dr. Achdiat Agoes, Sp.S: Puasa Tingkatkan Kecerdasan Otak Dikirim oleh ireneparamita pada 09 Juni 2016 | Komentar : 0 | Dilihat : 1894 dr. Achdiat Agoes, Sp.S Penting bagi setiap manusia untuk melakukan upaya-upaya menyehatkan diri sendiri agar terhindar dari sakit penyakit. Salah satu upaya pencegahan penyakit adalah dengan berpuasa. Demikian disampaikan tenaga pengajar Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (FK-UB) dr. Achdiat Agoes, Sp.S. Bertepatan dengan momentum bulan Ramadhan ini, Achdiat mengulas banyak manfaat yang didapatkan seseorang dengan berpuasa. Dikatakan Achdiat, dengan berpuasa sel-sel sistem pencernaan tubuh akan diperbaiki karena mempunyai waktu beristirahat. Selain itu enzim pencernaan dapat dihemat, seperti enzim amilase untuk mencernakan tepungtepungan atau karbohidrat, enzim lifase untuk mencernakan makanan-makanan yang mempunyai bahan dasar lemak, dan enzim tripsin yang mencernakan bahan-bahan makanan yang berasas dasar protein. Tiga enzim ini tidak diproduksi selama berpuasa. "Dengan istirahatnya sistem pencernaan tubuh, maka usus halus, lambung, dan usus besar mempunyai kesempatan untuk pemulihan, sehingga dapat meremajakan kembali sel-sel lapisan dalam organ pencernaan tersebut. Selain itu, pola makan dan minum yang teratur membuat sistem buang air juga teratur," tegasnya. Mantan Presiden Perhimpunan Penanggulangan Epilepsi Indonesia (PERPEI) ini menerangkan, selain untuk recovery metabolisme tubuh, berpuasa juga dapat meningkatkan kecerdasan otak. Jika dilihat dari tinjauan biomolekuler sel-sel syaraf di otak, dengan berpuasa, jumlah mitokondria di setiap sel neuron di otak meningkat. Mitokondria adalah suatu bangunan kecil dalam intisel dalam sel otak. Mitokondria membuat potensi sel otak meningkat 50 kali lipat atau bahkan lebih dari itu. "Mitokondria berperan besar dalam meningkatkan konsentrasi dan membuat otak lebih tahan untuk menyerap memori. Karena itu, banyak karya besar lahir dari orang yang berpuasa, misalnya karya sastra Negara Kertagama yang ditulis setelah penulisnya berpuasa. Tarian Bedaya Ketawang yang diciptakan pujangga tari pada masa sultansultan yang didahului dengan puasa. Bahkan sampai saat ini para penarinya diminta berpuasa sebelum mementaskan tarian Bedaya Ketawang agar menampilkan hasil maksimal," paparnya. Keuntungan lain dari berpuasa adalah dapat menangkal stres. "Untuk itu, baik bagi pelajar atau mahasiswa untuk berpuasa sebelum mengikuti ujian karena membuat pikiran jernih, tenang, dan meningkatkan konsentrasi. Puasa juga meningkatkan potensi tubuh, sehingga daya tahan tubuh meningkat dan secara otomatis dapat mencegah penyakit menghampiri tubuh," jelasnya. Pria kelahiran Bukittinggi, 6 April 1952 ini berharap agar umat Islam semakin membumikan konsep-konsep Al Qur'an sebagai petunjuk hidup. Di mana salah satu petunjuk Al Qur'an selain menunaikan salat adalah berpuasa. "Jangan hanya puasa Ramadhan saja kita anggap penting karena hukumnya wajib, namun juga berpuasa seninKamis, puasa Nabi Daud, dan lainnya. Karena dilihat dari segi mana pun puasa kelihatan sekali manfaatnya untuk pencegahan penyakit dan upaya menyehatkan diri sendiri," pungkasnya. [Irene]