1 SAMBUTAN PEMBUKAAN PEMBINAAN KEWIRAUSAHAAN DAN MANAJEMEN PENGELOLAAN WAKAF PRODUKTIF PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2014 TANGGAL 10 JULI 2014 BERTEMPAT DI HOTEL NASA BANJARMASIN Bismillahirrahmanirrahim Assalamu’alaikum wr.wb. Yth. Kepala Bidang Penais, Zakat Dan Wakaf Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Selatan ; Yth. Peserta Pembinaan Kewirausahaan Dan Manajemen Pengelolaan Wakaf Produktif Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2014; Bapak-Bapak, Ibu-Ibu, Para Undangan, Hadirin Hadirat sekalian yang berbahagia. Pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur ke hadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang atas rahmat dan karunia yang dilimpahkan-Nya kepada kita semua. Shalawat serta salam marilah kita haturkan kepada junjungan kita, Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat dan segenap umatnya. Hadirin yang saya hormati, Definisi Wakaf dapat dibedakan menjadi dua, yaitu secara etimologi dan terminologi. Wakaf secara etimologi berasal dari kata Waqf yang berarti habs, yaitu menahan, berhenti, atau diam. Secara terminologi, wakaf adalah menahan hak milik atas harta benda untuk dikelola secara produktif dan didistribusikan hasilnya. Jadi, harta benda yang diwakafkan tidak boleh berkurang sedikitpun, karena itu harus dikelola dan hasilnya dipergunakan untuk kesejahteraan dan kemashlahatan umat. Wakaf merupakan salah satu institusi filantropi Islam yang bila diberdayakan dapat menunjang agenda keadilan sosial serta menyelamatkan nasib puluhan juta rakyat Indonesia yang masih hidup di bawah garis kemiskinan atau untuk peningkatan kesejahteraan umat Islam. Hadirin yang saya hormati, Wakaf telah memainkan peran penting dalam pembangunan masyarakat Muslim sepanjang sejarah perkembangan Islam, namun dalam kenyataannya, persoalan perwakafan belum dikelola secara baik sebagaimana tujuan para wakif itu sendiri, khususnya di Indonesia. Untuk itu sudah waktunya kita mengkaji, menganalisis dan menerapkan strategi pengelolaan dalam rangka pengembangan wakaf secara berkesinambungan agar harta wakaf, khususnya tanah wakaf yang strategis bisa dijadikan salah satu alternatif nyata dalam pemberdayaan ekonomi umat. Hadirin yang saya hormati, Wakaf produktif adalah harta benda atau pokok tetap yang diwakafkan untuk dipergunakan dalam kegiatan produksi dan hasilnya disalurkan sesuai dengan tujuan wakaf. Seperti wakaf tanah untuk digunakan bercocok tanam, mata air untuk diambil airnya dan lain – lain. 2 Atau wakaf produksi juga dapat didefinisikan yaitu harta yang digunakan untuk kepentingan produksi baik di bidang pertanian, perindustrian, perdagangan dan jasa yang manfaatnya bukan pada benda wakaf secara langsung, tetapi dari keuntungan bersih dari hasil pengembangan wakaf yang diberikan kepada orang –orang yang berhak sesuai dengan tujuan wakaf. Wakaf produktif adalah sebuah skema pengelolaan donasi wakaf dari umat, yaitu dengan memproduktifkan donasi tersebut, hingga mampu menghasilkan surplus yang berkelanjutan. Donasi wakaf dapat berupa benda bergerak, seperti uang dan logam mulia, maupun benda tidak bergerak, seperti tanah dan bangunan. Pada dasarnya wakaf itu produktif dalam arti harus menghasilkan karena wakaf dapat memenuhi tujuannya jika telah menghasilkan dimana hasilnya dimanfaatkan sesuai dengan peruntukannya (mauquf alaih). Hadirin yang saya hormati, Jika kita mampu menggerakkan wakaf secara produktif di seluruh negeri, maka umat Islam dapat membantu pemerintah dalam menumbuhkan dan meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat dengan beberapa keunggulan sebagai berikut: 1. Meningkatnya ekonomi kerakyatan yang mandiri, kuat, dan tidak tergantung dengan dunia luar; 2. Meningkatnya kualitas sistem dan lembaga pendidikan umat dengan lahirnya SDM yang mumpuni dan bermoral tinggi yang siap bersaing pada level global, dengan penyediaan pendidikan murah dan bermutu, penyediaan beasiswa bagi SDM berkualitas yang tidak mampu, penyediaan lembaga riset, dan lain-lain; 3. Meningkatnya kualitas kesehatan masyarakat dengan pelayanan murah; 4. Meningkatnya kualitas dakwah dan syiar Islam di seluruh pelosok nusantara di atas sendi-sendi ajaran wakaf yang diakui oleh dunia; 5. Meningkatnya kesejahteraan para pengelola wakaf, para ulama, kyai, ustadz yang terlibat dalam bidang pengembangan dakwah; 6. Meningkatnya kualitas pelayanan umum bagi masyarakat banyak lainnya yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah. Para Hadirin yang saya hormati, Hasil dari wakaf produktif dapat terus dikembangbiakkan secara kolektif untuk sesuatu yang bersifat produktif lagi, tidak hanya produktif secara materi melainkan juga produktif secara skill dari sumber daya manusianya. Untuk pembinaan wirausaha misalnya, dari hasil wakaf produktif tersebut dapat digunakan sebagai sumber modal dalam pembentukan UMKM muslim. Keberadaan UMKM muslim ini tentunya akan lebih meningkatkan kesejahteraan umat dari segala aspek, dari segi religius, ukhuwah islamiyah dan skill kewirausahaan. 3 Seperti yang diketahui UMKM dapat menyerap tenaga kerja, hal ini berarti, akan banyak rakyat yang miskin yang akan memperoleh lapangan pekerjaan untuk menunjang perekonomiannya. Dengan terserapnya tenaga kerja dari kalangan orang muslim miskin, maka akan meningkatkan pendapatan mereka sehingga kemandirian akan terwujud. Dalam mengembangkan hasil dari wakaf produktif menjadi suatu jenis usaha yang mandiri tentulah banyak membutuhkan persiapan yang matang. Dalam hal ini dibutuhkan peran nazhir wakaf yang profesional dan kompeten, bila perlu nazhir wakaf produktif bukanlah perorangan, melainkan sebuah lembaga yang memiliki sumber daya yang profesional dan mumpuni dalam pengelolaan keuangan. Fungsi lembaga nazhir disini menyerupai fungsi perbankan dalam hal penyaluran dana dari para muwakif. Para nazhir harus bisa memilih para calon penerima hasil dari wakaf produktif yang kemudian bisa dikembangkan untuk usaha UMKM mandiri. Nazhir dan lembaga pengelola wakaf sebagai ujung tombak pengelolaan dan pengembangan harta benda wakaf diberikan motivasi dan pembinaan dalam rangka meningkatkan profesionalisme manajemen, melalui berbagai pelatihan dan orientasi. Kualitas Nazhir di Indonesia khususnya di Kalimantan Selatan harus terus diberikan motivasi dan arahan dalam rangka melakukan pembenahan, baik menyangkut kemampuan manajerial maupun skill individu yang sangat menentukan dalam pemberdayaan wakaf secara produktif. Hadirin yang saya hormati, Saya berpesan kepada Peserta Pembinaan Kewirausahaan Dan Manajemen Pengelolaan Wakaf Produktif Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2014 agar dapat mengikuti kegiatan ini dengan baik dan seksama. Semoga apa yang disampaikan pada acara pembinaan ini dapat bermanfaat dan membuka wawasan peserta. Saya juga berharap kepada peserta agar memiliki sifat yang ikhlas, jujur, amanah, adil, disiplin, bertanggung jawab, peduli, bisa bekerja sama dalam melaksanakan tugasnya dan berpikir maju ke depan agar bisa memberi manfaat yang banyak kepada umat. Akhirnya dengan mengucapkan Bismillah Ar Rahman Ar Rahim, Pembinaan Kewirausahaan Dan Manajemen Pengelolaan Wakaf Produktif Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2014 saya nyatakan dibuka secara resmi. Demikian yang dapat saya sampaikan dalam kesempatan ini, Semoga Allah SWT senantiasa memberi petunjuk dan kekuatan kepada kita semua. Amin. Sekian dan Terima Kasih. Wassalamu’alaikum wr.wb. Banjarmasin, 10 Juli 2014 Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Selatan, Drs. H. MUHAMMAD TAMBRIN, M.M.Pd