65 BAB V PENUTUP Bagian ini merupakan kesimpulan dan saran

advertisement
BAB V
PENUTUP
Bagian ini merupakan kesimpulan dan saran dari hasil penelitian dan
pembahasan yang telah dideskripsikan pada Bab IV sebelumnya, kesimpulan dan
saran dimaksud sebagai berikut:
A. Kesimpulan
1. Aktivitas Proses Belajar
Berdasarkan hasil pengamatan pada tindakan siklus I dan siklus II bahwa
kemampuan siswa dalam aktivitas proses belajar pada latihan mengerjakan tugas
menulis bahasa Inggris berbentuk teks analytical exposition dengan penerapan
pendekatan
kontekstual
melalui
belajar
kelompok
adalah
menunjukkan
kecenderungan mengalami peningkatan dari sebelumnya (pra-tindakan), yaitu
sebelum dilaksanakan penerapan pendekatan kontekstual (pra-tindakan) dalam
pembelajaran keterampilan menulis bahasa Inggris berbentuk teks analytical
exposition pada siswa kelas XI-A1 SMA Negeri dari 40 siswa ternyata tidak ada
seorang siswa yang mencapai nilai rata-rata 80 (kategori baik). Setelah
dilaksanakannya penerapan pendekatan kontekstual pada tindakan siklus I
terungkap bahwa dari 40 siswa terdapat 8 siswa (20%) yang menunjukkan
kemampuan aktivitas proses belajarnya adalah tergolong baik dengan nilai ratarata ≥80. Berikutnya sebanyak 32 siswa (80%) mencapai nilai rata-rata ≤80, yakni
sebanyak 23 siswa (57,50%) adalah tergolong cukup dengan nilai rata-rata 75 dan
sebanyak 9 siswa (22,50%) adalah tergolong kurang dengan nilai rata-rata 64.
Pada tindakan siklus II dimana kemampuan aktivitas belajar siswa dalam latihan
65
66
menulis bahasa Inggris berbentuk teks analytical exposition dengan penerapan
pendekatan kontekstual adalah mengalami peningkatan yang optimal dari
sebelumnya (pra-tindakan) yakni dari 40 siswa terdapat 35 siswa (87,50%) adalah
tergolong baik dengan nilai rata-rata ≥80 dan sebanyak 5 siswa (12,50%)
tergolong cukup dengan nilai rata-rata 75. Sedangkan ketuntasan kelas terhadap
kemampuan aktivitas belajar latihan menulis bahasa Inggris berbentuk teks
analytical exposition dengan penerapan pendekatan kontekstual ada peningkatan
dari sebelumnya (pra-tindakan), yakni sebelum penerapan pendekatan kontekstual
(pra-tindakan) adalah menunjukkan persentase taraf kemampuan 62,7% dengan
rata-rata nilai 63 (kategori kurang) dan setelah penerapan pendekatan kontekstual
pada tindakan siklus I menunjukkan persentase taraf kemampuan 73,67% dengan
rata-rata nilai 74 (kategori cukup), dan pada tindakan silus II menunjukkan
persentase taraf kemampuan ketuntasan kelas 84,55% dengan rata-rata nilai 85
(kategori baik).
2. Hasil Belajar Keterampilan Menulis
Berdasarkan hasil tes keterampilan menulis bahasa Inggris berbentuk teks
analytical
exposition
dengan
penerapan
pendekatan
kontekstual
adalah
menunjukkan ada peningkatan keterampilan menulis siswa ke arah yang lebih
baik dari sebelumnya (pra–tindakan). Hal ini dibuktikan dari membandingkan
data distribusi frekuensi nilai hasil belajar keterampilan menulis bahasa Inggris
antara sebelum (pra-tindakan) dengan setelah penerapan pendekatan kontekstual
pada tindakan siklus I dengan siklus II, adalah pada pra tindakan seluruh siswa
(40 siswa) nilai keterampilan menulis menunjukkan rata-rata ≤80, yaitu terdapat
67
11 siswa (27,50%) mencapai nilai rata-rata 71 (kategori cukup), terdapat 21 siswa
(52,50%) mencapai nilai rata-rata 65 (kategori kurang) dan sebanyak 8 siswa
(20%) mencapai nilai rata-rata 54 (kategori sangat kurang). Setelah penerapan
pendekatan kontekstual dalam pelajaran keterampilan menulis bahasa Inggris
pada tindakan suklus I menunjukkan bahwa nilai hasil belajar keterampilan
menulis siswa kecenderungan mengalami peningkatan jika dibandingkan dari
sebelumnya (pra-tindakan), yaitu dari 40 siswa terdapat 10 siswa (25%) mencapai
nilai rata-rata ≥80 (kategori baik). Sedangkan yang mencapai nilai rata-rata ≤80
adalah sebanyak 17 siswa (42,50%) dengan nilai rata-rata 71 (kategori cukup) dan
sebanyak 13 siswa (32,50%) dengan nilai rata-rata 64 (kategori kurang).
Selanjutnya pada tindakan siklus II dimana pencapaian nilai hasil belajar
keterampilan menulis bahasa Inggris mengalami peningkatan yang optimal
dibandingkan dari sebelumnya, yaitu dari 40 siswa terdapat 34 siswa (85%)
mencapai rata-rata nilai ≥80 (kategori baik) dengan persentase taraf ketuntasan
belajar ≥85%. Berikutnya terdapat 6 siswa (15%)) mencapai rata-rata nilai ≤80,
yakni sebanyak 4 siswa (10%) tergolong kategori cukup dengan rata-rata nilai 72
dan sebanyak 2 siswa (5%) tergolong kategori kurang dengan rata nilai 65.
Sedangkan ketuntasan kelas terhadap keterampilan menulis bahasa Inggris
berbentuk teks analytical exposition dengan penerapan pendekatan kontekstual
melalui tindakan dengan siklus (siklus I dan siklus II) pada kenyataannya
kecenderungan mengalami peningkatan ke arah yang lebih baik jika dibandingkan
dengan sebelumnya (pra-tindakan) yaitu sebelum penerapan pendekatan
kontekstual (pra-tindakan) pencapaian ketuntasan belajar terhadap pokok bahasan
keterampilan menulis bahasa Inggris bahwa secara persentase taraf ketuntasan
68
kelas menunjukkan 64,45% dengan rata-rata nilai 64 (kategori kurang). Kemudian
setelah penerapan pendekatan kontekstual pada tindakan siklus I dimana
persentase taraf ketuntasan belajar cenderung meningkat yaitu mencapai 71,57%
dengan rata-rata nilai 72 (kategori cukup), dan pada akhir pelaksanaan tindakan
siklus II persentase taraf ketuntasan belajar menunjukkan sebesar 81,15% dengan
rata-rata nilai 81 (kategori baik).
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penerapan pendekatan
kontekstual dalam pembelajaran keterampilan menulis bahasa Inggris berbentuk
teks analytical exposition melalui dua siklus tindakan (siklus I dan siklus II)
adalah dapat meningkatkan keterampilan menulis/mengarang bahasa Inggris ke
arah yang lebih baik pada siswa kelas X1-A1 SMA Negeri .
B. Saran
Dari kesimpulan diatas dapat dikemukakan beberapa saran sebagai
berikut:
1. Bagi siswa perlu banyak latihan menulis/mengarang bahasa Inggris mengenai
topik tertentu dengan menggali dan mengembangkan ide/gagasan dari
pengetahuan atau pengalaman yang dialami sendiri (kontekstual) melalui
belajar kelompok dan berdiskusi antar teman.
2. Bagi guru, perlu memberikan ‘model’ atau contoh-contoh tulisan/karangan
bahasa Inggris pembelajaran keterampilan menulis bahasa Inggris mengenai
topik tertentu dengan penerapan pendekatan kontekstual kepada siswa dan
mendorong siswa untuk menghubungkan antara materi yang diajarkan dengan
situasi dunia nyata dalam kehidupannya sehari-hari.
69
3. Bagi Kepala Sekolah, perlu motivasi dan supervisi kepada para guru berkaitan
dengan upaya perbaikan dan peningkatan efektivitas pembelajaran dan mutu
pendidikan di sekolah.
Download