PENGUJIAN ALAT un FUNGSI JANTUNG BI-758 - ANSN

advertisement
PENGUJIAN ALAT un FUNGSI JANTUNG BI-758
Bambang Supardiyono, Budi Santosa,Setyadi, Triyono
P3TM-BATAN.Yogyakarta
ABSTRAK
PENGUJIANALAT UJI FUNGSI JANTUNG BI-758. A/at uji fungsi jantung (Radiokardiogr!J/)BI-758
merupakanprototipepertama a/at ujifungsi jantung yang dikembangkan
di PPNY.Protipe RBI-758 terdiri
dari rangkaian PA,PL,PSTdon sumberdaya teganganrendahLV yang dibuat pada satu kartu PCB
berukuran (2&27) cmg dikemasdo/am sasis berukuran (48,5x37x13,5)cm dan ditempatkanpada konsu/
yang bersifat mobi/ dengan ukuran (130x60x51)cm. Hasi/ uji perangkat /unak menggunakanperangkat
kerasortec (sebagaiacuan)menunjukkanbahwapengambi/andatapasienyang disuntik denganzatperunut
aktif sekitar 30 uCi sebaiknya akusisi data di/akukan da/am waktu 0,1 detik, agar dipero/eh kurva
Radiokardiogramyang informatif Hasi/ ujiperangkatkerasRBI-758 menunjukkan/ineritas PL mempunyai
ni/ai koefisienkore/asiK=0.997 untukrentangmasukandari 50 mV sampai600 mV; dengan/ebarpita PL
sampai 70 kHz/inieritas PA mempunyaiK=0.998 untuk rentangmasukandari 10 mV sampai50 mV dengan
/ebarpita sampai20K Hz. Hasi/ test chi pada tingkat keyakinan95 % ,menunjukkanperangkat kerasRBI758 mempunyaini/ai di antara3,36 dan 16,2sehingga /aik dipergunakanuntukpemeriksaanpasien,namun
agar dipero/eh unjuk kerja yang optima/. rangkaian PA per/u diperbaiki /ebih du/u sehingga/ebar pita
sampai70K Hz denganrentangmasukan10mV sampai100m v:
ABSTRACT
THE TEST FUCTIONS OF THE RADIOCARDIOGRAPH BI-758. The Cardiac Test Function
(Radiocaraiograj)BI-758 prototype has been developedin YNRC. The RBI-758 prototype is consisted
PA,PL,SCAand LV electronic sircuits in one PCB card with dimension (28x27) cm on the chassiswith
dimension(48.5x37xI3.5)cm
andput on the mobile consulwith dimension(J30x60x5J)cm.Thesoftwaretest
usedthe Ortec systemshowsthat the bestdata time aquisition on O.J secondfor 30 uCi activity was injected
on patient. Thevariation signal inputfrom 50mV to 600mV on the Linear Amplifier (LA) showedthat theLA
has the linearity with correlation coefjisient C=0.997,and variation frequency of the signal input showed
that the LA had 70K Hz bandwidth,and the Pre Amplifier (PA) had linearity with C=0.998,and 20K Hz
bandwidth The chi test showedthat the Radiocardiografwas availablefor cardiac test on patient, but
severalrepairs on PA were neededforoptimalperformanceofRBJ-758
PENDAHULUAN
T
ehnik pemeriksaan in-vivo fungsi organ tubuh
manusia seperti fungsi ginjal, fungsi hati, fungsi
jantung dan fungsi organ tubuh yang lain pada
dasarnyaadalahsarna.Yaitu denganmenggunakan
sistemspektrometrigammasebagaiperangkatkeras
untuk memonitoraktivitas radiasiorgan tubuhyang
diperiksa,perbedaannya
adalahpada sistemakuisisi
data, pengolahandata (perangkatlunak) dan pada
protokolpemeriksaan.
Pada pemeriksaan fungsi jantung waktu
akuisisi data sekitar 0,1 detik dengan lama
pemeriksaanberkisar 1,5 menit, sedangkanpada
pemeriksaanfungsi ginjal akusisi data sekitar 4-6
detik denganlama pemeriksaansekitar 20 menit.
Akusisi data dalam0,1 detik menimbulkanmasalah
yaitu data yang diperoleh berupa cacah persatuan
waktu adalahkecil sehinggaralat statistiknyabesar.
Untuk mengatasi hal tersebut diperlukan sistem
spektrometrigammadenganpenstabilanpencacahan
tinggi.
Berdasarkan pengalaman dalam
mengembangkanRenograf, sistem spektrometri
gamma yang telah dibuat mempunyai kestabilan
pencacahansekitar 95%, oleh karenanya dalam
penelitian pembuatan RADIOKARDIOGRAF
ditempuhpenelitian dengancara mengembangkan
perangkatlunak terlebih dulu, uji perangkatlunak
denganmenggunakansistem spektrometrigamma
dengan kestabilan tinggi
(ORTEC-USA),
selanjutnya dikembangkan perangkat keras
berdasarkanbasil eksperimenmenggunakanOrtec.
pengujian perangkat lunak menunjukkan bahwa
akusisi data pada pasien yang disuntik Hippuran1131 dengan aktivitas 30uCi sebaiknya dilakukan
selama0,1 detik karena akan menghasilkankurva
Radiokardiograf yang
cukup informatifl).
Pengembangan
perangkatkeras didasari pemikiran
kemudahanoperasi alat sehingga dalam rancang
bangun sistem elektronik dibuat dalam satu kartu
PCB yang dikemas dalam satu sasis dan
ditempatkandalamkonsul yang bersifatmobil berisi
komputer dan printer sehingga tidak diperlukan
meja khusus untuk mengoperasikanalat uji fungsi
jantung Radiokardiograf.Jantungmerupakanorgan
tubuh manusiayang mempunyai fungsi penggerak
(motor) sistem sirkulasi darah, kondisi fungsi
jantung dapat diprediksi dengan melihat nilai
ProsedingPertemuandan PresentasiIlmiah
~3 TM-BATAN,Yogyakarta14-15Juli 1999
.~
Buku1
besaran parameter fungsi jantung. Pemeriksaan
denganRadiokardiografmemungkinkanmengetahui
6 parameterfungsijantung diantaranyadebit darah
dari jantung, waktu transitclanvolume darahdalam
paru-paru,nilai kuantitatif parameterfungsijantung
tersebutdiatasmempunyaiarti medis sebagaidasar
diagnosiskelainanjantung.
DASAR TEORI
Salah
jantung
adalah
metoda
dengan
bertanda
Albumin-Il31
lengan,
kemudian
radiasi
pada
aktivitas
pada
jantung.
bentuk
cm
lebih
atau
dengan
sistem
Prinsip
kerja
berikut,
clan dipasang
diperkuat
linear
(PL) yang
tersebut
agar
Saluran
Tunggal
dengan
(gambar
adalah
1).
sebagai
radiasi
gamma
signal
listrik,
unit
penguat
diteruskan
awal
ke
unit
memperkuat
diproses
oleh
signallistrik
unit
dari
Penganalisa
(PST)
tunggal
(PST)
model
integral
0,25%,
sumber
tegangan
kuadrat
0,5%
yang
berfungsi
sebagai
menjadi
signal
PST diteruskan
akusisi
clan pengolah
senyawa
bertanda
pemancar
gamma
diperlukan
unit
penguatan
tinggi.
spektrometri
adalah
jenis
mempunyai
sistem
bahwa
dihubungkan
ISSN
penapis
clan pengubah
Signal
data.
Pada
tenaga
Oleh
tersebut
peka
muatan
sifat
penguatan
suplai
rendah
karena
itu
P A yang
( charge
tegangan
unit
Radiokardiograf
mempunyai
diatas
model
sebesar
unit
ketidakpastian
waktu
0,5%.
Kalau
maka
akar
diproleh
sistem
spektrometri
tinggi
(99,5%).Dari
bahwa
sebaiknya
dalam
dari
sekitar
kesimpulan
jantung
kurva
yang
sistem,
cukup
akuisisi
dan
400 I M
adalah
unit
diperoleh
menghasilkan
model
jam
ketidakstabilannya
spektrometri
fungsi
nonlinear
(TT)
/24
ketidakpastian
pengujian
dengan
0,1
detik
dilakukan
karena
akan
radiokardiograf
cukup
informatif.
Pada
bangun
penelitian
dan
uji fungsi
tahap
realisasi
jantung
(LV)
dibuat
dimensi
konsul
(130x60x52)
cm,
tegangan
satu
kartu( card)
dan
alat
dari rangkaian
sumber
dalam
(28x27)
rancang
keras
BI- 758 ( gambar
BI- 758 terdiri
clan rangkaian
pada
dilakukan
,perangkat.
Radiokardiograf
1A ); Radiokardiograf
yang
II
prototipe
P A,PL,PST,
dikemas
(48,5x37x13,5)
cm
rendah
PCB
pada
sasis
clan dipasang
yang
bersifat
mobil
dengan
dimensi
cm.
Konsul
dibuat
dengan
bersifat
dengan
tujuan
pada
printer
agar
mudah
konsul
digeser
terpasang
sehingga
tidak
pengoperasian
Radiokardiograf.
bahwa
saat ini sumber
tegangan
kestabilannya
pengoperasian
Radiokardiograf
menggunakan
TT
buatan
meja
Mengingat
tinggi
masih
apabila
komputer
diperlukan
dalam
(TT)
buatan
maka
dalam
semaentara
masih
95%,
Ortec
yang
mempunyai
99%.
tinggi,
tinggi
adalah
sehingga
kemampuan
pada
sistem
dipergunakan
sensitive)
dengan
(TT)
RADIOKARDIOGRAF BI- 758
dari
sebagai
dipergunakan
P A yang
signal
keluaran
Komputer
yang
linear
sebesar
saluran
Gamma.
digital.
ke Personal
0,05%
{LV)
kestabilan
pemeriksaan
kestabilan
analog
tinggi
menunjukkan
mempunyai
sendiri
Spektrometer
Ortec
142 PC
, penguat
dengan
rendah
sistem
jumlah
bersama
1. Skema
pasien
model
550A
masing-masing
diperlukan,
Gambar
uji
buatan
tegangan
sebesar
sumber
mobil
s
(PA)
0,05%
ketidakstabilan
dianggap
dengan
yang
drif
tegangan
berukuran
1:.i,!!}-~:;J---t~~J'""'"-~=~=]
keras
awal
integral
perangkat
maupun
perangkat.
penguat
nonlinear
(PA)
penguat
simulas,i
(PL) model 855 dengan nonlinear
integral
0,05%
clan derau < 5 uV, penganalisa
basil
menjadi
berfungsi
dapat
8
menerirna
oleh
clan
berjarak
dihubungkan
gamma
diubah
untuk
yang
spektrometri
(DET)
diterirna
yangterdiri
sebagai
dalam
tahap I pembuatan
diuji
menggunakan
ketidakpastian
NaI(TL)
dimasukkan
dada
spektrometri.
sistem
balik
memonitor
kelipan
yang
silinder
kemudian
kemudian
1-2"
didepan
detektor
yang
dengan
telah
mempunyai
aktivitas
Untuk
detektor
sekitar
darah
monitoring
yang
sumber
fungsi
senyawa
pembuluh
dilakukan
darah
kolirnator
pemeriksaan
cara menyuntikkan
digunakan
berdiameter
Pada penelitian
lunak
556
satu
311
yang
karakter
Gambar
belakang
tampak
depan
diletakkan
komputer
belakang
terlihat.
(bagian
terlihat
tampak
pada bagian
gamma
depan
BI~ 758,
spektrometer
sedangkan
daD printer
konsul.
spektrometer
Guga bersifat
unit
konsul,
atas)
pada
digunakan
menunjukkan
Radiokardiograf
diatas
diletakkan
unit.
lA
prototipe
Pada
(bagian
konsul
buatan
sebagai
acuan,
statif
mobil)
terletak
disamping
gamma
personal
gambar
tengah
c;ian
pada
bawah)
tampak
terdapat
Ortec
tempat
yang
detektor
konsul.
langsung
pada unit P A.
0216 -3128
Bambang
-.=
Supardiyono,
dkk
memberikan keluaran dengan tinggi pulsa yang
sebanding dengan -penguatannya pada daerah
linieritasnya.
Linieritas
yang
jelek
akan
mengakibatkan keluaran tidak sebanding dengan
masukan sehingga akan mempengaruhi kestabilan
pencacahankarena pulsa yang mestinya masuk pada
daerah lapisan PST akan berada dibawah aras bawah
atau diatas aras atas.
GambarIA. TampakDepandanBelakang
Uji PerangkatKeras Radiokardiograf(PKR)
dimaksuduntuk mengeta4yi.~njukkerja PKR sudah
sesuai dengan yang dir:<:Jucanakan
atau tidak,
pengujianmeliputi pengukurankarakteritiksistem,
chi testdan uji lapangan.
Pengukurankarakteritikyang telahdilakukan
adalah pengukuransumberdaya tegangan rendah
(LV), pengukuran lebar pita (band width) PA
maupunPL dan pengukuranbentukpulsa keluaran
PL; dan pengukuran linearitas PA maupun PL.
Pengukuran tegangan LV dimaksud untuk
mengetahuiteganganLV sudahmemenuhijangkau
tegangandan derauyang direncanakanatau tidak,
karena penyimpangantegangan LV yang terlalu
besar akan menyebabkansistem Radiokardiograf
beroperasitidak maksimal,sedangkanderausumber
LV yang terlalu tinggi akan menyebabkan
kestabilanpencacahan rendah
dan
akan
mengaburkal;l informasi diagnosis dari kurva
Radiokardiogram.
Pengukuranlebar pita PA dan PL dimaksud
untuk mengetahui sampai pada frekuensi berapa
penguatanPA dan PL mulai tlinm, dimanafrekuensi
adalah identik dengancacahI aktivitas zat perunut
yang disuntikkan pda tubuh. Apabila dosis yang
disuntikkan pada tubuh terlalu tinggi melampaui
batastersebut(frekuensi)akan menyebabkanpulsa
keluaran PL turun sehingga tidak masuk pada
daerah aras bawah dari PST, yang akibatnya
diperoleh cacah aktivitas randah dan berakibat
bentukkurva Radiokardiogramtidak sesuaidengan
sebenarnya. Pengukuran pulsa keluaran PL
diperlukanuntuk mengetahuibentukpulsakeluaran
sudah berbentuk semi Gauss atau tidak, karena
bentuk semi Gaussmencirikanperbandinganpulsa
dengan derau maksimal sehingga sistem
Radiokardiograf beroperasioptimal.
PengukuranlinearitasPA dan PL dimaksud
untuk mengetahuihubungan antara masukandan
keluaran pada penguatan(gain) tertentu, linieritas
yang baik hila nilainya mendekatiharga 1. Hal ini
berarti berapasaja nilai tinggi pulsa masukanakan
BambangSupardiyono,dkk
Chi-test (chi square test) adalah metode
pengujian untuk mengetahui laik tidaknya peralatan
dipergunakan untuk pengukuran, metode ini
dilakukan dengan cara mengamati cacah suatu
sumber beberapa kali ( tipikal lOx) kemudian
dihitung nilai chi dengan tingkat kepercayaan
tertentu. Bila nilai chi diantara nilai yang dianjurkan
maka alat tersebut dianggap laik sebagai alat ukur,
tetapi hila nilai chi diluar nilai yang dianjurkan alat
tersebut perlu dperbaiki lebih dulu.
HASIL PENGUJIAN DAN
PEMBAHASAN
Untuk pengujiandan pengukurankarasteritik
menggunakanalat b.antu sumber pulsaBNC-GL3
dan osiloskopTextronix7904. Rangkaianelektronik
radiokardiograf( lampiran 1 ), terdiri dari rangkaian
PA,PL,PST dan rangkaian sumber daya tegangan
rendah LV, pengukuranteganganLV memberikan
hasilyang disajikandalam bentuktabelL
Tabel I. SpesiflkasisumberLV
RadiokardiografBI-758
Dan datadatatersebutdiatastemyatasumber
LV telah memenuhi seperti yang diharapkan,
kecuali padategangan+ 24 V perlu diperbaiki lagi
agar derau dari 30 mV diturunkan menjadi 10 mV
untuk memperolehkestabilanpencacahan
tinggi. .
Pengukuran pengeluaran PL diperoleh
denganmemberimasukanpulsa sandratdari sumber
pulsa BNC dan menunjukkanpulsakeluaranbentuk
pulsa semiGaussbipolar denganlebarpulsa7,50 uS
(ortec-8 uS ). Dari basil pengujian bentuk pulsa
maupun lebar pulsa telah memenuhi seperti yang
4irencanakandaDharnpirsarnadengankeluaranPL
Ortec( dianggapstandart).
Pengukuran lebar pita PA daD PL
Radiokardiograf BI- 758 dilakukan dengan
ISSN 0216-3128
ProsedingPertemuandon Presentasi/tmiah
P3 TM-BATAN,Yogyakarta/4-15 Juti /999
Buku /
3/3
mengvariasifrekuensimasukan( teganganmasukan
tetap ), kemudian diamati keluarannya, juga
dilakukanpengukuranlebar pita PA clanPL Ortec
sebagaipembandingVariasi / perubahanfrekuensi
adalah 10 Hz untuk jangkauan( 10- 100 )Hz, 100
Hz dari ( 100-1000 ) Hz lK Hz dari (1-10) K Hz
clan 10 KHz dari ( 10-100) KHz. Untuk chi-test
dilakukan denganmenggunakansumberradioaktif
Hippuran 1-131 denganjarak sumber ke detektor
bervariasi dari 0-40 cm denganselang 5 cm, juga
dilakukanvariasilebarjendela PSTyaitu 20%, 10%,
clan5%.
Hasil pengukuranlebar pita disajikan dalam
bentuk kurva antara frekuensi dengan tegangan
keluaran, lebar pita PA disajikan pada gambar 2,
lebar pita PL disajikanpadagambar3. Dari gambar
2,kurva lebar pita PA terlihat bahwa penguatanPA
Ortec mulai turun pada frekuensi ( f ) 70 K
Hz,sedangkanpenguatanPA BI-758 mulai turun
pada f 2 KHz. Dari gambar3, kurva lebar pita PL
terlihatbahwapenguatanPL Ortec mulai naik padaf
60 K Hz maksimumpada f 70 K Hz clanmenurun
pada f 80 K Hz, sedangkanpenguatanPL BI-758
mulai turun pada f 90 KHz.
Pada sistem
spektrometri keluaran PA sebagai masukan PL
sehingga lebar pita sistem akan tergantung dari
masing masing karasteritik. Untuk sistem Ortec
lebarpita PA clanPL mempunyailebar yang hampir
sarna,clan dapatdikatakanlebar pita sistem Ortec
ad~lah 60 KHz. Untuk sistem BI- 758 meskipun
lebar pita PL 90 K Hz, tetapi lebar pita PA 2 K Hz,
sehinggal~bar pita sistemBI- 758 adalah 2 K Hz.
Lebar pita yang sempitsangatberpengaruhterhadap
kestabilan
pencacahan pada
aktivitas
tinggi.Mengingat bahwa sumber radiasi yang
disuntikkanpadapemeriksaanfungsijantung sekitar
30-50 uCi atau 1850 K cacah / detik, lebar pita
sistemBI-758 perlu menjadiperhatian.Karena hasil
pengukuran dengan pasien menunjukkan cacah
maksimum sekitar 3 K, dimana nilai tertsebut
melebihibataslebar ( 2 K Hz ),untuk mengatasihal
tersebutsedangdilakukanperbaikanpada sistemPA
agardiperolehlebarpita mendekatisistemOrtec.
Gambar4 adalahbasil pengukuranlinearitas
PA Ortec clanBI-758, sedangkangambar5 adalah
basil pengukuranlinearitas PL Ortec clan BI- 758.
Dari gambar4 terlihatbahwauntuk PA BI-758 pada
masukan diatas 40 mV, tinggi pulsa keluaran
menunjukkan tinggi maksimal ( jenuh ), pada
kondisi masukan dibawah 40 mV mempunyai
linearitas cukup baik dengan angka koefisien
korelasiK= 0.998.
10
100
1000
100000
101100
Hz
~rteo
al-7~t
Gambar 3. Latar Pita PL
nf/
~~
Gambar4. LinearitasPA
./-- .. ""
'
oA':J.--
.""
0
100
m
x..
.
4t11
500
eoo
mY
1...",--.AL_I
Gambar5. LinearitasPL
Namun demikian perlu dilakukan perbaikan
pada rangkaianPA agar karasteritiknyamendekati
standart-Ortec,sehinggamampumenerimamasukan
dari 10m V sampai 100 mV tanpa mengalami
kejenuhan,sepertiyang terlihatpadagambar4.
Oari garnbar5 kurva linearitaspenguatlinear
terlihatbahwaantarakurva PL Ortec danPL BI-758
harnpir sarna, yang karaksteritik PL BI- 758
rnendekatistandartdengan nilai koefisien korelasi
yang harnpirsarnayaitu K= 0.998 ( Ortec ) dan K=
0.997(BI).
Oari garnbar5 kurva linearitaspenguatlinear
terlihatbahwaantarakurva PL Ortecdan PL BI-758
harnpir sarna, yang karaksteritik PL BI- 758
rnendekatistandart dengan nilai koefisien korelasi
yang harnpirsarnayaitu K= 0.998 ( Ortec ) dan K=
0.997(BI).
:I
~~~
~
~~
Q.,
~w
..
J)
.~-
.~.-I
Gambar6. Kurva Chi Ortec
Cm
!+D&b~ ...Delta1~~~~~
.~ ~
iat,Ni:tl
Gambar7. Kurva Chi BI-758
Gambar 6 adalah grafik hubungan antara
nilai chi denganjarak sumberpada delta E tertentu
dari sistemOrtec. Delta E dalam % menunjukkan
lebarjendela ( window) dari PST, untuk keluaran
PL tegangan8 Volt (kondisi eksperimen),delta E
sebesar20 % menunjukkan tegangansekitar 1,6
Volt berartipulsadengantinggi 7,2 -8,8 Volt akan
diteruskanoleh PST untukdicacahsebagaimasukan
komputer. Makin kecil delta E makin sempit
jendela, dengan asumsi kestabilan pencacahan
makintinggi.
BambangSupardiyono,dkk
Variasi jarak
sumber radiasi dengan
kolimatar Garak kolimator detektor 10 cm)
dimaksud untuk mengetahui bagaimana nilai
kestabilan pencacahan dengan adanya penurunan
aktivitas Garak membesar -aktivitas
menurun),
dengan anggapan bahwa sistem elektronik Ortec
mempunyai kestabilan tinggi, dengan sendirinya
kestabilan pencacahanakan tetap.
Eksperimeen dilakukan dengan memvariasi
jarak tiap 5 cm dimulai dari titik Dol (pada
permukaan kolimator) sampai jarak 40 cm.
Pengambilan data pacta tiap posisi jarak dilakukan
10 kali yang mempunyai nilai chi (keyakinan 95 %)
batas bawah 3,36 daD batas atas 16,92, apabila nilai
chi basil eksperimen diantara batas bawah daDbatas
atas menunjukkan bahwa alat ukur tersebut laik
untuk dipergunakan. Pacta eksperimen juga
dilakukan pencacahan aktivitas latar (back graund)
untuk mengetahui nilai chi daD juga berapa
sumbangannya terhadap basil pencacahan dengan
sumber.
Dari gambar 6 terlihat bahwa sistem
elektronik Ortec nilai chi yang diperoleh dengan
variasi jarak daD delta E menunjukkan bahwa nilai
chi pacta umumnya diantara batas bawah daD batas
atas. Secara umum dapat dikatakan bahwa Sistem
Ortec mempunyai kestabilan pencacahanyang baik,
daD memang seharusnya demikian karena sistem
Ortec dijadikan acuan bagi sistem buatan Balai
Instrumentasi. Berdasarkan bentuk kurva chi
terhadap variasi jarak (aktivitas) terlihat bahwa
polanya tidak menentu sehingga belum dapat
dikatakan makin tinggiaktivitas
makin baik
stabilitasnya, meskipun secara statistik makin tinggi
aktivitas makin kecil ralatnya. Demikian juga
dengan variasi delta E, terlihat bahwa hubungan
antara nilai delta E dengan bentuk kurva chi tidak
acta. Pactadelta E= 5 % (pada kurva ditandai dengan
simbol x), diasumsikan bahwa makin sempit jendela
makin stabil cacahnya sehingga diharapkan nilai chi
akan tetap disetiap posisi jarak sehingga diperoleh
kurva
chi yang
lurus.
Hasil
pengukuran
menunjukkan bahwa pacta delta E= 5 %, bentuk
kurva chi tidak menentu hal ini membuktikan tidak
actaketerkaitan antara kestabilan pencacahandengan
lebar jendela, sehingga disarankan agar dalam
pengukuran sebaiknya menggunakan delta E= 20 %
agar diperoleh nilai cacah tinggi sehingga
perbandingan dengan cacah latar besar.
Dari gambar 7, basil pengukuran chi dengan
peralatan Radiokardiograf BI- 758 terlihat bahwa
hasilnya tidak sebaik basil sistem Ortec. Pactaposisi
jarak Dol untul delta E -20 % daD 10 % nilai chi nya
diatas batas atas, sedangkan untuk delta E 5 % nilai
chi nya dibawah batas bawah. Pacta variasi jarak
terlihat semua kurva mendekati batas bawah, bahkan
ISSN 0216-3128
ProsedingPertemuandan PresentasiI/miah
P3 TM-BATAN,Yogyakarta
14-15Ju/i 1999
-
(
..
Buku/
3/5
pactajarak 15 -25 cm kurva berimpit dengan batas
bawah.
Melihat basil pengujian chi dari BI- 758
temyata kestabilan pencacahantidak begitu baik
sehingga perlu dilakukan perbaikan dulu dan
pengujian sebelum digunakan untuk pengukuran
pasien. Hal tersebutterlihat pactabasil pencacahn
aktivitas latar, untuk alat Bi-758 diperoleh cacah
sekitar 30 / 10 detik sedangkan untuk Ortec
diperolehcacahsekitar2 / 10 detik, hal ini mungkin
disebabkanoleh derau30 m V dari sumbertegangan
rendah+ 24 V.
Pactapenelitian ini, disamping pembuatan
maupunpengujianprototipe BI- 758 juga dilakukan
penyempumaan perangkat lunak yang telah
dikembangkan pacta penelitian tahap I.
Penyempumaan
ditekankanpactapengolahdataagar
diperoleh kurva radiokardiograf yang bebas
pengaruhderau( statistik ) denganmetodeprediksi
linear FIR ( Finite Impuls Respons) sebagaisalah
satu metode penghalusankurva. Metoda tersebut
cukup berhasil sepertiyang terlihat pactagambar8
dan gambar 9 merupakankurva radiokardiogram
pasienno 52. Gambar8 menunjukkankurva asli dan
kurva yang sudah diperhalus (aslinya beIWarna),
tetapi karena dalam hitam putih kedua kurva
tersebutkelihatan tertumpuk,untuk jelasnya kurva
yang telah diperhalusdapatdiperiksapactagambar
9. Berdasarkangambar9 dapatdihitung parameter
fungsijantung sepertiwaktu tansitdarahdalamparu
-paru dan parameteryang lam.
3QO~-
Gambar9. Kurva Radiokardiogramfile no 52
diperhalusdenganEstimatorPrediksi
Linier FIR
KESIMPULAN
Berdasarkan basil pengujian yang telah
d;ilakukan,perangkatkerasRadiokardiografBI- 758
disimpulkan bahwa alat tersebutsudah laik untuk
dipergunakansebagaialat uji fungsi janmng. Agar
alat tersebutdapat berfungsisecara optimal maka
perlu dilakukan perbaikan pada sumber daya
teganganrendahsehinggaderaunyamenjadi 10m V,
daDperbaikanpadarangkaianPA agar mempunyai
lebar pita sampai60 K Hz daD linieritas dengan
jangkauan masukandari 10 mV sampai 100 mV
tanpa mengalami kejenuhan sehingga mendekati
karasteritik standart Ortec sehingga akan
memperolehkestabilanpencacahan
tinggi.
UCAP AN TERIMA KASIH
Ucapan terima kasih saya sampaikanp!lda
sdr Sunardi yang telah membantu membuat
perangkatlunak, pada sdr Sujiman, sdr Supriyona,
sdr Fauzi dan Sup"arjanyang telah membantu
membuat perangkatkeras, sdr Muji R dan sdri
Mursiti yangtelah mengolah/ menyiapkandatadata
2iJO
~
~..
I.
::. 1511
r.
i
m
--!--II
100
50 ---E ,
I
-
l .I
,
~
I
,
,
,
,
,
,
,
:
:
:
:
:
:
10
20
30
40
SO
80
10
:
I
.,
,
..,
I
.,
.,
,
W8k1U_I."~
,
..
..:
..
pustaka.
,.I '.-,
:
:
,
80
gO
10D
Gambar8. Kurva RadiokardiogramFile no 52
DAFTAR PUSTAKA
1. BELCHER E.H .dkk " Radioisotopes In
2.
Medical Diagnosis ", Butterworth & Co.Lill,
England,London, 1971.
CHARLES A.J.dkk, " Radiologic Technology
", The C.V. Mosby Company, Saint
Louis,USA,1972.
3. OKTAY ALKIN, " Digital Signal Processing
", PrenticeHalllntemational,Inc, USA, 1994.
ISSN 0216 -3128
Bambang Supardiyono, dkk
I'.;
,
316
4. MYRON
C. GERSON,
McGraw-Hili
" Cardiac Nuclear
5
Medicine ",
USA, 1987.
BAMBANG
6.
Pembuatan Perangkat Lunak Uji Alat Fungsi
Jantung ", Laporan Teknis Penelitian 97/98
PPNY -BAT AN, Yogyakarta.
BUm SANTOSA.dkk " Rancangan Estimator
Book
SUPARDIYONO
Company,
dkk
"
Prediksi Linier FIR pada Perangkat Uji Jantung
",Konsep Makalah yang diajukan pada
Pertemuan daD Presentasi Ilmiah Penelitian
Dasar Ilmu Pengetahuan clan Teknologi Nuklir,
Yogyakarta, Mei 1999.
TANYAJAWAB
Subari Santoso
* Jarak detektor dengan jantung yang ideal
tergantungvariabel apa saja mohon dijelaskan
(kondisipasien;gemuk,kurus,tinggi, pendek).
* Faktor apa saja yang menjadi kendala dalam
analisadatahasil pembacaandenyutjantung.
Bambang Supardiyono
*
Proseding Pertemuan dan Presentasi I/miah
P3TM-BATAN, .~ YogyakartaJ4-J5JuliJ999
BukuI
Jarak detektor dengan jantung menurut
/iteratur / ada/ah /ebih dari 8 cm dari dada,
sementara ini be/urn dikaji kondisi pasien,
gemuk, kurus, tinggi , pendek terhadap hasi/
pengukuran.Tetapisecaraumumorang gemuk
denganaktivitasyang sarnaakan menghasi/kan
cacahyang /ebih keci/ dari pada orang yang
kurus karenafaktor serapanpada kegemukan.
Diharapkan dari hasi/ chi test dipero/ehsuatu
jarak tertentu menghasi/kankestabi/an iinggi,
tetapi fakta eksperimen hasi/ chi test tidak
berpo/a sehingga be/urn dapat disimpu/kan
jarak terbaik antara detektor denganpasien.
O/eh karena itu sementara mengacu pada
acuan,bahwapengukuransebaiknya/ebih dari
8 cm dengancatalan bahwa hasi/ cacah akan
memberikankurvayang imformatif
Radiokardiografi tidak membacal memonitor
denyut jantung, tetapi memonitor aktivitas
senyawabertanda di daerahjantung. Kendala
utama adalah hila kurva yang diperolehjauh
menyimpangdari hasil teoritis misalnyahanya
ado satupuncakyang seharusnyaado 2 puncak
pada sirkulasi darah pertama, sehingga
sementaradisimpulkanunprediksi.
Sudiyanto
* Apakahada sinkronisasisaatakusisiaktivitas y
darijantung denganritme detakjantungpasien
* Apakahada faktor koreksi letak daerahjantung
saatdeteksidalamsofwarenya
BambangSupardiyono
* Pada soot akusisi aktivitas r tidak ado
sinkronisasi dengan ritme detakjantung, soot
mulai akusisi tergantung dart kesiapanpara
medis dalam penyuntikan (begitu disuntikkan
akusisi dimulai).
Ritme detak jantung
digunakan dalam waktu menghitung volume
daerahpada keadaansystoledondiastole.
*
Tidak ado
?
Jumari
* Padapengujian linieritas amplifier yang telah
dilakukanhasilnyatelahdisajikandalambentuk
grafik linieritas tapi belum disebutkanbesarnya
harga integral non linearity (INC)nya. Berapa
harga INC tersebut clan apakah sudah sesuai
denganhargayangdiharapkan.
BambangSupardiyono
* Soot ini be/urn dihitung INC maupun DNC
hanya barn dihitung koefisien koreksi sebesar
0,998 untuk rangkaian penguat /inier, yang
diharapkanni/ai INC mendekatini/ai INC PC
Ortecsekitar 0,05%.
M.SyamsaA
* Bagaimanapenjelasandari basil berupa kurva
radiokardiogramterbadapfsiologi atau fungsi
organGantung).
* Kenapadapatdisimpulkanbahwahila tidak ada
puncak ganda (double peak) ada terjadi
kelainandari fungsijantung.
BambangSupardiyono
* Berdasarkan kurva radiokardiogram dapat
*
dihitung parameter-parameterlungsi jantung
sehingga dapat didiagnosis kondisi jantung
sebagai contoh adalah Tpc yaitu parameter
waktu transit darah dalam paru-paru, apabila
Tpc antara (3-7,5) detikjantung dalam kondisi
"normal".
Secara fisis sirkulasi darah pada jantung
adalah dari bilik kanan keparu kembali ke
serambi kiri jantung dan masuk bilik kiri,
kemudian didistribusikan keseluruh tubuh.
Mekanisme sirkulasi darah tersebut dengan
teknik perunut akan menghasilkan kurva
dengan2 puncak. Dari hasilpengamatanpada
pasien yang menunjukkanJ puncak,sementara
ini termasuk kurva yang"unprediksi" penulis
belum berani mengatakanada kelainan pada
jantung. (periksapula jawaban pada saudara
Subari Santoso)
Download