Pengelolaan Keuangan

advertisement
1
GAMBARAN UMUM
PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
BERDASARKAN
PP NOMOR 58 TAHUN 2005
DAN
PERMENDAGRI NO 13 TH 2006
PERMENDAGRI NO 59 TH 2007
PERMENDAGRI NO 21 TH 2011
Disampaikan oleh
BIMANTARA, B.Sc.
2
Pengelolaan Keuangan Daerah
UU 25/2004
UU 17/2003
PP
UU 1/2004
PP
UU 15/2004
UU 33/2004
PP
misal: SAP, dstnya
UU 32/2004
Pasal 222
Pasal 237
PP 38
TH 2007
PP 58
THN 2005
Permendagri
13 THN 2006
59 THN 2007
21 THN 2011
Omnibus
Regulation
UU 12 / 2011
PP 41
TH 2007
3
Tujuan Utama
Pengelolaan Keuangan Daerah
1. Mempertajam
esensi
sistem
penyelenggaraan
pemerintahan Daerah dalam konteks pengelolaan
keuangan daerah.
2. Memperjelas distribusi kewenangan (distribution of
authority) dan memperjelas derajat pertanggungjawaban
(clarity of responsibility) pada level penyelenggaraan
pemerintahan Daerah di bidang pengelolaan keuangan
daerah. Money
Pasal 21
Pasal 23 (1) (2)
HAK
KELOLA
UU 32/2004
Pemerintahan
Daerah
RKPD
Pasal 22
KEWAJIBAN
Urusan
• Wajib
• Pilihan
• Concurrent
Pasal 167 ayat (2):
Pelayanan dasar,
pendidikan, kesehatan,
fasos & fasum, serta
jaminan sosial
&
IMPLEM
ENTASI
• Pendapatan
• Belanja
• Pembiayaa
n
Pasal 167 ayat (3):
• SAB
• SPM
• Standar Harga
• Tolok Ukur Kinerja
Pengelolaan Keuda
Follows
Fuction
PP 58
THN 2005
Permen
13 /2006
Masyarakat
1. Kesejahteraan
Rakyat
2. Demokratisasi
3. Otonomi
4. Efisiensi &
Efektivitas
Sumber daya
5. Pemberdayaan
masyarakat
Perhatikan
kaidah aturan
hukum yang lain
UU/PP/Perpres, dll
4
Arsitektur Pengelolaan Keuda Berdasar PP 58/2005
Penetapan Kekuasaan
Pengelola Keuda
Pejabat Pengelola
Keuda
Pejabat Pengguna
Anggaran
Pengendalian defisit
&
Penggunaan Surplus
Penyusunan
Rancangan APBD
Pengelolaan
BLUD
Penetapan APBD
Pelaksanaan
APBD
Penata Usahaan
Pertanggungjawaban
Penyelesaian
Kerugian Daerah
Semesteran
Pengelolaan
Kekayaan & Kewajiban
Tahunan
5
Penetapan
Kekuasan Pengelolaan Keuangan Daerah
GUBERNUR / BUPATI / WALIKOTA
Mendesentralisasikan pelaksanaan
keuangan daerah kepada:
kekuasan
pengelolaan
a. Kepala Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah selaku
pejabat pengelola keuangan daerah.
b. Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah selaku pejabat
pengguna anggaran/pengguna barang daerah.
c. Sekretaris Daerah selaku koordinator pengelola keuda.
6
Pola Hubungan Kewenangan
Pengelolaan Keuangan Daerah
GUBERNUR / BUPATI /
WALIKOTA
SEKRETARIS DAERAH
SKPKD SELAKU
BENDAHARA UMUM
DAERAH
SKPD SELAKU
PENGGUNA
ANGGARAN/BARANG
BENDAHARA PENERIMAAN
BENDAHARA PENGELUARAN
7
LANDASAN YURIDIS
PP 58/2002 TENTANG PENGELOLAAN
KEUANGAN DAERAH
UU 32 /2004 tentang Pemerintahan Daerah
Pasal 182
Tata cara penyusunan rencana kerja dan anggaran satuan
kerja perangkat daerah serta tata cara penyusunan dokumen
pelaksanaan anggaran satuan kerja perangkat daerah diatur
dalam Perda yang berpedoman pada peraturan perundangundangan.
Pasal 194
Penyusunan, pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan,
pengawasan dan pertanggungjawaban keuangan daerah
diatur lebih lanjut dengan Perda yang berpedoman pada
Peraturan Pemerintah.
8
LANDASAN YURIDIS
PP 58/2005 TTG PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
UU 33/2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat
dan Pemerintahan Daerah :
Pasal 69 ayat (4)
Ketentuan mengenai pokok-pokok penyusunan RKA SKPD
sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diatur dengan peraturan
pemerintah
Pasal 82
Pengelolaan dan pertanggung-jawaban keuangan daerah
dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundangan di bidang
keuangan negara dan perbendaharaan negara
Pasal 86
Ketentuan lebih lanjut mengenai pengelolaan keuangan daerah
diatur dengan peraturan pemerintah
9
Ruang Lingkup Keuangan Daerah
Hak
Kewajiban
Keuangan
Daerah
Penerimaan
Pengeluaran
Pajak
Retrebusi
Pinjaman
Menyelenggarakan urusan
pemerintahan daerah
Membayar tagihan pihak
ketiga
Kekayaan daerah
tidak dipisahkan
dipisahkan
Kekayaan pihak lain yang
dikuasai Pemda
10
Azas Umum Pengolaan Keuangan Daerah
Dikelola secara tertib
Taat pada peraturan
Efisien, ekonomis dan efektif
Transparan
Bertanggung jawab
Perhatikan asas keadilan, Kepatutan
& manfaat untuk masyarakat
Dilaksanakan dlm suatu sistem yg
terintegrasi yang diwujudkan
dalam APBD
11
Kepala
Daerah
barang
Selaku
PKPKD
Pelaksanaan APBD
Menetapkan
Kebijakan
Pengelolaan
daerah
Menetapkan
pejabat
- Kuasa PA / barang
- Bendahara
- Pemungutan penerimaan
- Pengelolaan utang piutang
- Pengelolaan barang
- Menerbitkan SPM
12
Keuangan
PPKD
KPKD
Kep. SKPD
KOORDINATOR
SEKDA
PA / PB
Koordinator pengelolaan
Keuangan daerah
Pelimpahan kekuasaan
ditunjuk dengan
keputusan KDH
13
Tugas
PPKD
Menyusun dan
melaksanakan
kebijakan PKD
Menyusun RAPBD/ PRAPBD
Melaksanakan
pungutan Pendapatan
daerah
Melaksanakan fungsi BUD
Menyusun laporan
keuangan
Melaksanakan tugas
lainnya.
14
Tugas
Kuasa BUD
- Menyiapkan
anggaran kas
- Menyiapkan SPD
- Menerbitkan SPPD (SP2D)
- Menyimpan seluruh bukti asli
kepemilikan kekayaan daerah
15
Tugas & Wewenang
Kep SKPD(PA/PB)
-
Menyusun RKA – SKPD
Menyusun DPA - SKPD
Melaksanakan anggaran
Melakukan pengujian atas
tagihan dan memerintahkan
pembayaran SPM
- Menyusun dan melaporkan
Laporan Keuangan
16
Hierarkis Pengelola Keuangan Daerah
KDH
PKPKD/ Gub/ Bup/ Walikota
Sekda
PPKD
Koordinator
KPKD
Kabag/ Karo/ Kadin/ Kaban keuangan
(daerah)
KUASA BUD
SKPD
Kadin/ Kaban/ Kakan/ Setda/Setwan/Camat/dsb (PA/PB)
Kuasa
PA / PB
Kasubdin/ Kabid/ dsb
PPTK
Unit kerja SKPD
Pejabat Penatausahaan Keuangan (PPK)-SKPD
Bendahara
Penerimaan
Pengeluaran
17
Pajak daerah
Retribusi daerah
PAD
Hasil pengelolaan
kekayaan
daerah yang dipisahkan
Lain-lain PAD yang syah
Dana Bagi Hasil
Dana
Perimbangan
DAU
DAK
Hibah
Lain-lain
Pendapatan
Daerah yang sah
Dana Darurat
Lain-lain pendapatan
yang
ditetapkan Pemerintah
18
Diprioritaskan Untuk Melindungi dan Meningkatkan Kualitas
Kehidupan Masyarakat
Peningkatan
Pelayanan dasar
Urusan
wajib
Kesehatan
Fasilitas sosial
Belanja
Daerah
Urusan
pemerintahan
Pedidikan
Fasilitas umum
Mengembangkan
sistem jaminan
sosial
Urusan
Pilihan
Potensi unggulan
Kondisi/ kekhasan
Daerah seperti :
Pertambangan, perikanan,
Pertanian, perkebunan,
Kehutananan dan pariwisata
19
Klasifikasi
Belanja
Organisasi
Urusan
pemerintahan
Fungsi
Program
Fungsi pegelolaan
Keuangan negara
Kegiatan
Jenis
Bel. pegawai
Hibah
Bel. Barang dan
jasa
Bantuan sosial
Bel. Modal
Bagi hasil dan
bantuan
keuangan
Bunga
Subsidi
Bel. Tidak terduga
20
Prinsip-Prinsip Penganggaran

Semua penerimaan baik dalam bentuk uang, maupun barang
dan/atau jasa dianggarkan dalam APBD

Seluruh pendapatan, belanja dan pembiayaan dianggarkan
secara bruto

Jumlah pendapatan merupakan perkiraan terukur dan dpt dicapai
serta berdasarkan ketentuan per-UU-an

Penganggaran pengeluaran harus didukung dengan adanya
kepastian tersedianya penerimaan dalam jumlah cukup dan harus
didukung dengan dasar hukum yang melandasinya
21
STRUKTUR PENDAPATAN
A. Pendapatan Asli Daerah:
1.
2.
3.
4.
Pajak Daerah
Retribusi Derah
Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan
Lain-lain PAD yang sah
B. Dana Perimbangan:
1. Dana Bagi Hasil
2. Dana Alokasi Umum
3. Dana Alokasi Khusus
C. Lain-lain Pendapatan Daerah yang sah:
1. Hibah
2. Dana Darurat
3. Dana Bagi Hasil pajak dari ProvInsi dan Pemerintah
Daerah lainnya
4. Dana Penyesuaian & Dana OTSUS
5. Bantuan Keuangan dari Provinsi atau Pemda lainnya
22
Struktur Pembiayaan
Penerimaan pembiayaan:
• SiLPA tahun anggaran sebelumnya
• Pencairan dana cadangan
• Hasil penjualan kekayaan daerah yang dipisahkan
• Penerimaan pinjaman
• Penerimaan kembali pemberian pinjaman
Pengeluaran pembiayaan:
• Pembentukan dana cadangan
• Penyertaan modal pemerintah daerah
• Pembayaran pokok utang
• Pemberian pinjaman
23
Pembahasan RKASKPD/PPKD oleh Tim Ang
Pemda
RKA – SKPD/PPKD
Kesesuaian
- Capaian kinerja
- Indikator kinerja
- Analisa SB
- Standar SH
- Standar PM
- KUA
- PPAS
- Prakiraan maju yang telah
disetujui tahun
sebelumnya
- Dokumen perencanaan
lainnya
24
Raperda APBD
Pembahasan Raperda
Kesesuaian
APBD
- KUA
- PPAS
Nota Kesepakatan
dengan
- Program
yang diusulkan
- Kegiataan
25
PROSES PENYUSUNAN RANCANGAN APBD
Depdagri/
Provinsi
JANUARI - APRIL
SKPD
PPKD
SEKDA
Kepala
Daerah
DPRD
Musrenbang
MEI - AGUSTUS
Rancangan Awal
Kerangka
Ekonomi Daerah
Evaluasi
Mendagri/Gubernur
SE/Pedoman
Mendagri
Pembahasan
Rancangan KUA &
PPAS
Indikatif Tahunan
RPJMD/Dokumen
Perencanaan Daerah
yg disepakati
SEPTEMBER - DESEMBER
Rancangan
KUA & PPAS
Nota Kesepakatan
KUA, Prioritas dan
Plafon
Pedoman Penyusunan
RKASKPD, KUA,
Prioritas dan Plafon
RAPBD dan
Lampiran
Ra PerKDH
ttg Penjab
APBD
Perda
ttg
APBD
PerKDH ttg
Penjab
APBD
SE Prioritas
Program &
indikasi pagu
Pembahasan
Tlm. Anggaran
Pemda
Rencana
Kerja Pemerintah
Daerah
Pembahasan
Tlm. Anggaran
Pemda
Lampiran RAPBD
(Himpunan RKASKPD
Pemutakhiran Data &
Proyeksi Ekonomi &
Fiskal
RENSTRA
SKPD
Raperda
ttg APBD
Pembahasan
RAPBD
Pengesahan
RENJA SKPD
RKA
SKPD
Draft
DPASKPAD
DPASKPAD
26
LINGKUP PERENCANAAN DAERAH
1.
2.
3.
4.
5.
RPJPD = 20 tahun
RENSTRADA = RPJMD = 5
tahun
RENSTRA SKPD = 5 tahun
RKPD = 1 tahun
RK-SKPD = 1 tahun
27
Pedoman
RPJP
NASIONAL
diacu
Pedoman
RENJA
KL
Pedoman
RKA - KL
diacu
RPJM
NASIONAL
dijabarkan
RKP
diperhatikan
Pedoman
dijabarkan
APBN
Pedoman
RAPBD
KUA
APBD
PPAS
Pedoman RENJA
SKPD
PERENCANAAN PROGRAM
Pedoman
RKA –
SKPD
PENJABARAN
APBD
Pemerintah
Daerah
RKPD
Pedoman
RENSTRA
SKPD
RAPBN
Diserasikan melalui MUSRENBANGDA
Pedoman
RPJP Pedoman RPJM
DAERAH
DAERAH
RINCIAN
APBN
Pemerintah
Pusat
RENSTRA Pedoman
KL
PENGANGGARAN
28
PENYUSUNAN RANCANGAN APBD
(SESUAI PP 58/2005 DAN PERMENDAGRI 13/2006,59/2007 & 32/2008)
RPJM
RPJMD
5 tahun
1 tahun
1 tahun
Renja
SKPD
1 tahun
5 tahun
5 tahun
Renstra
SKPD
RKPD
RKP
1 tahun
KUA
PPAS
Dibahas
bersama
DPRD
NOTA KESEPAKATAN PIMPINAN
DPRD DGN KDH
RKA-SKPD
RKA-PPKD
PEDOMAN
PENYUSUNAN
RKA
TAPD
RAPERDA
APBD
1 tahun
29
KEBIJAKAN
BANGNAS & KEUDA
RPJMD
Jaring asmara
MUSRENBANGDA
KERANGKA EK. MAKRO
PRIORITAS PEMBANGUNAN
NASIONAL (RKP)
PENYUSUNAN DAN
PENETAPAN PERDA
APBD
RKPD
EVALUASI KINERJA
MASA LALU
RENSTRA SKPD
PEMDA
KEBIJAKAN UMUM
APBD &
DPRD
Prioritas & Plafon
Anggaran Sementara
PERATURAN KDH
RKSKPD
SATKER
SATKER
SATKER
PEMBAHASAN ANGG
DPRD
Juklak & Juknis
Plafon Anggaran
Standar Harga
Formulir RKA SKPD
RKA SKPD
TIM ANGGARAN
PEMDA
Klarifikasi RAPBD
PERSETUJUAN DPRD
Pengajuan Raperda
RAPBD
Perda APBD
APBD
Evaluasi Raperda
APBD
Persetujuan Bersama
APBD
30
DOKUMEN PENGANGGARAN
(RKA-SKPD)
RKA-SKPD disusun dengan menggunakan :
pendekatan kerangka pengeluaran jangka menengah
berisi perkiraan kebutuhan anggaran untuk program dan
kegiatan dalam tahun anggaran berikutnya
pendekatan penganggaran terpadu mengintegrasikan
seluruh proses perencanaan dan penganggaran.
pendekatan prestasi kerja memperhatikan keterkaitan
antara pendanaan dengan keluaran yang diharapkan
termasuk efisiensi dalam pencapaian hasil dan keluaran
tersebut.
31
Penyiapan Raperda APBD
RKA-SKPD/PPKD dibahas oleh tim anggaran
pemerintah daerah.
Pembahasan dilakukan untuk menelaah
kesesuaian antara RKA-SKPD/PPKD dengan
KUA, PPAS, prakiraan maju, capaian kinerja,
indikator kinerja, ASB, standar satuan harga,
dan SPM.
PPKD menyusun RAPERDA tentang APBD
berikut
dokumen
pendukungnya
(nota
keuangan, dan rancangan APBD)
32
DASAR PENYUSUNAN RKA





RKPD
KUA dan PPA
Surat Edaran Bupati Perihal Penyusunan
RKA
Penyesuaian Rekening dan Kode Rekening
ASB,SSH, Pedoman Honorarium,
Perjalanan Dinas dll
33
RKA SKPD MEMUAT :





Rencana pendapatan, rencana belanja untuk
masing-masing program dan kegiatan
Rencana pembiayaan untuk tahun yang
direncanakan
Rincian sampai dengan rincian objek pendapatan,
belanja dan pembiayaan serta prakiraan maju
untuk tahun berikutnya
Informasi tentang urusan pemda, organisasi,
standar biaya, prestasi kerja yang akan dicapai
dari program dan kegiatan
Urusan Pemerintah dimaksud sesuai dengan tugas
pokok dan fungsi SKPD
34
STRUKTUR APBD
PAD
Pendapatan Daerah
Dana Perimbangan
Lain-lain Pendapatan
Daerah yang Sah
APBD
Belanja Tidak Langsung
Belanja Daerah
Belanja Langsung
Penerimaan Pembiayaan
Pembiayaan
Pengeluaran Pembiayaan
35 35
JENIS BELANJA
Belanja Pegawai
Belanja Bunga
Belanja
Tidak Langsung
Belanja Subsidi
Belanja Hibah
Belanja Bantuan Sosial
BELANJA
Belanja Bagi Hasil
Belanja Bantuan Keuangan
Belanja Tidak Terduga
Belanja Pegawai
Belanja Langsung
Belanja Barang/Jasa
Belanja Modal
36 36
PENGERTIAN JENIS-JENIS BELANJA



Belanja Pegawai merupaka belanja kompensasi dalam
bentuk gaji dan tunjangan, serta penghasilan lainnya yang
diberikan kepada PNS yang ditetapkan dengan peraturan
perundang-undangan
Uang Representasi dan Tunjangan Pimpinan dan anggota
DPRD serta gaji dan tunjangan KDH dan WKDH serta
penghasilan dan penerimaan lainnya yang ditetapkan sesuai
peraturan perundang-undangan dianggarkan dalam Belanja
Pegawai
Belanja Bunga digunakan untuk menganggarkan
pembayaran bunga utang yang dihitung atas kewajiban
pokok utang (principal outstanding) berdasarkan perjanjian
jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang
37



Belanja Subsidi digunakan untuk menganggarkan bantuan
biaya produksi kepada perusahaan/lembaga tertentu agar
harga jual produksi/jasa yang dihasilkan dapat terjangkau
oleh masyarakat banyak
Belanja Hibah digunakan untuk menganggarkan pemberian
hibah dalam bentuk uang, barang dan/atau jasa kepada
pemerintah atau peerintah daerah lainnya, perusahaan
daerah, masyarakat dan organisasi kemasyarakatan yang
secara spesifik telah ditetapkan peruntukannya
Belanja Bantuan Sosial untuk menganggarkan pemberian
bantuan yang bersifat sosial kemasyarakatan dalam bentuk
uang dan/atau barang kepada kelompok/anggota
masyarakat
38


Belanja Bagi Hasil digunakan untuk menganggarkan dana
bagi hasil yang bersumber dari pendapatan provinsi
kepada kabupaten/kota atau pendapatan kabupaten/kota
kepada pemerintah desa atau pendapatan daerah tertentu
kepada pemerintah daerah lainnya sesuai ketentuan
peraturan perundang-undangan
Bantuan Keuangan digunakan untuk menganggarkan
bantuan keuangan yang bersifat umum atau khusus dari
provinsi kepada kabupaten/kota, pemerintah desa,dan
kepada pemerintah daerah lainnya atau dari pemerintah
kabupaten/kota kepada pemerintah desa dan pemerintah
daera lainnya dalam rangka pemerataan dan/atau
peningkatan kemampuan keuangan dan kepada partai
politik
39
B. BELANJA LANGSUNG


Belanja Pegawai untuk pengeluaran honorarium/upah
dalam melaksanakan program dan kegiatan pemerintah
daerah
Belanja Barang/Jasa digunakan untuk menganggarkan
pengadaan barang dan jasa yang nilai manfaatnya kurang
dari 12 (dua belas) bulan dalam melaksanakan program
dan kegiatan pemerintahan daerah. Belanja Barang/Jasa
berupa belanja barang pakai habis, bahan/material, jasa
kantor, premi asuransi, perawatan kendaraan bermotor,
cetak/penggandaan, sewa rumah/gedung/gudang/parkir,
sewa sarana mobilitas, sewa alat berat,sewa perlengkapan
dan peralatan kantor, makanan dan minuman, pakain dinas
dan atributnya, pakaian kerja, pakaian khusus dan hari-hari
tertentu, perjalanan dinas, pemeliharaan, jasa konsultasi
dan pengadaan barangjasa lainnya serta belanja sejenis
lainnya
40


Belanja Modal digunakan untuk pengeluaran yang
dilakukan dalam rangka pengadaan aset tetap
berwujud yang mempunyai nilai manfaat lebih dari
12 (dua belas) bulan untuk digunakan dalam
kegiatan pemerintahan
Nilai aset tetap berwujud sebagaimana dimaksud
dianggarkan dalam belanja modal sebesar harga
beli/bangun aset ditambah seluruh belanja yang
terkait dengan pengadaan/pembangunan aset
sampai dengan aset tersebut siap digunakan
41
PROSES EVALUASI PERDA APBD KAB/KOT &
PERATURAN BUP/WAL TTG PENJABARAN APBD
RAPERDA
APBD
DPRD
Tidak Setuju
Bupati/Walikota
menetapkan
PER-BUP/WAL
Pengesahan
Gubernur
(30 Hari)
Dibahas bersama
DPRD & Pemda
Setuju
RAPERBUP/WAL
PENJABARAN APBD
Membuat
RAPERBUP/WAL
Sebesar
Pagu APBD
Tahun Lalu
(15 hari)
Penyampaian
RAPERDA APBD &
RAPERBUP/WAL
APBD
(3 hari)
Melewati
Batas waktu
Evaluasi
Penyempurnaan
(7 Hari)
PA DPRD+TAPD
Bupati/Walikota
menetapkan
PERDA &
PER-BUP/WAL
Tdk Sesuai
Dgn UU
Tdk
Disempurnakan
GUBERNUR
(15 hari)
Hasil
Evaluasi
GUB membatalkan
Berlaku Pagu APBD
Sebelumnya
Sesuai
dgn UU
Laporan kpd
MDN
42
KONDISI MENYEBABKAN
PERGESERAN
ANGGARAN
PERKEMBANGAN TIDAK
SESUAI KUA
PENGGUNAAN SISA LEBH
ANGGARAN TAHUN LALU
PEMDA
P Kebijakan
Umum APBD
P Prioritas & Plafon
Anggaran Sementara
PERATURAN KDH
SATKER
SATKER
SATKER
PROSES PERUBAHAN
APBD
DPRD
PANITIA ANGGARAN
DPRD
Juklak & Juknis
Plafon Anggaran
Standar Harga
Formulir RKASKPD
RKA SKPD
Klarifikasi Perubahan RAPBD
TIM ANGGARAN
PEMDA
Rancangan
Perubahan
APBD
Pengajuan Raperda
Perubahan APBD
Perda Perubahan
APBD
Persetujuan DPRD
BA Pesetujuan
Bersama Perubahan
APBD
Evaluasi Raperda
Perubahan APBD
43
MEKANISME PELAKSANAAN ANGGARAN BELANJA
DPA
ANGGARAN
KAS
SPD
SPP
SPM
SP2D
LS
Pihak ketiga
BANK
UP/ GU/ TU
Action
Bendahara
Pengeluaran
44
Untuk
pelaksanaanAPBD,
APBD, KDH
: :
Untuk
pelaksanaan
KDHmenetapkan
menetapkan
a.
b.
c.
d.
e.
f.
Pejabat yang menanda tangani SPD
Pejabat yang menanda tangani SPM
Pejabat yang mengesahkan SPJ
Pejabat yang menanda tangani SP2D
Bendahara Penerimaan/ Pengeluaran
Pejabat lainnya yang ditetapkan dalam rangka
pelaksanaan APBD
Sebelum dimulainya tahun anggaran berkenaan
45
MODEL STRUKTUR ORGANISASI SKPD –
PEMDA KABUPATEN/KOTA
KEPALA SKPD
Pj. Pengguna Anggaran
Kabag TU
Kasubbag TUK
Pj. Penatausahaan
Keuangan SKPD
Ka UPT
Kabid SKPD
Kuasa Pengguna Angg.
Pj. Pelaksana TK
46
MODEL STRUKTUR ORGANISASI SKPD –
SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN/KOTA
SEKDA KAB/KOT
Pj. Pengguna Anggaran
KABAG
Kuasa Pengguna Angg.
Kasubbag
Pj. Pelaksana TK
Kasubbag TU
Pj. Penatausahaan
Keuangan SKPD
47
Proses Pencairan & Pembayaran LS
PEJABAT PENGGUNA
ANGGARAN/KUASA
SPM
PPK-SKPD
KUASA
BUD
SP2D
BANK
BENDAHARA
PENGELUARAN
(SPP-LS)
Uang
PPTK
(menyiapkan dokumen)
Tagihan & Laporan Kegiatan
FIHAK
III
48
PELAKSANAAN ANGGARAN BELANJA
BELANJA TIDAK LANGSUNG
 Belanja
Pegawai dikoordinasikan/diketahui oleh
Kepala Bagian/Bidang/Kasubag TU/Sekretaris yang
menangani urusan kepegawaian masing-masing
SKPD
 Belanja
Pembayaran
Bunga
Pinjaman
dikoordinasikan/diketahui oleh Kepala Bagian
Keuangan
 Bantuan
Sosial untuk urusan sosial adat dan
budaya dikoordinasikan/diketahui oleh Kepala
Bagian Kesejahteraan Sosial dan untuk urusan
Partai Politik dikoordinasikan/diketahui oleh Kepala
Bagian Pemerintahan
49



Bantuan
Keuangan
kepada
Kelian
Adat/Subak/Urusan sosial adat dan budaya
dikoordinasikan/diketahui oleh Kepala Bagian
Kesejahteraan Sosial dan Bantuan Keuangan
kepada Desa/Kelurahan dikoordinasikan/diketahui
oleh Kepala Bagian Pemerintahan
Belanja Hibah untuk pelaksanaannya sesuai
dengan Permendagri nomor 32 Tahun 2011 dan
Permendagri nomor 39 tahun 2012
Belanja Tidak Terduga untuk penanggulangan
Bencana
Alam
dan
Sosial
serta
lainnya
dikoordinasikan/dilaksanakan oleh Kepala Bagian
Keuangan dengan SKPD terkait
50
Belanja Langsung yang pada dasarnya adalah
pelaksanaan dari Program dan Kegiatan dilaksanakan
oleh PPTK dengan memperhatikan hal-hal berikut:
 Belanja
Pegawai dilaksanakan sesuai ketentuan
yang berlaku untuk Belanja Honorarium, Upah dan
Uang Lembur bagi PNS
 Honorarium
dalam
kepanitiaan
pelaksanaan
kegiatan hanya diberikan kepada PNSD
 Honorarium
untuk ke Panitia (Pegawai yang
menjadi panitia)
 Uang Lembur bagi pegawai yang melaksanakan
kerja lembur
 Permintaan
Pembayaran untuk honorarium dan
uang lembur dapat dilakukan dengan SPP-LS atau
SPP-UP atau SPP-GU dan dibayarkan setelah
51
pekerjaandilaksanakan
BELANJA BARANG/JASA
 Pelaksanaan
Belanja Barang/Jasa dilaksanakan
sesuai ketentuan yang berlaku dan dilakukan
melalui Pejabat Pengadaan Barang/Jasa atau ULP
atau Panitia Pengadaan Barang/Jasa
 Permintaan pembayaran belanja barang dan jasa
dapat dilakukan dengan SPP-LS atau SPP-UP, SPPGU atau SPP-TU
 Belanja
Perjalanan Dinas dilaksanakan sesuai
ketentuan dan disertai laporan bahwa perjalanan
dimaksud benar-benar telah dilakukan dengan
tujuan dan waktu yang telah ditetapkan
52
BELANJA MODAL
 Pelaksanaan
Belanja Modal Tanah dilaksanakan
sesuai ketentuan yang berlaku dan dilaksanakan
melalui Panitia Pengadaan Tanah
 Pelaksanaan
Belanja Modal juga harus sesuai
ketentuan yang berlaku dan dilaksanakan melalui
Pejabat Pengadaan Barang/Jasa atau ULP/Panitia
Pengadaan Barang/Jasa
 Permintaan
Pembayaran untuk Belanja Modal
dilakukan dengan SPP-LS kecuali ditentuakan lain
oleh Bupati
53
JUMLAH UP DAN RAK


Besarnya UP untuk Belanja Langsung adalah
sebesar jumlah belanja perkegiatan setelah
dikurangi Belanja Modal dibagi lama bulan dalam
pelaksanaan kegiatan sebagaimana yang telah
dituangkan dalam Anggaran Kas SKPD masingmasing
Rancangan Anggaran Kas SKPD diatur secara
keseluruhan kegiatan adalah sebesar 25% setiap
triwulannya dari total belanja langsung SKPD
54
TUGAS PPTK



Mengendalikan pelaksanaan kegiatan;
Melaporkan perkembangan pelaksanaan kegiatan;
dan
Menyiapkan dokumen anggaran atas beban
pengeluaran pelaksanaan kegiatan
Dokumen anggaran mencakup dokumen administrasi
kegiatan maupun dokumen administrasi yang terkait
dengan persyaratan pembayaran yang ditetapkan
sesuai dengan ketentuan
55
ANGGARAN BELANJA LANGSUNG
A. BELANJA PEGAWAI
 Honorarium
Panitia Pelaksana Kegiatan hanya
diberikan kepada kepanitiaan dalam pelaksanaan
kegiatan yang melibatkan SKPD/Instansi/Lembaga
diluar SKPD yang bersangkutan
 Honorarium untuk PPK, Pembantu PPK, Bendahara,
Pembantu
Bendahara,
Pejabat
Pembuat
Komitmen< Pejabat Pengadaan Barang/Jasa,
Panitia Pemeriksaan Barang/Jasa dan Pejabat
Pemeriksaan
Barang/Jasa
dibebankan
pada
kegiatan Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan
pada masing-masing rekening belanja yang
bersangkutan
56




Honorarium
Panitia
Pengadaan
Barang/Jasa
dibebankan pada kegiatan yang bersangkutan
Honorarium Petugas Teknis hanya dapat diberikan
jika melaksanakan kegiatan diluar SKPD yang
bersangkuran atau tidak ada kaitannya dengan
tugas rutinnya
Honorarium Pegawai Tidak Tetap (Tenaga Harian,
Tenaga Haraian Lepas dan Tenaga Honor Bulanan)
dibebankan pada Kegiatan yang pelaksanaannya
selama 12 bulan dan disesuaikan dengan beban
kerja
Belanja pegawai lainnya disesuaikan dengan
kebutuhan
57
Belanja Barang dan Jasa
•
•
•
•
Belanja pemeliharaan rutin/ringan untuk alat,
perlengkapan kantyor dan kendaraan dinas
dapat dibiayai dari kegiatan yang bersangkutan
Belanja pemeliharaan/rehabilitasi sedang/berat
untuk sarana dan prasarana aparatur
dibebankan pada program peningkatan sarana
dan prasarana aparatur
Belanja Perjalanan Dinas pada kegiatan dapat
diberikan
jika
ada
keterkaitan
dalam
pelaksanaan kegiatan
Belanja barang dan jasa lainnya disesuaikan
dengan kebutuhan
58
Belanja Modal
•
•
•
Pengadaan alat dan perlengkapan kantor tidak
diperbolehkan diadakan di setiap kegiatan
Pengadaan alat dan perlengkapan kantor
diadakan
melalui
kegiatan
penyediaan/pengadaan alat dan perlengkapan
kantor pada program penyediaan administrasi
perkantoran dan program peningkatan sarana
dan prasarana aparatur
Belanja modal lainnya disesuaikan dengan
kebutuhan
59
Untuk Diperhatikan
•
•
•
Belanja yang dituangkan dalam DPA
harus sesuai dengan kode rekening
berkenan
Jika tidak sesuai dengan rekening
berkenan,
maka
perlu
diadakan
perubahan/penyesuaian.
Jika perubahan APBD telah ditetapkan,
maka realisasi belanja tersebut tidak
dapat dilakukan.
60
Proses Pencairan & Pembayaran UP
PEJABAT PENGGUNA
ANGGARAN/KUASA
SPM-UP/GU/TU
KUASA
BUD
PPK-SKPD
SP2D
SPP-UP/GU/TU
BENDAHARA
PENGELUARAN
UANG
BANK
61
Penatausahaan Keuda
1.
Penatausahaan pada SKPD :
a. Prosedur Penatausahaan Bendahara Penerimaan
b. Prosedur Penatausahaan Bendahara Pengeluaran:
2.
1)
Mekanisme Uang Persediaan/Ganti Uang/Tambahan Uang
(UP/GU/TU)
2)
Mekanisme Pembebanan Langsung (LS)
Penatausahaan pada SKPKD :
a.
Prosedur Penatausaan Penerimaan Kas
b.
Prosedur Penatausahaan Pengeluaran Kas
1)
Mekanisme Uang Persediaan/Ganti Uang/Tambahan Uang
(UP/GU/TU)
2)
Mekanisme Pembebanan Langsung (LS)
62
Sistem Akuntansi Pemerintahan
Daerah
1.
Sistem Akuntansi pada SKPD:
a.
b.
c.
d.
2.
Prosedur Akuntansi Penerimaan Kas
Prosedur Akuntansi Pengeluaran Kas
Prosedur Akuntansi Aset Tetap
Prosedur Akuntansi Selain Kas
Sistem Akuntansi pada SKPKD:
a.
b.
c.
d.
Prosedur Akuntansi Penerimaan Kas
Prosedur Akuntansi Pengeluaran Kas
Prosedur Akuntansi Aset Tetap
Prosedur Akuntansi Selain Kas
63
Proses Akuntansi Pokok
Dokumen
SP2D-LS
& SPJ
Catatan
Pencatatan &
Penggolongan
Laporan
Peringkasan
Buku
Jurnal
Pelaporan
Buku
Besar
Keuangan
Buku Pembantu
Kas
• Buku Jurnal
Penerimaan Kas
•Bukti Pengeluaran
•Buku Jurnal
• Bukti Penerimaan
Kas
Pengeluaran Kas
•Bukti Memorial
•Buku Jurnal Umum
Laporan
Kertas
Kerja
Kumpulan
Rekening
(Ringkasan
dan Rincian)
• Laporan Realisasi
Anggaran
•Laporan Arus Kas
•Neraca Daerah
•Catatan Atas Laporan
Keuangan
Kebijakan Akuntansi
Berdasar
PP 24/2005
64
Laporan Keuangan Akhir Tahun
1.
PELAPORAN & PERTANGGUNGJAWABAN - SKPD :
a. Laporan Realisasi Anggaran – SKPD
b. Neraca – SKPD
c. Catatan Atas Laporan Keuangan – SKPD
2.
PELAPORAN & PERTANGGUNGJAWABAN - PEMDA :
a. Laporan Realisasi Anggaran
b. Neraca
c. Laporan Arus Kas
d. Catatan Atas Laporan Keuangan
Dilampiri dengan :
(1) Laporan Kinerja
(2) Ikhtisar Laporan Keuangan BUMD
65
Laporan Keuangan
Laporan Realisasi Anggaran
Anggaran – Realisasi Pendapatan
Anggaran – Realisasi Belanja
Anggaran – Realisasi Surplus/Defisit
Anggaran – Realisasi Pembiayaan
SILPA
Laporan Arus Kas
Saldo Awal
Penerimaan
Operasional
Investasi
Pembiayaan
Pengeluaran Non Anggaran
Saldo Akhir
Neraca Daerah
Aset
- Aset Lancar
- Investasi
- Aset Tetap
- Dana Cadangan
- Aset Lain-lain
Kewajiban
- Kewajiban Jangka Pendek
- Kewajiban Jangka Panjang
Ekuitas Dana
- Ekuitas Dana Lancar
- Ekuitas Dana Investasi
- Ekuitas Dana Cadangan
Catatan Atas Laporan Keuangan:
Menyajikan Informasi secara Kualitatif & Kuantitaf
Atas akun-akun pada:
Laporan Realisasi APBD,
Neraca, dan
Laporan Arus Kas.
66
LAPORAN
KEUANGAN DAN
KINERJA
SURAT PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB
LRA
NERACA
IKHTISAR
KINERJA
IKHTISAR
LAIN
IKHTISAR LK
BUMN/BUMD
LAK
CALK
IKHTISAR
LAIN
67
Standar & Sistem Akuntansi
Standar Akuntansi
Input
Process
Transaksi
- Keuangan
- Kekayaan
- Kewajiban
Proses Akuntansi
- Analisa Transaksi
- Jurnal / Entries
- Posting
Output
Lap. Keuangan
- LRA
- Neraca
- LAK
- CALK
-Relevan
-Reliable
-Complete
-Comparable
SISTEM AKUNTANSI
Formulasi
Prosedur
Transaksi
Bagan
Perkiraan
Standar
Pengaturan
Kelemba
gaan
Hardware
&
Software
Personil
Terampil
68
LAPORAN KEUANGAN
1.Laporan
Realisasi
Anggaran
2. Neraca
3. Catatan atas
Laporan
Keuangan
Laporan Keu
Kepala SKPD
Kepala
SK-PKD
Laporan
Arus
Kas
Laporan Keu
Pemda
KDH
Ikhtisar
Laporan Keu
Pers. Da
Laporan Keu
Pemda
BPK
69
SISTEM PERTANGGUNGJAWABAN
TAPBD
A
BERIKUTNYA
TA
BERJALAN 28 FEB
31 MARET
31 MEI
30 JUNI
31 JULI
SKPD
BUD/KDH
BPK
BUD/KDH
DPR(D)
1. MELAKSANAKAN APBD
2. MEMBUKUKAN TRANSAKSI
KEUANGAN
MENYUSUN LAPORAN
KEUANGAN
•
•
•
LRA
NERACA
CALK
MENGKOMPILASI
LAPORAN KEUANGAN
•
•
•
LRA
NERACA
CALK
MENYUSUN
UU
UU
UU
UU
AUDIT
LKD
PERSIAPAN
RUU/
RAPERDA
LAK
17 / 2003 tentang Keuangan Negara pasal 31
1 / 2004 tentang Perbendaharaan Negara pasal 56
32 / 2004 tentang Pemerintahan Daerah pasal 184
33 / 2004 tentang perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah pasal 81
P
E
M
B
A
H
A
S
A
N 70
LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN
KEUANGAN
MEMUAT
OPINI
KINERJA
MEMUAT :
TEMUAN
KESIMPULAN
REKOMENDASI
MEMUAT :
TANGGAPAN PEJABAT
PEMERINTAH YANG
DIPERIKSA
TUJUAN
TERTENTU
MEMUAT
KESIMPULAN
71
JENIS OPINI
1.
2.
3.
4.
WAJAR TANPA PENGECUALIAN
( UNQUALIFIED OPINION )
WAJAR DENGAN PENGECUALIAN
( QUALIFIED OPINION )
TIDAK WAJAR
( ADVERSED OPINION )
PERNYATAAN MENOLAK MEMBERIKAN
OPINI
( DISCLAIMIER OF OPINION )
72
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
PEMBINAAN
PENGAWASAN
Pemberian pedoman, bimbingan, supervisi,
konsultasi, pendidikan, pelatihan dan
pengembangan
DPRD
Perda APBD
Pengendalian
intern
Pengelolaan
Keuangan daerah
Pemeriksanaan
Ekstern
BPK
Pengelolaan
keuangan daerah
Laporan Keuangan
73
Bahan Rapat Dapat di Download di
http://setda.bulelengkab.go.id/keuangan
74
Download