PELAKSANAAN PENERAPAN PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP ANAK YATIM PIATU DI PANTI ASUHAN WAHYU YOGA DHARMA KABUPATEN KARANGANYAR Oleh : S.R. Purwani Djati Dosen Fakultas Hukum UNISRI Surakarta ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan penerapan undang-undang perlindungan anak nomor 23 tahun 2002 khususnya mengenai implementasi perlindungan hukum terhadap anak yatim piatu yang berada di panti asuhan Wahyu Yoga Dharma Kabupaten Karanganyar. Metode pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pendekatan Yuridis normative karena penelitian ini hendak mengkaji peraturan hukum yang sudah ada dan melihat berlakunya di dalam masyarakat. Untuk mengumpulkan data primer digunakan metode studi pustaka atau studi dokumen baik bahan hukum primer, sekunder, maupun tersier. Sedangkan untuk tanda sekunder digunakan dengan metode wawancara mendalam atau Indepth interview dengan pimpinan asrama panti asuhan dan anak yatim piatu sebagai responden. Penelitian yang sifatnya diskriptif kualitatif ini dianalisis dengan teknik analisis model interaktif dengan alur tahapan sebagai berikut reduksi data, penyajian data, penyimpulan data, dan verifikasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa panti asuhan Wahyu Yoga Dharma telah melaksanakan perlindungan hokum terhadap anak yatim piatu sesuai undang-undang no. 23 tahun 2002 yang sifatnya perlindungan hokum non yuridis meliputi perlindungan hukum di bidang agama pasal 42-43, dibidang pendidikan pasal 46-54, di bidang kesehatan pasal 44-47 dan bidang social budaya pasal 55-58. Keywords :perlindungan hukum, penerapan undang-undang No. 23 Tahun 2002 ABSTRACT This research was aimed to know implementation of application child protection Act No. 23 Year 2002 which renewed with No. 35 year 2014, particularly the implementation of protection law to orphan which live in Wahyu Yoga Dharma Orphanage, Karanganyar. Research method used in this study was juridical normative approach method, because this research did not review rule law has existed and behold effectuation in society. To gathering primary data used literate method both primary, secondary and tersier. While secondary data was collected by in depth interview with chief of orphanage hostel and orphans as respondent. The study was descriptive qualitative had analized with analysis technique interactive model with workflow stage as follows : induction data, presentation data, storage data, verification as well as final conclusion. The result showed that Wahyu Yoga Dharma Orphanage Karanganyar had implemented protection law to orphans based on Act No. 23 year 2002 jo No. 35 year 2014 which naturally non juridical protection law was concluded : protection law in fields as follows : education (article 48-54), religion (article 42-43), health (article 44-47) and social culture (article 55-58). Keywords : orphan, protection law, implementation EKSPLORASI Volume XXIX No.1 - Agustus Tahun 2016 115 Anak yang tidak mempunyai orang PENDAHULUAN Anak merupakan amanah sekaligus tua berhak memperoleh asuhan oleh karunia Allah SWT yang senantiasa harus Negara atau orang atau lembaga (Pasal 3 dijaga, karena dalam dirinya melekat UU harkat, martabat, dan hak-hak sebagai Kesejahteraan Anak. Berdasarkan data manusia harus dijunjung tinggi. diperoleh gambaran bahwa banyak anak di Dalam perlindungan rangka yang 1979 belum Tentang mendapatkan untuk anak (usia 10 – 14 tahun) harus bekerja; dan 2,7 juta anak (usia 6 – 18 tahun) terlambat, prasarana bagi anak terutama dalam 50 ribu anak hidup dijalanan serta 10 juta menjamin balita menderita busung lapar. (Alimuddin, bertanggung fasilitas, negara Tahun kesejahteraan yang layak, karena 2 juta menyediakan baik Indonesia 4 dan pemerintah anak penyelenggaraan No. jawab sarana pertumbuhan dan perkembangannya secara optimal dan 2014 L 2). terarah. Menurut Pasal 2 UU No. 4 Tahun Memelihara kelangsungan hidup 1979 dijelaskan bahwa hak anak meliputi: anak merupakan tanggung jawab orang Kesejahteraan, perawatan, tua, tidak boleh diabaikan. Pasal 45 UU bimbingan, pelayanan No. 1 Tahun 1974 (UU Perkawinan) mengembangkan menentukan kehidupan sosialnya, pemeliharaan dan bahwa orang tua wajib asuhan, untuk kemampuan memelihara dan mendidik anak-anak yang perlindungan belum dewasa sampai anak-anak yang kandungan maupun sesudah dilahirkan bersangkutan dewasa atau sudah mandiri. maupun sesudah dilahirkan, perlindungan Sedangkan Pasal 9 UU No. 4 Tahun 1979 dari (UU Kesejahteraan Anak) menjelaskan membahayakan bahwa orang tua yang pertama-tama perkembangannya. bertanggung jawab atas baik lingkungan semasa dan hidup dalam yang dapat pertumbuhan dan terwujudnya Sesuai ketentuan pasal 3 UU No. 4 Kesejahteraan anak baik secara rohani, Tahun 1979 bahwa anak yang tidak jasmani maupun sosial. mempunyai orang tua dapat diasuh oleh Menurut Pasal 1 ayat (1) UU No. wali melalui perwalian atau oleh orang tua 23 Tahun 2002 yang dimaksud dengan angkat Anak adalah seseorang yang hukum (adopsi) dan diasuh di panti asuhan oleh berusia 18 tahun, termasuk anak yang swasta maupun pemerintah. masih dalam kandungan. melalui pengangkatan anak Bagi anak yang diasuh di Panti Asuhan, menurut ketentuan pasal 11 UU 116 EKSPLORASI Volume XXIX No.1 - Agustus Tahun 2016 No. 4 Tahun 1979 dijelaskan bahwa usaha KAJIAN PUSTAKA kesejahteraan anak yang dilakukan oleh 1. Konsep Anak dan Anak Asuh pemerintah dan atau masyarakat Anak merupakan generasi dilaksanakan baik di dalam maupun diluar penerus orang tua, masyarakat, bangsa, panti. Pasal 1 ayat (2) UU No. 23 Tahun bahkan umat manusia. Kehidupan anak 2002 Anak secara mutlak membutuhkan perhatian, menjelaskan bahwa perlindungan anak pengamanan dan bimbingan orang adalah segala kegiatan untuk menjamin yang lebih tua, baik orang tua maupun dan melindungi anak dan hak-haknya agar masyarakat. Tentang Perlindungan dapat hidup, tumbuh, berkembang dan Konsep tentang anak baik dari berpartisipasi secara optimal sesuai dengan kacamata para ahli maupun secara harkat dan martabat perlindungan dari yuridis hukum ada kesamaan. Ada kekerasan dan diskriminasi. beberapa konsep tentang anak dapat Selanjutnya didalam pasal 1 ayat dijabarkan sebagai berikut : (10) disebutkan bahwa yang di maksud a. Menurut pasal 1 ayat (2) dengan anak asuh adalah anak yang diasuh UU No. 4 Tahun 1979 oleh Tentang seseorang diberikan atau bimbingan, lembaga untuk pemeliharaan, Kesejahteraan Anak menyebutkan : perawatan, pendidikan dan kesehatan, Anak adalah seorang yang karena mampu belum mencapai umur 21 menjamin tumbuh kembang anak secara tahun dan belum pernah wajar. Sedangkan menurut pasal 37 ayat menikah. orang tuanya tidak (5) UU No. 213 Tahun 2002 dijelaskan b. Menurut Pasal 1 ayat (1) bahwa pengasuhan anak oleh lembaga UU No. 23 Tahun 2002 dapat dilakukan di dalam atau diluar panti Tentang Perlindungan Anak sosial. menjelaskan bahwa anak Berdasarkan latar belakang diatas, adalah seseorang yang penelitian ini bertujuan untuk mengkaji belum berusia 18 tahun pelaksanaan termasuk anak yang masih penerapan perlindungan hukum terhadap anak yatim piatu di Panti Asuhan Wahyu Yoga Dharma Kabupaten Karanganyar. dalam kandungan. c. Menurut Pasal KUH 330 Perdata Tentang Kebelumdewasaan disebutkan bahwa : EKSPLORASI Volume XXIX No.1 - Agustus Tahun 2016 117 Anak yang belum cukup kewajibannya demi perkembangan dan dewasa adalah mereka yang pertumbuhan anak secara wajar baik belum fisik, mental dan sosial. mencapai umur genap 24 tahun dan belum menikah. Konsep tentang Perlindungan Anak dapat kita jumpai dalam pasal 1 d. Menurut Konvensi Hak- ayat (2) UU No. 23 Tahun 2002 yang Hak Anak dijelaskan : berbunyi sebagai Anak adalah setiap orang “Perlindungan Anak adalah segala yang berusia dibawah 18 kegiatan tahun, untuk berikut menjamin : dan kecuali dibawah melindungi anak dan hak-haknya agar Undang-undang yang dapat hidup, tumbuh, berkembang dan berlaku bagi anak, usia berpartisipasi secara optimal sesuai dewasa dicapai lebih awal. dngan harkat Sedangkan mengenai konsep kemanusiaan anak asuh dapat kita jumpai didalam perlindungan pasal 1 ayat (10) UU No. 23 Tahun diskriminasi. 2002 yang berbunyi sebagai berikut : dan martabat serta dari Menurut mendapat kekerasan Maidin dan Gulton Anak asuh adalah anak yang diasuh Perlindungan Anak dibedakan menjadi oleh seseorang atau lembaga untuk 2 diberikan bimbingan, pemeliharaan, bagian : perawatan, pendidikan dan kesehatan, 1. Perlindungan dibidang karena orang tuanya tidak mampu hukum publik dan hukum menjamin perdata. tumbuh kembang anak secara wajar. 2. Perlindungan yang sifatnya non 2. Konsep Perlindungan Anak Istilah “Perlindungan Anak” yuridis meliputi perlindungan dibidang (Child Protection) mengandung arti pendidikan, perlindungan dari kekerasan abuse dan kesehatan dan sosial. eksploitasi. Perlindungan anak Sedangkan secara : agama, umum mengupayakan agar setiap anak tidak Perlindungan Anak menurt UU No. 23 dirugikan haknya. Perlindungan anak Tahun 2002 mencakup : merupakan segala usaha yang dilakukan untuk menciptakan kondisi 1. Perlindungan dibidang Agama (pasal 42 – 43) agar setiap anak dapat melaksanakan 118 EKSPLORASI Volume XXIX No.1 - Agustus Tahun 2016 2. Perlindungan dibidang Kesehatan (pasal 44 – 47) 3. Perlindungan anak yatim piatu di Panti Asuhan. dibidang Pendidikan (pasal 48 – 54) 4. Perlindungan depth interview) dengan Ibu asrama dan dibidang sosial (pasal 55 – 58) Analisis data menggunakan model interaktif dengan alur tahapan sebagai berikut : reduksi data, pengakajian data, penyimpulan 5. Perlindungan pidana (pasal dan verifikasi serta kesimpulan akhir. 77 – 90) HASIL METODE PENELITIAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Lokasi penelitian dilakukan di 1. Diskripsi Panti Asuhan Kabupaten Karanganyar dengan pemikiran Panti Asuhan Wahyu Yoga bahwa Panti Asuhan ini merupakan Panti Dharma ini sudah berdiri sejak tahun Asuhan yang dikelola oleh Dharma Wanita 1987, namun baru mendapat status Kabupaten Karanganyar dibawah Yayasan sebagai Badan Hukum sejak tahun Wahyu Dharma. Penelitian yang sifatnya 2014 diskriptif Pujiastuti ini hendak menggambarkan yaitu dengan Pangesti, Akte SH, Notaris No. 33 keseluruhan hasil penelitian secara utuh Tanggal 10 Oktober 2014, ART No. dan lengkap dengan menggunakan data 7/yay.WD/VI/1987 kualitatif. Terdapat di Kementerian Hukum dan Metode pendekatan digunakan HAM 20 dengan Juni No. 1987. HU dalam penelitian ini adalah berupa metode 0756.50.10.2014 tanggal 13 Oktober pendekatan 2014. Ijin operasionak : 460/25/3.2 Undang-undang (statute approach) yaitu dengan menelaah undangundang yang sudah ada, taggal 29 Desember 2014. kemudian Panti ini dibawah Yayasan mencocokannya didalam pelaksanaannya Wahyu Dharma yang diketuai oleh Ibu apakah sudah diterapkan sesuai dengan Hj. kenyataannya. pimpinan Sri Umiyati, SH, panti adalah sedangkan Ibu Sri Pengumpulan data primer dengan Murniningsih, alamat panti yaitu di studi dokumen baik itu bahan hukum Desa Mendungan Rt. 03/IV, Kelurahan primer, Jongke, sekunder maupun tersier. Kecamatan Karanganyar, Sedangkan pengumpulan data sekunder Kabupaten Karanganyar. Ada 30 anak dengan cara wawancara mendalam (in asuh yang menghuni panti rata-rata EKSPLORASI Volume XXIX No.1 - Agustus Tahun 2016 119 dari keluarga miskin yang berasal dari b. Perlindungan terhadap hak Karanganyar. azasi anak Adapun fasilitas dan sarana c. Perlindungan hukum yang dimiliki antara lain yaitu gedung terhadap semua asrama, ruang tidur, ruang belajar, kepentingan ruang makan, ruang dapur, ruang tamu, berkaitan ruang ibadah, dapur dan toko. kesejahteraan anak. Sedangkan kegiatan yang telah dijadwalkan oleh Panti Asuhan yang dengan Adapun perlindungan hukum yang telah dilaksanakan oleh Panti meliputi : pendidikan agama, pramuka, Asuhan olah raga, senam dan kegiatan sosial Kabupaten Karanganyar, merupakan yang lain antara lain : melayat, menjadi perlindungan hukum yang sifatnya non sinoman, pentas seni, kerja bakti, yuridis meliputi perlindungan hukum berjualan dan sebagainya. dibidang pendidikan, agam, kesehatan, Untuk menjadi penghuni panti asuhan anak harus mengisi blanko pendaftaran terlebih dahulu yang biodata anak. Hukum yang Dharma Pendidikan Pendidikan yang diberikan anak asuh terdiri dari pendidikan formal berupa wajib belajar melalui sekolah umum atau diberikan kepada Anak Asuh Perlindungan Yoga a. Perlindungan Hukum di Bidang pada 2. Perlindungan Wahyu sosial budaya dan perekonomian. ditanda tangani orang tua/ wali disertai hukum kejuruan dari tingkat SD sampai anak Perguruan Tinggi dan pendidikan dimaknai sebagai upaya perlindungan non formal yang berupa kursus hukum terhadap berbagai kebebasan komputer, kursus bahasa inggris dan hak azasi anak (fundamental rights atau kursus menjahit. (protection law) terhadap and freedom of children) serta berbagai Disamping itu diberikan kesejahteraan anak. Berdasarkan hal khusus tersebut dapat diketahui mengenai pertanian dengan menanam jagung, lingkup perlindungan hukum bagi anak kacang mencakup. Kemudian kegiatan pertokoan yang kebebasan anak terhadap kegiatan juga kepentingan yang berhubungan dengan a. Perlindungan 120 anak yang tanah ketrampilan berupa dan kegiatan pisang. menjual sembako dan gas elpiji dan membuka warung HIK. EKSPLORASI Volume XXIX No.1 - Agustus Tahun 2016 Dari data yang penelitian pelajaran agama yang diperoleh di peroleh bahwa anak asuh yang sekolahan dan kegiatan pengajian menempuh serta membaca Al-Qur’an yang pendidikan formal adalah sebagai berikut : diperoleh di asrama panti asuhan. a. SD = 4 orang (perempuan) Ini berarti bahwa Panti b. SMP = 5 orang (pria = 2 orang) Asuhan Wahyu Yoga Dharma telah c. SMA = 1 orang (pria) memberikan perlindungan hukum d. STM = 3 orang (pria) dibidang agama sesuai pasal 42-43 e. SMEA = 13 orang (pria = 1 UU Perlindungan Anak No. 23 orang) (wanita = 12 orang) Tahun 2002 yang menyebutkan f. Perguruan Tingg = 4 orang bahwa setiap anak mendapatkan (wanita) perlindungan Jadi total ada 30 orang anak menurut untuk beribadah agamanya. Baik asuh dengan uraian Pria = 7 orang, pemerintah, masyarakat, orang tua wanita = 23 orang. dan Dari tersebut hasil maka penelitian peneliti dapat menganalisis bahwa Panti Asuhan Wahyu Yoga Dharma Kabupaten menjamin hukum sosial perlindungan wajib anak dalam memeluk agamanya. c. Perlindungan Hukum dibidang Kesehatan Karanganyar telah melaksanakan perlindungan lembaga Di bidang kesehatan oleh dibidang Panti Asuhan diupayakan program pendidikan terhadap anak asuh kebersihan lingkungan dengan cara sesuai melakukan kegiatan yang berupa : Pasal 48-54 UU Perlindungan Anak No. 23 Tahun a. Kerja bakti 2002 yang menjelaskan bahwa baik membersihkan pemerintah dan orang tua wajib lingkungan panti menyelenggarakan dan memberi kesempatan yang seluas-luasnya kepada anak untuk memperoleh pendidikan. b. Menjaga kebersihan diri sendiri c. Berolah raga yang meliputi car free day, b. Perlindungan Hukum di bidang futsal dan sepak bola. d. Bila ada yang sakit agama Pendidikan agama yang segera di periksakan ke diberikan kepada anak asuh berupa dokter atau rumah sakit. EKSPLORASI Volume XXIX No.1 - Agustus Tahun 2016 121 Oleh karena itu sesuai pasal seperti : pengajian akbar 44-47 UU No. 23 Tahun 2002 dan jalan santai. bahwa Panti Asuhan Wahyu Yoga Dharma telah melaksanakan perlindungan hukum kesehatan yaitu Dari hasil penelitian diatas maka dapat peneliti kaji bahwa dibidang sesuai pasal 55-58 UU No. 23 dengan Tahun 20023 bahwa ternyata Panti dan Asuhan Wahyu Yoga Dharma telah upaya melaksanakan perlindungan hukum kesehatan yang komprehensif bagi dibidang sosial kepada anak asuh. anak Dengan menyediakan fasilitas menyelenggarakan asuh memperoleh agar setiap derajat anak kesehatan yang optimal. demikian menyelenggarakan kewajiban pemeliharaan dan perawatan anak terlantar baik d. Perlindungan Hukum dibidang didalam panti asuhan maupun di luar panti asuhan telah dilakukan. Sosial Budaya Dibidang sosial anak asuh dilibatkan dan berpartisipasi dalam PENUTUP kegiatan masyarakat yang meliputi 1. Kesimpulan : Berdasarkan hasil penelitian a. Kematian / Melayat bila ada orang yang meninggal dunia. simpulkan sebagai berikut : 1. Panti AsuhanWahyu Yoga b. Menjadi Sinoman atau Dharma peladen bila ada orang lembaga yang punya hajatan. Yayasan Wahyu Dharma c. Pentas Seni dan Olah yang dikelola oleh Dharma merupakan sosial dibawah Raga bila ada acara 17- Wanita an Karanganyar. Panti Asuhan Agustus (hari kemerdekaan). ini d. Kegiatan Kerja Bakti kampung e. Ikut kegiatan Karang Taruna massal sudah Kabupaten berdiri sejak tahun 1987, namun baru menkadi Badan Hukum dengan Akte Notaris Pujiastuti Pangesti, SH NO. f. Kegiatan-kegiatan 122 yang penulis lakukan dapat kami atau 33 tanggal 10 Oktober 2014 khusus EKSPLORASI Volume XXIX No.1 - Agustus Tahun 2016 ART : No. 07/Jay W.D/VI 2. Perlindungan hukum yang 1987 tgl 20 Juni 1987. Panti diberikan Asuhan ini kepada anak yatim piatu Panti Asuhan terdaftar di Kementerian Yoga Hukum dan HAM dengan perlindungan hukum non No. yuridis AHU- Dharma yang adalah meliputi 07568.50.10.2014, tanggal perlindungan 13 dibidang pendidikan sesuai Oktober 2014. hukum Sedangkan ijin operasional (pasal 48-54), dibidang : agama (pasal 42-43) 460/25/32 tanggal 29 Desember 2014. dibidang kesehatan (pasal Panti ini dibawah pimpinan Ibu 44-47), dibidang sosial Sri budaya (pasal 55-58) UU Murniningsih dan dihuni No. 23 Tahun 2002 Tentang oleh 30 orang anak asuh Perlindungan Anak. dengan rincian : Pria : 7 orang, 2. Saran sedangkan wanitanya Mereka : 23 orang. rata-rata dari keluarga miskin sebanyak = Mengacu direkomendasikan adalah sebagai berikut : 1. Melihat jumlah anak asuh orang dan anak piatu = 2 yang orang. Panti sedang kesimpulan yang ada maka saran yang dapat 22 orang, anak yatim = 6 Mereka pada rata-rata menempuh miskin diharapkan asuhan menambah bisa jumlah anak pendidikan SMEA = 13 asuh yang ada, sehingga orang, STM = 3 orang, banyak anak miskin yang SMA = 1 orang, SMP = 5 bisa ditalang di panti ini. orang, SD 4 orang dan Perguruan Tinggi = 4 2. Diharapkan melalui pemerintah Dharma Wanita orang. Dan mereka rata-rata Kabupaten berasal dari Karanganyar = dapat 26 orang, dari Grobogan = menerapkan 1 orang dan dari Batang = 3 undang Perlindungan Anak orang. melalui EKSPLORASI Volume XXIX No.1 - Agustus Tahun 2016 Karanganyar mengoptimalkan Panti Undang- Asuhan 123 Wahyu Yoga terutama Dharma, dalam memberikan perlindungan hukum yang non yuridis yang meliputi pendidikan, kesehatan agama, dan UU No. 23 Tahun 2002 Perlindungan Anak tentang bidang sosial budaya. DAFTAR PUSTAKA Alimuddin, 2014. Pembuktian Anak Dalam Hukum Acara Peradilan Agama. Bandung : Nuansa Alia Maidin V. Wiratna Sujarweni, 2014. Metodologi Penelitian. Yogyakarta. P.T. Pustaka Baru. Gulton, 2014. Perlindungan Hukum Terhadap Anak. Bandung : PT. Refika Aditama. UU No. 35 Tahun 2014 Amandemen UU No. 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak. UU No. 4 Tahun 1979 Kesejahteraan Anak. Tentang UU. No. 1 Tahun Perkawinan. Tentang 1974 UUD RI Tahun 1945. UU No. 39 Tahun 1999 Tentang Hak Azasi Manusia. MG. Endang Sumiarnidan Candra Halim, 2000. Perlindungan Terhadap Anak Dalam Hukum Keluarga. Universitas Atmajaya Yogyakarta. Moleong Lery J, 1988. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung : Remaja Resdakarya. Nomensen Sinamo, 2009. Metode Penelitian Hukum. Jakarta : PT. Bumi Intitama Sejahtera. Ridwan HR, 2003. Hukum Administrasi Negara. Yogyakarta : UJJ Press. R. Subekti, 2002. Kitab Undang-undang Hukum Perdata. Jakarta : PT. Praduya Paramita. R.A. Koesman, 1998. Susunan Pidana Dalam Negara Sosialis Indonesia. Bandung : Sumur Bandung. Seto Mulyadi, 2003. Anak Bukan Untuk Guru Tetapi Guru Untuk Anak. Yogyakarta : LP3 M UMY. 124 EKSPLORASI Volume XXIX No.1 - Agustus Tahun 2016