ManajemenProyek Diklat Teknis Sistem Industri Departemen Perindustrian ©2010 Materi Pembahasan Konsep Manajemen Proyek Organisasi Proyek Metode Pelaksanaan Proyek Perencanaan dan Pengendalian Proyek Sistem Industri I: Manajemen Proyek KonsepManajemen Proyek Tujuan: Memberikan pemahaman tentang pentingnya peranan Manajemen Proyek Materi Pembahasan Karakteristik Proyek Dinamika Proyek Tujuan Manajemen Proyek Fungsi Manajemen Proyek Faktor Keberhasilan Proyek Sistem Industri I: Manajemen Proyek KarakteristikProye k (1) Keragaman Produk (+) JOB ORDER PRODUKSI MASSA (-) (+) PROYEK PROSES (-) Sistem Industri I: Manajemen Proyek Volume Produksi KarakteristikProye k (2) Proyek industri merupakan kegiatan yang bersifat: ad-hoc, unik dan kompleks. Siklus hidup (project life cycle): Feasibility study Design and engineering Construction (implementation) Operation and maintenance Sistem Industri I: Manajemen Proyek KarakteristikProye k (3) Proyek mengandung ketidakpastian (risiko) baik yang berkaitan dengan waktu penyelesaian, kualitas maupun biaya proyek. 7 Screening & Evaluation 6 Business Analysis 5 For every 7 concepts, one succeeds For every 4 development projects, one becomes a commercial winner !! Development Testing 4 Commercialization 3 2 1 0 0 10 20 Sistem Industri I: Manajemen Proyek 50 60 Percentage Of Project Time 80 100 One Successful Product Dinamika Proyek (1) Do it right at the first time! Untuk dapat mengantisipasi perubahan lingkungan proyek yang sedemikian cepat, diperlukan: Know-how Otoritas dan tanggung jawab Kebijakan ( policy), prosedur dan metode. Sistem Industri I: Manajemen Proyek Dinamika Proyek (2) Pendekatan yang diperlukan: Identifikasi gejala-gejala (symptoms) dan masalah (problems) Analisis faktor-faktor penyebab Formulasi alternatif solusi Evaluasi alternatif Implementasi solusi dan evaluasi Sistem Industri I: Manajemen Proyek Tujuan Manajemen Proyek Merealisasikan tujuan proyek sesuai dengan kualitas, waktu dan biaya yang direncanakan. Untuk memenuhi tujuan proyek ini diperlukan sumberdaya, proses manajemen serta metode dan teknikteknik manajemen. Sumberdaya proyek: Material (Bahan) Mesin/Peralatan Manusia/Tenaga Kerja Metode/Manajemen Informasi/Knowledge Sistem Industri I: Manajemen Proyek Fungsi Manajemen Proyek (1) Interface Management •Internal •External Resources Management •Time •Man Power •Money •Facilities/equipment •Material •Information Sistem Industri I: Manajemen Proyek Planning & Control •Perfomance •Risk Fungsi Manajemen Proyek (2) Cross Functional Integration: MARKETING Inventory Fund Requests R&D ENGINEERING Sales Forecast FINANCE Sistem Industri I: Manajemen Proyek PRODUCTION FaktorKeberhasilan Proyek RESOURCES QUALITY WITHIN GOOD STAKEHOLDERS RELATIONS Sistem Industri I: Manajemen Proyek OrganisasiProyek Tujuan: Memberikan pemahaman tentang organisasi proyek Struktur Organisasi (1) Struktur organisasi biasanya digambarkan dalam bentuk skema (organigram). Organigram menggambarkan kegiatan-kegiatan dan proses yang terjadi pada suatu organisasi. Struktur organisasi secara garis besar memperlihatkan: Pembagian tugas serta tanggung jawab; Hubungan pelaporan, hirarkhi dan rentang kendali; Pengelompokan individu; Hubungan kerja yang memungkinkan terjadinya komunikasi, koordinasi dan integrasi seluruh kegiatan organisasi. Sistem Industri I: Manajemen Proyek Struktur Organisasi (2) Bentuk struktur organisasian proyek: Pengelolaan proyek ditempatkan pada salah satu fungsi dari organisasi induk (organisasi fungsional); Proyek merupakan unit tersendiri (pure project organization). Organisasi matriks (hybrid) Setiap bentuk pengorganisasian mempunyai kelebihan dan kekurangan. Sistem Industri I: Manajemen Proyek Struktur Organisasi (3) Organigram Struktur Fungsional Sistem Industri I: Manajemen Proyek Struktur Organisasi (4) Organigram Struktur Proyek Murni Sistem Industri I: Manajemen Proyek Struktur Organisasi (5) Direktur Utama Bagian Keuangan Bagian Pemasaran Bagian Produksi Proyek A Proyek B Proyek C Struktur Organisasi Matriks Sistem Industri I: Manajemen Proyek Bagian HRD Bagian Litbang Pembentukan Tim Proyek (1) Pembentukan tim proyek merupakan kegiatan yang tidak mudah karena tim ini akan menghadapi lingkungan proyek yang selalu berbeda dan unik. Seorang pimpinan proyek (project manager) tidak saja harus andal dalam menangani masalah teknis dan manajerial tetapi juga harus mampu menciptakan hubungan kerja yang produktif (human relationship). Peran utama pimpinan proyek adalah sebagai integrator kegiatan-kegiatan proyek. Sistem Industri I: Manajemen Proyek Pembentukan Tim Proyek (2) Masalah utama yang dihadapi pimpinan proyek: Apa yang harus dikerjakan (what needs to be done?) Kapan kegiatan harus dilaksanakan (when must it be done?) Bagaimana kebutuhan sumberdaya dapat dipenuhi (how are the resources required to do the job going to be obtained?). Tugas pokok dan fungsi pimpinan proyek adalah merealisasikan tujuan proyek melalui proses-proses planning, organizing, actuating/implementing/directing, and controlling. Sistem Industri I: Manajemen Proyek Pembentukan Tim Proyek (3) Tanggung jawab pimpinan proyek mencakup: Tanggung jawab terhadap organisasi induk ( parent organization): Efisiensi sumberdaya Efektivitas komunikasi (timely and accurate project communications) Pengelolaan risiko proyek (careful, competent management of the project in order to protect the firm from high risk) Pelaporan (accurate reporting of project status with regard to budget and schedule) Tanggung jawab terhadap client: Menyelesaikan konflik antar pihak-pihak (resolve conflict among interested parties) Mengendalikan kinerja, anggaran, dan jadwal Tanggung jawab terhadap anggota tim proyek (project team members): Fairness, respect, honesty Concern for members’ future after project Sistem Industri I: Manajemen Proyek Pembentukan Tim Proyek (6) Pimpinan proyek perlu memotivasi dan menanamkan nilai-nilai (values) kepada setiap anggota tim bahwa: Bekerja sebagai tim adalah kunci keberhasilan Esprit de corps diperlukan untuk menjamin keberhasilan Konflik bukan untuk dihindari tetapi untuk diselesaikan Komunikasi adalah faktor penting dalam bekerja sama Keberhasilan harus mendapatkan penghargaan. Sistem Industri I: Manajemen Proyek Pembentukan Tim Proyek (4) Kompetensi Teknikal dan Managerial Tinggi Rendah Kepemimpinan Rendah Tinggi Profil Kompetensi Manager Proyek Sistem Industri I: Manajemen Proyek Pembentukan Tim Proyek (2) Pimpinan proyek perlu mengarahkan, memotivasi dan menanamkan nilai-nilai (values) kepada setiap anggota tim bahwa: Bekerja sebagai tim adalah kunci keberhasilan Esprit de corps diperlukan untuk menjamin keberhasilan Konflik bukan untuk dihindari tetapi untuk diselesaikan Komunikasi adalah faktor penting dalam bekerja sama Keberhasilan harus mendapatkan penghargaan. Sistem Industri I: Manajemen Proyek Pembentukan Tim Proyek (3) Kompetensi Teknikal dan Managerial Tinggi Rendah Rendah Kepemimpinan dan human Tinggi relation Profil Kompetensi Pimpinan Proyek Sistem Industri I: Manajemen Proyek MetodePelaksanaan Proyek Tujuan: Memberikan pemahaman tentang metode-metode pelaksanaan proyek Pemilihan Metode Pelaksanaan (1) Bagaimana proyek akan dilaksanakan? Perlu dipertimbangkan faktor-faktor berikut: Tingkat kepentingan/urgensi proyek Kompleksitas dan kebaruan proyek Faktor lingkungan Setiap metode pelaksanaan mempunyai implikasi sebagai berikut: Pihak yang terlibat (participant) Jumlah dan jenis kontrak Kriteria pemilihan participant Jenis penawaran Sistem Industri I: Manajemen Proyek Pemilihan Metode Pelaksanaan (2) Kriteria pemilihan participant: Pengalaman dalam melaksanakan proyek (past works) Referensi Kompetensi tenaga ahli Beban kerja (work load) Kemampuan keuangan Harga penawaran dan rencana manajemen Jenis penawaran: Penunjukan langsung Penawaran terbatas Penawaran terbuka Sistem Industri I: Manajemen Proyek Pola Pelaksanaan Proyek (1) (b) Project Management (a) Tradisional Pemilik Pemilik Konsultan Perencana Konsultan Perencana PM Kontraktor (c) Turnkey Kontraktor Spesialis Pemilik Adm. Proyek Kontraktor Utama Sistem Industri I: Manajemen Proyek Pola Pelaksanaan Proyek (2) Aspek Tradisional Project Management Turnkey 1. Manajemen Pengelolaan Sederhana Kompleks Administratif Kontrak Pemisahan design dan construction Multi (paket) Tunggal (Single Contract) Konflik Sedang Tinggi Minimum 2. Waktu Relatif lebih lama Fast Track Fast Track 3. Biaya Proyek Sedang Minimum Lebih Tinggi 4. Resiko Sedang Lebih Besar Minimum Sistem Industri I: Manajemen Proyek Perencanaan dan Pengendalian Proyek Tujuan: Memberikan dasar-dasar pengetahuan untuk melakukan perencanaan dan pengendalian proyek Siklus Perencanaan dan Pengendalian Proyek Work Description and Instruction • Statement of work • Work Breakdown Structure • Specifications Network Planning Master/Detailed Schedule PERT/CPM Goal GOALS: System level Company level System Reports SYSTEM REPORTS: Time Cost Quality Sistem Industri I: Manajemen Proyek Monitoring and Evaluation Budgets Rp Time/Cost/Quality Time Perencanaan Proyek (1) Proses perencanaan proyek berkaitan dengan penentuan tujuan dan menjabarkannya dalam bentuk kegiatan-kegiatan yang diperlukan. Lingkup perencanaan proyek mencakup: Tujuan proyek Ruang lingkup proyek Metode dan organisasi pelaksanaan Spesifikasi Jadwal pelaksanaan Anggaran biaya Faktor risiko dan kendala Sistem Industri I: Manajemen Proyek Perencanaan Proyek (2) Metode dan teknik-teknik perencanaan proyek: Work Breakdown Structure (WBS) Bar Chart (Gantt Chart) Kurva S (S-Curve) Task Relationship Matrix (TRM) Network Planning (CPM dan PERT) Alokasi Sumberdaya (resources allocation) dan lain-lain Sistem Industri I: Manajemen Proyek Perencanaan Proyek (3) Work Breakdown Structure (WBS): Pabrik Gula Unit Pabrik Perkebunan Design Kebun bibit Bidding & tender Kebun produksi Construction Trial run Organisasi& Manajemen Project Mgmt Org. Design Staffing & recruitment Irigasi Alat transportasi Mesin & peralatan pertanian Sistem Industri I: Manajemen Proyek Training System development Perencanaan Proyek (4) Bar Chart (Gantt Chart) dan Kurva S Prestasi 100% G F 75% E 50% D C 25% B A 0 Sistem Industri I: Manajemen Proyek Waktu Perencanaan Proyek (5) Task Relationship Matrix LEGEND General management responsibility Specialized responsibility Must be consulted May be consulted Must be notified Must approved RAW MATERIAL PROCUREMENT Prepare Bill Of Materials Contact Vendors Visit Vendors Prepare Purchase Orders Authorize Expenditures Place Purchase Orders Inspect Raw Materials Quality Control Testing Update Inventory File Prepare Inventory Report Withdraw Material Sistem Industri I: Manajemen Proyek Perencanaan Proyek (6) Penjadwalan Proyek (Network Planning) No. 1. 2. 3. Metode Bar Chart (Gantt Chart) Kelebihan dan Kekurangan Tidak dapat memprediksi keterlambatan proyek Babakan Proyek (Milestone) Hanya Mempertimbangkan peristiwa ( event) yang penting Network Planning - Sistem Industri I: Manajemen Proyek Perencanaan Proyek (7) Metode Lintasan Kritis (Critical Path Method) DESCRIPTION START ACTIVITY EVENT TIME EARLIEST LATEST ES LS FINISH EF LF OCCURERENCE TE TL Sistem Industri I: Manajemen Proyek Perencanaan Proyek (8) Latihan 1: Buatlah network kegiatan yang diperlukan untuk memperoleh bangun susunan balok seperti di bawah ini. A2 C B1 A1 Sistem Industri I: Manajemen Proyek B2 Perencanaan Proyek (9) Latihan 2: Buatlah network dari proyek di bawah ini. No. Kode Kegiatan Ketergantungan 1 A - 2 B - 3 C - 4 D B 5 E A,D 6 F B 7 G C Sistem Industri I: Manajemen Proyek Perencanaan Proyek (10) Latihan 3: Buatlah network dari proyek di bawah ini. No. Kode Kegiatan Ketergantungan 1 A - 2 B - 3 C - 4 D B 5 E A,B 6 F C 7 G D Sistem Industri I: Manajemen Proyek Perencanaan Proyek (11) Latihan 4: Buatlah network dari proyek di bawah ini. No. Kode Kegiatan Ketergantungan 1 A - 2 B - 3 C - 4 D C 5 E B,C 6 F A,B,C 7 G E Sistem Industri I: Manajemen Proyek Perencanaan Proyek (12) Latihan 5: Buatlah network dari proyek di bawah ini dan tentukan waktu penyelesaian proyeknya. No. Kode Kegiatan Ketergantungan Waktu (Bulan) 1 A - 2 2 B - 2 3 C - 1 4 D A 4 5 E B 3 6 F B 6 7 G C 3 8 H E 3 9 I F,G 4 10 J H,K 2 11 K D 1 Sistem Industri I: Manajemen Proyek Perencanaan Proyek (13) Alokasi Sumberdaya: Optimisasi keterbatasan ketersediaan sumberdaya Perataan penggunaan sumberdaya (resources leveling) Percepatan waktu penyelesaian proyek (time and cost trade-off) Sistem Industri I: Manajemen Proyek Perencanaan Proyek (14) Latihan 6: Buatlah alokasi sumberdaya jika diketahui kebutuhan sumberdaya setiap kegiatan dari latihan 5 sebagai berikut: No. Kode Kegiatan Kebutuhan Sumberdaya (unit) 1 A 3 2 B 6 3 C 4 4 D 1 5 E 1 6 F 4 7 G 5 8 H 2 9 I 4 10 J 1 11 K 4 Sistem Industri I: Manajemen Proyek Perencanaan Proyek (15) ACT. SCHEDULED START ES EF TF DURA TION RES REQ’ MENT FINISH A 0 2 3 2 3 0 2 0 2 6 C 0 1 4 1 D 2 6 3 4 2 5 2 2 8 0 6 4 G 1 4 4 3 5 H 5 8 2 3 2 8 12 0 4 4 J 8 10 2 2 1 K 6 7 3 1 4 B 0 2 E F I 2 8 8 12 3 TOTAL RESOUCES REQUIREMENT CUMULATIVE RESOURCES REQUIREMENT (units) CUMULATIVE RESOURCES REQUIREMENT (%) Sistem Industri I: Manajemen Proyek TIME 1 2 3 4 5 6 7 8 13 14 11 11 6 7 10 6 38 49 55 62 72 78 39,6 51 57,3 64,6 9 10 5 5 11 12 4 1 1 13 27 13,5 28,1 75 83 88 4 4 92 96 81,2 86,4 91,6 95,8 100 Pelaksanaan dan Pengendalian Proyek (1) Proses Pengendalian: Yes Plan (STANDARDS) Execution Evaluation ? No Corrective Actions Sistem Industri I: Manajemen Proyek Pelaksanaan dan Pengendalian Proyek (2) Tindakan Korektif: Lingkup kegiatan (scope of work) Spesifikasi Waktu penyelesaian (project completion time) Anggaran Biaya Untuk setiap jenis tindakan korektif di atas diperlukan mekanisme pengendalian dalam bentuk sistem dan prosedur (SOP). Pada sistem dan prosedur ini diperlihatkan: Pihak-pihak yang terlibat Bentuk keterlibatan (kegiatan yang dilakukan) Mekanisme dan kriteria pengambilan keputusan Sistem Industri I: Manajemen Proyek Latihan 7 No. Uraian Kegiatan Kode Durasi (Bulan) 1. Feasibility Study A 3 2. Site Survey B 1 3. Pembebasan tanah C 4 4. Soil test D 1 5. Perencanaan pekerjaan sipil dan bangunan E 3 6. Perizinan bangunan F 1 7. Tender dan kontrak pekerjaan sipil dan bangunan G 1 8. Pembangunan bangunan kantor dan fasilitas kesejahteraan H 10 9. Pembangunan bangunan pabrik I 8 10. Instalasi listrik dan air J 3 11. Finishing kompleks K 2 12. Pengadaan alat-alat perkantoran L 1 13. Perencanaan fasilitas produksi M 4 14. Tender dan kontrak fasilitas produksi N 1 15. Pengadaan mesin-mesin dan peralatan produksi O 4 16. Instalasi mesin-mesin dan peralatan produksi P 3 17. Pengadaan alat transportasi produksi Q 1 18. Penerimaan karyawan R 2 19. Pelatihan karyawan S 4 20. Produksi percobaan T 1 21. Commissioning U 1 22. Persiapan peresmian dan serah terima V 1 Sistem Industri I: Manajemen Proyek Sistem Industri I: Manajemen Proyek Network Planning TerminologiNetwork (1) Aktivitas (Activity) – Sebuah atau sekumpulan task yang diperlukan oleh proyek, menggunakan sumber-sumber, dan memerlukan waktu untuk menyelesaikannya Kejadian (Event) – Hasil dari penyelesaian satu atau lebih aktivitas. Sebuah kondisi/status akhir yang teridentifikasi yang terjadi pada suatu waktu tertentu. Event tidak menggunakan sumber-sumber Jaringan (Network) – kombinasi dari semua aktivitas dan event yang mendefinisikan proyek dan hubungan prioritas (precedence) antara aktivitas Lintasan (Path) – Rangkaian aktivitas-aktivitas yang berhubungan (disebut intermediate event) antara dua event dalam sebuah network 54 TerminologiNetwork (2) Kritis (Critical) – Aktivitas, event, atau lintasan yang bila tertunda akan menunda waktu penyelesaian proyek. Lintasan kritis sebuah proyek diartikan sebagai urutan aktivitas-aktivitas kritis yang menghubungkan start event proyek dengan finish eventnya. Merge Activity – Sebuah aktivitas yang memiliki lebih dari satu aktivitas yang mendahuluinya (memiliki lebih dari satu panah kebergantungan yang mengalir ke aktivitas ini) Burst Activity – Aktivitas yang memiliki lebih dari satu aktivitas mengikutinya (lebih dari satu panah kebergantungan yang mengalir keluar dari aktivitas ini) Aktivitas Paralel (Parallel Activity) – Aktivitas-aktivitas yang dapat terjadi pada saat yang sama 55 TerminologiNetwork (3) Sebuah aktivitas dapat memiliki kondisi: √ Memiliki aktivitas yang mengikuti setelahnya tetapi tidak memiliki aktivitas yang mendahuluinya – awal sebuah network √ Memiliki aktivitas yang mendahului tetapi tidak ada yang mengikuti setelahnya – akhir sebuah network √ Memiliki aktivitas yang mendahului (predecessor) dan yang mengikuti setelahnya (successor) – di tengah tengah network Hubungan antara aktivitas bergantung pada hubungan teknologis yang dinyatakan dalam action plan 56 NetworkTerminology (4) Activity-on-Arrow (AOA) network: anak panah menyatakan aktivitas, node menyatakan event Activity-on-Node (AON) network: node menyatakan aktivitas sedangkan anak panah menyatakan hubungan Pemilihan antara AOA dan AON tergantung pada preferensi pribadi 57 Activity on Arrow(1) Activity Event Install software 79 Start Continue 80 Finish 58 Activity on Arrow(2) 1 A Application approval 2 B Construction plans 4 C Traffic study D Service availability check 3 5 59 Activity on Arrow(3) 60 Activity on Node J, K, & L can all begin at the same time, if you wish (they need not occur simultaneously) J A B C K A is preceded by nothing B is preceded by A C is preceded by B L (A) M (C) but All (J, K, L) must be completed before M can begin Y Y and Z are preceded by X X Z Z Y and Z can begin at the same time, if you wish Y AA AA is preceded by X and Y Z is preceded by X and Y X (B) (D) 61 Activity on Node(2) 62 Latihanmembuat network Gambarkan diagram network dari proyek berikut ini: Activity Predecessor Activity Predecessor A None A - B None B - C A C A D A D A,B E B E A,B F B F C G C,D,E,F G D,F H E,G Roll up Network Plan Level 1 - Milestone Plan A B C D E F Level 2 - Plans Level 3 - Plans WP-1 WP-4 WP-3 WP-2 64 DasarPerhitungan untuk Scheduling(1) Computation Nomenclature: Dij = Duration time for activity (i-j) Ei = Earliest occurrence time for event i Li = Latest allowable occurrence time for event I ESij = Earliest start time for activity (i-j) EFij = Earliest finish for activity (i-j) LSij = Latest allowable start time for activity (i-j) LFij = Latest allowable finish time for activity (i-j) Sij = Total slack or float time for activity (i-j) FSij = Free slack (or float) time for activity (i-j) Ts = Scheduled time for the completion of a project or the occurrence of certain key events in a project 65 DasarPerhitungan untuk Scheduling(2) Forward Pass Computation Rule 1: event paling awal diasumsikan terjadi pada E1 = 0 Rule 2: Semua aktivitas diasumsikan dimulai sesegera mungkin, yaitu segera setelah aktivitas predecessor telah selesai ESij = Maximum of EF of preceding activities Rule 3: early finish time dari aktivitas adalah jumlah dari early start time nya ditambah perkiraan activity duration EFij = ESij + Dij 66 DasarPerhitungan untuk Scheduling(3) Backward Pass Computation Rule 1: Waktu penyelesaian paling lambat untuk aktivitas terakhir ditetapkan, Ts, atau sama dengan waktu waktu tercepat yang dihitung berdasar perhitungan forward pass. Lt=Ts or Et Rule 2: Waktu penyelesaian paling lambat untuk suatu aktivitas (i-j) sama dengan is yang terkecil di antara waktu paling lambat dimulainya aktivitas yang mengikuti (successor). LFij = Minimum of LS of succeeding activities Rule 3: Waktu mulai paling lambat yang dibolehkan untuk suatu aktivitas (i-j) adalah sama dengan waktu penyelesaian paling lambat dikurangi perkiraan duration time LSij = LFij - Dij 67 DasarPerhitungan untuk Scheduling(4) Total (Activity) Slack Total slack aktivitas adalah sama dengan selisih antara waktu paling lambat dan waktu paling cepat untuk memulai sebuah aktivitas atau selisih waktu paling lambat dan paling cepat untuk menyelesaikannya. Untuk aktivitas (i-j), total slack: Sij = LSij – ESij or LFij – Efij Total slack menyatakan keterlambatan maksimum yang boleh terjadi untuk aktivitas yang tidak kritis tanpa menunda waktu penyelesaian proyek. Bila slack ini telah digunakan, aktivitas non-kritits akan menjadi kritis dan penundaan akan menyebabkan waktu penyelesaian proyek tertunda juga. (Activity) Free Slack Adalah sama dengan waktu tercepat dari aktivitas sesudahnya (successor) dikurangi dengan waktu tercepat untuk menyelesaikan aktivitas yang sedang ditelaah. FSij = ESjk - EFij Free slack adalah jumlah keterlambatan yang diperbolehkan untuk sebuah aktivitas tanpa mempengaruhi waktu start dari kegiatan berikutnya (successor) 68 GanttChart Dikembangkan oleh Henry L. Gantt Memperlihatkan kemajuan aktual dan yang direncanakan dari proyek (setiap aktivitas) Merupakan metoda yang mudah dibaca dan dimengerti untuk memperlihatkan status saat ini Kelebihan: Mudah dimengerti Memberikan sebuah gambar tentang status terkini dari sebuah proyek Kelemahan: Sulit diikuti untuk proyek yang kompleks dan besar Hubungan kebergantungan tidak dapat ditentukan 69 GanttChart yang dihasilkanMS Project 70 LatihanScheduling(1) Berikut ini adalah sebuah proyek untuk pusat kegiatan bisnis (business center ) yang akan dibangun. Dengan informasi seperti berikut ini, buatlah diagram network dan jadwal dari proyek ini: Pembangunan Business Center Activity Description Preceeding Act Duration A Persetujuan Manajemen Tidak ada 5 B Rencana Konstruksi A 15 C Kajian Traffic A 10 D Kajian Jenis Layanan A 5 E Laporan staf B,C 15 F Memperoleh ijin komite B,C,D 10 G Menunggu konstruksi (oleh kontraktor) F 170 H Mengisi interior E, G 35 Earliest start Slack = LS - ES ES d Slack Task Code LS Latest Start = LF - d Earliest Finish Duration EF LF Latest Finish = ES + d B E A H C F D G