Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil tentang Tanda Bahaya… GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TENTANG KEHAMILAN RESIKO TINGGI DIPUSKESMAS PEKAUMAN BANJARMASIN Tika Febriyani*, Ahmad Syahlani1, Agus Muliyawan2 1 STIKES Sari Mulia Banjarmasin 2 AKBID Sari Mulia Banjarmasin, *Korespondensi Penulis. Telepon: 082155733275, E- mail : [email protected] ABSTRAK Latar Belakang : Kehamilan suatu hal yang fisiologis, namun setiap kehamilan berpotensi menjadi patologis. Sekitar 15% dari seluruh wanita yang hamil akan berkembang menjadi komplikasi berkaitan dengan kehamilannya dan mengancam jiwanya. Antenatal Care salah satu upaya pencegahan awal dari faktor resiko kehamilan. Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan dengan wawancara terhadap 10 ibu hamil mengenai pengetahuan tentang tanda bahaya kehamilan, didapatkan dari 10 ibu hamil yang tidak melakukan kunjungan ANC, 7 orang diantaranya tidak mengenal tanda bahaya kehamilan, hanya 3 orang ibu hamil yang dapat menyebutkan tanda bahaya kehamilan. Tujuan : Menganalisa hubungan pengetahuan ibu hamil tentang tanda bahaya kehamilan dengan kunjungan ANC di Puskesmas Alalak Tengah Banjarmasin Metode : Dengan pendekatan Cross Sectional. Populasi penelitian ini adalah semua ibu hamil trimester III di Puskesmas Alalak Tengah Banjarmasin berjumlah 169 orang. Jumlah sampel 30. Teknik sampling menggunakan Purposive random sampling. Pengumpulan data menggunakan data primer dan sekunder. Analisa data dengan analisa deskriptif. Hasil : Menurut hasil uji Somers’d dengan α = 0,05 didapat nilai ρ = 0,000 berarti Ha diterima, terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan ibu hamil tentang tanda bahaya kehamilan dengan kunjungan ANC Kesimpulan : Pengetahuan ibu hamil tentang tanda bahaya kehamilan dengan kunjungan ANC dimana semakin tinggi pengetahuan ibu hamil tentang tanda bahaya kehamilan maka kemungkinan untuk melakukan kunjungan ANC juga semakin besar. Kata Kunci: Pengetahuan, Tanda Bahaya Kehamilan, Kunjungan ANC. 1 Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil tentang Tanda Bahaya… PENDAHULUAN lebih dikenal dengan Ante Natal Care yang Kehamilan adalah suatu hal fisiologis atau bagian terpenting dari kehamilan. Dengan memeriksakan secara patologis teratur diharapkan dapat mendeteksi lebih sehingga bidan harus dapat melakukan upaya dini keadaan-keadaan yang mengandung promotif dan preventif untuk mengantisipasi resiko kehamilan atau persalinan, baik bagi terjadinya komplikasi dan kelainan dalam ibu maupun janin (Prawirohardjo, 2010). berpotensi Namun merupakan setiap kehamilan alamiah. yang menjadi kehamilan (Indrayani,2011). World Health Organization (WHO) Salah satu faktor yang berpengaruh memperkirakan bahwa sekitar 15% dari terhadap tingginya angka kematian ibu seluruh adalah sikap dan perilaku ibu itu sendiri berkembang selama oleh berkaitan dengan kehamilannya, serta dapat pengetahuan ibu terhadap kehamilannya. mengancam jiwanya. Dari 5.600.000 wanita Beberapa faktor yang melatarbelakangi hamil di Indonesia, sebagian besar akan resiko mengalami komplikasi atau masalah yang hamil kematian dan ibu didukung tersebut kurangnya partisipasi masyarakat adalah yang kedudukan sosial keluarga rendah, budaya yang tidak yang menjadi hamil komplikasi akan yang bisa menjadi fatal (Fadlun,2011). disebabkan tingkat pendidikan ibu rendah, kemampuan ekonomi wanita Antenatal Care (ANC) sebagai salah satu upaya pencegahan awal dari faktor resiko kehamilan. Menurut Organisasi mendukung. Jika ditarik lebih jauh beberapa Kesehatan Dunia (WHO) Antenatal Care perilaku tidak mendukung tersebut juga bisa untuk mendeteksi dini terjadinya resiko membawa 2008). tinggi terhadap kehamilan dan persalinan Dimasa kehamilan diperlukan pengawasan juga dapat menurunkan angka kematian ibu atau pemeriksaan secara teratur atau yang dan memantau keadaan janin. Idealnya bila resiko (Elverawati, 2 Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil tentang Tanda Bahaya… tiap wanita hamil mau memeriksakan pembangunan Millenium Development kehamilannya, bertujuan untuk mendeteksi Goals (MDGs) (Pudiastuti, 2011). kelainan-kelainan yang mungkin ada atau Menurut data dari Dinas Kesehatan akan timbul pada kehamilan tersebut lekas Provinsi Kalimantan Selatan pada tahun diketahui, dan segera dapat diatasi sebelum 2012 Angka Kematian Ibu (AKI) 120 per berpengaruh tidak baik terhadap kehamilan 100 ribu kelahiran hidup berdasarkan tersebut dengan melakukan pemeriksaan Milenium antenatal care (Winkjosastro, 2006). (Profil Kesehatan Indonesia, 2013). Diperkirakan setiap Development Goal (MDGs) tahunnya Menurut data dari Dinas Kesehatan 300.000 ibu di dunia meninggal ketika Kota Banjarmasin pada tahun 2014 Angka melahirkan. Sebanyak 99% kasus kematian Kematian Ibu (AKI) sebanyak 117 per ibu terjadi di negara berkembang. Hal ini 11.915 kelahiran hidup (Profil Kesehatan terungkap berdasarkan laporan terbaru yang Indonesia, 2015). dirilis United Nations Population Fund Banyak faktor terjadinya yang melatar hal tersebut. (UNFPA). Sampel dari studi ini dilakukan belakangi di 58 negara di dunia, termasuk Indonesia Diantaranya (Pudiastuti,2011). mengenai jenis komplikasi dalam masa wanita tidak mengetahui Tahun 2011 Angka Kematian Ibu kehamilan, serta cakupan wanita hamil yang (AKI) di Indonesia mencapai 228 kasus per memeriksakan dirinya di fasilitas kesehatan 100.000 kelahiran hidup. Diperkirakan lebih 10.500 (Sulistyawati, 2011). ibu di Indonesia mati saat melahirkan tiap tahunnya. Pada 2015 AKI rendah dari target PWS-KIA Studi pendahuluan dilakukan oleh ditargetkan turun menjadi 102 kasus per peneliti pada bulan Desember 2015, 100.000 kelahiran untuk mencapai tujuan berdasarkan data yang didapat dari Dinas 3 Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil tentang Tanda Bahaya… Kesehatan Kota Banjarmasin didapatkan penurunan ibu hamil yang melakukan data bahwa kunjungan ANC di Puskesmas kunjungan ANC di Puskesmas tersebut. alalak Selatan (99%), Puskesmas Pekauman dari 1.131 ibu hamil Berdasarkan studi pendahuluan yang 99,8% yang dilakukan oleh peneliti pada bulan mei 2016 melakukan kunjungan ANC, Puskesmas dengan wawancara terhadap 10 orang ibu Kuin Raya dari 765 ibu hamil 92,2% yang hamil mengenai pengetahuan tentang tanda melakukan kunjungan ANC, Puskesmas bahaya kehamilan, didapatkan dari 10 orang Alalak Tengah dari 159 ibu hamil 88% ibu hamil yang tidak melakukan kunjungan yang melakukan kunjungan ANC. ANC, 7 orang diantaranya tidak mengenal Berdasarkan data tiga tahun terakhir tanda bahaya kehamilan, hanya 3 orang ibu yang diperoleh dari Dinas Kesehatan Kota hamil yang dapat menyebutkan macam- Banjarmasin, di Puskesmas Alalak Tengah macam tanda bahaya kehamilan tetapi Banjarmasin penunurunan mereka tetap tidak melakukan kunjungan ibu ANC karena tidak mengeluh apa-apa kunjungan mengalami ANC pada hamil. Berdasarkan data yang ada didapatkan terhadap kehamilannya. jumlah ibu hamil pada tahun 2013 dari 101 Berdasarkan latar belakang tersebut ibu hamil hanya 89% yang melakukan peneliti tertarik untuk melakukan penelitian kunjungan ANC, pada tahun 2014 dari 96 yang berjudul “Hubungan Pengetahuan Ibu ibu hamil hanya 98% yang melakukan Hamil Tentang Tanda Bahaya Kehamilan kunjungan ANC dan pada tahun 2015 dari Dengan Kunjungan ANC Di Puskesmas 159 ibu hamil hanya 88% yang melakukan Alalak Tengah Banjarmasin” kunjungan ANC. Berdasarkan dari data yang didapat tiga tahun terakhir didapatkan dari tahun 2014 sampai 2015 mengalami BAHAN DAN METODE Lokasi Penelitian ini dilaksanakan di Puskesmas Alalak Tengah Banjarmasin. 4 Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil tentang Tanda Bahaya… Sasaran dalam penelitian ini adalah seluruh ibu menggunakan jumlah sampel minimal yaitu 30 hamil trimester III di Puskesmas Alalak Tengah sampel. Banjarmasin Metode Jenis yang digunakan dalam data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder. penelitian ini adalah survey analitik. Metode Data analitik adalah suatu metode yang meneliti hal pengumpulan data berupa pengisian kuesioner yang sudah ada tanpa perlakuan sengaja untuk tentang tanda bahaya kehamilan dan kunjungan membangkitkan atau menimbulkan suatu gejala ANC. Data sekunder yang digunakan yaitu data atau keadaan (Notoatmodjo, 2007). yang di peroleh dari data di Puskesmas Alalak Variabel dalam penelitian ini adalah pengetahuan tentang tanda bahaya kehamilan primer menggunakan instrument Tengah dan Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin tentang jumlah ibu hamil. dan kunjungan ANC pada ibu hamil. Analisis data yang digunakan seperti Populasi dalam penelitian ini adalah langkah-langkah berikut : pengumpulan data seluruh ibu hamil trimester III di Puskesmas (editing, coding, skoring dan tabulating) serta Alalak Tengah Banjarmasin yang berjumlah menggunakan analisis univariat dan analisis 169 orang karena pada trimester III jumlah bivariat. kunjungan pada trimester I dan II dapat kita HASIL ketahui. DATA Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode purposive PENELITIAN DAN ANALISA Hasil penelitian yang diperoleh yaitu : 1. Karakteristik Ibu Hamil random sampling. Purposive random sampling Karakteristik responden pada adalah penentuan sampel dengan pertimbangan penelitian yang dilakukan terhadap 30 ibu tertentu hamil (Sugiyono, 2008). Penelitian ini di Puskesmas Alalak Tengah Banjarmasin meliputi : 5 Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil tentang Tanda Bahaya… a. Umur Berdasarkan tabel 2 diatas dapat Berdasarkan didapatkan, data umur Puskesmas ibu yang dilihat sebagian besar ibu hamil di di Puskesmas Alalak Tengah Banjarmasin Tengah berpendidikan SMA yaitu sebanyak 13 hamil Alalak Banjarmasin seperti tabel dibawah ini : Tabel 1 Distribusi umur ibu hamil di Puskesmas Alalak Tengah Banjarmasin B e Kategori Umur 20-30 tahun 31-40 tahun >40 tahun Jumlah Frekuensi 17 9 4 30 orang (43,3%). c. Persentase (%) 56,7 30 13,3 100 Pekerjaan Berdasarkan data yang didapatkan, pekerjaan ibu hamil di Puskesmas r Alalak Tengah Banjarmasin seperti Berdasarkan tabel 1 diatas dapat tabel dibawah ini : dilihat sebagian besar ibu hamil di Puskesmas Alalak Tabel 3 Distribusi pekerjaan ibu hamil di Puskesmas Alalak Tengah Banjarmasin Pekerjaan Frekuensi Persentase (%) IRT 24 80 Swasta 6 20 Jumlah 30 100 Tengah Banjarmasin berusia 20 sampai 30 tahun yaitu sebanyak 17 orang Berdasarkan tabel 3 diatas dapat (56,7%). dilihat sebagian besar ibu hamil di b. Pendidikan Puskesmas Alalak Tengah Banjarmasin Berdasarkan data yang hanya menjadi Ibu Rumah Tangga yaitu didapatkan, pendidikan ibu hamil di sebanyak 24 orang (80%). Puskesmas Alalak Tengah d. Paritas Banjarmasin seperti tabel dibawah ini : Berdasarkan Tabel 2 Distribusi pendidikan ibu hamil di Puskesmas Alalak Tengah Banjarmasin Pendidikan Frekuensi Persentase (%) SD 6 20 SMP 8 26,7 SMA 13 43,3 Perguruan Tinggi 3 10 Jumlah 30 100 didapatkan, Puskesmas data paritas ibu Alalak yang hamil di Tengah Banjarmasin seperti tabel dibawah ini : Tabel 4 Distribusi paritas ibu hamil di Puskesmas Alalak Tengah Banjarmasin 6 Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil tentang Tanda Bahaya… Paritas Tidak ada Anak 1 >Anak 2 Jumlah Frekuensi 12 11 7 30 sebanyak 15 orang (50%), dilanjutkan Persentase (%) 40,0 36,7 23,3 100 dengan ibu hamil yang memiliki pengetahuan baik sebanyak 8 orang Berdasarkan tabel 4 diatas dapat (26,7%) dan 7 orang (23,3%) ibu dilihat sebagian besar ibu hamil di hamil memiliki pengetahuan yang Puskesmas Alalak Tengah Banjarmasin cukup. adalah ibu hamil anak pertama yaitu b. sebanyak 12 orang (40%). 2. Berdasarkan data yang didapatkan, Analisis Univariat Analisis kunjungan ANC di Puskesmas Alalak Univariat hubungan Tengah pengetahuan ibu hamil tentang tanda Pengetahuan data Alalak tabel yang Berdasarkan tabel 6 diatas dapat didapatkan, pengetahuan ibu hamil di Puskesmas seperti Tabel 6 Distribusi kunjungan ANC di Puskesmas Alalak Tengah Banjarmasin Kunjungan Frekuensi Persentase (%) ANC Cukup 10 33,3 Tidak cukup 20 66,7 Jumlah 30 100 di Puskesmas Alalak Tengah Banjarmasin. Berdasarkan Banjarmasin dibawah ini : bahaya kehamilan dengan kunjungan ANC a. Kunjungan ANC dilihat Tengah sebagian melakukan Banjarmasin seperti tabel dibawah ini : cukup Tabel 5 Distribusi Pengetahuan Ibu Hamil Di Puskesmas Alalak Tengah Banjarmasin Tingkat Frekuensi Presentase (%) Pengetahuan Baik 8 26,7 Cukup 7 23,3 Kurang 15 50,0 Jumlah 30 100 besar kunjungan yaitu sebanyak ibu yang yang tidak 20 orang (66,7%) dan ibu hamil yang cukup melakukan kunjungan ANC hanya 10 orang (33,3%). Berdasarkan tebel 5 diatas dapat dilihat sebagian besar ibu memiliki pengetahuan yang kurang yaitu 3. Analisis Bivariat 7 Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil tentang Tanda Bahaya… Analisis bivariat antara pengetahuan positif maka semakin tinggi pengetahuan ibu hamil tentang tanda bahaya kehamilan ibu hamil tentang tanda bahaya kehamilan dengan kunjungan ANC di Puskesmas maka Alalak Tengah Banjarmasin dapat dilihat kunjungan ANC juga akan semakin besar. pada tabel berikut : 1 6,67 14 untuk melakukan PEMBAHASAN Tabel 7 Tabel silang antara pengetahuan ibu hamil tentang tanda bahaya kehamilan dengan kunjungan ANC di Puskesmas Alalak Tengah Banjarmasin. Kunjungan ANC Pengeta Jumlah huan P R Cukup Tidak Val Cukup ue Fr (%) Fr (%) Fr (%) Baik 7 87,5 1 12,5 8 100 0,00 0,544 0 Cukup 2 28,5 5 71,42 7 100 8 Kurang kemungkinan 93,33 15 1. Pengetahuan Ibu Hamil tentang Tanda Bahaya Kehamilan Hasil analisa menunjukkan bahwa dari 30 ibu hamil mayoritas memiliki pengetahuan yang kurang tentang tanda 100 bahaya kehamilan 50,0%. Menurut penulis Jumlah 30 dari hasil penelitian yang telah dilakukan Berdasarkan tabel 4.7 diatas dapat dilihat sebagian besar ibu memiliki pengetahuan yang kurang dan kunjungan ANC tidak cukup yaitu sebanyak 15 orang pengetahuan yang kurang tentang tanda bahaya kehamilan dikarenakan karena mayoritas ibu hamil berpendidikan dasar (SD-SMP) (50%). Berdasarkan Hasil uji analisis didapatkan nilai p= 0.000 < ɑ=0.05, Ho ditolak Ha diterima hal ini berarti ada hubungan masih adanya responden yang memiliki yang bermakna antara pengetahuan ibu hamil tentang tanda bahaya kehamilan dengan kunjungan ANC. Kekuatan hubungan 0,544 kearah yang 46,7%, dimana tingkat pendidikan sangat mempengaruhi tingkat pengetahuan seseorang. Ibu hamil juga mayoritas bekerja sebagai ibu rumah tangga 80,0% sehingga ibu beralasan untuk tidak mengikuti kegiatan penyuluhan yang diadakan oleh puskesmas dengan alasan sibuk mengerjakan pekerjaan rumah tangga 8 Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil tentang Tanda Bahaya… dan sibuk mengantar untuk pedidikan kesehatan kepada setiap ibu sekolah dank arena ada kejadian salah satu hamil khususnya tentang tanda bahaya oknum tidak bertanggung jawab yang kehamilan dengan mendatangi rumah ibu mendatangi rumah ibu hamil dengan hamil mengatas kesehatan memperhatikan keadaan ibu dan janinnya. melakukan pemeriksaan kepada ibu hamil Dengan demikian diharapkan ibu hamil sehingga janin meninggal dunia didalam dapat memiliki pengetahuan yang baik perut mengakibatkan timbul rasa ketakutan tentang tanda bahaya kehamilan. namakan anaknya petugas dan trauma untuk melakukan kunjungan ANC di Puskesmas Alalak Tengah Banjarmasin. satu persatu agar ibu lebih Berdasarkan dari penelitian yang dilakukan pada 30 responden dengan menggunakan kuesioner banyak yang salah Hal ini menunjukkan bahwa perilaku dalam menjawab pernyataan pada nomor 3, ibu yang tidak ingin mengetahui tentang 6, 8 dan 15. Pada pernyataan nomor 3 informasi yang diberikan dan kurangnya membahas tentang kunjungan ANC yaitu kesadaran memeriksakan ibu untuk mendapatkan kehamilan pada usia informasi tentang ibu dan janinnya. Ibu kehamilan 0-3 bulan boleh dilakukan 1 kali hamil memeriksakan saja, banyak ibu hamil yang beranggapan kehamilannya secara teratur menyebabkan bahwa pernyataan tersebut salah karena ibu tidak terdeteksinya tanda bahaya dan hamil beranggapan bahwa pada trimester 1 komplikasi yang terjadi pada saat hamil itu harus sering-sering periksa minimal 3 atau pada saat persalinan yang akan kali bukan 1 kali. Pada kuesioner tentang mengancam kesehatan dirinya dan janin tanda bahaya pada nomor 6 yaitu bengkak yang dikandungnya. Oleh karena itu perlu pada seluruh tubuh adalah hal yang sangat dilakukan membahayakan yang tidak promosi kesehatan atau bagi ibu dan janin, 9 Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil tentang Tanda Bahaya… sebagian besar ibu hamil yang berada di sebagian besar juga banyak ibu hamil yang Puskesmas Alalak Tengah Banjarmasin salah dalam menjawab pernyataan ini beranggapan bahwa hal tersebut adalah hal karena mereka masih mengikuti budaya yang wajar padahal jika tanda bahaya yang salah dan berasumsi bahwa orang tua tersebut tidak segera ditangani maka akan mereka juga dulu melakukan hal yang terjadi kematian pada ibu dan janin. Pada sama dan tidak mengalami masalah apa- pernyataan nomor 8 membahas tentang apa pada saat melahirkan, padahal jika tanda bahaya kehamilan yaitu janin yang sakit perut yang hebat sebaiknya lakukan tidak bergerak selama 3 jam adalah tanda pemeriksaan ke tenaga kesehatan terdekat bahwa janin sedang tidur, banyak ibu hamil karena jika sakit perut yang hebat dan salah dalam menjawab pernyataan ini dilakukan pemijatan akan bertambah sakit karena mereka beranggapan bahwa hal pada ibu dan bayi juga bisa mengalami tersebut adalah hal yang biasa padahal jika kematian. dalam waktu 3 jam bayi tidak bergerak sebaiknya langsung 2. Kunjungan ANC melakukan Hasil analisa menunjukkan bahwa pemeriksaan ke bidan, puskesmas atau dari 30 ibu hamil mayoritas yang tidak rumah sakit terdekat karena ditakutkan cukup dalam melakukan kunjungan ANC bayi 66,7%. meninggal diketahui dan didalam perut mengakibatkan tanpa Listianingrum (2008) dalam infeksi penelitiannya juga menemukan hasil bahwa didalam rahim. Pada pernyataan nomor 15 dari 31 responden terdapat 11 respoden membahas tentang salah satu contoh tanda yang tidak patuh dalam melakukan ANC. bahaya kehamilan yaitu saat perut ibu Hasil penelitian tersebut masih adanya ibu hamil sakit yang hebat, maka sebaiknya di hamil yang tidak patuh dalam melakukan urut oleh dukun kampong atau tukang pijat, ANC, menunjukkan bahwa ketidakpatuhan 10 Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil tentang Tanda Bahaya… dipengaruhi oleh tingkat pengetahuan ibu Dilihat dari hasil penelitian yang hamil yang cenderung masih kurang. dilakukan terhadap 30 ibu hamil yang Kepatuhan ibu hamil juga dipengaruhi oleh datang melakukan kunjungan ANC di tingkat yang Puskesmas Alalak Tengah Banjarmasin mayoritas pendidikan dasar dan bekerja 66,7% ibu hamil yang tidak cukup dalam sebagai IRT. Pendidikan yang rendah melakukan kunjungan ANC dan 50% ibu menyebabkan pengetahuan yang rendah hamil pula sehingga mempengaruhi kepatuhan tentang tanda bahaya kehamilan. Dari ibu ibu hamil dalam melakukan ANC artinya hamil yang mayoritas berada pada umur semakin baik pengetahuan ibu hamil tanda 20-30 tahun 56,7%, berpendidikan dasar bahaya kehamilan maka semakin patuh SD-SMP 46,7%, sebagai Ibu Rumah pula ia melakukan kunjungan ANC. Sesuai Tangga dengan teori yang dikemukakan oleh mayoritas Budiharto (2010) bahwa perilaku kesehatan Menurut asumsi peneliti dalam penelitian seseorang oleh ini, pengetahuan ibu hamil tentang tanda dimana bahaya kehamilan sangat mempengaruhi dalam penelitian ini yaitu pengetahuan ibu kepatuhan ibu hamil dalam melakukan hamil tentang tanda bahaya kehamilan pemeriksaan pendidikan sangat pengetahuan tentang mempengaruhi 3. ibu hamil dipengaruhi penyakit kepatuhannya dalam memiliki (IRT) pengetahuan 80% dan dengan paritas ibu kurang hamil 0 (40,0%). kehamilan (antenatal care). Dimana melakukan ANC. semakin tinggi tingkat pengetahuan ibu Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil tentang hamil maka kemungkinan semakin patuh Tanda Bahaya Kehamilan dengan pula dalam melakukan kunjungan ANC. Kunjungan ANC Sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Azwar (2007) dimana menurut 11 Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil tentang Tanda Bahaya… fungsinya pengetahuan merupakan bahaya kehamilan yang memungkinkan dorongan dasar untuk ingin tahu, untuk terjadi mencari melakukan penalaran, dan untuk pada setiap upaya ibu hamil untuk dan mencegah mengorganisasikan penalarannya. Adanya terjadinya tanda bahaya kehamilan dan unsur konsistensi mengantisipasi bahaya yang akan terjadi dengan apa yang diketahui oleh individu dengan cara patuh melakukan antenatal akan disusun, ditata kembali atau diubah care. sedemikian rupa, sehingga tercapai suatu dikemukakan konsistensi dimana dalam penelitian ini kepatuhan merupakan perubahan sikap dan semakin tinggi tingkat pengetahuan ibu perilaku individu yang dimulai dengan hamil, semakin baik pula ibu melaksanakan tahap identifikasi, menjadi ienteralisasi Antenatal Care. salah satunya berupa kepatuhan. yang semula tidak Hasil penelitian ini menunjukkan responden paling dengan oleh teori Sarwono yang (1997) Dengan demikian dapat disimpulkan tingkat dalam penelitian ini bahwa ada hubungan 43,3%. pengetahuan ibu hamil tentang tanda tingkat bahaya kehamilan dengan kunjungan ANC pendidikan ibu hamil, semakin tinggi yang berarti semakin baik pengetahuan ibu tingkat pendidikan pola hamil tentang tanda bahaya kehamilan pikirnya relatif kemampuan maka ibu hamil akan semakin mau menganalisa suatu masalah dan menangkap memeriksakan kehamilannya secara teratur informasi relatif baik. Pengetahuan ibu (patuh) kepada petugas kesehatan (dokter, hamil yang baik tentang tanda bahaya bidan kehamilan hamil kehamilannya. Maka dari hasil penelitian mampu melihat secara luas mengenai tanda ini tidak ditemukan adanya kesenjangan pendidikannya Pengetahuan banyak Sesuai adalah SMA dipengaruhi akan oleh menjadikan baik, membuat ibu dan perawat) selama periode 12 Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil tentang Tanda Bahaya… antara hasil penelitian dengan teori yang DAFTAR PUSTAKA telah dikemukakan diatas. Agus, Riyanto dan Budiman. 2013. Kapita Selekta Kuesioner Pengetahuan dan Sikap Dalam Penelitian Kesehatan. Jakarta: Salemba Medika. UCAPAN TERIMAKASIH Saya Ucapkan terima kasih kepada bapak Ahmad Syahlani, S.Kep.Ns.,MSN, selaku Pembimbing I dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah yang telah meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan, arahan, dan masukkan dari awal penyusunan sampai dengan Hidayat, Azis Alimul A. 2011. Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisis Data. Jakarta: Salemba Medika. Hidayati, Ratna. 2011. Asuhan Keperawatan Pada Kehamilan Fisiologis dan Patologis. Jakarta: Salemba Medika. Indriyani, 2011. Buku Ajar Asuhan Kehamilan. Jakarta: Trans Info Media. terselesainya Karya Tulis Ilmiah ini. Juga saya ucapkan terima kasih kepada bapak Agus Muliyawan, S.Pd, Notoatmodjo. Soekidjo. 2007. Promosi Kesehatan Dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka Cipta. selaku Pembimbing II dalam penyusunan Karya Tulis Riyanto, Agus. 2011. Aplikasi Metodologi Penelitian Kesehatan. Yogyakarta: Nuha Medika. Ilmiah yang telah meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan, arahan, dan masukkan dari awal penyusunan sampai Pudiastuti, Ratna Dewi, 2011. Buku Ajar Kebidanan Komunitas. Yogyakarta: Nuha Medika. dengan terselesainya Karya Tulis Ilmiah ini. Dan saya ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua karyawan di Puskesmas Alalak Tengah Banjarmasin yang telah membantu dalam proses penelitian sampai dengan terselesainya Karya Tulis Ilmiah ini. 13