bab i pendahuluan

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Musik adalah sekumpulan nada yang dirangkai menjadi sebuah harmoni
dalam suatu irama dan tempo yang beraturan. Secara khusus, musik diartikan
sebagai ilmu dan seni suara, yaitu berupa bentuk dan sinkronisasi suara-suara
yang membentuk harmoni nada-nada sehingga terdengar estetik (Dewi &
Harjoko, 2010). Musik adalah suatu media untuk mengungkapkan kesenian dan
kreativitas dalam bentuk bunyi atau suara. Perkembangan keragaman musik serta
teknologi menyebabkan bertambahnya file musik dalam bentuk digital. Pada
tahun 2015, jumlah file musik digital yang terdapat pada iTunes Store mencapai
jumlah 25 juta file (www.apple.com/itunes). Masalah yang timbul dari banyaknya
file musik yang beredar adalah para pendengar musik bisa saja memiliki terlalu
banyak file musik dan kesulitan untuk memilih musik yang akan didengar (Lee &
Lee, 2007). Karena masalah tersebut, para pendengar musik membutuhkan sebuah
sistem yang dapat memberikan rekomendasi musik yang cocok didengarkan pada
waktu tertentu.
Rekomendasi musik yang efektif dapat mengurangi usaha pendengar
musik dalam memilih musik yang akan didengar (Lee & Lee, 2007). Saat ini ada
beberapa cara untuk merekomendasikan musik, seperti rekomendasi musik
berdasarkan genre yang sama atau kemiripan audio. Rekomendasi musik
berdasarkan genre, seperti Pop, Rock, atau Classical, dapat memudahkan para
pendengar musik untuk mencari file musik yang memiliki gaya atau ciri tertentu.
Kemiripan audio juga dapat digunakan sebagai dasar rekomendasi musik dengan
menggunakan fitur yang ada di dalam musik, seperti ritme (Dewi & Putri, 2011).
Rekomendasi musik tidak hanya dapat diperoleh berdasarkan genre atau
kemiripan audio saja, karena pilihan musik para pendengar musik bisa berbeda
dalam keadaan lingkungan yang berbeda pula (Lee & Lee, 2007), (Rho et al.,
2009), (Han et al., 2010), (Baltrunas et al., 2011), (Hariri et al., 2012). Pilihan
1
2
musik juga bisa berbeda sesuai dengan mood yang diharapkan oleh pendengar
musik (Rho et al., 2009), (Han et al., 2010), (Chang et al., 2010), (Lee et al.,
2011). Misalnya, pilihan musik para pendengar yang menginginkan mood
gembira saat hujan di sore hari akan berbeda dengan pilihan musik pendengar
yang menginginkan mood sedih saat hujan di sore hari. Pemilihan musik dapat
mempengaruhi mood pendengar, karena musik tidak hanya memiliki makna
verbal, tetapi juga memiliki makna aural (Dewi & Harjoko, 2010). Makna aural
adalah keselarasan bunyi yang dirasakan saat mendengar musik, misalnya saat
pendengar mendengarkan musik Bara Bará Bere Berê milik Michel Teló,
mungkin pendengar tidak paham akan maksud musik tersebut karena tidak
mengerti bahasa yang digunakan sebagai liriknya, namun saat mendengarnya
pendengar dapat merasa bersemangat atau senang.
Penelitian mengenai rekomendasi musik dengan menggunakan konteks
telah dilaksanakan oleh beberapa peneliti, sebuah sistem yang bernama C2_Music,
yang memberikan rekomendasi berupa musik berdasarkan latar belakang
pendengar dan keadaan lingkungan pendengar dengan Case-Based Reasoning
(Lee & Lee, 2007). Hanya saja pada penelitiannya, Lee & Lee (2007) tidak
menggunakan data occasion/kegiatan dan mood/keadaan emosi pendengar untuk
menentukan rekomendasi musik dan tidak menggunakan metode indexing kasus.
Peneliti lainnya, yaitu Han et al (2010) merekomendasikan musik berdasarkan
data konteks menggunakan Emotion State Transition Model (ESTM) dan ContextBased Music Recommendation (COMUS) untuk klasifikasi mood dan penentuan
rekomendasi (Han et al., 2010). Hanya saja, pada penelitian yang dilakukan oleh
Han et al (2010) hanya memakai data konteks dari 30 partisipan dan 120 lagu
sebagai dataset.
Penelitian ini membahas mengenai rekomendasi musik berdasarkan
konteks menggunakan Case-Based Reasoning (CBR) dan Self Organizing Map
(SOM)
yang
digunakan
sebagai
metode
indexing
dalam
CBR.
Fitur
occasion/kegiatan dan mood/keadaan emosi pengguna sistem digunakan pada
penelitian ini untuk meningkatkan akurasi hasil rekomendasi selain menggunakan
fitur yang digunakan Lee & Lee (2007) yaitu part of day, date, weather, region,
3
month, dan weekday seperti. Data untuk case base awal barupa 3700 kasus yang
berasal dari permintaan musik pada stasiun Elkoga Radio Bali yang terdiri dari
lebih dari 100 pendengar. Hasil akhir penelitian ini adalah sebuah aplikasi desktop
yang dapat memberikan penggunanya rekomendasi musik berupa playlist.
Pengguna aplikasi hasil penelitian ini adalah pengguna perorangan yang
membutuhkan rekomendasi musik.
Case based reasoning (CBR) digunakan dalam penelitian ini karena CBR
dapat diterapkan untuk berbagai jenis masalah dan CBR dapat memberikan solusi
dengan menggunakan akumulasi kasus-kasus sebelumnya yang ada pada case
base. Rekomendasi musik untuk konteks tertentu dapat ditentukan berdasarkan
pilihan-pilihan musik yang telah dilakukan sebelumnya, sehingga CBR dapat
digunakan dalam penelitian ini karena dapat memberikan rekomendasi
berdasarkan kasus-kasus permintaan musik yang sudah pernah terjadi.
Keuntungan lain dari CBR adalah CBR dapat belajar terus menerus dengan hanya
menambahkan kasus baru ke dalam case base (Lee & Lee, 2007).
Self Organizing Map digunakan sebagai metode indexing untuk
mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk pencarian kasus pada tahap case
retrieval. Self Organizing Map, dengan model yang stabil dan fleksibel, banyak
dipakai dalam aplikasi berskala besar seperti pada aplikasi financial data analysis,
medical data analysis, time series prediction, medical control dan sebagainya.
Karena arsitektur topologi yang dimiliki, SOM tidak hanya digunakan sebagai
basis untuk ekplorasi interaktif tapi juga digunakan sebagai struktur index pada
database (Dewi & Harjoko, 2010). Pada penelitian ini, penggunaan SOM sebagai
metode indexing diharapkan dapat mengelompokkan dan memberi index pada
kasus-kasus permintaan lagu yang ada pada case base berdasarkan kemiripan
fitur-fitur kasusnya.
1.2
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipapaparkan dapat dirumuskan
masalah yang dikaji dalam penelitian ini, yaitu bagaimana penerapan Case-Based
Reasoning dengan Self Organizing Map sebagai metode indexing untuk
4
memberikan rekomendasi musik, bagaimana pengaruh Self Organizing Map
sebagai metode indexing, serta bagaimana pengaruh mood dan konteks dalam
penentuan rekomendasi.
1.3
Batasan Masalah
Berikut merupakan batasan masalah yang digunakan agar penelitian ini
tetap mengacu pada topik penelitian.
1.
Data permintaan musik yang digunakan sebagai case base berasal dari Elkoga
Radio Bali berupa tanggal permintaan, waktu permintaan, nomor telepon dan
nama pendengar, serta judul musik dan penyanyi yang diminta pada bulan
Januari sampai Agustus 2013.
2.
Konteks yang digunakan dalam penelitian ini adalah mood (keadaan emosi
yang diinginkan oleh pendengar), occasion (kegiatan pendengar), part of day
(bagian hari), date (tanggal), weather (cuaca di daerah tempat pendengar
berada), region (daerah tempat pendegar berada), month (bulan), dan weekday
(hari dalam satu minggu).
3.
Data weather diambil dari data stasiun cuaca di Bali yang telah dipublikasi
pada website Weather Underground (www.wunderground.com).
4.
Data mood untuk case base awal didapatkan melalui proses klasifikasi musik
menggunakan aplikasi Smart Player berdasarkan pola ritme musik.
5.
Input sistem adalah mood yang diinginkan oleh pengguna dan kegiatan atau
peristiwa yang dialami pengguna.
6.
Rekomendasi musik yang diberikan adalah lima musik berbeda berupa
playlist yang sesuai dengan konteks yang diinginkan oleh pendengar.
1.4
Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk membuat rancang bangun sebuah sistem
yang dapat memberikan rekomendasi musik berdasarkan data konteks (mood,
occasion, part of day, date, weather, region, month, dan weekday) menggunakan
Case-Based Reasoning dan Self Organizing Map. Output yang diharapkan adalah
rekomendasi musik yang sesuai dengan konteks yang diinginkan pengguna.
5
1.5
Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah sistem yang
dihasilkan dapat membantu penggunanya memilih musik yang sesuai dengan
konteksnya saat ini, sehingga pengguna dapat menikmati musik yang sesuai
dengan keadanya saat ini. Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan
manfaat bagi peneliti lain yang bergerak dalam bidang ilmu komputer atau bidang
musik.
1.6
Metodologi Penelitian
Langkah-langkah eksperimen yang dilakukan pada penelitian ini adalah
sebagai berikut.
1.
Studi kepustakaan: tahap ini dilakukan dengan membaca, mempelajari, dan
memahami buku teks, jurnal, paper, dan karya ilmiah lainnnya yang terkait
dengan penelitian tentang rekomendasi musik berdasarkan konteks. Topiktopik berkaitan dengan berbagai pendekatan dalam sistem rekomendasi musik
dipelajari sebagai dasar pengetahuan dalam penyelesaian permasalahan
penelitian ini.
2.
Pengumpulan data penelitian: tahap ini dilakukan dengan mengumpulkan
data penelitian berupa data permintaan lagu oleh pendengar radio yang
berasal dari Elkoga Radio Bali, data cuaca yang didapat dari website Weather
Underground, dan data mood musik yang didapat dari SmartPlayer.
3.
Analisis dan rancangan sistem: tahap ini dilakukan dengan menganalisa
terhadap kebutuhan sistem rekomendasi musik sesuai dengan pendekatan
yang digunakan, perancangan dan detail alur proses sistem, dan perancangan
proses pengujian.
4.
Implementasi: tahap ini dilakukan dengan mengimplementasikan sistem
rekomendasi musik berdasar atas rancangan yang telah dibuat pada tahap
sebelumnya. Tahap-tahap dalam case-based reasoning seperti representasi
kasus dan indexing, pencocokan kasus dan retrieval, adaptasi kasus, dan casebase maintenance diimplementasikan hingga mendapatkan hasil. Sistem
beserta
antarmuka
sistem
dibangun
dengan
menggunakan
bahasa
6
pemrograman Java dengan menggunakan software Netbeans. Penyimpanan
data kasus menggunakan MySQL.
5.
Evaluasi dan Perbaikan: pada tahap ini dilakukan evaluasi sistem, serta
memperbaikinya jika terdapat kesalahan yang terjadi.
6.
Pengujian dan analisis hasil: tahap ini meliputi pengujian kualitas dan kinerja
dari sistem rekomendasi musik yang dibangun dengan menghitung nilai
precision, recall, F-Measure, dan waktu yang diperlukan sistem untuk
mencari rekomendasi musik. Analisis hasil dilakukan dengan melakukan
analisis terhadap hasil dan temuan yang didapat dari penelitian yang telah
dilakukan.
7.
Penulisan laporan: pada tahap ini dilakukan penulisan laporan dari hasil
penelitian yang telah dilakukan.
1.7
Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan laporan penelitian ini diorganisasikan ke dalam
tujuh bab yang secara garis besar adalah sebagai berikut.
1.
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini diuraikan secara singkat mengenai latar belakang masalah,
perumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian,
metodologi penelitian, dan sistematika penulisan.
2.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Pada bab ini dibahas penelitian-penelitian yang sudah dilakukan oleh peneliti
lainnya sebagai perbandingan dan acuan untuk penelitian ini.
3.
BAB III LANDASAN TEORI
Pada bab ini diuraikan teori-teori dasar berkaitan dengan penelitian yang
dilakukan sebagai dasar dalam perancangan dan pembangunan sistem
rekomendasi musik berdasarkan konteks menggunakan case-based reasoning
dan self-organizing map.
4.
BAB IV ANALISIS DAN RANCANGAN SISTEM
Pada bab ini diuraikan perancangan sistem dan metode-metode yang
digunakan pada penelitian ini.
7
5.
BAB V IMPLEMENTASI
Pada bab ini dibahas tentang implementasi rancangan algoritma dan
antarmuka yang digunakan pada sistem meliputi pembahasan tiap proses
disertai dengan potongan program dan implementasi antarmuka sistem.
6.
BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini dibahas proses pengujian terhadap sistem rekomendasi yang
dibangun serta pembahasan hasil pengujian. Pengujian yang dilakukan
meliputi perhitungan nilai precision, recall, dan F-Measure.
7.
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bab ini diuraikan kesimpulan dari hasil penelitian serta saran-saran
untuk penelitian lebih lanjut.
Download