BAB I - Widyatama Repository

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang Penelitian
Dalam era globalisasi sekarang ini terdapat kondisi ketidakstabilan dalam
perekonomian yang dialami beberapa negara-negara berkembang terutama
Indonesia. Ditandai dari adanya krisis moneter yang hingga saat ini belum dapat
teratasi. Dari kondisi yang dialami ini menuntut kemampuan bangsa Indonesia
untuk lebih meningkatkan produktivitas nasional demi memperbaiki krisis
tersebut. Salah satu dampak terbesar yang dirasakan akibat krisis moneter adalah
perusahaan-perusahaan yang berdiri di Indonesia, contohnya banyak perusahaan
yang harus ditutup karena tidak bisa bertahan. Krisis moneter sangat
mempengaruhi jalannya suatu perusahaan. Untuk itu perusahaan dituntut untuk
bisa
tetap bertahan, hal ini tergantung dari bagaimana faktor penting dari
perusahaan itu sendiri bisa membuat perusahaan tetap berdiri.
Faktor penting dalam perusahaan adalah manusia. Manusia merupakan
sumber daya yang berbeda dengan faktor produksi lainnya, karena manusia
mempunyai pikiran, perasaan, status, keinginan dan latar belakang yang berbeda.
Sangat jelas bahwa setiap perusahaan yang berhasil tidak terlepas dari kualitas
Sumber Daya Manusia yang menunjang.
Perusahaan bisa mencapai tujuan yang optimal, harus ditunjang dengan
kinerja karyawan yang baik dan bisa menghasilkan suatu prestasi. Sebagai aset
penting perusahaaan, manusia atau karyawan dalam pengelolaannya tidak luput
dari peran pemimpin (leader). Pemimpin harus bisa mengarahkan dan memotivasi
kelompok manusia atau karyawan dalam melaksanakan aktivitas organisasi dalam
pencapaian tujuan perusahaan yang optimal. Untuk mencapai tujuan tersebut
dituntut adanya bentuk kepemimpinan yang tepat dalam suatu perusahaan
Pada dasarnya peran kepemimpinan di dalam suatu organisasi atau
perusahaan dalam hubungannya dengan karyawan adalah untuk menciptakan
hubungan kerja yang harmonis antara atasan dan bawahan di dalam mengarahkan
2
bawahanya dalam pencapaian tujuan perusahaan yang akan sangat menentukan
arah kemajuan perusahaan. Pola yang terbentuk pada hubungan kerja sangat
dipengaruhi oleh cara seorang pemimpin dalam mengelola perusahaan tersebut
menuju arah yang telah ditetapkan.
Keberhasilan atau kegagalan suatu organisasi atau perusahaan ditentukan
oleh kemampuan dan keluwesan kepemimpinan dalam mengelola sumber daya
yang ada pada organisasi. Karyawan akan bekerja secara optimal apabila melalui
pekerjaan yang dilakukannya bisa memenuhi kebutuhan hidupnya, artinya
perusahaan
benar-benar
harus
bisa
memperhatikan
tingkat
kebutuhan
karyawannya.
Salah satu perusahaan yang akan diteliti oleh penulis adalah PT.
GRANESIA. Perusahaan ini merupakan anak perusahaan dari PT. Pikiran Rakyat
Group, yang bergerak di bidang percetakan serta memiliki karyawan sejumlah 100
orang dengan proporsi karyawan tetap 98 orang dan 2 orang tenaga outsorching.
Perusahaan ini mempunyai standar operasionalisasi sendiri walaupun berada
dibwah naungan PT. Pikiran Rakyat Group sehingga kebijakan-kebijakan yang
diambil pun tidak tergantung pada PT. Pikiran Rakyat Group, termasuk pada
kebijakan-kebijakan pemimpin yang berlaku pada karyawannya. Dan kebijakankebijakan tersebut mampu mempengaruhi motivasi terhadap karyawan-karyawan
perusahaan karena keharmonisan hubungan kerja dapat tercipta apabila karyawan
mau dan merasa senang bekerja di bawah pimpinan yang bisa memberikan
motivasi atau dorongan yang baik kepada mereka. Dengan bisa memberikan dan
memenuhi kebutuhan karyawan tersebut maka dapat menjadi suatu pendorong
motivasi kerja karyawan agar bisa bekerja lebih baik.Melihat betapa pentingnya
peran seorang pemimpin seperti yang diuraikan diatas, maka pemimpin harus bisa
menciptakan bawahannya agar lebih produktif dan tujuan perusahaan tercapai
secara efektif dan efisien.
Dari uraian diatas maka dapat dikatakan bahwa
agar
tercapainya tujuan
perusahaan, diperlukan kinerja yang tinggi dari keseluruhan pegawai atau sumber
daya manusia yang ada di dalamnya, sementara untuk meningkatkan kinerja
3
pegawai sangat dipengaruhi oleh kepemimpinan dan motivasi kerja yang dimiliki
oleh para pegawai tersebut. Mengacu pada uraian tersebut maka penulis
mengangkat judul penelitian mengenai: “PENGARUH
KEPEMIMPINAN
TERHADAP MOTIVASI KERJA KARYAWAN PADA PT.GRANESIA”
1.2
Identifikasi Masalah
Pada umumnya perusahaan menginginkan setiap karyawannya memiliki
motivasi kerja yang tinggi, sehingga perusahaan dapat dengan mudah mencapai
tujuannya. Untuk mencapai prestasi kerja karyawan, perusahaan mengalami
kesulitan untuk menentukan cara yang paling efektif dalam peningkatannya.
Salah satu cara untuk memotivasi karyawan perusahaan yaitu dengan menerapkan
kepemimpinan yang baik. Kepemimpinan ini sangat penting peranannya untuk
memotivasi kerja karyawan yang akan menghasilkan prestasi kerja karyawan.
Berdasarkan pada latar belakang penelitian yang telah diuraikan di atas maka
mengidentifikasikan permasalahan di atas sebagai berikut :
1. Bagaimana kepemimpinan efektif yang dilakukan pada PT.GRANESIA
menurut persepsi karyawan?
2. Bagaimana tingkat motivasi kerja karyawan pada PT.GRANESIA menurut
persepsi karyawan?
3. Seberapa besar pengaruh kepemimpinan terhadap motivasi kerja karyawan
pada PT.GRANESIA menurut persepsi karyawan?
1.3
Maksud dan Tujuan Penelitian
Maksud dan tujuan penelitian adalah untuk mengetahui seberapa besar
pengaruh kepemimpinan terhadap motivasi kerja karyawan pada PT.GRANESIA.
Adapun tujuan penelitian adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui kepemimpinan pada PT.GRANESIA.
2. Untuk mengetahui motivasi kerja karyawan pada PT.GRANESIA.
3. Untuk mengetahui besarnya pengaruh kepemimpinan terhadap motivasi
kerja karyawan pada PT.GRANESIA.
4
1.4
Kegunaan Penelitian
Kegunaan yang diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Kegunaan Akademis
Bagi Perguruan Tinggi dan Lingkungan Akademik, penelitian ini dapat
bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan aplikasinya di bidang
Perilaku Keorganisasian khususnya mengenai teori gaya kepemimpinan dan
teori motivasi.
Bagi Peneliti, sebagai sarana memperdalam pengetahuan dan menambah
wawasan di bidang Perilaku Keorganisasian khususnya pada topik penelitian
yang diteliti sehingga dapat dipahami bagaimana aplikasi teori dan literatur
yang ada terhadap praktik yang sesungguhnya.
2. Kegunaan Praktisi
Bagi pihak perusahaan, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai
masukan dalam mengelola kebijakan perusahaan dalam menangani sumber
daya manusia khususnya mengenai gaya kepemimpinan yang diterapkan pada
motivasi kerja karyawan. Indikasi yang dapat diungkapkan dari hasil
penelitian ini dapat membantu pihak perusahaan dalam mengatasi masalah
yang berhubungan dengan topik penelitian penulis.
1.5
Kerangka Pemikiran dan Hipotesis
Dalam suatu organisasi atau perusahaan, sumber daya manusia menjadi
peranan yang sangat penting dalam usahanya untuk mencapai tujuan perusahaan,
akan tetapi semuanya itu tidak akan berjalan lancar, seringkali perusahaan
mengalami masalah menyangkut sumber daya manusia yang diantaranya tentang
rendahnya motivasi kerja karyawan. Salah satu faktor penyebab dari rendahnya
motivasi kerja karyawan diakibatkan oleh kurang tepatnya penerapan gaya
kepemimpinan dari seorang pemimpin.
Berbagai definisi kepemimpinan dikemukakan oleh para ahli.
Menurut B.H Raven yang dikutip oleh Susilo Supardo (2006:4) dalam bukunya
“Kepemimpinan Dasar-dasar dan Pengembangannya”, menyatakan bahwa:
5
“Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi antara seorang
pemimpin dan pengikutnya untuk mencapai tujuan kelompok,
organisasi, dan masyarakat”.
Sedangkan menurut Howard H. Hoyt dalam bukunya “Aspect of Modern
Public Administration” yang dikutip oleh Kartono (2008:57) dalam bukunya
“Pemimpin dan Kepemimpinan”, menyatakan bahwa :
“Kepemimpinan adalah seni untuk mempengaruhi tingkah laku
manusia, dan kemampuan untuk membimbing orang”.
Kepemimpinan adalah suatu kegiatan mempengaruhi orang lain agar orang
tersebut mau bekerjasama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Untuk
melakukan tugas manajemen agar tujuan perusahaan tercapai.
Menurut Stoner (1986:114), kepemimpinan didefinisikan sebagai suatu
proses pengarahan dan pemberian pengaruh pada kegiatan-kegiatan dari
sekelompok
anggota
yang
saling
berhubungan
tugasnya.
Ada
3
implikasi penting dari definisi tersebut :
1.
Kepemimpinan menyangkut orang lain/bawahan atau pengikut.
2.
Kepemimpinan menyangkut suatu pembagian kekuasaan yang
tidak seimbang di antara para pemimpin dan anggota kelompok.
3.
Pemimpin dapat juga mempergunakan pengaruh.
Kartono (2002, hal.135) pengertian kepemimpinan adalah kemampuan
untuk memberikan pengaruh yang konstruktif kepada orang lain untuk melakukan
satu usaha kooperatif mencapai tujuan yang sudah direncanakan.
Hersey dan Blancard (1994) menyatakan kepemimpinan sebagai pola
perilaku yang dilakukan oleh pemimpian pada saat berupaya mempengaruhi
aktivitas orang lain (bawahan) seperti yang dilihat orang lain.
Universitas Ohio melahirkan teori dua faktor tentang kepemimpinan yaitu
initiating structure dan (Hersey dan Blancard, 1992) kepemimpinan mengacu
kepada perilaku yang menunjukkan persahabatan, kepercayaan timbal-balik, rasa
hormat dan kehangatan dalam hubungan antara pemimpin dengan anggota stafnya
6
(bawahan).
Faktor
dalam
model
kepemimpinan
Ohio
tersebut
dalam
implementasinya mengacu pada empat kuadran, yaitu :
a)
Model kepemimpinan yang rendah maupun initiating structure
b)
Model kepemimpinan yang tinggi maupun initiating structure
c)
Model kepemimpinan yang tinggi
tetapi rendah initiating
structure, dan
d)
Model kepemimpinan yang rendah
tetapi tinggi initiating
structure.
Menurut Robbins (1996) kepemimpinan
adalah perilaku yang
menunjukan persahabatan, saling mempercayai, rasa hormat, kehangatan, dan
hubungan antara pemimpin dan pengikut.
organisasi. kepemimpinan yang demikian yang sangat baik untuk diterapkan agar
motivasi kerja karyawan tinggi.
Sedangkan motivasi, sebenarnya mengandung banyak pengertian tetapi
secara umum dapat dikatakan bahwa motivasi merupakan sesuatu yang
menggerakan atau dorongan untuk melakukan suatu pekerjaan.
Menurut Saydam (2000 : 227) adalah sebagai berikut :
“Motivasi
diartikan
sebagai
keseluruhan
proses
pemberian
dorongan/rangsangan kepada para karyawan sehingga mereka
bersedia bekerja dengan rela tanpa dipaksa.”
Menurut Flippo yang dikutip oleh Hasibuan (1997 : 158) :
“Motivasi adalah suatu keahlian dalam mengarahkan pegawai dan
organisasi agar mau bekerja secara berhasil, sehingga tercapai
keinginan para pegawai sekaligus tujuan organisasi.”
Menurut Donoghve (1994 : 123) mengemukakan :
Motivasi adalah serangkaian proses yang memberi semangat bagi
perilaku
seseorang
dan
mengarahkannya
kepada
pencapaian
beberapa tujuan, atau secara lebih singkat motivasi adalah yang
7
mendorong seseorang
untuk
melakukan
sesuatu
yang harus
dikerjakan secara sukarela dan dengan baik.”
Berdasarkan dari hal tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa motivasi
adalah suatu usaha yang mampu mendorong atau menciptakan kegairahan kerja
kepada seseorang agar dapat memenuhi kebutuhannya. Jika kebutuhan seseorang
terpenuhi, maka akan timbul suatu motivasi untuk bekerja sungguh-sungguh yang
akhirnya akan menghasilkan prestasi yang diharapkan. Dan manusia jadi
termotivasi untuk bekerja seoptimal mungkin untuk memberikan yang terbaik
bagi dirinya dan orang lain.
Kemampuan dalam diri seseorang tidak akan memberi pengaruh yang
berarti dalam proses pencapaian tujuan perusahaan tanpa didukung oleh
kepemimpinan yang baik dan motivasi kerja yang tinggi dari para karyawannya.
kepemimpinan merupakan kemampuan lebih yang dimiliki seseorang dalam
mempengaruhi orang-orang yang ada dalam lingkungannya. Motivasi adalah
dorongan yang timbul dari dalam diri seseorang dalam mencapai tujuannya.
Apabila suatu perusahaan memiliki pemimpin yang memiliki
kepemimpinan
yang baik maka akan menimbulkan motivasi kerja yang tinggi yang akan
menghasilkan suatu prestasi kerja yang baik untuk tercapainya tujuan perusahaan
(Susilo Supardo, 2006). Dari uraian di atas penulis mengambil suatu hipotesis,
seperti di bawah ini.
“Apabila
kepemimpinan
diterapkan
sesuai
dengan
persepsi
karyawan, maka motivasi kerja karyawan akan meningkat"
1.6
Metode Penelitian
Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh gambaran tentang pengaruh
Kepemimpinan terhadap Motivasi kerja karyawan pada PT.GRANESIA
Bandung. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif.
Menurut Nazir (2003:54), mengemukakan bahwa metode deskriptif yaitu,
8
“Suatu metode dalam meneliti status kelompok manusia, suatu
kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada
masa sekarang yang bertujuan untuk memberikan gambaran
mengenai aspek-aspek yang sedang diteliti dan melakukan hubungan
terhadap variabel yang diteliti”
1.7
Lokasi dan Waktu Penelitian
Penulis mengadakan penelitian pada PT.GRANESIA yang berlokasi di
Jln. Soekarno Hatta No.147 Bandung. Penelitian ini dilakukan mulai bulan Maret
2010 sampai dengan selesainya diadakannya penelitian ini.
Download