BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemajuan era globalisasi membuat manusia dituntut untuk dapat mengetahui informasi yang berkembang cepat dengan teknologi-teknologi yang canggih sehingga kemampuan masyarakat untuk menerima informasi secara cepat menjadikan sumber daya manusia harus siap menghadapi era globalisasi. Salah satu cara untuk mencentak dan mempersiapkan sumber daya yang berkualitas adalah melalui proses pendidikan. Pendidikan menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 1 ayat (1) tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan: Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan program pembelajaran agar siswa secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampiran yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara. Sejalan dengan pendapat tersebut W.J.S. Poerwadarminta dalam Hamadi (2011: 18) menjelaskan bahwa, “pendidikan artinya memelihara dan melatih manusia”. Pendidikan merupakan usaha dan proses mengubah sikap dan tingkah laku manusia serta mendewasakan manusia melalui pengajaran dan pelatihan. Pendidikan menjadi wadah untuk mengubah tingkah laku manusia, sehingga menjadikan manusia menjadi pribadi yang berkualitas juga pribadi yang memiliki pola pikir yang luas. Menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas dapat dicapai melalui pembelajaran. Salah satunya dengan menggunakan media pembelajaran pada saat melakukan proses pembelajaran. Media pembelajaran merupakan alat yang digunakan oleh guru sebagai penyampai informasi. Media yang dipergunakan tentunya harus dapat merangsang pikiran, perasaan, 1 perhatian, dan kemampuan atau 2 keterampilan peserta didik sehingga mendorong terwujudnya tujuan pembelajaran. Mulyasa berpendapat dalam Kurikulum Satuan Pendidikan (KTSP), “tugas guru tidak hanya berperan menstransfer pengetahuan (transfer of knowledge) akan tetapi lebih dari itu yaitu membelajarkan anak supaya dapat berpikir integral dan komprehensif, untuk membentuk kompetensi dan pencapaian makna tertinggi” (2007: 204). Atas dasar tersebut, guru diharapkan mampu menciptakan media dan menggunakan media pembelajaran yang dapat mendukung dan memaksimalkan penguasaan materi peserta didik Media pembelajaran berbasis teknologi akan mencapai manfaat maksimal dalam mewujudkan tujuan pembelajaran. Jonassen dalam Daleh H. Schunk (2012: 450), Manfaat maksimal teknologi akan muncul ketika ia memberi daya dan membantu bangunan pemikiran dan pengetahuan. Penerapan teknologi yang relevan terhadap pembelajaran yang dibahas dalam bagian ini merupakan hal efektif untuk mencapai fungsi dari teknologi tersebut. Sejalan dengan pendapat tersebut Gagne dan Briggs (Azhar Arsyad 2011: 4) media pembelajaran adalah alat yang secara fisik digunakan untuk menyampaikan isi materi pengajaran (media yang dimaksudkan antara lain buku, tape reorder, kaset, video camera, vidio recorder, film, slide, foto, gambar, grafik, telivisi dan komputer). Selain itu, media pembelajaran tentunya dapat membantu peserta didik untuk menyiapkan dan menerima materi karena dapat dipergunakan secara mandiri di rumah. Media pembelajaran harus dikemas secara mencarik agar siswa tertarik dan antusias saat melakukan proses pembelajaran. Berdasarkan pengamatan awal yang dilakukan dalam proses pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di SMK Negeri 1 Miri Sragen, menunjukkan bahwa rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang dibuat oleh guru PKn tersebut hanya membuat satu rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) untuk semua kelas keahlian. Selain itu 3 Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang dibuat oleh guru hanya menggunakan metode pembelajaran ceramah bervariasi serta rencana pelaksanaan pembelajaran tidak menggunakan media pembelajaran yang menarik. Berdasarkan wawancara dengan guru PKn SMK Negeri 1 Miri Sragen Guru belum mampu menggunakan media pembelajaran yang menarik sebab guru tidak mempunyai waktu yang cukup untuk membuat media pembelajaran yang menarik. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan guru dalam mengembangkan media pembelajaran sangat terbatas. Kesibukan dalam mengurus administrasi lebih menyita waktu dibanding berinovasi dengan media pembelajaran yang dapat membantu peserta didik dalam memahami materi pembelajaran. Oleh sebab itu, guru dalam kegiatan pembelajaran cenderung didominasi metode ceramah yang disertakan metode tanya jawab dengan frekuensi relatif kecil. Kurangnya pemahaman dalam guru merancang rencana pelaksanaan pembelajaran yang hanya membuat satu rencana pelaksanaan pembelajaran untuk semua kelas. Mengakibatkan peserta didik kurang menguasai materi yang disampaikan. Hal ini dibuktikan nilai ulangan harian sebelumnya masih terdapat banyak peserta didik yang memiliki nilai di bawah kriteria ketuntasan minimal (KKM). Salah satunya yakni hasil ulangan harian kelas XI Teknik Ototronik 3 berjumlah 30 peserta didik yang mendapatkan nilai di atas kriteria ketuntasan minimal (KKM) sebanyak 10 peserta didik. Sebab tidak semua kelas mempunyai kemampuan yang sama untuk dapat memahami materi pembelajaran. Hal ini bertentangan dengan prinsip-prinsip penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran RPP (2012: 28), (1) memperhatikan perbedaan individu, (2) mendorong partisipasi aktif peserta didik, (3) mengembangkan budaya membaca dan menulis, (4) memberikan umpan balik dan tindak lanjut, (5) keterkaitan dan keterpaduan, & (6) menerapkan teknologi informasi dan komunikasi. 4 Berdasarkan hasil awal guru mengajar tingkat partisipasi peserta didik rendah ditunjukkan dengan satu sampai dua peserta didik yang mau dan mampu bertanya dan menjawab pertanyaan dari guru. Pada saat dilakukan diskusi kelompok hanya 10 dari 31 peserta didik yang terlibat. Ketika guru memberi pertanyaan secara lisan peserta didik tidak dapat mengungkapkan jawaban yang benar. Selain itu juga lebih banyak peserta didik yang berbicara dengan temannya dan bersikap acuh terhadap materi yang diajarkan. Menunjukkan bahwa peserta didik belum sepenuhnya aktif dalam pembelajaran dan belum menguasai materi yang diajarkan oleh guru. Penjelasan masalah-masalah yang telah dipaparkan, diharapkan pembelajaran PKn dapat menjadi lebih menarik, efektif, dan efisien dalam pencapaian kompetensi belajar. Salah satu metode alternatifnya adalah pembelajaran berbantuan komputer. Seperti yang dikemukakan oleh Wiji Susilowati berpendapat, ”Pembelajaran berbantuan komputer dapat berlangsung efektif dan efisien dalam pencapaian kompetensi belajar jika guru membuat program (software) pembelajaran yang baik dan teruji mutunya” (2007: 3). Salah satu media pembelajaran yang akan diteliti adalah dengan menggunakan software Mindjet mindmanager yang nantinya dapat berpengaruh atau tidak terhadap penguasaan materi pembelajaran. Terutama pada materi sistem hukum dan peradilan internasional pada mata pelajaran PKn. Materi pembelajaran yang bermacam-macam dibutuhkan media pembelajaran yang dapat membantu perserta didik memahami lebih mudah materi pemebelajaran. H. Omer Beydogan mengemukakan bahwa, “To make sure that the student overcomes these obstaclesneeds to be assisted in cognitive sense by employing techniques like brain stroming, clustering, and mind map” (2014: 19). Mind Map atau peta pikiran menurut Tony Buzan (2007:1), “cara termudah untuk menempatkan informasi ke dalam otak dan mengambil informasi ke luar otak”. Secara sederhana dijelaskan bahwa Mind Map adalah cara mencatat kreatif, 5 efektif, dan secara harfiah akan memetakan pikiran-pikiran. Penggunaan teknologi komputer akan membuat Mind Map yang disajikan akan lebih menarik perhatian peserta didik. Pada dasarnya software Mindjet mindmanager hampir sama konsepnya dengan konsep Mind Map Tony Buzan (2007: 11). Namun Mindjet mindmanager mempunyai banyak kelebihan dibanding dengan Mind Map Tony Buzan. Sebab software Mindjet mindmanager menggunakan bantuan teknologi komputer, sehingga praktis dalam pemakaian. Software Mindjet mindmanager mempunyai beberapa kelebihan dibanding dengan Mind Map Tony Buzan. Menurut Jubilee Enterprise (2008: 12) kelebihan yang dimiliki Mindjet mindmanager yaitu: tampilan aplikasi tidak jauh berbeda dengan MS.Word 2007, (2) dapat membuat pemetaan pikiran yang interaktif dan terorganisir, (3) dapat menyampaikan ide atau informasi secara efektif, menarik, dan mudah dipahami, (4) mudah untuk disimpan dan menampilkan kembali, (5) informasi dalam file dapat di revisi, (6) tersedia variasi gambar untuk mewakili ide-ide, (7) dapat terhubung dengan aplikasi microsoft, dan (8) tersedia pula fasilitas braindstroming. Mindjet mindmanager dapat menyajikan materi pembelajaran lebih menarik dan dapat merangsang peserta didik lebih banyak berkreativitas. Minjet mindmanager yang dapat digunakan untuk membuat peta pikiran lebih cepat dan menyenangkan. Menurut Nanang, dkk (2013: Vol. 1 No.1 halaman 3-4), “Mindjet mindmanager sangat fleksibel dapat mengganti dan memodifikasi peta pikiran”. Software ini memiliki kemampuan untuk membuat tautan (link) dengan aplikasi lainnya, misalnya power point, word,excel, macromedia flash, dan sebagainya. Media pembelajaran Mindjet mindmanager dapat digunakan untuk pelajaran PKn terutama pada materi Sistem Hukum dan Peradilan Internasional. Kriteria media yang dapat digunakan dalam pembelajaran PKn dikemukakan oleh Winarno (2012: 62), jenis media yang yang dapat digunakan atau dikembangkan dalam pembelajran PKn, yaitu: hal-hal yang bersifat visual, seperti bagan, matriks, gambar, data dan lain-lain, (2) hal-hal yang bersifat materiil, seperti model dan benda contoh, (3) gerak, sikap, dan perilaku, seperti simulasi, 6 bermain peran, role playing, dan (4) cerita, kasus yang mengundang dilema moral. Minjet mindmanager ini dapat membantu peserta didik dalam menguasai materi pembelajaran PKn. Karena, Mindjet mindmanager membantu mentransformasikan dari ide, pemikiran, strategis, dan informasi ke dalam Mindjet mindmanager untuk diimplementasikan. Mindjet mindmanager akan membantu dengan cara yang efektif menangkap, mengorganisasi, dan mengkomunikasi informasi-informasi maupun ide-ide (2005: 8). Selain itu peserta didik tidak perlu fokus untuk mencatat materi di papan tulis atau yang didikte oleh guru. Dengan menggunakan Mindjet mindmanager ini peserta didik hanya perlu membaca dan mengetahui inti materi yang ditampilkan oleh guru. Apabila dicatat peserta didik dapat mencatat menggunakan bahasa peserta didik sendiri. Sehingga apa yang dicatat oleh peserta didik dapat lebih mudah dipahami dan diingat oleh peserta didik sendiri. Penjelasan teori yang telah dipaparkan sejalan dengan penelitian yang relevan Nanang dkk. (2013). Pengembangan media pembelajaran dengan menggunakan aplikasi Mindjet Mindmanager 9 untuk siswa SMA pada pokok bahasan alat optik. Hasil penelitian media Mindjet Mindmanager 9 pada pokok bahasan alat optik termasuk kriteria sangat baik untuk dimanfaatkan sebagai media pembelajaran, yang ditunjukkan dari penilaian ahli media dan peserta didik memberikan rata-rata nilai 91,77%. Penelitian tentang Mindjet mindmanager juga dilakukan oleh Dini Devi Aryani. (2015). Pengembangan media pembelajaran akuntansi dengan aplikasi Mindjet Mindmanager 9 pada kompetensi dasar pencatatan transaksi akuntasi perusahaan dagang untuk siswa kelas x akuntansi 1 di SMK Koperasi Yogyakarta tahun ajaran 2014/2015. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kelayakan media pembelajaran Akuntansi dengan aplikasi Mindjet mindmanager 9 sebagai media pembelajaran berdasarkan penilaian: 1) Ahli Materi diperoleh rata-rata 7 skor 4,73 yang termasuk dalam kategori Sangat Layak, 2) Ahli Media diperoleh rata-rata skor 4,10 yang termasuk dalam kategori Layak, dan 3) Praktisi Pembelajaran Akuntansi diperoleh rata-rata skor 4,07 yang termasuk dalam kategori Layak. Respon siswa terhadap media ini pada saat dilakukan uji coba perorangan, uji coba kelompok kecil dan uji coba lapangan rata-rata menunjukkan respon positif dengan mendapatkan persentase ≥ 65% setiap indikatornya. Berdasarkan paparan latar belakang di atas, peneliti memberikan salah satu solusi alternatif permasalahan dalam pembelajaran yaitu dengan menggunakan media Mindjet mindmanager. Sebab dalam penelitian tersebut dapat dikatakan bahwa, media pembelajaran Mindjet mindmanager memberikan pengaruh positif terhadap penguasaan materi juga dapat meningkatkan rata-rata nilai hasil belajar peserta didik. Sehingga peneliti tertarik untuk meneliti penggunaan media pembelajaran Mindjet mindmanager yang digunakan peserta didik dalam menguasai materi sistem hukum dan peradilan internasional pada mata pelajaran PKn. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat diidentifikasi masalah-masalah sebagai berikut: 1. Guru belum mampu menggunakan media pembelajaran yang menarik. 2. Guru membuat rencana pelaksanaan pembelajaran tidak menggunakan media pembelajaran yang menarik. 3. Guru membuat rencana pelaksanaan pembelajaran yang tidak sesuai dengan kemampuan peserta didik membuat peserta didik belum dapat menguasai materi. 4. Guru menggunakan metode pembelajaran ceramah bervariasi. 5. Peserta didik belum mampu menjawab pertanyaan yang diutarakan oleh guru. 8 C. Pembatasan Masalah Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang telah diuraikan di atas maka pembatasan masalah ini dapat dibatasi pada masalah-masalah yang mempunyai kaitan antara media pembelajaran Mindjet mindmanager dengan penguasaan materi sistem hukum dan peradilan internasional. D. Rumusan Masalah Berdasarkan pada identifikasi masalah dan pembatasan masalah maka permasalah penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut : “Adakah ada pengaruh media pembelajaran Mindjet mindmanager terhadap penguasaan materi hukum dan peradilan internasional pada mata pelajaran PKn (Studi pada siswa kelas XI Program Keahlian Teknik Instalansi Tenaga Listrik di SMK Negeri 1 Miri Sragen 2016)?”. E. Tujuan Penelitian Sesuai dengan rumusan masalah yang telah diuraikan di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh penggunaan media pembelajaran Mindjet mindmanager terhadap penguasaan materi hukum dan peradilan internasional pada mata pelajaran PKn Studi pada siswa kelas XI Program Keahlian Teknik Instalansi Tenaga Listrik di SMK Negeri 1 Miri Sragen 2016. F. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis a. Sebagai pengembangan aplikasi teori penggunaan media dalam proses pembelajaran menurut Ertmer yaitu, memasukkan teknologi dalam pembelajaran sebagai cara untuk menghilangkan rintangan untuk menciptakan keberhasilan pembelajaran yang optimal. Teori tersebut, 9 dapat mendukung pengembangan pembelajaran PKn dengan menggunakan media pembelajaran Mindjet Mindmanager. b. Menambah ilmu pengetahuan tentang penerapan media pembelajaran Mindjet mindmanager terhadap penguasaan materi peserta didik. c. Sebagai bahan perbandingan, pertimbangan dan pengembangan serta acuan bagi penelitian selanjutnya sehingga dapat mengembangkan media pembelajaran yang tepat dan terarah guna meningkatkan penguasaan kompetensi dasar peserta didik. 2. Manfaat Praktis a. Menjadi sarana bagi penulis untuk mengembangkan kemampuan penalaran, membentuk pola pikir ilmiah. b. Memberikan informasi dan wawasan bagi pihak sekolah pada umumnya dan guru mata pelajaran Pendidikan Kearganegaraan pada khususnya, mengenai media pembelajaran Mindjet mindmanager untuk meningkatkan penguasaan materi hukum dan peradilan internasional pada pembelajaran PKn. c. Dengan menggunakan media pembelajaran Mindjet mindmanager diharapkan dapat meningkatkan penguasaan materi hukum dan peradilan internasional pada pembelajaran PKn. d. Penggunaan media pembelajaran Mindjet mindmanager memberikan pengalaman dan wawasan baru kepada peserta didik.