ABSTRAK GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN PASIEN POLI

advertisement
ABSTRAK
GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN PASIEN POLI GIGI TENTANG
PENGGUNAAN TABLET ASAM MEFENAMAT 500 Mg DI PUSKESMAS ALALAK
SELATAN BANJARMASIN
Nurlailiani1;Muhammad Arsyad2;Maria Ulfah3
Penyakit gigi dan mulut merupakan penyakit yang tersebar luas di masyarakat
Indonesia.Hasil studi morbiditas SKRT-Sukernas 2001 menunjukkan penyakit gigi
menduduki urutan pertama (60% penduduk). Berdasarkan pengukuran kuantitas penggunaan
obat golongan AINS (dengan 4 jenis obat), didapatkan data bahwa golongan obat AINS yang
paling banyak digunakan adalah Asam Mefenamat (46,46%). Asam Mefenamat merupakan
salah satu obat yang banyak diresepkan di poli gigi Puskesmas Alalak Selatan Banjarmasin
sebagai analgetika dan anti inflamasi pada kasus gigi. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui gambaran tingkat pengetahuan pasien poli gigi tentang penggunaan tablet Asam
Mefenamat 500 mg di Puskesmas Alalak Selatan Banjarmasin.
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Sampel dari penelitian ini adalah semua
populasi pasien poli gigi yang mendapatkan resep tablet Asam Mefenamat 500 mg di
Puskesmas Alalak Selatan Banjarmasin. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam
penelitian ini adalah accidental sampling. Instrumen dalam penelitian ini adalah kuesioner.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di Puskesmas Alalak Selatan Banjarmasin
pada tanggal 2 Mei – 1 Juni 2013, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa sebanyak 1
responden (1,67%) berpengetahuan baik, 16 responden (26,67%) berpengetahuan cukup dan
sebanyak 43 responden (71,67%) berpengetahuan kurang.
Kata Kunci: Tingkat Pengetahuan, Asam Mefenamat, Pasien Poli Gigi
ABSTRACT
DESCRIPTION OF THE LEVEL OF TOOTH POLY PATIENT KNOWLEDGE
ABOUT THE USE OF MEFENAMIC ACID 500 Mg TABLET IN THE ALALAK
SELATAN COMMUNITY HEALTH CENTER BANJARMASIN
Nurlailiani1; Muhammad Arsyad2;Maria Ulfah3
Tooth and mouth disease is a disease that spread out widely in Indonesia. The result of
study of SKRT-Sukernas 2001 morbidity shows that tooth disease taking the first rank (60%
inhabitant). Based on the quantity measurement on the use of AINS drug classes (by 4
medicine types), it is found that the most AINS drug classes which is used is Mefenamic
Acid (46,46%). Mefenamic Acid is one of drugs which is most recommended prescription in
tooth poly in Alalak Selatan Community Health Center Banjarmasin as analgesic and antiinflammation in tooth case. The purpose of this study is to know the description of tooth poly
patient’s knowledge level about the use of Mefenamic Acid 500 Mg Tablet in Alalak Selatan
Community Health Center Banjarmasin.
This study uses a descriptive study. The sample of this study is all tooth poly patient
populations who get Mefenamic Acid 500 Mg tablet prescription in Alalak Selatan
Community Health Center Banjarmasin. The technique sampling which was conducted in this
study is accidental sampling. The instrument used in this study was questionnaire.
Based on the study conducted in Alalak Selatan Community Health Center Banjarmasin
on May 2-June 1 2013, it can be concluded that 1 respondent (1,67%) has good knowledge,
16 respondents (26,67%) are knowledgeable enough, and 43 respondents (71,67%) are less
knowledgeable.
Key words: Knowledge level, Mefenamic Acid, Tooth Poly Patient
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Penyakit gigi dan mulut merupakan penyakit yang tersebar luas di masyarakat
Indonesia. Hasil studi morbiditas Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT)-Sukernas
2001 menunjukkan penyakit gigi menduduki urutan pertama (60% penduduk). Faktor
penyebab dari penyakit gigi dan mulut dipengaruhi oleh faktor lingkungan, perilaku dan
pelayanan kesehatan gigi dan mulut. Berbagai upaya untuk mengatasi hal ini telah
dilakukan baik oleh pemerintah maupun swasta (Anonim, 2007).
Sakit gigi bagi kebanyakan orang terasa menyakitkan. Rasa sakitnya yang bervariasi
mulai dari tajam, berdenyut, hingga konstan. Rasa sakit yang ditimbulkannya, tentu akan
mengganggu aktivitas keseharian kita mulai dari tidak bisa tidur hingga hilang selera
makan. Selain itu, jika dibiarkan tanpa penanganan yang tepat, kerusakan gigi akan
bertambah parah sehingga harus dicabut. Seringkali setelah mengkonsumsi obat sakit
yang diderita tidak segera sembuh, ternyata banyak faktor yang mempengaruhi
efektifitas obat dan keberhasilan terapi diantaranya dosis obat, waktu minum obat, aturan
minum obat, interaksi obat, kontra indikasi, dan cara pemakaian obat yang memerlukan
teknik-teknik khusus. Kini sakit gigi dapat diobati dengan berbagai macam obat sakit
gigi yang tersedia (Kurniawan, 2012).
Ada begitu banyak jenis obat-obatan yang beredar saat ini, diantaranya ada obat
golongan antibiotik, anastesi, anti hipertensi, anti diabetik oral, analgetik, antipiretik, anti
inflamasi, anti histamin, dan lain-lain. Diantara sekian banyak golongan obat yang
beredar, ada obat golongan anti inflamasi non steroid atau biasa disingkat AINS.
Anti Inflamasi Non Steroid (AINS) merupakan salah satu golongan obat yang
banyak digunakan oleh masyarakat baik yang diresepkan oleh dokter maupun yang dijual
bebas. Golongan obat AINS dapat digunakan untuk pengobatan inflamasi dan nyeri. Dari
suatu pengukuran kuantitas penggunaan obat golongan AINS (dengan 4 jenis obat),
didapatkan data bahwa golongan obat AINS yang paling banyak digunakan adalah Asam
Mefenamat (46,46%) dan yang paling sedikit digunanakan adalah Ketoprofen (5,07%)
(Anonim, 2011).
Obat-obat pereda rasa sakit yang dijual bebas umumnya dapat digunakan untuk
meringankan baik sakit kepala, sakit gigi, maupun rasa nyeri lainnya, misalka nyeri sendi
dan nyeri ketika haid. Faktor-faktor yang justru harus dipertimbangakan dalam memilih
obat analgetik terutama adalah kondisi kesehatan diri sendiri.
Asam Mefenamat lebih sering diresepkan oleh dokter gigi untuk mengatasi rasa
nyeri atau sakit gigi dan juga untuk sakit ketika haid. Asam Mefenamat sebaiknya tidak
diberikan pada anak-anak atau pasien usia lanjut, sebab dapat memberikan efek samping
berupa diare terutama pada pasien usia lanjut. Seperti Aspirin, Asam Mefenamat juga
dapat merangsang asam lambung, oleh sebab itu jangan diberikan pada pasien yang
cenderung mempunyai sakit maag atau gangguan lambung lainnya, juga pada orang yang
alergi terhadap Aspirin. Obat-obatan yang mengandung Asam Mefenamat sebaiknya
tidak dikonsumsi lebih dari satu minggu, kecuali dokter menganjurkannya.
Berdasarkan studi pendahuluan didapatkan hasil bahwa masih ada pasien poli gigi
yang belum mengetahui cara penggunaan Asam Mefenamat. Masih ada pasien yang
belum mengetahui efek samping, interaksi obat, kontra indikasi yang mungkin
ditimbulkan dari penggunaan obat ini.
Berdasarkan data di Puskesmas Alalak Selatan Banjarmasin yang meliputi 3
kelurahan, yaitu Kelurahan Alalak Selatan,Kelurahan Kuin Utara dan Kelurahan
Pangeran, penggunaan Asam Mefenamat masuk dalam jumlah 20 besar pemakaian
terbanyak pada tahun 2012 dengan jumlah pemakaian sebesar 17.153 tablet. Asam
Mefenamat merupakan salah satu obat yang banyak diresepkan di poli gigi Puskesmas
Alalak Selatan Banjarmasin sebagai analgetik dan anti inflamasi pada kasus gigi. Asam
Mefenamat dikonselingkan pada pasien untuk diminum sesudah makan dan apabila rasa
nyeri sudah mulai hilang hendaknya konsumsi obat ini dihentikan. Penelitian yang lebih
spesifik tentang penggunaan Asam Mefenamat belum dilakukan di Puskesmas Alalak
Selatan Banjarmasin sehingga peneliti merasa tertarik untuk meneliti tentang
penggunaan Asam Mefenamat.
Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti tertarik melakukan penelitian yang berjudul
“Gambaran Tingkat Pengetahuan Pasien Poli Gigi tentang Penggunaan Tablet
Asam Mefenamat 500 mg di Puskesmas Alalak Selatan Banjarmasin”.
Download