Uji Validitas .................................................................. 79
5.2
Tampilan Output Uji Validitas Setelah Penghapusan ................... 81
5.3
Korelasi Antar Konstruk ................................................................ 90
5.4
Kerangka Hasil Penelitian ............................................................. 103
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
No.Lampiran
Judul
Halaman
Lampiran 1
Print Out Hasil Olah Data Kuisioner Penelitian ......... 116
Lampiran 2
Kuisioner Penelitian ................................................... 127
Lampiran 3
Surat izin Penelitian dari Dinas Perizinan
Pemerintah Kota Yogyakarta ...................................... 135
Lampiran 4
Surat izin Penelitian dari Karaton Ngayogyakarta
Hadiningrat ................................................................. 137
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK
PENGARUH EXPERIENTIAL MARKETING DAN BRAND IMAGE
TERHADAP MINAT BERKUNJUNG KEMBALI
Studi Kasus Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat
Agnes Andrieani
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2016
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) brand image Karaton
Ngayogyakarta Hadiningrat, 2) diantara lima dimensi experiential marketing,
manakah dimensi yang mempengaruhi kepuasan wisatawan nusantara mandiri , 3)
apakah brand image mempengaruhi kepuasan wisatawan nusantara mandiri, 4)
diantara lima dimensi experiential marketing, manakah dimensi yang
mempengaruhi minat berkunjung kembali wisatawan nusantara mandiri, 5)
apakah brand image memepengaruhi minat berkunjung kembali wisatawan
nusantara mandiri, 6) apakah kepuasan mempengaruhi minat berkunjung kembali
wisatawan nusantara mandiri pada daya tarik wisata Karaton Ngayogyakarta
Hadiningrat. Teknik Pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Data
diperoleh dengan membagikan kuesioner tentang kelima dimensi experiential
marketing, brand image, kepuasan dan minat berkunjung kembali kepada 100
responden. Responden dalam penelitian ini adalah wisatawan nusantara mandiri
yang sedang berkunjung di daya tarik wisata Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat.
Analisis data menggunakan Path Analysis. Hasil penelitian menunjukkan 1) brand
image Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat dalam benak wisatawan nusantara
mandiri adalah sebagai tempat tinggal Raja (Sultan), pariwisata bersejarah,
pariwisata berbasis budaya, pusat budaya Jawa, warisan budaya dan sejarah yang
adiluhung, destinasi wisata yang unik, pusat perkembangan agama Islam, pusat
kota Yogyakarta, dan kebudayaan dan tradisi Yogyakarta yang masih terjaga , 2)
diantara lima dimensi experiential marketing, dimensi yang berpengaruh terhadap
kepuasan wisatawan nusantara mandiri adalah dimensi sikap (act) dan dimensi
berhubungan atau keterkaitan (relate), 3) brand image tidak berpengaruh terhadap
kepuasan wisatawan nusantara, 4) diantara lima dimensi experiential marketing,
dimensi yang berpengaruh terhadap minat berkunjung kembali wisatawan
nusantara mandiri adalah dimensi perasaan (feel) dan dimensi berhubungan atau
keterkaitan (relate), 5) brand image berpengaruh terhadap minat berkunjung
kembali wisatawan nusantara mandiri, 6) kepuasan tidak berpengaruh terhadap
minat berkunjung kembali wisatawan nusantara mandiri pada daya tarik wisata
Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat.
Kata kunci : Experiential Marketing, Brand Image, Kepuasan, Minat Berkunjung
Kembali
xvii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT
THE INFLUENCE OF EXPERIENTIAL MARKETING AND BRAND
IMAGE TO REVISIT INTENTION
Case Studies at Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat
Agnes Andrieani
Sanata Dharma University
Yogyakarta
2016
This study aims to find out: 1) the brand image of Karaton Ngayogyakarta
Hadiningrat, 2) the dimensions that influence the satisfaction of local sole
traveller, 3) whether brand image influence the satisfaction of local sole traveller,
4) the dimensions that influence the revisit intention of local sole traveller, 5)
whether brand image influence the revisit intention of local sole traveller, 6)
whether satisfaction influence the revisit intention of local sole traveller on
tourism attraction of Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat. Sampling techniques
used was purposive sampling. Data is collected by distributing the questionnaire
about five dimensions of experiential marketing, brand image, satisfaction and
revisit intention to 100 respondents. Respondents in this research is local sole
traveller who were visiting the tourism attraction of Karaton Ngayogyakarta
Hadiningrat. Analysis of data used was Path Analysis. The research results
showed that: 1) the images of Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat according to
local sole traveller were the palace of the king (sultan), historical tourism, culturebased tourism, the center of Javanese culture, cultural heritage and valuable
history, unique tourism destination, islamic development center, the center of
Yogyakarta City, and Yogyakarta’s culture and good tradition, 2) among five
dimensions of experiential marketing, dimensions that influenced the satisfaction
of local sole traveller were act and relate dimension, 3) brand image did not
influence the satisfaction of local sole traveller, 4) among five dimensions of
experiential marketing, dimensions that influenced the revisit intention of local
sole traveller were feel and relate dimension, 5) brand image influenced the revisit
intention of local sole traveller, 6) satisfaction did not influence the revisit
intention of local sole traveller on tourism attraction of Karaton Ngayogyakarta
Hadiningrat.
Keywords: Experiential Marketing, Brand Image, Satisfaction, Revisit Intention
xviii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pariwisata merupakan sektor yang penting di Negara Indonesia.
Kekayaan alam dan budaya merupakan komponen penting dalam bidang
pariwisata di Indonesia. Tempat-tempat wisata di Indonesia didukung dengan
warisan budaya yang kaya mencerminkan sejarah dan keberagaman etnis
Indonesia yang dinamis. Pariwisata bukanlah hal baru bagi kita semua,
pariwisata dibagi menjadi 6 jenis yaitu Pariwisata untuk menikmati perjalanan
(Pleasure Tourism), Pariwisata untuk rekreasi (Recreation Tourism),
Pariwisata untuk kebudayaan (Cultural Tourism), Pariwisata untuk olahraga
(Sports Tourism), Pariwisata untuk urusan usaha dagang (Business Tourism)
dan Pariwisata untuk berkonvensi (Convention Tourism) (Spillane 1987: 2931).
Searah dengan perkembangan jaman, terdapat sebuah konsep pemasaran
baru yang dikembangkan oleh Bernd H. Schmitt (dalam Jatmiko dan Adharini,
2012:192) yaitu sebuah konsep pemasaran yang yang disebut konsep
experiential marketing. Konsep experiential marketing ini, berusaha untuk
menghadirkan pengalaman yang positif, mengesankan dan unik kepada
kosumen. Dengan adanya konsep pemasaran experiential marketing ini,
pelanggan diharapkan mampu untuk membedakan produk dan jasa yang satu
dengan yang lain karena konsep experiential marketing dapat digunakan untuk
menjadi jalan bagi konsumen untuk dapat merasakan dan memperoleh
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
pengalaman secara langsung melalui lima tipe pengalaman atau lima dimensi
experiential marketing. Tipe pengalaman atau dimensi experiential marketing
yang dimaksud antara lain adalah sense, feel, think, act, dan relate. Dengan
konsep experienitial marketing ini, diharapkan konsumen akan merasakan
pengalaman konsumsi produk atau jasa yang selalu tertanam dalam benak
mereka.
Potensi sebuah destinasi wisata sebagai pilihan tujuan wisata dapat
dilakukan dengan perlakuan khusus pada proses pemasaran jasa, dan dapat
dilakukan dengan pembentukan brand image tempat wisata tersebut dibenak
wisatawan. Merek menjadi sangat penting bagi strategi pemasaran untuk
meningkatkan daya saing, menghasilkan nilai tambah dan mendorong
penjualan. Dewasa ini, merek digunakan untuk mengkomunikasikan nilai dan
karakter perusahaan atau produk melalui asosiasi.
Merek dan brand image merupakan dua hal yang tidak dapat berpisah,
Keller, 1993 (dalam Ferrinadewi 2008: 165) brand image adalah persepsi
tentang merek yang merupakan refleksi memori konsumen akan asosiasinya
pada merek tersebut. Sebuah brand image suatu produk atau jasa di benak
konsumen dapat positif maupun negatif. Brand image yang positif
akan
memberi manfaat bagi produsen untuk lebih dikenal oleh konsumen. Namun
brand image suatu produk atau jasa bisa saja negatif, apabila brand image
suatu
produk
atau
jasa
negatif
maka
konsumen
akan
cenderung
mempertimbangkan lebih jauh lagi ketika akan membeli produk atau jasa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
Ketika wisatawan berkunjung di tempat wisata, seorang wisatawan akan
merasakan kepuasan atau kekecewaan setelah menyelesaikan kunjungan
wisatanya. Tidak hanya berhenti pada kepuasan wisatawan saja, namun setelah
seorang wisatawan berkunjung di sebuah tempat wisata, wisatawan tersebut
dapat mengevaluasi tempat wisata yang dikunjunginya. Setelah proses evaluasi
tersebut, wisatawan dapat berkunjung kembali atau bahkan wisatawan tidak
akan mau berkunjung kembali ke daya tarik wisata tersebut. Oleh sebab itu,
konsep pemasaran yang bertujuan untuk membentuk wisatawan yang loyal
perlu dilakukan.
Konsep experiential marketing adalah sebuah konsep pemasaran yang
bertujuan untuk membentuk wisatawan yang loyal dengan menyentuh emosi
dan memberikan suatu feeling yang positif terhadap produk daan jasa yang
dikomsumsi.
Membentuk wisatawan
yang loyal
juga dapat
dengan
pembentukan brand image pada sebuah daya tarik wisata. Berbagai asosiasi
yang diingat oleh wisatawan dapat dirangkai sehingga membentuk citra merek
(brand image). Setelah melakukan kunjungan wisata, wisatawan akan
mengingat kesan yang ditangkap dari kunjungan wisatanya. Jika wisatawan
merasakan manfaatnya, dan merasa bahwa daya tarik wisata lain tidak akan
bisa memuaskan keinginannya, ingatan wisatawan akan daya tarik wisata
tersebut akan semakin besar.
Setiap pariwisata yang ada pasti akan mempunyai karakteristiknya
sendiri-sendiri. Pulau Jawa menjadi pilihan yang sesuai bagi peneliti untuk
melaksanakan penelitian. Pulau Jawa adalah pulau yang sebagian besar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
terbentuk dari aktivitas vulkanik. Deretan gunung-gunung berapi membentuk
jajaran yang terbentang dari timur hingga barat pulau ini, dengan dataran
endapan aluvial sungai di bagian utara. Banyak sejarah Indonesia berlangsung
di pulau ini. Dahulu, Jawa adalah pusat beberapa kerajaan Hindu-Budha,
kesultanan Islam, pemerintahan kolonial Hindia-Belanda, serta pusat
pergerakan kemerdekaan Indonesia.
Pulau Jawa berdampak besar terhadap kehidupan sosial, politik, dan
ekonomi Indonesia. Di Pulau Jawa juga terdapat kerajaan, yaitu kerajaan
Mataram. Namun, dengan ditandatanganinya Perjanjian Giyanti (13 Februari
1755) antara Pangeran Mangkubumi dan VOC di bawah Gubernur-Jendral
Jacob Mossel, maka Kerajaan Mataram dibagi dua. Pangeran Mangkubumi
diangkat sebagai Sultan dengan gelar Sultan Hamengkubuwana I dan berkuasa
atas setengah daerah Kerajaan Mataram. Sementara itu Sunan Pakubuwana III
tetap berkuasa atas setengah daerah lainnya dengan nama baru Kasunanan
Surakarta dan daerah pesisir tetap dikuasai VOC.
Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat secara umum, istana para Sultan
Yogyakarta memiliki tujuh kompleks inti yaitu Siti Hinggil Ler (Balairung
Utara), Kamandhungan Ler (Kamandhungan Utara), Sri Manganti, Kedhaton,
Kamagangan, Kamandhungan Kidul (Kamandhungan Selatan), dan Siti
Hinggil Kidul (Balairung Selatan). Selain itu Karaton Ngayoyakarta
Hadiningrat memiliki berbagai warisan budaya baik yang berbentuk upacara
maupun benda-benda kuno dan bersejarah. Di sisi lain, Karaton Ngayogyakarta
Hadiningrat juga merupakan suatu lembaga adat lengkap dengan pemangku
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
adatnya. Oleh karenanya tidaklah mengherankan jika nilai-nilai filosofi begitu
pula mitologi menyelubungi Karaton Ngayoyakarta Hadiningrat. Dan untuk
itulah pada tahun 1995 Komplek Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat
dicalonkan untuk menjadi salah satu Situs Warisan Dunia UNESCO. Karaton
Ngayogyakarta Hadiningrat tidak hanya menjadi tempat tinggal raja, namun
juga menjadi penjaga nyala kebudayaan Jawa. Di Karaton, kita dapat belajar
dan melihat secara langsung bagaimana budaya tetap dilestarikan di tengah laju
perkembangan dunia.
Tabel 1.1
Data pengunjung Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat
2015
2014
Bulan
Wisatawan Wisatawan
Wisatawan
Wisatawan
Domestik Mancanegara
Domestik
Mancanegara
63.142
8.581
45.920
7.430
Januari
29.166
6.138
37.765
7.406
Februari
53.492
8.570
37.367
7.068
Maret
40.670
9.910
36.933
7.322
April
101.726
11.476
70.040
9.392
Mei
72.670
10.619
32.439
9.066
Juni
9.821
12.522
20.453
11.478
Juli
30.473
17.371
24.581
19.428
Agustus
26.950
14.444
18.154
11.062
September
42.560
10.315
38.784
9.526
Oktober
45.825
8.788
34.361
7.452
November
87.417
10.226
86.906
11.260
Desesmber
603.912
128.960
483.703
117.890
Total
Sumber : Tepas Pariwisata Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat, 2016
Berdasarkan uraian di atas maka penulis mengambil penelitian yang
berjudul “Pengaruh Experiential Marketing Dan Brand Image Terhadap
Minat Berkunjung Kembali Destinasi Wisata Karaton Ngayogyakarta
Hadiningrat”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana brand image Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat dalam benak
wisatawan nusantara mandiri?
2. Diantara lima dimensi experiential marketing dimensi manakah yang
berpengaruh terhadap kepuasan wisatawan nusantara mandiri?
3. Apakah brand image berpengaruh terhadap kepuasan wisatawan nusantara
mandiri?
4. Diantara lima dimensi experiential marketing dimensi manakah yang
berpengaruh terhadap minat berkunjung kembali wisatawan nusantara
mandiri ke Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat?
5. Apakah brand image berpengaruh terhadap minat berkunjung kembali
wisatawan nusantara mandiri untuk ke Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat?
6. Apakah kepuasan wisatawan nusantara mandiri berpengaruh terhadap minat
berkunjung kembali wisatawan nusantara mandiri untuk ke Karaton
Ngayogyakarta Hadiningrat?
C. Batasan Masalah
Batasan masalah ini, penulis menyadari bahwa terdapat berbagai macam
faktor yang dapat mempengaruhi kepuasan wisatawan serta faktor yang
mempengaruhi wisatawan untuk tertarik mengunjungi kembali sebuah
destinasi wisata. Akan tetapi, agar permasalahan tidak meluas, penulis hanya
membatasi dengan memilih dimensi experiential marketing serta brand image
Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat terhadap minat wisatawan berkunjung
kembali Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat. Responden dari penelitian ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
yaitu wisatawan nusantara mandiri Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat yang
sedang berkunjung di Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat.
D. Tujuan Penelitian
Tujuan pembahasan ini yaitu :
1. Untuk mengetahui Brand image Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat.
2. Untuk mengetahui diantara lima dimensi experiential marketing, dimensi
manakah yang mempengaruhi kepuasan wisatawan nusantara mandiri
Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat.
3. Untuk mengetahui apakah Brand image mempengaruhi Kepuasan
wisatawan nusantara mandiri Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat.
4. Untuk mengetahui diantara lima dimensi experiential marketing dimensi
manakah yang mempengaruhi minat wisatawan nusantara mandiri Karaton
Ngayogyakarta Hadiningrat untuk berkunjung kembali ke Karaton
Ngayogyakarta Hadingrat.
5. Untuk
mengetahui
apakah
brand
image
Karaton
Ngayogyakarta
Hadiningrat mempengaruhi minat wisatawan nusantara mandiri untuk
mengunjungi kembali ke Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat.
6. Untuk mengetahui apakah kepuasan wisatawan nusantara mandiri
mempengaruhi minat wisatawan nusantara mandiri untuk berkunjung
kembali ke Karaton Ngayogyakarta Hadingrat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
E. Manfaat Penelitian
Penelitian ini tidak sekedar untuk menguji hipotesis yang ada, namun
diharapkan juga dapat berguna untuk semua pihak yang membutuhkan.
1. Bagi komponen- komponen utama dalam bidang pariwisata
a. Hasil penelitian dapat diinformasikan kepada pihak-pihak terkait seperti
para pengambil keputusan pariwisata, pemasar pariwisata dan pelaku
pariwisata serta masyarakat umum sebagai dasar dan data yang
digunakan dalam pertimbangan pengambilan keputusan.
b. Hasil penelitian ini dapat membantu mempromosikan potensi wisata
yang dimiliki Kota Yogyakarta.
2. Bagi Pemerintah Daerah
Sebagai masukan untuk pemerintah dalam mengembangkan sektor
pariwisata dan penelitian ini dapat digunakan pertimbangan untuk
pengembangan lebih lanjut sektor pariwisata.
3. Bagi Universitas
Penulis berharap agar penelitian ini dapat memberikan wacana ilmiah bagi
lingkungan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta sebagai acuan, referensi
dan pertimbangan dalam penulisan karya ilmiah.
4. Bagi Peneliti
Bagi peneliti dapat menerapkan teori – teori yang didapat selama masa
perkuliahan secara nyata untuk menyelesaikan masalah – masalah dan untuk
menambah wawasan khususnya dibidang pariwisata khususnya Karaton
Ngayogyakarta Hadiningrat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKAN
A. Landasan Teori
1. Pasar
Kotler (2000:9) menjelaskan pasar atau market adalah “a Collection of
buyers and sellers who transact over a particular product or product
class”. Pasar adalah sekumpulan pembeli dan penjual yang melakukan
transaksi sebuah produk atau kelompok produk tertentu (pasar perumahan
atau bahan makanan).
2. Pemasaran
Pemasaran adalah “segala kegiatan yang menawarkan suatu produk
untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen” (Laksana,2008:4).
Pemasaran atau Marketing, Kotler (2000:9) adalah “is a societal process by
which individuals and groups obtain what they need and want through
creating, offering, and freely exchanging products and services of value
with others”. Pemasaran yaitu suatu proses sosial yang didalamnya individu
dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan
dengan menciptakan, menawarkan dan secara bebas mempertukarkan
produk yang bernilai dengan pihak lain.
Kotler (2000:3) menguraikan ruang lingkup pemasaran (The scope of
marketing) meliputi 10 jenis produk, yang merupakan bagian dari ruang
lingkup marketing yaitu :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
a. Goods : Barang-barang fisik.
b. Services : Jasa / pelayanan yang bersifat non fisik, yang menyertai atau
tidak menyertai produk barang fisik.
c. Experiences : Pengalaman kegiatan seseorang yang dapat dinikmati oleh
orang lain.
d. Event : Kegiatan atau peristiwa yang dibutuhkan oleh orang banyak.
e. Persons : Keahlian atau ketenaran seseorang.
f. Places : Tempat atau kota yang memiliki keunggulan, keunikan (sejarah)
atau keindahan.
g. Properties : Hak kepemilikan bias berupa benda nyata (real estate) atau
finansial (saham dan obligasi).
h. Organizations : Lembaga atau wadah yang dapat memberikan citra atau
nilai jual dari suatu produk.
i. Information : Informasi yang dapat diproduksi dan dipasarkan (sekolah,
surat kabar).
3. Manajemen Pemasaran
Kotler dan Armstrong (2002:14), terjemahan Wilhelmus W.
Bakowatun menyebutkan bahwa “Manajemen pemasaran adalah analisis,
perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian atas program yang dirancang
untuk menciptakan, membangun, dan mempertahankan pertukaran yang
menguntungkan dengan pembeli sasaran dengan maksud untuk mencapai
sasaran organisasi”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
Kotler (2000:9) menjelaskan manajemen pemasaran “is the process of
planning and executing the conception, pricing, promotion, and distribution
of ideas, goods, services to create exchanges that satisfy individual and
organizational goal”. Manajemen pemasaran adalah proses perencanaan
dan pelaksanaan pemikiran, penetapan harga, promosi serta penyaluran
gagasan, barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang memenuhi
sasaran-sasaran individu dan organisasi.
Manajemen pemasaran adalah pertukaran produk yang dilakukan
melalui aktifitas dari bauran pemasaran, yaitu product, price, promotion and
place (Laksana,2008:5).
4. Perilaku Konsumen
Sangadji dan Sopiah (2013:9) menyebutkan bahwa perilaku konsumen
adalah tindakan yang dilakukan konsumen guna mencapai dan memenuhi
kebutuhannya guna baik untuk menggunakan, mengkonsumsi, maupun
menghabiskan barang dan jasa, termasuk proses keputusan yang medahului
dan yang menyusul. Dari pengertian perilaku konsumen tersebut, dapat
disimpulkan bahwa perilaku konsumen adalah :
a. Disiplin ilmu yang mempelajari perilaku individu, kelompok, atau
organisasi
dan
proses-proses
yang digunakan
konsumen
untuk
menyeleksi, menggunakan produk, pelayanan, pengalaman (ide) untuk
memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen, dan dampak dari
proses-proses tersebut pada konsumen dan masyarakat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
b. Tindakan yang dilakukan oleh konsumen guna mencapai dan memenuhi
kebutuhannya baik dalam penggunaan, pengkonsumsian, maupun
penghabisan barang dan jasa, termasuk proses keputusan yang
mendahului dan yang menyusul.
c. Tindakan atau perilaku yang dilakukan konsumen yang dimulai dengan
merasakan adanya kebutuhan dan keinginan, kemudian berusaha
mendapatkan produk yang diinginkan, mengkonsumsi produk tersebut,
dan berakhir dengan tindakan-tindakan pasca pembelian, yaitu perasaan
puas atau tidak puas.
Kemudian berdasarkan pengertian di atas dapat dijabarkan tahap-tahap
perilaku konsumen yang meliputi :
a. Tahap untuk merasakan adanya kebutuhan dan keinginan.
b. Usaha untuk mendapatkan produk, mencari informasi tentang produk,
harga, dan saluran distribusi.
c. Pengonsumsian, penggunaan, dan pengevaluasian produk setelah
digunakan.
d. Tindakan pasca pembelian yang berupa perasaan puas atau tidak puas.
Dalam perjalananya disiplin ilmu perilaku konsumen juga dipengaruhi oleh
atau mendapatkan sumbangan dari disiplin ilmu yang lain seperti ilmu
perilaku organisasi, pemasaran, psikologi, sosiologi, antropologi, dan
ekonomi.
Tujuan mempelajari dan menganalisis perilaku konsumen adalah
sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
a. Untuk mengimplementasikan konsep pemasaran sebagai rencana untuk
mempengaruhi calon konsumen;
b. Untuk
memahami
pengaruh
yang
kompleks
ketika
konsumen
mengkonsumsi produk yang dibeli;
c. Untuk meningkatkan kepercayaan diri manajer (pemasaran) untuk
memprediksi respons konsumen setelah strategi pemasaran ditetapkan
dan dilaksanakan;
d. Untuk menghindari kriteria unjuk-diri (self-reference criterion). Setiap
konsumen memiliki
tingkat pemahaman yang berbeda-beda tentang
produk yang dibelinya. Ada yang tingkat pemahamannya tinggi, ada juga
yang rendah.
5. Pariwisata
Undang-undang Nomor 10 tahun 2009 mengartikan pariwisata adalah
berbagai macam kegiatan wisata dan didukung berbagai fasilitas serta
layanan yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha dan pemerintah.
Ricardson dan Fliker (2004:7) Tourism comprises the activities of person,
travelling to and staying in place outside their usual environment for not
more than one consecutive year for leisure, business and other purpose.
6. Jenis - jenis Pariwisata
Spillane
(1987:29-31)
membagi
jenis-jenis
pariwisata
berdasarkan motif tujuan perjalanan dapat dibedakan menjadi beberapa jenis
pariwisata khusus, yaitu :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
a. Pariwisata untuk menikmati perjalanan (Pleasure Tourism)
Jenis pariwisata ini dilakukan oleh orang-orang yang meninggalkan
tempat tinggalnya untuk berlibur, mencari udara segar, memenuhi
kehendak ingin tahunya, mengendorkan ketegangan syaraf, melihat
sesuatu yang baru menikmati keindahan alam, mengetahui hikayat rakyat
setempat, mendapatkan ketenangan.
b. Pariwisata untuk rekreasi (Recreation Tourism)
Pariwisata ini dilakukan untuk pemanfaatan hari-hari libur untuk
beristirahat, memulihkan kembali kesegaran jasmani dan rohaninya, dan
menyegarkan diri dari keletihan dan kelelahannya. Dapat dilakukan pada
tempat
yang menjamin tujuan-tujuan
rekreasi
yang menawarkan
kenikmatan yang diperlukan seperti tepi pantai, pegunungan, pusat-pusat
peristirahatan dan pusat-pusat kesehatan.
c. Pariwisata untuk kebudayaan (Cultural Tourism)
Jenis ini ditandai oleh adanya rangkaian motivasi, seperti keinginan
untuk belajar di pusat-pusat pengajaran dan riset, mempelajari adatistiadat, kelembagaan, dan cara hidup masyarakat yang berbeda-beda,
mengunjungi monumen bersejarah, peninggalan masa lalu, pusat-pusat
kesenian dan keagamaan, festival seni musik, teater, tarian rakyat dan
lain-lain.
d. Pariwisata untuk olahraga (Sports Tourism)
Pariwisata ini dapat dibagi lagi menjadi dua kategori:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
1) Big
sports
events,
yaitu
peristiwa-peristiwa
olahraga
besar
seperti Olympiade Games, kejuaraan ski dunia, kejuaraan tinju dunia,
dan
lain-lain yang
menarik
perhatian
bagi
penonton
atau
penggemarnya.
2) Sporting tourism of the Practitioners, yaitu pariwisata olahraga
bagi mereka yang ingin berlatih dan mempraktekkan sendiri seperti
pendakian gunung, olahraga naik kuda, berburu, memancing dan lainlain.
e. Pariwisata untuk urusan usaha dagang (Business Tourism)
Menurut para ahli teori, perjalanan pariwisata ini adalah bentuk
profesional travel atau perjalanan karena ada kaitannya dengan pekerjaan
atau jabatan yang tidak memberikan kepada seseorang untuk memilih
tujuan maupun waktu perjalanan.
f. Pariwisata untuk berkonvensi (Convention Tourism)
Pariwisata ini banyak diminati oleh negara-negara karena ketika
diadakan suatu konvensi atau pertemuan maka akan banyak peserta yang
hadir untuk tinggal dalam jangka waktu tertentu di negara yang
mengadakan konvensi. Negara yang sering mengadakan konvensi akan
mendirikan bangunan-bangunan yang menunjang diadakannya pariwisata
konvensi.
7. Jumlah Orang Yang Melakukan Perjalanan
a. Individual tour (wisatawan perseorangan) yaitu suatu perjalanan
wisata yang dilakukan oleh satu orang atau pasangan suami istri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
b. Family group tour (wisata keluarga) yaitu suatu perjalanan wisata
yang dilakukan oleh serombongan keluarga yang masih mempunyai
hubungan kekerabatan.
c. Group tour (wisata rombongan) yaitu perjalanan wisata yang
dilakukan bersama-sama dan dipimpin oleh seseorang.
8. Wisatawan
Smith (dalam Kusumaningrum, 2009:16), menjelaskan bahwa
wisatawan adalah orang yang sedang tidak bekerja, atau sedang berlibur dan
secara sukarela mengunjungi daerah lain untuk mendapatkan sesuatu yang
lain.U.N Confrence on Interest Travel and Tourism di Roma 1963 (dalam
Irawan, 2010:12), menggunakan istilah pengunjung (visitor) untuk setiap
orang yang datang ke suatu negara yang bukan tempat tinggalnya yang biasa
untuk keperluan apa saja, selain melakukan perjalanan yang digaji.
Pengunjung yang dimaksudkan meliputi 2 kategori :
a. Wisatawan: pengunjung yang datang ke suatu negara yang dikunjunginya
tinggal selama 24 jam dan dengan tujuan untuk bersenang–senang,
berlibur, kesehatan, belajar, keperluan agama dan olahraga, bisnis,
keluarga, utusan dan pertemuan.
b. Excurtionist: pengunjung yang hanya tinggal sehari di negara yang
dikunjunginya tanpa bermalam.
UN. Convention Concerning Costums Facilities for Touring (dalam
Irawan, 2010:12), wisatawan adalah setiap orang yang datang ke suatu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
negara karena alasan yang sah, selain untuk berimigrasi dan yang tinggal
setidaknya selama 24 jam dan selama– lamanya 6 bulan dalam tahun yang
sama”.
Wisatawan menurut sifatnya (Kusumaningrum, 2009:18):
a. Wisatawan modern Idealis, wisatawan yang sangat menaruh minat pada
budaya multinasional serta eksplorasi alam secara individual.
b. Wisatawan modern Materialis, wisatawan dengan golongan Hedonisme
(mencari keuntungan) secara berkelompok.
c. Wisatawan tradisional Idealis, wisatawan yang menaruh minat pada
kehidupan sosial budaya yang bersifat tradisional dan sangat menghargai
sentuhan alam yang tidak terlalu tercampur oleh arus modernisasi.
d. Wisatawan
tradisional
Materialis,
wistawan
yang
berpandangan
konvensional, mempertimbangkan keterjangkauan, murah dan keamanan.
9. Experiental Marketing
a. Experiental Marketing
Experiential Marketing berasal dari 2 kata yaitu Experiential dan
Marketing. Experiential sendiri berasal dari kata experience yang berarti
sebuah pengalaman. Sedangkan Marketing adalah sebagai proses dimana
perusahaan menciptakan nilai bagi pelanggan dan membangun hubungan
yang kuat dengan pelanggan dengan tujuan untuk menangkap nilai dari
pelanggan sebagai imbalannya (Kotler & Armstrong, 2008:6).
Schmitt, (dalam Jatmiko & Adharini, 2012:130), experience adalah
kejadian-kejadian pribadi yang terjadi dikarenakan adanya tanggapan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
stimulasi atau rangsangan tertentu (misalnya yang diberikan oleh pihak
pemasar sebelum dan sesudah pembelian barang atau jasa) pada setiap
individu secara personal.
Experiental marketing
adalah sebuah konsep pemasaran yang
bertujuan untuk membentuk pelanggan-pelanggan yang loyal dengan
menyentuh emosi mereka dan memberikan suatu feeling yang positif
terhadap produk dan jasa yang mereka konsumsi (Kartajaya, 2004:163)
Andreani ( 2007 : 2 ) Experiental Marketing adalah lebih dari
sekedar memberikan informasi dan peluang pada pelanggan untuk
memperoleh pengalaman atas keuntungan yang didapat dari produk atau
jasa itu sendiri tetapi juga membangkitkan emosi dan perasaan yang
berdampak terhadap pemasaran.
b. Dimensi Experiental Marketing
Shcmitt, (dalam Jatmiko & Adharini, 2012:130), menyatakan bahwa
sasaran dari experiental marketing adalah untuk memberi pegalaman
kepada semua konsumen melalui lima tipe pengalaman yaitu Sense, Feel,
Think, Act, dan Relate sebagai berikut :
1) Sense
Merupakan tipe pengalaman yang bertujuan menciptakan sensory
experience melalui lima panca indera manusia, meliputi penglihatan,
suara, sentuhan, perasaan, dan penciuman yang memberikan kesan
keindahan,
kesenangan,
kepuasan,
melalui
(rangsangan), proses, dan consequences (akibat).
adanya
stimuli
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
2) Feel
Merupakan tipe pengalaman yang mampu menyentuh perasaan
tedalam (innerfeelings) dan emosi pelanggan dengan tujuan
membangkitkan pengalaman afektif sehingga ada rasa gembira dan
bangga.
3) Think
Merupakan tipe pengalaman yang bertujuan menuntut pemikiran
kreatif konsumen tentang sebuah perusahaan dan merek.
4) Act
Merupakan tipe pengalaman yang didesain untuk menciptakan
pengalaman konsumen yang bertujuan untuk mempengaruhi perilaku,
gaya hidup, dan interaksi dengan orang lain.
5) Relate
Merupakan kombinasi sense, feel, think, dan act yang bertujuan untuk
mengkaitkan individu dengan sesuatu yang berada diluar dirinya
dengan masyarakat atau budaya.
c. Tujuan dari Pemasaran Experiential Marketing
Penelitian yang berkesinambungan telah mengungkap delapan tujuan
utama pemasaran eksperiensial yang disebutkan di bawah ini. Tujuan ini
perlu diberikan suatu kepentingan yang berbeda demi kumpulan
informasi yang riil, tidak bias, dan konkret sembari melakukan penelitian
pemasaran eksperiensial :
1) Membangun Hubungan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
2) Menghasilkan Interaksi
3) Memverifikasi Audiens Sasaran
4) Meningkatkan Kesadaran
5) Meningkatkan Relevansi
6) Meningkatkan Loyalitas
7) Meningkatkan Ujicoba
d. Karekteristik Experiential Marketing
Schmitt (1999:12) Tahap awal dari sebuah experiential marketing
berfokus pada tiga kunci pokok, diantaranya :
1) Fokus Pada Pengalaman Pelanggan
Pengalaman pelanggan melibatkan panca indera, hati, pikiran yang
dapat menempatkan pembelian produk atau jasa di antara konteks
yang lebih besar dalam kehidupan
2) Pola Konsumsi
Analisis pola konsumsi dapat menimbulkan hubungan untuk
menciptakan sinergi yang lebih besar. Produk dan jasa tidak lagi
dievaluasi secara terpisah, tetapi dapat dievaluasi sebagai bagian dari
keseluruhan pola penggunaan yang sesuai dengan kehidupan
konsumen. Hal yang terpenting, pengalaman setelah pembelian diukur
melalui kepuasan dan loyalitas.
3) Keputusan Rasional dan Emosioal
Pengalaman dalam hidup sering digunakan untuk memenuhi fantasi,
perasaan, dan kesenangan. Dalam experiental marketing kepuasan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
pembelian suatu barang atau jasa tidak hanya dilihat dari sisi
rasionalnya tetapi juga dari sisi emosionalnya. Konsumen tidak hanya
ingin menjadi pembuat kepuasan yang rasional tetapi juga konsumen
ingin dihibur, dirangsang, serta dipengaruhi secara emosional dan
ditantang secara kreatif.
10. Merek (Brand)
Merek adalah suatu nama, istilah, tanda, lambang, atau disain, atau
gabungan semua yang diharapkan mengidentifikasi barang atau jasa dari
seseorang, penjual atau sekelompok penjual, dan diharapkan akan
memebedakan barang atau jasa dari produk pesaing (Laksana,2008:77).
Laksana (2008:78) menguraikan lima manfaat merek bagi si penjual yaitu :
a. Nama merek memudahkan penjual untuk mengolah pesanan-pesanan dan
menekan permasalahan.
b. Nama merek dan tanda dagang secara hukum akan melindungi penjual
dari pemalsuan ciri-ciri produk, karena bila demikian, maka setiap
pesaing akan meniru produk yang telah berhasil di pasaran.
c. Merek memberi penjual peluang kesetiaan konsumen pada produk.
d. Merek dapat membantu penjual dalam mengelompokkan pasar ke dalam
segmen-segmen.
e. Citra perusahaan dapat dibina dengan adanya merek yang baik. Dengan
membawa nama perusahaan, merek ini sekaligus mengiklankan kualitas
dan besarnya perusahaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
Tjiptono (2011:59) merek sebagai kepribadian. Dalam tahap ini
konsumen menghadapi begitu banyak merek yang semuanya menyampaikan
janji fungsional. Kemajuan teknologi membuat setiap perusahaan sukar
mengandalkan keunggulan fungsional dalam jangka panjang, karena setiap
keunggulan bisa ditiru atau disamai oleh para pesaingnya. Konsekuensinya,
setiap merek yang bersaing dalam kategori produk yang sama cenderung
menjadi serupa atau mirip dalam hal fungsionalitas. Dalam rangka
menciptakan diferensiasi, pemasar mulai berfokus pada upaya menyertakan
nilai emosional pada mereknya dan mengkomunikasikannya lewat metafora
kepribadian merek (brand personality). Kepribadian merek yang dipilih
adalah yang mampu menyelaraskan nilai emosional merek dan gaya hidup
konsumen sasaran.
Berdasarkan teori konstruksionisme sosial, merek memiliki makna
simbolis. Misalnya, kepemilikan barang dan merek seringkali digunakan
individu dalam mengekspresikan dirinya dan masa lalunya, nilai personal,
keyakinan religious, identitas etnis, kompetensi diri, kekuatan dan status
sosial, dan diferensiasi dirinya dengan orang lain. Semua individu
berpartisipasi dalam proses mentransfer, mereproduksi dan mentransformasi
makna social obyek-obyek tertentu. Sebagai konsumen, individu dalam
sebuah kelompok social menginterprestasikan informasi pemasaran (seperti
iklan) dan menggunakan merek untuk menyampaikan signal spesifik kepada
orang lain mengenai dirinya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
Individu lain menginterprestasikan signal-signal ini untuk membentuk
citra dan sikap terhadap pemakai merek. Jika pemakai merek tidak
mendapatkan reaksi sesuai harapannya, maka ia akan mempertimbangkan
ulang pemakaian merek bersangkutan. Proses decoding makna dan nilai
merek serta pemakaian merek secara tepat ini merupakan keterlibatan aktif
konsumen dalam citra merek. Produk dan merek digunakan dalam setiap
budaya untuk mengekspresikan prinsip-prinsip kultural dan membentuk
kategori kultural. Individu dapat diklasifikasikan berdasarkan merek.
Sangadji dan Sopiah (2013:323) menyebutkan bahwa merek
merupakan suatu nama atau simbol yang mengidentifikasi suatu produk dan
membedakannya dengan produk-produk lain sehingga mudah dikenali oleh
konsumen ketika hendak membeli sebuah produk. Keberadaan merek
sangatlah penting bagi sebuah produk atau jasa, bahkan tidak mengherankan
jika merek sering kali dijadikan kriteria untuk mengevaluasi suatu produk.
11. Brand Image
Tjiptono (2011:112) menyebutkan bahwa brand image atau brand
description merupakan deskripsi tentang asosiasi dan keyakinan konsumen
terhadap merek tertentu. Sejumlah teknik kuantitatif dan kualitatif telah
dikembangkan untuk membantu mengungkap persepsi dan asosiasi
konsumen terhadap sebuah merek tertentu, diantaranya multi-dimensional
scaling, projection techniques, dan sebagainya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
Citra merek (brand image) menurut Sangadji dan Sopiah (2013:327)
mengatakan bahwa citra merek dapat positif atau negatif, tergantung
padapersepsi seseorang terhadap merek. Jika digambarkan, pengetahuan
kosumen atas merek akan tampak seperti berikut.
Berdasarkan Gambar 2.1 dapat diketahui bahwa komponen citra
merek adalah asosiasi merek, dan dukungan, kekuatan, dan keunikan
asosiasi merek.
KESADARAN
MEREK
Pengenalan
terhadap merek
Hal-hal yang tidak
berhubungan
dengan produk
(contoh : harga,
kemasan, pemakai,
dan citra
Kemampuan
untuk mengingat
merek
PENGETAHUAN
AKAN MEREK
Atribut
Jenis-jenis
Asosiasi Merek
Manfaat
Hal-hal yang
berhubungan dengan
produk (contoh : warna,
ukuran, desain)
Fungsional
Simbolis
CITRA
MEREK
Evaluasi
keseluruhan
(sikap)
Pengalaman
Dukungan, kekuatan, dan
keunikan asosiasi merek
Gambar 2.1
Kerangka Ekuitas Merek Berbasis Konsumen
Sumber : Keller dalam Shimp et al, 2000 (dalam Sangadji dan Sopiah, 2013:328)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
a. Asosiasi merek (brand assosiation)
Asosiasi merek adalah sekumpulan entitas yang bisa dihubungkan
dengan suatu merek.” Lebih lanjut, Aaker dalam Rangkuti (2004)
mendefinisikan asosiasi merek sebagai hal yang berkaitan dengan ingatan
mengenai sebuah merek. “Asosiasi itu tidak hanya ada, namun juga
mempunyai tingkat kekuatan (Aaker, 1997).”Asosiasi merupakan atribut
yang ada dalam merek dan akan lebih besar apabila pelanggan
mempunyai banyak pengalaman berhubungan dengan merek tersebut.
Berbagai asosiasi yang diingat oleh konsumen dapat dirangkai sehingga
membentuk citra merek (brand image). Keuntungan asosiasi merek
tampak pada gambar berikut.
Membantu Proses/Penyusunan
Informasi
Diferensiasi/Posisi
Asosiasi Merek
Alasan untuk Membeli
Menciptakan Sikap/Perasaan
Positif
Basic Perluasan
Gambar 2.2
Nilai Asosiasi Merek
Sumber : Rangkuti, 2004 ( dalam Sangadji dan Sopiah, 2013:329)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
b. Dukungan asosiasi merek
Dukungan asosiasi merek merupakan respons konsumen terhadap atribut,
manfaat, serta keyakinan dari suatu merek produk berdasarkan penilaian
mereka atas produk. Atribut di sini tidak berkaitan dengan fungsi produk,
tetapi berkaitan dengan citra merek. Dukungan asosiasi merek tersebut
ditunjukan
dengan
persepsi
konsumen
terhadap
produk
yang
menganggap bahwa produk yang dikonsumsi itu baik dan bermanfaat
bagi konsumen.
c. Kekuatan asosiasi merek
Setelah mengkonsumsi sebuah produk, konsumen akan mengingat kesan
yang ditangkap dari produk tersebut. Jika konsumen telah merasakan
manfaatnya, ingatan konsumen terhadap produk tersebut akan lebih besar
lagi daripada ketika konsumen belum menggunakannya. Itulah yang
membuat ingatan konsumen semakin kuat terhadap asosiasi sebuah
merek. Kekuatan asosiasi merek ditunjukkan dengan reputasi baik yang
dimiliki produk tersebut di mata konsumen, produk tersebut dirasa
memiliki manfaat ekspresi diri dan menambah rasa percaya diri
konsumen.
d. Keunikan asosiasi merek
Jika sebuah produk mempunyai ciri khas yang membedakannya dari
produk lain, produk tersebut akan diingat oleh konsumen. Ingatan
konsumen itu akan semakin kuat jika konsumen sudah merasakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
manfaat dari sebuah produk dan merasa bahwa merek lain tidak akan bisa
memuaskan keinginannya tersebut.
Indikator Citra Merek (Brand Image) yaitu :
a. Kesan Profesional
Dimana produk atau jasa memiliki kesan professional atau memiliki
kesan keahlian pada bidang apa yang dijualnya.
b. Kesan Modern
Produk atau jasa memiliki kesan modern atau memiliki teknologi yang
selalu mengikuti perkembangan zaman.
c. Melayani Semua Segmen
Produk atau jasa mampu melayani semua segmen yang ada, tidak hanya
melayani segmen khusus saja.
d. Perhatian Pada Konsumen
Dimana produk atau jasa yang dibuat produsen memberikan perhatian
atau peduli pada keinginan dan kebutuhan konsumen.
12. Kepuasan Konsumen
Sangadji dan Sopiah (2013:181) mengatakan bahwa setelah
mengkonsumsi
produk,
konsumen
kan
merasakan
kepuasan
atau
kekecewaan. Kepuasan akan mendorong konsumen untuk membeli ulang
produk. Sebaliknya, jika kecewa, konsumen tidak akan membeli produk
yang sama lagi dikemudian hari. Kepuasan konsumen merupakan evaluasi
purna beli di mana alternatif yang dipilih sekurang-kurangnya sama atau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
melampaui harapan konsumen. Kekecewaan timbul apabila kinerja yang
aktual tidak memenuhi harapan konsumen.
Sangadji dan Sopiah (2013:182) kepuasan diartikan sebagai adanya
kesamaan adanya kesamaan antara kinerja produk dan pelayanan yang
diterima dengan kinerja produk dan pelayanan yang diharapkan konsumen.
Dalam era kompetisi bisnis yang ketat seperti sekarang, kepuasan konsumen
merupakan hal yang utama. Konsumen diibaratkan sebagai raja yang harus
dilayani, meskipun hal ini bukan berarti menyerahkan segala-galanya
kepada konsumen. Usaha memuaskan kebutuhan konsumen harus dilakukan
secara menguntungkan atau dengan situasi sama menang (win-win
situation), yaitu keadaan dimana kedua belah pihak merasa puas dan tidak
ada yang dirugikan.
Kotler, Philip (2002:14) kepuasan mencerminkan penilaian seseorang
tentang kinerja produk anggapannya (atau hasil) dalam kaitannya dengan
ekspektasi. Jika kinerja produk tersebut tidak memenuhi ekspektasi,
pelanggan tersebut tidak puas dan kecewa. Jika kinerja produk sesuai
dengan ekspektasi, pelanggan tersebut puas. Jika kinerja produk melebihi
ekspektasi, pelanggan tersebut senang. Kotler (2002:42) menerangkan
bahwa konsumen tidak akan berhenti hanya sampai proses konsumsi
produk. Hal ini disebabkan konsumen secara alamiah akan melakukan
evaluasi atau penilaian kognitif berkaitan dengan kinerja produk atau jasa
sesuai kemampuan barang atau jasa dalam memenuhi kebutuhan konsumen.
Hasil dari proses evaluasi pasca konsumsi tersebut berupa kepuasan atau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
ketidakpuasan terhadap pengkonsusian suatu produk maupun jasa. Agar
perusahaan dapat memenangkan persaingannya, perusahaan harus mampu
memberikan kepuasan pada konsumennya. Kepuasan
konsumen adalah
perasaan senang atau kecewa seseorang yang berasal dari perbandingan
antara kesannya terhadap kinerja (atau hasil) suatu produk dan harapanharapannya.
Kepuasan konsumen sangat tergantung pada persepsi dan harapan
konsumen. Sebuah perusahaan perlu mengetahui beberapa faktor yang
mempengaruhi persepsi dan harapan konsumen. Faktor-faktor yang
mempengaruhi persepsi dan harapan konsumen yaitu:
a. Kebutuhan dan keinginan
Berkaitan dengan hal-hal yang dirasakan oleh konsumen saat konsumen
sedang mencoba melakukan transaksi dengan perusahaan. Jika pada saat
itu kebutuhan dan keinginan terhadap produk yang ditawarkan oleh
perusahan sangat besar, maka harapan-harapan konsumen yang berkaitan
dengan kualitas produk dan layanan yang baik dari perusahaan.
b. Pengalaman masa lalu
Pengalaman masa lalu ketika mengkonsumsi produk dan layanan, baik
dari perusahaan maupun pesaing-pesaingnya.
c. Pengalaman teman-teman
Pengalaman teman-teman tentang kualitas produk dan pelayanan
perusahaan yang akan didapat konsumen.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
Faktor yang mempengaruhi kepuasan konsumen berhubungan dengan
tingkah laku konsumen baik faktor budaya, faktor sosial, faktor pribadi dan
faktor psikologi (Kotler & Amstrong, 2009:61).
a. Faktor kebudayaan
Faktor budaya memberi pengaruh yang paling luas dan mendalam
terhadap perilaku konsumen. Faktor budaya terdiri dari beberapa
komponen. Baik komponen budaya, sub-budaya dan kelas sosial. Budaya
merupakan penentu keinginan dan perilaku yang mendasar dalam
mempengaruhi keinginan dan kepuasan orang.sub-budaya terdiri atas
nasionalitas, agama, kelompok, ras dan daerah geografi. Sedangkan kelas
sosial adalah sebuah kelompok yang relatif homogen yang mempunyai
susunan hirarki dan anggotanya memiliki nilai, minat dan tingkah laku.
Kelas sosial tidak hanya ditentukan oleh satu faktor melainkan diukur
sebagai kombinasi dari pekerjaan, pendapatan dan variable lainnya.
b. Faktor sosial
Faktor sosial terbagi atas kelompok kecil, keluarga, peran dan status.
Orang yang berpengaruh terhadap kelompok dan lingkungannya biasanya
orang yang mempunyai karakteristik, penampilan, pengetahuan dan
kepribadian. Orang ini biasanya menjadi panutan karena pengaruhnya
mat kuat.
c. Faktor pribadi
Faktor pribadi merupakan keputusan seseorang dalam menerima
pelayanan dan menanggapi pengalaman sesuai dengan tahap-tahap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
kedewasannya. Faktor pribadi konsumen dipengaruhi oleh usia dan tahap
siklus hidup, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, status ekonomi, gaya
hidup dan kepribadian. Usia mempunyai dimensi kronologis dan
intelektual berkembang melalui pendidikan dan pelatihan. Usia
merupakan
tanda
perkembangan
kedewasaan
seseorang
untuk
memutuskan sendiri atas suatu tindakan yang diambilnya. Usia juga
dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya penyakit, misalnya penyakit
kardio vaskuler dengan peningkatan usia.
Pendidikan merupakan proses pengajaran baik formal maupun
informal yang dialami seseorang. Hasilnya akan mempengauhi sikap dan
perilaku seseorang dalam mendewasakan diri. Selain itu, pendidikan juga
berkaian dengan harapan. Seseorang yang pendidikannya tinggi akan
mengharapkan pelayanan yang lebih baik dan lebih tinggi.
d. Faktor psikologi
Faktor psikologi yang berperan dengan keputusan yaitu motivasi,
pesepsi, pengetahuan, keyakinan dan pendirian. Motivasi mempunyai
hubungan erat dengan kebutuhan. Ada kebutuhan biologis seperti lapar
dan haus, ada kebutuhan psikologis seperti adanya pengakuan dan
penghargaan. Kebutuhan akan menjadi motif untuk mengarahkan
seseorang mencari keputusan.
Secara keseluruhan, dimensi-dimensi kepuasan konsumen, yaitu:
a. Kualitas yang dirasakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
Penentu utama kepuasan konsumen yaitu kualitas atau kinerja. Kualitas
sangat
mendasar
bagi
seluuh
kegiatan
ekonomi
karena
dapat
menggambarkan dua komponen pengalaman konsumsi.
b. Nilai yang dirasakan
Nilai yang dirasakan adalah tingkat oleh konsumen terhadap harga yang
dibayar. Membandingkan nilai yang dirasakan setelah konsumen
melakukan transaksi dengan penawaran yang diberikan oleh perusahaan
berupa produk atau jasa. Dengan ini konsumen dapat menggunakan
pertimbangan nilai untuk membandingkan produk atau jasa yang tinggi
dan yang rendah.
c. Harapan pelanggan
Harapan pelanggan merupakan tahap awal sebelum konsumen merasakan
nilai dan kualitas yang diberikan perushaan. Konsumen memiliki harapan
sejauh mana penawaran perusahaan dalam produk dan jasa. Konsumen
mendapat informasi-informasi dari berbagai sumber, selanjutnya
memperkirakan
perusahaan
memiliki
kemampuan
untuk
terus
membeikan kreatifitas di masa depan.
Tingkat kepuasan konsumen terhadap barang atau jasa akan
menentukan loyalitas konsumen terhadap perusahaan. Apabila konsumen
menilai barang atau jasa yang dikonsumsi atau yang dimanfaatkannya telah
memenuhi kebutuhannya serta sesuai dengan harapannya maka kepuasan
konsumen telah tercapai. Sebaliknya, apabila konsumen menilai bahwa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
barang atau jasa yang dimanfaatkannya tidak mampu memenuhi harapanya,
maka tingkat kepuasan konsumen dapat dikatakan sngat rendah.
Pada titik inilah layanan purna jual menjalankan perannya.
Berkurangnya kemampuan kerja suatu produk dapat mempengaruhi tingkat
kepuasan konsumen. Layanan purna jual berupa perawatan, jasa
komunikasi, penggantian suku cadang, bahkan penggantian dengan barang
baru akan menentukan loyalitas konsumen terhadap perusahaan apabila
layanan tersebut dilakukan dengan baik. Layanan purna jual yang baik dan
berkualitas dapat memperpanjang usia kerja produk sekaligus mempererat
relasi perusahaan dengan konsumen.
13. Minat Beli
Kerin,
et
al
(2009:89)
mengatakan
minat
beli
merupakan
kecenderungan konsumen untuk membeli suatu merek atau mengambil
tindakan yang berhubungan dengan pembelian yang diukur dengan tingkat
kemungkinan konsumen melakukan pembelian. Minat beli adalah perilaku
konsumen yang muncul sebagai respon terhadap objek yang menujukkan
keinginan pelanggan untuk melakukan pembelian (Kotler & Keller
2009:137).
Swasta dan Irawan (2005:349) mengemukakan faktor-faktor yang
memepengaruhi minat membeli berhubungan dengan perasaan emosi, bila
seseorang merasa senang dan puas dalam membeli barang atau jasa, maka
hal
itu
akan
memperkuat
minat
membeli,
kegagalan
biasanya
menghilangkan minat. Tidak ada pembelian jika konsumen tidak pernah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
menyadari kebutuhan dan keinginannya. Pengenalan masalah (problem
recognition) terjadi ketika konsumen melihat adanya perbedaan yang
signifikan antara apa yang dia miliki dengan apa yang dia butuhkan.
Berdasarkan pengenalannya akan masalah selanjutnya konsumen mencari
atau mengumpulkan informasi sebanyak mungkin tentang produk yang dia
inginkan.
Terdapat dua sumber informasi yang digunakan ketika menilai suatu
kebutuhan fisik, yaitu persepsi individual dari tampilan fisik dan sumber
informasi luar seperti persepsi konsumen lain. Selanjutnya, informasiinformasi yang telah diperoleh digabungkan dengan informasi yang telah
dimiliki sebelumnya. Semua input berupa informasi tersebut membawa
konsumen pada tahap dimana dia mengevaluasi setiap pilihan dan
mendapatkan keputusan terbaik yang memuaskan dari perspektif dia sendiri.
Tahapan terakhir ada tahap di mana konsumen memutuskan untuk membeli
atau tidak membeli produk.
Faktor-faktor yang mempengaruhi minat beli konsumen, yaitu :
a. Sikap atau pendirian orang lain
Kekuatan pendirian orang lain akan mengurangi alternatif konsumen,
dalam minat beli tergantung pengaruh yang diberikan orang lain
membawa sikap positif atau sikap negatif. Semakin negatif pengaruh
yang diberikan, maka konsumen tidak mempunyai motivasi untuk
membeli.
b. Faktor situasi yang tidak diantisipasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
Banyak faktor yang mempengaruhi minat konsumen dalam membeli,
baik faktor internal seperti lingkungan social, tingkatan pendapatan
maupun faktor eksternal seperti harga, manfaat produk yang diharapkan
akan mengubah minat beli konsumen jika faktor internal maupun
eksternal tidak dapat diantisipasi dengan baik.
c. Kepribadian
Kepribadian adalah ciri-ciri kejiwaan dalam diri yang menentukan dan
mencerminkan bagaiman seseorang mempunyai respon terhadap
lingkungannya. Kepribadian bersifat konsisten dan tahan lama serta
berubah pada keadaan tertentu.
d. Motivasi
Motivasi adalah tenaga penggerak dalam diri individu yang mendorong
seseorang untuk bertindak yang bertujuan untuk memperoleh kepuasan.
14. Keputusan Pembelian
a. Struktur Keputusan Pembelian
Penjual perlu menyusun struktur keputusan membeli secara keseluruhan
untuk membantu konsumen dalam mengambil keputusan tentang
pembeliannya. Setiap keputusan membeli mempunyai suatu struktur
sebanyak tujuh, yaitu :
1) Keputusan tentang jenis produk. Konsumen dapat mengambil
keputusan untuk membeli sebuah produk. Dalam hal ini perusahaan
harus memusatkan perhatiannya kepada orang-orang yang berminat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
membeli
suatu
produk
serta
alternatif
lain
yang
mereka
pertimbangkan.
2) Keputusan tentang bentuk produk. Keputusan ini mengangkut ukuran,
mutu, corak dan sebagainya. Dalam hal ini perusahaan harus
melakukan riset pemasaran untuk mengetahui kesukaan konsumen
tentang produk bersangkutan agar dapat memaksimumkan daya tarik
mereknya.
3) Keputusan tentang merek. Konsumen harus mengambil keputusan
tentang merek mana yang akan dibeli. Setiap merek memiliki
perbedaan-perbedaan tersendiri. Dalam hal ini perusahaan harus
mengetahui bagaimana konsumen memilih sebuah merek.
4) Keputusan
tentang
penjualnya.
Konsumen
harus
mengambil
keputusan di mana produk tersebut akan dibeli. Dalam hal ini
produsen, pedagang besar, dan pengecer baru mengetahui bagaimana
konsumen memilih penjual tertentu.
5) Keputusan tentang jumlah produk. Konsumen dapat mengambil
keputusan tentang seberapa banyak produk yang akan dibelinya pada
suatu saat. Dalam hal ini perusahaan harus mempersiapkan banyaknya
produk sesuai dengan keinginan yang berbeda-beda dari para pembeli.
6) Keputusan tentang waktu pembelian. Konsumen dapat mengambil
keputusan tentang kapan ia harus melakukan pembelian. Masalah ini
akan mengangkut adanya uang. Oleh karena itu perusahaan harus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan konsumen
dalam penentuan waktu pembelian.
7) Keputusan tentang cara pembayaran. Konsumen harus mengambil
keputusan tentang metode atau cara pembayaran produk yang akan
dibeli. Keputusan tersebut akan mempengaruhi keputusan tentang
penjual dan jumlah pembeliannya. Dalam hal ini perusahaan harus
mengetahui keinginan pembeli terhadap cara pembayarannya.
b. Tahap-tahap dalam Proses Pembelian
Dalam melakukan pembelian dari sebelum membeli sampai setelah
melakukan pembelian, proses pembelian konsumen melewati tahap-tahap
membeli, yang dikonseptualisasikan dalam model lima tahap proses
membeli. Model tersebut dapat dilihat dibawah ini :
Pengenalan
masalah
Pencarian
informasi
Penilaian
alternatif
Keputusan
membeli
Perilaku
setelah
membeli
Gambar 2.3
Model Lima Tahap Proses Membeli
Sumber: Radiosunu,1990 (dalam Sunyoto, 2012: 280)
Model ini mempunyai implikasi bahwa para konsumen melalui lima
tahap dalam membeli sesuatu. Tahap-tahap tersebut tidak harus dilewati
secara urut. Dalam pemecahan masalah pembelian yang bersifat ekstensif
calon pembeli dapat bertolak dari keputusan mengenai penjual, karena ia
ingin mendapat keterangan dari penjual yang dipercaya mengenai
perbedaan dan bentuk produk.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
15. Minat Beli Ulang
Minat beli ulang konsumen adalah perilaku dalam pembelian ulang
dalam situasi sensitivitas merek yang kuat dikategorikan sebagai loyalitas,
di mana konsumen cenderung melakukan pembelian ulang merek yang
sama dan menganggap pemilihan merek sangat penting baginya. Perilaku
pembelian ulang (repeat purchasing behaviour) bisa dijabarkan menjadi dua
kemungkinan yaitu loyalitas dan inersia. Faktor pembedanya adalah
sensitivitas merek yang didefinisikan sebagai mana nama merek memainkan
peranan kunci dalam pemilihan alternatif dalam pemilihan kategori produk
tertentu. Sensitivitas dipengaruhi oleh persepsi terhadap perbedaan antara
merek dan keterlibatan konsumen dalam kategori poduk.
Perilaku dalam pembelian ulang dalam situasi sensitivitas merek yang
kuat dikategorikan sebagai loyalitas, dimana konsumen cenderung
melakukan pembelian ulang pada merek yang sama dan menganggap
pilihan merek sangat penting baginya. Sebaliknya pembelian ulang dalam
situasi sensitivitas merek yang lemah dikategorikan sebagi inersia, yakni
konsumen cenderung membeli ulang merek yang sama. Namun ia tidak
menganggap nama merek itu penting, karena ia tidak bisa membedakan
berbagai merek yang ada dan tidak terlibat secara intensif dalam pemilihan
kategori produk. Seorang pemasar akan berusaha keras untuk mengukur
minat melakukan pembelian konsumen serta mengetahui faktor-faktor apa
saja yang harus mempengaruhi minat tersebut. Pemasar akan selalu menguji
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
elemen-elemen dari bauran pemasaran yang mungkin mempengaruhi minat
beli ulang (Kapferer dan Laurent Tjiptono 2005:231).
Ferdinand Augusty (2002:129) menguraikan ada empat indikator yang dapat
mendefinisikan minat beli ulang, yaitu :
a. Minat transaksional, yaitu kecenderungan seseorang untuk memebeli
produk.
b. Minat referensial, yaitu kecenderungan seseorang untuk mereferensikan
produk kepada orang lain.
c. Minat preferensial, yaitu minat yang menggambarkan perilaku seseorang
yang memiliki preferensi utama pada produk tersebut. Preferensi ini
hanya dapat diganti jika terjadi sesuatu dengan produk preferensinya.
d. Minat eksploratif, minat beli ini menggambarkan perilaku seseorang
yang selalu mencari informasi mengenai produk yang diminatinya dan
mencari informasi untuk mendukung sifat-sifat positif dari produk
tersebut.
B. Penelitian Sebelumnya
Penelitian-penelitian sebelumnya atau terdahulu yang menjadi referensi penulis
adalah sebagai berikut :
Peneliti terdahulu oleh Lina Mustikawati, Universitas Dipongoro 2013
dengan judul “Strategi Branding Kota Surakarta Dalam Pengelolaan Sebagai
Destinasi Wisata”. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi
branding yang diterapkan oleh kota Surakarta dalam pembangunan brand
sebagai sebuah destinasi wisata, dan mengevaluasi proses strategi branding
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
dlam mengkomunikasikan kota Surakarta sebagai sebuah destinasi wisata.
Penelitian ini menggunakan beberapa konsep destination branding destination
models yang dikemukakan oleh Cai (2002), destination branding phase,
destination branding complexity. Metode penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif pendekatan evaluatif dimana
evaluasi dilakukan secara deskriptif berdasarkan konsep ideal dari branding
sebuah destinasi (destination branding). Tipe penelitian ini tipe penelitian
deskriptif dengan pendekatan evaluatif program, yang berfokus pada proses
dan hasil suatu perencanaan strategi program. Sumber data dalam penelitian ini
meliputi data primer yang diperoleh secara langsung dari sumbernya melalui
wawancara mendalam (indepth interview) kepada narasumber terkait dan data
sekunder digunakan sebagai pendukung data primer yang dikumpulkan secara
tidak langsung dari sumber penelitian yaitu berupa tambahan sumber yang
diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara. Evaluasi
dilakukan melalui analisis tentang proses dan kegiatan branding yang
dilakukan Kota Surakarta untuk selanjutnya disesuaikan dengan konsep
branding sebagai sebuah destinasi. Hal ini didasarkan dengan analisis
SOSTAC yang merupakan langkah-langkah dalam melakukan pemasaran
branding yang nantinya akan terlihat apakah proses branding Kota Surakarta
tersebut sesuai dengan konsep branding pariwisata yang seharusnya dilakukan
untuk menciptakan sebuah destinasi.
Penelitian terdahulu oleh Yovita Hepi Kristanti, Universitas Sanata
Dharma 2015 dengan judul “ Pengaruh Experiential Marketing Terhadap Niat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
Berkunjung Kembali Pengunjung Pantai Sadranan Gunung Kidul”. Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui dimensi (1) bagaimana Experiential Marketing
ke Pantai Sadranan Gunung Kidul (2) apakah dimensi-dimensi Experintial
Marketing berpengaruh terhadap niat berkunjung kembali Pantai Sadranan
Gunung Kidul. Dalam penelitian ini, pengumpulan data dilakukan dengan dua
tahap, tahap yang pertama dilakukan dengan wawancara dengan pemilik salah
satu pemberi jasa snorkeling dan pemilik penginapan di sekitar Pantai
Sadranan. Tahap yang kedua dengan cara memberikan kuisioner kepada
responden dan mengguakan metode incidental sampling. Teknik analisis data
yang digunakan adalah Analisis deskriptif, uji asumsi klasik, uji F, uji t, dan
koefisien determinasi.Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) dimensi yang
dipertahankan dimensi rasa, dimensi hubungan dan dimensi perasaan, dimensi
yang perlu diperbaiki dimensi berikir dan dimensi sikap.(2) Experiental
Marketing memiliki pengaruh terhadap niat berkunjung kembali pengunjung
Pantai Sadranan Gunung Kidul.
Penelitian terdahulu oleh Christina Nevianti, Universitas Sanata Dharma
2014, dengan judul “Pengaruh Kualitas Pelayanan, Persepsi Akan Harga dan
Kepuasan Konsumen Pada Minat Beli Ulang Jasa Perawatan Kecantikan”.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) pengaruh secara parsial dan
simultan kualitas pelayanan, persepsi akan harga pada kepuasan konsumen, (2)
pengaruh kepuasan konsumen pada minat beli ulang konsumen. Penelitian ini
dilakukan pada bulan Mei sampai Juni 2014 di Salon Pandan di Jln Pemuda 09
Wonosari Yogyakarta. Jumlah responden yang diambil pada penelitian ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
sebayak 150 responden. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini
menggunakan purposive sampling. Teknik analisis data yang digunakan adalah
analisis regresi linier berganda, analisis regresi linier sederhanan, uji asumsi
klasik, uji F dan uji t. pengumpulan data dilakukan dengan kuisioner.
Berdasarkan hasil analisis data dengan bantuan program SPSS 16.0 hasil
penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut: (1) kualitas pelayanan dan
persepsi akan harga secara parsial dan simultan tidak berpengaruh pada
kepuasan konsumen; (2) kepuasan konsumen tidak berpengaruh pada minat
beli ulang konsumen.
Peneliti terdahulu oleh Melania Ela Widyaningrum,Universitas Sanata
Dharma 2015 dengan judul “Pengaruh Efek Country Of Origin dan Brand
Image pada Minat Beli Ulang Konsumen Produk Handphone Samsung, Apple,
dan Advan”. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bahwa ada pengaruh
efek country of origin dan brand image pada minat beli ulang konsumen pada
produk handphone Samsung, Apple, Advan dan menganalisis perbedaan
country of origin Korea, Amerika, Advan dan bran image pada handphone
Samsung, Apple, dan Advan. Populasi dalam penelitian ini adalah konsumen
yang memebeli dan menggunakan handphone Samsung, Apple, dan Advan
dengan sampel sebayak 120 yang terdiri dari 40 kuisioner Samsung, 40
kuisioner Apple, 40 kuisioner Advan. Pengambilan sampel menggunakan
teknik purposive sampling. Data dikumpulkan menggunakan kuisioner. Data
dalam penelitian ini dianalisis dengan alat analisis Regresi Linier Berganda dan
analisis Uji Beda Anova. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa adanya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
pengaruh positif efek country of origin dan brand image pada handphone
Samsung, Apple, dan Advan dengan diuji secara bersama-sama tetapi apabila
diuji untuk masing-masing merek maka pada handphone
Samsung tidak
terdapat pengaruh positif efek country of origin dan brand image pada minat
beli ulang Samsung. Sedangkan untuk analisis uji beda anova diperoleh bahwa
tidak terdapat perbedaan contry of origin pada Negara Korea dan Amerika, dan
tidak terdapat perbedaan brand image pada handphone Samsung dan Apple.
C. Kerangka Konseptual
Untuk mempermudah dan memahami proposal ini, maka peneliti sebagai
penulis merumuskan kerangka konseptual sebagai berikut :
Experiential Marketing X
Kepuasan (Y)
Dimensi Rasa (sense) (X1)



H1
Dimensi Perasaan (feel)( X2)
H2
Kualitas yang dirasakan
Nilai yang dirasakan
Harapan pelanggan
H3
Dimensi Berpikir (think) (X3)
H4
Dimensi Sikap (act) (X4)
H7
H5
H13
H8
Dimensi Berhubungan
(relate) (X5)
H10
H11
H6
Brand image (X6)
H12
H9
Minat berkunjung
Kembali (Z)
 Minat transaksional
 Minat refrensial
 Minat prefrensial
Minat eksploratif
Gambar 2.4
Kerangka Konseptual
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
D. Rumusan Hipotesis
Pengalaman yang diberikan dari suatu tempat wisata akan memberikan
kesan tersendiri kepada pengunjung wisata di suatu tempat yang memiliki daya
tarik tersendiri. Adanya keterkaitan antara dimensi rasa (sense), dimensi
perasaan (feel), dimensi berpikir (think), dimensi sikap (act), dimensi
berhubungan (relate) terhadap kepuasan wisatawan nusantara mandiri.
Kemudian adanya keterkaitan antara dimensi rasa (sense), dimensi perasaan
(feel), dimensi berpikir (think), dimensi bertindak (act), dimensi berhubungan
(relate) terhadap minat wisatawan nusantara mandiri berkunjung kembali di
Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat. Begitu juga keterkaitan antara asosiasi
merek, dukungan kekuatan dan keunikan asosiasi merek terhadap kepuasan
wisatawan nusantara mandiri Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat. Serta
keterkaitan antara asosiasi merek, dukungan kekuatan dan keunikan asosiasi
merekterhadap minat wisatawan nusantar mengunjungi kembali Karaton
Ngayogyakarta Hadiningrat. Yang terakhir adanya keterkaitan antara kepuasan
wisatawan nusantara terhadap minat wisatawan nusantara mengunjungi
kembali destinasi wisata Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat.
Hipotesis 1 : Dimensi rasa (sense) berpengaruh secara signifikan terhadap
kepuasan wisatawan nusantara mandiri
Dimensi rasa (sense) adalah salah satu dimensi experiential marketing
yang menawarkan pengalaman kepada pengunjung melalui indera penglihatan,
indera perasa, indera penciuman, dan indera pendengaran. Pengalaman
pengunjung yang melibatkan panca indera dapat memberikan kesan tersendiri,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
yaitu kesan keindahan, kessenangan dan kepuasan melalui adanya rangsangan,
proses dan akibat.
Hipotesis 2 : Dimensi perasaan (feel) berpengaruh secara signifikan terhadap
kepuasan wisatawan nusantara mandiri
Dalam experiential marketing kepuasan tidak hanya dilihat dari sisi
rasionalnya, tapi juga dari sisi emosionalnya. Dimensi perasaan (feel)
merupakan dimensi yang mampu menyentuh perasaan terdalam dan emosional.
Hipotesis 3 : Dimensi berpikir (think) berpengaruh secara signifikan terhadap
kepuasan wisatawan nusantara mandiri
Dalam experiential marketing, wisatawan tidak hanya ingin menjadi
pembuat kepuasan yang rasional, tetapi wisatawan ingin ditantang agar kreatif.
Dimensi berpikir (think) bertujuan untuk menuntut pemikiran kreatif
wisatawan tentang daya tarik wisata.
Hipotesis 4 : Dimensi sikap (act) berpengaruh secara signifikan terhadap
kepuasan wisatawan nusantara mandiri
Dimensi sikap (act) merujuk pada pengalaman yang ditawarkan dan
terpenuhinya keinginan yang bersifat pribadi dan interaksi yang baik antara
karyawan dan pengunjung. Pola konsumsi yang dapat menimbulkan hubungan
dapat menciptakan sinergi yang lebih besar.
Hipotesis 5 : Dimensi berhubungan atau keterkaitan (relate) berpengaruh
secara signifikan terhadap kepuasan wisatawan nusantara mandiri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
Dimensi
berhubungan
(relate)
memberikan
pengalaman
dengan
menciptakan komunikasi langsung yang baik dengan pelayanan yang istimewa
terhadap konsumen atau pengunjung. Dengan demikian kepuasan tidak hanya
diperoleh dari sisi rasional, tetapi juga dari sisi emosional.
Hipotesis 6 : Brand image berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan
wisatawan nusantara mandiri
Brand image yang baik, diyakini dapat memenuhi kebutuhan dan
keinginan wisatawan, maka apabila brand image baik minat untuk membeli
suatu produk atau jasa akan timbul dalam diri wisatawan. Brand Image yang
baik berkaitan dengan kepercayaan mengenai nilai merek yang baik dan
kesediaan untuk mencari merek tersebut.
Hipotesis 7 : Dimensi rasa (sense) berpengaruh secara signifikan terhadap
minat berkunjung kembali wisatawan nusantara mandiri
Dimensi rasa (sense) adalah salah satu dimensi experiential marketing
yang menawarkan pengalaman kepada pengunjung melalui indera penglihatan,
indera perasa, indera penciuman, dan indera pendengaran. Ketika wisatawan
berminat berkunjung kembali atau sudah melakukan kunjungan ulang pada
daya tarik wisata yang sama, maka dapat dikategorikan sebagai loyalitas.
Dengan panca indera yang dimiliki wisatawan, diharap tidak hanya
memberikan kepuasan kepada wisatawan, namun juga dapat meningkatkan
loyalitas wisatawan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
Hipotesis 8 : Dimensi perasaan (feel) berpengaruh secara signifikan terhadap
minat berkunjung kembali wisatawan nusantara mandiri
Dimensi perasaan (feel) merujuk pada suatu pengalaman dimana
konsumen atau wisatawan mendapatkan rasa nyaman, pelayanan yang baik dan
sesuai harapan serta ketetapan waktu pelayanan. Kemudian dimensi perasaan
(feel) dapat membangkitkan pengalaman afektif sehingga ada rasa gembira dan
bangga
Hipotesis 9 : Dimensi berpikir (think) berpengaruh secara signifikan terhadap
minat berkunjung kembali wisatawan nusantara mandiri
Minat berkunjung kembali menggambarkan perilaku wistawan yang
selalu mencari informasi mengenai daya tarik wisata yang diminatinya dan
mencari informasi untuk mendukung sifat-sifat positif dari daya tarik wisata
tersebut. Dimensi berpikir menuntut pemikiran kreatif wisatawan akan sebuah
daya tarik wisata.
Hipotesis 10: Dimensi sikap (act) berpengaruh secara signifikan terhadap
minat berkunjung kembali wisatawan nusantara mandiri
Dimensi sikap (act) merujuk pada pengalaman yang ditawarkan dan
terpenuhinya keinginan yang bersifat pribadi dan interaksi yang baik antara
karyawan dan pengunjung.
Hipotesis 11: Dimensi berhubungan atau keterkaitan (relate) berpengaruh
secara signifikan terhadap minat berkunjung kembali wisatawan nusantara
mandiri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
Dimensi
berhubungan
(relate)
memberikan
pengalaman
dengan
menciptakan komunikasi langsung yang baik dengan pelayanan yang istimewa
terhadap konsumen atau pengunjung. Melalui dimensi berhubungan (relate)
wisatawan dapat mengkaitkan dirinya dengan sesuatu yang berada diluar
dirinya, dengan masyarakat baru dan budaya baru.
Hipotesis 12: Brand image berpengaruh secara signifikan terhadap minat
berkunjung kembali wisatawan nusantara mandiri
Apabila brand image yang baik diyakini dapat memenuhi kebutuhan dan
keinginannya, maka minat untuk membeli suatu produk atau jasa akan timbul
dalam diri manusia. Brand Image yang baik berkaitan dengan kepercayaan
konsumen mengenai nilai merek yang baik dan kesediaan untuk mencari merek
tersebut. Citra merek yang baik juga membantu meningkatkan minat beli
konsumen pada promosi merek di masa yang akan datang.
Hipotesis 13: Kepuasan wisatawan nusantara mandiri berpengaruh secara
signifikan terhadap minat berkunjung kembali wisatawan nusantara
Setelah mengunjungi suatu destinasi wisata, pengunjung atau wisatawan
akan merasakan kepuasan atau kekecewaan. Kepuasan akan mendorong
wisatawan untuk datang kembali. Sebaliknya, jika kecewa, wisatawan tidak
akan berkunjung lagi dikemudian hari. Kepuasan konsumen merupakan
evaluasi purna beli di mana alternatif yang dipilih sekurang-kurangnya sama
atau melampaui harapan wisatawan. Kekecewaan timbul apabila kinerja yang
aktual tidak memenuhi harapan wisatawan. Pembelian kembali adalah tahap
akhir loyalitas, dimana konsumen dianggap benar-benar setia dan akan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
mengulang
proses
pembelian.
Ketika
konsumen
puas
akan
proses
mengkonsumsi barang dan jasa, diharapkan konsumen tersebut akan
mengulang mengkonsumsi produk atau jasa tersebut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Pendahuluan
Penelitian ini dilakukan di Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat, Kota
Yogyakarta, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Penelitian ini dilakukan
dua tahap, pada tahap pertama penelitian yang dilakukan berupa penelitian
eksploratif (exploratory) dengan mengumpulkan data primer melalui
wawancara (interview). Sedangkan penelitian tahap kedua berupa penelitian
deskriptif kuantitatif dengan metode pengumpulan data berupa survey dengan
menggunakan kuesioner.
B. Penelitian Tahap Pertama
1. Tujuan Penelitian
Penelitian tahap pertama dilakukan peneliti bertujuan untuk
mendapatkan gambaran umum objek penelitian yaitu destinasi wisata serta
bertujuan untuk mendapatkan atribut-atribut yang relevan dengan brand
image destinasi wisata Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat.
2. Jenis Penelitian
Penelitian tahap pertama menggunakan eksploratif kualitatif yang
menjelaskan mengenai hal-hal yang akan berkaitan dengan rumusan
masalah :
a. Bagaimana brand image Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat dalam
benak wisatawan nusantara mandiri ?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
3. Narasumber
Narasumber
yang
dipilih
adalah
narasumber
yang
diyakini
mempunyai kemampuan untuk menjelaskan secara detail mengenai
destinasi wisata Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat. Adapaun yang
dimaksud adalah sebagai berikut :
a. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata kota Yogyakarta
b. Abdi dalem Keraton Yogyakarta
c. Tour guide Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat
4. Teknik analisis data
Data yang akan dianalisis merupakan gagasan-gagasan yang dapat
disimpulkan menjadi atribut penelitian, dengan menggunakan metode
content analysis dan common theme approach yang didapatkan dari hasil
wawancara yang berhubungan dengan brand image Kraton Ngayogyakarta
Hadiningrat.
C. Penelitian Tahap Kedua
1. Tujuan Penelitian
Setelah
penelitian
tahap
pertama
selesai
dilakukan,
penulis
melanjutkan penelitian tahap kedua. Penelitian tahap kedua akan dilakukan
setelah mendapatkan berbagai atribut penelitian yang akan digunakan dalam
kuesioner. Pada penelitian tahap kedua ini penulis menggunakan penelitian
deskriptif kuantitatif dengan metode pengumpulan data berupa survey
melalui kuesioner.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
2. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan adalah deskriptif kuantitatif. Metode
deskriptif kuantitatif dipilih agar dapat memberikan gambaran yang
berhubungan dengan obyek penelitian serta mendapatkan implikasi terhadap
suatu masalah. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner
yang diberikan kepada responden (wisatawan nusantara mandiri) yang
sedang berkunjung di Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat.
D. Subjek dan Objek Penelitian
Subjek penelitian adalah Wisatawan Nusantara mandiri yang sedang
berkunjung di destinasi wisata Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat, wisatawan
nusantara mandiri tersebut minimal berusia 18 tahun keatas dan sedang
berkunjung di destinasi wisata yang bersangkutan. Objek penelitian adalah
daya tarik wisata Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat.
E. Lokasi dan Waktu Penelitian
1. Penelitian ini dilakukan di Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat
2. Penelitian dilakukan pada bulan Januari - April 2016
F. Variabel Penelitian
1. Variabel Bebas (independent variable)
Variabel bebas (independent variable) adalah variabel yang mempengaruhi
variabel lainnya yaitu variabel terikat (dependent variable). Variabel bebas
(independent variable) dalam penelitian ini yaitu experiential marketing
dan brand image.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
2. Variabel Terikat (dependent variable)
Variabel terikat (dependent variable) adalah variabel yang dipengaruhi
variabel lainnya yaitu variabel bebas (independent variable).Variabel terikat
dalam penelitian ini yaitu minat wisatawan untuk berkunjung kembali.
3. Variabel Multivariate dependent
Multivariate dependent artinya ada variabel yang berperan sebagai variabel
bebas dan variabel terikat. Multivariate dependent dalam penelitian ini yaitu
kepuasan wisatawan.
Tabel 3.1
Indikator Variabel Penelitian
No
Variabel
Definisi
1
Experiential
Marketing
Pengalaman atas
keuntungan yang
didapat dari produk
atau jasa itu sendiri
tetapi juga
membangkitkan
emosi dan perasaan
yang berdampak
terhadap
pemasaran.
2
Brand Image
Deskripsi tentang
asosiasi dan
keyakinan
konsumen terhadap
merek tertentu.
3
Kepuasan
Evaluasi purna beli
Sub Variabel
Indikator
a. Dimensi rasa
(sense)
b. Dimensi
perasaan (feel)
c. Dimensi
berpikir (think)
d. Dimensi
bertindak (act)
e. Dimensi
berhubungan
(relate)
a. Asosiasi
merek
b.Dukungan
asosiasi
merek
c. Kekuatan
asosiasi
merek
d.Keunikan
asosiasi
merek
a. Faktor
a. Kualitas yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
4
Minat
Berkunjung
Kembali
dimana alternatif
yang dipilih
sekurangkurangnya sama
atau melampaui
harapan konsumen.
kebudayaan
b.Faktor sosial
c. Faktor pribadi
d.Faktor
psikologi
dirasakan
b. Nilai yang
dirasakan
c. Harapan
pelanggan
Perilaku dalam
pembelian ulang
dalam situasi
sensitivitas merek
dikategorikan
sebagai loyalitas,
dimana konsumen
cenderung
melakukan
pembelian ulang
merek yang sama
dan menganggap
pemilihan merek
sangat penting
baginya.
a. Sikap atau
pendirian
orang lain
b. Faktor situasi
yang tidak
diantisipasi
c. Kepribadian
d. motivasi
a. Minat
transaksional
b. Minat
referensial
c. Minat
preferensial
d. Minat
eksploratif
G. Definisi Operasional
Devinisi variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Experiential marketing
Experiential marketing merupakan pengalaman yang lebih dari sekedar
memberikan informasi kepada pelanggan, namun experietial marketing
memberi pengalaman kepada semua pelanggan melalui lima tipe
pengalaman yaitu dimensi rasa (sense), dimensi perasaan (feel), dimensi
berpikir (think), dimensi sikap (act), dan dimensi berhubungan (relate)
2. Brand image
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
Brand image merupakan deskripsi tentang asosiasi dan keyakinan
konsumen terhadap merek tertentu.Kemudian dapat diketahui bahwa
komponen brand image adalah asosiasi merek, dan dukungan, kekuatan,
dan keunikan asosiasi merek.
3. Kepuasan wisatawan
Kepuasan wisatawan merupakan evaluasi purnabeli dimana alternatif yang
dipilih sekurang-kurangnya sama atau melampaui harapan konsumen.
4. Minat untuk berkunjung kembali
Wisatawan setelah melakukan kunjungan ke suatu destinasi wisata dapat
melakukan tiga hal. Pertama adalah merasakan kepuasan setelah
mengunjungi suatu destinasi wisata. Kedua adalah minat mengunjungi
kembali destinasi wisata tersebut. Ketiga adalah memberikan rekomendasi
destinasi tersebut kepada orang lain.
5. Wisatawan nusantara (domestic visitor)
Wisatawan nusantara adalah penduduk suatu Negara yang melakukan
perjalanan ke suatu tempat di dalam wilayah Negara tersebut, namun di luar
lingkungan tempat tinggalnya sehari-hari.
H. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Dalam penelitian ini yang menjadi populasi penelitian adalah wisatawan
yang sedang berkunjung di Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
2. Sampel
Dalam sebuah penelitian sering menggunakan sebagian anggota populasi
(sampel), guna memberikan gambaran (mewakili) populasinya. Dalam
penelitian ini, peneliti akan mengambil seratus (100) sampel dari populasi
yang ada.
I. Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel yang digunakan oleh peneliti adalah
purposive sampling. Peneliti sudah menetukan kriteria untuk ketersediaan
anggota populasi untuk mendukung penelitian dan diharapkan sampel yang
terkumpul memenuhi kriteria, adapun kriterianya meliputi :
1. Wisatawan nusantara mandiri sebagai sole traveller
2. Wisatawan nusantara mandiri yang sedang berkunjung di destinasi wisata
Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat
3. Wisatawan nusantara mandiri tersebut haruslah berusia minimal 18 tahun
J. Teknik Pengumpulan Data
Teknik Pengumpulan data primer yaitu data yang dikumpulkan sendiri
oleh peneliti langsung dari sumber pertama atau tempat objek penelitian
dilakukan pada penelitian ini, tahap-tahap yang dilakukan oleh peneliti yaitu
dengan penyebaran kueisioner. Pada kuesioner yang akan diberikan kepada
wisatawan nusantara, peneliti menggunakan bentuk dasar dalam mendesain
kuisioner yaitu :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
1. Close-ended question, yaitu suatu bentuk pertanyaan dengan berbagai
alternative pilihan atau jawaban kepada responden guna mengetahui
karakteristik responden.
2. Open-ended question, yaitu suatu bentuk pertanyaan yang memberikan
kebebasan bagi responden untuk membuat alternatif jawabannya sendiri.
3. Scale response question, yaitu suatu bentuk pertanyaan yang menggunakan
skala dalam mengukur dan mengetahui sika responden terhadap pertanyaanpertanyaan di kuisioner, dari sudut pandang responden.
Jenis skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala
ordinal (ordinal scale). Menurut Sarjono dan Julianita (2011:3), skala ordinal
merupakan skala yang menyatakan ketegori sekaligus peringkat, dimana
peringkat tersebut menunjukkan suatu urutan penilaian. Sekaran (2006:17,
dalam Sarjono dan Julianita, 2011:3) menyebutkan bahwa skala ordinal tidak
hanya mengkategorikan variabel-variabel untuk menunjukkan perbedaan di
antara berbagai kategori, tetapi juga mengurutkannya ke dalam beberapa cara.
Pada ketiga variabel dalam penelitian ini, yaitu variabel independen (X1=
Dimensi rasa (sense), X2 = Dimensi perasaan (feel), X3= Dimensi berpikir
(think), X4= Dimensi sikap (act), X5= Dimensi berhubungan (relate),
X6=Brand Image), variabel multivariat dependen (Y = Kepuasan), dan variabel
dependen (Z = Minat Berkunjung Kembali) menggunakan tipe skala
pengukuran skala Likert
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Riduwan
(2013:12-13)
juga
mengemukakan
dihubungkan dengan bentuk pernyataan
bahwa
setiap
jawaban
atau dukungan sikap yang
diungkapkan dengan kata-kata, salah satunya adalah pernyataan positif.
Sangat Setuju (SS)
=5
Setuju (S)
=4
Netral (N)
=3
Tidak Setuju (TS)
=2
Sangat Tidak Setuju (STS) = 1
Bentuk pernyataan inilah yang akan digunakan oleh peneliti dalam menyusun
kuesioner berdasarkan ketiga variabel yang akan diteliti. Tetapi, untuk
mempermudah pengisian kuesioner oleh responden nantinya, peneliti
memutuskan untuk tidak menggunakan angka seperti 1,2,3,4,5 tetapi langsung
dengan menggunakan SS, S, N, TS,STS.
K. Instrumen Penelitian
Hasil kuesioner yang telah diisioleh responden berubah menjadi data yang
dapay menggambarkan variable yang diteliti serta memiliki fungsi sebagai alat
uji hipotesis.Instrumen yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah
kuesioner dengan skala Likert 1 hingga 5. Skala 1 = Sangat Tidak Setuju, 2 =
Tidak Setuju, 3 = Netral, 4 = Setuju, 5 = Sangat Setuju.
L. Uji Instrumen
Sebelum melakukan analisis data serta melakukan interprestasi, sebuah
kuesioner perlu diuji validitas dan reliabilitasnya. Hal tersebut dilakukan untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
mengetahui ketepatan dan kecermatan alat ukur yang digunakan. Dengan
melakukan tahap uji validitas dan reliabilitas tersebut, diharapkan dapat
memberikan hasil ukur yang sesuai dengan tingkat valid dan reliabelnya,
sehingga akhirnya akan didapat kesimpulan yang tidak keliru dan sesuai
dengan keadaan yang sebenarnya terjadi.
1. Metode Uji Validitas Instrumen
Suatu kuesioner dapat dikatakan valid apabila pertanyaan-pertanyaan dalam
kuesioner tersebut dapat menjelaskan sesuatu yang akan diukur oleh
kuesioner tersebut. Validitas konvergen dinilai berdasarkan kriteria Average
Varian Extracted (AVE) dan communality, masing-masing konstruk harus
bernilai >0,5 sehingga probabilitas indikator tersebut konvergen. Kemudian
faktor loading ±0.30 dapat dipertimbangkan, faktor loading ±0.40 dianggap
lebih baik dan faktor loading ±0.50 dianggap signifikan. Chin (dalam
Jogiyanto, 2014:60) semakin tinggi faktor loading maka akan semakin baik
untuk menginterprestasikan matrik faktor. Sehingga kriteria yang dipakai
untuk validitas konvergen adalah outer loading > 0.70, communality> 0.50,
dan AVE >0.50.
2. Metode Uji Reliabiltas Instrumen
Reliabilitas dalam sebuah uji instrument penelitian, besaran nilai reliabilitas
komposit (composite reliability) dengan nilai harus lebih besar dari 0.70.
M. Teknik Analisis Data
Teknik analisis dalam penelitian ini adalah kuantitatif yaitu teknik
analisis data dengan menggunakan perhitungan statistik. Peneliti menggunakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
Partial Least Square (PLS) agar dapat melakukan pengujian secara simultan
atas rangkaian hubungan yang relatif rumit. PLS merupakan teknik statistika
untuk menguji dan mengestimasi hubungan kausal dengan mengintegrasikan
analisis faktor dan analisis jalur. Dengan menggunakan PLS, hubungan rumit
dapat dibangun antara satu atau beberapa variabel yang dipengaruhi
(dependent) dengan satu atau beberapa variabel yang mempengaruhi
(independent) serta multivariate dependent.
Pengujian dilakukan dengan mengunakan Partial Least Square (PLS).
PLS merupakan analisis persamaan Structural Equation Model (SEM) yang
berbasis varian untuk menguji model pengukuran sekaligus menguji model
struktural (Inner Model) dengan menggunakan R² untuk konstruk dependen
dan t-values sebagai uji signifikansi antar konstruk di dalam model struktural.
Pengujian model pengukuran digunakan untuk menguji validitas dan
reliabilitas.
1. Nilai R²
Nilai R² dapat mengukur tingkat perubahan variabel dengan nilai antara nol
dan satu. Semakin kecil R² semakin terbatas kemampuan variabel-variabel
independen dalam menjelaskan variasi dependen. Sebaliknya, R² yang
mendekati
satu
menunjukkan
bahwa
variabel-variabel
independen
memberikan informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variabel
dependen.
2. Pengujian Hipotesis dengan t hitung
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
Pengujian hipotesis
dilakukan dengan mengunakan uji
t
dengan
menggunakan tingkat kepercayaan 95% sebagai tingkat kepercayaan yang
paling umum digunakan dalam pengujian statistika alpha 5%. Skor
koefisien path atau inner model harus diatas 1,660 karena hipotesis dalam
penelitian ini merupakan one-tailed. Berikut ini merupakan tahapan uji
dengan t hitung :
a. Membuat hipotesis
1) Ho : Dimensi rasa (sense)tidak memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap kepuasan wisatawan nusantara mandiri
Ha : Dimensi rasa (sense) memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap kepuasan wisatawan nusantara mandiri
2) Ho : Dimensi perasaan (feel) tidak memiliki pengaruh
yang
signifikan terhadap kepuasan wisatawan nusantara mandiri
Ha : Dimensi perasaan (feel) memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap kepuasan wisatawan nusantara mandiri
3) Ho : Dimensi berpikir (think) tidak memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap kepuasan wisatawan nusantara mandiri
Ha : Dimensi berpikir (think) memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap kepuasan wisatawan nusantara mandiri
4) Ho : Dimensi sikap (act) tidak memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap kepuasan wisatawan nusantara mandiri
Ha : Dimensi sikap (act) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
kepuasan wisatawan nusantara mandiri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
5) Ho : Dimensi berhubungan atau keterkaitan (relate) tidak memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan wisatawan nusantara
mandiri
Ha : Dimensi berhubungan atau keterkaitan (relate) memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan wisatawan nusantara
mandiri
6) Ho : Brand image tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
kepuasan wisatawan nusantara mandiri
Ha :Brand image memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
kepuasan wisatawan
7) Ho : Dimensi rasa (sense) tidak memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap minatberkunjung kembali wisatawan nusantara mandiri
Ha : Dimensi rasa (sense) memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap minat berkunjung kembali wisatawan nusantara mandiri
8) Ho : Dimensi perasaan (feel) tidak memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap minat berkunjung kembali wisatawan nusantara
mandiri
Ha : Dimensi perasaan (feel) memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap minat berkunjung kembali wisatawan nusantara mandiri
9) Ho : Dimensi berpikir (think) tidak memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap minat berkunjung kembali wisatawan nusantara
mandiri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
Ha : Dimensi berpikir (think) memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap minat berkunjung kembali wisatawan nusantara mandiri
10) Ho : Dimensi sikap (act) tidak memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap minat berkunjung kembali wisatawan nusantara mandiri
Ha : Dimensi sikap (act) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
minat berkunjung kembali wisatawan nusantara mandiri
11) Ho : Dimensi berhubungan atau keterkaitan (relate) tidak memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap minat berkunjung kembali
wisatawan nusantara mandiri
Ha : Dimensi berhubungan atau keterkaitan (relate) memiliki
pengaruh
yang signifikan terhadap minat berkunjung kembali
wisatawan nusantara mandiri
12) Ho : Brand image tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
minat berkunjung kembali wisatawan nusantara madiri
Ha :Brand image memiliki pengaruh yang signifikan terhadap minat
berkunjung kembali wisatawan nusantara mandiri
13) Ho : Kepuasan wisatawan nusantara mandiritidak memiliki pengaruh
yang signifikan terhadap minat berkunjung kembali wisatawan
nusantara mandiri
Ha :Kepuasan wisatawan nusantara mandirimemiliki pengaruh yang
signifikan terhadap minat berkunjung kembali wisatawan nusantara
mandiri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
b. Menentukan t-tabel dan t-hitung
1) t tabel menggunakan signifikansi 5%
2) t hitung menggunakan perhitungan computer
c. Pengambilan keputusan berdasarkan nilai t
1) t hitung ≥ t tabel maka Ho ditolak dan Ho diterima
2) t hitung < t tabel maka Ho diterima dan Ha ditolak
d. Pengambilan keputusan berdasarkan probabilitas
1) Probabilitas > 0,05 Ho diterima Ha ditolak
2) Probabilitas ≤ 0,05 Ho ditolak Ha diterima
.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
BAB IV
GAMBARAN UMUM SUBJEK PENELITIAN
A. Sejarah
Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat berdiri pada tahun 1680/1682 atau
tahun 1755/1756 Masehi. Sejarah berdirinya Karaton Ngayogyakarta
Hadiningrat tidak dapat dipisahkan dari Karaton Kasunanan Kartasura (tahun
1740-1743) serta tidak dapat dipisahkan dari Karaton Mataram Kasunanan
Surakarta (tahun 1745-1755). Selain itu, sejarah berdirinya Karaton
Ngayogyakarta Hadiningrat juga tidak lepas dari peran Hingkeng Sinuhun
Kanjeng Susuhan Paku Buwono II (tahun 1740-1749), dan Hingkeng Sinuhun
Kanjeng Susushan Paku Buwono III (tahun 1749-1755 Masehi).
Ketika H.S.K.S PB.II masih bertahta, di Kartasura terjadi perang yang
disebut perang “Geger Pacina” ( 1740-1743 Masehi). Dikarenakan perang
tersebut, H.S.K.S PB.II harus mengungsi di Ponorogo. Kemudian dengan
adanya perang Geger Pacina tersebut, pada tahun 1743, H.S.K.S PB.II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
mengadakan perjanjian dengan pihak Belanda. Akhirnya, berkat bantuan pihak
Belanda, H.S.K.S PB.II dapat menghentikan perang Geger Pacina tersebut.
Namun, bantuan dari pihak Belanda tersebut bukanlah tindakan semata-mata
hanya ingin membantu tetapi mereka ternyata juga sudah menyusun rencana
untuk meminta biaya ganti rugi. Dengan keadaan seperti ini, keadaan Karaton
Kartasura juga semakin tidak membaik.
Akibat dari hal tersebut, akhirnya Karaton Mataram Kasunanan
Kartasura dipindahkan Surakarta (tahun 1745). Pembangunan Karaton
Surakarta yang dipindahakan di Surakarta tidak lepas dari peran Pangeran
Mangkubumi. Kemudian, setelah H.S.K.S PB.II bertahta di Karaton
Kasunanan Surakarta, pada tahun 1746 dan tahun 1749 Belanda datang
kembali di Karaton untuk mengadakan perjanjian kembali dengan pihak
Karaton. Isi perjanjian tersebut sangat menguntungkan pihak Belanda untuk
menguasai tanah Jawa. Dan sebaliknya, perjanjian tersebut sangat merugikan
pihak Karaton Mataram, serta dapat menghilangkan kekuasaan pemerintahan
Mataram di tanah Jawa.
Pangeran Mangkubumi mengerti, merasa dan menjalani datangnya pihak
Belanda, namun dengan semangat yang luar biasa Pangeran Mangkubumi
berusaha untuk menyelamatkan Karaton Mataram dengan cara mendirikan
Karaton Mataram Kasultanan di Nyogyakarta. Pihak Belanda mengetahui
rencana Pangeran Mangkubumi, maka pada saat itu K.SK.S PB.II secepatnya
berusaha menaikkan tahta Pangeran Anom untuk naik tahta menjadi K.S.K.S
PAKU Buwono III (15 Desember 1749).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
Berkat bantuan H.S.K.S PB.II pihak Belanda kemudian mengadakan
perang untuk melawan Pangeran Mangkubumi. Perang tersebut berjalan
selama 6 tahun dimulai pada tahun 1749 hingga tahun 1755. Pihak Belanda
merasa tidak dapat mengalahkan Pangeran Mangkubumi dengan perang, maka
dari itu pihak Belanda kemudian mengadakan perjanjian kembali dengan
Pangeran Mangkubumi, perjanjian tersebut dinamai Perjanjian Giyanti (tahun
1755). Perjanjian Giyanti ini bersifat politik dan ditandatangani oleh H.S.K.S
PB.II, Nicolaos Hartingh serta Pangeran Mangkubumi. Isi dari perjanjian
Giyanti ini antara lain adalah Pangeran Mangkubumi bertahta menjadi sultan di
Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat serta menguasai setengah dari wilayah
Mataram di tanah Jawa. Kemudian setengah dari wilayah mataram menjadi
daerah kekuasaan Karaton Kasunanan Surakarta.
Setelah disetujuinya Perjanjian Giyanti ini, H.S.K.S PB.II dan Sri Sultan
HB.I mengadakan pertemuan di desa Jatisari dengan maksud merundingkan
pembagian budaya dan kesenian. Pertemuan ini kemudian disebut Perjanjian
Jatisari. Isi Perjanjian Jatisari ini antara lain adalah, untuk kebudayaan,
Pangeran Mangkubumi membawa kebudayaan Mataram lama seperti kesenian,
tarian, karawitan, pedhalangan, serta busana Mataram (surjan, iket mondholan,
dll). Kemudian, H.S.K.S PB.III membawa kebudayaan yang masih baru seperti
beskap, udheng tanpa mondholan, dll. Oleh sebab itu, hingga sampai saat ini
kesenian yang ada di Yogyakarta disebut Busana Mataram. Kemudian
Pangeran Mangkubuni (Sri Sultan HB.I) mendirikan Karaton, yang dikemudian
hari disebut Karaton Mataram Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat. Karaton
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
Ngayogyakarta Hadiningrat juga menjadi bagian dari garis sumbu imajiner dari
Parangkusumo Pesisir Selatan hingga Gunung Merapi, dan didalamnya
terdapat nasehat-nasehat dan kepercayaan budaya Kejawen.
B. Kompleks Karaton Mataram Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
1. Lapisan Terluar
Dalam lapisan ini terdapat Alun-alun Selatan dengan segala perlengkapan
yang terdiri dari Alun-alun utara dengan Masjid Agung, Pekapalan,
Pagelaran dan Pasar. Sedangkan Alun-alun selatan terdiri dari Kandang
Gajah Kepatihan yang merupakan sarana birokrasi dan benteng sebagai
sarana pertahanan militer.
2. Lapis Kedua
Lapis kedua terdiri dari Siti Hinggil yang merupakan halaman yang disebut
juga palataran yang ditinggikan yang berada di sebelah utara dan selatan.
Pada Siti Hinggil Utara terdapat tempat yang bernama bangsal Witama dan
bangsal Maguntur Tangkil. Tempat ini digunakan untuk upacara
kenegaraan. Siti Hinggil Selatan sering dipergunakan untuk kepentingan
sultan yang bersifat pribadi, misalnya menyaksikan latihan para prajurit dan
adu macan atau banteng dengan manusia (rampongan). Bagian terakhir dari
lapisan ini adalah Supit Urang atau Pamengkang yang merupakan jalan
yang mengitari Siti Hinggil.
3. Lapis Ketiga
Lapis ketiga terdiri dari Pelataran Kemandhungan Utara dan Selatan. Pada
Pelataran Kemandhungan Utara terdapat bangsal yang bernama Pancaniti,
kemudian pada pelataran Kemandhungan Selatan terdapat bangsal
Kemandhungan.
4. Lapis Keempat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
Lapis keempat berdiri Pelataran Sri Manganti dan bangsal Sri Manganti
yang dipergunakan untuk ruang tunggu sebelum menghadap Raja. Di
bangsal ini, terdapat bangsal Trajumas yang terletak di sisi utara Pelataran
Kemagangan, sedangkan bangsal Kemagangan berada di sebelah selatan.
Bangsal ini dipergunakan sebagai tepat transit terakhir sebelum menuju
pusat istana.
5. Lapis Terakhir
Lapis terakhir adalah pusat konsentrik yang terdapat Pelataran Kedhaton.
Tata ruang dari yang tersusun oleh bangunan yang terdiri dari tratag,
pendhopo, dan pringgitan.
Setiap pelataran tersebut dihubungkan oleh benteng yang kuat dan
dihubungkan oleh gerbang. Gerbang tersebut jumlahnya sembilan, sembilan
pelataran terdapat sembilan pintu gerbang, yaitu:
1. Gerbang Pangurakan
2. Gerbang Brajanala
3. Gerbang Srimanganti
4. Gerbang Danapratapa
5. Gerbang Kemangangan
6. Gerbang Gadung Mlati
7. Gerbang Kemadhungan
8. Gerbang Gading
9. Gerbang Tarub Agung
Karaton Ngayogyakarta Hadningrat merupakan museum hidup bagi
kebudayaan Jawa yang berada di Yogyakarta dan menjadi pusat perkembangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
kebudayaan Jawa. Dalam aktivitas kehidupan di Karaton, sultan merupakan
figur nomor satu, berkuasa dalam militer dan keagamaan. Oleh karena itu
sosok sultan dianggap sakral, begitu juga dalam kegiatan yang dilakukannya.
Demikian juga dengan setiap ruang karaton dan tata ruangnya memiliki
kesakralan tersendiri.
Kesakralan yang terdapat pada ruang dalam Karaton, mempunyai
kesakralan tersendiri yang mengartikan frekuensi kegiatan sultan pada tempat
tersebut. Di Alun-alun, Siti Hinggil, dan Pagelaran sultan berkunjung ketempat
tersebut sebanyak tiga kali dalam setahun, yaitu pada acara saat Pisowanan
Ageng Grebeg Mulud, Sawal dan Besar. Serta pada saat kesempatan khusus
pada penobatan sultan dan Putra Mahkota atau Pangeran Adipati Anom.
Selanjutnya, Pelataran Sri Manganti diperuntukkan untuk menetima tamu yang
tidak terlalu formal. Pelataran Kedhaton merupakan tempat yang memiliki
kesakralan paling tinggi, karena Plataran Kedhaton adalah tempat yang
digunakan
untuk
menyimpan
pusaka
milik
Karaton
Ngayogyakarta
Hadiningrat.
Para wisatawan dapat menyaksikan dan belajar budaya secara langsung
begaimana budaya Jawa tersebt dijaga dan dlestarikan di Karaton
Ngayogyakarta Hadiningrat.
Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat juga
merupakan warisan budaya etnik Jawa yang menakjubkan. Semua warisan
budaya Jawa hampir semua terwakilkan dalam satu tempat yang menarik dan
sangat memukau. Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat tetap menyimpan dan
melestarikan berbagai kesenian, hasil budaya, ragam pakaian adat dan bentuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
rumah khas Jawa yang indah. Pada hari-hari tertentu dan sudah terjadwal,
wisatawan dapat melihat pertunjunjukkan seni yang diadakan di Karaton
Ngayogyakarta Hadiningrat, pertunjukkan seni tersebut seperti pementasan
gamelan Karaton Jawa, dan tari-tarian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
BAB V
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Bab ini berisi tentang deskripsi data penelitian, analisis data penelitian dan
pembahasan data penelitian. Analisis data merupakan pengolahan data
berdasarkan jawaban responden dalam kuesioner yang diberikan peneliti.
Pengolahan pengolahan data menggunakan perangkat lunak (software) smartPLS
3.0.
A. Penelitian Tahap I
Penelitian tahap I dilakukan dengan metode wawancara (expert
interview), dengan narasumber yang berasal dari pihak Karaton Ngayogyakarta
Hadiningrat, tour guide Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat dan pihak Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi DIY. Pihak narasumber berikut dirasa
mampu untuk memberikan pandangan secara umum terhadap brand image
yang mendukung instrumen penelitian pada tahap kedua. Berikut adalah
narasumber-narasumber yang dipilih peneliti untuk menggali berbagai
informasi yang berhubungan dengan brand image Karaton Ngayogyakarta
Hadiningrat:
1. Bapak Sigit Setiyadi selaku staff Bidang P3 Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata Provinsi DIY. Dilaksanakan pada hari Kamis, tanggal 17 Maret
2016.
2. Ibu Amirul selaku tour guide Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat.
Dilaksanakan pada hari Kamis, tanggal 17 Maret 2016.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
3. Bapak Sarono selaku wakil carik (sekretaris) Panitropuro Karaton
Ngayogyakarta Hadinngrat. Dilaksanakan pada hari Jumat, 18 Maret 2016.
Waktu penelitian tahap pertama ini dilakukan dari tanggal 15 Maret 2016
hingga 20 Maret 2016, analisis data yang digunakan pada penelitian tahap
pertama ini menggunakan metode Content Analysis dan Common-Theme
Approach. Maka hasil dari wawancara sebagai berikut:
1. Brand image Karaton Nayogyakarta (Content Analysis)
a. Brand image yang disampaikan Bapak Sigit Setiyadi yaitu:
1) Pusat budaya Jawa
2) Warisan budaya
3) Warisan sejarah
4) Pusat budaya yang masih terpelihara
5) Tradisional
6) Tradisi kerajaan
7) Kebudayaan dan tradisi yang masih terjaga
8) Pemerintahan tradisional
9) Tradisi Yogyakarta
10)
Pariwisata berbasis budaya
b. Brand image yang disampaikan Ibu Amirul yaitu:
1) Rumah Sultan
2) Wisata sejarah
3) Pusat pemerintahan
4) Pusat perkembangan agama Islam
5) Pusat dari segalanya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
6) Pusat sejarah
7) Pusat budaya
8) Pusat agama Islam
c. Brand image yang disampaikan Bapak Sarono yaitu :
1) Istana kerajaan yang termasyur
2) Sumber budaya Jawa dan Nusantara
3) Modal terbentuknya NKRI
4) Kebangaan masyarakat Jawa
5) Pusat budaya adiluhung
6) Budaya Jawa yang beretika
7) Destinasi wisata yang unik dalam sejarah dan letak geografis
8) Budaya cipta rasa dan karsa
2. Hasil Common-Theme Approach Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat
sebagai berikut:
a. Tempat tinggal Raja (Sultan)
b. Pariwisata bersejarah
c. Pariwisata berbasis budaya
d. Pusat budaya Jawa
e. Warisan budaya dan sejarah yang adiluhung
f. Destinasi wisata yang unik
g. Pusat perkembangan agama Islam
h. Pusat kota Yogyakarta
i. Kebudayaan dan tradisi Yogyakarta yang masih terjaga
j. Istana (Kerajaan) yang termasyur di Jawa
k. Modal terbentuknya NKRI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
B. Penelitian Tahap II
1. Karakteristik Responden
Pada bagian karakteristik responden ini akan dipaparkan gambaran ukuran
responden yang diteliti kemudian dilakukan perhitungan menggunakan
analisis deskriptif. Adapun karakteristik responden dan klasifikasi
responden sebagai berikut:
a. Jenis Kelamin
Dalam klasifikasi ini, jenis kelamin dikelompokkan menjadi dua
kelompok, seperti yang tercantum pada tabel berikut ini:
Tabel 5.1
Karakteristik Responden berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis
Kelamin
Jumlah
Presentase
Laki-laki
61
61%
Perempuan
39
39%
Jumlah
100
100%
Sumber: diolah oleh peneliti, 2016
b. Usia
Dalam klasifikasi ini, usia dikelompokkan menjadi enam kelompok,
seperti yang tercantum pada tabel berikut ini :
Tabel 5.2
Karakterristik Responden berdasarkan Usia
Usia
Jumlah
Presentase
18-23
43
43%
24-29
34
34%
30-35
23
23%
36-41
42-47
(>)47
Jumlah
100
100%
Sumber: diolah oleh peneliti, 2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
c. Pekerjaan
Dalam klasifikasi ini, pekerjaan dikelompokkan menjadi empat
kelompok, seperti yang tercantum pada data berikut ini:
Tabel 5.3
Karakterristik Responden berdasarkan Pekerjaan
Pekerjaan
Jumlah
Presentase
Pelajar/ Mahasiswa 41
41%
Wiraswasta
24
24%
PNS/Pegawai
Swasta
21
21%
Lainnya
14
14%
Jumlah
100
100%
Sumber: diolah oleh peneliti, 2016
d. Asal
Dalam klasifikasi ini, responden yang mengisi kuesioner adalah
wisatawan nusantara mandiri. Namun dalam penelitian ini asal
wisatawan nusantara mandiri dibedakan menjadi dua yaitu DIY dan luar
DIY.
Tabel 5.4
Karakteristik Responden Berdasarkan Asal
Asal
DIY
Luar DIY
Jumlah Presentase
28
28%
72
72%
Sumber: diolah oleh peneliti, 2016
e. Intensitas berkunjung
Intensitas
wisatawan
mengunjungi
destinasi
wisata
Karaton
Ngayogyakarta Hadinngrat seperti yang tercantum pada tabel dibawah
ini:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
Tabel 5.5
Rata-rata Kunjungan Wisatawan Nusantara di Destinasi Wisata Karaton
Ngayogyakarta Hadiningrat
4
2
1
5
2
6
3
2
2
3
Intensitas Kunjungan Wisatawan
1
3
1
1
2
3
1
2
2
2
1
1
3
3
3
2
3
1
4
4
3
2
2
2
1
2
2
3
3
1
3
2
3
4
1
7
2
1
3
2
1
1
2
5
3
2
2
3
2
2
Rata-Rata
2
2
1
1
5
4
3
3
2
2
2
2
1
1
5
1
1
3
1
4
2
2
3
2
1
3
2
1
3
2
1
2
2
3
2
1
1
2
3
2
2.31
Sumber: diolah oleh peneliti, 2016
Dari tabel 5.5 dapat kita ketahui rata-rata wisatawan nusantara
mandiri yang menjadi responden sudah mengunjungi destinasi wisata
Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat sebanyak dua kali.
2. Pengujian Instrumen
a. Uji Validitas
Uji validitas
digunakan untuk menguji validitas dan reliabilitas
kuesioner untuk memastikan bahwa item-item pertanyaan yang
digunakan dalam penelitian ini dapat dimengerti oleh responden. Pretes
dilakukan dua tahap, tahap pertama dilakukan oleh Drs. Aloysius
Triwanggono, M.S. dan Ibu Lucia Kurniawati, S.Pd., M.S.M. dengan
keputusan bahwa item-item pertanyaan kuesioner dinilai baik untuk
diberikan kepada responden.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
Tahap kedua dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada
100 responden yaitu wisatawan nusantara mandiri yang sedang
berkunjung di destinasi wisata Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat.
Kemudian hasil kuesioner tersebut diolah dengan menggunakan
SmartPLS 3.0 dengan tampilan sebagai berikut :
Gambar 5.1
Tampilan Uji Validitas
Sumber : Data diolah dengan SmartPLS 3.0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
Keterangan :
RASA
: Dimensi Experiential Marketing - Dimensi Rasa
PERASA
: Dimensi Experiential Marketing - Dimensi Perasaan
PIKIR
: Dimensi Experiential Marketing - Dimensi Berpikir
SIKAP
: Dimensi Experiential Marketing - Dimensi Sikap
KAIT
: Dimensi Experiential Marketing - Dimensi Keterkaitan
atau Berhubungan
BRAND
: Brand Image
PUAS
: Kepuasan wisatawan
MINAT
: Minat berkunjung kembali
Berdasarkan gambar diatas, indikator RASA1 bernilai 0.643, indikator
PIKIR5 bernilai 0.631, indikator KAIT3 bernilai 0.684, indikator
BRAND10 bernilai 0.695 dan indikator BRAND11 bernilai 0.593 yang
berarti tidak memenuhi kriteria nilai outer loading tiap indikator >0.7.
Maka RASA1, PIKIR5, KAIT3, BRAND10 dan BRAND11 dihapus,
kemudian didapat hasil semua indikator memiliki nilai outer loading
yang memenuhi kriteria diatas 0.7 seperti gambar dibawah ini:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
Gambar 5.2
Tampilan Output Uji Validitas Setelah Penghapusan
Sumber :Data Diolah dengan SmartPLS 3.0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
BRAND KAIT
0.776
0.799
0.769
0.740
0.835
0.792
0.835
0.827
0.846
0.881
0.891
0.799
Tabel 5.6
Hasil Outer Loding
MINAT PERAS PIKIR
BRAND1
BRAND2
BRAND3
BRAND4
BRAND5
BRAND6
BRAND7
BRAND8
BRAND9
KAIT1
KAIT2
KAIT4
MINAT1
0.868
MINAT2
0.722
MINAT3
0.874
MINAT4
0.832
PERAS1
PERAS2
PERAS3
PERAS4
PIKIR1
PIKIR2
PIKIR3
PIKIR4
PUAS1
PUAS2
PUAS3
PUAS4
PUAS5
PUAS6
RASA2
RASA3
RASA4
RASA5
SIKAP1
SIKAP2
SIKAP3
SIKAP4
Sumber : Data diolah dengan smartPLS 3.0
PUAS
RASA
SIKAP
0.789
0.925
0.788
0.854
0.856
0.882
0.831
0.791
0.718
0.754
0.783
0.786
0.762
0.758
0.713
0.852
0.912
0.869
0.889
0.913
0.903
0.875
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
Berdasarkan tabel di atas, nilai loading factor ditunjukkan melalui tabel
outer loading (loading factor >0.7) yang dapat diartikan bahwa semua
indikator memiliki nilai loading factor >0.7, dan semua indikator setelah
penghapusan dpat diterima.
Tabel 5.7
Average Variance Extracted (AVE)
(AVE) COMMUNALITY
BRAND 0.603
0.603
KAIT
0.669
0.669
MINAT 0.682
0.682
PERAS 0.707
0.707
PIKIR
0.645
0.645
PUAS
0.578
0.578
RASA
0.647
0.647
SIKAP
0.802
0.802
Sumber : Data dilah peneliti dengan smartPLS 3.0
Parameter lain untuk mengukur validitas diskriminan adalah skor AVE
dan Communality (dalam smartPLS 3.0 nilai AVE sama dengan nilai
Communality), nilai AVE yang disarankan diatas 0.5 (>0.5). Pada tabel
di atas delapan konstruk memberikan nilai AVE diatas 0.5, dengan nilai
terendah 0.578 yaitu konstruk PUAS dan nilai tertinggi 0.802 yaitu
konstruk SIKAP.
b. Hasil Uji Reliabilitas Instrumen
Reliabilitas merupakan konsistensi dan stabilitas alat ukur dalam
penelitian. Instrumen dapat dikatakan reliabel apabila memiliki besaran
reliabilitas komposit (composit reliability ) dengan nilai harus lebih besar
dari 0.7 (>0.7) dan Cronbach’s Alpha dari setiap konstruk nilainya diatas
0.5 (>0.5).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
Tabel 5.8
Composite Reliability
Composite
Reliability
BRAND 0.943
KAIT
0.889
MINAT 0.895
PERASA 0.906
PIKIR
0.900
PUAS
0.892
RASA
0.900
SIKAP
0.942
Sumber : Data diolah oleh peneliti dengan smartPLS 3.0
Dari tabel 5.8 dapat diketahui bahwa kedelapan konstruk memiliki nilai
composite reliability di atas 0.7. Nilai tertinggi 0.943 yaitu konstruk
BRAND dan nilai terendah 0.889 yaitu konstruk KAIT, sehingga dapat
disimpulkan bahwa semua konstruk dalam penelitian ini reliabel.
Tabel 5.9
Cronbach’s Alpha
Cronbach's
Alpha
BRAND 0.936
KAIT
0.834
MINAT 0.844
PERAS 0.862
PIKIR
0.871
PUAS
0.856
RASA
0.885
SIKAP
0.920
Sumber : Data diolah oleh peneliti dengan smartPLS 3.0
Dari tabel 5.9 dapat diketahui bahwa kedelapan konstruk memiliki nilai
Cronbach’s Alpha diatas 0.5. Nilai tertinggi 0.936 yaitu konstruk
BRAND dan nilai terendah 0.834 yaitu konstruk KAIT, sehingga dapat
disimpulkan bahwa semua konstruk dalam penelitian ini dapat diterima.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
3. Pengujian Model Pengukuran (Outer Model)
a. Uji Validitas Konvergen
Uji validitas konvergen menunjukkan bahwa seharusnya pengukuranpengukuran dari suatu konstruk memiliki korelasi yang tinggi. Uji
validitas konvergen dinilai berdasarkan loading factor dengan skor >0.7
meskipun skor 0.6 sampai dengan 0.6 dapat diterima untuk penelitian
yang bersifat exploratory. Parameter uji validitas konvergen adalah outer
loading >0.7 dan AVE >0.50. Hasil uji validitas konvergen dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
Tabel 5.10
Outer Loading
BRAND1
BRAND2
BRAND3
BRAND4
BRAND5
BRAND6
BRAND7
BRAND8
BRAND9
KAIT1
KAIT2
KAIT4
MINAT1
MINAT2
MINAT3
MINAT4
PERASA1
PERASA2
PERASA3
PERASA4
PIKIR1
PIKIR2
PIKIR3
PIKIR4
PUAS1
PUAS2
PUAS3
PUAS4
PUAS5
PUAS6
BRAND
0.770
0.809
0.768
0.728
0.841
0.797
0.844
0.826
0.838
KAIT MINAT PERASA PIKIR
PUAS
RASA
SIKAP
0.909
0.871
0.831
0.870
0.720
0.875
0.830
0.789
0.925
0.788
0.854
RASA2
RASA3
RASA4
RASA5
SIKAP1
SIKAP2
SIKAP3
SIKAP4
Sumber : Data diolah peneliti dengan smartPLS 3.0
0.853
0.886
0.834
0.789
0.718
0.752
0.784
0.787
0.762
0.760
0.722
0.853
0.910
0.867
0.889
0.913
0.903
0.875
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
Hasil dari tabel outer loading menunjukkan bahwa semua indikator
memiliki nilai loading factor yang memenuhi syarat dan dapat diterima.
Tabel 5.11
AVE dan Communality
AVE
COMMUNALITY VALIDITAS
BRAND
0.645
0.645
VALID
KAIT
0.759
0.759
VALID
MINAT
0.682
0.682
VALID
PERASA
0.707
0.707
VALID
PIKIR
0.708
0.708
VALID
PUAS
0.579
0.579
VALID
RASA
0.707
0.707
VALID
SIKAP
0.801
0.801
VALID
Sumber : Data diolah oleh peneliti dengan smartPLS 3.0
(Dalam smartPLS 3.0 nilai AVE sama dengan nilai Communality)
b. Validitas Diskriminan
Parameter yang digunakan dalam uji validitas diskriminan adalah dengan
melihat skor akar AVE dan korelasi variabel laten. Hasil uji validitas
diskriminan disajikan dalam tabel di bawah ini :
Tabel 5.12
AVE dan Akar AVE
Akar
AVE
AVE
BRAND 0.645
0.8031
KAIT
0.759
0.8712
MINAT 0.682
0.8258
PERASA 0.707
0.8408
PIKIR
0.708
0.8414
PUAS
0.579
0.7609
RASA
0.707
0.8408
SIKAP
0.801
0.8950
Sumber : Data diolah oleh peneliti dengan smartPLS 3.0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
Tabel 5.13
Korelasi Antara Variabel Laten
BRAND KAIT MINAT PERASA PIKIR
BRAND
1
KAIT
0.354
1
MINAT
0.362
0.795
1
PERASA
0.190
0.371
0.477
1
PIKIR
0.224
0.226
0.238
0.211
1
PUAS
0.242
0.356
0.384
0.253
0.199
RASA
(0.115) 0.159
0.231
0.126
0.105
SIKAP
0.154
0.059
0.012
0.056
0.073
Sumber : Data diolah oleh peneliti dengan smartPLS 3.0
PUAS
RASA
SIKAP
1
0.083
1
(0.1777) (0.017) 1
Tabel 5.12 dan 5.13 menunjukkan bahwa setiap konstruk memiliki nilai
akar AVE yang lebih besar daripada nilai korelasi antara variabel laten.
Kemudian berdasarkan hasil uji validitas konvergen dan validitas
diskriminan menunjukkan hasil sesuai dengan kriteria loading factor,
AVE, dan korelasi antara variabel laten dan dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa seluruh konstruk memiliki validitas konvergen dan
validitas diskriminan yang baik.
c. Reliabilitas
Uji reliabilitas dipergunakan untuk mengukur dan melihat konsistensi
internal alat ukur yang dapat menunjukkan akurasi dan ketepatannya. Uji
reliabilitas dapat diukur dengan menggunakan hasil nilai Cronbach’s
alpha dan composite reliability. Nilai composite reliability yang baik
adalah >0.7 walaupun nilao 0.6 masih dianggap baik (Hair et al, 2006).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
Tabel 5.14
Composite Reliability
Composite Reliability
BRAND
0.942
KAIT
0.904
MINAT
0.895
PERASA
0.906
PIKIR
0.906
PUAS
0.892
RASA
0.905
SIKAP
0.942
Sumber : Data diolah penelit dengan smartPLS 3.0
Dapat dilihat dari tabel 5.14 bahwa hasil nilai composite reliability dari
kedelapan konstruk diatas 0.7 (>0.7), sehingga dapat disimpulkan bahwa
semua konstruk reliabel untuk digunakan dalam uji hipotesis.
4. Pengujian Model Struktural (Inner Model)
Pengujian model struktural dilakukan untuk melihat hubungan setiap
konstruk seperti yang tercantum pada hipotesis dalam suatu penelitian.
Model struktural dalam PLS dapat dievaluasi dengan menggunakan R2
untuk konstruk dependen, uji t dan signifikansi koefisien parameter jalur
struktural. Berikut disajikan figur korelasi antar konstruk dalam penelitian
ini :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
Gambar 5.3
Korelasi Antar Konstruk
Sumber : Data diolah oleh penulis dengan smartPLS 3.0
a. Nilai R-square
Pengujian dengan melihat nilai R-square adalah pengujian tahap pertama
dalam melakukan evaluasi model struktural setiap variabel dependen.
Berikut disajikan hasil nilai R-square yang dapat digunakan untuk
menilai pengaruh variabel independen tertentu dengan variabel dependen
:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
Tabel 5.15
Nilai R-square
R-Square
MINAT
0.694
PUAS
0.216
Sumber : Data diolah oleh peneliti dengan smartPLS 3.0
Tabel 5.14 menunjukkan bahwa nilai R2 variabel Minat Berkunjung
Kembali (MINAT) adalah sebesar 0.694 yang berarti 69.4% wisatawan
nusantara mandiri berminat untuk berkunjung kembali di Karaton
Ngayogyakarta Hadiningrat dijelaskan oleh variabel dimensi rasa
(RASA), dimensi perasaan (PERASA), dimensi berpikir (PIKIR),
dimensi sikap (SIKAP), dimensi berhubungan atau keterkaitan (KAIT),
brand image (BRAND), dan kepuasan (PUAS), sedangkan sisanya
30.6% dijelaskan oleh konstruk lain diluar model penelitian.
Nilai R2 untuk variabel Kepuasan (PUAS) adalah sebesar 0.216
yang berarti 21.6% wisatawan nusantara mandiri puas ketikan
berkunjung di destinasi wisata Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat,
dijelaskan oleh variabel dimensi rasa (RASA), dimensi perasaan
(RASA), dimensi berpikir (PIKIR), dimensi sikap (SIKAP), dimensi
berhubungan atau keterkaitan (KAIT), dan brand image (BRAND),
sedangkan sisanya 78.4% dijelaskan oleh konstruk lain diluar model
penelitian.
b. Pengujian Hipotesis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
Pengujian Hipotesis menggunakan uji t dengan tingkat kepercayaan 95%
sebagai tingkat kepercayaan yang paling umum digunakan dalam
pengujian statistik suatu penelitian. Apabila Tstatistics lebih besar daripada
nilai Ttabel maka hipotesis terdukung, begitu sebaliknya apabila nilai
Tstatistics lebih kecil daripada daripada Ttabel maka hipotesis tidak
terdukung. Ttabel yang digunakan adalah 1.66039.
Tabel 5.16
Koefisien Jalur pada Pengujian Model Struktural
Original
Sample
Standard
T Statistics
P
Sampel
Mean
Deviation (|O/STERR|) Values
(O)
(M)
(STDEV)
BRAND -> MINAT
0.097
0.093
0.056
1.734
0.043
BRAND -> PUAS
0.149
0.164
0.094
1.589
0.058
KAIT -> MINAT
0.652
0.648
0.068
9.573
0.000
KAIT -> PUAS
0.243
0.237
0.095
2.553
0.006
PERASA -> MINAT 0.187
0.194
0.065
2.869
0.003
PERASA -> PUAS
0.123
0.132
0.122
1.002
0.159
PIKIR -> MINAT
0.008
0.007
0.111
0.069
0.472
PIKIR -> PUAS
0.098
0.091
0.117
0.835
0.203
PUAS -> MINAT
0.064
0.056
0.077
0.842
0.201
RASA -> MINAT
0.108
0.088
0.096
1.121
0.133
RASA -> PUAS
0.032
0.023
0.111
0.289
0.387
SIKAP -> MINAT
(0.039)
(0.040)
0.076
0.508
0.306
SIKAP -> PUAS
(0.228)
(0.230)
0.114
1.989
0.025
Sumber : Data diolah oleh penulis dengan smartPLS 3.0
Berdasarkan nilai Tsatistics di atas, maka hasil uji setiap hipotesis adalah
sebagai berikut.
1) Dimensi rasa (X1) terhadap kepuasan (Y)
a) Merumuskan hipotesis
Ho : Dimensi rasa (sense) tidak memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap kepuasan wisatawan nusantara mandiri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
Ha : Dimensi rasa (sense) memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap kepuasan wisatawan nusantara mandiri
b) Menerima atau menolak hipotesis
Dasar pengambilan keputusan bahwa tstatistics> ttabel maka H0
ditolak (Ha diterima). Berdasarkan tabel 5.15 menunjukkan 0.289
< 1.660 maka H0 diterima (Haditolak) berarti dimensi rasa (sense)
tidak berpengaruh secara signifikan
terhadap kepuasan
wisatawan nusantara mandiri. Artinya kepuasan wisatawan
nusantara
dipengaruhi oleh faktor lain diluar dimensi rasa
(sense). Dengan tingkat keyakinan 95% (kesalahan 5%).
2) Dimensi perasaan (X2) terhadap kepuasan (Y)
a) Merumuskan hipotesis
Ho : Dimensi perasaan (feel) tidak memiliki pengaruh
yang
signifikan terhadap kepuasan wisatawan nusantara mandiri
Ha : Dimensi perasaan (feel) memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap kepuasan wisatawan nusantara mandiri
b) Menerima atau menolak hipotesis
Dasar pengambilan keputusan bahwa tstatistics > ttabel maka H0
ditolak (Ha diterima). Berdasarkan tabel 5.15 menunjukkan 1.002
< 1.660 maka H0 diterima (Ha ditolak) berarti dimensi perasaan
(feel) tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan
wisatawan nusantara. Artinya kepuasan wisatawan nusantara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
mandiri dipengaruhi oleh faktor lain diluar dimensi perasaan
(feel). Dengan tingkat keyakinan 95% (kesalahan 5%).
3) Dimensi berpikir (X3) terhadap kepuasan (Y)
a) Merumuskan Hipotesis
Ho : Dimensi berpikir (think) tidak memiliki pengaruh
yang
signifikan terhadap kepuasan wisatawan nusantara mandiri
Ha : Dimensi berpikir (think) memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap kepuasan wisatawan nusantara mandiri
b) Menerima atau menolak hipotesis
Dasar pengambilan keputusan bahwa tstatistics > ttabel maka H0
ditolak (Ha diterima). Berdasarkan tabel 5.15 menunjukkan 0.835
< 1.660 maka H0 diterima (Ha ditolak) berarti dimensi berpikir
(think) tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan
wisatawan nusantara mandiri. Artinya kepuasan wisatawan
nusantara dipengaruhi oleh faktor lain diluar dimensi berpikir
(think). Dengan tingkat keyakinan 95% (kesalahan 5%).
4) Dimensi sikap (X4) terhadap kepuasan (Y)
a) Merumuskan Hipotesis
Ho : Dimensi sikap (act) tidak memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap kepuasan wisatawan nusantara mandiri
Ha : Dimensi sikap (act) memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap kepuasan wisatawan nusantara mandiri
b) Menerima atau menolak hipotesis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
Dasar pengambilan keputusan bahwa tstatistics > ttabel maka H0
ditolak (Ha diterima). Berdasarkan tabel 5.15 menunjukkan
1.989> 1.660 maka H0 ditolak (Haditerima) berarti dimensi sikap
(act) secara signifikan berpengaruh terhadap kepuasan. Artinya
semakin baik sikap seorang wisatawan nusantara mandiri maka
semakin tinggi pula tingkat kepuasan wisatawan nusantara
mandiri. Dengan tingkat keyakinan 95% (kesalahan 5%).
5) Dimensi berhubungan atau keterkaitan (X5) terhadap kepuasan (Y)
a) Merumuskan hipotesis
Ho : Dimensi berhubungan atau keterkaitan (relate) tidak
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan wisatawan
nusantara mandiri
Ha : Dimensi berhubungan atau keterkaitan (relate) memiliki
pengaruh
yang signifikan terhadap kepuasan wisatawan
nusantara mandiri
b) Menerima atau menolak hipotesis
Dasar pengambilan keputusan bahwa tstatistics > ttabel maka H0
ditolak (Ha diterima). Berdasarkan tabel 5.15 menunjukkan 2.553
> 1.660 maka H0
ditolak
(Ha diterima) berarti dimensi
berhubungan atau keterkaitan (relate) berpengaruh secara
signifikan
terhadap kepuasan wisatawan nusantara. Artinya
semakin tinggi tingkat interaksi seorang wisatawan nusantara
mandiri dengan sesuatu yang berada diluar dirinya (masyarakat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
dan budaya) maka tingkat kepuasan seorang wisatawan nusantara
mandiri akan semakin tinggi. Dengan tingkat keyakinan 95%
(kesalahan 5%).
6) Brand image (X6) terhadap kepuasan (Y)
a) Merumuskan hipotesis
Ho : Brand image tidak memiliki pengaruh
yang signifikan
terhadap kepuasan wisatawan nusantara mandiri
Ha: Brand image memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
kepuasan wisatawan nusantara mandiri
b) Menerima atau menolak hipotesis
Dasar pengambilan keputusan bahwa tstatistics > ttabel maka H0
ditolak (Ha diterima). Berdasarkan tabel 5.15 menunjukkan 1.589
< 1.660 maka H0 diterima (Ha ditolak) berarti brand image tidak
berpengaruh secara signifikan
terhadap kepuasan wisatawan
nusantara mandiri. Artinya kepuasan wisatawan nusantara
dipengaruhi oleh faktor lain diluar brand image. Dengan tingkat
keyakinan 95% (kesalahan 5%).
7) Dimensi rasa (X1) terhadap minat berkunjung kembali (Z)
a) Merumuskan hipotesis
Ho : Dimensi rasa (sense) tidak memiliki pengaruh
yang
signifikan terhadap minat wisatawan nusantara mandiri untuk
berkunjung kembali
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
Ha : Dimensi rasa (sense) memiliki pengaruhyang signifikan
terhadap minat wisatawan nusantara mandiri untuk berkunjung
kembali
b) Menerima atau menolak hipotesis
Dasar pengambilan keputusan bahwa tstatistics > ttabel maka H0
ditolak (Ha diterima). Berdasarkan tabel 5.15 menunjukkan
1.112< 1.660 maka H0 diterima (Ha ditolak) berarti dimensi rasa
(sense) tidak berpengaruh secara signifikan
terhadap minat
wisatawan nusantara mandiri untuk berkunjung kembali. Artinya
minat wisatawan nusantara mandiri untuk berkunjung kembali
dipengaruhi oleh faktor lain diluar dimensi rasa (sense). Dengan
tingkat keyakinan 95% (kesalahan 5%).
8) Dimensi perasaan (X2) terhadap minat berkunjung kembali (Z)
a) Merumuskan hipotesis
Ho : Dimensi perasaan (feel) tidak memiliki pengaruh
yang
signifikan terhadap minat wisatawan nusantara mandiri untuk
berkunjung kembali
Ha : Dimensi perasaan (feel) memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap minat wisatawan nusantara mandiri untuk berkunjung
kembali
b) Menerima atau menolak hipotesis
Dasar pengambilan keputusan bahwa tstatistics > ttabel maka H0
ditolak (Ha diterima). Berdasarkan tabel 5.15 menunjukkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
2.869> 1.660 maka H0 ditolak (Ha diterima) berarti dimensi
perasaan (feel) berpengaruh secara signifikan terhadap minat
wisatawan nusantara mandiri untuk berkunjung kembali. Artinya
semakin tinggi tingkat emosi dan perasaan terdalam yang baik
dari seorang wisatawan nusantara mandiri makaminat wisatawan
nusantara mandiri untuk berkunjung kembali akan semakin tinggi.
Dengan tingkat keyakinan 95% (kesalahan 5%).
9) Dimensi berpikir (X3) terhadap minat berkunjung kembali (Z)
a) Merumuskan Hipotesis
Ho : Dimensi berpikir (think) tidak memiliki pengaruh
yang
signifikan terhadap minat wisatawan nusantara mandiri untuk
berkunjung kembali
Ha : Dimensi berpikir (think) memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap minat wisatawan nusantara mandiri untuk berkunjung
kembali
b) Menerima atau menolak hipotesis
Dasar pengambilan keputusan bahwa tstatistics > ttabel maka H0
ditolak (Ha diterima). Berdasarkan tabel 5.15 menunjukkan 0.069
< 1.660 maka H0 diterima (Ha ditolak) berarti dimensi berpikir
(think) tidak berpengaruh secara signifikan
terhadap minat
wisatawan nusantara mandiri untuk berkunjung kembali. Artinya
minat wisatawan nusantara mandiri untuk berkunjung kembali
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
dipengaruhi oleh faktor lain diluar dimensi berpikir
(think).
Dengan tingkat keyakinan 95% (kesalahan 5%).
10) Dimensi sikap (X4) terhadap minat berkunjung kembali (Z)
a) Merumuskan Hipotesis
Ho : Dimensi sikap (act) tidak memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap minat wisatawan nusantara mandiri untuk berkunjung
kembali
Ha : Dimensi sikap (act) memiliki pengaruh
yang signifikan
terhadap minat wisatawan nusantara mandiri untuk berkunjung
kembali
b) Menerima atau menolak hipotesis
Dasar pengambilan keputusan bahwa tstatistics > ttabel maka H0
ditolak (Ha diterima). Berdasarkan tabel 5.15 menunjukkan 0.508
< 1.660 maka H0 diterima (Ha ditolak) berarti dimensi sikap (act)
tidak berpengaruh secara signifikan terhadap minat wisatawan
nusantara mandiri untuk berkunjung kembali. Artinya minat
wisatawan
nusantara
mandiri
untuk
berkunjung
kembali
dipengaruhi oleh faktor lain diluar dimensi sikap (act). Dengan
tingkat keyakinan 95% (kesalahan 5%).
11) Dimensi berhubungan atau keterkaitan (X5) terhadap minat
berkunjung kembali (Z)
a) Merumuskan hipotesis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
Ho : Dimensi berhubungan atau keterkaitan (relate) tidak
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap minat wisatawan
nusantara mandiri untuk berkunjung kembali
Ha : Dimensi berhubungan atau keterkaitan (relate) memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap minat wisatawan nusantara
mandiri untuk berkunjung kembali
b) Menerima atau menolak hipotesis
Dasar pengambilan keputusan bahwa tstatistics > ttabel maka H0
ditolak (Ha diterima). Berdasarkan tabel 5.15 menunjukkan 9.573
> 1.660 maka H0
ditolak
(Ha diterima) berarti dimensi
berhubungan atau keterkaitan (relate) berpengaruh secara
signifikan terhadap minat wisatawan nusantara mandiri untuk
berkunjung kembali. Artinya semakin tinggi tingkat interaksi
seorang wisatawan nusantara mandiri dengan sesuatu yang berada
diluar dirinya (masyarakat dan budaya) maka minat wisatawan
nusantara mandiri untuk berkunjung kembali akan semakin tinggi.
Dengan tingkat keyakinan 95% (kesalahan 5%).
12) Brand image (X6) terhadap minat berkunjung kembali (Z)
a) Merumuskan hipotesis
Ho : Brand image tidak memiliki pengaruh
yang signifikan
terhadap minat wisatawan nusantara mandiri untuk berkunjung
kembali
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
Ha : Brand image memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
minat wisatawan nusantara mandiri untuk berkunjung kembali
b) Menerima atau menolak hipotesis
Dasar pengambilan keputusan bahwa tstatistics > ttabel maka H0
ditolak (Ha diterima). Berdasarkan tabel 5.15 menunjukkan 1.734
> 1.660 maka H0 ditolak (Ha diterima) berarti brand image
berpengaruh secara signifikan
terhadap minat wisatawan
nusantara mandiri untuk berkunjung kembali. Artinya semakin
baik brand image dalam benak wisatawan nusantara mandiri
maka minat wisatawan nusantara mandiri untuk berkunjung
kembali akan semakin tinggi. Dengan tingkat keyakinan 95%
(kesalahan 5%).
13) Kepuasan (Y) terhadap minat berkunjung kembali (Z)
a) Merumuskan hipotesis
Ho : Kepuasan wisatawan nusantara mandiritidak memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap minat wisatawan nusantara
mandiri untuk berkunjung kembali
Ha : Kepuasan wisatawan nusantara mandirimemiliki pengaruh
yang signifikan terhadap minat wisatawan nusantara mandiri
untuk berkunjung kembali
b) Menerima atau menolak hipotesis
Dasar pengambilan keputusan bahwa tstatistics > ttabel maka H0
ditolak (Ha diterima). Berdasarkan tabel 5.15 menunjukkan 0.842
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
< 1.660 maka H0 diterima (Ha ditolak) berarti kepuasan tidak
berpengaruh secara signifikan
terhadap minat wisatawan
nusantara mandiri untuk berkunjung kembali. Artinya minat
wisatawan
nusantara
mandiri
untuk
berkunjung
kembali
dipengaruhi oleh faktor lain diluar kepuasan. Dengan tingkat
keyakinan 95% (kesalahan 5%).
5. Ringkasan Hasil Pengujian Hipotesis
Berdasarkan hasil penelitian yang telah didapatkan, peneliti menyajikan
ringkasan pengujian hipotesis secara keseluruhan melalui tabel berikut :
Tabel 5.17
Hasil Pengujian Hipotesis Keseluruhan
No
Hipotesis
Hasil
1
Tidak terdukung
H1
2
Tidak terdukung
H2
3
Tidak terdukung
H3
4
H4
Terdukung
5
H5
Terdukung
6
Tidak terdukung
H6
7
Tidak terdukung
H7
8
H8
Terdukung
9
Tidak terdukung
H9
10
Tidak terdukung
H10
11
H11
Terdukung
12
H12
Terdukung
13
Tidak terdukung
H13
Sumber : Dibuat oleh peneliti (2016)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
6. Pembahasan
Dimensi Rasa
(sense)
Kepuasan
Dimensi
Perasaaan (feel)
Dimensi Berpikir
(think)
Dimensi Sikap
(act)
Minat berkunjung
kembali
Dimensi
Berhubungan
(relate)
Brand image
Gambar 5.4
Kerangka Hasil Penelitian
Keterangan:
Signifikan
:
Tidak Signifikan
:
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa, minat berkunjung kembali
wisatawan nusantara mandiri dipengaruhi oleh dua dari lima dimensi
experiential marketing yaitu dimensi perasaan (feel) dan dimensi
berhubungan (relate). Artinya semakin tersentuh emosi wisatawan
nusantara mandiri dalam melakukan kunjungan objek wisata maka minat
berkunjung kembali wisatawan nusantara mandiri semakin tinggi,
sebaliknya semakin kurang tersentuh emosi wisatawan nusantara mandiri
dalam melakukan kunjungan objek wisata maka minat berkunjung kembali
wisatawan nusantara mandiri semakin rendah, dengan tingkat kesalahan 5%.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
Selanjutnya, semakin terbuka wisatawan nusantara mandiri kepada budaya
dan masyarakat baru maka minat berkunjung kembali wisatawan nusantara
mandiri semakin tinggi, sebaliknya semakin kurang terbuka wisatawan
nusantara mandiri kepada budaya dan masyarakat baru maka minat
berkunjung kembali wisatawan nusantara mandiri semakin rendah, dengan
tingkat kesalahan 5%.
Experiential marketing merupakan sebuah konsep pemasaran yang
bertujuan untuk membentuk planggan-pelanggan yang loyal dengan
menyentuh emosi mereka dan memberikan suatu feling yang positif
terhadap produk dan jasa yang mereka konsumsi (Kartajaya, 2004:163).
Dalam kasus Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat ini, dapat kita ketahui
bahwa keramahan petugas tepas pariwisata dan abdi dalem Karaton, serta
penyampaian informasi yang lengkap dan jelas oleh petugas, keterbukaan
masyarakat di area Karaton, pagelaran Gamelan Karaton Jawa, dan aktivitas
wisata di Karaton Ngayogyakarta dapat memberikan kesempatan untuk
memperluas dan mempelajari budaya serta melestarikan destinasi budaya,
hal ini penting bagi minat wisatawan nusantara untuk berkunjung kembali
ke destiasi wisata Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat.
Namun dalam penelitian ini 3 dari dimensi experiential marketing
yaitu dimensi rasa (sense), dimensi berpikir (think), dan dimensi sikap (act)
tidak berpengaruh terhadap minat berkunjung kembali wisatawan nusantara
mandiri. Artinya semakin terlibat panca indera dalam menikmati kunjungan
objek wisata maka minat berkunjung kembali tidak semakin tinggi atau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
tidak semakin rendah, sebaliknya semakin kurang terlibat panca indera
dalam menikmati kunjungan objek wisata maka tidak semakin tinggi atau
semakin rendah minat berkunjung kembali, dengan tingkat kesalahan 5%.
Kemudian semakin kreatif wisatawan nusantara mandiri dalam mencari
informasi tambahan tentang Karaton maka minat berkunjung kembali tidak
semakin tinggi atau tidak semakin rendah, sebaliknya semakin kurang
kreatif wisatawan nusantara mandiri dalam mencari informasi tambahan
tentang Karaton maka minat berkunjung kembali tidak semakin tinggi atau
semakin rendah, dengan tingkat kesalahan 5%. Serta semakin baik sikap
wisatawan nusantara mandiri dalam melakukan kunjungan objek wisata
maka minat berkunjung kembali tidak semakin tinggi atau semakin rendah,
sebaliknya semakin kurang baik sikap wisatawan nusantara mandiri dalam
melakukan kunjungan objek wisata maka minat berkunjung kembali tidak
semakin tinggi atau semakin rendah, dengan tingkat kesalahan 5%.
Apabila dilihat dari sebagian besar profil responden dari penelitian
ini yaitu pelajar/mahasiswa berjenis kelamin laki-laki dengan usia 18-23
tahun, mereka berkunjung di objek wisata Karaton Ngayogyakarta
Hadiningrat tidak hanya untuk melihat pemandangan komplek bangunan
Karaton, tidak sekadar mendengarkan Gamelan Karaton Jawa, tidak untuk
memikirkan arsitektur Karaton dan peraturan yang harus dipatuhi di
Karaton, serta mereka tidak mempedulikan sikap mereka terhadap sesuatu
diluar dirinya. Tapi wisatawan nusantara mandiri lebih mengutamakan tipe
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
pengalaman yang dapat menyentuh emosi dan mempengaruhi pribadinya
untuk lebih terbuka.
Minat berkunjung kembali wisatawan nusantara mandiri juga
secara langsung dipengaruhi oleh brand image destinasi wisata Karaton
Ngayogyakarta Hadiningrat. Artinya semakin baik brand image Karaton
Ngayogyakarta Hadiningrat dalam benak wisatawan nusantara mandiri
maka minat berkunjung kembali wisatawan nusantara mandiri semakin
tinggi,
sebaliknya semakin kurang baik
brand
image
Karaton
Ngayogyakarta Hadiningrat dalam benak wisatawan nusantara mandiri
maka minat berkunjung kembali wisatawan nusantara mandiri semakin
rendah, dengan tingkat kesalahan 5%.
Brand image dapat positif atau negatif, tergantung pada persepsi
seseorang terhadap merek. Komponen brand image adalah asosiasi merek,
dukungan asosiasi merek, kekuatan asosiasi merek, dan keunikan asosiasi
merek, dimana keunikan asosiasi merek ini akan membedakannya dari
produk dan jasa yang lain. Asosiasi dan keyakinan akan semakin kuat jika
mereka sudah merasakan manfaat dari sebuah produk atau jasa dan
konsumen merasa merek lain tidak akan bisa memenuhi kinginannya
(Sangadji dan Sopiah, 2013:327). Kemudian minat beli ulang konsumen
adalah perilaku dalam pembelian ulang dalam situasi sensitivitas merek
yang kuat dan dikategorikan sebagai loyalitas, dimana konsumen cenderung
melakukan pembelian ulang
Tjiptono, 2005:231).
merek yang sama (Kapferer dan Laurent
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
Sesuai dengan sebagian profil responden yaitu pelajar/mahasiswa
berjenis kelamin laki-laki dengan usia 18-23 tahun, semakin baik brand
image
Karaton
dalam
benak
wisatawan
nusantara
sebagai
pusat
perkembangan agama Islam, pariwisata bersejarah, dan sebagai pusat kota
Yogyakarta, maka kekuatan asosiasi merek semakin tinggi untuk membantu
proses atau penyususnan informasi, membantu membedakan posisi destinasi
wisata Karaton dengan destinasi wisata yang lain di benak wisatawan
nusantara mandiri, dan membantu wisatawan untuk mengambil keputusan
berkunjung kembali ke Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat.
Disisi lain, minat berkunjung kembali wisatawan nusantara mandiri
secara langsung tidak dipengaruhi oleh kepuasan wisatawan nusantara
mandiri. Artinya semakin puas wisatawan nusantara mandiri setelah
berkunjung di Karaton maka minat berkunjung kembali tidak semakin tinggi
atau semakin rendah, sebaliknya semakin kurang puas wisatawan nusantara
mandiri setelah berkunjung di Karaton maka minat berkunjung kembali
tidak semakin tinggi atau semakin rendah, dengan tingkat kesalahan 5%.
Penelitian ini bertentangan dengan teori Sangadji dan Sopiah
(2013:181) bahwa setelah mengkonsumsi produk, konsumen akan
merasakan kepuasan atau kekecewaan. Kepuasan akan mendorong
konsumen untuk membeli ulang produk. Sebaliknya, jika kecewa,
konsumen tidak akan membeli produk yang sama lagi dikemudian hari.
Namun penelitian ini sesuai dengan penelitian terdahulu oleh Christina
Nevianti (2014) “Pengaruh Kualitas Pelayanan, Persepsi Akan Harga dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
Kepuasan Konsumen Pada Minat Beli Ulang Jasa Perawatan Kecantikan”
dengan hasil penelitian kepuasan konsumen tidak berpengaruh pada minat
beli ulang konsumen.
Dilihat
dari
sebagian
besar
profil
responden
yaitu
pelajar/mahasiswa berjenis kelamin laki-laki dengan usia 18-23 tahun,
ternyata pelayanan yang diberikan petugas wisata, harga tiket masuk
Karaton, ketenangan batin, serta produk dan pelayanan yang tersedia di
Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat sudah melampaui harapan atau belum
melampaui harapan tidak mempengaruhi minat berkunjung kembali
wisatawan nusantara mandiri. Hal ini dapat disebabkan karena sebagian
besar responden penelitian ini adalah orang muda atau remaja yang masih
dapat menikmati kunjungan objek wisata sendiri dan belum memerlukan
pelayanan yang lebih, mereka juga belum memperhitungkan biaya yang
harus dikeluarkan untuk menikmati kunjungan wisata karena sebagian besar
dari mereka belum memiliki pekerjaan sendiri, serta sesuai dengan sebagian
besar responden yaitu orang muda atau remaja, dalam usia yang masih
tergolong muda, ketenangan batin belumlah menjadi prioritas dalam
kunjungan.
Namun, dalam penelitian ini kepuasan wisatawan nusantara
dipengaruhi oleh dua dari lima dimensi experiential marketing yaitu dimensi
sikap (act), dan dimensi berhubungan (relate). Meskipun dua dari lima
dimensi experiential marketing berpengaruh, tapi tidak akan dibahas lebih
lanjut karena tidak penting dalam penelitian ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada bab sebelumnya maka dapat
diambil kesimpulan yaitu :
1. Penelitian ini menemukan bahwa Brand image Karaton Ngayogyakarta
Hadiningrat dalam benak wisatawan nusantara mandiri adalah sebagai:
a. Tempat tinggal Raja (Sultan)
b. Pariwisata bersejarah
c. Pariwisata berbasis budaya
d. Pusat budaya Jawa
e. Warisan budaya dan sejarah yang adiluhung
f. Destinasi wisata yang unik
g. Pusat perkembangan agama Islam
h. Pusat kota Yogyakarta
i. Kebudayaan dan tradisi Yogyakarta yang masih terjaga
2. Diantara lima dimensi experiential marketing, dimensi yang berpengaruh
terhadap kepuasan wisatawan nusantara mandiri adalah dimensi sikap (act)
dan dimensi berhubungan atau keterkaitan (relate). Sedangkan dimensi rasa
(sense), dimensi perasaan (feel), dan dimensi berpikir (think) tidak
berpengaruh terhadap kepuasan wisatawan nusantara mandiri.
3. Brand image tidak berpengaruh terhadap kepuasan wisatawan nusantara
mandiri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
4. Diantara lima dimensi experiential marketing, dimensi yang berpengaruh
terhadap minat berkunjung kembali wisatawan nusantara mandiri adalah
dimensi perasaan (feel) dan dimensi berhubungan atau keterkaitan (relate).
Sedangkan dimensi rasa (sense), dimensi berpikir (think), dan dimensi sikap
(act) tidak berpengaruh terhadap minat berkunjung kembali wisatawan
nusantara mandiri.
5. Brand image berpengaruh terhadap minat berkunjung kembali wisatawan
nusantara mandiri.
6. Kepuasan wisatawan nusantara mandiri tidak berpengaruh terhadap minat
berkunjung kembali wisatawan nusantara mandiri.
7. Secara keseluruhan penelitian ini menemukan bahwa minat berkunjung
kembali wisatawan nusantara mandiri dipengaruhi dua dimensi experiential
marketing yaitu dimensi perasaan (feel) dan dimensi berhubungan (relate)
serta dipengaruhi oleh brand image.
B. Saran
Berdasarkan analisis dan pembahasan serta kesimpulan yang diperoleh, ada
beberapa saran yang diajukan oleh penulis kepada pihak-pihak yang terkait
dalam penelitian ini, diantaranya adalah:
1. Bagi pengelola daya tarik wisata Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat
a. Petugas wisata Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat diharapkan tetap
menyampaikan informasi secara lengkap dan jelas serta diharapkan
petugas wisata selalu ramah kepada pengunjung.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
b. Pihak
Karaton
Ngayogyakarta
Hadiningrat
tetap
diharapkan
menyelenggarakan pagelaran Gamelan Karaton Jawa secara rutin, serta
tetap menjalin hubungan kerjasama yang baik dengan masyarakat yang
berada di sekitar komplek Karaton.
c. Pihak
Karaton
diharapkan
tetap
menjaga
keharmonisan
dalam
keberagaman beragama, dan menjaga destinasi wisata Karaton
Ngayogyakarta Hadiningrat agar tetap menjadi destinasi wisata budaya
dan sejarah dan menjadi nyala kebudayaan Jawa, selanjutnya destinasi
wisata
Karaton
Ngayogyakarta
Hadiningrat
sebagai
pusat
kota
Yogyakarta diharapkan untuk menjalin kerjasama dengan berbagai pihak
untuk menyelenggarakan acara-acara berbasis budaya.
2. Bagi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Yogyakarta
Sebagaimana hasil penelitian ini, maka sebaiknya pihak Dinas
Pariwisata dan Kebudayaan Kota Yogyakarta lebih giat kembali
untuk
bekerjasama dengan pihak Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat dalam
menyelenggarakan kegiatan-kegiatan pariwisata berbasis budaya, dengan
demikian daya tarik destinasi wisata yang terdapat di kota Yogyakarta akan
semakin dikenal oleh para wisatawan nusantara maupun wisatawan
mancanegara dan khalayak umum.
3. Bagi penelitian selanjutnya
Bagi peneliti selanjutnya, peneliti dapat menguji kembali model dalam
penelitian ini dengan mengembangkan subjek penelitian. Subjek penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
selanjutnya dapat ditambahkan dengan wisatawan mancanegara agar hasil
penelitian dapat lebih luas.
C. Keterbatasan
Dalam penelitian ini penulis masih banyak mengalami keterbatsan, diantaranya
adalah :
1. Hasil penelitian ini belum sempurna yang disebabkan keterbatasan
pengetahuan dari peneliti dan keterbatasan dalam menganalisis penelitian
ini.
2. Tempat penelitian ini berada di salah satu destinasi wisata yang terkenal di
kota Yogyakarta yaitu Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat dengan suasana
destinasi wisata yang selalu ramai oleh kedatangan wisatawan nusantara
maupun wisatawan mancanegara sehingga kemungkinan responden dalam
memberikan
jawaban
kurang
maksimum
responden dalam mengisi kuesioner.
karena
ketidaksungguhan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
Daftar Pustaka
Abdillah, Willy dan Jogiyanto Hartono. 2015. Partial Least Square (PLS)Alternatif Structural Equation Modeling (SEM) dalam Pnelitian Bisnis.
Yogyakarta: Andi Offset.
Amstrong, Gary & Philip, Kotler (terj. Alexander Sindoro dan Benyamin Molan).
2002. Dasar-dasar Pemasaran. Jilid 1. Jakarta: Penerbit Prenhalindo.
Dewi, Ike Janita. 2009. Creating & Sustaining Brand Equity. Yogyakarta: Amara
Books.
Fajar, Laksana. 2008. Manajemen Pemasaran. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Ferdinand, Augusty. 2002. Structural Equation Modelling dalam Penelitian
Manajemen. Semarang: FE UNDIP.
Ferrinadewi, Erna. 2008. Merek & Psikologi Konsumen. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Irawan. 2005. Asas-asas Marketing. Yogyakarta: Liberty.
Irawan, Koko. 2010. Potensi Objek Wisata Air Terjun Serdang Sebagai Daya
Tarik Wisata Di Kabupaten Labuhan Batu Utara. Kertas Karya. Program
Pendidikan Non Gelar Pariwisata. Universitas Sumatera Utara.
Jatmiko, Rohmat Dwi dan Sri Nastiti Andharini. 2012. Analisis Experiential
Marketing dan Loyalitas Pelanggan Jasa Wisata (Studi pada Taman
Rekreasi Sengkaling Malang). Universitas Muhamadiyah Malang.
Kartajaya, Hermawan. 2004. Marketing In Venus. Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama
Kotler, Philip. 2000. Manajemen Pemasaran. Jakarta: Pt. Prenhallindo
Kotler, Philip dan Gary Amstrong. 2002. Dasar-Dasar Pemasaran. Jilid 1. Edisi
9. Jakarta: PT. Indeks.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
Kotler, Philip dan Gary Armstrong. 2008. Prinsip-Prinsip Pemasaran. Edisi 12.
Jilid 1. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Kotler,
Philip dan Gary Amstrong. 2009. Marketing an Introduction, Ninth
Edition. Ney Jersey: Prentice Hall.
Kotler, Philip and Kevin Lane Keller.2009. Manajemen Pemasaran Edisi 13 Jilid
1. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Kotler, Philip and Kevin Lane Keller.2009. Manajemen Pemasaran Edisi 13 Jilid
2. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Kusumaningrum, Dian. 2009. Persepsi Wisatawan Nusantara Terhadap Daya
Tarik Wisata Di Kota Palembang.Tesis PS. Magister Kajian Pariwisata.
Universitas Gadjah Mada.
Laksana, Fajar. 2008. Manajemen Pemasaran; Pendekatan Praktis. Yogyakarta:
Graha Ilmu.
Lerbin R. Aritonang R. 2007. Riset Pemasaran: Teori dan Praktik. Bogor: Ghalia
Indonesia.
Richardson, John and Martin Fluker. 2oo4. Understanding and Managing
Tourism. Australia: Pearson Education.
Sangadji, Etta, Mamang & Sopiah. 2013. Perilaku Konsumen. Yogyakarta: Andi
Offset.
Sarwono, Jonathan dan Umi Narimawati. 2015. Membuat Skripsi, Tesis dan
Disertai dengan Partial Least Square SEM (PLS-SEM). Yogyakarta: Andi
Offset.
Schmitt. 1999. Experiential Marketing-How to Get Customer to Sense, Feel,
Think, Act, Relate to Your Company and Brands. New York: The Free
Press.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
Sekaran, Uma. 2006. Metodologi Penelitian untuk Bisnis. Jilid Satu. Edisi 4.
Jakarta: Salemba Empat.
Suhartanto, Dwi. 2014. Metode Riset Pemasaran. Bandung: Alfabeta.
Sunyoto, Danang. 2012. Konsep Dasar Riset Pemasaran Dan Perilaku
Konsumen. Yogyakarta: Buku Seru.
Spillane, James. 1987. Pariwisata Indonesia- Sejarah dan Prospeknya.
Yogyakarta: Kanisius.
Tai, Jacky dan Wilson Chew (terj.
Mery Lekatongpessy). 2012. Brand
Management. Jakarta Barat: Indeks.
Tjiptono, Fandy. 1995, Strategi Pemasaran. Yogyakarta: Andi.
Tjiptono, Fandy. 2005. Service, Quality and Satisfaction . Yogyakarta: Andi
Tjiptono, Fandy, Gregorius Chandra, Dedi Adriana. 2008. Pemasaran
Strategik.Yogyakarta: Andi Offset.
Tjiptono, Fandy. 2011. Manajemen & Strategi Merek. Yogyakarta: CV. Andi
Offset.
Tjiptono, Fandy, Gregorius Chandra. 2012. Pemasaran Strategik Edisi
2.Yogyakarta: Andi Offset.
Widjaja MM, Dr. Ir Bernard T. 2009. Lifestyle Marketing. Jakarta: Penerbit
Kompas Gramedia.
Yamin, Sofyan dan Heri Kurniawan. Partial Least Square Path Modelinh :
Salemba Infotek.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN I
Print Out Hasil Olah Data Kuisioner Penelitian
116
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
RASA RASA RASA RASA RASA PERAS PERAS PERAS PERAS PIKIR PIKIR PIKIR
1
2
3
4
5
1
2
3
4
1
2
3
5
3
3
5
3
5
4
4
3
5
4
4
2
2
2
3
3
3
2
3
3
3
3
4
4
4
4
4
4
4
3
3
4
5
4
4
4
4
4
3
3
3
2
3
3
3
3
3
5
5
5
5
5
4
3
5
5
5
4
4
4
4
4
4
4
4
3
3
4
5
4
4
4
3
4
4
4
3
4
4
4
4
4
5
4
4
4
4
4
4
4
3
5
5
5
5
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
5
5
4
4
4
2
4
4
3
3
4
4
4
4
4
5
5
4
5
5
5
5
5
5
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
2
3
3
3
3
4
4
5
4
4
5
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
5
4
4
4
4
4
5
5
5
5
5
5
5
5
4
4
4
5
3
3
2
3
3
3
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
5
4
2
4
4
4
4
4
4
5
4
4
4
4
5
4
4
3
3
4
5
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
5
4
5
5
5
4
4
4
4
4
4
4
3
2
3
3
2
5
5
5
5
5
4
5
4
5
4
4
5
4
5
4
3
4
3
4
4
4
3
4
3
3
5
5
5
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
5
5
4
4
4
2
4
4
3
5
4
4
4
4
4
5
5
4
5
5
5
5
5
5
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
2
4
4
4
4
4
4
5
4
4
5
4
3
4
5
5
4
4
4
4
4
4
4
5
4
3
3
5
3
5
4
4
3
5
4
4
2
2
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
4
4
4
3
4
4
3
3
4
5
4
4
2
2
3
3
3
3
2
3
3
3
3
4
2
3
3
3
3
4
3
5
5
5
5
5
4
4
3
4
4
4
3
3
4
5
4
4
4
5
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
5
5
5
5
5
4
4
4
4
4
3
4
3
4
3
3
4
5
5
5
5
3
3
2
3
5
4
4
3
4
5
4
3
4
3
4
4
4
3
4
4
3
5
5
5
4
4
4
4
4
5
5
4
4
4
4
4
4
4
5
4
4
4
4
4
5
5
5
5
5
5
5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
5
4
4
4
5
3
4
4
3
4
4
3
5
4
3
3
4
2
3
4
5
3
4
3
3
5
3
4
5
3
4
4
4
4
2
3
4
4
4
3
3
2
2
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
2
5
4
3
3
4
2
3
4
5
3
4
4
4
5
3
4
5
3
4
4
4
4
3
3
4
4
4
4
4
2
3
4
3
4
4
4
4
5
3
4
3
4
4
4
2
4
4
3
3
4
3
4
4
4
2
4
4
4
5
3
4
4
3
4
4
4
5
2
4
4
4
5
4
4
1
4
5
4
4
4
4
4
5
3
4
3
4
4
4
3
3
4
3
2
4
3
5
4
4
3
5
4
4
4
3
5
4
4
3
4
4
5
2
4
4
4
5
3
4
3
4
5
4
5
4
4
4
5
4
4
3
3
4
4
3
4
4
3
3
4
3
5
3
4
4
5
3
5
4
3
5
4
4
3
3
4
5
2
4
5
4
4
4
4
3
4
5
4
3
4
5
4
4
5
4
3
3
4
4
4
4
4
3
3
4
5
3
2
4
3
4
5
4
3
5
3
5
4
3
5
4
3
2
1
3
4
4
3
5
4
4
5
5
3
4
4
4
4
5
4
3
3
2
4
4
4
4
3
3
4
5
4
2
4
3
4
5
4
4
5
4
4
5
4
4
4
4
3
2
4
4
5
3
5
4
5
4
5
2
4
2
5
4
5
4
4
3
2
4
3
3
4
3
3
5
4
4
3
5
2
5
5
3
4
5
4
4
5
3
4
4
4
3
2
4
5
5
4
5
4
4
4
4
3
4
4
4
4
5
4
3
3
2
4
4
3
4
3
2
3
4
4
2
4
3
5
5
4
4
5
4
4
4
3
4
5
4
3
2
5
4
5
4
5
5
5
5
4
3
4
3
4
4
5
4
3
3
4
4
4
3
4
3
3
3
3
4
4
2
4
4
5
5
4
4
4
2
4
1
2
4
3
4
4
5
4
5
4
4
4
4
4
3
4
4
3
5
3
3
4
3
3
4
4
4
3
3
5
3
3
3
5
4
1
5
4
4
5
4
4
5
2
4
2
3
4
3
5
5
5
4
5
4
4
5
5
4
4
3
4
3
3
4
5
4
3
4
4
5
3
3
3
5
5
3
3
4
4
2
4
4
5
5
4
4
5
2
4
2
3
4
2
4
5
5
5
4
4
4
5
4
3
3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
4
3
4
4
5
4
4
2
4
3
4
4
4
4
4
5
5
4
4
1
4
3
4
5
4
4
4
5
3
5
3
1
5
4
4
5
5
4
4
5
4
5
3
2
5
4
5
5
5
3
4
5
4
5
4
2
5
4
4
5
5
2
1
2
4
4
5
4
5
4
5
4
5
1
2
3
5
4
5
5
4
5
4
5
5
2
3
3
5
5
5
5
3
5
4
4
4
2
3
2
4
4
5
5
4
5
4
5
4
3
3
5
5
5
5
4
5
4
4
4
4
4
4
5
5
4
4
4
5
4
5
4
4
3
4
5
5
5
5
4
4
4
5
4
PIKIR PIKIR SIKAP SIKAP SIKAP SIKAP KAIT KAIT KAIT KAIT BRND BRND BRND
4
5
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
5
4
4
4
4
4
5
5
2
4
4
4
3
3
3
3
3
3
2
3
4
3
5
4
3
4
5
4
4
4
4
2
3
3
4
4
3
4
3
3
3
4
4
3
2
2
3
3
3
3
2
4
5
4
4
4
4
2
3
4
3
5
4
3
4
5
4
4
4
4
4
4
5
3
4
4
4
3
5
5
5
4
4
2
3
3
4
4
3
4
5
4
4
4
4
4
2
4
4
4
5
4
3
5
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
5
4
3
3
3
3
3
4
4
4
4
4
4
4
5
5
4
4
4
4
5
5
5
5
5
5
5
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
5
4
4
4
5
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
4
4
5
5
4
4
4
4
4
4
4
5
4
4
3
3
4
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
4
4
5
3
3
3
3
3
3
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
4
4
4
3
4
4
3
4
4
5
4
4
4
4
3
3
4
4
4
5
5
4
4
4
4
4
3
5
3
3
3
3
4
4
4
4
5
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
5
3
4
4
3
5
5
3
5
5
5
5
3
5
4
4
5
5
5
4
3
4
3
4
3
5
4
5
4
5
4
3
5
4
3
5
5
4
5
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
5
5
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
5
5
2
2
3
3
5
5
5
5
5
5
5
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
5
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
4
4
3
4
3
5
4
3
4
3
3
5
4
5
5
4
2
3
4
4
3
2
3
3
4
4
2
5
4
3
3
2
4
5
3
5
4
5
4
5
4
5
2
4
2
3
5
3
5
3
5
5
4
4
3
5
4
3
5
5
4
3
4
4
3
5
3
3
4
4
4
3
5
4
5
2
2
3
4
3
5
4
5
4
5
5
5
3
4
3
3
4
3
5
3
2
5
3
4
3
4
5
3
4
5
4
4
4
4
3
4
3
3
5
4
4
2
4
5
5
4
3
4
3
2
3
5
5
4
4
4
3
5
5
5
3
4
3
4
3
3
3
4
4
4
4
4
4
4
4
3
3
4
4
2
3
2
3
5
4
4
3
4
5
5
4
3
4
2
2
4
5
4
5
5
4
2
5
4
5
2
4
3
4
3
3
4
4
4
4
5
5
3
4
4
4
3
5
4
3
3
3
4
5
4
4
2
4
5
5
4
4
4
2
3
4
5
4
5
5
4
2
5
4
5
3
4
3
4
3
3
4
4
4
3
5
4
4
5
5
4
4
5
4
3
3
3
3
5
4
4
2
4
5
5
4
4
4
2
3
4
5
4
4
5
5
2
4
4
5
4
4
2
2
2
2
4
4
4
5
5
3
4
5
3
4
4
4
4
5
3
3
3
3
5
4
2
3
5
4
4
3
4
4
4
5
5
4
5
2
3
4
4
5
4
4
5
3
3
2
3
4
4
4
5
4
5
4
5
3
4
5
4
4
5
3
3
4
3
4
3
4
3
5
5
4
3
3
4
4
5
4
4
5
1
2
5
3
5
4
4
5
4
3
3
4
5
5
4
3
3
4
4
5
3
4
4
4
4
3
2
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
4
3
5
4
4
5
1
2
5
3
4
4
4
2
3
4
3
3
3
4
4
5
4
3
4
5
3
4
4
4
4
5
3
3
4
2
5
4
4
4
5
5
4
3
4
4
4
5
4
3
5
2
3
5
4
5
4
3
2
5
3
3
5
4
4
4
5
3
3
4
5
3
3
2
4
4
5
3
5
3
3
5
4
4
5
5
5
4
4
5
4
4
5
4
3
5
5
4
3
4
3
5
3
2
4
3
3
3
4
4
4
5
4
5
4
5
3
3
3
3
4
5
3
3
3
4
4
4
4
4
4
5
5
4
5
4
4
5
4
3
4
4
4
3
3
3
5
4
2
4
4
2
3
4
4
4
5
3
3
4
5
3
3
3
5
4
5
3
4
4
5
3
4
3
4
5
4
3
4
5
4
4
5
4
3
4
5
5
3
4
3
5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
2
5
2
4
5
5
5
5
4
4
5
5
3
4
3
3
4
4
4
4
5
5
4
3
5
5
2
4
3
4
5
4
5
4
4
5
5
4
4
3
4
2
3
4
5
4
5
4
5
4
5
4
4
4
5
5
5
5
4
3
1
4
4
4
4
5
4
3
4
4
4
5
5
4
4
3
3
2
4
4
5
5
4
5
5
2
2
4
5
4
4
5
3
3
4
4
5
4
5
5
5
3
2
3
4
4
5
4
4
5
5
2
2
4
5
5
4
5
4
3
3
4
5
5
5
5
5
4
3
1
4
5
5
4
5
5
5
3
2
3
5
5
4
4
4
3
4
4
5
4
5
4
5
4
3
2
5
4
5
4
3
4
5
4
4
5
4
5
5
5
4
4
4
5
4
5
4
5
5
5
4
5
5
5
5
3
4
5
4
4
4
5
4
5
4
5
4
5
4
5
4
5
4
4
5
5
4
4
4
5
5
4
4
5
4
4
4
5
5
5
4
5
5
4
4
4
5
5
4
5
4
5
4
4
4
5
5
4
3
5
5
5
5
5
5
5
5
5
4
4
5
5
5
4
4
5
4
5
5
4
4
5
5
4
4
5
4
4
5
4
4
5
5
4
4
4
4
3
5
5
4
4
4
3
3
1
5
5
5
4
4
5
5
4
5
4
5
5
5
4
5
4
4
3
5
5
4
5
4
3
4
1
4
5
5
4
4
5
5
4
5
5
5
5
5
4
4
4
5
4
5
5
4
4
5
3
4
2
BRND BRND BRND BRND BRND BRND BRND1 BRND1 PUAS PUAS PUAS
4
5
6
7
8
9
0
1
1
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
3
3
5
5
4
4
4
5
3
4
4
4
4
4
4
4
4
3
3
5
5
5
4
4
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
5
3
4
3
5
4
5
5
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
4
4
4
3
3
4
4
3
3
4
3
3
2
3
4
4
4
5
4
4
5
5
5
5
4
4
4
4
4
4
2
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
3
2
4
5
5
5
5
5
4
4
5
5
5
4
4
4
4
4
4
5
5
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
4
4
5
5
5
5
5
4
4
3
5
5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
4
3
4
4
4
5
4
4
4
4
4
4
4
5
4
3
5
4
3
5
4
4
4
5
4
4
4
4
4
2
2
4
4
4
2
3
4
3
5
4
3
5
4
4
4
3
4
5
4
4
4
3
4
4
4
4
5
4
4
4
3
5
4
2
3
4
4
4
5
4
4
4
5
3
3
3
4
4
4
2
3
4
3
5
4
3
5
4
4
3
3
4
4
4
4
4
5
3
4
4
4
3
4
4
4
3
4
4
3
3
5
5
4
5
3
3
4
5
3
3
3
3
4
5
3
4
5
3
5
4
3
5
4
4
4
3
4
4
4
4
4
4
3
5
4
4
5
4
4
4
1
4
4
3
3
4
4
4
5
3
4
4
5
3
3
3
4
4
4
3
3
3
4
5
4
3
5
4
4
5
3
4
4
4
4
4
5
4
4
4
4
5
4
4
4
3
4
3
3
5
4
4
4
5
4
4
4
5
3
3
3
4
4
5
3
3
3
3
5
4
3
5
4
4
5
3
4
5
4
4
4
5
3
4
4
4
5
4
4
4
3
5
3
3
4
4
4
4
5
3
4
4
5
3
3
3
4
4
5
3
4
4
3
4
4
4
4
5
4
4
4
3
5
4
4
4
5
3
4
4
4
4
4
4
4
3
4
4
3
5
4
4
4
5
3
3
4
4
4
2
3
4
4
5
2
3
3
4
4
4
4
4
5
4
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
4
4
4
1
4
4
3
5
4
4
4
5
4
3
4
4
4
3
3
4
4
4
3
5
3
4
3
4
3
4
4
5
4
2
3
4
4
3
4
3
5
3
4
3
5
4
4
4
4
4
5
2
3
4
4
4
3
5
2
4
4
3
3
3
4
4
4
3
5
4
4
5
3
4
5
4
4
4
3
4
4
3
3
4
4
3
5
4
3
5
4
4
4
4
3
3
4
4
4
3
4
4
3
3
4
5
3
4
4
3
4
4
3
5
5
4
5
4
4
5
4
4
4
3
3
5
5
3
4
4
5
3
4
3
5
4
4
5
4
4
4
2
5
5
3
4
4
5
2
4
3
3
4
5
5
4
4
3
4
3
4
5
3
3
5
4
3
4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
4
5
4
4
4
4
4
4
5
5
3
4
3
5
4
5
5
5
5
5
5
4
5
5
5
5
5
4
4
3
5
3
5
4
4
5
5
3
3
2
4
5
5
4
5
3
4
4
5
5
3
4
3
4
5
4
5
5
4
4
4
5
5
5
5
4
5
4
5
4
4
3
4
5
4
5
5
2
4
3
4
5
4
4
5
3
4
4
4
5
3
4
3
4
4
4
5
5
5
4
4
5
5
5
5
4
4
4
4
3
4
4
4
5
3
5
4
2
4
3
4
4
5
3
5
3
4
5
5
5
3
4
3
4
5
4
5
5
5
4
5
5
5
5
5
5
4
4
4
3
4
4
4
4
3
5
4
3
4
3
4
5
5
3
5
4
4
4
5
5
3
3
3
5
4
5
4
5
5
5
5
5
5
4
4
5
4
4
5
3
4
4
4
4
4
5
5
3
4
3
3
5
5
4
5
3
4
5
5
4
3
4
2
5
5
5
4
5
5
5
5
5
5
4
4
4
5
4
5
4
5
4
4
4
4
4
5
3
3
3
3
5
5
4
4
4
4
5
5
4
3
4
2
5
4
5
4
5
4
5
5
5
4
5
4
4
5
4
5
4
5
4
4
5
4
4
5
2
3
3
PUAS4 PUAS5 PUAS6 MINAT1 MINAT2 MINAT3 MINAT4
4
5
5
4
4
3
4
5
5
4
3
4
3
5
4
4
4
4
4
5
5
4
4
5
4
4
5
4
5
4
5
4
3
5
3
4
5
3
4
3
4
4
5
5
4
3
4
4
3
5
5
5
4
4
5
4
3
3
4
4
5
4
4
5
3
5
5
5
4
4
5
5
5
4
5
4
3
5
4
5
4
4
5
5
4
3
4
3
3
4
5
5
4
4
5
5
3
3
5
4
4
4
4
5
4
5
5
4
4
4
5
5
5
5
5
5
3
5
4
5
5
4
4
5
4
4
5
4
4
4
4
4
4
3
4
5
3
3
5
4
4
5
5
5
4
5
5
4
4
4
5
5
5
5
4
5
4
4
4
5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
4
4
4
3
2
4
2
5
3
3
5
4
4
5
4
3
4
5
3
3
4
4
3
5
4
3
5
4
4
5
4
4
3
4
3
5
3
4
5
3
3
4
4
3
4
4
4
4
3
4
3
2
5
4
2
4
4
4
4
3
2
4
5
4
4
4
4
3
5
4
3
4
4
4
4
4
4
4
2
4
3
5
4
4
3
3
4
3
2
4
4
4
4
3
4
3
2
5
4
3
4
4
4
4
4
2
3
4
5
4
4
4
5
2
4
3
4
4
4
4
4
3
4
3
4
3
4
5
4
4
2
4
4
3
3
4
2
3
2
3
3
4
4
4
4
5
4
4
4
5
3
4
4
4
4
4
5
5
5
4
4
5
4
4
4
4
2
3
2
3
3
4
4
5
5
5
4
5
3
4
3
3
4
3
5
4
4
5
4
4
5
4
4
4
5
3
4
4
4
4
4
5
3
5
4
4
5
4
4
4
3
3
4
3
5
4
4
4
5
3
5
4
5
3
4
4
2
2
2
2
4
2
2
4
4
5
4
4
4
5
3
4
4
4
4
4
5
5
3
4
4
5
4
4
4
4
2
2
2
2
4
4
4
5
5
3
4
5
3
4
5
3
3
2
3
4
3
4
4
4
5
4
4
4
5
3
4
5
4
4
4
5
4
5
4
4
5
4
4
4
5
3
3
2
3
4
4
4
5
4
5
4
5
3
4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
5
5
4
4
3
4
4
4
5
4
3
5
4
3
3
5
5
5
4
4
3
5
3
4
4
4
4
5
4
4
4
2
2
5
4
4
5
5
4
5
5
4
4
5
4
5
4
4
4
3
4
4
4
5
5
5
5
4
4
4
5
5
4
4
5
4
4
3
4
4
5
5
5
4
4
4
2
2
5
4
4
5
3
4
5
5
4
5
5
4
4
5
4
4
3
5
5
4
5
4
3
5
4
4
5
3
5
5
4
5
4
5
3
4
5
4
5
5
4
4
5
3
1
4
4
4
5
3
4
4
5
4
5
5
4
4
4
4
5
4
3
3
2
4
4
4
4
3
3
4
4
5
4
4
5
3
4
4
3
4
4
5
5
5
5
5
5
5
5
4
4
5
5
5
5
4
5
4
5
5
4
4
4
5
4
3
3
2
4
4
3
4
3
2
3
4
4
4
3
5
4
5
4
3
4
4
5
5
5
4
4
5
4
4
4
4
5
5
5
5
4
5
4
5
4
4
4
4
5
3
3
3
3
5
4
2
3
5
4
4
4
5
4
3
5
4
4
4
2
3
4
5
4
5
4
4
4
3
4
4
4
4
4
5
5
4
5
4
5
4
5
4
4
5
3
3
4
3
4
3
4
3
5
5
4
5
4
4
3
5
4
4
5
2
3
5
5
5
5
4
4
4
3
3
3
4
4
4
4
5
5
4
4
5
4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
4
5
5
4
4
5
5
4
5
5
4
5
4
4
4
5
5
4
5
5
4
5
4
4
4
5
5
5
5
5
5
5
5
5
3
3
4
5
5
5
4
5
5
5
4
3
4
5
5
4
4
5
5
5
4
3
5
5
5
4
4
5
4
4
5
4
5
5
5
5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 2
Kuisioner Penelitian
127
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
KUESIONER PENELITIAN
Responden Yth,
Sebelumnya, ijinkan saya memperkenalkan diri :
Nama : Agnes Andrieani
NIM
: 122214038
Saat ini saya masih berstatus sebagai mahasiswa Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi
Universitas Sanata Dharma Yogyakartadan sedang menyelesaikan tugas akhir. Penelitian tugas
akhir tersebut berkaitan dengan
tujuan peneliti untuk mengetahui Brand image Karaton
Ngayogyakarta Hadiningrat serta mengetahui pengaruh Experiential Marketing dan Brand Image
terhadap Minat Wisatawan Berkunjung Kembali kasus Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat
Demi tercapainya hasil yang diinginkan, mohon kesediaan Anda sebagai responden untuk
ikut memberikan dukungan dan berpartisipasi dengan mengisi kuesioner ini dengan lengkap dan
benar. Semua informasi yang saya peroleh sebagai hasil kuesioner ini bersifat rahasia dan hanya
dipergunakan untuk kepentingan akademis. Tidak ada jawaban yang benar ataupun salah dalam
penelitian ini. Atas partisipasi Anda saya ucapkan terima kasih.
Hormat saya
Agnes Andrieani
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
BAGIAN I
: Karakteristik Responden
Data identitas responden.
Berilah tanda silang (X) pada salah satu jawaban dari jawaban pertanyaan berikut dengan
jawaban anda yang sesuai keadaan sebenarnya, atau penjelasan di atas pada tanda titik-titik yang
telah disediakan.
1. Nama
:….
2. Jenis Kelamin :
a. Laki-laki
b. Perempuan
3. Usia
:
a. 18 - 23 tahun
d. 36 – 41 tahun
b. 24 - 29 tahun
e. 42 – 47 tahun
c. 30 - 35 tahun
f. lebih dari (>) 47 tahun
4. Pekerjaan
:
a. Pelajar / Mahasiswa
b. Wiraswarta
c. PNS/Pegawai Swasta
d. Lainnya :…
5. Asal
: ……
6. Sudah berapa kali melakukan kunjungan wisata ke Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat ?
…. Kali
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
BAGIAN II :Experiential Marketing
Petunjuk : Berilah tanda centang (√) pada kolom jawaban yang sesuai dengan pendapat anda.
Anda hanya dapat memilih satu jawaban untuk satu pertanyaan.Tidak boleh ada nomor yang
tidak terjawab.
RASA
Sangat Setuju Netral Tidak Sangat
Setuju
Setuju Tidak
Setuju
No
Pernyataan
1
Udara di area wisata Karaton
Ngayogyakarta Hadiningrat terasa
sejuk
Suasana di area wisata Karaton
Ngayogyakarta Hadiningrat sangat
tenang
Ketika berkunjung di Karaton, Anda
ingin mencari informasi lebih lanjut
tentang semua yang berhubungan
dengan Karaton Ngayogyakarta
Hadiningrat
Pertunjukan pagelaran gamelan
Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat
menenangkan hati Anda
Selain melihat koleksi milik
kesultanan, pemandanan kompleks
bangunan Karaton Ngayogyakarta
Hadiningrat sangat menakjubkan
2
3
4
5
No
1
2
3
PERASAAN
Pernyataan
Sangat Setuju Netral Tidak Sangat
Setuju
Setuju Tidak
Setuju
Keramahan petugas karcis di pintu
masuk membuat Anda senang
Penyampaian informasi yang lengkap
dan jelas dari petugas wisata
membuat Anda senang
Keramahan abdi dalem Karaton
Ngayogyakarta Hadiningrat
membuat Anda merasa senang dan
bangga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
4
Keterbukaan masyarakat di area
kompleks Karaton Ngayogyakarta
Hadiningrat terhadap setiap
pengunjung yang datang membuat
Anda merasa senang
BERPIKIR
Sangat Setuju
Setuju
No
Pernyataan
1
Anda sudah mencari informasi
tentang Karaton Nyagogyakarta
Hadiningrat sebelum melakukan
kunjungan ke Karaton
Ngayogyakarta Hadiningrat
Anda berpikir bahwa kompleks
Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat
ini adalah salah satu contoh
arsitektur istana Jawa yang terbaik
Anda mencoba memahami setiap
aturan-aturan yang harus dipatuhi
saat akan melakukan kunjungan di
Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat
Anda berpikir, bahwa masyarakat
sekitar kompleks Karaton
Ngayogyakarta Hadiningrat dapat
hidup secara harmonis dalam
keberagaman
Anda tertarik untuk mengetahui
lebih dalam tentang Karaton
Ngayogyakarta Hadiningrat
2
3
4
5
SIKAP
Sangat Setuju
Setuju
No
Pernyataan
1
Wisata Karaton Ngayogyakarta
Hadiningrat, mengajarkan Anda
untuk menghargai kekayaan adat
istiadat yang masih terlindungi
Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat
adalah tempat wisata kebudayaan,
khususnya saat Anda melihat
peninggalan masa lalu dan melihat
pagelaran Gamelan Karaton Jawa
2
Netral Tidak Sangat
Setuju Tidak
Setuju
Netral Tidak Sangat
Setuju Tidak
Setuju
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
3
4
Setelah Anda mengunjungi Karaton
Ngayogyakarta Hadiningrat Anda
belajar menghargai tradisi dan cara
hidup masyarakat yang berbeda-beda
Dengan mematuhi aturan yang ada
di Karaton Ngayogyakarta
Hadiningrat, Anda ikut belajar
dalam melestarikan tradis
kesultanan.
No
Pernyataan
1
2
3
4
KETERKAITAN
Sangat Setuju Netral Tidak Sangat
Setuju
Setuju Tidak
Setuju
Pagelaran Gamelan Karaton Jawa
yang diselenggaran di Kraton
Ngayogyakarta Hadiningrat,
memberikan kesempatan kepada
Anda untuk memperluas wawasan
kebudayaan saya
Aktivitas wisata di Karaton
Ngayogyakarta Hadiningrat memberi
kesempatan bagi Anda untuk
mempelajari budaya masyarakat
sekitar KaratonNgayogyakarta
Hadiningrat
Dengan berkunjung di Karaton
Ngayogyakarta Hadiningrat, Anda
dapat merasakan kejayaan kerajaan
di masa lalu
Dengan berkunjung di Karaton
Ngayogyakarta Hadiningrat Anda
terpanggil untuk untuk ikut menjaga
kelestarian destinasi wisata budaya
BAGIAN III : Brand Image
Pada bagian II ini, peneliti bertujuan untuk mengetahui citra (brand image) yang melekat pada
Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat.
Petunjuk : Berilah tanda centang (√) pada kolom jawaban yang sesuai dengan pendapat Anda.
Anda dapar memilih lebih dari satu image (citra).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
No
Image (citra)
1
Tempat tinggal Raja (Sultan)
2
Pariwisata bersejarah
3
Pariwisata berbasis budaya
4
Pusat budaya Jawa
5
Warisan budaya dan sejarah
yang adiluhung
6
Destinasi wisata yang unik
7
Pusat perkembangan agama
Islam
8
Pusat kota Yogyakarta
9
Kebudayaan dan tradisi
Yogyakarta yang masih
terjaga
10
Istana (Kerajaan) yang
termasyur di Jawa
11
Modal terbentuknya NKRI
Sangat
Setuju
Setuju Netral
Tidak Sangat
Setuju Tidak
Setuju
BAGIAN IV : Kepuasan Wisatawan Nusantara Mandiri
Petunjuk : Berilah tanda centang (√) pada kolom jawaban yang sesuai dengan pendapat anda.
Anda hanya dapat memilih satu jawaban untuk satu pertanyaan.Tidak boleh ada nomor yang
tidak terjawab.
No
Pertanyaan
1
Pelayanan yang diberikan petugas
Sangat Setuju Netral Tidak Sangat
Setuju
Setuju Tidak
Setuju
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
2
3
4
5
6
wisata sesuai dengan keinginan Anda
Destinasi wisata Karaton ini sudah
memenuhi kebutuhan kunjungan
wisata Anda
Harga tiket masuk Karaton sesuai
dengan produk dan pelayanan yang
diberikan / Anda dapatkan
Ketika berkunjung di Karaton, Anda
merasakan ketenangan batin
Ketika berkunjung di Karaton Anda
lebih memahami kebudayaan
Produk dan pelayanan yang tersedia
di Karaton sudah melampaui harapan
Anda
BAGIAN V
: Minat Wisatawan Untuk Berkunjung Kembali Wisatawan Nusantara
Mandiri
Petunjuk : Berilah tanda centang (√) pada kolom jawaban yang sesuai dengan pendapat anda.
Anda hanya dapat memilih satu jawaban untuk satu pertanyaan.Tidak boleh ada nomor yang
tidak terjawab.
No
Pertanyaan
1
Anda akan berkunjung kembali ke
Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat
Anda akan merekomendasikan
kepada keluarga, sahabat dan temanteman Anda untuk berkunjung ke
Karaton Ngaygyakarta Hadiningrat
Anda akan menjadikan destinasi
wisata Karaton Ngayogyakarta
Hadiningrat sebagai prioritas pertama
untuk dikunjungi dibandingkan
destinasi wisata lain
Anda akan menceritakan
pengalaman berkunjung saya di
Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat
kepada keluarga, sahabat dan teman
2
3
4
Terimakasih atas partisipasi dan waktunya
Sangat Setuju Netral Tidak Sangat
Setuju
Setuju Tidak
Setuju
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 3
Surat izin Penelitian dari Dinas Perizinan
Pemerintah Kota Yogyakarta
135
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 4
Surat izin Penelitian dari Karaton Ngayogyakarta
Hadiningrat
137
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
Download