skripsi meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar siswa dalam

advertisement
12
SKRIPSI
MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA DALAM
PEMBELAJARAN BANGUN DATAR MELALUI PENERAPAN MODEL
PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SISWA
KELAS V SD NEGERI 4 TEGALLALANG
TAHUN PELAJARAN 2012/2013
OLEH
NI WAYAN MESNI
NPM : 09.8.03.51.30.1.5.1339
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MAHA SARASWATI DENPASAR
2012
SKRIPSI
13
DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI PERSYARATAN MEMPEROLEH GELAR
SARJANA PENDIDIKAN PROGRAM S1 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN
MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR
Telah melalui proses bimbingan dan disetujui
Pada tanggal :
MENYETUJUI:
PEMBIMBING I,
PEMBIMBING II,
Drs. I Wayan Suandhi, M. Pd
NIP. 19521231 197802 1 002
Drs. I Gusti Ngurah Nila Putra, M. Pd
NIP. 19550212 198603 1 002
MENGETAHUI,
KETUA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
FKIP UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR
Drs. I Gusti Ngurah Nila Putra, M. Pd
NIP. 19550212 198603 1 002
14
TIM PENGUJI
UJIAN SKRIPSI SARJANA PENDIDIKAN PROGRAM S1 PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKAN UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR
PENGUJI UTAMA,
Drs. Ida Bagus Ketut Perdata, M. Pd
NIP: 19550127 198602 1 001
PENGUJI PEMBANTU I,
Drs. I Wayan Suandhi, M. Pd
NIP. 19521231 197802 1 002
PENGUJI PEMBANTU II,
Drs. I Gusti Ngurah Nila Putra, M. Pd
NIP. 19550212 198603 1 002
15
DITERIMA OLEH PANITIA UJIAN SKRIPSI SARJANA PENDIDIKAN
PROGRAM S1 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS
MAHASARASWATI DENPASAR
Hari
Tanggal
: Sabtu
: 3 Agustus 2013
MENGESAHKAN;
KETUA,
Prof. Dr. Wayan Maba
NIP. 19581231 198303 1 032
SEKRETARIS,
Drs. I Gusti Ngurah Nila Putra, M. Pd
NIP. 19550212 196803 1 002
16
Motto:
Jangan pernah merasa putus asa
Karena segala masalah akan terasa
amat mudah
Apabila dikerjakan terlebih dahulu
17
KATA PERSEMBAHAN
Puji syukur kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa, dengan
bangga dan bahagia skripsi ini kupersembahkan teruntuk:
1. Ayah tercinta (I Nyoman Gidar) dan Ibu tercinta (Ni Ketut
Mentok), terimakasih berkat doa, kasih sayang, dorongan dan
bantuan yang diberikan baik moril maupun materiil, sehingga
skripsi ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
2. Adik–adikku (I Kardinata) dan (Ni Komang Juliantini), yang
kusayang terimakasih atas motivasi dan doa nya.
3. Kepada semua sahabat-sahabatku yang dengan tulus yang
dengan tulus memberikan bantuan baik moril maupun materiil.
4. Buat yang terkasih terimakasih atas doa dan motivasinya
selama ini, sehingga skripsi ini dapat diselesaikan tepat
waktu.
18
KATA PENGANTAR
Puji syukur dipanjatkan kehadirat Ida Sang Hyang Widi Wasa, karena atas
berkat dan rahmat-Nya, dapat diselesaikan skripsi yang berjudul “Meningkatkan
Aktivitas dan Prestasi Belajar Siswa dalam Pembelajaran Bangun Datar melalui
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD pada Siswa Kelas V SD
Negeri 4 Tegallalang Tahun Pelajaran 2012/2013” tepat pada waktunya.
Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar
sarjana pendidikan pada Program Studi Pendidikan Matematika, Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Mahasaraswati Denpasar.
Selesainya skripsi ini tidak terlepas dari bantuan dan bimbingan berbagai
pihak, maka melalui kesempatan ini diucapkan terimakasih yang tulus dan
penghargaan yang setinggi-tingginya kepada:
1. Rektor Universitas Mahasaraswati Denpasar beserta staf atas kesempatan dan
fasilitas yang deberikan selama mengikuti program pendidikan S1
2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan beserta staf atas petunjuk dan
saran yang bermanfaat bagi selama mengikuti program pendidikan S1
3. Kepala Perputakaan Unmas Denpasar beserta staf atas fasilitas yang diberikan
dalam menyusun proposal ini
4. Ketua Program Studi Pendidikan Matematika yang telah memberikan tuntunan dan
petunjuk selama mengikuti pendidikan program S1
5. Bapak Drs. I Wayan Suandhi, M.Pd dan Drs. I Gusti Ngurah Nila Putra, M.Pd
selaku pembimbing yang telah memberikan motivasi dan meluangkan waktunya
untuk membimbing, memberikan arahan, petunjuk-petunjuk dan saran-saran dalam
penyusunan proposal ini.
6. Segenap Dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Mahasaraswati Denpasar yang ikut memberikan dorongan serta petunjuk dalam
penyusunan proposal ini.
7. Selaku Kepala Sekolah SD N 4 Tegallalang, atas izin serta bantuan yang diberikan
selama pengadaan penelitian dalam rangka penyusunan proposal ini.
8. Selaku guru mata pelajaran matematika kelas V yang telah memberikan bantuan,
bimbingan dan saran selama melakukan penelitian.
9. Keluarga tercinta yang senantiasa memberikan motivasi dan semangat baik moral
19
maupun material untuk keberhasilan dalam menyelesaikan studi.
10.Semua pihak yang tidak dapat disebutkan secara rinci yang dengan tulus hati
memberikan bantuan berupa saran serta kemudahan-kemudahan lainnya.
Semoga segala kebaikan dan jasa yang telah diberikan mendapat imbalan yang
sepantasnya dari Ida Sang Hyang Widhi Wasa. Segala kritik dan saran yang bersifat
membangun dari pembaca sangat diharapkan. Akhir kata, berharap semoga skripsi ini
dapat bermanfaat bagi pembangunan dunia pendidikan dimasa yang akan datang
khususnya di bidang pendidikan matematika.
Denpasar, Juli 2013
Peneliti
20
ABSTRAK
Mesni, Ni Wayan. 2013. Meningkatkan Aktivitas dan Prestasi Belajar Siswa dalam
Pembelajaran Bangun Datar Melalui Penerapan Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe STAD pada Siswa Kelas V SD Negeri 4 Tegallalang Tahun
Pelajaran 2012/2013. Skripsi, Program Studi Pendidikan Matematika,
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Mahasaraswati
Denpasar. Pembimbing: (1) Drs. I Wayan Suandhi, M. Pd, (2) Drs. I Gusti
Ngurah Nila Putra, M. Pd
Kata Kunci: Aktivitas Belajar, Prestasi Belajar , Pembelajaran Kooperatif tipe
STAD, dan Bangun Datar.
Dari hasil observasi yang dilakukan di kelas V SD Negeri 4 Tegallalang
diperoleh informasi hasil belajar matematika siswa masih sangat rendah. Berdasarkan
hasil pengamatan kegiatan pembelajaran yang dilakukan di kelas V SD Negeri 4
Tegallalang, proses pembelajaran belum diorganisasikan dengan baik dan kurangnya
partisipasi siswa dalam proses belajar mengajar karena dalam mengajar guru masih
menggunakan metode ceramah. Selain itu juga pada saat pembelajaran berlangsung
kurang adanya kesempatan untuk berdiskusi secara berkelompok yang diduga
berakibat pada kurangnya transpormasi pengetahuan dengan teman-temannya.
Berdasarkan kondisi tersebut, maka akan dicoba menerapkan model pembelajaran
kooperatif tipe STAD dalam pembelajaran bangun datar pada siswa kelas V SD
Negeri 4 Tegallalang tahun pelajaran 2012/2013. Permasalahan yang ingin dicari
jawabannya dalam penelitian ini adalah apakah terjadi peningkatan aktivitas dan
prestasi belajar siswa dalam pembelajaran bangun datar melalui penerapan model
pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siswa kelas V SD Negeri 4 Tegallalang
tahun pelajaran 2012/2013. Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah Untuk
mengetahui apakah terjadi peningkatan aktivitas dan prestasi belajar siswa dalam
pembelajaran bangun datar melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe
STAD pada siswa kelas V SD Negeri 4 Tegallalang tahun pelajaran 2012/2013.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dan jenis penelitian ini
adalah penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilaksanakan sampai dua siklus. Subyek
dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri 4 Tegallalang tahun pelajaran
2012/2013 sebanyak 33 siswa. Adapun data yang dikumpulkan dalam penelitian ini
adalah: (1) Data aktivitas belajar siswa dikumpulkan dengan teknik observasi, (2)
Data prestasi belajar siswa dikumpulkan dengan menggunakan tes prestasi belajar
21
dalam bentuk objektif dan uraian. Data yang dikumpulkan dianalisis secara statistik
deskriptif.
Hasil analisis data dalam penelitian ini menunjukan bahwa skor rata-rata
aktivitas belajar siswa pada pada siklus I sebesar 10,08 tergolong cukup aktif, pada
siklus II sebesar 12,01 tergolong aktif. Dari hasil analisis data prestasi belajar siswa
diperoleh nilai rata-rata prestasi belajar siswa (
daya serap (DS) dan ketuntasan
belajar (KB) pada siklus I dan siklus II berturut-turut sebesar: “64,93”, “64,93%”, dan
“51,52%”, dan “81,88”, “81,88%”, dan “84,85%”. Persentase peningkatan nilai ratarata prestasi belajar siswa (
daya serap (DS) dan ketuntasan belajar (KB) dari
siklus I ke siklus II berturut-turut sebesar: “26,11%”, “70,59%”, dan “26,11%”.
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan di atas, maka dapat
dikemukakan beberapa saran, diantaranya: (1) Bagi guru-guru SD disarankan untuk
menjadikan model pembelajaran Kooperati Tipe STAD sebagai salah satu alternatif
dalam pemilihan model pembelajaran di SD karena terbukti terjadi peningkatan
aktivitas dan prestasi belajar siswa. (2) Kepada peneliti lain, disarankan untuk
senantiasa melakukan penelitian lebih lanjut dalam pembelajaran matematika baik di
sekolah yang berbeda atau pada pokok bahasan yang berbeda sehingga aktivitas dan
prestasi belajar siswa dapat terus ditingkatkan.
22
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pesatnya perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) dewasa
ini, memberikan dampak positif dan negatif terhadap pertumbuhan bangsa kita.
Termasuk sistem pendidikan di Negara kita. Dampak positifnya adalah terjadinya
percepatan dan peningkatan pola berpikir dalam berbagai bidang dan perubahan pola
hidup yang lebih efisien. Sedangkan dampak negatifnya adalah kesulitan masyarakat
dalam memahami dan mencerna perkembangan yang demikian pesatnya diberbagai
bidang khususnya bidang pendidikan. Sehingga kebutuhan akan IPTEK dalam bidang
pendidikan sangat diperlukan oleh masyarakat diera global ini.
Beranjak dari perkembangan dunia dan perubahan global, maka peran
pendidikan sangat diperlukan untuk menciptakan kehidupan yang cerdas, damai,
terbuka dan demokratis. Oleh karena itu, pembaharuan pendidikan harus selalu
dilakukukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan nasional. Usaha untuk
memperbaiki mutu pendidikan di Indonesia telah banyak dilakukan oleh pemerintah
diantaranya dengan berbagai pelatihan, peningkatan kualifikasi guru, perbaikan
sarana prasarana pembelajaran dan pembaharuan kurikulum. Pembaharuan
kurikulumn yang dilakukan yaitu mulai dari kurikulum 1994 menjadi Kurikulum
Berbasis Kompetensi (KBK) atau kurikulum 2004 kemudian diperbaharui lagi
menjadi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). KBK dan KTSP adalah
kurikulum yang berkeinginan akan adanya perubahan dari proses pembelajaran yang
bersifat aktif yang berpusat pada siswa. Disini siswa lah yang aktif untuk menemukan
sendiri atau memecahkan masalah melalui sarana dan media yang ada. Dalam
23
kegiatan belajar mengajar guru masih mendominasi kegiatan belajar, sehingga
berakibat siswa kurang melibatkan diri untuk
aktif dalam belajar. Dengan belajar aktif siswa akan lebih memahami apa yang
dipelajari dan selanjutnya siswa akan menuju kearah peningkatan kualitas mutu
pendidikan. Sehingga diharapkan kurikulum yang dibuat ini mampu mengatasi
rendahnya mutu pendidikan melalui perbaikan kualitas pembelajaran. Dalam proses
perkembangan ilmu pengetahuan, matematika Adalah salah satu ilmu pengetahuan
yang memegang peranan penting terhadap IPTEK. Faktor siswa dan guru dalam
mengajar mata pelajaran matematika juga berpengaruh terhadap proses pembelajaran
matematika itu sendiri. Kenyataan yang ditemui dilapangan proses pembelajaran
masih didominasi dengan metode ceramah, dimana memiliki kecendrungan guru yang
aktif sedangkan siswa menjadi pasif dalam belajar. Hal ini berakibat aktivitas,
motivasi dan minat belajar siswa menjadi kurang, sehingga berimbas pada hasil
belajar siswa yang kurang baik. Dengan mengubah pembelajaran menjadi belajar
menggunakan kerja kelompok (cooperative) adalah salah satu metode yang
diharapkan mampu meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar siswa. Diharapkan
dengan belajar cooperative siswa berupaya untuk mencari sendiri, memecahkan
sendiri masalah-masalah apa yang dipelajari sedangkan guru berperan sebagai
fasilitator, mediator dan motivator.
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan di SD Negeri 4 Tegallalang,
diperoleh informasi bahwa nilai mata pelajaran matematika yang diperoleh siswa
masih rendah. Hal ini dapat dilihat dari hasil ulangan umum siswa kelas V semester I
Tahun Pelajaran 2012/2013 dengan nilai rata-rata prestasi belajar siswa
sebesar
59,60 Daya Serap (DS) sebesar 59,60%, dan Ketuntasan Belajar (KB) sebesar
30,30%. Dari data tersebut, prestasi belajar siswa pada pelajaran matematika masih di
24
bawah rata-rata karena belum mencapai kriteria optimal yang ditentukan yaitu: nilai
rata-rata prestasi belajar siswa
≥ 65, Daya Serap (DS) ≥ 65%, dan Ketuntasan
Belajar (KB) ≥ 85%. Rendahnya hasil belajar siswa dalam pembelajaran sifat-sifat
bangun datar dan menggambar bangun datar diduga disebabkan oleh beberapa faktor
yaitu: (1) Aktivitas belajar siswa masih kurang, siswa hanya diam, siswa tidak mau
bertanya bila belum mengerti tentang materi pelajaran sifat-sifat dan menggambar
bangun datar baik itu bertanya dengan guru maupun dengan teman sebangkunya,
siswa kurang mengerti penjelasan guru, penjelasan materi kurang menarik sehingga
siswa tampak cepat bosan, siswa juga kurang tertarik mengikuti pelajaran matematika
karena mereka merasa bahwa pelajaran matematika sangat susah. Apalagi siswa yang
duduk di urutan paling belakang sering bermain-main dengan teman sebangkunya, (2)
Kesadaran siswa untuk belajar mandiri masih kurang, siswa hanya belajar apabila ada
ulangan harian ataupun tes mingguan, (3) Metode yang digunakan oleh guru dalam
mengajar cenderung sama dalam setiap pengajaran, guru langsung menyajikan
konsep matematika kepada murid dengan rumus dan contoh-contoh soal yang
diselesaikan sendiri oleh guru, sehingga guru mendominasi kelas sedangkan siswa
pasif yang hanya duduk dan mendengarkan, mencatat apa yang dijelaskan oleh
gurunya. Dengan faktor-faktor tersebut, menyebabkan guru mengalami kesulitan
melibatkan siswa untuk aktif.
Berdasarkan uraian diatas untuk mengatasi permasalahan aktivitas dan prestasi
belajar siswa, maka dalam penelitian ini dicoba menerapakan pembelajaran
Kooperatif Tipe (Student Teams Achievement Divition) STAD di kelas V SD Negeri 4
Tegallalang tahun pelajaran 2012/2013 dalam pembelajaran bangun datar. Davidson
dan Warsham (dalam Isjoni, 2011:29) mengemukakan “Pembelajaran Kooperatif
(Cooperative Learning) adalah kegiatan belajar mengajar secara kelompok-kelompok
25
kecil. Siswa belajar dan bekerja sama untuk sampai kepada pengalaman belajar yang
optimal, baik pengalaman individu maupun pengalaman kelompok.” Menurut
Suyatno (2009:52) pembelajaran kooperatif tipe (Student Teams Achievement
Divition) STAD adalah metode pembelajaran kooperatif untuk pengelompokan
kemampuan campur yang melibatkan pengakuan tim dan tanggung jawab kelompok
untuk pembelajaran individu anggota. Keanggotaan campuran menurut tingkat
prestasi, jenis kelamin dan suku. Sedangkan Trianto (2009:68) mengemukakan model
pembelajaran kooperatif dengan menggunakan kelompok-kelompok kecil dengan
jumlah anggota tiap kelompok 4 sampai 5 orang siswa secara heterogen. Diawali
dengan penyampaian tujuan pembelajaran, penyampaian materi, kegiatan kelompok,
kuis, dan penghargaan kelompok. Dengan pembelajaran kooperatif, siswa akan lebih
mudah memahami dan menemukan konsep-konsep yang sulit apabila mereka saling
mendiskusikan masalah tersebut dengan temannya. Siswa dapat saling membantu dan
mengisi kekurangan yang mereka miliki melalui pembelajaran kooperatif. Disamping
itu, pembelajaran kooperatif memberikan kebebasan kepada siswa untuk
mengemukakan pendapat yang
dimilikinya, sedangkan guru hanya membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam
belajar sehingga suasana belajar lebih bermakna.
Dari uraian di atas, timbul keinginan peneliti untuk mengadakan penelitian
tindakan kelas dengan judul Meningkatkan Aktivitas dan Prestasi Belajar Siswa
Dalam Pembelajaran Bangun Datar Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe
STAD
Pada Siswa Kelas V SD Negeri 4 Tegallalang Tahun Pelajaran 2012/2013.
B. Fokus Penelitian
26
Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah, maka yang menjadi fokus
penelitian ini adalah meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar siswa dalam
pembelajaran bangun datar melalui penerapan model pembelajaran kooperatif
tipe STAD pada siswa kelas V SD Negeri 4 Tegallalang tahun pelajaran 2012/2013.
C. Rumusan Masalah
Dari uraian latar belakang dan fokus penelitian, maka dapat dirumuskan
permasalahan sebagai berikut.
1. Apakah terjadi peningkatan aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran bangun
datar melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siswa
kelas V SD Negeri 4 Tegallalang tahun pelajaran 2012/2013.
2. Apakah terjadi peningkatan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran bangun
datar melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siswa kelas
V SD Negeri 4 Tegallalang tahun pelajaran 2012/2013.
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian ini adalah sebagai
berikut.
1. Untuk mengetahui apakah terjadi peningkatan aktivitas belajar siswa dalam
pembelajaran bangun datar melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe
STAD pada siswa kelas V SD Negeri 4 Tegallalang tahun pelajaran 2012/2013.
2. Untuk mengetahui apakah terjadi peningkatan prestasi belajar siswa dalam
pembelajaran bangun datar melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe
STAD pada siswa kelas V SD Negeri 4 Tegallalang tahun pelajaran 2012/2013.
27
E. Manfaat penelitian
Apabila terjadi peningkatan aktivitas dan prestasi belajar siswa melalui
penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam pembelajaran bangun
datar, maka manfaat yang dapat diperoreh dari hasil penelitian ini adalah sebagai
berikut.
1. Bagi Siswa
Siswa yang menjadi subjek akan mendapatkan pengalaman belajar dan
diharapkan pengalaman belajar tersebut dapat dikembangkan pada pembelajaran
selanjutnya. Siswa dapat meningkatkan hubungan sosial antar teman, baik dalam
kelompoknya ataupun dengan kelompok lainnya. Siswa dapat menyampaikan
pendapat dan bisa menerima adanya perbedaan pendapat. Melatih siswa lebih
bertanggung jawab untuk diri sendiri dan untuk kelompoknya. Sehingga diharapkan
terjadi peningkatan aktivitas belajar siswa di kelas yang akhirnya berpeluang
meningkatkan prestasi belajar siswa.
2. Bagi Guru
Guru yang dilibatkan dalam penelitian ini dapat menambah wawasan dan
pengalaman mengenai proses pembelajaran kooperatif tipe STAD. Dan apabila
memungkinkan, pembelajaran kooperatif tipe STAD ini dapat digunakan sebagai
alternatif model pembelajaran dalam upaya meningkatkan aktivitas dan prestasi
belajar siswa. Serta, bila model pembelajaran kooperatif tipe STAD ini
diimplementasikan dapat mengurangi dominasi guru di kelas.
3. Bagi Sekolah
Dengan mengimplementasikan model pembelajaran ini dapat meningkatkan
kualitas pembelajaran yang pada akhirnya mampu meningkatkan aktivitas dan
prestasi belajar siswa dalam rangka menunjang tercapainya tujuan pendidikan di
28
sekolah tersebut. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan
dalam melakukan perbaikan kualitas pembelajaran pada mata pelajaran lainnya.
F. Penjelasan Istilah
Untuk menghindari terjadi kesalahan penafsiran terhadap istilah yang
digunakan pada judul ini, maka perlu dijelaskan beberapa istilah berikut.
1. Meningkatkan
Menurut Depdiknas (2005:119) “meningkatkan berarti (1) menaikan
(derajat,taraf, dan sebagainya); mepertinggi, memperhebat (produksi dan sebagainya);
(2) mengangkat diri, memegahkan diri.” Menurut Daryanto (1997:403) meningkatkan
adalah menjadikan lebih baik. Jadi yang dimaksud meningkatkan dalam penelitian ini
adalah segala sesuatu yang dilakukan untuk menaikkan kemampuan belajar siswa
selama mengikuti pembelajaran khususnya dalam pembelajaran bangun datar.
2. Aktivitas Belajar
Menurut Poerwardarminta (2001:26), aktivitas artinya adalah kegiatan;
kesibukan. S. Nasution (dalam Junaidi, 2011) menambahkan bahwa aktivitas
merupakan keaktifan jasmani dan rohani dan kedua-keduanya harus dihubungkan.
Jadi aktivitas adalah kegiatan atau keaktifan jasmani dan rohani yang keduanya harus
dihubungkan.
Menurut Hamalik (2010:27), belajar “merupakan suatu proses, suatu kegiatan
dan bukan suatu hasil atau tujuan.” Selanjutnya Slameto (dalam Djamarah, 1994:22)
menyatakan “belajar sebagai suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk
memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai
hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.”
Jadi, belajar dapat disimpulkan sebagai suatu proses atau suatu kegiatan yang
dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara
29
keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan
lingkungannya.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa aktivitas belajar adalah segala kegiatan atau
tindakan yang dilakukan baik secara jasmani dan rohani yang berlangsung dalam
interaksi aktif dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan-perubahan tingkah
laku secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan
lingkungan.
3. Prestasi Belajar
Menurut Poerwardarminta (2001:768) prestasi adalah hasil yang telah dicapai.
“Prestasi adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan baik
secara individu maupun secara kelompok.” (Djamarah, 1994:19). Menurut Anggarini
(2012:10) “prestasi adalah hasil pekerjaan yang diperoleh dengan jalan keuletan
kerja.”
Jadi, prestasi adalah hasil pekerjaan yang diperoleh dari suatu kegiatan yang
telah dikerjakan, diciptakan baik secara individu maupun secara berkelompok dengan
jalan keuletan kerja.
Menurut Slameto (dalam Djamarah, 1994:22) bahwa “Belajar adalah suatu
proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah
laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam
interaksi dengan lingkungannya.” “Belajar merupakan suatu perubahan yang relatif
menetap dalam tingkah laku yang terjadi sebagai suatu hasil dari latihan atau
pengalaman.” (Dimyati, dkk dalam Yokiana, 2009:8).
Jadi, belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk
memperoleh suatu perubahan yang relatif menetap dalam tingkah laku yang baru
secara keseluruhan sebagai hasil dari pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan
30
lingkungannya. Jadi dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar adalah hasil pekerjaan
yang diperoleh dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan dengan jalan keuletan kerja
sebagai hasil dari pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.
4. Pembelajaran Bangun Datar
Pembelajaran adalah segala macam bentuk interaksi antara siswa dan
lingkungannya yang memungkinkan siswa memperoleh pengetahuan, keterampilan
dan sikap tertentu dan pembelajaran yang dibangun harus mampu membuat siswa
belajar sehingga terbentuknya pengetahuan bagi yang belajar. “Bangun datar adalah
bangun berbentuk dua dimensi yang terbentuk oleh tiga atau lebih garis yang saling
berpotongan terkecuali untuk bangun datar lingkaran.” (Setyadi, 2009:97)
Berdasarkan pengertian tersebut dapat ditegaskan bahwa pembelajaran bangun
datar merupakan bangun dua demensi yang terbentuk oleh tiga atau lebih garis yang
saling berpotongan terkecuali untuk bangun datar lingkaran.
5. Penerapan
Menurut Tim Penyusun Kamus Besar Indonesia (2005:895) Penerapan berarti
(1) proses, cara, perbuatan menerapakan, (2) pemasangan, (3)pemanfaatan, prihal
mempraktekan. Penerapan adalah “Pelaksanaan dari suatu kegiatan”
(Poerwadharminta, 2001:107). Jadi yang dimagsud dengan penerapan adalah
perbuatan menerapkan dan mempraktekan suatu kegiatan untuk mencapai tujuan
pembelajaran.
6. Model Pembelajaran Kooperatif
Model adalah suatu rencana atau pola yang dapat digunakan untuk
membentuk kurikulum (rencana pembelajaran jangka panjang), merancang bahanbahan pembelajaran dan membimbing pembelajaran di kelas atau yang lain (Joyce
dan Weil dalam Rusman, 2011:133). Menurut Rusman (2011:133) model adalah pola
31
umum perilaku pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan.
“Pembelajaran kooperatif (cooperative learning) merupakan sistem
pembelajaran yang memberi kesempatan kepada anak-anak didik untuk bekerja sama
dengan sesama dalam tugas-tugas yang tersruktur.”(Taniredja dkk, 2012:55).
Menurut Suyatno (2009:51) “Model pembelajaran kooperatif adalah kegiatan
pembelajaran dengan cara berkelompok untuk bekerja sama saling membantu
mengkonstruksi konsep, menyelesaikan persoalan, atau inkuiri.”
Jadi, Model pembelajaran kooperatif merupakan suatu kegiatan pembelajaran
dengan cara berkelompok untuk bekerja sama saling membantu mengkonstruksi
konsep, dalam menyelesaikan tugas-tugasnya.
7. Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD
Menurut Trianto (2009:68) “Pembelajaran kooperatif tipe STAD merupakan
pembelajaran kooperatif dengan menggunakan kelompok-kelompok kecil dengan
anggota tiap kelompok 4 sampai 5 siswa secara heterogen.” Menurut Slavin ( dalam
Taniredja dkk, 2012: 64) “Model (Student Team Achievement Divisions) STAD
merupakan salah satu model pembelajaran kooperatif yang paling sederhana, dan
merupakan model yang paling baik untuk permulaan bagi para guru yang baru
menggunakan pendekatan kooperatif.”
Jadi, pembelajaran kooperatif tipe STAD adalah suatu model yang paling
sederhana dengan menggunakan kelompok-kelompok kecil, tiap anggota kelompok
terdiri dari 4 sampai 5 siswa secara heterogen dan merupakan model yang paling
baik untuk permulaan bagi para guru yang baru menggunakan pendekatan kooperatif
32
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Konstruktivisme
1. Teori Belajar Konstruktivisme
Konstruktivisme adalah salah satu aliran filsafat pengetahuan yang
menekankan bahwa pengetahuan seseorang itu merupakan hasil konstruksi individu
melalui interaksinya dengan objek, fenomena, pengalaman dan lingkungannya.
(Giombattista dalam Handayani, 2012:11). Persfektif konstruktivisme berakar dari
filsafat tertentu tentang manusia dan pengetahuan, sifat-sifat pengetahuan menjadi
perhatian penting bagi aliran konstruktivisme. Pada dasarnya persfektif ini
mempunyai asumsi bahwa pengetahuan lebih bersifat konstektual daripada absolut
yang memungkinkan adanya penafsiran jamak bukan satu penafsiran saja. Hal ini
berarti bahwa pengetahuan dibentuk menjadi pengalaman individual melalui
interaksi dengan lingkungannya dan orang lain. Dengan demikian peranan
kontribusi siswa terhadap makna, pemahaman dan proses belajar melalui kegiatan
individual dan sosial menjadi sangat penting (Bruning, dkk, 1999:5). Suparno
(1997:50) menguraikan empat prinsip dalam belajar konstruktivisme, yaitu:
(1) pengatahuan dibangun oleh siswa itu sendiri baik secara personal, maupun
sosial, (2) pengatahuan tidak dapat dipindahkan dari guru ke murid kecuali
hanya dengan keaktifan murid sendiri untuk menalar, (3) murid aktif
mengonstruksikan terus-menerus sehingga selalu terjadi perubahan ilmiah, (4)
guru sekedar membantu menyiapakan sarana dan prasarana.
Secara ringkas gagasan konstruktivisme menurut Von Glasersfeld dan Kitchener
(dalam Yokiana, 2009:11) mengenai pengetahuan sebagai berikut: a) pengetahuan
33
bukanlah merupakan gambaran dunia kenyataan belaka, tetapi selalu merupakan
konstruksi kenyataan melalui kegiatan subjek, b) subjek membentuk skema kognitif,
katagori konsep dan struktur yang perlu untuk pengetahuan, c) pengetahuan dibentuk
dalam struktur konsepsi seseorang. Struktur konsepsi membentuk pengetahuan bila
konsepsi itu berlaku dalam berhadapan dengan pengalaman-pengalaman seseorang.
Gagne (dalam Winataputra, 2007:19) mengemukakan bahwa pembelajaran
adalah suatu kegiatan yang berpengaruh langsung terhadap proses belajar siswa.
Kalau kita menggunakan kata “pengajaran” kita membatasi diri hanya pada konteks
tatap muka guru-siswa didalam kelas, sedangkan dalam istilah pembelajaran interaksi
siswa tidak dibatasi oleh kehadiran guru secara fisik. Siswa dapat belajar melalui
bahan ajar cetak, program radio, program televisi atau media lain. Tentu saja, guru
memainkan peran penting dalam merancang setiap kegiatan pembelajaran. Terdapat
dua teori yang melandasi pendekatan Kooperatif tipe STAD yaitu teori perkembangan
kognitif Piaget dan teori perkembangan Sosial Vygosky.
1. Teori Perkembangan Kognitif Piaget
Perkembangan kognitif sebagian besar ditentukan oleh manipulasi dan
interaksi aktif anak dengan lingkungan. Piaget yakin bahwa pengalaman-pengalaman
fisik dan manipulasi lingkungan penting bagi terjadinya perubahan perkembangan.
Menurut Nur (dalam Trianto, 2009:42) interaksi sosial dengan teman sebaya,
khususnya berargumentasi dengan berdiskusi membantu memperoleh pemikiran yang
pada akhirnya memuat pemikiran itu menjadi logis.
Teori perkembangan piaget mewakili kontrukstivisme yang memandang
perkembangan kognitif sebagai suatu proses dimana anak secara aktif membangun
sistem makna dan pemahaman realitas melalui pengalaman-pengalaman dan
interaksi-interaksi mereka. Setiap individu pada saat tumbuh mulai dari bayi yang
34
baru dilahirkan sampai menginjak usia dewasa mengalami empat tingkat
perkembangan kognitif. Tahap-tahap perkembangan kognitif Piaget disajikan pada
tabel 01 berikut ini.
Tabel 01 Tahap-tahap Perkembangan Kognitif Piaget (diadopsi dari Nur
dalam Trianto, 2009:42-43)
Tahap
Perkiraan Usia
Sensori motor
Lahir – 2 tahun
praoperasional
2 tahun – 7 tahun
Operasi Konkret
7 tahun – 11 tahun
Operasional formal
11 tahun – dewasa
Kemampuan –kemampuan utama
Tebentuknya konsep
“kepermanenan objek” dan
kemajuan gradual dari prilaku
refleksif ke prilaku yang
mengarah kepada tujuan.
Perkembangan kemampuan
menggunakan simbul-simbul
untuk menyatakan objek-objek
dinia. Pemikiran masih egosentris
dan sentrasi.
Perbaikan dan kemampuan untuk
berpikir secara logis. Kemampuan
kemampuan baru termasuk
penggunaan operasi-opersi yang
dapat balik. Pemikiran tidak lagi
sentrasi tetapi disentrasi dan
pemecahan masalah tidak begitu
dibatasi oleh keegosentrisan.
Pemikiran abstrak dan murni
simbolis, mungkin dilakukan.
Masalah-masalah dapat
dipecahkan melalui penggunaan
eksperimentasi sistematis.
2. Teori Perkembangan Sosial Vygotsky
Teori Vygotsky ini lebih menekankan pada aspek sosial dari pembelajaran.
Menurut Vygotsky (dalam Trianto, 2007:57) proses pembelajaran akan terjadi jika
anak bekerja atau menangani tugas-tugas yang belum dipelajari, namun tugas-tugas
tersebut masih berada dalam jangkauan mereka disebut dengan “zone of proximal
development”, yakni daerah tingkat perkembangan sedikit di atas daerah
perkembangan seseorang saat ini. Vygotsky yakin bahwa fungsi mental yang lebih
35
tinggi pada umumnya muncul dalam percakapan dan kerja sama antar individu
sebelum fungsi mental yang lebih tinggi itu terserap ke dalam individu tersebut.
Selain itu ada satu ide penting dari Vygotsky adalah “Scaffolding”, yakni
pemberian bantuan kepada anak selama tahap-tahap awal perkembangan dan
mengurangi bantuan tersebut dan memberikan kesempatan kepada anak untuk
mengambil alih tanggung jawab yang semakin besar segera setelah anak dapat
menyelesaikan masalah secara mandiri.
Vygotsky menjelaskan ada hubungan langsung antara domain kognitif dengan
sosial budaya. Kualitas berfikir siswa dibangun di dalam ruang kelas, sedangkan
aktivitas sosialnya dikembangkan dalam bentuk kerja sama antara siswa dengan siswa
secara berkelompok di bawah bimbingan orang dewasa dalam hal ini guru. Jadi dapat
disimpulkan, menurut teori perkembangan sosial Vygotsky siswa perlu belajar dan
bekerja secara kelompok sehingga siswa dapat berinteraksi (Isjoni, 2011:40).
B. Model Pembelajaran Kooperatif
1. Pengertian Pembelajaran Koopertif
Suyatno (2009:51) menyatakan bahwa “Model pembelajaran kooperatif adalah
kegiatan pembelajaran dengan cara berkelompok untuk bekerja sama saling
membantu mengkonstruksi konsep, menyelesaikan persoalan, atau inkuiri.” Menurut
Taniredja dkk (2012:55) “Pembelajaran kooperatif (cooperative learning) merupakan
sistem pembelajaran yang memberi kesempatan kepada anak-anak didik untuk
bekerja sama dengan sesama dalam tugas-tugas yang tersruktur.” Artzt dan Newman
(dalam Trianto, 2009:56) menyatakan “Pembelajaran kooperatif (cooperative
learning) adalah suatu pendekatan yang mencakup kelompok-kelompok kecil dari
siswa yang bekerja sama sebagai suatu tim untuk memecahkan masalah, melengkapi
36
suatu tujuan bersama.” Setiap anggota kelompok, harus menyadari bahwa mereka
adalah bagian dari suatu tim, keberhasilan atau kegagalan suatu tim ditentukan oleh
semua anggota tim. Mereka harus saling membantu satu sama lain dalam
mengerjakan tugas-tugas. Strategi pembelajaran kooperatif merupakan suatu
pembelajaran yang membantu siswa dalam mengembangkan sikap sesuai dengan
kehidupan nyata di masyarakat, sehingga kerjasama dengan sesama anggota
kelompok dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. Pembelajaran kooperatif
mendorong peningkatan kemampuan siswa dalam memecahkan berbagai
permasalahan. Suasana belajar dan rasa kebersamaan yang tumbuh dan berkembang
diantara sesama anggota kelompok memungkinkan siswa untuk mengerti dan
memahami materi pembelajaran yang diberikan.
Jadi pembelajaran kooperatif merupakan suatu model pengajaran dimana
siswa belajar dalam kelompok-kelompok kecil yang memiliki tingkat kemampuan
berbeda. Dalam menyelesaikan tugas kelompok, setiap anggota saling bekerja
sama dan membantu untuk memahami suatu bahan pengajaran.
2. Tujuan Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran kooperatif dikembangkan untuk mencapai setidak-tidaknya tiga
tujuan pembelajaran penting menurut Ibrahim (dalam Yokiana, 2009:19) yaitu (a)
hasil belajar akademik, (b) penerimaan terhadap keragaman, (c) pengembangan
keterampilan sosial.
a. Hasil Belajar Akademik
Pembelajaran kooperatif bertujuan untuk meningkatkan kinerja siswa dalam
tugas-tugas akademik. Dalam belajar kelompok siswa dapat saling membantu dalam
mengerjakan soal-soal yang tidak bisa dikerjakan sendiri.
37
b. Penerimaan terhadap Keragaman
Pembelajaran kooperatif bertujuan agar siswa dapat menerima temantemannya yang mempunyai berbagai macam perbedaan latar belakang. Perbedaan
tersebut antara lain suku, agama, kemampuan akademik dan tingkat sosial.
c. Pengembangan Keterampilan Sosial
Pembelajaran kooperatif bertujuan untuk mengembangkan keterampilan sosial
siswa. Keterampilan sosial yang dimaksud dalam pembelajaran kooperatif antara lain
adalah: menghargai pendapat orang lain, memancing teman untuk bertanya, mau
menjelaskan ide atau pendapat, bekerja dalam kelompok tersebut, dan sebagainya.
3. Manfaat Pembelajaran Kooperatif
Berdasarkan hasil penelitian Thomson (dalam Yokiana, 2009:16) manfaat
pembelajaran kooperatif adalah: (1) meningkatkan pencurahan waktu pada tugas,(2)
meningkatkan rasa harga diri, (3) memperbaiki sikap antara siswa, guru dan sekolah,
(4) memperbaiki kehadiran, (5) saling memahami adanya perbedaan individu, (6)
mengurangi prilaku yang mengganggu, (7) mengurangi konflik antara pribadi, (8)
mengurangi sikap apatis, (9) memperdalam pengetahuan materi pelajaran, 10)
meningkatkan motivasi, (11) meningkatkan hasil belajar, (12) memperbesar retensi
atau penyimpanan lebih lama, (13) meningkatkan kebaikan budi, kepekaan dan
toleransi.
Zamroni (dalam Trianto, 2009:57) mengemukakan bahwa “Manfaat
penerapan pembelajaran kooperatif adalah dapat mengurangi kesenjangan pendidikan
khususnya dalam wujud input pada level individual. ”Disamping itu, belajar
kooperatif dapat mengembangkan solidaritas sosial dikalangan siswa. Dengan belajar
kooperatif, diharapkan kelak akan muncul generasi baru yang memiliki prestasi
akademik yang cemerlang dan memiliki solidaritas sosial yang kuat.
38
Berdasarkan uraian di atas, maka manfaat dari pembelajaran kooperatif adalah
dapat menumbuhkan rasa tanggung jawab dan terlibat aktif dalam pembelajaran, serta
dapat mengembangkan keterampilan dalam berfikir, meningkatkan ingatan siswa
serta meningkatkan kepuasan siswa terhadap pembelajaran.
4. Ciri-ciri Pembelajaran Kooperatif
Menurut Lie (dalam Yokiana, 2009:18) dalam bukunya “Cooperative
Learning”, bahwa model pembelajaran Cooperative Learning tidak sama dengan
sekedar belajar kelompok, tetapi ada unsur-unsur dasar yang membedakannya dengan
pembagian kelompok yang dilakukan asal-asalan. Lie merinci ciri utama
pembelajaran kooperatif, yaitu: (a) saling ketergantungan positif, (b) tanggung jawab
perseorangan, (c) tatap muka, (d) komunikasi antar anggota.
a. Saling Ketergantungan Positif
Tujuan masing-masing kelompok adalah memaksimalkan kemampuan
belajar setiap anggotanya dan bila mungkin, sampai batas luar kemampuan masingmasing individu bersangkutan. Keberhasilan kelompok sangat bergantung dari usaha
setiap anggotanya. Untuk mencapai kelompok kerja yang efektif, guru perlu
menyusun tugas sedemikian rupa, sehingga setiap anggota kelompok harus
menyelesaikan tugasnya sendiri agar yang lain bisa mencapai tujuan mereka.
b. Tanggung Jawab Perseorangan
Masing-masing anggota kelompok berusaha semaksimal mungkin utuk tetap
utuh dalam satu ikatan kelompok. Jika tugas penilaian dibuat menurut prosedur
model kooperatif, setiap siswa akan merasa bertanggung jawab untuk melakukan
yang terbaik. Selain itu untuk mencegah siswa menghindar bekerja atau mengerjakan
tugas, maka dapat ditempuh dengan teknik pemberian tugas, antara lain: (1)
mngerjakan kuis, melengkapi tugas atau membuat ringkasan tentang materi yang
39
dijelaskan, (2) pemanggilan siswa secara random untuk menjawab, (3) masingmasing anggota bertanggung jawab untuk satu bagian proyek mereka.
c. Tatap Muka
Masing-masing anggota kelompok bekerjasama saling bertemu muka dan
berdiskusi untuk menghasilkan prestasi akademik. Interaksi tatap muka menuntut
siswa dapat melakukan dialog, tidak hanya dengan guru tetapi juga dengan anggota
kelompoknya. Interaksi semacam ini memungkinkan siswa dapat saling menjadi
sumber belajar, sehingga siswa akan merasa lebih mudah memecahkan masalah
karena dibantu oleh teman kelompoknya.
d. Komunikasi antar Anggota
Setiap kelompok diajarkan keterampilan sosial untuk digunakan
mengkoordinasikan upaya mereka secara bersama-sama, dan kerja kelompok sangat
ditekankan. Unsur ini menghendaki agar siswa memiliki keterampilan berkomunikasi
yang efektif, seperti bagaimana cara menyanggah pendapat orang lain tanpa harus
menyinggung perasaan orang tersebut. Sebelum menugaskan siswa dalam
berkelompok, guru perlu mengajarkan cara-cara berkomunikasi. Karena tidak semua
siswa memiliki keahlian mendengarkan dan berbicara.
5. Langkah-Langkah Pembelajaran Kooperatif
Terdapat enam langkah utama di dalam pelajaran yang menggunakan
pembelajaran kooperatif. Menurut Ibrahim, dkk. (dalam Trianto, 2007:54) langkahlangkah pembelajaran kooperatif dapat dilihat pada Tabel 02 di bawah ini.
Tabel 02 Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif (diadopsi dari
Ibrahim, dkk. dalam Trianto, 2007:54)
Fase
Kegiatan Guru
Fase 1
Menyampaikan tujuan dan
Menyampaikan semua tujuan pembelajaran
40
memotivasi siswa
Fase 2
Menyajikan/menyamaikan
informasi
Fase 3
Mengorganisasikan siswa
dalam kelompokkelompok belajar
Fase 4
Membimbing kelompok
bekerja dan belajar
Fase 5
Evaluasi
Fase 6
Memberikan penghargaan
yang ingin dicapai pada pembelajaran tersebut
dan memotivasi siswa belajar.
Menyajikan informasi kepada siswa dengan
jalan mendemonstrasikan atau lewat bahan
bacaan.
Menjelaskan kepada siswa bagaimana caranya
membentuk kelompok belajar dan membantu
setiap kelompok agar melakukan transisi secara
efisien.
Membimbing kelompok belajar pada saat
mereka mengerjakan tugas mereka.
Mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang
telah diajarkan atau msing-masing kelompok
mempresentasikan hasil kerjanya.
Mencari cara-cara untuk mengargai baik upaya
maupun hasil belajar individu dan kelompok.
C. Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD
1. Pengertian Pembelajaran Kooperatif tipe STAD
Menurut Trianto (2007:52) “Pembelajaran kooperatif tipe STAD merupakan
pembelajaran kooperatif dengan menggunakan kelompok-kelompok kecil yang
beranggotakan 4 sampai 5 siswa secara heterogen.” Diawali dengan penyampaian
tujuan pembelajaran, penyampaian materi, kegiatan kelompok, kuis, dan penghargaan
kelompok. Menurut Slavin (dalam Rusman, 2011:213) “Model STAD (Student Team
Achievement Divisions) merupakan variasi pembelajaran kooperatif yang paling
banyak diteliti.” Model ini juga sangat mudah diadaptasi, telah digunakan dalam
matematika, IPA, IPS, bahasa inggris, teknik dan banyak subjek lainnya, dan pada
tingkat sekolah dasar sampai perguruan tinggi.
Jadi, pembelajaran kooperatif tipe STAD adalah pembelajaran kooperatif
dengan menggunakan kelompok-kelompok kecil yang beranggotakan 4 sampai 5
41
siswa secara heterogen, untuk mencapai tujuan bersama.
2. Komponen Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD
Menurut Slavin (2005:143) STAD terdiri dari 5 komponen utama, yaitu: (1)
presentasi kelas, (2) tim, (3) kuis, (4) skor kemajuan individual, dan (5) rekognisi tim.
a. Presentasi Kelas
Materi dalam STAD pertama-tama diperkenalkan dalam presentasi di dalam
kelas. Ini merupakan pengajaran langsung seperti yang sering kali dilakukan atau
diskusi pelajaran yang dipimpin oleh guru, tetapi bisa juga memasukkan presentasi
audiovisual. Bedanya kelas dengan pengajaran biasa hanyalah bahwa presentasi
tersebut haruslah benar-benar berfokus pada unit STAD. Dengan cara ini, para siswa
akan menyadari bahwa mereka harus benar-benar memberi perhatian penuh selama
presentasi kelas, karena dengan demikian akan sangat membantu mereka
mengerjakan kuis-kuis dan skor kuis mereka menentukan skor tim mereka.
b. Tim
Tim terdiri dari 4 sampai 5 siswa yang mewakili seluruh bagian dari kelas
dalam hal kinerja akademik, jenis kelamin, ras dan etnisitas. Fungsi utama dari tim ini
adalah memastikan bahwa semua anggota tim benar-benar belajar dan lebih
khususnya lagi adalah mempersiapkan anggotanya untuk bisa mengerjakan kuis
dengan baik. Setelah guru menyampaikan materinya, tim berkumpul untuk
mempelajari lembar kegiatan atau materi lainnya. Yang paling sering terjadi,
pembelajaran itu melibatkan pembahasan permasalahan bersama, membandingkan
jawaban dan mengoreksi tiap kesalahan pemahaman apabila anggota tim ada yang
membuat kesalahan.
Tim adalah fitur yang paling penting dalam STAD. Pada tiap poinnya, yang
ditekankan adalah membuat anggota tim melakukan yang terbaik untuk tim dan tim
42
pun harus melakukan yang terbaik untuk membantu tiap anggotanya. Tim ini
memberikan dukungan kelompok bagi kinerja akademik penting dalam pembelajaran
dan itu adalah untuk memberikan perhatian dan respek mutual yang penting untuk
akibat yang dihasilkan seperti hubungan antar kelompok, rasa harga diri, penerimaan
terhadap siswa-siswa mainstream.
c. Kuis
Setelah sekitar satu atau dua periode guru memberikan presentasi dan sekitar
satu atau dua periode praktek tim, para siswa akan mengerjakan kuis individual. Para
siswa tidak diperbolehkan untuk saling membantu dalam mengerjakan kuis.
Sehingga, tiap siswa bertanggung jawab secara individual untuk memahami
materinya.
d. Skor Kemajuan Individual
Gagasan dibalik skor kemajuan individual adalah untuk memberikan kepada
tiap siswa tujuan kinerja yang akan dapat dicapai apabila mereka bekerja lebih giat
dan memberikan kinerja yang lebih baik daripada sebelumnya. Tiap siswa dapat
memberikan kontribusi poin yang maksimal kepada timnya dalam sistem skor ini,
tetapi tak ada siswa yang dapat melakukannya tanpa memberikan usaha terbaik
mereka. Tiap siswa diberikan skor “awal” yang diperoleh dari rata-rata kinerja siswa
tersebut sebelumnya dalam mengerjakan kuis yang sama. Siswa selanjutnya akan
mengumpulkan poin untuk tim mereka berdasarkan tingkat kenaikan skor kuis
mereka dibandingkan dengan skor awal mereka.
e. Rekognisi Tim
Tim akan mendapatkan sertifikasi atau penghargaan yang lain apabila skor
rata-rata mereka mencapai kriteria tertentu. Skor tim siswa dapat juga digunakan
untuk menentukan dua puluh persen dari peringkat mereka.
43
3. Fase-Fase Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD
Menurut Rusman (2011:215) terdapat enam fase utama di dalam pembelajaran
kooperatif tipe STAD yaitu, fase 1: menyampaikan tujuan dan motivasi, fase 2:
pembagian kelompok, fase 3: presentasi dari guru, fase 4: kegiatan belajar dalam tim
(kerja tim), fase 5: kuis (evaluasi), fase 6: penghargaan prestasi tim.
a. Fase 1: Menyampaikan Tujuan dan Motivasi
Menyampaikan tujuan pelajaran yang ingin dicapai pada pembelajaran
tersebut dan memotivasi siswa untuk belajar.
b. Fase 2: Pembagian Kelompok
Siswa dikelompokkan ke dalam beberapa kelompok, dimana setiap
kelompoknya terdiri dari 4 sampai 5 siswa yang memprioritaskan heterogenitas
(keragaman) kelas dalam prestasi akademik, jenis kelamin, ras atau etnik.
c. Fase 3: Presentasi dari Guru
Guru menyampaikan materi pelajaran dengan terlebih dahulu menjelaskan
tujuan pelajaran yang ingin dicapai pada pertemuan tersebut serta pentingnya pokok
bahasan tersebut dipelajari. Guru memberi motivasi siswa agar dapat belajar dengan
aktif dan kreatif. Di dalam proses pembelajaran guru dibantu oleh media,
demonstrasi, pertanyaan atau masalah nyata yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari.
Dijelaskan juga tentang keterampilan dan kemampuan yang diharapkan dikuasai
siswa, tugas dan pekerjaan yang harus dilakukan serta cara-cara mengerjakannya.
d. Fase 4: Kegiatan Belajar dalam Tim (Kerja Tim)
Siswa belajar dalam kelompok yang telah dibentuk. Guru menyiapkan
lembaran kerja sebagai pedoman bagi kerja kelompok, sehingga semua anggota
menguasai dan masing-masing memberikan konstribusi. Selama tim bekerja, guru
44
melakukan pengamatan, memberikan bimbingan, dorongan dan bantuan bila
diperlukan. Kerja tim ini merupakan ciri terpenting dari STAD.
e. Fase 5: Kuis (Evaluasi)
Guru mengevaluasi hasil belajar melalui pemberian kuis tentang materi yang
dipelajari dan juga melakukan penilaian terhadap presentasi hasil kerja masingmasing kelompok. Siswa diberikan kuis secara individual dan tidak dibenarkan
bekerja sama. Ini dilakukan untuk menjamin agar siswa secara individu bertanggung
jawab kepada diri sendiri dalam memahami bahan ajar tersebut. Guru menetapkan
skor batas penguasaan untuk setiap soal, misalnya 60, 75, 84 dan seterusnya sesuai
dengan tingkat kesulitan siswa.
f. Fase 6: Penghargaan Prestasi Tim
Setelah pelaksanaan kuis, guru memeriksa hasil kerja siswa dan diberikan
angka dengan rentang 0 sampai 100. Selanjutnya pemberian penghargaan atas
keberhasilan kelompok dapat dilakukan oleh guru dengan mengikuti tahapan-tahapan
sebagai berikut
1) Menghitung Skor Individu
Menurut Slavin (2005:159) untuk menghitung perkembangan skor individu
dihitung sebagaimana dapat dilihat pada Tabel 03 sebagai berikut
Tabel 03 Penghitungan Perkembangan Skor Individu (diadopsi dari Slavin,
2005:159)
No.
Skor Kuis
1.
2.
3.
4.
5.
Lebih dari 10 poin di bawah skor awal
10 sampai 1 poin di bawah skor awal
10 sampai 0 poin di atas skor awal
Lebih dari 10 poin di atas skor awal
Pekerjaan sempurna (tidak memperhatikan skor awal)
Skor
Perkembangan
5
10
20
30
30
45
2) Menghitung Skor Kelompok
Skor kelompok ini dihitung dengan membuat skor rata-rata perkembangan
anggota kelompok, yaitu dengan menjumlah semua skor perkembangan yang
diperoleh anggota kelompok dibagi dengan jumlah anggota kelompok, diperoleh
kategori skor kelompok seperti tercantum pada Tabel 04 berikut.
Tabel 04 Tingkat Penghargaan Kelompok (adopsi dari Ratumanan dalam
Trianto, 2009:72).
Rata-rata Tim
0≤x≤5
5 ≤ x ≤ 15
15 ≤ x ≤ 25
25 ≤ x ≤ 30
Keterangan : x = skor rata-rata penghargaan
Predikat
Tim tidak baik
Tim baik
Tim hebat
Tim Super
Misalnya kelompok C memenuhi rerata skor 20 maka kelompok C
memperoleh predikat kelompok sangat baik.
3) Pemberian Penghargaan dan Pengakuan Skor Kelompok
Setelah masing-masing kelompok atau tim memperoleh predikat, guru
memberikan penghargaan kepada masing-masing kelompok sesuai dengan
predikatnya (kriteria tertentu yang ditetapkan guru). Pemberian penghargaan ini
diharapkan dapat meningkatkan motivasi siswa dalam belajar.
4. Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD
a. Kelebihan Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD
Kelebihan pembelajaran kooperatif tipe STAD, antara lain: (1) siswa tidak
terlalu tergantung pada guru, sebab siswa menemukan informasi dan belajar dari
siswa yang lain, (2) meningkatkan hubungan antar individu, karena siswa memiliki
membagi tanggung jawab dan saling mengerti, (3) dapat memberikan motivasi dan
rangsangan untuk berpikir, (4) membentuk sikap siswa untuk tidak menjadi
egosentris, (5) dapat meningkatkan prestasi akademik.
46
a. Kekurangan Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD
Kekurangan pembelajaran kooperatif tipe STAD, antara lain: (1) penggunaan
waktu yang relatif banyak, (2) apabila kemampuan guru kurang memadai atau sarana
dan prasarana tidak cukup tersedia, maka pembelajaran kooperatif tipe STAD sulit
dilaksanakan, (3) banyaknya siswa akan menyulitkan dalam pembentukan kelompok,
(4) dalam pengerjaan tugas sering dimonopoli oleh satu orang saja sedangkan yang
lain hanya sebagai pendengar, (5) siswa yang memiliki kemampuan lebih akan
merasa terhambat.
D. Hakikat Pembelajar Matematika
Matematika adalah ilmu dasar dan pinata nalar yang juga dijuliki sebagai
ratunya ilmu (Queen of Sciences) sekaligus sebagai pelayan ilmu yang lain, berperan
penting dalam perkembangan IPTEK (Hidayati, 2011:6). Menurut Endang dan Nur
(2003:3) pada hakikatnya belajar mengajar matematika adalah segala upaya yang
dilakukan untuk dapat membelajarkan siswa dan dapat mencapai tujuan pembelajaran
yang telah ditetapkan. Sehingga dalam proses belajar mengajar terdapat dua kegiatan
pokok yaitu mengajar yang merupakan kegiatan guru dan kegiatan belajar yang
dilakukan siswa.
Fontana (dalam Handayani, 2012:26) mengartikan belajar adalah suatu proses
perubahan yang relatif tetap dalam prilaku individu sebagai hasil dari pengalaman.
Matematika adalah bahasa simbolis yang fungsi praktisnya untuk mengekspresikan
hubungan-hubungan kuantitatif dan keruangan sedangkan fungsi teoritisnya adalah
untuk memudahkan berpikir (Hidayati, 2011:6). Sehingga belajar matematika
merupakan kegiatan mental yang tinggi. Mempelajari materi matematika tidak cukup
hanya dipelajari dengan membaca saja. Suatu theorema, dalil, sifat maupun definisi
47
untuk dapat memahaminya memerlukan waktu dan ketekunan. Bahasa matematika
adalah bahasa simbul yang padat, akurat, abstrak dan penuh arti, memahami konsep
matematika perlu pula memperhatikan konsep-konsep sebelumnya karena ciri
utamanya adalah penggunaan cara bernalar deduktif tetapi tidak melupakan cara
bernalar induktif, sedangkan matematika tersusun secara hirarkis yang satu sama
lainnya berkaitan erat. Konsep lanjutan tidak mungkin dapat kita pahami sebelum
memahami dengan baik konsep sebelumnya yang menjadi prasyaratnya. Ini berarti
belajar matematika harus bertahap dan berurutan secara sistematis serta harus
didasarkan kepada pengalaman belajar yang lalu. Seseorang akan mudah mempelajari
sesuatu materi matematika yang baru bila didasarkan kepada apa yang telah
diketahui. Pengalaman belajar yang lalu akan mempengaruhi proses belajar
matematika selanjutnya yang tersusun secara hirarkis dari akal (rasio) yang
berhubungan dengan benda-benda pikiran yang abstrak. Ini bertentangan dengan
sejarah bagaimana diperolehnya. Menurut sejarah matematika ditemukan sebagai
hasil pengamatan dan pengalaman, dan pernah dikembangkan dengan analogi dan
coba-coba.
Metode mencari kebenaran yang dipakai oleh matematika adalah metode
deduktif. Para ahli pendidikan matematika menyadari bahwa siswa-siswa sekolah
dasar sampai sekolah menengah atas masih sukar menggunakan akalnya dalam
belajar matematika yang menggunakan penalaran deduktif. Berdasarkan
pertimbangan ini, maka pada program pengajaran matematika ini banyak dipakai
pendekatan induktif. Dengan pendekatan ini konsep-konsep matematika yang abstrak
dapat dimengerti oleh siswa melalui benda-benda konkret. Penalaran induktif yang
dilakukan melalui pengalaman dan pengamatan itu ada kelemahannya, yaitu tidak
dapat menjamin kesimpulan berlaku secara umum. Oleh karena itu dalam matematika
48
formal dipakai induksi lengkap atau induksi matematika. “Dengan menggunakan
induksi lengkap ini kesimpulan yang ditarik berlaku umum. Pembuktian secara
induksi matematika sebenarnya cara pembuktian metode deduktif.” (Karso dkk,
1994:8) Penalaran deduktif menarik kesimpulan dari hal yang umum menjadi hal
khusus. Sedangkan penalaran induktif menarik kesimpulan dari hal-hal khusus
menjadi hal umum dan biasa disebut generalisasi.
E. Aktivitas Belajar dan Prestasi Belajar
1. Aktivitas Belajar Siswa
a. Pengertian Aktivitas Belajar
Seperti yang telah dijelaskan pada penjelasan istilah, aktivitas belajar adalah
segala kegiatan atau tindakan yang dilakukan baik secara jasmani dan rohani yang
berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang menghasilkan perubahanperubahan tingkah laku secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri
dalam interaksi dengan lingkungan.
Aktivitas belajar menurut Anggarini (2012:10) adalah “semua kegiatan kerja
yang dilakukan secara jasmani maupun rohani dalam usaha untuk memperoleh ilmu
melalui pengalaman sehingga nantinya terjadi perubahan tingkah laku positif sebagai
hasil interaksi dengan lingkungannya.” Aktivitas belajar merupakan serangkaian
kegiatan pembelajaran yang dilakukan siswa selama proses pembelajaran.
b. Jenis-Jenis Aktivitas Belajar
Sekolah merupakan salah satu pusat kegiatan belajar, oleh karena itu sekolah
menjadi arena untuk mengembangkan aktivitas. Banyak jenis aktivitas yang dapat
dilakukan oleh siswa di sekolah. Aktivitas siswa tidak cukup hanya mendengarkan
dan mencatat seperti yang lazim terdapat di sekolah-sekolah tradisional. Terdapat
49
beberapa jenis aktivitas yang dapat dilakukan siswa di sekolah. Menurut Dierich
(dalam Hamalik 2010:45) jenis-jenis aktivitas belajar di sekolah digolongkan dalam
8 kelompok sebagai berikut:
(1) aktivitas visual (Visual activities) seperti, membaca, melihat,
memperhatikan gambar, mengamati, demonstrasi, memperhatikan pekerjaan
orang lain, memperhatikan pameran dan memperhatikan percobaan, (2)
aktivitas lisan (Oral activities) seperti, menyatakan, merumuskan, bertanya,
memberikan saran, mengeluarkan pendapat, mengadakan wawancara, diskusi,
dan interupsi, (3) aktivitas mendengarkan (Listening activities) seperti,
mendengarkan uraian, mendengarkan percakapan, mendengarkan diskusi,
mendengarkan musik, dan mendengarkan pidato, (4) aktivitas menggambar
(Drawing activities) seperti menggambar, membuat grafik, menggambar peta,
menggambar diagram dan menggambar pola, (5) aktivitas menulis (Writing
activities) seperti menulis cerita, karangan, laporan, tes, angket, menyalin, (6)
aktivitas mental (Mental activities) seperti, mengingat, memecahkan soal,
menganalisis, melihat hubungan, mengambil keputusan, (7) aktivitas metrik
(motor activities), seperti melakukan percobaan, membuat konstruksi,model,
mereparasi, bermain, berkebun, dan memelihara binatang, (8) aktivitas
emosional (Emotional activities), seperti menaruh minat, merasa bosan,
gembira, berani, tenang, gugup, dan membedakan.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa aktivitas belajar siswa di sekolah
cukup kompleks dan bervariasi. Kalau berbagai macam kegiatan tersebut dapat
diciptakan di sekolah, tentu sekolah-sekolah akan lebih dinamis, menjadi pusat
aktivitas belajar yang maksimal. Dalam hal ini kreatifitas guru mutlak diperlukan agar
dapat merencanakan kegiatan siswa yang sangat bervariasi itu.
2. Prestasi Belajar Siswa
a. Pengertian Prestasi Belajar
Seperti yang telah dijelaskan pada penjelasan istilah, prestasi adalah hasil
pekerjaan yang diperoleh dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan baik
secara individu maupun secara berkelompok dengan jalan keuletan kerja.
Prestasi belajar menurut (Djamarah, 1994:23) adalah “hasil yang diperoleh
berupa kesan-kesan yang mengakibatkan perubahan dalam diri individu sebagai hasil
50
dari aktivitas dalam belajar.” “Prestasi belajar adalah kemampuan yang dapat berupa
kognitif, afektif, dan psikomotor yang dapat diketahui dari penampilan maupun
kecenderungan perilaku yang diperoleh setelah melakukan kegiatan belajar.”
(Anggarini, 2012:31).
b. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar
Menurut Muhibbinsyah (dalam Anggarini, 2012:32) faktor-faktor yang
mempengaruhi prestasi belajar dibedakan menjadi dua macam, yaitu: faktor internal
dan faktor eksternal.
1) Faktor Internal
Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri siswa. Adapun yang
tergolong faktor internal adalah: (1) faktor fisiologis, keadaan fisik yang sehat dan
segar serta kuat akan menguntungkan dan memberikan hasil belajar yang baik. Tetapi
keadaan fisik yang kurang baik akan berpengaruh pada siswa dalam kegiatan
belajarnya, (2) faktor psikologis, yang termasuk faktor psikologis adalah intelegensi,
perhatian, minat, motivasi dan bakat yang ada dalam diri siswa.
2) Faktor Eksternal
Fakor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar siswa. Adapun yang
tergolong faktor eksternal sebagai berikut: (1) faktor sosial, yang terdiri dari
lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat, (2) faktor non
sosial, yang termasuk faktor non sosial adalah gedung sekolah dan letaknya, rumah
tempat tinggal keluarga dan letaknya, alat-alat belajar, keadaan cuaca dan waktu
belajar yang digunakan siswa, dan (3) faktor pendekatan belajar (approach to
learning) adalah segala cara atau strategi yang digunakan siswa dalam menunjang
efektifitas dan efisiensi proses pembelajaran materi tertentu.
51
Jadi keberhasilan belajar siswa sangat tergantung pada dua faktor yaitu faktor
yang berasal dari dalam diri siswa itu sendiri (internal) seperti kecerdasan, bakat dan
minat siswa. Faktor yang berasal dari luar diri siswa (eksternal) seperti guru, sarana
dan prasarana, serta kondisi lingkungan sekolah. Dengan demikian keberhasilan
belajar siswa akan sangat tergantung pada tingkat kecerdasan, minat, bakat, sarana
dan prasarana, serta kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran.
F. Bangun Datar
Bangun datar adalah satu bangun yang terdiri dari dua dimensi. Bangun datar
yang dibahas dalam penelitian ini adalah persegi, persegi panjang, segitiga, jajaran
genjang, trapesium, dan layang-layang.
1. Persegi
Menurut Suharjana (2008:32) Persegi adalah segiempat yang ke empat sisinya
sama panjang dan keempat sudutnya siku-siku. Gambar 01 merupakan gambar
persegi ABCD, AB = BC = CD = DA dan ∠A = ∠B = ∠C = ∠D = 90°
D
C
A
B
Gambar 01 Persegi ABCD
Berdasarkan Gambar 01 di atas, maka dapat dikatakan bahwa sifat-sifat
persegi adalah sebagai berikut: (1) keempat sisinya sama panjang yaitu: AB = BC =
CD = DA; (2) sisi yang berhadapan sejajar yaitu:
//
//
//
; (3) kedua
diagonal sama panjang yaitu: AD = BC; (4) kedua diagonalnya berpotongan membagi
dua sama panjang; (5) kedua diagonalnya berpotongan membentuk sudut sisku-siku;
52
(6) sudut-sudutnya dibagi dua sama besar oleh diagonal-diagonalnya; dan (7)
keempat sudutnya siku-siku.
2. Persegi Panjang
Menurut Suharjana (2008:33) persegi panjang adalah segi empat yang
sepasang sisi yang berhapan sama panjang dan keempat sudutnya siku-siku. Pada
Gambar 02 di bawah AB = CD = p, dan AD = BC = l
C
D
A
B
Gambar 02 Persegi Panjang ABCD
Berdasarkan Gambar 02 di atas, maka dapat dikatakan bahwa sifat-sifat
persegi panjang adalah sebagai berikut: (1) sisi yang berhadapan sama panjang dan
sejajar yaitu: AB = CD, AD = BC, dan
//
//
//
; (2) kedua diagonalnya
sama panjang yaitu: AC dan BD; (3) kedua diagonalnya berpotongan membagi dua
sama panjang; dan (4) ke empat sudutnya siku-siku yaitu: ∠A = ∠B = ∠C = ∠D = 90°
3. Segitiga
Menurut Suharjana (2008:28) segitiga adalah suatu bangun datar yang jumlah
ukuran sudut dalamnya 1800 dan dibentuk dengan cara menghubungkan tiga titik
yang tidak segaris dalam satu bidang. Jenis segitiga ada 2, yaitu berdasarkan besar
sudut-sudutnya dan panjang sisinya. Berdasarkan besar sudut-sudutnya segitiga dapat
dibedakan atas 3 macam yaitu segitiga lancip, segitiga siku-siku dan segitiga tumpul.
Gambar 03 merupakan bangun segitiga ABC berdasarkan besar sudut.
53
Gambar 03 Segitiga ABC Berdasarkan Besar Sudut
Gambar 03 (a) adalah segitiga lancip yaitu segitiga yang ketiga sudutnya
adalah sudut lancip. Sudut lancip adalah sudut yang ukurannya lebih dari 0 dan
kurang dari 90 . Gambar 03 (b) adalah segitiga siku-siku yaitu segitiga yang salah
satu sudutnya adalah sudut siku-siku. Sudut siku-siku adalah sudut yang besarnya
90 . Gambar 03 (c) adalah segitiga tumpul yaitu segitiga yang salah satu sudutnya
adalah sudut tumpul. Sudut tumpul adalah sudut yang ukurannya lebih dari 90 dan
kurang dari 180 .
Berdasarkan panjang sisinya segitiga dibedakan atas tiga macam yaitu segitiga
sebarang, segitiga sama kaki, segitiga sama sisi. Gambar 04 merupakan bangun
segitiga ABC berdasarkan panjang sisi.
Gambar 04 Segitiga ABC Berdasarkan Panjang Sisi
Gambar 04 (a) adalah segitiga sebarang yaitu segitiga yang ketiga sisinya
tidak sama panjang. Gambar 04 (b) adalah segitiga sama kaki yaitu segitiga yang
sifat-sifatnya: (1) mempunyai 1 sumbu simetri, (2) mempunyai 2 sudut sama besar,
dan (3) mempunyai dua sisi sama panjang. Gambar 04 (c) adalah segitiga sama sisi
yaitu segitiga yang sifat-sifatnya: (1) ketiga sudutnya sama besar, dan (2) ketiga
sisinya sama panjang.
54
4. Jajaran Genjang
Menurut Suharjana (2008:33) jajaran genjang adalah segiempat yang sisi
sejajarnya sama panjang dan sudut yang berhadapan sama besar. Gambar 05 adalah
gambar jajaran genjang ABCD.
D
C
A
B
Gambar 05 Jajaran Genjang ABCD
Berdasarkan Gambar 05 di atas, maka dapat dikatakan bahwa sifat-sifat jajaran
genjang yaitu: (1) mempunyai empat sisi yaitu:
,
,
,
; (2) sisi yang
berhadapan sama panjang dan sejajar yaitu: AB = CD, AD = BC dan
//
//
//
; dan (3) kedua diagonalnya saling membagi dua sama panjang.
5. Trapesium
Menurut Suharjana (2008:35) trapesium adalah segi empat yang mempunyai
dua sisi (sepasang sisi) yang berhadapan sejajar. Sisi sejajar disebut sisi alas dan sisi
atas, sedangkan yang lain disebut kaki trapesium. Gambar 06 adalah gambar
trapesium ABCD.
D
D
C
D
C
900
B
A
(a)
B
A
C
A
(b)
B
(c)
Gambar 06 Trapesium ABCD
Perhatikan Gambar di atas, Gambar 06 (a) menunjukan trapesium siku-siku
karena salah satu besar sudutnya adalah 900 yaitu ∠ . Gambar 06 (b) menunjukan
trapesium sama kaki karena memiliki sepasang sisi yang sama panjang yaitu AD =
55
BC. Gambar 06 (c) menunjukan trapesium sebarang karena keempat panjang sisinya
berbeda dan tidak mempunyai sudut yang besarnya 900.
6. Layang-Layang
Menurut Suharjana (2008:34) layang-layang dibentuk dari dua segitiga sama
kaki yang alasnya sama panjang dan berimpit. Gambar 07 merupakan bangun
layang-layang ABCD. Pada Gambar 07, AB = BC dan AD = CD dan ∠
tetapi ∠
∠
D
=∠
A
C
B
Gambar 07 Layang-Layang ABCD
Berdasarkan Gambar 07 di atas, maka dapat dikatakan bahwa sifat-sifat
layang-layang adalah sebagai berikut: (1) memiliki 2 pasang sisi yang sama panjang,
AB = BC dan AD = CD (2) sepasang sudutnya yang berhadapan sama besar, (3) salah
satu diagonalnya merupakan sumbu simetri, dan (4) salah satu diagonalnya membagi
dua sama panjang diagonal yang lain dan perpotongan tegak lurus.
7. Belah Ketupat
Menurut Suharjana (2008:35) belah ketupat merupakan bangun datar
segiempat, yang keempat sisinya sama panjang, dan sudut-sudut yang berhadapan
sama besar. Sifat-sifat belah ketupat antara lain (1) kedua diagonalnya berpotongan
tegak lurus dan saling membagi dua sama panjang, (2) keempat sisinya sama panjang,
dan (3) sisi-sisi yang berhadapan sejajar.
56
C
B
D
A
Gambar 08 Belah Ketupat ABCD
Berdasarkan Gambar 08 di atas, AB = BC = CD = DA, dan ∠
∠
=∠
=∠
dan
. Belah ketupat disebut juga jajaran genjang yang semua sisinya sama
panjang.
8. Lingkaran
“Lingkaran adalah tempat kedudukan titik yang berjarak sama terhadap suatu
titik tertentu. Titik tertentu disebut pusat lingkaran dan jarak tertentu disebut jari-jari
lingkaran” (Suandhi, 2003:20)
A
r
P r
B
d
Gambar 09 Lingkaran dengan Titik Pusat
Berdasarkan Gambar 09 di atas, maka dapat dikatakan bahwa sifat-sifat
lingkaran adalah sebagai berikut: (1) mempunyai 1 titik pusat (2) mempunyai garis
tengah yang panjangnya 2 kali jari-jari, dan (3) mempunyai sumbu simetri yang tak
terhingga banyaknya. Lingkatan dengan pusat P, AB merupakan garis tengah
lingkaran (diameter D), PA dan PB merupakan radius (r) atau jari-jari
lingkaran.
57
G. Penerapan Pembelajaran Kooperatif tipe STAD dalam Pembelajaran
Bangun Datar
Langkah-langkah pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam pembelajaran
bangun datar disusun berdasarkan fase-fase pembelajaran kooperatif, yaitu: (1) fase1: menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa, (2) fase-2: menyajikan informasi, (3)
fase-3: mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok-kelompok belajar, (4) fase-4:
membimbing kelompok bekerja dan belajar, (5) fase-5: evaluasi, dan (6) fase-6:
memberikan penghargaan serta fase-fase pembelajaran kooperatif tipe STAD, yaitu:
(1) penyampaian tujuan dan memotivasi siswa, (2) menyajikan/ menyampaikan
informasi, (3) mengorganisasikan siswa dalam kelompok-kelompok belajar, (4)
membimbing kelompok bekerja dan belajar, (5) evaluasi, dan (6) memberikan
penghargaan.
Berdasarkan kedua fase-fase pembelajaran kooperatif dan kooperatif tipe
STAD menghasilkan rancangan pembelajaran dengan penerapan pembelajaran
kooperatif tipe STAD dalam pembelajaran bangun datar seperti terlihat pada Tabel 05
Berikut. Adapun langkah-langkah yang diambil dalam pelaksanaan tindakan ini
adalah sebagai berikut.
Tabel 05 Langkah-Langkah Pembelajaran dengan Penerapan Pembelajaran
kooperatif Tipe STAD dalam Pembelajaran Bangun Datar
No.
1.
Tahapan
Pendahuluan
Kegiatan Guru
a. Guru mengabsen siswa.
b. Guru mengingatkan kembali materi yang
telah diberikan sebelumnya.
2.
Kegiatan Inti
Fase 1
Menyampaikan tujuan
dan memotivasi
Fase 2
Menyajikan atau
menyampaikan
a. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
b. Guru memotivasi siswa dalam belajar.
3.
a. Guru menyajikan pokok-pokok materi inti
tentang pengertian bangun datar
b. Guru menyajikan pokok-pokok materi inti
58
informasi
4.
5.
6.
7.
8.
tentang menggambar bangun datar
berdasarkan sifat-sifatnya.
c. Guru menjelaskan tentang tugas yang akan
diberikan dan cara-cara mengerjakannya.
Fase 3
a. Guru membimbing siswa dalam
Mengorganisasikan
membentuk kelompok yang terdiri dari
siswa dalam kelompok
berbagai kemampuan tinggi, sedang dan
belajar
rendah secara heterogen masing-masing
beranggotakan 4 sampai 5 siswa.
b. Guru membantu siswa agar melakukan
transisi secara efisien dalam pembentukan
kelompok belajar.
Fase 4
a. Guru memberikan latihan soal dengan
Membimbing kelompok
materi pokok
bekerja dan belajar
b. Guru menyuruh siswa untuk mengerjakan
soal-soal bersama teman kelompoknya.
c. Guru membimbing siswa dalam kelompok
belajar.
Fase 5
a. Salah satu kelompok mempresentasikan
Evaluasi
hasil kerja kelompok, guru menuliskan
temuan baru siswa yang mendukung atau
menyimpang dari kesepakatan sementara.
b. Guru mengevaluasi hasil belajar siswa
dengan memberikan pekerjaan rumah dan
dikerjakan secara individu.
Fase 6
a. Membandingkan skor yang diperoleh
Memberikan
masing-masing anggota tim dengan skor
penghargaan
perolehan sebelumnya.
b. Guru menghitung rata-rata skor tes masingmasing kelompok
c.Guru memberikan penghargaan dengan
kriteria baik, hebat, dan super.
a. Bersama siswa membuat simpulan/
Penutup
rangkuman materi pembelajaran yang sudah
dipelajari.
Pada tabel 05 Tampak bahwa proses pembelajaran berlangsung dengan
menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam pembelajaran bangun
datar. Dalam pembelajaran tersebut siswa dalam satu kelas dibagi menjadi beberapa
kelompok yang masing-masing kelompok beranggotakan 4 sampai 5 siswa. Dalam
menjawab pertanyaan siswa ditunjuk secara acak untuk mewakili kelompoknya.
Maka dari itu seluruh anggota kelompok harus mempersiapakan diri sebaik mungkin
59
untuk mewakili kelompoknya. Model pembelajaran kooperatif tipe STAD ini
diharapkan dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa kelas V SD Negeri 4
Tegallalang. Jika aktivitas belajar siswa meningkat, maka akan berdampak pada
terjadinya peningkatan prestasi belajar siswa.
Jadi dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada
pembelajaran bangun datar diharapkan dapat meningkatkan aktivitas dan prestasi
belajar siswa kelas V SD Negeri 4 Tegallalang Tahun Pelajaran 2011/2012
66
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Pendekatan dan Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Kirk dan Miller (dalam
Moleong, 2011:4) mendefinisikan bahwa pendekatan kualitatif adalah tradisi tertentu
dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara fundamental bergantung pada
pengamatan manusia dalam kawasannya maupun dalam peristilahannya. Menurut
Suandhi (2006a:3) “ penelitian Kualitatif adalah penelitian yang dimaksudkan untuk
mengungkapkan gejala secara holistik-konstektual melalui pengumpulan data dari
latar alami dengan memanfaat diri peneliti sebagai instrumen kunci.” Lincoln dan
Guba (dalam Moleong, 2011:8-13) mengemukakan bahwa, penelitian kualitatif
memiliki ciri-ciri: (1) berlatar alami, (2) manusia sebagai alat, (3) menggunakan
metode kualitatif, (4) analisis data dilakukan secara induktif, (5) penyusunan teori
berasal dari bawah keatas, (6) data bersifat deskriptif, (7) lebih mementingkan proses
dari pada hasil, (8) adanya batas yang ditentukan oleh fokus, (9) adanya kriteria
khusus untuk keabsahan data, (10) disain penelitiannya bersifat sementara. Dari
uraian tersebut dapat diketahui bahwa sumber data yang didapat merupakan suatu
fakta yang terjadi secara alami dan mengungkapkan gejala holistik-konstektual yaitu
adanya kenyataan-kenyataan sebagai keutuhan yang tidak bisa dipahami jika
dipisahkan dari konteksnya.
Jenis penelitian yang dilaksanakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
yang sering disebut Classroom Action Research. Penelitain tindakan kelas menurut
Suyanto (dalam Suandhi, 2006b:6) adalah suatu bentuk penelitian yang bersifat
66
67
reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu untuk memperbaiki dan
meningkatkan praktek-praktek pembelajaran di kelas secara lebih professional. Model
PTK yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain PTK Kurt Lewin. Model
Kurt Lewin ini menjadi acuan pokok atau dasar dari model PTK lainnya, karena
dialah yang pertama kali memperkenalkan Classroom Action Research ini. Konsep
pokok model ini terdiri dari empat komponen yaitu: (1) Perencanaan (planning)
adalah rencana tindakan apa yang akan dilakukan untuk memperbaiki, meningkatkan,
atau perubahan prilaku dan sikap sebagai solusinya, (2) Tindakan (acting) adalah
tindakan apa yang dilakukan oleh guru atau peneliti sebagai upaya perbaikan,
peningkatan, atau perubahan yang diinginkan, (3) Pengamatan (observing) adalah
mengamati hasil atau dampak dari tindakan yang dilaksanakan atau dikenakan kepada
siswa, dan (4) Refleksi (reflecting) adalah peneliti mengkaji, melihat dan
mempertimbangkan atas hasil atau dampak dari tindakan tersebut dari berbagai segi,
berdasarkan hasil refleksi ini, peneliti bersama guru dapat melakukan revisi terhadap
rencana sebelumnya.
Hubungan ke empat komponen tersebut dipandang sebagai sutu siklus, yang
dapat digambarkan sebagai berikut.
Tindakan
(Action)
Perencanaan
Pengamatan
(Observing)
Refleksi
(Reflecting)
Gambar 10 Desain PTK Model Kurt Lewin
67
B. Kehadiran Peneliti
Pada saat penelitian dilaksanakan, seorang peneliti berusaha masuk ketempat
penelitian dan menjadi bagian keutuhan kelas. Untuk itu, maka peneliti berperan
sebagai guru ditempat penelitian, selama penelitian dilaksanakan disamping sebagai
pengumpul data dan penganalisis data. Jadi, kehadiran peneliti di lapangan adalah
sebagai guru di
tempat penelitian, pengumpul data dan penganalisis data selama penelitian
dilaksanakan.
C. Lokasi dan Subjek Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di kelas V SD Negeri 4 Tegallalang yang berlokasi
di Desa Gentong Kecamatan Tegallalang, Kabupaten Gianyar.
2. Subjek Penelitian
Subyek penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri 4 Tegallalang tahun
pelajaran 2012/2013 sebanyak 33 orang, dengan siswa putra sebanyak 20 orang
dan siswa putri 13 orang.
D. Data dan Sumber Data
Data yang dikumpulkan dan didapat dipusatkan agar dapat menjawab masalah
yang telah penulis rumuskan pada bab pendahuluan. Sehingga data yang
dikumpulkan berupa: (1) data aktivitas dan prestasi belajar siswa, (2) data
keterlaksanaan pembelajaran, dan (3) catatan lapangan.
1. Data Aktivitas dan Prestasi Belajar Siswa
67
Data aktivitas belajar siswa berupa skor yang diperoleh peneliti dari
pengamatan secara langsung terhadap subjek penelitian. Sedangkan data prestasi
belajar siswa
diperoleh dari skor yang bersumber pada tes secara langsung yang dilakukan peneliti
terhadap subjek penelitian, yaitu siswa kelas V SD Negeri 4 Tegallalang tahun
pelajaran 2012/2013. Hasil tes siswa tersebut kemudian dianalisis sehingga diperoleh
rata-rata nilai prestasi belajar siswa, ketuntasan belajar dan daya serap.
2. Data Keterlaksanaan Pembelajaran
Data keterlaksanaan pembelajaran yang dimagsud adalah data dalam bentuk
skor yang bersumber dari pengamatan secara langsung terhadap penerapan
pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam pembelajaran bangun datar yang
dilakukan guru.
3. Catatan Lapangan
Catatan lapangan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah segala hasil
pencatatan tentang apa yang dapat dijadikan sebagai sumber data yang konkret.
Analisis data dalam penelitian kualitatif memerlukan data yang konkret bukan data
yang berasal dari ingatan saja. Sehingga catatan lapangan menjadi penting dalam
penelitian ini. Catatan lapangan bersumber dari segala yang didengar, dilihat, dialami
dan dipikirkan
selama penelitian dilaksanakan.
E. Metode Pengumpulan Data
Data yang dikumpulkan untuk dianalisis dalam penelitian ini adalah data
aktivitas belajar siswa, data prestasi belajar siswa, data keterlaksanaan pembelajaran
dan catatan lapangan.
67
1. Metode Pengumpulan Data Aktivitas Belajar Siswa
Data aktivitas belajar siswa dikumpulkan dengan teknik observasi dengan
menggunakan instrumen berupa lembar observasi yang memuat lima indikator
mengenai aktivitas belajar yang harus diamati pada diri siswa. Adapun indikator
aktivitas belajar siswa adalah sebagai berikut: (1) antusiasme siswa selama proses
pembelajaran, (2) interaksi siswa dengan guru pada saat proses pembelajaran
berlangsung, (3) interaksi siswa dengan siswa pada saat proses pembelajaran
berlangsung, (4) kerjasama siswa dalam kelompok belajar, (5) partisipasi siswa dalam
menyimpulkan hasil pembelajaran.
Dalam lembar observasi memuat lima indikator dan setiap indikator memuat
empat deskriptor. Setiap deskriptor dari masing-masing indikator aktivitas belajar
siswa yang tampak selama observasi dicatat dalam lembar observasi dengan diberi
skor 1 dan yang tidak tampak diberi skor 0. Dengan demikian, skor maksimal ideal
yang diperoleh adalah 20 dan skor terendah adalah 0. Secara lengkap lembar
observasi aktivitas belajar dapat dilihat pada lampiran.
2. Metode Pengumpulan Data Prestasi Belajar Siswa
Data tentang kemampuan awal siswa dikumpulkan dengan memberikan tes
kemampuan awal siswa dalam bentuk tes objektif dan tes uraian (essay). Data
mengenai prestasi belajar siswa dikumpulkan dengan memberikan tes objektif dan tes
uraian yang diberikan setiap akhir siklus yang nantinya digunakan untuk menentukan
ada atau tidaknya peningkatan prestasi belajar siswa setelah mengimplementasikan
pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam pembelajaran bangun datar. Untuk
penskoran tes objektif, setiap soal yang dijawab benar mendapat nilai 1 dan jika
menjawab salah mendapat nilai 0, sehingga nilai maksimal adalah 10. Sedangkan
67
untuk penilaian tes uraian didasarkan pada beberapa aspek seperti yang nampak pada
tabel berikut ini.
Tabel 06 Pedoman Penilaian Soal Uraian
Aspek yang Dinilai
1.
2.
3.
4.
5.
Tidak menjawab sama sekali
Konsep menjawab salah dan jawaban salah
Konsep menjawab salah tapi jawaban benar
Konsep menjawab benar tapi jawaban salah
Konsep menjawab benar dan jawaban benar
Jumlah
Skor Tiap
Aspek
0
1
2
3
4
Nilai
maksimal
4
20
Dari tabel 06 di atas nilai maksimalnya adalah 20 dan nilai minimalnya adalah
0, maka diperoleh nilai maksimal dari soal obyektif dan soal uraian untuk setiap siswa
yaitu 30 dan nilai minimal 0. Nilai prestasi belajar masing-masing siswa diperoleh
dengan menjumlahkan nilai yang diperoleh siswa dari tes obyektif dan tes uraian
kemudian diubah menjadi nilai dengan skala seratus. Untuk menentukan nilai
individu (x) yang diperoleh oleh peserta tes dilakukan dengan mencari nilai rata-rata
tes objektif dan tes uraian sebagai berikut:
x=
nilai tes objektif  nilai tes uraian
 100
30
Contoh:
Seorang siswa mendapat nilai 7 untuk tes objektif dan nilai 14 untuk tes
essay, maka nilai yang diperoleh siswa tersebut adalah: x =
7  14
100 = 70
30
3. Metode Data Keterlaksanaan Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD
Data keterlaksanaan pembelajaran diperlukan untuk mengetahui sejauh mana
model pembelajaran kooperatif tipe STAD telah dilaksanakan oleh guru dalam
kegiatan pembelajaran bangun datar. Data keterlaksanaan pembelajaran bangun datar
67
dikumpulkan dengan teknik obsevasi yang dilakukan selama kegiatan pembelajaran
berlangsung pada setiap pertemuan. Instrumen yang digunakan dalam melakukan
observasi berupa lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran yang berupa daftar
cek. Lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran memuat enam langkah atau
tahapan pembelajaran kooperatif dengan penerapan model pembelajaran kooperatif
tipe STAD, yaitu: (1) penyampaian tujuan dan memotifasi siswa memuat 2 deskriptor
yaitu: (a) guru menyampaikan tujuan pembelajaran koopertaif tipe STAD, (b) guru
memotivasi siswa dalam belajar, (2) menyajikan atau menyampaikan informasi
memuat 3 deskriptor yaitu: (a) guru menyajika pokok-pokok materi inti tentang
pengertian bangun datar, (b) guru menyajikan poko-pokok materi inti tentang
menggambar bangun datar berdasarkan sifat-sifatnya, (c) guru menjelaskan tentang
tugas yang akan diberikan dan cara-cara mengerjakannya, (3) mengorganisasikan
siswa ke dalam kelompok belajar memuat 2 deskriptor yaitu: (a) guru membimbing
siswa dalam membentuk kelompok yang terdiri dari berbagai kemampuan tinggi,
sedang dan rendah secara heterogen masing-masing beranggotakan 4 sampai 5 siswa,
(b) guru membantu siswa agar melakukan transisi secara efisien dalam pembentukan
kelompok belajar, (4) membimbing kelompok bekerja dan belajar memuat 3
deskriptor yaitu: (a) guru memberikan latihan soal dengan materi pokok, (b) guru
menyuruh siswa untuk mengerjakan soal-soal bersama teman kelompoknya, (c) guru
membimbing siswa dalam kelompok belajar, (5) evaluasi memuat 2 deskriptor yaitu:
(a) Salah satu kelompok mempresentasikan hasil kerja kelompok, guru menuliskan
temuan baru siswa yang mendukung atau menyimpang dari kesepakatan sementara,
(b) guru mengevaluasi hasil belajar siswa dengan memberikan pekerjaan rumah dan
dikerjakan secara individu, (6) memberikan penghargaan memuat 3 deskriptor yaitu:
(a) membandingkan skor yang diperoleh masing-masing anggota tim dengan skor
67
perolehan sebelumnya, (b) guru menghitung rata-rata skor tes masing-masing
kelompok, (c) guru memberikan penghargaan dengan kriteria tanpa predikat,
kelompok baik, hebat dan super. Setiap descriptor masing-masing indikator
keterlaksanaan pembelajaran kooperatif tipe STAD yang tampak selama observasi
dicatat dalam lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran dengan memberi skor 1
dan jika tidak tampak diberi skor 0. Sehingga untuk keterlaksanaan pembelajaran
kooperatif tipe STAD skor tertinggi ideal adalah 15, dan dengan skor terendah ideal
adalah 0.
4. Catatan Lapangan
Untuk mendapatkan data mengenai pelaksanaan kegiatan pembelajaran
diperoleh melalui catatan lapangan. Catatan lapangan dibuat pada saat pembelajaran
berlangsung. Hasil dari catatan lapangan akan didiskusikan dengan guru dan teman
sejawat. Hal-hal yang dicatat adalah prilaku spesifik yang dapat menjadi petunjuk
adanya permasalahan
dan hal itu tidak dimuat dalam lembar observasi.
F. Metode Analisis Data
Adapun metode yang digunakan untuk menganalisis setelah data terkumpul
adalah sebagai berikut.
1. Metode Analisis Data Aktivitas Belajar Siswa
Data aktivitas belajar siswa dianalisis dengan analisis deskriptif yaitu dengan
menentukan skor rata-rata aktivitas belajar siswa ( ), skor maksimum ideal (SMI),
mean ideal (MI), dan standar deviasi ideal (SDI) yang dapat diperoleh dengan rumus
berikut.
67
SMI = × SMI
SDI =
× MI
Keterangan:
= skor rata-rata aktivitas belajar siswa
= jumlah seluruh skor aktivitas belajar siswa
= banyak siswa
MI
= mean ideal
SMI
= skor maksimal ideal
SDI
= standar deviasi ideal
Skor aktivitas belajar siswa digolongkan pada tabel 08 berikut ini.
Tabel 07 Kriteria Aktivitas Belajar Siswa (Adopsi dari Nurkancana dan
Sunartana, 1992:103-104)
Kriteria
No
Katagori
1
Sangat
Aktif
MI + 1,5 SDI ≤
2
MI + 0,5 SDI ≤ < MI + 1,5 SDI Aktif
3
MI - 0,5 SDI ≤ < MI + 0,5 SDI Cukup Aktif
Kurang Aktif
4
MI - 1,5 SDI ≤ < MI - 0,5 SDI
5
Sangat Kurang Aktif
< MI - 1,5 SDI
Skor maksimum ideal (SMI) adalah 20 sehingga dapat dihitung MI dan SDI
sebagai berikut.
MI = × SMI =
× 20 = 10
SDI =
× MI =
× 10 = 3,33
Maka kriteria penggolongan tingkat aktivitas belajar siswa adalah sebagai
berikut.
Tabel 08 Pedoman Konversi Skor Aktivitas Belajar Siswa (Adopsi dari
Nurkancana dan Sunartana, 1992:103-104)
No
1
2
3
4
5
Kriteria
14,995 ≤
11,665 ≤ < 14,995
8,335 ≤ < 11,665
5,005 ≤ < 8,335
< 5,005
Katagori
Sangat Aktif
Aktif
Cukup Aktif
Kurang Aktif
Sangat Kurang Aktif
67
Dalam hal ini, proses pembelajaran dikatakan optimal apabila aktivitas belajar
siswa telah mencapai katagori minimal “aktif”
2. Metode Analisis Data Prestasi Belajar Siswa
Untuk mengetahui prestasi belajar siswa, maka hasil tes prestasi belajar siswa
dianalisis secara statistik deskriptif yaitu dengan mencari nilai rata-rata kelas atau
Mean (M), ketuntasan belajar siswa (KB) dan daya serap (DS).
a. Rata-Rata Nilai Kelas
Mean atau nilai rata-rata kelas dihitung dengan menggunakan rumus
M=
X
N
Keterangan:
M
= Mean (skor rata-rata kelas )
X
= Jumlah seluruh skor siswa
N
= Banyaknya siswa yang mengikuti tes
b. Ketuntasan Belajar
Keterangan:
Ketuntasan Belajar
= Banyaknya siswa yang memperoleh skor ≥ 65
= Banyaknya siswa yang mengikuti tes
c. Daya Serap
Daya Serap dihitung dengan rumus
DS =
Keterangan:
M
 100 %
SMI
67
DS
= Daya Serap
M
= Skor Rata-rata kelas
SMI
= Skor maksimum ideal
Hasil perhitungan skor rata-rata kelas (M), daya serap (DS), dan ketuntasan
belajar siswa (KB), dan selanjutnya dikomparasikan dengan standar acuan yang
ditetapkan Depdiknas (dalam Sukani, 2010:31), yaitu proses pembelajaran telah
optimal, jika skor rata-rata kelas (M) ≥ 65, daya serap (DS) ≥ 65% dan ketuntasan
belajar siswa (KB) ≥ 85%.
3. Metode Analisis Data Keterlaksanaan Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD
Untuk mengetahui data keterlaksanaan pembelajaran dapat dilakukan dengan
cara menganalisis secara deskriptif. Presentase keterlaksanaan pembelajaran (KP)
dapat dicari dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
KP
Dimana: N
KP
= Banyaknya deskriptor yang teramati
= Presentase Keterlaksanaan Pembelajaran
Tabel 09 Pedoman Konversi Skor Keterlaksanaan Pembelajaran (Dimodifikasi
dari Nurkancana dan Sunartana, 1992:100)
No
Tingkat Keterlaksanaan
Kualifikasi
1
90% - 100%
Sangat baik
2
80% - 89%
Baik
3
65% - 79%
Cukup baik
4
55% - 64%
Kurang baik
5
0% - 54%
Sangat kurang baik
Penerapan
pembelajara
n kooperatif
tipe STAD
dalam pembelajaran bangun
datar dikatakan telah terlaksana secara optimal apabila presentase keterlaksanaan
67
pembelajaran minimal mencapai kategori sanagat baik 90% - 100%.
G. Pengecekan Keabsahan Data
Untuk mengecek keabsahan data dalam penelitian ini digunakan teknik
triangulasi, pemeriksaan sejawat melalui diskusi dan konsultasi dengan dosen
pembimbing. Menurut Moleong (2011:330) Triangulasi adalah teknik pemeriksaan
keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan
pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu. Dalam penelitian ini,
triangulasi dan pemeriksaan sejawat melalui diskusi dilakukan secara terpadu yang
melibatkan dua orang teman sejawat dan seorang guru kelas. Hasil triangulasi dan
pemeriksaan sejawat tersebut dikonsultasikan pada dosen pembimbing untuk
mendapat arahan atau revisi bila
diperlukan, agar diperoleh data sesuai dengan kepercayaan yang diharapkan.
H. Prosedur Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan II siklus, masing-masing siklus terdiri dari
empat tahapan yaitu: perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, obsevasi/evaluasi
dan refleksi.
1. Refleksi Awal
Prestasi belajar siswa dalam bidang studi matematika belum seperti yang
diharapkan. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan di SD Negeri 4 Tegallalang,
diperoleh informasi bahwa nilai mata pelajaran matematika yang diperoleh siswa
masih rendah. Hal ini dapat dilihat dari hasil ulangan umum siswa kelas V semester I
Tahun Pelajaran 2012/2013 dengan nilai rata-rata prestasi belajar siswa
sebesar
59,60 Daya Serap (DS) sebesar 59,60%, dan Ketuntasan Belajar (KB) sebesar
30,30%. Dari data tersebut, prestasi belajar siswa pada pelajaran matematika masih di
67
bawah rata-rata karena belum mencapai kriteria optimal yang ditentukan yaitu: nilai
rata-rata prestasi belajar siswa
≥ 65, Daya Serap (DS) ≥ 65%, dan Ketuntasan
Belajar (KB) ≥ 85%. Rendahnya hasil belajar siswa dalam pembelajaran sifat-sifat
bangun datar dan menggambar bangun datar diduga disebabkan oleh beberapa faktor
yaitu: (1) Aktivitas belajar siswa masih kurang, siswa hanya diam, siswa tidak mau
bertanya bila belum mengerti tentang materi pelajaran sifat-sifat dan menggambar
bangun datar baik itu bertanya dengan guru maupun dengan teman sebangkunya,
siswa kurang mengerti penjelasan guru, penjelasan materi kurang menarik sehingga
siswa tampak cepat bosan, siswa juga kurang tertarik mengikuti pelajaran matematika
karena mereka merasa bahwa pelajaran matematika sangat susah. Apalagi siswa yang
duduk di urutan paling belakang sering bermain-main dengan teman sebangkunya, (2)
Kesadaran siswa untuk belajar mandiri masih kurang, siswa hanya belajar apabila ada
ulangan harian ataupun tes mingguan, (3) Metode yang digunakan oleh guru dalam
mengajar cenderung sama dalam setiap pengajaran, guru langsung menyajikan
konsep matematika kepada murid dengan rumus dan contoh-contoh soal yang
diselesaikan sendiri oleh guru, sehingga guru mendominasi kelas sedangkan siswa
pasif yang hanya duduk dan mendengarkan, mencatat apa yang dijelaskan oleh
gurunya. Dengan faktor-faktor tersebut, menyebabkan guru mengalami kesulitan
melibatkan siswa untuk aktif.
Berdasarkan hasil identifikasi tersebut, maka akan diadakan perbaikan
pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam
pembelajaran bangun datar, agar siswa dapat memahami apa yang dipelajarinya
dengan baik dan mudah serta berperan aktif dalam proses pembelajaran untuk
menemukan dan menerapkan strategi mereka sendiri dalam belajar.
2. Siklus I
67
Siklus I dilaksanakan dalam tiga kali pertemuan, dimana dua pertemuan untuk
menyampaikan materi pembelajaran melalui penerapan pembelajaran kooperatif tipe
STAD dan satu pertemuan untuk tes prestasi belajar, pada siklus ini terdiri dari empat
tahapan sebagai berikut.
a. Perencanaan
Sesuai dengan permasalahan yang muncul pada refleksi awal, yaitu hasil
belajar siswa masih rendah pada mata pelajaran matematika disebabkan karena tidak
diterapkannya belajar kelompok di sekolah tersebut. Peneliti menerapkan suatu model
pembelajaran untuk memperbaiki hasil belajar siswa dengan menerapkan
pembelajaran kooperatif tipe STAD.
Selanjutnya berdasarkan refleksi awal disusun persiapan dari penelitian ini
sebagai berikut: menyusun prangkat pembelajaran yang meliputi Rencana Program
Pembelajaran (RPP), Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Kuis, tes dan lembar
observasi yang digunakan untuk mengamati aktivitas siswa selama PBM berlangsung,
membentuk kelompok-kelompok belajar yag masing-masing terdiri dari 4 sampai 5
orang siswa tiap kelompok.
b. Pelaksanaan Tindakan
Pada tahap pelaksanaan tindakan ini dilakukan dalam dua kali pertemuan,
setiap pertemuan guru melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe STAD.
1) Pertemuan Pertama
Pada pertemuan ini akan dibahas sifat-sifat persegi panjang, persegi serta
menggambarnya. Adapun langkah-langkah pembelajarannya adalah sebagai berikut.
Bagian
Kegiatan Guru
Kegitan Siswa
Alokasi
Waktu
67
I. Pendahuluan 1. Melakukan absensi.
2. Memberikan apersepsi
dan menyampaikan tujuan
pembelajaran.
II. Inti
1. Menyampaikan semua
tujuan pembelajaran yang
ingin dicapai pada
pembelajaran bangun
datar persegi dan persegi
panjang.
2. Memotivasi siswa
mempelajari sifat-sifat
bangun datar persegi dan
persegi panjang.
3. Guru menyajikan pokokpokok materi inti tentang
pengertian bangun datar
persegi dan persegi
panjang.
4. Guru menyajikan pokokpokok materi inti tentang
menggambar bangun datar
persegi dan persegi
panjang berdasarkan sifatsifatnya.
5. Guru menjelaskan tentang
tugas yang akan diberikan
dan cara-cara
mengerjakannya.
6. Guru membimbing siswa
dalam membentuk
kelompok yang terdiri dari
berbagai kemampuan
tinggi, sedang, dan rendah
secara heterogen masingmasing beranggotakan 4
sampai 5 siswa.
7. Guru membantu siswa
agar melakukan transisi
secara efisien dalam
pembentukan kelompok
belajar.
8. Guru memberikan latihan
1. Mengacungkan
tangan apabila
disebut namanya.
2. Mendengarkan
penjelasan guru dan
memahaminya
dengan baik.
1. Mendengarkan
penyampaian guru
tentang tujuan yang
ingin dicapai.
2. Memperhatikan
arahan guru.
3. Menumbuhkan
pengetahuan yang
berkaitan dengan
materi yang disajikan
guru.
4. memperhatikan
penjelasan guru
berkaitan dengan
materi yang disajikan
5. Mendengarkan
penjelasan guru dan
memahaminya.
6. Mendengarkan
penjelasan dan arahan
guru.
7. mendengarkan
penjelasan guru dan
berkumpul dengan
kelompok masingmasing seperti yang
diarahkan guru.
8. Siswa mengerjakan
10 menit
70 menit
67
soal dengan materi pokok
persegi dan persegi
panjang
9. Guru menyuruh siswa
untuk mengerjakan soalsoal bersama teman
kelompoknya.
soal yang dibagikan
oleh guru.
1. Bersama siswa membuat
simpulan/ rangkuman
materi pembelajaran yang
sudah dipelajari.
2. Membuat PR
1. Bersama guru
merangkum materi
yang baru dipelajari.
9. siswa bersama-sama
dengan kelompoknya
menyelesaikan soalsoal yang diberikan
oleh guru.
10. Guru membimbing
10. siswa bersamasiswa dalam kelompok
sama dengan
belajar.
kelompok untuk
membangun
pengetahuan agar
mendapat suatu
jawaban dari
penjelasan yang
diberikan guru.
11.Guru memilih salah satu 11. Semua anggota
dari anggota kelompok
kelompok harus
untuk menjawab
sudah siap menjawab
pertanyaan dari guru.
pertanyaan dari guru.
12. Guru mengevaluasi hasil 12. Mendengarkan
belajar siswa dengan
penjelasan tentang
memberikan pekerjaan
kebenaran jawaban
rumah dan dikerjakan
yang diberikan oleh
secara individu.
guru.
13. Membandingkan skor
13. Menerima penilaian
yang diperoleh masingyang diberikan oleh
masing anggota tim
guru.
dengan skor perolehan
sebelumnya.
14. Guru menghitung rata14.Siswa
rata skor tes masingmemperhatikan guru
masing kelompok.
menghitung rata-rata
skor.
15. Guru memberikan
15. Siswa menerima
penghargaan dengan
penghargaan sebagai
kriteria baik, hebat, dan
motivasi belajar.
super
III. penutup
2. Mencatat PR yang
diberikan guru.
10 menit
67
2) Pertemuan Kedua
Pada pertemuan kedua materi yang dibahas adalah sifat-sifat bangun datar
segitiga dan jajaran genjang serta menggambar segitiga dan jajaran genjang. Adapaun
langkah-langkah pembelajarannya adalah sebagai berikut.
Bagian
Kegiatan Guru
I. Pendahuluan 1. Melakukan absensi.
2. Memberikan apersepsi
dan menyampaikan tujuan
pembelajaran.
II. Inti
1. Menyampaikan semua
tujuan pembelajaran yang
ingin dicapai pada
pembelajaran bangun
datar segitiga dan jajaran
genjang.
2. Memotivasi siswa
mempelajari sifat-sifat
bangun datar segitiga dan
jajaran genjang.
3. Guru menyajikan pokokpokok materi inti tentang
pengertian bangun datar
segitiga dan jajaran
genjang
4. Guru menyajikan pokokpokok materi inti tentang
menggambar bangun datar
segitiga dan jajaran
genjang berdasarkan sifatsifatnya.
5. Guru menjelaskan tentang
tugas yang akan diberikan
dan cara-cara
mengerjakannya.
6. Guru membimbing siswa
dalam membentuk
kelompok yang terdiri dari
berbagai kemampuan
tinggi, sedang, dan rendah
Kegitan Siswa
1. Mengacungkan
tangan apabila
disebut namanya.
2. Mendengarkan
penjelasan guru dan
memahaminya
dengan baik.
1. Mendengarkan
penyampaian guru
tentang tujuan yang
ingin dicapai.
2. Memperhatikan
arahan guru.
3. Menumbuhkan
pengetahuan yang
berkaitan dengan
materi yang disajikan
guru.
4. memperhatikan
penjelasan guru
berkaitan dengan
materi yang disajikan
5. Mendengarkan
penjelasan guru dan
memahaminya.
6. Mendengarkan
penjelasan dan arahan
guru.
Alokasi
Waktu
10 menit
70 menit
67
secara heterogen masingmasing beranggotakan 4
sampai 5 siswa.
7. Guru membantu siswa
agar melakukan transisi
secara efisien dalam
pembentukan kelompok
belajar.
8. Guru memberikan latihan
soal dengan materi pokok
persegi dan persegi
panjang
9. Guru menyuruh siswa
untuk mengerjakan soalsoal bersama teman
kelompoknya.
7. mendengarkan
penjelasan guru dan
berkumpul dengan
kelompok masingmasing seperti yang
diarahkan guru.
8. Siswa mengerjakan
soal yang dibagikan
oleh guru.
9. siswa bersama-sama
dengan kelompoknya
menyelesaikan soalsoal yang diberikan
oleh guru.
10. Guru membimbing
10. siswa bersamasiswa dalam kelompok
sama dengan
belajar.
kelompok untuk
membangun
pengetahuan agar
mendapat suatu
jawaban dari
penjelasan yang
diberikan guru.
11.Guru memilih salah satu 11. Semua anggota
dari anggota kelompok
kelompok harus
untuk menjawab
sudah siap menjawab
pertanyaan dari guru.
pertanyaan dari guru.
12. Guru mengevaluasi hasil 12. Mendengarkan
belajar siswa dengan
penjelasan tentang
memberikan pekerjaan
kebenaran jawaban
rumah dan dikerjakan
yang diberikan oleh
secara individu.
guru.
13. Membandingkan skor
13. Menerima penilaian
yang diperoleh masingyang diberikan oleh
masing anggota tim
guru.
dengan skor perolehan
sebelumnya.
14. Guru menghitung rata14.Siswa
rata skor tes masingmemperhatikan guru
masing kelompok.
menghitung rata-rata
skor.
15. Guru memberikan
15. Siswa menerima
penghargaan dengan
penghargaan sebagai
kriteria baik, hebat, dan
motivasi belajar.
super
67
III. penutup
1. Bersama siswa membuat
simpulan/ rangkuman
materi pembelajaran yang
sudah dipelajari.
2. Membuat PR
1. Bersama guru
merangkum materi
yang baru dipelajari.
10 menit
2. Mencatat PR yang
diberikan guru.
3) Pertemuan Ketiga
Pada pertemuan ketiga dilakukan evaluasi dengan memberikan tes objektif
dan tes uraian akhir siklus I untuk mengetahui Prestasi belajar siswa setelah
diterapkan pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam proses pembelajaran bangun
datar persegi, persegi panjang, segitiga dan jajarangenjang.
c. Observasi
Observasi berupa pengamatan tindakan prilaku siswa sebagai hasil dari
tindakan yang dilakukan atau dikenakan terhadap siswa selama proses pembelajaran.
Pada penelitian ini obsevasi dilaksanakan secara terus menarus setiap kali proses
pembelajaran berlangsung. Observasi terhadap aktivitas belajar siswa dilakukan
dengan mengamati prilaku yang tampak menggunakan lembar observasi untuk
mengamati prilaku yang nampak, sedangkan kegiatan evaluasi dilaksanakan untuk
mengetahui prestasi belajar siswa dengan menggunakan tes prestasi belajar pada akhir
siklus I.
d. Refleksi
Pada prinsipnya yang dimaksud dengan istilah Refleksi ialah upaya evaluasi
yang dilakukan oleh peneliti yang terkait dengan suatu PTK yang dilaksanakan.
Refleksi ini dilakukan dengan berdiskusi terhadap berbagai masalah yang terjadi di
kelas penalitian.
67
Jika refleksi tersebut menunjukan bahwa tindakan pada siklus I belum
mencapai hasil yang optimal, maka peneliti membahas tindakan yang akan dilakukan.
Selanjutnya untuk mengatasi masalah tersebut, peneliti melaksanakan silus
berikutnya sampai terjadinya peningkatan hasil belajar siswa.
Penelitian ini akan dihentikan jika hasi PBM (proses belajar mengajar) pada
siklus tersebut telah optimal, yaitu mencapai nilai rata-rata prestasi belajar siswa
≥ 65, Daya Serap (DS) ≥ 65%, dan Ketuntasan Belajar (KB) ≥ 85% serta adanya
peningkatan aktivitas belajar siswa.
3. Siklus II
Siklus II dilaksanakan jika hasil yang diperoleh pada siklus I belum sesuai
dengan yang diharapkan. Siklus II direncanakan untuk dilaksanakan dalam tiga kali
pertemuan dengan rincian dua kali pertemuan untuk pelaksanaan tindakan dan satu
kali pertemuan untuk pelaksanaan tes prestasi belajar akhir siklus. Pada pertemuan
pertama membahas sifat-sifat trapesium dan layang-layang serta cara menggambar
trapesium dan layang-layang. Pertemuan kedua membahas sifat-sifat belah ketupat
dan lingkaran serta cara menggambar belah ketupat dan lingkaran. Sedangkan
pertemuan ketiga dilaksanakan tes prestasi belajar akhir siklus II. Pada prinsipnya
langkah-langkah pelaksanaan siklus II sama dengan siklus I tanpa mengubah formasi
kelompok. Namun pelaksanaan pembelajaran pada siklus II merupakan
penyempurnaan berdasarkan hasil refleksi siklus I.
67
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Pelaksanaan penelitian ini dimulai dari tanggal 1 Mei 2013 sampai dengan
tanggal 23 Mei 2013. Penelitian ini dilaksanakan di kelas V SD Negeri 4 Tegallalang
Tahun Pelajaran 2012/2013 dengan melibatkan 33 siswa sebagai subyek penelitian.
Adapun jadwal pelaksanaan penelitian dapat dilihat pada Tabel 10 di bawah ini.
Tabel 10 Jadwal Pelaksanaan Penelitian
Siklus
I
II
Pertemuan
Ke-
Hari/Tanggal
Materi Pokok
Alokasi
Waktu
1
Rabu, 1 Mei 2013
Persegi dan Persegi
Panjang
3x35 menit
2
Kamis, 2 Mei 2013
Segitiga dan
Jajargenjang
3x35 menit
3
Rabu, 15 Mei 2013
Tes Prestasi belajar
siklus I
3x35 menit
1
Kamis, 16 Mei 2013
Trapesium dan Layanglayang
3x35 menit
2
Rabu, 22 Mei 2013
Belahketupat dan
Lingkaran
3x35 menit
3
Kamis, 23 Mei 2013
Tes Prestasi belajar
siklus II
3x35 menit
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data aktivitas belajar
siswa dan data prestasi belajar siswa selama proses pembelajaran bangun datar
berlangsung. Data aktivitas belajar siswa yang dikumpulkan dari hasil observasi
selama kegiatan pembelajaran berlangsung oleh peneliti, teman sejawat dan guru
67
matematika dengan menggunakan instrumen berupa lembar observasi aktivitas
belajar siswa. Sedangkan data prestasi belajar siswa dikumpulkan dari tes akhir siklus
yang diberikan kepada siswa pada akhir setiap siklus dengan menggunakan tes
berupa tes prestasi belajar yang berbentuk obyektif dan uraian. Hasil pengumpulan
data tentang aktivitas belajar siswa kelas V SD Negeri 4 Tegallalang dalam
penelitian ini dapat dilihat pada Lampiran 17, Lampiran 26, Lampiran 52 dan
Lampiran 43. Sedangkan hasil tes prestasi belajar siswa kelas V SD Negeri 4
Tegallalang dapat dilihat pada Lampiran 31 dan Lampiran 57. Data aktivitas dan
prestasi belajar siswa yang diperoleh kemudian dianalisis untuk mengetahui
peningkatan aktivitas dan prestasi belajar siswa kelas V SD Negeri 4 Tegallalang
dapat dilihat pada Lampiran 61. Hasil analisis data pada penelitian ini disajikan
sebagai berikut.
1. Hasil Analisis Data Aktivitas Belajar Siswa
pada pengamatan terhadap aktivitas belajar siswa yang disesuaikan dengan
lima indikator yang masing-masing terdiri dari empat deskriptor yang dapat dilihat
pada lampiran 02 dan hasil pengamatan yang dapat dilihat secara lengkap pada
Lampiran 32 dan lampiran 58, maka hasil analisis data aktivitas belajar siswa selama
penelitian dilaksanakan adalah sebagai berikut.
Tabel 11 Hasil Analisis Data Aktivitas Belajar Siswa
No.
1.
2.
Siklus
Pertemuan
Ke1
Siklus
1
2
Rata-rata
1
Siklus
2
2
Rata-rata
Skor rata-rata Aktivitas
Belajar Siswa (M)
9,70
10,45
10,08
11,82
12,21
12,01
Kategori
Cukup Aktif
Cukup Aktif
Cukup Aktif
Aktif
Aktif
Aktif
67
Pada Tabel 11 di atas dapat dilihat bahwa terjadi peningkatan aktivitas belajar
siswa dari siklus I ke siklus II yaitu dari kategori cukup aktif pada siklus I menjadi
kategori aktif pada siklus II.
2. Hasil Analisis Data Prestasi Belajar Siswa
Data prestasi belajar siswa dalam penelitian ini diperoleh melalui pelaksanaan
tes prestasi belajar siswa yang dilaksanakan sebanyak dua kali yaitu: (1) tes prestasi
belajar akhir siklus I yang disajikan pada Lampiran 29 dan (2) tes prestasi belajar
akhir siklus II yang disajikan pada Lampiran 55.
Berdasarkan hasil analisis skor rata-rata kelas (M), ketuntasan belajar siswa
(KB) dan daya serap (DS) yang disajikan pada Lampiran 33 dan Lampiran 59, maka
dapat disajikan hasil pengolahan data mengenai prestasi belajar siswa pada Tabel 12
berikut.
Tabel 12 Hasil Analisis Data Prestasi Belajar Siswa
Prestasi Belajar
Siklus
Skor rata-rata
kelas (M)
Ketuntasan Belajar
I
64,93
51,52%
64,93%
II
81,88
87,89%
81,88%
Daya Serap (DS)
(KB)
H
asil analisis persentase peningkatan prestasi belajar siswa dari siklus I ke siklus II
67
yang disajikan pada lampiran (58) dengan persentase peningkatan skor rata-rata kelas
(M) sebesar 26,11%, persentase peningkatan ketuntasan belajar (KB)
sebesar 70,59% dan persentase peningkatan daya serap (DS) sebesar 26,11%.
B. Pembahasan
Berdasarkan hasil analisis data aktivitas belajar siswa pada siklus I diperoleh
skor rata-rata aktivitas belajar siswa sebesar 10,08 dengan kata gori cukup aktif. Hal
ini menunjukan bahwa pembelajaran pada siklus I belum berjalan optimal. Demikian
pula berdasarkan hasil analisis data prestasi belajar siswa pada siklus I diperoleh nilai
rata-rata = 64,93, KB = 51,51% dan DS = 64,93%. Jika dibandingkan dengan kriteria
minimal pembelajaran dikatakan telah berlangsung secara minimal yakni apabila nilai
rata-rata minimal 65, DS minimal 65% dan KB minimal 85%, maka berarti
pembelajaran pada siklus I belum optimal.
Berdasarkan hasil refleksi, belum optimalnya pelaksanaan pembelajaran pada
siklus I diduga disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu (1) siswa belum terbiasa
dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD sehingga cenderung
siswa bingung dalam menerima penjelasan (2) siswa yang lebih pintar masih enggan
membantu pasangan kelompok belajarnya yang megalami kesulitan (3) masih ada
siswa yang cenderung pasif saat berdiskusi dalam kelompoknya (4) siswa cenderung
mendiskusikan hal lain diluar konteks pembelajaran yang didiskusikan (5) beberapa
siswa masih rebut pada saat guru menjelaskan materi (6) guru terlalu cepat dalam
menjelaskan materi kepada siswa (7) guru kurang aktif melakukan pendekatan pada
saat siswa mengerjakan LKS dalam kelompoknya (8) guru kurang efektif dalam
memanfaatkan alokasi waktu yang tersedia. Disamping disebabkan oleh faktor-faktor
67
tersebut, juga diduga disebabkan oleh belum optimalnya pelaksanaan pembelajaran
kooperatif tipe STAD dalam pembelajaran bangun datar yang ditunjukan oleh hasil
analisis data keterlaksanaan pembelajaran yang baru mencapai kategori cukup baik
dari kategori samagat baik yang diharapkan.
Selanjutnya, sebelum memasuki siklus II peneliti melakukan langkah-langkah
perbaikan agar kelemahan-kelemahan atau kendala-kendala yang terjadi pada siklus I
tidak akan terulang lagi pada siklus II. Adapun upaya perbaikan tersebut meliputi (1)
memberikan arahan dan motivasi kepada siswa terhadap pentingnya pembelajaran
kooperatif tipe STAD sehingga siswa tidak mengalami kebingungan dalam menerima
penjelasan dari guru (2) memberikan pengertian kepada siswa bahwa pentingnya
bekerjasama dengan baik antar anggota kelompok karena peran masing-masing siswa
dalam kelompok adalah sama (3) menanamkan rasa bertanggung jawab kepada diri
siswa agar dalam pembelajaran, siswa senantiasa bisa lebih aktif berdiskusi dalam
kelompoknya (4) pentingnya pengawasan terhadap kerja kelompok siswa, agar tidak
mendiskusikan hal lain diluar konteks pembelajran yang didiskusikan (5) pentinganya
pengawasan guru/peneliti pada saat belajar kelompok berlangsung agar siswa tidak
ribut (6) dalam menjelaskan materi guru tidak boleh tergesa-gesa karena tidak semua
siswa bisa menerima materi yang dijelaskan oleh guru (7) guru memberikan motivasi
kepada siswa dengan cara memberikan pujian apabila ada siswa memberikan
pendapatnya serta menjawab soal-soal yang ada dalam LKS (8) guru harus pitarpintar memanfaatkan waktu agar tidak sampai kekurangan waktu atau kelebihan
waktu.
Berdasarkan hasil analisis data aktivitas belajar siswa pada sisklus II diperoleh
skor rata-rata 12,01 dengan kategori “aktif”, dan ini telah memenuhi persyaratan
minimal suatu pembelajaran dikatakan optimal. Jika dibandingkan dengan skor rata-
67
rata aktivitas belajar siswa pada siklus I, nampak telah terjadi penikantan aktivitas
belajar siswa dari siklus I ke siklus II. Sementara itu, berdasarkan hasil analisis data
prestasi belajar siswa pada siklus II diperoleh nilai rata-rata = 81,88, KB = 87,89%
dan DS = 81,88%. Dilihat dari persyaratan minimal pembelajaran dikatakan telah
berlangsung secara optimal, nampak KB sudah mencapai persayaratan minimal yang
ditetapkan yaitu minimal sebesar 85%. Kendala-kendala yang dihadapi pada siklus I
juga sudah dapat teratasi dengan cukup baik. Adapun hal-hal yang teramati selama
pelaksanaan tindakan siklus II, antara lain: (1) siswa sudah mulai tenang dan fokus
selama kegiatan pembelajaran, walaupun masih ada beberapa siswa yang bercanda
saat kegiatan pembelajaran berlangsung, (2) siswa sudah mulai terbiasa belajar
matematika dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan (3)
siswa yang lebih pintar tidak pelit lagi dalam membagi ilmu pengetahuannya dan
membantu pasangan kelompok belajarnya yang mengalami kesulitan selama kegiatan
pembelajaran.
Untuk prestasi belajar siswa, setelah pelaksanaan tindakan siklus II
menunjukkan hasil yang lebih baik dibandingkan dengan siklus I. hal ini terlihat dari
rata-rata skor kelas (M) 81,88, ketuntasan belajar siswa (KB) 87,89% dan daya serap
(DS) 81,88%. Jika dibandingkan dengan prestasi belajar siswa pada siklus I, ini
berarti pada siklus II telah terjadi peningkatan sekitar 26,11% pada rata-rata skor
kelas (M), 70,59% pada ketuntasan belajar siswa (KB) dan 26,11% pada daya serap
(DS).
Berdasarkan hasil-hasil yang diperoleh dan pengamatan pada kegiatan yang
telah dilaksanakan, maka secara keseluruhan penelitian ini dapat dikatakan berhasil
karena aktivitas dan prestasi belajar siswa kelas V SD Negeri 4 Tegallalang telah
67
mengalami peningkatan dimana aktivitas belajar siswa telah tergolong aktif dan
prestasi belajar siswa telah mencapai kriteria minimal yang ditetapkan. Sehubungan
dengan hal tersebut, maka penelitian dalam pembelajaran bangun datar yang
mengenai sifat-sifat dan cara menggambar bangun datar (persegi, persegi panjang,
segitiga, jajargenjang, trapesium, belahketupat, layang-layang dan lingkaran) melalui
penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siswa kelas V SD Negeri
4 Tegallalang tahun pelajaran 2012/2013 ini dihentikan sampai siklus II.
67
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan, maka dapat disimpulkan
sebagai berikut.
1. Dengan penerapan model pembelajaran Kooperatif tipe STAD terjadi peningkatan
aktivitas belajar siswa kelas V SD Negeri 4 Tegallalang tahun pelajaran 2012/2013
pada pembelajaran bangun datar. Hal ini ditunjukkan dengan kategori aktivitas
belajar siswa pada siklus I yang tergolong cukup aktif kemudian meningkat menjadi
aktif pada siklus II.
2. Dengan penerapan model pembelajaran Kooperatif tipe STAD terjadi peningkatan
prestasi belajar siswa kelas V SD Negeri 4 Tegallalang tahun pelajaran 2012/2013
pada pembelajaran bangun datar. Hal ini ditunjukkan dengan persentase peningkatan
skor rata-rata kelas (M), ketuntasan belajar (KB) dan daya sera (DS) dari siklus I ke
siklus II berturut-turut sebesar: 26,11%, 70,59% dan 26,11%.
B. Saran
Berdasarkan simpulan di atas, maka saran yang dapat disampaikan sebagai
berikut.
1. Bagi guru-guru SD disarankan untuk menjadikan model pembelajaran Kooperati
Tipe STAD sebagai salah satu alternatif dalam pemilihan model pembelajaran di SD
karena terbukti terjadi peningkatan aktivitas dan prestasi belajar siswa.
67
2. Kepada Sekolah tempat melaksanakan penelitian disarankan untuk menggunakan
model pembelajaran Kooperatif tipe STAD sebagai pilihan inovasi pembelajaran
sebagai upaya untuk meningkatkan mutu pembelajaran di sekolah, sehingga aktivitas
dan prestasi belajar siswa menjadi lebih baik.
3. Kepada peneliti lain, diharapkan untuk senantiasa melakukan penelitian lebih lanjut
dalam pembelajaran matematika baik di sekolah yang berbeda atau pada pokok
bahasan yang berbeda sehingga aktivitas dan prestasi belajar siswa dapat terus
ditingkatkan.
DAFTAR PUSTAKA
Anggarini, Apri Nyoman. 2012. Implementasi Pembelajaran Kooperatif Tipe
STAD sebagai Upaya Meningkatkan Aktivitas dan Prestasi Belajar Siswa
Kelas VIII F SMP PGRI 3 Denpasar dalam Pembelajaran Faktorisasi
Bentuk Aljabar Tahun Pelajaran 2011/2012. Skripsi (tidak diterbitkan).
Denpasar: FKIP
Universitas Mahasaraswati Denpasar.
Bruning dkk. 1999. Cognitif Psychology and Instruction. Englewood Cliffs, NJ:
Mrril
Daryanto. 1997. Belajar dan Mengajar. Bandung: CV Rama Widya.
Depdiknas. 2005. Materi Penelitian Terintegrasi Matematika Buku Ke III.
Jakarta:
Dirjen Dikdasmen Direktur PLP.
Djamarah, Syaiful Bahri. 1994. Prestasi Belajar dan kompetensi Guru, (Online),
(http://kasabonline.wordpress.com/2012/04/15/faktor faktor-yang
mempengaruhi-prestasi-belajar/, diakses 7 februari 2013)
Endang dan Nur. 2003. Perkembangan Peserta Didik. Malang: Universitas
Muhammadiyah.
Handayani, Uli Ni Ketut. 2012. Meningkatkan Aktivitas dan Prestasi Belajar
Siswa dalam Operasi Hitung Bilangan Bulat melalui Penerapan
Pendekatan Kontekstual di Kelas V SD Negeri 7 Karangasem Tahun
Pelajaran 2011/2012. Skripsi (tidak diterbitkan). Denpasar: FKIP
Universitas Mahasaraswati
Denpasar.
Hamalik, Oemar. 2010. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.
Hidayati, Kana. 2011.Fun Learning Mathematicn 4 for Grade IV Elementary
School. Bandung: Grasindo.
Isjoni. 2011. Cooperatif Learning: Mengembangkan Kemampuan Belajar
Berkelompok. Bandung: Alfabeta.
Junaidi, Wawan. 2011. Definisi Aktivitas Belajar, (Online),
(http://www.bukuhalus.com/2011/74/definisi-aktivitas-belajar.html,
diakses 9 November 2012).
Karso. dkk.1994. Dasar Pendidikan MIPA. Jakarta: Depdikbud.
Moleong, J. Lexy. 2011. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Nurkancana, Wayan dan Sunartana. 1992. Evaluasi Hasil Belajar. Surabaya:
Usaha Nasional.
Poerwardarminta, W.J.S. 2001. Kamus Umum Bahasa Indonesia Edisi Ketiga.
Jakarta: Balai Pustaka
Rusman. 2011. Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme
Guru. Jakarta: Rajawali Pers.
Sarjanaku. 2011. Pengertian Prestasi Belajar Menurut Para Ahli, (Online),
(http://www.sarjanaku.com/2011/02/prestasi-belajar.html, diakses 10
November 2012).
Setyadi, Chalis. 2009. Rumus Dahsyat Matematika. Yogyakarta: Cermelang
Publishing.
Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:
Rineka Cipta.
Slavin, Robert E. 2005. Cooperative Learning: Teori, Riset dan
Praktik.Bandung: Nusa Media.
Suandhi, I Wayan. 2003. Geometri Analitika Bidang. Diktat (tidak diterbitkan)
Denpasar: FKIP Universitas Mahasaraswati Denpasar.
______, I Wayan. 2006a. Penulisan Karya Tulis Ilmiah. Diktat (tidak
diterbitkan) Denpasar: FKIP Universitas Mahasaraswati Denpasar.
______, I Wayan. 2006b. Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action
Research). Diktat (tidak diterbitkan) Denpasar: FKIP Universitas
Mahasaraswati
Denpasar.
Suharjana Agus. 2008. Pengenalan bangun datar dan sifat-sifatnya diSD.
Yogyakarta: pusat pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan
Tenaga Kependidikan Matematika.
Sukani, Ni Wayan. 2010. Penerapan Model CTL Sebagai Upaya Meningkatkan
Aktivitas dan Prestasi Belajar Siswa dalam Pembalajaran Bangun
Ruang Pasa Siswa Kelas V SDN 2 Sesetan Tahun Pelajaran 2009/2010.
Skripsi
(tidak diterbitkan) Denpasar: FKIP Universitas Mahasaraswati Denpasar.
Suyatno. 2009. Menjelajah Pembelajaran Inovatif. Sidoarjo: Masmedia Buana
Taniredja, Tukiran, dkk. 2012. Model-model Pembelajaran Inovatif. Bandung:
Alfabeta.
Tim Penyusun. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi III. Jakarta: Balai
Pustaka.
Trianto. 2007. Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi
Konstruktivistik. Jakarta: Prestasi Pustaka.
______. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Surabaya:
Kencana.
Winataputra, Udin S. 2007. Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta:
Universitas Terbuka.
Yokiana, Kadek. 2009. Meningkatkan Aktivitas dan Prestasi Belajar Siswa dalam
Operasi Perkalian dan Pembagian Bilangan Asli melalui Pembelajaran
Kooperatif Tipe STAD pada Siswa Kelas IV SD Negeri 3 Tegak
Kabupaten Klungkung Tahun Pelajaran 2009/2010. Skripsi (tidak
diterbitkan) Denpasar: FKIP Universitas Mahasaraswati Denpasar.
LAMPIRAN
Lampiran 01
DAFTAR NAMA SIWA KELAS V SDN 4 TEGALLALANG
TAHUN PELAJARAN 2012/2013
No
Urut
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
Induk
587
601
634
641
642
643
646
647
650
651
652
653
654
656
657
659
660
661
662
663
664
665
666
667
668
669
672
675
676
677
678
679
617
Nama
I Komang Dirgayana
I Ketut Agus Adi Pratama
A.A Wedana Putra Pemayuni
I Made Andra Ari Arta
I Putu Ari Danan Jaya
Ni Made Ari Marta Dewi
Ni Made Ariani
I Kadek Arta Sedana
Ayunda Itafatmasari
Ni Kadek Citra Utami
A.A Gede Diva Yana
A.A Gede Dinda Kusuma
I Putu Dion Diatmika
A.A Ika Puspita Loka
A.A Istri Kusuma Yanti
Kadek Dwi Andini
Putu Eka Septiani
I Kadek Arik Ananda Kusuma
I Wayan Laksmana Putra
I Komang Jeri Winanda
I Gede Krisna Raditya
I Kadek Krisna Dwipayana
Risky Suharyadi
Ni Putu Mas Kartika
Muhamad Taufik Ardani
Ni Komang Oktaviani
Ni Nyoman Rani
A.A Tri Saraswati
I Wayan Wahyu Sutarmiyasa
I Kadek Wahyu Nata
Ni Putu Wulandari
I Kadek Wika Arnata
I Wayan Mardiana
Jenis Kelamin
L
L
L
L
L
P
P
L
P
P
L
L
L
P
P
P
P
L
L
L
L
L
L
P
L
P
P
P
L
L
P
L
L
Guru Matematika Kelas V
SD Negeri 4 Tegallalang
Tegallalang, 1 Mei 2013
Peneliti,
Gusti Ketut Ayu Suartini, S.Pd
NIP. 19720421 200501 2010
Ni Wayan Mesni
NPM. 09.8.03.51.30.1.5.1339
Mengetahui,
Kepala SD Negeri 4
Tegallalang
Anak Agung Putra Nilawati S.Pd
NIP. 19611231 198304 2074
Lampiran 02
Lembar Observasi Aktivitas Belajar Siswa
Hari/Tanggal
Siklus/pertemuan
:
:
Indikator dan Deskriptor Aktivitas Belajar Siswa
No.
Nama
Siswa
A1
A2
A3
A4
A5
a b c d a b c d a b c d a b c d a b c d
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
Jumlah
Jumlah
Skor
Lampiran 03
Keterangan:
1.
Antusiasme siswa dalam proses pembelajaran
a. Siswa tidak terpengaruh dengan situasi lain di luar kelas selama pelajaran
berlangsung
b. Siswa memperhatikan penjelasan guru dengan seksama selama proses
pembelajaran berlangsung.
c. Siswa menyampaikan pendapat sesuai dengan pengetahuanya
d. Siswa tidak melakukan pekerjaan lain saat proses pembelajaran
2. Interaksi antara siswa dengan guru dalam proses pembelajaran
a. Siswa mengajukan pertanyaan kepada guru terkait dengan materi
pelajaran yang belum dimengerti
b. Siswa berusaha menjawab pertanyaan dari guru
c. Siswa berani mengemukakan pendapatnya kepada guru terkait materi
pelajaran
d. Siswa berusaha memperbaiki jawaban yang dijawab salah sebelumnya
dari pertanyaan yang diberkan guru
3. Interaksi siswa dengan siswa dalam proses pembelajaran
a.
b.
c.
d.
Siswa bertanya kepada teman satu kelompok yang lebih mampu
Siswa menjawab pertanyaan teman satu kelompok
Siswa bertanya dengan temanya dikelompok lain
Siswa mejawab pertanyaan temannya dikelompok lain
4. Kerjasama siswa dalam kelompok belajar
a. Siswa meminta bantuan teman jika menghadapi masalah dalam
kelompok
b. Siswa membantu teman yang menghadapi masalah dalam kelompok
c. Siswa mengerjakan tugas secara bersama-sama dalam kelompok belajar
d. Siswa membantu memperbaiki jawaban yang salah dari teman satu
kelompok
5. Aktifitas siswa dalam diskusi kelompok
a. Siswa berusaha memberikan contoh dengan benar saat diskusi
b. Siswa berusaha memberikan tanggapan yang lain jika ada pertanyaan
c. Siswa mencoba mengemukakan pendapat dalam diskusi
d. Siswa berusaha menanggapi pendapat dari temennya
Observer 1
Tegallalang, 1 Mei 2013
Peneliti
Ni Putu Sri Karlina
NPM. 09.8.03.51.30.1.5.1347
Ni Wayan Mesni
NPM. 09.8.03.51.30.1.5.1339
Guru Matematika Kelas V
SD Negeri 4 Tegallalang
Observer 2
Gusti Ketut Ayu Suartini, S.Pd
NIP. 19720421 200501 2010
Mengetahui,
Kepala SD Negeri 4
Tegallalang
Anak Agung Putra Nilawati S.Pd
NIP. 19611231 198304 2074
Lampiran 04
LEMBAR OBSERVASI KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN
Hari/Tanggal
:
Siklus/Pertemuan :
No
1
2
Keterlaksanaan
pembelajaran
Menyampaikan tujuan
dan motivasi
Menyajikan atau
menyampaikan
informasi
3
mengorganisasikan
siswa dalam kelompok
belajar
4
membimbing
kelompok bekerja dan
belajar
5
evaluasi
Deskriptor
a. Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran kooperatif tipe STAD
b. Guru memotivasi siswa dalam belajar
a. guru menyajikan poko-pokok materi
inti tentang pengertian bangun datar
b. guru menyajikan pokok-pokok materi
inti tentang menggambar bangun datar
berdasarkan sifat-sifatnya.
c. Guru menjelaskan tentang tugas yang
akan diberikan dan cara-cara
mengerjakannya.
a. guru membimbing siswa dalam
membentuk kelompok yang terdiri dari
berbagai kemampuan tinggi, sedang
dan rendah secara heterogen masingmasing beranggotakan 4 sampai 5
siswa.
b. guru membantu siswa agar melakukan
transisi secara efisien dalam
pembentukan kelompok belajar
a. Guru memberikan latihan soal dengan
materi pokok
b. Guru menyuruh siswa untuk
mengerjakan soal-soal bersama teman
kelompoknya.
c. guru membimbing siswa dalam
kelompok belajar
a. Salah satu kelompok
mempresentasikan hasil kerja
kelompok, guru menuliskan temuan
baru siswa yang mendukung atau
menyimpang dari kesepakatan
sementara.
b. guru mengevaluasi hasil belajar siswa
dengan memberikan pekerjaan rumah
dan dikerjakan secara individu.
Skor
6
memberikan
penghargaan
a. membandingkan skor yang diperoleh
masing-masing anggota tim dengan
skor perolehan sebelumnya
b. guru menghitung rata-rata skor tes
masing-masing kelompok.
c. Guru memberikan penghargaan
dengan kriteria tanpa predikat,
kelompok baik, hebat dan super.
Observer 1
Tegallalang, 1 Mei 2013
Peneliti
Ni Putu Sri Karlina
NPM. 09.8.03.51.30.1.5.1347
Ni Wayan Mesni
NPM. 09.8.03.51.30.1.5.1339
Guru Matematika Kelas V
SD Negeri 4 Tegallalang
Observer 2
Mengetahui,
Kepala SD Negeri 4
Tegallalang
Gusti Ketut Ayu Suartini, S.Pd
NIP. 19720421 200501 2010
Anak Agung Putra Nilawati S.Pd
NIP. 19611231 198304 2074
Lampiran 05
SILABUS
Sekolah
Mata pelajaran
Kelas/ Semester
Materi Pokok
Standar Kompetensi
bangun
Kompetens
i Dasar
6.1
mengidetifi
kasi sifatsifat
bangun
datar
Materi
Pokok/S
ub
Materi
Pokok
Sifatsifat
bangun
datar
1).sifatsifat
bangu
n
datar
perseg
i
2).
Sifatsifat
bangu
n
datar
perseg
i
panja
ng
3).
Sifatsifat
: SD Negeri 4 Tegallalang
: Matematika
: V/II (Dua)
: Bangun Datar
: 6 Memahami sifat-sifat bangun dan hubungan antar
Kegiatan
Pembelaja
ran
Indikator
Penilai
an
Tes
uraian
Menerapk
an
pembelaja
ran
kooperatif
tipe
STAD
dalam
menentuk
an sifatsifat
bangun
datar
pesegi
dan
menggam
bar
persegi
dari
sisfat-sifat
yang
diberikan
1.menyebut
kan sifatsifat
bangun
datar
persegi
2.
menggamb
ar bangun
datar
persegi
berdasarka
n sifat-sifat
bangun
datar
persegi
yang
diberikan
Tes
Uraian
3.Menyebut
kan sifat
Menerapk sifat
an
bangun
pembelaja datar
ran
persegi
kooperatif panjang
tipe
4.Menyebut
STAD
kan sifatTes
Alok
asi
wakt
u
9jp x
35
menit
Sumber/Baha
n/alat
Sumber
1. Suharjana
Agus. 2008.
Pengenalan
bangun datar
dan sifatsifatnya di
SD.
Yogyakarta:
pusat
pengembang
an dan
Pemberdayaa
n Pendidik
dan Tenaga
Kependidika
n
Matematika.
2. Drs.
sudwiyanto,
dkk. 2006.
Terampil
Berhitung
Matematika
untuk SD
Kelas 5.
Jakarta :
Erlangga.
3. I Gusti
Nyoman
Merta, dkk.
2013.
bangu
n
datar
segiti
ga
4).
Sifatsifat
bangu
n
datar
jajara
n
genja
ng
dalam
menentuk
an sifatsifat
bangun
datar
pesegi
panjang,
segitiga
serta
menggam
bar
persegi
dari
sisfat-sifat
yang
diberikan
sifat
bangun
datar
segitiga
5.
Menggamb
ar bangun
datar
persegi
panjang
berdasarka
n sifat-sifat
bangun
datar
persegi
panjang
yang
diberikan
6.
Menggamb
ar bangun
datar
segitiga
berdasarka
Menerapk n sifat-sifat
an
bangun
pembelaja datar
ran
segitiga
kooperatif yang
tipe
diberikan
STAD
dalam
7.
menentuk Menyebutk
an sifatan sifatsifat
sifat
bangun
bangun
datar
datar
jajaran
jajaran
genjang
genjang
dan
8.
menggam Menggamb
bar
ar bangun
jajaran
datar
genjang
jajaran
dari
genjang
sisfat-sifat berdasarka
uraian
Tunjung Sari
Matematika
5b.
Denpasar:
Tri Agung
Alat:
Pensil, jangka,
penggaris, dan
penghapus
yang
diberikan
5).
Sifatsifat
bangun
datar
trapesi
um
n sifat-sifat
bangun
datar
jajaran
genjang
yang
diberikan
Menerapk 9.
an
Menyebutk
pembelaja an sifatran
sifat
kooperatif bangun
tipe
datar
STAD
trapesium
dalam
10.
menentuk Menggamb
an sifatar bangun
sifat
datar
bangun
trapesium
datar
berdasarka
trapesium n sifat-sifat
dan
bangun
menggam datar
bar
trapesium
trapesium yang
dari
diberikan
sisfat-sifat
yang
diberikan
Tes
uraian
Sumber:
1. Suharjana
Agus. 2008.
Pengenalan
bangun datar
dan sifatsifatnya di
SD.
Yogyakarta:
pusat
pengembang
an dan
Pemberdayaa
n Pendidik
dan Tenaga
Kependidika
n
Matematika.
2. Drs.
sudwiyanto,
dkk. 2006.
Terampil
Berhitung
Matematika
untuk SD
Kelas 5.
Jakarta :
Erlangga.
3. I Gusti
Nyoman
Merta, dkk.
2013.
Tunjung Sari
Matematika
5b.
Denpasar:
Tri Agung
6)
Sifatsifat
bangu
n
datar
layan
glayan
g
7) Sifatsifat
bangun
datar
belah
ketupat
8).
Menerapk 11.
an
Menyebutk
pembelaja an sifatran
sifat
kooperatif bangun
tipe
datar
STAD
layangdalam
layang
menentuk 12.
an sifatMenyebutk
sifat
an sifatbangun
sifat
datar
bangun
layangdatar belah
layang
ketupat
dan belah 13.
ketupat,
Menggamb
serta
ar bangun
menggam datar
bar
layanglayanglayang
layang
berdasarka
dan belah n sifat-sifat
ketupat
bangun
dari
datar
sisfat-sifat layangyang
layang
diberikan yang
diberikan
14.
Menggamb
ar bangun
datar belah
ketupat
berdasarka
n sifat-sifat
bangun
datar belah
ketupat
yang
diberikan
Menerapk 15.
Tes
uraian
Alat:
Pensil, jangka,
penggaris, dan
penghapus
Sumber:
1.Suharjana
Agus. 2008.
Pengenalan
bangun datar
dan sifatsifatnya di SD.
Yogyakarta:
pusat
pengembanga
n dan
Pemberdayaan
Pendidik dan
Tenaga
Kependidikan
Matematika.
2. Drs.
sudwiyanto,
dkk. 2006.
Terampil
Berhitung
Matematika
untuk SD
Kelas 5.
Jakarta :
Erlangga.
3.I Gusti
Nyoman
Merta, dkk.
2013. Tunjung
Sari
Matematika
5b. Denpasar:
Tri Agung
Alat:
Pensil, jangka,
penggaris, dan
penghapus
Sumber:
Sifatsifat
bangu
n
datar
lingka
ran
an
Menyebutk
pembelaja an sifatran
sifat
kooperatif bangun
tipe
datar
STAD
lingkaran
dalam
16.
menentuk Menggamb
an sifatar bangun
sifat
datar
bangun
lingkaran
datar
berdasarka
lingkaran n sifat-sifat
dan
bangun
menggam datar
bar
lingkaran
lingkaran yang
dari
diberikan
sisfat-sifat
yang
diberikan
1. Suharjana
Agus. 2008.
Pengenalan
bangun datar
dan sifatsifatnya di SD.
Yogyakarta:
pusat
pengembanga
n dan
Pemberdayaan
Pendidik dan
Tenaga
Kependidikan
Matematika.
2. Drs.
sudwiyanto,
dkk. 2006.
Terampil
Berhitung
Matematika
untuk SD
Kelas 5.
Jakarta :
Erlangga.
3. I Gusti
Nyoman
Merta, dkk.
2013.
Tunjung Sari
Matematika
5b.
Denpasar:
Tri Agung
Alat:
Pensil, jangka,
penggaris, dan
penghapus
Mengetahui ,
Guru Matematika Kelas V,
Gusti Ketut Ayu Suartini, S.Pd
NIP.19720421 200501 2010
Tegallalang, 1 Mei 2013
Peneliti,
Ni Wayan Mesni
NPM. 09.8.03.51.30.1.5.1339
Mengetahui,
Kepala SD Negeri 4
Tegallalang
Anak Agung Putra Nilawati S.Pd
NIP. 19611231 198304 2074
2
Lampiran 06
PROGRAM SATUAN PEMBELAJARAN (PSP)
Sekolah
Mata pelajaran
Kelas/ Semester
Materi Pokok
: SD Negeri 4 Tegallalang
: Matematika
: V/II (Dua)
: Bangun Datar
A. Standar Kopetensi
6. Memahami sifat-sifat bangun dan hubungan antar bangun
B. Kompetensi Dasar
6.1 Mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar
C. Indikator
1. Menyebutkan Sifat-sifat bangun datar persegi
2. Menyebutkan sifat-sifat bangun datar persegi panjang
3. Menggambar bangun datar persegi bardasarkan sifat-sifat bangun datar
persegi yang diberikan
4. Menggambar bangun datar persegi bardasarkan sifat-sifat bangun datar
persegi yang diberikan
5. Menyebutkan sifat-sifat bangun datar segitiga
6. Menggambar bangun datar segitiga berdasarkan sifat-sifat bangun datar
segitiga yang diberikan
7. Menyebutkan sifat-sifat bangun datar jajaran genjang
8. Menggambar bangun datar jajaran genjang berdasarkan sifat-sifat bangun
datar jajaran genjang yang diberikan
9. Menyebutkan sifat-sifat bangun datar trapesium
10. Menggambar bangun datar trapesium berdasarkan sifat-sifat bangun datar
trapesium yang diberikan
11. Menyebutkan sifat-sifat bangun datar layang-layang
12. Menyebutkan sifat-sifat bangun datar belah ketupat
13. Menggambar bangun datar layang-layang berdasarkan sifat-sifat bangun
datar layang-layang yang diberikan
14. Menggambar bangun datar belah ketupat berdasarkan sifat-sifat bangun
datar belah ketupat yang diberikan
15. Menyebutkan sifat-sifat bangun datar lingkaran
16. Menggambar bangun datar lingkaran berdasarkan sifat-sifat bangun
datar lingkaran yang diberikan
D. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat menyebutkan sifat-sifat bagun datar persegi
2. Siswa dapat menyebutkan sifat-sifat bagun datar persegi panjang
3. Siwa dapat menggambar bagun datar persegi berdasarkan sifat-sifat bagun
datar persegi yang diberikan
3
4. Siwa dapat menggambar bagun datar persegi panjang berdasarkan sifatsifat bagun datar persegi panjang yang diberikan
5. Siswa dapat menyebutkan sifat-sifat bagun datar segitiga
6. Siwa dapat menggambar bagun datar segitiga berdasarkan sifat-sifat bagun
datar segitiga yang diberikan
7. Siswa dapat menyebutkan sifat-sifat bagun datar jajaran genjang
8. Siwa dapat menggambar bagun datar jajaran genjang berdasarkan sifatsifat bagun datar jajaran genjang yang diberikan
9. Siswa dapat menyebutkan sifat-sifat bagun datar trapesium
10. Siswa dapat menyebutkan sifat-sifat bagun datar layang-layang
11. Siwa dapat menggambar bagun datar trapesium berdasarkan sifat-sifat
bagun datar trapesium yang diberikan
12. Siswa dapat menggambar bagun datar layang-layang berdasarkan sifatsifat bagun datar layang-layang yang diberikan
13. Siswa dapat menyebutkan sifat-sifat bagun datar belah ketupat
14. Siwa dapat menggambar bagun datar belah ketupat berdasarkan sifat-sifat
bagun datar belah ketupat yang diberikan
15. Siswa dapat menyebutkan sifat-sifat bagun datar lingkaran
16. Siwa dapat menggambar bagun datar lingkaran berdasarkan sifat-sifat
bagun datar lingkaran yang diberikan
E. Tabel Preogram
PERTEMUAN
TANGGAL
PELAKSANAAN
NO.
KD
1
Rabu, 1 Mei 2013
1
2
Kamis, 2 Mei 2013
1
3
Rabu, 15 Mei 2013
1
4
Kamis, 16 Mei
2013
1
5
Rabu, 22 Mei 2013
1
6
Kamis, 23 Mei
2013
1
MATERI
NO.
RPP
Persegi
dan
01
persegi
panjang
Segitiga
dan
02
jajargenja
ng
Tes prestasi
belajar akhir siklus
I
Trapesium
dan
03
layanglayang
Belahketu
pat dan
04
lingkaran
Tes prestasi
belajar akhir siklus
II
NOMOR
INDIKATOR
WAKTU
1,2,3, dan 4
3 × 35
menit
5,6,7, dan 8
3 × 35
menit
1,2,3,4,5,6,7,
dan 8
3 × 35
menit
9,10,11, dan
12
3 × 35
menit
13,14,15, dan
16
3 × 35
menit
9,10,11,12,13,
14,15, dan 16
3 × 35
menit
4
F. Sumber Bahan
Suharjana, Agus. 2008. Pengenalan bangun datar dan sifat-sifatnya di SD.
Yogyakarta: pusat pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik
dan
Tenaga Kependidikan Matematika.
Sudwiyanto, dkk. 2006. Terampil Berhitung Matematika untuk SD Kelas 5.
Jakarta : Erlangga.
Merta, I Gusti Nyoman, dkk. 2013. Tunjung Sari Matematika 5b. Denpasar: Tri
Agung.
Guru Matematika Kelas V,
Tegallalang, 1 Mei 2013
Peneliti,
Gusti Ketut Ayu Suartini, S.Pd
NIP. 19720421 200501 2010
Ni Wayan Mesni
NPM. O9.8.03.51.30.1.5.1339
5
Lampiran 07
Nilai Ulangan Umum Semester I Tahun Pelajaran 2012/2013
Nama Sekolah
Kelas/Semester
Mata Pelajaran
NOMOR
URUT INDU
K
: SD Negeri 4 Tegallalang
: V/1
: Matematika
NAMA SISWA
Nilai
1
587
I Komang Dirgayana
40
2
601
I Ketut Agus Adi Pratama
50
3
634
A.A Wedana Putra Pemayuni
55
4
641
I Made Andra Ari Arta
65
5
642
I Putu Ari Danan Jaya
50
6
643
Ni Made Ari Marta Dewi
60
7
646
Ni Made Ariani
60
8
647
I Kadek Arta Sedana
80
9
650
Ayunda Itafatmasari
50
10
651
Ni Kadek Citra Utami
40
11
652
A.A Gede Diva Yana
80
12
653
A.A Gede Dinda Kusuma
55
13
654
I Putu Dion Diatmika
40
14
656
A.A Ika Puspita Loka
90
15
657
A.A Istri Kusuma Yanti
100
16
659
Kadek Dwi Andini
60
17
660
Putu Eka Septiani
45
18
661
I Kadek Arik Ananda Kusuma
30
19
662
I Wayan Laksmana Putra
80
6
20
663
I Komang Jeri Winanda
90
21
664
I Gede Krisna Raditya
50
22
665
I Kadek Krisna Dwipayana
87
23
666
Risky Suharyadi
65
24
667
Ni Putu Mas Kartika
30
25
668
Muhamad Taufik Ardani
55
26
669
Ni Komang Oktaviani
60
27
672
Ni Nyoman Rani
55
28
675
A.A Tri Saraswati
80
29
676
I Wayan Wahyu Sutarmiyasa
50
30
677
I Kadek Wahyu Nata
50
31
678
Ni Putu Wulandari
55
32
679
I Kadek Wika Arnata
60
33
680
I Wayan Mardiana
50
Jumlah ( ∑ x )
1967
Guru Matematika Kelas V
SD Negeri 4 Tegallalang
Tegallalang, 1 Mei 2013
Peneliti,
Gusti Ketut Ayu Suartini, S.Pd
NIP. 19720421 200501 2010
Ni Wayan Mesni
NPM. 09.8.03.51.30.1.5.1339
7
Lampiran 08
Ranking Nilai Ulangan Umum Semester I Tahun Pelajaran 2012/2013
Nama Sekolah
Kelas/Semester
Mata Pelajaran
Ranking
No
Abs
1
: SD Negeri 4 Tegallalang
: V/1
: Matematika
NAMA SISWA
Nilai
Kelompok
15
A.A Istri Kusuma Yanti
100
I
2
14
A.A Ika Puspita Loka
90
II
3
20
I Komang Jeri Winanda
90
III
4
22
I Kadek Krisna Dwipayana
87
IV
5
28
A.A Tri Saraswati
80
V
6
19
I Wayan Laksmana Putra
80
VI
7
11
A.A Gede Diva Yana
80
VII
8
8
I Kadek Arta Sedana
80
VIII
9
4
I Made Andra Ari Arta
65
VIII
10
23
Risky Suharyadi
65
VII
11
7
Ni Made Ariani
60
VI
12
26
Ni Komang Oktaviani
60
V
13
16
Kadek Dwi Andini
60
IV
14
6
Ni Made Ari Marta Dewi
60
III
15
32
I Kadek Wika Arnata
60
II
16
3
A.A Wedana Putra Pemayuni
55
I
17
12
A.A Gede Dinda Kusuma
55
I
18
27
Ni Nyoman Rani
55
II
19
25
Muhamad Taufik Ardani
55
VIII
20
31
Ni Putu Wulandari
55
III
8
21
33
I Wayan Mardiana
50
IV
22
2
I Ketut Agus Adi Pratama
50
V
23
21
I Gede Krisna Raditya
50
VI
24
30
I Kadek Wahyu Nata
50
VII
25
9
Ayunda Itafatmasari
50
II
26
5
I Putu Ari Danan Jaya
50
VIII
27
29
I Wayan Wahyu Sutarmiyasa
50
VIII
28
17
Putu Eka Septiani
45
VII
29
1
I Komang Dirgayana
40
VI
30
10
Ni Kadek Citra Utami
40
V
31
13
I Putu Dion Diatmika
40
IV
32
24
Ni Putu Mas Kartika
30
I
33
18
I Kadek Arik Ananda
Kusuma
30
III
Guru Matematika Kelas V
SD Negeri 4 Tegallalang
Tegallalang, 1 Mei 2013
Peneliti,
Gusti Ketut Ayu Suartini, S.Pd
NIP. 19720421 200501 2010
Ni Wayan Mesni
NPM. 09.8.03.51.30.1.5.1339
9
Lampiran 09
Kelompok Belajar Kooperatif Tipe STAD Siklus I
No
No
Nama Siswa
Urut Absen
1
15
A.A Istri Kusuma Yanti
2
12
A.A Gede Dinda Kusuma
3
3
A.A Wedana Putra Pemayuni
4
24
Ni Putu Mas Kartika
Nilai
Kelompok
100
55
65
30
I
1
2
3
4
14
32
9
27
A.A I ka Puspita Loka
I Kadek Wika Arnata
Ayunda Itafatmasari
Ni Nyoman Rani
90
60
50
55
II
1
2
3
4
20
6
31
18
I Komang Jeri Winanda
Ni Made Ari Marta Dewi
Ni Putu Wulandari
I Kadek Arik Ananda Kusuma
90
60
50
30
III
1
2
3
4
22
16
33
12
I Kadek Krisna Dwipayana
Kadek Dwi Andini
I Wayan Mardiana
I Putu Dion Diatmika
80
60
50
40
IV
1
2
3
4
28
67
2
29
A.A Tri Saraswati
Ni Komang Oktaviani
I Ketut Agus Adi Pratama
I Wayan Wahyu Sutar Miyasa
80
60
50
50
V
1
2
3
4
19
7
21
1
I Wayan Laksmana Putra
Ni Made Ariani
I Gede Krisna Raditya
I Komang Dirgayana
80
60
50
40
VI
1
2
3
4
11
23
30
17
A.A Gede Diva Yana
Risky Suharyadi
I Kadek Wahyu Nata
Putu Eka Septiani
80
65
50
45
VII
1
2
3
4
5
8
4
25
5
10
I Kadek Arta Sedana
I Made Andra Ari Arta
Muhamad Taufik Ardani
I Putu Ari Danan Jaya
Ni Kadek Citra Utami
80
80
55
50
40
VIII
10
Tegallalang, 1 Mei 2013
Peneliti
Ni Wayan Mesni
NPM. 09.8.03.51.30.1.5.1339
11
Lampiran 11
LEMBAR KERJA SISWA (LKS) 01
Sekolah
Mata Pelajaran
Kelas/Semester
Materi Pokok
Sub Materi Pokok
Siklus/Pertemuan
Hari/Tanggal
Alokasi Waktu
: SD Negeri 4 Tegallalang
: Matematika
: V/ II
: Bangun Datar
: Sifat-Sifat dan Menggambar Bangun Datar
: I/satu (1)
: Rabu, 1 Mei 2013
: 1 × 35 menit
Standar Kompetensi : 6. Memahami sifat-sifat bangun datar dan
Kompetensi Dasar
Indikator
hubungan antarbangun.
: 6.1 Mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar .
: 1. Menyebutkan definisi bangun datar persegi dan persegi
panjang
2. Mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar persegi dan
persegi panjang
3. Menggambar bangun datar persegi dan persegi panjang
4. Menggunakan konsep bangun datar persegi dan persegi
panjang dalam memecahkan masalah sehari-hari.
A. Petunjuk
1. Isilah nama kelompok dan nama anggota kelompok pada tempat yang
sudah di sediakan.
2. Diskusikan dengan anggota kelompok sehingga mendapatkan jawaban
yang benar.
3. Kumpulkan hasil pekerjaan kelompok kalian apabila sudah selesai
mengerjakan soal.
KELOMPOK : .....................
NAMA ANGGOTA KELOMPOK :
1.
2.
3.
4.
5.
................................................................
................................................................
................................................................
................................................................
...............................................................
Soal
1. Sebutkanlah masing-masing 3 sifat dari bangun datar yang kalian ketahui
berikut ini:
12
a. Persegi
b. Prsegi panjang
2. Gambarlah bangun datar persegi panjang dengan panjang = 8cm dan lebar
= 0,4dm pada kertas kerja kalian dan berilah nama pada masing-masing
sudutnya berturut-turut A, B, C dan D!!
3. Perhatikan gambar dibawah ini!
D
C
A
B
a. Nama bangun diatas adalah...
b. AB = BC = … = …
c. Sudut : ∠
∠
∠
∠
4. Perhatikan gambar dibawah ini!
D
C
A
B
a. Nama bangun diatas adalah...
b. Garis : AB = CD dan AC = ...
c. Sebutkan diagonal-diagonalnya!
@@@@@@@@@@@@@@Selamat Bekerja@@@@@@@@@@@@@@
13
Lampiran 12
KUNCI JAWABAN LKS 01 SIKLUS I
1. a. Sifat-sifat bangun datar persegi:
1) Keempat sisinya sama panjang
2) Sisi yang berhadapan sejajar
3) Kedua diagonalnya sama panjang
4) Kedua diagonalnya berpotongan membagi dua sama panjang
5) Kedua diagonalnya berpotongan membentuk sudut siku-siku
6) Sudut-sudutnya dibagi dua sama besar oleh diagonal-diagonalnya
7) Keempat sudutnya siku-siku
b. Sifat-sifat bangun datar persegi panjang:
1)
2)
3)
4)
Sisi-sisi yang berhadapan sama panjang dan sejajar
Kedua diagonalnya sama panjang
Kedua diagonalnya berpotongan membagi dua sama panjang
Keempat sudutnya siku-siku.
2. Persegi Panjang
C
D
4cm
A
8cm
B
3. a. Nama bangun datar tersebut adalah persegi ABCD
b. AB = BC = CD = DA
Sudut : ∠
∠
∠
∠
4. a. Nama bangun datar tersebut adalah persegi panjang ABCD
b. Garis : AB = CD dan AC = BD
c. diagonal-diagonal pada gambar persegi panjang ABCD adalah AC dan
BD
@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@
14
Lampiran 13
SOAL KUIS 01
Nama Siswa
No. Absen
Hari/Tanggal
Waktu
Kelas/Semester
Mata pelajaran
:
:
: Rabu , 1 Mei 2013
:15 menit
: V/2
: Matematika
Petunjuk:
1.
2.
4.
Tulislah identitas anda sebelum mengerjakan soal.
Bacalah soal dengan teliti sebelum menjawab dan jawablah semua soal pada
tempat yang telah disediakan.
Selama mengerjakan soal gunakanlah kemampuan anda, tidak boleh bekerja
sama dan meniru pekerjaan teman.
Setelah selesai menjawab soal periksa kembali pekerjaan anda.
1.
Perhatikan persegi panjang ABCD disamping.
3.
D
a. Sebutkan 2 pasang sisi yang sama panjang
b. Sebutkan 4 sudut yang sama besar
c. Sebutkan 3 sifat-sifatnya!!
C
A
B
2.
Perhatikan persegi ABCD disamping
D
A
C
a. Sebutkan 3 sifat-sifatnya!!
b. AB = BC = … = …
c. Sudut : ∠
∠
∠
∠
B
3. Gambarlah persegi ABCD dengan panjang sisi 0,3 dm!!
4. Badu mempunyai papan kayu yang berbentuk persegi panjang ABCD, dengan
panjang 4 kali lebarnya, dan lebarnya adalah 20 mm. Gambarlah persegi
panjang tersebut!!
@@@@@@@@@ selamat bekerja @@@@@@@@
15
Lampiran 14
Kunci Jawaban
KUIS – 01
1. Berdasarkan Gambar persegi panjang
a. 2 pasang sisi yang sama adalah AB = CD dan AD = BC
b. ∠
∠
∠
∠
c. Sisi-sisi yang berhadapan sama panjang dan sejajar, Kedua diagonalnya sama
panjang, Kedua diagonalnya berpotongan membagi dua sama panjang, dan
Keempat sudutnya siku-siku.
2. Berdasarkan Gambar persegi
a. Keempat sisinya sama panjang, Sisi yang berhadapan sejajar, Kedua
diagonalnya sama panjang, kedua diagonalnya berpotongan membagi dua sama
panjang, Kedua diagonalnya berpotongan membentuk sudut siku-siku, Sudutsudutnya dibagi dua sama besar oleh diagonal-diagonalnya,
Keempat sudutnya siku-siku
b. AB = BC = CD = AD
c. Sudut : ∠
∠
∠
∠
3. 0,3 dm = 3 cm
D
3 cm
3 cm
C
3 cm
A
B
3 cm
4. l = 20 mm, l = 2 cm
p = 4 × 2 = 8 cm
D
C
2
cm
A
8 cm
B
16
Lampiran 15
Skor Perkembangan Kelompok Siklus I Pertemuan I
Kelompok
I
II
III
IV
V
VI
VII
VIII
Absen
15
31
13
18
14
3
32
10
20
16
25
29
22
17
9
1
26
7
33
5
19
27
6
30
28
11
23
2
4
8
12
21
24
Skor Awal
100
55
40
35
93
71
65
40
93
73
60
53
87
77
53
68
87
77
68
53
80
77
67
57
83
80
68
57
87
80
70
57
37
Skor Kuis
100
45
60
70
100
65
75
80
85
100
70
80
95
100
45
80
100
80
85
70
65
60
55
46
95
70
78
55
80
100
85
95
70
Skor Perkembangan
30
10
30
30
30
10
20
30
20
30
20
30
30
30
10
30
30
10
30
30
10
30
20
20
30
10
20
10
10
30
30
30
30
17
Lampiran 19
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) 02
Nama Sekolah
Mata Pelajaran
Kelas/Semester
Materi Pokok
Sub Materi Pokok
Hari/Tgl
Alokasi waktu
Siklus/Pertemuan
I.
II.
: SD Negeri 4 Tegallalang
: Matematika
: V / II (Genap)
: Bangun Datar
: Sifat-Sifat dan Menggambar Bangun Datar
: Kamis/2 Mei 2013
: 3 x 35 menit
: I/Dua (2)
STANDAR KOMPETENSI
6. Memahami sifat-sifat bangun datar dan hubungan antarbangun.
KOMPETENSI DASAR
6.1 Mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar
III.
INDIKATOR
5. Menyebutkan definisi bangun datar segitiga dan jajargenjang
6. Mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar segitiga dan jajargenjang
7. Menggambar bangun datar segitiga dan jajargenjang
8. Menggunakan konsep bangun datar segitiga dan jajargenjang dalam
memecahkan masalah sehari-hari
IV.
TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah proses pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran
kooperatif tipe STAD, siswa dapat:
5. Mengetahui definisi dari bangun datar segitiga dan jajargenjang.
6. Menyebutkan sifat-sifat dari bangun datar segitiga dan jajargenjang.
7. Menggambar bangun datar segitiga dan jajargenjang berdasarkan sifatsifat yang telah di berikan.
8. Menggunakan konsep bangun datar segitiga dan jajargenjang dalam
memecahkan masalah sehari-hari.
V.
PENGALAMAN BELAJAR
1. Segitiga
C
A
B
D
18
A. Pengertian:
Sesuai dengan gambar Segitiga ABC di atas, maka pengertian bangun
datar segitiga adalah suatu bangun datar yang di rangkai dengan cara
menghubungkan tiga titik yang tidak segaris dalam satu bidang.
B. Jenis-Jenis Segitiga:
a. Berdasarkan besar sudut-sudutnya segitiga dapat dibedakan atas 3
macam yaitu:
1) Segitiga lancip.
2) Segitiga siku-siku.
3) Segitiga tumpul.
b. Berdasarkan panjang sisinya segitiga dibedakan atas 3 macam yaitu:
1) Segitiga sembarang.
2) Segitiga sama kaki,
3) Segitiga sama sisi.
C. Sifat-sifat segitiga:
Dari gambar di atas, maka sifat-sifat segitiga adalah
1) Segitiga lancip. Segitiga lancip yaitu sudut yang ukurannya lebih
dari 0 sampai kurang dari 90 .
2) Segitiga siku-siku. Segitiga siku-siku yaitu segitiga yang salah satu
sudutnya adalah sudut siku-siku 900.
3) Segitiga tumpul. Sudut tumpul adalah sudut yang ukurannya lebih
dari 90° sampai kurang dari 180°.
4) Segitiga sembarang. Segitiga sembarang yaitu segitiga yang ketiga
sisinya tidak sama panjang
5) Segitiga sama kaki. Segitiga sama kaki adalah segitiga yang sifatsifatnya: (1) mempunyai 1 sumbu simetri, (2) mempunyai 2 sudut
sama besar, dan (3) mempunyai dua sisi sama panjang.
6) Segitiga sama sisi. Segitiga sama sisi adalah segitiga yang sifatsifatnya: (1) ketiga sudutnya sama besar 600, dan (2) ketiga sisinya
sama panjang.
D. Menggambar segitiga:
Misalnya kita ambil contoh menggambar segitiga siku-siku:
a) Buatlah ruas garis mendatar
A
B
b) Selanjutnya dengan busur derajat, buatlah garis dari A yang
membentuk sudut siku-siku 900
c
19
A
B
c) Kemudian hubungkan titik B dengan titik C. Terbentuklah segitiga
siku-siku ABC
C
A
B
2. Jajargenjang
D
C
t
A
B
E
A. Pengertian:
Sesuai gambar Jajargenjang ABCD di atas, maka pengertian dari bangun
datar jajargenjang adalah bangun datar segiempat yang sisi sejajarnya sama
panjang dan sudut yang berhadapan juga sama besar.
B. Sifat-Sifat:
Dari gambar di atas, maka sifat-sifat jajargenjang yaitu
1) Mempunyai empat sisi
2) Sisi yang berhadapan sama panjang dan sejajar
3) Kedua diagonalnya saling membagi dua sama panjang.
C. Menggambar jajargenjang
Langkah-langkah menggambar jajargenjang sebagai berikut.
a) Buatlah ruas garis mendatar, misal
K
L
b) Buatlah ruas garis miring dari K, yaitu
M
K
L
20
c) Kemudian buat ruas garis mendatar dari M, yaitu
sama dengan panjang
dan sejajar
M
. Panjangnya
N
K
L
d) Selanjutnya hubungkan titik N dan titik L
M
K
VI.
N
L
METODE DAN STRATEGI PEMBELAJARAN
A. Metode Pembelajaran
Menerapkan model pembelajaran Kooperatif tipe STAD
B. Strategi Pembelajaran
1. Strategi Tatap Muka
a) Proses pembelajaran yang berlangsung disekolah.
b) Menggunakan strategi pembelajaran Koperatif tipe STAD
c) Siswa mengerjakan tugas yang diberikan guru.
2. Strategi Non Tatap Muka
a) Pemberian pekerjaan rumah (PR)
VII.
SARANA DAN SUMBER BELAJAR
A. SARANA/PERANGKAT
1) Silabus
2) RPP 02
3) Lembar Kerja Siswa 02 (LKS 02)
B. SUMBER BELAJAR
Suharjana, Agus. 2008. Pengenalan bangun datar dan sifat-sifatnya di SD.
Yogyakarta: pusat pengembangan dan Pemberdayaan
Pendidik dan
Tenaga Kependidikan Matematika.
Sudwiyanto, dkk. 2006. Terampil Berhitung Matematika untuk SD Kelas 5.
Jakarta :
Erlangga.
21
Merta, I Gusti Nyoman, dkk. 2013. Tunjung Sari Matematika 5b. Denpasar:
Tri Agung.
VIII.
KEGIATAN PEMBELAJARAN
Adapun langkah-langkah pembelajarannya adalah sebagai berikut :
Bagian
Kegiatan Guru
I. Pendahuluan 1. Melakukan absensi.
2. Memberikan apersepsi
dan menyampaikan tujuan
pembelajaran.
3. Membahas PR
II. Inti
1. Menyampaikan semua
tujuan pembelajaran yang
ingin dicapai pada
pembelajaran bangun
datar segitiga dan
jajargenjang
2. Memotivasi siswa
mempelajari sifat-sifat
bangun datar segitiga dan
jajargenjang.
3. Guru menyajikan pokokpokok materi inti tentang
pengertian bangun datar
segitiga dan jajargenjang
4. Memotivasi siswa
mempelajari sifat-sifat
bangun datar jajargenjang.
Kegitan Siswa
1. Mengacungkan tangan
apabila disebut
namanya.
2. Mendengarkan
penjelasan guru dan
memahaminya dengan
baik.
3. Menjawab PR
1. Mendengarkan
penyampaian guru
tentang tujuan yang
ingin dicapai.
2. Memperhatikan arahan
guru.
3. Menggali pengetahuan
yang berkaitan dengan
materi yang disajikan
guru.
4. Menggali pengetahuan
yang berkaitan dengan
materi yang disajikan
guru.
5. Mendengarkan
penjelasan guru.
5. Menyajikan informasi
kepada siswa dengan jalan
demonstrasi atau lewat
bahan bacaan yaitu
tentang sifat-sifat segitiga 6. Mendengarkan
6. Guru membimbing siswa
penjelasan dan arahan
dalam membentuk
guru.
kelompok yang terdiri dari
berbagai kemampuan
tinggi, sedang, dan rendah
secara heterogen masingmasing beranggotakan 4
Alokasi
Waktu
10 menit
70 menit
22
sampai 5 siswa.
7. Guru membantu siswa
agar melakukan transisi
secara efisien dalam
pembentukan kelompok
belajar.
8. Guru memberikan latihan
soal dengan materi pokok
segitiga dan jajaran
genjang.
9. Guru menyuruh siswa
untuk mengerjakan soalsoal bersama teman
kelompoknya.
10. Guru membimbing
siswa dalam kelompok
belajar.
7. mendengarkan
penjelasan guru dan
berkumpul dengan
kelompok masingmasing seperti yang
diarahkan guru.
8. Siswa mengerjakan
soal yang dibagikan
oleh guru.
9. siswa bersama-sama
dengan kelompoknya
menyelesaikan soalsoal yang diberikan
oleh guru.
10. siswa bersama-sama
dengan kelompok
untuk membangun
pengetahuan agar
mendapat suatu
jawaban dari
penjelasan yang
diberikan guru.
11.Guru memilih salah satu
11. Semua anggota
dari anggota kelompok
kelompok harus sudah
untuk menjawab
siap menjawab
pertanyaan dari guru.
pertanyaan dari guru.
12. Guru mengevaluasi hasil 12. Mendengarkan
belajar siswa dengan
penjelasan tentang
memberikan pekerjaan
kebenaran jawaban
rumah dan dikerjakan
yang diberikan oleh
secara individu.
guru.
13. Membandingkan skor
yang diperoleh masing13. Menerima penilaian
masing anggota tim
yang diberikan oleh
dengan skor perolehan
guru.
sebelumnya.
14. Guru menghitung ratarata skor tes masing14.Siswa memperhatikan
masing kelompok.
guru menghitung rata15. Guru memberikan
rata skor.
penghargaan dengan
15. Siswa menerima
kriteria baik, hebat, dan
penghargaan sebagai
super guru.
motivasi belajar.
III. penutup
1. Bersama siswa membuat
1. Bersama guru
10 menit
23
kesimpulan atau
rangkuman dari semua
pertanyaan yang
berhubungan dengan
materi yang disajikan.
2. Membuat PR
IX.
merangkum materi
yang baru dipelajari.
2. Mencatat PR yang
diberikan guru.
EVALUASI
- Teknik:
: Tes Tertulis
- Bentuk Instrumen : Uraian
- Waktu
: 10 menit
Guru Matematika Kelas V
SD Negeri 4 Tegallalang
Tegallalang, 2 Mei 2013
Peneliti,
Gusti Ketut Ayu Suartini, S.Pd
NIP. 19720421 200501 2010
Ni Wayan Mesni
NPM. 09.8.03.51.30.1.5.1339
Mengetahui,
Kepala SD Negeri 4
Tegallalang
Anak Agung Putra Nilawati S.Pd
NIP. 19611231 198304 2074
24
Lampiran 20
LEMBAR KERJA SISWA (LKS) 02
Sekolah
: SD Negeri 4 Tegallalang
Mata Pelajaran
: Matematika
Kelas/Semester
: V/ II
Materi Pokok
: Bangun Datar
Sub Materi Pokok
: Sifat-Sifat dan Menggambar Bangun Datar
Siklus/Pertemuan
: I/Dua(2)
Hari/Tanggal
: Kamis, 2 Mei 2013
Alokasi Waktu
: 1 × 35 menit
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Indikator
: 6. Memahami sifat-sifat bangun datar dan
hubungan antarbangun.
: 6.1 Mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar .
: 5. Menyebutkan definisi bangun datar segitiga dan
jajargenjang
6. Mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar segitiga dan
jajargenjang
7. Menggambar bangun datar segitiga dan jajargenjang
8. Menggunakan konsep bangun datar segitiga dan
jajargenjang dalam memecahkan masalah sehari-hari.
B. Petunjuk
4. Isilah nama kelompok dan nama anggota kelompok pada tempat yang sudah di
sediakan.
5. Diskusikan dengan anggota kelompok sehingga mendapatkan jawaban yang
benar.
6. Kumpulkan hasilpekerjaan kelompok kalian apabila sudah selesai mengerjakan
soal.
KELOMPOK :
NAMA ANGGOTA KELOMPOK :
25
6.
7.
8.
9.
10.
.............................................................
.............................................................
.............................................................
.............................................................
.............................................................
Soal:
1. Sebutkanlah jenis- jenis segitiga berdasarkan besar sudutnya beserta gambar
segitiganya!!
2. Sebutkan sifat- sifat dari bangun datar segitiga sama kaki yang kalian ketahui!
3. Buatlah sebuah permukaan meja yang berbentuk bangun datar jajargenjang
dengan ukuran panjang 5 cm dan lebar 3 cm dan berikan nama pada masingmasing sudutnya dengan K, L, M dan N kemudian sebutkan sifat-sifat bangun
tersebut sesuai gambar yang dibuat!
4. Gambarlah sebuah bingkai foto yang berbentuk jajargenjang pada kertas kerja
kalian dengan panjang 0,7 dm, sedangkan lebar dari panjangnya!
Panjang = 0,7 dm
= ... cm
Lebar
=
= × panjang
× ... = ... cm
@@@@@@@@@@@@@@Selamat Bekerja@@@@@@@@@@@@@@
26
Lampiran 21
KUNCI JAWABAN LKS 02 SIKLUS I
1.
Gambar :
A
A
C
C
A
B
B
B
C
Segitiga siku-siku
Segitiga lancip
Segitiga Tumpul
2. Sifat-sifat dari bangun datar segitiga sama kaki adalah:
a. Mempunyai 1 sumbu simetri
b. Mempunyai 2 sudut sama besar
c. Mempunyai dua sisi sama panjang.
3.
5 cm
M
N
3
cm
K
L
Sifat-sifat bangun tersebut adalah:
a. Sisi yang berhadapan sejajar ( //
dan
// )
b. Sisi yang berhadapan sama panjang (KL = NM dan KN = ML)
c. Sudut yang berhadapan sama besar ∠
∠
∠
∠
4. Panjang = 0,7 dm
=7 cm
Lebar = × panjang
= × 7 cm
= 3,5 cm
Gambar:
7 cm
3,5 cm
27
Lampiran 22
SOAL KUIS 02
Nama Siswa
No. Absen
Hari/Tanggal
Waktu
Kelas/Semester
Matapelajaran
:
:
: Kamis, 2 Mei 2013
: 15 menit
: V/2
: Matematika
Petunjuk:
5. Tulislah identitas anda sebelum mengerjakan soal.
6. Bacalah soal dengan teliti sebelum menjawab dan jawablah semua soal pada
tempat yang telah disediakan.
7. Selama mengerjakan soal gunakanlah kemampuan anda, tidak boleh bekerja
sama dan meniru pekerjaan teman.
8. Setelah selesai menjawab soal periksa kembali pekerjaan anda.
1. Perhatikan Gambar di samping Gambar di samping:
a.
merupakan bangun datar?
b. AC = ….
c. ∠
=∠
2. Perhatikan jajarangenjang ABCD di samping tentukanlah :
a.
b.
a. Panjang
= Panjang………
b. Panjang
= Panjang……..
c. Panjang
= Panjang …..
d. Panjang
= Panjang………
3. Amir mempunyai penggaris berbentuk segitiga siku-siku sebarng ABC
dengan AB sebangai alas = 0,5 dm AC sebagai tinggi = 0,20 dm dan sikusiku di ∠ . Gambarlah segitiga tersebut!!!
28
4. Gambarlah suatu bangun datar yang mempunyai sifat-sifat sebagai berikut:
mempunyai empat sisi, sisi yang berhadapan sejajar dan sama panjang,
sudut-sudut yang berhadapan sama besar, jumlah sudut yang berdekatan
180o.
@@@@@@@@@@@Selamat Bekerja@@@@@@@@@@@
29
Lampiran 23
Kunci Jawaban
KUIS - 02
1. Berdasarkan Gambar di samping
a. Segitiga sama kaki
b. AC = BC
c. ∠
=∠
2. Berdasarkan Gambar di samping
a. Panjang
= Panjang
b. Panjang
= Panjang
c. Panjang
= panjang
d. Panjang
= panjang
3. AB = 0,5 dm, AB = 5 cm
AC = 0,20 dm, AC = 20 cm
4.
30
Lampiran 24
Skor Perkembangan Kelompok Siklus I Pertemuan II
Kelompok
I
II
III
IV
V
VI
VII
VIII
Absen
15
31
13
18
14
3
32
10
16
20
25
29
22
17
9
1
26
7
33
5
19
27
6
30
28
11
23
2
4
8
12
21
24
Skor Awal
90
45
40
32
76
30
30
100
100
75
60
42
96
65
45
34
66
45
45
36
65
60
55
46
85
65
62
44
85
70
65
50
45
Skor Kuis
90
55
45
40
100
40
100
95
100
90
50
52
100
70
55
100
100
100
55
40
100
70
100
55
70
85
70
50
100
65
85
70
55
Skor Perkembangan
10
30
20
20
30
30
30
10
30
30
10
20
30
20
30
30
30
30
30
10
30
20
30
20
10
30
30
20
30
10
30
30
10
31
Guru Matematika Kelas V
Denpasar, 2 Mei 2013
SD Negeri 4 Tegallalang
Peneliti,
Gusti Ketut Ayu Suartini, S.Pd NIP.
19720421 200501 2010
Ni Wayan Mesni
NPM. 09.8.03.51.30.1.5.1339
32
Lampiran 25
Daftar Rangkuman Kelompok Siklus I Pertemuan II
Kelompok
I
II
III
IV
V
VI
VII
VIII
Absen
15
31
13
18
14
3
32
10
20
16
25
29
22
17
9
1
26
7
33
5
19
27
6
30
28
11
23
2
4
8
12
21
24
Skor Perkembangan
10
30
20
20
30
30
30
10
30
30
10
20
30
20
30
30
30
30
30
10
30
20
30
20
10
30
30
20
30
10
30
30
10
Rata-rata
Jenis Penghargaan
20
Tim Hebat
25
Tim Hebat
22,5
Tim Hebat
27,5
Tim Super
25
Tim Hebat
25
Tim Hebat
22,5
Tim Hebat
22
Tim Hebat
Guru Matematika Kelas V
SD Negeri 4 Tegallalang
Tegallalang, 2 Mei 2013
Peneliti,
Gusti Ketut Ayu Suartini, S.Pd NIP.
19720421 200501 2010
Ni Wayan Mesni
NPM. 09.8.03.51.30.1.5.1339
33
Lampiran 30
KUNCI JAWABAN TES PRESTASI BELAJAR AKHIR SIKLUS I
I. Kunci Jawaban Soal Obyektif
No.
Kunci Jawaban
1. Bangun datar yang keempat sisinya sama panjang adalah
persegi (A)
2. Bangun yang mempunyai ciri-ciri memiliki 2 pasang sisi
yang saling berhadapan, sama panjang dan sejajar serta
mempunyai 4 sudut siku-siku adalah persegi panjang (B)
3. Segitiga ABC termasuk segitiga siku-siku (C)
4. Sisi BC sejajar dengan sisi AD (C)
5. Jumlah sisi sejajar pada bangun datar jajargenjang adalah
2 (A)
6. Gambar yang termasuk segitiga sama sisi adalah 1 (A)
7. Jika ∠
dan ∠
= 75o. Maka besar ∠
adalah = 75o
8. Banyak sudut siku-siku yang dimiliki bangun persegi
adalah 4 (D)
9. Besar sudut x pada gambar jajaran genjang adalah 120o
(D)
10. Panjang sisi AB = 4 cm (B)
II. Kunci Jawaban Soal Uraian
11. Sifat-sifat jajargenjang adalah:
(1) mempunyai empat sisi
(2) sisi yang berhadapan sama panjang dan sejajar
(3) kedua diagonalnya saling membagi dua sama panjang.
(4) jumlah sudut yang berdekatan 180o, y + x = 180o
S
R
4 cm
P
x
y
8 cm
Q
Skor
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
34
12.
D
C
15 cm
A
B
35 cm
a. ∠ = ∠ = ∠ = ∠ = 90o
b. Panjang CD = 35 cm
c. Lebar AD = 15 cm
13.
40o
x
Perhatikan gambar di atas, salah satu sudut dalam segitiga siku-siku adalah 40o.
Maka besar ∠ = 180o- 90o- 40o = 50o
14. Segitiga sama sisi
Segitiga sama kaki
Segitiga siku-siku
35
15. Panjang = 0,6dm
= 6 cm
Lebar =
= 3 cm
6 cm
3 cm
@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@
@
36
Lampiran 32
ANALISIS DATA AKTIVITAS BELAJAR SISWA SIKLUS I
1. Untuk observasi pertama (lihat lampiran 17) diperoleh:
∑X = 320
N = 33
Skor rata-rata aktivitas belajar siswa untuk observasi pertama pada siklus I:
M1 =
2. Untuk observasi kedua (lihat lampiran 26) diperoleh:
∑X = 345
N = 33
Skor rata-rata aktivitas belajar siswa untuk observasi kedua pada siklus I:
M2 =
3. Rata-rata aktivitas belajar siswa pada siklus I
Rata-rata MI =
Berdasarkan kategori aktivitas belajar siswa, rata-rata skor 10,08 tergolong
dalam kategori “cukup aktif”. Sedangkan suatu pembelajaran dikatakan optimal
apabila aktivitas belajar siswa minimal telah mencapai kategori “aktif”, sehingga
penelitian dilanjutkan ke siklus II.
37
Lampiran 31
DAFTAR SKOR TES PRESTASI BELAJAR SISWA SIKLUS I
Hari/Tanggal
Pertemuan
No.
No.
Induk
: Rabu, 15 Mei 2013
: 3 (tiga)
Siklus I
Nama Siswa
Nilai
Kriteria
1
657
I Komang Dirgayana
55
BT
2
656
I Ketut Agus Adi Pratama
50
BT
3
663
A.A Wedana Putra Pemayuni
60
BT
4
665
I Made Andra Ari Arta
70
T
5
669
I Putu Ari Danan Jaya
70
T
6
643
Ni Made Ari Marta Dewi
75
T
7
652
Ni Made Ariani
75
T
8
662
I Kadek Arta Sedana
60
BT
9
664
Ayunda Itafatmasari
60
BT
10
675
Ni Kadek Citra Utami
65
T
11
672
A.A Gede Diva Yana
75
T
12
646
A.A Gede Dinda Kusuma
70
T
13
660
I Putu Dion Diatmika
45
BT
14
676
A.A Ika Puspita Loka
95
T
15
634
A.A Istri Kusuma Yanti
100
T
16
678
Kadek Dwi Andini
45
BT
17
647
Putu Eka Septiani
60
BT
18
601
I Kadek Arik Ananda Kusuma
70
T
19
587
I Wayan Laksmana Putra
80
T
20
680
I Komang Jeri Winanda
80
T
38
No.
Siklus I
No.
Induk
Nama Siswa
Nilai
Kriteria
21
653
I Gede Krisna Raditya
55
BT
22
668
I Kadek Krisna Dwipayana
65
T
23
679
Risky Suharyadi
65
T
24
654
Ni Putu Mas Kartika
60
BT
25
641
Muhamad Taufik Ardani
55
BT
26
666
Ni Komang Oktaviani
70
T
27
677
Ni Nyoman Rani
55
BT
28
642
A.A Tri Saraswati
100
T
29
650
I Wayan Wahyu Sutarmiyasa
70
T
30
659
I Kadek Wahyu Nata
53
BT
31
651
Ni Putu Wulandari
60
BT
32
661
I Kadek Wika Arnata
40
BT
33
667
I Wayan Mardiana
35
BT
JUMLAH
Keterangan:
T
: Tuntas
BT : Belum Tuntas
2143
39
Guru Matematika Kelas V
SD Negeri 4 Tegallalang
Tegallalang, 15 Mei 2013
Peneliti,
Gusti Ketut Ayu Suartini, S.Pd
NIP. 19720421 200501 2010
Ni Wayan Mesni
NPM. 09.8.03.51.30.1.5.1339
Mengetahui,
Kepala SD Negeri 4
Tegallalang
Anak Agung Putra Nilawati S.Pd
NIP. 19611231 198304 2074
40
Lampiran 33
ANALISIS DATA PRESTASI BELAJAR SISWA SIKLUS I
Untuk menghitung nilai rata-rata prestasi belajar siswa (M), ketuntasan belajar
siswa (KB), dan daya serap (DS), digunakan rumus:
4. Nilai rata-rata Prestasi Belajar Siswa
M=
5. Ketuntasan Belajar Siswa
KB =
6. Daya Serap
DS =
= 64,93%
Berdasarkan hasil analisis data prestasi belajar suswa siklus I belum
mencapai kriteria optimal yang ditentukan yaitu: nilai rata-rata prestasi belajar
siswa
65, Daya serap (DS)
65% dan ketuntasan belajar (KB)
Sehingga penelitian dilanjutkan ke siklus II.
85%.
41
Lampiran 31
DATA KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN
Nama Sekolah
Kelas/Semester
Mata Pelajaran
Materi Pokok
Sub Materi Pokok
Hari/Tanggal
Siklus/pertemuan
Obsever
No
1
2
3
4
5
: SD Negeri 4 Tegallalang
: V/2
: Matematika
: Bangun Datar
: Sifat-Sifat dan Menggambar Bangun Datar
: Rabu, 1 Mei 2013
: I/Satu (1)
: 1. Ni Wayan Mesni
2. Ni Putu Sri Karlina
Keterlaksanaan
pembelajaran
Deskriptor
Skor
Menyampaikan tujuan
dan motivasi
c. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
kooperatif tipe STAD
1
Menyajikan atau
menyampaikan informasi
d. Guru memotivasi siswa dalam belajar
d. guru menyajikan poko-pokok materi inti
tentang pengertian bangun datar
1
1
e. guru menyajikan pokok-pokok materi inti
tentang menggambar bangun datar
berdasarkan sifat-sifatnya.
f. Guru menjelaskan tentang tugas yang
akan diberikan dan cara-cara
mengerjakannya.
c. guru membimbing siswa dalam
membentuk kelompok yang terdiri dari
berbagai kemampuan tinggi, sedang dan
rendah secara heterogen masing-masing
beranggotakan 4 sampai 5 siswa.
d. guru membantu siswa agar melakukan
transisi secara efisien dalam pembentukan
kelompok belajar
d. Guru memberikan latihan soal dengan
materi pokok
e. Guru menyuruh siswa untuk mengerjakan
soal-soal bersama teman kelompoknya.
f. guru membimbing siswa dalam kelompok
belajar
c. Salah satu kelompok mempresentasikan
hasil kerja kelompok, guru menuliskan
temuan baru siswa yang mendukung atau
menyimpang dari kesepakatan sementara.
d. guru mengevaluasi hasil belajar siswa
dengan memberikan pekerjaan rumah dan
dikerjakan secara individu.
1
mengorganisasikan siswa
dalam kelompok belajar
membimbing kelompok
bekerja dan belajar
evaluasi
1
1
0
1
1
1
0
1
42
6
memberikan
penghargaan
d. membandingkan skor yang diperoleh
masing-masing anggota tim dengan skor
perolehan sebelumnya
e. guru menghitung rata-rata skor tes
masing-masing kelompok.
f. Guru memberikan penghargaan dengan
kriteria tanpa predikat, kelompok baik,
hebat dan super.
1
1
0
Observer 1
Tegallalang, 1 Mei 2013
Observer 2
Ni Wayan Mesni
NPM. 09.8.03.51.30.1.5.1339
Ni Putu Sri Karlina
NPM. 09.8.03.51.30.1.5.1347
43
Lampiran 32
DATA KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN
Nama Sekolah
Kelas/Semester
Mata Pelajaran
Materi Pokok
Sub Materi Pokok
Hari/Tanggal
Siklus/pertemuan
Obsever
No
1
2
3
4
5
: SD Negeri 4 Tegallalang
: V/2
: Matematika
: Bangun Datar
: Sifat-Sifat dan Menggambar Bangun Datar
: Kamis, 2 Mei 2013
: I/Dua (2)
: 1. Ni Wayan Mesni
2. Ni Putu Sri Karlina
Keterlaksanaan
pembelajaran
Deskriptor
Skor
Menyampaikan tujuan
dan motivasi
e. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
kooperatif tipe STAD
1
Menyajikan atau
menyampaikan informasi
f. Guru memotivasi siswa dalam belajar
g. guru menyajikan poko-pokok materi inti
tentang pengertian bangun datar
1
1
h. guru menyajikan pokok-pokok materi inti
tentang menggambar bangun datar
berdasarkan sifat-sifatnya.
i. Guru menjelaskan tentang tugas yang
akan diberikan dan cara-cara
mengerjakannya.
e. guru membimbing siswa dalam
membentuk kelompok yang terdiri dari
berbagai kemampuan tinggi, sedang dan
rendah secara heterogen masing-masing
beranggotakan 4 sampai 5 siswa.
f. guru membantu siswa agar melakukan
transisi secara efisien dalam pembentukan
kelompok belajar
g. Guru memberikan latihan soal dengan
materi pokok
h. Guru menyuruh siswa untuk mengerjakan
soal-soal bersama teman kelompoknya.
i. guru membimbing siswa dalam kelompok
belajar
e. Salah satu kelompok mempresentasikan
hasil kerja kelompok, guru menuliskan
temuan baru siswa yang mendukung atau
menyimpang dari kesepakatan sementara.
f. guru mengevaluasi hasil belajar siswa
dengan memberikan pekerjaan rumah dan
dikerjakan secara individu.
1
mengorganisasikan siswa
dalam kelompok belajar
membimbing kelompok
bekerja dan belajar
evaluasi
1
1
1
1
1
1
0
1
44
6
memberikan
penghargaan
g. membandingkan skor yang diperoleh
masing-masing anggota tim dengan skor
perolehan sebelumnya
h. guru menghitung rata-rata skor tes
masing-masing kelompok.
i. Guru memberikan penghargaan dengan
kriteria tanpa predikat, kelompok baik,
hebat dan super.
1
1
0
Observer 1
Tegallalang, 2 Mei 2013
Observer 2
Ni Wayan Mesni
NPM. 09.8.03.51.30.1.5.1339
Ni Putu Sri Karlina
NPM. 09.8.03.51.30.1.5.1347
45
Lampiran 34
ANALISIS DATA KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS I
1. Analisis Data Keterlaksanaan Siklus I
Data keterlaksanaan pembelajaran yang terdiri dari dua kali pertemuan
disajikan dalam lampiran (21) dan (29). Jumlah skor keterlaksanaan pembelajaran
pada pertemuan pertama sebesar 12, sedangkan jumlah skor keterlaksanaan
pembelajaran pada pertemuan kedua adalah 13.
a. Presentase keterlaksanaan pembelajaran pada pertemuan pertama adalah
Presentase keterlaksanaan pembelajaran (KP1) =
=
= 80%
b. Presentase keterlaksanaan pembelajaran pada pertemuan kedua adalah
Presentase keterlaksanaan pembelajaran (KP2) =
=
= 86,67%
c. Presentase keterlaksanaan pembelajaran siklus I adalah
=
=
= 83,33%
Berdasarkan kategori Presentase Keterlaksanaan pembelajaran (KP) pada
siklus I adalah 83,33%, tergolong dalam kategori baik.
46
Lampiran 35
Catatan Lapangan Siklus I
Siklus/Pertemuan
Hari/Tgl
: I/Tiga(3)
: Rabu, 15 Mei 2013
No.
Kendala-kendala
1 Siswa belum terbiasa dengan penerapan model
pembelajaran kooperatif tipe STAD sehingga
cenderung siswa bingung dalam menerima
penjelasan
2 Siswa yang lebih pintar masih enggan
membantu pasangan kelompok belajarnya yang
mengalami kesulitan
3 Masih ada siswa yang cenderung pasif saat
berdiskusi dalam kelompoknya
4 Siswa cenderung mendiskusikan hal lain diluar
konteks pembelajaran yang didiskusikan
5 Beberapa siswa masih ribut pada saat guru
menjelaskan materi
6 Guru terlalu cepat dalam menjelaskan materi
kepada siswa
7 Guru kurang aktif melakukan pendekatan pada
saat siswa mengerjakan LKS dalam
kelompoknya
8 Guru kurang efektif dalam memanfaatkan
alokasi waktu yang tersedia
Observer
Ni Putu Sri Karlina
Ni Putu Sri Karlina
Gusti Ketut Ayu
Suartini, S.Pd
Ni Putu Sri Karlina
Ni Wayan Mesni
Gusti Ketut Ayu
Suartini, S.Pd
Gusti Ketut Ayu
Suartini, S.Pd
Ni Wayan Mesni
Observer 1,
Tegallalang, 15 Mei 2013
Observer 2,
Gusti Ketut Ayu Suartini, S.Pd
NIP. 19720421 200501 2010
Ni Putu Sri Karlina
NPM. 09.8.03.51.30.1.5.1347
47
Lampiran 36
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) 03
X.
XI.
XII.
XIII.
Nama Sekolah
: SD Negeri 4 Tegallalang
Mata Pelajaran
: Matematika
Kelas/Semester
: V / II (Genap)
Materi Pokok
: Bangun Datar
Sub Materi Pokok
: Sifat-Sifat dan Menggambar Bangun Datar
Hari/Tgl
: Kamis, 16 Mei 2013
Alokasi waktu
: 3 x 35 menit
Siklus/Pertemuan
: I/Empat (4)
STANDAR KOMPETENSI
6. Memahami sifat-sifat bangun datar dan hubungan antarbangun.
KOMPETENSI DASAR
7.1 Mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar
INDIKATOR
5. Menyebutkan definisi bangun datar trapesium dan layang-layang.
6. Mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar trapesium dan layang-layang.
7. Menggambar bangun datar trapesium dan layang-layang.
8. Menggunakan konsep bangun datar trapesium dan layang-layang dalam
memecahkan masalah sehari-hari.
TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah proses pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif
tipe STAD, siswa dapat:
9. Mengetahui definisi dari bangun datar trapesium dan layang-layang.
10. Menyebutkan sifat-sifat dari bangun datar trapesium dan layang-layang.
11. Menggambar bangun datar trapesium dan layang-layang berdasarkan sifatsifat yang telah di berikan.
12. Menggunakan konsep bangun datar trapesium dan layang-layang dalam
memecahkan masalah sehari-hari.
48
XIV.
PENGALAMAN BELAJAR
3. Trapesium
D
C
t
A
B
E. Pengertian:
Sesuai dengan gambar Trapesum ABCD di atas, maka pengertian bangun datar
trapesium adalah segi empat yang mempunyai dua sisi (sepasang sisi) yang
berhadapan sejajar. Sisi sejajar disebut sisi alas dan sisi atas, sedangkan yang lain
disebut kaki trapesium.
F. Jenis-Jenis Trapesium:
Dibedakan menjadi 3 yaitu:
4) Trapesium siku-siku.
5) Trapesum sama kaki.
6) Trapesim sebarang.
G. Sifat-sifat trapesium:
Dari gambar di atas, maka sifat-sifat trapesium adalah
a) Memiliki sepasang sisi yang sejajar.
b) Mempunyai 4 titik sudut
c) Memiliki 4 sisi
d) Jumlah besar sudut yang berdekatan diantara sisi sejajar pada
trapesium adalah 180o.
H. Menggambar Trapesium:
Misalnya kita ambil contoh menggambar trapesium siku-siku:
d) Buatlah ruas garis mendatar
A
B
e) Selanjutnya dengan busur derajat, buatlah garis dari A yang membentuk
sudut siku-siku 900
D
49
A
B
f) Kemudian buat ruas garis mendatar dari D, yaitu
dengan panjang
dan sejajar
D
C
B
A
g)
Selanjutnya hubungkan titik B dan C
D
C
A
B
4. Layang-layang
D
A
C
B
. Panjangnya sama
50
D. Pengertian:
Sesuai Gambar Layang-layang ABCD di atas, maka pengertian dari bangun
datar layang-layang adalah segiempat dimana di antara dua sisi yang berhadapan
dan berdekatan adalah sama panjang.
E. Sifat-Sifat:
Dari gambar di atas, maka sifat-sifat Layang-layang yaitu:
4)
5)
6)
7)
8)
memiliki sepasang sisi yang sama panjang.
Memiliki 4 titik sudut
sepasang sudutnya yang berhadapan sama besar.
salah satu diagonalnya merupakan sumbu simetri.
salah satu diagonalnya membagi dua sama panjang diagonal yang lain dan
perpotongan tegak lurus.
F. Menggambar Layang-layang
Langkah-langkah menggambar Layang-layang sebagai berikut.
a) Buatlah ruas garis mendatar, misal
A
C
b) Buatlah ruas garis tegak lurus
yang memotong
D
A
C
B
c) Kemudian hubungkan titik D dengan K dan D dengan
D
C
A
B
51
d) Selanjutnya hubungkan titik A dengan B dan titik B dengan C
D
C
A
B
XV.
METODE DAN STRATEGI PEMBELAJARAN
C. Metode Pembelajaran
Menerapkan model pembelajaran Kooperatif tipe STAD
D. Strategi Pembelajaran
3. Strategi Tatap Muka
a) Proses pembelajaran yang berlangsung disekolah.
b) Menggunakan strategi pembelajaran Koperatif tipe STAD
c) Siswa mengerjakan tugas yang diberikan guru.
4. Strategi Non Tatap Muka
a) Pemberian pekerjaan rumah (PR)
XVI.
SARANA DAN SUMBER BELAJAR
C. SARANA/PERANGKAT
4) Silabus
5) RPP 03
6) Lembar Kerja Siswa 03 (LKS 03)
D. SUMBER BELAJAR
Suharjana, Agus. 2008. Pengenalan bangun datar dan sifat-sifatnya di SD.
Yogyakarta: pusat pengembangan dan Pemberdayaan
Pendidik
dan Tenaga Kependidikan Matematika.
52
Sudwiyanto, dkk. 2006. Terampil Berhitung Matematika untuk SD Kelas
5. Jakarta : Erlangga.
Merta, I Gusti Nyoman, dkk. 2013. Tunjung Sari Matematika 5b. Denpasar:
Tri Agung.
XVII.
KEGIATAN PEMBELAJARAN
Adapun langkah-langkah pembelajarannya adalah sebagai berikut :
Bagian
I. Pendahuluan
Kegiatan Guru
1. Melakukan absensi.
2. Memberikan apersepsi dan
menyampaikan tujuan
pembelajaran.
II. Inti
3. Membahas PR
1. Menyampaikan semua
tujuan pembelajaran yang
ingin dicapai pada
pembelajaran bangun datar
trapesium dan layang-layang
2. Memotivasi siswa
mempelajari sifat-sifat
bangun datar trapesium dan
layang-layang.
3. Guru menyajikan pokokpokok materi inti tentang
pengertian bangun datar
trapesium dan layanglayang.
4. Memotivasi siswa
mempelajari sifat-sifat
bangun datar trapesium
5. Menyajikan informasi
kepada siswa dengan jalan
demonstrasi atau lewat
bahan bacaan yaitu tentang
sifat-sifat layang-layang.
6. Guru membimbing siswa
dalam membentuk kelompok
yang terdiri dari berbagai
kemampuan tinggi, sedang,
Kegitan Siswa
1. Mengacungkan tangan
apabila disebut namanya.
2. Mendengarkan
penjelasan guru dan
memahaminya dengan
baik.
3. Menjawab PR
1. Mendengarkan
penyampaian guru
tentang tujuan yang ingin
dicapai.
2. Memperhatikan arahan
guru.
3. Menggali pengetahuan
yang berkaitan dengan
materi yang disajikan
guru.
4. Menggali pengetahuan
yang berkaitan dengan
materi yang disajikan
guru.
5. Mendengarkan
penjelasan guru.
6. Mendengarkan
penjelasan dan arahan
guru.
Alokasi
Waktu
10 menit
70 menit
53
dan rendah secara heterogen
masing-masing
beranggotakan 4 sampai 5
siswa.
7. Guru membantu siswa agar
melakukan transisi secara
efisien dalam pembentukan
kelompok belajar.
8. Guru memberikan latihan
soal dengan materi pokok
trapesium dan layanglayang.
9. Guru menyuruh siswa
untuk mengerjakan soal-soal
bersama teman
kelompoknya.
10. Guru membimbing siswa
dalam kelompok belajar.
11.Guru memilih salah satu
dari anggota kelompok untuk
menjawab pertanyaan dari
guru.
12. Guru mengevaluasi hasil
belajar siswa dengan
memberikan pekerjaan
rumah dan dikerjakan secara
individu.
13. Membandingkan skor yang
diperoleh masing-masing
anggota tim dengan skor
perolehan sebelumnya.
14. Guru menghitung rata-rata
skor tes masing-masing
kelompok.
15. Guru memberikan
penghargaan dengan kriteria
baik, hebat, dan super guru.
III. penutup
a. Bersama siswa membuat
kesimpulan atau rangkuman
dari semua pertanyaan yang
berhubungan dengan materi
yang disajikan.
7. mendengarkan
penjelasan guru dan
berkumpul dengan
kelompok masing-masing
seperti yang diarahkan
guru.
8. Siswa mengerjakan soal
yang dibagikan oleh guru.
9. siswa bersama-sama
dengan kelompoknya
menyelesaikan soal-soal
yang diberikan oleh guru.
10. siswa bersama-sama
dengan kelompok untuk
membangun pengetahuan
agar mendapat suatu
jawaban dari penjelasan
yang diberikan guru.
11. Semua anggota
kelompok harus sudah
siap menjawab
pertanyaan dari guru.
12. Mendengarkan
penjelasan tentang
kebenaran jawaban yang
diberikan oleh guru.
13. Menerima penilaian yang
diberikan oleh guru.
14.Siswa memperhatikan
guru menghitung rata-rata
skor.
15. Siswa menerima
penghargaan sebagai
motivasi belajar.
a. Bersama guru
merangkum materi yang
baru dipelajari.
10 menit
54
b. Membuat PR
XVIII.
EVALUASI
- Teknik:
b. Mencatat PR yang
diberikan guru.
: Tes Tertulis
- Bentuk Instrumen
: Uraian
- Waktu
: 10 menit
Guru Matematika Kelas V
Tegallalang, 16 Mei 2013
SD Negeri 4 Tegallalang
Peneliti,
Gusti Ketut Ayu Suartini, S.Pd
NIP. 19720421 200501 2010
Ni Wayan Mesni
NPM. 09.8.03.51.30.1.5.1339
Mengetahui,
Kepala SD Negeri 4
Tegallalang
Anak Agung Putra Nilawati S.Pd
NIP. 19611231 198304 2074
55
Lampiran 37
LEMBAR KERJA SISWA (LKS) 03
Sekolah
: SD Negeri 4 Tegallalang
Mata Pelajaran
: Matematika
Kelas/Semester
: V/ II
Materi Pokok
: Bangun Datar
Sub Materi Pokok
: Sifat-Sifat dan Menggambar Bangun Datar
Siklus/Pertemuan
: II/Tiga (3)
Hari/Tanggal
: Kamis, 16 Mei 2013
Alokasi Waktu
: 1 × 35 menit
Standar Kompetensi : 6. Memahami sifat-sifat bangun datar dan
hubungan antarbangun.
Kompetensi Dasar : 6.1 Mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar.
Indikator
: 1. Menyebutkan definisi bangun datar trapesium dan
layang-layang.
2. Mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar trapesium
dan layang-layang.
3. Menggambar bangun datar trapesium dan layanglayang.
56
4. Menggunakan konsep bangun datar trapesium dan
layang-layang dalam memecahkan masalah seharihari.
C. Petunjuk
7. Isilah nama kelompok dan nama anggota kelompok pada tempat yang
sudah di sediakan.
8. Diskusikan dengan anggota kelompok sehingga mendapatkan jawaban
yang benar.
9. Kumpulkan hasil pekerjaan kelompok kalian apabila sudah selesai
mengerjakan soal.
KELOMPOK : .....................
NAMA ANGGOTA KELOMPOK :
11. ................................................................
12. ................................................................
13. ................................................................
14. ................................................................
15. ...............................................................
Soal
4. Sebutkanlah masing-masing 3 sifat dari bangun datar yang kalian ketahui
berikut ini:
a. Trapesium
b. Layang-layang
D
C
B
A
5.
Perhatikan gambar di atas:
a. Nama banun datar di atas adalah………..
b. ∠DAB = ∠…. = …..o
c. DC sejajar dengan………
6. Perhatikan gambar di bawah ini!
N
K
M
57
d. Nama bangun di atas adalah...
e. KL = … dan MN = …
f. Sudut ∠
= ∠….
5. Gambarlah bangun datar yang mempunyai sepasang sisi yang sejajar sama
panjang dan dua pasang sudut sama besar, tentukan nama bangun datar
tersebut!!
Lampiran 38
KUNCI JAWABAN LKS 03 SIKLUS II
5. a. Sifat-sifat Trapesium:
a) Memiliki sepasang sisi yang sejajar.
b) Mempunyai 4 titik sudut
c) Memiliki 4 sisi
d) Jumlah besar sudut yang berdekatan diantara sisi sejajar pada
trapesium adalah 180o.
b. sifat-sifat Layang-layang:
a) Mempunyai 1 titik pusat lingkaran
b) Tidak mempunyai titik sudut
c) Sisinya lengkung
6.
a. Trapesium siku-siku ABCD
∠DAB = ∠ADC = 900
c. DC sejajar dengan AB
7. a. Layang-layang KLMN
b. KL = LM dan MN = KN
c. ∠
= ∠LMN
58
8. Gambar trapesium sama kaki
D
C
A
B
@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@
@@
59
Lampiran 39
SOAL KUIS 03
Nama Siswa
No. Absen
Hari/Tanggal
Waktu
Kelas/Semester
Mata pelajaran
:
:
: Kamis, 16 Mei 2013
: 15 menit
: V/2
: Matematika
Petunjuk:
9. Tulislah identitas anda sebelum mengerjakan soal.
10. Bacalah soal dengan teliti sebelum menjawab dan jawablah semua soal pada tempat
yang telah disediakan.
11. Selama mengerjakan soal gunakanlah kemampuan anda, tidak boleh bekerja sama
dan meniru pekerjaan teman.
12. Setelah selesai menjawab soal periksa kembali pekerjaan anda.
1.
D
A
C
B
Perhatikan trapesium ABCD di atas !
Nama bangun datar di atas adalah………
//..... dan ..... //
∠ A = ∠….= …o
2.
Perhatikan gambar di atas, selanjutnya lengkapi pernyataan di bawah ini
dengan benar
Nama bangun datar di atas adalah……
Sebutkan 3 sifat-sifat bangun datar di atas…….
3. Gambarlah bangun datar yang mempunyai sepasang sisi yang sejajar sama
panjang dan dua pasang sudut sama besar. Tentukan nama bangun datar
tersebut!!
60
4. Gambarlah bangun datar berdasarkan ketertangan berikut ini. Mempunyai dua
pasang sisi yang sama panjang, sepasang sudut yang berhadapan sama besar
dan kedua diagonalnya saling berpotongan tegak lurus. Bangun apakah yang
dimagsud?
@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@
@@
61
Lampiran 40
Kunci Jawaban
Kuis – 03
1. Nama bangun datar di atas adalah trapesium siku-siku
//
dan
∠ A = ∠D = 90o
2. Nama bangun datar di atas adalah layang-layang
sifat-sifat bangun datar di atas:
9) memiliki sepasang sisi yang sama panjang.
10) Memiliki 4 titik sudut
11) sepasang sudutnya yang berhadapan sama besar.
12) salah satu diagonalnya merupakan sumbu simetri.
13) salah satu diagonalnya membagi dua sama panjang diagonal yang
lain dan perpotongan tegak lurus.
3. Trapesium sama kaki
D
C
t
A
B
4. Layang-layang ABCD
D
A
C
B
62
Lampiran 41
Skor Perkembangan Kelompok Siklus II Pertemuan III
Kelompok
I
II
III
IV
V
VI
VII
VIII
Absen
15
1
2
16
28
3
17
33
14
12
26
32
19
20
29
30
11
10
23
27
4
9
22
25
5
8
31
24
6
7
18
21
13
Skor Awal
100
65
75
60
95
80
75
65
80
77
55
67
85
80
55
60
100
80
75
55
95
80
67
45
87
90
55
60
90
85
75
67
47
Skor Kuis
90
80
85
80
100
85
100
95
100
90
65
80
100
70
80
100
100
100
80
70
100
70
100
65
70
95
67
75
100
77
80
75
85
Skor Perkembangan
10
30
20
30
30
20
30
30
30
30
20
30
30
10
30
30
30
30
20
30
30
10
30
30
10
20
20
30
30
10
20
20
30
Guru Matematika Kelas V
SD Negeri 4 Tegallalang
Denpasar, 16 Mei 2013
Peneliti,
Gusti Ketut Ayu Suartini, S.Pd NIP.
19720421 200501 2010
Ni Wayan Mesni
NPM. 09.8.03.51.30.1.5.1339
63
Lampiran 42
Daftar Rangkuman Kelompok Siklus II Pertemuan III
Kelompok
I
II
III
IV
V
VI
VII
VIII
Absen
15
1
2
16
28
3
17
33
14
12
26
32
19
20
29
30
11
10
23
27
4
9
22
25
5
8
31
24
6
7
18
21
13
Skor Perkembangan
10
30
20
30
30
20
30
30
30
30
20
30
30
10
30
30
30
30
20
30
30
10
30
30
10
20
20
30
30
10
20
20
30
Rata-rata
Jenis Penghargaan
22,5
Tim Hebat
27,5
Tim Super
27,5
Tim Super
25
Tim Super
27,5
Tim Super
25
Tim Super
20
Tim Hebat
22
Tim Hebat
64
Guru Matematika Kelas V
Tegallalang, 16 Mei 2013
SD Negeri 4 Tegallalang
Peneliti,
Gusti Ketut Ayu Suartini, S.Pd NIP.
19720421 200501 2010
Ni Wayan Mesni
NPM. 09.8.03.51.30.1.5.1339
65
Lampiran 42
Daftar Rangkuman Kelompok Siklus II Pertemuan III
Kelompok
I
II
III
IV
V
VI
VII
VIII
Absen
15
1
2
16
28
3
17
33
14
12
26
32
19
20
29
30
11
10
23
27
4
9
22
25
5
8
31
24
6
7
18
21
13
Skor Perkembangan
10
30
20
30
30
20
30
30
30
30
20
30
30
10
30
30
30
30
20
30
30
10
30
30
10
20
20
30
30
10
20
20
30
Rata-rata
Jenis Penghargaan
22,5
Tim Hebat
27,5
Tim Super
27,5
Tim Super
25
Tim Super
27,5
Tim Super
25
Tim Super
20
Tim Hebat
22
Tim Hebat
Guru Matematika Kelas V
SD Negeri 4 Tegallalang
Tegallalang, 16 Mei 2013
Peneliti,
Gusti Ketut Ayu Suartini, S.Pd NIP.
19720421 200501 2010
Ni Wayan Mesni
NPM. 09.8.03.51.30.1.5.1339
66
Lampiran 46
LEMBAR KERJA SISWA (LKS) 04
Sekolah
Mata Pelajaran
Kelas/Semester
Materi Pokok
Sub Materi Pokok
Siklus/Pertemuan
Hari/Tanggal
Alokasi Waktu
: SD Negeri 4 Tegallalang
: Matematika
: V/ II
: Bangun Datar
: Sifat-Sifat dan Menggambar Bangun Datar
: II/Empat (4)
: Rabu, 22 Mei 2013
: 1 × 35 menit
Standar Kompetensi : 6. Memahami sifat-sifat bangun datar dan
hubungan antarbangun.
Kompetensi Dasar : 6.1 Mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar.
Indikator
: 1. Menyebutkan definisi bangun datar belah ketupat
dan lingkaran.
2. Mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar belah
ketupat dan lingkaran.
3. Menggambar bangun datar belah ketupat dan
lingkaran.
4. Menggunakan konsep bangun datar belah ketupat
dan lingkaran dalam memecahkan masalah seharihari.
D. Petunjuk
10. Isilah nama kelompok dan nama anggota kelompok pada tempat yang
sudah di sediakan.
11. Diskusikan dengan anggota kelompok sehingga mendapatkan jawaban
yang benar.
12. Kumpulkan hasil pekerjaan kelompok kalian apabila sudah selesai
mengerjakan soal.
KELOMPOK : .....................
NAMA ANGGOTA KELOMPOK :
16. ................................................................
17. ................................................................
67
18. ................................................................
19. ................................................................
20. ...............................................................
Soal
7. Sebutkanlah masing-masing 3 sifat dari bangun datar yang kalian ketahui
berikut ini:
a. Belah ketupat
b. Lingkaran
8. Perhatikan Gambar di bawah ini:
D
C
A
B
d. Nama banun datar diatas adalah………..
e. ∠DAB = ∠….
f. ∠
=∠
9. Perhatikan gambar dibawah ini. Diketahui titik pusat lingkaran = O dan
panjang OB = 5 cm!
a. Tentukan panjang OC
b. Sebutkan semua garis yang sama panjang dengan OB
c. Tentukan panjang EF dan DC
10. Gambarlah belah ketupat KLMN dengan panjang sisi-sisinyab 4 cm!!!
Lampiran 47
KUNCI JAWABAN LKS 04 SIKLUS II
9. a. Sifat-sifat belah ketupat:
a) kedua diagonalnya berpotongan tegak lurus dan saling membagi
dua sama panjang.
b) keempat sisinya sama panjang.
68
c) sisi-sisi yang berhadapan sejajar.
d) Mempunyai 4 titik sudut
b. sifat-sifat Lingkaran:
d) Mempunyai 1 titik pusat lingkaran
e) Tidak mempunyai titik sudut
f) Sisinya lengkung
10. a. Belah ketupat ABCD
∠DAB = ∠BCD
c. ∠ADC = ∠ABC
11. a. OC = 5 cm
d. OB = OA = OC = OD = OE = OF = 5 cm
e. Panjang EF dan DC adalah 10 cm
12. Gambar belah ketupat dengan panjang sisi 4 cm
4
cm
N
4 cm
M
K
4
cm
L
4
cm
Lampiran 48
@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@
@@@
SOAL KUIS 04
Nama Siswa
:
No. Absen
:
Hari/Tanggal
: Rabu, 22 Mei 2013
Waktu
: 15 menit
Kelas/Semester : V/2
Mata pelajaran
: Matematika
Petunjuk:
13. Tulislah identitas anda sebelum mengerjakan soal.
14. Bacalah soal dengan teliti sebelum menjawab dan jawablah semua soal pada
tempat yang telah disediakan.
15. Selama mengerjakan soal gunakanlah kemampuan anda, tidak boleh bekerja
sama dan meniru pekerjaan teman.
16. Setelah selesai menjawab soal periksa kembali pekerjaan anda.
1. Perhatikan gambar di bawah, dan lengkapi pertanyaan di bawah ini
69
D
2.
A
C
B
a. Nama bangun datar di atas adalalah…
b. Sebutkan 3 sifat-sifat bangun datar diatas………..
c. AB = ….. = …… = …..
d. ∠ A = ∠….. dan ∠B = ∠…..
3. Perhatikan gambar di bawah selanjutnya lengkapi pertanyaan ini dengan benar
r
P r
A
B
d
a. Nama bangun datar di atas adalah……
b. P disebut dengan …………..lingkaran
c.
disebut dengan ........................... lingkaran
d. AP = PB disebut dengan .................. lingkaran
4. Gambarlah lingkaran yang diameter lingkarannya 8 cm dan tulis langkah-langkah
menggambarnya!!
5. Gambar bangun datar yang mempunyai empat sisi sama panjang dan dua pasang
sudut yang berhadapan sama besar!!
@@@@@@@@@@@@ selamat bekerja@@@@@@@@@@@@@@@@
70
Lampiran 49
Kunci Jawaban
Kuis - 04
1. a. Nama bangun datar di atas adalalah belah ketupat
b. Sebutkan 3 sifat-sifat bangun datar diatas adalah :
a) kedua diagonalnya berpotongan tegak lurus dan saling membagi dua
sama panjang.
b) keempat sisinya sama panjang.
c) sisi-sisi yang berhadapan sejajar.
d) Mempunyai 4 titik sudut
c. AB = BC = CD = AD
d. ∠ A = ∠C dan ∠B = ∠D
2. a. Nama bangun datar di atas adalah lingkaran
b. P disebut dengan titik pusat lingkaran
c.
disebut dengan diameter lingkaran
d. AP = PB disebut dengan jari-jari lingkaran
3. Diameter = 8cm, berarti r (jari-jari) = 4 cm
P
A
B
Langkah-langkahnya:
 Ukur jangka pada penggaris sepanjang 4 cm
 Pasang bagian jangka yang tajam pada pusat lingkaran,
kemudiam putar jangka sehingga membentuk lingkaran.
4.
D
A
C
B
71
Lampiran 50
Skor Perkembangan Kelompok Siklus II Pertemuan IV
Kelompok
I
II
III
IV
V
VI
VII
VIII
Absen
15
1
2
16
28
3
17
33
14
12
26
32
19
20
29
30
11
10
23
27
4
9
22
25
5
8
31
24
6
7
18
21
13
Skor Awal
100
70
73
48
100
75
70
37
95
77
70
40
85
80
70
53
85
80
67
57
87
80
67
57
87
80
65
60
83
83
75
67
47
Skor Kuis
100
65
90
90
100
85
100
48
100
90
100
55
100
70
80
100
90
100
70
95
100
70
100
70
95
70
75
75
100
75
80
85
95
Skor Perkembangan
30
10
30
30
30
30
30
20
30
30
30
20
30
10
20
30
10
30
10
30
30
10
30
30
30
10
20
30
30
10
20
30
30
72
Lampiran 57
PRESTASI BELAJAR SISWA SIKLUS II
Hari/Tanggal
Pertemuan
No.
No.
Induk
1
657
2
: Rabu, 22 Mei 2013
: Lima (5)
Nama Siswa
Nilai
Kriteria
I Komang Dirgayana
64
BT
656
I Ketut Agus Adi Pratama
90
T
3
663
A.A Wedana Putra Pemayuni
75
T
4
665
I Made Andra Ari Arta
80
T
5
669
I Putu Ari Danan Jaya
85
T
6
643
Ni Made Ari Marta Dewi
100
T
7
652
Ni Made Ariani
63
BT
8
662
I Kadek Arta Sedana
75
T
9
664
Ayunda Itafatmasari
87
T
10
675
Ni Kadek Citra Utami
90
T
11
672
A.A Gede Diva Yana
70
T
12
646
A.A Gede Dinda Kusuma
90
T
13
660
I Putu Dion Diatmika
62
BT
14
676
A.A Ika Puspita Loka
100
T
15
634
A.A Istri Kusuma Yanti
90
T
16
678
Kadek Dwi Andini
62
BT
17
647
Putu Eka Septiani
95
T
18
601
I Kadek Arik Ananda Kusuma
65
T
19
587
I Wayan Laksmana Putra
95
T
20
680
I Komang Jeri Winanda
90
T
21
653
I Gede Krisna Raditya
80
T
73
No.
No.
Induk
22
668
23
Nama Siswa
Nilai
Kriteria
I Kadek Krisna Dwipayana
65
T
679
Risky Suharyadi
95
T
24
654
Ni Putu Mas Kartika
95
T
25
641
Muhamad Taufik Ardani
85
T
26
666
Ni Komang Oktaviani
90
T
27
677
Ni Nyoman Rani
65
T
28
642
A.A Tri Saraswati
100
T
29
650
I Wayan Wahyu Sutarmiyasa
80
T
30
659
I Kadek Wahyu Nata
95
T
31
651
Ni Putu Wulandari
90
T
32
661
I Kadek Wika Arnata
70
T
33
667
I Wayan Mardiana
64
BT
JUMLAH
2702
Keterangan:
T
: Tuntas
BT : Belum Tuntas
Guru Matematika Kelas V
SD Negeri 4 Tegallalang
Denpasar, 23 Mei 2013
Peneliti,
Gusti Ketut Ayu Suartini, S.Pd
NIP. 19720421 200501 2010
Ni Wayan Mesni
NPM. 09.8.03.51.30.1.5.133939
74
Mengetahui,
Kepala SD Negeri 4
Tegallalang
Anak Agung Putra Nilawati S.Pd
NIP. 19611231 198304 2074
75
Lampiran 59
ANALISIS DATA PRESTASI BELAJAR SISWA SIKLUS II
Untuk menghitung nilai rata-rata prestasi belajar siswa (M), ketuntasan belajar
siswa (KB), dan daya serap (DS), digunakan rumus:
7.
Nilai rata-rata Prestasi Belajar Siswa
M=
8. Ketuntasan Belajar Siswa
KB =
9. Daya Serap
DS =
= 81,88%
Berdasarkan hasil analisis data prestasi belajar suswa siklus II telah
mencapai kriteria optimal yang ditentukan yaitu: nilai rata-rata prestasi belajar
siswa
65, Daya serap (DS)
65% dan ketuntasan belajar (KB)
Sehingga penelitian dihentikan sampai siklus II.
85%.
76
Lampiran 61
ANALISIS PERSENTASE PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA
DARI SIKLUS I KE SIKLUS II
10. Persentase Peningkatan Prestasi Belajar Siswa
Berdasarkan hasil analisis data pada lampiran (33) dan lampiran (59)
a. Persentase Peningkatan Nilai Rata-rata kelas (M)
Dari siklus I ke siklus II
=
=
=
= 26,11%
b. Persentase Peningkatan Ketuntasan Belajar (KB)
Dari siklus I ke siklus II
=
=
=
= 70,59%
c. Persentase peningkatan Daya Serap (DS)
Dari siklus I ke siklus II
=
=
= 26,11%
77
Lampiran 44
KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN
Hari/Tanggal
Siklus/pertemuan
No
1
2
3
4
5
: Kamis, 16 Mei 2013
: II/Empat (4)
Keterlaksanaan
pembelajaran
Menyampaikan tujuan
dan motivasi
Menyajikan atau
menyampaikan
informasi
mengorganisasikan
siswa dalam kelompok
belajar
membimbing
kelompok bekerja dan
belajar
evaluasi
Deskriptor
Skor
g. Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran kooperatif tipe STAD
1
h. Guru memotivasi siswa dalam belajar
j. guru menyajikan poko-pokok materi
inti tentang pengertian bangun datar
1
1
k. guru menyajikan pokok-pokok materi
inti tentang menggambar bangun datar
berdasarkan sifat-sifatnya.
l. Guru menjelaskan tentang tugas yang
akan diberikan dan cara-cara
mengerjakannya.
g. guru membimbing siswa dalam
membentuk kelompok yang terdiri dari
berbagai kemampuan tinggi, sedang
dan rendah secara heterogen masingmasing beranggotakan 4 sampai 5
siswa.
h. guru membantu siswa agar melakukan
transisi secara efisien dalam
pembentukan kelompok belajar
j. Guru memberikan latihan soal dengan
materi pokok
k. Guru menyuruh siswa untuk
mengerjakan soal-soal bersama teman
kelompoknya.
l. guru membimbing siswa dalam
kelompok belajar
g. Salah satu kelompok
mempresentasikan hasil kerja
kelompok, guru menuliskan temuan
baru siswa yang mendukung atau
menyimpang dari kesepakatan
sementara.
h. guru mengevaluasi hasil belajar siswa
dengan memberikan pekerjaan rumah
dan dikerjakan secara individu.
1
1
1
1
1
1
1
1
1
78
6
memberikan
penghargaan
j. membandingkan skor yang diperoleh
masing-masing anggota tim dengan
skor perolehan sebelumnya
k. guru menghitung rata-rata skor tes
masing-masing kelompok.
l. Guru memberikan penghargaan
dengan kriteria tanpa predikat,
kelompok baik, hebat dan super.
1
1
0
Observer 1
Tegallalang, 16 Mei 2013
Peneliti
Ni Putu Sri Karlina
NPM. 09.8.03.51.30.1.5.1347
Ni Wayan Mesni
NPM. 09.8.03.51.30.1.5.1339
Guru Matematika Kelas V
SD Negeri 4 Tegallalang
Observer 2
Gusti Ketut Ayu Suartini, S.Pd
NIP. 19720421 200501 2010
79
Lampiran 59
DATA KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN
Hari/Tanggal
Siklus/pertemuan
No
1
2
3
4
5
6
Keterlaksanaan
pembelajaran
: Kamis, 22 Mei 2013
: II/Lima (5)
Deskriptor
Skor
Menyampaikan tujuan
dan motivasi
i. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
kooperatif tipe STAD
1
Menyajikan atau
menyampaikan informasi
j. Guru memotivasi siswa dalam belajar
m. guru menyajikan poko-pokok materi inti
tentang pengertian bangun datar
1
1
n. guru menyajikan pokok-pokok materi inti
tentang menggambar bangun datar
berdasarkan sifat-sifatnya.
o. Guru menjelaskan tentang tugas yang
akan diberikan dan cara-cara
mengerjakannya.
i. guru membimbing siswa dalam
membentuk kelompok yang terdiri dari
berbagai kemampuan tinggi, sedang dan
rendah secara heterogen masing-masing
beranggotakan 4 sampai 5 siswa.
j. guru membantu siswa agar melakukan
transisi secara efisien dalam pembentukan
kelompok belajar
m. Guru memberikan latihan soal dengan
materi pokok
n. Guru menyuruh siswa untuk mengerjakan
soal-soal bersama teman kelompoknya.
o. guru membimbing siswa dalam kelompok
belajar
i. Salah satu kelompok mempresentasikan
hasil kerja kelompok, guru menuliskan
temuan baru siswa yang mendukung atau
menyimpang dari kesepakatan sementara.
j. guru mengevaluasi hasil belajar siswa
dengan memberikan pekerjaan rumah dan
dikerjakan secara individu.
m. membandingkan skor yang diperoleh
masing-masing anggota tim dengan skor
perolehan sebelumnya
n. guru menghitung rata-rata skor tes
masing-masing kelompok.
1
mengorganisasikan siswa
dalam kelompok belajar
membimbing kelompok
bekerja dan belajar
evaluasi
memberikan
penghargaan
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
80
o. Guru memberikan penghargaan dengan
kriteria tanpa predikat, kelompok baik,
hebat dan super.
1
Observer 1
Tegallalang, 22 Mei 2013
Observer 2
Ni Wayan Mesni
NPM. 09.8.03.51.30.1.5.1339
Ni Putu Sri Karlina
NPM. 09.8.03.51.30.1.5.1347
81
Lampiran 60
ANALISIS DATA KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS II
2. Analisis Data Keterlaksanaan Siklus II
Data keterlaksanaan pembelajaran yang terdiri dari dua kali pertemuan
disajikan dalam lampiran 58 dan 59. Jumlah skor keterlaksanaan pembelajaran
pada pertemuan keempat sebesar 14, sedangkan jumlah skor keterlaksanaan
pembelajaran pada pertemuan kelima adalah 15.
d. Presentase keterlaksanaan pembelajaran pada pertemuan ke-empat adalah
Presentase keterlaksanaan pembelajaran (KP1) =
=
= 93,33%
e. Presentase keterlaksanaan pembelajaran pada pertemuan ke-lima adalah
Presentase keterlaksanaan pembelajaran (KP2) =
=
= 100%
f. Presentase keterlaksanaan pembelajaran siklus I adalah
=
=
= 96,67%
Berdasarkan kategori Presentase Keterlaksanaan pembelajaran (KP) pada
siklus II adalah 96,67%, tergolong dalam kategori sangat baik.
82
Lampiran 62
Catatan Lapangan
Siklus II
Observer I
Observer II
: Gusti Ketut Ayu Suartini, S.Pd
: Ni Putu Sri Karlina
No.
Kendala-kendala
1 Masih ada beberapa siswa yang pasif (diam
saja) dalam mengikuti proses pembelajaran,
tetapi secara umum aktivitas belajar siswa
sudah aktif
2 Secara umum guru sudah bisa mengubah
suasana pembelajaran menjadi kondusif dan
tidak tegang lagi sehingga siswa sudah
merasa senang dalam mengikuti pelajaran
matematika di kelas.
3
Siswa yang lebih pintar tidak pelit lagi
dalam membagi ilmu pengetahuannya dan
membantu pasangan kelompok belajarnya
yang mengalami kesulitan selama kegiatan
pembelajaran
Observer
Ni Putu Sri Karlina
Gusti Ketut Ayu Suartini
Gusti Ketut Ayu Suartini
Berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh pada siklus II, maka
pembelajaran pada siklus II telah optimal karena memenuhi kriteria pembelajaran
yang telah ditetapkan. Oleh karena pembelajaran telah optimal maka penelitian ini
dihentikan sampai pada siklus II.
Observer 1,
Tegallalang, 22 Mei 2013
Observer 2,
Gusti Ketut Ayu Suartini, S.Pd
NIP. 19720421 200501 2010
Ni Putu Sri Karlina
NPM. 09.8.03.51.30.1.5.1347
83
Lampiran 66
DOKUMENTASI PENELITIAN
Dokumentasi saat kegiatan pembelajaran
84
Dokumentasi saat mengerjakan kuis
Download