Pengetahuan Ibu Hamil tentang Tanda Bahaya

advertisement
Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil tentang Tanda Bahaya…
GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TENTANG KEHAMILAN
RESIKO TINGGI DIPUSKESMAS PEKAUMAN BANJARMASIN
Tika Febriyani*, Ahmad Syahlani1, Agus Muliyawan2
1
STIKES Sari Mulia Banjarmasin
2
AKBID Sari Mulia Banjarmasin,
*Korespondensi Penulis. Telepon: 082155733275,
E- mail : [email protected]
ABSTRAK
Latar Belakang : Kehamilan suatu hal yang fisiologis, namun setiap kehamilan berpotensi menjadi
patologis. Sekitar 15% dari seluruh wanita yang hamil akan berkembang menjadi komplikasi
berkaitan dengan kehamilannya dan mengancam jiwanya. Antenatal Care salah satu upaya
pencegahan awal dari faktor resiko kehamilan. Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan
dengan wawancara terhadap 10 ibu hamil mengenai pengetahuan tentang tanda bahaya
kehamilan, didapatkan dari 10 ibu hamil yang tidak melakukan kunjungan ANC, 7 orang
diantaranya tidak mengenal tanda bahaya kehamilan, hanya 3 orang ibu hamil yang dapat
menyebutkan tanda bahaya kehamilan.
Tujuan : Menganalisa hubungan pengetahuan ibu hamil tentang tanda bahaya kehamilan dengan
kunjungan ANC di Puskesmas Alalak Tengah Banjarmasin
Metode : Dengan pendekatan Cross Sectional. Populasi penelitian ini adalah semua ibu hamil
trimester III di Puskesmas Alalak Tengah Banjarmasin berjumlah 169 orang. Jumlah sampel 30.
Teknik sampling menggunakan Purposive random sampling. Pengumpulan data menggunakan
data primer dan sekunder. Analisa data dengan analisa deskriptif.
Hasil : Menurut hasil uji Somers’d dengan α = 0,05 didapat nilai ρ = 0,000 berarti Ha diterima,
terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan ibu hamil tentang tanda bahaya kehamilan
dengan kunjungan ANC
Kesimpulan : Pengetahuan ibu hamil tentang tanda bahaya kehamilan dengan kunjungan ANC
dimana semakin tinggi pengetahuan ibu hamil tentang tanda bahaya kehamilan maka
kemungkinan untuk melakukan kunjungan ANC juga semakin besar.
Kata Kunci: Pengetahuan, Tanda Bahaya Kehamilan, Kunjungan ANC.
1
Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil tentang Tanda Bahaya…
PENDAHULUAN
lebih dikenal dengan Ante Natal Care yang
Kehamilan adalah suatu hal
fisiologis
atau
bagian
terpenting
dari
kehamilan. Dengan memeriksakan secara
patologis
teratur diharapkan dapat mendeteksi lebih
sehingga bidan harus dapat melakukan upaya
dini keadaan-keadaan yang mengandung
promotif dan preventif untuk mengantisipasi
resiko kehamilan atau persalinan, baik bagi
terjadinya komplikasi dan kelainan dalam
ibu maupun janin (Prawirohardjo, 2010).
berpotensi
Namun
merupakan
setiap
kehamilan
alamiah.
yang
menjadi
kehamilan (Indrayani,2011).
World Health Organization (WHO)
Salah satu faktor yang berpengaruh
memperkirakan bahwa sekitar 15% dari
terhadap tingginya angka kematian ibu
seluruh
adalah sikap dan perilaku ibu itu sendiri
berkembang
selama
oleh
berkaitan dengan kehamilannya, serta dapat
pengetahuan ibu terhadap kehamilannya.
mengancam jiwanya. Dari 5.600.000 wanita
Beberapa faktor yang melatarbelakangi
hamil di Indonesia, sebagian besar akan
resiko
mengalami komplikasi atau masalah yang
hamil
kematian
dan
ibu
didukung
tersebut
kurangnya partisipasi masyarakat
adalah
yang
kedudukan
sosial
keluarga rendah,
budaya
yang
tidak
yang
menjadi
hamil
komplikasi
akan
yang
bisa menjadi fatal (Fadlun,2011).
disebabkan tingkat pendidikan ibu rendah,
kemampuan ekonomi
wanita
Antenatal Care (ANC) sebagai salah
satu upaya pencegahan awal dari faktor
resiko
kehamilan.
Menurut
Organisasi
mendukung. Jika ditarik lebih jauh beberapa
Kesehatan Dunia (WHO) Antenatal Care
perilaku tidak mendukung tersebut juga bisa
untuk mendeteksi dini terjadinya resiko
membawa
2008).
tinggi terhadap kehamilan dan persalinan
Dimasa kehamilan diperlukan pengawasan
juga dapat menurunkan angka kematian ibu
atau pemeriksaan secara teratur atau yang
dan memantau keadaan janin. Idealnya bila
resiko
(Elverawati,
2
Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil tentang Tanda Bahaya…
tiap wanita hamil mau memeriksakan
pembangunan
Millenium
Development
kehamilannya, bertujuan untuk mendeteksi
Goals (MDGs) (Pudiastuti, 2011).
kelainan-kelainan yang mungkin ada atau
Menurut data dari Dinas Kesehatan
akan timbul pada kehamilan tersebut lekas
Provinsi Kalimantan Selatan pada tahun
diketahui, dan segera dapat diatasi sebelum
2012 Angka Kematian Ibu (AKI) 120 per
berpengaruh tidak baik terhadap kehamilan
100 ribu kelahiran hidup berdasarkan
tersebut dengan melakukan pemeriksaan
Milenium
antenatal care (Winkjosastro, 2006).
(Profil Kesehatan Indonesia, 2013).
Diperkirakan
setiap
Development
Goal
(MDGs)
tahunnya
Menurut data dari Dinas Kesehatan
300.000 ibu di dunia meninggal ketika
Kota Banjarmasin pada tahun 2014 Angka
melahirkan. Sebanyak 99% kasus kematian
Kematian Ibu (AKI) sebanyak 117 per
ibu terjadi di negara berkembang. Hal ini
11.915 kelahiran hidup (Profil Kesehatan
terungkap berdasarkan laporan terbaru yang
Indonesia, 2015).
dirilis United Nations Population Fund
Banyak
faktor
terjadinya
yang
melatar
hal
tersebut.
(UNFPA). Sampel dari studi ini dilakukan
belakangi
di 58 negara di dunia, termasuk Indonesia
Diantaranya
(Pudiastuti,2011).
mengenai jenis komplikasi dalam masa
wanita
tidak
mengetahui
Tahun 2011 Angka Kematian Ibu
kehamilan, serta cakupan wanita hamil yang
(AKI) di Indonesia mencapai 228 kasus per
memeriksakan dirinya di fasilitas kesehatan
100.000 kelahiran hidup. Diperkirakan
lebih
10.500
(Sulistyawati, 2011).
ibu
di
Indonesia
mati
saat
melahirkan tiap tahunnya. Pada 2015 AKI
rendah
dari
target
PWS-KIA
Studi pendahuluan dilakukan oleh
ditargetkan turun menjadi 102 kasus per
peneliti
pada
bulan
Desember
2015,
100.000 kelahiran untuk mencapai tujuan
berdasarkan data yang didapat dari Dinas
3
Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil tentang Tanda Bahaya…
Kesehatan Kota Banjarmasin didapatkan
penurunan ibu hamil yang melakukan
data bahwa kunjungan ANC di Puskesmas
kunjungan ANC di Puskesmas tersebut.
alalak Selatan (99%), Puskesmas Pekauman
dari 1.131 ibu hamil
Berdasarkan studi pendahuluan yang
99,8% yang
dilakukan oleh peneliti pada bulan mei 2016
melakukan kunjungan ANC, Puskesmas
dengan wawancara terhadap 10 orang ibu
Kuin Raya dari 765 ibu hamil 92,2% yang
hamil mengenai pengetahuan tentang tanda
melakukan kunjungan ANC, Puskesmas
bahaya kehamilan, didapatkan dari 10 orang
Alalak Tengah dari 159 ibu hamil 88%
ibu hamil yang tidak melakukan kunjungan
yang melakukan kunjungan ANC.
ANC, 7 orang diantaranya tidak mengenal
Berdasarkan data tiga tahun terakhir
tanda bahaya kehamilan, hanya 3 orang ibu
yang diperoleh dari Dinas Kesehatan Kota
hamil yang dapat menyebutkan macam-
Banjarmasin, di Puskesmas Alalak Tengah
macam tanda bahaya kehamilan tetapi
Banjarmasin
penunurunan
mereka tetap tidak melakukan kunjungan
ibu
ANC karena tidak mengeluh apa-apa
kunjungan
mengalami
ANC
pada
hamil.
Berdasarkan data yang ada didapatkan
terhadap kehamilannya.
jumlah ibu hamil pada tahun 2013 dari 101
Berdasarkan latar belakang tersebut
ibu hamil hanya 89% yang melakukan
peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
kunjungan ANC, pada tahun 2014 dari 96
yang berjudul “Hubungan Pengetahuan Ibu
ibu hamil hanya 98% yang melakukan
Hamil Tentang Tanda Bahaya Kehamilan
kunjungan ANC dan pada tahun 2015 dari
Dengan Kunjungan ANC Di Puskesmas
159 ibu hamil hanya 88% yang melakukan
Alalak Tengah Banjarmasin”
kunjungan ANC. Berdasarkan dari data
yang didapat tiga tahun terakhir didapatkan
dari tahun 2014 sampai 2015 mengalami
BAHAN DAN METODE
Lokasi Penelitian ini dilaksanakan di
Puskesmas
Alalak
Tengah
Banjarmasin.
4
Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil tentang Tanda Bahaya…
Sasaran dalam penelitian ini adalah seluruh ibu
menggunakan jumlah sampel minimal yaitu 30
hamil trimester III di Puskesmas Alalak Tengah
sampel.
Banjarmasin
Metode
Jenis
yang
digunakan
dalam
data
yang
digunakan
dalam
penelitian ini adalah data primer dan sekunder.
penelitian ini adalah survey analitik. Metode
Data
analitik adalah suatu metode yang meneliti hal
pengumpulan data berupa pengisian kuesioner
yang sudah ada tanpa perlakuan sengaja untuk
tentang tanda bahaya kehamilan dan kunjungan
membangkitkan atau menimbulkan suatu gejala
ANC. Data sekunder yang digunakan yaitu data
atau keadaan (Notoatmodjo, 2007).
yang di peroleh dari data di Puskesmas Alalak
Variabel dalam penelitian ini adalah
pengetahuan tentang tanda bahaya kehamilan
primer
menggunakan
instrument
Tengah dan Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin
tentang jumlah ibu hamil.
dan kunjungan ANC pada ibu hamil.
Analisis data yang digunakan seperti
Populasi dalam penelitian ini adalah
langkah-langkah berikut : pengumpulan data
seluruh ibu hamil trimester III di Puskesmas
(editing, coding, skoring dan tabulating) serta
Alalak Tengah Banjarmasin yang berjumlah
menggunakan analisis univariat dan analisis
169 orang karena pada trimester III jumlah
bivariat.
kunjungan pada trimester I dan II dapat kita
HASIL
ketahui.
DATA
Teknik pengambilan
sampel
dalam
penelitian ini menggunakan metode purposive
PENELITIAN
DAN
ANALISA
Hasil penelitian yang diperoleh yaitu :
1.
Karakteristik Ibu Hamil
random sampling. Purposive random sampling
Karakteristik
responden
pada
adalah penentuan sampel dengan pertimbangan
penelitian yang dilakukan terhadap 30 ibu
tertentu
hamil
(Sugiyono,
2008).
Penelitian
ini
di
Puskesmas
Alalak
Tengah
Banjarmasin meliputi :
5
Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil tentang Tanda Bahaya…
a.
Umur
Berdasarkan tabel 2 diatas dapat
Berdasarkan
didapatkan,
data
umur
Puskesmas
ibu
yang
dilihat sebagian besar ibu hamil di
di
Puskesmas Alalak Tengah Banjarmasin
Tengah
berpendidikan SMA yaitu sebanyak 13
hamil
Alalak
Banjarmasin seperti tabel dibawah ini :
Tabel 1 Distribusi umur ibu hamil di Puskesmas Alalak
Tengah Banjarmasin
B
e
Kategori Umur
20-30 tahun
31-40 tahun
>40 tahun
Jumlah
Frekuensi
17
9
4
30
orang (43,3%).
c.
Persentase (%)
56,7
30
13,3
100
Pekerjaan
Berdasarkan data yang didapatkan,
pekerjaan ibu hamil di Puskesmas
r
Alalak Tengah Banjarmasin seperti
Berdasarkan tabel 1 diatas dapat
tabel dibawah ini :
dilihat sebagian besar ibu hamil di
Puskesmas
Alalak
Tabel 3 Distribusi pekerjaan ibu hamil di Puskesmas Alalak
Tengah Banjarmasin
Pekerjaan
Frekuensi
Persentase (%)
IRT
24
80
Swasta
6
20
Jumlah
30
100
Tengah
Banjarmasin berusia 20 sampai 30
tahun
yaitu
sebanyak
17
orang
Berdasarkan tabel 3 diatas dapat
(56,7%).
dilihat sebagian besar ibu hamil di
b.
Pendidikan
Puskesmas Alalak Tengah Banjarmasin
Berdasarkan
data
yang
hanya menjadi Ibu Rumah Tangga yaitu
didapatkan, pendidikan ibu hamil di
sebanyak 24 orang (80%).
Puskesmas
Alalak
Tengah
d.
Paritas
Banjarmasin seperti tabel dibawah ini :
Berdasarkan
Tabel 2 Distribusi pendidikan ibu hamil di Puskesmas
Alalak Tengah Banjarmasin
Pendidikan
Frekuensi
Persentase
(%)
SD
6
20
SMP
8
26,7
SMA
13
43,3
Perguruan Tinggi
3
10
Jumlah
30
100
didapatkan,
Puskesmas
data
paritas
ibu
Alalak
yang
hamil
di
Tengah
Banjarmasin seperti tabel dibawah ini :
Tabel 4 Distribusi paritas ibu hamil di Puskesmas Alalak
Tengah Banjarmasin
6
Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil tentang Tanda Bahaya…
Paritas
Tidak ada
Anak 1
>Anak 2
Jumlah
Frekuensi
12
11
7
30
sebanyak 15 orang (50%), dilanjutkan
Persentase (%)
40,0
36,7
23,3
100
dengan ibu hamil yang memiliki
pengetahuan baik sebanyak 8 orang
Berdasarkan tabel 4 diatas dapat
(26,7%) dan 7 orang (23,3%) ibu
dilihat sebagian besar ibu hamil di
hamil memiliki pengetahuan yang
Puskesmas Alalak Tengah Banjarmasin
cukup.
adalah ibu hamil anak pertama yaitu
b.
sebanyak 12 orang (40%).
2.
Berdasarkan data yang didapatkan,
Analisis Univariat
Analisis
kunjungan ANC di Puskesmas Alalak
Univariat
hubungan
Tengah
pengetahuan ibu hamil tentang tanda
Pengetahuan
data
Alalak
tabel
yang
Berdasarkan tabel 6 diatas dapat
didapatkan, pengetahuan ibu hamil di
Puskesmas
seperti
Tabel 6 Distribusi kunjungan ANC di Puskesmas Alalak
Tengah Banjarmasin
Kunjungan
Frekuensi
Persentase (%)
ANC
Cukup
10
33,3
Tidak cukup
20
66,7
Jumlah
30
100
di Puskesmas Alalak Tengah Banjarmasin.
Berdasarkan
Banjarmasin
dibawah ini :
bahaya kehamilan dengan kunjungan ANC
a.
Kunjungan ANC
dilihat
Tengah
sebagian
melakukan
Banjarmasin seperti tabel dibawah ini :
cukup
Tabel 5 Distribusi Pengetahuan Ibu Hamil Di Puskesmas
Alalak Tengah Banjarmasin
Tingkat
Frekuensi
Presentase (%)
Pengetahuan
Baik
8
26,7
Cukup
7
23,3
Kurang
15
50,0
Jumlah
30
100
besar
kunjungan
yaitu
sebanyak
ibu
yang
yang
tidak
20
orang
(66,7%) dan ibu hamil yang cukup
melakukan kunjungan ANC hanya 10
orang (33,3%).
Berdasarkan tebel 5 diatas dapat
dilihat sebagian besar ibu memiliki
pengetahuan
yang
kurang
yaitu
3.
Analisis Bivariat
7
Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil tentang Tanda Bahaya…
Analisis bivariat antara pengetahuan
positif maka semakin tinggi pengetahuan
ibu hamil tentang tanda bahaya kehamilan
ibu hamil tentang tanda bahaya kehamilan
dengan kunjungan ANC di Puskesmas
maka
Alalak Tengah Banjarmasin dapat dilihat
kunjungan ANC juga akan semakin besar.
pada tabel berikut :
1
6,67
14
untuk
melakukan
PEMBAHASAN
Tabel 7 Tabel silang antara pengetahuan ibu hamil tentang tanda
bahaya kehamilan dengan kunjungan ANC di Puskesmas
Alalak Tengah Banjarmasin.
Kunjungan ANC
Pengeta
Jumlah
huan
P
R
Cukup
Tidak
Val
Cukup
ue
Fr
(%)
Fr
(%)
Fr
(%)
Baik
7
87,5
1
12,5
8
100
0,00
0,544
0
Cukup
2
28,5
5
71,42
7
100
8
Kurang
kemungkinan
93,33
15
1.
Pengetahuan Ibu Hamil tentang Tanda
Bahaya Kehamilan
Hasil analisa menunjukkan bahwa
dari 30 ibu hamil mayoritas memiliki
pengetahuan yang kurang tentang tanda
100
bahaya kehamilan 50,0%. Menurut penulis
Jumlah
30
dari hasil penelitian yang telah dilakukan
Berdasarkan tabel 4.7 diatas dapat
dilihat
sebagian
besar
ibu
memiliki
pengetahuan yang kurang dan kunjungan
ANC tidak cukup yaitu sebanyak 15 orang
pengetahuan yang kurang tentang tanda
bahaya kehamilan dikarenakan karena
mayoritas ibu hamil berpendidikan dasar
(SD-SMP)
(50%).
Berdasarkan
Hasil
uji
analisis
didapatkan nilai p= 0.000 < ɑ=0.05, Ho
ditolak Ha diterima hal ini berarti ada
hubungan
masih adanya responden yang memiliki
yang
bermakna
antara
pengetahuan ibu hamil tentang tanda
bahaya kehamilan dengan kunjungan ANC.
Kekuatan hubungan 0,544 kearah yang
46,7%,
dimana
tingkat
pendidikan sangat mempengaruhi tingkat
pengetahuan seseorang. Ibu hamil juga
mayoritas bekerja sebagai ibu rumah
tangga 80,0% sehingga ibu beralasan untuk
tidak mengikuti kegiatan penyuluhan yang
diadakan oleh puskesmas dengan alasan
sibuk mengerjakan pekerjaan rumah tangga
8
Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil tentang Tanda Bahaya…
dan
sibuk
mengantar
untuk
pedidikan kesehatan kepada setiap ibu
sekolah dank arena ada kejadian salah satu
hamil khususnya tentang tanda bahaya
oknum tidak bertanggung jawab yang
kehamilan dengan mendatangi rumah ibu
mendatangi rumah ibu hamil dengan
hamil
mengatas
kesehatan
memperhatikan keadaan ibu dan janinnya.
melakukan pemeriksaan kepada ibu hamil
Dengan demikian diharapkan ibu hamil
sehingga janin meninggal dunia didalam
dapat memiliki pengetahuan yang baik
perut mengakibatkan timbul rasa ketakutan
tentang tanda bahaya kehamilan.
namakan
anaknya
petugas
dan trauma untuk melakukan kunjungan
ANC
di
Puskesmas
Alalak
Tengah
Banjarmasin.
satu
persatu
agar
ibu
lebih
Berdasarkan dari penelitian yang
dilakukan pada 30 responden dengan
menggunakan kuesioner banyak yang salah
Hal ini menunjukkan bahwa perilaku
dalam menjawab pernyataan pada nomor 3,
ibu yang tidak ingin mengetahui tentang
6, 8 dan 15. Pada pernyataan nomor 3
informasi yang diberikan dan kurangnya
membahas tentang kunjungan ANC yaitu
kesadaran
memeriksakan
ibu
untuk
mendapatkan
kehamilan
pada
usia
informasi tentang ibu dan janinnya. Ibu
kehamilan 0-3 bulan boleh dilakukan 1 kali
hamil
memeriksakan
saja, banyak ibu hamil yang beranggapan
kehamilannya secara teratur menyebabkan
bahwa pernyataan tersebut salah karena ibu
tidak terdeteksinya tanda bahaya dan
hamil beranggapan bahwa pada trimester 1
komplikasi yang terjadi pada saat hamil
itu harus sering-sering periksa minimal 3
atau pada saat persalinan yang akan
kali bukan 1 kali. Pada kuesioner tentang
mengancam kesehatan dirinya dan janin
tanda bahaya pada nomor 6 yaitu bengkak
yang dikandungnya. Oleh karena itu perlu
pada seluruh tubuh adalah hal yang sangat
dilakukan
membahayakan
yang
tidak
promosi
kesehatan
atau
bagi
ibu
dan
janin,
9
Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil tentang Tanda Bahaya…
sebagian besar ibu hamil yang berada di
sebagian besar juga banyak ibu hamil yang
Puskesmas Alalak Tengah Banjarmasin
salah dalam menjawab pernyataan ini
beranggapan bahwa hal tersebut adalah hal
karena mereka masih mengikuti budaya
yang wajar padahal jika tanda bahaya
yang salah dan berasumsi bahwa orang tua
tersebut tidak segera ditangani maka akan
mereka juga dulu melakukan hal yang
terjadi kematian pada ibu dan janin. Pada
sama dan tidak mengalami masalah apa-
pernyataan nomor 8 membahas tentang
apa pada saat melahirkan, padahal jika
tanda bahaya kehamilan yaitu janin yang
sakit perut yang hebat sebaiknya lakukan
tidak bergerak selama 3 jam adalah tanda
pemeriksaan ke tenaga kesehatan terdekat
bahwa janin sedang tidur, banyak ibu hamil
karena jika sakit perut yang hebat dan
salah dalam menjawab pernyataan ini
dilakukan pemijatan akan bertambah sakit
karena mereka beranggapan bahwa hal
pada ibu dan bayi juga bisa mengalami
tersebut adalah hal yang biasa padahal jika
kematian.
dalam waktu 3 jam bayi tidak bergerak
sebaiknya
langsung
2.
Kunjungan ANC
melakukan
Hasil analisa menunjukkan bahwa
pemeriksaan ke bidan, puskesmas atau
dari 30 ibu hamil mayoritas yang tidak
rumah sakit terdekat karena ditakutkan
cukup dalam melakukan kunjungan ANC
bayi
66,7%.
meninggal
diketahui
dan
didalam
perut
mengakibatkan
tanpa
Listianingrum
(2008)
dalam
infeksi
penelitiannya juga menemukan hasil bahwa
didalam rahim. Pada pernyataan nomor 15
dari 31 responden terdapat 11 respoden
membahas tentang salah satu contoh tanda
yang tidak patuh dalam melakukan ANC.
bahaya kehamilan yaitu saat perut ibu
Hasil penelitian tersebut masih adanya ibu
hamil sakit yang hebat, maka sebaiknya di
hamil yang tidak patuh dalam melakukan
urut oleh dukun kampong atau tukang pijat,
ANC, menunjukkan bahwa ketidakpatuhan
10
Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil tentang Tanda Bahaya…
dipengaruhi oleh tingkat pengetahuan ibu
Dilihat dari hasil penelitian yang
hamil yang cenderung masih kurang.
dilakukan terhadap 30 ibu hamil yang
Kepatuhan ibu hamil juga dipengaruhi oleh
datang melakukan kunjungan ANC di
tingkat
yang
Puskesmas Alalak Tengah Banjarmasin
mayoritas pendidikan dasar dan bekerja
66,7% ibu hamil yang tidak cukup dalam
sebagai IRT. Pendidikan yang rendah
melakukan kunjungan ANC dan 50% ibu
menyebabkan pengetahuan yang rendah
hamil
pula sehingga mempengaruhi kepatuhan
tentang tanda bahaya kehamilan. Dari ibu
ibu hamil dalam melakukan ANC artinya
hamil yang mayoritas berada pada umur
semakin baik pengetahuan ibu hamil tanda
20-30 tahun 56,7%, berpendidikan dasar
bahaya kehamilan maka semakin patuh
SD-SMP 46,7%, sebagai Ibu Rumah
pula ia melakukan kunjungan ANC. Sesuai
Tangga
dengan teori yang dikemukakan oleh
mayoritas
Budiharto (2010) bahwa perilaku kesehatan
Menurut asumsi peneliti dalam penelitian
seseorang
oleh
ini, pengetahuan ibu hamil tentang tanda
dimana
bahaya kehamilan sangat mempengaruhi
dalam penelitian ini yaitu pengetahuan ibu
kepatuhan ibu hamil dalam melakukan
hamil tentang tanda bahaya kehamilan
pemeriksaan
pendidikan
sangat
pengetahuan
tentang
mempengaruhi
3.
ibu
hamil
dipengaruhi
penyakit
kepatuhannya
dalam
memiliki
(IRT)
pengetahuan
80%
dan
dengan paritas
ibu
kurang
hamil
0 (40,0%).
kehamilan (antenatal care). Dimana
melakukan ANC.
semakin tinggi tingkat pengetahuan ibu
Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil tentang
hamil maka kemungkinan semakin patuh
Tanda Bahaya Kehamilan dengan
pula dalam melakukan kunjungan ANC.
Kunjungan ANC
Sesuai dengan teori yang dikemukakan
oleh
Azwar
(2007)
dimana
menurut
11
Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil tentang Tanda Bahaya…
fungsinya
pengetahuan
merupakan
bahaya kehamilan yang memungkinkan
dorongan dasar untuk ingin tahu, untuk
terjadi
mencari
melakukan
penalaran,
dan
untuk
pada
setiap
upaya
ibu
hamil
untuk
dan
mencegah
mengorganisasikan penalarannya. Adanya
terjadinya tanda bahaya kehamilan dan
unsur
konsistensi
mengantisipasi bahaya yang akan terjadi
dengan apa yang diketahui oleh individu
dengan cara patuh melakukan antenatal
akan disusun, ditata kembali atau diubah
care.
sedemikian rupa, sehingga tercapai suatu
dikemukakan
konsistensi dimana dalam penelitian ini
kepatuhan merupakan perubahan sikap dan
semakin tinggi tingkat pengetahuan ibu
perilaku individu yang dimulai dengan
hamil, semakin baik pula ibu melaksanakan
tahap identifikasi, menjadi ienteralisasi
Antenatal Care.
salah satunya berupa kepatuhan.
yang
semula
tidak
Hasil penelitian ini menunjukkan
responden
paling
dengan
oleh
teori
Sarwono
yang
(1997)
Dengan demikian dapat disimpulkan
tingkat
dalam penelitian ini bahwa ada hubungan
43,3%.
pengetahuan ibu hamil tentang tanda
tingkat
bahaya kehamilan dengan kunjungan ANC
pendidikan ibu hamil, semakin tinggi
yang berarti semakin baik pengetahuan ibu
tingkat
pendidikan
pola
hamil tentang tanda bahaya kehamilan
pikirnya
relatif
kemampuan
maka ibu hamil akan semakin mau
menganalisa suatu masalah dan menangkap
memeriksakan kehamilannya secara teratur
informasi relatif baik. Pengetahuan ibu
(patuh) kepada petugas kesehatan (dokter,
hamil yang baik tentang tanda bahaya
bidan
kehamilan
hamil
kehamilannya. Maka dari hasil penelitian
mampu melihat secara luas mengenai tanda
ini tidak ditemukan adanya kesenjangan
pendidikannya
Pengetahuan
banyak
Sesuai
adalah
SMA
dipengaruhi
akan
oleh
menjadikan
baik,
membuat
ibu
dan
perawat)
selama
periode
12
Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil tentang Tanda Bahaya…
antara hasil penelitian dengan teori yang
DAFTAR PUSTAKA
telah dikemukakan diatas.
Agus, Riyanto dan Budiman. 2013. Kapita
Selekta Kuesioner Pengetahuan dan
Sikap Dalam Penelitian Kesehatan.
Jakarta: Salemba Medika.
UCAPAN TERIMAKASIH
Saya Ucapkan terima kasih kepada bapak
Ahmad
Syahlani,
S.Kep.Ns.,MSN,
selaku
Pembimbing I dalam penyusunan Karya Tulis
Ilmiah yang telah meluangkan waktu untuk
memberikan bimbingan, arahan, dan masukkan
dari
awal
penyusunan
sampai
dengan
Hidayat, Azis Alimul A. 2011. Metode
Penelitian Keperawatan dan Teknik
Analisis Data. Jakarta: Salemba
Medika.
Hidayati, Ratna. 2011. Asuhan Keperawatan
Pada Kehamilan Fisiologis dan
Patologis. Jakarta: Salemba Medika.
Indriyani, 2011. Buku Ajar Asuhan Kehamilan.
Jakarta: Trans Info Media.
terselesainya Karya Tulis Ilmiah ini.
Juga saya ucapkan terima kasih kepada
bapak
Agus
Muliyawan,
S.Pd,
Notoatmodjo. Soekidjo. 2007. Promosi
Kesehatan Dan Ilmu Perilaku. Jakarta:
Rineka Cipta.
selaku
Pembimbing II dalam penyusunan Karya Tulis
Riyanto, Agus. 2011. Aplikasi Metodologi
Penelitian Kesehatan. Yogyakarta: Nuha
Medika.
Ilmiah yang telah meluangkan waktu untuk
memberikan bimbingan, arahan, dan masukkan
dari
awal
penyusunan
sampai
Pudiastuti, Ratna Dewi, 2011. Buku Ajar
Kebidanan Komunitas. Yogyakarta: Nuha
Medika.
dengan
terselesainya Karya Tulis Ilmiah ini.
Dan saya ucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada semua karyawan di
Puskesmas Alalak Tengah Banjarmasin yang
telah membantu dalam proses penelitian sampai
dengan terselesainya Karya Tulis Ilmiah ini.
13
Download