BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A

advertisement
175
BAB V
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan
sebagai berikut.
1. Gerak dan irama dalam bentuk lagu dapat digunakan sebagai suatu model
pembelajaran bagi anak usia dini. Kecerdasan emosi yang menunjukkan
pemahaman kondisi emosi diri dan orang lain, serta pengekspresian kondisi emosi
tersebut menjadi indikator dalam pembelajaran yang diterapkan dalam penelitian
ini. Lagu-lagu bertema emosi, baik emosi positif maupun negatif, sebagai instrumen
dalam penelitian ini diterapkan sebagai upaya untuk meningkatkan kecerdasan
emosi positif dan mengendalikan emosi negatif. Adapun kondisi emosi yang
ditampilkan dalam penerapan pembelajarannya adalah rasa gembira, kasih sayang,
rasa sedih, marah, dan takut.
Dalam penerapan pembelajaran gerak berirama bagi anak usia dini terdapat
dua unsur utama, yaitu gerak dan irama/musik. Gerak dan irama tersebut dibuat
secara khusus untuk menampilkan kondisi emosi yang dimaksud dalam lagunya.
Gerak-gerak disusun sesuai dengan lagu dan kemampuan motorik anak serta
menggunakan prinsip-prinsip gerak, yaitu unsur tenaga, ruang, waktu. Di samping
itu, menggunakan pula kemampuan gerak lokomotor, non lokomotor, dan
manipulatif. Prinsip-prinsip gerak yang meliputi tenaga, ruang, dan waktu
Alis Triena, 2012
Pembelajaran Gerak Berirama …
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
176
disesuaikan dengan ekspresi yang ingin ditampilkan. Gerak untuk lagu yang
bertema gembira, tenaga yang cukup kuat, dengan ruang tenaga yang besar,
sedangan untuk waktu bergerak disesuaikan dengan irama lagu yang bertempo
cepat. Untuk lagu yang bertema kasih sayang, perilaku dan ekspresi untuk
menunjukkan kasih sayang lebih ditonjolkan, tenaga yang digunakan sedang,
dengan ruang gerak yang sedang pula, sedangkan waktu bergerak mengikuti ritme
lagu yang lembut. Pada lagu betema sedih, tenaga yang digunakan lemah, untuk
ruang geraknya pun memakai ruang besar dan kecil, sedangkan waktu bergerak
sangat lambat karena disesuaikan dengan lagunya yang bertempo lambat. Adapun
untuk gerak pada lagu bertema marah, menggunakan tenaga yang kuat dan
membutuhkan kemaksimalan ekspresi wajah, ruang gerak tidak begitu besar, dan
menggunakan tempo yang cepat. Lagu bertema takut, menggunakan tenaga yang
kuat dan lemah, ruang gerak yang diciptakan adalah ruang yang kecil, dan waktu
bergerak cepat dan sedang sesuai dengan tempo lagunya.
Adapun musik yang berupa lagu dibuat secara khusus untuk mendukung
gerak. Musik yang ditampilkan disesuaikan dengan karakteristik suara anak-anak
dan menggunakan syair yang mudah dinyanyikan anak, bahkan mereka dapat
melakukan geraknya, karena liriknya dibuat agar anak dapat langsung bergerak
sesuai dengan syair.
Dalam meningkatkan kecerdasan emosi yang dimaksudkan dalam penelitian
ini
adalah
anak
dapat
memahami
kondisi
Alis Triena, 2012
Pembelajaran Gerak Berirama …
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
emosi
dirinya
dan
mampu
177
mengekspresikannya secara wajar, sehingga orang lain memahami apa yang
dirasakan anak. Hal yang dapat dicontohkan dalam penelitian ini adalah
pengungkapan ekspresi gembira dengan loncat dan berteriak “horeeeee” atau saling
berpegang tangan dan berpelukan untuk menunjukkan kasih sayang terhadap teman.
Adapun mengendalikan emosi negatif adalah beberapa lagu dibuat agar anak dapat
memahami rasa sedih, marah, dan takut tidak diekspresikan secara berlebihan. Anak
semakin memahami bahwa untuk menunjukkan emosi-emosi negatif tidak harus
dengan menangis sekencang-kencangnya, berguling di lantai, memukul sesuatu,
atau menghindar sampai bertubrukan dengan orang lain ketika mengekspresikan
perasaan takut.
Dalam setiap lagu untuk menunjukkan kondisi emosi, selalu menampilkan
bagaimana anak dapat mengekspresikan kondisi emosi tertentu yang dapat ditiru
melalui syair-syairnya dan menguasai emosi negatif, dan mengendalikannya secara
wajar. Irama yang dirancang pun disesuaikan dengan maksud dalam lagu tersebut,
untuk lagu yang bertema gembira dibuat dengan tempo yang cepat, dengan
menggunakan modus mayor, harmoni sederhana dan bentuk teratur, untuk lagu
yang bertema sedih irama yang digunakan adalah tempo yang lambat dan modus
minor sesuai dengan syair yang membutuhkan ketenangan, bentuk ritme teratur dan
lambat, untuk emosi marah temponya cepat, menggunakan modus mayor, dan
bentuk tidak teratur, sedangkan untuk lagu dengan tema takut, temponya cepat,
menggunakan modus minor, ritmenya bervariasi dan tersentak-sentak, dan dengan
Alis Triena, 2012
Pembelajaran Gerak Berirama …
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
178
bentuk bagan lagu yang tidak teratur. Dari seluruh lagu yang digunakan dalam
penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa semua lagu menggunakan birama 4/4, yang
mengandung pengertian bahwa dalam satu birama terdapat 4 ketukan, setiap nada
yang bernilai ¼ mendapat satu ketukan. Jarak interval nada paling tinggi adalah 1
oktaf dengan bentuk perubahan bagan lagu yang teratur dan cenderung bergerak
maju. Nada dasar lagu mayoritas do = C.
2.
Dalam penerapan pembelajaran gerak berirama perlu dilakukan beberapa
tahapan. Sebagaimana yang dilakukan dalam penelitian ini, bahwa penerapannya
menggunakan 2 (dua) tahapan dalam 12 (dua belas), yaitu 6 (enam) pertemuan pada
tahapan stimulasi dan 6 (enam) pada tahapan penerapan pembelajaran gerak
berirama. Tahap stimulasi digunakan agar anak dapat merasakan langsung berbagai
kondisi emosi, mereka dapat mengekspresikannya secara spontan dan bahkan
diminta secara spontan, anak mampu memahami kondisi emosi tersebut melalui
ekspresi wajah. Tahap stimulasi terdiri dari beberapa kegiatan yang kesemuanya
mendukung pelaksanaan anak untuk memahami dan mengekspresikan kondisi
emosi diri sendiri, serta memahami kondisi emosi orang lain.
Dalam memahami dan mengekspresikan emosi diri, kegiatan yang dilakukan
adalah Merasakan Emosi Secara Spontan, Mengenali Emosi Gambar dan Emosi
Diri, Permainan Ekspresi Bebas, Permainan Gerak dan Lagu, Relaksasi Musik.
Adapun untuk memahami kondisi emosi orang lain meliputi kegiatan Kusioner dan
Alis Triena, 2012
Pembelajaran Gerak Berirama …
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
179
Pesan Berantai. Dari semua kegiatan, anak-anak dapat mengikutinya dengan baik,
bahkan hasilnya cukup memuaskan, mereka semakin terlihat lebih terkendali, tidak
meledak-ledak, dan mulai sikap empati kepada temannya.
Pada tahap penerapan pembelajaran gerak berirama, peneliti menyiapkan
lagu dan disertai gerak-gerak yang harus dilakukan anak. Lagunya memiliki syair
yang menggambarkan ekspresi setiap kondisi emosi, yaitu gembira, kasih sayang,
sedih, marah, dan takut. Gerak-geraknya pun mengikuti syair lagunya, dengan
demikian hal yang paling ditonjolkan adalah penguasaan ekspresi anak. Pelaksanaan
dilakukan di dalam dan luar ruangan, hal ini untuk mengetahui dan menanamkan
sikap percaya diri kepada anak untuk berani menampilkan ekspresi emosinya.
Selama kegiatan berlangsung dari setiap pertemuan, anak-anak dapat mengikuti dan
sudah hafal lagu dan gerak yang harus mereka lakukan. Ekspresi anak terlihat pada
setiap lagu, mereka seperti menghayati syair demi syair lagu tersebut. Pada saat
evaluasi pun menjadi sangat mudah bagi mereka untuk mampu mengekspresikan
dan memahami kondisi emosi orang lain. Sebagian besar dari mereka lebih mudah
untuk mengekspresikan sesuai dengan gerak yang ada pada lagu daripada mereka
harus mengekspresikan kembali yang berbeda dengan lagu yang sudah mereka
pelajari. Kemampuan anak dalam hal kecerdasan emosi berbeda-beda satu sama
lain, ada yang memang mereka sudah mampu mengendalikan emosinya dan
memahami emosi orang lain, ada pula yang masih tidak terkendali dan bersikap
acuh tak acuh pada orang lain. Oleh karena itu, perlu adanya upaya dari kita sebagai
Alis Triena, 2012
Pembelajaran Gerak Berirama …
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
180
orang tua dan guru untuk melatihnya sejak dini agar bermanfaat dalam kehidupan
interpersonal dan intrapersonal anak.
Secara umum, pembelajaran gerak berirama dapat meningkatkan kecerdasan
emosi anak usia dini. Hal tersebut terlihat pada peningkatan kemampuan
pemahaman anak terhadap pengenalan emosi diri dan mampu mengekspresikannya
dari setiap tahap, mulai pre test, tahap stimulasi, hingga tahap penerapan
pembelajarannya. Hal ini berarti tujuan penelitian terpenuhi dan hipotesis tindakan
terbukti, yaitu pembelajaran gerak berirama mampu meningkatkan kecerdasan
emosi anak usia dini.
B. Rekomendasi
Kemampuan memahami diri sendiri dan orang lain merupakan hal dapat
dikembangkan dalam pembentukan karakter anak. Dengan memahami diri dan
orang lain, anak menjadi lebih dapat mengendalikan perasaannya, menunjukkan
toleransi dan kasih sayang, serta memahami kebutuhan orang lain. Oleh karena itu,
perkembangan emosi dan sosial anak perlu dikembangkan secara optimal.
Masa anak-anak adalah fase pertama mereka mampu memahami bahwa satu
peristiwa bisa menimbulkan reaksi emosional yang berbeda pada setiap orang.
Dengan demikian, perlu adanya upaya untuk membantu mereka dalam
meningkatkan kecerdasan emosi anak, salah satunya adalah melalui pembelajaran
yang sangat disukai anak dan sesuai dengan perkembangan anak. Pembelajaran
Alis Triena, 2012
Pembelajaran Gerak Berirama …
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
181
gerak dan lagu yang ditawarkan dalam penelitian ini dapat dijadikan solusi untuk
guru dan orang tua yang peduli terhadap pengembangan emosi anak. Lagu-lagu
yang dirancang khusus dalam pelaksanaannya hanyalah contoh kecil untuk
dikembangkan lebih lanjut dan dibuat lebih baik lagi. Kegiatan belajar melaui gerak
dan lagu dengan tema kondisi emosi di Taman Kanak-kanak ini dapat menjadi suatu
pembelajaran untuk menyeimbangkan antara pelajaran kognitif, afektif dan
psikomotorik.
Berdasarkan temuan-temuan selama dilaksanakannya penelitian ini, peneliti
merekomendasikan kepada beberapa pihak yang berkewajiban dan bertanggung
jawab terhadap pengembangan kecerdasan emosi anak, diantaranya:
1. Bagi orang tua
Orang tua sebagai bagian dalam lingkungan anak memiliki peran penting
dalam pembentukan karakter anak, seyogyanya melakukan pengembangan
emosi dalam aktivitas keseharian anak di rumah, dengan cara orang tua mau
bertanya, peduli, dan menghargai perasaan mereka, sehingga anak semakin
dekat secara emosional, dan hal tersebut amat berharga ketika anak
membutuhkan seseorang untuk memahami keinginan dan kebutuhannya.
2. Bagi guru
Pengembangan emosi bagi anak amat penting untuk mengetahui kondisi
emosi anak pada saat awal pembelajaran. Hal ini karena mempengaruhi
perasaan dan minat anak dalam proses pembelajaran di sekolah. Dengan
Alis Triena, 2012
Pembelajaran Gerak Berirama …
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
182
demikian, perlu adanya melakukan latihan merasakan, mengenal, dan
mengekspresikan emosi sebagai pengalaman bagi anak dalam proses
membina hubungan dengan lingkungan sosialnya. Oleh karena itu, stimulasi
dan penerapan berbagai kegiatan yang dapat mengembangkan emosi anak
perlu dilakukan secara intensif agar anak dapat lebih memahami dirinya
sendiri dan hal yang ada di luar dirinya.
3. Bagi peneliti
Kecerdasan emosi melalui pembelajaran gerak beriramabagi anak usia dini
ini hanya sebatas pada dua aspek yaitu mengenal dan mengekspresikan
emosi. Oleh karena itu, diharapkan penelitian lanjutan lebih melengkapi
kecerdasan emosi dengan pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini.
Alis Triena, 2012
Pembelajaran Gerak Berirama …
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Download