12 SKRIPSI MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN BANGUN DATAR MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 4 TEGALLALANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 OLEH NI WAYAN MESNI NPM : 09.8.03.51.30.1.5.1339 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MAHA SARASWATI DENPASAR 2012 SKRIPSI 13 DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI PERSYARATAN MEMPEROLEH GELAR SARJANA PENDIDIKAN PROGRAM S1 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR Telah melalui proses bimbingan dan disetujui Pada tanggal : MENYETUJUI: PEMBIMBING I, PEMBIMBING II, Drs. I Wayan Suandhi, M. Pd NIP. 19521231 197802 1 002 Drs. I Gusti Ngurah Nila Putra, M. Pd NIP. 19550212 198603 1 002 MENGETAHUI, KETUA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FKIP UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR Drs. I Gusti Ngurah Nila Putra, M. Pd NIP. 19550212 198603 1 002 14 TIM PENGUJI UJIAN SKRIPSI SARJANA PENDIDIKAN PROGRAM S1 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR PENGUJI UTAMA, Drs. Ida Bagus Ketut Perdata, M. Pd NIP: 19550127 198602 1 001 PENGUJI PEMBANTU I, Drs. I Wayan Suandhi, M. Pd NIP. 19521231 197802 1 002 PENGUJI PEMBANTU II, Drs. I Gusti Ngurah Nila Putra, M. Pd NIP. 19550212 198603 1 002 15 DITERIMA OLEH PANITIA UJIAN SKRIPSI SARJANA PENDIDIKAN PROGRAM S1 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR Hari Tanggal : Sabtu : 3 Agustus 2013 MENGESAHKAN; KETUA, Prof. Dr. Wayan Maba NIP. 19581231 198303 1 032 SEKRETARIS, Drs. I Gusti Ngurah Nila Putra, M. Pd NIP. 19550212 196803 1 002 16 Motto: Jangan pernah merasa putus asa Karena segala masalah akan terasa amat mudah Apabila dikerjakan terlebih dahulu 17 KATA PERSEMBAHAN Puji syukur kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa, dengan bangga dan bahagia skripsi ini kupersembahkan teruntuk: 1. Ayah tercinta (I Nyoman Gidar) dan Ibu tercinta (Ni Ketut Mentok), terimakasih berkat doa, kasih sayang, dorongan dan bantuan yang diberikan baik moril maupun materiil, sehingga skripsi ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. 2. Adik–adikku (I Kardinata) dan (Ni Komang Juliantini), yang kusayang terimakasih atas motivasi dan doa nya. 3. Kepada semua sahabat-sahabatku yang dengan tulus yang dengan tulus memberikan bantuan baik moril maupun materiil. 4. Buat yang terkasih terimakasih atas doa dan motivasinya selama ini, sehingga skripsi ini dapat diselesaikan tepat waktu. 18 KATA PENGANTAR Puji syukur dipanjatkan kehadirat Ida Sang Hyang Widi Wasa, karena atas berkat dan rahmat-Nya, dapat diselesaikan skripsi yang berjudul “Meningkatkan Aktivitas dan Prestasi Belajar Siswa dalam Pembelajaran Bangun Datar melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD pada Siswa Kelas V SD Negeri 4 Tegallalang Tahun Pelajaran 2012/2013” tepat pada waktunya. Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan pada Program Studi Pendidikan Matematika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Mahasaraswati Denpasar. Selesainya skripsi ini tidak terlepas dari bantuan dan bimbingan berbagai pihak, maka melalui kesempatan ini diucapkan terimakasih yang tulus dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada: 1. Rektor Universitas Mahasaraswati Denpasar beserta staf atas kesempatan dan fasilitas yang deberikan selama mengikuti program pendidikan S1 2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan beserta staf atas petunjuk dan saran yang bermanfaat bagi selama mengikuti program pendidikan S1 3. Kepala Perputakaan Unmas Denpasar beserta staf atas fasilitas yang diberikan dalam menyusun proposal ini 4. Ketua Program Studi Pendidikan Matematika yang telah memberikan tuntunan dan petunjuk selama mengikuti pendidikan program S1 5. Bapak Drs. I Wayan Suandhi, M.Pd dan Drs. I Gusti Ngurah Nila Putra, M.Pd selaku pembimbing yang telah memberikan motivasi dan meluangkan waktunya untuk membimbing, memberikan arahan, petunjuk-petunjuk dan saran-saran dalam penyusunan proposal ini. 6. Segenap Dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Mahasaraswati Denpasar yang ikut memberikan dorongan serta petunjuk dalam penyusunan proposal ini. 7. Selaku Kepala Sekolah SD N 4 Tegallalang, atas izin serta bantuan yang diberikan selama pengadaan penelitian dalam rangka penyusunan proposal ini. 8. Selaku guru mata pelajaran matematika kelas V yang telah memberikan bantuan, bimbingan dan saran selama melakukan penelitian. 9. Keluarga tercinta yang senantiasa memberikan motivasi dan semangat baik moral 19 maupun material untuk keberhasilan dalam menyelesaikan studi. 10.Semua pihak yang tidak dapat disebutkan secara rinci yang dengan tulus hati memberikan bantuan berupa saran serta kemudahan-kemudahan lainnya. Semoga segala kebaikan dan jasa yang telah diberikan mendapat imbalan yang sepantasnya dari Ida Sang Hyang Widhi Wasa. Segala kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca sangat diharapkan. Akhir kata, berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembangunan dunia pendidikan dimasa yang akan datang khususnya di bidang pendidikan matematika. Denpasar, Juli 2013 Peneliti 20 ABSTRAK Mesni, Ni Wayan. 2013. Meningkatkan Aktivitas dan Prestasi Belajar Siswa dalam Pembelajaran Bangun Datar Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD pada Siswa Kelas V SD Negeri 4 Tegallalang Tahun Pelajaran 2012/2013. Skripsi, Program Studi Pendidikan Matematika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Mahasaraswati Denpasar. Pembimbing: (1) Drs. I Wayan Suandhi, M. Pd, (2) Drs. I Gusti Ngurah Nila Putra, M. Pd Kata Kunci: Aktivitas Belajar, Prestasi Belajar , Pembelajaran Kooperatif tipe STAD, dan Bangun Datar. Dari hasil observasi yang dilakukan di kelas V SD Negeri 4 Tegallalang diperoleh informasi hasil belajar matematika siswa masih sangat rendah. Berdasarkan hasil pengamatan kegiatan pembelajaran yang dilakukan di kelas V SD Negeri 4 Tegallalang, proses pembelajaran belum diorganisasikan dengan baik dan kurangnya partisipasi siswa dalam proses belajar mengajar karena dalam mengajar guru masih menggunakan metode ceramah. Selain itu juga pada saat pembelajaran berlangsung kurang adanya kesempatan untuk berdiskusi secara berkelompok yang diduga berakibat pada kurangnya transpormasi pengetahuan dengan teman-temannya. Berdasarkan kondisi tersebut, maka akan dicoba menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam pembelajaran bangun datar pada siswa kelas V SD Negeri 4 Tegallalang tahun pelajaran 2012/2013. Permasalahan yang ingin dicari jawabannya dalam penelitian ini adalah apakah terjadi peningkatan aktivitas dan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran bangun datar melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siswa kelas V SD Negeri 4 Tegallalang tahun pelajaran 2012/2013. Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah Untuk mengetahui apakah terjadi peningkatan aktivitas dan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran bangun datar melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siswa kelas V SD Negeri 4 Tegallalang tahun pelajaran 2012/2013. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dan jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilaksanakan sampai dua siklus. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri 4 Tegallalang tahun pelajaran 2012/2013 sebanyak 33 siswa. Adapun data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah: (1) Data aktivitas belajar siswa dikumpulkan dengan teknik observasi, (2) Data prestasi belajar siswa dikumpulkan dengan menggunakan tes prestasi belajar 21 dalam bentuk objektif dan uraian. Data yang dikumpulkan dianalisis secara statistik deskriptif. Hasil analisis data dalam penelitian ini menunjukan bahwa skor rata-rata aktivitas belajar siswa pada pada siklus I sebesar 10,08 tergolong cukup aktif, pada siklus II sebesar 12,01 tergolong aktif. Dari hasil analisis data prestasi belajar siswa diperoleh nilai rata-rata prestasi belajar siswa ( daya serap (DS) dan ketuntasan belajar (KB) pada siklus I dan siklus II berturut-turut sebesar: “64,93”, “64,93%”, dan “51,52%”, dan “81,88”, “81,88%”, dan “84,85%”. Persentase peningkatan nilai ratarata prestasi belajar siswa ( daya serap (DS) dan ketuntasan belajar (KB) dari siklus I ke siklus II berturut-turut sebesar: “26,11%”, “70,59%”, dan “26,11%”. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan di atas, maka dapat dikemukakan beberapa saran, diantaranya: (1) Bagi guru-guru SD disarankan untuk menjadikan model pembelajaran Kooperati Tipe STAD sebagai salah satu alternatif dalam pemilihan model pembelajaran di SD karena terbukti terjadi peningkatan aktivitas dan prestasi belajar siswa. (2) Kepada peneliti lain, disarankan untuk senantiasa melakukan penelitian lebih lanjut dalam pembelajaran matematika baik di sekolah yang berbeda atau pada pokok bahasan yang berbeda sehingga aktivitas dan prestasi belajar siswa dapat terus ditingkatkan. 22 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pesatnya perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) dewasa ini, memberikan dampak positif dan negatif terhadap pertumbuhan bangsa kita. Termasuk sistem pendidikan di Negara kita. Dampak positifnya adalah terjadinya percepatan dan peningkatan pola berpikir dalam berbagai bidang dan perubahan pola hidup yang lebih efisien. Sedangkan dampak negatifnya adalah kesulitan masyarakat dalam memahami dan mencerna perkembangan yang demikian pesatnya diberbagai bidang khususnya bidang pendidikan. Sehingga kebutuhan akan IPTEK dalam bidang pendidikan sangat diperlukan oleh masyarakat diera global ini. Beranjak dari perkembangan dunia dan perubahan global, maka peran pendidikan sangat diperlukan untuk menciptakan kehidupan yang cerdas, damai, terbuka dan demokratis. Oleh karena itu, pembaharuan pendidikan harus selalu dilakukukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan nasional. Usaha untuk memperbaiki mutu pendidikan di Indonesia telah banyak dilakukan oleh pemerintah diantaranya dengan berbagai pelatihan, peningkatan kualifikasi guru, perbaikan sarana prasarana pembelajaran dan pembaharuan kurikulum. Pembaharuan kurikulumn yang dilakukan yaitu mulai dari kurikulum 1994 menjadi Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) atau kurikulum 2004 kemudian diperbaharui lagi menjadi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). KBK dan KTSP adalah kurikulum yang berkeinginan akan adanya perubahan dari proses pembelajaran yang bersifat aktif yang berpusat pada siswa. Disini siswa lah yang aktif untuk menemukan sendiri atau memecahkan masalah melalui sarana dan media yang ada. Dalam 23 kegiatan belajar mengajar guru masih mendominasi kegiatan belajar, sehingga berakibat siswa kurang melibatkan diri untuk aktif dalam belajar. Dengan belajar aktif siswa akan lebih memahami apa yang dipelajari dan selanjutnya siswa akan menuju kearah peningkatan kualitas mutu pendidikan. Sehingga diharapkan kurikulum yang dibuat ini mampu mengatasi rendahnya mutu pendidikan melalui perbaikan kualitas pembelajaran. Dalam proses perkembangan ilmu pengetahuan, matematika Adalah salah satu ilmu pengetahuan yang memegang peranan penting terhadap IPTEK. Faktor siswa dan guru dalam mengajar mata pelajaran matematika juga berpengaruh terhadap proses pembelajaran matematika itu sendiri. Kenyataan yang ditemui dilapangan proses pembelajaran masih didominasi dengan metode ceramah, dimana memiliki kecendrungan guru yang aktif sedangkan siswa menjadi pasif dalam belajar. Hal ini berakibat aktivitas, motivasi dan minat belajar siswa menjadi kurang, sehingga berimbas pada hasil belajar siswa yang kurang baik. Dengan mengubah pembelajaran menjadi belajar menggunakan kerja kelompok (cooperative) adalah salah satu metode yang diharapkan mampu meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar siswa. Diharapkan dengan belajar cooperative siswa berupaya untuk mencari sendiri, memecahkan sendiri masalah-masalah apa yang dipelajari sedangkan guru berperan sebagai fasilitator, mediator dan motivator. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan di SD Negeri 4 Tegallalang, diperoleh informasi bahwa nilai mata pelajaran matematika yang diperoleh siswa masih rendah. Hal ini dapat dilihat dari hasil ulangan umum siswa kelas V semester I Tahun Pelajaran 2012/2013 dengan nilai rata-rata prestasi belajar siswa sebesar 59,60 Daya Serap (DS) sebesar 59,60%, dan Ketuntasan Belajar (KB) sebesar 30,30%. Dari data tersebut, prestasi belajar siswa pada pelajaran matematika masih di 24 bawah rata-rata karena belum mencapai kriteria optimal yang ditentukan yaitu: nilai rata-rata prestasi belajar siswa ≥ 65, Daya Serap (DS) ≥ 65%, dan Ketuntasan Belajar (KB) ≥ 85%. Rendahnya hasil belajar siswa dalam pembelajaran sifat-sifat bangun datar dan menggambar bangun datar diduga disebabkan oleh beberapa faktor yaitu: (1) Aktivitas belajar siswa masih kurang, siswa hanya diam, siswa tidak mau bertanya bila belum mengerti tentang materi pelajaran sifat-sifat dan menggambar bangun datar baik itu bertanya dengan guru maupun dengan teman sebangkunya, siswa kurang mengerti penjelasan guru, penjelasan materi kurang menarik sehingga siswa tampak cepat bosan, siswa juga kurang tertarik mengikuti pelajaran matematika karena mereka merasa bahwa pelajaran matematika sangat susah. Apalagi siswa yang duduk di urutan paling belakang sering bermain-main dengan teman sebangkunya, (2) Kesadaran siswa untuk belajar mandiri masih kurang, siswa hanya belajar apabila ada ulangan harian ataupun tes mingguan, (3) Metode yang digunakan oleh guru dalam mengajar cenderung sama dalam setiap pengajaran, guru langsung menyajikan konsep matematika kepada murid dengan rumus dan contoh-contoh soal yang diselesaikan sendiri oleh guru, sehingga guru mendominasi kelas sedangkan siswa pasif yang hanya duduk dan mendengarkan, mencatat apa yang dijelaskan oleh gurunya. Dengan faktor-faktor tersebut, menyebabkan guru mengalami kesulitan melibatkan siswa untuk aktif. Berdasarkan uraian diatas untuk mengatasi permasalahan aktivitas dan prestasi belajar siswa, maka dalam penelitian ini dicoba menerapakan pembelajaran Kooperatif Tipe (Student Teams Achievement Divition) STAD di kelas V SD Negeri 4 Tegallalang tahun pelajaran 2012/2013 dalam pembelajaran bangun datar. Davidson dan Warsham (dalam Isjoni, 2011:29) mengemukakan “Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning) adalah kegiatan belajar mengajar secara kelompok-kelompok 25 kecil. Siswa belajar dan bekerja sama untuk sampai kepada pengalaman belajar yang optimal, baik pengalaman individu maupun pengalaman kelompok.” Menurut Suyatno (2009:52) pembelajaran kooperatif tipe (Student Teams Achievement Divition) STAD adalah metode pembelajaran kooperatif untuk pengelompokan kemampuan campur yang melibatkan pengakuan tim dan tanggung jawab kelompok untuk pembelajaran individu anggota. Keanggotaan campuran menurut tingkat prestasi, jenis kelamin dan suku. Sedangkan Trianto (2009:68) mengemukakan model pembelajaran kooperatif dengan menggunakan kelompok-kelompok kecil dengan jumlah anggota tiap kelompok 4 sampai 5 orang siswa secara heterogen. Diawali dengan penyampaian tujuan pembelajaran, penyampaian materi, kegiatan kelompok, kuis, dan penghargaan kelompok. Dengan pembelajaran kooperatif, siswa akan lebih mudah memahami dan menemukan konsep-konsep yang sulit apabila mereka saling mendiskusikan masalah tersebut dengan temannya. Siswa dapat saling membantu dan mengisi kekurangan yang mereka miliki melalui pembelajaran kooperatif. Disamping itu, pembelajaran kooperatif memberikan kebebasan kepada siswa untuk mengemukakan pendapat yang dimilikinya, sedangkan guru hanya membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam belajar sehingga suasana belajar lebih bermakna. Dari uraian di atas, timbul keinginan peneliti untuk mengadakan penelitian tindakan kelas dengan judul Meningkatkan Aktivitas dan Prestasi Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Bangun Datar Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Pada Siswa Kelas V SD Negeri 4 Tegallalang Tahun Pelajaran 2012/2013. B. Fokus Penelitian 26 Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah, maka yang menjadi fokus penelitian ini adalah meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran bangun datar melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siswa kelas V SD Negeri 4 Tegallalang tahun pelajaran 2012/2013. C. Rumusan Masalah Dari uraian latar belakang dan fokus penelitian, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut. 1. Apakah terjadi peningkatan aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran bangun datar melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siswa kelas V SD Negeri 4 Tegallalang tahun pelajaran 2012/2013. 2. Apakah terjadi peningkatan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran bangun datar melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siswa kelas V SD Negeri 4 Tegallalang tahun pelajaran 2012/2013. D. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Untuk mengetahui apakah terjadi peningkatan aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran bangun datar melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siswa kelas V SD Negeri 4 Tegallalang tahun pelajaran 2012/2013. 2. Untuk mengetahui apakah terjadi peningkatan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran bangun datar melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siswa kelas V SD Negeri 4 Tegallalang tahun pelajaran 2012/2013. 27 E. Manfaat penelitian Apabila terjadi peningkatan aktivitas dan prestasi belajar siswa melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam pembelajaran bangun datar, maka manfaat yang dapat diperoreh dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Bagi Siswa Siswa yang menjadi subjek akan mendapatkan pengalaman belajar dan diharapkan pengalaman belajar tersebut dapat dikembangkan pada pembelajaran selanjutnya. Siswa dapat meningkatkan hubungan sosial antar teman, baik dalam kelompoknya ataupun dengan kelompok lainnya. Siswa dapat menyampaikan pendapat dan bisa menerima adanya perbedaan pendapat. Melatih siswa lebih bertanggung jawab untuk diri sendiri dan untuk kelompoknya. Sehingga diharapkan terjadi peningkatan aktivitas belajar siswa di kelas yang akhirnya berpeluang meningkatkan prestasi belajar siswa. 2. Bagi Guru Guru yang dilibatkan dalam penelitian ini dapat menambah wawasan dan pengalaman mengenai proses pembelajaran kooperatif tipe STAD. Dan apabila memungkinkan, pembelajaran kooperatif tipe STAD ini dapat digunakan sebagai alternatif model pembelajaran dalam upaya meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar siswa. Serta, bila model pembelajaran kooperatif tipe STAD ini diimplementasikan dapat mengurangi dominasi guru di kelas. 3. Bagi Sekolah Dengan mengimplementasikan model pembelajaran ini dapat meningkatkan kualitas pembelajaran yang pada akhirnya mampu meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar siswa dalam rangka menunjang tercapainya tujuan pendidikan di 28 sekolah tersebut. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam melakukan perbaikan kualitas pembelajaran pada mata pelajaran lainnya. F. Penjelasan Istilah Untuk menghindari terjadi kesalahan penafsiran terhadap istilah yang digunakan pada judul ini, maka perlu dijelaskan beberapa istilah berikut. 1. Meningkatkan Menurut Depdiknas (2005:119) “meningkatkan berarti (1) menaikan (derajat,taraf, dan sebagainya); mepertinggi, memperhebat (produksi dan sebagainya); (2) mengangkat diri, memegahkan diri.” Menurut Daryanto (1997:403) meningkatkan adalah menjadikan lebih baik. Jadi yang dimaksud meningkatkan dalam penelitian ini adalah segala sesuatu yang dilakukan untuk menaikkan kemampuan belajar siswa selama mengikuti pembelajaran khususnya dalam pembelajaran bangun datar. 2. Aktivitas Belajar Menurut Poerwardarminta (2001:26), aktivitas artinya adalah kegiatan; kesibukan. S. Nasution (dalam Junaidi, 2011) menambahkan bahwa aktivitas merupakan keaktifan jasmani dan rohani dan kedua-keduanya harus dihubungkan. Jadi aktivitas adalah kegiatan atau keaktifan jasmani dan rohani yang keduanya harus dihubungkan. Menurut Hamalik (2010:27), belajar “merupakan suatu proses, suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan.” Selanjutnya Slameto (dalam Djamarah, 1994:22) menyatakan “belajar sebagai suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.” Jadi, belajar dapat disimpulkan sebagai suatu proses atau suatu kegiatan yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara 29 keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Jadi, dapat disimpulkan bahwa aktivitas belajar adalah segala kegiatan atau tindakan yang dilakukan baik secara jasmani dan rohani yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan-perubahan tingkah laku secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungan. 3. Prestasi Belajar Menurut Poerwardarminta (2001:768) prestasi adalah hasil yang telah dicapai. “Prestasi adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan baik secara individu maupun secara kelompok.” (Djamarah, 1994:19). Menurut Anggarini (2012:10) “prestasi adalah hasil pekerjaan yang diperoleh dengan jalan keuletan kerja.” Jadi, prestasi adalah hasil pekerjaan yang diperoleh dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan baik secara individu maupun secara berkelompok dengan jalan keuletan kerja. Menurut Slameto (dalam Djamarah, 1994:22) bahwa “Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.” “Belajar merupakan suatu perubahan yang relatif menetap dalam tingkah laku yang terjadi sebagai suatu hasil dari latihan atau pengalaman.” (Dimyati, dkk dalam Yokiana, 2009:8). Jadi, belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan yang relatif menetap dalam tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil dari pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan 30 lingkungannya. Jadi dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar adalah hasil pekerjaan yang diperoleh dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan dengan jalan keuletan kerja sebagai hasil dari pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. 4. Pembelajaran Bangun Datar Pembelajaran adalah segala macam bentuk interaksi antara siswa dan lingkungannya yang memungkinkan siswa memperoleh pengetahuan, keterampilan dan sikap tertentu dan pembelajaran yang dibangun harus mampu membuat siswa belajar sehingga terbentuknya pengetahuan bagi yang belajar. “Bangun datar adalah bangun berbentuk dua dimensi yang terbentuk oleh tiga atau lebih garis yang saling berpotongan terkecuali untuk bangun datar lingkaran.” (Setyadi, 2009:97) Berdasarkan pengertian tersebut dapat ditegaskan bahwa pembelajaran bangun datar merupakan bangun dua demensi yang terbentuk oleh tiga atau lebih garis yang saling berpotongan terkecuali untuk bangun datar lingkaran. 5. Penerapan Menurut Tim Penyusun Kamus Besar Indonesia (2005:895) Penerapan berarti (1) proses, cara, perbuatan menerapakan, (2) pemasangan, (3)pemanfaatan, prihal mempraktekan. Penerapan adalah “Pelaksanaan dari suatu kegiatan” (Poerwadharminta, 2001:107). Jadi yang dimagsud dengan penerapan adalah perbuatan menerapkan dan mempraktekan suatu kegiatan untuk mencapai tujuan pembelajaran. 6. Model Pembelajaran Kooperatif Model adalah suatu rencana atau pola yang dapat digunakan untuk membentuk kurikulum (rencana pembelajaran jangka panjang), merancang bahanbahan pembelajaran dan membimbing pembelajaran di kelas atau yang lain (Joyce dan Weil dalam Rusman, 2011:133). Menurut Rusman (2011:133) model adalah pola 31 umum perilaku pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan. “Pembelajaran kooperatif (cooperative learning) merupakan sistem pembelajaran yang memberi kesempatan kepada anak-anak didik untuk bekerja sama dengan sesama dalam tugas-tugas yang tersruktur.”(Taniredja dkk, 2012:55). Menurut Suyatno (2009:51) “Model pembelajaran kooperatif adalah kegiatan pembelajaran dengan cara berkelompok untuk bekerja sama saling membantu mengkonstruksi konsep, menyelesaikan persoalan, atau inkuiri.” Jadi, Model pembelajaran kooperatif merupakan suatu kegiatan pembelajaran dengan cara berkelompok untuk bekerja sama saling membantu mengkonstruksi konsep, dalam menyelesaikan tugas-tugasnya. 7. Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Menurut Trianto (2009:68) “Pembelajaran kooperatif tipe STAD merupakan pembelajaran kooperatif dengan menggunakan kelompok-kelompok kecil dengan anggota tiap kelompok 4 sampai 5 siswa secara heterogen.” Menurut Slavin ( dalam Taniredja dkk, 2012: 64) “Model (Student Team Achievement Divisions) STAD merupakan salah satu model pembelajaran kooperatif yang paling sederhana, dan merupakan model yang paling baik untuk permulaan bagi para guru yang baru menggunakan pendekatan kooperatif.” Jadi, pembelajaran kooperatif tipe STAD adalah suatu model yang paling sederhana dengan menggunakan kelompok-kelompok kecil, tiap anggota kelompok terdiri dari 4 sampai 5 siswa secara heterogen dan merupakan model yang paling baik untuk permulaan bagi para guru yang baru menggunakan pendekatan kooperatif 32 BAB II LANDASAN TEORI A. Konstruktivisme 1. Teori Belajar Konstruktivisme Konstruktivisme adalah salah satu aliran filsafat pengetahuan yang menekankan bahwa pengetahuan seseorang itu merupakan hasil konstruksi individu melalui interaksinya dengan objek, fenomena, pengalaman dan lingkungannya. (Giombattista dalam Handayani, 2012:11). Persfektif konstruktivisme berakar dari filsafat tertentu tentang manusia dan pengetahuan, sifat-sifat pengetahuan menjadi perhatian penting bagi aliran konstruktivisme. Pada dasarnya persfektif ini mempunyai asumsi bahwa pengetahuan lebih bersifat konstektual daripada absolut yang memungkinkan adanya penafsiran jamak bukan satu penafsiran saja. Hal ini berarti bahwa pengetahuan dibentuk menjadi pengalaman individual melalui interaksi dengan lingkungannya dan orang lain. Dengan demikian peranan kontribusi siswa terhadap makna, pemahaman dan proses belajar melalui kegiatan individual dan sosial menjadi sangat penting (Bruning, dkk, 1999:5). Suparno (1997:50) menguraikan empat prinsip dalam belajar konstruktivisme, yaitu: (1) pengatahuan dibangun oleh siswa itu sendiri baik secara personal, maupun sosial, (2) pengatahuan tidak dapat dipindahkan dari guru ke murid kecuali hanya dengan keaktifan murid sendiri untuk menalar, (3) murid aktif mengonstruksikan terus-menerus sehingga selalu terjadi perubahan ilmiah, (4) guru sekedar membantu menyiapakan sarana dan prasarana. Secara ringkas gagasan konstruktivisme menurut Von Glasersfeld dan Kitchener (dalam Yokiana, 2009:11) mengenai pengetahuan sebagai berikut: a) pengetahuan 33 bukanlah merupakan gambaran dunia kenyataan belaka, tetapi selalu merupakan konstruksi kenyataan melalui kegiatan subjek, b) subjek membentuk skema kognitif, katagori konsep dan struktur yang perlu untuk pengetahuan, c) pengetahuan dibentuk dalam struktur konsepsi seseorang. Struktur konsepsi membentuk pengetahuan bila konsepsi itu berlaku dalam berhadapan dengan pengalaman-pengalaman seseorang. Gagne (dalam Winataputra, 2007:19) mengemukakan bahwa pembelajaran adalah suatu kegiatan yang berpengaruh langsung terhadap proses belajar siswa. Kalau kita menggunakan kata “pengajaran” kita membatasi diri hanya pada konteks tatap muka guru-siswa didalam kelas, sedangkan dalam istilah pembelajaran interaksi siswa tidak dibatasi oleh kehadiran guru secara fisik. Siswa dapat belajar melalui bahan ajar cetak, program radio, program televisi atau media lain. Tentu saja, guru memainkan peran penting dalam merancang setiap kegiatan pembelajaran. Terdapat dua teori yang melandasi pendekatan Kooperatif tipe STAD yaitu teori perkembangan kognitif Piaget dan teori perkembangan Sosial Vygosky. 1. Teori Perkembangan Kognitif Piaget Perkembangan kognitif sebagian besar ditentukan oleh manipulasi dan interaksi aktif anak dengan lingkungan. Piaget yakin bahwa pengalaman-pengalaman fisik dan manipulasi lingkungan penting bagi terjadinya perubahan perkembangan. Menurut Nur (dalam Trianto, 2009:42) interaksi sosial dengan teman sebaya, khususnya berargumentasi dengan berdiskusi membantu memperoleh pemikiran yang pada akhirnya memuat pemikiran itu menjadi logis. Teori perkembangan piaget mewakili kontrukstivisme yang memandang perkembangan kognitif sebagai suatu proses dimana anak secara aktif membangun sistem makna dan pemahaman realitas melalui pengalaman-pengalaman dan interaksi-interaksi mereka. Setiap individu pada saat tumbuh mulai dari bayi yang 34 baru dilahirkan sampai menginjak usia dewasa mengalami empat tingkat perkembangan kognitif. Tahap-tahap perkembangan kognitif Piaget disajikan pada tabel 01 berikut ini. Tabel 01 Tahap-tahap Perkembangan Kognitif Piaget (diadopsi dari Nur dalam Trianto, 2009:42-43) Tahap Perkiraan Usia Sensori motor Lahir – 2 tahun praoperasional 2 tahun – 7 tahun Operasi Konkret 7 tahun – 11 tahun Operasional formal 11 tahun – dewasa Kemampuan –kemampuan utama Tebentuknya konsep “kepermanenan objek” dan kemajuan gradual dari prilaku refleksif ke prilaku yang mengarah kepada tujuan. Perkembangan kemampuan menggunakan simbul-simbul untuk menyatakan objek-objek dinia. Pemikiran masih egosentris dan sentrasi. Perbaikan dan kemampuan untuk berpikir secara logis. Kemampuan kemampuan baru termasuk penggunaan operasi-opersi yang dapat balik. Pemikiran tidak lagi sentrasi tetapi disentrasi dan pemecahan masalah tidak begitu dibatasi oleh keegosentrisan. Pemikiran abstrak dan murni simbolis, mungkin dilakukan. Masalah-masalah dapat dipecahkan melalui penggunaan eksperimentasi sistematis. 2. Teori Perkembangan Sosial Vygotsky Teori Vygotsky ini lebih menekankan pada aspek sosial dari pembelajaran. Menurut Vygotsky (dalam Trianto, 2007:57) proses pembelajaran akan terjadi jika anak bekerja atau menangani tugas-tugas yang belum dipelajari, namun tugas-tugas tersebut masih berada dalam jangkauan mereka disebut dengan “zone of proximal development”, yakni daerah tingkat perkembangan sedikit di atas daerah perkembangan seseorang saat ini. Vygotsky yakin bahwa fungsi mental yang lebih 35 tinggi pada umumnya muncul dalam percakapan dan kerja sama antar individu sebelum fungsi mental yang lebih tinggi itu terserap ke dalam individu tersebut. Selain itu ada satu ide penting dari Vygotsky adalah “Scaffolding”, yakni pemberian bantuan kepada anak selama tahap-tahap awal perkembangan dan mengurangi bantuan tersebut dan memberikan kesempatan kepada anak untuk mengambil alih tanggung jawab yang semakin besar segera setelah anak dapat menyelesaikan masalah secara mandiri. Vygotsky menjelaskan ada hubungan langsung antara domain kognitif dengan sosial budaya. Kualitas berfikir siswa dibangun di dalam ruang kelas, sedangkan aktivitas sosialnya dikembangkan dalam bentuk kerja sama antara siswa dengan siswa secara berkelompok di bawah bimbingan orang dewasa dalam hal ini guru. Jadi dapat disimpulkan, menurut teori perkembangan sosial Vygotsky siswa perlu belajar dan bekerja secara kelompok sehingga siswa dapat berinteraksi (Isjoni, 2011:40). B. Model Pembelajaran Kooperatif 1. Pengertian Pembelajaran Koopertif Suyatno (2009:51) menyatakan bahwa “Model pembelajaran kooperatif adalah kegiatan pembelajaran dengan cara berkelompok untuk bekerja sama saling membantu mengkonstruksi konsep, menyelesaikan persoalan, atau inkuiri.” Menurut Taniredja dkk (2012:55) “Pembelajaran kooperatif (cooperative learning) merupakan sistem pembelajaran yang memberi kesempatan kepada anak-anak didik untuk bekerja sama dengan sesama dalam tugas-tugas yang tersruktur.” Artzt dan Newman (dalam Trianto, 2009:56) menyatakan “Pembelajaran kooperatif (cooperative learning) adalah suatu pendekatan yang mencakup kelompok-kelompok kecil dari siswa yang bekerja sama sebagai suatu tim untuk memecahkan masalah, melengkapi 36 suatu tujuan bersama.” Setiap anggota kelompok, harus menyadari bahwa mereka adalah bagian dari suatu tim, keberhasilan atau kegagalan suatu tim ditentukan oleh semua anggota tim. Mereka harus saling membantu satu sama lain dalam mengerjakan tugas-tugas. Strategi pembelajaran kooperatif merupakan suatu pembelajaran yang membantu siswa dalam mengembangkan sikap sesuai dengan kehidupan nyata di masyarakat, sehingga kerjasama dengan sesama anggota kelompok dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. Pembelajaran kooperatif mendorong peningkatan kemampuan siswa dalam memecahkan berbagai permasalahan. Suasana belajar dan rasa kebersamaan yang tumbuh dan berkembang diantara sesama anggota kelompok memungkinkan siswa untuk mengerti dan memahami materi pembelajaran yang diberikan. Jadi pembelajaran kooperatif merupakan suatu model pengajaran dimana siswa belajar dalam kelompok-kelompok kecil yang memiliki tingkat kemampuan berbeda. Dalam menyelesaikan tugas kelompok, setiap anggota saling bekerja sama dan membantu untuk memahami suatu bahan pengajaran. 2. Tujuan Pembelajaran Kooperatif Pembelajaran kooperatif dikembangkan untuk mencapai setidak-tidaknya tiga tujuan pembelajaran penting menurut Ibrahim (dalam Yokiana, 2009:19) yaitu (a) hasil belajar akademik, (b) penerimaan terhadap keragaman, (c) pengembangan keterampilan sosial. a. Hasil Belajar Akademik Pembelajaran kooperatif bertujuan untuk meningkatkan kinerja siswa dalam tugas-tugas akademik. Dalam belajar kelompok siswa dapat saling membantu dalam mengerjakan soal-soal yang tidak bisa dikerjakan sendiri. 37 b. Penerimaan terhadap Keragaman Pembelajaran kooperatif bertujuan agar siswa dapat menerima temantemannya yang mempunyai berbagai macam perbedaan latar belakang. Perbedaan tersebut antara lain suku, agama, kemampuan akademik dan tingkat sosial. c. Pengembangan Keterampilan Sosial Pembelajaran kooperatif bertujuan untuk mengembangkan keterampilan sosial siswa. Keterampilan sosial yang dimaksud dalam pembelajaran kooperatif antara lain adalah: menghargai pendapat orang lain, memancing teman untuk bertanya, mau menjelaskan ide atau pendapat, bekerja dalam kelompok tersebut, dan sebagainya. 3. Manfaat Pembelajaran Kooperatif Berdasarkan hasil penelitian Thomson (dalam Yokiana, 2009:16) manfaat pembelajaran kooperatif adalah: (1) meningkatkan pencurahan waktu pada tugas,(2) meningkatkan rasa harga diri, (3) memperbaiki sikap antara siswa, guru dan sekolah, (4) memperbaiki kehadiran, (5) saling memahami adanya perbedaan individu, (6) mengurangi prilaku yang mengganggu, (7) mengurangi konflik antara pribadi, (8) mengurangi sikap apatis, (9) memperdalam pengetahuan materi pelajaran, 10) meningkatkan motivasi, (11) meningkatkan hasil belajar, (12) memperbesar retensi atau penyimpanan lebih lama, (13) meningkatkan kebaikan budi, kepekaan dan toleransi. Zamroni (dalam Trianto, 2009:57) mengemukakan bahwa “Manfaat penerapan pembelajaran kooperatif adalah dapat mengurangi kesenjangan pendidikan khususnya dalam wujud input pada level individual. ”Disamping itu, belajar kooperatif dapat mengembangkan solidaritas sosial dikalangan siswa. Dengan belajar kooperatif, diharapkan kelak akan muncul generasi baru yang memiliki prestasi akademik yang cemerlang dan memiliki solidaritas sosial yang kuat. 38 Berdasarkan uraian di atas, maka manfaat dari pembelajaran kooperatif adalah dapat menumbuhkan rasa tanggung jawab dan terlibat aktif dalam pembelajaran, serta dapat mengembangkan keterampilan dalam berfikir, meningkatkan ingatan siswa serta meningkatkan kepuasan siswa terhadap pembelajaran. 4. Ciri-ciri Pembelajaran Kooperatif Menurut Lie (dalam Yokiana, 2009:18) dalam bukunya “Cooperative Learning”, bahwa model pembelajaran Cooperative Learning tidak sama dengan sekedar belajar kelompok, tetapi ada unsur-unsur dasar yang membedakannya dengan pembagian kelompok yang dilakukan asal-asalan. Lie merinci ciri utama pembelajaran kooperatif, yaitu: (a) saling ketergantungan positif, (b) tanggung jawab perseorangan, (c) tatap muka, (d) komunikasi antar anggota. a. Saling Ketergantungan Positif Tujuan masing-masing kelompok adalah memaksimalkan kemampuan belajar setiap anggotanya dan bila mungkin, sampai batas luar kemampuan masingmasing individu bersangkutan. Keberhasilan kelompok sangat bergantung dari usaha setiap anggotanya. Untuk mencapai kelompok kerja yang efektif, guru perlu menyusun tugas sedemikian rupa, sehingga setiap anggota kelompok harus menyelesaikan tugasnya sendiri agar yang lain bisa mencapai tujuan mereka. b. Tanggung Jawab Perseorangan Masing-masing anggota kelompok berusaha semaksimal mungkin utuk tetap utuh dalam satu ikatan kelompok. Jika tugas penilaian dibuat menurut prosedur model kooperatif, setiap siswa akan merasa bertanggung jawab untuk melakukan yang terbaik. Selain itu untuk mencegah siswa menghindar bekerja atau mengerjakan tugas, maka dapat ditempuh dengan teknik pemberian tugas, antara lain: (1) mngerjakan kuis, melengkapi tugas atau membuat ringkasan tentang materi yang 39 dijelaskan, (2) pemanggilan siswa secara random untuk menjawab, (3) masingmasing anggota bertanggung jawab untuk satu bagian proyek mereka. c. Tatap Muka Masing-masing anggota kelompok bekerjasama saling bertemu muka dan berdiskusi untuk menghasilkan prestasi akademik. Interaksi tatap muka menuntut siswa dapat melakukan dialog, tidak hanya dengan guru tetapi juga dengan anggota kelompoknya. Interaksi semacam ini memungkinkan siswa dapat saling menjadi sumber belajar, sehingga siswa akan merasa lebih mudah memecahkan masalah karena dibantu oleh teman kelompoknya. d. Komunikasi antar Anggota Setiap kelompok diajarkan keterampilan sosial untuk digunakan mengkoordinasikan upaya mereka secara bersama-sama, dan kerja kelompok sangat ditekankan. Unsur ini menghendaki agar siswa memiliki keterampilan berkomunikasi yang efektif, seperti bagaimana cara menyanggah pendapat orang lain tanpa harus menyinggung perasaan orang tersebut. Sebelum menugaskan siswa dalam berkelompok, guru perlu mengajarkan cara-cara berkomunikasi. Karena tidak semua siswa memiliki keahlian mendengarkan dan berbicara. 5. Langkah-Langkah Pembelajaran Kooperatif Terdapat enam langkah utama di dalam pelajaran yang menggunakan pembelajaran kooperatif. Menurut Ibrahim, dkk. (dalam Trianto, 2007:54) langkahlangkah pembelajaran kooperatif dapat dilihat pada Tabel 02 di bawah ini. Tabel 02 Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif (diadopsi dari Ibrahim, dkk. dalam Trianto, 2007:54) Fase Kegiatan Guru Fase 1 Menyampaikan tujuan dan Menyampaikan semua tujuan pembelajaran 40 memotivasi siswa Fase 2 Menyajikan/menyamaikan informasi Fase 3 Mengorganisasikan siswa dalam kelompokkelompok belajar Fase 4 Membimbing kelompok bekerja dan belajar Fase 5 Evaluasi Fase 6 Memberikan penghargaan yang ingin dicapai pada pembelajaran tersebut dan memotivasi siswa belajar. Menyajikan informasi kepada siswa dengan jalan mendemonstrasikan atau lewat bahan bacaan. Menjelaskan kepada siswa bagaimana caranya membentuk kelompok belajar dan membantu setiap kelompok agar melakukan transisi secara efisien. Membimbing kelompok belajar pada saat mereka mengerjakan tugas mereka. Mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang telah diajarkan atau msing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerjanya. Mencari cara-cara untuk mengargai baik upaya maupun hasil belajar individu dan kelompok. C. Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD 1. Pengertian Pembelajaran Kooperatif tipe STAD Menurut Trianto (2007:52) “Pembelajaran kooperatif tipe STAD merupakan pembelajaran kooperatif dengan menggunakan kelompok-kelompok kecil yang beranggotakan 4 sampai 5 siswa secara heterogen.” Diawali dengan penyampaian tujuan pembelajaran, penyampaian materi, kegiatan kelompok, kuis, dan penghargaan kelompok. Menurut Slavin (dalam Rusman, 2011:213) “Model STAD (Student Team Achievement Divisions) merupakan variasi pembelajaran kooperatif yang paling banyak diteliti.” Model ini juga sangat mudah diadaptasi, telah digunakan dalam matematika, IPA, IPS, bahasa inggris, teknik dan banyak subjek lainnya, dan pada tingkat sekolah dasar sampai perguruan tinggi. Jadi, pembelajaran kooperatif tipe STAD adalah pembelajaran kooperatif dengan menggunakan kelompok-kelompok kecil yang beranggotakan 4 sampai 5 41 siswa secara heterogen, untuk mencapai tujuan bersama. 2. Komponen Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Menurut Slavin (2005:143) STAD terdiri dari 5 komponen utama, yaitu: (1) presentasi kelas, (2) tim, (3) kuis, (4) skor kemajuan individual, dan (5) rekognisi tim. a. Presentasi Kelas Materi dalam STAD pertama-tama diperkenalkan dalam presentasi di dalam kelas. Ini merupakan pengajaran langsung seperti yang sering kali dilakukan atau diskusi pelajaran yang dipimpin oleh guru, tetapi bisa juga memasukkan presentasi audiovisual. Bedanya kelas dengan pengajaran biasa hanyalah bahwa presentasi tersebut haruslah benar-benar berfokus pada unit STAD. Dengan cara ini, para siswa akan menyadari bahwa mereka harus benar-benar memberi perhatian penuh selama presentasi kelas, karena dengan demikian akan sangat membantu mereka mengerjakan kuis-kuis dan skor kuis mereka menentukan skor tim mereka. b. Tim Tim terdiri dari 4 sampai 5 siswa yang mewakili seluruh bagian dari kelas dalam hal kinerja akademik, jenis kelamin, ras dan etnisitas. Fungsi utama dari tim ini adalah memastikan bahwa semua anggota tim benar-benar belajar dan lebih khususnya lagi adalah mempersiapkan anggotanya untuk bisa mengerjakan kuis dengan baik. Setelah guru menyampaikan materinya, tim berkumpul untuk mempelajari lembar kegiatan atau materi lainnya. Yang paling sering terjadi, pembelajaran itu melibatkan pembahasan permasalahan bersama, membandingkan jawaban dan mengoreksi tiap kesalahan pemahaman apabila anggota tim ada yang membuat kesalahan. Tim adalah fitur yang paling penting dalam STAD. Pada tiap poinnya, yang ditekankan adalah membuat anggota tim melakukan yang terbaik untuk tim dan tim 42 pun harus melakukan yang terbaik untuk membantu tiap anggotanya. Tim ini memberikan dukungan kelompok bagi kinerja akademik penting dalam pembelajaran dan itu adalah untuk memberikan perhatian dan respek mutual yang penting untuk akibat yang dihasilkan seperti hubungan antar kelompok, rasa harga diri, penerimaan terhadap siswa-siswa mainstream. c. Kuis Setelah sekitar satu atau dua periode guru memberikan presentasi dan sekitar satu atau dua periode praktek tim, para siswa akan mengerjakan kuis individual. Para siswa tidak diperbolehkan untuk saling membantu dalam mengerjakan kuis. Sehingga, tiap siswa bertanggung jawab secara individual untuk memahami materinya. d. Skor Kemajuan Individual Gagasan dibalik skor kemajuan individual adalah untuk memberikan kepada tiap siswa tujuan kinerja yang akan dapat dicapai apabila mereka bekerja lebih giat dan memberikan kinerja yang lebih baik daripada sebelumnya. Tiap siswa dapat memberikan kontribusi poin yang maksimal kepada timnya dalam sistem skor ini, tetapi tak ada siswa yang dapat melakukannya tanpa memberikan usaha terbaik mereka. Tiap siswa diberikan skor “awal” yang diperoleh dari rata-rata kinerja siswa tersebut sebelumnya dalam mengerjakan kuis yang sama. Siswa selanjutnya akan mengumpulkan poin untuk tim mereka berdasarkan tingkat kenaikan skor kuis mereka dibandingkan dengan skor awal mereka. e. Rekognisi Tim Tim akan mendapatkan sertifikasi atau penghargaan yang lain apabila skor rata-rata mereka mencapai kriteria tertentu. Skor tim siswa dapat juga digunakan untuk menentukan dua puluh persen dari peringkat mereka. 43 3. Fase-Fase Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Menurut Rusman (2011:215) terdapat enam fase utama di dalam pembelajaran kooperatif tipe STAD yaitu, fase 1: menyampaikan tujuan dan motivasi, fase 2: pembagian kelompok, fase 3: presentasi dari guru, fase 4: kegiatan belajar dalam tim (kerja tim), fase 5: kuis (evaluasi), fase 6: penghargaan prestasi tim. a. Fase 1: Menyampaikan Tujuan dan Motivasi Menyampaikan tujuan pelajaran yang ingin dicapai pada pembelajaran tersebut dan memotivasi siswa untuk belajar. b. Fase 2: Pembagian Kelompok Siswa dikelompokkan ke dalam beberapa kelompok, dimana setiap kelompoknya terdiri dari 4 sampai 5 siswa yang memprioritaskan heterogenitas (keragaman) kelas dalam prestasi akademik, jenis kelamin, ras atau etnik. c. Fase 3: Presentasi dari Guru Guru menyampaikan materi pelajaran dengan terlebih dahulu menjelaskan tujuan pelajaran yang ingin dicapai pada pertemuan tersebut serta pentingnya pokok bahasan tersebut dipelajari. Guru memberi motivasi siswa agar dapat belajar dengan aktif dan kreatif. Di dalam proses pembelajaran guru dibantu oleh media, demonstrasi, pertanyaan atau masalah nyata yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Dijelaskan juga tentang keterampilan dan kemampuan yang diharapkan dikuasai siswa, tugas dan pekerjaan yang harus dilakukan serta cara-cara mengerjakannya. d. Fase 4: Kegiatan Belajar dalam Tim (Kerja Tim) Siswa belajar dalam kelompok yang telah dibentuk. Guru menyiapkan lembaran kerja sebagai pedoman bagi kerja kelompok, sehingga semua anggota menguasai dan masing-masing memberikan konstribusi. Selama tim bekerja, guru 44 melakukan pengamatan, memberikan bimbingan, dorongan dan bantuan bila diperlukan. Kerja tim ini merupakan ciri terpenting dari STAD. e. Fase 5: Kuis (Evaluasi) Guru mengevaluasi hasil belajar melalui pemberian kuis tentang materi yang dipelajari dan juga melakukan penilaian terhadap presentasi hasil kerja masingmasing kelompok. Siswa diberikan kuis secara individual dan tidak dibenarkan bekerja sama. Ini dilakukan untuk menjamin agar siswa secara individu bertanggung jawab kepada diri sendiri dalam memahami bahan ajar tersebut. Guru menetapkan skor batas penguasaan untuk setiap soal, misalnya 60, 75, 84 dan seterusnya sesuai dengan tingkat kesulitan siswa. f. Fase 6: Penghargaan Prestasi Tim Setelah pelaksanaan kuis, guru memeriksa hasil kerja siswa dan diberikan angka dengan rentang 0 sampai 100. Selanjutnya pemberian penghargaan atas keberhasilan kelompok dapat dilakukan oleh guru dengan mengikuti tahapan-tahapan sebagai berikut 1) Menghitung Skor Individu Menurut Slavin (2005:159) untuk menghitung perkembangan skor individu dihitung sebagaimana dapat dilihat pada Tabel 03 sebagai berikut Tabel 03 Penghitungan Perkembangan Skor Individu (diadopsi dari Slavin, 2005:159) No. Skor Kuis 1. 2. 3. 4. 5. Lebih dari 10 poin di bawah skor awal 10 sampai 1 poin di bawah skor awal 10 sampai 0 poin di atas skor awal Lebih dari 10 poin di atas skor awal Pekerjaan sempurna (tidak memperhatikan skor awal) Skor Perkembangan 5 10 20 30 30 45 2) Menghitung Skor Kelompok Skor kelompok ini dihitung dengan membuat skor rata-rata perkembangan anggota kelompok, yaitu dengan menjumlah semua skor perkembangan yang diperoleh anggota kelompok dibagi dengan jumlah anggota kelompok, diperoleh kategori skor kelompok seperti tercantum pada Tabel 04 berikut. Tabel 04 Tingkat Penghargaan Kelompok (adopsi dari Ratumanan dalam Trianto, 2009:72). Rata-rata Tim 0≤x≤5 5 ≤ x ≤ 15 15 ≤ x ≤ 25 25 ≤ x ≤ 30 Keterangan : x = skor rata-rata penghargaan Predikat Tim tidak baik Tim baik Tim hebat Tim Super Misalnya kelompok C memenuhi rerata skor 20 maka kelompok C memperoleh predikat kelompok sangat baik. 3) Pemberian Penghargaan dan Pengakuan Skor Kelompok Setelah masing-masing kelompok atau tim memperoleh predikat, guru memberikan penghargaan kepada masing-masing kelompok sesuai dengan predikatnya (kriteria tertentu yang ditetapkan guru). Pemberian penghargaan ini diharapkan dapat meningkatkan motivasi siswa dalam belajar. 4. Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD a. Kelebihan Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Kelebihan pembelajaran kooperatif tipe STAD, antara lain: (1) siswa tidak terlalu tergantung pada guru, sebab siswa menemukan informasi dan belajar dari siswa yang lain, (2) meningkatkan hubungan antar individu, karena siswa memiliki membagi tanggung jawab dan saling mengerti, (3) dapat memberikan motivasi dan rangsangan untuk berpikir, (4) membentuk sikap siswa untuk tidak menjadi egosentris, (5) dapat meningkatkan prestasi akademik. 46 a. Kekurangan Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Kekurangan pembelajaran kooperatif tipe STAD, antara lain: (1) penggunaan waktu yang relatif banyak, (2) apabila kemampuan guru kurang memadai atau sarana dan prasarana tidak cukup tersedia, maka pembelajaran kooperatif tipe STAD sulit dilaksanakan, (3) banyaknya siswa akan menyulitkan dalam pembentukan kelompok, (4) dalam pengerjaan tugas sering dimonopoli oleh satu orang saja sedangkan yang lain hanya sebagai pendengar, (5) siswa yang memiliki kemampuan lebih akan merasa terhambat. D. Hakikat Pembelajar Matematika Matematika adalah ilmu dasar dan pinata nalar yang juga dijuliki sebagai ratunya ilmu (Queen of Sciences) sekaligus sebagai pelayan ilmu yang lain, berperan penting dalam perkembangan IPTEK (Hidayati, 2011:6). Menurut Endang dan Nur (2003:3) pada hakikatnya belajar mengajar matematika adalah segala upaya yang dilakukan untuk dapat membelajarkan siswa dan dapat mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Sehingga dalam proses belajar mengajar terdapat dua kegiatan pokok yaitu mengajar yang merupakan kegiatan guru dan kegiatan belajar yang dilakukan siswa. Fontana (dalam Handayani, 2012:26) mengartikan belajar adalah suatu proses perubahan yang relatif tetap dalam prilaku individu sebagai hasil dari pengalaman. Matematika adalah bahasa simbolis yang fungsi praktisnya untuk mengekspresikan hubungan-hubungan kuantitatif dan keruangan sedangkan fungsi teoritisnya adalah untuk memudahkan berpikir (Hidayati, 2011:6). Sehingga belajar matematika merupakan kegiatan mental yang tinggi. Mempelajari materi matematika tidak cukup hanya dipelajari dengan membaca saja. Suatu theorema, dalil, sifat maupun definisi 47 untuk dapat memahaminya memerlukan waktu dan ketekunan. Bahasa matematika adalah bahasa simbul yang padat, akurat, abstrak dan penuh arti, memahami konsep matematika perlu pula memperhatikan konsep-konsep sebelumnya karena ciri utamanya adalah penggunaan cara bernalar deduktif tetapi tidak melupakan cara bernalar induktif, sedangkan matematika tersusun secara hirarkis yang satu sama lainnya berkaitan erat. Konsep lanjutan tidak mungkin dapat kita pahami sebelum memahami dengan baik konsep sebelumnya yang menjadi prasyaratnya. Ini berarti belajar matematika harus bertahap dan berurutan secara sistematis serta harus didasarkan kepada pengalaman belajar yang lalu. Seseorang akan mudah mempelajari sesuatu materi matematika yang baru bila didasarkan kepada apa yang telah diketahui. Pengalaman belajar yang lalu akan mempengaruhi proses belajar matematika selanjutnya yang tersusun secara hirarkis dari akal (rasio) yang berhubungan dengan benda-benda pikiran yang abstrak. Ini bertentangan dengan sejarah bagaimana diperolehnya. Menurut sejarah matematika ditemukan sebagai hasil pengamatan dan pengalaman, dan pernah dikembangkan dengan analogi dan coba-coba. Metode mencari kebenaran yang dipakai oleh matematika adalah metode deduktif. Para ahli pendidikan matematika menyadari bahwa siswa-siswa sekolah dasar sampai sekolah menengah atas masih sukar menggunakan akalnya dalam belajar matematika yang menggunakan penalaran deduktif. Berdasarkan pertimbangan ini, maka pada program pengajaran matematika ini banyak dipakai pendekatan induktif. Dengan pendekatan ini konsep-konsep matematika yang abstrak dapat dimengerti oleh siswa melalui benda-benda konkret. Penalaran induktif yang dilakukan melalui pengalaman dan pengamatan itu ada kelemahannya, yaitu tidak dapat menjamin kesimpulan berlaku secara umum. Oleh karena itu dalam matematika 48 formal dipakai induksi lengkap atau induksi matematika. “Dengan menggunakan induksi lengkap ini kesimpulan yang ditarik berlaku umum. Pembuktian secara induksi matematika sebenarnya cara pembuktian metode deduktif.” (Karso dkk, 1994:8) Penalaran deduktif menarik kesimpulan dari hal yang umum menjadi hal khusus. Sedangkan penalaran induktif menarik kesimpulan dari hal-hal khusus menjadi hal umum dan biasa disebut generalisasi. E. Aktivitas Belajar dan Prestasi Belajar 1. Aktivitas Belajar Siswa a. Pengertian Aktivitas Belajar Seperti yang telah dijelaskan pada penjelasan istilah, aktivitas belajar adalah segala kegiatan atau tindakan yang dilakukan baik secara jasmani dan rohani yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang menghasilkan perubahanperubahan tingkah laku secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungan. Aktivitas belajar menurut Anggarini (2012:10) adalah “semua kegiatan kerja yang dilakukan secara jasmani maupun rohani dalam usaha untuk memperoleh ilmu melalui pengalaman sehingga nantinya terjadi perubahan tingkah laku positif sebagai hasil interaksi dengan lingkungannya.” Aktivitas belajar merupakan serangkaian kegiatan pembelajaran yang dilakukan siswa selama proses pembelajaran. b. Jenis-Jenis Aktivitas Belajar Sekolah merupakan salah satu pusat kegiatan belajar, oleh karena itu sekolah menjadi arena untuk mengembangkan aktivitas. Banyak jenis aktivitas yang dapat dilakukan oleh siswa di sekolah. Aktivitas siswa tidak cukup hanya mendengarkan dan mencatat seperti yang lazim terdapat di sekolah-sekolah tradisional. Terdapat 49 beberapa jenis aktivitas yang dapat dilakukan siswa di sekolah. Menurut Dierich (dalam Hamalik 2010:45) jenis-jenis aktivitas belajar di sekolah digolongkan dalam 8 kelompok sebagai berikut: (1) aktivitas visual (Visual activities) seperti, membaca, melihat, memperhatikan gambar, mengamati, demonstrasi, memperhatikan pekerjaan orang lain, memperhatikan pameran dan memperhatikan percobaan, (2) aktivitas lisan (Oral activities) seperti, menyatakan, merumuskan, bertanya, memberikan saran, mengeluarkan pendapat, mengadakan wawancara, diskusi, dan interupsi, (3) aktivitas mendengarkan (Listening activities) seperti, mendengarkan uraian, mendengarkan percakapan, mendengarkan diskusi, mendengarkan musik, dan mendengarkan pidato, (4) aktivitas menggambar (Drawing activities) seperti menggambar, membuat grafik, menggambar peta, menggambar diagram dan menggambar pola, (5) aktivitas menulis (Writing activities) seperti menulis cerita, karangan, laporan, tes, angket, menyalin, (6) aktivitas mental (Mental activities) seperti, mengingat, memecahkan soal, menganalisis, melihat hubungan, mengambil keputusan, (7) aktivitas metrik (motor activities), seperti melakukan percobaan, membuat konstruksi,model, mereparasi, bermain, berkebun, dan memelihara binatang, (8) aktivitas emosional (Emotional activities), seperti menaruh minat, merasa bosan, gembira, berani, tenang, gugup, dan membedakan. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa aktivitas belajar siswa di sekolah cukup kompleks dan bervariasi. Kalau berbagai macam kegiatan tersebut dapat diciptakan di sekolah, tentu sekolah-sekolah akan lebih dinamis, menjadi pusat aktivitas belajar yang maksimal. Dalam hal ini kreatifitas guru mutlak diperlukan agar dapat merencanakan kegiatan siswa yang sangat bervariasi itu. 2. Prestasi Belajar Siswa a. Pengertian Prestasi Belajar Seperti yang telah dijelaskan pada penjelasan istilah, prestasi adalah hasil pekerjaan yang diperoleh dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan baik secara individu maupun secara berkelompok dengan jalan keuletan kerja. Prestasi belajar menurut (Djamarah, 1994:23) adalah “hasil yang diperoleh berupa kesan-kesan yang mengakibatkan perubahan dalam diri individu sebagai hasil 50 dari aktivitas dalam belajar.” “Prestasi belajar adalah kemampuan yang dapat berupa kognitif, afektif, dan psikomotor yang dapat diketahui dari penampilan maupun kecenderungan perilaku yang diperoleh setelah melakukan kegiatan belajar.” (Anggarini, 2012:31). b. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Menurut Muhibbinsyah (dalam Anggarini, 2012:32) faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar dibedakan menjadi dua macam, yaitu: faktor internal dan faktor eksternal. 1) Faktor Internal Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri siswa. Adapun yang tergolong faktor internal adalah: (1) faktor fisiologis, keadaan fisik yang sehat dan segar serta kuat akan menguntungkan dan memberikan hasil belajar yang baik. Tetapi keadaan fisik yang kurang baik akan berpengaruh pada siswa dalam kegiatan belajarnya, (2) faktor psikologis, yang termasuk faktor psikologis adalah intelegensi, perhatian, minat, motivasi dan bakat yang ada dalam diri siswa. 2) Faktor Eksternal Fakor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar siswa. Adapun yang tergolong faktor eksternal sebagai berikut: (1) faktor sosial, yang terdiri dari lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat, (2) faktor non sosial, yang termasuk faktor non sosial adalah gedung sekolah dan letaknya, rumah tempat tinggal keluarga dan letaknya, alat-alat belajar, keadaan cuaca dan waktu belajar yang digunakan siswa, dan (3) faktor pendekatan belajar (approach to learning) adalah segala cara atau strategi yang digunakan siswa dalam menunjang efektifitas dan efisiensi proses pembelajaran materi tertentu. 51 Jadi keberhasilan belajar siswa sangat tergantung pada dua faktor yaitu faktor yang berasal dari dalam diri siswa itu sendiri (internal) seperti kecerdasan, bakat dan minat siswa. Faktor yang berasal dari luar diri siswa (eksternal) seperti guru, sarana dan prasarana, serta kondisi lingkungan sekolah. Dengan demikian keberhasilan belajar siswa akan sangat tergantung pada tingkat kecerdasan, minat, bakat, sarana dan prasarana, serta kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran. F. Bangun Datar Bangun datar adalah satu bangun yang terdiri dari dua dimensi. Bangun datar yang dibahas dalam penelitian ini adalah persegi, persegi panjang, segitiga, jajaran genjang, trapesium, dan layang-layang. 1. Persegi Menurut Suharjana (2008:32) Persegi adalah segiempat yang ke empat sisinya sama panjang dan keempat sudutnya siku-siku. Gambar 01 merupakan gambar persegi ABCD, AB = BC = CD = DA dan ∠A = ∠B = ∠C = ∠D = 90° D C A B Gambar 01 Persegi ABCD Berdasarkan Gambar 01 di atas, maka dapat dikatakan bahwa sifat-sifat persegi adalah sebagai berikut: (1) keempat sisinya sama panjang yaitu: AB = BC = CD = DA; (2) sisi yang berhadapan sejajar yaitu: // // // ; (3) kedua diagonal sama panjang yaitu: AD = BC; (4) kedua diagonalnya berpotongan membagi dua sama panjang; (5) kedua diagonalnya berpotongan membentuk sudut sisku-siku; 52 (6) sudut-sudutnya dibagi dua sama besar oleh diagonal-diagonalnya; dan (7) keempat sudutnya siku-siku. 2. Persegi Panjang Menurut Suharjana (2008:33) persegi panjang adalah segi empat yang sepasang sisi yang berhapan sama panjang dan keempat sudutnya siku-siku. Pada Gambar 02 di bawah AB = CD = p, dan AD = BC = l C D A B Gambar 02 Persegi Panjang ABCD Berdasarkan Gambar 02 di atas, maka dapat dikatakan bahwa sifat-sifat persegi panjang adalah sebagai berikut: (1) sisi yang berhadapan sama panjang dan sejajar yaitu: AB = CD, AD = BC, dan // // // ; (2) kedua diagonalnya sama panjang yaitu: AC dan BD; (3) kedua diagonalnya berpotongan membagi dua sama panjang; dan (4) ke empat sudutnya siku-siku yaitu: ∠A = ∠B = ∠C = ∠D = 90° 3. Segitiga Menurut Suharjana (2008:28) segitiga adalah suatu bangun datar yang jumlah ukuran sudut dalamnya 1800 dan dibentuk dengan cara menghubungkan tiga titik yang tidak segaris dalam satu bidang. Jenis segitiga ada 2, yaitu berdasarkan besar sudut-sudutnya dan panjang sisinya. Berdasarkan besar sudut-sudutnya segitiga dapat dibedakan atas 3 macam yaitu segitiga lancip, segitiga siku-siku dan segitiga tumpul. Gambar 03 merupakan bangun segitiga ABC berdasarkan besar sudut. 53 Gambar 03 Segitiga ABC Berdasarkan Besar Sudut Gambar 03 (a) adalah segitiga lancip yaitu segitiga yang ketiga sudutnya adalah sudut lancip. Sudut lancip adalah sudut yang ukurannya lebih dari 0 dan kurang dari 90 . Gambar 03 (b) adalah segitiga siku-siku yaitu segitiga yang salah satu sudutnya adalah sudut siku-siku. Sudut siku-siku adalah sudut yang besarnya 90 . Gambar 03 (c) adalah segitiga tumpul yaitu segitiga yang salah satu sudutnya adalah sudut tumpul. Sudut tumpul adalah sudut yang ukurannya lebih dari 90 dan kurang dari 180 . Berdasarkan panjang sisinya segitiga dibedakan atas tiga macam yaitu segitiga sebarang, segitiga sama kaki, segitiga sama sisi. Gambar 04 merupakan bangun segitiga ABC berdasarkan panjang sisi. Gambar 04 Segitiga ABC Berdasarkan Panjang Sisi Gambar 04 (a) adalah segitiga sebarang yaitu segitiga yang ketiga sisinya tidak sama panjang. Gambar 04 (b) adalah segitiga sama kaki yaitu segitiga yang sifat-sifatnya: (1) mempunyai 1 sumbu simetri, (2) mempunyai 2 sudut sama besar, dan (3) mempunyai dua sisi sama panjang. Gambar 04 (c) adalah segitiga sama sisi yaitu segitiga yang sifat-sifatnya: (1) ketiga sudutnya sama besar, dan (2) ketiga sisinya sama panjang. 54 4. Jajaran Genjang Menurut Suharjana (2008:33) jajaran genjang adalah segiempat yang sisi sejajarnya sama panjang dan sudut yang berhadapan sama besar. Gambar 05 adalah gambar jajaran genjang ABCD. D C A B Gambar 05 Jajaran Genjang ABCD Berdasarkan Gambar 05 di atas, maka dapat dikatakan bahwa sifat-sifat jajaran genjang yaitu: (1) mempunyai empat sisi yaitu: , , , ; (2) sisi yang berhadapan sama panjang dan sejajar yaitu: AB = CD, AD = BC dan // // // ; dan (3) kedua diagonalnya saling membagi dua sama panjang. 5. Trapesium Menurut Suharjana (2008:35) trapesium adalah segi empat yang mempunyai dua sisi (sepasang sisi) yang berhadapan sejajar. Sisi sejajar disebut sisi alas dan sisi atas, sedangkan yang lain disebut kaki trapesium. Gambar 06 adalah gambar trapesium ABCD. D D C D C 900 B A (a) B A C A (b) B (c) Gambar 06 Trapesium ABCD Perhatikan Gambar di atas, Gambar 06 (a) menunjukan trapesium siku-siku karena salah satu besar sudutnya adalah 900 yaitu ∠ . Gambar 06 (b) menunjukan trapesium sama kaki karena memiliki sepasang sisi yang sama panjang yaitu AD = 55 BC. Gambar 06 (c) menunjukan trapesium sebarang karena keempat panjang sisinya berbeda dan tidak mempunyai sudut yang besarnya 900. 6. Layang-Layang Menurut Suharjana (2008:34) layang-layang dibentuk dari dua segitiga sama kaki yang alasnya sama panjang dan berimpit. Gambar 07 merupakan bangun layang-layang ABCD. Pada Gambar 07, AB = BC dan AD = CD dan ∠ tetapi ∠ ∠ D =∠ A C B Gambar 07 Layang-Layang ABCD Berdasarkan Gambar 07 di atas, maka dapat dikatakan bahwa sifat-sifat layang-layang adalah sebagai berikut: (1) memiliki 2 pasang sisi yang sama panjang, AB = BC dan AD = CD (2) sepasang sudutnya yang berhadapan sama besar, (3) salah satu diagonalnya merupakan sumbu simetri, dan (4) salah satu diagonalnya membagi dua sama panjang diagonal yang lain dan perpotongan tegak lurus. 7. Belah Ketupat Menurut Suharjana (2008:35) belah ketupat merupakan bangun datar segiempat, yang keempat sisinya sama panjang, dan sudut-sudut yang berhadapan sama besar. Sifat-sifat belah ketupat antara lain (1) kedua diagonalnya berpotongan tegak lurus dan saling membagi dua sama panjang, (2) keempat sisinya sama panjang, dan (3) sisi-sisi yang berhadapan sejajar. 56 C B D A Gambar 08 Belah Ketupat ABCD Berdasarkan Gambar 08 di atas, AB = BC = CD = DA, dan ∠ ∠ =∠ =∠ dan . Belah ketupat disebut juga jajaran genjang yang semua sisinya sama panjang. 8. Lingkaran “Lingkaran adalah tempat kedudukan titik yang berjarak sama terhadap suatu titik tertentu. Titik tertentu disebut pusat lingkaran dan jarak tertentu disebut jari-jari lingkaran” (Suandhi, 2003:20) A r P r B d Gambar 09 Lingkaran dengan Titik Pusat Berdasarkan Gambar 09 di atas, maka dapat dikatakan bahwa sifat-sifat lingkaran adalah sebagai berikut: (1) mempunyai 1 titik pusat (2) mempunyai garis tengah yang panjangnya 2 kali jari-jari, dan (3) mempunyai sumbu simetri yang tak terhingga banyaknya. Lingkatan dengan pusat P, AB merupakan garis tengah lingkaran (diameter D), PA dan PB merupakan radius (r) atau jari-jari lingkaran. 57 G. Penerapan Pembelajaran Kooperatif tipe STAD dalam Pembelajaran Bangun Datar Langkah-langkah pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam pembelajaran bangun datar disusun berdasarkan fase-fase pembelajaran kooperatif, yaitu: (1) fase1: menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa, (2) fase-2: menyajikan informasi, (3) fase-3: mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok-kelompok belajar, (4) fase-4: membimbing kelompok bekerja dan belajar, (5) fase-5: evaluasi, dan (6) fase-6: memberikan penghargaan serta fase-fase pembelajaran kooperatif tipe STAD, yaitu: (1) penyampaian tujuan dan memotivasi siswa, (2) menyajikan/ menyampaikan informasi, (3) mengorganisasikan siswa dalam kelompok-kelompok belajar, (4) membimbing kelompok bekerja dan belajar, (5) evaluasi, dan (6) memberikan penghargaan. Berdasarkan kedua fase-fase pembelajaran kooperatif dan kooperatif tipe STAD menghasilkan rancangan pembelajaran dengan penerapan pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam pembelajaran bangun datar seperti terlihat pada Tabel 05 Berikut. Adapun langkah-langkah yang diambil dalam pelaksanaan tindakan ini adalah sebagai berikut. Tabel 05 Langkah-Langkah Pembelajaran dengan Penerapan Pembelajaran kooperatif Tipe STAD dalam Pembelajaran Bangun Datar No. 1. Tahapan Pendahuluan Kegiatan Guru a. Guru mengabsen siswa. b. Guru mengingatkan kembali materi yang telah diberikan sebelumnya. 2. Kegiatan Inti Fase 1 Menyampaikan tujuan dan memotivasi Fase 2 Menyajikan atau menyampaikan a. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. b. Guru memotivasi siswa dalam belajar. 3. a. Guru menyajikan pokok-pokok materi inti tentang pengertian bangun datar b. Guru menyajikan pokok-pokok materi inti 58 informasi 4. 5. 6. 7. 8. tentang menggambar bangun datar berdasarkan sifat-sifatnya. c. Guru menjelaskan tentang tugas yang akan diberikan dan cara-cara mengerjakannya. Fase 3 a. Guru membimbing siswa dalam Mengorganisasikan membentuk kelompok yang terdiri dari siswa dalam kelompok berbagai kemampuan tinggi, sedang dan belajar rendah secara heterogen masing-masing beranggotakan 4 sampai 5 siswa. b. Guru membantu siswa agar melakukan transisi secara efisien dalam pembentukan kelompok belajar. Fase 4 a. Guru memberikan latihan soal dengan Membimbing kelompok materi pokok bekerja dan belajar b. Guru menyuruh siswa untuk mengerjakan soal-soal bersama teman kelompoknya. c. Guru membimbing siswa dalam kelompok belajar. Fase 5 a. Salah satu kelompok mempresentasikan Evaluasi hasil kerja kelompok, guru menuliskan temuan baru siswa yang mendukung atau menyimpang dari kesepakatan sementara. b. Guru mengevaluasi hasil belajar siswa dengan memberikan pekerjaan rumah dan dikerjakan secara individu. Fase 6 a. Membandingkan skor yang diperoleh Memberikan masing-masing anggota tim dengan skor penghargaan perolehan sebelumnya. b. Guru menghitung rata-rata skor tes masingmasing kelompok c.Guru memberikan penghargaan dengan kriteria baik, hebat, dan super. a. Bersama siswa membuat simpulan/ Penutup rangkuman materi pembelajaran yang sudah dipelajari. Pada tabel 05 Tampak bahwa proses pembelajaran berlangsung dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam pembelajaran bangun datar. Dalam pembelajaran tersebut siswa dalam satu kelas dibagi menjadi beberapa kelompok yang masing-masing kelompok beranggotakan 4 sampai 5 siswa. Dalam menjawab pertanyaan siswa ditunjuk secara acak untuk mewakili kelompoknya. Maka dari itu seluruh anggota kelompok harus mempersiapakan diri sebaik mungkin 59 untuk mewakili kelompoknya. Model pembelajaran kooperatif tipe STAD ini diharapkan dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa kelas V SD Negeri 4 Tegallalang. Jika aktivitas belajar siswa meningkat, maka akan berdampak pada terjadinya peningkatan prestasi belajar siswa. Jadi dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada pembelajaran bangun datar diharapkan dapat meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar siswa kelas V SD Negeri 4 Tegallalang Tahun Pelajaran 2011/2012 66 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Kirk dan Miller (dalam Moleong, 2011:4) mendefinisikan bahwa pendekatan kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara fundamental bergantung pada pengamatan manusia dalam kawasannya maupun dalam peristilahannya. Menurut Suandhi (2006a:3) “ penelitian Kualitatif adalah penelitian yang dimaksudkan untuk mengungkapkan gejala secara holistik-konstektual melalui pengumpulan data dari latar alami dengan memanfaat diri peneliti sebagai instrumen kunci.” Lincoln dan Guba (dalam Moleong, 2011:8-13) mengemukakan bahwa, penelitian kualitatif memiliki ciri-ciri: (1) berlatar alami, (2) manusia sebagai alat, (3) menggunakan metode kualitatif, (4) analisis data dilakukan secara induktif, (5) penyusunan teori berasal dari bawah keatas, (6) data bersifat deskriptif, (7) lebih mementingkan proses dari pada hasil, (8) adanya batas yang ditentukan oleh fokus, (9) adanya kriteria khusus untuk keabsahan data, (10) disain penelitiannya bersifat sementara. Dari uraian tersebut dapat diketahui bahwa sumber data yang didapat merupakan suatu fakta yang terjadi secara alami dan mengungkapkan gejala holistik-konstektual yaitu adanya kenyataan-kenyataan sebagai keutuhan yang tidak bisa dipahami jika dipisahkan dari konteksnya. Jenis penelitian yang dilaksanakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang sering disebut Classroom Action Research. Penelitain tindakan kelas menurut Suyanto (dalam Suandhi, 2006b:6) adalah suatu bentuk penelitian yang bersifat 66 67 reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu untuk memperbaiki dan meningkatkan praktek-praktek pembelajaran di kelas secara lebih professional. Model PTK yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain PTK Kurt Lewin. Model Kurt Lewin ini menjadi acuan pokok atau dasar dari model PTK lainnya, karena dialah yang pertama kali memperkenalkan Classroom Action Research ini. Konsep pokok model ini terdiri dari empat komponen yaitu: (1) Perencanaan (planning) adalah rencana tindakan apa yang akan dilakukan untuk memperbaiki, meningkatkan, atau perubahan prilaku dan sikap sebagai solusinya, (2) Tindakan (acting) adalah tindakan apa yang dilakukan oleh guru atau peneliti sebagai upaya perbaikan, peningkatan, atau perubahan yang diinginkan, (3) Pengamatan (observing) adalah mengamati hasil atau dampak dari tindakan yang dilaksanakan atau dikenakan kepada siswa, dan (4) Refleksi (reflecting) adalah peneliti mengkaji, melihat dan mempertimbangkan atas hasil atau dampak dari tindakan tersebut dari berbagai segi, berdasarkan hasil refleksi ini, peneliti bersama guru dapat melakukan revisi terhadap rencana sebelumnya. Hubungan ke empat komponen tersebut dipandang sebagai sutu siklus, yang dapat digambarkan sebagai berikut. Tindakan (Action) Perencanaan Pengamatan (Observing) Refleksi (Reflecting) Gambar 10 Desain PTK Model Kurt Lewin 67 B. Kehadiran Peneliti Pada saat penelitian dilaksanakan, seorang peneliti berusaha masuk ketempat penelitian dan menjadi bagian keutuhan kelas. Untuk itu, maka peneliti berperan sebagai guru ditempat penelitian, selama penelitian dilaksanakan disamping sebagai pengumpul data dan penganalisis data. Jadi, kehadiran peneliti di lapangan adalah sebagai guru di tempat penelitian, pengumpul data dan penganalisis data selama penelitian dilaksanakan. C. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas V SD Negeri 4 Tegallalang yang berlokasi di Desa Gentong Kecamatan Tegallalang, Kabupaten Gianyar. 2. Subjek Penelitian Subyek penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri 4 Tegallalang tahun pelajaran 2012/2013 sebanyak 33 orang, dengan siswa putra sebanyak 20 orang dan siswa putri 13 orang. D. Data dan Sumber Data Data yang dikumpulkan dan didapat dipusatkan agar dapat menjawab masalah yang telah penulis rumuskan pada bab pendahuluan. Sehingga data yang dikumpulkan berupa: (1) data aktivitas dan prestasi belajar siswa, (2) data keterlaksanaan pembelajaran, dan (3) catatan lapangan. 1. Data Aktivitas dan Prestasi Belajar Siswa 67 Data aktivitas belajar siswa berupa skor yang diperoleh peneliti dari pengamatan secara langsung terhadap subjek penelitian. Sedangkan data prestasi belajar siswa diperoleh dari skor yang bersumber pada tes secara langsung yang dilakukan peneliti terhadap subjek penelitian, yaitu siswa kelas V SD Negeri 4 Tegallalang tahun pelajaran 2012/2013. Hasil tes siswa tersebut kemudian dianalisis sehingga diperoleh rata-rata nilai prestasi belajar siswa, ketuntasan belajar dan daya serap. 2. Data Keterlaksanaan Pembelajaran Data keterlaksanaan pembelajaran yang dimagsud adalah data dalam bentuk skor yang bersumber dari pengamatan secara langsung terhadap penerapan pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam pembelajaran bangun datar yang dilakukan guru. 3. Catatan Lapangan Catatan lapangan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah segala hasil pencatatan tentang apa yang dapat dijadikan sebagai sumber data yang konkret. Analisis data dalam penelitian kualitatif memerlukan data yang konkret bukan data yang berasal dari ingatan saja. Sehingga catatan lapangan menjadi penting dalam penelitian ini. Catatan lapangan bersumber dari segala yang didengar, dilihat, dialami dan dipikirkan selama penelitian dilaksanakan. E. Metode Pengumpulan Data Data yang dikumpulkan untuk dianalisis dalam penelitian ini adalah data aktivitas belajar siswa, data prestasi belajar siswa, data keterlaksanaan pembelajaran dan catatan lapangan. 67 1. Metode Pengumpulan Data Aktivitas Belajar Siswa Data aktivitas belajar siswa dikumpulkan dengan teknik observasi dengan menggunakan instrumen berupa lembar observasi yang memuat lima indikator mengenai aktivitas belajar yang harus diamati pada diri siswa. Adapun indikator aktivitas belajar siswa adalah sebagai berikut: (1) antusiasme siswa selama proses pembelajaran, (2) interaksi siswa dengan guru pada saat proses pembelajaran berlangsung, (3) interaksi siswa dengan siswa pada saat proses pembelajaran berlangsung, (4) kerjasama siswa dalam kelompok belajar, (5) partisipasi siswa dalam menyimpulkan hasil pembelajaran. Dalam lembar observasi memuat lima indikator dan setiap indikator memuat empat deskriptor. Setiap deskriptor dari masing-masing indikator aktivitas belajar siswa yang tampak selama observasi dicatat dalam lembar observasi dengan diberi skor 1 dan yang tidak tampak diberi skor 0. Dengan demikian, skor maksimal ideal yang diperoleh adalah 20 dan skor terendah adalah 0. Secara lengkap lembar observasi aktivitas belajar dapat dilihat pada lampiran. 2. Metode Pengumpulan Data Prestasi Belajar Siswa Data tentang kemampuan awal siswa dikumpulkan dengan memberikan tes kemampuan awal siswa dalam bentuk tes objektif dan tes uraian (essay). Data mengenai prestasi belajar siswa dikumpulkan dengan memberikan tes objektif dan tes uraian yang diberikan setiap akhir siklus yang nantinya digunakan untuk menentukan ada atau tidaknya peningkatan prestasi belajar siswa setelah mengimplementasikan pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam pembelajaran bangun datar. Untuk penskoran tes objektif, setiap soal yang dijawab benar mendapat nilai 1 dan jika menjawab salah mendapat nilai 0, sehingga nilai maksimal adalah 10. Sedangkan 67 untuk penilaian tes uraian didasarkan pada beberapa aspek seperti yang nampak pada tabel berikut ini. Tabel 06 Pedoman Penilaian Soal Uraian Aspek yang Dinilai 1. 2. 3. 4. 5. Tidak menjawab sama sekali Konsep menjawab salah dan jawaban salah Konsep menjawab salah tapi jawaban benar Konsep menjawab benar tapi jawaban salah Konsep menjawab benar dan jawaban benar Jumlah Skor Tiap Aspek 0 1 2 3 4 Nilai maksimal 4 20 Dari tabel 06 di atas nilai maksimalnya adalah 20 dan nilai minimalnya adalah 0, maka diperoleh nilai maksimal dari soal obyektif dan soal uraian untuk setiap siswa yaitu 30 dan nilai minimal 0. Nilai prestasi belajar masing-masing siswa diperoleh dengan menjumlahkan nilai yang diperoleh siswa dari tes obyektif dan tes uraian kemudian diubah menjadi nilai dengan skala seratus. Untuk menentukan nilai individu (x) yang diperoleh oleh peserta tes dilakukan dengan mencari nilai rata-rata tes objektif dan tes uraian sebagai berikut: x= nilai tes objektif nilai tes uraian 100 30 Contoh: Seorang siswa mendapat nilai 7 untuk tes objektif dan nilai 14 untuk tes essay, maka nilai yang diperoleh siswa tersebut adalah: x = 7 14 100 = 70 30 3. Metode Data Keterlaksanaan Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Data keterlaksanaan pembelajaran diperlukan untuk mengetahui sejauh mana model pembelajaran kooperatif tipe STAD telah dilaksanakan oleh guru dalam kegiatan pembelajaran bangun datar. Data keterlaksanaan pembelajaran bangun datar 67 dikumpulkan dengan teknik obsevasi yang dilakukan selama kegiatan pembelajaran berlangsung pada setiap pertemuan. Instrumen yang digunakan dalam melakukan observasi berupa lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran yang berupa daftar cek. Lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran memuat enam langkah atau tahapan pembelajaran kooperatif dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD, yaitu: (1) penyampaian tujuan dan memotifasi siswa memuat 2 deskriptor yaitu: (a) guru menyampaikan tujuan pembelajaran koopertaif tipe STAD, (b) guru memotivasi siswa dalam belajar, (2) menyajikan atau menyampaikan informasi memuat 3 deskriptor yaitu: (a) guru menyajika pokok-pokok materi inti tentang pengertian bangun datar, (b) guru menyajikan poko-pokok materi inti tentang menggambar bangun datar berdasarkan sifat-sifatnya, (c) guru menjelaskan tentang tugas yang akan diberikan dan cara-cara mengerjakannya, (3) mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok belajar memuat 2 deskriptor yaitu: (a) guru membimbing siswa dalam membentuk kelompok yang terdiri dari berbagai kemampuan tinggi, sedang dan rendah secara heterogen masing-masing beranggotakan 4 sampai 5 siswa, (b) guru membantu siswa agar melakukan transisi secara efisien dalam pembentukan kelompok belajar, (4) membimbing kelompok bekerja dan belajar memuat 3 deskriptor yaitu: (a) guru memberikan latihan soal dengan materi pokok, (b) guru menyuruh siswa untuk mengerjakan soal-soal bersama teman kelompoknya, (c) guru membimbing siswa dalam kelompok belajar, (5) evaluasi memuat 2 deskriptor yaitu: (a) Salah satu kelompok mempresentasikan hasil kerja kelompok, guru menuliskan temuan baru siswa yang mendukung atau menyimpang dari kesepakatan sementara, (b) guru mengevaluasi hasil belajar siswa dengan memberikan pekerjaan rumah dan dikerjakan secara individu, (6) memberikan penghargaan memuat 3 deskriptor yaitu: (a) membandingkan skor yang diperoleh masing-masing anggota tim dengan skor 67 perolehan sebelumnya, (b) guru menghitung rata-rata skor tes masing-masing kelompok, (c) guru memberikan penghargaan dengan kriteria tanpa predikat, kelompok baik, hebat dan super. Setiap descriptor masing-masing indikator keterlaksanaan pembelajaran kooperatif tipe STAD yang tampak selama observasi dicatat dalam lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran dengan memberi skor 1 dan jika tidak tampak diberi skor 0. Sehingga untuk keterlaksanaan pembelajaran kooperatif tipe STAD skor tertinggi ideal adalah 15, dan dengan skor terendah ideal adalah 0. 4. Catatan Lapangan Untuk mendapatkan data mengenai pelaksanaan kegiatan pembelajaran diperoleh melalui catatan lapangan. Catatan lapangan dibuat pada saat pembelajaran berlangsung. Hasil dari catatan lapangan akan didiskusikan dengan guru dan teman sejawat. Hal-hal yang dicatat adalah prilaku spesifik yang dapat menjadi petunjuk adanya permasalahan dan hal itu tidak dimuat dalam lembar observasi. F. Metode Analisis Data Adapun metode yang digunakan untuk menganalisis setelah data terkumpul adalah sebagai berikut. 1. Metode Analisis Data Aktivitas Belajar Siswa Data aktivitas belajar siswa dianalisis dengan analisis deskriptif yaitu dengan menentukan skor rata-rata aktivitas belajar siswa ( ), skor maksimum ideal (SMI), mean ideal (MI), dan standar deviasi ideal (SDI) yang dapat diperoleh dengan rumus berikut. 67 SMI = × SMI SDI = × MI Keterangan: = skor rata-rata aktivitas belajar siswa = jumlah seluruh skor aktivitas belajar siswa = banyak siswa MI = mean ideal SMI = skor maksimal ideal SDI = standar deviasi ideal Skor aktivitas belajar siswa digolongkan pada tabel 08 berikut ini. Tabel 07 Kriteria Aktivitas Belajar Siswa (Adopsi dari Nurkancana dan Sunartana, 1992:103-104) Kriteria No Katagori 1 Sangat Aktif MI + 1,5 SDI ≤ 2 MI + 0,5 SDI ≤ < MI + 1,5 SDI Aktif 3 MI - 0,5 SDI ≤ < MI + 0,5 SDI Cukup Aktif Kurang Aktif 4 MI - 1,5 SDI ≤ < MI - 0,5 SDI 5 Sangat Kurang Aktif < MI - 1,5 SDI Skor maksimum ideal (SMI) adalah 20 sehingga dapat dihitung MI dan SDI sebagai berikut. MI = × SMI = × 20 = 10 SDI = × MI = × 10 = 3,33 Maka kriteria penggolongan tingkat aktivitas belajar siswa adalah sebagai berikut. Tabel 08 Pedoman Konversi Skor Aktivitas Belajar Siswa (Adopsi dari Nurkancana dan Sunartana, 1992:103-104) No 1 2 3 4 5 Kriteria 14,995 ≤ 11,665 ≤ < 14,995 8,335 ≤ < 11,665 5,005 ≤ < 8,335 < 5,005 Katagori Sangat Aktif Aktif Cukup Aktif Kurang Aktif Sangat Kurang Aktif 67 Dalam hal ini, proses pembelajaran dikatakan optimal apabila aktivitas belajar siswa telah mencapai katagori minimal “aktif” 2. Metode Analisis Data Prestasi Belajar Siswa Untuk mengetahui prestasi belajar siswa, maka hasil tes prestasi belajar siswa dianalisis secara statistik deskriptif yaitu dengan mencari nilai rata-rata kelas atau Mean (M), ketuntasan belajar siswa (KB) dan daya serap (DS). a. Rata-Rata Nilai Kelas Mean atau nilai rata-rata kelas dihitung dengan menggunakan rumus M= X N Keterangan: M = Mean (skor rata-rata kelas ) X = Jumlah seluruh skor siswa N = Banyaknya siswa yang mengikuti tes b. Ketuntasan Belajar Keterangan: Ketuntasan Belajar = Banyaknya siswa yang memperoleh skor ≥ 65 = Banyaknya siswa yang mengikuti tes c. Daya Serap Daya Serap dihitung dengan rumus DS = Keterangan: M 100 % SMI 67 DS = Daya Serap M = Skor Rata-rata kelas SMI = Skor maksimum ideal Hasil perhitungan skor rata-rata kelas (M), daya serap (DS), dan ketuntasan belajar siswa (KB), dan selanjutnya dikomparasikan dengan standar acuan yang ditetapkan Depdiknas (dalam Sukani, 2010:31), yaitu proses pembelajaran telah optimal, jika skor rata-rata kelas (M) ≥ 65, daya serap (DS) ≥ 65% dan ketuntasan belajar siswa (KB) ≥ 85%. 3. Metode Analisis Data Keterlaksanaan Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Untuk mengetahui data keterlaksanaan pembelajaran dapat dilakukan dengan cara menganalisis secara deskriptif. Presentase keterlaksanaan pembelajaran (KP) dapat dicari dengan menggunakan rumus sebagai berikut: KP Dimana: N KP = Banyaknya deskriptor yang teramati = Presentase Keterlaksanaan Pembelajaran Tabel 09 Pedoman Konversi Skor Keterlaksanaan Pembelajaran (Dimodifikasi dari Nurkancana dan Sunartana, 1992:100) No Tingkat Keterlaksanaan Kualifikasi 1 90% - 100% Sangat baik 2 80% - 89% Baik 3 65% - 79% Cukup baik 4 55% - 64% Kurang baik 5 0% - 54% Sangat kurang baik Penerapan pembelajara n kooperatif tipe STAD dalam pembelajaran bangun datar dikatakan telah terlaksana secara optimal apabila presentase keterlaksanaan 67 pembelajaran minimal mencapai kategori sanagat baik 90% - 100%. G. Pengecekan Keabsahan Data Untuk mengecek keabsahan data dalam penelitian ini digunakan teknik triangulasi, pemeriksaan sejawat melalui diskusi dan konsultasi dengan dosen pembimbing. Menurut Moleong (2011:330) Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu. Dalam penelitian ini, triangulasi dan pemeriksaan sejawat melalui diskusi dilakukan secara terpadu yang melibatkan dua orang teman sejawat dan seorang guru kelas. Hasil triangulasi dan pemeriksaan sejawat tersebut dikonsultasikan pada dosen pembimbing untuk mendapat arahan atau revisi bila diperlukan, agar diperoleh data sesuai dengan kepercayaan yang diharapkan. H. Prosedur Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan II siklus, masing-masing siklus terdiri dari empat tahapan yaitu: perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, obsevasi/evaluasi dan refleksi. 1. Refleksi Awal Prestasi belajar siswa dalam bidang studi matematika belum seperti yang diharapkan. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan di SD Negeri 4 Tegallalang, diperoleh informasi bahwa nilai mata pelajaran matematika yang diperoleh siswa masih rendah. Hal ini dapat dilihat dari hasil ulangan umum siswa kelas V semester I Tahun Pelajaran 2012/2013 dengan nilai rata-rata prestasi belajar siswa sebesar 59,60 Daya Serap (DS) sebesar 59,60%, dan Ketuntasan Belajar (KB) sebesar 30,30%. Dari data tersebut, prestasi belajar siswa pada pelajaran matematika masih di 67 bawah rata-rata karena belum mencapai kriteria optimal yang ditentukan yaitu: nilai rata-rata prestasi belajar siswa ≥ 65, Daya Serap (DS) ≥ 65%, dan Ketuntasan Belajar (KB) ≥ 85%. Rendahnya hasil belajar siswa dalam pembelajaran sifat-sifat bangun datar dan menggambar bangun datar diduga disebabkan oleh beberapa faktor yaitu: (1) Aktivitas belajar siswa masih kurang, siswa hanya diam, siswa tidak mau bertanya bila belum mengerti tentang materi pelajaran sifat-sifat dan menggambar bangun datar baik itu bertanya dengan guru maupun dengan teman sebangkunya, siswa kurang mengerti penjelasan guru, penjelasan materi kurang menarik sehingga siswa tampak cepat bosan, siswa juga kurang tertarik mengikuti pelajaran matematika karena mereka merasa bahwa pelajaran matematika sangat susah. Apalagi siswa yang duduk di urutan paling belakang sering bermain-main dengan teman sebangkunya, (2) Kesadaran siswa untuk belajar mandiri masih kurang, siswa hanya belajar apabila ada ulangan harian ataupun tes mingguan, (3) Metode yang digunakan oleh guru dalam mengajar cenderung sama dalam setiap pengajaran, guru langsung menyajikan konsep matematika kepada murid dengan rumus dan contoh-contoh soal yang diselesaikan sendiri oleh guru, sehingga guru mendominasi kelas sedangkan siswa pasif yang hanya duduk dan mendengarkan, mencatat apa yang dijelaskan oleh gurunya. Dengan faktor-faktor tersebut, menyebabkan guru mengalami kesulitan melibatkan siswa untuk aktif. Berdasarkan hasil identifikasi tersebut, maka akan diadakan perbaikan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam pembelajaran bangun datar, agar siswa dapat memahami apa yang dipelajarinya dengan baik dan mudah serta berperan aktif dalam proses pembelajaran untuk menemukan dan menerapkan strategi mereka sendiri dalam belajar. 2. Siklus I 67 Siklus I dilaksanakan dalam tiga kali pertemuan, dimana dua pertemuan untuk menyampaikan materi pembelajaran melalui penerapan pembelajaran kooperatif tipe STAD dan satu pertemuan untuk tes prestasi belajar, pada siklus ini terdiri dari empat tahapan sebagai berikut. a. Perencanaan Sesuai dengan permasalahan yang muncul pada refleksi awal, yaitu hasil belajar siswa masih rendah pada mata pelajaran matematika disebabkan karena tidak diterapkannya belajar kelompok di sekolah tersebut. Peneliti menerapkan suatu model pembelajaran untuk memperbaiki hasil belajar siswa dengan menerapkan pembelajaran kooperatif tipe STAD. Selanjutnya berdasarkan refleksi awal disusun persiapan dari penelitian ini sebagai berikut: menyusun prangkat pembelajaran yang meliputi Rencana Program Pembelajaran (RPP), Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Kuis, tes dan lembar observasi yang digunakan untuk mengamati aktivitas siswa selama PBM berlangsung, membentuk kelompok-kelompok belajar yag masing-masing terdiri dari 4 sampai 5 orang siswa tiap kelompok. b. Pelaksanaan Tindakan Pada tahap pelaksanaan tindakan ini dilakukan dalam dua kali pertemuan, setiap pertemuan guru melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD. 1) Pertemuan Pertama Pada pertemuan ini akan dibahas sifat-sifat persegi panjang, persegi serta menggambarnya. Adapun langkah-langkah pembelajarannya adalah sebagai berikut. Bagian Kegiatan Guru Kegitan Siswa Alokasi Waktu 67 I. Pendahuluan 1. Melakukan absensi. 2. Memberikan apersepsi dan menyampaikan tujuan pembelajaran. II. Inti 1. Menyampaikan semua tujuan pembelajaran yang ingin dicapai pada pembelajaran bangun datar persegi dan persegi panjang. 2. Memotivasi siswa mempelajari sifat-sifat bangun datar persegi dan persegi panjang. 3. Guru menyajikan pokokpokok materi inti tentang pengertian bangun datar persegi dan persegi panjang. 4. Guru menyajikan pokokpokok materi inti tentang menggambar bangun datar persegi dan persegi panjang berdasarkan sifatsifatnya. 5. Guru menjelaskan tentang tugas yang akan diberikan dan cara-cara mengerjakannya. 6. Guru membimbing siswa dalam membentuk kelompok yang terdiri dari berbagai kemampuan tinggi, sedang, dan rendah secara heterogen masingmasing beranggotakan 4 sampai 5 siswa. 7. Guru membantu siswa agar melakukan transisi secara efisien dalam pembentukan kelompok belajar. 8. Guru memberikan latihan 1. Mengacungkan tangan apabila disebut namanya. 2. Mendengarkan penjelasan guru dan memahaminya dengan baik. 1. Mendengarkan penyampaian guru tentang tujuan yang ingin dicapai. 2. Memperhatikan arahan guru. 3. Menumbuhkan pengetahuan yang berkaitan dengan materi yang disajikan guru. 4. memperhatikan penjelasan guru berkaitan dengan materi yang disajikan 5. Mendengarkan penjelasan guru dan memahaminya. 6. Mendengarkan penjelasan dan arahan guru. 7. mendengarkan penjelasan guru dan berkumpul dengan kelompok masingmasing seperti yang diarahkan guru. 8. Siswa mengerjakan 10 menit 70 menit 67 soal dengan materi pokok persegi dan persegi panjang 9. Guru menyuruh siswa untuk mengerjakan soalsoal bersama teman kelompoknya. soal yang dibagikan oleh guru. 1. Bersama siswa membuat simpulan/ rangkuman materi pembelajaran yang sudah dipelajari. 2. Membuat PR 1. Bersama guru merangkum materi yang baru dipelajari. 9. siswa bersama-sama dengan kelompoknya menyelesaikan soalsoal yang diberikan oleh guru. 10. Guru membimbing 10. siswa bersamasiswa dalam kelompok sama dengan belajar. kelompok untuk membangun pengetahuan agar mendapat suatu jawaban dari penjelasan yang diberikan guru. 11.Guru memilih salah satu 11. Semua anggota dari anggota kelompok kelompok harus untuk menjawab sudah siap menjawab pertanyaan dari guru. pertanyaan dari guru. 12. Guru mengevaluasi hasil 12. Mendengarkan belajar siswa dengan penjelasan tentang memberikan pekerjaan kebenaran jawaban rumah dan dikerjakan yang diberikan oleh secara individu. guru. 13. Membandingkan skor 13. Menerima penilaian yang diperoleh masingyang diberikan oleh masing anggota tim guru. dengan skor perolehan sebelumnya. 14. Guru menghitung rata14.Siswa rata skor tes masingmemperhatikan guru masing kelompok. menghitung rata-rata skor. 15. Guru memberikan 15. Siswa menerima penghargaan dengan penghargaan sebagai kriteria baik, hebat, dan motivasi belajar. super III. penutup 2. Mencatat PR yang diberikan guru. 10 menit 67 2) Pertemuan Kedua Pada pertemuan kedua materi yang dibahas adalah sifat-sifat bangun datar segitiga dan jajaran genjang serta menggambar segitiga dan jajaran genjang. Adapaun langkah-langkah pembelajarannya adalah sebagai berikut. Bagian Kegiatan Guru I. Pendahuluan 1. Melakukan absensi. 2. Memberikan apersepsi dan menyampaikan tujuan pembelajaran. II. Inti 1. Menyampaikan semua tujuan pembelajaran yang ingin dicapai pada pembelajaran bangun datar segitiga dan jajaran genjang. 2. Memotivasi siswa mempelajari sifat-sifat bangun datar segitiga dan jajaran genjang. 3. Guru menyajikan pokokpokok materi inti tentang pengertian bangun datar segitiga dan jajaran genjang 4. Guru menyajikan pokokpokok materi inti tentang menggambar bangun datar segitiga dan jajaran genjang berdasarkan sifatsifatnya. 5. Guru menjelaskan tentang tugas yang akan diberikan dan cara-cara mengerjakannya. 6. Guru membimbing siswa dalam membentuk kelompok yang terdiri dari berbagai kemampuan tinggi, sedang, dan rendah Kegitan Siswa 1. Mengacungkan tangan apabila disebut namanya. 2. Mendengarkan penjelasan guru dan memahaminya dengan baik. 1. Mendengarkan penyampaian guru tentang tujuan yang ingin dicapai. 2. Memperhatikan arahan guru. 3. Menumbuhkan pengetahuan yang berkaitan dengan materi yang disajikan guru. 4. memperhatikan penjelasan guru berkaitan dengan materi yang disajikan 5. Mendengarkan penjelasan guru dan memahaminya. 6. Mendengarkan penjelasan dan arahan guru. Alokasi Waktu 10 menit 70 menit 67 secara heterogen masingmasing beranggotakan 4 sampai 5 siswa. 7. Guru membantu siswa agar melakukan transisi secara efisien dalam pembentukan kelompok belajar. 8. Guru memberikan latihan soal dengan materi pokok persegi dan persegi panjang 9. Guru menyuruh siswa untuk mengerjakan soalsoal bersama teman kelompoknya. 7. mendengarkan penjelasan guru dan berkumpul dengan kelompok masingmasing seperti yang diarahkan guru. 8. Siswa mengerjakan soal yang dibagikan oleh guru. 9. siswa bersama-sama dengan kelompoknya menyelesaikan soalsoal yang diberikan oleh guru. 10. Guru membimbing 10. siswa bersamasiswa dalam kelompok sama dengan belajar. kelompok untuk membangun pengetahuan agar mendapat suatu jawaban dari penjelasan yang diberikan guru. 11.Guru memilih salah satu 11. Semua anggota dari anggota kelompok kelompok harus untuk menjawab sudah siap menjawab pertanyaan dari guru. pertanyaan dari guru. 12. Guru mengevaluasi hasil 12. Mendengarkan belajar siswa dengan penjelasan tentang memberikan pekerjaan kebenaran jawaban rumah dan dikerjakan yang diberikan oleh secara individu. guru. 13. Membandingkan skor 13. Menerima penilaian yang diperoleh masingyang diberikan oleh masing anggota tim guru. dengan skor perolehan sebelumnya. 14. Guru menghitung rata14.Siswa rata skor tes masingmemperhatikan guru masing kelompok. menghitung rata-rata skor. 15. Guru memberikan 15. Siswa menerima penghargaan dengan penghargaan sebagai kriteria baik, hebat, dan motivasi belajar. super 67 III. penutup 1. Bersama siswa membuat simpulan/ rangkuman materi pembelajaran yang sudah dipelajari. 2. Membuat PR 1. Bersama guru merangkum materi yang baru dipelajari. 10 menit 2. Mencatat PR yang diberikan guru. 3) Pertemuan Ketiga Pada pertemuan ketiga dilakukan evaluasi dengan memberikan tes objektif dan tes uraian akhir siklus I untuk mengetahui Prestasi belajar siswa setelah diterapkan pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam proses pembelajaran bangun datar persegi, persegi panjang, segitiga dan jajarangenjang. c. Observasi Observasi berupa pengamatan tindakan prilaku siswa sebagai hasil dari tindakan yang dilakukan atau dikenakan terhadap siswa selama proses pembelajaran. Pada penelitian ini obsevasi dilaksanakan secara terus menarus setiap kali proses pembelajaran berlangsung. Observasi terhadap aktivitas belajar siswa dilakukan dengan mengamati prilaku yang tampak menggunakan lembar observasi untuk mengamati prilaku yang nampak, sedangkan kegiatan evaluasi dilaksanakan untuk mengetahui prestasi belajar siswa dengan menggunakan tes prestasi belajar pada akhir siklus I. d. Refleksi Pada prinsipnya yang dimaksud dengan istilah Refleksi ialah upaya evaluasi yang dilakukan oleh peneliti yang terkait dengan suatu PTK yang dilaksanakan. Refleksi ini dilakukan dengan berdiskusi terhadap berbagai masalah yang terjadi di kelas penalitian. 67 Jika refleksi tersebut menunjukan bahwa tindakan pada siklus I belum mencapai hasil yang optimal, maka peneliti membahas tindakan yang akan dilakukan. Selanjutnya untuk mengatasi masalah tersebut, peneliti melaksanakan silus berikutnya sampai terjadinya peningkatan hasil belajar siswa. Penelitian ini akan dihentikan jika hasi PBM (proses belajar mengajar) pada siklus tersebut telah optimal, yaitu mencapai nilai rata-rata prestasi belajar siswa ≥ 65, Daya Serap (DS) ≥ 65%, dan Ketuntasan Belajar (KB) ≥ 85% serta adanya peningkatan aktivitas belajar siswa. 3. Siklus II Siklus II dilaksanakan jika hasil yang diperoleh pada siklus I belum sesuai dengan yang diharapkan. Siklus II direncanakan untuk dilaksanakan dalam tiga kali pertemuan dengan rincian dua kali pertemuan untuk pelaksanaan tindakan dan satu kali pertemuan untuk pelaksanaan tes prestasi belajar akhir siklus. Pada pertemuan pertama membahas sifat-sifat trapesium dan layang-layang serta cara menggambar trapesium dan layang-layang. Pertemuan kedua membahas sifat-sifat belah ketupat dan lingkaran serta cara menggambar belah ketupat dan lingkaran. Sedangkan pertemuan ketiga dilaksanakan tes prestasi belajar akhir siklus II. Pada prinsipnya langkah-langkah pelaksanaan siklus II sama dengan siklus I tanpa mengubah formasi kelompok. Namun pelaksanaan pembelajaran pada siklus II merupakan penyempurnaan berdasarkan hasil refleksi siklus I. 67 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Pelaksanaan penelitian ini dimulai dari tanggal 1 Mei 2013 sampai dengan tanggal 23 Mei 2013. Penelitian ini dilaksanakan di kelas V SD Negeri 4 Tegallalang Tahun Pelajaran 2012/2013 dengan melibatkan 33 siswa sebagai subyek penelitian. Adapun jadwal pelaksanaan penelitian dapat dilihat pada Tabel 10 di bawah ini. Tabel 10 Jadwal Pelaksanaan Penelitian Siklus I II Pertemuan Ke- Hari/Tanggal Materi Pokok Alokasi Waktu 1 Rabu, 1 Mei 2013 Persegi dan Persegi Panjang 3x35 menit 2 Kamis, 2 Mei 2013 Segitiga dan Jajargenjang 3x35 menit 3 Rabu, 15 Mei 2013 Tes Prestasi belajar siklus I 3x35 menit 1 Kamis, 16 Mei 2013 Trapesium dan Layanglayang 3x35 menit 2 Rabu, 22 Mei 2013 Belahketupat dan Lingkaran 3x35 menit 3 Kamis, 23 Mei 2013 Tes Prestasi belajar siklus II 3x35 menit Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data aktivitas belajar siswa dan data prestasi belajar siswa selama proses pembelajaran bangun datar berlangsung. Data aktivitas belajar siswa yang dikumpulkan dari hasil observasi selama kegiatan pembelajaran berlangsung oleh peneliti, teman sejawat dan guru 67 matematika dengan menggunakan instrumen berupa lembar observasi aktivitas belajar siswa. Sedangkan data prestasi belajar siswa dikumpulkan dari tes akhir siklus yang diberikan kepada siswa pada akhir setiap siklus dengan menggunakan tes berupa tes prestasi belajar yang berbentuk obyektif dan uraian. Hasil pengumpulan data tentang aktivitas belajar siswa kelas V SD Negeri 4 Tegallalang dalam penelitian ini dapat dilihat pada Lampiran 17, Lampiran 26, Lampiran 52 dan Lampiran 43. Sedangkan hasil tes prestasi belajar siswa kelas V SD Negeri 4 Tegallalang dapat dilihat pada Lampiran 31 dan Lampiran 57. Data aktivitas dan prestasi belajar siswa yang diperoleh kemudian dianalisis untuk mengetahui peningkatan aktivitas dan prestasi belajar siswa kelas V SD Negeri 4 Tegallalang dapat dilihat pada Lampiran 61. Hasil analisis data pada penelitian ini disajikan sebagai berikut. 1. Hasil Analisis Data Aktivitas Belajar Siswa pada pengamatan terhadap aktivitas belajar siswa yang disesuaikan dengan lima indikator yang masing-masing terdiri dari empat deskriptor yang dapat dilihat pada lampiran 02 dan hasil pengamatan yang dapat dilihat secara lengkap pada Lampiran 32 dan lampiran 58, maka hasil analisis data aktivitas belajar siswa selama penelitian dilaksanakan adalah sebagai berikut. Tabel 11 Hasil Analisis Data Aktivitas Belajar Siswa No. 1. 2. Siklus Pertemuan Ke1 Siklus 1 2 Rata-rata 1 Siklus 2 2 Rata-rata Skor rata-rata Aktivitas Belajar Siswa (M) 9,70 10,45 10,08 11,82 12,21 12,01 Kategori Cukup Aktif Cukup Aktif Cukup Aktif Aktif Aktif Aktif 67 Pada Tabel 11 di atas dapat dilihat bahwa terjadi peningkatan aktivitas belajar siswa dari siklus I ke siklus II yaitu dari kategori cukup aktif pada siklus I menjadi kategori aktif pada siklus II. 2. Hasil Analisis Data Prestasi Belajar Siswa Data prestasi belajar siswa dalam penelitian ini diperoleh melalui pelaksanaan tes prestasi belajar siswa yang dilaksanakan sebanyak dua kali yaitu: (1) tes prestasi belajar akhir siklus I yang disajikan pada Lampiran 29 dan (2) tes prestasi belajar akhir siklus II yang disajikan pada Lampiran 55. Berdasarkan hasil analisis skor rata-rata kelas (M), ketuntasan belajar siswa (KB) dan daya serap (DS) yang disajikan pada Lampiran 33 dan Lampiran 59, maka dapat disajikan hasil pengolahan data mengenai prestasi belajar siswa pada Tabel 12 berikut. Tabel 12 Hasil Analisis Data Prestasi Belajar Siswa Prestasi Belajar Siklus Skor rata-rata kelas (M) Ketuntasan Belajar I 64,93 51,52% 64,93% II 81,88 87,89% 81,88% Daya Serap (DS) (KB) H asil analisis persentase peningkatan prestasi belajar siswa dari siklus I ke siklus II 67 yang disajikan pada lampiran (58) dengan persentase peningkatan skor rata-rata kelas (M) sebesar 26,11%, persentase peningkatan ketuntasan belajar (KB) sebesar 70,59% dan persentase peningkatan daya serap (DS) sebesar 26,11%. B. Pembahasan Berdasarkan hasil analisis data aktivitas belajar siswa pada siklus I diperoleh skor rata-rata aktivitas belajar siswa sebesar 10,08 dengan kata gori cukup aktif. Hal ini menunjukan bahwa pembelajaran pada siklus I belum berjalan optimal. Demikian pula berdasarkan hasil analisis data prestasi belajar siswa pada siklus I diperoleh nilai rata-rata = 64,93, KB = 51,51% dan DS = 64,93%. Jika dibandingkan dengan kriteria minimal pembelajaran dikatakan telah berlangsung secara minimal yakni apabila nilai rata-rata minimal 65, DS minimal 65% dan KB minimal 85%, maka berarti pembelajaran pada siklus I belum optimal. Berdasarkan hasil refleksi, belum optimalnya pelaksanaan pembelajaran pada siklus I diduga disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu (1) siswa belum terbiasa dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD sehingga cenderung siswa bingung dalam menerima penjelasan (2) siswa yang lebih pintar masih enggan membantu pasangan kelompok belajarnya yang megalami kesulitan (3) masih ada siswa yang cenderung pasif saat berdiskusi dalam kelompoknya (4) siswa cenderung mendiskusikan hal lain diluar konteks pembelajaran yang didiskusikan (5) beberapa siswa masih rebut pada saat guru menjelaskan materi (6) guru terlalu cepat dalam menjelaskan materi kepada siswa (7) guru kurang aktif melakukan pendekatan pada saat siswa mengerjakan LKS dalam kelompoknya (8) guru kurang efektif dalam memanfaatkan alokasi waktu yang tersedia. Disamping disebabkan oleh faktor-faktor 67 tersebut, juga diduga disebabkan oleh belum optimalnya pelaksanaan pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam pembelajaran bangun datar yang ditunjukan oleh hasil analisis data keterlaksanaan pembelajaran yang baru mencapai kategori cukup baik dari kategori samagat baik yang diharapkan. Selanjutnya, sebelum memasuki siklus II peneliti melakukan langkah-langkah perbaikan agar kelemahan-kelemahan atau kendala-kendala yang terjadi pada siklus I tidak akan terulang lagi pada siklus II. Adapun upaya perbaikan tersebut meliputi (1) memberikan arahan dan motivasi kepada siswa terhadap pentingnya pembelajaran kooperatif tipe STAD sehingga siswa tidak mengalami kebingungan dalam menerima penjelasan dari guru (2) memberikan pengertian kepada siswa bahwa pentingnya bekerjasama dengan baik antar anggota kelompok karena peran masing-masing siswa dalam kelompok adalah sama (3) menanamkan rasa bertanggung jawab kepada diri siswa agar dalam pembelajaran, siswa senantiasa bisa lebih aktif berdiskusi dalam kelompoknya (4) pentingnya pengawasan terhadap kerja kelompok siswa, agar tidak mendiskusikan hal lain diluar konteks pembelajran yang didiskusikan (5) pentinganya pengawasan guru/peneliti pada saat belajar kelompok berlangsung agar siswa tidak ribut (6) dalam menjelaskan materi guru tidak boleh tergesa-gesa karena tidak semua siswa bisa menerima materi yang dijelaskan oleh guru (7) guru memberikan motivasi kepada siswa dengan cara memberikan pujian apabila ada siswa memberikan pendapatnya serta menjawab soal-soal yang ada dalam LKS (8) guru harus pitarpintar memanfaatkan waktu agar tidak sampai kekurangan waktu atau kelebihan waktu. Berdasarkan hasil analisis data aktivitas belajar siswa pada sisklus II diperoleh skor rata-rata 12,01 dengan kategori “aktif”, dan ini telah memenuhi persyaratan minimal suatu pembelajaran dikatakan optimal. Jika dibandingkan dengan skor rata- 67 rata aktivitas belajar siswa pada siklus I, nampak telah terjadi penikantan aktivitas belajar siswa dari siklus I ke siklus II. Sementara itu, berdasarkan hasil analisis data prestasi belajar siswa pada siklus II diperoleh nilai rata-rata = 81,88, KB = 87,89% dan DS = 81,88%. Dilihat dari persyaratan minimal pembelajaran dikatakan telah berlangsung secara optimal, nampak KB sudah mencapai persayaratan minimal yang ditetapkan yaitu minimal sebesar 85%. Kendala-kendala yang dihadapi pada siklus I juga sudah dapat teratasi dengan cukup baik. Adapun hal-hal yang teramati selama pelaksanaan tindakan siklus II, antara lain: (1) siswa sudah mulai tenang dan fokus selama kegiatan pembelajaran, walaupun masih ada beberapa siswa yang bercanda saat kegiatan pembelajaran berlangsung, (2) siswa sudah mulai terbiasa belajar matematika dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan (3) siswa yang lebih pintar tidak pelit lagi dalam membagi ilmu pengetahuannya dan membantu pasangan kelompok belajarnya yang mengalami kesulitan selama kegiatan pembelajaran. Untuk prestasi belajar siswa, setelah pelaksanaan tindakan siklus II menunjukkan hasil yang lebih baik dibandingkan dengan siklus I. hal ini terlihat dari rata-rata skor kelas (M) 81,88, ketuntasan belajar siswa (KB) 87,89% dan daya serap (DS) 81,88%. Jika dibandingkan dengan prestasi belajar siswa pada siklus I, ini berarti pada siklus II telah terjadi peningkatan sekitar 26,11% pada rata-rata skor kelas (M), 70,59% pada ketuntasan belajar siswa (KB) dan 26,11% pada daya serap (DS). Berdasarkan hasil-hasil yang diperoleh dan pengamatan pada kegiatan yang telah dilaksanakan, maka secara keseluruhan penelitian ini dapat dikatakan berhasil karena aktivitas dan prestasi belajar siswa kelas V SD Negeri 4 Tegallalang telah 67 mengalami peningkatan dimana aktivitas belajar siswa telah tergolong aktif dan prestasi belajar siswa telah mencapai kriteria minimal yang ditetapkan. Sehubungan dengan hal tersebut, maka penelitian dalam pembelajaran bangun datar yang mengenai sifat-sifat dan cara menggambar bangun datar (persegi, persegi panjang, segitiga, jajargenjang, trapesium, belahketupat, layang-layang dan lingkaran) melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siswa kelas V SD Negeri 4 Tegallalang tahun pelajaran 2012/2013 ini dihentikan sampai siklus II. 67 BAB V PENUTUP A. Simpulan Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut. 1. Dengan penerapan model pembelajaran Kooperatif tipe STAD terjadi peningkatan aktivitas belajar siswa kelas V SD Negeri 4 Tegallalang tahun pelajaran 2012/2013 pada pembelajaran bangun datar. Hal ini ditunjukkan dengan kategori aktivitas belajar siswa pada siklus I yang tergolong cukup aktif kemudian meningkat menjadi aktif pada siklus II. 2. Dengan penerapan model pembelajaran Kooperatif tipe STAD terjadi peningkatan prestasi belajar siswa kelas V SD Negeri 4 Tegallalang tahun pelajaran 2012/2013 pada pembelajaran bangun datar. Hal ini ditunjukkan dengan persentase peningkatan skor rata-rata kelas (M), ketuntasan belajar (KB) dan daya sera (DS) dari siklus I ke siklus II berturut-turut sebesar: 26,11%, 70,59% dan 26,11%. B. Saran Berdasarkan simpulan di atas, maka saran yang dapat disampaikan sebagai berikut. 1. Bagi guru-guru SD disarankan untuk menjadikan model pembelajaran Kooperati Tipe STAD sebagai salah satu alternatif dalam pemilihan model pembelajaran di SD karena terbukti terjadi peningkatan aktivitas dan prestasi belajar siswa. 67 2. Kepada Sekolah tempat melaksanakan penelitian disarankan untuk menggunakan model pembelajaran Kooperatif tipe STAD sebagai pilihan inovasi pembelajaran sebagai upaya untuk meningkatkan mutu pembelajaran di sekolah, sehingga aktivitas dan prestasi belajar siswa menjadi lebih baik. 3. Kepada peneliti lain, diharapkan untuk senantiasa melakukan penelitian lebih lanjut dalam pembelajaran matematika baik di sekolah yang berbeda atau pada pokok bahasan yang berbeda sehingga aktivitas dan prestasi belajar siswa dapat terus ditingkatkan. DAFTAR PUSTAKA Anggarini, Apri Nyoman. 2012. Implementasi Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD sebagai Upaya Meningkatkan Aktivitas dan Prestasi Belajar Siswa Kelas VIII F SMP PGRI 3 Denpasar dalam Pembelajaran Faktorisasi Bentuk Aljabar Tahun Pelajaran 2011/2012. Skripsi (tidak diterbitkan). Denpasar: FKIP Universitas Mahasaraswati Denpasar. Bruning dkk. 1999. Cognitif Psychology and Instruction. Englewood Cliffs, NJ: Mrril Daryanto. 1997. Belajar dan Mengajar. Bandung: CV Rama Widya. Depdiknas. 2005. Materi Penelitian Terintegrasi Matematika Buku Ke III. Jakarta: Dirjen Dikdasmen Direktur PLP. Djamarah, Syaiful Bahri. 1994. Prestasi Belajar dan kompetensi Guru, (Online), (http://kasabonline.wordpress.com/2012/04/15/faktor faktor-yang mempengaruhi-prestasi-belajar/, diakses 7 februari 2013) Endang dan Nur. 2003. Perkembangan Peserta Didik. Malang: Universitas Muhammadiyah. Handayani, Uli Ni Ketut. 2012. Meningkatkan Aktivitas dan Prestasi Belajar Siswa dalam Operasi Hitung Bilangan Bulat melalui Penerapan Pendekatan Kontekstual di Kelas V SD Negeri 7 Karangasem Tahun Pelajaran 2011/2012. Skripsi (tidak diterbitkan). Denpasar: FKIP Universitas Mahasaraswati Denpasar. Hamalik, Oemar. 2010. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara. Hidayati, Kana. 2011.Fun Learning Mathematicn 4 for Grade IV Elementary School. Bandung: Grasindo. Isjoni. 2011. Cooperatif Learning: Mengembangkan Kemampuan Belajar Berkelompok. Bandung: Alfabeta. Junaidi, Wawan. 2011. Definisi Aktivitas Belajar, (Online), (http://www.bukuhalus.com/2011/74/definisi-aktivitas-belajar.html, diakses 9 November 2012). Karso. dkk.1994. Dasar Pendidikan MIPA. Jakarta: Depdikbud. Moleong, J. Lexy. 2011. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Nurkancana, Wayan dan Sunartana. 1992. Evaluasi Hasil Belajar. Surabaya: Usaha Nasional. Poerwardarminta, W.J.S. 2001. Kamus Umum Bahasa Indonesia Edisi Ketiga. Jakarta: Balai Pustaka Rusman. 2011. Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: Rajawali Pers. Sarjanaku. 2011. Pengertian Prestasi Belajar Menurut Para Ahli, (Online), (http://www.sarjanaku.com/2011/02/prestasi-belajar.html, diakses 10 November 2012). Setyadi, Chalis. 2009. Rumus Dahsyat Matematika. Yogyakarta: Cermelang Publishing. Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta. Slavin, Robert E. 2005. Cooperative Learning: Teori, Riset dan Praktik.Bandung: Nusa Media. Suandhi, I Wayan. 2003. Geometri Analitika Bidang. Diktat (tidak diterbitkan) Denpasar: FKIP Universitas Mahasaraswati Denpasar. ______, I Wayan. 2006a. Penulisan Karya Tulis Ilmiah. Diktat (tidak diterbitkan) Denpasar: FKIP Universitas Mahasaraswati Denpasar. ______, I Wayan. 2006b. Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research). Diktat (tidak diterbitkan) Denpasar: FKIP Universitas Mahasaraswati Denpasar. Suharjana Agus. 2008. Pengenalan bangun datar dan sifat-sifatnya diSD. Yogyakarta: pusat pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Matematika. Sukani, Ni Wayan. 2010. Penerapan Model CTL Sebagai Upaya Meningkatkan Aktivitas dan Prestasi Belajar Siswa dalam Pembalajaran Bangun Ruang Pasa Siswa Kelas V SDN 2 Sesetan Tahun Pelajaran 2009/2010. Skripsi (tidak diterbitkan) Denpasar: FKIP Universitas Mahasaraswati Denpasar. Suyatno. 2009. Menjelajah Pembelajaran Inovatif. Sidoarjo: Masmedia Buana Taniredja, Tukiran, dkk. 2012. Model-model Pembelajaran Inovatif. Bandung: Alfabeta. Tim Penyusun. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi III. Jakarta: Balai Pustaka. Trianto. 2007. Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik. Jakarta: Prestasi Pustaka. ______. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Surabaya: Kencana. Winataputra, Udin S. 2007. Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Universitas Terbuka. Yokiana, Kadek. 2009. Meningkatkan Aktivitas dan Prestasi Belajar Siswa dalam Operasi Perkalian dan Pembagian Bilangan Asli melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD pada Siswa Kelas IV SD Negeri 3 Tegak Kabupaten Klungkung Tahun Pelajaran 2009/2010. Skripsi (tidak diterbitkan) Denpasar: FKIP Universitas Mahasaraswati Denpasar. LAMPIRAN Lampiran 01 DAFTAR NAMA SIWA KELAS V SDN 4 TEGALLALANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 No Urut 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 Induk 587 601 634 641 642 643 646 647 650 651 652 653 654 656 657 659 660 661 662 663 664 665 666 667 668 669 672 675 676 677 678 679 617 Nama I Komang Dirgayana I Ketut Agus Adi Pratama A.A Wedana Putra Pemayuni I Made Andra Ari Arta I Putu Ari Danan Jaya Ni Made Ari Marta Dewi Ni Made Ariani I Kadek Arta Sedana Ayunda Itafatmasari Ni Kadek Citra Utami A.A Gede Diva Yana A.A Gede Dinda Kusuma I Putu Dion Diatmika A.A Ika Puspita Loka A.A Istri Kusuma Yanti Kadek Dwi Andini Putu Eka Septiani I Kadek Arik Ananda Kusuma I Wayan Laksmana Putra I Komang Jeri Winanda I Gede Krisna Raditya I Kadek Krisna Dwipayana Risky Suharyadi Ni Putu Mas Kartika Muhamad Taufik Ardani Ni Komang Oktaviani Ni Nyoman Rani A.A Tri Saraswati I Wayan Wahyu Sutarmiyasa I Kadek Wahyu Nata Ni Putu Wulandari I Kadek Wika Arnata I Wayan Mardiana Jenis Kelamin L L L L L P P L P P L L L P P P P L L L L L L P L P P P L L P L L Guru Matematika Kelas V SD Negeri 4 Tegallalang Tegallalang, 1 Mei 2013 Peneliti, Gusti Ketut Ayu Suartini, S.Pd NIP. 19720421 200501 2010 Ni Wayan Mesni NPM. 09.8.03.51.30.1.5.1339 Mengetahui, Kepala SD Negeri 4 Tegallalang Anak Agung Putra Nilawati S.Pd NIP. 19611231 198304 2074 Lampiran 02 Lembar Observasi Aktivitas Belajar Siswa Hari/Tanggal Siklus/pertemuan : : Indikator dan Deskriptor Aktivitas Belajar Siswa No. Nama Siswa A1 A2 A3 A4 A5 a b c d a b c d a b c d a b c d a b c d 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 Jumlah Jumlah Skor Lampiran 03 Keterangan: 1. Antusiasme siswa dalam proses pembelajaran a. Siswa tidak terpengaruh dengan situasi lain di luar kelas selama pelajaran berlangsung b. Siswa memperhatikan penjelasan guru dengan seksama selama proses pembelajaran berlangsung. c. Siswa menyampaikan pendapat sesuai dengan pengetahuanya d. Siswa tidak melakukan pekerjaan lain saat proses pembelajaran 2. Interaksi antara siswa dengan guru dalam proses pembelajaran a. Siswa mengajukan pertanyaan kepada guru terkait dengan materi pelajaran yang belum dimengerti b. Siswa berusaha menjawab pertanyaan dari guru c. Siswa berani mengemukakan pendapatnya kepada guru terkait materi pelajaran d. Siswa berusaha memperbaiki jawaban yang dijawab salah sebelumnya dari pertanyaan yang diberkan guru 3. Interaksi siswa dengan siswa dalam proses pembelajaran a. b. c. d. Siswa bertanya kepada teman satu kelompok yang lebih mampu Siswa menjawab pertanyaan teman satu kelompok Siswa bertanya dengan temanya dikelompok lain Siswa mejawab pertanyaan temannya dikelompok lain 4. Kerjasama siswa dalam kelompok belajar a. Siswa meminta bantuan teman jika menghadapi masalah dalam kelompok b. Siswa membantu teman yang menghadapi masalah dalam kelompok c. Siswa mengerjakan tugas secara bersama-sama dalam kelompok belajar d. Siswa membantu memperbaiki jawaban yang salah dari teman satu kelompok 5. Aktifitas siswa dalam diskusi kelompok a. Siswa berusaha memberikan contoh dengan benar saat diskusi b. Siswa berusaha memberikan tanggapan yang lain jika ada pertanyaan c. Siswa mencoba mengemukakan pendapat dalam diskusi d. Siswa berusaha menanggapi pendapat dari temennya Observer 1 Tegallalang, 1 Mei 2013 Peneliti Ni Putu Sri Karlina NPM. 09.8.03.51.30.1.5.1347 Ni Wayan Mesni NPM. 09.8.03.51.30.1.5.1339 Guru Matematika Kelas V SD Negeri 4 Tegallalang Observer 2 Gusti Ketut Ayu Suartini, S.Pd NIP. 19720421 200501 2010 Mengetahui, Kepala SD Negeri 4 Tegallalang Anak Agung Putra Nilawati S.Pd NIP. 19611231 198304 2074 Lampiran 04 LEMBAR OBSERVASI KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN Hari/Tanggal : Siklus/Pertemuan : No 1 2 Keterlaksanaan pembelajaran Menyampaikan tujuan dan motivasi Menyajikan atau menyampaikan informasi 3 mengorganisasikan siswa dalam kelompok belajar 4 membimbing kelompok bekerja dan belajar 5 evaluasi Deskriptor a. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran kooperatif tipe STAD b. Guru memotivasi siswa dalam belajar a. guru menyajikan poko-pokok materi inti tentang pengertian bangun datar b. guru menyajikan pokok-pokok materi inti tentang menggambar bangun datar berdasarkan sifat-sifatnya. c. Guru menjelaskan tentang tugas yang akan diberikan dan cara-cara mengerjakannya. a. guru membimbing siswa dalam membentuk kelompok yang terdiri dari berbagai kemampuan tinggi, sedang dan rendah secara heterogen masingmasing beranggotakan 4 sampai 5 siswa. b. guru membantu siswa agar melakukan transisi secara efisien dalam pembentukan kelompok belajar a. Guru memberikan latihan soal dengan materi pokok b. Guru menyuruh siswa untuk mengerjakan soal-soal bersama teman kelompoknya. c. guru membimbing siswa dalam kelompok belajar a. Salah satu kelompok mempresentasikan hasil kerja kelompok, guru menuliskan temuan baru siswa yang mendukung atau menyimpang dari kesepakatan sementara. b. guru mengevaluasi hasil belajar siswa dengan memberikan pekerjaan rumah dan dikerjakan secara individu. Skor 6 memberikan penghargaan a. membandingkan skor yang diperoleh masing-masing anggota tim dengan skor perolehan sebelumnya b. guru menghitung rata-rata skor tes masing-masing kelompok. c. Guru memberikan penghargaan dengan kriteria tanpa predikat, kelompok baik, hebat dan super. Observer 1 Tegallalang, 1 Mei 2013 Peneliti Ni Putu Sri Karlina NPM. 09.8.03.51.30.1.5.1347 Ni Wayan Mesni NPM. 09.8.03.51.30.1.5.1339 Guru Matematika Kelas V SD Negeri 4 Tegallalang Observer 2 Mengetahui, Kepala SD Negeri 4 Tegallalang Gusti Ketut Ayu Suartini, S.Pd NIP. 19720421 200501 2010 Anak Agung Putra Nilawati S.Pd NIP. 19611231 198304 2074 Lampiran 05 SILABUS Sekolah Mata pelajaran Kelas/ Semester Materi Pokok Standar Kompetensi bangun Kompetens i Dasar 6.1 mengidetifi kasi sifatsifat bangun datar Materi Pokok/S ub Materi Pokok Sifatsifat bangun datar 1).sifatsifat bangu n datar perseg i 2). Sifatsifat bangu n datar perseg i panja ng 3). Sifatsifat : SD Negeri 4 Tegallalang : Matematika : V/II (Dua) : Bangun Datar : 6 Memahami sifat-sifat bangun dan hubungan antar Kegiatan Pembelaja ran Indikator Penilai an Tes uraian Menerapk an pembelaja ran kooperatif tipe STAD dalam menentuk an sifatsifat bangun datar pesegi dan menggam bar persegi dari sisfat-sifat yang diberikan 1.menyebut kan sifatsifat bangun datar persegi 2. menggamb ar bangun datar persegi berdasarka n sifat-sifat bangun datar persegi yang diberikan Tes Uraian 3.Menyebut kan sifat Menerapk sifat an bangun pembelaja datar ran persegi kooperatif panjang tipe 4.Menyebut STAD kan sifatTes Alok asi wakt u 9jp x 35 menit Sumber/Baha n/alat Sumber 1. Suharjana Agus. 2008. Pengenalan bangun datar dan sifatsifatnya di SD. Yogyakarta: pusat pengembang an dan Pemberdayaa n Pendidik dan Tenaga Kependidika n Matematika. 2. Drs. sudwiyanto, dkk. 2006. Terampil Berhitung Matematika untuk SD Kelas 5. Jakarta : Erlangga. 3. I Gusti Nyoman Merta, dkk. 2013. bangu n datar segiti ga 4). Sifatsifat bangu n datar jajara n genja ng dalam menentuk an sifatsifat bangun datar pesegi panjang, segitiga serta menggam bar persegi dari sisfat-sifat yang diberikan sifat bangun datar segitiga 5. Menggamb ar bangun datar persegi panjang berdasarka n sifat-sifat bangun datar persegi panjang yang diberikan 6. Menggamb ar bangun datar segitiga berdasarka Menerapk n sifat-sifat an bangun pembelaja datar ran segitiga kooperatif yang tipe diberikan STAD dalam 7. menentuk Menyebutk an sifatan sifatsifat sifat bangun bangun datar datar jajaran jajaran genjang genjang dan 8. menggam Menggamb bar ar bangun jajaran datar genjang jajaran dari genjang sisfat-sifat berdasarka uraian Tunjung Sari Matematika 5b. Denpasar: Tri Agung Alat: Pensil, jangka, penggaris, dan penghapus yang diberikan 5). Sifatsifat bangun datar trapesi um n sifat-sifat bangun datar jajaran genjang yang diberikan Menerapk 9. an Menyebutk pembelaja an sifatran sifat kooperatif bangun tipe datar STAD trapesium dalam 10. menentuk Menggamb an sifatar bangun sifat datar bangun trapesium datar berdasarka trapesium n sifat-sifat dan bangun menggam datar bar trapesium trapesium yang dari diberikan sisfat-sifat yang diberikan Tes uraian Sumber: 1. Suharjana Agus. 2008. Pengenalan bangun datar dan sifatsifatnya di SD. Yogyakarta: pusat pengembang an dan Pemberdayaa n Pendidik dan Tenaga Kependidika n Matematika. 2. Drs. sudwiyanto, dkk. 2006. Terampil Berhitung Matematika untuk SD Kelas 5. Jakarta : Erlangga. 3. I Gusti Nyoman Merta, dkk. 2013. Tunjung Sari Matematika 5b. Denpasar: Tri Agung 6) Sifatsifat bangu n datar layan glayan g 7) Sifatsifat bangun datar belah ketupat 8). Menerapk 11. an Menyebutk pembelaja an sifatran sifat kooperatif bangun tipe datar STAD layangdalam layang menentuk 12. an sifatMenyebutk sifat an sifatbangun sifat datar bangun layangdatar belah layang ketupat dan belah 13. ketupat, Menggamb serta ar bangun menggam datar bar layanglayanglayang layang berdasarka dan belah n sifat-sifat ketupat bangun dari datar sisfat-sifat layangyang layang diberikan yang diberikan 14. Menggamb ar bangun datar belah ketupat berdasarka n sifat-sifat bangun datar belah ketupat yang diberikan Menerapk 15. Tes uraian Alat: Pensil, jangka, penggaris, dan penghapus Sumber: 1.Suharjana Agus. 2008. Pengenalan bangun datar dan sifatsifatnya di SD. Yogyakarta: pusat pengembanga n dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Matematika. 2. Drs. sudwiyanto, dkk. 2006. Terampil Berhitung Matematika untuk SD Kelas 5. Jakarta : Erlangga. 3.I Gusti Nyoman Merta, dkk. 2013. Tunjung Sari Matematika 5b. Denpasar: Tri Agung Alat: Pensil, jangka, penggaris, dan penghapus Sumber: Sifatsifat bangu n datar lingka ran an Menyebutk pembelaja an sifatran sifat kooperatif bangun tipe datar STAD lingkaran dalam 16. menentuk Menggamb an sifatar bangun sifat datar bangun lingkaran datar berdasarka lingkaran n sifat-sifat dan bangun menggam datar bar lingkaran lingkaran yang dari diberikan sisfat-sifat yang diberikan 1. Suharjana Agus. 2008. Pengenalan bangun datar dan sifatsifatnya di SD. Yogyakarta: pusat pengembanga n dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Matematika. 2. Drs. sudwiyanto, dkk. 2006. Terampil Berhitung Matematika untuk SD Kelas 5. Jakarta : Erlangga. 3. I Gusti Nyoman Merta, dkk. 2013. Tunjung Sari Matematika 5b. Denpasar: Tri Agung Alat: Pensil, jangka, penggaris, dan penghapus Mengetahui , Guru Matematika Kelas V, Gusti Ketut Ayu Suartini, S.Pd NIP.19720421 200501 2010 Tegallalang, 1 Mei 2013 Peneliti, Ni Wayan Mesni NPM. 09.8.03.51.30.1.5.1339 Mengetahui, Kepala SD Negeri 4 Tegallalang Anak Agung Putra Nilawati S.Pd NIP. 19611231 198304 2074 2 Lampiran 06 PROGRAM SATUAN PEMBELAJARAN (PSP) Sekolah Mata pelajaran Kelas/ Semester Materi Pokok : SD Negeri 4 Tegallalang : Matematika : V/II (Dua) : Bangun Datar A. Standar Kopetensi 6. Memahami sifat-sifat bangun dan hubungan antar bangun B. Kompetensi Dasar 6.1 Mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar C. Indikator 1. Menyebutkan Sifat-sifat bangun datar persegi 2. Menyebutkan sifat-sifat bangun datar persegi panjang 3. Menggambar bangun datar persegi bardasarkan sifat-sifat bangun datar persegi yang diberikan 4. Menggambar bangun datar persegi bardasarkan sifat-sifat bangun datar persegi yang diberikan 5. Menyebutkan sifat-sifat bangun datar segitiga 6. Menggambar bangun datar segitiga berdasarkan sifat-sifat bangun datar segitiga yang diberikan 7. Menyebutkan sifat-sifat bangun datar jajaran genjang 8. Menggambar bangun datar jajaran genjang berdasarkan sifat-sifat bangun datar jajaran genjang yang diberikan 9. Menyebutkan sifat-sifat bangun datar trapesium 10. Menggambar bangun datar trapesium berdasarkan sifat-sifat bangun datar trapesium yang diberikan 11. Menyebutkan sifat-sifat bangun datar layang-layang 12. Menyebutkan sifat-sifat bangun datar belah ketupat 13. Menggambar bangun datar layang-layang berdasarkan sifat-sifat bangun datar layang-layang yang diberikan 14. Menggambar bangun datar belah ketupat berdasarkan sifat-sifat bangun datar belah ketupat yang diberikan 15. Menyebutkan sifat-sifat bangun datar lingkaran 16. Menggambar bangun datar lingkaran berdasarkan sifat-sifat bangun datar lingkaran yang diberikan D. Tujuan Pembelajaran 1. Siswa dapat menyebutkan sifat-sifat bagun datar persegi 2. Siswa dapat menyebutkan sifat-sifat bagun datar persegi panjang 3. Siwa dapat menggambar bagun datar persegi berdasarkan sifat-sifat bagun datar persegi yang diberikan 3 4. Siwa dapat menggambar bagun datar persegi panjang berdasarkan sifatsifat bagun datar persegi panjang yang diberikan 5. Siswa dapat menyebutkan sifat-sifat bagun datar segitiga 6. Siwa dapat menggambar bagun datar segitiga berdasarkan sifat-sifat bagun datar segitiga yang diberikan 7. Siswa dapat menyebutkan sifat-sifat bagun datar jajaran genjang 8. Siwa dapat menggambar bagun datar jajaran genjang berdasarkan sifatsifat bagun datar jajaran genjang yang diberikan 9. Siswa dapat menyebutkan sifat-sifat bagun datar trapesium 10. Siswa dapat menyebutkan sifat-sifat bagun datar layang-layang 11. Siwa dapat menggambar bagun datar trapesium berdasarkan sifat-sifat bagun datar trapesium yang diberikan 12. Siswa dapat menggambar bagun datar layang-layang berdasarkan sifatsifat bagun datar layang-layang yang diberikan 13. Siswa dapat menyebutkan sifat-sifat bagun datar belah ketupat 14. Siwa dapat menggambar bagun datar belah ketupat berdasarkan sifat-sifat bagun datar belah ketupat yang diberikan 15. Siswa dapat menyebutkan sifat-sifat bagun datar lingkaran 16. Siwa dapat menggambar bagun datar lingkaran berdasarkan sifat-sifat bagun datar lingkaran yang diberikan E. Tabel Preogram PERTEMUAN TANGGAL PELAKSANAAN NO. KD 1 Rabu, 1 Mei 2013 1 2 Kamis, 2 Mei 2013 1 3 Rabu, 15 Mei 2013 1 4 Kamis, 16 Mei 2013 1 5 Rabu, 22 Mei 2013 1 6 Kamis, 23 Mei 2013 1 MATERI NO. RPP Persegi dan 01 persegi panjang Segitiga dan 02 jajargenja ng Tes prestasi belajar akhir siklus I Trapesium dan 03 layanglayang Belahketu pat dan 04 lingkaran Tes prestasi belajar akhir siklus II NOMOR INDIKATOR WAKTU 1,2,3, dan 4 3 × 35 menit 5,6,7, dan 8 3 × 35 menit 1,2,3,4,5,6,7, dan 8 3 × 35 menit 9,10,11, dan 12 3 × 35 menit 13,14,15, dan 16 3 × 35 menit 9,10,11,12,13, 14,15, dan 16 3 × 35 menit 4 F. Sumber Bahan Suharjana, Agus. 2008. Pengenalan bangun datar dan sifat-sifatnya di SD. Yogyakarta: pusat pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Matematika. Sudwiyanto, dkk. 2006. Terampil Berhitung Matematika untuk SD Kelas 5. Jakarta : Erlangga. Merta, I Gusti Nyoman, dkk. 2013. Tunjung Sari Matematika 5b. Denpasar: Tri Agung. Guru Matematika Kelas V, Tegallalang, 1 Mei 2013 Peneliti, Gusti Ketut Ayu Suartini, S.Pd NIP. 19720421 200501 2010 Ni Wayan Mesni NPM. O9.8.03.51.30.1.5.1339 5 Lampiran 07 Nilai Ulangan Umum Semester I Tahun Pelajaran 2012/2013 Nama Sekolah Kelas/Semester Mata Pelajaran NOMOR URUT INDU K : SD Negeri 4 Tegallalang : V/1 : Matematika NAMA SISWA Nilai 1 587 I Komang Dirgayana 40 2 601 I Ketut Agus Adi Pratama 50 3 634 A.A Wedana Putra Pemayuni 55 4 641 I Made Andra Ari Arta 65 5 642 I Putu Ari Danan Jaya 50 6 643 Ni Made Ari Marta Dewi 60 7 646 Ni Made Ariani 60 8 647 I Kadek Arta Sedana 80 9 650 Ayunda Itafatmasari 50 10 651 Ni Kadek Citra Utami 40 11 652 A.A Gede Diva Yana 80 12 653 A.A Gede Dinda Kusuma 55 13 654 I Putu Dion Diatmika 40 14 656 A.A Ika Puspita Loka 90 15 657 A.A Istri Kusuma Yanti 100 16 659 Kadek Dwi Andini 60 17 660 Putu Eka Septiani 45 18 661 I Kadek Arik Ananda Kusuma 30 19 662 I Wayan Laksmana Putra 80 6 20 663 I Komang Jeri Winanda 90 21 664 I Gede Krisna Raditya 50 22 665 I Kadek Krisna Dwipayana 87 23 666 Risky Suharyadi 65 24 667 Ni Putu Mas Kartika 30 25 668 Muhamad Taufik Ardani 55 26 669 Ni Komang Oktaviani 60 27 672 Ni Nyoman Rani 55 28 675 A.A Tri Saraswati 80 29 676 I Wayan Wahyu Sutarmiyasa 50 30 677 I Kadek Wahyu Nata 50 31 678 Ni Putu Wulandari 55 32 679 I Kadek Wika Arnata 60 33 680 I Wayan Mardiana 50 Jumlah ( ∑ x ) 1967 Guru Matematika Kelas V SD Negeri 4 Tegallalang Tegallalang, 1 Mei 2013 Peneliti, Gusti Ketut Ayu Suartini, S.Pd NIP. 19720421 200501 2010 Ni Wayan Mesni NPM. 09.8.03.51.30.1.5.1339 7 Lampiran 08 Ranking Nilai Ulangan Umum Semester I Tahun Pelajaran 2012/2013 Nama Sekolah Kelas/Semester Mata Pelajaran Ranking No Abs 1 : SD Negeri 4 Tegallalang : V/1 : Matematika NAMA SISWA Nilai Kelompok 15 A.A Istri Kusuma Yanti 100 I 2 14 A.A Ika Puspita Loka 90 II 3 20 I Komang Jeri Winanda 90 III 4 22 I Kadek Krisna Dwipayana 87 IV 5 28 A.A Tri Saraswati 80 V 6 19 I Wayan Laksmana Putra 80 VI 7 11 A.A Gede Diva Yana 80 VII 8 8 I Kadek Arta Sedana 80 VIII 9 4 I Made Andra Ari Arta 65 VIII 10 23 Risky Suharyadi 65 VII 11 7 Ni Made Ariani 60 VI 12 26 Ni Komang Oktaviani 60 V 13 16 Kadek Dwi Andini 60 IV 14 6 Ni Made Ari Marta Dewi 60 III 15 32 I Kadek Wika Arnata 60 II 16 3 A.A Wedana Putra Pemayuni 55 I 17 12 A.A Gede Dinda Kusuma 55 I 18 27 Ni Nyoman Rani 55 II 19 25 Muhamad Taufik Ardani 55 VIII 20 31 Ni Putu Wulandari 55 III 8 21 33 I Wayan Mardiana 50 IV 22 2 I Ketut Agus Adi Pratama 50 V 23 21 I Gede Krisna Raditya 50 VI 24 30 I Kadek Wahyu Nata 50 VII 25 9 Ayunda Itafatmasari 50 II 26 5 I Putu Ari Danan Jaya 50 VIII 27 29 I Wayan Wahyu Sutarmiyasa 50 VIII 28 17 Putu Eka Septiani 45 VII 29 1 I Komang Dirgayana 40 VI 30 10 Ni Kadek Citra Utami 40 V 31 13 I Putu Dion Diatmika 40 IV 32 24 Ni Putu Mas Kartika 30 I 33 18 I Kadek Arik Ananda Kusuma 30 III Guru Matematika Kelas V SD Negeri 4 Tegallalang Tegallalang, 1 Mei 2013 Peneliti, Gusti Ketut Ayu Suartini, S.Pd NIP. 19720421 200501 2010 Ni Wayan Mesni NPM. 09.8.03.51.30.1.5.1339 9 Lampiran 09 Kelompok Belajar Kooperatif Tipe STAD Siklus I No No Nama Siswa Urut Absen 1 15 A.A Istri Kusuma Yanti 2 12 A.A Gede Dinda Kusuma 3 3 A.A Wedana Putra Pemayuni 4 24 Ni Putu Mas Kartika Nilai Kelompok 100 55 65 30 I 1 2 3 4 14 32 9 27 A.A I ka Puspita Loka I Kadek Wika Arnata Ayunda Itafatmasari Ni Nyoman Rani 90 60 50 55 II 1 2 3 4 20 6 31 18 I Komang Jeri Winanda Ni Made Ari Marta Dewi Ni Putu Wulandari I Kadek Arik Ananda Kusuma 90 60 50 30 III 1 2 3 4 22 16 33 12 I Kadek Krisna Dwipayana Kadek Dwi Andini I Wayan Mardiana I Putu Dion Diatmika 80 60 50 40 IV 1 2 3 4 28 67 2 29 A.A Tri Saraswati Ni Komang Oktaviani I Ketut Agus Adi Pratama I Wayan Wahyu Sutar Miyasa 80 60 50 50 V 1 2 3 4 19 7 21 1 I Wayan Laksmana Putra Ni Made Ariani I Gede Krisna Raditya I Komang Dirgayana 80 60 50 40 VI 1 2 3 4 11 23 30 17 A.A Gede Diva Yana Risky Suharyadi I Kadek Wahyu Nata Putu Eka Septiani 80 65 50 45 VII 1 2 3 4 5 8 4 25 5 10 I Kadek Arta Sedana I Made Andra Ari Arta Muhamad Taufik Ardani I Putu Ari Danan Jaya Ni Kadek Citra Utami 80 80 55 50 40 VIII 10 Tegallalang, 1 Mei 2013 Peneliti Ni Wayan Mesni NPM. 09.8.03.51.30.1.5.1339 11 Lampiran 11 LEMBAR KERJA SISWA (LKS) 01 Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Materi Pokok Sub Materi Pokok Siklus/Pertemuan Hari/Tanggal Alokasi Waktu : SD Negeri 4 Tegallalang : Matematika : V/ II : Bangun Datar : Sifat-Sifat dan Menggambar Bangun Datar : I/satu (1) : Rabu, 1 Mei 2013 : 1 × 35 menit Standar Kompetensi : 6. Memahami sifat-sifat bangun datar dan Kompetensi Dasar Indikator hubungan antarbangun. : 6.1 Mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar . : 1. Menyebutkan definisi bangun datar persegi dan persegi panjang 2. Mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar persegi dan persegi panjang 3. Menggambar bangun datar persegi dan persegi panjang 4. Menggunakan konsep bangun datar persegi dan persegi panjang dalam memecahkan masalah sehari-hari. A. Petunjuk 1. Isilah nama kelompok dan nama anggota kelompok pada tempat yang sudah di sediakan. 2. Diskusikan dengan anggota kelompok sehingga mendapatkan jawaban yang benar. 3. Kumpulkan hasil pekerjaan kelompok kalian apabila sudah selesai mengerjakan soal. KELOMPOK : ..................... NAMA ANGGOTA KELOMPOK : 1. 2. 3. 4. 5. ................................................................ ................................................................ ................................................................ ................................................................ ............................................................... Soal 1. Sebutkanlah masing-masing 3 sifat dari bangun datar yang kalian ketahui berikut ini: 12 a. Persegi b. Prsegi panjang 2. Gambarlah bangun datar persegi panjang dengan panjang = 8cm dan lebar = 0,4dm pada kertas kerja kalian dan berilah nama pada masing-masing sudutnya berturut-turut A, B, C dan D!! 3. Perhatikan gambar dibawah ini! D C A B a. Nama bangun diatas adalah... b. AB = BC = … = … c. Sudut : ∠ ∠ ∠ ∠ 4. Perhatikan gambar dibawah ini! D C A B a. Nama bangun diatas adalah... b. Garis : AB = CD dan AC = ... c. Sebutkan diagonal-diagonalnya! @@@@@@@@@@@@@@Selamat Bekerja@@@@@@@@@@@@@@ 13 Lampiran 12 KUNCI JAWABAN LKS 01 SIKLUS I 1. a. Sifat-sifat bangun datar persegi: 1) Keempat sisinya sama panjang 2) Sisi yang berhadapan sejajar 3) Kedua diagonalnya sama panjang 4) Kedua diagonalnya berpotongan membagi dua sama panjang 5) Kedua diagonalnya berpotongan membentuk sudut siku-siku 6) Sudut-sudutnya dibagi dua sama besar oleh diagonal-diagonalnya 7) Keempat sudutnya siku-siku b. Sifat-sifat bangun datar persegi panjang: 1) 2) 3) 4) Sisi-sisi yang berhadapan sama panjang dan sejajar Kedua diagonalnya sama panjang Kedua diagonalnya berpotongan membagi dua sama panjang Keempat sudutnya siku-siku. 2. Persegi Panjang C D 4cm A 8cm B 3. a. Nama bangun datar tersebut adalah persegi ABCD b. AB = BC = CD = DA Sudut : ∠ ∠ ∠ ∠ 4. a. Nama bangun datar tersebut adalah persegi panjang ABCD b. Garis : AB = CD dan AC = BD c. diagonal-diagonal pada gambar persegi panjang ABCD adalah AC dan BD @@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@ 14 Lampiran 13 SOAL KUIS 01 Nama Siswa No. Absen Hari/Tanggal Waktu Kelas/Semester Mata pelajaran : : : Rabu , 1 Mei 2013 :15 menit : V/2 : Matematika Petunjuk: 1. 2. 4. Tulislah identitas anda sebelum mengerjakan soal. Bacalah soal dengan teliti sebelum menjawab dan jawablah semua soal pada tempat yang telah disediakan. Selama mengerjakan soal gunakanlah kemampuan anda, tidak boleh bekerja sama dan meniru pekerjaan teman. Setelah selesai menjawab soal periksa kembali pekerjaan anda. 1. Perhatikan persegi panjang ABCD disamping. 3. D a. Sebutkan 2 pasang sisi yang sama panjang b. Sebutkan 4 sudut yang sama besar c. Sebutkan 3 sifat-sifatnya!! C A B 2. Perhatikan persegi ABCD disamping D A C a. Sebutkan 3 sifat-sifatnya!! b. AB = BC = … = … c. Sudut : ∠ ∠ ∠ ∠ B 3. Gambarlah persegi ABCD dengan panjang sisi 0,3 dm!! 4. Badu mempunyai papan kayu yang berbentuk persegi panjang ABCD, dengan panjang 4 kali lebarnya, dan lebarnya adalah 20 mm. Gambarlah persegi panjang tersebut!! @@@@@@@@@ selamat bekerja @@@@@@@@ 15 Lampiran 14 Kunci Jawaban KUIS – 01 1. Berdasarkan Gambar persegi panjang a. 2 pasang sisi yang sama adalah AB = CD dan AD = BC b. ∠ ∠ ∠ ∠ c. Sisi-sisi yang berhadapan sama panjang dan sejajar, Kedua diagonalnya sama panjang, Kedua diagonalnya berpotongan membagi dua sama panjang, dan Keempat sudutnya siku-siku. 2. Berdasarkan Gambar persegi a. Keempat sisinya sama panjang, Sisi yang berhadapan sejajar, Kedua diagonalnya sama panjang, kedua diagonalnya berpotongan membagi dua sama panjang, Kedua diagonalnya berpotongan membentuk sudut siku-siku, Sudutsudutnya dibagi dua sama besar oleh diagonal-diagonalnya, Keempat sudutnya siku-siku b. AB = BC = CD = AD c. Sudut : ∠ ∠ ∠ ∠ 3. 0,3 dm = 3 cm D 3 cm 3 cm C 3 cm A B 3 cm 4. l = 20 mm, l = 2 cm p = 4 × 2 = 8 cm D C 2 cm A 8 cm B 16 Lampiran 15 Skor Perkembangan Kelompok Siklus I Pertemuan I Kelompok I II III IV V VI VII VIII Absen 15 31 13 18 14 3 32 10 20 16 25 29 22 17 9 1 26 7 33 5 19 27 6 30 28 11 23 2 4 8 12 21 24 Skor Awal 100 55 40 35 93 71 65 40 93 73 60 53 87 77 53 68 87 77 68 53 80 77 67 57 83 80 68 57 87 80 70 57 37 Skor Kuis 100 45 60 70 100 65 75 80 85 100 70 80 95 100 45 80 100 80 85 70 65 60 55 46 95 70 78 55 80 100 85 95 70 Skor Perkembangan 30 10 30 30 30 10 20 30 20 30 20 30 30 30 10 30 30 10 30 30 10 30 20 20 30 10 20 10 10 30 30 30 30 17 Lampiran 19 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) 02 Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Materi Pokok Sub Materi Pokok Hari/Tgl Alokasi waktu Siklus/Pertemuan I. II. : SD Negeri 4 Tegallalang : Matematika : V / II (Genap) : Bangun Datar : Sifat-Sifat dan Menggambar Bangun Datar : Kamis/2 Mei 2013 : 3 x 35 menit : I/Dua (2) STANDAR KOMPETENSI 6. Memahami sifat-sifat bangun datar dan hubungan antarbangun. KOMPETENSI DASAR 6.1 Mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar III. INDIKATOR 5. Menyebutkan definisi bangun datar segitiga dan jajargenjang 6. Mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar segitiga dan jajargenjang 7. Menggambar bangun datar segitiga dan jajargenjang 8. Menggunakan konsep bangun datar segitiga dan jajargenjang dalam memecahkan masalah sehari-hari IV. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah proses pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD, siswa dapat: 5. Mengetahui definisi dari bangun datar segitiga dan jajargenjang. 6. Menyebutkan sifat-sifat dari bangun datar segitiga dan jajargenjang. 7. Menggambar bangun datar segitiga dan jajargenjang berdasarkan sifatsifat yang telah di berikan. 8. Menggunakan konsep bangun datar segitiga dan jajargenjang dalam memecahkan masalah sehari-hari. V. PENGALAMAN BELAJAR 1. Segitiga C A B D 18 A. Pengertian: Sesuai dengan gambar Segitiga ABC di atas, maka pengertian bangun datar segitiga adalah suatu bangun datar yang di rangkai dengan cara menghubungkan tiga titik yang tidak segaris dalam satu bidang. B. Jenis-Jenis Segitiga: a. Berdasarkan besar sudut-sudutnya segitiga dapat dibedakan atas 3 macam yaitu: 1) Segitiga lancip. 2) Segitiga siku-siku. 3) Segitiga tumpul. b. Berdasarkan panjang sisinya segitiga dibedakan atas 3 macam yaitu: 1) Segitiga sembarang. 2) Segitiga sama kaki, 3) Segitiga sama sisi. C. Sifat-sifat segitiga: Dari gambar di atas, maka sifat-sifat segitiga adalah 1) Segitiga lancip. Segitiga lancip yaitu sudut yang ukurannya lebih dari 0 sampai kurang dari 90 . 2) Segitiga siku-siku. Segitiga siku-siku yaitu segitiga yang salah satu sudutnya adalah sudut siku-siku 900. 3) Segitiga tumpul. Sudut tumpul adalah sudut yang ukurannya lebih dari 90° sampai kurang dari 180°. 4) Segitiga sembarang. Segitiga sembarang yaitu segitiga yang ketiga sisinya tidak sama panjang 5) Segitiga sama kaki. Segitiga sama kaki adalah segitiga yang sifatsifatnya: (1) mempunyai 1 sumbu simetri, (2) mempunyai 2 sudut sama besar, dan (3) mempunyai dua sisi sama panjang. 6) Segitiga sama sisi. Segitiga sama sisi adalah segitiga yang sifatsifatnya: (1) ketiga sudutnya sama besar 600, dan (2) ketiga sisinya sama panjang. D. Menggambar segitiga: Misalnya kita ambil contoh menggambar segitiga siku-siku: a) Buatlah ruas garis mendatar A B b) Selanjutnya dengan busur derajat, buatlah garis dari A yang membentuk sudut siku-siku 900 c 19 A B c) Kemudian hubungkan titik B dengan titik C. Terbentuklah segitiga siku-siku ABC C A B 2. Jajargenjang D C t A B E A. Pengertian: Sesuai gambar Jajargenjang ABCD di atas, maka pengertian dari bangun datar jajargenjang adalah bangun datar segiempat yang sisi sejajarnya sama panjang dan sudut yang berhadapan juga sama besar. B. Sifat-Sifat: Dari gambar di atas, maka sifat-sifat jajargenjang yaitu 1) Mempunyai empat sisi 2) Sisi yang berhadapan sama panjang dan sejajar 3) Kedua diagonalnya saling membagi dua sama panjang. C. Menggambar jajargenjang Langkah-langkah menggambar jajargenjang sebagai berikut. a) Buatlah ruas garis mendatar, misal K L b) Buatlah ruas garis miring dari K, yaitu M K L 20 c) Kemudian buat ruas garis mendatar dari M, yaitu sama dengan panjang dan sejajar M . Panjangnya N K L d) Selanjutnya hubungkan titik N dan titik L M K VI. N L METODE DAN STRATEGI PEMBELAJARAN A. Metode Pembelajaran Menerapkan model pembelajaran Kooperatif tipe STAD B. Strategi Pembelajaran 1. Strategi Tatap Muka a) Proses pembelajaran yang berlangsung disekolah. b) Menggunakan strategi pembelajaran Koperatif tipe STAD c) Siswa mengerjakan tugas yang diberikan guru. 2. Strategi Non Tatap Muka a) Pemberian pekerjaan rumah (PR) VII. SARANA DAN SUMBER BELAJAR A. SARANA/PERANGKAT 1) Silabus 2) RPP 02 3) Lembar Kerja Siswa 02 (LKS 02) B. SUMBER BELAJAR Suharjana, Agus. 2008. Pengenalan bangun datar dan sifat-sifatnya di SD. Yogyakarta: pusat pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Matematika. Sudwiyanto, dkk. 2006. Terampil Berhitung Matematika untuk SD Kelas 5. Jakarta : Erlangga. 21 Merta, I Gusti Nyoman, dkk. 2013. Tunjung Sari Matematika 5b. Denpasar: Tri Agung. VIII. KEGIATAN PEMBELAJARAN Adapun langkah-langkah pembelajarannya adalah sebagai berikut : Bagian Kegiatan Guru I. Pendahuluan 1. Melakukan absensi. 2. Memberikan apersepsi dan menyampaikan tujuan pembelajaran. 3. Membahas PR II. Inti 1. Menyampaikan semua tujuan pembelajaran yang ingin dicapai pada pembelajaran bangun datar segitiga dan jajargenjang 2. Memotivasi siswa mempelajari sifat-sifat bangun datar segitiga dan jajargenjang. 3. Guru menyajikan pokokpokok materi inti tentang pengertian bangun datar segitiga dan jajargenjang 4. Memotivasi siswa mempelajari sifat-sifat bangun datar jajargenjang. Kegitan Siswa 1. Mengacungkan tangan apabila disebut namanya. 2. Mendengarkan penjelasan guru dan memahaminya dengan baik. 3. Menjawab PR 1. Mendengarkan penyampaian guru tentang tujuan yang ingin dicapai. 2. Memperhatikan arahan guru. 3. Menggali pengetahuan yang berkaitan dengan materi yang disajikan guru. 4. Menggali pengetahuan yang berkaitan dengan materi yang disajikan guru. 5. Mendengarkan penjelasan guru. 5. Menyajikan informasi kepada siswa dengan jalan demonstrasi atau lewat bahan bacaan yaitu tentang sifat-sifat segitiga 6. Mendengarkan 6. Guru membimbing siswa penjelasan dan arahan dalam membentuk guru. kelompok yang terdiri dari berbagai kemampuan tinggi, sedang, dan rendah secara heterogen masingmasing beranggotakan 4 Alokasi Waktu 10 menit 70 menit 22 sampai 5 siswa. 7. Guru membantu siswa agar melakukan transisi secara efisien dalam pembentukan kelompok belajar. 8. Guru memberikan latihan soal dengan materi pokok segitiga dan jajaran genjang. 9. Guru menyuruh siswa untuk mengerjakan soalsoal bersama teman kelompoknya. 10. Guru membimbing siswa dalam kelompok belajar. 7. mendengarkan penjelasan guru dan berkumpul dengan kelompok masingmasing seperti yang diarahkan guru. 8. Siswa mengerjakan soal yang dibagikan oleh guru. 9. siswa bersama-sama dengan kelompoknya menyelesaikan soalsoal yang diberikan oleh guru. 10. siswa bersama-sama dengan kelompok untuk membangun pengetahuan agar mendapat suatu jawaban dari penjelasan yang diberikan guru. 11.Guru memilih salah satu 11. Semua anggota dari anggota kelompok kelompok harus sudah untuk menjawab siap menjawab pertanyaan dari guru. pertanyaan dari guru. 12. Guru mengevaluasi hasil 12. Mendengarkan belajar siswa dengan penjelasan tentang memberikan pekerjaan kebenaran jawaban rumah dan dikerjakan yang diberikan oleh secara individu. guru. 13. Membandingkan skor yang diperoleh masing13. Menerima penilaian masing anggota tim yang diberikan oleh dengan skor perolehan guru. sebelumnya. 14. Guru menghitung ratarata skor tes masing14.Siswa memperhatikan masing kelompok. guru menghitung rata15. Guru memberikan rata skor. penghargaan dengan 15. Siswa menerima kriteria baik, hebat, dan penghargaan sebagai super guru. motivasi belajar. III. penutup 1. Bersama siswa membuat 1. Bersama guru 10 menit 23 kesimpulan atau rangkuman dari semua pertanyaan yang berhubungan dengan materi yang disajikan. 2. Membuat PR IX. merangkum materi yang baru dipelajari. 2. Mencatat PR yang diberikan guru. EVALUASI - Teknik: : Tes Tertulis - Bentuk Instrumen : Uraian - Waktu : 10 menit Guru Matematika Kelas V SD Negeri 4 Tegallalang Tegallalang, 2 Mei 2013 Peneliti, Gusti Ketut Ayu Suartini, S.Pd NIP. 19720421 200501 2010 Ni Wayan Mesni NPM. 09.8.03.51.30.1.5.1339 Mengetahui, Kepala SD Negeri 4 Tegallalang Anak Agung Putra Nilawati S.Pd NIP. 19611231 198304 2074 24 Lampiran 20 LEMBAR KERJA SISWA (LKS) 02 Sekolah : SD Negeri 4 Tegallalang Mata Pelajaran : Matematika Kelas/Semester : V/ II Materi Pokok : Bangun Datar Sub Materi Pokok : Sifat-Sifat dan Menggambar Bangun Datar Siklus/Pertemuan : I/Dua(2) Hari/Tanggal : Kamis, 2 Mei 2013 Alokasi Waktu : 1 × 35 menit Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator : 6. Memahami sifat-sifat bangun datar dan hubungan antarbangun. : 6.1 Mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar . : 5. Menyebutkan definisi bangun datar segitiga dan jajargenjang 6. Mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar segitiga dan jajargenjang 7. Menggambar bangun datar segitiga dan jajargenjang 8. Menggunakan konsep bangun datar segitiga dan jajargenjang dalam memecahkan masalah sehari-hari. B. Petunjuk 4. Isilah nama kelompok dan nama anggota kelompok pada tempat yang sudah di sediakan. 5. Diskusikan dengan anggota kelompok sehingga mendapatkan jawaban yang benar. 6. Kumpulkan hasilpekerjaan kelompok kalian apabila sudah selesai mengerjakan soal. KELOMPOK : NAMA ANGGOTA KELOMPOK : 25 6. 7. 8. 9. 10. ............................................................. ............................................................. ............................................................. ............................................................. ............................................................. Soal: 1. Sebutkanlah jenis- jenis segitiga berdasarkan besar sudutnya beserta gambar segitiganya!! 2. Sebutkan sifat- sifat dari bangun datar segitiga sama kaki yang kalian ketahui! 3. Buatlah sebuah permukaan meja yang berbentuk bangun datar jajargenjang dengan ukuran panjang 5 cm dan lebar 3 cm dan berikan nama pada masingmasing sudutnya dengan K, L, M dan N kemudian sebutkan sifat-sifat bangun tersebut sesuai gambar yang dibuat! 4. Gambarlah sebuah bingkai foto yang berbentuk jajargenjang pada kertas kerja kalian dengan panjang 0,7 dm, sedangkan lebar dari panjangnya! Panjang = 0,7 dm = ... cm Lebar = = × panjang × ... = ... cm @@@@@@@@@@@@@@Selamat Bekerja@@@@@@@@@@@@@@ 26 Lampiran 21 KUNCI JAWABAN LKS 02 SIKLUS I 1. Gambar : A A C C A B B B C Segitiga siku-siku Segitiga lancip Segitiga Tumpul 2. Sifat-sifat dari bangun datar segitiga sama kaki adalah: a. Mempunyai 1 sumbu simetri b. Mempunyai 2 sudut sama besar c. Mempunyai dua sisi sama panjang. 3. 5 cm M N 3 cm K L Sifat-sifat bangun tersebut adalah: a. Sisi yang berhadapan sejajar ( // dan // ) b. Sisi yang berhadapan sama panjang (KL = NM dan KN = ML) c. Sudut yang berhadapan sama besar ∠ ∠ ∠ ∠ 4. Panjang = 0,7 dm =7 cm Lebar = × panjang = × 7 cm = 3,5 cm Gambar: 7 cm 3,5 cm 27 Lampiran 22 SOAL KUIS 02 Nama Siswa No. Absen Hari/Tanggal Waktu Kelas/Semester Matapelajaran : : : Kamis, 2 Mei 2013 : 15 menit : V/2 : Matematika Petunjuk: 5. Tulislah identitas anda sebelum mengerjakan soal. 6. Bacalah soal dengan teliti sebelum menjawab dan jawablah semua soal pada tempat yang telah disediakan. 7. Selama mengerjakan soal gunakanlah kemampuan anda, tidak boleh bekerja sama dan meniru pekerjaan teman. 8. Setelah selesai menjawab soal periksa kembali pekerjaan anda. 1. Perhatikan Gambar di samping Gambar di samping: a. merupakan bangun datar? b. AC = …. c. ∠ =∠ 2. Perhatikan jajarangenjang ABCD di samping tentukanlah : a. b. a. Panjang = Panjang……… b. Panjang = Panjang…….. c. Panjang = Panjang ….. d. Panjang = Panjang……… 3. Amir mempunyai penggaris berbentuk segitiga siku-siku sebarng ABC dengan AB sebangai alas = 0,5 dm AC sebagai tinggi = 0,20 dm dan sikusiku di ∠ . Gambarlah segitiga tersebut!!! 28 4. Gambarlah suatu bangun datar yang mempunyai sifat-sifat sebagai berikut: mempunyai empat sisi, sisi yang berhadapan sejajar dan sama panjang, sudut-sudut yang berhadapan sama besar, jumlah sudut yang berdekatan 180o. @@@@@@@@@@@Selamat Bekerja@@@@@@@@@@@ 29 Lampiran 23 Kunci Jawaban KUIS - 02 1. Berdasarkan Gambar di samping a. Segitiga sama kaki b. AC = BC c. ∠ =∠ 2. Berdasarkan Gambar di samping a. Panjang = Panjang b. Panjang = Panjang c. Panjang = panjang d. Panjang = panjang 3. AB = 0,5 dm, AB = 5 cm AC = 0,20 dm, AC = 20 cm 4. 30 Lampiran 24 Skor Perkembangan Kelompok Siklus I Pertemuan II Kelompok I II III IV V VI VII VIII Absen 15 31 13 18 14 3 32 10 16 20 25 29 22 17 9 1 26 7 33 5 19 27 6 30 28 11 23 2 4 8 12 21 24 Skor Awal 90 45 40 32 76 30 30 100 100 75 60 42 96 65 45 34 66 45 45 36 65 60 55 46 85 65 62 44 85 70 65 50 45 Skor Kuis 90 55 45 40 100 40 100 95 100 90 50 52 100 70 55 100 100 100 55 40 100 70 100 55 70 85 70 50 100 65 85 70 55 Skor Perkembangan 10 30 20 20 30 30 30 10 30 30 10 20 30 20 30 30 30 30 30 10 30 20 30 20 10 30 30 20 30 10 30 30 10 31 Guru Matematika Kelas V Denpasar, 2 Mei 2013 SD Negeri 4 Tegallalang Peneliti, Gusti Ketut Ayu Suartini, S.Pd NIP. 19720421 200501 2010 Ni Wayan Mesni NPM. 09.8.03.51.30.1.5.1339 32 Lampiran 25 Daftar Rangkuman Kelompok Siklus I Pertemuan II Kelompok I II III IV V VI VII VIII Absen 15 31 13 18 14 3 32 10 20 16 25 29 22 17 9 1 26 7 33 5 19 27 6 30 28 11 23 2 4 8 12 21 24 Skor Perkembangan 10 30 20 20 30 30 30 10 30 30 10 20 30 20 30 30 30 30 30 10 30 20 30 20 10 30 30 20 30 10 30 30 10 Rata-rata Jenis Penghargaan 20 Tim Hebat 25 Tim Hebat 22,5 Tim Hebat 27,5 Tim Super 25 Tim Hebat 25 Tim Hebat 22,5 Tim Hebat 22 Tim Hebat Guru Matematika Kelas V SD Negeri 4 Tegallalang Tegallalang, 2 Mei 2013 Peneliti, Gusti Ketut Ayu Suartini, S.Pd NIP. 19720421 200501 2010 Ni Wayan Mesni NPM. 09.8.03.51.30.1.5.1339 33 Lampiran 30 KUNCI JAWABAN TES PRESTASI BELAJAR AKHIR SIKLUS I I. Kunci Jawaban Soal Obyektif No. Kunci Jawaban 1. Bangun datar yang keempat sisinya sama panjang adalah persegi (A) 2. Bangun yang mempunyai ciri-ciri memiliki 2 pasang sisi yang saling berhadapan, sama panjang dan sejajar serta mempunyai 4 sudut siku-siku adalah persegi panjang (B) 3. Segitiga ABC termasuk segitiga siku-siku (C) 4. Sisi BC sejajar dengan sisi AD (C) 5. Jumlah sisi sejajar pada bangun datar jajargenjang adalah 2 (A) 6. Gambar yang termasuk segitiga sama sisi adalah 1 (A) 7. Jika ∠ dan ∠ = 75o. Maka besar ∠ adalah = 75o 8. Banyak sudut siku-siku yang dimiliki bangun persegi adalah 4 (D) 9. Besar sudut x pada gambar jajaran genjang adalah 120o (D) 10. Panjang sisi AB = 4 cm (B) II. Kunci Jawaban Soal Uraian 11. Sifat-sifat jajargenjang adalah: (1) mempunyai empat sisi (2) sisi yang berhadapan sama panjang dan sejajar (3) kedua diagonalnya saling membagi dua sama panjang. (4) jumlah sudut yang berdekatan 180o, y + x = 180o S R 4 cm P x y 8 cm Q Skor 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 34 12. D C 15 cm A B 35 cm a. ∠ = ∠ = ∠ = ∠ = 90o b. Panjang CD = 35 cm c. Lebar AD = 15 cm 13. 40o x Perhatikan gambar di atas, salah satu sudut dalam segitiga siku-siku adalah 40o. Maka besar ∠ = 180o- 90o- 40o = 50o 14. Segitiga sama sisi Segitiga sama kaki Segitiga siku-siku 35 15. Panjang = 0,6dm = 6 cm Lebar = = 3 cm 6 cm 3 cm @@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@ @ 36 Lampiran 32 ANALISIS DATA AKTIVITAS BELAJAR SISWA SIKLUS I 1. Untuk observasi pertama (lihat lampiran 17) diperoleh: ∑X = 320 N = 33 Skor rata-rata aktivitas belajar siswa untuk observasi pertama pada siklus I: M1 = 2. Untuk observasi kedua (lihat lampiran 26) diperoleh: ∑X = 345 N = 33 Skor rata-rata aktivitas belajar siswa untuk observasi kedua pada siklus I: M2 = 3. Rata-rata aktivitas belajar siswa pada siklus I Rata-rata MI = Berdasarkan kategori aktivitas belajar siswa, rata-rata skor 10,08 tergolong dalam kategori “cukup aktif”. Sedangkan suatu pembelajaran dikatakan optimal apabila aktivitas belajar siswa minimal telah mencapai kategori “aktif”, sehingga penelitian dilanjutkan ke siklus II. 37 Lampiran 31 DAFTAR SKOR TES PRESTASI BELAJAR SISWA SIKLUS I Hari/Tanggal Pertemuan No. No. Induk : Rabu, 15 Mei 2013 : 3 (tiga) Siklus I Nama Siswa Nilai Kriteria 1 657 I Komang Dirgayana 55 BT 2 656 I Ketut Agus Adi Pratama 50 BT 3 663 A.A Wedana Putra Pemayuni 60 BT 4 665 I Made Andra Ari Arta 70 T 5 669 I Putu Ari Danan Jaya 70 T 6 643 Ni Made Ari Marta Dewi 75 T 7 652 Ni Made Ariani 75 T 8 662 I Kadek Arta Sedana 60 BT 9 664 Ayunda Itafatmasari 60 BT 10 675 Ni Kadek Citra Utami 65 T 11 672 A.A Gede Diva Yana 75 T 12 646 A.A Gede Dinda Kusuma 70 T 13 660 I Putu Dion Diatmika 45 BT 14 676 A.A Ika Puspita Loka 95 T 15 634 A.A Istri Kusuma Yanti 100 T 16 678 Kadek Dwi Andini 45 BT 17 647 Putu Eka Septiani 60 BT 18 601 I Kadek Arik Ananda Kusuma 70 T 19 587 I Wayan Laksmana Putra 80 T 20 680 I Komang Jeri Winanda 80 T 38 No. Siklus I No. Induk Nama Siswa Nilai Kriteria 21 653 I Gede Krisna Raditya 55 BT 22 668 I Kadek Krisna Dwipayana 65 T 23 679 Risky Suharyadi 65 T 24 654 Ni Putu Mas Kartika 60 BT 25 641 Muhamad Taufik Ardani 55 BT 26 666 Ni Komang Oktaviani 70 T 27 677 Ni Nyoman Rani 55 BT 28 642 A.A Tri Saraswati 100 T 29 650 I Wayan Wahyu Sutarmiyasa 70 T 30 659 I Kadek Wahyu Nata 53 BT 31 651 Ni Putu Wulandari 60 BT 32 661 I Kadek Wika Arnata 40 BT 33 667 I Wayan Mardiana 35 BT JUMLAH Keterangan: T : Tuntas BT : Belum Tuntas 2143 39 Guru Matematika Kelas V SD Negeri 4 Tegallalang Tegallalang, 15 Mei 2013 Peneliti, Gusti Ketut Ayu Suartini, S.Pd NIP. 19720421 200501 2010 Ni Wayan Mesni NPM. 09.8.03.51.30.1.5.1339 Mengetahui, Kepala SD Negeri 4 Tegallalang Anak Agung Putra Nilawati S.Pd NIP. 19611231 198304 2074 40 Lampiran 33 ANALISIS DATA PRESTASI BELAJAR SISWA SIKLUS I Untuk menghitung nilai rata-rata prestasi belajar siswa (M), ketuntasan belajar siswa (KB), dan daya serap (DS), digunakan rumus: 4. Nilai rata-rata Prestasi Belajar Siswa M= 5. Ketuntasan Belajar Siswa KB = 6. Daya Serap DS = = 64,93% Berdasarkan hasil analisis data prestasi belajar suswa siklus I belum mencapai kriteria optimal yang ditentukan yaitu: nilai rata-rata prestasi belajar siswa 65, Daya serap (DS) 65% dan ketuntasan belajar (KB) Sehingga penelitian dilanjutkan ke siklus II. 85%. 41 Lampiran 31 DATA KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN Nama Sekolah Kelas/Semester Mata Pelajaran Materi Pokok Sub Materi Pokok Hari/Tanggal Siklus/pertemuan Obsever No 1 2 3 4 5 : SD Negeri 4 Tegallalang : V/2 : Matematika : Bangun Datar : Sifat-Sifat dan Menggambar Bangun Datar : Rabu, 1 Mei 2013 : I/Satu (1) : 1. Ni Wayan Mesni 2. Ni Putu Sri Karlina Keterlaksanaan pembelajaran Deskriptor Skor Menyampaikan tujuan dan motivasi c. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran kooperatif tipe STAD 1 Menyajikan atau menyampaikan informasi d. Guru memotivasi siswa dalam belajar d. guru menyajikan poko-pokok materi inti tentang pengertian bangun datar 1 1 e. guru menyajikan pokok-pokok materi inti tentang menggambar bangun datar berdasarkan sifat-sifatnya. f. Guru menjelaskan tentang tugas yang akan diberikan dan cara-cara mengerjakannya. c. guru membimbing siswa dalam membentuk kelompok yang terdiri dari berbagai kemampuan tinggi, sedang dan rendah secara heterogen masing-masing beranggotakan 4 sampai 5 siswa. d. guru membantu siswa agar melakukan transisi secara efisien dalam pembentukan kelompok belajar d. Guru memberikan latihan soal dengan materi pokok e. Guru menyuruh siswa untuk mengerjakan soal-soal bersama teman kelompoknya. f. guru membimbing siswa dalam kelompok belajar c. Salah satu kelompok mempresentasikan hasil kerja kelompok, guru menuliskan temuan baru siswa yang mendukung atau menyimpang dari kesepakatan sementara. d. guru mengevaluasi hasil belajar siswa dengan memberikan pekerjaan rumah dan dikerjakan secara individu. 1 mengorganisasikan siswa dalam kelompok belajar membimbing kelompok bekerja dan belajar evaluasi 1 1 0 1 1 1 0 1 42 6 memberikan penghargaan d. membandingkan skor yang diperoleh masing-masing anggota tim dengan skor perolehan sebelumnya e. guru menghitung rata-rata skor tes masing-masing kelompok. f. Guru memberikan penghargaan dengan kriteria tanpa predikat, kelompok baik, hebat dan super. 1 1 0 Observer 1 Tegallalang, 1 Mei 2013 Observer 2 Ni Wayan Mesni NPM. 09.8.03.51.30.1.5.1339 Ni Putu Sri Karlina NPM. 09.8.03.51.30.1.5.1347 43 Lampiran 32 DATA KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN Nama Sekolah Kelas/Semester Mata Pelajaran Materi Pokok Sub Materi Pokok Hari/Tanggal Siklus/pertemuan Obsever No 1 2 3 4 5 : SD Negeri 4 Tegallalang : V/2 : Matematika : Bangun Datar : Sifat-Sifat dan Menggambar Bangun Datar : Kamis, 2 Mei 2013 : I/Dua (2) : 1. Ni Wayan Mesni 2. Ni Putu Sri Karlina Keterlaksanaan pembelajaran Deskriptor Skor Menyampaikan tujuan dan motivasi e. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran kooperatif tipe STAD 1 Menyajikan atau menyampaikan informasi f. Guru memotivasi siswa dalam belajar g. guru menyajikan poko-pokok materi inti tentang pengertian bangun datar 1 1 h. guru menyajikan pokok-pokok materi inti tentang menggambar bangun datar berdasarkan sifat-sifatnya. i. Guru menjelaskan tentang tugas yang akan diberikan dan cara-cara mengerjakannya. e. guru membimbing siswa dalam membentuk kelompok yang terdiri dari berbagai kemampuan tinggi, sedang dan rendah secara heterogen masing-masing beranggotakan 4 sampai 5 siswa. f. guru membantu siswa agar melakukan transisi secara efisien dalam pembentukan kelompok belajar g. Guru memberikan latihan soal dengan materi pokok h. Guru menyuruh siswa untuk mengerjakan soal-soal bersama teman kelompoknya. i. guru membimbing siswa dalam kelompok belajar e. Salah satu kelompok mempresentasikan hasil kerja kelompok, guru menuliskan temuan baru siswa yang mendukung atau menyimpang dari kesepakatan sementara. f. guru mengevaluasi hasil belajar siswa dengan memberikan pekerjaan rumah dan dikerjakan secara individu. 1 mengorganisasikan siswa dalam kelompok belajar membimbing kelompok bekerja dan belajar evaluasi 1 1 1 1 1 1 0 1 44 6 memberikan penghargaan g. membandingkan skor yang diperoleh masing-masing anggota tim dengan skor perolehan sebelumnya h. guru menghitung rata-rata skor tes masing-masing kelompok. i. Guru memberikan penghargaan dengan kriteria tanpa predikat, kelompok baik, hebat dan super. 1 1 0 Observer 1 Tegallalang, 2 Mei 2013 Observer 2 Ni Wayan Mesni NPM. 09.8.03.51.30.1.5.1339 Ni Putu Sri Karlina NPM. 09.8.03.51.30.1.5.1347 45 Lampiran 34 ANALISIS DATA KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS I 1. Analisis Data Keterlaksanaan Siklus I Data keterlaksanaan pembelajaran yang terdiri dari dua kali pertemuan disajikan dalam lampiran (21) dan (29). Jumlah skor keterlaksanaan pembelajaran pada pertemuan pertama sebesar 12, sedangkan jumlah skor keterlaksanaan pembelajaran pada pertemuan kedua adalah 13. a. Presentase keterlaksanaan pembelajaran pada pertemuan pertama adalah Presentase keterlaksanaan pembelajaran (KP1) = = = 80% b. Presentase keterlaksanaan pembelajaran pada pertemuan kedua adalah Presentase keterlaksanaan pembelajaran (KP2) = = = 86,67% c. Presentase keterlaksanaan pembelajaran siklus I adalah = = = 83,33% Berdasarkan kategori Presentase Keterlaksanaan pembelajaran (KP) pada siklus I adalah 83,33%, tergolong dalam kategori baik. 46 Lampiran 35 Catatan Lapangan Siklus I Siklus/Pertemuan Hari/Tgl : I/Tiga(3) : Rabu, 15 Mei 2013 No. Kendala-kendala 1 Siswa belum terbiasa dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD sehingga cenderung siswa bingung dalam menerima penjelasan 2 Siswa yang lebih pintar masih enggan membantu pasangan kelompok belajarnya yang mengalami kesulitan 3 Masih ada siswa yang cenderung pasif saat berdiskusi dalam kelompoknya 4 Siswa cenderung mendiskusikan hal lain diluar konteks pembelajaran yang didiskusikan 5 Beberapa siswa masih ribut pada saat guru menjelaskan materi 6 Guru terlalu cepat dalam menjelaskan materi kepada siswa 7 Guru kurang aktif melakukan pendekatan pada saat siswa mengerjakan LKS dalam kelompoknya 8 Guru kurang efektif dalam memanfaatkan alokasi waktu yang tersedia Observer Ni Putu Sri Karlina Ni Putu Sri Karlina Gusti Ketut Ayu Suartini, S.Pd Ni Putu Sri Karlina Ni Wayan Mesni Gusti Ketut Ayu Suartini, S.Pd Gusti Ketut Ayu Suartini, S.Pd Ni Wayan Mesni Observer 1, Tegallalang, 15 Mei 2013 Observer 2, Gusti Ketut Ayu Suartini, S.Pd NIP. 19720421 200501 2010 Ni Putu Sri Karlina NPM. 09.8.03.51.30.1.5.1347 47 Lampiran 36 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) 03 X. XI. XII. XIII. Nama Sekolah : SD Negeri 4 Tegallalang Mata Pelajaran : Matematika Kelas/Semester : V / II (Genap) Materi Pokok : Bangun Datar Sub Materi Pokok : Sifat-Sifat dan Menggambar Bangun Datar Hari/Tgl : Kamis, 16 Mei 2013 Alokasi waktu : 3 x 35 menit Siklus/Pertemuan : I/Empat (4) STANDAR KOMPETENSI 6. Memahami sifat-sifat bangun datar dan hubungan antarbangun. KOMPETENSI DASAR 7.1 Mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar INDIKATOR 5. Menyebutkan definisi bangun datar trapesium dan layang-layang. 6. Mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar trapesium dan layang-layang. 7. Menggambar bangun datar trapesium dan layang-layang. 8. Menggunakan konsep bangun datar trapesium dan layang-layang dalam memecahkan masalah sehari-hari. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah proses pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD, siswa dapat: 9. Mengetahui definisi dari bangun datar trapesium dan layang-layang. 10. Menyebutkan sifat-sifat dari bangun datar trapesium dan layang-layang. 11. Menggambar bangun datar trapesium dan layang-layang berdasarkan sifatsifat yang telah di berikan. 12. Menggunakan konsep bangun datar trapesium dan layang-layang dalam memecahkan masalah sehari-hari. 48 XIV. PENGALAMAN BELAJAR 3. Trapesium D C t A B E. Pengertian: Sesuai dengan gambar Trapesum ABCD di atas, maka pengertian bangun datar trapesium adalah segi empat yang mempunyai dua sisi (sepasang sisi) yang berhadapan sejajar. Sisi sejajar disebut sisi alas dan sisi atas, sedangkan yang lain disebut kaki trapesium. F. Jenis-Jenis Trapesium: Dibedakan menjadi 3 yaitu: 4) Trapesium siku-siku. 5) Trapesum sama kaki. 6) Trapesim sebarang. G. Sifat-sifat trapesium: Dari gambar di atas, maka sifat-sifat trapesium adalah a) Memiliki sepasang sisi yang sejajar. b) Mempunyai 4 titik sudut c) Memiliki 4 sisi d) Jumlah besar sudut yang berdekatan diantara sisi sejajar pada trapesium adalah 180o. H. Menggambar Trapesium: Misalnya kita ambil contoh menggambar trapesium siku-siku: d) Buatlah ruas garis mendatar A B e) Selanjutnya dengan busur derajat, buatlah garis dari A yang membentuk sudut siku-siku 900 D 49 A B f) Kemudian buat ruas garis mendatar dari D, yaitu dengan panjang dan sejajar D C B A g) Selanjutnya hubungkan titik B dan C D C A B 4. Layang-layang D A C B . Panjangnya sama 50 D. Pengertian: Sesuai Gambar Layang-layang ABCD di atas, maka pengertian dari bangun datar layang-layang adalah segiempat dimana di antara dua sisi yang berhadapan dan berdekatan adalah sama panjang. E. Sifat-Sifat: Dari gambar di atas, maka sifat-sifat Layang-layang yaitu: 4) 5) 6) 7) 8) memiliki sepasang sisi yang sama panjang. Memiliki 4 titik sudut sepasang sudutnya yang berhadapan sama besar. salah satu diagonalnya merupakan sumbu simetri. salah satu diagonalnya membagi dua sama panjang diagonal yang lain dan perpotongan tegak lurus. F. Menggambar Layang-layang Langkah-langkah menggambar Layang-layang sebagai berikut. a) Buatlah ruas garis mendatar, misal A C b) Buatlah ruas garis tegak lurus yang memotong D A C B c) Kemudian hubungkan titik D dengan K dan D dengan D C A B 51 d) Selanjutnya hubungkan titik A dengan B dan titik B dengan C D C A B XV. METODE DAN STRATEGI PEMBELAJARAN C. Metode Pembelajaran Menerapkan model pembelajaran Kooperatif tipe STAD D. Strategi Pembelajaran 3. Strategi Tatap Muka a) Proses pembelajaran yang berlangsung disekolah. b) Menggunakan strategi pembelajaran Koperatif tipe STAD c) Siswa mengerjakan tugas yang diberikan guru. 4. Strategi Non Tatap Muka a) Pemberian pekerjaan rumah (PR) XVI. SARANA DAN SUMBER BELAJAR C. SARANA/PERANGKAT 4) Silabus 5) RPP 03 6) Lembar Kerja Siswa 03 (LKS 03) D. SUMBER BELAJAR Suharjana, Agus. 2008. Pengenalan bangun datar dan sifat-sifatnya di SD. Yogyakarta: pusat pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Matematika. 52 Sudwiyanto, dkk. 2006. Terampil Berhitung Matematika untuk SD Kelas 5. Jakarta : Erlangga. Merta, I Gusti Nyoman, dkk. 2013. Tunjung Sari Matematika 5b. Denpasar: Tri Agung. XVII. KEGIATAN PEMBELAJARAN Adapun langkah-langkah pembelajarannya adalah sebagai berikut : Bagian I. Pendahuluan Kegiatan Guru 1. Melakukan absensi. 2. Memberikan apersepsi dan menyampaikan tujuan pembelajaran. II. Inti 3. Membahas PR 1. Menyampaikan semua tujuan pembelajaran yang ingin dicapai pada pembelajaran bangun datar trapesium dan layang-layang 2. Memotivasi siswa mempelajari sifat-sifat bangun datar trapesium dan layang-layang. 3. Guru menyajikan pokokpokok materi inti tentang pengertian bangun datar trapesium dan layanglayang. 4. Memotivasi siswa mempelajari sifat-sifat bangun datar trapesium 5. Menyajikan informasi kepada siswa dengan jalan demonstrasi atau lewat bahan bacaan yaitu tentang sifat-sifat layang-layang. 6. Guru membimbing siswa dalam membentuk kelompok yang terdiri dari berbagai kemampuan tinggi, sedang, Kegitan Siswa 1. Mengacungkan tangan apabila disebut namanya. 2. Mendengarkan penjelasan guru dan memahaminya dengan baik. 3. Menjawab PR 1. Mendengarkan penyampaian guru tentang tujuan yang ingin dicapai. 2. Memperhatikan arahan guru. 3. Menggali pengetahuan yang berkaitan dengan materi yang disajikan guru. 4. Menggali pengetahuan yang berkaitan dengan materi yang disajikan guru. 5. Mendengarkan penjelasan guru. 6. Mendengarkan penjelasan dan arahan guru. Alokasi Waktu 10 menit 70 menit 53 dan rendah secara heterogen masing-masing beranggotakan 4 sampai 5 siswa. 7. Guru membantu siswa agar melakukan transisi secara efisien dalam pembentukan kelompok belajar. 8. Guru memberikan latihan soal dengan materi pokok trapesium dan layanglayang. 9. Guru menyuruh siswa untuk mengerjakan soal-soal bersama teman kelompoknya. 10. Guru membimbing siswa dalam kelompok belajar. 11.Guru memilih salah satu dari anggota kelompok untuk menjawab pertanyaan dari guru. 12. Guru mengevaluasi hasil belajar siswa dengan memberikan pekerjaan rumah dan dikerjakan secara individu. 13. Membandingkan skor yang diperoleh masing-masing anggota tim dengan skor perolehan sebelumnya. 14. Guru menghitung rata-rata skor tes masing-masing kelompok. 15. Guru memberikan penghargaan dengan kriteria baik, hebat, dan super guru. III. penutup a. Bersama siswa membuat kesimpulan atau rangkuman dari semua pertanyaan yang berhubungan dengan materi yang disajikan. 7. mendengarkan penjelasan guru dan berkumpul dengan kelompok masing-masing seperti yang diarahkan guru. 8. Siswa mengerjakan soal yang dibagikan oleh guru. 9. siswa bersama-sama dengan kelompoknya menyelesaikan soal-soal yang diberikan oleh guru. 10. siswa bersama-sama dengan kelompok untuk membangun pengetahuan agar mendapat suatu jawaban dari penjelasan yang diberikan guru. 11. Semua anggota kelompok harus sudah siap menjawab pertanyaan dari guru. 12. Mendengarkan penjelasan tentang kebenaran jawaban yang diberikan oleh guru. 13. Menerima penilaian yang diberikan oleh guru. 14.Siswa memperhatikan guru menghitung rata-rata skor. 15. Siswa menerima penghargaan sebagai motivasi belajar. a. Bersama guru merangkum materi yang baru dipelajari. 10 menit 54 b. Membuat PR XVIII. EVALUASI - Teknik: b. Mencatat PR yang diberikan guru. : Tes Tertulis - Bentuk Instrumen : Uraian - Waktu : 10 menit Guru Matematika Kelas V Tegallalang, 16 Mei 2013 SD Negeri 4 Tegallalang Peneliti, Gusti Ketut Ayu Suartini, S.Pd NIP. 19720421 200501 2010 Ni Wayan Mesni NPM. 09.8.03.51.30.1.5.1339 Mengetahui, Kepala SD Negeri 4 Tegallalang Anak Agung Putra Nilawati S.Pd NIP. 19611231 198304 2074 55 Lampiran 37 LEMBAR KERJA SISWA (LKS) 03 Sekolah : SD Negeri 4 Tegallalang Mata Pelajaran : Matematika Kelas/Semester : V/ II Materi Pokok : Bangun Datar Sub Materi Pokok : Sifat-Sifat dan Menggambar Bangun Datar Siklus/Pertemuan : II/Tiga (3) Hari/Tanggal : Kamis, 16 Mei 2013 Alokasi Waktu : 1 × 35 menit Standar Kompetensi : 6. Memahami sifat-sifat bangun datar dan hubungan antarbangun. Kompetensi Dasar : 6.1 Mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar. Indikator : 1. Menyebutkan definisi bangun datar trapesium dan layang-layang. 2. Mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar trapesium dan layang-layang. 3. Menggambar bangun datar trapesium dan layanglayang. 56 4. Menggunakan konsep bangun datar trapesium dan layang-layang dalam memecahkan masalah seharihari. C. Petunjuk 7. Isilah nama kelompok dan nama anggota kelompok pada tempat yang sudah di sediakan. 8. Diskusikan dengan anggota kelompok sehingga mendapatkan jawaban yang benar. 9. Kumpulkan hasil pekerjaan kelompok kalian apabila sudah selesai mengerjakan soal. KELOMPOK : ..................... NAMA ANGGOTA KELOMPOK : 11. ................................................................ 12. ................................................................ 13. ................................................................ 14. ................................................................ 15. ............................................................... Soal 4. Sebutkanlah masing-masing 3 sifat dari bangun datar yang kalian ketahui berikut ini: a. Trapesium b. Layang-layang D C B A 5. Perhatikan gambar di atas: a. Nama banun datar di atas adalah……….. b. ∠DAB = ∠…. = …..o c. DC sejajar dengan……… 6. Perhatikan gambar di bawah ini! N K M 57 d. Nama bangun di atas adalah... e. KL = … dan MN = … f. Sudut ∠ = ∠…. 5. Gambarlah bangun datar yang mempunyai sepasang sisi yang sejajar sama panjang dan dua pasang sudut sama besar, tentukan nama bangun datar tersebut!! Lampiran 38 KUNCI JAWABAN LKS 03 SIKLUS II 5. a. Sifat-sifat Trapesium: a) Memiliki sepasang sisi yang sejajar. b) Mempunyai 4 titik sudut c) Memiliki 4 sisi d) Jumlah besar sudut yang berdekatan diantara sisi sejajar pada trapesium adalah 180o. b. sifat-sifat Layang-layang: a) Mempunyai 1 titik pusat lingkaran b) Tidak mempunyai titik sudut c) Sisinya lengkung 6. a. Trapesium siku-siku ABCD ∠DAB = ∠ADC = 900 c. DC sejajar dengan AB 7. a. Layang-layang KLMN b. KL = LM dan MN = KN c. ∠ = ∠LMN 58 8. Gambar trapesium sama kaki D C A B @@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@ @@ 59 Lampiran 39 SOAL KUIS 03 Nama Siswa No. Absen Hari/Tanggal Waktu Kelas/Semester Mata pelajaran : : : Kamis, 16 Mei 2013 : 15 menit : V/2 : Matematika Petunjuk: 9. Tulislah identitas anda sebelum mengerjakan soal. 10. Bacalah soal dengan teliti sebelum menjawab dan jawablah semua soal pada tempat yang telah disediakan. 11. Selama mengerjakan soal gunakanlah kemampuan anda, tidak boleh bekerja sama dan meniru pekerjaan teman. 12. Setelah selesai menjawab soal periksa kembali pekerjaan anda. 1. D A C B Perhatikan trapesium ABCD di atas ! Nama bangun datar di atas adalah……… //..... dan ..... // ∠ A = ∠….= …o 2. Perhatikan gambar di atas, selanjutnya lengkapi pernyataan di bawah ini dengan benar Nama bangun datar di atas adalah…… Sebutkan 3 sifat-sifat bangun datar di atas……. 3. Gambarlah bangun datar yang mempunyai sepasang sisi yang sejajar sama panjang dan dua pasang sudut sama besar. Tentukan nama bangun datar tersebut!! 60 4. Gambarlah bangun datar berdasarkan ketertangan berikut ini. Mempunyai dua pasang sisi yang sama panjang, sepasang sudut yang berhadapan sama besar dan kedua diagonalnya saling berpotongan tegak lurus. Bangun apakah yang dimagsud? @@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@ @@ 61 Lampiran 40 Kunci Jawaban Kuis – 03 1. Nama bangun datar di atas adalah trapesium siku-siku // dan ∠ A = ∠D = 90o 2. Nama bangun datar di atas adalah layang-layang sifat-sifat bangun datar di atas: 9) memiliki sepasang sisi yang sama panjang. 10) Memiliki 4 titik sudut 11) sepasang sudutnya yang berhadapan sama besar. 12) salah satu diagonalnya merupakan sumbu simetri. 13) salah satu diagonalnya membagi dua sama panjang diagonal yang lain dan perpotongan tegak lurus. 3. Trapesium sama kaki D C t A B 4. Layang-layang ABCD D A C B 62 Lampiran 41 Skor Perkembangan Kelompok Siklus II Pertemuan III Kelompok I II III IV V VI VII VIII Absen 15 1 2 16 28 3 17 33 14 12 26 32 19 20 29 30 11 10 23 27 4 9 22 25 5 8 31 24 6 7 18 21 13 Skor Awal 100 65 75 60 95 80 75 65 80 77 55 67 85 80 55 60 100 80 75 55 95 80 67 45 87 90 55 60 90 85 75 67 47 Skor Kuis 90 80 85 80 100 85 100 95 100 90 65 80 100 70 80 100 100 100 80 70 100 70 100 65 70 95 67 75 100 77 80 75 85 Skor Perkembangan 10 30 20 30 30 20 30 30 30 30 20 30 30 10 30 30 30 30 20 30 30 10 30 30 10 20 20 30 30 10 20 20 30 Guru Matematika Kelas V SD Negeri 4 Tegallalang Denpasar, 16 Mei 2013 Peneliti, Gusti Ketut Ayu Suartini, S.Pd NIP. 19720421 200501 2010 Ni Wayan Mesni NPM. 09.8.03.51.30.1.5.1339 63 Lampiran 42 Daftar Rangkuman Kelompok Siklus II Pertemuan III Kelompok I II III IV V VI VII VIII Absen 15 1 2 16 28 3 17 33 14 12 26 32 19 20 29 30 11 10 23 27 4 9 22 25 5 8 31 24 6 7 18 21 13 Skor Perkembangan 10 30 20 30 30 20 30 30 30 30 20 30 30 10 30 30 30 30 20 30 30 10 30 30 10 20 20 30 30 10 20 20 30 Rata-rata Jenis Penghargaan 22,5 Tim Hebat 27,5 Tim Super 27,5 Tim Super 25 Tim Super 27,5 Tim Super 25 Tim Super 20 Tim Hebat 22 Tim Hebat 64 Guru Matematika Kelas V Tegallalang, 16 Mei 2013 SD Negeri 4 Tegallalang Peneliti, Gusti Ketut Ayu Suartini, S.Pd NIP. 19720421 200501 2010 Ni Wayan Mesni NPM. 09.8.03.51.30.1.5.1339 65 Lampiran 42 Daftar Rangkuman Kelompok Siklus II Pertemuan III Kelompok I II III IV V VI VII VIII Absen 15 1 2 16 28 3 17 33 14 12 26 32 19 20 29 30 11 10 23 27 4 9 22 25 5 8 31 24 6 7 18 21 13 Skor Perkembangan 10 30 20 30 30 20 30 30 30 30 20 30 30 10 30 30 30 30 20 30 30 10 30 30 10 20 20 30 30 10 20 20 30 Rata-rata Jenis Penghargaan 22,5 Tim Hebat 27,5 Tim Super 27,5 Tim Super 25 Tim Super 27,5 Tim Super 25 Tim Super 20 Tim Hebat 22 Tim Hebat Guru Matematika Kelas V SD Negeri 4 Tegallalang Tegallalang, 16 Mei 2013 Peneliti, Gusti Ketut Ayu Suartini, S.Pd NIP. 19720421 200501 2010 Ni Wayan Mesni NPM. 09.8.03.51.30.1.5.1339 66 Lampiran 46 LEMBAR KERJA SISWA (LKS) 04 Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Materi Pokok Sub Materi Pokok Siklus/Pertemuan Hari/Tanggal Alokasi Waktu : SD Negeri 4 Tegallalang : Matematika : V/ II : Bangun Datar : Sifat-Sifat dan Menggambar Bangun Datar : II/Empat (4) : Rabu, 22 Mei 2013 : 1 × 35 menit Standar Kompetensi : 6. Memahami sifat-sifat bangun datar dan hubungan antarbangun. Kompetensi Dasar : 6.1 Mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar. Indikator : 1. Menyebutkan definisi bangun datar belah ketupat dan lingkaran. 2. Mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar belah ketupat dan lingkaran. 3. Menggambar bangun datar belah ketupat dan lingkaran. 4. Menggunakan konsep bangun datar belah ketupat dan lingkaran dalam memecahkan masalah seharihari. D. Petunjuk 10. Isilah nama kelompok dan nama anggota kelompok pada tempat yang sudah di sediakan. 11. Diskusikan dengan anggota kelompok sehingga mendapatkan jawaban yang benar. 12. Kumpulkan hasil pekerjaan kelompok kalian apabila sudah selesai mengerjakan soal. KELOMPOK : ..................... NAMA ANGGOTA KELOMPOK : 16. ................................................................ 17. ................................................................ 67 18. ................................................................ 19. ................................................................ 20. ............................................................... Soal 7. Sebutkanlah masing-masing 3 sifat dari bangun datar yang kalian ketahui berikut ini: a. Belah ketupat b. Lingkaran 8. Perhatikan Gambar di bawah ini: D C A B d. Nama banun datar diatas adalah……….. e. ∠DAB = ∠…. f. ∠ =∠ 9. Perhatikan gambar dibawah ini. Diketahui titik pusat lingkaran = O dan panjang OB = 5 cm! a. Tentukan panjang OC b. Sebutkan semua garis yang sama panjang dengan OB c. Tentukan panjang EF dan DC 10. Gambarlah belah ketupat KLMN dengan panjang sisi-sisinyab 4 cm!!! Lampiran 47 KUNCI JAWABAN LKS 04 SIKLUS II 9. a. Sifat-sifat belah ketupat: a) kedua diagonalnya berpotongan tegak lurus dan saling membagi dua sama panjang. b) keempat sisinya sama panjang. 68 c) sisi-sisi yang berhadapan sejajar. d) Mempunyai 4 titik sudut b. sifat-sifat Lingkaran: d) Mempunyai 1 titik pusat lingkaran e) Tidak mempunyai titik sudut f) Sisinya lengkung 10. a. Belah ketupat ABCD ∠DAB = ∠BCD c. ∠ADC = ∠ABC 11. a. OC = 5 cm d. OB = OA = OC = OD = OE = OF = 5 cm e. Panjang EF dan DC adalah 10 cm 12. Gambar belah ketupat dengan panjang sisi 4 cm 4 cm N 4 cm M K 4 cm L 4 cm Lampiran 48 @@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@ @@@ SOAL KUIS 04 Nama Siswa : No. Absen : Hari/Tanggal : Rabu, 22 Mei 2013 Waktu : 15 menit Kelas/Semester : V/2 Mata pelajaran : Matematika Petunjuk: 13. Tulislah identitas anda sebelum mengerjakan soal. 14. Bacalah soal dengan teliti sebelum menjawab dan jawablah semua soal pada tempat yang telah disediakan. 15. Selama mengerjakan soal gunakanlah kemampuan anda, tidak boleh bekerja sama dan meniru pekerjaan teman. 16. Setelah selesai menjawab soal periksa kembali pekerjaan anda. 1. Perhatikan gambar di bawah, dan lengkapi pertanyaan di bawah ini 69 D 2. A C B a. Nama bangun datar di atas adalalah… b. Sebutkan 3 sifat-sifat bangun datar diatas……….. c. AB = ….. = …… = ….. d. ∠ A = ∠….. dan ∠B = ∠….. 3. Perhatikan gambar di bawah selanjutnya lengkapi pertanyaan ini dengan benar r P r A B d a. Nama bangun datar di atas adalah…… b. P disebut dengan …………..lingkaran c. disebut dengan ........................... lingkaran d. AP = PB disebut dengan .................. lingkaran 4. Gambarlah lingkaran yang diameter lingkarannya 8 cm dan tulis langkah-langkah menggambarnya!! 5. Gambar bangun datar yang mempunyai empat sisi sama panjang dan dua pasang sudut yang berhadapan sama besar!! @@@@@@@@@@@@ selamat bekerja@@@@@@@@@@@@@@@@ 70 Lampiran 49 Kunci Jawaban Kuis - 04 1. a. Nama bangun datar di atas adalalah belah ketupat b. Sebutkan 3 sifat-sifat bangun datar diatas adalah : a) kedua diagonalnya berpotongan tegak lurus dan saling membagi dua sama panjang. b) keempat sisinya sama panjang. c) sisi-sisi yang berhadapan sejajar. d) Mempunyai 4 titik sudut c. AB = BC = CD = AD d. ∠ A = ∠C dan ∠B = ∠D 2. a. Nama bangun datar di atas adalah lingkaran b. P disebut dengan titik pusat lingkaran c. disebut dengan diameter lingkaran d. AP = PB disebut dengan jari-jari lingkaran 3. Diameter = 8cm, berarti r (jari-jari) = 4 cm P A B Langkah-langkahnya: Ukur jangka pada penggaris sepanjang 4 cm Pasang bagian jangka yang tajam pada pusat lingkaran, kemudiam putar jangka sehingga membentuk lingkaran. 4. D A C B 71 Lampiran 50 Skor Perkembangan Kelompok Siklus II Pertemuan IV Kelompok I II III IV V VI VII VIII Absen 15 1 2 16 28 3 17 33 14 12 26 32 19 20 29 30 11 10 23 27 4 9 22 25 5 8 31 24 6 7 18 21 13 Skor Awal 100 70 73 48 100 75 70 37 95 77 70 40 85 80 70 53 85 80 67 57 87 80 67 57 87 80 65 60 83 83 75 67 47 Skor Kuis 100 65 90 90 100 85 100 48 100 90 100 55 100 70 80 100 90 100 70 95 100 70 100 70 95 70 75 75 100 75 80 85 95 Skor Perkembangan 30 10 30 30 30 30 30 20 30 30 30 20 30 10 20 30 10 30 10 30 30 10 30 30 30 10 20 30 30 10 20 30 30 72 Lampiran 57 PRESTASI BELAJAR SISWA SIKLUS II Hari/Tanggal Pertemuan No. No. Induk 1 657 2 : Rabu, 22 Mei 2013 : Lima (5) Nama Siswa Nilai Kriteria I Komang Dirgayana 64 BT 656 I Ketut Agus Adi Pratama 90 T 3 663 A.A Wedana Putra Pemayuni 75 T 4 665 I Made Andra Ari Arta 80 T 5 669 I Putu Ari Danan Jaya 85 T 6 643 Ni Made Ari Marta Dewi 100 T 7 652 Ni Made Ariani 63 BT 8 662 I Kadek Arta Sedana 75 T 9 664 Ayunda Itafatmasari 87 T 10 675 Ni Kadek Citra Utami 90 T 11 672 A.A Gede Diva Yana 70 T 12 646 A.A Gede Dinda Kusuma 90 T 13 660 I Putu Dion Diatmika 62 BT 14 676 A.A Ika Puspita Loka 100 T 15 634 A.A Istri Kusuma Yanti 90 T 16 678 Kadek Dwi Andini 62 BT 17 647 Putu Eka Septiani 95 T 18 601 I Kadek Arik Ananda Kusuma 65 T 19 587 I Wayan Laksmana Putra 95 T 20 680 I Komang Jeri Winanda 90 T 21 653 I Gede Krisna Raditya 80 T 73 No. No. Induk 22 668 23 Nama Siswa Nilai Kriteria I Kadek Krisna Dwipayana 65 T 679 Risky Suharyadi 95 T 24 654 Ni Putu Mas Kartika 95 T 25 641 Muhamad Taufik Ardani 85 T 26 666 Ni Komang Oktaviani 90 T 27 677 Ni Nyoman Rani 65 T 28 642 A.A Tri Saraswati 100 T 29 650 I Wayan Wahyu Sutarmiyasa 80 T 30 659 I Kadek Wahyu Nata 95 T 31 651 Ni Putu Wulandari 90 T 32 661 I Kadek Wika Arnata 70 T 33 667 I Wayan Mardiana 64 BT JUMLAH 2702 Keterangan: T : Tuntas BT : Belum Tuntas Guru Matematika Kelas V SD Negeri 4 Tegallalang Denpasar, 23 Mei 2013 Peneliti, Gusti Ketut Ayu Suartini, S.Pd NIP. 19720421 200501 2010 Ni Wayan Mesni NPM. 09.8.03.51.30.1.5.133939 74 Mengetahui, Kepala SD Negeri 4 Tegallalang Anak Agung Putra Nilawati S.Pd NIP. 19611231 198304 2074 75 Lampiran 59 ANALISIS DATA PRESTASI BELAJAR SISWA SIKLUS II Untuk menghitung nilai rata-rata prestasi belajar siswa (M), ketuntasan belajar siswa (KB), dan daya serap (DS), digunakan rumus: 7. Nilai rata-rata Prestasi Belajar Siswa M= 8. Ketuntasan Belajar Siswa KB = 9. Daya Serap DS = = 81,88% Berdasarkan hasil analisis data prestasi belajar suswa siklus II telah mencapai kriteria optimal yang ditentukan yaitu: nilai rata-rata prestasi belajar siswa 65, Daya serap (DS) 65% dan ketuntasan belajar (KB) Sehingga penelitian dihentikan sampai siklus II. 85%. 76 Lampiran 61 ANALISIS PERSENTASE PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA DARI SIKLUS I KE SIKLUS II 10. Persentase Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Berdasarkan hasil analisis data pada lampiran (33) dan lampiran (59) a. Persentase Peningkatan Nilai Rata-rata kelas (M) Dari siklus I ke siklus II = = = = 26,11% b. Persentase Peningkatan Ketuntasan Belajar (KB) Dari siklus I ke siklus II = = = = 70,59% c. Persentase peningkatan Daya Serap (DS) Dari siklus I ke siklus II = = = 26,11% 77 Lampiran 44 KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN Hari/Tanggal Siklus/pertemuan No 1 2 3 4 5 : Kamis, 16 Mei 2013 : II/Empat (4) Keterlaksanaan pembelajaran Menyampaikan tujuan dan motivasi Menyajikan atau menyampaikan informasi mengorganisasikan siswa dalam kelompok belajar membimbing kelompok bekerja dan belajar evaluasi Deskriptor Skor g. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran kooperatif tipe STAD 1 h. Guru memotivasi siswa dalam belajar j. guru menyajikan poko-pokok materi inti tentang pengertian bangun datar 1 1 k. guru menyajikan pokok-pokok materi inti tentang menggambar bangun datar berdasarkan sifat-sifatnya. l. Guru menjelaskan tentang tugas yang akan diberikan dan cara-cara mengerjakannya. g. guru membimbing siswa dalam membentuk kelompok yang terdiri dari berbagai kemampuan tinggi, sedang dan rendah secara heterogen masingmasing beranggotakan 4 sampai 5 siswa. h. guru membantu siswa agar melakukan transisi secara efisien dalam pembentukan kelompok belajar j. Guru memberikan latihan soal dengan materi pokok k. Guru menyuruh siswa untuk mengerjakan soal-soal bersama teman kelompoknya. l. guru membimbing siswa dalam kelompok belajar g. Salah satu kelompok mempresentasikan hasil kerja kelompok, guru menuliskan temuan baru siswa yang mendukung atau menyimpang dari kesepakatan sementara. h. guru mengevaluasi hasil belajar siswa dengan memberikan pekerjaan rumah dan dikerjakan secara individu. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 78 6 memberikan penghargaan j. membandingkan skor yang diperoleh masing-masing anggota tim dengan skor perolehan sebelumnya k. guru menghitung rata-rata skor tes masing-masing kelompok. l. Guru memberikan penghargaan dengan kriteria tanpa predikat, kelompok baik, hebat dan super. 1 1 0 Observer 1 Tegallalang, 16 Mei 2013 Peneliti Ni Putu Sri Karlina NPM. 09.8.03.51.30.1.5.1347 Ni Wayan Mesni NPM. 09.8.03.51.30.1.5.1339 Guru Matematika Kelas V SD Negeri 4 Tegallalang Observer 2 Gusti Ketut Ayu Suartini, S.Pd NIP. 19720421 200501 2010 79 Lampiran 59 DATA KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN Hari/Tanggal Siklus/pertemuan No 1 2 3 4 5 6 Keterlaksanaan pembelajaran : Kamis, 22 Mei 2013 : II/Lima (5) Deskriptor Skor Menyampaikan tujuan dan motivasi i. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran kooperatif tipe STAD 1 Menyajikan atau menyampaikan informasi j. Guru memotivasi siswa dalam belajar m. guru menyajikan poko-pokok materi inti tentang pengertian bangun datar 1 1 n. guru menyajikan pokok-pokok materi inti tentang menggambar bangun datar berdasarkan sifat-sifatnya. o. Guru menjelaskan tentang tugas yang akan diberikan dan cara-cara mengerjakannya. i. guru membimbing siswa dalam membentuk kelompok yang terdiri dari berbagai kemampuan tinggi, sedang dan rendah secara heterogen masing-masing beranggotakan 4 sampai 5 siswa. j. guru membantu siswa agar melakukan transisi secara efisien dalam pembentukan kelompok belajar m. Guru memberikan latihan soal dengan materi pokok n. Guru menyuruh siswa untuk mengerjakan soal-soal bersama teman kelompoknya. o. guru membimbing siswa dalam kelompok belajar i. Salah satu kelompok mempresentasikan hasil kerja kelompok, guru menuliskan temuan baru siswa yang mendukung atau menyimpang dari kesepakatan sementara. j. guru mengevaluasi hasil belajar siswa dengan memberikan pekerjaan rumah dan dikerjakan secara individu. m. membandingkan skor yang diperoleh masing-masing anggota tim dengan skor perolehan sebelumnya n. guru menghitung rata-rata skor tes masing-masing kelompok. 1 mengorganisasikan siswa dalam kelompok belajar membimbing kelompok bekerja dan belajar evaluasi memberikan penghargaan 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 80 o. Guru memberikan penghargaan dengan kriteria tanpa predikat, kelompok baik, hebat dan super. 1 Observer 1 Tegallalang, 22 Mei 2013 Observer 2 Ni Wayan Mesni NPM. 09.8.03.51.30.1.5.1339 Ni Putu Sri Karlina NPM. 09.8.03.51.30.1.5.1347 81 Lampiran 60 ANALISIS DATA KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS II 2. Analisis Data Keterlaksanaan Siklus II Data keterlaksanaan pembelajaran yang terdiri dari dua kali pertemuan disajikan dalam lampiran 58 dan 59. Jumlah skor keterlaksanaan pembelajaran pada pertemuan keempat sebesar 14, sedangkan jumlah skor keterlaksanaan pembelajaran pada pertemuan kelima adalah 15. d. Presentase keterlaksanaan pembelajaran pada pertemuan ke-empat adalah Presentase keterlaksanaan pembelajaran (KP1) = = = 93,33% e. Presentase keterlaksanaan pembelajaran pada pertemuan ke-lima adalah Presentase keterlaksanaan pembelajaran (KP2) = = = 100% f. Presentase keterlaksanaan pembelajaran siklus I adalah = = = 96,67% Berdasarkan kategori Presentase Keterlaksanaan pembelajaran (KP) pada siklus II adalah 96,67%, tergolong dalam kategori sangat baik. 82 Lampiran 62 Catatan Lapangan Siklus II Observer I Observer II : Gusti Ketut Ayu Suartini, S.Pd : Ni Putu Sri Karlina No. Kendala-kendala 1 Masih ada beberapa siswa yang pasif (diam saja) dalam mengikuti proses pembelajaran, tetapi secara umum aktivitas belajar siswa sudah aktif 2 Secara umum guru sudah bisa mengubah suasana pembelajaran menjadi kondusif dan tidak tegang lagi sehingga siswa sudah merasa senang dalam mengikuti pelajaran matematika di kelas. 3 Siswa yang lebih pintar tidak pelit lagi dalam membagi ilmu pengetahuannya dan membantu pasangan kelompok belajarnya yang mengalami kesulitan selama kegiatan pembelajaran Observer Ni Putu Sri Karlina Gusti Ketut Ayu Suartini Gusti Ketut Ayu Suartini Berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh pada siklus II, maka pembelajaran pada siklus II telah optimal karena memenuhi kriteria pembelajaran yang telah ditetapkan. Oleh karena pembelajaran telah optimal maka penelitian ini dihentikan sampai pada siklus II. Observer 1, Tegallalang, 22 Mei 2013 Observer 2, Gusti Ketut Ayu Suartini, S.Pd NIP. 19720421 200501 2010 Ni Putu Sri Karlina NPM. 09.8.03.51.30.1.5.1347 83 Lampiran 66 DOKUMENTASI PENELITIAN Dokumentasi saat kegiatan pembelajaran 84 Dokumentasi saat mengerjakan kuis