Buss: Evolutionary Theory of Personality

advertisement


Teori evolusi telah berkembang sejak zaman
Yunani kuno, namun Charles Darwin adalah
salah seorang yang mengembangkan dasar
untuk teori evolusi modern
Kontribusi utama Darwin adalah mengenai
bagaimana evolusi bekerja, yaitu melalui:

Selection (natural dan seksual), ada 3 macam:
 Artificial selection
 Natural selection
 Sexual selection

Chance
1.
Artificial selection terjadi saat manusia
memilih trait tertentu yang disenangi pada
breeding species

Contoh: perbedaan antara Great Dane yang sangat
besar dan Cihuahua yang kecil terjadi akibat
manusia yang memilih kualitas tersebut pada
mereka
2.
Natural selection terjadi saat alam lebih
berperan dalam memilih trait dibandingkan
manusia



Trait menjadi lebih atau kurang umum pada suatu
spesies dalam jangka waktu lama karena trait
tersebut membantu atau tidak membantu
kebertahanan hidup spesies tersebut
Dalam hal ini, trait melibatkan “evolved strategies”
untuk keberlangsungan hidup suatu spesies
Proses ini terjadi secara kabur (blind), dimana trait
“terpilih” karena ia membantu spesies bertahan
hidup, sehingga lebih banyak keturunan dengan
trait tersebut mampu bertahan hidup hingga usia
reproduktif
3.
Sexual selection terjadi ketika lawan jenis
melihat trait tertentu sebagai sesuatu yang
lebih menonjol dan menarik dibanding lainnya,
sehingga memproduksi keturunan dengan trait
tersebut



Trait ini adalah tanda kesesuaian dan tidak dapat
dipalsukan dengan mudah
Contoh: Peacock jantan yang sehat dan memiliki
paru-paru besar sangat atraktif bagi peacock betina.
Dalam hal ini, paru-paru tidak dapat dipalsukan
Pada manusia, kekuatan, kecantikan fisik,
dominansi, inteligensi, dan status adalah kualitas
yang dianggap atraktif, sehingga secara seksual
dipertimbangkan dalam memilih lawan jenis
Hasil proses evolusi terbagi menjadi 3, yaitu:
1. Adaptation
Strategi yang mampu menyelesaikan atau mengatasi
masalah kebertahanan hidup (survival) dan/atau
reproduksi
 Contoh: Inteligensi dan kreativitas

2.
By-product
Trait yang muncul akibat hasil adaptasi, namun bukan
bagian dari desain fungsional
 Contoh: kemampuan berpikir ilmiah dan mengendarai
mobil

3.
Noise
Juga dikenal sebagai “random effect”, terjadi ketika evolusi
menghasilkan perubahan random dalam desain, namun
tidak berdampak terhadap fungsi
 Contoh: Pembentukan pusar



Lahir pada 14 April 1953 di Indianapolis,
Indiana
Anak dari pasangan Arnold H. Buss, Sr. dan
Edith Nolte. Arnold H. Buss memiliki beberapa
prestasi, yaitu:




Memperoleh PhD di bidang Psikologi dari Indiana
University di awal tahun 1950-an
Menjadi profesor di bidang Psikologi di University
of Pittsburgh, Rutgers
Terakhir, menjadi Professor Emeritus di University
of Texas
Penelitiannya berfokus pada topik agresi,
psikopatologi, self-consciousness, dan social anxiety


Meskipun David Buss memiliki keluarga
dengan latar belakang akademis, masa
remajanya terisi dengan prestasi yang sedangsedang saja di sekolah
Ia juga sempat terlibat dalam masalah obatobatan pada masa sekolah lanjutan



Dalam hal ini, Buss sempat ditahan 2 kali
Di usia 17 tahun, Buss berhenti dari sekolahnya
Ia bekerja pertama kali di penghentian truk

Ia diterima karena bersedia bekerja di semua shift
malam

Setelah 3 bulan bekerja, berbagai pengalaman
Buss menyadarkan bahwa pasti ada cara yang
lebih baik untuk bertahan hidup. Pengalaman
yang memunculkan insight ini, antara lain:


Saat seorang supir truk yang mabuk mengancam
akan mengampak rambut panjang Buss
Seorang anak muda memukul Buss dengan sebuah
tongkat pemukul tanpa alasan yang jelas. Anak
muda tersebut hanya ingin memulai perkelahian
saja

Berbagai pengalaman buruk tersebut membuat
Buss memutuskan untuk mengambil kelas
malam




Ia berhasil menyelesaikan SMA-nya
Tapi prestasinya terlalu rendah untuk mendaftar ke
perguruan tinggi
Di tahun 1971, ia beruntung memenangkan lotere
untuk masuk ke University of Texas
Di universitas, kecintaan dan ketertarikan Buss
terhadap ilmu pengetahuan dan tingkah laku
manusia tumbuh

Mata kuliah Geologi dan Astronomi memaparkannya
dengan pentingnya evolusi

Seperti kebanyakan tokoh kepribadian, Buss
merasa bahwa pengalaman masa kecil dan
kepribadiannya berpengaruh terhadap teori
kepribadiannya


“Did these childhood experiences somehow create some causal
vector that motivated me to focus on mating in my professional
life? Possibly, yet I doubt that my experiences are unique” (D.
Buss, 2004, p. 17)
Saat Buss masih menjadi undergraduate di
University of Texas, Austin, ayahnya
mempublikasikan buku berjudul Psychology – Man
in Perspective
Buku ini menjadikan evolusi sebagai tema payung dari
seluruh topik bahasannya
 “The only perspective that appears sufficiently grand in scope is
that of evolution” (A. Buss, 1973, p. 2)




Konsep evolusi dan peran pentingnya dalam
tingkah laku manusia nampak jelas dalam
lingkungan keluarga Buss
Hal ini menumbuhkan ketertarikan yang
mendalam pada diri Buss terhadap teori
evolusi dalam menjelaskan tingkah laku
manusia, terutama mengenai perilaku seksual
Berkebalikan dengan masa performanya di
masa sekolah lanjutan, Buss memiliki prestasi
yang baik sebagai mahasiswa undergraduate
dan mengembangkan minat terhadap psikologi
dan tingkah laku manusia

Ia kemudian mengikuti program PhD dalam
bidang Psikologi Kepribadian di University of
California di Berkeley (1976-1981)


Di sini, ia bekerja bersama Jack dan Jeanne Block,
Richard Lazarus, dan Harrison Gough
Ia juga berkolaborasi dengan Ken Craik
mengembangkan asesmen kepribadian yang
mengacu pada tingkah laku yang mereka namakan
pendekatan “act-frequency”

Buss pertama kali mendapatkan posisi
profesornya di Harvard University


Di sini, ia melanjutkan penelitiannya mengenai “actfrequency”. Namun lama-kelamaan, Buss
mengembalikan perhatiannya ke teori Evolusioner
Di Harvard, ia berkolaborasi dengan dua
mahasiswanya, Leda Cosmides dan John
Tooby. Mereka bekerja sama membangun
bidang Evolutionary Psychology



Early Career Contribution to Personality
Psychology dari American Psychological
Association (APA) pada tahun 1988
Terpilih menjadi anggota APA dan American
Psychological Society
Penulis beberapa buah buku, antara lain:




Evolutionary Psychology (1999)
The Evolution of Desire (2003)
The Murderer Next Door (2005)
Personality Psychology (2002) bersama Randy Larsen

Evolutionary psychology: studi ilmiah
mengenai pemikiran dan tingkah laku manusia
dari sudut pandang evolusi dan fokus pada 4
pertanyaan besar, yaitu:




Why is the human mind designed the way it is, and how
did it come to take its current form?
How is the human mind designed; that is, what are its
parts and current structure?
What function do the parts of the mind have, and what is
it designed to do?
How do the evolved mind and current environment
interact to shape human behavior?


Kepribadian terbentuk dari evolusi, artinya ia
merupakan hasil interaksi antara perubahan
lingkungan dengan perubahan fisik dan otak
Teori evolusi beranjak dari asumsi bahwa masingmasing anggota dari setiap spesies berbeda satu
sama lain


Hal ini sejalan dengan asumsi-asumsi dari berbagai teori
kepribadian lainnya
Meskipun demikian, ada satu masalah serius yang
membuat evolusi dan kepribadian sulit menyatu

Natural selection secara khusus bekerja untuk mengurangi
perbedaan individual  trait yang baik dijadikan norma
dan trait yang kurang adaptif ditiadakan

Akibat hal tersebut, muncul paradoks:
“If natural selection winnows out maladaptive traits and
over the long-term produces a universal human nature then
how can individuals consistently differ in their disposition to
think and behave (i.e., have personality)?”

Adaptasi manusia harus tetap bersifat
universal dan khusus bagi masing-masing
spesies


Berarti, seharusnya tidak ada perbedaan yang
signifikan antarindividual
Namun, Tooby dan Cosmides berpendapat:

Jika trait menunjukkan perbedaan individual yang
signifikan, maka hal itu tidak dapat disebut sebagai
adaptasi. Berdasarkan definisinya, adaptasi bersifat
species typical (khusus bagi masing-masing spesies)

Beberapa psikolog evolusi berpendapat bahwa
ada 2 solusi untuk paradoks ini, yaitu:




Perbedaan kepribadian adalah “noise”; atau,
Perbedaan kepribadian adalah “by-product” dari
strategi evolusi adaptif (evolved adaptive strategies)
Tokoh lainnya berpendapat bahwa trait adalah
sesuatu yang lebih dari pada sekedar noise atau
by-products, yang disebut adaptations
Teori Buss sendiri pada intinya berusaha untuk
membahas secara mendalam mengenai
berbagai masalah adaptif dan solusi atau
mekanismenya

Apa yang menyebabkan perbedaan individual?



Jawabannya adalah nature dan/atau nurture
Oleh karena itu, penyimpulan bahwa tingkah
laku dan kepribadian disebabkan oleh salah
satu kualitas internal maupun eksternal adalah
salah
Kualitas internal dan eksternal dapat berfungsi
karena mendapatkan pengaruh dari satu sama
lain

Masing-masingnya tidak dapat bekerja sendiri

Fundamental situational error
Tendency to assume that the environment alone can
produce behavior void of a stable internal mechanism
 Tanpa mekanisme internal, tidak akan ada tingkah
laku


Fundamental attribution error


Tendency to ignore situational and environmental forces
when explaining the behavior of other people and instead
focus on internal dispositions
Masing-masing pandangan ini bersifat
incomplete karena tidak ada penjelasan internal
atau eksternal yang murni untuk menjelaskan
tingkah laku

Keduanya perlu terlibat dan berinteraksi untuk
menghasilkan sebuah tingkah laku tertentu

Secara umum, evolusi adalah interaksi antara
biologi dan lingkungan (nature dan nurture)



Sehingga, faktor-faktor biologis dan lingkungan menjadi
tidak dapat dipisahkan
Di tahap awal evolusi, beberapa individu memiliki
kualitas yang bekerja dengan baik di dalam
lingkungan, sehingga membuat mereka lebih
mampu bertahan hidup dan bereproduksi
Salah satu asumsi dasar dari teori kepribadian
evolusi adalah kualitas-kualitas adaptif tersebut
mencakup kecenderungan yang unik dan
konsisten untuk berperilaku dengan cara tertentu
dalam konteks tertentu, yang disebut trait
kepribadian

Ada 2 masalah dasar dalam adaptasi, yaitu:
Survival (makanan, bahaya, predasi, dsb)
 Reproduksi



Untuk dapat bertahan hidup, Buss mengatakan
bahwa kita harus mampu menghadapi hostile
forces of nature, misalnya penyakit, parasit,
kekurangan makanan, iklim yang keras, dan
bahaya alamiah lainnya
Manusia yang dapat melewatinya dengan efektif
dan efisien cenderung mampu bertahan hidup,
dan bertahan hidup (survival) adalah syarat untuk
terjadinya reproduksi


Mekanisme (mechanism): solusi untuk kedua
masalah adaptif tersebut
Secara spesifik, mekanisme:
Berjalan berdasarkan prinsip-prinsip dalam domain
adaptif yang berbeda
 Berjumlah ratusan, atau bahkan ribuan
 Merupakan solusi kompleks untuk masalah adaptif
spesifik (survival, reproduksi)


Setiap mekanisme bekerja secara spesifik pada
sebuah masalah dan tidak pada masalah
lainnya

Contoh: kelenjar keringat mengatasi masalah
regulasi suhu tubuh, namun tidak berperan apapun
dalam mengatasi penyakit atau luka tubuh

Ada 2 jenis mekanisme, yaitu:

Physical mechanism: organ dan sistem fisiologis
yang berevolusi atau berkembang untuk mengatasi
masalah hidup
 Biasanya dimiliki oleh berbagai spesies
 Merupakan fokus dari Evolusi Biologi

Psychological mechanism: sistem yang bersifat
internal dan spesifik dari kognitif, motivasi, dan
kepribadian yang mengatasi masalah hidup tertentu
dan reproduksi
 Biasanya bersifat spesifik pada masing-masing spesies
 Merupakan fokus dari Psikologi Evolusi

Contoh masalah evolusi Survival dan
mekanismenya
Masalah
Solusi/Mekanisme
Menerima informasi dari lingkungan Mata, telinga, hidung, kulit, dan
lidah
Regulasi temperatur
Sistem ectothermic, kelenjar keringat
Penyakit dan parasit
Sistem imun
Luka
Pembekuan darah
Predator dan bahaya
Kelenjar dan daya gerak
Menangkis serangan musuh
Kekuatan, agresi, kecepatan
Kepercayaan/kerjasama
Conscientiousness, agreeableness
Aliansi dan kohesi kelompok
Dominance, agreeableness
Food gathering
Kreativitas, inteligensi
Shelter
Kreativitas, inteligensi

Contoh masalah evolusi Reproduksi dan
mekanismenya
Masalah
Solusi/Mekanisme
Mate attraction
Dominance, surgency, kreativitas
Mate selection
Social intelligence, theory of mind
Kepercayaan
Conscientiousness, dependability
Intrasex competition
Aggression, dorongan, achievement,
resource acquisition, kecantikan
Intimacy
Cinta, attachment, agreeableness


Mekanisme psikologis adalah proses internal
yang membantu kita menghadapi masalah
hidup dan/atau reproduksi
Mekanisme psikologis yang relevan dengan
kepribadian dapat dikelompokkan ke dalam 3
kategori, yaitu:



Goal/drive/motives
Emotions
Personality traits

Motivasi dan Emosi sebagai Mekanisme Evolusi

Dua tujuan dan motif yang berperan sebagai
mekanisme evolusi adalah power dan intimacy
 Power, misalnya agresi, dominansi, prestasi, status,
“negotiation of hierarchy”
 Intimacy, misalnya cinta, kelekatan (attachment), “reciprocal
alliance”
Psikologi evolusi menganggap kedua dorongan ini
sebagai adaptations, karena keduanya berdampak
langsung terhadap kesehatan dan kesejahteraan
seseorang
 Emosi juga merupakan adaptations, karena membuat
individu menjadi waspada terhadap suatu situasi yang
dapat membahayakan atau menguntungkan
kesejahteraannya


Trait Kepribadian sebagai Mekanisme Evolusi
Motivasi, emosi, dan kepribadian bersifat adaptif,
dimana mereka memecahkan masalah hidup dan
reproduksi
 Buss beranggapan bahwa 5 dimensi kepribadian
(Big Five) dapat menjadi sinyal bagi orang lain
mengenai kemampuan kita untuk mengatasi
masalah hidup dan reproduksi
 Perbedaan individual dan kepribadian merupakan
strategi untuk mengatasi berbagai masalah adaptif
 Model kepribadian Buss sangat mirip dengan
pendekatan Big Five trait McCrae dan Costa, namun
tidak dalam struktur yang identik


Berikut adalah 5 dimensi kepribadian milik Buss,
yaitu:
 Surgency/extraversion/dominance
 Agreeableness
 Conscientiousness
 Emotional stability (kebalikan dari neuroticism)
 Openness/intellect

Surgency
 The disposition to experience positive emotional states and to
engage in one’s environment and to be sociable and selfconfident
 Hampir bersinonim dengan extraversion
 Dalam bahasa evolusi, surgency mengakibatkan
“hierarchy proclivities”, yaitu bagaimana orang
bernegosiasi dan memutuskan siapa yang dominan dan
submisif
 Ciri-cirinya:






Memiliki dorongan yang tinggi untuk berprestasi
Dominan dan mengarahkan orang lain
Atraktif  menjadi pasangan yang diinginkan
Cenderung mengambil resiko
Memiliki emosi positif (contoh: senang)
Menginisiasi dan mempertahankan pertemanan dan
hubungan
 Bersemangat dan ambisius

Agreeableness/hostility
 Kemauan dan kemampuan seseorang untuk bekerja
sama dan menolong kelompoknya atau bermusuhan
dan bersikap agresif kepada orang lain
 Beberapa orang terlihat hangat, kooperatif, dan grouporiented, sementara orang lainnya egois dan
bermusuhan dengan orang lain
 Ciri-ciri orang agreeableness:
 Cenderung berupaya untuk memperbaiki konflik dalam
kelompok
 Senang membuat aliansi dengan orang lain
 Mendorong terjadinya kohesivitas dalam kelompok
 Cenderung mengikuti norma kelompok
 Dapat bergaul dan bekerja sama dengan orang lain

Emotional stability/neuroticism
 Kewaspadaan atau sensitivitas seseorang terhadap bahaya
dan ancaman adalah sesuatu yang penting dan adaptif
 Salah satu hal yang termasuk dalam behavioral disposition ini
adalah kemampuan seseorang untuk mengelola stresnya
 Ketakutan dan kecemasan adalah emosi yang adaptif
 Neuroticism: kecenderungan seeorang untuk mengalami
perasaan negatif, seperti cemas, bersalah, dan sedih
 Kecenderungan untuk sensitif terhadap ancaman  adaptif
untuk lingkungan yang berbahaya
 Memiliki kecemasan atau ketakutan dalam tingkat tertentu
adalah adaptif karena membantu kita untuk bertahan hidup
 Saat tingkatnya kurang atau berlebih, maka dapat mengganggu
keberfungsian kita sehari-hari

Conscientiousness
 Karakteristik utama dari conscientiousness adalah
kapasitas dan komitmen seseorang untuk bekerja
 Orang dengan conscientiousness dapat dipercaya untuk
menyelesaikan pekerjaan dan tanggung jawab
 Mereka juga adalah orang-orang yang dapat kita
andalkan saat dibutuhkan
 Ciri-cirinya:




Berhati-hati
Detail
Fokus
Reliabel

Openness
 Kecenderungan seseorang untuk berinovasi dan




kemampuannya memecahkan masalah
Berkaitan erat dengan kecerdasan
Kemauan untuk mencoba hal baru dan memiliki
pengalaman baru dibandingkan bertahan dengan
sesuatu yang bersifat rutin
Orang-orang seperti ini sering kali menjadi seorang
penjelajah di kelompoknya
Contoh: pekerja seni dan peneliti


Dari kelima dimensi kepribadian tersebut,
surgency/dominance, agreeableness, dan
conscientiousness adalah trait yang paling
penting
Hal ini karena mereka menyediakan jawaban
bagi pertanyaan-pertanyaan berikut:
Who is high or low in the social hierarchy?
 Who possesses the resources that I need?
 With whom should I mate?
 Who might harm me or betray my trust?
 Who will make a good member of my group?
 Whom can I trust and depend on when in need?


Environmental sources of adaptive individual
differences
1.
Early environmental calibration
 Pengalaman masa kecil membuat beberapa strategi
perilaku lebih mungkin dibandingkan yang lainnya
 Contoh: anak yang tumbuh tanpa kehadiran ayah
cenderung lebih aktif secara seksual di usia muda dan
memiliki lebih banyak pasangan seks di masa remaja
dan dewasa
2.
3.
Enduring situational evocation
Strategic niche specialization
 Masing-masing orang menemukan sesuatu yang
menonjol dari dirinya untuk mendapatkan perhatian
dari orang tua atau pasangan yang potensial
 Contoh: urutan kelahiran Adler

Heritable (genetic) sources of adaptive
individual differences
1.
2.
3.
Adaptive self-assessment of heritable attributes
Frequency-dependent adaptive strategies
Continous condition-dependent heritable strategies
Trait dipengaruhi oleh faktor genetik

Nonadaptive sources of individual differences
1.
2.

Neutral genetic variation
Incidental by-products of adaptive variation
Maladaptive sources of individual differences
1.
2.
Genetic defects
Environmental insults/trauma

MacDonald (1995)





Lebih mengaitkan kepribadian dengan sistem motivasi dan
emosional yang berevolusi
Berbagai variasi kepribadian pada dimensi utama
kepribadian merupakan strategi alternatif untuk
mempertahankan kesesuaian
Dimensi kepribadian berhubungan dengan strategi evolusi
untuk mengatasi berbagai masalah adaptif
Ia hanya memiliki 4 dimensi kepribadian, yaitu dominance,
conscientiousness, nurturance, dan neuroticism
Merupakan sesuatu yang adaptif bagi spesies untuk
menghasilkan individu yang bervariasi sepanjang
kontinum dalam responnya terhadap masalah penting
karena perubahan lingkungan membutuhkan respon yang
berbeda-beda

Nettle (2006)


Evolusi mendukung adanya perbedaan individual
karena manusia tidak dapat memprediksi apa yang
akan terjadi di masa depan dan kualitas apa yang
sesuai dengan perubahan lingkungan
Ada kelebihan dan kekurangan untuk masingmasing dimensi kepribadian (dapat dilihat dalam
tabel)
Domain
Benefits
Costs
Extraversion
Mating success; social
allies; exploration of
environment
Physical risks; family
stability
Neuroticism
Vigilance to dangers;
striving and
competitiveness
Stress and depression,
with interpersonal and
health
Openness
Creativity, with effect on
attractiveness
Unusual beliefs; psychosis
Conscientious
ness
Attention to long-term
Missing of immediate
fitness benefits; lifefitness gains;
expectancy and desirable obsessionality; rigidity
social qualities
Agreeableness
Attention to mental
states of others;
harmonious
interpersonal
relationships; valued
coalitional partner
Subject to social cheating;
failure to maximaze selfish
advantage

Evolusi menyiratkan deterimisme genetik



Evolusi adalah segala sesuatu mengenai perubahan
fisik yang berhubungan dengan perubahan
lingkungan
Oleh karena itu, menggunakan perspektif “nature
dan nurture”
Epigenetics: perubahan pada fungsi gen yang tidak
melibatkan perubahan pada DNA
 Hal ini menunjukkan bahw pengalaman (seperti,
makan, minum, atau terpapar dengan bahan-bahan
kimia) dapat mempengaruhi gen kita

Melakukan adaptasi membutuhkan
mekanisme kesadaran



Mekanisme evolusi dapat beroperasi dengan tanpa
kemampuan kompleks (kesadaran)
Contoh: Ide mengenai “inclusive fitness” berisi bahwa
kita akan cenderung menolong saudara kandung
dibandingkan sepupu dan menolong sepupu
dibandingkan orang asing.
Hal ini karena hubungan kekerabatan yang kita
miliki, bukan karena kalkulasi matematis yang kita
lakukan terhadap situasi tersebut

Mekanisme dirancang secara optimal



Pada kenyataannya, beberapa adaptations terjadi
dengan canggung
Perubahan evolusi terjadi dari generasi ke generasi,
dan selau terhadap kesenjangan antara adaptations
dan lingkungan
Contoh: makanan berlemak dan asin.
 Di zaman dulu, makanan berlemak dan asin masih
sangat sulit untuk didapatkan. Di zaman sekarang,
makanan seperti ini dapat didapatkan dimana saja dan
dengan harga yang terjangkau. Akibatnya, banyak
orang yang mengalami kegemukan dan obesitas
 Apabila mekanisme dirancang secara optimal, maka
seharusnya kita dapat berespon secara lebih cepat dan
efisien terhadap perubahan lingkungan seperti ini
Download